Oleh Novi Hendra, S. IP
PENGARUH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI
INDONESIA
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Upaya Perdagangan Portugis dan Belanda
Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup
dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja.Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di
Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-kelamaan rakyat
Indonesia mengadakan perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa
mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia.
Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang
Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan
kerajaan-kerajaan di Indonesia. Adapun perlawanan-perlawanan tersebut antara lain:
1) Perlawanan di Aceh terhadap Portugis
2) Ternate melawan Portugis
3) Perlawanan Mataram (Perlawanan Sultan Agung) terhadap Belanda
4) Banten melawan VOC
5) Makassar melawan VOC
6) Perlawanan Diponegoro (1825–1830) terhadap Belanda
7) Perang Padri (1821–1837)
Oleh Novi Hendra, S. IP
Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
Sejak abad ke-15 Paus di Roma memberi tugas kepada misionaris bangsa Portugis
dan Spanyol untuk menyebarkan agama Katholik. Kemudian bangsa Belanda pun tertarik
untuk menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan dengan mengirimkan para zending di
negeri-negeri jajahannya.
1. Misionaris Portugis di Indonesia
Pada abad ke-16 kegiatan misionaris sangat aktif menyampaikan kabar Injil ke
seluruh penjuru dunia dengan menumpang kapal pedagang Portugis dan Spanyol. Salah
seorang misionaris yang bertugas di Indonesia terutama Maluku adalah Fransiscus
Xaverius (1506–1552). Ia seorang Portugis yang membela rakyat yang tertindas oleh
jajahan bangsa Portugis. Di kalangan pribumi ia dikenal kejujuran dan keikhlasannya
membantu kesulitan rakyat. Ia menyebarkan ajaran agama Katholik dengan berkeliling ke
kampung-kampung sambil membawa lonceng di tangan untuk mengumpulkan anak-anak
dan orang dewasa untuk diajarkan agama Katholik.
Kegiatan misionaris Portugis tersebut berlangsung di Kepulauan Maluku,
Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, P ulau Siau, dan Sangir, kemudian menyebar ke
Kalimantan dan Jawa Timur.
Penyebaran agama Katholik di Maluku menjadi tersendat setelah terbunuhnya
Sultan Hairun yang menimbulkan kebencian rakyat terhadap semua orang Portugis.
Setelah jatuhnya Maluku ke tangan Belanda, kegiatan misionaris surut dan diganti
kegiatan zending Belanda yang menyebarkan agama Kristen Protestan.
2. Zending Belanda di Indonesia
Pada abad ke-17 gereja di negeri Belanda mengalami perubahan, agama Katholik
yang semula menjadi agama resmi negara diganti dengan agama Kristen Protestan.
Pemerintah Belanda melarang pelaksanaan ibadah agama Katholik di muka umum dan
menerapkan anti Katholik, termasuk di tanah-tanah jajahannya.
Oleh Novi Hendra, S. IP
VOC yang terbentuk tahun 1602 mendapat kekuasaan dan tanggung jawab
memajukan agama. VOC mendukung penyebaran agama Kristen Protestan dengan
semboyan “siapa punya negara, dia punya agama”, kemudian VOC menyuruh penganut
agama Katholik untuk masuk agama Kristen Protestan. VOC turut membiayai pendirian
sekolah-sekolah dan membiayai upaya menerjemahkan injil ke dalam bahasa setempat.
Di balik itu para pendeta dijadikan alat VOC agar pendeta memuji-muji VOC dan tunduk
dengan VOC. Hal tersebut ternyata sangat menurunkan citra para zending di mata rakyat,
karena VOC tidak disukai rakyat.
Tokoh zending di Indonesia antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian
Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hernius.
Kegiatan zending di Indonesia meliputi:
a. Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli,
dan kota-kota besar di Jawa dan Sumatra.
b. Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu perkumpulan pemberi
kabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen Protestan, mendirikan
wadah gereja bagi jemaat di Indonesia seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja
Kristen Jawa (GKJ), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan mendirikan sekolah-
sekolah yang menitikberatkan pada penyebaran agama Kristen Protestan.
