PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA TERHADAP
PEMBENTUKAN PIKIRAN MANUSIA
DISUSUN OLEH :
RASTIKAH SATYA
0220080047
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
MEKATRONIKA
Jl. Gaya motor Raya 8 Sunter II Jakarta Utara 14330,
Telepon : 6519555, Fax : 6519821
Email : [email protected]
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak dimana objek-
objek faktual di transformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang abstrak.
Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai
tentang sebuah objek, meskipun objek itu tidak terinderakan saat proses
berpikir itu dilakukan olehnya (Suriasumantri : 1998).
Berbagai definisi mengenai bahasa, ditinjau dari salah satu definisi
yang dikutip dari (Suriasumantri : 1998) dapat dijelaskan bahasa sebagai
media manusia dalam berpikir yang dalam prosesnya tidak terpaku dengan
keadaan objek tersebut. Manusia tersebut bisa menyampaikan atau
menceritakan kepada orang lain tanpa harus menghadirkan objek yang akan
diceritakan. Namun orang tersebut bisa mengerti apa yang disampaikan
karena Manusia tersebut mengindentifikasikan bagaimana keadaan objek.
Pikiran yang dihasilkan oleh manusia diperoleh dari penggunaan
bahasa yang dimiliki, semakin banyak kosa kata dalam melakukan
pemahaman yang mendetail tentang realitas semakin tinggi aspek manusia
itu dalam berpikir. Hubungan tersebut disebabkan karena Bahasa merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam mengidentifikasi
pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain. Hal ini
disebabkan karena Bahasa merupakan sistem lambang yang tidak terbatas
yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.
Sebuah uraian yang cukup menarik mengenai keterkaitan Bahasa
dalam membentuk pikiran manusia karena kajian yang akan diberikan tidak
hanya dilihat dari sisi bahasa saja tapi akan dilihat dari sisi psikologi. Selain
itu dibahas juga mengenai keterbatasan bahasa yang dimiliki seseorang
dalam berbahasa yang mungkin dapat mempengaruhi pembentukan pikiran
dan kecerdasaan seseorang yang terkait dengan kemampuan berbahasanya.
I.II. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan :
1. Keterkaitan bahasa dalam pembentukkan pikiran pada manusia
dilihat dari sisi bahasa dan psikologi.
2. Hubungan antara pikiran dengan bahasa.
3. Keterbatasan yang dimiliki seseorang dalam berbahasa yang
mungkin dapat mempengaruhi pembentuk pikiran.
4. Kecerdasan seseorang terkait dengan kemampuan
berbahasanya.
I.III. Identifikasi Masalah
Banyak masalah yang berkaitan dengan Pengaruh Penggunaan
Bahasa Terhadap Pembentukan Pikiran Manusia dapat diidentifikasi,
diantaranya :
1. Apakah ada keterkaitan bahasa dalam pembentukkan pikiran
manusia ?
2. Apakah ada hubungan antara pikiran dengan bahasa ?
3. Apakah keterbatasan yang dimiliki seseorang dalam berbahasa
mempengaruhi tingkat pikiran ?
4. Apakah kecerdasaan seseorang ada kaitannya dengan
keterampilan dalam berbahasanya ?
5. Bagaimana pikiran manusia menerima informasi atau pesan
disampaikan orang lain yang objeknya tidak nyata atau hanya
berupa gambaran saja ?
6. Bagaimana hubungan antara pikiran dengan bahasa dilihat dari
sisi bahasa dan psikologi ? Apakah penjelasan dari sisi bahasa
dan psikologi akan berbeda ?
I. IV. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi diatas, maka permasalahan dibatasi pada butir :
1. Keterkaitan bahasa dalam pembentukan pikiran manusia
2. Hubungan antara pikiran dengan bahasa
3. Keterbatasan yang dimiliki seseorang dalam berbahasayang
mempengaruhi pikiran.
4. Kecerdasaan manusia yang berkaitan dengan keterampilan
berbahasanya.
I.V. Perumusan Masalah
Apakah ada pengaruh bahasa terhadap pembentukan pikiran
manusia dilihat berdasarkan sisi bahasa dan psikologi ?
