PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT MENJADI
GURU PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Dede Nurlatifah
NIM : 1110015000051
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
“Menjadi guru bukanlah pengorbanan.
Menjadi guru adalah suatu kehormatan.
Ibu dan bapak guru telah memilih jalan yang terhormat,
memilih hadir bersama anak-anak pemilik masa depan”.
(Anies Baswedan)
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dede Nurlatifah
NIM : 1110015000051
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Alamat : Blok Gebangmampang RT 016 RW 004 Desa Margamulya,
Kec Bongas, Kab. Indramayu Jawa Barat 45255
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi
Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah benar hasil karya sendiri di
bawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbing : Drs. H. Nurochim, MM
NIP : NIP. 19590715 198403 1 003
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 27 November 2014
Yang Menyatakan
Materai 6000
Dede Nurlatifah
NIM. 1110015000051
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT MENJADI GURU
PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Dede Nurlatifah
NIM : 1110015000051
Di bawah Bimbingan:
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru
pada Mahasiswa Jururan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disusun oleh Dede Nurlatifah,
NIM: 1110015000051, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diujikan
pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 11 Desember 2014
Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi berjudul: “Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Program
Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta”, disusun oleh Faiza Yonefri NIM:
1110015000072, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah
pada tanggal 11 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 11 Desember 2014
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal Tanda Tangan
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd ........... ....................
NIP. 19730424 200801 1012
Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)
Drs. Syaripulloh, M.Si .......... ....................
NIP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Dr. Ulfah Fajarini, M.Si .......... ....................
NIP. 19670828 199303 2 006
Penguji II
Neng Sri Nuraeni, M.Pd .......... ....................
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D
NIP. 19591020 198603 2 001
vi
ABSTRAK
Dede Nurlatifah. (NIM: 1110015000051). Pengaruh Konsep Diri terhadap
Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap
minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS
angkatan 2010 sejumlah 125 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi (pengamatan), kuesioner (angket), wawancara. Metode observasi
digunakan untuk melakukan pengamatan dan mendata jumlah mahasiswa
pendidikan IPS. Angket digunakan untuk mengungkap pengaruh variabel konsep
diri terhadap minat menjadi guru. Sedangkan wawancara digunakan untuk
memperkuat metode angket dalam mengetahui jawaban mahasiswa mengenai
pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru yang sesuai dengan kondisi
sesungguhnya. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi Product Moment,
dan uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah
responden 95 orang mahasiswa. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas
dan uji homogenitas. Uji hipotesis penelitian ini adalah regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri memiliki pengaruh
yang cukup rendah terhadap minat menjadi guru dengan hasil 16,5% dan 83,5%
dipengaruhi oleh faktor lain, yang terdiri dari faktor intern seperti faktor
kepribadian individual dan faktor ekstern seperti faktor orang tua, faktor teman
sebaya, faktor gender, faktor biaya dan faktor lapangan kerja.
Kata kunci: Konsep diri, minat menjadi guru
vii
ABSTRACT
Dede Nurlatifah. (NIM: 1110015000051). The Effect of Self Concept to the
Interest of Being Teachers on Student of Social Science Education Department,
Faculty of Education and Teaching Science, State Islamic University Syarif
Hidayatullah Jakarta. Thesis. Jakarta: Social Science Education Department,
Faculty of Education and Teaching Science, State Islamic University Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2014.
This study aimed to determine the effect of self-concept of Social Science
Education Department Faculty of Education and Teaching Science, State Islamic
University Syarif Hidayatullah Jakarta students to the interest of being teachers.
The method that used in this study is survey method with descriptive quantitative
approach.
The population of the study is the student of Social Science Education
Department, especially class of 2010 with amount about 125 students. Data
collection techniques in this study is observation, questionnaire, and interview.
Observation method is used to observe and record the number of Social Science
Education Department students. The questionnaire used to reveal the effect of
self-concept variable to interest of being teacher. While the interview is used to
strengthen the questionnaire method in knowing the student answer about the
effect of self-concept to interest of being teacher in real condition and life. The
instrument of validity test this study using the Product Moment correlation and it
reliability test using Cronbach's Alpha formula with the number of respondents
about 95 students. The analysis prerequisite test consists of normality test and
homogeneity test. It hypothesis test is a simple linear regression.
The results of the study indicates that self-concept has low enough effect to
the interest of being teacher with the result 16.5% and other 83.5% influenced by
other factors that consists of internal factor such as individual personality factor
and eksternal factors such as parent, peers, gender, financial, and employment
factors.
Keywords: Self-concept, interest of being teacher
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri Terhadap Minat
Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis
yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga.
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D serta para pembantu dekan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta
seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan
memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS
4. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bapak Drs. H. Nurochim, MM yang
tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan dan motivasinya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS yang senantiasa
mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia
ix
dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan
lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat
bermanfaat dikemudian hari.
6. Kedua orang tua tercinta, Bapak U. Abd. Syukur dan Ibu Eni Sukaeni,
Yang telah membesarkan, membimbing dengan penuh kesabaran dan
ketekunan. Serta saudara-saudaraku dan seluruh keluarga besar tercinta.
7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 yang sekaligus menjadi objek
penelitian, dan teman-teman REAKSI (Rakyat Ekonomi-Akuntansi) yang
saling mendukung dan memberikan semangat dalam proses penyelesaikan
skrispsi ini. Khususnya “Teman-teman tercinta ”Rizka Nurazizah,
Nurwakhidah, Siti Nurbaiti Nupus, Annisa Yuni Tetiyani” yang tak lelah
untuk saling mengingatkan dan memberikan suport. Terima kasih teman
semuanya.
8. Keluarga besar HMJ Pendidikan IPS, “M. Faishal Ramdhan, Ardi
Muhammad Arsyad, Pupuy Fauziah, Faiza Yonefri, Usniah, Dine Ayu
Ertanti, Destia Loveacna, Yustia Umamah, Dara Rahmita Dewi, Deli Wani
Utami, Dini Sugiarti dan adik-adik HMJ Pendidikan IPS.
9. Tendi, S.Pd, ST yang senantiasa memberikan semangat tiada henti dan
bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis.
Semoga kita dipersatukan dalam rahmat dan ridho-Nya.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
khususnya telah membabntu terwujudnya penelitian ini.
Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat
dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT.
meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Jakarta, 27 November 2014
Dede Nurlatifah
x
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ..................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING........................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ............................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 13
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 14
D. Perumusan Masalah .............................................................. 14
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 15
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 15
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ............................................................... 17
1. Konsep Diri.................................................................... 17
a) Pengertian Konsep Diri ........................................... 17
b) Dimensi-dimensi Konsep Diri ................................. 21
c) Aspek-aspek Konsep Diri ........................................ 23
d) Peranan Konsep Diri ................................................ 23
e) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ..... 24
xi
2. Minat ............................................................................. 26
a) Pengertian Minat...................................................... 26
b) Unsur-unsur Minat ................................................... 28
c) Faktor-faktor yang Menimbilkan Minat .................. 29
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat................ 30
e) Dasar Pengukuran Minat ......................................... 31
3. Guru .............................................................................. 32
a) Pengertian Guru ....................................................... 32
b) Kompetensi Guru ..................................................... 35
c) Peran Guru ............................................................... 36
d) Ayat Al-Qur’an yang Menerangkan Guru ............... 36
4. Minat Menjadi Guru ...................................................... 37
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 42
C. Kerangka Berpikir ............................................................... 43
D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 46
B. Metode Penelitian.................................................................. 46
C. Desain Penelitian .................................................................. 47
D. Populasi dan Sampel ............................................................. 47
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 49
1. Data Primer ..................................................................... 49
2. Data sekunder .................................................................. 49
a) Observasi (Pengamatan)............................................ 49
b) Kuesioner (Angket) ................................................... 49
c) Wawancara ................................................................ 50
F. Teknik Pengolahan Data ....................................................... 50
1. Editing ............................................................................. 50
2. Codeting/Skoring ............................................................ 51
3. Tabulasi ........................................................................... 51
xii
G. Variabel Penelitian ................................................................ 51
1. Definisi Konseptual ......................................................... 51
2. Definisi Operasional........................................................ 52
H. Instrumen Penelitian.............................................................. 52
I. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 55
1. Uji Validitas .................................................................... 55
2. Uji Reliabilitas ................................................................ 56
J. Teknik Analisis Data ............................................................. 60
1. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................. 60
a) Uji Normalitas ........................................................... 60
b) Uji Homogenitas ....................................................... 60
2. Uji Hipotesis Penelitian .................................................. 60
a) Persamaan Regresi .................................................... 60
b) Uji Signifikansi Regresi ............................................ 61
c) Uni Linearitas Regresi............................................... 61
K. Hipotesis Statistik ................................................................. 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Jurusan P. IPS FITK UIN Jakarta ........................ 63
B. Deskripsi Data ...................................................................... 64
1. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................ 64
2. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian ............... 64
3. Kategori variabel Penelitian ........................................... 65
a) Konsep Diri .............................................................. 65
b) Minat Menjadi Guru ................................................. 67
C. Hasil Uji Prasyarat Penelitian ............................................... 69
1. Uji Normalitas ................................................................. 69
2. Uji Homogenitas ............................................................. 72
D. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ............................................... 72
1. Analisis Koefisien Regresi .............................................. 72
2. Hasil Uji Signifikan Koefisien Regresi (Uji-t) ............... 75
xiii
3. Hasil Wawancara ............................................................ 76
E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 78
F. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 83
B. Saran ...................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................. 46
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian ................................................................. 48
Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Responden ................................................... 51
Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert ........................................... 53
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket Konsep Diri ........................... 54
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket Minat Menjadi Guru .............. 54
Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Terbuka............................................................ 55
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X .................................. 58
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y .................................. 59
Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ............................................... 65
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri ......................................... 66
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru ........................... 68
Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) ............................................... 71
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................ 72
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y ..................... 73
Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik) ............. 73
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik) ............................... 74
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Konteks Belajar ................................................................................. 7
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri ....................................... 67
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru .......................... 69
Grafik 4.3 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram ................................ 70
Grafik 4.4 Hasil Residu Standar Menggunakan P Plot ....................................... 70
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................ 35
Gambar 3.1 Design Penelitian Analisis Regresi ................................................. 47
Gambar 4.1 Uji Signifikan Dengan Satu Pihak Kanan ....................................... 75
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Uji Referensi
Lampiran 2. Data Mahasiswa Angkatan 2010
Lampiran 3. Angket Penelitian Konsep Diri dengan Minat Menjadi Guru
Lampiran 4. Pedoman Wawancara
Lampiran 5. Hasil Wawancara
Lampiran 6. Data Mentah Validitas dan Reliabilitas Variabel X
Lampiran 7. Data Mentah Validitas dan Reliabilitas Variabel Y
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas Variabel X (Konsep Diri)
Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri)
Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
Lampiran 11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
Lampiran 12. Data Mentah Skor Hasil Variabel X (Konsep Diri)
Lampiran 13. Data Mentah Skor Hasil Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
Lampiran 14. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Lampiran 15. Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
Lampiran 16. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
Lampiran 17. Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) dan Hasil Uji Homogenitas
Lampiran 18. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik)
Lampiran 19. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y
Lampiran 20. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik)
Lampiran 21. Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05
Lampiran 22. T Tabel Statistik
Lampiran 23. Surat Izin Penelitian
Lampiran 24. Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 25. Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, pendidikan sangat penting kedudukannya untuk
kemajuan dan perkembangan negara serta masyarakatnya. Pendidikan merupakan
media atau perantara menuju persaingan tingkat dunia. Dengan pendidikan,
seseorang akan merasa memiliki bekal berupa ilmu pengetahuan yang tentu sangat
berguna bagi kehidupannya kelak. Manfaat bekal kehidupan yang bernama
pendidikan itu bisa dirasakan dalam banyak hal, mulai dari proses sosialisasi
bersama masyarakat, pencarian kerja, sampai ke persaingan akademik.
Menurut Hasbullah, secara sederhana ”pendidikan sering diartikan sebagai
usaha manusia membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan”.1 Melalui pendidikan seseorang akan belajar
mengenai kehidupan bermasyarakat dan membina kedewasaan diri agar mampu
mempraktikkan nilai-nilai kebudayaan dalam bermasyarakat.
Menurut Zurizal Z. dan Wahdi Sayuti, ”Pendidikan dalam pengetian
sempit, dimaknai sekolah. Pendidikan merupakan pengaruh yang diupayakan dan
direkayasa sekolah terhadap anak dan remaja agar mereka mempunyai
kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan
dan tugas-tugas sosial mereka”.2 Pendidikan dalam arti sempit ini bermuara pada
sekolah, tempat dimana pendidikan diselenggarakan dan diinternalisasikan pada
para peserta didik.
1Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),
Ed. 5, h. 1 2Zurizal Z. dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan: Pengantar dan Dasar-dasar
Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006),
Cet. I, h. 3-4
2
Sedangkan pendidikan dalam arti luas, diartikan bahwa ”pendidikan
adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang”.3
Pendidikan dalam arti luas, merupakan pengalaman belajar seseorang selama
hidupnya yang mempengaruhi proses tumbuh kembangnya dari sejak lahir hingga
meninggal di kemudian hari nanti. Dengan kata lain, pendidikan merupakan suatu
pengajaran yang mengembangkan tingkat pemikiran dan kedewasaan seseorang
melalui sebuah pemberian ilmu pengetahuan.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1, ayat 1, yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara”.4
Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Dengan adanya pendidikan,
peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat
dikembangkan. Selain itu, pendidikan juga sebagai proses pembentukan pribadi
peserta didik.
Menurut M. Ngalim Purwanto yang mengutip pendapat Dewey, “tujuan
pendidikan ialah membentuk manusia untuk menjadi warga negara yang baik”.5
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Bagaimanapun, kemajuan suatu bangsa didasari oleh
tingkat pendidikan warga negaranya. Dilaksanakannya sistem pendidikan adalah
untuk meningkatkan kehidupan agar lebih bermutu dan bergerak ke arah yang
lebih baik.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam
pembangunan suatu bangsa dan negara. Pembangunan dalam bidang pendidikan
3Ibid., h. 6
4Ibid., h. 11
5M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Rosdakarya,
2009), Cet. XIX, h. 24
3
menekankan amanat untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan dengan isi UUD 1945, yaitu
“…Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut serta menertibkan dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial…”.
Menurut Hasan Langgulung, “pendidikan bukan hanya berarti pewarisan
nilai-nilai budaya berupa kecerdasan dan keterampilan dari generasi tua kepada
generasi muda, tetapi juga berarti pengembangan potensi-potensi individu untuk
kegunaan individu itu sendiri dan selanjutnya untuk kebahagiaan masyarakat”.6
Pengembangan potensi ini, sangat penting dan perlu diperhatikan. Karena potensi
yang ada dalam manusia merupakan jalan berkembangnya manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, potensi manusia perlu dikembangkan oleh pendidikan.
Salah satu unsur dalam pendidikan, selain adanya yang dididik atau
terdidik maka adanya unsur terpenting dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan
yaitu pendidik/ guru yang akan mendidik peserta didik. Pendidik dan pendidikan
adalah dua hal yang saling berhubungan.
Menurut Hasbullah “pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak
didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai dewasa susila”.7 Sedangkan
menurut Ahmad D, Marimba yang dikutip oleh Hasbullah, “pendidik adalah orang
yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik”.8 Maka pendidikan dan
pendidik merupakan suatu simbiosis mutualisme, dimana antara pendidikan dan
pendidik saling berkaitan. Pendidikan sendiri adalah suatu lembaga atau institusi
sebagai suatu tempat melaksanakan pengajaran. Sedangkan pendidik adalah
6Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan
Pendidikan, (Jakartta: PT Al Husna Zikra, 1995), Cet. III, h. 261 7Hasbullah, op. cit., h. 5
8Hasbullah, op. cit., h. 17
4
seseorang yang bertanggungjawab dalam melaksanakan dan memberikan
pengajaran.
Pendidikan memiliki komponen penting yaitu sumber daya manusia.
Sumber daya manusia ini, diantaranya adalah guru dan peserta didik. Guru
memiliki kedudukan penting dalam menjalankan pendidikan. Guru merupakan
sumber daya manusia yang paling berperan dalam perkembangan pendidikan dan
proses pembelajaran yang kemudian akan mengembangkan kualitas peserta didik.
Hal ini dikarenakan guru merupakan orang yang akan mengajarkan segala
pengetahuan kepada peserta didik di sekolah dengan keterampilan mengajar dan
pemahaman ilmu yang dimilikinya. Selain itu, guru juga merupakan panutan atau
teladan bagi peserta didiknya.
Pendidikan dan manusia ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain
tidak dapat dipisahkan. Manusia membutuhkan pendidikan untuk
mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Begitupun sebaliknya,
pendidikan membutuhkan manusia sebagai subjek (pengajar) sekaligus objek
(yang diajar) yang akan menjalankan segala fungsi dan peran pendidikan.
Manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan tuhan yang dibekali akal
dan memiliki kemampuan untuk belajar. Sebelum manusia akan menjadi seorang
guru, maka akan melalui tahap belajar yang akan mempelajari bagaimana cara
mengajar. Hal ini lah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Manusia akan belajar agar menjadi seorang guru yang mampu mengajarkan ilmu
dan pengetahuan kepada peserta didiknya.
Menurut Andrias Harefa, manusia bermuara pada tiga tugas yaitu
merupakan tanggung jawab dan panggilan universal bagi seluruh orang (manusia)
yaitu menjadi seorang pembelajar, menjadi seorang pemimpin dan menjadi
seorang guru.9 Manusia akan berusaha memahami tentang dirinya dan
9Andrias Harefa, Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming A Learner):
Pemberdayaan Diri, Transformasi Organisasi dan Masyarakat Lewat Proses Pembelajaran,
(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2006), Cet. IX, h. 30.
5
potensi/bakat yang dimilikinya. Sedangkan dalam Islam tugas seorang guru yang
pertama dan terpenting adalah pengajar. Seperti yang terkandung dalam Firman
Allah surat Ar-Rahman ayat 1– 4.
(4علمه البيان ) (3خلق االوسان ) (2علم القزان ) (1الزحمان )
Artinya:”(Tuhan) Yang Maha Pemurah (1) Yang telah mengajarkan Al-Quran
(2) Dia menciptakan manusia (3) Mengajarkannya pandai berbicara (4).”
(Q.S. Ar-Rahman ayat 1–4)
Dalam Ar-Rahman ayat 1–4, menjelaskan bahwa Allah menciptakan
manusia untuk saling mengajarkan sesuai dengan kemampuannya. Guru
merupakan perkerjaan yang diharuskan memiliki tanggung jawab dan amanah
baik terhadap Allah, sekolah, maupun orang tua peserta didik serta perkembangan
peserta didik. Untuk menjadi guru juga diharuskan memiliki pengetahuan,
kemampuan, dan attitude yang baik agar menjadi tauladan bagi peserta didiknya.
Guru adalah pendidik di sekolah yang menjalankan tugasnya karena suatu
jabatan. Profesi guru tidak dapat dipegang oleh sembarang orang yang tidak
memenuhi syarat profesi tersebut. Artinya, untuk melakukan profesi guru maka
perlu adanya identitas dan latar belakang yang sesuai dengan pekerjaan yang
diembannya.
Dalam buku yang berjudul Sekolahnya Manusia, Munif Chatib
menguraikan bahwa terdapat sejumlah syarat mendasar untuk menjadi seorang
multiple intelligences teacher, yang tidak lain adalah gurunya manusia. Syarat-
syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bersedia untuk selalu belajar
2. Secara teratur membuat rencana pembelajaran sebelum mengajar
3. Bersedia diobservasi
4. Selalu tertantang untuk meningkatkan kreativitas
5. Punya karakter yang baik.10
10
Munif Chatib, Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak
Juara, (Bandung: Kaifa, 2013), Cet. XII, h. 64
6
Dengan demikian, jelas bahwa profesi guru bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah. Namun, merupakan suatu profesi yang membutuhkan kemampuan dan
keahlian tertentu. Menjadi seorang guru adalah profesi yang menuntut individu
untuk tidak berhenti belajar karena bagaimanapun juga ilmu pengetahuan itu
bersifat dinamis. Ilmu pengetahuan selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan manusia.
Ahmad Tafsir mengutip pernyataan Soejono, bahwa syarat guru adalah
sebagai berikut:
1. Tentang umur, harus sudah dewasa
2. Tentang kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
3. Tentang kemampuan mengajar, ia harus ahli
4. Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi.11
Melihat syarat menjadi seorang guru, dalam melaksanakan tugasnya maka
dianjurkan seorang guru harus bertanggungjawab, sehat jasmani dan rohani, dan
mempunyai kemampuan dalam mengajar sehingga mampu menyelenggarakan
pendidikan bagi anak didiknya.
Untuk mengimbangi perkembangan dan kebutuhan manusia itulah maka
seorang guru diharuskan untuk terus belajar. Karena belajar adalah kunci untuk
tiga hal yang penting bagi profesi guru, yaitu paradigma, cara, dan komitmen.
Berikut adalah grafik yang menggambarkan proses belajar mengajar yaitu sebagai
berikut:
11
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, (Bandung: PT Rosdakarya,
2001), Cet. IV, h. 80
7
Grafik 1.1
Konteks Belajar
Sumber: Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara12
Dari tiga komponen tersebut, komponen yang paling utama adalah
paradigma/pandangan mengenai proses belajar mengajar, dimana seorang guru
harus memiliki pengetahuan mendalam, maka seorang guru akan memahami pula
kompetensi dan perilaku ketika mengajar nanti.
Guru merupakan unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan,
khususnya dalam institusi atau lembaga pendidikan. Tanpa guru, pendidikan
hanya sebuah slogan yang tidak mempunyai peran dan fungsi. Maka, dengan
adanya guru proses pendidikan akan berjalan dengan baik. Pihak yang paling
utama untuk menjalankan program lembaga pendidikan adalah guru.
Banyak institusi/lembaga perguruan tinggi yang memberikan pengajaran
berupa ilmu keguruan, salah satunya adalah Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang memiliki Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Kehadiran fakultas yang membidani bidang pendidikan dan keguruan tersebut
12
Munif Chatib, loc. cit.
BELAJAR
Paradigma
Komitmen Cara Perilaku Kompetensi
Pengetahuan
8
berguna untuk membentuk guru-guru yang berkualitas dan professional dengan
menguasai teori dan metode yang telah diajarkan.
Lembaga pendidikan ilmu keguruan dibangun sebagai bentuk kepedulian
sosial untuk memenuhi kebutuhan guru di tingkat SD, SMP dan SMA, dengan
menciptakan lulusan profesi guru yang berkualitas dan profesional setelah
mengemban pendidikan di perguruan tinggi. Bagi mahasiswa keguruan, lembaga
pendidikan tinggi tersebut merupakan pintu gerbang menuju dunia kerja yang
sesungguhnya dan kehidupan sosial yang nyata.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah salah satu fakultas yang
berada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki beberapa
jurusan atau program studi, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
(PBSI), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA),
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Manajeman Pendidikan (MP),
Pendidikan IPS, Pendidikan Biologi, Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan bertujuan untuk mencetak tenaga pendidik
yang professional di bidangnya.