Wilayah Persebaran Agama Nasrani di Indonesia pada Masa Kolonial
Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending
Kristen Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa,
agama Katholik dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan mulailah misionaris
menyebarkan kembali agama Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau
agama-agama lain.
Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan
Gereja Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM
Oleh Novi Hendra, S. IP
menampung penganut Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan.
Penyebaran agama Kristen menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau
Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano, Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa
Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores.
Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula hanya berlangsung di Blambangan,
Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke wilayah barat, seperti Batavia,
Semarang, dan Jogjakarta.
Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat
Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap,
Ambarawa, Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas. Di Jawa Barat pusat
penyebaran agama Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung). Di
Sumatra Utara masyarakat Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola
Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu,
dan kepulauan Nias. Kegiatan agama Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada
organisasi HKBP. Adapun di Kalimantan Selatan agama Kristen berkembang di Barito
dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di
Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda, Kalimantan Tengah di pemukiman
masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan.
Faktor-faktor penyebab sulitnya perkembangan agama Kristen di Indonesia pada waktu
itu adalah:
a) Pada waktu itu agama Kristen dianggap identik dengan agama penjajah.
b) Pemerintah kolonial tidak menghargai prinsip persamaan derajat manusia.
c) Sebagian besar rakyat Indonesia telah menganut agama lain.
Oleh karena itulah upaya penyebaran dilakukan di daerah-daerah yang belum
tersentuh agama lainnya. Juga dilakukan dengan mengadakan tindakan-tindakan
kemanusiaan seperti mendirikan rumah sakit dan sekolah. Akhirnya berkat kerja keras
Oleh Novi Hendra, S. IP
kaum misionaris dan zending, agama Kristen dapat berkembang di Indonesia sampai
sekarang.
Imperialisme
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat
memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau
berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan
atau menempati tanah-tanah itu.
Timbulnya Kata Imperialisme
Perkataan Imperialisme muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad XIX.
Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada
perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik
Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik
Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka
menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari
pada berkecipuhan dalam sola-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan
"Little England" dan golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut
golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau
imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari
golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang
kita kenal sekarang.
Asal Mula Kata Imperialisme
Oleh Novi Hendra, S. IP
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya
"memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi
hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah
raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah
dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang
raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas
kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut
imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-
pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal
sekarang ini. wele wele
Arti Kata Imperialisme
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk
kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak
perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan
ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak
perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah
pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan
kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium.
Kolonilisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari
imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Macam Imperialisme
Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:
1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah
semboyan gold, gospel, and glory (penyebaran agama, kekayaan dan kejayaan).
Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan
kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum
revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
Oleh Novi Hendra, S. IP
2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah
kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri.
Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang
banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber
bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat
penanaman modal bagi kapital surplus.
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini
didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis,
maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
1. Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galnya dari suatu
negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang
sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman
modern karena pada zaman modern oaham nasionalisme sudah berkembang.
Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan
mandate.
2. Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja
dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan
jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika
ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah
yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan
imperialisme politik.
3. Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the
mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa.
Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis
hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan
kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau
menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti
mengusai segala-galnya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah
Oleh Novi Hendra, S. IP
imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa
oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat
membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan
diri.
4. Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai
kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan
si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara
diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu
negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
Sebab-sebab Imperialisme
1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia
(ambition, eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah
batas-batas kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan
ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu dapat dikatakan,
bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme.
2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini
(racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini
menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan,
bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau
mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme.
Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini
dapat timbul sebagai "bij-product" saja. Tetapi jika penyebaran agama itu
didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan
merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.
4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan
suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang
terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.
