PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TESTIMONI, DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN
PADA BISNIS MIKRO DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh
ABETHA ALMA ROSARIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
SKRIPSI
ABSTRAK
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TESTIMONI, DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN
PADA BISNIS MIKRO DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh
ABETHA ALMA ROSARIA
Penelitian kali ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh celebrity endorser,
testimoni, dan kualitas pelayanan terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis
mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Tahun Angkatan 2016, 2017, 2018, dan 2019 yang berjumlah 263mahasiswa.
Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 73 mahasiswa dengan menggunakan
metode nonprobability samplingdidukung dengan purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh celebrity endorser, testimoni,
dan kualitas pelayanan terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro di
media sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung. Hal ini dapat
dibuktikan dengan perhitungan Fhitung > Ftabel atau 6,835>2,74 dan nilai
signifikansi (sig.) < α = (0,05) atau 0,000 < 0,05. Koefisien determinasi (𝑟2)
didapat senilai 0,229 atau sebesar 22,9% kepercayaan konsumen dipengaruhi oleh
celebrity endorser, testimoni, dan kualitas pelayanan, sisanya yaitu senilai 77,1%
dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Celebrity Endorser, Kepercayaan Konsumen, Kualitas Pelayanan,
Testimoni
ABSTRACT
THE EFFECT OF CELEBRITY ENDORSER, TESTIMONY, AND
QUALITY OF SERVICE TO CONSUMER TRUST ON MICRO
BUSINESS IN INSTAGRAM SOCIAL MEDIA ECONOMIC
EDUCATION IN LAMPUNG UNIVERSITY
By
ABETHA ALMA ROSARIA
This research aims to determine the effect of celebrity endorser, testimonials, and
the service quality on consumer confidence in micro business on social media
instagram of Economic Education's students in University of Lampung. The
population of this research were all students of Economic Education in year of
force 2016, 2017, 2018 and 2019, totaling 263students. The number of samples in
this study amounted to 73 students using the nonprobability sampling method
supported by purposive sampling.The results showed that there was an influence
of celebrity endorsers, testimonials, and service quality on consumer confidence
in micro business on social media Instagram of Economic Education's students in
University of Lampung. This can be proven by calculating Fcount> Ftable or
6.835> 2.74 and the significance value (sig.) < α= (0,05) or 0,000 < 0,05. The
coefficient of determination (𝑟2) gained 0.229 or 22.9% of consumer trust is
influenced by celebrity endorsers, testimonials, and service quality, the remaining
77.1% is influenced by other factorsthat are not included in this research.
Keywords : Celebrity Endorser, Consumer Trust, Quality of Service, Testimony
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, TESTIMONI, DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN
PADA BISNIS MIKRO DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh
ABETHA ALMA ROSARIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASLAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2020
Judul Skripsi :PENGARUH CELEBRITY ENDORSER,
TESTIMONI, DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN
PADA BISNIS MIKRO DI MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG
Nama Mahasiswa : Abetha Alma Rosaria
Nomor Pokok Mahasiswa : 1613031012
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Yon Rizal, M.Si. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19600818 198603 1 005 NIP. 19770808 200604 2 001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,
Drs. Tedi Rusman, M.Si. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd
NIP. 19600826 198603 1 001 NIP. 19770808 200604 2 001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs.Yon Rizal, M.Si. …………....
Sekretaris : Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd . .....................
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ……....…….
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.
NIP 19620804 198905 1 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi :17 Maret 2020
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1, Bandarlampung 35145
Telepon (0721) 704624, Faximile (0721) 704624
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama : Abetha Alma Rosaria
NPM : 1613031012
jurusan/program studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi
fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung, 30 Maret 2020
Abetha Alma Rosaria
1613031012
Penulis bernama Abetha Alma Rosaria dan biasa disapa
dengan Abetha atau Alma. Penulis lahir tanggal 4 April 1998
merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Antonius Endri
Pamekas Rosantono dan Ibu Ni Wayan Areka Meylda Eryani.
Penulis berasal dari Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung
Tengah.
Berikut pendidikan formal yang pernah ditempuh.
1. Sekolah Dasar (SD) SD Xaverius Terbanggi Besar lulus pada tahun 2010.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) SMP Xaverius Terbanggi Besar lulus pada
tahun 2013.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) SMAN 1 Terbanggi Besar lulus pada tahun
2016.
4. Pada tahun 2016 penulis di terima melalui jalur SNMPTN pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung.
Pada tahun 2018 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kemudian
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 3 Baradatu dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Banjar Baru Kecamatan Baradatu Kabupaten
Way Kanan pada tahun 2019. Pada tanggal 6 Desember 2019 penulis
melaksanakan Seminar Proposal, 28 Februari 2020 Seminar Hasil dan akhirnya
Ujian Komprehensif dapat dijalankan dengan lancar pada tanggal 17 Maret 2020.
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga
penulis sampai pada tahap ini.
Karya kecil ini ku persembahkan untuk
Kedua orang tuaku
Yang dengan tulus, ikhlas, dan sabar telah membesarkan dan mendidikku dengan kasih sayang yang
berlimpah. Tak pernah berhenti menasehati, mendukung, mendoakanku, dan memberikan kebebasan
memilih jalan hidupku. Terima kasih sudah menjadi sandaran pertama dan tempat terbaik dikala aku
tak mampu memikul beban sendirian.
Keluarga besar Bapak dan Ibu
Terimakasih untuk seluruh keluarga besar di Lampung Tengah dan Bandar Lampung. Terima kasih
untuk semua doa tulus yang diberikan untukku.
Sahabat-sahabatku
Terima kasih untuk semua canda tawa dan tangisan yang kalian bagi padaku, terima kasih untuk
nasihat dan motivasi agar aku menjadi pribadi yang lebih baik, terima kasih untuk semua dukungan
dan bantuan kalian selama ini, semoga Tuhan kumpulkan kita kembali di Surga-Nya.
Semua guru, dosen, pendidik dan almamater tercinta
Terimakasih Pak, Bu atas semua jasa kalian, terima kasih atas semua ilmu yang kalian ajarkan dan
semua motivasi hidup yang kalian tanamkan kepadaku, semoga Tuhan selalu memberkahi setiap
perjalanan dan memudahkan segala urusan bapak dan ibu semua. Amin.
MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
(Filipi 4:13)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.
(Filipi 4:6)
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang
tiada berdaya.
(Yesaya 40:29)
Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat
jalanku rata.
(Mazmur 18:33)
Your time is limited so don’t waste it living someone else’s life
(Steve Jobs)
SANWACANA
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Celebrity Endorser, Testimoni, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepercayaan Konsumen pada Bisnis Mikro di Media Sosial Instagram Pendidikan
Ekonomi Universitas Lampung”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas
Lampung.
2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
3. Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama
FKIP Universitas Lampung.
4. Drs.Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
FKIP Universitas Lampung.
5. Dr. Riswanti Rini, M.Si.,selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni FKIP Universitas Lampung.
6. Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Universitas Lampung.
7. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Lampung dan juga selaku Pembimbing II yang telah
bersedia membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini,
terima kasih untuk bimbingannya selama ini, semoga Tuhan selalu
memberikan kesehatan dan keberkahan kepada Ibu.
8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing
I yang telah bersedia membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Saya sangat berterima kasih kepada bapak yang selalu memotivasi
dan membimbing agar saya terus semangat menyelasaikan skripsi ini, semoga
Bapak selalu diberikan kesehatan dan keberkahan umur yang panjang serta
selalu dimudahkan dalam segala urusan.
9. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku pembahas yang telah memberikan kritik
dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih atas semua
bimbingan dan saran bapak selama ini, terima kasih untuk semua nasehat-
nasehat dan motivasi serta dukungannya selama ini, semoga Tuhan selalu
memberikan kesehatan dan keberkahan serta selalu dimudahkan dalam segala
urusan.
10. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen pendidikan ekonomi Bapak Drs.
Tedi Rusman,M.Si., Ibu Dr. Erlina Rufaidah,M.Si., Bapak Drs. I Komang
Winatha,M.Si., Bapak Albet Maydiantoro,M.Pd., Ibu Rahma Dianti Putri,
S.E.,M.Pd., Ibu Fanni Rahmawati, S.Pd.,M.Pd., Ibu Widya Hestiningtyas,
S.Pd.,M.Pd., Ibu Rahmawati, S.Pd.,M.Pd., Bapak Suroto S.Pd.,M.Pd.,
terimakasih atas ilmu yang diberikan semoga Tuhan membalas ilmu yang
telah Bapak Ibu ajarkan.
11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Antonius Endri
Pamekas Rosantono dan Ibu Ni Wayan Areka Meylda Eryani, yang selalu
memberikan kasih sayang tak terhingga, yang selalu mendoakanku dan
memberikan perhatian yang amat luar biasa, kesabaran dalam membesarkan
dan mendidikku sampai kini, serta perjuangan yang telah diberikan kepadaku,
semoga Tuhan selalu menjaga dan memberikan kesehatan, keberkahan umur
panjang kepada kalian. Aku sayang kalian.
12. Keluarga besarku di Lampung Tengah yang sudah banyak membantu dan
mendukung ku, mendoakanku dan memberikan nasehat, Iyang, Tante Ina,
Om Romi, dan juga Tante Jeni yang mendoakanku. Dek Putri, Dek Kenzie,
dan Dek Kenan sepupuku, terima kasih untuk semua bantuan dan dukungan
kalian selama ini.
13. Sahabat-sahabat terbaikku R.A Amalia J.P (Amel), Maria Ulfa (Maul), Yola
Purnama Dewi (Yolse), Mutiara Insani (Uni), Erna Ningtias, dan Ajeng Ayu
Syaifa Pratiwi (Kajeng) yang selalu memberikan semangat dan menemani
setiap perjalanan ku, serta memberi aku nasehat disaat merasa menyerah dan
memberi aku solusi untuk dapat mengatasinya. Terimakasih guys, aku sayang
kalian.
14. Kawan-kawan terbaikku yaitu Maryatun Qiftiah, Irene Vikining Astuti
Riwayati, Amatasya Rizki Agustin, Sandika Pratama, Joni Stiawan, Bila
Anggraini, Elia Wahyuningsih, dan Marhamah terima kasih untuk semua
dukungan dan motivasi kalian selama ini, dari sepanjang aku kuliah sampai
aku lulus begitu banyak pelajaran berharga dan kebaikan-kebaikan kalian
yang tidak bisa aku balas satu persatu, aku sayang kalian.
15. Teman-teman Pendidikan Ekonomi kelas B yaitu 7girls (Amel, Maul, Yola,
Uni, Erna, Kajeng), Latte (Qif, Iren, Khori, Ira, Citra), Keluarga Bahagia
(Sandika, Dayat, Joni, Azy, Bila, Eka), Bsc (Dedew, Ninda, Dinda, Ayu),
Wanita Karir (Amatasya, Safira, Marhamah, Letty, Karlina, Suci), Putri Zul,
Mba El, dan Nadya Berbie terimakasih sudah menjadi teman yang baik dan
penyemangat dalam masa perkuliahan dan perskripsian. Bertemu dengan
kalian membuat hidupku lebih berwarna.
16. Keluarga besar angkatan 2016 kelas A dan kelas B yang tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas kebersamaan perjuangan
selama ini.
17. Untuk kakak tingkat 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 terimakasih sudah
menyemangati dan adik-adik angkatan 2016, 2017, 2018 dan 2019
terimakasih sudah menyemangati, semangat ya kuliahnya.
18. Keluarga kecilku, Keluarga KKN Desa Banjar Baru Kec. Baradatu Kab. Way
Kanan dan PPL SMP N 3 Baradatu. Nalan Meilia Sisi, Natasya Ambarwati,
Indiasti Sandini, Khilmi Rahmawati, Miftahul Hasanah, Nadila Endar
Margani, Rahma Dewi Haifani, Mukti Aji Guno, dan Wahyu Aprianto lebih
kurang 55 hari kita bersama, satu atap bersepuluh saling berbagi cerita, canda
dan tawa. Terima kasih ya guys, sudah menemani perjalanan 55 hariku, aku
menyayangi kalian.
19. Pak Dapit, Bunda, dan Nenek selaku tuan rumah kami selama KKN-PPL di
Desa Banjar Baru Kec. Baradatu Kab. Way Kanan terima kasih untuk semua
kenyamanan yang diberikan selama tinggal disana, selalu sehat ya Pak Dapit
dan Bunda.
20. Almamater tercinta, SD Xaverius Terbanggi Besar, SMP Xaverius Terbanggi
Besar dan SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang telah memberikan aku
banyak ilmu, mengajarkan aku betapa pentingnya pendidikan dan betapa
luasnya jasa seorang guru.
21. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung
atau tidak langsung semoga bernilai ibadah dan Tuhan lipat gandakan
kebaikan kalian.
