PENGANTAR AKUNTANSI
KEUANGAN DAN MANAJEMEN
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang luas dan dinamis. Bidang ini
berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat dipelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu
bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan
mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan manajemen sumber daya yang tepat.
ETIKA AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN
Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan
data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, yaitu pihak
internal dan pihak eksternal. Oleh karena tujuan akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi kepada pihak yang
berkepentingan, maka laporan keuangan harus bersifat umum sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dimaksud harus mampu menunjukkan
keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan.
PENGERTIAN AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para
manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian,
evaluasi serta pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai
melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya dan
etis.
PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN
PERSAMAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN
Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Prinsip akuntansi yang lazim diterima
baik dalam akuntansi keuangan
kemungkinan besar juga merupakan
prinsip pengukuran yang relevan dalam
akuntansi manajemen
Menggunakan Sistem informasi
operasi yang sama sebagai bahan baku
untuk menghasilkan informasi yang
disajikan kepada pemakainya
PERBEDAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN
Unsur Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Dasar pencatatan Prinsip Akuntansi yang lazim Tidak terikat dengan Prinsip
Akuntansi yang lazim
Fokus Informasi Informasi masa lalu Informasi masa lalu dan masa
yang akan datang.
Lingkup Informasi Secara keseluruhan Bagian perusahaan
Sifat laporan yang
dihasilkan Berupa ringkasan
Lebih rinci dan unsur taksiran
lebih dominan.
Keterlibatan dalam
perilaku manusia
Lebih mementingkan
pengukuran kejadian ekonomi
Lebih bersangkutan dengan
pengukuran kinerja manajemen.
Disiplin Sumber
yang Melandasi Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi dan Ilmu Psikologi
Sosial.
Ada beberapa standar etika untuk akuntansi manajemen yaitu:
• Competence (Kompetensi)• Confidentiality (Kerahasiaan)• Integrity (Kejujuran)• Objectivity of Management Accountant (Objektivitas Akuntan
Manajemen)• Whistle Blowing• Creative Accounting• Fraud Accounting• Fraud Auditing ( Kecurangan Audit )
KRITERIA STANDAR PERILAKU AKUNTAN MANAJEMEN
STUDI KASUS PERUSAHAAN
NASIONAL
• Bentuk Perusahaan :Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Kereta Api Indonesia
• Bentuk Penyimpangan :Dalam laporan kinerja keuangan tahunan yang diterbitkannya pada tahun 2005, pihak KAI mengumumkan bahwa keuntungan sebesar Rp 6,90 Milyar telah diraihnya
• Fakta yang Ditemukan :1. Kerugian terjadi karena PT Kereta Api Indonesia telah tiga
tahun tidak dapat menagih pajak pihak ketiga. Tetapi dalam laporan keuangan itu, pajak pihak ketiga dinyatakan sebagai pendapatan.
KASUS AKUNTANSI KEUANGAN PT KAI TAHUN 2006
2. Sejumlah pos-pos yang seharusnya dilaporkan sebagai beban bagi perusahaan tetapi justru dinyatakan sebagai aset perusahaan.
3. Hasil Setelah Penyelidikan :Pihak PT Kereta Api Indonesia memandang bahwa kekeliruan pencatatan tersebut hanya terjadi karena perbedaan persepsi mengenai pencatatan piutang yang tidak tertagih, terdapat pihak yang menilai bahwa piutang pada pihak ketiga yang tak tertagih itu bukan pendapatan. Sehingga sebagai konsekuensinya, PT KAI seharusnya mengakui menderita kerugian.
• Gambaran Perusahaan :PT. Indofarma (Persero) Tbk merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Departemen Kesehatan. Indofarma memproduksi obat – obat esensial dan merupakan produsen obat generik berlogo terbesar di Indonesia.
• Bentuk Penyimpangan :Diawali dengan melihat tinjauan keuangan kurun
waktu 1999-2003, kondisi perusahaan memiliki growth sales yang sangat baik akan tetapi pencapaian yang baik tidak diimbangi oleh laba yang dihasilkan.
Kasus Akuntansi Keuangan pada PT Indofarma, Tbk Pada Tahun 2005
• Fakta yang Ditemukan :1. Terbukti adanya kerugian yang sangat ekstrim di periode 2002-2003
yang tak luput sebagai akibat kesalahan-kesalahan direksi dalam pelaporan keuangannya.
2. Adanya overstated pada penilaian persediaan barang “work in process”. • Hasil Setelah Penyelidikan :
Kejadian ini merupakan suatu bentuk pelanggaran terhadap ketentuan Pasar Modal (UUPM dan peraturan Bapepam) dan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Berdasarkan peraturan Bapepam Nomor VIII.G7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang bertanggung jawab dalam penyajian Laporan Keuangan adalah manajemen dari Emiten atau Perusahaan Publik (Direksi).