Oleh Novi Hendra, S. IP
1. Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
2. Ingin ikut dalam perdagangan dunia
3. Ingin menguasai perdagangan
4. Keinginan untuk menjamin suburnya industri
Akibat Imperialisme
1. Akibat politik
1. Terciptanya tanah-tanah jajahan
2. Politik pemerasan
3. Berkorbarnya perang kolonial
4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
5. Timbulnya nasionalisme
2. Akibat Ekonomis
1. Negara imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah
kemiskinan
2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
3. Perdagangan dunia meluas
4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
5. Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
3. Akibat sosial
1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur
3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada
bangsa yang dijajah
Oleh Novi Hendra, S. IP
4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak
apa-apa
5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.
Revolusi Amerika
* Merupakan perang kemerdekaan Amerika utk lepas dari Inggris
* Tokoh perintis kolonialisme ke Amerika:
a. Pilgrim Fathers [dgn kapal May Flower, untuk mencari kebebasan]
b. Viking [Eropa Utara: Norwegia, Swedia, Denmark]
- Eric Ericson-->Greenland
-Thorfin Karlsefni-->Novia Scotia
c. Spanyol: Christopher Columbus
d. Perancis:
a. Samuel de Champlain : Kanada
b. Ibervillw : Missisipi
e. Inggris
a. Raligh :Virginia
b. Calvert :Maryland
c. Hudson+Minuit: New york
* Latar belakang Rev. Amerika:
1. Pertentangan penduduk koloni dengan penduduk negeri induk yang
menginginkan
kebebasan
2. Kurang rasa patriotisme terhadap tanah kelahirannya di Eropa
Oleh Novi Hendra, S. IP
* 1756-1763 terjadi Perang Laut 7 tahun
* Daerah yang didatangi oleh bangsa Eropa disebut daerah koloni, untuk memindahkan
penduduk
* Faktor utama penyebab Revolusi Amerika:
1. Timbul paham kebebasan dalam bidang politik
2. Timbul paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang dituangkan dalam Revenue Act
and Billeting Act [1764] menyebabkan kehidupan rakyat Amerika Selatan
sengsara. Pelaksanaannya ditentang oleh Samuel Adam. Semboyannya:"No
taxation with out representation" (tak akan ada pajak tanpa ada perwakilan
di parlemen).
4. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada pada kapal
milik Inggris di Pelabuhan Boston yang dilakukan oleh orang-orang koloni.
* Perjuangan melalui diplomatik:
[Amerika merubah sifat perjuangannya karena buku Common Sense yang ditulis oleh
Thomas Paine.
Isinya penggugah semangat bangsa Amerika untuk menentang kekuasaan Inggris]
1. Kongres Philadelphia yang dihadiri oleh 13 negara bagian.
-Penandatanganan "Declaration of Independence" 4 Juli 1776.
Disusun Thomas Jefferson
-Kongres Philladelphia II, Bgs Amerika tdk mengakui parlemen
Inggris
2. Menyetujui pembentukan USA melalui penandatanganan "Articles of
Convederate"
3. Menyatakan kepada dunia internasional tentang kemerdekaan Amerika
Oleh Novi Hendra, S. IP
yang dipimpin oleh Benyamin Franklin. Spanyol dan Prancis mendukung
Amerika
* Prancis dan Spanyol memberi dukungan pada Amerika, untuk membalas dendam
terhadap Inggris atas kekalahan yang diderita dalam perang 7 tahun, juga ingin membuka
hubungan dagang dengan Amerika.
* Tokoh penyusun naskan deklarasi kemerdekaan Amerika:
1. Thomas Jefferson : Declaration of Independence
2. Thomas Paine : Mengarang Buku berjudul Common Sense
3. George Washington : Presiden pertama
*Tokoh perjuangan fisik:
1. George Washington : panglima besar tentara koloni
2. Samuel Adam : pemimpin pasukan persatuan koloni
3. Jend. Lafayette : Pimpinan Perancis
4. Jend. Burgoyne : Komandan pasukan Inggris
5. Jend. Cornwallis : ---no info---
* Inggris mengakui kemerdekaan Amerika melalui perjanjian Versailes [1783].