Semoga Tuhan memberikan berkah, rahmat, kasih serta kemulian-Nya atas
kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat
membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, 30 Maret 2020
Penulis,
Abetha Alma Rosaria
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 16
C. Batasan Masalah......................................................................................... 17
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 17
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 18
F. Kegunaan Penelitian................................................................................... 19
1. Manfaat Teoritis ............................................................................................ 19
2. Manfaat Praktis ............................................................................................. 19
G. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 20
1. Objek Penelitian ............................................................................................ 20
2. Subjek Penelitian .......................................................................................... 20
3. Tempat Penelitian ......................................................................................... 20
4. Waktu Penelitian ........................................................................................... 20
5. Ilmu Penelitian .............................................................................................. 21
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS ........ 22
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 22
1. Kepercayaan Konsumen ............................................................................... 22
2. Celebrity Endorser ........................................................................................ 25
3. Testimoni ................................................................................................ 29
4. Kualitas Pelayanan ................................................................................. 32
5. Pengertian Pemasaran................................................................................... 36
6. Pemasaran Online ......................................................................................... 37
7. Bauran Pemasaran ......................................................................................... 39
8. Relasi Marketing Digital dengan Pembelajaran ....................................... 41
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................... 42
C. Kerangka Pikir ................................................................................................... 45
D. Hipotesis.................................................................................................... 48
III. METODE PENELITIAN ............................................................................. 49
A. Jenis dan Pendekatan.................................................................................. 49
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 50
1. Populasi ......................................................................................................... 50
2. Sampel ................................................................................................... 51
C. Teknik Sampling ............................................................................................... 52
D. Variabel Penelitian ............................................................................................ 52
E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel .......................................... 53
1. Definisi Konseptual Variabel ...................................................................... 54
2. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 55
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 61
1. Observasi ........................................................................................................ 61
2. Kuisioner/Angket .......................................................................................... 62
3. Dokumentasi .................................................................................................. 62
G. Uji Persyaratan Instrument............................................................................... 63
1. Uji Validitas Instrument ....................................................................... 63
2. Uji Reliabilitas Instrument ................................................................... 68
H. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ............................................................... 71
1. Uji Normalitas .............................................................................................. 71
2. Uji Homogenitas ........................................................................................... 72
I. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik) ........................ 73
1. Uji Kelinieran Regresi ........................................................................... 73
2. Uji Multikolinearitas ............................................................................. 75
3. Uji Autokorelasi .................................................................................... 75
4. Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 76
J. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 78
1. Pengujian Secara Parsial ............................................................................. 78
2. Pengujian Secara Simultan .......................................................................... 78
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................................ 81
B. Gambaran Umum Penelitian .......................................................................... 92
C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................ 92
D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ............................................................ 101
E. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ........................................................ 104
F. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 108
G. Pembahasan .................................................................................................... 119
H. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 126
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................................... 128
B. Saran ................................................................................................................. 130
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 132
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Contoh Penerapan Celebrity Endorser di Instagram ................................... 8
1.2 Contoh Testimoni pada Online Shop Instagram ........................................ 12
1.3 Hasil Kuisioner terhadap 20 Mahasiswa FKIP Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung yang Berbelanja di Media Sosial Instagram ........... 15
2.1 Ringkasan Penelitian yang Relevan .......................................................... 42
3.1 Jumlah Data Mahasiswa Pendidikan Ekonomi .......................................... 51
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 60
3.3 Hasil Uji Validitas (X1) ............................................................................ 64
3.4 Hasil Uji Validitas (X2) ............................................................................ 65
3.5 Hasil Uji Validitas (X3) ............................................................................ 66
3.6 Hasil Uji Validitas (Y) .............................................................................. 67
3.7 Interpretasi Reliabilitas Instrumen ............................................................. 68
3.8 Hasil Uji Reliabilitas (X1) ......................................................................... 69
3.9 Hasil Uji Reliabilitas (X2) ......................................................................... 69
3.10 Hasil Uji Reliabilitas (X3) ....................................................................... 70
3.11 Hasil Uji Reliabilitas (Y) ......................................................................... 70
3.12 Analisis Varians Anova............................................................................ 74
3.13 Uji Statistik Durbin-Watson ..................................................................... 76
4.1 Daftar Nama Kaprodi Pendidikan Ekonomi Unila .................................... 85
4.2 Daftar Nama Dosen Pendidikan Ekonomi Unila ...................................... 89
4.3 Distribusi Frekuensi Variabel .................................................................... 94
4.4 Kategori Celebrity Endorser ...................................................................... 95
4.5 Distribusi Frekuensi Variabel .................................................................... 96
4.6 Kategori Testimoni..................................................................................... 97
4.7 Distribusi Frekuensi Variabel .................................................................... 98
4.8 Kategori Kualitas Pelayanan ...................................................................... 99
4.9 Distribusi Frekuensi Variabel .................................................................. 100
4.10 Kategori Kepercayaan Konsumen.......................................................... 101
4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data ................................................. 103
4.12 Rekapitulasi Uji Homogenitas .............................................................. 104
4.13 Rekapitulasi Uji Linearitas Regresi ....................................................... 104
4.14 Rekapitulasi Hasil Uji Multikolinearitas ............................................... 106
4.15 Hasil Uji Autokorelasi............................................................................ 107
4.16 Rekapitulasi Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 108
4.17 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ...................................................... 109
4.18 Hasil Uji X1,X2,X3 ............................................................................... 115
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia .......................................................... 3
1.2 Presentase Pengguna Aplikasi Instagram dan Aplikasi Lainnya di
Indonesia ............................................................................................................. 5
2.1 Kerangka Pikir .................................................................................................. 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Panduan Penelitian Pendahuluan Kuisioner ............................................... 137
2. Kuisioner Penelitian Pendahuluan ............................................................... 137
3. Data Hasil Kuisioner Penelitian Pendahuluan ............................................ 138
4. Kisi-Kisi Angket .............................................................................................. 139
5. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Celebrity Endorser (𝑋1) .................... 153
6. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Testimoni (𝑋2) .................................... 154
7. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kualitas Pelayanan (𝑋3) .................... 155
8. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kepercayaan Konsumen (Y) ............ 156
9. Hasil Uji Validitas dan Reliablitas ................................................................ 157
10. Daftar Nama Responden ................................................................................ 169
11. Daftar Hasil Responden Output SPSS .......................................................... 171
12. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ............................................................. 173
13. Uji Persyaratan Linear Ganda ........................................................................ 174
14. Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 176
15. Bukti Google Form ......................................................................................... 178
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman, pola hidup modern tidak dapat
dielakkan lagi. Dimana saat ini dunia telah memasuki revolusi industri 4.0
yang segalanya sudah berbasis digitalisasi. Bersamaan dengan itu, dunia
usaha pun telah melepas jubahnya yang berupa konvensional dan beralih pada
teknologi pengetahuan yang berbasis internet. Dahulu, pada saat dunia usaha
masih dijalankan dengan metode konvensional, transaksi secara tatap muka
menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan. Kemudian dibutuhkan pasar
yang menjadi wadah tercapainya transaksi yaitu kesepakatan antara konsumen
dan penjual.
Semenjak handphone sudah merakyat di tiap kalangan masyarakat dan
internet merajai unsur kehidupan manusia, pasar untuk menggelar lapak sudah
jarang dibutuhkan lagi (meskipun pasar tradisional dan supermarket ternama
masih memiliki pelanggannya sendiri) dan uang tunai sudah jarang digunakan
untuk kegiatan transaksi. Masyarakat milenial sudah tidak asing dengan
penggunaan internet, karena saat ini hampir setiap lapisan masyarakat bahkan
segala kegiatan manusia, melibatkan internet di dalamnya. Agar semua
kegiatan yang dilakukan manusia bisa lebih mudah, efektif, dan efisien.
2
Usaha online saat ini mampu melipat jarak antara produsen dan konsumen
hanya dengan satu click atau setipis satu sentuhan pada handphone atau
komputer saja yang didukung dengan internet. Para pengusaha sudah mampu
menjangkau konsumennya dan begitu pun sebaliknya hingga tercapai kegiatan
transaksi. Konsumen tidak perlu jauh jauh pergi ke toko untuk melihat barang
yang akan dibelinya. Melalui aplikasi instagram, anak-anak zaman milenial
sudah mampu menemukan apa yang ingin mereka beli dalam aplikasi tersebut.
Biasanya, usaha yang dijalani oleh penjual dominan bergerak dalam bidang
usaha sampingan meski tidak menutup kemungkinan menjadi pekerjaan utama
bagi owner lapak online tersebut. Usaha ini bergerak pada bidang bisnis
mikro. Komoditas yang ditawarkan pun beragam, banyak barang unik dan
memiliki nilai orisinalitas dari masing-masing owner lapak online sehingga
menambah daya tarik pembeli untuk membeli barang tersebut. Hal ini
dikuatkan dengan adanya Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 Bab 1 Pasal
1 tentang usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang menyatakan bahwa Usaha
Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini. Adapun kriteria usaha mikro yang dimaksud Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2008 adalah (a) memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau (b) memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
3
Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Sumber: https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet-
indonesia-2019/ (Hootsuite dan We Are Social) diakses tanggal 9 September
2019
Menurut gambar 1.1 dijelaskan bahwa pengguna internet di negara Indonesia
sudah mencapai 150 juta pengguna. Dengan populasi 268,2 juta penduduk,
maka pengguna internet mencapai 56% dari keselurahan populasi penduduk
yang ada di Indonesia. Banyak faktor yang mampu mendorong angka
pengguna internet semakin meningkat di tiap tahunnya, salah satunya
perkembangan teknologi internet yang semakin canggih dan mudah untuk
diakses oleh banyak orang. Sehingga membuat masyarakat semakin candu
untuk mengakses internet kapan pun itu, selain itu yang menjadi daya pikatnya
yaitu banyaknya kemudahan yang ditawarkan tanpa harus bersusah payah
untuk mencari solusi, namun dengan adanya internet segala hal dapat
terkendali.
4
Akses internet yang mudah dapat meningkatkan stimulus para pebisnis untuk
berbisnis secara online dengan menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia,
salah satunya dengan aplikasi instagram yang saat ini sangat marak digunakan
oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Pebisnis dapat memanfaatkan
kesempatan ini untuk melebarkan sayap usaha dan mencari pangsa pasar yang
strategis, meningkatkan produktivitas serta menggencarkan penjualan.
Menyadari hal tersebut, tampak jelas bahwa internet adalah komunikasi
pemasaran yang efektif bagi pebisnis untuk dapat menyebarkan informasi
suatu produk, menjadi influence atau mampu menjadi pengaruh bagi
konsumen untuk tertarik membeli suatu produk, serta meningkatkan
konsumen di berbagai sektor pasar yang ada di masyarakat melalui iklan.
Iklan adalah suatu hal yang berisikan teks tulisan, atau video visual yang
dibuat semenarik mungkin dengan tujuan untuk memberi pengaruh kepada
khalayak ramai yang berlandaskan prinsip persuasif untuk dapat membeli dan
menggunakan produk yang ditawarkan yang disebarkan melalui berbagai
media, baik itu media massa, tempat umum, atau media digital. Iklan dengan
menggunakan media digital cukup diminati oleh sebagian besar pebisnis.
Dikarenakan banyaknya pengakses internet, sehingga pebisnis melihat hal ini
sebagai ladang pemasaran yang efisien untuk menawarkan produknya. Banyak
cara pebisnis untuk menembus pemasaran di dunia maya salah satunya dengan
memanfaatkan media sosial instagram.
Instagram sangat dikenal oleh penduduk Indonesia sebagai aplikasi sejuta
umat. Karena untuk zaman milenial seperti ini, anak SD saja sudah
mempunyai account instagram. Instagram merupakan platform jejaring sosial
5
yang berfungsi untuk membagikan moment seseorang baik itu dalam bentuk
foto ataupun video sehingga memungkinkan untuk mengambil foto atau video
secara langsung yang dilengkapi oleh filter digital untuk menambah kesan
estetika yang nantinya akan dibagikan melalui aplikasi instagram itu sendiri
atau media sosial yang lain sehingga banyak pasang mata yang dapat melihat
foto atau video yang dibagikan oleh sang pemilik account instagram. Jumlah
pengguna aktif instagram sampai awal tahun 2019 sangatlah fantastis.
Menurut CNBC Indonesia (2019), jumlah pengguna media sosial sudah
menembus angka 3,5 miliar penduduk dunia pada awal tahun 2019 saja,
berikut dengan 288 juta pengguna baru dalam waktu 1 tahun terakhir.
Gambar 1.2 Presentase Pengguna Aplikasi Instagram dan Aplikasi Lainnya
di Indonesia.
Sumber : https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-
2019/ (Hootsuite dan We Are Social) diakses tanggal 10 September 2019
6
Berdasarkan gambar 1.2 di atas dijelaskan bahwa instagram menempati urutan
ke-4 sebagai aplikasi platform dunia maya yang sering digunakan dan diakses
oleh masyarakat di Indonesia, dengan sebesar 80% dari total jumlah penduduk
di Indonesia. Perbedaan jumlah antara youtube, whatsapp, dan facebook
dengan instagram tidak terlalu jauh. Dapat dilihat youtube dengan instagram
memiliki perbedaan sekitar 8%, whatsapp dengan instagram sekitar 3%, dan
facebook dengan instagram memiliki perbedaan hanya sekitar 1%. Apabila
pebisnis ingin menyebarkan iklan digital dan menawarkan produknya,
instagram termasuk kategori yang menjanjikan karena termasuk ke dalam 4
besar aplikasi yang sering diakses dan digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Berkaca dari informasi ini, instagram tidak dapat dipandang sebelah mata
sebagai aplikasi kekinian yang hanya menampilkan kekayaan dan gaya hidup
yang hedonisme dari penggunanya saja. Namun ternyata fungsi platform
instagram lebih dari itu, instagram mampu berkembang menjadi wahana
perluasan pangsa pasar yang didukung dengan adanya transaksi jual beli
online suatu produk, dan menciptakan ladang pekerjaan baru di bidang
pemasaran secara online.
Dengan memanfaatkan keadaan ini, pebisnis melihat peluang untuk
memasarkannya melalui instagram yang menjadi trend saat ini. Sehingga
dapat menarik calon konsumen potensial. Namun untuk mewujudkannya,
dalam penyampaian iklan digital melalui aplikasi instagram, dibutuhkan
celebrity endorser untuk membantu promosi dan menarik mata calon
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan, testimoni untuk
mendukung kebenaran adanya online shop sehingga calon konsumen dapat
7
mempertimbangkan transaksi dengan online shop tersebut, serta kualitas
pelayanan yang diberikan owner sehingga memberikan kenyamanan bagi para
calon konsumen sehingga calon konsumen semakin tertarik dan selalu
membeli produk di online shop terpercaya.
Celebrity endorser adalah seseorang yang membantu dalam hal pengiklanan
atau promosi dari suatu produk dan bersifat persuasif yang biasanya dilakukan
oleh para selebritis papan atas yang sudah terkenal, atau juga para influencer
yang biasa disebut dengan celebgram yang berfungsi untuk dapat menarik
mata para calon konsumen. Celebgram itu sendiri adalah orang yang bukan
bekerja sebagai selebritis namun mempunyai account instagram dengan
followers (pengikut) yang cukup banyak dan telah mendapat lencana
terverifikasi dari pihak instagram sehingga mampu memberi pengaruh yang
cukup tinggi kepada para followers. Celebrity endorser termasuk alternatif
pilihan kegiatan promosi yang cukup gencar dilakukan di dunia maya karena
paling diminati oleh kalangan pebisnis hampir di seluruh dunia. Untuk
memilih celebrity endorser diperlukan pertimbangan atas dasar
indikator/dimensi yang dapat mewakili produk yang bersangkutan. Pada
penelitian kali ini, indikator dalam celebrity endorser peneliti mengadaptasi
beberapa indikator yaitu :
a) Kebermaknaan endorser (Meaningfulness)
b) Daya tarik endorser (Attractiveness)
c) Kredibilitas endorser(Credibility)
8
Tabel 1.1 Contoh Penerapan Celebrity Endorser di Instagram
No Celebrity Endorser Keterangan
1.
Pemilik account
instagram @lann.ar ini
sedang
mempromosikan
sebuah produk
skincare yang berasal
dari online shop
@pratista.official.
Meskipun celebrity
endorser tersebut
bukan seorang artis,
namun mampu
mempengaruhi orang-
orang untuk menjadi
calon konsumen dari
produk tersebut. Hal
ini dibuktikan dengan
1045 likes dari para
netizen.
2.
Gambar kedua ini
merupakan salah satu
celebrity endorser
yang sering hadir di
halaman beranda
instagram. Model
tersebut sedang
mempromosikan
sebuah body lotion
dari online shop
@scarlett_by_felicya.
Celebrity endorser ini
pun bukan dari
kalangan artis namun
mampu menarik mata
netizen dengan
memperoleh 612 likes
di foto tersebut.
9
3.
Foto di samping ini
bukan dilakukan oleh
seorang artis, namun
seseoarang yang
ditunjuk untuk
menjadi celebrity
endorser dari 3 online
shop sekaligus, yaitu
@makeuppesta
@felicitashany
@rindysmuatbb.
Celebrity endoser ini
mampu menarik 84
likes dari para netizen
di instagram. Dari
ketiga foto di atas
dapat membuktikan
bahwa celebrity
endorser mampu
dilakukan oleh siapa
saja dan dari kalangan
yang bukan termasuk
artis sekalipun.
10
4.
Pada foto ke-empat ini
seorang artis dengan
account instagram
@ayutingting 92
sedang
mempromosikan
online shop
@SHOPEE_ID yang
memang ramai
dibicarakan dan
sedang booming dari
kalangan anak-anak,
remaja, hingga ibu-
ibu. Celebrity
endorser yang
dilakukan oleh para
artis memang
menyedot perhatian,
hal ini dibuktikan
dengan adanya 31.527
likes untuk promosi
tentang Shopee.
5.
Artis Jessica Iskandar
dengan nama account
instagram @inijedar
juga dilirik oleh para
pelaku usaha online.
Untuk foto disamping
Jessica Iskandar
menjadi celebrity
endorser dari online
shop yang bernama
@24fabulous dengan
mengenakan satu set
baju berwarna merah
dan sangat menarik
untuk dilihat. Kegiatan
endorsment yang
dilakukan Jessica
Iskandar menarik
banyak pasang mata
dan meraih sekitar
14.570 likes.
11
6.
Kegiatan endorsment
kali ini dilakukan oleh
girlband asal korea
yang sedang naik
daun. Mereka
mempromosikan
sebuah mobil dengan
merek KIA. Banyak
respon dari warga
internet terhadap foto
ini dengan menyedot
jumlah likes yang
sangat besar, yaitu
sekitar 2.133.495
likes. Dapat
dibuktikan bahwa
semakin tinggi jam
terbang artis tersebut,
maka semakin banyak
pelaku usaha yang
ingin menyewa jasa
artis tersebut untuk
kegiatan promosi.