FITK sebagai lembaga yang mencetak profesi guru. Untuk mencapai tujuan
FITK, maka sasaran yang ingin dicapai oleh FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai
pendidik, baik kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi
professional, dan kompetensi sosial, menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan dan keterampilan bahasa Inggris, Arab, dan bahasa asing lainnya,
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan keterampilan kerja
berbasis ICT (Informatics and communication technology), menghasilkan
lulusan yang mampu mengintegrasikan nilai keilmuan, keislaman,
keindonesiaan, dan kemanusiaan.13
FITK sebagai LPTK (Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan),
dimana LPTK sendiri sebagai penyelenggara pendidikan dan bertugas
menghasilkan para calon guru SD, SMP dan SMA. Saat ini, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan memiliki mahasiswa-mahasiswi yang paling banyak
13
Tim Penyusun Program Studi Pendidikan IPS, Profil Program Studi Pendidikan IPS:
Untuk Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) MTs/SMP/SMK/MA Bidang Studi IPS 2014, h. 12
9
diantara fakultas-fakultas lainnya yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Minat untuk memasuki Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pun begitu tinggi.
Hal itu terbukti dengan terus meningkatnya peminat fakultas ini dari tahun ke
tahun. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa banyak lulusan sekolah menengah
atas yang berminat menjadi guru.
Menurut Slameto, ”minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”.14
Artinya, tekad seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atas dasar rasa
senang dan ketertarikan terhadap sesuatu. Ingin menjadi guru juga termasuk pada
minat seseorang untuk mencapai sebuah profesi. Termasuk minat mahasiswa-
mahasisiwi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk mencapai profesi guru.
Minat menjadi guru, merupakan dimana seseorang memiliki perhatian lebih
terhadap profesi guru. Mahasiswa yang ingin menjadi guru maka akan mencari
informasi lebih mengenai profesi guru.
Tetapi pada kenyataannya, minat untuk menjadi mahasiswa fakultas
keguruan itu tidak hanya didasarkan pada kemauan diri sendiri untuk melayani
masyarakat saja. Namun juga bisa dikarenakan oleh sejumlah faktor lain yang
memang menarik minat orang itu untuk menjadi guru, seperti jaminan ekonomi
dari profesi guru yang berupa sertifikasi guru atau dalam bentuk tunjangan dan
lain-lain, atau bisa juga dikarenakan oleh keinginan maupun tuntutan orang tua
yang sangat mendambakan anaknya agar menjadi salah seorang pendidik generasi
penerus bangsa.
Atas dasar latar belakang seseorang untuk masuk menjadi mahasiswa
fakultas pendidikan UIN Jakarta yang beragam di atas, maka perlu diadakan suatu
studi lebih lanjut yang mengkaji secara khusus minat mahasiswa Jurusan
Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk menjadi guru. Hal itu
14
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. V, h. 57
10
perlu dilakukan agar kita bisa mengetahui secara jelas dan benar mengenai alasan
yang sebenarnya dari minat menjadi seorang guru tersebut. Mengetahui minat
yang hakiki dari para mahasiswa ini adalah suatu kebutuhan yang begitu penting,
terutama bagi mahasiswa jurusan Pendidikan IPS yang mempelajari berbagai
macam aspek kemasyarakatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengemban pendidikan di bidang keguruan bukan hanya mengikuti
kurikulum-kurikulum yang akan dipelajari. Akan tetapi, adanya konsep diri yang
diterapkan mengingat bahwa bidang keguruan bukan hanya mempelajari teori-
teori semata, tetapi juga bagaimana mempelajari cara mengajar, metode
pembelajaran sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik sebagai seorang
guru ketika praktik lapangannya. Karena menjadi seorang guru tidak semudah
seperti apa yang dibayangkan, profesi itu menuntut sejumlah kemampuan dan
keahlian yang tentu saja perlu dipelajari dan didalami.
Hal tersebut, dilakukan agar terjadi keselarasan antara siswa dan guru.
Dengan begitu, guru bisa menjadi pembimbing sekaligus teman bagi peserta
didik, dan karenanya guru dapat memberikan segala pengalaman dan pengetahuan
yang dimilikinya kepada siswa dengan baik dan mudah.
“Para ahli psikologi dan pendidik telah lama menyadari bahwa “konsep
diri merupakan salah satu faktor non-intelektual yang sangat penting dalam
menentukan prestasi atau masa depan seseorang”.15
Seorang individu akan
memahami betul pentingnya ilmu bagi dirinya. Maka dari itu sebagai penjunjang
hal tersebut, adannya faktor non-intelektual atau penerapan konsep diri sebagai
dasar seseorang untuk mengenal dirinya dalam mengemban pendidikan dan
mencapai cita-cita.
15
Sri Fatmawati, Konsep Diri (Self Concept) Mahasiswa Calon Guru Fisika terhadap
Kemampuan Akademik Program Studi Tadris Fisika STAIN Palangka Raya Tahun 2014,
http://sainfisika2000.wordpress.com/2014/05/14/konsep-diri-self-concept-mahasiswa-calon-guru-
fisika-terhadap-kemampuan-akademik-program-studi-tadris-fisika-stain-palangka-raya-tahun-
2014/ (Diakses pada tanggal 01 Juli 2014, Pukul 10.29 WIB)
11
Menurut Syamsul Bachri Thalib, “konsep diri sebagai pandangan yang
dimiliki setiap orang mengenai dirinya sendiri yang terbentuk, baik melalui
pengalaman maupun pengamatan terhadap diri sendiri, baik konsep diri secara
umum maupun konsep diri secara spesifik termasuk konsep diri dalam kaitannya
dengan bidang akademik, karier, atletik, kemampuan artistik, dan fisik”.16
Dengan
demikian dapat disimpulkan, bahwa konsep diri adalah gambaran atau persepsi
tentang diri sendiri dan penilaian diri, baik di bidang akademik maupun di bidang
non-akademik.
Konsep diri merupakan proses pembentukan dan perkembangan diri dari
yang tidak baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Konsep diri
memiliki pengertian yang sama dengan skema diri. Artinya, konsep diri
merupakan bentuk pembenahan diri dan penilaian diri menjadi lebih baik.
Pengertian lebih baik ini berupa merancang atau menyusun kegiatan atau target
diri yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, termasuk
minat menjadi guru. Konsep diri tumbuh dari interaksi seseorang dengan orang
lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.
Sebagaimana kita ketahui secara umum, pemilihan jurusan dan perguruan
tinggi turut pula mempengaruhi karier seseorang. Dengan begitu, perlu adanya
konsep diri yang menjadi dasar pembenahan dan penilaian diri. Konsep diri ini
sebagai presentasi diri yang akan dilakukan setelah konsep diri dengan minat diri
mencapai hasil yang berkaitan dan seimbang.
Misalnya, seseorang memilih masuk perguruan tinggi di bidang keguruan
artinya seseorang tersebut telah mempertimbangkan kemampuan dan potensi
dirinya dalam bidang yang ia ambil tersebut. Hal ini berarti bahwa seseorang
tersebut telah siap untuk menjadi guru dan telah mengkonsepkan dirinya sesuai
dengan minat yang diinginkan demi masa depan yang akan ia capai.
16
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikaif,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet. I, h. 122
12
Dalam hal ini, Al-Quran menyiratkan pentingnya penanaman konsep diri
dalam diri seorang individu. Termasuk penanaman konsep diri dalam proses
pembelajaran untuk menjadi calon guru. Dalam Islam, penanaman konsep diri
dapat dilakukan dengan cara melakukan sholat malam, sholat istikharah dalam
memilih dan menentukan karier dan dengan cara lainnya. Hal ini tentunya akan
menguatkan konsep diri seseorang bahwa apa yang yang dicita-citakan bukanlah
hal yang tidak mungkin. Bahwasannya Allah selalu menekankan نىكيف ه"ك"
artinya “ Jadilah! maka terjadilah ia”.
Ayat Al-Quran yang menerangkan tentang konsep diri manusia, terlebih
dalam proses belajar. Salah satunya adalah apa yang terkandung dalam QS Al-
Mujadalah ayat 11:
يا أيها الذيه آمىىا إذا قيل لكم تفسحىا في المجالس فافسحىا يفسح الله لكم وإذا
والذيه أوتىا العلم درجات والله قيل اوشزوا فاوشزوا يزفع الله الذيه آمىىا مىكم
بما تعملىن خبيز
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadalah:
11)
Dalam ayat di atas, menjelaskan bahwa Allah menganjurkan untuk saling
mengajarkan dan memberi ilmu pengetahuan, maka Allah pun akan memberikan
beberapa derajat dari apa yang kamu kerjakan. Jelas bahwa ketika seseorang
bersungguh-sungguh artinya seseorang tersebut telah mempunyai konsep untuk
dirinya sehingga ketika melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru pun akan
bersungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab.
Banyak permasalahan yang dapat dianalisis, salah satunya berupa guru
yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Banyak guru
13
yang mengajar di sekolah, tetapi tidak benar-benar menjadi guru. Karena ia tidak
memiliki bakat, minat dan kemampuan untuk menjadi guru. Hal ini pun sejalan
dengan pendapat Sukmadinata yang dikutip oleh Jejen Musfah bahwa ”mutu
pendidikan belum begitu baik seperti yang diharapkan, selain karena masih
kurangnya sarana dan fasilitas belajar, faktor guru pun belum berjalan secara
optimal. Pertama, guru belum bekerja dengan sungguh-sungguh. Kedua,
kemampuan profesional guru masih kurang”.17
Pengamatan terhadap minat menjadi guru menunjukkan adanya indikasi
kepemilikan konsep diri yang rendah. Hal ini terbukti, dengan adanya fakta yang
menunjukkan bahwa tidak semua lulusan keguruan bekerja sesuai dengan
bidangnya, melainkan bekerja di bidang-bidang lainnya. Padahal, ketersediaan
guru-guru yang mampu menciptakan dan mengembangkan anak bangsa yang
aktif dan kreatif itu begitu penting. Terlihat bahwa konsep diri merupakan hal
penting dalam proses pembentukan diri, baik dalam hal kemampuan, karier,
bidang akademik dan bidang lainnya.
Melihat fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk membahasnya
dalam sebuah karya ilmiah dengan bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh
Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Guru adalah salah satu penggerak kemajuan bangsa dan negara dengan
menciptakan dan mengembangkan anak bangsa yang aktif, kreatif, dan
inovatif. Hal ini tergantung pada kemampuan dan potensi mengajar guru.
Tetapi, kualitas guru terkadang tidak banyak diperhatikan, selain itu tidak
17
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar
Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), Ed. 1, Cet. I, h. 4
14
adanya konsep diri dalam seorang guru untuk melaksanakan
pembangunan pendidikan atas dasar minat turut pula menjadi salah satu
masalah yang sangat penting untuk dikaji.
2. Konsep diri sebagai dasar gambaran dan pandangan tentang diri sendiri,
untuk merealisasikan pendidikan dan menciptakan guru yang berkualitas
dan professional maka perlu penanaman konsep diri dimulai dari para
calon guru. Tetapi, pada kenyataannya konsep diri tidak banyak
digunakan oleh seseorang sebagai landasan gambaran untuk dirinya.
3. Tidak adanya peninjauan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
memilih dibidang keguruan serta menjadi seorang guru.
4. Tidak adanya peninjauan mengenai latar belakang pemilihan jurusan
dalam hal penentuan karier mahasiswa.
5. Belum ada tulisan yang mengkaji tentang konsep diri yang
mempengaruhi minat menjadi guru.
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga, dan biaya. Serta
untuk memudahkan pembahasan dalam skripsi ini dan juga untuk menjaga
agar penelitian lebih fokus dan terarah, dan tidak menimbulkan keraguan
dalam penafsiran, maka perlu adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu,
penelitian ini dibatasi yaitu sebagai berikut “Konsep diri terhadap minat
menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah
terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa
Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah?”.
15
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
menyampaikan tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap
minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN syarif
Hidayatullah
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Konsep diri merupakan gambaran tentang diri untuk membentuk
dirinya sesuai dengan bakat dan minat. Minat menjadi guru juga perlu
adanya ketertarikan dan kemampuan agar dalam pelaksanaan atau praktik
menjadi guru dilapangan seseorang akan senantiasa menjalankan
tugasnya dengan baik dan tanggungjawab, maka untuk menerapkan
minat seseorang harus mempunyai dasar yang menguatkan dirinya yaitu
konsep diri sebagai dasar gambaran dan arahan dirinya dalam proses
perkembangan, pendidikan dan karier. Maka manfaat teoritis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan konsep diri terhadap minat
menjadi guru
b. Memberikan informasi terkait dengan apakah konsep diri dapat
mempengaruhi minat mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS menjadi guru
c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih
mendalam tentang permasalahan terkait
2. Manfaat Praktis
a) Bagi pemerintah, Memberikan kontribusi dalam meningkatkan
efektifitas dan menciptakan tenaga kependidikan/guru professional.
b) Bagi Lembaga pendidikan UIN Syarif Hidayatullah, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan
16
perkembangan pendidikan, terutama dalam penerapan konsep diri
kepada para mahasiswa sebagai calon guru.
c) Bagi jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan dan arahan mengenai
pentingnya penanaman konsep diri pada mahasiswa-mahasiswi
pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru untuk menghadapi
pendidikan dan pengajaran di lapangan.
d) Bagi mahasiswa-mahasiswi pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah, penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman dan
arahan mengenai kesadaran pentingnya konsep diri untuk menjadi
guru.
e) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang psikologi
pendidikan, psikologi belajar, dan psikologi sosial.
17
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Konsep Diri
a. Pengertian Konsep Diri
Menurut kamus besar bahasa Indonesia ”konsep adalah rencana yang
dituangkan dalam kertas, rancangan dan sebagainya”.1 Sedangkan ”diri
adalah keyakinan yang kita pegang tentang diri kita sendiri”.2 Dari
pengertian antara konsep dan diri, maka dapat dikatakan konsep diri adalah
rencana atau seperangkat rancangan yang diyakini tentang diri kita sendiri.
Menurut Danny I. Yatim dan Irwanto, ” konsep diri pada umumnya
didefinikan sebagai sikap, pandangan, atau keyakinan seseorang terhadap
keseluruhan dirinya”.3
Konsep diri adalah bagian penting dalam pengembangan kepribadian diri
seseorang. Konsep diri menggambarkan bagaimana seseorang akan
mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuannya. Syamsul Bachri
Thalib mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Rogers dalam Hall &
Lindzey bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri
berisi ide-ide, persepsi, dan nilai-nilai yang mencakup tentang diri
sendiri. Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas
diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran, dan status sosial.4
Konsep diri merupakan suatu usaha untuk mengenal diri pribadi.
Pada dasarnya konsep diri bukan merupakan sesuatu yang ada dari
bawaannya atau ada sejak lahir. Tetapi, muncul melalui pengalaman dan
pengetahuannya. Maka seseorang akan lebih memahami karakteristik-
karakteristik, pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya.
1Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2002), Cet. V, h. 323 2Shelley E. Taylor, dkk., Psikologi Sosial, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. 12, Cet. I, h. 119
3Danny I. Yatim dan Irwanto (peny.), Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika: injauan
Sosial-Psikologi, (Jakarta, Penerbit Arcan, 1986), h. 25 4Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 121
18
Slameto mengutip pendapat Burns, mengatakan bahwa ”the self
concept refers to the connection of attitudes and beliefs we hold about
ourselves”.5 Konsep diri mengacu pada hubungan sikap dan keyakinan yang
dimiliki tentang diri kita sendiri. Konsep diri akan muncul melalui kontak
dan interaksi sosial yang terjadi pada seorang individu baik dengan individu
lain maupun dengan lingkungan sekitarnya yang berpengaruh dalam
kehidupannya.
Pengertian lain, yaitu menurut Desmita yang mengutip pendapat
Atwater menyebutkan bahwa ”konsep diri adalah keseluruhan gambaran
diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan
nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya”.6 Dapat diartikan bahwa
bagaimana orang lain akan memandang tentang dirinya, harapan dan cita-
citanya, dan kesadaran akan dirinya sendiri.
Menurut Hendrianti Agustiani, ”konsep diri merupakan gambaran
yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-
pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya”.7 Konsep
diri bukan hanya timbul dari faktor bawaan, melainkan seorang individu
akan mengkonsepkan dirinya dari pengalaman-pengalaman sebagai
pelajaran yang dapat diambil untuk pertimbangan ketika melakukan suatu
kegiatan atau keputusan.
Dengan konsep diri, maka seseorang akan memahami makna
hidupnya, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang hidup
bermasyarakat. Seorang individu diharuskan saling berinteraksi dengan
orang lain maupun dengan lingkungan, dengan begitu ia dapat
5Slameto, op. cit., h. 182
6Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang Tua dan Guru
dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, SMA, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2010), Cet. II, h. 163 7Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan
Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), Cet. II, h.
138
19
menyesuaikan dirinya dengan seseorang dan situasi yang berbeda.
Seseorang yang telah memahami tentang dirinya baik itu persepsi dari diri
sendiri maupun persepsi dari orang lain, maka ia dapat mengendalikan sikap
dan tingkah lakunya karena telah mengetahui gambaran tentang dirinya.
Menurut Agoes Dariyo, ”konsep diri yakni gambaran diri tentang
aspek fisiologis maupun psikologis yang berpengaruh pada perilaku
individu dalam penyesuaian diri dengan orang lain”.8 Aspek fisiologis
meliputi aspek fisik yang dimilikinya seperti: postur tubuh, tinggi badan,
warna kulit, dan lain-lain sebagainya. Sedangkan aspek psikologis meliputi
kebiasaan, kepribadian, watak dan sifat, minat-bakat, dan kemampuan.
proses penerimaan kekurangan dan kelebihan tentang dirinya sangat
mempengaruhi dalam pembentukan konsep diri.
Sarlito dan Eko mengutip definisi yang dikemukakan oleh Deaux,
Dane, & Wrightsman, ”konsep diri adalah sekumpulan keyakinan dan
perasaan seseorang mengenal dirinya. Keyakinan seseorang mengenai
dirinya bisa berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, penampilan fisik,
dan lain sebagainya”.9 Seseorang akan meyakini dirinya bahwa ia
mempunyai bakat dan kemampuan yang ia miliki dan mampu untuk
mengembangkannya.
Menurut Sarlito W. Sarwono dan Eko A., ”konsep diri pada dasarnya
merupakan suatu skema, yaitu pengetahuan yang terorganisir mengenai
sesuatu yang kita gunakan untuk menginterprestasikan pengalaman”.10
Dengan demikian, konsep diri adalah skema diri yang berupa keyakinan
seseorang terhadap dirinya sendiri baik terhadap minat, bakat, kemampuan
dan lain sebagainya. Dengan pengetahuan yang dimilikinya, maka ia akan
8Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), Cet.
I, h. 80 9Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno (peny.), Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2011), h. 53 10
Ibid., h. 54
20
merealisasikan sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memperoleh sebuah
pengalaman.
Menurut Higgins yang telah dikutip oleh Sarlito dan Eko, bahwa ada
tiga jenis konsep/ skema diri, yaitu sebagai berikut:
1) Actual self, yaitu bagaimana diri kita saat ini
2) Ideal self, yaitu bagaimana diri yang kita inginkan
3) Ought self, yaitu bagaimana diri kita seharusnya.11
Dari ketiga konsep ini, seorang individu akan mengetahui bagaimana
dirinya saat ini, bagaimana yang diinginkan dan bagaimana seharusnya yang
dilakukan untuk dirinya yang sesuai dengan yang diinginkan.
Menurut Desmita, ”konsep diri akan masuk ke pikiran bawah sadar
dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran seseorang pada suatu
waktu. Semakin baik atau positif konsep diri seseorang maka akan semakin
mudah ia mencapai keberhasilan”.12
Konsep diri terlahir bagaimana
seseorang akan menyadari dan memandang dirinya. Dengan hal tersebut,
seorang individu akan membenahi dirinya ke arah yang lebih baik dengan
tujuan mencapai apa yang diinginkannya. Apabila konsep diri baik dan
positif, maka semakin mudah ia mencapai keberhasilan, begitupun dengan
sebaliknya. Karena konsep diri yang baik dan positif seseorang akan
bersikap optimis, percaya diri dan berani melakukan tugasnya, baik akan
gagal maupun akan berhasil.
Menurut Wasty Soemanto, ”konsep diri adalah pikiran atau persepsi
seseorang tentang dirinya sendiri, merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi tingkah laku”.13
Dan menurut Desmita, ”konsep diri
mempunyai peranan penting dalam menentukkan tingkah laku seseorang.
11
Ibid., h. 55 12
Desmita, op. cit., h. 164 13
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet. V, h. 185
21
Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan
tingkah laku”.14
Apabila ia memandang dirinya tidak cukup kemampuannya
dalam melakukan kegiatan dan melaksanakan tugasnya, maka ia akan
menunjukkan ketidakmampuannya dalam besikap dan bertingkah laku.
Artinya, konsep dirinya pun rendah, karena kurangnya percaya diri,
menganggap dirinya negatif dan tidak mampu.
Dapat disimpulkan bahwa, konsep diri adalah rencana atau
rancangan tentang keyakinan diri sendiri yang berasal dari suatu persepsi
tentang gambaran diri baik dalam hal minat, bakat, kemampuan, ataupun
aspek lainnya yang tergambar melalui pengalaman-pengalaman yang
berpengaruh pada dirinya dalam pembentukkan jati diri.
b. Dimensi-Dimensi Dalam Konsep Diri
Hendrianti Agustiani mengutip pernyataan dari Fitts, ”membagi
konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu dimensi internal dan dimensi
eksternal”.15
Dimensi internal yaitu penilaian yang dilakukan individu
terhadap dirinya sendiri. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk, yaitu:
1) Diri identitas (Identity self). Merupakan aspek yang paling mendasar
pada konsep diri. Hal ini mengacu pada pertanyaan ”Siapakah aku?”,
pertanyaan ini tercakup pada label atau simbol-simbol tentang diri
untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya.
2) Diri pelaku (Behavioral self). Diri merupakan persepsi individu
tentang tingkah lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai
apa yang dilakukan dirinya. Diri perilaku erat kaitannya dengan diri
identitas. Karena diri identitas akan menggambarkan diri pelaku,
maka keduanya memiliki keserasian sehingga mengenali dan
menerima baik diri sebagai identitas ataupun diri sebagai pelaku.
14
Desmita, op. cit., h. 169 15
Hendrianti Agustiani, op. cit., h. 139-142
22
3) Diri Penerimaan/Penilai (Judging self). Diri penilai berfungsi
sebagai pengamat, penentu standar, dan evaluator. kedudukannya
adalah sebagai perantara antara diri identitas dan diri pelaku.
Sedangkan dimensi eksternal, seorang individu menilai dirinya
melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianut dan hal
yang di luar dirinya. Dimensi ini terdiri dari lima bentuk yaitu sebagai
berikut:
1) Diri fisik (Physical self). Diri fisik menyangkut persepsi seseorang
terhadap keadaan dirinya secara fisik.
2) Diri etik-moral (moral-etical self). Merupakan persepsi seseorang
terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan
etika.
3) Diri Pribadi (personal self). Merupakan perasaan atau persepsi
seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh
kondisi fisik atau hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi
oleh sejauh mana individu merasa puas terhadap pribadinya atau
sejauh mana ia merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat.
4) Diri Keluarga (family self). Diri keluarga menunjukkan perasaan dan
harga diri seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga
5) Diri Sosial (social self). Bagian ini merupakan penilaian individu
terhadap interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan
disekitarnya.