* Doktrin Monroe dicetuskan tahun 1823-1829. Intinya menyatakan bahwa Amerika
tidak turut
campur terhadap urusan bangsa lain tapi juga tak mau dicampuri urusannya oleh bangsa
lain.
Oleh Novi Hendra, S. IP
Revolusi Prancis
* Latar Belakang:
1. Raja bertindak sewenang-wenang karena tidak
didasarkan undang-undang.
-Louise XIV : L'etat c'est moi-->Negara adalah saya
2. Ketidakstabilan dan diskriminasi hak,
golongan bangsawan dan kaum rohaniwan memiliki hak-hak istimewa,
seperti memungut pajak, tidak dikenai pajak, dan memiliki tanah.
Sebaliknya rakyat kecil malah diberati pajak
3. Keadaaan keuangan kerajaan buruk
-Madame de Pampoure dan Maria Antoinette-->Ratu defisit
* Tokoh penentang absolutisme:
1. John Locke, pemerintahan harus dipegang oleh legislatif, eksekutif, federatif.
2. Montesquieu, pemisahan kekuasaan dengan Trias Politica : legislatif,
eksekutif, yudikatif
3. JJ. Rosseau, pemerintahan demokrasi [kekuasaan di tangan rakyat],
bukunya: Du Contract Social
Oleh Novi Hendra, S. IP
4. Voltaire, mengajarkan usaha-usaha menentang dominasi gereja.
* Semboyan revolusi Prancis:
1. Libertie - kebebasan
2. Egalite - persamaan
3. Fraternity- persaudaraan
*Dampak revolusi Prancis:
1. Bidang politik:
Menyadarkan rakyat menuntut kebebasan, menentang kekuasaan asing,
memunculkan semangat nasionalisme, dan keinginan membentuk negara
berkedaulatan rakyat.
2. Bidang Ekonomi:
Penghapusan hak istimewa bangsawan dan pendeta. Rakyat berhak memiliki
tanah dan hanya membayar pajak pada negara
3. Bidang sosial:
Muncul golongan buruh, petani, kaum kapitalis.
* Pemerintahan Republik Prancis:
1. Pemerintahan teror - Robespierre
Oleh Novi Hendra, S. IP
2. Pemerintahan Directoire - Napoleon bonaparte mulai tampil dalam
pemerintahan
3. Pemerintahan Konsul - dengan 3 orang konsul jendral:
-Napoleon : Konsul seumur hidup
-Abbe Sieyes
-Roger Ducos
4. Kaisar Napoleon - Prancis kembali menjadi Kerajaan Absolut.
Napoleon akhirnya dibuang ke P. Ella[1814]. Namun kembali lagi
dan berusaha merebut Prancis [Maret 1815].
Akhirnya dibuang lagi sampai meninggal di St. Helena [1815]
Oleh Novi Hendra, S. IP
Revolusi Industri
* Perubahan penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin
* Sebelum revolusi Industri:
a. Revolusi agraria
b. Penemuan-penemuan baru
c. Serikat Sekerja [gilda]
* Gilda-gilda menyatu menjadi feodal[tuan-tuan tanah] lalu menjadi negara.
* Bapak Revolusi: James Watt
* Keadaan alam yang menunjang revolusi Industri di Inggris:
1. Inggris memiliki baranga tambang banyak [batu bara]
2. Mengubah tanah pertanian-->peternakan[rev agraria]-->biri-biri
diambil bulunya-->dijadikan wool untuk textile
Oleh Novi Hendra, S. IP
* Faktor politik pendorong:
1. Pergantian pemerintahan. Pemerintahan keluarga baru mendukung rev.
industri
2. Inggris punya tanah jajahan yang sangat banyak
* Tahap-tahap revolusi Industri:
1. Sistem domestic/ home Industri
-Dikerjakan di keluarga,peralatan sendiri, hasil untuk sendiri&dijual
2. Industri manufucture
-Dikerjakan sekelompok orang akibat ada permintaan. Dikerjakan di rumah
produksi.