Sumber : Instagram, 2019
Selain celebrity endorser, aspek lain yang dibutuhkan oleh pebisnis untuk
dapat meyakinkan para calon pelanggan adalah dengan melakukan testimoni.
Biasanya para pebisnis meletakkan testimoni pada postingan foto dan video
atau pada highlights di instagram. Alasan pebisnis meletakkan bukti testimoni
pada highlights atau pada postingan adalah untuk memberi informasi kepada
calon konsumen bahwa online shop tersebut benar adanya dan bukan tipuan.
Biasanya, testimoni dilakukan setelah barang yang dikirim telah sampai dan
pelanggan merasa puas pada barang yang dibelinya.
12
Pada variabel testimoni, terdapat tiga indikator yang mendukung dalam
variabel testimoni, diantaranya adalah :
a. Pengakuan
b. Kredibilitas
c. Rekomendasi
Tabel 1.2 Contoh Testimoni pada Online Shop Instagram
No Testimoni Keterangan
1.
Gambar di samping
merupakan contoh testimoni
pada online shop yang bukti
testimoninya diletakkan
pada highlights atau sorotan,
sehingga calon konsumen
sebelum menjatuhkan
pilihan pada barang yang
akan dibelinya, dapat
melihat dan
mempertimbangkannya
melalui bukti testimoni yang
dipajang sehingga calon
konsumen dapat terstimulus
dan akhirnya melakukan
keputusan pembelian.
2.
Gambar di samping adalah
contoh testimoni dalam
bentuk bukti transfer. Hal ini
dilakukan untuk menarik
dan mengajak banyak calon
konsumen untuk dapat
membeli barang yang
ditawarkan tanpa rasa
khawatir akan tertipu.
13
3.
Gambar di samping
menjelaskan tentang
testimoni dalam bentuk
pemakaian secara langsung
melalui direct message
instagram. Sang konsumen
terlihat mereview barang
tersebut tanpa paksaan dan
ancaman. Terlihat merasa
puas dan senang terhadap
barang yang baru saja
dibelinya. Contoh testimoni
seperti ini mampu
meningkatkan jumlah calon
konsumen pada online shop.
Sumber : Instagram, 2019
Hal yang perlu diperhatikan oleh pebisnis dalam memulai usaha ataupun
menjalankan usaha adalah dengan memberikan kualitas pelayanan terbaik
sehingga memberikan kenyamanan dan meningkatkan loyalitas konsumennya.
Kualitas pelayanan itu sendiri merupakan tingkatan layanan yang diberikan
owner (pemilik online shop) terhadap konsumen. Semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan, diharapkan calon konsumen dapat tertarik dan
sesuai dengan harapan para calon konsumen. Menurut zeithaml (1990) dalam
Hardiansyah (2011:41) menyatakan bahwa kualitas pelayanan dapat diukur
dari 5 dimensi, yaitu: Tangible (Berwujud), Reliability (Kehandalan),
Responsiveness (Ketanggapan), Assurance (Jaminan), dan Emphaty (Empati).
14
Berdasarkan penjelasan di atas, pada penelitian ini untuk variabel kualitas
pelayanan menggunakan 5 indikator yaitu tangible, reliability, responsiveness,
assurance, dan emphaty.
Selain penjelasan dari ketiga variabel di atas, maka harus diperkuat dengan
variabel kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen pada online shop
masih dikatakan minim karena calon konsumen tidak dapat melihat barang
secara langsung melainkan melalui review produk berupa foto ataupun video.
Sehingga pada saat menerima produk, konsumen sering merasa kecewa akibat
barang yang diterima tidak sesuai dengan apa yang dilihat di gambar. Menurut
Jarvenpaa & Staples (2000) dalam Murwatiningsih & Apriliani (2013:181)
mengatakan bahwa kepercayaan telah mendapat banyak perhatian penelitian
dan telah diidentifikasi sebagai suatu kunci penggerak kesuksesan e-
commerce. Pelanggan yang sudah memiliki rasa percaya terhadap suatu
produk/merek, maka berimplikasi terhadap keputusan pembelian terhadap
produk/merek tersebut. Colquitt dan Rodell (2011) mengatakan bahwa
kepercayaan ialah kesediaan satu pihak untuk menerima risiko dari tindakan
pihak lain berdasarkan harapan bah-wa pihak lain akan melakukan tindakan
penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk
mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya. Indikator dari
kepercayaan menurut Gefen (dalam Yee dan Faziharudean,2010)
mengungkapkan antara lain, integritas, kebaikan, dan juga kompetensi.
15
Tabel 1.3 Hasil Kuesioner terhadap 20 Mahasiswa FKIP Pendidikan
Ekonomi Universitas Lampung yang Berbelanja di Media
Sosial Instagram
No Keterangan
Tanggapan Jumlah
Mahasiswa Setuju Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
1 Popularitas celebrity
endorser dapat menjamin
kualitas produk
7 4 9 20
2 Testimoni berasal dari
sumber terpercaya 4 8 8 20
3 Respon penjual tidak
berpengaruh pada
kepercayaan pelanggan
8 1 11 20
Jumlah Tanggapan 19 13 28 60
Presentase 31,7% 21,7% 46,6% 100%
Sumber: Hasil Kuesioner Peneliti. https://forms.gle/vmU7ZSoGHr29jrAP7
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa sebanyak 46,6% atau sebanyak 9
mahasiswa dari hasil wawancara peneliti, pada indikator celebrity endorser,
testimoni, dan kualitas pelayanan terlihat tidak setuju. Sedangkan 21,7% atau
sebanyak 5 mahasiswa menyatakan kurang setuju dan 31,7% atau sebanyak 6
orang yang menyatakan setuju. Oleh karena itu, indikator-indikator diatas
yang diduga memengaruhi kepercayaan konsumen masih tergolong tidak
disetujui oleh mahasiswa yang pernah berbelnaja secara online pada media
sosial instagram.
Berangkat dari uraian dan permasalahan di atas, peneliti ingin mengetahui
pengaruh dari celebrity endorser, testimoni, dan juga kualitas pelayanan yang
ditawarkan oleh online shop yang beredar pada sosial media instagram.
16
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk memilih judul : Pengaruh Celebrity
Endorser, Testimoni, dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepercayaan
Konsumen pada Bisnis Mikro di Media Sosial Instagram Pendidikan
Ekonomi Universitas Lampung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Kualitas barang yang sudah sampai di tangan konsumen tidak sesuai
dengan contoh gambar yang ditampilkan pada online shop di instagram
2. Tingkat kepercayaan konsumen terhadap penjual di media sosial
tergantung pada testimoni yang ditawarkan, dan terkadang banyak
konsumen yang tertipu dengan testimoni palsu dari pemilik account
3. Kurangnya endorser pada barang yang akan ditawarkan pada online shop
sehingga kurang menjangkau konsumen secara luas
4. Banyaknya pesaing usaha online yang menjual barang sejenis
5. Tingkat kepuasan pelanggan yang kurang optimal berpengaruh pada
menurunnya permintaan dari calon konsumen
6. Sulitnya mendapatkan kepercayaan konsumen berkat dampak negatif
penipuan secara online melalui media instagram
7. Tingkat kepercayaan konsumen yang sudah menurun dapat berpengaruh
langsung pada pendapatan yang diperoleh untuk setiap minggu atau
bahkan setiap bulannya
17
8. Pelaksanaan transaksi online yang masih lemah dari pengawasan petugas
sehingga pelaku penipuan sulit terdeteksi dan mudah untuk tetap
berkeliaran bebas di dunia maya
C. Batasan Masalah
Bersumber pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka harus
dibuat pembatasan masalah yang jelas dan nyata agar lebih dapat terorganisir
dan terkendali pada tujuan yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini,
sehingga masalah penipuan dan kurang puasnya konsumen dalam bertransaksi
online pada media sosial instagram dibatasi oleh berbagai aspek diantaranya,
Pengaruh Celebrity Endorser (X1), Testimoni (X2), dan Kualitas Pelayanan
(X3) terhadap Kepercayaan Konsumen (Y) pada Bisnis Mikro di Media Sosial
Instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
D. Perumusan Masalah
Berlandaskan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penilitian kali
ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh celebrity endorser terhadap kepercayaan konsumen
pada bisnis mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung?
2. Apakah ada pengaruh testimoni terhadap kepercayaan konsumen pada
bisnis mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas
Lampung?
18
3. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepercayaan konsumen
pada bisnis mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung?
4. Apakah ada pengaruh celebrity endorser, testimoni, dan kualitas pelayanan
terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro di media sosial
instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh celebrity endorser terhadap kepercayaan konsumen pada
bisnis mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung
2. Pengaruh testimoni terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro
di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung
3. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepercayaan konsumen pada
bisnis mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung
4. Pengaruh celebrity endorser, testimoni, dan kualitas pelayanan
terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro di media sosial
instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung
19
F. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan mampu dimanfaatkan untuk menambah
wawasan maupun literatur dalam aspek manajemen pemasaran, terutama
dalam menganalisis pengaruh celebrity endorser, testimoni, dan kualitas
pelayanan terhadap kepercayaan konsumen.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pelaku bisnis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan dalam mengembangkan
maupun meningkatkan mutu usaha pelaku usaha dari segi manajemen
pemasaran terutama yang melakukannya melalui internet di media
sosial instagram.
b. Bagi konsumen
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi yang bisa
dipertimbangkan dalam berbelanja secara online melalui media
instagram.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini nantinya dapat menambah khazanah pengetahuan peneliti.
Terutama di bidang pemasaran online serta sebagai sarana untuk
menerapkan ilmu-ilmu teoritis serta menyebarluaskannya, menambah
wawasan, pengalaman serta pengetahuan tentang pengaruh celebrity
endorser, testimoni, dan kualitas pelayanan terhadap kepercayaan
konsumen pada bisnis mikro di media sosial instagram
20
d. Bagi Akademisi:
Penelitian ini nantinya dapat meningkatkan perbendaharaan
perpustakaan tentang pengaruh celebrity endorser, testimoni, dan
kualitas pelayanan terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro
di media sosial instagram serta dapat menjadi pembanding bagi peneliti
lain dalam melakukan penelitian selanjutnya.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
1. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian yang akan diteliti adalah pengaruh
celebrity endorser (X1), testimoni (X2), dan kualitas pelayanan (X3)
terhadap kepercayaan konsumen (Y) pada bisnis mikro di media sosial
instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
2. Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Pendidikan
Ekonomi Universitas Lampung
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020
21
5. Ilmu Penelitian
Ruang lingkup ilmu penelitian kali ini adalah manajemen pemasaran,
khususnya dalam aspek digital marketing
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Kepercayaan Konsumen
a. Pengertian Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan telah menarik perhatian lebih untuk hal penelitian dan
telah teridentifikasi sebagai suatu kunci penggerak kesuksesan e-
commerce (Jarvenpaa & Staples dalam Muwartiningsih dan Apriliani
2013). Konsumen yang telah menaruh kepercayaan besar terhadap
suatu produk, akan menimbulkan minat beli secara konstan terhadap
produk tersebut.
Kepercayaan menurut Colquitt dan Rodell (2011) merupakan kesediaan
satu pihak untuk menerima risiko dari tindakan pihak lain berdasarkan
harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk
pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk
mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya.
Morgan dan Hunt dalam (Akbar dan Parvez,2009:26) “stated that trust
exist only when one party has confidence in an exchange partner’s
reliability and integrity” menyampaikan bahwa kepercayaan hanya ada
23
ketika salah satu pihak yakin dalam hubungan kerjasama yang dapat
diandalkan dan mempunyai integritas.
Kepercayaan konsumen (Consumen Beliefs) adalah semua pengetahuan
yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat
konsumen tentang objek,atribut, dan manfaatnya (Mowen dan Minor
dalam Setyawan: 2013)
a. Objek (Objects), dapat berupa segala sesuatu dimana seseorang
memiliki kepercayaan dan sikap baik itu dalam suatu produk,
orang, ataupun perusahaan.
b. Atribut (Attributes) adalah fitur pendukung atau karakteristik yang
mungkin dimiliki oleh objek atau tidak.
c. Manfaat (Benifits) adalah hasil positif dari atribut yang diberikan
kepada konsumen.
(Mowen dan Minor dalam Setyawan: 2013) seseorang membentuk tiga
jenis kepercayaan yaitu:
1. Kepercayaan Atribut-Objek (object-attribute beliefts)
Yaitu kepercayaan tentang atribut-objek yang biasanya terhubung
dengan objek,seperti seseorang, barang, atau jasa.
2. Kepercayaan manfaat-attribute (attribute-benifit beliefts)
Yaitu seseorang yang memercayai tentang produk dan jasa yang
mampu menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan mereka
(pelanggan).
24
3. Kepercayaan manfaat-objek (object-benifit beliefts)
Yaitu jenis kepercayaan yang terbentuk karena proses hasil
hubungan antara objek dan manfaatnya. Kepercayaan objek-
manfaat merupakan persepsi yang dibangun oleh konsumen tentang
sejauh apa produk, orang, atau jasa tertentu dapat memberikan
manfaat tertentu.
Morgan et al. (dalam Akbar dan Parvez, 2009) menjelaskan beberapa
manfaat dari adanya kepercayaan:
1. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjalin
dan menjaga hubungan dengan bekerjasama dengan rekan dagang.
2. Kepercayan untuk menolak pilihan jangka pendek dan lebih baik
memilih keuntungan jangka panjang.
3. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk menghadirkan risiko
besar dengan cara bijaksana karena percaya bahwa rekan dagang
tidak akan mengambil kesempatan yang dapat merugikan pasar.
b. Indikator Kepercayaan Konsumen
Indikator kepercayaan menurut Gefen (dalam Yee dan Faziharudean,
2010) terdiri dari 3 komponen, yaitu:
1. Integritas (Integrity)
Integritas sebuah perusahaan tergantung pada konsistensi tujuan
perusahaan yang dibuat pada awal perencanaan, apakah komunikasi
perusahaan dengan perusahaan lain sudah kredibel dan apakah
tindakan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan tujuan
25
yang ingin dicapai perusahaan dengan perencanaan awal, serta
persepsi konsumen yang dibangun tentang perusahaan yang
memang mengikuti prinsip dan dapat diterima seperti berperilaku
menepati janji, jujur, dan sesuai etika.
2. Kebaikan (Benevolence)
Kebaikan didasarkan pada tingginya kepercayaan dari konsumen
yang diberikan kepada perusahaan yang memiliki tujuan serta
motivasi.
3. Kompetensi (Competence)
Kompetensi adalah kemampuan untuk memberikan solusi dari suatu
permasalahan yang dihadapi oleh konsumen. Karakteristik dan
keahlian mengacu pada kemampuan sehingga memungkinkan
perseorangan atau suatu kelompok berpengaruh secara dominan.
Berdasarkan uraian diatas, maka indikator dalam penelitian ini yaitu
integritas (integrity), kebaikan (benevolence), kompetensi
(competence). Indikator tersebut digunakan karena dianggap cocok
dengan penelitian ini.
2. Celebrity Endorser
a. Pengertian Celebrity Endorser
Penjualan yang meningkat dari suatu produk tidak dapat dipisahkan dari
peran bintang iklan dalam kegiatan mempromosikan produk yang
bersangkutan, apalagi iklan yang sering ditampilkan melalui media
sosial seperti Instagram. Zaman milenial seperti ini, perdagangan online
26
di Indonesia sangat marak diakses dan sangat diminati sehingga pelaku
usaha harus jeli dan melihat kesempatan yang dimiliki untuk
menyampaikan produk tersebut kepada konsumen, salah satu contohnya
dengan menggunakan celebrity endorser.
