PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO, DEBT
TO EQUITY RATIO, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016
YENI OKTAVIANI
110462201266
Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
iv
ABSTRAK
Yeni Oktaviani, 2018: Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio
(DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Dan Net Profit
Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016. Dosen Pembimbing : Jack
Febriand Adel,SE,Ak.,M.Si., CA, Fatahurrazak, SE. Ak.,
M.Ak., CA.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Current Ratio
terhadap harga saham, pengaruh Debt to total Assets Ratio terhadap harga saham,
Debt To Equity Ratio terhadap harga saham, dan Net Profit Margin terhadap harga
saham dalam perusahaan manufaktur terutama dalam sektor food and beverages.
Ada sekitar 48 sampel perusahaan dengan empat tahun penelitian dari tahun 2013
hingga 2016. Setelah proses pengklasifikasian perusahaan selesai, dilanjutkan
dengan proses input data,current ratio, debt to total assets ratio, debt to equity
ratio dan net profit margin. Semua data tersebut di uji dengan pengujian regresi
linear berganda, uji t (secara parsial), dan uji f (secara simultan). Dari semua
pengujian dan analisis teknik, di dapat hasil bahwa current ratio dan net profit
margin berpengaruh terhadap harga saham secara parsial sedangkan secara
simultan current ratio, debt to total asset ratio, debt to equity ratio dan net profit
margin secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.
Kata Kunci : Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR), Debt To
Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Harga
Saham.
v
ABSTRACK
Yeni Oktaviani, 2018: Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio
(DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Dan Net Profit
Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016. Dosen Pembimbing : Jack
Febriand Adel,SE,Ak.,M.Si., CA, Fatahurrazak, SE. Ak.,
M.Ak., CA.
This study aims to prove the effect of Current Ratio on stock prices, the effect of
Debt to total Assets Ratio on stock prices, Debt To Equity Ratio on stock prices,
and Net Profit Margin on stock prices in manufacturing companies, especially in
the food and beverages sector. There are around 48 samples of the company with
four years of research from 2013 to 2016. After the classification process of the
company is completed, continued with the data input process, current ratio, debt
to total assets ratio, debt to equity ratio and net profit margin. All the data is
tested by multiple linear regression testing, t test (partially), and f test
(simultaneously). From all testing and technical analysis, the results can be
obtained that the current ratio and net profit margin have a partial effect on stock
prices while simultaneously current ratios, debt to total asset ratios, debt to equity
ratios and net profit margins together affect prices stock.
Keywords: Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR), Debt To
Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Stock Price.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Rasullulah Salallahualaihiwassalam, keluarga dan sahabatnya. Pembuatan tugas
akhir ini berjudul “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio
(DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016“. Tugas Akhir ini merupakan suatu persyaratan
untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana Strata Satu (S-1) Ekonomi pada
jurusan Akuntansi di Universitas Maritim Raja Ali Haji di Tanjungpinang.
Selanjutnya Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan
tugas akhir ini, baik berupa dorongan moril maupun materil, karena penulis yakin
tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk
menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini, disamping itu ijinkan penulis untuk
menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Drs. H. Muhammad Idris DM, MM., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang
2. Inge Lengga Sari Munthe, SE, M.Si.,Ak., CA selaku Ketua Prodi Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi dan sekaligus penguji satu
3. Jack Febriand Adel, SE, M.Si,Ak., CA selaku pembimbing pertama, yang
telah membimbing dan mengarahkan dalam penyelesaian tugas akhir ini
4. Fatahurazak, SE,Ak, M.Ak.,CA selaku pembimbing kedua, yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penyelesaian tugas akhir ini
5. Asmaul Husna, SE,Ak, MM., CA selaku penguji kedua dalam
penyelesaian tugas akhir ini
6. Suami tercinta Haeruddin Baharuddin yang banyak membantu dan tak
henti-henti nya memberikan do’a dorongan motivasi dan dorongan moril
maupun materil
7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do’a dan dorongan
motivasi
8. Semua teman-teman seperjuangan seangkatan, dan adik-adik tingkat
9. Semua rekan-rekan Tata Usaha terima kasih atas masukan dan
bantuannya
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini mendapatkan balasan
pahala dan Rahmat Allah Subhanahuwata’ala. Penulis menyadari dalam penulisan
tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran serta kritik yang
membangun sangat penulis harapkan untuk pengembangan dimasa yang akan
datang.
Semoga apa yang telah ditulis dalam tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Aamiin ya Rabbal’alaamiin.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Tanjungpinang, 8 Agustus 2018
Penulis
Yeni Oktaviani
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS………….....................................................iii
ABSTRAK…………………………………………………………...………......iv
ABSTRACT............................................................................................................v
KATA PENGANTAR……………………………………………………..........vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………...viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….....x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah….............................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian…..............................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................7
1.5 Sistematika Penulisan ..........................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................9
2.1.1 Saham ..........................................................................................9
2.1.2 Karakterisitik Yuridis Pemegang Saham ............................….10
2.1.3 Keuntungan Kepemilikan Saham .................………….....……10
2.1.4 Risiko Kepemilikan Saham .................…………………........11
2.1.5 Jenis-Jenis Harga Saham .................……………………........12
2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham .................13
2.1.7 Current Ratio….. ......................................................................15
2.1.8 Debt to Total Asset Ratio .................…………………...........16
2.1.9 Debt to Equity Ratio .................………………...…..…...........16
2.1.10 Net Profit Margin………......………… .................……………17
2.2 Peneliti Terdahulu...............................................................................18
2.3 Kerangka Pemikiran ..........................................................................20
2.4 Pengembangan Hipotesis ...................................................................21
2.4.1 Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham.............21
2.4.2 Pengaruh Debt to Total Asset Ratio Terhadap Harga Saham.....22
2.4.3 Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham............23
2.4.4 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham................24
2.4.5 Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Total Asset Ratio (DAR),
Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)
Terhadap Harga Saham………………………….…................25
2.5 Hipotesis ............................................................................................25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian ................................................27
3.2 Operasional Variabel Penelitian..........................................................27
3.2.1 Variabel Dependent...................................................................27
3.2.2 Variabel Independent................................................................28
3.3 Metode Penentuan Populasi dan Sampel ...........................................29
3.3.1 Populasi ....................................................................................29
3.3.2 Sampel .......................................................................................29
3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................................31
3.5 Metode Analisis...................................................................................31
3.5.1 Statistik Deskriptif .....................................................................32
3.5.2 Uji Asumsi Klasik .....................................................................32
3.5.2.1 UjiNormalitas ..............................................................32
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ....................................................32
3.5.2.3 Uji Autokorelasi............................................................33
3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas.................................................34
3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda.............................................34
3.5.4 Uji Hipotesis ............................................................................35
3.5.4.1 Uji Parsial (t) .............................................................35
3.5.4.2 Uji Simultan (F) .........................................................36
3.5.4.3 Koefisien Determinasi ...............................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Unit Analisis/Observasi………......................................38
4.1.1 Deskriptif Data Penelitian....................................................39
4.1.2 Uji Asumsi Klasik................................................................41
4.1.2.1 Uji Normalitas ......................................................41
4.1.2.2 Heteroskedastisitas ...............................................44
4.1.2.3 Multikolinearitas...................................................44
4.1.2.4 Autokorelasi..........................................................46
4.1.2.5 Logaritma Natural…..……. .................................54
4.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda......................................55
4.1.4 Uji Hipotesis……………………………………………...56
4.1.4.1 Uji Parsial (Uji t)....................................…………56
4.1.4.2 Uji Simultan (Uji F)………...................................58
4.1.4.3 Koefesien Determinasi (Adjusted R2)…………...59
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan…………..........……………….60
4.2.1 Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham………...60
4.2.2 Pengaruh Debt To Total Asset Terhadap Harga Saham….61
4.2.3 Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham...62
4.2.4 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham…....63
4.2.5 Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Asset Ratio, Debt
To Equity Ratio, Net Profit Margin Terhadap Harga
Saham……………………………………………………63
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................65
5.2 Saran .............................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................67
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................69
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu……………………………… 19
3.1 Penentuan Sampel Berdasarkan Kriteria…………. 30
3.2 Pengambilan Keputusan Ada atau Tidak nya Autokorelasi 33
4.1 Hasil Penentuan Sampel………………………….. 39
4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Sebelum di Ln……… 40
4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum di Ln……………… 42
4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………... 44
4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ………………………. 45
4.6 Hasil Uji Autokorelasi…………………………….. 46
4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Setelah di Ln ……… 48
4.8 Hasil Uji Normalitas Setelah di Ln ……………… 50
4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Setelah di Ln…………. 52
4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah di Ln……... 53
4.11 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Setelah di Ln 55
4.12 Hasil Uji Parsial Setelah di Ln……………………... 57
4.13 Hasil Uji Simultan……….…………………………. 58
4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi……………………. 59
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran………………………... 21
4.1 Hasil Uji Normalitas………………………… 43
4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah di Ln……........ 51
4.3 Uji Heteroskedastisitas……………………... 54
x
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan sekuritas yang
umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Saham
dapat didefinisikan sebagai surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang biasa disebut emiten.