Dalam pembentukan konsep diri, seseorang akan melihat dari
dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal, jika kepuasan
terhadap dirinya rendah maka menimbulkan harga diri yang rendah dan
mengembangkan ketidakpercayaan pada dirinya, dan sebaliknya. Untuk
melihat dimensi eksternal, ia akan memahami bagaimana dirinya, dan
bagaimana menurut persepsi orang lain. Penilaian tentang diri sendiri akan
hadir jika ada penilaian atau respon dari orang lain mengenai diri sendiri,
23
baik itu secara fisik, sifat dan lain-lain. Hal ini timbul akibat adanya
interaksi dengan orang lain dan lingkungan.
c. Aspek-aspek Konsep Diri
Syamsul Bachri Thalib mengutip pernyataan Song dan Hattie bahwa
aspek-aspek konsep diri dibedakan menjadi dua yaitu konsep diri akademis
dan konsep diri non-akademis. ”Konsep diri non-akademis dibedakan
menjadi konsep diri sosial dan konsep diri penampilan diri. Jadi, pada
dasarnya konsep diri mencakup aspek konsep diri akademis, konsep diri
sosial dan penampilan diri”.16
Konsep diri akademis berarti konsep mengenai kegiatan
pendidikannya untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan. Konsep diri sosial
berarti pada tingkah laku dan sikap dirinya terhadap orang lain dan cara
berinteraksi dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Sedangkan
konsep penampilan diri yaitu bagaimana ia berusaha menampilkan dirinya
sebaik mungkin sejalan dengan yang diinginkannya.
d. Peranan Konsep Diri
Menurut Pudjijogyanti dalam karyanya tentang konsep diri dalam
proses belajar mengajar, diungkapkan bahwa ada tiga alasan yang dapat
menjelaskan “peranan penting konsep diri dalam menentukan perilaku yaitu:
mempertahankan keselarasan batin, membantu individu dalam menafsirkan
pengalaman, menentukan harapan hidup”.17
Dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Mempertahankan keselarasan batin (inner consistency). Pada
dasarnya individu berusaha mempertahankan keselarasan batinnya.
Apabila timbul perasaan, pikiran atau persepsi tidak seimbang atau
16
Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 123 17
Winanti Siwi Respati, Aries Yulianto, dan Noryta Widiana, “Perbedaan Konsep Diri
Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authorian, Permissive dan
Authoritative”, Jurnal Psikologi, Vol. 4 No. 2, 2006, h. 123-124
24
saling bertentangan satu sama lain, maka akan terjadi situasi
psikologis tidak menyenangkan.
2) Membantu individu dalam menafsirkan pengalaman. Tafsiran negatif
terhadap pengalaman hidup disebabkan oleh pandangan dan sikap
negatif terhadap diri sendiri. Sebaliknya, tafsiran positif terhadap
pengalaman hidup disebabkan oleh pandangan dan sikap positif
terhadap diri sendiri
3) Menentukan harapan hidup. Pudjijogyanti mengutip pendapat
McCandless, mengemukakan bahwa konsep diri merupakan
seperangkat harapan serta penilaian perilaku atas harapan-harapan
setiap individu. Jika individu memandang negatif dirinya maka dapat
menyebabkan ia tidak mempunyai motivasi untuk mendapat hasil
terbaik begitupun sebaliknya.
Konsep diri sangat berpengaruh pada perkembangan diri seseorang
dan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Peran adanya
konsep diri, yaitu untuk menyeimbangkan antara keinginan dan pikiran atau
persepsi, untuk menghasilkan sesuatu yang menyenangkan dan positif untuk
perkembangan dirinya. Konsep diri pula sebagai tafrisan terhadap
pengalaman-pengalaman yang telah dialami, pengalaman ini sebagai bentuk
evaluasi untuk melakukan perubahan.
Selain itu, konsep diri merupakan bentuk penilaian tentang dirinya
atas perilaku dan tindakan yang ia lakukan agar selalu memandang positif
terhadap dirinya sehingga memotivasi untuk melakukan perubahan dan
perkembangan dirinya ke arah yang lebih baik.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu faktor keadaan
fisik dan penilaian orang lain. Faktor keadaan fisik meliputi: ”faktor
25
keluarga termasuk pengasuhan orang tua, pengalaman perilaku kekerasan,
sikap saudara, status sosial ekonomi dan faktor lingkungan sekolah”.18
Faktor keadaan fisik sendiri muncul dari diri seseorang yang
dipengaruhi oleh orang tua, proses pengasuhan orang tua, status ekonomi
keluarganya, pengalaman pribadi, dan faktor lingkungan sekolah dimana
seseorang akan berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya. Orang tua
berperan penting dalam perkembangan konsep diri seorang anak.
Menurut Syamsul Bachri Thalib mengutip pernyataan Friedman,
menjelaskan bahwa ”pengasuhan orang tua yang permisif dan otoriter
cenderung mengakibatkan konsep diri dan kompetensi sosial yang rendah,
sedangkan pengasuhan dengan model otoritatif cenderung menghasilkan
konsep diri, kompetensi sosial dan independensi yang tinggi”.19
Artinya,
pengasuhan orang tua sangat mempengaruhi pembentukkan konsep diri
seorang anak. Faktor eksternal berupa penilaian atau pandangan dari orang
lain terhadap dirinya, penilaian tersebut akan berpengaruh kepada tingkat
kedewasaan seorang individu dalam pembentukan sikap dan tingkah laku.
Baldwin dan Holmes mengatakan bahwa konsep diri adalah hasil
belajar individu melalui hubungannya dengan orang lain. Yang dimaksud
dengan ”orang lain” menurut Calhoun dan Accocella, yaitu:
1) Orang tua. Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal yang
dialami oleh seseorang dan yang paling kuat. Informasi yang
diberikan oleh orang lain berlangsung hingga dewasa
2) Kawan Sebaya. Peran yang diukur dalam kelompok sebaya sangat
berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai jati dirinya
sendiri
3) Masyarakat. Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta yang ada
pada seorang anak, seperti siapa bapaknya, ras, dan lain-lain
18
Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 125 19
Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 124
26
sehingga hal ini berpengaruh terhadap konsep diri yang dimiliki
seorang individu.20
Faktor yang paling berpengaruh terhadap seorang anak adalah orang
tua. karena seorang anak akan lebih banyak melakukan kontak sosial dengan
orang tua dimulai dari sejak ia lahir sampai dewasa.
Faktor kedua adalah teman sebaya, seseorang setelah mengetahui
keadaan di luar lingkungan keluarganya, maka ia akan mengetahui
pentingnya berinteraksi dengan orang lain, terutama teman sebaya. Teman
sebaya merupakan sekelompok yang akan memandang dirinya dalam proses
pembentukan seseorang menemukan jati dirinya. Ketika dihadapkan oleh
beberapa pilihan, seseorang akan lebih dahulu meminta pendapat orang tua
yang kemudian dilanjutkan dengan pendapat teman sebayanya sebagai
pertimbangan untuk pengambilan keputusan untuk dirinya.
Masyarakat pun berpengaruh pada konsep diri seorang individu
karena masyarakat akan memandang dan menilai seseorang secara umum
baik itu dalam hal ras, latar belakang keluarga, sikap dan perilaku, etika dan
sopan santun dan lain sebagainya.
2. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Muhibbin Syah, secara sederhana ”minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu”.21
Minat merupakan keinginan terhadap sesuatu yang
timbul akibat kegairahan atau ketertarikan yang tinggi.
20
Chista Gumanti Manik, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada
Narapidana Remaja Di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Anak Tanjung Gusta Medan,
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, 2007,
h. 8-9 21
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. I, h. 136
27
Djaali mengutip pendapat Slameto mengartikan bahwa ”minat
adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh”.22
Minat muncul atas dasar keinginan individu
itu sendiri. ketertarikan tersebut dapat berupa terhadap orang, benda,
kegiatan, maupun karier.
”Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”.23
Minat
seorang individu akan timbul dari kegiatan yang pernah dilakukannya,
sehingga ia merasa ada ketertarikan dan memperhatikan secara terus
menerus yang pada akhirnya ada perasaan senang.
Menurut Crow & Crow, ”minat atau interest bisa berhubungan
dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik
pada orang, benda atau kegiatan atau pun bisa berupa pengalaman yang
efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”.24
Hal ini berarti bahwa
minat merupakan sesuatu pendorong seseorang untuk tertarik pada orang,
benda, atau kegiatan sehingga menghasilkan daya gerak seseorang untuk
memperolehnya.
”Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minatnya”.25
Minat merupakan
ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Semakin kuat dan besar mengenai
kemampuan yang dimilikinya maka semakin besar minat untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan. Termasuk pada minat menjadi guru, pada dasarnya
minat menjadi guru ini harus didasari dengan adanya kemampuan dari
22
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. III, h. 121 23
Slameto, loc. cit. 24
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogya: PT Tiara Wacana Yogya, 1993),
Cet. IV, h.112 25
Djaali, loc. cit.
28
dalam dirinya. Maka dari kemampuannya lah seseorang akan
mempertimbangkan peminatannya terhadap sesuatu untuk kemajuan
dirinya.
Menurut Dewa Ketut Sukardi, ”minat merupakan suatu pernyataan
dari kepribadian dan perkembangan kepribadian”.26
Dengan minat,
seseorang akan mengembangkan kepribadiannya untuk lebih dewasa dalam
mengambil sikap, karena minat erat hubungannya dengan sesuatu yang
berhubungan hobi atau ketertarikan. Maka hal ini lah yang menyebabkan
seseorang akan merasakan gejolak emosional karena adanya keinginan
tercapai pada suatu hal yang diminati.
Dapat disimpulkan bahwa, minat adalah rasa ketertarikan terhadap
sesuatu dan adanya perasaan senang sehingga menarik untuk terus mencari
informasi dan pada akhirnya akan mencapai suatu titik yang diinginkan dan
diidamkan.
b. Unsur-unsur Minat
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu
memiliki beberapa unsur yaitu: perhatian, kesenangan, dan kemauan.27
Hal
ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Perhatian. Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai
adanya perhatian
2) Kesenangan. Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang
atau benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang
3) Kemauan. Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah
pada suatu tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran.
26
Dewa Ketut Sukardi, Psikologi Pemilihan Karier: Suatu Uraian Teoritis Tentang Tipe
Kepribadian dan Model Lingkungan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), Cet. I, h. 9 27
Arbi, Minat, http://adityaromantika.blogspot.com/2010/12/minat.html (Di akses pada
tanggal 02 Oktober 2014, pukul 20.00 WIB)
29
Minat akan timbul karena adanya perhatian seseorang terhadap
benda atau orang, dan memusatkan perhatiannya pada objek tertentu yang
diminatinya. Dari perhatian tersebut, maka akan timbul adanya perasaan
senang, sehingga individu yang bersangkutan berusaha untuk
mempertahankan obyek tersebut. Dari kedua faktor tersebut, maka akan
melahirkan suatu dorongan yang timbul dari perhatian terhadap suatu
obyek. Sehingga dengan demikian akan muncul minat individu yang
bersangkutan.
c. Faktor-faktor yang Menimbulkan Minat
Menurut Taufani ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat
yaitu:
1) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri
2) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas
agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya
3) Faktor emosional, yakni minat erat hubungannya dengan emosi
karena faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam
berhubungan dengan objek minatnya.28
Minat dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern yaitu faktor dorongan dalam, berupa faktor yang timbul dari diri
seseorang yaitu kemauan untuk melakukan suatu kegiatan. Sedangkan
faktor ektern yaitu faktor yang timbul dari luar, berupa faktor motivasi
sosial, dimana seseorang membutuhkan dorongan atau motivasi dari orang
lain agar aktivitas yang dilakukannya tersebut dapat di akui dan diterima
oleh orang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang memerlukan tanggapan yang
positif terhadap dirinya. Faktor emosional, muncul atas dasar adanya
28
Kamrianti Ramli, Faktor-faktor yang Membangkitkan Minat Belajar,
http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yang-membangkitkan-minat-belajar/ (Di
akses pada tanggal 22 September 2014, pukul 15.35 WIB)
30
dorongan dari dalam dan luar sehingga seorang individu akan terus
melakukan aktivitasnya karena adanya rasa ingin tau dan ketertarikan.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat menjadi salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar.
Minat itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang
dapat mempengaruhi timbulnya minat. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi minat seseorang antara lain:
1) Motivasi
Menurut Sumardi Suryabrata yang dikutip oleh Djaali, bahwa
“motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan”.29
Motivasi timbul akibat adanya dorongan baik dorongan dari
diri sendiri ataupun dorongan dari luar dirinya untuk melakukan aktivitas
yang akan dicapainya.
Motivasi sangat erat kaitannya dengan minat. Minat dapat timbul
dengan adanya motivasi yang kuat. Seseorang yang mempunyai
keinginan atau kepentingan terhadap sesuatu maka akan merangsang
timbulnya ketertarikan atau minat untuk melakukan kegiatan tersebut
sehingga termotivasi dalam mencapai suatu tujuan yang dikehendakinya.
2) Bakat
Menurut Beni S. Ambarjaya, “bakat adalah kemampuan bawaan
yang merupakan potensi yang perlu dikembangkan atau dilatih untuk
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus”.30
Bakat juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat.
Seseorang yang mengetahui kemampuan dan bakat dirinya, maka ia akan
terdorong untuk mengembangkan kemampuannya tersebut. Sehingga atas
dasar kemampuan dan bakatnya itulah ia akan menentukkan masa depan
29
Djaali, op. cit., h. 101 30
Beni S. Ambarjaya, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012),
Cet. I, h. 17
31
atau kepentingan untuk dirinya yang memicu seseorang tersebut untuk
minat atau tertarik pada suatu bidang atau karier.
3) Belajar
Menurut Winkel, “Belajar adalah semua aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman”.31
Dengan belajar, seseorang akan mengetahui dan memahami sesuatu baik
itu hal yang diminati ataupun yang tidak diminati. Semakin banyak
belajar maka semakin banyak informasi yang akan di dapat dan semakin
luas pula dibidang minat.
e. Dasar Pengukuran Minat
Untuk mengukur sejauh mana minat seseorang, dapat diukur dengan
pegamatan perilaku. Ada empat pendekatan yang digunakan untuk
mengukur minat, yaitu sebagai berikut:
1. Meminta pengungkapan minat
2. Menyimpulkan minat dari perilaku yang diamati
3. Menyimpulkan minat dari kinerja pada tes kemampuan
4. Menentukan minat dari daftar rinci tertulis.32
Dalam pengungkapan minat, seseorang akan ditanya ”apa alasannya
yang menarik baginya”. Maka dari pertanyaan tersebut akan muncul faktor-
faktor yang menyebabkan seseorang minat terhadap sesuatu. Kemudian
dapat diamati dari perilakunya, sehingga perilaku dan keinginan itu sesuai
dan seimbang. Perilaku ini akan menguatkan minat seseorang dan akan
semakin terlihat.
31
Haryanto, Pengertian Belajar Menerut Ahli, http://belajarpsikologi.com/pengertian-
belajar-menurut-ahli/ (Di akses pada tanggal 22 September 2014, pukul 15.45 WIB) 32
Lewis R. Aiken dan Gary Groth-Marnat, Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi,
(Jakarta: Penerbit Indeks, 2009), Ed. 12, h. 34
32
Minat juga dapat diukur melalui kinerja, jika seseorang memiliki
kemampuan yang bagus dan baik maka akan menghasilkan kinerja yang
baik. Artinya, antara kemampuan dan hasil kerjanya tersebut akan bergerak
ke arah yang positif dan hal ini menunjukkan adanya indikasi bahwa
seseorang memiliki minat yang tinggi karena di dasari dengan
kemampuannya.
Daftar rinci minat ini, dipengaruhi oleh karakteristik individu itu
sendiri, apakah untuk menentukan minat dari dasar kemauannya atau
kepura-puraan karena adanya tuntutan dari orang lain. Biasanya seseorang
yang menentukkan minatnya sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan
dalam melaksanakannya. Sehingga antara minat dan hasil kerjanya
mencapai proses yag baik dan positif. Begitupun sebaliknya, jika minat
timbul karena adanya tuntutan sehingga ia harus berpura-pura menyukai
sesuatu hal tersebut, maka akan memperoleh hasil yang tidak baik dan
negatif.
3. Guru
a) Pengertian Guru
Mengutip pendapat Roestiyah, dalam pandangan tradisional ”guru
adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan”.33
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal
27 ayat 3 nomor 2/1989, ”tenaga pengajar adalah tenaga pendidik yang
khusus dengan tugas mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah disebut guru dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut
dosen”.34
Guru merupakan sebuah profesi yang diadakan sebagai pengajar
serta mendidik anak didik agar memahami dan mengerti segala aspek yang
diperlukan dalam kehidupan masyarakat, sehingga dapat menjunjung
33
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), Cet. I, h. 7 34
Ibid., h. 8
33
martabat dan derajat seorang anak dengan ilmu dan pengetahuan yang
dimilikinya.
”Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal”.35
Guru biasanya
dalam melaksanakan tugas dan perannya dilakukan di sekolah.
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, guru adalah
seseorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk
kepentingan anak didik, sehingga menunjang hubungan sebaik-baiknya
dengan anak didik, sehingga menjunjung tinggi, mengembangkan dan
menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan dan
keilmuan.36
Dengan adanya guru, seorang anak akan mengetahui pentingnya
pendidikan. Dengan melakukan pengajaran dari guru, seorang anak dapat
mengembangkan potensi dan kemampuannya. Selain itu guru juga tidak
hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi dianjurkannya mengajari
agama, budaya dan beretika yang baik.
Guru sebagai pendidik adalah membantu kedewasaan anak. Dewasa
secara psikologi, sosial, dan moral. Guru sebagai pengajar adalah
membantu perkembangan intelektual, afektif, dan psikomotor melalui
menyampaikan pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan afektif
dan keterampilan. Sedangkan guru sebagai pembimbing, guru perlu
memiliki pemahaman yang seksama tentang para sisiwanya, memahami
segala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitannya, dengan
segala latar belakangnya.37
Untuk menjadi seorang guru, selain sebagai pengajar yang
mengajarkan dibidang kognitif juga mengajarkan dibidang afektif dan
psikomotorik. Guru juga berperan sebagai pembimbing, dimana seorang
35
Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 17 36
Syafruddin Nurdin, loc. cit. 37
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. VI, h. 252-253
34
guru harus memahami sikap, perilaku dan kemampuan yang dimiliki
seorang anak baik dalam hal kelemahan dan kelebihannya.
”Kedudukan guru sebagai pendidik dan pembimbing tidak dapat
terlepas dari guru sebagai pribadi. Kepribadian guru sangat mempengaruhi
peranannya sebagai pendidik dan pembimbing”.38
Pribadi guru merupakan
bentuk dasar seorang guru. Pribadi guru ini adalah satu kesatuan antara
sifat-sifat pribadi guru dan peranannnya sebagai pendidik, pengajar, dan
pembimbing.
Menurut Muhibbin Syah yang mengutip pendapat Zakiah Daradjat,
menegaskan bahwa ”kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia
menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan
menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama bagi
anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang
mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah)”.39
Kepribadian adalah
faktor yang sangat berpengaruh pada keberhasilan seorang guru terhadap
perkembangan anak didiknya. Maka diharuskan seorang guru mengenali
pribadinya karena guru merupakan panutan bagi anak didiknya selain orang
tua.
”Guru merupakan suatu pekerjaan profesional. Untuk melaksanakan
tugas tersebut dengan baik, selain harus memenuhi syarat-syarat
kedewasaan, sehat jasmani dan rohani, guru juga harus memiliki ilmu dan
kecakapan-keterampilan keguruan”.40
Seorang guru haruslah bersikap
bijaksana dan dewasa karena akan menjadi cerminan bagi para siswanya.
Selain itu, seorang guru harus mempunyai kecakapan dan keterampilan
berbicara sehingga apa yang disampaikan kepada para siswanya dapat
dipahami dengan mudah.
38
Ibid., h. 251 39
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1996), Cet. III, h. 226 40
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 255
35
”Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat
profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran,
kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik
tertentu”.41
Maka untuk menjadi guru diperlukannya profesionalitas dalam
bekerja agar setiap tujuan yang ingin dicapai akan memperoleh hasil yang
baik dan maksimal.
Dapat disimpulkan, bahwa guru adalah profesi yang bekerja
memberikan pengajaran dan mengembangkan segala kemampuan peserta
didik melalui kecakapan dan kemahiran mengajar yang dimiliki dan dengan
tingkat profesionalitasnya.
b) Kompetensi Guru
Menurut Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (PPPG),
”kompetensi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional”.42
Keempat
kompetensi ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan
saling terkait. Kompetensi-kompetensi tersebut akan terasa keutuhannya
pada saat praktik pembelajaran. Hal ini diperuntukkan dalam mencapai
tujuan yang harus dicapai peserta didik serta memudahkan pemahaman
peserta didik dalam menyerap pelajaran yang diberikan.
Kompetensi profesional merupakan ”payung” yang akan naungi
ketiga kompetensi lainnya, kompetensi profesional merupakan kompotensi
yang mencakup semua kompotensi lainnya. Oleh karen itu, apabila
kompetensi profesional tercapai dengan baik, maka kompotensi lainnya pin
akan tercapai dengan baik pula. Karena kata profesional, memiliki arti
tanggung jawab yang besar. Artinya, pekerjaan apapun jika dilakukan
dengan profesional maka akan mencapai hasil yang baik dan maksimal.
41
Sudarwan Danim, loc. cit. 42
Sudarwan Danim, op. cit., h. 22
36
c) Peran Guru
Suyono dan Hariyanto mengutip pernyataan Abin Syamsuddin
Makmur, berpendapat bahwa ada lima peran dan fungsi guru.43
Yaitu
sebagai:
1) Pemelihara (konservator), sistem nilai yang merupakan sumber
norma-norma kedewasaan
2) Pengembang (inovator), sistem nilai ilmu pengetahuan
3) Penerus (transmitor) sistem nilai tersebut kepada peseta didik
4) Penerjemah (transformator) sistem nilai tersebut melalui penjelmaan
dalam pribadi dan perilaku, melalui proses interaksi dengan peserta
didik
5) Penyelenggara (organisator) terciptanya proses edukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam proses transformasi sistem nilai.
Guru memiliki peran sangat penting bagi perkembangan peserta
didik. Kedudukan guru selain sebagai pengajar yaitu sebagai orang tua bagi
peserta didik di sekolah. Dengan demikian, guru berperan sebagai pemberi
informasi dan sebagai fasilitator bagi peserta didik yang mampu memelihara
dan mengembangkan tingkat kedewasaan peserta didik dan senantiasa
memberikan segala pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, dengan
tujuan memperbaharui pengetahuan peserta didik.
d) Ayat Al-Qur’an yang Menerangkan Guru
Surat Al-Baqarah ayat 124
م ربه بكلمات فأتمهن قال جاعلك للناس إماما قال و إذ ابتلى إبراه إن
ن قال ال نال عهدي الظالم و من ذرت
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya dengan
beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.