I.VI. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, metode yang akan digunakan dalam
penulisan sebagai berikut :
1. Observasi Lapangan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan terjun langsung pada
lapangan guna mencari data dengan menganalisa objek yang di
jadikan sebagai pembahasan dalam makalah ini.
2. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berkaitan
dengan pembahasan yang akan disampaikan di dalam makalah
ini dengan melakukan dua studi yaitu studi perpustakaan dan studi
pencarian data di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
II.I. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem
sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat
yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah
sebagai berikut:
1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan
keadaan.
2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil
mereka ke dalam pikiran orang lain
3. suatu kesatuan sistem makna
4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk
membedakan antara bentuk dan makna.
5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan
(contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat
linguistik.
Bahasa erat kaitannya dengan kepercayaan seseorang tentang
sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau
sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan
memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis,
memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
Kepercayaan/pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya
dapat mempengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya mempengaruhi
perilaku/tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan
seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.
II.II. Informasi
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi . Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti
bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan
konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran,
representasi, dan rangsangan mental (American Heritage Dictionary).
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu
atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan
informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan
informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang
disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada
definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
II.III. Cara Kerja Otak dalam mengelola informasi
Otak manusia diakui sebagai struktur biologi yang paling canggih
yang dikenal di manapun di bumi. Terletak di dalam tengkorak, otak
merupakan organ terlindung paling baik di seluruh tubuh dan menikmati
prioritas tertinggi dalam hal pembagian darah, oksigen, dan zat-zat hara.
Otak ini melayang dalam medium zat cair yang bersirkulasi dan betul-betul
mengapung di dalam sebuah cangkang tahan guncang.
Paul Thomas dalam Advanced Psycho Cybernetics and Psychofeedback
menjelaskan, “bahwa otak manusia sangat padat”. Beratnya hanya sekitar
1400 gram untuk pria dewasa dan 1275 untuk wanita. Otak hanya
membutuhkan 1/10 volt listrik untuk dapat bekerja efisien, namun otak terdiri
dari puluhan miliar sel saraf.
Otak membuat komputer paling canggih pun jauh ketinggalan dalam
hal kemampuannya yang betul-betul menakjubkan. Jaringan interkoneksi
(yang disebut sinaps-sinaps) antara milyaran sel-sel saraf (neuron) di otak
secara potensial sanggup memproses kepingan informasi dengan cara-cara
yang jumlahnya setara dengan 2 sampai 10 pangkat 13. Ini merupakan
angka yang jauh lebih besar daripada jumlah seluruh atom di alam semesta.
Namun otak manusia demikian rapi susunannya sehingga bahkan untuk
mendekati kemampuan semacam itu, sebuah komputer modern sekurang-
kurangnya harus 10.000 kali lebih besar daripada rata-rata otak.
Fungsi utama otak adalah mengendalikan semua kerja tubuh dan
merancang tubuh itu sendiri. Bagian bawah struktur, dikenal sebagai batang
otak, bersatu dengan sumsum tulang belakang untuk membentuk sistem
saraf pusat, yang berhubungan dengan semua bagian tubuh. Maka setiap
kegiatan otak akan mempengaruhi setiap sel dalam tubuh baik langsung
maupun tidak langsung, melalui jaringan syaraf luas yang ada di seluruh
jaringan tubuh.
Otak manusia dapat dibagi menjadi dua yaitu bagian sadar dan
bagian tidak sadar. Bagian otak sadar adalah kemampuan rasional, obyektif,
membeda-bedakan. Perannya ialah menampung informasi dari pengamalan
sehari-hari. Menentukan apakah informasi itu bermakna atau tidak, dan
mengambil keputusan. Bagian yang sadar selalu membuat keputusan
menerima atau menolak informasi yang datang. Masing-masing informasi
yang diterima bagian sadar selanjutnya diterima bagian tidak sadar pula
sebagai sesuatu yang diyakini benar, sebagai fakta dan kenyataan. Maka bila
kita menerima gagasan bahwa kita gagal, maka bagian tidak sadar akan
menyetujui keyakinan tersebut dan bertindak mewujudkannya.