Saham menyatakan bahwa pemilik saham adalah sebagian dari perusahaan.
Dengan demikian, jika seorang investor membeli saham, maka dia juga menjadi
pemilik / pemegang saham perusahaan tersebut. Pada saat ini, saham-saham yang
diperdagangkan di bursa efek adalah saham atas nama, yaitu saham yang nama
pemilik saham tertera di atas saham tersebut (Sjahrial, 2009:22)
Harga saham adalah nilai saham yang ditentukan oleh kekuatan penawaran
jual beli saham pada mekanisme pasar tertentu dan merupakan harga jual dari
investor yang satu ke investor lainnya (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Nilai
suatu perusahaan dapat digambarkan dengan adanya perkembangan harga saham
perusahaan di pasar modal. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka
semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Dalam hal ini akan menarik minat
para investor untuk membeli saham dan menginvestasikan modalnya pada
perusahaan tersebut.
Sebelum melakukan investasi, para investor perlu melakukan penilaian
yang baik untuk mengetahui dan memilih saham-saham mana yang dapat
memberikan keuntungan optimal dimasa mendatang, serta perlu memikirkan
2
resiko yang mungkin terjadi. Ini dikarenakan investasi dalam saham memiliki
ketidakpastian. Dipasar sekunder harga-harga saham mengalami fluktuasi, baik
berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena
adanya permintaan (supply) dan penawaran (demand) atas saham tersebut.
Permintaan (supply) dan penawaran (demand) tersebut terjadi karena adanya
banyak faktor, baik yang bersifat atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan
industri dimana perusahaan itu bergerak) maupun faktor yang bersifat makro
seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi
seperti kondisi sosial dan politik dan faktor lainnya (Martalena dan Maya,
2011:14).
Untuk menilai kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan analisis terhadap
laporan keuangan perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan dilakukan
dengan menggunakan rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas,
aktivitas, profitabilitas dan rasio pasar. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan
untuk meneliti tentang harga saham meliputi Current Ratio (CR), Debt To Total
Assets Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM).
Current Ratio (rasio lancar) adalah kemampuan aset lancar perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset yang dimiliki. Semakin
tinggi rasio ini, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Tetapi rasio yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas (Darsono dan Ashari,
2005:52).
3
Debt To Total Assets Ratio (DAR) menurut Sutrisno (2012:217) adalah
rasio utang dengan total aset yang bisa disebut rasio utang. Yang dimaksud
dengan utang adalah semua utang yang dimiliki oleh perusahaan baik utang
jangka pendek maupun utang jangka panjang. Kreditor lebih menyukai debt ratio
yang lebih rendah sebab tingkat keamanan dana menjadi semakin baik.
Debt To Equity Ratio (DER) merupakan ukuran yang dipakai dalam
menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang
tersedia untuk kreditor (Fahmi, 2012:128). Semakin tinggi rasio, semakin rendah
pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif
kemampuan membayar jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang (Darsono
dan Ashari, 2005:54)
Net Profit Margin (NPM) merupakan ukuran keuntungan yang
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan
penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.
Rasio ini juga dibandingkan dengan rata-rata industri (Kasmir, 2008:200).
Dalam penelitian ini, penulis memilih objek penelitian pada perusahaan
makanan dan minuman (food and beverages). Pemilihan objek ini dikarenakan
pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia menurun yang dapat
dilihat dari jumlahekspor sektor pertanian sebesar 2,36% sepanjang Januari-
November 2016, hal itu turun dari periode yang sama tahun 2015 sebesar 2,48%.
Diproyeksikan sektor makanan dan minuman akan tumbuh 7,5-7,8% di tahun
2017. Jumlah tersebut menurun dari realiasi kuartal III 2016 sebesar 8,5% karena
4
pemerintah memperhitungkan sebagai pertumbuhan yang realistis. (Sumber :
www.finance.detik.com)
Penelitian yang dilakukan Nardi (2013) dengan judul “ Pengaruh Current
Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Return On
Investment (ROI) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages
Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 menunjukkan variabel
CR, DER, NPM, dan ROI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga
saham, sedangkan secara parsial variabel NPM dan ROI berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Penelitian tentang harga saham juga dilakukan oleh Reny
Wuryaningrum (2015) dengan judul Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil
penelitiannya menunjukkan variabel DER berpengaruh tetapi tidak signifikan
terhadap saham. Sedangkan CR, DAR, ROE, dan EPS berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham.
Yang menjadi perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah pada objek penelitian, periode penelitian dan rasio keuangan yang
digunakan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages
yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian selama 4 tahun (2013-2016). Dan
rasio keuangan yang digunakan terdiri dari Current Ratio (CR), Debt To Total
Assets Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM).
5
Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh
Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio
(DER), Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2016”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2013-2016?
2. Apakah Debt To Total Assets Ratio (DAR) berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode
2013-2016?
3. Apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2013-
2016?
4. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2013-2016?
5. Apakah Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR), Debt To
Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan food andbeverages yang terdaftar di BEI
periode 2013-2016?
6
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga saham
pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2013-
2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh Debt To Total Assets Ratio (DAR) terhadap
harga saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI
periode 2013-2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode
2013-2016.
4. Untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode
2013-2016.
5. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Total Assets
Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)
secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan food and
beverages yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
7
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai kegunaan rasio
keuangan dalam mempengaruhi harga saham pada perusahaan.
2. Bagi Investor
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan, pedoman dan pertimbangan yang
digunakan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi saham
sesuai informasi keuangan yang diperoleh.
3. Bagi Akademis
Dapat digunakan sebagai pertimbangan, acuan, dan referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya mengenai rasio-rasio keuangan yang
mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah mengetahui isi skripsi ini, maka penulis
mendeskripsikan sistematika penulisan dalam penelitian ini yang dikelompokkan
dalam lima bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
8
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan pengembangan
hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, jenis dan sumber
data penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data,
variabel penelitian dan definisi operasional variabel, dan metode
analisis data yang digunakan.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut hasil dari metode
penelitian pada bab tiga.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang
selesai dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran atas penelitian
ini.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Saham
Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang paling banyak
diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang
menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada
setiap pemegangnya (Fahmi, 2012:81). Pada sisi yang lain, saham merupakan
tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut (Darmadji dan Fakhruddin 2012:5).
