Download - Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Transcript
Page 1: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

ABSTRAK

Oleh:

AYU RIANI MARETA

NPM : 0811031023

Tlpn : 085920003998

Email : [email protected]

Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress terhadap

penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar

di BEI. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode

purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 85

sampel yang menjadi sampel penelitian dengan periode 2006-2010. Kemudian,

pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat uji regresi logistik

dengan menggunakan SPSS 18.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang sedang mengalami

financial distress mengalami pengaruh negatif terhadap penerapan konservatisme

akuntansi pada perusahaan pertambangan di BEI. Financial distress diukur

dengan menggunakan model Altman, sedangkan konservatisme akuntansi

menggunakan model Givoly dan Hayn.

Kata kunci: financial distress, konservatisme akuntansi

Page 2: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

The Influence of Financial Distress to Accounting Conservatism

(Empiric Study in Mining Sector which are Listed In BEI)

ABSTRACT

By:

AYU RIANI MARETA

NPM : 0811031023

Tlpn : 085920003998

Email : [email protected]

Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt.

This study aims to know the influence of financial distress to implementation on

accounting conservatism on the mining companies which are listed in BEI. The

samples obtained by using purposive sampling method. Based on the criteria that

have been given, there are 85 samples as a sample during 2006-2010 period.

Then, hypothesis examination is done by using logistic regression analysis which

is applied SPSS 18.0.

The results showed that the compaies that are undergoing financial distress has a

negative effect on implementation accounting conservatism on the mining

companies in BEI. Financial distress was measured using Altman model, while

accounting conservatism Givoly and Hayn model.

Keywords: financial distress, accounting conservatism

Page 3: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu fungsi manajemen adalah untuk dapat memperkirakan dan menjamin

ketersediaan dana agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya

seefektif dan seefisien mungkin. Ketika perusahaan mengalami keadaan tidak

mampu membayar hutang yang telah jatuh tempo merupakan salah satu gejala

awal perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Hal ini dapat disebabkan karena

perusahaan tidak memiliki dana tunai untuk membayar kewajiban sehingga perlu

menunggu waktu untuk mencairkan aset atau mendapat pinjaman dari kreditur.

Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan untuk

membayar kewajibannya tersebut sebenarnya dapat disebabkan karena kelalaian

manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Penyebab lainnya adalah

pihak manajemen perusahaan kurang memperhitungkan rasio keuangan secara

teliti sehingga tidak mengetahui kondisi perusahaan sebenarnya sedang dalam

keadaan tidak baik yang dikarenakan nilai kewajiban lebih tinggi dari aset

lancarnya. Apabila perusahaan mengetahui kondisi dan posisi keuangan

perusahaan sebenarnya, maka perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan

keluarnya.

Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja

manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Laporan keuangan

tersebut harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip – prinsip akuntansi yang

sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat menghasilkan laporan

keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap

penggunanya.

Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam

mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Manfaat

laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat

menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan Penman (1991). Horigan

Page 4: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

(1965) dalam Tuasikal (2001) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk

memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan

perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi

investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang.

Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer

untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang

diinginkan. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip

Akuntansi yang Berlaku Umum juga memberikan keleluasaan bagi manajer untuk

memilih metode akuntansi yang akan digunakannya dalam menyusun laporan

keuangan. Kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi yang

digunakan untuk menyusun laporan keuangan menyebabkan adanya

konservatisme akuntansi.

Almilia (2003) menyatakan bahwa konservatisme merupakan konvensi laporan

keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip

akuntansi yang dominan. Pendukung konservatisme menyatakan bahwa

konservatisme menyajikan laba dan aset dengan prinsip menunda pengakuan

keuntungan dan secepatnya mengakui adanya kerugian. Prinsip ini memang akan

menyebabkan laba dan aset periode berjalan menjadi lebih rendah. Bila terjadi

kenaikan laba dan aset di masa datang akibat penerapan prinsip ini, hal tersebut

disebabkan oleh keuntungan yang semula ditunda pengakuannya telah diakui oleh

perusahaan karena dipastikan akan terealisasi. Jadi bukan berarti peningkatan laba

dan aset masa datang merupakan cermin dari tidak konservatifnya perusahaan.

Dalam Almilia (2003) menyatakan bahwa pendukung konservatisme menyatakan

bahwa laporan keuangan yang disusun dengan cara yang konservatif akan

menyajikan informasi sesungguhnya dari nilai perusahaan, sehingga akan

membantu investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan investasi.

Para kreditur mendesak agar laporan keuangan disusun dengan berpedoman pada

konsep konservatisme. Maksud utama mereka adalah untuk menetralisir

optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan dalam melaporkan hasil

Page 5: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

usahanya. Namun, pada umumnya jika perusahaan sedang mengalami kesulitan

keuangan maka akan menggunakan manajemen laba agar memberikan sinyal

bahwa perusahaan tidak mengalami penurunan kinerja dan akan menimbulkan

sikap agresif pihak eksternal dan penerapan metode ini bertolak belakang dengan

prinsip konservatisme.