Bagian tidak sadar berfungsi menyimpan dan mengambil lagi data
yang berkaitan dengan setiap pengalaman, gagasan, gambaran atau ide.
Bagian tidak sadar selalu bekerja untuk membuat setiap perkataan dan
tindakan sesuai dengan sebuah pola yang konsisten dengan pemrograman
sadar sebelumnya. Bagian tidak sadar menjamin agar kita tetap setia
kepada citra yang kita miliki tentang diri (cara berjalan, berbicara, berpikir,
bertindak) dengan cara yang konsisten dengan informasi yang telah diterima
oleh bagian sadar sebagai hal yang mewakili kita sesungguhnya.
Jadi dalam mengelola informasi otak memiliki bagian didalamnya,
yang memiliki keterkaitan dalam proses kerja. Apabila dari dua bagian itu
tidak bekerja dengan baik maka yang terjadi adalah informasi yang diterima
hanya sementara. Sehingga dalam sela waktu, informasi itu akan hilang
sebab dalam proses kerja ini otak dibawah sadar tidak bekerja dan
sebaliknya jika bagian sadar kita tidak melakukan proses maka dalam
menerima informasi dari kegiatan sehari-hari tidak dapat melakukan
keputusan karena tidak adanya tempat untuk menampung informasi itu.
II.IV. Definisi Komunikasi dan Fungsinya
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau
Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang
mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak
yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian
pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian
dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan
dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu
orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial
(Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi
secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain
II.V. Komunikasi Mengambarkan Pola Pikir
Menurut salah seorang ahli antropologi linguistik, Sapir Whorf (dalam
Deddy Mulyana, 2005: 120), “bahasa bukan hanya sekadar deskriptif atau
sarana untuk melukiskan suatu fenomena serta lingkungan. Lebih dari itu,
bahasa juga dapat memengaruhi cara kita melihat lingkungan kita.
Pandangan ini kemudian dikembangkan menjadi dua bagian, deterministik
linguistik dan relativitas linguistik”.
Deterministik linguistik merupakan pemikiran orang yang ditentukan
oleh kategori-kategori yang disediakan bahasa mereka. Misalkan 1 orang dari
daerah jawa memiliki pola pikir yang berbeda dengan 1 orang dari daerah
sumatera begitu juga dengan bahasa yang digunakan oleh kedua orang itu
dalam berkomunikasi. Jadi dapat dikatakan bahasa yang dikomunikasi oleh
dua orang yang berbeda pola pikiran serta daerah tidak dapat bisa mewakili
realita yang sama.
Sedang relativitas linguistik, melihat bahwa karakteristik bahasa dan
norma budaya saling mempengaruhi. Budaya dikontrol sekaligus mengontrol
bahasa. Bahasa juga menyediakan kategori-kategori konseptual yang
mempengaruhi bagaimana persepsi para penggunanya di kode dan
disimpan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi berbeda-beda.
Tergantung dari proses kerja otak manusia, sebab dalam mengelola
informasi yang diterima dari panca indera dibutuhkan ke stabilan otak sadar
dan tidak sadar untuk bekerja sesecara bersamaan yang tujuan agar
informasi yang diterima bisa kita terima dengan baik yang akan jika informasi
yang diterima tidak baik maka yang terjadi apa yang kita dapatkan melalui
informasi tidak bisa kita cerna secara utuh.
Selain pengaruh adanya bagian dari otak kita, pikiran dapat
dipengaruhi dengan adanya kebudayaan. Tutur kata yang berbeda akan
menghasilkan pemikiran yang berbeda yang dalam pemikiran itu tidak dapat
mewakili salah satu dari realita yang sama.
Tidak hanya komunikasi berdasarkan kebudayaan saja yang
mempengaruhi jalan pikiran ini bekerja tapi komunikasi secara norma
kebudayaan juga bisa mempengaruhi tumbuhnya pola pikir manusia.
Top Related