3. Factory sistem
-Pengolahan industri dengan mesin berat dan canggih. Disalurkan melalui
agen resmi
*Dampak revolusi industri:
1. Dampak politik:
1. Persaingan menguasai tanah jajahan
2. Faham kapitalisme[penanaman modal]
-tanah jajahan untuk tempat penanaman modal,
pemasaran hasil industri, sumber bahan mentah
2. Dampak sosial:
1. muncul pusat-pusat industri
2. Urbanisasi
3. Polusi udara
4. peningkatan mutu kualitas kehidupan masyarakat
5. nasib buruh tidak diperhatikan, terutama pengunaan buruh anak-
anak dan wanita
6. muncul kawasan idustri "Black Country"
Oleh Novi Hendra, S. IP
7. muncul revolusi sosial untuk memperbaiki nasib buruh [tokoh:
Robert Owen]
8. muncul 2 lapisan masyarakat: buruh[partai buruh] dan
penguasa[partai liberal]
Revolusi Rusia
Geografi Rusia
1/6th earth's land surface. 1/6th bumi permukaan tanah.
Understand difference between "Russia" and "Soviet Union" or "USSR"
Memahami perbedaan antara "Rusia" dan "Uni Soviet" atau "Uni Sovyet"
Russian Culture : Russian Budaya:
Slavic language Slavic Lain
Russian Orthodox Church Gereja Ortodoks Rusia
Byzantine Background Bizantium Latar Belakang
Tsarist Russia Tsar Rusia
Society : Masyarakat:
Tsar/Czar (= Caesar or Emperor) Tsar / tsar (= Kaisar atau Kaisar)
Government is an autocracy Pemerintah adalah otokrasi
Most people are peasants. Kebanyakan orang petani. Most peasants were serfs
until 1861. Kebanyakan petani budak sampai 1861.
Notable Rulers Notable Rulers
Ivan the Terrible 1533-1584 Ivan the Terrible 1533-1584
Oleh Novi Hendra, S. IP
Peter the Great 1688-1725 - builds new capital city - St. Petersburg Peter Agung
1688-1725 - membangun ibukota baru - St Petersburg
Catherine the Great 1762-1796 Katarina yang Agung 1762-1796
Alexander I 1802-1825 Alexander I 1802-1825
Nicholas I 1825-1855 - begins policy of Official Nationality - slogan "
Orthodoxy, Autocracy and Nationalism ". Nicholas I 1825-1855 - kebijakan
dimulai Official Kewarganegaraan - slogan "Ortodoks, Otokrasi dan
Nasionalisme".
Russia under Alexander II 1855-81 (the Liberator) Rusia di bawah Alexander II
1855-81 (yang Pembebas)
Abolition of serfdom 1861 Penghapusan perbudakan 1861
Peasants were forced to live in Mirs : a communal landholding system. Petani
dipaksa untuk hidup di Mirs: sistem pemilikan tanah komunal.
Population Growth from 1860: 50 to 100 Million 1860 - 1900 Pertumbuhan
penduduk dari tahun 1860: 50 100 Juta 1860-1900
Alexander III 1881-1894 Alexander III 1881-1894
Very rapid Industrialization under Sergei Witte Sangat cepat Industrialisasi di
bawah Sergei Witte
The Lead-Up to Revolution The Lead-Up untuk Revolusi
Opposition: The Intellegensia Oposisi: The Intellegensia
Organization - "Land and Freedom" - Populists/Narodniks Organisasi - "Tanah
dan Kebebasan" - populis / Narodnik
"The People's Will", a terrorist group, kill Tsar in March 1881. "The People's
Will", sebuah kelompok teroris, membunuh Tsar Maret 1881.