Jika ditinjau lebih jauh ke dalam laporan keuangan, setiap metode akuntansi yang

dipilih oleh perusahaan memiliki tingkat konservatisme yang berbeda – beda.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyebutkan ada berbagai metode yang

menerapkan prinsip konservatisme, diantaranya PSAK No. 14 mengenai

persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan, PSAK

No. 16 mengenai aset tetap dan penyusutan (2009), PSAK No. 19 mengenai aset

tidak berwujud yang berkaitan dengan amortisasi dan PSAK No. 20 tentang biaya

riset dan pengembangan.

Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam

laporan keuangan sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung prinsip

konservatisme ini akan mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut.

Penerapan konsep ini juga akan menghasilkan laba yang berfluktuatif, dimana

laba yang berfluktuatif akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi

aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesulitan keuangan

perusahaan terhadap konservatisme akuntansi pada sektor industri pertambangan.

Investasi dalam saham dapat dilakukan pada berbagai macam sektor industri,

namun setelah dilakukan pengamatan sektor pertambangan yang mengalami lebih

banyak penurunan laba dalam laporan keuangan sehingga cocok untuk digunakan

dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya meneliti mengenai pengaruh tingkat

kesulitan keuangan terhadap konservatisme akuntansi menggunakan model

Ohlson, tetapi dalam penelitian ini kesulitan keuangan yang diteliti menggunakan

model Altman karena model Altman merupakan prediksi kebangkrutan yang

paling baik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model konservatisme

Page 6: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu menggunakan model Givoly

dan Hayn sedangkan dalam penelitian sebelumnya menggunakan model Zhang.

Model Givoly digunakan karena menggunakan akrual diskresioner dan sesuai

dengan penelitian ini karena akrual diskresioner dapat digunakan untuk

mengetahui kinerja perusahaan pada saat ini dan pada masa mendatang.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Financial Distress terhadap

Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian

ini adalah : “Apakah financial distress berpengaruh terhadap penerapan

konservatisme akuntansi?”

1.2.2 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang

lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai

berikut:

1. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung financial

distress adalah Z-score.

2. Industri yang diteliti adalah industri pertambangan.

3. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian mulai tahun 2006

hingga 2010.

Page 7: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konservatisme akuntansi

pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Sebagai sarana bagi peneliti dalam memahami, menambah dan

mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari.

2. Dapat memberikan bukti empiris dan melengkapi literatur mengenai kesulitan

keuangan yang berpengaruh dalam penerapan konservatisme akuntansi.

3. Sebagai bahan referensi dan informasi untuk menambah wawasan pihak lain

yang berminat dalam bidang keuangan.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Teori Signaling

Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan

yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi

investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.

Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari

penjualan saham dan mengusahakan modal baru dengan cara-cara lain seperti

dengan menggunakan hutang. Hadri (2006) menyatakan bahwa tujuan teori

signaling kemungkinan besar membawa dampak yang baik bagi pemakai laporan

keuangan.

Manajer berusaha menginformasikan kesempatan yang dapat diraih oleh

perusahaan di masa yang akan datang. Teori signaling dapat diasumsikan bahwa

pemberian informasi yang mengakui adanya laba yang rendah dapat membantu

mengurangi konflik antara manajer dan pemegang saham, karena manajer

Page 8: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

berusaha menyampaikan informasi secara jujur dengan penuh kehati-hatian. Hesty

(2008) menyatakan bahwa tingkat kesulitan keuangan berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling.

Teori signaling menjelaskan bahwa jika kondisi keuangan dan prospek

perusahaan baik, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi

liberal yang tercermin dalam akrual diskresioner positif untuk menunjukkan

bahwa kondisi keuangan perusahaan dan laba perioda kini serta yang akan datang

lebih baik daripada yang diimplikasikan oleh laba non-diskresioner periode kini.

Jika perusahaan dalam kesulitan keuangan dan mempunyai prospek buruk,

manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi konservatif yang

tercermin dalam akrual diskresioner negatif untuk menunjukkan bahwa kondisi

keuangan perusahaan dan laba periode kini serta yang akan datang lebih buruk

daripada laba non-diskresioner perioda kini. Dengan demikian, tingkat kesulitan

keuangan perusahaan yang semakin tinggi akan mendorong manajer untuk

menaikkan tingkat konservatisme akuntansi, dan sebaliknya.

2.2 Laporan Keuangan

Baridwan (2009) mengartikan laporan keuangan sebagai ringkasan dari suatu

proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku

bersangkutan. Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) adalah:

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan

posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai

laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu

juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan

tersebut.