Menurut Halonen-Knight dan Hurmerinta dalam Shafira dan Ferdinand
(2017:2) dalam teori komunikasi, celebrity endorsement adalah salah
satu bentuk komunikasi satu arah dan proses persuasif dimana faktor
yang terdapat pada endorser yang merupakan hal yang utama. Maka
celebrity endorser memiliki tujuan dalam hal persuasif atau
memengaruhi konsumen untuk membeli produk.
Royan dalam Sari, Ranis Dewinta (2014:23) selebriti adalah orang yang
mempunyai profil menonjol serta mempunyai daya tarik publik dan
pengaruh sehari-hari dalam media. Hal ini diperkuat dengan daya tarik
popularitas yang besar, mudah dikenali oleh masyarakat umum dan
menonjol dalam bidang tertentu. Untuk mewakili segmen pasar yang
dibidik, maka selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk
mencapai tujuan.
Charbonneau dalam Shafira dan Ferdinand (2017:2) memaparkan
bahwa saat selebriti mempromosikan suatu merek, selebriti tersebut
membawa citra dan nilai dirinya, sehingga citra dari dalam diri selebriti
pun akan pindah ke merek yang dipromosikannya. Seturut pendapat
Sadat dalam Shafira dan Ferdinand (2017:2) karakter seorang endorser
dapat “menular” pada merek yang diiklankannya. Maka dari itu
27
perusahaan harus memilih celebrity endorser yang dapat menciptakan
hubungan yang baik dengan produk sehingga munculah persepsi merek
yang positif di mata konsumen dan juga memilih celebrity endorser
dengan kriteria yang tepat selain untuk menarik konsumen.
Pada penelitian kali ini, penulis menyimpulkan bahwa pengertian dari
celebrity endorser adalah seseorang yang menyewakan jasa untuk
membantu mempromosikan suatu produk baik itu barang maupun jasa
yang biasanya dilakukan oleh selebriti yang terkenal ataupun orang-
orang yang sengaja ditunjuk karena mempunyai citra yang baik ataupun
dikenal oleh khalayak ramai sehingga menarik perhatian konsumen
untuk membeli produk tersebut.
b. Kriteria Celebrity Endorser
Menurut Shimp (dalam Hollensen dan Schimmelpfennig, 2012)
mengutarakan adanya 5 karakteristik endorser yang disingkat menjadi
TEARS yang terbagi menjadi dua dimensi, yang pertama dimensi dari
kredibilitas yang terdiri dari trustworthiness (kepercayaan), dan
expertise (keahlian). Dimensi kedua adalah dimensi dari daya tarik
yaitu attractiveness (daya tarik), respect (kehormatan), dan similarity
(kecocokan dengan target). Sedangkan menurut Ing dan Furuoka (2007)
atribut endorser yaitu:
28
1. Credibility
Keterampilan serta kemampuan seorang yang dipercaya sebagai
selebriti untuk menumbuhkan rasa percaya orang lain mengenai
produk yang di promosikan.
2. Attractiveness
Daya tarik fisik, kecerdasan, atau bahkan gaya hidup yang dapat
menjadi sesuatu yang dapat dilihat dari dalam diri selebriti.
3. Meaningfulness
Mengetahui seberapa kuat pengaruh yang ditimbulkan selebriti dalam
benak konsumen, sehingga dapat berpengaruh terhadap persepsi
konsumen tentang suatu produk
Berdasarkan penjelasan di atas, indikator yang digunakan adalah
Credibility, Attractiveness, Meaningfulness dikarenakan sesuai dengan
penelitian kali ini
c. Jenis-Jenis Endorser
Jenis endorser menurut Shimp dalam Sari, Ranis Dewinta (2014:23)
dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Orang Biasa
Orang biasa ialah orang yang bukan berasal dari kalangan selebriti
namun bertugas untuk mendukung suatu produk yang ingin
dipromosikan.
29
2. Selebriti
Selebriti merupakan orang yang bekerja sebagai artis (penyanyi,
aktor, atau atlit) dan dikenal oleh khalayak ramai dalam bidang
yang berbeda sesuai keahlian.
3. Para Ahli
Para ahli merupakan orang yang mempunyai pengetahuan dan
kemampuan lebih sehingga pendapatnya sering diperhitungkan
tentang suatu produk tertentu. Maka dari itu, pendapat dari para ahli
banyak dituruti oleh orang-orang yang memang tidak mengenal
tentang produk tersebut. Para ahli berperan penting dalam
pelaksanaan komunikasi dari mulut ke mulut tentang pemasaran
suatu produk.
3. Testimoni
a. Pengertian Testimoni
Menurut Griffiths (2011:153) testimoni adalah cara membangun
kredibilitas, informasi yang dipublikasikan di media harus memihak
kepada orang banyak dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
Testimoni sangat membantu konsumen untuk menimbulkan rasa
percaya atau bahkan mengambil keputusan membeli produk/jasa karena
mendapatkan rekomendasi positif dari pihak ketiga dan akan lebih
dipercaya jika ada seorang pelanggan yang mau membagikan
pengalaman karena sudah menggunakan produk/jasa tersebut.
30
Menurut Lovelock dalam Ardiansyah (2018) testimoni merupakan
komentar atau rekomendasi yang disebarkan pelanggan berdasarkan
pengalaman yang diterimanya dan memiliki pengaruh yang kuat
terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak lain.
Dapat diambil kesimpulan bahwa testimoni adalah rekomendasi dari
pihak ketiga yang bersifat persuasif yang didukung dengan pernyataan
pengalaman pihak ketiga dalam mereview suatu produk yang pada
akhirnya akan membantu calon konsumen dalam menjatuhkan pilihan
untuk membeli produk tersebut.
b. Indikator Testimonial
Menurut Rhenald Kasali dalam Cahya (2018) menyampaikan indikator
testimonial, yaitu terdiri dari:
1. Attention (perhatian)
Iklan yang dibuat harus dapat menarik perhatian khalayak ramai
sesuai dengan target pasar. Untuk dapat menarik mata dari target
pasar, maka diperlukan tambahan yang dapat meningkatkan nilai
estetikanya antara lain berapa penggunaan warna, jenis-jenis huruf,
ukuran, dan tata letak yang akan ditampilkan.
2. Interest (minat)
Iklan harus dibuat dengan kalimat pembuka yang menarik serta
mampu memikat minat dari target sasaran.
31
3. Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan dapat meningkatkan kebutuhan atau keinginan target sasaran
untuk memiliki, melakukan atau menggunakan sesuatu.
4. Conviction (rasa yakin)
Dalam pembuatan iklan harus dapat dipercaya dan menimbulkan
rasa yakin yang ditujukan untuk target sasaran yang didukung
dengan pembagian tester atau sampel gratis, pengujian dari pihak
ketiga, dan adanya testimonial.
5. Action (tindakan)
Langkah yang diharapkan dari calon konsumen, yaitu adanya suatu
tindakan. Bujukan yang dilakukan berupa usaha untuk membujuk
calon konsumen agar sesegera mungkin melakukan transaksi
pembelian.
Menurut Griffiths (2011) memaparkan beberapa indikator testimoni,
diantaranya :
1. Pengakuan
Pesan yang ingin disampaikan di dalam testimoni harus
mengutamakan hal-hal yang logis dan faktual
2. Kredibilitas
Pesan yang ingin disampaikan untuk khalayak ramai harus dapat
memicu rasa percaya
32
3. Rekomendasi
Pesan yang ingin disampaikan untuk khalayak ramai bersumber
pada literatur ataupun sumber yang dapat dipercaya
4. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Beberapa contoh pengertian kualitas menurut Tjiptono dalam Wijaya
(2015) adalah:
(1) Kesesuaian dengan persyaratan; (2) Kecocokan untuk pemakaian;
(3) Perbaikan Bekelanjutan; (4) Bebas dari kerusakan/cacat; (5)
Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat; (6)
Melakukan segala sesuatu secara benar; (7) sesuatu yang bisa
membahagiakan pelanggan.
Menurut Goetsch dan Davis dalam Wijaya (2015) menyatakan bahwa:
Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang berhubungan dengan
terpenuhinya harapan/kebutuhan pelanggan, dimana pelayanan
dikatakan berkualitas apabila dapat menyediakan produk dan jasa
(pelayanan) sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Dalam
hal ini, kualitas pada dasarnya terkait dengan pelayanan yang baik,
yaitu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan atau
masyarakat secara memuaskan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Trigono dalam Wijaya (2015), bahwa
pelayanan yang terbaik yaitu:
Melayani setiap saat, secara tepat dan memuaskan, berlaku sopan,
ramah dan menolong serta profesional, bahwa kualitas ialah standar
yang harus dicapai oleh seseorang/kelompok/lembaga/organisasi
mengenai kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja atau produk
yang berupa barang dan jasa. Berkualitas mempunyai arti memuaskan
pada yang dilayani, baik internal maupun eksternal dalam arti optimal
atas pemenuhan atas tuntutan/persyaratan pelanggan masyarakat.
33
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai pengertian kualitas
pelayanan, peneliti menyimpulkan bahwa pengertian kualitas pelayanan
adalah seluruh kemampuan yang dikerahkan oleh pihak penyelenggara
pelayanan yang membentuk suatu totalitas dalam hal memberikan layanan
atas produk (barang atau jasa) yang akan dijual maupun layanan
administrasi yang diberikan kepada pelanggan/masyarakat, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan serta dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
berdasarkan tingkat ekspektasi yang diharapkan oleh pelanggan.
b. Penilaian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan dapat dikatakan berkualitas ataupun tidak berkualitas
berdasarkan acuan pada penilaian dari pelayanan yang diberikan. Penilaian
kualitas pelayanan, menurut Parasuraman dalam Wijaya (2015),
mendefinisikannya sebagai berikut:
Penilaian kualitas pelayanan sebagai suatu pertimbangan global atau
sikap yang berhubungan dengan keungggulan (superiority) dari suatu
pelayanan. Penilaian kualitas pelayanan sama dengan sikap individu
secara umum terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya, ditambahkan
bahwa penilaian kualitas pelayanan adalah tingkat dan arah perbedaan
antara harapan dan persepsi pelanggan.
Dalam rangka memberi penilaian sejauh mana kualitas pelayanan publik
yang diberikan oleh penyelenggara usaha, diperlukan kriteria yang dapat
menunjukkan apakah pelayanan yang diberikan dapat dikatakan layak atau
tidak layak, berkualitas ataupun tidak. Berkenaan dengan hal tersebut,
Zeithaml et. Al. (1990) dalam Wijaya (2015) mengatakan bahwa:
SERVQUAL is an empirically derived method that may be used by a
services organization to improve service quality. The method involves
34
the development of an understanding of the perceived service needs of
target customers. The resulting gap analysis may then be used as a
driver for service quality improvement.
SERVQUAL merupakan suatu metode yang diturunkan secara empiris
dan dapat digunakan oleh organisasi pelayanan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan. Metode ini meliputi pengembangan dari suatu
pemahaman terhadap kebutuhan layanan yang dirasakan oleh
pelanggan. Hal ini diukur dari persepsi kualitas layanan yang diberikan
oleh organisasi yang bersangkutan. Analisis kesenjangan yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk peningkatan
kualitas layanan.
Berdasarkan uraian di atas, Zeithaml dalam Wijaya (2015) menjelaskan
bahwa ukuran kualitas pelayanan memiliki sepuluh dimensi, yaitu:
1. Tangibles (berwujud fisik), terdiri atas fasilitas fisik, peralatan,
personil dan komunikasi;
2. Reliability (kehandalan), terdiri dari kemampuan unit pelayanan
dalam menciptakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat;
3. Responsiveness (ketanggapan), kemauan untuk membantu
konsumen, bertanggungjawab terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan;
4. Competence (kompeten), terdiri atas tuntutan yang dimilikinya,
pengetahuan dan keterampilan yang baik oleh aparatur dalam
memberikan pelayanan;
5. Courtesy (ramah), sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap
terhadap keinginan konsumen serta mau melakukan kontak;
6. Credibility (dapat dipercaya), sikap jujur dalam setiap upaya untuk
menarik kepercayaan masyarakat;
7. Security (merasa aman), jasa pelayanan yang diberikan harus bebas
dari berbagai bahaya atau resiko;
8. Access (akses), terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan
pendekatan;
9. Communication (komunikasi), kemauan pemberi pelayanan untuk
mendengarkan suara, keinginan atau aspirasi pelanggan;
35
10. Understanding the customer (memahami pelanggan), serta
melakukan segala usaha untuk mengetahui kebutuhan pelanggan.
Menurut zeithaml (1990) dalam Wijaya (2015) menyatakan bahwa
kualitas pelayanan dapat diukur dari 5 dimensi, yaitu: Tangible
(Berwujud), Reliability (Kehandalan), Responsiveness (Ketanggapan),
Assurance (Jaminan), dan Emphaty (Empati). Masing-masing dimensi
memiliki indikator sebagai berikut:
1. Untuk dimensi Tangible (Berwujud), terdiri atas indikator:
a. Penampilan petugas/aparatur dalam melayani pelanggan
b. Kenyamanan tempat melakukan pelayanan
c. Kedisiplinan petugas/aparatur dalam melakukan pelayanan
d. Kemudahan proses dan akses layanan
e. Penggunaan alat bantu dalam pelayanan
2. Untuk dimensi Reliability (Kehandalan), terdiri atas indikator:
a. Kecermatan petugas dalam melayani pelanggan
b. Memiliki standar pelayanan yang jelas
c. Kemampuan petugas/aparatur dalam menggunakan alat bantu
dalam proses pelayanan
d. Keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses
pelayanan
3. Untuk dimensi Responsiveness (Respon/Ketanggapan), terdiri atas
indikator:
a. Merespon setiap pelanggan/ pemohon yang ingin mendapatkan
pelayanan
b. Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat dan tepat
c. Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cermat
d. Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas
4. Untuk dimensi Assurance (Jaminan), terdiri atas indikator:
a. Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan
b. Petugas memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan
c. Petugas memberikan jaminan kepastian biaya dalam pelayanan
5. Untuk dimensi Emphaty (Empati), terdiri atas indikator:
a. Mendahulukan kepentingan pemohon/ pelanggan
b. Petugas melayani dengan sikap ramah
c. Petugas melayani dengan sikap sopan santun
d. Petugas melayani dengan tidak diskriminatif (membeda- bedakan)
e. Petugas melayani dan menghargai setiap pelanggan
36
5. Pengertian Pemasaran
Pemasaran berawal dari pemenuhan kebutuhan insan yang pada akhirnya
berkembang menjadi keinginan manusia. Pemasaran adalah sebuah
kegiatan inti yang wajib dilaksanakan oleh sebuah perusahaan baik itu
mencakup usaha mikro ataupun makro yang didalamnya melibatkan
kegiatan menciptakan inovasi, memproduksi, memasarkan dan menyajikan
tawaran yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi konsumen, mitra bisnis, dan
masyarakat umum. Didalam pemasaran, kegiatan memasarkan produk
tidak hanya sebatas pada media saja, baik itu media massa, media sosial,
ataupun media elektronik namun juga dapat dilakukan pada berbagai
lapisan kegiatan hidup manusia. Pemasaran merupakan kegiatan inti dalam
hal penyampaian informasi produk yang dilakukan oleh para produsen
yang dilengkapi informasi secara detail serta diselipkan manfaat untuk
memberi kepuasan kepada pelanggan. Sehingga, kesuksesan yang
diperoleh perusahaan tidak dapat digantungkan pada kerja keras dari pihak
perusahaan saja, namun harus diimbangi pada kepuasan konsumen.