Sartono (2008:70) menyatakan bahwa harga saham terbentuk melalui
mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila suatu saham
mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya,
apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun. Harga saham
menentukan kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang
saham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham perusahaan. Harga
saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diharapkan
diterima di masa depan oleh investor “rata-rata” jika investor membeli saham
(Brigham dan Houston, 2010:7). Nilai perusahaan dapat digambarkan dengan
adanya perkembangan harga saham perusahaan di pasar modal. Semakin tinggi
10
harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan
tersebut.
2.1.2 Karakteristik Yuridis Pemegang Saham
Adapun karakteristik yuridis pemegang saham menurut Suhartono dan
Qudsi (2009:40) adalah sebagai berikut :
1. Limited Risk, artinya pemegang saham hanya bertanggungjawab sebatas
jumlah yang disetorkan.
2. Ultimate Control, artinya pemegang saham (secara kolektif) akan
menentukan arah dan tujuan perusahaan.
3. Residual Claim, artinya pemegang saham merupakan pihak terakhir yang
mendapatkan bagian hasil perusahaan.
2.1.3 Keuntungan Kepemilikan Saham
Menurut Martalena dan Maya (2011:13), ada dua keuntungan yang
diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu :
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang
pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan
saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham
yang berhak mendapatkan dividen.
11
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, artinya pada
setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham. Atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti
kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga
jumlah yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian
dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Misalnya Investor membeli saham X dengan harga persaham Rp. 3.000, kemudian
menjualnya dengan harga Rp. 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut
mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya.
2.1.4 Risiko Kepemilikan Saham
Selain mendapatkan keuntungan atas kepemilikan saham, kepemilikan
saham juga mempunyai risiko. Menurut Martalena dan Maya (2011:14), ada dua
risiko dari kepemilikan saham, yaitu :
1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. Y yang
dibeli dengan harga Rp.2.000 per saham, kemudian harga saham tersebut terus
mengalami penurunan hingga Rp.1.400 per saham. Karena takut harga saham
akan terus turun, investor menjual pada harga Rp.1.400 tersebut sehingga
mengalami kerugian sebesar Rp. 600 per saham.
12
2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan,
atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat
dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun, jika tidak terdapat sisa
kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari
likuidasi tersebut. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus
menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
2.1.5 Jenis-jenis Harga Saham
Menurut Hidayat (2010:103), harga saham dapat dibedakan menjadi lima,
yaitu :
a. Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tercantum pada lembar saham yang
diterbitkan dan digunakan untuk tujuan akuntansi yaitu mencatat modal
disetor.
b. Harga Perdana
Harga perdana adalah harga yang berlaku untuk investor yang membeli
saham pada saat penawaran umum. Jika harga perdana lebih tinggi dari
harga nominal, akan ada selisih (agio). Sebaliknya jika harga perdana lebih
rendah daripada harga nominal maka akan terjadi disagio.
13
c. Harga Pembukaan (Opening Price)
Harga pembukaan adalah harga saham yang berlaku saat pasar saham
dibuka pada hari itu.
d. Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar adalah harga saham dibursa saham pada saat itu. Harga pasar
ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham saat diperdagangkan.
Saham yang diminati investor, pergerakan harga pasar sahamnya akan
berubah-ubah, dan saham yang kurang diminati investor hanya ada sedikit
pergerakan di lantai bursa.
e. Harga Penutupan (Closing Price)
Harga penutupan adalah harga akhir dari transaksi jual beli saham di bursa
efek.
2.1.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham
di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat di pengaruhi oleh faktor
eksternal dari perusahaan maupun faktor internal perusahaan. Menurut Brigham
dan Houston (2010:33) harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama
yaitu:
1. Faktor internal
a. Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk
baru, laporan produksi, laporan keamanan, dan laporan penjualan.
14
b. Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan
dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of
director ann nouncements) seperti perubahan dan pergantian direktur,
manajemen dan struktur organisasi.
d. Pengumuman pengambilalihan diverifikasi seperti laporan merger
investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan
diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.
e. Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik,
pengembangan riset, dan penutupan usaha lainnya.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti
negosiasi baru, kotrak baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti sebelum akhir
tahun viscal dan setelah akhir tahun Vicscal Earning Per Share,
Dividen Per Share, Price Earning Ratio, Net profit Margin, Return
On Assetsdan lain-lain.
2. Faktor eksternal
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi dan regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Pengumuman hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau
terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap
manajernya.
15
c. Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan pertemuan tahunan
insider trading volume atau harga saham perdagangan pembatasan
atau penundaan trading.
2.1.7 Current Ratio
Menurut Harahap (2010:310), rasio lancar menunjukkan sejauh mana aset
lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk
berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio ini 1:1 atau 100%, ini
berarti bahwa aset lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio yang lebih
aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100%. Artinya aset lancar harus jauh
diatas jumlah utang lancar.
Menurut Kasmir (2014:134), Current Ratio merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dimana
dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aset lancar perusahaan
dapat menjamin utang lancarnya.
Menurut Kasmir (2014:135), Current Ratio dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Aset Lancar
Current Ratio (CR) =
Kewajiban Lancar
Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Artinya, setiap saat perusahaan memiliki
kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Tetapi rasio
lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber
16
likuiditas. Kelebihan dalam aset lancar seharusnya digunakan untuk membayar
dividen, membayar hutang jangka panjang atau untuk investasi yang bisa
menghasilkan tingkat kembalian lebih (Darsono dan Ashari, 2005:52).
2.1.8 Debt To Total Assets Ratio
Debt to Total Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aset. Dari hasil pengukuran, apabila
rasionya tinggi maka pendanaan dengan utang semakin banyak yang artinya
semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena
dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan
asetyang dimilikinya. Demikian pula bila Debt to Total Asset Ratio rendah maka
semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2015:134). Untuk
menghitung Debt To Total Asset Ratio menggunakan rumus:
Total Utang
Debt To Total Assets Ratio =
Total Aset
2.1.9 Debt To Equity Ratio
Menurut Harahap (2010:303) Debt To Equity Ratio menggambarkan
sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak
luar. Rasio ini juga disebut rasio leverage.
Menurut Kasmir (2014:157), Debt To Equity Ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Menurut Kasmir (2014:158),
rumus yang digunakan untuk menghitung Debt To Equity Ratio adalah sebagai
berikut :
17
Total Utang
Debt To Equity Ratio =
Ekuitas
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
kreditor dengan pemilik perusahaan, dan setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan untuk jaminan utang. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan
perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan
membayar jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang.
2.1.10 Net Profit Margin
Menurut Harahap (2010:304), Net Profit Margin menunjukkan berapa
besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan.
Menurut Darsono dan Ashari (2005:56), Net Profit Margin adalah laba
bersih dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba
bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan. Net Profit
Margin dapat dirumuskan sebagai berikut :
Laba Bersih
Net Profit Margin (NPM) =
Penjualan Bersih
Rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih
yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur
pendapatan dan biaya operasional. Semakin besar rasio ini, maka dianggap
semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
18
2.2 Peneliti Terdahulu
Penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham telah
banyak dilakukan sebelumnya. Berikut tabel beberapa penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan harga saham :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
1 Reni
Wuryaningrum
(2015)
Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap
Harga Saham Pada
Perusahaan Farmasi
Di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
Independen:
CR, DAR,
DER, ROE,
dan EPS
Dependen :
Harga
Saham
DER berpengaruh
tetapi tidak
signifikan terhadap
saham. Sedangkan
CR, DAR, ROE
dan EPS
berpengaruh secara
signifikan terhadap
harga saham.
2 Dipo Satria
Alam (2007)
Pengaruh Rasio
Keuangan (Likuiditas,
Solvabilitas,
Aktivitas, dan Pasar)
Terhadap Harga
Saham Industri
Manufaktur Di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Independen
: CR, DAR,
TATO,
ITO, NPM,
ROE, dan
PER.