Page 9: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

2.3 Kesulitan Keuangan

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah kebangkrutan

atau kepailitan, hal tersebut dapat dihindari dengan cara memprediksi sebab-sebab

yang mengakibatkan kebangkrutan yaitu dengan melihat adanya financial

distress. Financial distress dapat diartikan sebagai munculnya sinyal-sinyal atau

gejala awal kebangkrutan terhadap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh

suatu perusahaan. Sinyal-sinyal tersebut dapat berupa penurunan laba yang

dihasilkan oleh perusahaan, mendapat surat tagihan dari bank akibat tidak tepat

waktu dalam membayar kewajiban, ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi

hutang yang telah jatuh tempo dan perusahaan dalam kondisi tidak solvable

dimana nilai buku hutang lebih besar dari nilai buku aset. Perusahaan yang

mengalami kesulitan keuangan dapat disebabkan karena permasalahan ekonomi,

penurunan kinerja dan manajemen yang buruk. Hofer dan Whitaker dalam Almilia

(2006) mendefinisikan financial distress sebagai suatu kondisi perusahaan

mengalami laba bersih (net income) negatif selama beberapa tahun.

2.4 Konservatisme Akuntansi

2.4.1 Pengertian Konservatisme Akuntansi

Menurut Financial Accounting Standard Boad (FASB) dalam Statement of

Financial Accounting Concept (SFAC No. 2) konservatisme adalah reaksi kehati-

hatian dalam menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa

ketidakpastian dan risiko pada suatu bisnis telah dipertimbangkan. Konservatisme

adalah prinsip dalam pelaporan keuangan yang dimaksudkan untuk mengakui dan

mengukur aset dan laba dilakukan dengan penuh kehati-hatian oleh karena

aktivitas ekonomi dan bisnis yang dilingkupi ketidakpastian Wibowo (2002)

dalam Suaryana (2008). Konsep konservatisme menyatakan bahwa dalam keadaan

yang tidak pasti, manajer perusahaan akan menentukan pilihan perlakuan atau

tindakan akuntansi yang didasarkan pada keadaan, harapan kejadian, atau hasil

yang dianggap kurang menguntungkan.

Page 10: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Implikasi konsep ini terhadap prinsip akuntansi adalah akuntansi mengakui biaya

atau rugi yang kemungkinan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui

pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar

Suwardjono (1989) dalam Dewi (2004). Watts (2003) menyatakan bahwa

konservatisme akuntansi understatement terhadap laba dalam periode kini yang

dapat mengarahkan pada overstatement terhadap laba pada periode – periode

berikutnya, sebagai akibat understatement terhadap biaya pada periode tersebut.

Di Indonesia, praktik konservatisme bisa terjadi karena standar akuntansi yang

berlaku di Indonesia memperbolehkan perusahaan untuk memilih salah satu

metode akuntansi dari kumpulan metode yang diperbolehkan pada situasi yang

sama. Misalnya, PSAK No. 14 mengenai persediaan, PSAK No. 17 mengenai

akuntansi penyusutan, PSAK No. 19 mengenai aset tidak berwujud dan PSAK

No. 20 mengenai biaya riset dan pengembangan. Akibat dari fleksibilitas dalam

pemilihan metode akuntansi adalah terhadap angka-angka dalam laporan

keuangan, baik laporan neraca maupun laba-rugi. Penerapan metode akuntansi

yang berbeda akan menghasilkan angka yang berbeda dalam laporan keuangan

Suaryana (2008).

2.4.2 Pengukuran Konservatisme Akuntansi

Seperti yang dikutip oleh Sari (2004), Givoly dan Hayn (2000) mengukur

konservatisme dengan melihat kecendrungan dari akumulasi akrual selama

beberapa tahun. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih

sebelum depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Apabila terjadi

akrual negatif (laba bersih lebih kecil dari pada arus kas kegiatan operasi) yang

konsisten selama beberapa tahun, maka merupakan indikasi diterapkannya

konservatisme.

Semakin besar akrual negatif yang diperoleh maka semakin konservatif akuntansi

yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh teori bahwa konservatisme menunda

pengakuan pendapatan dan mempercepat pengakuan biaya. Sehingga laporan laba

rugi yang konservatif akan menunda pengakuan pendapatan yang belum

Page 11: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

terealisasi dan biaya yang terjadi pada periode tersebut akan segera dibebankan

pada periode tersebut dibandingkan menjadi cadangan (biaya yang ditangguhkan)

pada neraca.