43
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep dasar, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 188
37
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi
seluruh manusia”. Ibrahim berkata: (Dan saya memohon juga) dari
keturunanku”. Allah Berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang
yang zalim. (Q.S A-Baqarah ayat 124)
Kalimat “Imam” pada Q.S Al-Baqarah ayat 124 mengandung
pengertian pemimpin. Arti pemimpin ini berarti menjadi panutan yang akan
membimbing manusia ke jalan Allah dan membawa mereka kepada
kebaikan. Hal ini berarti bahwa manusia dapat mengembangkan fitrah yang
dimilikinya karena setiap manusia memiliki jiwa pemimpin begitupun
dengan guru yang akan mengajarkan kebaikan dan pengetahuan kepada
anak didiknya.
Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu
pengetahuan termasuk guru atau ulama sehingga mereka akan ditinggikan
beberapa derajat.
Dalam Q.S Al-Mujadillah ayat 11, menjelaskan bahwasannya
Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang beriman
dan diberi pengetahuan. Jelas bahwa Allah pun mengajarkan kepada
umatnya untuk saling mewarisi ilmu kepada anak cucunya. Maka guru
dalam perspektif Islam penting kedudukannya agar setiap manusia
dibekali ilmu untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.
4. Minat Menjadi Guru
Minat menjadi guru, merupakan suatu keinginan atau ketertarikan
seorang individu terhadap sesuatu hal yang berkaitan dengan masa depan atau
cita-cita yang diharapkan seorang individu tersebut. Minat menjadi guru
berupa ketertarikan terhadap suatu profesi. Ketertarikan ini timbul karena
adanya kesenangan dalam mencapai sebuah aktivitas tersebut.
”Minat menjadi guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan
atau perhatian seseorang terhadap profesi guru. Dengan demikian minat
38
menjadi guru timbul berdasarkan respon positif individu”.44
Respon positif ini
timbul akibat adanya faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk tertarik
sehingga berusaha memperoleh pengetahuan dan informasi-informasi
mengenai profesi guru.
Minat menjadi guru adalah suatu faktor intern atau dalam diri pribadi
individu yang mendorong dan mempengaruhi tingkah laku seseorang atau
individu yang merasa tertarik dan ingin mewujudkan keinginannya
menjadi guru. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi minat adalah
lingkungan keluarga, dimana keluarga memegang kekuasaan mutlak,
untuk itu pilihan keluarga atau orang tua merupakan sesuatu yang wajib
dilakukan. Menurut Rohman, Lingkungan keluarga adalah lingkungan
paling awal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dalam
lingkungan keluarga yang harmonis, dan selalu memberikan kebebasan
pada anak untuk mencapai cita-cita.45
Dengan demikian, seorang individu akan terdorong dan
mempengaruhi tingkah lakunya agar dapat mewujudkan keinginannya
menjadi guru. Maka, minat menjadi guru adalah ketertarikan seseorang
terhadap sebuah profesi guru sehingga membentuk dirinya layaknya seorang
guru dan mampu meluangkan segala waktu dan tenaga untuk mewujudkan
impiannya menjadi guru.
Untuk timbul adanya minat, maka seseorang akan mengetahui terlebih
dahulu potensi atau kemampuan yang dimilikinya. Minat merupakan salah
satu faktor internal perkembangan potensi seseorang. ”Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan potensi seorang anak adalah faktor internal
yang meliputi taraf kecerdasan, konsep diri, motivasi berprestasi, minat,
bakat, sikap, dan sistem nilai. Sedangkan faktor eksternal yaitu berasal dari
44
Ery Setyani Putri, NIM: 08403241002, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Prestasi
Belajar, dan Persepsi MahasiswaTentang Undnag-Undang Guru dan Dosen Terhadap Minat
Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 dan 2009
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2012, h. 13 45
Prajanti Kusuma Ningrum, Susilaningsih, Sri Sumaryati, “Hubungan Antara Minat
Menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar”, Jupe UNS, Vol.2, No. 1 2013,
h. 61-62
39
lingkungan”.46
Jelas bahwa konsep diri dan minat menjadi guru merupakan
faktor internal yang lahir dari gambaran dan pikiran seseorang yang
disesuaikan dengan bakat atau kemampuannya.
”Bakat adalah kapasitas untuk belajar dan baru akan muncul setelah
melalui proses latihan dan usaha pengembangan”.47
Bakat seseorang akan
lebih telihat setelah ia melalui proses latihan dan pengembangan. Proses
latihan dan pengembangan akan berlangsung ketika seseorang berada pada
suatu lembaga yang berperan sebagai pengembang potensi dan pemberian
ilmu pengetahuan yaitu dengan melalui pendidikan. Oleh karena itu,
seseorang akan memilih bidang pendidikannya sesuai dengan bakat dan
minatnya.
Seseorang menganggap bahwa dengan pendidikan yang tinggi
merupakan batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan yang baik. Maka,
minat pada pendidikan ini biasanya seseorang akan minat pada pelajaran-
pelajaran yang merujuknya pada bidang pekerjaan. Menurut Anne Roe dan
Co-author (Klos dan Siegelman), ”minat pada bidang kejuruan, dan karena itu
pada pilihan karier, yang berasal dari jenis hubungan yang dimiliki anak
dengan keluarganya”.48
Seorang individu yang sudah mempunyai minat,
maka ia akan berusaha mengambil pendidikan yang berhubungan dengan
minat pekerjaan yang ia inginkan.
Djaali yang mengutip pendapat dari Frinch R. Curtis & Crunkilton R.
John bahwa ”faktor minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana
merencanakan seseorang dalam pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu
sesuai dengan bidangnya”.49
Maka ketika ia minat menjadi guru, pendidikan
yang akan diambil pun adalah di bidang keguruan. Jadi, adanya keselaran
46
Lusi Nuryanti, Psikologi Anak, (Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008), Cet. II, h.
56 47
Ibid., h. 59 48
Lewis R. Aiken dan Gary Groth-Marnat, op. cit., h. 36 49
Djaali, op. cit., h. 126
40
antara minat terhadap suatu pekerjaan (guru) dengan pendidikan yang telah
diembannya.
Seseorang dalam menentukan minatnya akan melihat pada
pengalaman dan pendidikan yang di embannya. Selain itu, seorang individu
akan bercermin dan meniru orang yang dianggap penting bagi individu
tersebut. Maka, adanya suatu identifikasi, dan biasanya itu terjadi pada
seorang anak yang akan bercermin dan meniru orang tuanya.
Dalam menentukan karier atau minat untuk bekerja, maka seseorang
membutuhkan suatu motivasi kerja. Motivasi muncul dari dalam diri
seseorang, karena adanya dorongan dan dukungan dari luar dirinya atau unsur
lain yaitu dengan adanya tujuan. Tujuan tersebut berupa sesuatu kebutuhan
yang ingin dicapai.
Menurut Ngalim Purwanto yang dikutip oleh Hamzah B. Uno,
mengatakan bahwa fungsi motivasi bagi manusia.50
Adalah sebagai berikut:
a) Sebagai motor penggerak bagi manusia
b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan
atau cita-cita
c) Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan
d) Menyeleksi perbuatan diri
Dengan adanya motivasi, maka seseorang akan menggerakkan atau
mengkonsepkan dirinya ke arah yang di inginkan sehingga setiap kegiatan
dan perbuatannya akan mengarah kepada hal yang ditujunya. Karena adanya
dorongan yang mampu mengarahkan dirinya yaitu motivasi, baik itu motivasi
yang timbul dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.
50
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. VI, h. 64
41
Agoes Dariyo yang mengutip pendapat Berk, menyatakan bahwa
”penentuan dan pemilihan karier seorang remaja ditentukan oleh beberapa
faktor, diantaranya: orang tua, teman-teman, gender, karakteristik diri
sendiri”.51
Dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Orang tua. Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah
pemilihan karier seorang anak walaupun pada akhirnya keberhasilan
dalam menjalankan karier selanjutnya sangat tergantung pada
kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Orang
tua menghendaki anaknya memilih orogr4am studi yang cepat
meghasilkakn nilai materi. Akan tetapi, hal ini tidak selamanya apa
yang menjadi pilihan orang tua akan berhasil
b) Teman-teman kelompok sebaya. Hal ini terjadi karena adanya
pengaruh dari lingkungan pergaulan dan kelompok. Pengaruh teman
sebaya bersifat eksternal. Apabila seorang anak tidak mempunyai
dorongan internal, minat-bakat atau kemampuan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu tugas (sesuai tuntunan), maka
kemungkinan besar remaja akan mengalami kegagalan.
c) Gender (Jenis kelamin). Masyarakat menghendaki agar jenis tugas
dan pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula.
Memang, pada kenyataannya jenis kelamin akan mempengaruhi
dalam pemilihan karier karena antara perempuan dan laki-laki akan
mempertimbangkan karier yang akan dijalaninya.
d) Karakteristik kepribadian tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik pribadi yang mempengaruhi pemilihan program studi
maupun karier individu, diantaranya: bakat-minat, kepribadian,
intelektual. Individu yang memiliki bakat-minat, kemampuan,
kecerdasan, motivasi internal, tanpa ada paksaan dari orang lain
(teman, masyarakat, atau orang tua), biasanya akan mencapai
keberhasilan dengan baik.
51
Agoes Dariyo, op. cit., h. 67-69
42
Maka dapat disimpulkan, bahwa minat menjadi guru adalah perasaan
senang dan ketertarikan terhadap sebuah profesi yang timbul karena adanya
penggerak atau dorongan dalam mencapai tujuan atau cita-cita.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Muhammad Solihin NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan
Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep
Tekanan (Penelitian Survey Di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang
Selatan), Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2011. Dari hasil penelitiannya terdapat hubungan yang positif antara
konsep diri dan hasil belajar siswa melalui pembelajran inkuiri yang telah
dipraktekkan dalam percobaan tekanan pada zat padat, cair, dan gas.
Terlihat kontribusi kecenderungan konsep diri siswa dan hasil belajar
ditunjukkan oleh keofesien korelasi sebesar 0,2835 dengan kontribusi
sebesar 8.04% terdapat hasil belajar fisika siswa dan 91.96% ditentukan
oleh faktor lain. Analisis regresi dan korelasi sederhana, dengan model
regresi Y=25.43 + 0.65X dan setelah taraf uji signifikansi 5% ternyata
model tersebut linier. Korelasinya terletak antara 2.00-3.00 termasuk
dalam kategori yang lemah/rendah.52
2. Luqman Syah NIM: 106070002256, Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan
Sosial terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial, Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Dari hasil Penelitiannya terdapat
pengaruh yang signifikan antara konsep diri dan dukungan sosial terhadap
motivasi belajar remaja panti sosial. Proporsi varian yang dapat dijelaskan
oleh variabel bebas dari konsep diri (subjective self, body imageideal self,
social self) dan dukungan sosial (dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan
52
Muhammad Solihin, NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan Hasil Belajar
Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep Tekanan (Penelitian Survey Di MTs
Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan), Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011, h. 95
43
jaringan) sejumlah 46,4%sedangkan sisanya sejumlah53,6% dipengaruhi
oleh variabel di luar penelitian.53
3. Musyarrofah, NIM: 198011014194, Hubungan antara minat menjadi guru
dengan prestasi belajar dalam mata kuliah stategi belajar mengajar (studi
pada Mahasiswa Jurusan PAI FITK UIN Jakarta), Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2005. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa FITK Jurusan PAI semester IX pada
umumnya sangat berminat untuk menjadi guru. Hal ini terlihat dari 40%
responden 62,5% menyatakan sangat berminat menjadi guru.54
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
perkembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang begitu pesat menarik minat
banyak pelajar sekolah menengah untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi
tersebut terlebih dalam memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Banyak para pelajar yang setelah lulus sekolah tingkat atas, mereka merasa
bingung dan bimbang antara melanjutkan studi atau tidak, antara pemilihan
jurusan menurut diri sendiri atau menurut orang tua, antara kemampuan dan
kepentingan masa depan. Banyak pertimbangan yang dialami seseorang ketika
memasuki perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan dalam melanjutkan
studinya. Oleh karena itu, adanya konsep diri menjadi begitu penting, karena
dengan adanya konsep diri itu seorang individu akan mengetahui arah dan tujuan
yang hendak dicapainya dengan lebih baik dan lebih jelas.
53
Luqman Syah NIM: 106070002256, Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial
terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2011, h. 105 54
Musyarrofah, NIM: 198011014194, Hubungan antara minat menjadi guru dengan
prestasi belajar dalam mata kuliah stategi belajar mengajar (studi pada Mahasiswa Jurusan PAI
FITK UIN Jakarta), Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2005, h. 85
44
Konsep diri tidak hanya bermuara pada pemilihan fakultas dan jurusan
saja, tetapi juga mengenai persiapan para mahasiswa setelah lulus dari perguruan
tinggi. Dengan mengkonsepkan dirinya terlebih dahulu, maka mahasiswa
pendidikan IPS akan mengetahui proses pendidikannya lebih lanjut dan
mengetahui proses pencapaian karier yang memang sesuai dengan bidangnya.
Mengacu pada permasalahan yang ada, sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan terhadap sejumlah alumni atau lulusan Jurusan Pendidikan IPS FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bekerja sebagai guru. Hal ini berarti
bahwa apa yang dikonsepkan sejak lulus SMA itu atau ketika memasuki
perguruan tinggi itu mengalami perubahan. Terlebih lagi jika seseorang telah
memilih fakultas di bidang keguruan berarti ia telah mengkonsepkan dan
mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang guru. Artinya, ada pengaruh antara
konsep diri dengan minat menjadi guru.
Penelitian ini ditulis untuk mengukur pengaruh konsep diri para
mahasiswa pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru. Pengaruh tersebut
berguna untuk mengetahui keterkaitan antara konsep diri dan minat menjadi guru.
Karena pada dasarnya, konsep diri merupakan suatu pemahaman diri yang
menyangkut perkembangan dan kemajuan diri seseorang termasuk sesuatu hal
yang diminati. Untuk mencapai apa yang diminati, maka seseorang akan membuat
konsep. Konsep itu sendiri berupa bagaimana dan cara mereka berproses dan
berusaha memperoleh agar minat tersebut tercapai dengan baik dan sesuai target.
Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
konsep diri dengan minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
45
2.1 Gambar
Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pendapat atau dugaan sementara dan masih perlu diuji
kebenarannya. Hipotesis dibagi menjadi dua yaitu hipotesis alternatif (Ha) dan
hipotesis nol (H0).
Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapat ditarik suatu kesimpulan
sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis penelitian yang dirumuskan
sebagai berikut: Terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru.
Artinya semakin tinggi konsep diri yang diterapkan maka akan semakin tinggi
pula minat yang terkandung di dalam diri para mahasiswa jurusan pendidikan IPS
untuk menjadi guru. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada
mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ha: Terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada
mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pemilihan jurusan
dan fakultas
Pemilihan
karier/profesi
Konsep diri
merupakan gambaran
yang dimiliki
seseorang tentang
dirinya, yang dibentuk
melalui pengalaman-
pengalaman yang
diperoleh dari interaksi
dengan lingkungannya
Minat menjadi
guru adalah
pemusatan
pikiran,
perasaan,
kemauan atau
perhatian
seseorang
terhadap
profesi guru
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Objek
yang akan diteliti adalah mahasiswa-mahasiswi pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
Penelitian sengaja dilakukan di jurusan pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, guna mengetahui konsep diri mahasiswa yang
mempengaruhi minat menjadi guru.
Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2014 sampai
dengan bulan November 2014.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Instrumen penelitian
2 Kerangka angket & wawancara
3 Pelaksanaan penelitian
4 Pengumpulan data
5 Pengolahan data
6 Analisis data
7 Kesimpulan & saran
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif yaitu hasil
penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskriptif
47
adalah penelitian yang tugasnya menganalisis data berupa angka yang digunakan
untuk mengetahui dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada dengan
tujuan untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua variabel sehingga
mencapai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan
koesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Teknik analisis data
menggunakan regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah
suatu analisis yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Sedangkan teknik penulisan dalam skripsi ini, peneliti mengacu pada buku
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
C. Desain Penelitian
Untuk mengetahui hasil penelitian regresi maka dilakukan penyebaran
angket yang diberikan pada mahasiswa-mahasiswi pendidikan IPS angkatan 2010.
Adapun desain penelitainnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Design penelitian analisis regresi
Keterangan :
X = konsep diri (variabel bebas)
Y = minat mahasiswa pendidikan IPS menjadi guru (variabel terikat)
D. Populasi dan Sampel
”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Y X
48
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.1 Jadi, pupolasi adalah
keseluruhan objek atau subjek yang akan diteliti. Populasi yang digunakan yaitu
seluruh mahasiswa-mahasiswi aktif jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010 sebanyak
125 orang.
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Penelitian
Mahasiswa Aktif Jumlah
Mahasiswa
Mahasiswa Pend. IPS Angkatan 2010 125
(Sumber: Dokumen Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.2 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah sampel
dengan menggunakan metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel
dengan cara acak. Teknik yang dapat digunakan dalam menentukkan ukuran
sampel yaitu menggunakan teknik Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.3
Yaitu dengan rumus sebagai berikut:
n =
Keterangan: n = sampel
N = jumlah populasi
e = perkiraan tingkat kesalahan
n =
n =
n =
= 95,23
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta Bandung, 2012), Cet. XV, h. 117 2Ibid., h. 118
3Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. I, h. 61
49
Maka, sampel yang digunakan dalam penelitian pengaruh konsep diri
terhadap minat menjadi guru yaitu sebanyak 95 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, data merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam
proses penelitian. Data juga merupakan dasar keabsahan dan kekuatan sebuah
penelitian. Data adalah bahan mentah yang berkaitan dengan fakta. Fakta tersebut
berarti keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data ini
diperoleh melalui beberapa sumber dan informasi dari responden. Sumber dan
jenis data sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer dalam penelitian, diperoleh langsung dari lembaga
bersangkutan yang dijadikan sebagai objek penelitian. Untuk memperoleh
data primer ini, peneliti melakukan observasi untuk mendata jumlah
mahasiswa-mahasiswi pendidikan pada angkatan 2010.
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian. Data
sekunder dapat diperoleh dari teknik pengumpulan data yaitu observasi
(pengamatan), kuesioner (angket)dan wawancara.
a. Observasi (pengamatan)
Sugiyono mengutip pendapat Sutrisno Hadi, bahwa ”observasi
merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.4 Dalam proses observasi
(pengamatan), peneliti hanya melakukan pengamatan secara keseluruhan
mengenai pengaruh konsep diri terhadap minat mahasiswa menjadi guru.
b. Kuesioner (angket)
”Kuesioner (angket) merupakan teknik pegumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
4Sugiyono, op. cit., h. 203
50
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.5 Proses penyebaran
kuesioner (angket) ini, dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data
mengenai konsep diri terhadap minat mahasiswa pendidikan IPS untuk
menjadi guru yang diperoleh dari responden mengenai laporan tentang
dirinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup.
Angket tertutup adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang diberikan
kepada reponden dengan jawaban yang telah disediakan dan sifatnya
tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah
disediakan oleh peneliti.
c. Wawancara
M. Burhan Bungin yang mengutip pendapat Moh. Nazir bahwa
”wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai”.6
Penelitian menggunakan wawancara untuk menguatkan sejauh mana
konsep diri mahasiswa pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru.
Dalam melakukan wawancara, responden yang diambil yaitu dengan
menggunakan teknik strata sampling, yakni mengambil 6 orang
mahasiswa jurusan pendidikan IPS masing-masing dari 2 orang
mahasiswa konsentrasi ekonomi, sosiologi, geografi.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data meliputi kegiatan Editing, Codeting, Tabulasi.7
Dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pemeriksaan data yang telah
berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang
5Sugiyono, op. cit., h. 199
6M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. V, h. 126 7Syofian Siregar, op. cit., h. 126-128
51
telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan
dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan
kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan.
2. Codeting/Skoring
Codeting/Skoring adalah kegiatan pemberian kode atau skor
tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama.
Tabel 3.3
Skor Alternatif Jawaban Responden
Alternatif jawaban Skor untuk pernyataan
Selalu (SL)/Sangat Setuju (SS) 4
Sering (SR)/ Setuju (S) 3
Jarang (JR)/ tidak setuju (TS) 2
Tidak pernah (TP)/ Sangat tidak setuju (STSS) 1
3. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel
yang telah diberi kode atau skor sesuai dengan kebutuhan analisis.
G. Variabel Penelitian
”Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan”.8 Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu
independent variabel (variabel bebas) dan dependent variabel (variabel terikat).
1. Definisi Konseptual
a) Variabel bebas: Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki
seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-
pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya.
Konsep diri akan muncul melalui kontak sosial yang terjadi pada
seorang individu baik dengan individu lain maupun dengan
8Sugiyono, op. cit., h. 60
52
lingkungan sekitarnya. Konsep diri akan terlahir tentang bagaimana
orang lain memandang dirinya.
b) Variabel terikat: Minat menjadi guru, merupakan suatu keinginan atau
ketertarikan seorang individu terhadap sesuatu hal yang berkaitan
dengan masa depan atau cita-cita yang diharapkan seorang individu
tersebut. Minat menjadi guru berupa ketertarikan terhadap suatu
profesi. Ketertarikan ini timbul karena adanya kesenangan dalam
mencapai sebuah aktivitas tersebut.
2. Definisi Operasional
a. Variabel bebas: Konsep diri
Variabel bebas sebagai prediktor atau faktor yang akan
mempengaruhi variabel terikat yaitu minat menjadi guru. Konsep diri
merupakan gambaran diri yang meliputi aspek fisiologis dan aspek
psikologis yang berpengaruh terhadap tingkah laku individu dalam
penyesuaian dirinya dengan orang lain atau lingkungan.
b. Variabel terikat: Minat menjadi guru
Variabel terikat sebagai respon terhadap stimulus yang
diberikan oleh prediktor atau faktor dari variabel bebas. Minat
menjadi guru merupakan suatu ketertarikan terhadap profesi guru.
Ketertarikan ini muncul akibat adanya respon positif dari profesi guru
itu sendiri sehingga ia akan memperoleh informasi atau pengetahun
mengenai profesi guru.
H. Instrumen Penelitian
Menurut Syofian Siregar, ”instrumen penelitian adalah suatu alat yang
dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan
menggunakan pola ukur yang sama”.9 Instrumen penelitian adalah berupa kisi-kisi
9Syofian Siregar, op. cit., h. 75
53
atau berisikan indikator-indikator yang akan diteliti dan sebagai alat untuk
mengukur fenomena yang diteliti. Instumen penelitian ini dibuat untuk
mengungkap data mengenai konsep diri terhadap minat menjadi guru.
Dalam penelitian ini, teknik pengukuran data menggunakan skala Likert.
”Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang
atau sekelompok mengenai fenomena sosial”.10
Skala Likert, menggunakan
jawaban alternatif yang telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden hanya
menjawab dengan cara checklist pada jawaban. Berikut ini tabel alternatif jawaban
dan kisi-kisi instrumen angket dari indikator variabel konsep diri dan minat
menjadi guru.