Dependen :
Harga
Saham
Semua variabel
independen yang
diteliti memliki
pengaruh terhadap
harga saham secara
serempak. Secara
parsial, hanya
variabel CR, NPM,
dan ROE yang
signifikan
berpengaruh
terhadap harga
saham.
3 Nardi (2013) Pengaruh Current
Ratio (CR), Debt To
Equity Ratio (DER),
Net Profit Margin
(NPM), dan Return
On Investment (ROI)
Terhadap Harga
Saham Pada
Independen
: CR, DER,
NPM, dan
ROI
Dependen :
Harga
Saham
Semua variabel
independen secara
simultan
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham.
Sedangkan secara
parsial variabel
19
Perusahaan Food And
Beverages Yang
Terdaftar Di BEI
Periode 2009-2012
NPM dan ROI
berpengaruh
sginifikan.
4 Canggih Dwi
Reza Putra
(2010)
Analisis pengaruh
Variabel Profitabilitas
Terhadap Harga
Saham Di Perusahaan
Makanan dan
Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Independen
: NPM,
ROI, ROE,
dan EPS
Dependen :
Harga
Saham
Hasil Penelitian
menunjukkan
bahwa variabel
NPM, ROI, ROE,
dan EPS secara
simultan
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham. Pada
pengujian secara
parsial diperoleh
hasil variabel NPM,
ROI, ROE, dan
EPS berpengaruh
secara signifikan
terhadap harga
saham
5 Ana
Achiriyantinin
gsih (2013)
Pengaruh Debt To
Equity Ratio(DER),
Price Earning Ratio
(PER), Net Profit
Margin (NPM), dan
Book Value Per Share
(BVPS) Terhadap
Harga Saham
Perusahaan
Manufaktur Sub
Sektor Barang
Konsumsi Yang
Terdaftar Di BEI
Periode 2008-2012
Variabel
independen
: DER,
PER, NPM,
dan BVPS
Variabel
Dependen :
Harga
Saham
Secara simultan
variabel DER,
PER, NPM, dan
BVPS berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham.
Secara parsial
semua variabel
berpengaruh
signifikan terhadap
harga saham.
20
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Harga Saham (Y) dipengaruhi Current Ratio (X1), Debt To Total Assets Ratio
(X2), Debt To Equity Ratio (X3), dan Net Profit Margin (X4). Secara sistematis
kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1
H2
H3
H4
H5
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Current Ratio (CR)
(X1)
Debt To Total Assets
Ratio (DAR)
(X2)
Debt To Equity Ratio (DER)
(X3)
Net Profit Margin (NPM)
(X4)
Harga Saham
(Y)
21
2.4 Pengembangan Hipotesis
Dalam penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh antara rasio-rasio
keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi :
Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio
(DER), dan Net Profit Margin (NPM) sebagai variabel independen dan harga
saham sebagai variabel dependen. Dari keempat variabel tersebut akan dilakukan
pengujian apakah mempunyai pengaruh terhadap harga saham, baik secara
individu (parsial) maupun simultan. Selanjutnya pengaruh antar variabel
independen terhadap variabel dependen akan dijelaskan sebagai berikut :
2.4.1 Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham
Current Ratio merupakan rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset lancar untuk memenuhi
kewajiban lancarnya. Jika utang lancar melebihi aset lancar yang dimiliki
perusahaan, berarti perusahaan tidak mampu menanggung tagihan utang jangka
pendeknya yang dijamin oleh aset lancar. Apabila rasio ini 1:1 atau 100%, ini
berarti bahwa aset lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio yang lebih
aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100%. Artinya aset lancar harus jauh
diatas jumlah utang lancar (Harahap, 2010:301). Current Ratio yang tinggi akan
menimbulkan kepercayaan investor untuk menginvestasikan modalnya ke
perusahaan. Karena perusahaan dinilai memiliki kemampuan untuk melunasi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, sehingga dapat meningkatkan
permintaan saham perusahaan dan akan mempengaruhi harga saham perusahaan
tersebut.
22
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dipo Satria Alam (2007), hasil
penelitiannya menyimpulkan CR berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Reny Wuryaningrum (2015)
menyimpulkan CR berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dari uraian di atas, maka penulis melakukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Diduga Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode
2013-2016.
2.4.2 Pengaruh Debt To Total Assets Ratio (DAR) Terhadap Harga Saham
Debt To Total Assets Ratio (DAR) merupakan rasio solvabilitas yang
digunakan untuk mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari utang.
Utang yang dimaksud adalah semua utang yang dimiliki oleh perusahaan baik
yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Rasio ini menunjukkan
sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aset. Semakin kecil rasionya maka akan
semakin aman. Porsi utang terhadap aset harus lebih kecil (Harahap, 2010:304).
Debt To Total Assets Ratio tinggi maka pendanaan dengan utang semakin
banyak yang artinya semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan
pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-
utangnya dengan aset yang dimilikinya. Demikian pula bila Debt To Total Assets
Ratio rendah maka semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir,
2015:134), sehingga dapat meningkatkan permintaan saham perusahaan dan akan
mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.
23
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dipo Satria Alam (2007)
menyimpulkan DAR secara simultan berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap
harga saham. Tapi lain halnya penelitian yang dilakukan oleh Reny
Wuryaningrum (2015) hasil penelitiannya menyimpulkan DAR berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Dari uraian diatas maka penulis melakukan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Diduga Debt To Total Assets Ratio (DAR) berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di
BEI periode 2013-2016.
2.4.3 Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham
Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada
pihak luar. Nilai DER yang tinggi menunjukkan ketergantungan permodalan
perusahaan terhadap pihak luar dan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal
ini akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen), juga
menyebabkan berkurangnya minat investor terhadap saham perusahaan karena
tingkat pengembaliannya semakin kecil, sehingga dapat mempengaruhi harga
saham perusahaan tersebut.Untuk keamanan pihak luar, rasio terbaik jika jumlah
modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama (Harahap, 2010:303).
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Reny Wuryaningrum (2015)
menunjukkan bahwa DER mempunyai pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap
harga saham. Hasil lain yang dilakukan oleh Nardi (2013) dan Ana
24
Achiriyantiningsih (2013) secara simultan DER berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Dari uraian diatas maka penulis melakukan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Diduga Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI
periode 2013-2016.
2.4.4 Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio profitabilitas yang
menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Harahap, 2010:304). Dalam
hal ini perusahaan mampu menekan biaya-biaya sehingga mendapatkan laba yang
tinggi. Net Profit Margin adalah perbandingan laba bersih dan penjualan. Semakin
besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut (Rinati, 2008). Dan dapat mempengaruhi harga saham pada
perusahaan tersebut.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nardi (2013), hasilnya
menunjukkan bahwa NPM berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasilnya sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dipo Satria Alam (2007),
Canggih Dwi Reza Putra (2010), dan Ana Achiriyantiningsih (2013) yang hasil
25
penelitiannya menunjukkan bahwa NPM berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham.
Dari uraian diatas maka penulis melakukan hipotesis sebagai berikut :
H4 : Diduga Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI
periode 2013-2016.
2.4.5 Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR), Debt
To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga
Saham
H5 : Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR), Debt To
Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan food and
beverages yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
2.5 Hipotesis
H1 : Diduga Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode
2013-2016.
H2 : Diduga Debt To Total Assets Ratio (DAR) berpengaruh terhadap
harga saham pad aperusahaan food and beverages yang terdaftar di
BEI periode 2013-2016.
26
H3 : Diduga Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI
periode 2013-2016.
H4 : Diduga Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI
periode 2013-2016.