2.4.3 Peluang Pemilihan Tingkat Konservatisme Akuntansi oleh

Manajemen

Pengertian tingkat konservatisme akuntansi dalam penelitian ini adalah tingkat

konservatisme akuntansi yang dipilih oleh manajemen dalam menerapkan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar SAK memuat karakteristik kualitatif

pertimbangan sehat untuk memperoleh kualitas informasi akuntansi yang andal

(IAI, 2009). Beberapa metode akuntansi dalam PSAK yang memberikan peluang

untuk menyelenggarakan akuntansi konservatif antara lain :

1. PSAK No. 14 (Revisi 2008) : Persediaan

2. PSAK No. 16 (Revisi 2007) : Asset Tetap

3. PSAK No. 19 (Revisi 2000) : Asset Tidak Berwujud

4. PSAK No. 20 : Biaya Riset dan Pengembangan

2.5 Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan

konservatisme melalui tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang:

Almilia (2003) melakukan penelitian untuk menguji size hypothesis dan

debt/equity hypothesis yaitu dampak size perusahaan atau tingkat hutang

perusahaan terhadap penyajian laporan keuangan yang cenderung konservatif.

Pengujian size hypothesis dan debt/equity hypothesis ini dilakukan dengan

membentuk kelompok perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang

cenderung tidak konservatif (optimis) dan perusahaan yang memiliki laporan

keuangan yang cenderung konservatif. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa

semakin kecil size perusahaan maka semakin besar probabilitas perusahaan akan

menyajikan laporan keuangan yang cenderung konservatif serta semakin tinggi

leverage maka semakin besar probabilitas perusahaan akan menyajikan laporan

keuangan yang cenderung tidak konservatif atau optimis.

Page 12: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Sari (2004) menguji hubungan konservatisme akuntansi dengan konflik

bondholders-shareholders seputar kebijakan deviden dan peringkat obligasi. Hasil

penelitiannya menyimpulkan bahwa konservatisme memiliki peran dalam

perusahaan yang menghadapi konflik bondholders-shareholders seputar kebijakan

deviden yang timbul pada perusahaan yang memiliki hutang obligasi dan

menerbitkan saham.

Widya (2004) meneliti mengenai faktor‐faktor yang mempengaruhi pilihan

perusahaan terhadap akuntansi konservatif. Variabel yang digunakan adalah

struktur kepemilikan, debt covenant yang diproksi dengan leverage dan political

cost. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa debt covenant yang diproksi

dengan leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap konservatisme.

Eko (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan

terhadap konservatisme akuntansi. Isu penelitian ini adalah perbedaan prediksi

antara teori akuntansi positif dengan teori signaling mengenai pengaruh tingkat

kesulitan keuangan perusahaan terhadap kebijakan konservatisme akuntansi oleh

manajer. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat kesulitan keuangan

perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan tingkat konservatisme

akuntansi yang dibuat oleh manajer perusahaan. Simpulan ini mendukung prediksi

teori signaling mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan terhadap tingkat

konservatisme akuntansi.

Eka dan Herlina (2007) meneliti mengenai pengaruh tingkat kesulitan dan tingkat

hutang terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian mereka menyatakan

bahwa tingkat kesulitan memiliki pengaruh negatif terhadap konservatisme serta

tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang secara bersama-sama tidak

memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

Hesty (2008) meneliti mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan terhadap

konservatisme akuntansi. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa tingkat

kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap kebijakan konservatisme

Page 13: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

akuntansi yang dibuat oleh manajer dan mendukung prediksi teori signaling

mengenai pengaruh kesulitan keuangan terhadap tingkat konservatisme akuntansi.

2.6 Pengembangan Hipotesis

2.6.1 Kesulitan Keuangan dan Konservatisme Akuntansi

Penelitian ini mendefinisikan perusahaan bermasalah keuangan mengarah pada

ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban pembayarannya dan atau mengarah

pada kebangkrutan. Umumnya model financial distress (kesulitan keuangan)

berpegang pada data-data kebangkrutan. Penelitian ini mengukur kondisi

keuangan perusahaan dengan melihat profitabilitas yang tercermin dari nilai laba

setelah pajak dan dengan menggunakan Model ZScore.

Hofer dan Whitaker dalam Almilia (2006) mendefinisikan financial distress

sebagai suatu kondisi perusahaan mengalami laba bersih (net income) negatif

selama beberapa tahun. Prediksi mengenai perusahaan yang mengalami kesulitan

keuangan (financial distress), yang kemudian mengalami kebangkrutan

merupakan suatu analisis yang penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan

seperti kreditur, investor, otoritas pembuat peraturan, auditor maupun manajemen.

Bagi kreditur analisis ini menjadi bahan pertimbangan utama dalam memutuskan

untuk menarik piutangnya, menambah piutang untuk mengatasi kesulitan tersebut

atau mengambil kebijakan lain.