Oleh Novi Hendra, S. IP
New Political Parties Partai Politik Baru
Social Revolutionaries 1901 Sosial Revolusioner 1901
Constitutional Democrats (Cadets) 1903 Konstitusi Demokrat (Kadet) 1903
Social Democrats 1898 Sosial Demokrat 1898
George Plekhanov 1857-1918 Founder of Social Democrats George Plekhanov,
1857-1918 Pendiri Sosial Demokrat
Vladmir Illich Ulyanov "Lenin" 1870-1923 Vladmir Illich Ulyanov "Lenin" 1870-
1923
Theories in What is to be Done? Teori-teori dalam What is to be Done? 1902
1902
"Vanguard of the Revolution", "democratic centralism" "Pelopor Revolusi",
"sentralisme demokratis"
"Strategy" - long term goal, not to be altered/ "Tactics" - day to day flexibility
"Strategi" - tujuan jangka panjang, tidak harus diubah / "Taktik" - hari ke hari
fleksibilitas
Origins of Bolshevism Origins of Bolshevisme
London Conference 1903 London Conference 1903
Mensheviks (=minority) split from Bolsheviks (=majority) Menshevik (=
minoritas) memisahkan diri dari Bolshevik (= mayoritas)
The 1905 Revolution The 1905 Revolution
Father Gapon - March on Winter Palace Jan 22 1905. Bapa Gapon - Maret di
Istana Musim Dingin 22 Januari 1905.
"Soviets" (Worker's Councils) set up. "Soviet" (Worker's Council) mendirikan.
Tsar Nicholas II responds with The October Manifesto Tsar Nicholas II
merespons dengan The Manifesto Oktober
Oleh Novi Hendra, S. IP
-Grants a Duma (Parliament) and some civil liberties. -Hibah yang Duma
(Parlemen) dan beberapa kebebasan sipil.
Government 1907-1914 Pemerintah 1907-1914
Peter Stolypin 1862-1911 - Prime Minister 1906-1911 Peter Stolypin 1862-1911 -
Perdana Menteri 1906-1911
Nicholas I 1894 -1917 and Alexandra. Nicholas I 1894 -1917 dan Alexandra.
The Tsarvitch and Hemophilia. The Tsarvitch dan hemofilia.
Grigory Efimovich Rasputin (1871?-1916) Efimovich Grigory Rasputin (1871? -
1916)
The 1917 Revolutions Revolusi 1917
First World War 1914-1918 1914-1918 Perang Dunia Pertama
Russia battle preparedness - boots, guns, Pertempuran Rusia kesiapsiagaan -
sepatu bot, senjata,
February Revolution 1917 (March 1917 New Calendar) Revolusi Februari 1917
(Maret 1917 Calendar Baru)
Long-standing causes - peasants anger about land, Lama menyebabkan - petani
marah mengenai tanah,
Population explosion 1860-1914, Workers' discontent Ledakan penduduk 1860-
1914, Pekerja 'ketidakpuasan
Workers Revolt - Feb 23 1917 Pekerja Pemberontakan - 23 Februari 1917
Petrograd Soviet of Workers and Soldiers set up Petrograd Soviet terhadap
Pekerja dan Tentara menyiapkan
A Provisional Government set up by the Duma Sebuah Pemerintahan
Sementara dibentuk oleh Duma
Oleh Novi Hendra, S. IP
Problems: Continuation of the War, Return of Lenin and other Bolsheviks,
Continuing Unrest in the cities. Masalah: Lanjutan dari Perang, Kembalinya
Lenin dan kaum Bolshevik lainnya, Melanjutkan Kerusuhan di kota-kota.
Alexander Kerensky (1881-1970) - chief minister from July 1917. Alexander
Kerensky (1881-1970) - Ketua Menteri dari Juli 1917. Kornilov Plot shows his
weakness. Plot Kornilov menunjukkan kelemahan-nya.