H5 : Diduga Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR),
Debt To Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan food and
beverages yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal
komparatif. Menurut Sangaji (2010:22), penelitian kausal komparatif adalah
penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat, disamping mengukur kekuatan hubungannya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Sangaji (2010:44), data sekunder merupakan sumber data penelitian
yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data tersebut berupa data laporan keuangan (Annual
Report) perusahaan food and beverages selama periode penelitian, yaitu tahun
2013-2016. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
3.2 Operasional Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Dependent (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen adalah variabel yang memiliki karakteristik
dimana besar kecilnya variabel dipengaruhi oleh banyak faktor. Dengan kata lain
pertumbuhan perusahaan tergantung pada perubahan satu lebih faktor. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Harga saham pada harga
penutupan (closing price) selama tahun 2013-2016.
28
3.2.2 Variabel Independent (Variabel Bebas)
Variabel independen ialah variabel yang dapat mempengaruhi variabel
lain. Variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa
tergantung atau dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam penelitian ini ada empat
variabel independen yang digunakan, yaitu Current Ratio (CR), Debt To Total
Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM).
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan secara operasional
dari setiap variabel dan cara bagaimana suatu variabel tersebut diukur, sehingga
mudah di analisis dan menghindari terjadi kesalahan penafsiran yang berbeda.
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
No Variabel Definisi Pengukuran
1 CR Kemampuan aset lancar perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aset lancar yang dimiliki.
Aset Lancar
Kewajiban Lancar
2 DAR Rasio ini menunjukkan persentase
besarnya dana yang berasal dari
pemegang saham.
TotalUtang
Total Aset
3 DER Rasio yang menunjukkan persentase
penyediaan dana oleh pemegang saham
terhadap pemberi pinjaman.
Total Kewajiban
Ekuitas
4 NPM Rasio ini menggambarkan besarnya laba
bersih yang diperoleh oleh perusahaan
pada setiap penjualan dilakukan.
Laba Bersih
Penjualan Bersih
5 Harga
Saham
Nilai saham yang ditentukan oleh
kekuatan penawaran jual beli saham pada
mekanisme pasar tertentu dan merupakan
harga jual dari investor yang satu ke
investor lainnya.
Harga Saham
Penutupan
(closing price)
29
3.3 Metode Penentuan Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sangaji (2011:185) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : subjek / objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverages yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016. Jumlah populasi dalam
penelitian ini adalah 15 perusahaan.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu
sampel dipilih dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu, dengan tujuan
agar diperoleh sampel yang representative dengan penilitian yang dilakukan.
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini berdasarkan kriteria-kriteria sebagai
berikut :
1. Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) sejak tahun 2013-2016 (tidak pernah delisting).
2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut per
31 desember untuk tahun 2013-2016.
3. Perusahaan tidak pernah rugi atau memperoleh laba selama tahun 2013-
2016.
30
4. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dalam satuan mata uang
rupiah.
5. Perusahaan Food and Beverages yang mempublikasikan harga saham
penutupan secara berturut-turut sejak tahun 2013-2016.
Adapun penggolongan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan diatas
dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Penentuan Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sejak tahun 2013-2016
15
2 Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan
secara berturut-turut per 31 desember 2013-2016
(3)
3 Perusahaan yang mengalami rugi tahun 2013-2016 -
4 Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan dalam
mata uang dolar
-
5 Perusahaan Food and Beverages yang tidak mempublikasikan
harga saham secara berturut-turut sejak tahun 2013-2016
-
Jumlah sampel yang diteliti 12
Sumber : www.idx.co.id
31
Dari seluruh perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2016 yang memenuhi kriteria pemilihan sampel adalah
sebanyak 12 perusahaan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data laporan
keuangan yang diperoleh dari Annual Report yang diakses dari www.idx.co.id.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba
rugi yang terdiri dari rasio keuangan yang dibutuhkan dan data harga saham
penutupan (closing price).
2. Studi Pustakaan
Penulis juga melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh data yang
diperlukan dengan membaca, mempelajari literature seperti buku-buku, jurnal,
dan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dan analisis regresi berganda. Pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21windows.
Analisis regresi berganda dilakukan setelah melakukan pengujian asumsi klasik
terlebih dahulu dan selanjutnya pengujian hipotesis.
32
3.5.1 Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan mengidentifikasi
bagaimana hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis
deskriptif meliputi nilai minimum, maksimum, mean (rata-rata), dan standar
deviasi.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan tujuan agar kesimpulan yang
diperoleh tidak menimbulkan nilai bias. Pengujian regresi berganda selanjutnya
dapat dilakukan apabila lolos dari uji asumsi klasik, yaitu data harus terdistribusi
normal (normalitas), tidak mengandung multikolonieritas, tidak ada autokorelasi,
dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Penguji asumsi klasik yang dilakukan terdiri
dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.
3.5.2.1 Uji Normalitas
Menurut Santoso (2014:190), Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi
yang normal. Jika distribusi dari nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap
berdistribusi normal, maka dikatakan ada masalah terhadap asumsi normalitas.
Data dapat disimpulkan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 0,05.
3.5.2.2 Uji Multikolonieritas
Menurut Santoso (2014:183), Uji multikolinieritas digunakan untuk
mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel
33
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Menurut Ghozali (2013:108), Model regresi dapat
disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen apabila nilai
tolerance > 10% dan nilai VIF < 10.
3.5.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat korelasi antara kesalahan periode t dengan kesalahan periode t – 1. Untuk
mengetahui ada tidak nya autokorelasi, maka digunakan metode Durbin-Watson
(DW test). Menurut Santoso (2015), mendeteksi adanya autokorelasi juga dapat
dilihat dari besaran nilai Durbin Watson (DW). Dengan Kriteria pengambilan
keputusan :
Tabel 3.2
Pengambilan Keputusan Ada atau Tidak nya Autokorelasi
Hipotesis 0 Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif atau positif
Tolak
Tolak
Tidak ditolak
DW dibawah -2
DW diatas 2
-2 < D < +2
Sumber : Santoso, 2015
34
3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Santoso (2014:187), Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians berbeda,
disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2013:141), Model regresi dapat disumpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Sebaliknya jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
terjadi heteroskedastisitas.
Selain itu, untuk menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas dapat juga
dilakukan dengan uji park, yaitu dengan mengkuadratkan nilai residualnya (U2i)
kemudian di transformasi ke dalam logaritma natural (LnU2i). Jika tingkat
signifikansi diatas 5% ( > 0,05), maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali,
2006 : 107)
3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda yang digunakan
untuk menguji pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Total Assets Ratio (DAR),
35
Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham.
Model persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana : Y = Harga Saham
a = Konstanta
b1 - b4 = Koefisien arah regresi
X1 = Current Ratio (CR)
X2 = Debt To Total Assets Ratio (DAR)
X3 = Debt To Equity Ratio (DER)
X4 = Net Profit Margin (NPM)
e = error
3.5.4 Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis, peneliti menggunakan pengujian secara
parsial, simultan, dan koefesien determinasi (R2). Untuk pengujian secara parsial
dilakukan dengan menggunakan uji statistik t, sedangkan secara simultan
menggunakan uji statistik f.