Kesulitan keuangan mengakibatkan perusahaan membutuhkan dana lebih untuk

membiayai kegiatan perusahaannya serta dana untuk membayar hutangnya

sehingga akan mengakibatkan tingkat hutang menjadi lebih tinggi. Jika

perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan tetap menggunakan akuntansi

konservatif maka laporan keuangan menjadi understatement sehingga akan

memberikan sinyal buruk bagi pihak eksternal terutama pihak kreditur sehingga

pihak kreditur tidak akan memberikan pinjaman untuk kelangsungan usaha

perusahaan sehingga ketika perusahaan sedang mengalami financial distress maka

Page 14: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

perusahaan tidak akan menerapkan prinsip konservatisme dalam penyusunan

laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis dalam

penelitian ini yaitu :

H1 : Tingkat kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap

konservatisme akuntansi

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis data

sekunder. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat melalui

pihak lain). Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip yang telah dipublikasikan dan tidak

dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

laporan keuangan perusahaan yang dapat diperoleh dari website Bursa Efek

Indonesia (BEI), berbagai dari penelitian sebelumnya, maupun dari berbagai

artikel, internet, dan buku-buku.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode :

a. Data perusahaan yang terdiri dari daftar nama perusahaan beserta data

laporan keuangan di dapat dari website IDX.

b. Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta

penelitian terdahulu didapat dari dokumen-dokumen, buku, internet serta

sumber data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang

dibutuhkan.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-

Page 15: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

2010. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive

sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan pertambangan yang telah mempublikasikan laporan keuangan

tahunan lengkap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember

tahun 2006-2010 dengan tujuan untuk meningkatkan komparabilitas atau

daya banding yang baik.

2. Perusahaan pertambangan yang mengalami penurunan laba selama tahun

penelitian.

3. Perusahaan dengan kategori Z-Score ragu-ragu dan bangkrut selama tahun

penelitian

4. Tidak mengalami CONACC (laba sebelum extraordinary item ditambah

depresiasi dan amortisasi dikurangi cash flow operation) positif selama

tahun 2006-2010.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah suatu konsep yang memiliki bermacam-macam nilai, variabel

dikelompokkan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel independen.

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen

sedangkan variabel independen adalah variabel yang dikenai pengaruh atau

diterangkan oleh variabel lainnya.

3.4.1 Variabel dependen

Variabel dependen atau juga dikenal variabel terikat yang besarannya tergantung

dari besaran variabel independen (bebas). Besarnya perubahan yang disebabkan

oleh variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel

dependen (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel

independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konservatisme akuntansi. Laporan laba rugi yang konservatif akan menunda

pengakuan pendapatan yang belum terealisasi dan biaya yang terjadi pada periode

tersebut akan segera dibebankan pada periode tersebut dibandingkan menjadi

cadangan (biaya yang ditangguhkan) pada neraca. Rumus dari proksi

konservatisme akuntansi adalah sebagai berikut :

Page 16: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

CONACCit = NIit - CFOit ........................................... Givoly dan Hayn (2000)

Keterangan :

CONACCit = tingkat konservatisme

NIit = net income sebelum extraordinary item ditambah depresiasi dan amortisasi

CFOit = cash flow dari kegiatan operasi

It = perusahaan i pada periode t

Depresiasi dan amortisasi merupakan alokasi biaya dari aset yang dimiliki

perusahaan. Pada saat pembelian aset, kas yang dibayarkan termasuk dalam arus

kas dari kegiatan investasi dan bukan dari kegiatan operasi. Dengan demikian,

alokasi biaya depresiasi yang akan tercermin dalam net income tidak berhubungan

dengan arus kas dari kegiatan operasi. Sehingga depresiasi dan amortisasi

dikeluarkan dari net income dalam perhitungan CONACC. Jika CONACC

bernilai negatif maka perusahaan dikategorikan konservatif (1) dan jika bernilai

positif maka dikategorikan non konservatif (0). Semakin negatif nilai CONACC

menunjukkan konservatisme yang semakin tinggi.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen atau juga dikenal variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat. Sehubungan dengan hipotesis yang sudah

dipaparkan, maka yang menjadi variabel independen adalah kesulitan keuangan

dan kemampuan membayar hutang. Definisi variabel penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kesulitan keuangan

Kesulitan keuangan akan diukur dengan menggunakan Fungsi diskriminan Z

(Zeta) yang ditemukan oleh Altman (1968) dengan menggunakan 5 rasio

yang dapat digunakan untuk dapat melihat perbedaan antara perusahaan

bangkrut dan tidak bangkrut. Namun, Altman (2000) memodifikasi Z-Score

karena persamaan yang lama hanya memiliki keakuratan 30% . Fungsinya

adalah sebagai berikut :

Z = 0.717T1 + 0.847T2 + 3.107T3 + 0.420T4 + 0.998T5

Page 17: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Keterangan :

T1 = Modal Kerja / Total Aset (%)