Beberapa ahli merumuskan pengertian dari pemasaran sebagai berikut:
Menurut (Kotler, 2009:5) pemasaran adalah bekerja dengan pasar sasaran
untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa
keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu
perusahaan.
37
Menurut Kotler dan Armstrong (2015:29) pemasaran berperan sebagai
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan yang kuat untuk
menangkap nilai dari konsumen sebagai imbalan.
Dari beberapa uraian diatas dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah
seluruh rancangan kegiatan yang dibangun untuk membentuk hubungan
yang erat dengan calon konsumen agar mampu untuk sampai pada aspek
memberi kepuasan kepada konsumen, volume penjualan dapat
ditingkatkan, serta tujuan awal dari pelaku bisnis dapat tercapai.
6. Pemasaran Online
Pemasaran yang dilakukan menggunakan sistem komputer online
interaktif, yang membentuk relasi antara pembeli dan penjual secara
elektronik, merupakan bagian terpenting dari e-commerce atau proses
perdagangan secara elektronik dengan menggunakan website, blog atau
media sosial.(Setiawati, Ira & Penta Widyartati, 2017)
Brenda Kienan mengatakan bahwa e-marketing (pemasaran online) adalah
melakukan usaha online yang bentuk nyatanya adalah dengan menjual
produk baik itu barang maupun jasa kepada konsumen secara online.
Ringkasnya adalah memproduksi, mengkomunikasikan dan
menyebarluaskan hubungan komersial secara online dengan konsumen
(Kienan dalam Mardiani dan Imanuel, 2013:153).
38
Menurut Sari, Ranis Dewinta (2014:16) menyebutkan pengertian dari
pemasaran online adalah pemasaran yang dilakukan melalui sistem
komputer online interaktif yang menghubungkan konsumen dan penjual
secara elektronik. Pemasaran berbasis internet dapat dimaknai sebagai
penggunaan teknologi digital dan internet yang saling berelasi agar
tercapai tujuan yang mendukung konsep pemasaran modern. Teknologi
yang terlibat di dalamnya termasuk media sosial. Pemasaran media sosial
adalah rancangan dari sebuah strategi yang melibatkan cara atau proses
untuk mampu memperoleh pengunjung website atau perhatian melalui
situs media sosial. Dalam hal ini, dapat juga disebut pemasaran media
sosial yang artinya kegiatan usaha yang direncanakan dan dilaksanakan
untuk melaksanakan kegiatan promosi suatu produk baik itu barang
maupun jasa melalui berbagai media sosial.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
pemasaran online (e-marketing) adalah suatu proses pemasaran yang
dibantu dengan menggunakan internet, sehingga calon konsumen dapat
memperoleh informasi lebih lengkap mengenai produk melalui deskripsi
produk yang diunggah owner (pemilik toko) pada lapak internet miliknya,
yang tujuan akhirnya adalah terjadinya transaksi kesepakatan jual beli
antara penjual dan konsumen.
39
7. Bauran Pemasaran
Pemasar mempunyai tugas untuk merangkai rancangan pemasaran atau
program dalam hal untuk mencapai tujuan yang diinginkan penjual.
Pemasaran memiliki program sendiri yang terdiri dari beberapa keputusan
tentang bauran alat-alat pemasaran dan digunakan untuk dapat memenuhi
tujuan dari perusahaan tersebut.
Pengertian bauran pemasaran menurut para ahli:
(Assauri dalam Ulus, 2013:1136) Bauran pemasaran adalah strategi yang
dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana
perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu,
yang merupakan sasaran pasarnya.
Bauran pemasaran rangkaian sarana pemasaran taktis terpadu yang dapat
dikendalikan (produk, harga, tempat, dan promosi) untuk mengetahui
respon pasar sasaran yang diinginkan oleh perusahaan (Machfoedz dalam
Ulus, 2013:1136). Unsur-unsur bauran pemasaran menurut Tjiptono dalam
Ulus (2013:1136):
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen
untuk diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Barang Produk yang ditawarkan meliputi barang
maupun jasa. Contoh produk yang berbentuk barang seperti komputer,
40
televisi, ataupun sepeda motor, dan lainnya. Produk berbentuk jasa
meliputi transportasi, restoran, dan penginapan.
2. Harga
Harga ialah unsur marketing mix (bauran pemasaran) satu-satunya
yang bisa menghasilkan penerimaan penjualan. Harga dapat
diungkapkan dengan berbagai istilah misalnya premium, bunga, iuran,
sewa, tarif, honorarium, komisi, upah, spp dan sebagainya.
3. Lokasi
Pendistribusian merupakan kegiatan penting dari pemasaran yang
bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar penyampaian
barang dan jasa yang berasal dari produsen untuk konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jumlah, jenis, harga,
tempat, dan saat dibutuhkan).
4. Promosi
Promosi merupakan strategi khusus yang dibuat untuk mencapai tujuan
dari suatu organisasi pemasaran yang melibatkan kegiatan dengan
hubungan masyarakat, promosi penjualan, dan iklan pribadi sehingga
khalayak ramai dapat melihatnya. Promosi juga merupakan fungsi
komunikasi dari perusahaan dan bertanggung jawab untuk
menyampaikan informasi dan membujuk/mengajak pembeli. Promosi
ialah salah satu faktor penentu keberhasilan dari suatu program
pemasaran. Dapat diambil kesimpulan dari pernyataan di atas bahwa
bauran pemasan (Marketing Mix) adalah kumpulan dari beberapa
variabel yang dimengerti dan dipahami serta dapat digunakan oleh
41
manajer perusahaan bagian pemasaran untuk meningkatkan kegiatan
penjualan dan pendapatan dari perusahaan, serta menarik konsumen
sebanyak-banyaknya guna mencapai tujuan awal dari perusahaan yaitu
terjadinya transaksi jual beli.
8. Relasi Marketing Digital dengan Pembelajaran
Adapun hubungan marketing digital dalam pembelajaran:
1. SMA
Marketing digital tidak dipelajari secara mendetail pada bangku
SMA. Namun, mata pelajaran marketing merupakan salah satu
cabang yang dipelajari dalam ilmu manajemen. Sehingga materi
SMA hanya mempelajari tentang konsep manajemen yang
ditampilkan pada kompetensi dasar 3.1 (mendeskripsikan konsep
manajamen) dan 4.1 (menyajikan konsep manajemen). Konsep
manajemen dipelajari oleh siswa kelas X pada semester 1.
Kontribusi untuk pembelajaran bagi siswa SMA adalah untuk
mengembangkan jiwa enterpreneur sehingga dapat menjadi sumber
pendapatan.
2. SMK
SMK mempelajari tentang strategi pemasaran yang merupakan
salah satu cabang ilmu dalam marketing digital. Strategi pemasaran
dipelajari secara mendalam di SMK kelas X semester 1 dan 2 pada
program keahlian tata niaga dengan kompetensi keahlian
pemasaran. Kontribusi bagi siswa SMK adalah untuk mendalami
42
ilmu pemasaran sehingga siswa SMK dapat terjun langsung
menjadi enterpreneur dan membuka lapangan pekerjaan sendiri.
3. Perguruan Tinggi
Cabang ilmu marketing digital pada perguruan tinggi dipelajari
secara bertahap dari semester awal. Perguruan tinggi dalam hal ini
yaitu program studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung
yang mempelajari marketing digital dalam bentuk mata kuliah
pengantar manajemen dan dipelajari pada semester 1. Semester 3
mempelajari tentang kewirausahaan yang membekali mahasiswa
untuk memulai usaha dengan bekal ilmu kewirausahaan.
Selanjutnya, pada semester 4 mata kuliah marketing dapat
dipelajari dan untuk semester 5 yaitu mata kuliah studi kelayakan
bisnis. Mata kuliah ekonomi digital, kewirausahaan serta
manajemen pemasaran dapat dipelajari pada semester 6. Sehingga
untuk program studi Pendidikan Ekonomi mempelajari cabang
ilmu marketing digital hampir di setiap semester. Kontribusi mata
kuliah ini adalah untuk mendukung mahasiswa dalam
mengembangkan jiwa enterpreuner dan membekali dengan ilmu
marketing secara lengkap.
B. Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian yang Relevan
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Phang Ing,
Fumitaka
Furuoka
(Volume 3, No.
2, June 2007)
An Examination Of
The Celebrity
Endorsers’
Characteristics and
Their Relationship
Studi ini meneliti berbagai
dimensi dari celebrity endorser
dan hubungannya dengan citra
merek produk. Dari hasil temuan
menunjukkan hubungan yang
43
With The
Image Of Consumer
Products
signifikan antara semua lima
dimensi dan citra merek produk,
dengan skor tertinggi yaitu dari
dimensi kredibilitas. Kerangka
kerja empat dimensi celebrity
endorser telah dimodifikasi
dengan menambahkan
dimensi tambahan
kebermaknaan
(meaningfullness) selebriti.
2.
Svend Hollensen,
Christian
Schimmelpfennig
(Volume 31, No.
1, 2013)
Selection of
Celebrity Endorsers
A Case Approach to
Developing an
Endorser Selection
Process Model
Penelitian menunjukkan bahwa
asumsi yang berlaku umum
bahwa endorser dipilih dan
diseleksi secara menyeluruh
oleh agensi kreatif mungkin
tidak berlaku secara universal.
Model normatif untuk
menggambarkan secara
berkelanjutandari proses seleksi
dalam praktek yang disarankan
dan dua studi kasus kutub
(Merek Swiss Lindt dan
Vitatherm Austria) yang
disajikan secara mendalam
dalam penelitian ini.
3.
Heny Cahya
(Volume 6, No.
4, 2018)
Pengaruh
Testimonial dan
Endorsement
terhadap Keputusan
Pembelian Produk
Hijab melalui Media
Sosial Instagram
pada Toko Queena
Hijab Samarinda
Penelitian ini menghasilkan
pengaruh yang signifikan secara
simultan antara variabel
testimonial dan endorsement
terhadap keputusan pembelian
produk hijab melalui media
sosial Instagram pada Toko
Queena Hijab Samarinda, dari
hasil analisis uji t menunjukan
bahwa secara parsial variabel
testimonial dan endorsement
berpengaruh secara signifikan.
4.
Mohammad
Muzahid Akbar,
Noorjahan
Parvez
(Volume 29, No.
1, January-April
2009)
Impact of Service
Quality, Trust, and
Customer
Satisfaction on
Customer Loyalty
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepercayaan dan
kepuasan pelanggan
berhubungan secara signifikan
dan positif dengan loyalitas
pelanggan. Kepuasan pelanggan
telah ditemukan sebagai
mediator penting di antara
44
keduanya persepsi kualitas
layanan dan loyalitas pelanggan.
Pemahaman yang jelas tentang
dalil hubungan antar variabel
yang diteliti mungkin
mendorong layanan penyedia
seluler untuk mengetahui
tindakan yang sesuai untuk
memenangkan kepercayaan
pelanggan dengan memberikan
layanan yang lebih baik untuk
menciptakan sifat loyalitas dari
pelanggan
5. Afrinda
Khoirista, Edy
Yulianto, M.
Kholid Mawardi
(Volume 25, No.
2, Agustus 2015)
Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap
Kepuasan Pelanggan
(Survey pada
Pelanggan Fedex
Express Surabaya)
Berdasarkan analisis koefisien
determinasi diperoleh hasil
Rsquare (koefisien dterminasi)
sebesar 0,583 artinya bahwa
58,3% variabel kepuasan
pelanggan dipengaruhi oleh
variabel kualitas pelayanan,yang
terdiri dari tangible, reliability,
responsiveness, assurance dan
empathy sedangakan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak dibahas dalam
penelitian ini. Terdapat
pengaruh signifikan secara
parsial (individu) pada variabel
reliability, responsiveness,
assurance, dan empathy
terhadap kepuasan pelanggan
dengan hasil signifikansi
t(0,000) < α 0,005. Sedangkan
pengaruh variabel tangible
menunjukkan hasil yang tidak
signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dengan nilai t(0,000)
> α 0,05.
6.
Muwartiningsih,
Erin Putri
Apriliani
(Volume 4, No.
2, 2013)
Apakah Kepercayaan
Konsumen Lebih
Efektif daripada
Risiko dan Harga?
Penelitian ini menghasilkan
bahwa risiko mempengaruhi
keputusan pembelian online,
harga tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian
online, dan kepercayaan
mempengaruhi keputusan
pembelian online. Kesimpulan
yang diperoleh adalah semakin
45
tinggi kepercayaan konsumen,
akan meningkatkan keputusan
pembeliannya, meskipun
semakin tinggi tingkat risiko
yang mungkin muncul dan
semakin tinggi harga yang harus
dibayarkan konsumen
Sumber : Jurnal Nasional dan Internasional
C. Kerangka Pikir
Seiring perkembangan zaman, berbelanja berbasis online sudah menjamur di
berbagai media sosial, salah satunya adalah instagram. Maka dibutuhkan
berbagai bukti pendukung yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan
bagi konsumen, diantaranya adanya celebrity endorser, testimoni, dan juga
kualitas pelayanan yang diberikan. Kepercayaan konsumen ialah suatu sikap
alamiah yang terbentuk karena hasil proses transaksi pembelian berdasarkan
pengalaman berbelanja. Kepercayaan konsumen melahirkan motivasi terhadap
perspektif konsumen, berikut akhirnya konsumen dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya melalui apa yang sudah pelanggan percayakan. Kepercayaan
konsumen berelasi dengan perasaan dan intuisi, karena apabila konsumen
merasa puas dan senang dalam melakukan transaksi pembelian suatu produk
maka hal tersebut dapat memperkuat dan meningkatkan kepercayaan
konsumen.
Saat berbelanja online melalui media instagram, tahap awal yang dilakukan
konsumen yaitu melihat celebrity endorser yang membantu mempromosikan
barang yang ditawarkan. Celebrity endorser sendiri merupakan unsur yang
tidak boleh dilewatkan dalam bidang pemasaran di era milenial. Celebrity
46
endorser merupakan seseorang yang ditunjuk oleh pemilik produk baik itu
selebriti ataupun influencer untuk melakukan kegiatan endorsement yang
ditujukan kepada konsumen untuk mengajak menggunakan suatu produk
tertentu. Jika celebrity endorser yang disewa jasanya mempunyai penampilan
yang meyakinkan baik itu selebriti ataupun warga biasa dengan followers yang
hampir sama dengan selebriti maka akan meningkatkan kepercayaan dari
konsumen. Dengan adanya pengalaman berbelanja, maka konsumen dapat
mengetahui account instagram tersebut dapat dipercaya atau tidak.
Setelah melihat celebrity endorser sebagai salah satu acuan dalam
menjatuhkan rasa kepercayaan terhadap online shop, konsumen pasti akan
tertarik pada review atau yang biasa disebut dengan testimoni. Testimoni
adalah rekomendasi alternatif yang ditawarkan kepada konsumen untuk
meningkatkan rasa percaya sehingga akhirnya dibentuk keputusan pembelian.
Testimoni ini merupakan salah satu cara yang digunakan oleh para penjual
guna meyakinkan konsumen. Sebuah iklan dapat dipercaya melalui berbagai
peragaan seperti membagikan sampel gratis, adanya testimonial, dan
pengujian dari pihak ketiga. Jika owner account instagram berkomitmen tinggi
untuk mencapai tujuan awal, yaitu mengutamakan kepuasan konsumen maka
kepercayaan konsumen akan bertumbuh seiring berjalannya waktu. Salah satu
unsur pendukung lain yang tak kalah penting adalah kualitas pelayanan yang
ditawarkan kepada konsumen. Ketika berbelanja baik itu secara konvensional
ataupun online, unsur kualitas pelayanan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
jual beli. Kualitas pelayanan adalah seberapa baik ukuran tingkat layanan yang
47
diberikan oleh owner apakah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
konsumen ataupun tidak. Maka dari itu, semakin baik pelayanan yang
dilakukan oleh penjual maka konsumen akan semakin tertarik, hal ini
didukung dengan salah satu dimensi kualitas pelayanan adalah emphaty.