3.5.4.1 Uji Parsial (Uji t)
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel independen (CR, DAR, DER, dan NPM) secara parsial mempunyai
36
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (harga saham). Hipotesis uji
ini adalah :
a. H0: CR, DAR, DER, dan NPM secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
b. Ha: CR, DAR, DER, dan NPM secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel (n-k-1)
dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (5%). Dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut :
1) a. Jika thitung< ttabel, atau –thitung > -ttabel maka H0 diterima
b. Jika thitung > ttabel, atau –thitung< -ttabel maka H0 ditolak
2) Berdasarkan nilai profitabilitas (signifikansi) dasar pengambilan
keputusannya adalah :
a. Jika profitabilitas > 0,05 maka H0 diterima, berarti Ha ditolak
b. Jika profitabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, berarti Ha diterima
3.5.4.2 Uji Simultan (Uji f)
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh
secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji f dilakukan
dengan membandingkan nilai f hitung dengan f tabel (n-k dan k-1). Hipotesis uji
ini adalah :
37
a. H0 : CR, DAR, DER, dan NPM secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
b. Ha : CR, DAR, DER dan NPM secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel
dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (5%). Dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut :
1) a. Jika Fhitung< Ftabel maka H0 diterima
b. Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak
2) Berdasarkan nilai profitabilitas (signifikansi) dasar pengambilan
keputusannya adalah :
a. Jika profitabilitas > 0,05 maka H0 diterima, berarti Ha ditolak
b. Jika profitabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, berarti Ha diterima
3.5.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Tiara (2014) Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui
persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap
variabel dependen. Jika R2
sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase
sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen yang digunakan
terhadap variabel dependen, sebaliknya jika R2 sama dengan 1, maka persentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sempurna.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Unit Analisis/Observasi
Pemilihan sampel pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan beberapa alasan dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2013-2016.
2. Perusahaan Food and Beverages yang menerbitkan laporan keuangan
dengan menggunakan mata uang rupiah periode 2013-2016.
3. Perusahaan Food and Beverages yang memiliki data – data yang lengkap
untuk penelitian periode 2013-2016.
4. Perusahaan Food and Beverages yang memperoleh laba selama periode
penelitian periode 2013-2016.
5. Perusahaan Food and Beverages yang membagikan dividen secara berturut-
turut selama periode 2013-2016.
39
4.1.1 Deskriptif Data Penelitian
Tabel 4.1
Hasil Penentuan Sampel
No Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sejak tahun 2013-2016
15
2 Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan
secara berturut-turut per 31 desember 2013-2016
(3)
3 Perusahaan yang mengalami rugi tahun 2013-2016 -
4 Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan dalam
mata uang dolar
-
5 Perusahaan Food and Beverages yang tidak mempublikasikan
harga saham secara berturut-turut sejak tahun 2013-2016
-
Jumlah sampel yang diteliti 12
Sumber: Diolah Penulis 2018
Dari kriteria diatas maka perusahaan yang memenuhi persyaratan sebagai
sampel dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan. Sehingga jumlah data adalah
48 perusahaan.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang
ringkasan data-data penelitian seperti nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai
maximum, standar deviasi, varian, modus, dan lain-lain. Dari uji statistik
deskriptif yang dilakukan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
40
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif Sebelum di Ln
Sumber : Output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat diketahui
bahwa jumlah data yang dimasukkan dalam pengujian ini sebanyak 48 data (12
perusahaan selama 4 tahun) dan dapat diketahui bahwa:
1. Variabel harga saham (Y) memiliki nilai rata-rata sebesar 46065,48 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 186680,180
memiliki nilai maksimum 1200000 dan nilai 180 minimum .
2. Variabel CR (X1) memiliki nilai rata-rata sebesar 2,0793119 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 1,46635494
memiliki nilai maksimum 7,60387 dan nilai minimum 0,16545.
3. Variabel DAR (X2) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,4799107 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 0,16683072
memiliki nilai maksimum 0,98192 dan nilai minimum 0,03632.
4. Variabel DER (X3) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,0261709 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
41
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 0,52716317
memiliki nilai maksimum 3,02864 dan nilai minimum 0,04655.
5. Variabel NPM (X4) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,1060317, hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 0,09078563,
memiliki nilai maksimum 0,32881 dan nilai minimum 0,01108
4.1.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan analisis regresi linear berganda.
Dalam uji asumsi klasik ini digunakan uji normalitas, uji multikoliearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
4.1.2.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis penyebaran data
pada sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of Regression Standarized
Residual dan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.
Sebagai dasar pengambilan keputusan metode grafik Normal P-P Plot of
Regression Standarized dengan melihat titik-titik penyebaran disekitar garis dan
mengikuti garis diagonal, jika titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti
garis diagonal maka residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara
normal. Namun demikian uji normalits dengan grafik dapat menyesatkan jika
42
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, namun secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu untuk memastikan hasil yang lebih akurat maka
dilakukan uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov, residual berdistribusi
normal jika nilai signifikan lebih dari 0,05.
1. Analisis Statistik
Hasil uji normalitas dengan uji one sample kolmogorove-smirnov yang
dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Sebelum di Ln
Sumber : Output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai
kolmogorov-smirnov adalah 1.092 dan tingkat signifikan pada 0.184 karena p-
value = 0.184 > 0.05, hal itu berarti Ha diterima atau H0 ditolak yang berarti data
residual terdistribusi secara normal.
2. Analisis Grafik
Hasil uji normalitas dengan analisis grafik P-P Plot of Regression
Standarized Residual yang dilakukan dapat dilihat dalam gambar 4.1 berikut :
43
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Output pengolahan data SPSS. V.21 (2017)
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik data menyebar
disekitar garis diagonal, serta penyebaran agak menjauh dari garis diagonal. Maka
residual pada model regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang diolah
terdistribusi secara normal.
44
4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas spearman rho dapat dilihat dalam tabel 4.4
berikut :
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji spearman rho
pada tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa variabel Net Profit Margin memiliki
nilai signifikansi > 0,05 (0,013 < 0,05) secara statistik . Maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi terdapat heteroskedastisitas.
4.1.2.3 Uji MultiKolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Hasil uji
multikolinearitas setelah tranformasi data dengan Logaritma Natural dapat dilihat
dalam tabel 4.5 berikut :
45
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.5 diatas dapat
diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Variabel current ratio menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,334 > 0.10
dan nilai VIF sebesar 2,991 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
keputusan investasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
2. Variabel DAR menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,193 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 5,186 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
keputusan pendanaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Variabel DER menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,229 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 4,365 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kebijakan dividen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
46
4. Variabel NPM menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,603 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 1,657 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kebijakan utang yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
4.1.2.4 Uji Autokorelasi
Pengujian auto korelasi dilakukan dengan metode Durbin Watson. Kriteria
penguji DW menurut Santoso (2012), adalah sebagai berikut :
1. Bila angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2. Bila angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi
3. Bila angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai
durbin watson adalah 1,717 atau berada diantara angka -2 sampai dengan +2 (-2 <
1,717 > +2) yang berarti bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi.
4.1.2.5 Logaritma Natural
Dalam penelitian ini transformasi data digunakan sehubung dengan tidak
terdistribusi secara normalnya data uji heteroskedastisitas dengan menggunakan
Logaritma Natural (Ln). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji asumsi klasik yaitu uji
heteroskedastisitas dengan nilai signifikan variabel Net Profit Margin dibawah
47
0,05 yang berarti data residual tidak terdistribusi secara normal dan menandakan
adanya heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2013) untuk mengatasi masalah tersebut model regresi
dapat dirubah dalam bentuk semi-log yaitu persamaan variabel dependen diubah
menjadi bentuk logaritma natural (Ln) dan variabel independen dengan persamaan
tetap, atau sebaliknya semua variabel independen diubah menjadi logaritma
natural dan variabel dependen dengan persamaan tetap menjadi seperti dibawah
ini:
Atau:
Atau dapat diubah menjadi bentuk double-log yaitu dengan merubah kedua
variabel dependen dan independen menjadi bentuk logaritma natural dengan
persamaan sebagai berikut:
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan semi-log yaitu persamaan
variabel dependen diubah menjadi bentuk logaritma natural (Ln) dan variabel
independen dengan persamaan tetap.
1. Uji Statistik Deskriptif
Hasil uji analisis statistik deskriptif setelah transformasi data dengan
Logaritma Natural (LN) dapat dilihat dari tabel 4.7 berikut:
48
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif Setelah di Ln
Sumber : Output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui jumlah data yang diuji adalah 48
data. Hasil analisis Descriptive Statistic dari masing-masing variabel adalah :
1. Variabel harga saham (LNY) memiliki nilai rata-rata 8,2254 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 1,79048,
nilai maksimum 14,00 yaitu pada perusahaan MLBI , nilai minimum 5,19
pada perusahaan SKLT.