T2 = Laba Ditahan / Total Aset (%)

T3 = Laba Sebelum Pajak / Total Aset (%)

T4 = Nilai Buku Modal / Total Utang (%)

T5 = Penjualan / Total Aset

Indikator dari fungsi diskriminan Z (Zeta) ini adalah :

Z > 2,9 : Tidak mengalami kebangkrutan

1,23 < Z < 2,9 : Ragu‐ ragu

Z < 1,23 : Mengalami kebangkrutan

3.5 Metode Analisis

Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel penentu (independen variabel)

terhadap konservatisme akuntansi dalam penelitian ini digunakan analisis logistic

regression. Pengujian hipotesis dengan metode logistic regression digunakan jika

variabel bebasnya merupakan kombinasi antara variabel kontinyu (metrik) dan

kategorial (non-metrik). Teknik analisis ini tidak lagi memerlukan uji normalitas

data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2007). Model regresi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

LN P

= α + β1 X1 + e 1-P

Keterangan :

LN P = variabel dummy (1 untuk konservatif dan 0 untuk non konservatif)

1-P

α = konstanta

β = koefisien regresi logistik untuk variabel independen

X1 = tingkat kesulitan keuangan ( Z-Score)

e = error term

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengukur rata-rata, nilai maksimum dan

minimum, standar deviasi dari masing-masing sampel yang menjadi obyek

Page 18: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

penelitian pada periode 2006-2010. Analisis deskriptif ini dengan menggunakan

SPSS versi 18.0.

3.5.2 Uji Hipotesis

Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dapat digunakan metode analisis

sebagai berikut :

a. Uji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

lebih besar dari pada 0,05 maka model mampu memprediksi nilai observasinya

atau dapat dikatakan model dapat diteima karena sesuai dengan data observasinya

(Ghozali, 2007).

b. Uji Model Fit

Dalam menilai overall fit model, dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Diantaranya:

1. Chi Square

Tes statistik chi square digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood pada

estimasi model regresi. Likelihood (L) dari model adalah probabilitas bahwa

model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. L ditransformasikan

menjadi -2logL untuk menguji hipotesis nol dan alternatif. Penggunaan nilai

untuk keseluruhan model terhadap data dilakukan dengan membandingkan

nilai -2 log likelihood awal (hasil block number 0) dengan nilai -2 log

likelihood hasil block number 1. Dengan kata lain, nilai chi square didapat

dari nilai -2logL1–2logL0. Apabila terjadi penurunan, maka model tersebut

menunjukkan model regresi yang baik (Ghozali, 2007).

2. Cox and Snell’s R Square dan Nagelkereke’s R square

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R

square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi

likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit

diinterprestsikan. Untuk mendapatkan koefisien determinasi yang dapat

Page 19: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression, maka digunakan

Nagelkereke R square. Nagelkereke R square merupakan modifikasi dari

koefisien Cox and Snell R square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi

dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R

square dengan nilai maksimumnya (Ghozali, 2007).

3. Tabel Klasifikasi 2x2

Tabel klasifikasi 2x2 menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah

(incorrect). Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen

dalam hal ini konservatif (1) dan non konservatif (0), sedangkan pada baris

menunjukkan menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel

dependen. Pada model sempurna, maka semua kasus akan berada pada

diagonal dengan ketepatan peramalan 100% (Ghozali, 2007).

c. Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi

Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

terhadap kemungkinan perusahaan berada pada kondisi financial distress.

Koefisien regresi logistik dapat ditentukan dengan menggunakan p-value

(probability value).

1. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 5% (0,05).

2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-

value. Jika p-value (signifikan) > α, maka hipotesis alternatif ditolak.

Sebaliknya jika p-value < α, maka hipotesis alternatif diterima (Ghozali, 2007).

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

Dari tabel statistik deskriptif di atas dapat terlihat dari nilai rata-rata

konservatisme akuntansi sebesar 0,56. Besarnya standar deviasi dari

konservatisme akuntansi yaitu sebesar 0,499 artinya selama periode penelitian,

ukuran penyebaran dari variabel konservatisme akuntansi adalah sebesar 0,499.

Page 20: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Financial Distress (ZSCORE) mempunyai nilai minimum sebesar -3,56 pada PT

Central Omega Resources Tbk tahun 2009. Sedangkan nilai financial distress

(ZSCORE) maksimum sebesar 7,93 terjadi pada PT Bumi Resources Tbk tahun

2008. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Z-Score yang diperoleh PT Bumi

Resources Tbk lebih besar dibandingkan perusahaan pertambangan lainnya. Nilai

rata-rata financial distress (ZSCORE) yaitu 1,6228. Besarnya standar deviasi dari

variabel financial distress yaitu 2,39360.