Tabel 3.4
Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert
Alternatif jawaban Skor untuk pernyataan
Positif Negatif
Selalu (SL)/Sangat Setuju (SS) 4 1
Sering (SR)/ Setuju (S) 3 2
Jarang (JR)/ tidak setuju (TS) 2 3
Tidak pernah (TP)/ Sangat tidak setuju (STSS) 1 4
(Sumber: Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)
Indikator variabel ini dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada responden. Instrumen
yang akan disusun dan dilakukan dalam penelitian mengenai ”Pengaruh Konsep
Diri Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
Pada instrumen penelitian konsep diri, peneliti menggunakannya
berdasarkan dimensi-dimensi konsep diri. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat
pada tabel 3.5 di bawah ini:
10
Sugiyono, op. cit., h. 134
54
Tabel 3.5
Kisi-kisi instrumen penelitian angket konsep diri
Variabel Indikator Sub indikator Nomor
Butir Soal Jumlah
Konsep
Diri
Identity self
(identitas diri)
- Memahami diri sendiri
- Memahami kemampuan
dan bakat yang dimiliki
1, 2, 3, 4,
5 5
Behavioral self
(perilaku diri)
- Merancang skema diri
- Pengambilan keputusan 6, 7, 8, 9 4
Judging self
(penerimaan
/penilaian diri)
- Melakukan evaluasi diri
- Melakukan perubahan diri
10, 11, 12,
13 4
Physical self
(diri fisik)
- Memahami keadaan fisik
dirinya 14, 15 2
Moral-Ethical self
(diri etik-moral)
- Memiliki etika dan moral
yang baik 16, 17 2
Personal self (diri
pribadi)
- Memahami diri secara
fisik atau sikap pribadi
- Memiliki kepercayaan diri
18, 19, 20 3
Family self
(diri keluarga)
- Selalu mendapat
dukungan dan dorongan
orang tua
21, 22, 23 3
Social self
(diri sosial)
- Mampu berinteraksi dan
beradabtasi
- Keadaan lingkungan yang
mendukung
24, 25, 26,
27 4
Jumlah butir soal 27
Sedangkan pada instrumen penelitian minat menjadi guru, peneliti
menggunakannya berdasarkan unsur-unsur minat. Untuk lebih jelasnnya dapat
dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini:
Tabel 3.6
Kisi-kisi instrumen penelitian angket minat menjadi guru
Variabel Indikator Sub indikator Nomor
Butir Soal Jumlah
Minat
Menjadi
Guru
Perasaan senang
- Perasaan senang ketika
mengajar
- Antusiasme dalam
memperoleh ilmu
kependidikan
1, 2, 3, 4,
5 5
Perhatian
- Informasi tentang
kependidikan
- Pandangan terhadap guru
6, 7, 8, 9,
10 5
Ketertarikan - Ketertarikan menjadi guru 11, 12, 13, 7
55
- Memahami pentingnya
seorang pengajar
14, 15, 16,
17
Motivasi dan
dorongan
- Motif atau alasan ingin
menjadi guru
18, 19, 20,
21, 22, 23 6
Jumlah butir soal 23
Untuk memperkuat jawaban responden, maka peneliti akan memperkuat
dengan melakukan wawancara. Instrumen yang akan dilakukan seperti yang
dijabarkan pada tabel 3.7 di bawah ini:
Tabel 3.7
Pedoman wawancara terbuka
konsep diri terhadap minat menjadi guru
Variabel Indikator Sub indikator Nomor
Butir Soal Jumlah
Konsep diri
terhadap
minat
menjadi guru
Persiapan diri - Pemilihan jurusan dan
fakultas 1, 2 2
Perasaan senang - Merasa senang ketika
mengajar 5 1
Perhatian - Faktor minat menjadi
guru 3 1
Ketertarikan - Alasan ingin menjadi
guru 4 1
Jumlah Butir 5
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
”Uji Validitas adalah suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen
dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur”.11
Perhitungan
validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment yaitu
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Keterangan :
11
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
Dalam Penelitian: Dilengkapi Aplikasi Program SPSS, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), Cet.
II, h. 30
56
= koefisien korelasi
n = banyaknya subyek
∑ = jumlah nilai setiap butir soal
∑ = jumlah nilai total
∑ = jumlah hasil perkalian tiap – tiap skor asli dari x dan y
Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila lebih besar
dari pada dan sebaliknya apabila lebih kecil dari pada maka
instrumen dikatakan tidak valid. Dalam Penelitian ini, Perhitungan validitas
dibantu dengan menggunakan program Statistical Program For Sosial Sains
(SPSS) 20 for windows dengan maksud untuk mengukur instrumen yang
digunakan valid atau tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
”Uji Realibilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur,
sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan”.12
Suatu
instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan
cermat akurat. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.
Menurut Syofian Siregar, ”kriteria suatu instrumen penelitian
dikatakan reabel dengan menggunakan teknik alpha cronbach , bila koefisien
reliabilitas ”.13
Tahapan perhitungan uji reabilitas dengan
menggunakan teknik alpha cronbach yaitu sebagai berikut:
a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :
12
M. Burhan Bungin, op. cit., h. 96 13
Syofian Siregar, op. cit., h. 90-91
57
b. Menghitung varians total dengan rumus :
c. Menghitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus:
(
) (
)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Xi = Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
ΣX = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
= Varian total
= Jumlah varian butir
k = Jumlah butir pertanyaaan
= Koefisien realibilitas instrumen
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS
20 for Windows untuk perhitungan uji reliabilitas. Kriterianya adalah Jika
dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai berarti
instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan menghasilkan
nilai berarti instrumen penelitian tidak dapat dipercaya untuk
penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian konsep diri dan minat menjadi guru yang valid dan reliabel
adalah sebagai berikut:
58
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri)
N = 30
α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,361)
Butir Soal Hasil Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,374 Valid
2 0,380 Valid
3 0,423 Valid
4 0,547 Valid
5 0,432 Valid
6 0,504 Valid
7 0,652 Valid
8 0,404 Valid
9 0,451 Valid
10 0,649 Valid
11 0,364 Valid
12 0,360 Drop
13 0,286 Drop
14 0,290 Drop
15 0,643 Valid
16 0,537 Valid
17 0,484 Valid
18 0,535 Valid
19 0,639 Valid
20 0,437 Valid
21 0,408 Valid
22 0,485 Valid
23 0,609 Valid
24 0,355 Drop
25 0,555 Valid
26 0,669 Valid
27 0,537 Valid
Reabilitas 0,735 Reliabel
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel
X (Konsep Diri) dari 27 item pernyataan terdapat 23 item yang valid, dan 4 item
yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 23 item. Sedangkan reliabilitas variabel X sebesar 0,735 >
0,6 angket dinyatakan reliabel (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran 1
dan 2)
59
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
N = 30
α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,361)
Butir
Soal Hasil Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,409 Valid
2 0,276 Drop
3 0,128 Drop
4 0,366 Valid
5 0,414 Valid
6 0,336 Drop
7 0,517 Valid
8 0,675 Valid
9 0,745 Valid
10 0,668 Valid
11 0,537 Valid
12 0,705 Valid
13 0,795 Valid
14 0,718 Valid
15 0,716 Valid
16 0,695 Valid
17 0,432 Valid
18 -0,141 Drop
19 0,212 Drop
20 0,163 Drop
21 0,749 Valid
22 0,588 Valid
23 0,619 Valid
Reabilitas 0,736 Reliabel
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel
Y (Minat Menjadi Guru) dari 23 pernyataan terdapat 17 item yang valid, dan 6
item yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 17 item. Sedangkan reliabilitas variabel Y sebesar 0,736 >
0,6 (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran 3 dan 4)
60
J. Teknik Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi suatu
informasi, sehingga dapat dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari responden terkumpul, yang kemudian akan dianalisis.
Analisis data merupakan pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis
responden dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan.
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi
sampel yang terpilih dari distribusi populasi dalam penelitian mempunyai
distribusi normal atau tidak. Alat yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas data dengan menggunakan statistik Kolmogrov-Smirnov.
peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows untuk
perhitungan uji normalitas.
b) Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama
tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.14
Kriteria uji
yang digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki
penyebaran secara homogen apabila nilai r lebih kecil dari pada tingkat α
yang digunakan yaitu 0,05.
Untuk melakukan analisis data, maka dilakukan uji regresi
sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut:
2. Uji Hipotesis Penelitian
a) Persamaan Regresi
Membuat persamaan analisis regresi linier sederhana.15
Dengan
ditentukan sebagai berikut:
14
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, op.cit., h. 84 15
Kadir, op. cit., h. 126
61
Ŷ = a + b X
Keterangan:
Ŷ = Kriterium
X = Prediktor
a = Intersep (konstanta regresi) atau harga yang memotong
sumbu Y
b = koefisien regresi atau sering disebut slove, gradien, atau
kemiringan garis.
Untuk menemukan harga a dan b digunakan rumus
sebagai berikut :
b = ∑
∑
a = - b
b) Uji Signifikansi Regresi
H0 : β ≤ 0 (regresi tak berarti)
H1 : β ≥ 0 (regresi berarti)
Uji signifikan regresi atau keberartian regresi ini dilakukan
untuk mengukur akan pengaruh yang terjadi antara variabel X dan Y
dengan kriteria pengujian apabila Fhitung > F tabel. Hal ini berarti H0
ditolak pada α = 0,05.16
Dengan demikian, regresi Y atas X adalah
berarti atau signifikan.
c) Uji Linearitas Regresi
Jika Fhitung < Ftabel maka persamaan regresi dinyatakan linier.
Perhitungan keberatian regresi dan regresi linier dilakukan dengan
menggunakan tabel analisis varians (ANOVA)17
. Peneliti menggunakan
bantuan program SPSS 20 for Windows.
16
Kadir, op. cit., h. 128
17
Kadir, op. cit., h. 129
62
K. Hipotesis Statistik
Di dalam penelitian kuantitatif, untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan
pendidikan IPS UIN Staruf Hidayatullah Jakarta adalah:
1. Tidak ada pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru
pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ada pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada
mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah salah satu fakultas yang
bernaung dalam pengelolaan dibidang pendidikan dan keguruan. FITK ini
memiliki beberapa jurusan diantaranya yaitu Pendidikan PAI, Pendidikan Bahasa
Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Pendidikan IPS, Pendidikan IPA, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Matematika.
Pendidikan IPS adalah salah satu jurusan yang ada di FITK, dengan
program-program yang ada Pendidikan IPS terus mengoptimalkan segala potensi
yang dimiliki untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan bangsa
melalui lulusan yang unggul, kompetitif, dan professional dan berwawasan ke-
Islaman, kemanusiaan dan ke-Indonesiaan dalam bidang pendidikan IPS. Strategi
pencapaian yang dilakukan Pendidikan IPS,1 adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas
akademik yang baik dan memiliki daya saing tinggi ditingkat nasional
2. Kemampouan untuk mengembangkan beragam produk akademik secara
berkelanjutan
3. Kemampuan membangun manajemen program studi yang efesien, efektif,
akuntabel, dan transparan dalam rangka mengembangkan dan menerapkan
konsep tatakelola universitas yang baik.
4. Kemampuan untuk membangun jaringan dengan berbagai lembaga lain
baik untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pengabdian pada
masyarakat maupun untuk kepentingan pencarian sumber dana di luar
sumber internal.
1Profil Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2014, (http://pips.fitk-
uinjkt.ac.id/profil/sejarah-fakultas.html)
64
5. Kemampuan mempertahankan dan mengembangkan sistem pengelolaan
sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran dengan konsep
berbagi sumberdaya.
B. Deskripsi Data
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. FITK adalah suatu
lembaga yang bernaung di bidang keguruan dan pendidikan di bawah
naungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan IPS adalah salah satu
jurusan yang berada di FITK. Selain kurikulum mengenai IPS, Pendidikan
IPS juga mengajarkan kurikulum di bidang keguruan seperti strategi
pembelajaran, media pembelajaran, dan belajar mengenai bagaimana
mengajar yang baik. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95
mahasiswa pendidikan IPS angkatan 2010.
2. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu konsep diri
mahasiswa sebagai variabel X dan minat menjadi guru sebagai variabel Y.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui data angket konsep diri
terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa pendidikan IPS dengan
pertanyaan sebanyak 40 butir dari jumlah responden sebanyak 95 orang.
Tabel berikut ini menunjukkan skor mean dan standar deviasi dari
masing-masing variabel penelitian. Skor mean adalah skor yang pada
umumnya digunakan untuk mengukur titik tengah. Mean dihasilkan dari
penjumlahan skor-skor dan membagi jumlah tersebut dengan jumlah
individu. Sedangkan standar deviasi adalah skor yang digunakan sebagai
pengukuran dari variabilitas. Standar deviasi menggunakan mean dari
distribusi sebagai titik tolak dan pengukuran mengukur jarak antara skor dan
mean. Berikut adalah skor mean dan standar deviasi tiap variabel:
65
Tabel 4.1
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Minat 51.77 6.844 95
Konsep 70.88 4.760 95
Statistik deskriptif digunakan untuk menafsirkan besar rata-rata
konsep diri dan minat menjadi guru. Berdasarkan tabel di atas, perolehan skor
angka dari 95 orang responden dengan data yang valid menunjukkan bahwa:
a) Untuk variabel (X) konsep diri mahasiswa pendidikan IPS angkatan
2010 yang menerapkan konsep diri memperoleh rata-rata atau mean
70,88, dan Standar deviasi konsep diri adalah 4,760
b) Untuk variabel (Y) adalah rata-rata atau mean 51,77 dan standar
deviasi untuk minat menjadi guru adalah 6,844. Dengan standar
deviasi sebesar 6,844 artinya jika dihubungan dengan rata-rata minat
menjadi guru sebesar 51,77 orang, maka minat menjadi guru akan
berkisar antara 51,77±6,844.
3. Kategori Variabel Penelitian
Pada tahap ini, masing-masing item memiliki skor tertentu yang
kemudian ditotalkan dan hasilnya akan penulis deskripsikan dalam bentuk
tabel. Dalam deskripsi ini, peneliti akan menggambarkan data hasil penelitian
tentang konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan
Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Deskripsi data khusus
dalam penelitian ini dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:
a) Konsep Diri
Data konsep diri diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket
yang telah diisi mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010. Berdasarkan
66
analisis dan deskripsi data dengan menggunakan bantuan program SPSS
20 diperoleh hasil mean sebesar 70,88; dan standar deviasi sebesar 4,760.
Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,322 log 95,
hasilnya adalah 7,56 dibulatkan menjadi 8. Rentang data (83 – 58) = 25,
sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah
(25/8=3,125) dibulatkan menjadi 3. Berdasarkan hasil perhitungan yang
telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
Interval Skor Frekuensi Persen % Rata-rata konsep diri
58-60 2 2,1
70,88
61-63 3 3,1
64-66 9 9,4
67-70 35 36,8
71-73 21 22,1
74-76 12 12,6
77-80 10 10,5
81-83 3 3,1
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah
mahasiswa yang memiliki skor konsep diri antara 58-60 sebesar 2,1%,
yang memiliki nilai antara 61-63 sebesar 3,1%, yang memiliki nilai antara
64-66 sebesar 9,4%, yang memiliki nilai antara 67-70 sebesar 36,8%, yang
memiliki nilai antara 71-73 sebesar 22,1%, yang memiliki nilai antara 74-
76 sebesar 12,6%, yang memiliki nilai antara 77-80 sebesar 10,5%, dan
yang memiliki nilai antara 81-83 sebesar 3,1%. Dari jumlah tersebut
diperoleh rata-rata (mean) adalah 70,88 dengan standar deviasi 4,760.
Median 69,35 dan modus 68,45 (lihat lampiran....). Data distribusi
frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai
berikut:
67
Grafik 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
(Sumber : terlampir)
b) Minat menjadi guru
Data minat menjadi guru diperoleh dari skor hasil pengolahan data
angket yang telah diisi mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010.
Berdasarkan analisis dan deskripsi data dengan menggunakan bantuan
program SPSS 20 diperoleh hasil mean sebesar 51,77; dan standar deviasi
sebesar 6,844. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,322
log 95, hasilnya adalah 7,56 dibulatkan menjadi 8. Rentang data (68 – 35)
= 33, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah
(33/8= 4,125) dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan hasil perhitungan yang
telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
58-60 61-63 64-66 67-70 71-73 74-76 77-80 81-83
Konsep Diri
3
9
35
21
12 10
3
68
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
Interval Skor Frekuensi Persen % Rata-rata minat
menjadi guru
35-38 2 2,1
51,76
39-42 5 5,2
43-46 14 14,7
47-50 23 24,2
51-54 19 20
55-58 19 20
59-62 6 6,3
63-66 5 5,2
67-70 2 2,1
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah
mahasiswa yang memiliki skor minat menjadi guru antara 35-38 sebesar
2,1%, yang memiliki nilai antara 39-42 sebesar 5,2%, yang memiliki nilai
antara 43-46 sebesar 14,7%, yang memiliki nilai antara 47-50 sebesar
24,2%, yang memiliki nilai antara 51-54 sebesar 20%, yang memiliki nilai
antara 55-58 sebesar 20%, yang memiliki nilai antara 59-62 sebesar 6,3%,
yang memiliki nilai antara 63-66 sebesar 5,2%, dan yang memiliki nilai
antara 67-70 sebesar 2,1%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean)
adalah 51,77 dengan standar deviasi 6,844. Median 51,1 dan modus 49,26
(lihat lampiran....). Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam
bentuk diagram sebagai berikut:
69
Grafik 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
(Sumber : terlampir)
C. Hasil Uji Prasyarat Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y yang
diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi
data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan alat
bantu SPSS 20 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini
adalah apabila taraf signifikan > 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun
sebaliknya apabila taraf signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak normal.
Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan SPSS 20 for
windows.
0
5
10
15
20
25
35-38 39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70
Minat Menjadi Guru
2
5
14
23
19 19
6 5
2
70
Grafik 4.3
Hasil Residu Standar menggunakan Histogram
Grafik 4.4
Hasil Residu Standar menggunakan P Plot
71
Pada Grafik 4.3 dan 4.4 data yang telah di olah memperlihatkan
penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas. Untuk lebih menyakinkan hasil uji grafik, maka pada uji
normaliltas ini dilengkapi dengan uji statistik, yaitu dengan menggunakan uji
kolmogorof-smirnov pada α = 0,05 yang menunjukkan data tersebut normal.
Dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Konsep Minat
N 95 95
Normal Parametersa,b
Mean 70.88 51.77
Std.
Deviation 4.760 6.844
Most Extreme
Differences
Absolute .089 .078
Positive .089 .078
Negative -.062 -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .872 .762
Asymp. Sig. (2-tailed) .432 .608
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diatas bahwa data tersebut
normal dapat dilihat pada kolom signifikan menunjukkan angka 0,432 >
0,05 yang berarti bahwa variabel X (konsep diri) berdistribusi normal.
Sedangkan variabel Y (minat menjadi guru) menunjukkan angka 0,608 >
0,05. Maka kedua variabel dikatakan normal.
72
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak.
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Minat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.957 15 74 .030
Berdasarkan tabel di atas, tampak nilai sig. yang diperoleh dari hasil
perhitungan uji homogenitas lebih kecil dari pada tingkat α yang digunakan
yaitu 0,05 atau 0,03 < 0,05 sehingga skor-skor pada variabel minat menjadi
guru dan skor-skor variabel konsep diri menyebar secara homogen.
D. Hasil Penelitian dan Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik
analisis regresi sederhana menggunakan software SPSS 20. Uji regresi ini
dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan di Bab II.
1. Analisis Koefisien Regresi
Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis untuk mengetahui seberapa
besar atau berapa persen varians variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel
bebas. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai apakah
secara keseluruhan variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat, dengan melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari
variabel bebas. Langkah pertama peneliti menganalisis adanya pengaruh
konsep diri terhadap minat menjadi guru ataukah tidak. Peneliti melihat
besaran R Square untuk mengetahui berapa persen (%) varian variabel terikat
yang dijelaskan oleh variabel bebas. Selanjutnya untuk tabel R Square,
Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
73
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .407a .165 .156 6.286
a. Predictors: (Constant), Konsep
b. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai R square dari variabel
konsep diri sebesar 0,165. Hal ini berarti, variabel konsep diri memberikan
kontribusi terhadap minat menjadi guru sebesar 16,5% bagi perubahan
variabel minat menjadi guru sedangkan 83,5% sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian.
Pengujian selanjutnya yaitu koefisien regresi (B), untuk mengetahui
seberapa banyak pengaruh dari variabel bebas. Sedangkan untuk mengetahui
signifikansi tiap variabel dilihat dari kolom Sig., jika nilai signifikansi < 0,05
maka variabel tersebut signifikan. Adapun hasil perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.316 9.676 1.066 .289
Konsep .585 .136 .407 4.293 .000
a. Dependent Variable: Minat
74
Tabel coefficients digunakan untuk menggambarkan persamaan
regresi dalam mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi
koefisien regresi.
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa model persamaan
regresi untuk perkiraan minat menjadi guru yang dipengaruhi oleh konsep diri
adalah: Y= 10,316 + 0,585X. Dapat dianalisis beberapa hal, antara lain:
a) Apabila seorang mahasiswa pendidikan IPS telah mengkonsepkan
dirinya (X = 58) diperoleh dari hasil konsep diri terendah, maka
perkiraan ia akan berminat menjadi guru sebesar 10,316 + 0,585 (58)
= 44,246
b) Apabila seorang mahasiswa pendidikan IPS telah mengkonsepkan
dirinya (X = 83) diperoleh dari hasil konsep diri tertinggi, maka
perkiraan ia akan berminat menjadi guru sebesar 10,316 + 0,585 (83)
= 58,87
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik)
ANOVAa
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1
Regression 728.334 1 728.334 18.433 .000b
Residual 3674.571 93 39.512
Total 4402.905 94
a. Dependent Variable: Minat
b. Predictors: (Constant), Konsep
Bagian ini menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi
pada perhitungan Anova akan digunakan uji kelayakan model regresi dengan
ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model
regresi harus lebih kecil dari α = 0,05. Berdasarkan tabel anova, diperoleh
nillai Fhitung sebesar 18,433 dan Ftabel sebesar 3,94. Dengan tingkat
signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena taraf signifikansi
75
0,000 < 0,05 maka persamaan regresi yang dipergunakan dapat diterapkan
dalam analisis data. Hal ini berarti bahwa variabel konsep diri berpengaruh
terhadap minat menjadi guru.
2. Hasil Uji Signifikan Koefisien Regresi (Uji-t)
a) Perumusan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi
guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ha : Terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru
pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kriteria Uji:
1) Jika thitung ≤ ttabel, berarti H0 diterima, Ha ditolak
2) Jika thitung > ttabel, berarti H0 ditolak, Ha diterima
b) α = 0,05, dengan derajat kebebasan yang digunakan adalah (db) =
95-2, ttabel = (0,05;93) = 1,986
Karena thitung > ttabel atau 4.293 > 1,986 sehingga daerah keputusan
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penerimaan Ha
4,293
α = 0,05
1,986
Gambar 4.1
Uji Signifikan Dengan Satu Pihak Kanan
76
c) Menentukan Keputusan Uji Statistik Untuk Koefisien Regresi
Dari perhitungan serta gambar diatas dapat diketahui bahwa t
hitung (4,293) lebih besar dari pada ttabel (1,986) dengan taraf signifikan
0,05 jatuh atau berada di daerah penerimaan Ha (untuk uji pihak kanan)
maka dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Jadi hipotesis yang diajukan peneliti pada Bab II diterima, yaitu
“Terdapat Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru
pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
3. Hasil Wawancara
Peneliti telah melakukan wawancara kepada mahasiswa. Wawancara
ini dilakukan setelah penyebaran angket kepada mahasiswa pada 09 Oktober
2014. Mahasiswa yang peneliti wawancarai sebanyak 6 orang, yaitu 2 orang
dari konsentrasi ekonomi, 2 orang konsentrasi geografi, dan 2 orang
konsentrasi sosiologi. Dari beberapa jawaban mahasiswa dapat disimpulkan
berdasarkan pedoman wawancara, yaitu:
a) Dari 6 orang mahasiswa yang peneliti wawancarai, bahwasannya
mereka tidak mengkonsepkan dirinya pada saat memasuki perguruan
tinggi, sehingga belum memahami betul arah untuk masa depan
dirinya dan belum adanya minat menjadi guru. Akan tetapi, mereka
telah mengkonsepkan dirinya ketika telah memasuki perguruan tinggi
karena dengan adanya implikasi atas pendidikan yang mereka tekuni
di perguruan tinggi.
b) Dari pertanyaan “apakah setelah lulus dari FITK, anda akan tetap
ingin menjadi guru?”, dari sekian jawaban mahasiswa mengatakan”
Ya, kalau ada kesempatan”. Dari pernyataan tersebut bahwa konsep
diri yang diterapkan mahasiswa masih rendah sehingga mereka belum
memahami betul gambaran tentang dirinya dan karier yang akan
diambil.