2. Variabel CR (X1) memiliki nilai rata-rata 2,0793119 hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 1,46635494 nilai
maksimum 7,60387 yaitu pada perusahaan DLTA, nilai minimum 0,16545
pada perusahaan STTP.
3. Variabel DAR (X2) memiliki nilai rata-rata 0,4799107 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 0,16683072,
49
nilai maksimum 0,98192 yaitu pada perusahaan SKLT, nilai minimum
0,03632 pada perusahaan DLTA.
4. Variabel DER (X3) memiliki nilai rata-rata 1,0261709 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang negatif, dengan standar deviasi 0,52716317,
nilai maksimum 3,02864 yaitu pada perusahaan MLBI, nilai minimum
0,04655 pada perusahaan DLTA.
5. Variabel NPM (X4) yang memiliki nilai rata-rata, 1060317 hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi
sampel mempunyai nilai yang positif, dengan standar deviasi 0,09078563,
nilai maksimum 0,32881 yaitu pada perusahaan MLBI, nilai minimum
0,01108 pada perusahaan CEKA.
2. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik.
1. Analisis Statistik
Hasil uji normalitas dengan uji statistic yang dilakukan setelah tranformasi
data dengan Double-Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut :
50
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Setelah di Ln
Sumber : Output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa nilai kolmogorov-
smirnov adalah 1,309 dan signifikan pada 0,065 karena p-value = 0,065 > 0,05,
maka Ha diterima yang berarti data residual terdistribusi secara normal.
2. Analisis Grafik
Hasil uji normalitas dengan analisis grafik dengan menggunakan model
Logaritma Natural (LN) dapat dilihat dalam gambar 4.2 berikut :
51
Sumber : Output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Setelah di Ln
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik data menyebar
mengikuti garis diagonal pada sumbu Y maka residual pada model regresi tersebut
dapat disimpulkan bahwa data yang diolah terdistribusi secara normal.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Hasil uji
multikolinearitas setelah tranformasi data dengan Logaritma Natural dapat dilihat
dalam tabel 4.9 berikut :
52
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas Setelah di Ln
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.9 diatas dapat
diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Variabel current ratio menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,334 > 0.10
dan nilai VIF sebesar 2,991 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
keputusan investasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
2. Variabel DAR menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,193 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 5,186 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
keputusan pendanaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Variabel DER menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,229 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 4,365 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kebijakan dividen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
53
4. Variabel NPM menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,603 > 0.10 dan nilai
VIF sebesar 1,657 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kebijakan utang yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
5. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas spearman setelah tranformasi data dengan
Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah di Ln
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji spearman rho
pada tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa tidak ada satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik. Maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
54
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang terbentuk
menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak digunakan.
55
4.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil uji analisis regresi berganda setelah tranformasi data dengan
Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
LN Y = 9,908 -0512,CR-3,526 DAR -0,454 DER + 14,523 NPM+ e
Dari persamaan model regresi linear tersebut dapat diinterprestasikan
sebagai berikut:
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar 9,908 menunjukkan bahwa apabila nilai
variabel current ratio, DAR, DER, NPM satu, maka nilai variabel harga
saham sebesar 9,908.
2. Koefisien b1 untuk variabel current ratio
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar -0,512, nilai b1 yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang berlawan arah antara variabel harga
saham dengan variabel harga saham yang artinya jika nilai variabel
56
current ratio naik sebesar 1 kali maka harga saham turun sebesar -0,512.
Dengan asumsi variabel bebas lainnya nol.
3. Koefisien b2 untuk variabel DAR
Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar -3,526 nilai b2 yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel
harga saham dengan variabel DAR yang artinya jika nilai variabel DAR
naik sebesar 1 kali maka nilai perusahaan turun sebesar -3,526. Dengan
asumsi variabel bebas lainnya nol.
4. Koefisien b3 untuk DER
Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar -0,454, nilai b3 yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel
harga saham dengan variabel DER yang artinya jika nilai variabel DER
naik sebesar 1 kali maka harga saham turun sebesar -0,454. Dengan
asumsi variabel bebas lainnya nol.
5. Koefisien b4 untuk variabel NPM
Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar 14,523 nilai b4 yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel harga saham
dengan variabel NPM yang artinya jika nilai variabel NPM naik sebesar 1
maka naik sebesar 14,523. Dengan asumsi variabel bebas lainnya nol.
4.1.4 Uji Hipotesis
4.1.4.1 Uji Parsial (Uji t)
Hasil pengujian secara persial (uji t) setelah tranformasi data dengan
Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.12 berikut :
57
Tabel 4.12
Hasil Uji Parsial
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.12 diatas dapat diinterprestasikan
sebagai berikut:
1. Pengaruh Current Ratio (X1) terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung
sebesar -2,415 < -1,68195 (ttabel α = 0.05, df = (48-5-1) = 42 dan signifikan
(p-value = 0.020 < α = 0.05), maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang
berarti variabel current ratio secara parsial berpengarauh signifikan
terhadap harga saham.
2. Pengaruh DAR (X2) terhadap Harga Saham(Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung
sebesar -1,436 > -1.68195 (ttabel α = 0.05, df = (48-5-1) = 42) dan
signifikan (p-value = 0.158 > α = 0.05), maka H2 ditolak dan H0 diterima,
yang berarti variabel DAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
58
3. Pengaruh DER (X3) Terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung
sebesar -0,637 > -1,68195 (ttabel α = 0.05, df = (48-5-1) = 42) dan
signifikan (p-value = 0,229 < α = 0,05), maka H3 ditolak dan H0 diterima,
yang berarti variabel DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
4. Pengaruh NPM (X4) Terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung
sebesar 5,695 > 1.68195 (ttabel α = 0.05, df = (48-5-1) = 42) dan signifikan
(p-value = 0,000 > α = 0.05), maka H4 diterima dan H0 tolak, yang berarti
variabel NPM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
4.1.4.2 Uji Simultan (Uji F)
Hasil pengujian secara simultan (uji F) setelah tranformasi data dengan
Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji Simultan
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui nilai Fhitung sebesar 14,037 dengan tingkat
signifikansi 0.000. Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel
pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) ; (k-1).
59
Jumlah sampel (n) sebanyak 48, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 5.
Jadi df = (48-5) ; (5-1), sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)
adalah 2,59 Jadi Fhitung > Ftabel (14,037 > 2.59) dan tingkat signifikansi sebesar
0.000 maka keputusan Ha diterima artinya Current Ratio, DAR, DER, dan Net
Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham pada
perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016.
4.1.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) setelah tranformasi data dengan
Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.14 berikut :
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : output pengolahan data SPSS. V.21 (2018)
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai koefisien determinasi (Adjusted R
Square) sebesar 0,526 atau 52,6% dari variabel Current Ratio, DAR, DER, Net
Profit Margin. Sedangkan sisanya 47,4% dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model. Nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,753 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel
Current Ratio, DAR, DER, Net Profit Margin (variabel independen) terhadap
harga saham (variabel dependen) kuat. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila
60
nilai R berada diatas 0.5 dan mendekati 1. Standar Error of the Estimate adalah
1,23276 semakin kecil nilai SEE maka akan semakin membuat model regresi
semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan bahwa Current Ratio,
DAR, DER, Net Profit Margin terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur
sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel (14,037 > 2.59) dan tingkat signifikansi
sebesar 0.000, yang berarti hipotesis dalam penelitian ini H1 diterima atau H0
ditolak.