October Revolution 1917 Revolusi Oktober 1917
Bolshevik Slogans: " Peace, Bread and Land ", " All power to the Soviets "
Bolshevik Slogan: "Damai, Roti dan Lahan", "Semua kekuatan untuk
Soviet"
Attack on Winter Palace October 1917 (November 6-7-8 new Calendar) Serangan
terhadap Istana Musim Dingin Oktober 1917 (November 6-7-8 Calendar baru)
Bolsheviks Actions in Power Tindakan Bolshevik dalam Power
Aim is to secure power Tujuannya adalah untuk mengamankan kekuasaan
-Constituent Assembly dissolved December 1918 Konstituante dibubarkan-
Desember 1918
-Treaty of Brest-Litovsk, March 3 1918 ends war with Germany -Persetujuan
Brest-Litovsk, 3 Maret 1918 berakhir perang dengan Jerman
-Nationalization of all factories - June 1918 -Nasionalisasi semua pabrik - Juni
1918
-Execution of the Tsar and his Family 1918 -Pelaksanaan Tsar dan Keluarga 1918
Civil War 1917-1921 1917-1921 Perang Saudara
Red Army, led by Trotsky, vs. the "Whites". Tentara Merah, yang dipimpin oleh
Trotsky, vs yang "Putih".
War Communism - a collection of emergency measures:- Perang Komunisme -
koleksi tindakan darurat: --
Oleh Novi Hendra, S. IP
-The Cheka - secret police from December 1917 -The Cheka - polisi rahasia dari
Desember 1917
-Communist Party control of the State -Kendali Partai Komunis Negara
-Nationalization of production -Nasionalisasi produksi
-Opposition suppressed Kronstadt Rebellion March 1921 -Oposisi ditekan
Pemberontakan Kronstadt Maret 1921
The Third International (Cominintern) Internasional Ketiga (Cominintern)
1919 split European socialists into "Communists" and "Social Democrats".
Sosialis Eropa 1919 dibagi ke dalam "Komunis" dan "Sosial Demokrat".
New Economic Policy March 1921 Kebijakan Ekonomi Baru Maret 1921
Aim - increased food production. Tujuan - peningkatan produksi pangan.
Incentives were allowed. Insentif yang diperbolehkan.
Peasants allowed to farm for profit and small businesses with up to 12 workers
allowed. Petani diizinkan untuk keuntungan pertanian dan usaha kecil dengan
sampai 12 pekerja diperbolehkan.
Economy recovered by 1927. Ekonomi ditemukan oleh 1927.
Kulaks - rich peasants become important. Kulak - petani kaya menjadi penting.
Stalin Takes Over Stalin Takes Over
Struggle between Leon Trotsky , who wanted rapid industrialization, and Nicolai
Bukharin , the editor of Pravda , who was pro-peasant. Perjuangan antara Leon
Trotsky, yang ingin industrialisasi yang pesat, dan Nicolai Bukharin, editor
Pravda, yang pro-petani.
Josef Djugushvili "Stalin" (1879-1953) . Josef Djugushvili "Stalin" (1879-
1953). An ally of Bukharin. Bukharin sekutu. By 1912 on Central Committee.
Oleh 1912 pada Komite Pusat. Succeeds by controlling party organization.
Berhasil dengan mengendalikan organisasi partai.
Oleh Novi Hendra, S. IP
Stalin in power Stalin berkuasa
A revolution from above - Doctrine of "socialism in one country" Sebuah revolusi
dari atas - Doktrin "sosialisme di satu negara"
1. Agriculture - collectivization of land: perhaps 10 Million people died in forced
collectivization. Pertanian - kolektivisasi tanah: mungkin 10 juta orang tewas
dalam kolektivisasi paksa.
2. Rapid Industrialization: Rapid Industrialisasi:
Five Year Plans Began in 1928 Memulai Rencana Lima Tahun pada 1928
1928-1940, 400% increase in production 1928-1940, 400% peningkatan produksi
3. Purges and Personality Cult: Show Trials 1936-38 Pembersihan dan Kepribadian
Cult: Show Ujian 1936-38
Top Related