Emphaty mencakup kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang
baik dan memahami kebutuhan para pelanggan. Sehingga konsumen
mendapatkan kebutuhan sesuai dengan apa yang konsumen inginkan. Dari situ
maka dapat timbul rasa puas dan terus mempercayakan apapun yang
dibutuhkan dengan bertransaksi dengan online shop tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa variabel Celebrity Endorser
(X1), Testimoni (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3). Variabel Kepercayaan
Konsumen (Y) digambarkan dalam skema sebagai berikut.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Celebrity Endorser (X1)
1. Meaningfullnes
2. Attractiveness
3. Credibility
Testimoni (X2)
1. Pengakuan
2. Kredibilitas
3. Rekomendasi
Kualitas Pelayanan (X3)
1. Tangible
2. Reliability
3. Responsive
4. Assurance
5. Emphaty
Kepercayaan Konsumen (Y)
1. Integrity
2. Benevolence
3. Competence
48
D. Hipotesis
Hipotesis ialah suatu pernyataan yang bersifat sementara atau dugaan yang
sangat memungkinkan serta perlu dicari kebenarannya, yang digunakan
sebagai dasar perumusan masalah. Hipotesis bertujuan untuk mengarahkan
dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan penelitian.
Mengacu pada latar belakang masalah, rumusan masalah dan tinjauan pustaka
diatas, maka dapat dihasilkan hipotesis sementara dalam penelitian ini sebagai
berikut :
H1 : Ada pengaruh signifikan celebrity endorser terhadap kepercayaan
konsumen pada bisnis mikro di media sosial instagram mahasiswa
FKIP Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
H2 : Ada pengaruh signifikan testimoni terhadap kepercayaan konsumen
pada bisnis mikro di media sosial instagram mahasiswa FKIP
Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
H3 : Ada pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap kepercayaan
konsumen pada bisnis mikro di media sosial instagram mahasiswa
FKIP Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
H4 : Ada pengaruh simultan celebrity endorser, testimoni, dan kualitas
pelayanan terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro di
media sosial instagram mahasiswa FKIP Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
Menurut Sugiyono (2011) mengartikan metode penelitian adalah sebagai
langkah ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Metode ini digunakan untuk menentukan data penelitian, menguji
kebenaran, menemukan, dan mengembangkan wawasan ataupun
pengetahuan sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan. Pada
penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif verifikatif diiringi
dengan pendekatan ex post facto dan survey.
Penelitian yang mempunyai tujuan untuk melukiskan keadaan subjek atau
objek penelitian baik itu menggambarkan seseorang, lembaga, masyarakat,
ataupun lainnya untuk waktu saat ini yang didasarkan pada fakta-fakta
yang terlihat atau sebagaimana adanya merupaka pengertian dari
penelitian deskriptif. Sedangkan metode atau langkah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih serta
diaplikasikan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis disebut
penelitian dengan metode verifikatif.
50
Berdasarkan metode penelitian verifikatif, dapat diketahui pengaruh
hubungan kausal antara variabel X dan variabel Y (Sugiyono, 2008)
Penelitian kali ini mengacu pada data yang ada di tempat penelitian
sehingga pendekatan ex post facto dan survey berlaku pada penelitian ini.
Sugiyono (2011) menyebutkan bahwa ex post facto adalah sebuah
pendekatan penelitian yang dibuat dan dilakukan untuk menganalisis
peristiwa yang sudah terjadi dan meruntut kembali pada waktu lampau
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan sebuah kejadian.
Pendekatan survey adalah sebuah pendekatan yang digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),
tetapi melakukan suatu perlakuan dalam bentuk pengumpulan data,
misalnya mendengarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya (Sugiyono, 2011).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa pengertian populasi
ialah wilayah generalisasi dan terdiri atas subyek atau obyek yang
memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang sudah ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Ekonomi Universitas Lampung
angkatan 2016, 2017, 2018, dan 2019 yang berbelanja di media sosial
instagram dan berjumlah 263 orang.
51
Tabel 3.1 Jumlah Data Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
No Angkatan Jumlah
1. 2016 68 orang
2. 2017 68 orang
3. 2018 63 orang
4. 2019 64 orang
Total 263 orang
Sumber : Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung
2019
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini
jumlah populasi yang akan diteliti adalah sebanyak 263 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Sampel ialah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,
2013).
Dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya sampel dari populasi
dapat diketahui melalui rumus Slovin, yaitu:
n =𝑁
1±(𝑛 𝑒2)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
𝑒2 = Tingkat signifikan (0,1)
Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini
adalah:
n = 263
1 +263 (0,12)
52
n = 72,45 dibulatkan menjadi 73
Jadi menurut perhitungan di atas, besarnya sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 73 responden.
C. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan metode
nonprobability sampling didukung dengan jenis purposive sampling
dikarenakan dalam penelitian ini membutuhkan beberapa karakteristik,
diantaranya :
a. Mahasiswa dan mahasiswi S1 FKIP Pendidikan Ekonomi yang masih
terdaftar aktif angkatan 2016, 2017, 2018, dan 2019.
b. Pernah berbelanja melalui media sosial instagram dengan minimal 3
kali berbelanja melalui media sosial instagram.
c. Peneliti hanya meneliti mahasiswa dan mahasiswi S1 FKIP Pendidikan
Ekonomi angkatan 2016, 2017, 2018, dan 2019 saja agar penelitian
lebih efisien, dan efektif, serta tidak meluas agar data yang dihasilkan
lebih spesifik dan lebih mendalam seperti yang diharapkan.
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudiaan ditarik
kesimpulannya. Di dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu:
53
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas sering disebut variabel prediktor, antecedent, dan
stimulus. Variabel bebas ialah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini, yang menjadi variabel
prediktor adalah Celebrity Endorser (X1), Testimoni (X2), dan
Kualitas Pelayanan (X3).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Nama lain dari variabel terikat yaitu variabel output, konsekuen, dan
kriteria. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi yang akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2013). Variabel terikat di dalam penelitian ini ialah Kepercayaan
Konsumen (Y).
E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
Untuk mempermudah dalam melakukan pengamatan dan pengukuran dari
tiap variabel maka perlu mendefinisikan secara konseptual dan operasional
dari setiap variabel yang diteliti pada penelitian ini. Definisi konseptual
variabel adalah penarikan batas yang menjelaskan suatu konsep secara
singkat, jelas dan tegas. Pengertian dari opersional variabel adalah segala
sesuatu yang dapat memberikan berbagai macam penilaian serta gambaran
atas apa yang diteliti sehingga tampak lebih nyata fenomena-fenomena
yang terjadi. (Basrowi dalam Perdana 2019:47)
54
1. Definisi Konseptual Variabel
a. Celebrity Endorser (X1)
Celebrity endorser adalah seorang selebritis yang meminjamkan
atau menyewakan namanya untuk tampil membawakan nama
sebuah produk atau jasa dari suatu perusahaan yang bertujuan
mengenalkan kepada khalayak ramai (Schiffman & Kanuk, 2007,
dalam Sintani, L 2016). Maka dari itu, celebrity endorser
diharapkan dapat menunjang suatu produk atau jasa dikenal oleh
masyarakat luas atau bahkan digunakan secara continue.
b. Testimoni (X2)
Testimoni memiliki peran untuk membantu konsumen dalam
membuat pilihan alternatif serta langkah lebih jauh yaitu untuk
mengambil keputusan agar menggunakan produk/jasa karena telah
mendapatkan informasi dari pihak ketiga yang telah menggunakan
produk/jasa serta berbagi pengalamannya yang bersifat
rekomendasi sehingga nantinya dapat meyakinkan konsumen lain.
c. Kualitas Pelayanan (X3)
Kualitas pelayanan merupakan tolok ukur seberapa baik tingkat
pelayanan yang diberikan apakah sesuai dengan harapan pelanggan
ataukah tidak yang meliputi sikap pelayanan yang baik, yaitu cara
penjual dalam melayani konsumen secara memuaskan sesuai
kebutuhan pelanggan.
55
d. Kepercayaan Konsumen (Y)
Kepercayaan konsumen hanya akan terbentuk ketika salah satu
pihak yaitu pelanggan merasa yakin dalam membangun hubungan
kerjasama yang dapat diandalkan dengan penjual dan mempunyai
nilai integritas tinggi.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Celebrity Endorser
Celebrity endorser merupakan skor dari penilaian personal tentang
kebermaknaan, daya tarik, serta kredibilitas yang menjadi sub
variabel pengukuran dari celebrity endorser tersebut. Adapun
pengertian dari masing-masing sub variabel tersebut antara lain :
a) Kebermaknaan (Meaningfulnes)
Kebermakaan mengacu pada seberapa kuat pengaruh celebrity
endorser dalam pilihan masyarakat, sehingga dapat
mempengaruhi pandangan konsumen pada suatu produk.
Indikator yang digunakan yaitu inspirasi, kepribadian, dan
target pasar.
b) Daya Tarik (Attractiveness)
Daya tarik ialah sesuatu yang terdapat di dalam diri celebrity
endorser, seperti daya tarik kecerdasan, gaya hidup, bahkan
fisik. Indikator yang digunakan yaitu gaya hidup, popularitas,
penampilan menarik, dan berjiwa muda.
56
c) Kredibilitas (Credibility)
Kredibilitas merupakan keterampilan yang dimiliki oleh
celebrity endorser dalam membangun keyakinan konsumen
perihal suatu produk yang sedang dipromosikan. Indikator yang
digunakan yaitu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, jujur,
dan keterpercayaan.
Teknik pengumpulan data celebrity endorser menggunakan
kuisioner dan diukur dengan skala rating scale.
b. Testimoni
Testimoni merupakan skor penilaian tentang bukti yang dibuat
berdasarkan pengalaman pelanggan dan pengukurannya didasarkan
pada :
a) Pengakuan
Pengakuan meliputi beberapa hal yang dibutuhkan oleh penjual
untuk mendukung keberlangsungan suatu perusahaan dan
diakui oleh konsumen. Indikator yang digunakan yaitu faktual
dan logis.
b) Kredibilitas
Kredibilitas mengukur tentang seberapa kuat konsumen
percaya terhadap testimoni yang ditampilkan oleh penjual.
Indikator yang digunakan yaitu kepercayaan, jujur, dan
pengalaman.
57
c) Rekomendasi
Rekomendasi ialah suatu hal yang dapat dipercaya melalui
perkataan ataupun hal lain yang dilakukan orang lain sehingga
membuat konsumen tertarik. Indikator yang digunakan yaitu
sumber terpercaya.
Variabel testimoni diukur dengan skala rating scale dan teknik
pengumpulan data menggunakan kuisioner.
c. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan skor penilaian tentang konsep
kualitas pelayanan yang diberikan pihak penjual dan diukur
dengan:
a) Tangible (berwujud fisik)
Tangible merupakan penilaian yang diberikan oleh konsumen
terhadap wujud nyata pelayanan yang dapat dirasakan secara
langsung oleh konsumen. Indikator yang digunakan yaitu
kedisiplinan, kemudahan layanan, dan penggunaan alat bantu.
b) Reliability (kehandalan)
Reliability mengukur dimensi kualitas pelayanan yang
didasarkan pada kehandalan dari penjual dalam melayani
pembelian secara online yang mendukung terbentuknya
kepercayaan konsumen. Indikator yang digunakan yaitu
kecermatan, standar pelayanan, keahlian.
58
c) Responsive (ketanggapan)
Responsive ialah suatu hal yang timbul akibat suatu kegiatan
yang melahirkan suatu respon atau tanggapan. Indikator yang
digunakan yaitu pelayanan merespon dan pelayanan tepat serta
cepat.
d) Assurance (jaminan)
Assurance atau bentuk jaminan yang dibuat untuk
meningkatkan pendapatan serta membuat rasa percaya yang
tinggi dari konsumen sendiri. Indikator yang digunakan yaitu
jaminan tepat waktu, jaminan legalitas, dan jaminan kepastian
biaya.
e) Emphaty (empati)
Emphaty merupakan salah satu sikap melayani yang diberikan
oleh penjual kepada pelanggan untuk memberikan kenyamanan
sehingga pelanggan sering berbelanja pada online shop tertentu.
Indikator yang digunakan yaitu kepentingan pelanggan, sikap
menghargai, dan sikap ramah serta sopan santun.
Variabel kualitas pelayanan diukur dengan menggunakan skala
rating scale dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
kuisioner.
59
d. Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen merupakan skor penilaian tentang reaksi
setelah melakukan kegiatan transaksi sehingga menciptakan
kepercayaan yang diukur dengan :
a) Integritas (integrity)
Integritas merupakan persepsi yang dibuat oleh konsumen
untuk menilai penjual layak dipercaya atau tidak. Indikator
yang digunakan yaitu menepati janji dan sesuai etika.
b) Kebaikan (benevolence)
Dasar pengukuran kebaikan didasarkan pada besarnya rasa
kepercayaan pelanggan sehingga menjadi kelebihan dan
keuntungan bagi penjual. Indikator yang digunakan yaitu
pelayanan maksimal, reputasi, dan prestasi.
c) Kompetensi (competence)
Kompetensi merupakan keterampilan atau kemampuan untuk
memberikan solusi dari suatu permasalahan. Indikator yang
digunakan yaitu kemampuan penyelesaian masalah dan
pelayanan yang kompeten di bidangnya.
Variabel kepercayaan konsumen mengumpulkan data
menggunakan teknik kuisioner dan diukur dengan skala rating
scale.
60
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator
Teknik
Pengumpulan
Data
Skala Nomor
urut
Celebrity
Endorser
(X1)
Kebermaknaan
(Meaningfulnes)
a. Inspirasi
b. Kepribadian
c. Target Pasar
Kuisioner Rating
Scale
1,2,3,4,
5,6,7
Daya Tarik
(Attractiveness)
a. Gaya Hidup
b. Popularitas
c. Penampilan
Menarik
d. Berjiwa Muda
Kuisioner Rating
Scale
8,9,10,
1112
Kredibilitas
(Credibility) a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Pengalaman
d. Jujur
e. Keterpercaya
an
Kuisioner Rating
Scale
13,14,1
5,16
Testimoni
(X2)
Pengakuan a. Faktual
b. Logis
Kuisioner Rating
Scale
1,2,3,4,
5
Kredibilitas a. Kepercayaan
b. Jujur
c. Pengalaman
Kuisioner Rating
Scale
6,7,8
Rekomendasi a. Sumber
terpercaya
Kuisioner Rating
Scale
9,10,11
,12
Kualitas
Pelayanan
(X3)
Tangible a. Kedisiplinan
b. Kemudahan
Layanan
c. Penggunaan
Alat Bantu
Kuisioner Rating
Scale
1,2,3
Reliability a. Kecermatan
b. Standar
Pelayanan
c. Keahlian
Kuisioner Rating
Scale
4,5,6
Responsive a. Pelayanan
Merespon
b. Pelayanan
Tepat dan
Cepat
Kuisioner Rating
Scale
7,8
Assurance a. Jaminan
Tepat Waktu
b. Jaminan
Legalitas
c. Jaminan
Kepastian
Biaya
Kuisioner Rating
Scale
9,10
Emphaty a. Kepentingan
Pelanggan
b. Sikap
Menghargai
c. Sikap Ramah
dan Sopan
Santun
Kuisioner Rating
Scale
11,12,1
3,14
61
Kepercaya
an
Konsumen
(Y)
Integritas
(Integrity)
a. Menepati
Janji
b. Sesuai Etika
Kuisioner Rating
Scale
1,2,3,4
Kebaikan
(Benevolence)
a. Pelayanan
Maksimal
b. Reputasi
c. Prestasi
Kuisioner Rating
Scale
5,6,7,8
Kompetensi
(Competence)
a. Kemampuan
Penyelesaian
Masalah
b. Pelayanan
yang
Kompeten di
Bidangnya.