77
c) Ada beberapa hal yang menjadi faktor para mahasiswa tertarik
terhadap profesi guru yaitu jam kerja yang pleksibel dan efesien,
senang dengan anak-anak, senang berbagi ilmu. Selain itu, profesi
guru juga merupakan pekerjaan dimana saat ini diperhatikan oleh
pemerintah, kemudian adanya tunjangan-tunjangan bagi para guru
seperti sertifikasi, PNS, dan lain-lain. Sedangkan faktor-faktor yang
tidak menarik mahasiswa terhadap profesi guru yaitu gaji guru
honorer yang belum mensejahterakan, tugas guru yang berat sepeti
membuat RPP, silabus, penilaian siswa dari segala aspek dan lain-lain.
d) Setelah mengemban mata kuliah PPKT, sebagian mahasiswa
berpendapat bahwa menjadi guru itu adalah pekerjaan sulit, ada pula
yang mengatakan menyenangkan dan semakin tertarik dengan dunia
pendidikan. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
konsep diri yang ditanamkan para mahasiswa masih perlu adanya
dorongan yang dapat membangun agar pendidikan yang diembannya
dengan karir yang akan dijalani itu terdapat keseimbangan. Sehingga
adanya keselarasan antara latar belakang pendidikan dan profesi yang
dijalani
e) Dari beberapa jabawan mahasiswa mengenai faktor yang
mempengaruhi mahasiswa memilih FITK adalah pilihan orang tua
dengan segala pertimbangan orang tua. Maka dapat disimpulkan
faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih FITK adalah faktor
orang tua, faktor gender, faktor teman sebaya serta faktor biaya, dan
faktor lapangan kerja. Selain faktor di atas, secara tidak langsung
minat menjadi guru yang terjadi pada mahasiswa pendidikan IPS
adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sehingga tinggi atau
rendahnya minat mahasiswa pendidikan IPS terhadap profesi guru itu
dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
78
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini akan
diuraikan sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertujuan untuk melihat
gambaran secara umum terkait dengan pengaruh konsep diri mahasiswa
pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru. Pengaruh yang terlihat dari kedua
aspek tersebut dapat dikatakan memiliki pengaruh antara satu dengan yang
lainnya, sasaran utama penelitian ini adalah mahasiswa aktif angkatan 2010 yaitu
95 orang. Mahasiswa Pendidikan IPS ini, mengikuti segala kegiatan perkuliahan
baik mata kuliah mengenai IPS maupun mengenai bidang keguruan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa thitung (4,293) lebih
besar dari pada ttabel (1,986) dengan taraf signifikan 0,05 jatuh atau berada di
daerah penerimaan Ha (untuk uji pihak kanan), maka dengan demikian H0 ditolak
dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat ”Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat
Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Sesuai hasil perhitungan bahwa
mahasiswa pendidikan IPS memiliki konsep diri yang berpengaruh terhadap minat
menjadi guru sebesar 16,5% sedangkan 83,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain.
Berdasarkan hasil wawancara, mahasiswa pendidikan IPS memilih
perguruan tinggi dan memasuki FITK yang mempengaruhi pula minat menjadi
guru disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor orang tua, beberapa mahasiswa memilih perguruan tinggi dan
menentukkan karier adalah karena pilihan dan dorongan orang tua.
2. Faktor gender, beberapa orang berpendapat bahwa profesi guru lebih baik
untuk seorang perempuan karena profesi guru adalah pekerjaan yang
79
memiliki jam kerja yang efesien, tetapi pada hakikatnya profesi guru ini
dapat dilakukan oleh siapapun.
3. Faktor teman sebaya, faktor ini biasanya karena adanya kebutuhan
manusia untuk berinteraksi dan bersosialisasi sehingga mereka pun
cenderung mengikuti teman.
4. Faktor biaya, untuk menempuh pendidikan seorang individu akan
mempertimbangkan biaya pendidikan yang akan diambilnya.
5. Faktor lapangan kerja, yaitu dengan mempertimbangkan besarnya
lapangan kerja sehingga ketika selesai menempuh pendidikan tanpa
mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleg Berk yang
dikutip oleh Agoes Dariyo, menyatakan bahwa ”penentuan dan pemilihan
karier seorang remaja ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: orang tua,
teman-teman, gender karakteristik diri sendiri”.2 Dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Orang tua. Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan
karier seorang anak walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam
menjalankan karier selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan
keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Orang tua menghendaki
anaknya memilih orogr4am studi yang cepat meghasilkakn nilai materi.
2. Teman-teman kelompok sebaya. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh
dari lingkungan pergaulan dan kelompok. Pengaruh teman sebaya bersifat
eksternal. Apabila seorang anak tidak mempunyai dorongan internal,
minat-bakat atau kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
tugas (sesuai tuntunan), maka kemungkinan besar remaja akan mengalami
kegagalan.
3. Gender (Jenis kelamin). Masyarakat menghendaki agar jenis tugas dan
pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Memang,
pada kenyataannya jenis kelamin akan mempengaruhi dalam pemilihan
2 Agoes Dariyo, loc. cit.
80
karier karena antara perempuan dan laki-laki akan mempertimbangkan
karier yang akan dijalaninya.
4. Karakteristik kepribadian tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik probadi yang mempengaruhi pemilihan program study
maupun karier individu, diantaranya: bakat-minat, kepribadian, intelektual.
Individu yang memiliki bakat-minat, kemampuan, kecerdasan, motivasi
internal, tanpa ada paksaan dari orang lain (teman, masyarakat, atau orang
tua), biasanya akan mencapai keberhasilan dengan baik.
Dari faktor-faktor di atas, yang memiliki peran lebih dominan dan
memiliki sumbangan lebih besar dalam mempengaruhi pendidikan dan karir
seorang anak yaitu faktor orang tua, karena lingkungan keluarga adalah faktor
yang paling awal mempengaruhi tingkah laku seseorang. Selain itu, orang tua
lebih mengarahkan pendidikan yang akan diambil oleh seorang anak sekalipun
orang tuanya adalah bukan pekerja sebagai guru. Hal ini karena pandangan orang
tua atau persepsi orang tua terhadap profesi guru.
Pada dasarnya seseorang akan melibatkan peran orang lain seperti orang
tua dalam mengambil keputusan termasuk keputusan dalam memilih pendidikan.
Sehingga apa yang dipilih dan kegiatan yang dilakukan secara tidak langsung
akan memperoleh hasil yang tidak maksimal kecuali dengan konsep diri yang
tinggi dan dorongan serta kemauan secara pribadi. Oleh karena itu konsep diri
merupakan sesuatu hal yang penting bagi perkembangan seorang individu baik
dalam hal pribadi dirinya, pendidikan, karier, maupun dalam kehidupan lainnya.
Akan tetapi, terkait dengan hal tersebut, mahasiswa sedikit menyadari akan tugas
dan peran pendidikan yang diembannya sehingga mahasiswa pun mengkonsepkan
dirinya setelah memasuki FITK.
Maka dari 83,5% faktor lain yang mempengaruhi minat mahasiswa
Pendidikan IPS menjadi guru adalah faktor intern dan faktor ekstern, yaitu sebagai
berikut:
81
1. Faktor intern yaitu selain konsep diri juga terdapat faktor kepribadian
individual yang berupa bakat, kemampuan, motivasi dan kecerdasan atau
intelegensi yang dimiliki individu.
2. Faktor ekstern yaitu berupa faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor
gender, faktor biaya, dan faktor lapangan kerja
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sarbini Harjosumarto, Ali
Muhson, dan Suwarno bahwasannya faktor minat menjadi guru selain karena
faktor orang tua dan faktir teman sebaya yaitu karena faktor sikap terhadap
jabatan guru.3 Sikap terhadap jabatan guru ini bagaimana seseorang memandang
kelebihan dan kekurangan, tugas dan kewajiban profesi guru dengan
mempertimbangkan segala kemampuan yang dimilikinya.
Minat Menjadi guru, merupakan suatu keinginan yang mendasar yang
muncul dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu, untuk mengimbangi dan
merealisasikan minatnya tersebut maka dibutuhkan suatu dorongan baik dari
dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya, yang disebut dengan motivasi.
Motivasi digunakan sebagai daya penggerak yang akan mengarahkan dirinya
untuk mencapai suatu tujuan.
F. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah,
tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain:
1. Disadari bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi minat
menjadi guru sementara ini peneliti hanya melibatkan satu variabel saja
yaitu konsep diri terhadap minat menjadi guru
2. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat pengaruh, dan
memiliki sumbangan sebesar 16,5% bagi perubahan variabel minat
menjadi guru sedangkan 83,5% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti belum
3 Sarbini Harjosumarto, dkk., Minat Mahasiswa UNY Terhadap Jabatan Guru dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Ypgyakarta 2004, h. 9
82
dapat menjelaskan secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi minat menjadi guru. Sehingga perlu adanya penelitian
lebih lanjut.
3. Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada
kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya. Karena
perbedaan tempat dan objek penelitian.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab lima, peneliti akan memaparkan lebih lanjut mengenai hasil dari
penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari dua yaitu kesimpulan dan
saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan analisis regresi, maka
kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh
cukup positif dari konsep diri terhadap minat menjadi guru. Berdasarkan tabel
anova, diperoleh nilai Fhitung sebesar 18,433 dan Ftabel sebesar 3,94. Dengan tingkat
signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena taraf signifikansi 0,000 <
0,05 yang berarti bahwa variabel konsep diri berpengaruh terhadap minat menjadi
guru. Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh thitung (4,293)
lebih besar dari ttabel (1,986) dengan taraf signifikan (0,05) Maka, H0 ditolak dan
Ha diterima.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui perhitungan regresi
bahwa dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel konsep diri memberikan sumbangan sebesar 16,5% bagi
perubahan variabel minat menjadi guru sedangkan 83,5% sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel konsep diri yang memberikan
sumbangan sebesar 16,5% terhadap minat menjadi guru ini merupakan
hasil yang cukup rendah. Artinya, tingkat konsep diri mahasiswa dalam
memahami dirinya masih perlu adanya pembenahan lebih lanjut mengenai
gambaran dirinya serta dalam memandang sebuah profesi guru.
2. Berdasarkan hasil wawancara dan teori mengenai faktor-faktor penentuan
dan pemilihan karier yang dikutip oleh Agoes Dariyo yaitu faktor intern
adalah selain konsep diri dipengaruhi juga faktor kepribadian individual,
sedangkan faktor ekstern yaitu faktor orang tua, faktor gender, faktor
teman sebaya, faktor biaya serta faktor lapangan kerja.
84
3. Peran lembaga dan institusi pendidikan yang belum menerapkan
pentingnya konsep diri bagi seorang individu sebagai bentuk dasar
pembenahan dan landasan secara pribadi yang dapat digunakakn dalam
pengambilan keputusan baik keputusan dalam hal pendidikan maupun
dalam karier.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyadari
bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, peneliti memberikan
beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian
selanjutnya, yaitu:
1. Dengan persentase 16,5% faktor konsep diri yang mempengaruhi minat
menjadi guru maka perlu ditingkatkan dengan cara memberikan
pengarahan dan memberikan pemahaman tentang pentingnya konsep diri.
2. Agar seluruh faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa Pendidikan IPS
menjadi guru, maka perlu adanya pengaruh positif yang lahir dari faktor-
faktor tersebut dengan tujuan memberikan pikiran positif pula pada
seorang individu mengenai profesi guru sehingga ia pun dapat
mengkonsepkan dirinya sesuai dengan apa yang diminati.
3. FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah suatu lembaga pendidikan
yang mampu menciptakan para calon guru yang akan mengajarkan kepada
para penerus bangsa. Dengan pendidikan seseorang akan mencapai taraf
kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk terlaksananya suatu
pendidikan maka perlu adanya pendidik atau guru yang mampu
memberikan pengajaran yang lebih baik dan bekerja secara profesional.
Maka hal tersebut perlu adanya pemula yang mengawali pembenahan diri
yaitu dengan konsep diri agar setiap individu yang ingin menjadi guru
mempunyai bekal pendidikan dan bekal moral yang baik yang disesuaikan
dengan bakat dan potensi yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Yogya: PT Tiara Wacana Yogya.
Cet. IV, 1993.
Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: PT
Refika Aditama. Cet. II, 2009.
Aiken, Lewis R. dan Groth-Marnat, Gary. Pengetesan dan Pemeriksaan
Psikologi. Jakarta: Penerbit Indeks. Ed. 12, 2009.
Ambarjaya, Beni S. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran. Yogyakarta: CAPS.
Cet. I, 2012.
Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Cet. V, 2010.
Chaniago, Amran YS. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka
Setia. Cet. V, 2002.
Chatib, Munif. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua
Anak Juara. Bandung: Kaifa. Cet. XII, 2013.
Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta,
2013.
Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Cet. I,
2004
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang Tua dan
Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, SMA. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya. Cet. II, 2010
Djaali, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ed. 1, Cet. III, 2008
Harefa, Andrias. Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming A Learner):
Pemberdayaan Diri, Transformasi Organisasi dan Masyarakat Lewat
Proses Pembelajaran. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Cet. IX,
2006
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ed.
5, 2006
Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat
dan Pendidikan. Jakartta: PT Al Husna Zikra. Cet. III, 1995
Muhidin, Sambas Ali dan Abdurahman, Maman. Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur Dalam Penelitian: Dilengkapi Aplikasi Program SPSS. Bandung:
CV Pustaka Setia. Cet. II, 2001
Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber
Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. Ed. 1, Cet. I, 2011
Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta:
Ciputat Pers. Cet. I, 2002
Nuryanti, Lusi. Psikologi Anak. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang. Cet. II,
2008
Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT
Rosdakarya. Cet. XIX, 2009
Sarwono, Sarlito W. dan Meinarno, Eko A. (peny.), Psikologi Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika, 2011
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kualitatif: Dilengkapi
Dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara. Cet. I, 2013
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta. Cet. V, 2010
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. V, 2006
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta Bandung. Cet. XV, 2012
Sukardi, Dewa Ketut. Psikologi Pemilihan Karier: Suatu Uraian Teoritis Tentang
Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet.
I, 2004
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Cet. VI, 2011
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. I, 2011
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos. Cet. I, 1999
___________ , Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Cet. III, 1996
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam. Bandung: PT
Rosdakarya. Cet. IV, 2001
Taylor, Shelley E. dkk., Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana. Ed. 12, Cet. I, 2009
Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikaif.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. I, 2010
Tim Penyusun Program Studi Pendidikan IPS, Profil Program Studi Pendidikan
IPS: Untuk Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) MTs/SMP/SMK/MA
Bidang Studi IPS 2014
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. VI, 2010
Yatim, Danny I. dan Irwanto (peny.), Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika:
Tinjauan Sosial-Psikologi. Jakarta, Penerbit Arcan, 1986
Zurizal Z. dan Sayuti, Wahdi. Ilmu Pendidikan: Pengantar dan Dasar-dasar
Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan
UIN Jakarta Press. Cet. I, 2006
Sumber Jurnal:
Prajanti Kusuma Ningrum, Susilaningsih, Sri Sumaryati, “Hubungan Antara
Minat Menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar”,
Jupe UNS, Vol.2, No. 1 2013
Winanti Siwi Respati, Aries Yulianto, dan Noryta Widiana, “Perbedaan Konsep
Diri Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua
Authorian, Permissive dan Authoritative”, Jurnal Psikologi, Vol. 4 No. 2,
2006
Sumber Skripsi:
Chista Gumanti Manik, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Anak
Tanjung Gusta Medan, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, 2007
Ery Setyani Putri, NIM: 08403241002, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Prestasi
Belajar, dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undnag-Undang Guru dan
Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 dan 2009 Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2012
Luqman Syah NIM: 106070002256, Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial
terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial, Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Muhammad Solihin, NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan Hasil
Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep Tekanan
(Penelitian Survey Di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan),
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Musyarrofah, NIM: 198011014194, Hubungan antara minat menjadu guru
dengan prestasi belajar dalam mata kuliah stategi belajar mengajar (studi
pada Mahasiswa Jurusan PAI FITK UIN Jakarta), Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2005
Sarbini Harjosumarto, dkk., Minat Mahasiswa UNY Terhadap Jabatan Guru dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Ypgyakarta 2004
Sumber Internet :
Arbi, Minat, http://adityaromantika.blogspot.com/2010/12/minat.html (Di akses
pada tanggal 02 Oktober 2014, pukul 20.00 WIB)
Sri Fatmawati, Konsep Diri (Self Concept) Mahasiswa Calon Guru Fisika
terhadap Kemampuan Akademik Program Studi Tadris Fisika STAIN
Palangka Raya Tahun 2014,
http://sainfisika2000.wordpress.com/2014/05/14/konsep-diri-self-concept-
mahasiswa-calon-guru-fisika-terhadap-kemampuan-akademik-program-
studi-tadris-fisika-stain-palangka-raya-tahun-2014/ (Diakses pada tanggal
01 Juli 2014, Pukul 10.29 WIB)
Kamrianti Ramli, Faktor-faktor yang Membangkitkan Minat Belajar,
http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yang-
membangkitkan-minat-belajar/ (Di akses pada tanggal 22 September 2014,
pukul 15.35 WIB)
Haryanto, Pengertian Belajar Menerut Ahli,
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ (Di akses
pada tanggal 22 September 2014, pukul 15.45 WIB)
Lampiran 2
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan IPS
Angkatan 2010
Konsentrasi Sosiologi
No Nama Jenis Kelamin
1 Amaliah P
2 Ade Robiatul Syarfah P
3 Annezsa Fauziah P
4 Bunga Anzelia P
5 Dara Rahmita Dewi P
6 Deli Wani Utami P
7 Destia Loveacna P
8 Dinar Risprabowo L
9 Dine Ayu Ertanti P
10 Farida Hasana P
11 Ibnu Mustaqim L
12 Indri Sutandari N. P
13 Lita Jamallia P
14 Maya Rizky Yulianty P
15 M. Riza Fahlevi L
16 Muhria P
17 Nadia Annisa S. P
18 M. Rizki Awaludin L
19 M. Fakih L
20 Putri Cellia P
21 Rima Setiawati P
22 Risda Azizah P
23 Siti Eka Prasetya N. P
24 Yustia Umamah P
Keterangan : Laki- laki = 5 orang
Perempuan = 19 orang
Konsentrasi Geografi
No Nama Jenis Kelamin
1 Afin Rizal Fahlevi L
2 Ajeng Prihatini P
3 Aldian Kurnia Putra L
4 Andri Dharmawan L
5 Ardi Muhamad Arsyad L
6 Arif Putranto L
7 Ayu Astuti P
8 Ayu Nisa Puspa N. P
9 Anisa Dwi Kholifah P
10 Denara Nurul Titian Kasih P
11 Farid Iqbal L
12 Febrianto L
13 Febrilian Gemilang Putra L
14 Ferry Laksono L
15 Frisca Fauzia K. N. P
16 Hanny Hardianti P
17 Ipan Sunarya L
18 Lukmanul Hakim L
19 Metri Apriyana P
20 Nina Roslina P
21 M. Faishal Ramdhan L
22 Nina Aristyaningsih P
23 Nissa Diniyati P
24 Novi Puji Lestari P
25 Nurul Purbasari P
26 Oni Restiawati P
27 Rima Oktava P
28 Ruqoyah Fitria Annisa P
29 Selly Sulistiawati P
30 Syahbani Putra G. L
31 Udin L
32 Umi Muslimah P
33 Wina Adrianti P
Keterangan : Laki - Laki = 14 orang
Perempuan = 19 orang
Konsentrasi Ekonomi
No Nama Jenis Kelamin
1 Aidil Jufri L
2 Ajeng Trinovitasari P
3 Annisa Yuni Tetiyani P
4 Andri Apriantoro L
5 Ayu Yuningsih P
6 Chentauri Galih P
7 Destia Ika Ariyanti P
8 Diah Yuniardi P
9 Dini Sugiarti P
10 Ega Pratiwi P
11 Faiza Yonefri P
12 Fazri Sobari L
13 Fauziah P
14 Fitri Amalia Azzahro P
15 Irot Rosita P
16 Khairina Juliani P
17 Lilian Paramita P
18 M. Syarif Hidayatullah L
19 Marini P
20 Mulianingsih P
21 Nadia Istiqomah P
22 Novi Aryanti P
23 Novi Mela Yuliani P
24 Nur Aini P
25 Nurfadilah P
26 Nurwakhidah P
27 Putri Ridhania P
28 Retno Oktakarina P
29 Risalatul Muawanah P
30 Rizka Nurazizah P
31 Rizka Putri Anggraeni P
32 Rizqi Ragayu Setiani P
33 Sari Rahmawati P
34 Shoffie Afrianur P
35 Siti Nurbaiti Nupus P
36 Tarmidzi L
37 Teguh Prayitno L
38 Titin Sutinah P
Keterangan: Laki-laki = 6 orang
Perempuan = 32 orang
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA
MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas anda pada kolom yang telah disediakan
2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan seksama dan hubungkan dengan
aktivitas keseharian anda sebelum menentukan jawaban
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan
memberikan tanda checklist (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang
tersedia
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya dan tidak menyangkut kepada
penilaian atau perkuliahan anda
5. Lembar angket harap dikembalikan kepada peneliti
Identitas Responden
Nama : ……………………………………………………
Jenis Kelamin : ……………………………………………………
No. Telp : ……………………………………………………
Jurusan/Konsentrasi : ……………………………………………………
Pekerjaan Ayah : ……………………………………………………
Pekerjaan Ibu : ……………………………………………………
Lampiran 3
Angket Konsep Diri
No Pernyataan Kriteria Jawaban
SS S TS STS
1 Saya adalah orang yang memiliki semangat tinggi
2 Saya adalah orang yang sangat percaya diri
3 Saya adalah orang yang mementingkan pendidikan
4 Saya memahami betul kemampuan dan bakat yang saya miliki
5 Saya adalah orang yang mempunyai rencana untuk masa
depan saya yang didasarkan pada kemampuan dan bakat saya
6 Saya membuat schedule (jadwal) harian dalam waktu singkat
7 Saya membuat skema diri dalam waktu panjang (termasuk
cita-cita)
8 Saya sudah memiliki gambaran tentang jurusan yang saya
ambil saat lulus SMA
9 Saya mengambil pendidikan yang sesuai dengan kemampuan
dan bakat saya
10 Saya melakukan evaluasi setiap kegiatan yang saya lakukan
baik sikap maupun tingkah laku
11 Saya senang menerima kritik dan saran tentang diri saya dari
orang lain
12 Saya berusaha melakukan perubahan yang lebih baik untuk
diri saya
13 Kritik dan saran dari orang lain sebagai dasar perubahan yang
saya lakukan
14 Saya memiliki keadaan fisik (wajah, postur tubuh, dll) yang
normal dan sempurna
15 Dengan keadaan fisik yang saya miliki saya sangat percaya
diri
16 Saya adalah orang yang sopan dan santun
17 Saya mampu beretika dengan baik
18 Saya adalah orang yang ingin mengembangkan kemampuan
dan bakat yang saya miliki
19 Saya yakin skema yang saya rancang akan tercapai semua
20 Saya merasa puas jika target yang saya inginkan tercapai
21 Saya mendapat arahan dari orang tua saya mengenai
pendidikan dan kemampuan saya
22 Dalam pengambilan keputusan saya meminta pendapat orang
tua
23 Saya mendapat dukungan dari orang tua setiap kegiatan yang
saya lakukan
24 Saya adalah orang yang mudah berinteraksi dengan orang lain
dan lingkungan
25 Saya adalah orang yang suka bergaul sehingga mudah
beradaptasi dengan lingkungan baru
26 Saya tinggal di lingkungan masyarakat yang menyenangkan
27 Saya tinggal di lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan saya menjadi guru
Angket Minat Menjadi Guru
No Pernyataan Kriteria Jawaban
SS S TS STS
1 Saya senang berinteraksi dengan para siswa dan guru di
sekolah
2 Saya senang berbagi ilmu dan pengetahuan kepada orang lain
baik di sekolah atau pun diluar sekolah
3
Saya merasa senang karena dengan mengajar ilmu dan
pengetahuan yang saya miliki semakin berkembang dan
mendalam
4 Saya sangat antusias saat mengikuti perkuliahan mata kuliah
kependidikan di kelas
5 Saya ingin menerapkan metode-metode belajar yang telah
diajarkan selama perkuliahan
6 Saya mengumpulkan artikel dan informasi tentang
kependidikan untuk menambah wawasan tentang profesi guru
7 Saya memperoleh informasi tentang guru dengan bertanya
kepada orang yang saya anggap tahu hal tentang profesi guru
8 Saya ingin menjadi guru karena kurangnnya tenaga pendidik
yang profesional yang bekerja sesuai bidangnya
9 Saya ingin menjadi guru karena sekarang ini profesi guru
sangat diperhatikan oleh pemerintah
10 Profesi guru mempunyai tanggungjawab moral yang ringan
karenanya saya berminat menjadi guru
11 Guru merupakan faktor penentu untuk meningkatkan
kemampuan siswa dan mutu pendidikan
12 Saya menganggap guru selalu bertindak benar karena guru
masih dianggap sebagai teladan di masyarakat
13 Guru merupakan sebuah profesi yang mampu mengajarkan
tingkat kedewasaan dan pengetahuan kepada seorang anak
14 Saya adalah mahasiswa yang tepat dalam memilih fakultas
15 Saya tertarik dengan profesi guru karena menjadi guru
menyenangkan
16 Saya tertarik dengan dunia pendidikan, oleh karena itu saya
ingin menjadi guru
17 Saya semakin tertarik untuk menjadi guru setelah
melaksanakan mata kuliah PPKT
18 Saya lahir dari orang tua yang memiliki pekerjaan guru
19 Saya ingin menjadi guru karena dorongan dan perintah dari
orang tua
20
Saya kuliah di jurusan kependidikan bukan karena saya ingin
menjadi guru tetapi hanya karena ingin kuliah di perguruan
tinggi saja
21 Saya ingin menjadi guru atas dasar kemampuan saya
22 Tujuan saya setelah lulus adalah menjadi guru
23 Bagi saya, memilih fakultas keguruan adalah pilihan terbaik
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Hari, Tanggal/Tahun :
Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan
jelas!
1. Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
2. Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi
guru?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
3. Jawab pertanyaan berikut:
a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru?
Apa alasan utamanya? Jelaskan!
Jawab:
……………………………………………………………………………….
b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan!
Jawab:
……………………………………………………………………………….
4. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan
dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan
alasannya!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
5. Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan
yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier?
Jawab:
………………………………………………………………………………….
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
Nama : M. Faishal Ramdhan
Konsentrasi : Geografi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014
Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan
jelas!
1. Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru?
Jawab: Belum, tapi saya memahaminya setelah masuk di FITK dan saya
terpaksa harus mengemban pendidikan yang saya jalani sehingga membuat
saya mengerti bahwa pendidikan yang saya tekuni ini akan mengarah kepada
profesi guru dan saya selalu membuat schedule dalam jangka panjang
2. Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi
guru?
Jawab: Ya, kalau ada kesempatan. Kalau ada rezeki yang lebih
memungkinkan kenapa engga
3. Jawab pertanyaan berikut:
a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru?
Apa alasan utamanya? Jelaskan!
Jawab: Suka anak-anak, waktu kerjanya sedikit
b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan!
Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus
4. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan
dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan
alasannya!
Lampiran 5
Jawab: Ya, saya semakin tertarik dengan dunia pendidikan
5. Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan
yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier?
Jawab: Kalau saya kenapa milih menjadi guru karena memang dari dulu
keinginan orang tua selain itu orang tua berprofesi sebagai guru jadi pengen
meneruskan profesi orang tua saya tertarik dalam hal mengajar makanya saya
memilih FITK
HASIL WAWANCARA
Nama : Ardi Muhamad Arsyad
Konsentrasi : Geografi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014
Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan
jelas!
1. Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru?
Jawab: Belum, karena saya belum terpikir akan hal itu
2. Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi
guru?
Jawab: Ya, kalau ada kesempatan, kalau ternyata kesempatan pekerjaan guru
lebih datang dulu ya kenapa engga. Tapi, saya memang pengen menjadi guru
3. Jawab pertanyaan berikut:
a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru?
Apa alasan utamanya? Jelaskan!
Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, waktu kerjanya sedikit
b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan!
Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus apalagi dengan
adanya kurikulum 2013
4. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan
dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan
alasannya!
Jawab: Ya, saya semakin tertarik dan senang dengan dunia pendidikan
5. Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan
yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier?
Jawab: pertama adalah karena pilihan orang tua, kedua karena biayanya lebih
murah, ketiga karena pekerjaan guru sepertinya peluang kerjanya lebih
banyak
HASIL WAWANCARA
Nama : Dara Rahmita Dewi
Konsentrasi : Sosiologi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014
Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan
jelas!
1. Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru?
Jawab: Belum, karena saya tidak ada niat untuk masuk FITK
2. Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi
guru?
Jawab: Ya, kalau ada kesempatan
3. Jawab pertanyaan berikut:
a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru?
Apa alasan utamanya? Jelaskan!
Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, waktu kerjanya efesien
b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan!
Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus apalagi dengan
adanya kurikulum 2013
4. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan
dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan
alasannya!
Jawab: Jadi tau tugas guru sangat berat, sampe saya berpikir dua kali untuk
menjadi guru
5. Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan
yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier?
Jawab: Saya masuk di FITK karena pilihan orang tua dan saya ga berminat
menjadi guru karena saya lebih berminat belajar tentang hukum
HASIL WAWANCARA
Nama : Rizka Putri Anggraeni
Konsentrasi : Ekonomi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014
Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan
jelas!
1. Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru?
Jawab: Belum, karena saya sudah terjebur masuk di FITK maka mau ga mau
ya saya harus belajar menjadi guru
2. Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi
guru?
Jawab: InsyaAllah, kalau ada kesempatan tapi pengennya sih jadi akkuntan
3. Jawab pertanyaan berikut:
a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru?
Apa alasan utamanya? Jelaskan!
Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, waktu kerjanya efesien
apalagi untuk seukuran seorang wanita pekerjaan yang cocok
b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan!
Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus apalagi dengan
adanya kurikulum 2013 itu sangat berat apalagi kaya penilaian siswa
banyak banget
4. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan
dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan
alasannya!
Jawab: Iya semakin tertarik, seru-seru anak-anaknya
5. Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan
yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier?
Jawab: Saya masuk di FITK karena pilihan orang tua karena sebagian
keluarga juga berprofesi jadi guru makanya saya di suruh masuk fakultas
keguruan, terus karena faktor gender katanya pekerjaan yang lebih cocok buat
perempua
HASIL WAWANCARA
Nama : Nurwakhidah
Konsentrasi : Ekonomi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014
Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan
jelas!
1. Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru?
Jawab: Belum, karena saya sudah masuk ya saya harus belajar bagaimana
menjadi guru, beretika dan berpakaian selaknya seorang guru
2. Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi
guru?
Jawab: InsyaAllah, kalau ada kesempatan
3. Jawab pertanyaan berikut:
a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru?
Apa alasan utamanya? Jelaskan!
Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, jam kerja yang sedikit
apalagi untuk seorang wanita pekerjaan yang cocok
b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan!
Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus
4. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan
dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan
alasannya!
Jawab: Iya semakin tertarik, tapi disitu juga tau kalau menjadi guru itu tidak
sulit
5. Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan
yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier?
Jawab: pertama karena pilihan dan dorongan orang tua, kedua biayanya lebih
murah, ketiga gender karena lebih cocok untuk perempuan, keempat lapangan
kerja karena kata bapak kalau mau jadi PNS juga lebih mudah terus adanya
tunjangan kaya sertifikasi, kelima karena faktor teman saya ikut ikutan aja
mana yang paling banyak memili fakultas
HASIL WAWANCARA
Nama : Deli Wani Utami
Konsentrasi : Sosiologi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014
Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan
jelas!
1. Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru?
Jawab: Belum, tapi karena sudah masuk di FITK ya saya mau ga mau ya
harus belajar tentang profesi guru
2. Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi
guru?
Jawab: Iya, karena memang saya sekarang sudah menjadi guru
3. Jawab pertanyaan berikut:
a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru?
Apa alasan utamanya? Jelaskan!
Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, jam kerja lebih efesien
b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan!
Jawab: karena tugasnya berat kaya bikin RPP, dan silabus, melakukan
penilaian
4. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan
dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan
alasannya!
Jawab: Iya semakin tertarik, senang seperti teman sebaya mereka
5. Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan
yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier?
Jawab: karena pilihan orang tua, karena peluang kerja lebih banyak
Lampiran 6
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Total
1 3 3 4 2 3 3 3 1 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80
2 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 92
3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 79
4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 97
5 4 2 3 3 3 2 3 1 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 81
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 81
7 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 96
8 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 86
9 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 2 2 81
10 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 2 2 4 3 3 4 4 89
11 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 83
12 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 82
13 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 77
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 85
15 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 97
16 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 87
17 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 101
18 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 79
19 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 83
20 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 84
21 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 91
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 80
23 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 100
24 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 89
25 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 95
26 3 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 84
27 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 85
28 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 87
29 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 103
30 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 88
N=30 2622
Data Mentah Skor Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri)
RespPernyataan
Lampiran 7
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total
1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 61
2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 69
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 62
4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 3 4 3 4 78
5 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 60
6 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 65
7 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 73
8 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 80
9 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 69
10 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 1 1 4 4 4 71
11 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 67
12 4 4 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 4 1 2 2 3 2 3 61
13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 63
14 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 4 80
15 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 63
16 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 2 3 65
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 80
18 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 71
19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 67
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 67
21 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 75
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 71
23 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 79
24 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 1 4 3 4 79
25 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 86
26 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 70
27 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 4 80
28 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 2 3 3 3 65
29 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 4 82
30 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 66
N=30 2125
Data Mentah Skor Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
RespPernyataan
Lampiran 8
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 Total
Pearson
Correlation
1 .469** .200 .351 .122 .181 .060 0.000 .096 .108 -.004 .107 .054 -.026 .323 .287 .167 -.098 -.076 .181 .172 .271 .075 .139 .273 .273 .129 .374
*
Sig. (2-
tailed)
.009 .290 .057 .520 .340 .751 1.000 .615 .571 .982 .574 .778 .893 .082 .124 .378 .607 .691 .338 .365 .148 .694 .465 .144 .144 .497 .042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation.469
** 1 .019 .184 .220 .120 .164 .137 .310 .122 .317 -.014 .145 -.235 .495** -.034 -.064 .037 .339 .191 .329 .119 .211 -.081 .132 .132 -.010 .380
*
Sig. (2-
tailed)
.009 .920 .330 .243 .529 .387 .471 .096 .522 .088 .940 .443 .212 .005 .859 .737 .844 .067 .312 .076 .533 .264 .672 .487 .487 .957 .038
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.200 .019 1 -.072 -.044 .064 .267 0.000 .259 .089 .066 .389* .237 .067 .261 .346 -.027 .255 .338 .315 -.112 .202 .348 .075 .313 .411
* .195 .423*
Sig. (2-
tailed)
.290 .920 .704 .817 .736 .153 1.000 .167 .641 .729 .034 .207 .726 .164 .061 .886 .173 .067 .090 .556 .285 .060 .694 .092 .024 .302 .020
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.351 .184 -.072 1 .432*
.420*
.548** .259 .164 .307 .065 .099 -.112 .271 .245 .171 .141 .236 .230 .153 .207 .299 .290 .213 .333 .224 .465
**.547
**
Sig. (2-
tailed)
.057 .330 .704 .017 .021 .002 .167 .386 .099 .732 .603 .557 .147 .192 .367 .457 .209 .222 .419 .272 .109 .121 .259 .072 .233 .010 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.122 .220 -.044 .432* 1 .268 .176 0.000 .178 .245 .108 .094 -.171 .203 .285 .019 .423
* .302 .076 .459*
.492** .239 .176 .249 .142 .142 -.066 .432
*
Sig. (2-
tailed)
.520 .243 .817 .017 .153 .351 1.000 .347 .192 .571 .620 .366 .283 .128 .919 .020 .105 .689 .011 .006 .204 .352 .185 .454 .454 .730 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.181 .120 .064 .420* .268 1 .591
**.383
* .219 .165 -.166 .152 -.219 .307 .178 .076 .143 .042 .352 .155 .258 .232 .171 .057 .283 .379*
.547**
.504**
Sig. (2-
tailed)
.340 .529 .736 .021 .153 .001 .037 .245 .383 .379 .424 .244 .099 .347 .690 .451 .826 .056 .412 .169 .217 .365 .763 .130 .039 .002 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.060 .164 .267 .548** .176 .591
** 1 .261 .134 .292 .176 .412* .165 .199 .404
*.365
* .172 .381*
.483** .022 .083 .188 .389
* .200 .368*
.368*
.646**
.652**
Sig. (2-
tailed)
.751 .387 .153 .002 .351 .001 .164 .479 .117 .351 .024 .385 .292 .027 .047 .362 .038 .007 .908 .661 .320 .034 .289 .045 .045 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
0.000 .137 0.000 .259 0.000 .383* .261 1 .595
**.529
** -.236 0.000 -.077 .079 .143 .082 .097 .183 .504** -.141 .240 .144 .311 -.089 0.000 .280 .253 .404
*
Sig. (2-
tailed)
1.000 .471 1.000 .167 1.000 .037 .164 .001 .003 .209 1.000 .686 .676 .450 .665 .609 .334 .005 .458 .201 .447 .095 .639 1.000 .134 .177 .027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.096 .310 .259 .164 .178 .219 .134 .595** 1 .491
** .084 -.072 .119 .038 .376* .049 .023 .000 .432
* .067 .191 .172 .259 -.223 .025 .441* .060 .451
*
Sig. (2-
tailed)
.615 .096 .167 .386 .347 .245 .479 .001 .006 .658 .704 .530 .843 .041 .797 .903 1.000 .017 .725 .313 .364 .167 .236 .896 .015 .752 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A9
Hasil Uji Validitas Variabel X (Konsep Diri)
Correlations
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
Pearson
Correlation
.108 .122 .089 .307 .245 .165 .292 .529**
.491** 1 .245 .072 .259 .272 .382
*.445
*.506
**.463
** .358 .215 .254 .229 .385* .278 .235 .368
* .233 .649**
Sig. (2-
tailed)
.571 .522 .641 .099 .192 .383 .117 .003 .006 .192 .707 .167 .146 .037 .014 .004 .010 .052 .255 .176 .224 .036 .137 .211 .045 .215 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
-.004 .317 .066 .065 .108 -.166 .176 -.236 .084 .245 1 .340 .593** -.135 .285 .136 .147 .172 .219 .160 .151 .034 .066 .375
*.439
* .241 .024 .364*
Sig. (2-
tailed)
.982 .088 .729 .732 .571 .379 .351 .209 .658 .192 .066 .001 .477 .128 .473 .438 .362 .245 .399 .425 .858 .729 .041 .015 .199 .900 .048
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.107 -.014 .389* .099 .094 .152 .412
* 0.000 -.072 .072 .340 1 .245 -.050 .179 .150 .375* .190 .116 .022 -.083 -.188 .024 .526
**.441
* .331 .086 .360
Sig. (2-
tailed)
.574 .940 .034 .603 .620 .424 .024 1.000 .704 .707 .066 .192 .794 .343 .428 .041 .314 .543 .908 .661 .320 .899 .003 .015 .074 .652 .051
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.054 .145 .237 -.112 -.171 -.219 .165 -.077 .119 .259 .593** .245 1 .066 .060 .324 .018 .084 .009 .020 -.037 .167 .129 .054 .326 .132 .135 .286
Sig. (2-
tailed)
.778 .443 .207 .557 .366 .244 .385 .686 .530 .167 .001 .192 .729 .754 .081 .925 .658 .961 .918 .846 .379 .496 .778 .078 .485 .478 .126
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
-.026 -.235 .067 .271 .203 .307 .199 .079 .038 .272 -.135 -.050 .066 1 -.021 .118 .195 .261 -.115 .564** .115 .310 .178 -.026 .060 -.140 .235 .290
Sig. (2-
tailed)
.893 .212 .726 .147 .283 .099 .292 .676 .843 .146 .477 .794 .729 .914 .535 .302 .163 .544 .001 .547 .096 .347 .893 .753 .461 .211 .121
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.323 .495** .261 .245 .285 .178 .404
* .143 .376*
.382* .285 .179 .060 -.021 1 .426
*.427
* .354 .547** .145 .310 .186 .461
* .092 .144 .415* .294 .643
**
Sig. (2-
tailed)
.082 .005 .164 .192 .128 .347 .027 .450 .041 .037 .128 .343 .754 .914 .019 .019 .055 .002 .443 .095 .324 .010 .628 .446 .023 .115 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.287 -.034 .346 .171 .019 .076 .365* .082 .049 .445
* .136 .150 .324 .118 .426* 1 .530
**.587
** .349 .105 -.079 .143 .346 .155 .294 .398*
.439*
.537**
Sig. (2-
tailed)
.124 .859 .061 .367 .919 .690 .047 .665 .797 .014 .473 .428 .081 .535 .019 .003 .001 .059 .582 .677 .451 .061 .414 .115 .029 .015 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.167 -.064 -.027 .141 .423* .143 .172 .097 .023 .506
** .147 .375* .018 .195 .427
*.530
** 1 .373* .165 .222 .327 .169 .109 .480
** .139 .384* .052 .484
**
Sig. (2-
tailed)
.378 .737 .886 .457 .020 .451 .362 .609 .903 .004 .438 .041 .925 .302 .019 .003 .042 .384 .238 .078 .373 .567 .007 .465 .036 .786 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
-.098 .037 .255 .236 .302 .042 .381* .183 .000 .463
** .172 .190 .084 .261 .354 .587**
.373* 1 .442
* .347 -.044 -.040 .383* .342 .306 .306 .347 .535
**
Sig. (2-
tailed)
.607 .844 .173 .209 .105 .826 .038 .334 1.000 .010 .362 .314 .658 .163 .055 .001 .042 .015 .060 .818 .836 .037 .064 .100 .100 .061 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
-.076 .339 .338 .230 .076 .352 .483**
.504**
.432* .358 .219 .116 .009 -.115 .547
** .349 .165 .442* 1 .051 .242 .218 .620
** .086 .262 .516**
.429*
.639**
Sig. (2-
tailed)
.691 .067 .067 .222 .689 .056 .007 .005 .017 .052 .245 .543 .961 .544 .002 .059 .384 .015 .788 .197 .247 .000 .650 .162 .004 .018 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.181 .191 .315 .153 .459* .155 .022 -.141 .067 .215 .160 .022 .020 .564
** .145 .105 .222 .347 .051 1 .406*
.366* .217 .181 .195 .106 .016 .437
*
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
A20
Sig. (2-
tailed)
.338 .312 .090 .419 .011 .412 .908 .458 .725 .255 .399 .908 .918 .001 .443 .582 .238 .060 .788 .026 .047 .250 .338 .302 .576 .933 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.172 .329 -.112 .207 .492** .258 .083 .240 .191 .254 .151 -.083 -.037 .115 .310 -.079 .327 -.044 .242 .406
* 1 .589** .112 .043 -.034 .067 .030 .408
*
Sig. (2-
tailed)
.365 .076 .556 .272 .006 .169 .661 .201 .313 .176 .425 .661 .846 .547 .095 .677 .078 .818 .197 .026 .001 .556 .822 .860 .724 .873 .025
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.271 .119 .202 .299 .239 .232 .188 .144 .172 .229 .034 -.188 .167 .310 .186 .143 .169 -.040 .218 .366*
.589** 1 .505
** -.077 .061 .242 .356 .485**
Sig. (2-
tailed)
.148 .533 .285 .109 .204 .217 .320 .447 .364 .224 .858 .320 .379 .096 .324 .451 .373 .836 .247 .047 .001 .004 .685 .751 .197 .053 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.075 .211 .348 .290 .176 .171 .389* .311 .259 .385
* .066 .024 .129 .178 .461* .346 .109 .383
*.620
** .217 .112 .505** 1 .075 .313 .313 .372
*.609
**
Sig. (2-
tailed)
.694 .264 .060 .121 .352 .365 .034 .095 .167 .036 .729 .899 .496 .347 .010 .061 .567 .037 .000 .250 .556 .004 .694 .092 .092 .043 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.139 -.081 .075 .213 .249 .057 .200 -.089 -.223 .278 .375*
.526** .054 -.026 .092 .155 .480
** .342 .086 .181 .043 -.077 .075 1 .611**
.386* -.075 .355
Sig. (2-
tailed)
.465 .672 .694 .259 .185 .763 .289 .639 .236 .137 .041 .003 .778 .893 .628 .414 .007 .064 .650 .338 .822 .685 .694 .000 .035 .695 .055
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.273 .132 .313 .333 .142 .283 .368* 0.000 .025 .235 .439
*.441
* .326 .060 .144 .294 .139 .306 .262 .195 -.034 .061 .313 .611** 1 .472
** .202 .555**
Sig. (2-
tailed)
.144 .487 .092 .072 .454 .130 .045 1.000 .896 .211 .015 .015 .078 .753 .446 .115 .465 .100 .162 .302 .860 .751 .092 .000 .008 .285 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.273 .132 .411* .224 .142 .379
*.368
* .280 .441*
.368* .241 .331 .132 -.140 .415
*.398
*.384
* .306 .516** .106 .067 .242 .313 .386
*.472
** 1 .441*
.669**
Sig. (2-
tailed)
.144 .487 .024 .233 .454 .039 .045 .134 .015 .045 .199 .074 .485 .461 .023 .029 .036 .100 .004 .576 .724 .197 .092 .035 .008 .015 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.129 -.010 .195 .465** -.066 .547
**.646
** .253 .060 .233 .024 .086 .135 .235 .294 .439* .052 .347 .429
* .016 .030 .356 .372* -.075 .202 .441
* 1 .537**
Sig. (2-
tailed)
.497 .957 .302 .010 .730 .002 .000 .177 .752 .215 .900 .652 .478 .211 .115 .015 .786 .061 .018 .933 .873 .053 .043 .695 .285 .015 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation.374
*.380
*.423
*.547
**.432
*.504
**.652
**.404
*.451
*.649
**.364
* .360 .286 .290 .643**
.537**
.484**
.535**
.639**
.437*
.408*
.485**
.609** .355 .555
**.669
**.537
** 1
Sig. (2-
tailed)
.042 .038 .020 .002 .017 .005 .000 .027 .012 .000 .048 .051 .126 .121 .000 .002 .007 .002 .000 .016 .025 .007 .000 .055 .001 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A21
A20
A22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
A23
A24
A25
A26
A27
Total
Lampiran 9
Cronbach's
Alpha N of Items
.735 28
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1 171.43 205.840 .344 .730
A2 171.73 204.271 .341 .728
A3 171.40 204.317 .391 .728
A4 171.67 203.126 .521 .726
A5 171.43 204.254 .400 .728
A6 171.93 202.892 .473 .726
A7 171.57 201.633 .631 .723
A8 171.80 202.303 .357 .726
A9 171.70 202.700 .413 .726
A10 171.77 203.289 .633 .726
A11 171.43 205.357 .330 .729
A12 171.23 205.909 .329 .730
A13 171.57 206.530 .249 .731
A14 171.60 206.593 .254 .731
A15 171.60 199.903 .617 .721
A16 171.63 202.930 .510 .726
A17 171.53 204.809 .459 .728
A18 171.47 203.706 .511 .727
A19 171.67 203.057 .621 .725
A20 171.40 203.421 .401 .727
A21 171.47 204.740 .376 .728
A22 171.47 202.740 .453 .726
A23 171.40 201.283 .583 .723
A24 171.43 206.116 .325 .730
A25 171.57 201.220 .524 .724
A26 171.57 199.151 .644 .720
A27 171.73 200.616 .502 .723
Total 87.40 52.731 1.000 .868
Reliability Statistics
Item-Total Statistics
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri)
Lampiran 10
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 Total
Pearson
Correlation
1 .493** .222 .198 .141 .072 .112 .194 .306 .123 .040 .153 .275 .204 .334 .381
* .335 -.125 -.180 -.137 .493** .341 .157 .409
*
Sig. (2-
tailed)
.006 .239 .295 .458 .707 .557 .305 .100 .516 .833 .420 .142 .280 .072 .038 .070 .511 .340 .472 .006 .065 .407 .025
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation.493
** 1 .593**
.367* .115 .094 .128 .018 .162 .108 -.040 .200 .217 .051 .298 .179 -.014 -.163 -.277 .041 .179 -.031 .067 .276
Sig. (2-
tailed)
.006 .001 .046 .545 .622 .501 .926 .391 .570 .833 .290 .249 .789 .110 .343 .940 .388 .138 .829 .343 .871 .724 .140
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.222 .593** 1 .226 .115 .094 .008 .018 .256 .031 -.259 .112 .094 -.034 .117 -.045 .200 -.356 -.124 -.149 -.045 -.134 .067 .128
Sig. (2-
tailed)
.239 .001 .230 .545 .622 .967 .926 .172 .871 .168 .557 .620 .858 .537 .814 .290 .054 .512 .431 .814 .479 .724 .500
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.198 .367* .226 1 .426
* .034 .150 .110 .215 .177 .273 .257 .359 .071 .225 .093 .067 -.060 .048 .079 .210 .065 -.023 .366*
Sig. (2-
tailed)
.295 .046 .230 .019 .857 .430 .563 .255 .350 .144 .171 .052 .710 .231 .624 .726 .753 .803 .677 .265 .735 .903 .047
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.141 .115 .115 .426* 1 .047 .429
* .149 .071 .131 .216 .100 .545** .176 .518
** .232 .343 -.172 .065 -.117 .232 .185 .127 .414*
Sig. (2-
tailed)
.458 .545 .545 .019 .806 .018 .431 .711 .491 .251 .600 .002 .352 .003 .217 .064 .363 .734 .539 .217 .328 .505 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.072 .094 .094 .034 .047 1 .506** .279 .243 -.019 .058 .200 .055 .538