4.2.1 Pengaruh Current Ratio (X1) terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel regresi diatas menunjukkan besarnya
thitung sebesar -2,415 < -1,68195 (ttabel α = 0.05, df = (48-5-1) = 42 dan signifikan
(p-value = 0.020<α = 0.05), maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti
variabel current ratio secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
harga saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Dipo Satria Alam (2007), hasil
penelitiannya menyimpulkan Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Reny Wuryaningrum
(2015) menyimpulkan Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
Nilai Current Ratio yang tinggi menandakan bahwa adanya Idle Cash ( Kas
diam) yang disebabkan tidak termanfaatkan dengan efektif, hal ini dipandang
61
investor sebagai bad news yang menyebabkan harga saham menurun. Hal ini
menandakan semakin tinggi nilai current ratio suatu perusahaan maka semakin
rendah harga saham.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nardi,
(2013) yang menyatakan Current Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham.
4.2.2 Pengaruh DAR (X2) terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel regresi diatas menunjukkan besarnya
thitung sebesar -1,436 > -1.68195 (ttabel α = 0.05, df = (48-5-1) = 42) dan signifikan
(p-value = 0.158 > α = 0.05), maka H2 ditolak dan H0 diterima, yang berarti
variabel DAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil
penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Dipo Satria Alam (2007).
Debt to Total Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aset. Dari hasil pengukuran, apabila
rasionya tinggi maka pendanaan dengan utang semakin banyak yang artinya
semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena
dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aset
yang dimilikinya. Demikian pula bila Debt to Total Asset Ratio rendah maka
semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang Kasmir, (2015).
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reny
Wuryaningrum (2015) yang menyatakan bahwa DAR berpengaruh terhadap harga
saham.
62
4.2.3 Pengaruh DER (X3) terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung
sebesar -0,637 > -1,68195 (ttabelα = 0.05, df = (48-5-1) = 42) dan signifikan (p-
value = 0,229 < α = 0,05), maka H3 ditolak dan H0 diterima, yang berarti variabel
DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh Nardi (2013) yang menyatakan DER
tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada
pihak luar. Nilai DER yang tinggi menunjukkan ketergantungan permodalan
perusahaan terhadap pihak luar dan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal
ini akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen), juga
menyebabkan berkurangnya minat investor terhadap saham perusahaan karena
tingkat pengembaliannya semakin kecil, sehingga dapat mempengaruhi harga
saham perusahaan tersebut. Untuk keamanan pihak luar, rasio terbaik jika jumlah
modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama Harahap, (2010).
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ana
Achiriyantiningsih (2013) yang menyatakan DER berpengaruh terhadap harga
saham.
4.2.4 Pengaruh Net Profit Margin (X3) terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung
sebesar 5,695 > 1.68195(ttabel α = 0.05, df = (48-5-1) = 42) dan signifikan (p-value
63
= 0,000 > α = 0.05), maka H4 diterima dan H0 tolak, yang berarti variabel NPM
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh Nardi (2013), Dipo Satria Alam (2007),
dan Ana Achiriyantiningsih (2013) yang menyatakan Net Profit Margin
berpengaruh terhadap harga saham. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio
profitabilitas yang menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang
diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena
dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi
(Harahap, 2010:304). Dalam hal ini perusahaan mampu menekan biaya-biaya
sehingga mendapatkan laba yang tinggi. Net Profit Margin adalah perbandingan
laba bersih dan penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan
semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut (Rinati, 2008). Dan dapat
mempengaruhi harga saham pada perusahaan tersebut.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jusrini
dan Rahardjo (2013), Rozalina (2017), dan Titin Herawati (2013) yang
menyatakan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.2.5 Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Asset Ratio, Debt To Equity
Ratio, Net Profit Margin Terhadap Harga Saham
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui nilai Fhitung sebesar 14,037 dengan tingkat
signifikansi 0.000. Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel
pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) ; (k-1).
Jumlah sampel (n) sebanyak 48, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 5.
64
Jadi df = (48-5) ; (5-1), sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)
adalah 2,59 Jadi Fhitung > Ftabel (14,037 > 2.59) dan tingkat signifikansi sebesar
0.000 maka keputusan Ha diterima artinya Current Ratio, DAR, DER, dan Net
Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham pada
perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016.
65
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian variabel Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
2. Hasil pengujian variabel DAR tidak berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
3. Hasil pengujian variabel DER tidak berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013-2016.
4. Hasil pengujian variabel Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
5. Hasil pengujian secara simultan bahwa variabel Current Ratio, DAR, DER
dan Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016.
66
5.2. Saran
Adapun beberapa saran untuk penelitian selanjutnya dapat diberikan melalui
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti yang akan datang diharapkan dapat menambah variabel lain
yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Karna dari hasil penelitian
menunjukan hanya dua variabel yang berpengaruh positif dan signifikan
adalah current ratio dan Net Profit Margin terhadap harga saham.
2. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas model dan objek serta
menambahkan jumlah variabel lainya yang memungkinkan dapat
mempengaruhi harga saham.
3. Bagi perusahaan, lebih memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi harga saham dan lebih berhati-hati dalam mengambil
kebijakan sehingga tidak mengurangi harga saham.
4. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah periode penelitian dan
menggunakan sampel yang lebih banyak agar hasil pengujian bisa lebih
baik.
67
DAFTAR PUSTAKA
Achiriyantiningsih, Ana. 2013. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Price
Earning Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), danBook Value Per Share
(BVPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012. Skripsi
Universitas Maritim Raja Ali Haji : Tanjungpinang.
Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan dan Teori Aplikasi Edisi
Empat.Yogyakarta: BPFE.
Alam, Dipo Satria, 2007. Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas,
Aktivitas, Profitabilitas, dan Pasar) Terhadap Harga Saham Industri
Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi : Medan.
Brigham, Eugene F. And Joel F. Houston.2010. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Buku 1 Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M.Fakhrudin. 2006. Pasar Modal di Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi
Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Yogyakarta : Andi.
Dermawan Sjahrial. 2009. Manajemen Keuangan, edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Edy, Sutrisno. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 1.
Jakarta : Rajawali Pers.
Hidayat, Taufik. 2010. Buku Pintar Investasi. Jakarta : Media Karta.
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
68
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesebelas. Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Martalena dan Maya Marlinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta :Andi.
Nardi. 2013. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net
Profit Margin (NPM), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2009-2012. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji :
Tanjungpinang.
Putra, Canggih Dwi Reza. 2010. Analisis Pengaruh Variabel Profitabilitas
Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Makanan dan Minuman Yang
Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” : Surabaya.
Rinati, Ina. 2008. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA),
dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan
yang Tercantum Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.
Universitas Gunadarma.
Sangaji, Eta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan
Praktis Dalam Penelitian.Yogyakarta : ANDI.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat, Edisi Revisi, Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suhartono dan Qudsi Fadillah. 2009. Portofolio Investasi dan Bursa Efek
Pendekatan Teori dan Praktek. Edisi ke-1. Yogyakarta : YKPN.
Wuryaningrum, Reni. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI).Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA). Surabaya.
www.finance.detik.com di unduh pada tanggal 17 Okotober pukul 16.00 WIB.
Bursa Efek Indonesia : www.idx.co.id
69
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Yeni Oktaviani dilahirkan pada 01 Oktober 1993 di
Tanjungpinang, anak bungsu dari pasangan suami istri Bapak Alm.M.Nasir dan
Ibu Eli Erdawati. Pada Tahun 2005 Penulis Lulus SD Negeri 012 Tanjungpinang
Barat, Tahun 2008 Penulis Lulus SMP Negeri 4 Tanjungpinang.
Pada tahun 2011 Penulis Lulus dari SMA Negeri 1 Tanjungpinang dan
masuk di Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi.
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha,
Penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga
dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif
bagi semuanya.
Top Related