Kuisioner Rating
Scale
9,10,11
, 12
Sumber : Pengolahan Data, 2020
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah berkenan ketepatan cara-cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data. (Sugiyono, 2013).
Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini,
yaitu :
1. Observasi
Observasi merupakan sebuah cara untuk mengumpulkan data yang
biasanya dilakukan dengan mencatat dan mengamati secara sistematik
apa yang tampak secara nyata terhadap hal tertentu yang sedang
diamati. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
(Sugiyono 2013:203). Teknik observasi ini digunakan untuk
memperoleh data yang berkenaan dengan jumlah mahasiswa dan latar
belakang masalah di dalam penelitian.
62
2. Kuisioner/Angket
Teknik mengumpulkan data dengan kuisioner adalah dengan
mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan yang sudah disiapkan
dan terbagi dalam beberapa kategori sesuai dengan indikator. Menurut
Sugiyono (2013) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini
dipakai untuk memperoleh data tentang celebrity endorser, testimoni,
dan kualitas pelayanan.
3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010) teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
mencari data mengenai hal - hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui
jumlah mahasiswa, daftar nama mahasiswa yang menjadi sampel
penelitian, serta hal-hal yang berkaitan dengan belanja online di media
sosial instagram pada mahasiswa FKIP Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung.
63
G. Uji Persyaratan Instrument
1. Uji Validitas Instrument
Pengertian validitas menurut Suharsimi Arikunto (2010) menyebutkan
bahwa Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Semakin tinggi
validitas dari sebuah instrumen maka instrumen tersebut valid, namun
sebaliknya semakin rendah validitas dari sebuah instrumen maka nilai
dari sebuah instrumen kurang valid atau memiliki validitas rendah.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan jika uji validitas
instrument dapat digunakan untuk menghitung sejauh mana alat ukur
yang dipakai bisa mengukur apa yang dapat diungkapkan dan apa yang
diinginkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Metode uji
validitas angket yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Korelasi
Product Moment dengan rumus :
𝑟𝑥𝑦= 𝑛.∑𝑥𝑦 –(∑𝑥)(∑𝑦)
√{𝑛∑𝑥2 –(∑𝑥2)} {𝑛∑𝑦2 (∑𝑦2)}
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
n = jumlah sampel yang diteliti
∑ x = jumlah skor X
∑ y = jumlah skor Y (item)
Kriteria pengujian, apabila Thitung >Ttabel maka alat pengukuran atau
angket tersebut adalah valid dan sebaliknya jika Thitung >Ttabel maka
alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid dengan α= 0,05 dan
dk = n.
64
Berikut adalah hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 16
pertanyaan untuk variabel 𝑋1, Celebrity Endorser.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Variabel 𝑿𝟏 (Celebrity Endorser)
Item
pertanyaan R hitung R tabel Kondisi Signifikan Simpulan
1 0,652 0,444 rhitung > rtabel 0,002 Valid
2 0,675 0,444 rhitung > rtabel 0,001 Valid
3 0,634 0,444 rhitung > rtabel 0,003 Valid
4 0,653 0,444 rhitung > rtabel 0,002 Valid
5 0,580 0,444 rhitung > rtabel 0,007 Valid
6 0,710 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
7 0,724 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
8 0,653 0,444 rhitung > rtabel 0,002 Valid
9 0,556 0,444 rhitung > rtabel 0,011 Valid
10 0,724 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
11 0,710 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
12 0,580 0,444 rhitung > rtabel 0,007 Valid
13 0,634 0,444 rhitung > rtabel 0,003 Valid
14 0,451 0,444 rhitung > rtabel 0,046 Valid
15 0,652 0,444 rhitung > rtabel 0,002 Valid
16 0,675 0,444 rhitung > rtabel 0,001 Valid
Hasil korelasi antara masing-masing item pertanyaan dapat dihasilkan
rhitung yang nantinya dibandingkan dengan rtabel. Adapun rtabel
dalam penelitian ini adalah 𝑟(𝛼)(𝑛−2) = 0,444 dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen valid, sebaliknya tidak
valid.
2. Apabila probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen valid, sebaliknya
tidak valid.
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 16 soal yang valid dan dijadikan
pertanyaan dalam angket.
65
Berikut adalah hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 12
pertanyaan untuk variabel 𝑋2, Testimoni.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Angket Variabel 𝑿𝟐 (Testimoni)
Item
pertanyaan R hitung R tabel Kondisi Signifikan Simpulan
1 0,960 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
2 0,807 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
3 0,850 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
4 0,794 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
5 0,892 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
6 0,713 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
7 0,850 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
8 0,960 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
9 0,794 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
10 0,807 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
11 0,960 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
12 0,892 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
Hasil korelasi antara masing-masing item pertanyaan dapat dihasilkan
rhitung yang nantinya dibandingkan dengan rtabel. Adapun rtabel
dalam penelitian ini adalah 𝑟(𝛼)(𝑛−2) = 0,444 dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen valid, sebaliknya tidak
valid.
2. Apabila probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen valid, sebaliknya
tidak valid.
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 12 soal yang valid dan dijadikan
pertanyaan dalam angket.
66
Berikut adalah hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 14
pertanyaan untuk variabel 𝑋3, Kualitas Pelayanan.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket Variabel 𝑿𝟑 (Kualitas
Pelayanan)
Item
pertanyaan R hitung R tabel Kondisi Signifikan Simpulan
1 0,893 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
2 0,953 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
3 0,935 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
4 0,953 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
5 0,928 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
6 0,709 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
7 0,724 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
8 0,935 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
9 0,459 0,444 rhitung > rtabel 0,042 Valid
10 0,935 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
11 0,459 0,444 rhitung > rtabel 0,042 Valid
12 0,893 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
13 0,935 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid 14 0,928 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
Hasil korelasi antara masing-masing item pertanyaan dapat dihasilkan
rhitung yang nantinya dibandingkan dengan rtabel. Adapun rtabel
dalam penelitian ini adalah 𝑟(𝛼)(𝑛−2) = 0,444 dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen valid, sebaliknya tidak
valid.
2. Apabila probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen valid, sebaliknya
tidak valid.
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 14 soal yang valid dan dijadikan
pertanyaan dalam angket.
67
Berikut adalah hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 12
pertanyaan untuk variabel Y, Kepercayaan Konsumen.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Angket Variabel Y (Kepercayaan
Konsumen)
Item
pertanyaan R hitung R tabel Kondisi Signifikan Simpulan
1 0,488 0,444 rhitung > rtabel 0,029 Valid
2 0,887 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
3 0,730 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
4 0,887 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
5 0,893 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
6 0,903 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
7 0,488 0,444 rhitung > rtabel 0,029 Valid
8 0,571 0,444 rhitung > rtabel 0,009 Valid
9 0,730 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
10 0,887 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
11 0,903 0,444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
12 0,488 0,444 rhitung > rtabel 0,029 Valid
Hasil korelasi antara masing-masing item pertanyaan dapat dihasilkan
rhitung yang nantinya dibandingkan dengan rtabel. Adapun rtabel
dalam penelitian ini adalah 𝑟(𝛼)(𝑛−2) = 0,444 dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen valid, sebaliknya tidak
valid.
2. Apabila probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen valid, sebaliknya
tidak valid.
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 12 soal yang valid dan dijadikan
pertanyaan dalam angket.
68
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010), reliabilitas memiliki arti bahwa instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas instrumen ialah syarat
pengujian validitas instrumen, maka dari itu instrumen yang valid
umumnya pasti reliabel namun pengujian reliabilitas instrumen tetap
perlu dilakukan. Menurut Arikunto (2010), untuk mengetahui
reliabilitas angket menggunakan rumus K−R20, yaitu:
𝑟11= (𝑘
𝑘−1) (𝑉𝑡-
∑𝑝𝑞
𝑉𝑡)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
Vt = variansi total
p = proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir
q = proporsi subjek yang menjawab salah pada suatu butir
Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas Instrumen
No. Interval Koefisien Kriteria
1 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
2 0,600 – 0,799 Tinggi
3 0,400 – 0,599 Cukup
4 0,200 – 0,399 Rendah
5 0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Dengan kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel , dengan taraf
signifikansi 0,05 maka pengukuran tersebut reliabel, dan sebaliknya
jika rhitung < rtabel maka pengukuran tersebut tidak reliabel.
69
Tabel 3.8 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Variabel 𝑿𝟏
(Celebrity Endorser)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,910 16
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2020
Dari hasil insrumen tersebut dapat dilihat n kasus adalah 20
responden, n untuk item yang dianalisis ada 16 item yang valid,
kemudian r Alpha diperoleh sebesar 0,910. Selanjutnya
dikonsultasikan dengan daftar interpretasi koefisien r berada pada
rentang 0,800 – 1,000. Kesimpulan dari perhitungan tersebut di atas,
ternyata instrumen tersebut mempunyai realibilitas yang sangat
tinggi.
Tabel 3.9 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Variabel 𝑿𝟐
(Testimoni)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,964 12
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2020
Dari hasil insrumen tersebut dapat dilihat n kasus adalah 20
responden, n untuk item yang dianalisis ada 12 item yang valid,
kemudian r Alpha diperoleh sebesar 0,964. Selanjutnya
dikonsultasikan dengan daftar interpretasi koefisien r berada pada
rentang 0,800 – 1,000. Kesimpulan dari perhitungan tersebut di atas,
ternyata instrumen tersebut mempunyai realibilitas yang sangat
tinggi.
70
Tabel 3.10 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Variabel 𝑿𝟑
(Kualitas Pelayanan) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,960 14
Dari hasil insrumen tersebut dapat dilihat n kasus adalah 20
responden, n untuk item yang dianalisis ada 14 item yang valid,
kemudian r Alpha diperoleh sebesar 0,960. Selanjutnya
dikonsultasikan dengan daftar interpretasi koefisien r berada pada
rentang 0,800 – 1,000. Kesimpulan dari perhitungan tersebut di atas,
ternyata instrumen tersebut mempunyai realibilitas yang sangat
tinggi.
Tabel 3.11 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Variabel Y
(Kepercayaan Konsumen) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,931 12
Dari hasil insrumen tersebut dapat dilihat n kasus adalah 20
responden, n untuk item yang dianalisis ada 12 item yang valid,
kemudian r Alpha diperoleh sebesar 0,931. Selanjutnya
dikonsultasikan dengan daftar interpretasi koefisien r berada pada
rentang 0,800 – 1,000. Kesimpulan dari perhitungan tersebut di atas,
ternyata instrumen tersebut mempunyai realibilitas yang sangat
tinggi.
71
H. Uji Persyaratan Statistik Parametrik
1. Uji Normalitas
Uji persyaratan yang harus dilengkapi dalam pengaplikasian statistik
parametrik salah satunya yaitu uji normalitas data populasi. Uji
normalitas ini digunakan untuk menganalisis apakah instrumen yang
digunakan untuk alat pengumpulan data berdistribusi normal atau
tidak. Untuk pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan
dengan menggunakan statistika Kolmogorov-Smirnov atau biasa
disebut dengan uji K-S.
Syarat hipotesis yang digunakan:
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Statistik Uji yang digunakan.
D = max │f o (xi) – Sn (xi) │;i = 1,2,3 ...
Dimana :
Fo (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi
teoritis dalam kodisi H0.
Sn (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n.
Dengan cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel
Kolmogorof Smirnov dengan taraf nyata α maka aturan pengambilan
keputusan dalam uji ini adalah:
Jika D ≤ D tabel maka Terima H0
Jika D > D tabel maka Tolak H0
72
Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogorof
Smirnov Z, jika KSZ ≤ Zα maka Terima H0 demikian juga sebaliknya.
Dalam perhitungan menggunakan software komputer keputusan atas
hipotesis yang diajukan dapat menggunakan nilai signifikansi
(asyimp.Significance). Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari α
maka Tolak H0 demikian juga sebaliknya. (Sugiyono, 2011: 156-159).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk dapat mengetahui apakah data
sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen
atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi
diperlukan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Data populasi bervarians homogen.
H1 : Data populasi tidak bervarians homogen.
Kriteria pengujian :
Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini
harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya.
Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5%), maka kriterianya yaitu:
1. Jika probabilitas (Sig.) > 0.05 maka H0 diterima
2. Jika probabilitas (Sig.) < 0.05 maka H0 ditolak
73
Untuk mencari homogenitas digunakan dengan rumus Levene Statistik
yaitu dapat dirumuskan sebagai berikut:
W = (𝑛−𝑘) ∑ 𝑛𝑖
𝑘𝑖=1 (𝑍𝑖̅̅̅−�̅�𝑛)2
(𝑘−1)∑𝑡=1𝑘 ∑
𝑗=1
𝑛𝑖 (𝑍𝑖𝑗 − 𝑍𝑖 )2
Dimana :
n = jumlah observasi
k = banyaknya kelompok
ZU = YU – YT
YT = rata-rata dari kelompok i Zt = rata-rata kelompok dari Zi
Z = rata-rata menyeluruh (overall) dari Zi Daerah kritis
Tolak H0 jika W > F (a;k-1,n-k)
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini
harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya.
Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5%), maka kriterianya yaitu:
Terima H0 apabila nilai significancy > 0,05
Tolak H0 apabila nilai significancy < 0,05
I. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik)
1. Uji Kelinearan Regresi
Uji kelinearan regresi dilakukan agar dapat mengetahui apakah pola
regresi bentuknya linier atau tidak. Menurut Sudarmanto dalam
Perdana (2019:61), menyatakan bahwa kriteria pengujian yang
diterapkan untuk menyatakan kelinieran garis regresi dengan
menggunakan harga koefisien signifikansi dan dibandingkan dengan
nilai alpha yang dipilih oleh peneliti. Uji kelinieran ini dihitung untuk
74
mengetahui apakah pola regresi benar-benar linier dan berarti, maka
perlu adanya suatu pengujian kelinearan dengan menggunakan analisis
varians.
Tabel 3.12 Analisis Varians Anova
Sumber Dk JK KT F Keterangan
Total N ∑ 𝑦2 ∑ 𝑦2
Tuna
Cocok
Galat/Error
k-2
n-k
JK (TC)
JK (G)
𝑆2 TC = 𝐽𝐾 (𝑇𝐶)
𝐾−2
𝑆2𝐺 = 𝐽𝐾 (𝐺)
𝑛−𝑘
𝑆2 𝑇𝐶
𝑆2𝐺
Untuk
menguji
kelinearan
regresi
Keterangan.
JK = Jumlah kuadrat
KT = Kuadrat tengah
N = Banyaknya responden
n = Banyaknya anggota
JK (G) = ∑ {∑ 𝑦2 – (∑ 𝑦2)
𝑛 𝑖}
JK (T) = ∑ 𝑦2
JK (TC) = JK (S) – JK (G)
Kriteria Pengujian.
a. Kriteria Uji Keberartian
Jika Fhitung>Ftabel dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n-2
dengan alpha tertentu maka regresi berarti dan sebaliknya tidak
berarti.
b. Krirteria Uji Kelinearan
Jika Fhitung < Ftabel dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k
maka regresi linear dan sebaliknya tidak linear.
75
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas untuk penelitian ini peneliti menggunakan model
Partial Correlations. Model ini digunakan untuk membandingkan
antara nilai R square dengan nilai koefisien korelasi parsial untuk
semua independent variabel yang diteliti dengan rumus korelasi
parsial, yaitu:
𝑅𝑌,𝑋2𝑋1= 𝑟𝑦𝑥2−𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑥1𝑥2
√1−𝑟2𝑥1𝑥1 √1− 𝑟2𝑦𝑥1
Kriteria:
Apabila nilai R Square > Correlations Partial dari masing-masing
variabel bebas, maka pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi
gejala multikolinier (Suliyanto, 2011).