** .121 .164 .139 .012 -.133 .236 .027 .113 .300 .336
Sig. (2-
tailed)
.707 .622 .622 .857 .806 .004 .136 .195 .921 .762 .288 .773 .002 .525 .387 .464 .951 .483 .210 .886 .551 .107 .069
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.112 .128 .008 .150 .429*
.506** 1 .528
** .176 .123 .186 .067 .311 .540**
.445*
.514** .289 -.119 -.130 .129 .316 .219 .316 .517
**
Sig. (2-
tailed)
.557 .501 .967 .430 .018 .004 .003 .351 .519 .324 .723 .094 .002 .014 .004 .121 .532 .494 .498 .088 .245 .088 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.194 .018 .018 .110 .149 .279 .528** 1 .607
**.480
** .241 .389*
.399*
.463* .246 .436
*.388
* .112 .366* .210 .349 .201 .262 .675
**
Sig. (2-
tailed)
.305 .926 .926 .563 .431 .136 .003 .000 .007 .200 .034 .029 .010 .191 .016 .034 .555 .047 .265 .059 .287 .162 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.306 .162 .256 .215 .071 .243 .176 .607** 1 .522
**.473
**.641
**.470
**.422
*.411
* .325 .423* -.159 .196 .123 .557
** .314 .557**
.745**
Sig. (2-
tailed)
.100 .391 .172 .255 .711 .195 .351 .000 .003 .008 .000 .009 .020 .024 .080 .020 .401 .298 .518 .001 .091 .001 .000
B8
B9
B3
B4
B5
B6
B7
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
Correlations
B1
B2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.123 .108 .031 .177 .131 -.019 .123 .480**
.522** 1 .472
**.762
**.643
** .348 .441*
.459* .085 -.295 .234 .011 .459
*.435
*.395
*.668
**
Sig. (2-
tailed)
.516 .570 .871 .350 .491 .921 .519 .007 .003 .008 .000 .000 .060 .015 .011 .655 .114 .213 .955 .011 .016 .031 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.040 -.040 -.259 .273 .216 .058 .186 .241 .473**
.472** 1 .407
*.518
**.369
*.486
**.397
* .098 -.178 .039 -.187 .578** .275 .487
**.537
**
Sig. (2-
tailed)
.833 .833 .168 .144 .251 .762 .324 .200 .008 .008 .026 .003 .045 .006 .030 .608 .347 .838 .324 .001 .142 .006 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.153 .200 .112 .257 .100 .200 .067 .389*
.641**
.762**
.407* 1 .597
** .320 .492** .204 .088 -.100 .310 .317 .349 .309 .422
*.705
**
Sig. (2-
tailed)
.420 .290 .557 .171 .600 .288 .723 .034 .000 .000 .026 .001 .085 .006 .280 .644 .600 .095 .087 .058 .097 .020 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.275 .217 .094 .359 .545** .055 .311 .399
*.470
**.643
**.518
**.597
** 1 .524**
.646**
.691** .123 -.183 .191 -.118 .589
**.572
**.488
**.795
**
Sig. (2-
tailed)
.142 .249 .620 .052 .002 .773 .094 .029 .009 .000 .003 .001 .003 .000 .000 .518 .333 .312 .535 .001 .001 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.204 .051 -.034 .071 .176 .538**
.540**
.463*
.422* .348 .369
* .320 .524** 1 .587
**.758
** .174 -.217 -.115 .048 .688**
.621**
.688**
.718**
Sig. (2-
tailed)
.280 .789 .858 .710 .352 .002 .002 .010 .020 .060 .045 .085 .003 .001 .000 .358 .250 .547 .802 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.334 .298 .117 .225 .518** .121 .445
* .246 .411*
.441*
.486**
.492**
.646**
.587** 1 .551
** .270 -.402* -.137 -.133 .625
**.433
*.700
**.716
**
Sig. (2-
tailed)
.072 .110 .537 .231 .003 .525 .014 .191 .024 .015 .006 .006 .000 .001 .002 .149 .028 .471 .484 .000 .017 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation.381
* .179 -.045 .093 .232 .164 .514**
.436* .325 .459
*.397
* .204 .691**
.758**
.551** 1 .230 -.206 -.088 -.094 .722
**.649
**.444
*.695
**
Sig. (2-
tailed)
.038 .343 .814 .624 .217 .387 .004 .016 .080 .011 .030 .280 .000 .000 .002 .222 .274 .643 .620 .000 .000 .014 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.335 -.014 .200 .067 .343 .139 .289 .388*
.423* .085 .098 .088 .123 .174 .270 .230 1 -.091 .112 .145 .318 .179 .141 .432
*
Sig. (2-
tailed)
.070 .940 .290 .726 .064 .464 .121 .034 .020 .655 .608 .644 .518 .358 .149 .222 .633 .555 .444 .087 .343 .456 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
-.125 -.163 -.356 -.060 -.172 .012 -.119 .112 -.159 -.295 -.178 -.100 -.183 -.217 -.402* -.206 -.091 1 .286 .533
** -.286 -.271 -.444* -.141
Sig. (2-
tailed)
.511 .388 .054 .753 .363 .951 .532 .555 .401 .114 .347 .600 .333 .250 .028 .274 .633 .126 .002 .126 .148 .014 .458
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
-.180 -.277 -.124 .048 .065 -.133 -.130 .366* .196 .234 .039 .310 .191 -.115 -.137 -.088 .112 .286 1 .184 -.088 .041 -.088 .212
Sig. (2-
tailed)
.340 .138 .512 .803 .734 .483 .494 .047 .298 .213 .838 .095 .312 .547 .471 .643 .555 .126 .331 .643 .831 .643 .260
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
B17
B18
B19
B13
B14
B15
B16
B9
B10
B11
B12
Pearson
Correlation
-.137 .041 -.149 .079 -.117 .236 .129 .210 .123 .011 -.187 .317 -.118 .048 -.133 -.094 .145 .533** .184 1 -.094 -.210 -.252 .163
Sig. (2-
tailed)
.472 .829 .431 .677 .539 .210 .498 .265 .518 .955 .324 .087 .535 .802 .484 .620 .444 .002 .331 .620 .265 .180 .388
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation.493
** .179 -.045 .210 .232 .027 .316 .349 .557**
.459*
.578** .349 .589
**.688
**.625
**.722
** .318 -.286 -.088 -.094 1 .734**
.630**
.749**
Sig. (2-
tailed)
.006 .343 .814 .265 .217 .886 .088 .059 .001 .011 .001 .058 .001 .000 .000 .000 .087 .126 .643 .620 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.341 -.031 -.134 .065 .185 .113 .219 .201 .314 .435* .275 .309 .572
**.621
**.433
*.649
** .179 -.271 .041 -.210 .734** 1 .564
**.588
**
Sig. (2-
tailed)
.065 .871 .479 .735 .328 .551 .245 .287 .091 .016 .142 .097 .001 .000 .017 .000 .343 .148 .831 .265 .000 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation
.157 .067 .067 -.023 .127 .300 .316 .262 .557**
.395*
.487**
.422*
.488**
.688**
.700**
.444* .141 -.444
* -.088 -.252 .630**
.564** 1 .619
**
Sig. (2-
tailed)
.407 .724 .724 .903 .505 .107 .088 .162 .001 .031 .006 .020 .006 .000 .000 .014 .456 .014 .643 .180 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson
Correlation.409
* .276 .128 .366*
.414* .336 .517
**.675
**.745
**.668
**.537
**.705
**.795
**.718
**.716
**.695
**.432
* -.141 .212 .163 .749**
.588**
.619** 1
Sig. (2-
tailed)
.025 .140 .500 .047 .023 .069 .003 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .017 .458 .260 .388 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
B20
B21
B22
B23
Lampiran 11
Cronbach's
Alpha N of Items
.736 24
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 138.23 212.944 .380 .730
B2 138.10 214.921 .244 .733
B3 138.10 217.128 .094 .736
B4 138.47 213.775 .337 .731
B5 138.37 212.516 .383 .729
B6 138.70 214.838 .311 .732
B7 138.20 210.372 .488 .726
B8 138.50 206.259 .651 .720
B9 138.53 203.223 .722 .716
B10 138.87 202.051 .633 .716
B11 138.23 209.220 .506 .725
B12 138.80 203.200 .677 .717
B13 138.30 206.010 .781 .720
B14 138.47 202.326 .690 .715
B15 138.57 203.289 .689 .717
B16 138.47 206.602 .673 .721
B17 138.60 211.007 .396 .728
B18 139.57 222.254 -.187 .744
B19 139.10 213.955 .153 .734
B20 139.63 215.826 .116 .735
B21 138.47 205.637 .730 .719
B22 138.77 207.702 .558 .723
B23 138.47 207.982 .592 .723
Total 70.83 54.695 1.000 .857
Reliability Statistics
Item-Total Statistics
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 68
2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 73
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 77
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 76
5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 78
6 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 69
7 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
8 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 78
9 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 69
10 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 77
11 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 72
12 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
13 4 2 3 4 4 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 70
14 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 76
15 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 77
16 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 2 75
17 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 69
18 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 70
19 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 71
20 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 67
21 3 3 4 2 3 3 3 1 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 66
22 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 72
23 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 66
24 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 83
25 2 3 3 4 3 2 3 2 2 1 2 3 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4 2 64
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
27 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 69
28 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 63
29 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 72
30 4 3 4 2 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 75
Nilai
DATA MENTAH SKOR HASIL VARIABEL X (KONSEP DIRI)
Resp
Pernyataan
Lampiran 12
31 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 68
32 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 65
33 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 69
34 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 74
35 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 65
36 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 75
37 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 69
38 4 4 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 71
39 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 68
40 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 67
41 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 58
42 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 77
43 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 1 73
44 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 2 2 2 68
45 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 70
46 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 65
47 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 68
48 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 73
49 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 1 1 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 76
50 3 2 4 2 2 2 2 1 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 61
51 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 2 67
52 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 67
53 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 65
54 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 72
55 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 73
56 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 69
57 3 2 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 68
58 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 71
59 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 67
60 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 65
61 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 72
62 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 78
63 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 70
64 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 70
65 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 82
66 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 72
67 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 68
68 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 4 3 4 3 76
69 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71
70 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 69
71 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 65
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 70
73 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 82
74 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 71
75 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 70
76 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 67
77 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71
78 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 70
79 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 77
80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 68
81 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76
82 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 73
83 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 75
84 3 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 70
85 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 73
86 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 74
87 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 73
88 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 76
89 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 59
90 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 77
91 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 77
92 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 73
93 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 70
94 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 70
95 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 69
N= 95 312 278 320 281 302 255 279 275 283 284 310 279 303 304 314 284 315 297 306 316 290 298 249 6734
Lampiran 13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nilai
1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 49
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
3 4 4 4 4 4 4 1 3 2 3 2 2 3 4 4 3 4 55
4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 54
5 4 4 3 3 2 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 58
6 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 46
7 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 45
8 4 3 3 4 2 2 1 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 48
9 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 44
10 3 4 4 3 4 3 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 58
11 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 57
12 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 48
13 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 55
14 3 3 4 4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 58
15 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 50
16 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 2 3 3 4 4 3 54
17 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 49
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 52
19 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 48
20 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 52
21 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 45
22 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 49
23 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 45
24 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 62
25 4 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 1 2 1 3 42
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
27 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
DATA MENTAH SKOR HASIL VARIABEL Y (MINAT MENJADI GURU)
RespPernyataan
28 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 1 3 2 2 39
29 4 4 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 4 54
30 4 2 4 3 3 2 4 2 2 3 2 3 4 3 4 2 3 50
31 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 49
32 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 43
33 4 3 4 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 53
34 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
35 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 43
36 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 57
37 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 48
38 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 49
39 3 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 51
40 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35
41 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 41
42 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 56
43 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 1 45
44 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 46
45 4 3 3 4 3 2 1 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 49
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 48
47 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 59
48 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 56
49 3 3 4 3 1 1 1 3 3 3 4 1 3 3 1 1 1 39
50 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 58
51 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 47
52 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 46
53 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 49
54 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 51
55 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 55
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
57 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 43
58 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 56
59 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 53
60 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 42
61 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 55
62 4 4 4 4 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 56
63 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 60
64 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 49
65 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 54
66 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 62
67 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 53
68 4 3 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 57
69 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 50
70 4 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 45
71 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 48
72 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 66
73 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 46
74 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 49
75 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 63
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 54
77 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
78 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
79 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 53
80 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 55
81 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 62
82 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 63
83 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 65
84 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 54
85 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 62
86 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 50
87 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 65
88 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 48
89 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 43
90 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 57
91 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 51
92 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 38
93 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 57
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
95 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 56
N= 95 320 292 314 310 278 283 248 319 252 307 281 278 290 280 290 283 293 4918
Lampiran 14
Mean Std. Deviation N
Minat 51.77 6.844 95
Konsep 70.88 4.760 95
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
Lampiran 15
Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
a) Rata-rata
Interval
Skor Frekuensi Proporsi (p) Persen %
Rata-rata
konsep diri
58-60 2 2/95 = 0,021 (2/95)x100 = 2,1
6734/95 =
70,88
61-63 3 3/95 = 0,031 (3/95)x100 = 3,1
64-66 9 9/95 = 0,094 (9/95)x100 = 9,4
67-70 35 35/95 = 0,368 (35/95)x100 = 36,8
71-73 21 21/95 = 0,221 (21/95)x100 = 22,1
74-76 12 12/95 = 0,126 (12/95)x100 = 12,6
77-80 10 10/95 = 0,105 (10/95)x100 = 10,5
81-83 3 3/95 = 0,031 (3/95)x100 = 3,1
b) Median
Interval Skor Batas bawah Batas atas Frekuensi
58-60 57,5 60,5 2
61-63 60,5 63,5 3
64-66 63,5 66,5 9
67-70 66,5 70,5 35
71-73 70,5 73,5 21
74-76 73,5 76,5 12
77-80 76,5 80,5 10
81-83 80,5 83,5 3
Me = b + i . ½n-fb
f
= ½ (95) = 47,5
b = 66,5
i = 3
f = 35
fb = 2 + 3 + 9 = 14
Me = 66,5 + 3 . 47,5-14
35
= 66,5 + 3 . 33,5 = 69,35
35
c) Modus
Interval Skor Batas bawah Batas atas Frekuensi
58-60 57,5 60,5 2
61-63 60,5 63,5 3
64-66 63,5 66,5 9
67-70 66,5 70,5 35
71-73 70,5 73,5 21
74-76 73,5 76,5 12
77-80 76,5 80,5 10
81-83 80,5 83,5 3
Mo = b + i . bs
bs + bm
b = 66,5
bs = 35-9 = 26
bm = 35-21= 14
i = 3
Mo = 66,5 + 3 . 26
26 + 14
= 66,5 + 1,95
= 68,45
Lampiran 16
Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
a) Rata-rata
Interval Skor Frekuensi Proporsi (p) Persen %
Rata-rata
minat
menjadi guru
35-38 2 2/95 = 0,021 (2/95)x100 = 2,1
4818/95=
51,76
39-42 5 5/95 = 0,052 (5/95)x100 = 5,2
43-46 14 14/95 = 0,147 (14/95)x100 =14,7
47-50 23 23/95 = 0,242 (23/95)x100 = 24,2
51-54 19 19/95 = 0,2 (19/95)x100 = 20
55-58 19 19/95 = 0,2 (19/95)x100 = 20
59-62 6 6/95 =0,063 (6/95)x100 = 6,3
63-66 5 5/95 =0,052 (5/95)x100 = 5,2
67-70 2 2/95 = 0,021 (2/95)x100 = 2,1
b) Median
Interval Skor Batas Bawah Batas Atas Frekuensi
35-38 34,5 38,5 2
39-42 38,5 42,5 5
43-46 42,5 46,5 14
47-50 46,5 50,5 23
51-54 50,5 54,5 19
55-58 54,5 58,5 19
59-62 58,5 62,6 6
63-66 62,5 66,5 5
67-70 66,5 70,5 2
Me = b + i . ½n-fb
f
= ½ (95) = 47,5
b = 46,5
i = 4
f = 23
fb = 2 + 5 + 14 = 21
Me = 46,5 + 4 . 47,5-21
23
= 46,5 + 4 . 26,5
23
= 51,1
c) Modus
Interval Skor Batas Bawah Batas Atas Frekuensi
35-38 34,5 38,5 2
39-42 38,5 42,5 5
43-46 42,5 46,5 14
47-50 46,5 50,5 23
51-54 50,5 54,5 19
55-58 54,5 58,5 19
59-62 58,5 62,6 6
63-66 62,5 66,5 5
67-70 66,5 70,5 2
Mo = b + i . bs
bs + bm
b = 46,5
bs = 23-14 = 9
bm = 23-19= 4
i = 4
Mo = 46,5 + 4 . 9
9 + 4
= 46,5 + 2,76
= 49,26
Lampiran 17
Konsep Minat
95 95
Mean 70.88 51.77
Std. Deviation 4.760 6.844
Absolute .089 .078
Positive .089 .078
Negative -.062 -.059
.872 .762
.432 .608
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.957 15 74 .030
Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S)
Test of Homogeneity of Variances
Minat
Hasil Uji Homogenitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal
Parametersa,b
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 18
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regression 728.334 1 728.334 18.433 .000b
Residual 3674.571 93 39.512
Total 4402.905 94
b. Predictors: (Constant), Konsep
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik)
ANOVAa
Model
1
a. Dependent Variable: Minat
Lampiran 19
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .407a .165 .156 6.286
Model Summaryb
Model
a. Predictors: (Constant), Konsep
b. Dependent Variable: Minat
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y
Lampiran 20
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.316 9.676 1.066 .289
Konsep .585 .136 .407 4.293 .000
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Minat
Lampiran 21
Tabel r Product Moment
Pada Sig.0,05
N r N r N r N r N r N r
1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138 2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137 3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137 4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137 5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136 6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136 7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136 8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135 9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135 11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134 12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134 13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134
14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134 15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133 16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133 17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133 18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132 19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132 20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132 21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131 22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131 23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131 24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131 25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13 26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13 27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13 28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129 29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129 30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129 31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129 32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128 33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128 34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128 35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127 36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127 37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127 38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127 39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126 40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126
Lampiran 22
T Tabel Statistik
Titik Persentase
Distribusi t
(df = 1 – 40) Pr
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
BIODATA PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Dede Nurlatifah biasa
dipanggil “Dede”, lahir di Indramayu pada 29 April 1992, putri dari
pasangan Bpk. U. Abdul Syukur dan Ibu Eni Sukaeni. Penulis
merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Alamat email penulis
Penulis mengenyam pendidikan diataranya di MI Darul
Falah tahun 1998-2004, MTs PERSIS 51 Pamanukan-Subang tahun 2004-2007, MA
Darul Uluum PUI Majalengka tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2010-2014) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS,
Program Studi Ekonomi.
Skripsi yang penulis buat berjudul “Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat
Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi ini dibuat
melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak Drs. H. Nurochim, MM.
Top Related