4.2 Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test)

Analisa pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik

yang akan digunakan. Pengujian kelayakan ini dilakukan dengan menggunakan

Goodness of fix test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji

Hosmer and Lemeshow. Tabel menunjukkan bahwa nilai dari pengujian Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test nilai chi square adalah 2,879 dengan

signifikansi sebesar 0,896. Dengan tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat α

sebesar 0,05 maka model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali,

2007).

4.3 Uji Model Fit (Overall Model Fit)

4.3.1 Chi Square Test

Menurut Ghozali (2007) uji chi square untuk keseluruhan model terhadap data

dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (hasil

block number 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir (hasil block number 1).

Apabila terjadi penurunan, maka model tersebut menunjukkan model regresi yang

baik. Dari kedua tabel menunjukkan perbandingan antar nilai -2 log likelihood

awal dengan -2 log likelihood akhir. Pada -2 log likelihood awal menunjukkan

angka -2 log likelihood adalah 116,407, sedangkan pada -2 log likelihood akhir

menunjukkan angka 115,372, adanya penurunan nilai ini mengindikasikan bahwa

model regresi ini baik.

Page 21: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

4.3.2 Cox and Snell’s R Square dan Nagelkerke’s R Square

Cox and Snell’s R Square merupakan ukuran yang setara untuk R2 pada multiple

regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai

maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterprestasikan (Ghozali, 2007).

Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell’s

untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini

dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell’s R Square dengan nilai

maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R Square sebesar 0,367 menunjukkan bahwa

variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel

independen sebesar 36,7 % dan 63,3 % dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar

model.

4.3.3 Uji Klasifikasi 2x2

Prediksi ketepatan model juga dapat menggunakan matrik klasifikasi yang

menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect) pada variabel

dependen. Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya praktik konservatisme.

Tabel menunjukkan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan konservatisme

adalah 31 sampel, 17 sampel atau 54,8% dapat diprediksikan oleh model ini. 55

sampel yang menggunakan konservatisme atau 96,5% dapat diprediksikan dengan

menggunakan model regresi logistik ini, sedangkan hanya 2 sampel diestimasikan

melenceng dari hasil observasi.

Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa 17 + 55 = 72 sampel dari 85 sampel

atau 84,7% dapat diprediksikan dengan menggunakan model regresi logistik ini.

Tingginya persentase ketepatan tabel klasifikasi tersebut mendukung tidak adanya

perbedaan yang signifikan terhadap data hasil prediksi dan data observasinya yang

menunjukkan sebagai model regresi logistik yang baik.

4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan model logistic regression. Regresi logistik digunakan

untuk menguji pengaruh financial distress terhadap penerapan konservatisme

akuntansi. Untuk menguji signifikansi koefisien dari variabel independen yang

Page 22: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat signifikansi sebesar 5%

(0,05). Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka koefisien regresi

adalah signifikan.

Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai konstanta adalah 0,416 dan koefisien Z-Score

sebesar -0,094 sehingga didapatkan persamaan Logit sebagai berikut :

LN P = 0,416 - 0,094 Z-Score

1-P

Berdasarkan tabel pengujian hipotesis menunjukkan bahwa financial distress

(ZSCORE) diperoleh nilai beta korelasi sebesar -0,094 dengan signifikansi

sebesar 0,313. Nilai signifikansi yang berada di atas 0,05 menunjukkan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari variabel ZSCORE terhadap konservatisme

akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan tidak

signifikan financial distress terhadap konservatisme akuntansi, sehingga hipotesis

tidak terdukung.

4.5 Pembahasan

Krisis keuangan global yang terjadi turut berdampak terhadap negara Indonesia,

terutama dalam sektor pertambangan yang mengakibatkan investor menarik

kembali investasinya. Selain itu, menurunnya harga komoditas pertambangan

serta menurunnya omzet permintaan sehingga penjualan menurun drastis

mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Jika perusahaan

mengalami kesulitan keuangan maka akan mempengaruhi dalam penyusunan

laporan keuangan, apakah perusahaan akan menggunakan prinsip manajemen laba

yang akan menghasilkan overstatement atau menggunakan prinsip konservatisme

dimana akan membuat sikap pesimis pihak eksternal karena akan mengakui biaya

serta risiko yang akan dihadapi.

Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel financial distress

(Z-Score) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap konservatisme

akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis dimana koefisien memiliki nilai

negatif dan tingkat signifikansi Z-Score menunjukkan nilai 0,313, dimana nilai

Page 23: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa hasil penelitian menolak hipotesis. Hal ini dapat terjadi karena

sampel yang kecil sehingga terjadi heterogenitas. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian Eka dan Herlina (2007) bahwa financial distress berpengaruh

negatif terhadap konservatisme akuntansi.