3. Uji Autokorelasi
Pada penelitian ini tujuan menguji auto korelasi adalah untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada kolerasi
antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1(sebelumnya). Apabila kolerasi terjadi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Pastinya, model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokolerasi (Singgih Santoso, 2012). Untuk
prosedur pendeteksian masalah autokolerasi dapat di gunakan besaran
Durbin-Waston. Untuk mengetahui ada tidaknya autokolerasi, maka
dilakukan uji Durbin-Watson dengan keputusan sebagai berikut:
76
• Jika (D-W) < l d , maka ho ditolak
• Jika (D-W) > u d , maka ho diterima
• Jika l d < (D-W) < u d , maka tidak dapat diambil kesimpulan
Uji dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dengan
rumus:
D – W = ∑(𝑒𝑡− 𝑒𝑡−1)
∑𝑒𝑡2
Tabel 3.13 Uji Statistik Durbin-Watson
Nilai Statistik d Hasil
0 < d < dL Ada auto korelasi positif
dL ≤ d ≤ du Ragu-ragu
D
u ≤ d ≤ 4-du
Tidak ada korelasi positif/negatif
4-du ≤ d ≤ 4-D1 Ragu-ragu
4-dL ≤ d ≤ 4 Ada auto korelasi negatif
4. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan menguji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Bila variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Homoskesdastisitas adalah model regresi yang baik atau tidak terjadi
heteroskesdastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskesdastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili
berbagai ukuruan (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2013). Pengujian
rank korelasi spearman (spearmans rank correlation).
77
Koefisien korelasi rank dari spearman didefinisikan sebagai berikut:
𝑟𝑠 = 1 − 6 [∑𝑑𝑖
2
𝑛(𝑛2− 1)]
Keterangan:
𝑟𝑠= Koefisien korelasi spearman
𝑑𝑖= Perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik
yang berbeda dari individu atau fenomena ke i
n = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank dimana nilai
adalah -1≤ r ≤ 1.
Rumusan hipotesis sebagai berikut.
Ho = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang
menjelaskan dan nilai mutlak dari residual.
Ha = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan
dan nilai mutlak dari residual
Kriteria pengujian sebagai berikut.
Apabila koefiesien signifikansi (Sig.) lebih besar dari yang dipilih
(misalnya 0,05), maka dapat dinyatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut, yang berarti
menerima Ho, dan sebaliknya apabila koefisien signifikansi (Sig.)
lebih kecil dari yang dipilih (misalnya 0,05), maka dapat dinyatakan
terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut, yang
berarti menolak H.
78
J. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Secara Parsial
Pengujian hipotesis pertama, kedua, ketiga, dan keempat penulis
menggunakan rumus regresi linier sederhana, yaitu:
�̂� = 𝑎 + 𝑏𝑥
Untuk mengetahui nilai a dan b dicari dengan rumus:
a = �̂� − 𝑏𝑥
a = (∑𝑌)(∑𝑋2)− (∑𝑋)(∑𝑋𝑌)
𝑛 ∑𝑋2− (∑𝑋2)
b = 𝑁 ∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑛 ∑𝑋2− (∑𝑋)2
Keterangan:
�̂�= Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau bila harga X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
Selanjutnya untuk uji signifikansi digunakan uji t dengan rumus s.
𝑡0 = 𝑏
𝑠𝑏
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak dengan alternatif Ha diterima jika
t hitung dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk n-2 (Sugiyono 2010:
152).
2. Pengujian Secara Simultan
Pengujian pada hipotesis ini, penulis menggunakan persamaan regresi
multiple, yaitu:
�̂� = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑏4𝑋4
Keterangan:
�̂� = Nilai yang diramalkan (diprediksi) untuk variabel Y
79
a = Konstanta (intercept) Y bila X = 0
b = Koefisien arah regresi
X = Variabel bebas
Kemudian dilakukan uji F yaitu pengujian terhadap koefisien regresi
secara simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara
bersama sama (simultan) terhadap variabel dependen.. Menurut
Sugiyono (2014) dirumuskan sebagai berikut:
F = 𝑅2/ 𝑘
(1− 𝑅2)/(𝑛−𝑘−1)
Keterangan:
𝑅2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota data atau kasus
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan
Ftabel menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan
degree freedom = k (n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :
- ditolak jika Fhitung > Ftabel atau nilai sig < α
- diterima jika Fhitung < Ftabel atau nilai sig > α
Jika terjadi penerimaan H0, maka dapat diartikan tidak berpengaruh
signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga
mengakibatkan tidak signifikan pula pengaruh dari variabel-variabel
bebas bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Adapun yang
menjadi hipotesis nol H0 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
- H0: β1 = β2 = β3 = 0 : tidak berpengaruh signifikan
- Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan
80
1. Penetapan tingkat signifikansi
Pegujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (α=0) atau tingkat keyakinan sebesar
0,95. Dalam ilmu-ilmu sosial tingkat signifikansi 0,05 sudah lazim
digunakan karena dianggap cukup tepat untuk mewakili hubungan
antar-variabel yang diteliti.
2. Penetapan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya diuji dengan
menggunakan metode pengujian statistik uji t dan uji F dengan
kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebgai berikut:
Uji t:
- H0 diterima jika nilai – ttabel < thitung < ttabel
- H0 ditolak jika nilai – thitung < ttabel atau < thitung –ttabel
Uji F:
- Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel
- Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Bagian bab kelima ini merupakan bab penutup yang akan membahas
mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran terhadap
pada hasil penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan mengenai pengaruh celebrity endorser, testimoni, dan kualitas
pelayanan terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro di media
sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh celebrity endorser terhadap kepercayaan konsumen
pada bisnis mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung. Hal ini terlihat apabila mahasiswa dapat
mengakses berbagai macam bisnis yang terdapat di media sosial
instagram berdasarkan para celebrity endorser, karena celebrity
endorser membantu mengenalkan, menyebarkan, dan memasarkan
suatu produk dari media sosial instagram.
129
2. Ada pengaruh testimoni terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis
mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas
Lampung. Hal ini terlihat apabila mahasiswa ataupun konsumen ingin
membeli suatu produk dari media sosial instagram, selain celebrity
endorser variabel testimoni memiliki peranan penting karena berisi
bukti-bukti transaksi pembelian yang mendukung rasa percaya dari
pihak konsumen. Testimoni biasamya terdapat pada highlights
instagram yang memang sengaja disajikan untuk akhirnya memberikan
rasa percaya kepada mahasiswa ataupun konsumen yang ingin
membeli.
3. Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepercayaan konsumen
pada bisnis mikro di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung. Hal ini terlihat apabila pelayanan yang
diberikan owner dapat memberikan rasa puas kepada konsumen
ataupun mahasiswa yang akan membeli suatu produk, maka rasa
kepercayaan terhadap account instagram tersebut dapat
diperhitungkan, dan diharapkan nantinya dapat menjadi langganan
bagi sebagian mahasiswa ataupun lebih.
4. Ada pengaruh celebrity endorser, testimoni, dan kualitas pelayanan
terhadap kepercayaan konsumen pada bisnis mikro di media sosial
instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung. Hal ini dapat
dilihat bahwa kepercayaan konsumen pada bisnis mikro di media
130
sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung didukung
dengan adanya promosi dan penyebarluasan informasi yang
disampaikan oleh celebrity endorser, adanya bukti chat serta bukti
transaksi pembelian yang tergolong ke dalam testimoni, dan
pendukung lainnya berupa kualitas pelayanan yang baik oleh pemilik
(owner) sehingga mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan saling
menguntungkan antara penjual dengan pembeli.
B. Saran
Saran yang direkomendasikan dari hasil penelitian yang kiranya
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada bisnis mikro
di media sosial instagram Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung
sebagai berikut :
1. Menurut tanggapan jawaban dari responden mengenai variabel
celebrity endorser menyatakan bahwa kegiatan promosi yang
mendapatkan like banyak dari pengguna instagram mendapatkan
jawaban yang rata-ratanya rendah dari responden. Maka dari itu,
diharapkan promosi yang dilakukan celebrity endorser tidak hanya
dilihat dari jumlah like postingannya namun dari kebenaran yang ada.
Jumlah like dari suatu postingan celebrity endorser tidak dapat
dijadikan acuan karena jumlah like dapat dimanipulasi. Maka,
diharapkan para konsumen tidak lagi tertipu apabila berbelanja di
media sosial instagram.
2. Menurut tanggapan jawaban dari responden mengenai variabel
testimoni, pernyataan mengenai isi testimoni dibuat tanpa adanya
131
rekayasa mendapatkan nilai terendah. Hal ini dibuktikan bahwa
kepercayaan konsumen belum maksimal. Bisnis mikro di media sosial
instagram diharapkan mampu memberikan testimoni yang nyata dan
bukan berisi penipuan yang dapat merugikan konsumen agar rasa
percaya dari konsumen dapat timbul dan menguntungkan semua pihak.
3. Menurut tanggapan jawaban dari responden mengenai variabel kualitas
pelayanan, pernyataan mengenai respon pelayanan yang baik
mendapatkan nilai yang cukup rendah. Hal ini dikarenakan masih
banyak konsumen yang merasa tidak puas atas pelayanan yang
diberikan. Sehingga hal tersebut dapat berdampak buruk bagi
kepercayaan konsumen. Maka dari itu, diharapkan untuk kedepannya
pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat maksimal sehingga
memperoleh hasil yang maksimal pula.
4. Bagi konsumen sebaiknya mencari tahu lebih dalam tentang informasi
mengenai account instagram yang akan dipilh nantinya. Hal tersebut
dapat dilihat dari adanya celebrity endorser yang mempromosikan
produk, ataupun testimoni yang disajikan di highlights instagram
penjual sehingga para konsumen dapat mengecek apakah account
instagram tersebut menipu atau tidak. Selanjutnya, dapat dilihat dari
cara owner merespon tanggapan dari konsumen. Setelah ketiga hal ini
dirasa cukup, maka setidaknya dapat mengurangi terjadinya resiko
penipuan saat membeli produk di instagram.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Muhammad Muzahid dan Parvez Noorjahan.2009. Impact Of
Service Quality, Trust, And Customer Satisfaction On Customers
Loyalty. Independent University, Bangladesh.
Ardiansyah; Widiana; dan Pudjowati, Juliani.2018.Pengaruh Testimoni
Selebgram dan Gambar Produk Fashion terhadap Impulse Buying
Konsumen pada Media Sosial Instagram. Jurnal Manajemen
Branchmarck. Universitas Bhayangkara Surabaya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Cahya, Heny. 2018. Pengaruh Testimonial dan Endorsement terhadap
Keputusan Pembelian Produk Hijab melalui Media Sosial
Instagram pada Toko Queena Hijab Samarinda. eJournal
Administrasi Bisnis. Universitas Mulawarman.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Bumi Aksara.
Colquitt, Jason A and Rodell Jessica B.2011. Justice, Trust, And
Trustworthiness: A Longitudinal Analysis Integrating Three
Theoretcal Perspectives. University of Georgia.
Ekonomi.Fkip.Unila.ac.id. Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
Diakses pada 28 Januari 2020 pukul 10.05, dari
www.ekonomi.fkip.unila.ac.id
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Griffiths, Andrew. 2011. 101 Jurus Rahasia Membangun Bisnis Hebat
dengan Cara Cerdas, Mudah dan Cepat. Jakarta: Tangga Pustaka.
Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik: (Konsep, Dimensi,
Indikator, dan Implementasinya). Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
133
Hollensen, Svend and Schimmelpfennig, Christian. 2012. Selection of
Celebrity Endorsers a Case Approach to Developing an Endorser
Selection Process Model. University of Southern Denmark and
University of St. Gallen, Switzerland.
Ing, Phang & Furuoka, Fumitaka. (2007). An Examination Of The
Celebrity Endorsers Characteristics And Their Relationship With
The Image Of Consumer Products. University Malaysia Sabah.
Khoirista, Afrinda. Edy Yulianto. M Kholid. 2015. Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Universitas Brawijaya
Malang
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku 2. Jakarta.
Salemba Empat.
Kotler,Philip dan Amstrong, Garry 2009.“Prinsip-prinsip Pemasaran”.
Jilid 1. Jakarta:Erlangga
Liputan6.com.(2019, 1 Maret). Instagram Adalah Platform Berbagi Foto
dan Video, Ini Deretan Fitur Canggihnya. Diakses pada 30 Januari
2020 pukul 12.46, dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/3906736/instagram-adalah-
platform-berbagi-foto-dan-video-ini-deretan-fitur-canggihnya
Mardiani, Iin Endang dan Imanuel, Orland Jorge. 2013. Analisis Keputusan
Pembelian Konsumen Melalui Media Online (e-marketing). Jurnal
Ekonomi Fakultas Ekonomi. Universitas Esa Unggul Jakarta.
Murwatiningsih & Apriliani, Erin Puri.2013. Apakah Kepercayaan
Konsumen Lebih Efektif daripada Risiko dan Harga?. Jurnal
Dinamika Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang.
Muktamar, Muhamad Kamal. 2014. Pengaruh Celebrity Endorser
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Wimcycle Agent Series.
Jurnal Administrasi Bisnis. Universitas Telkom.
Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008
Tentang UMKM
Perdana, Aldy Sapta. 2019. Pengaruh Kemudahan Penggunaan
Aplikasi,Pengalaman Berbelanja, Kepercayaan Konsumen, dan
Promosi Terhadap Minat Beli Mahasiswa Fkip Unila di Situs Jual
Beli Online Shopee. Universitas Lampung
134
Rusman, Tedi.2015. Statistika Penelitian Aplikasinya dengan SPSS.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Nonparametrik. Jakarta: Elexmedia
Komputindo
Santoso, Singgih. 2012.Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta :
Elexmedia Komputindo
Sari, Ranis Dewinta. 2014. Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Secara Online Pada
Media Sosial Instagram Di Bandar Lampung. Universitas
Lampung.
Setiawati, Ira dan Widyartati, Penta. 2017. Pengaruh Strategi Pemasaran
Online Terhadap Peningkatan Laba UMKM. STIE Dharmaputra
Semarang.
Setiawati, Sabrina. 2015. Pengaruh Testimonial Produk Pakaian terhadap
Tindakan Membeli Secara Online. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Setyawan, Bagus Dwi. 2013. Pengaruh Kualitas Produk dan
Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan
Sebagai Variabel Intervening. Universitas Negeri Semarang
Shafira, Anastania dan Ferdinand Augusty Tae. 2017. Analisis Pengaruh
Celebrity Endorser dan Keinovatifan Produk terhadap Keputusan
Pembelian, serta Citra Merek dan Nilai Utilitarian Sebagai
Variabel Intervening. Universitas Diponegoro.
Sintani, Laurencia. 2016. Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Isyana
Sarasvati Dalam Iklan “Isyana vs Gangster” Terhadap Brand
Awareness Masyarakat Surabaya.Universitas Kristen Petra
Surabaya
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
135
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Edisi 1.Yogyakarta: ANDI Yogyakarta
Ulus, Algrina Agnes. 2013. Bauran Pemasaran Pengaruhnya terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Pada Pt. Astra
Internasional Manado. Jurnal EMBA Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Sam Ratulangi Manado
Wijaya, Eki Anes. 2015. Kualitas Pelayanan Perizinan melaui Sistem One
Stop Service pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan
(BPMP) Kota Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Wikipedia.org. Instagram. Diakses pada 30 Januari 2020 pukul 12.32, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram
Yin, Yee and T.M. Faziharudean.2010. Factors Affecting Customer Loyalty
of Using Internet Banking in Malaysia. Journal of Electronic
Banking Systems Faculty of Business and Accountancy. University
of Malaya
Top Related