Hal ini menunjukkan jika perusahaan mengalami financial distress maka

perusahaan tidak menerapkan prinsip konservatisme yang akan menimbulkan

sikap pesimis kreditur dan investor. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan

ingin memberikan kepercayaan kepada kreditur dan investor bahwa perusahaan

akan tetap bertahan meskipun dalam kondisi kesulitan keuangan sehingga

perusahaan lebih memilih metode manajemen laba agar kreditur akan tetap

memberikan pinjaman kepada perusahaan sehingga perusahaan akan tetap

berjalan.

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa dari

hasil uji pengaruh financial distress terhadap konservatisme akuntansi

menunjukkan angka koefisien -0,094 dengan tingkat signifikan sebesar 0,313

artinya bahwa financial distress berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

penerapan prinsip konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini searah dengan

penelitian Eka dan Herlina (2007) tentang pengaruh tingkat kesulitan keuangan

dan tingkat hutang terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan

manufaktur.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan dari hasil penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan

yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, yaitu

financial distress.

Page 24: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

2. Sampel perusahaan yang digunakan hanya sektor pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga kemungkinan kesimpulan

penelitian ini tidak akan berlaku untuk perusahaan sektor lainnya dan pada

periode waktu yang berbeda.

5.3 Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel

penelitian dan tidak terbatas hanya pada sektor pertambangan saja

sehingga diharapkan dapat meningkatkan keakuratan hasil penelitian.

2. Bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode pengukuran

konservatisme yang berbeda.

3. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian

dengan menambah tahun pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, et al. 2000. “Accounting Conservatism & Cost of Debt: An Empirical

Test of Efficient Contracting”. SSRN Working Paper.

Almilia, Luciana Spica. 2003. “Teknik Pengujian Size Hypothesis dan

Debt/Equity Hypotesis yang Mempengaruhi Tingkat Konservatisme

Laporan Keuangan Perusahaan dengan Teknik Analisis Multinomial

Logit”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. STIE Perbanas Surabaya.

Almilia, Luciana Spica. 2004. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kondisi Financial Distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. STIE Perbanas Surabaya.

Vol. 7, No. 1. 1-22.

Almilia, Luciana Spica. 2006. “Prediksi Kondisi Finansial Distress Perusahaan Go

Publik Dengan Menggunakan Analisis Multinomial Logit”. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis. STIE Perbanas Surabaya.

Altman, Edward I. 2000. “Financial Ratios, Discriminant Analysis and the

Prediction of Corporate Bankruptcy”. Journal of Finance: 189–209.

Astarini, Dwi. 2011. Skripsi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan

Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi”. Fakultas Ekonomi-

Universitas Pembangunan Nasional.

Page 25: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Baridwan, Zaki. 2009. Akuntansi Intermediate. Yogyakarta : Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi UGM.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi

keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro (BPUD). Semarang.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. “Standar Akuntansi Keuangan”. Salemba Empat.

Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. ”Metode Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. BPFE.

Yogyakarta.

Lo, Eko Widodo. 2005. “Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan

terhadap Konservatisme Akuntansi”. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

396 – 440.

Munawir, S. 2001. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi Keempat. Liberty.

Yogyakarta.

Sari, Cynthia, dan Desi Adhariani. 2008. “Konservatisme Perusahaan di Indonesia

dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Simposium Nasional

Akuntansi XII.

Sari, Dahlia. 2004. “Hubungan antara Konservatisme Akuntansi Dengan Konflik

Bondholder‐Shareholder seputar Kebijakan Dividen dan Peringkat

Obligasi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Departemen

Akuntansi FEUI. Vol, No. 2. 63 – 88.

Sartono, R. Agus. 1998. Manajemen Keuangan “Teori dan Aplikasi”. BPFE.

Yogyakarta.

Suaryana, Agung. 2008. “Pengaruh Konservatisme Laba terhadap Koefisiens

Respon Laba”. Universitas Udayana.

Sudipta, Basu. 1998. “The Conservatism Principle and Asymmetryc Timelines of

Earnings”. SSRN Working Paper.

Suprihastini, Eka, dan Herlina Pusparini. 2007. “Pengaruh Tingkat Kesulitan

Keuangan dan Tingkat Hutang Terhadap Konservatisme Akuntansi pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode

2001-2005”. Jurnal Riset Akuntansi.

Steyaningsih, Hesty. 2008. “Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Terhadap

Konservatisme Akuntansi”. Jurnal Akuntansi dan Investasi. Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Page 26: Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/07082012-0811031023.pdf · konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. ... mengartikan

Widya. 2004. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan

Terhadap Akuntansi Konservatif”. Simposium Nasional Akuntansi VII.

Denpasar.

Laporan Keuangan. 10 Januari 2012. 12:05:37. www.idx.co.id

Daftar perusahaan pertambangan. 10 Januari 2012. 11:34:52.

www.duniainvestasi.com