• Gambaran Perusahaan :PT. Asian Agri Group merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, cokelat dan karet yang memilik lahan 150 ribu hektar.
• Bentuk Penyimpangan :Perusahaan tersebut pada awal tahun
2007 diduga telah melakukan transfer pricing.• Fakta yang Ditemukan :
Menjual produk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) keluaran PT AAG ke perusahaan afiliasi di luar negeri dengan harga di bawah harga pasar – untuk kemudian dijual kembali ke pembeli riil dengan harga tinggi. Dengan begitu, beban pajak di dalam negeri bisa ditekan. Selain itu, rupanya perusahaan-perusahaan luar negeri yang menjadi rekanan PT AA sebagian adalah perusahaan fiktif.
Kasus PT. Asian agri group tahun 2007
• Hasil Setelah Penyelidikan : Kejahatan ini diperkirakan merugikan negara Rp 786 miliar. Asian Agri dengan 14 anak usahanya juga
diharuskan membayar denda Rp 2,5 triliun lebih atau senilai dua kali lipat dari pajak yang digelapkan. Denda tersebut harus dibayar tunai dalam waktu satu tahun.
• Gambaran Perusahaan :PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik
pemerintah di Indonesia. • Bentuk Penyimpangan :
Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM).
• Fakta yang Ditemukan :1. Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih
tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. 2. Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul
karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan.
Skandal manipulasi laporan keuangan pt kimia farma Tbk.
• Hasil Setelah Penyelidikan :1. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan
keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan.
2. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut.
3. Kementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT Kimia Farma setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan poin 2–Khusus huruf m–Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar
STUDI KASUS PERUSAHAAN interNASIONAL
• Gambaran Perusahaan :Worldcom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia
layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari $152 juta pada tahun 1990.
• Bentuk Penyimpangan : Dalam laporannya pada 25 Juni, Worldcom mengakui bahwa
perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal.
Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi.
Kasus WORLDCOM
• Fakta yang Ditemukan :1. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah tentang kinerja
perusahaan dengan cara memalsukan milyaran bisnis rutin sebagai belanja modal, sehingga labanya overstated sebesar $11 milyar pada awal 2002.
2. Perusahaan membuat akun cadangan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan.
3. Worldcom mengakui bahwa mereka telah menggunakan akun cadangan secara tidak benar.
• Hasil Setelah Penyelidikan :1. 25 Juni 2002, saham Worldcom dari $64,5 pada pertengahan 1999
menjadi kurang dari $2 per saham. 2. Para pegawai Worldcom yang mempunyai saham perusahaan sebagai
bagian dari dana pensiun mereka juga mengalami kerugian. Dan mengumumkan akan memberhentikan 17.000 karyawan dari total 85 ribu karyawan
3. Beberapa pengamat menyatakan bahwa KAP Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak Worldcom. Karena seharusnya Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit kesalah semacam itu, apalagi kesalah ini sangat material. Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan Worldcom, yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakuakan hal diluar kewajaran praktek akuntansi.
Dari pembahasan beberapa kasus tersebut, dapat dilihat bahwa sebenarnya masing-masing permasalahan telah memiliki peraturan yang jelas dalam pengaturannya. Seharusnya, perusahaan - peraturan terkait menggunakan peraturan tersebut menjadi dasar bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Di dalam kasus yang terjadi, peran akuntan di dalam perusahaan sangat nyata bahwa mereka juga turut ambil bagian pada operasi perusahaan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
ANALISA STUDI KASUS
Ketika menemui suatu permasalahan terkait etika di dalam perusahaan, seharusnya akuntan baik secara individu maupun bersama-sama dengan koleganya, baik secara formal maupun tidak formal, wajib untuk mempertimbangkan banyak faktor dalam kaitan penyelesaian permasalahan etika yang ada di perusahaan. Dan apabila dalam penyelesaiannya tetap tidak menemukan jalan keluar, maka sebaiknya akuntan berkonsultasi dengan perusahaan atau bahkan meminta nasihat profesional dari organisasi profesi yang relevan bahkan penasihat hukum tanpa mengabaikan prinsip kerahasiaan
• Permasalahan etika terkait akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen melibatkan pihak akuntan profesional di dalam internal perusahaan.
• Akuntan yang berada di dalam internal perusahaan tentunya sangat berperan di dalam budaya kerja perusahaan, bahkan disebutkan pula bahwa seharusnya akuntan di dalam perusahaan bergerak aktif untuk mendorong pembangunan budaya kerja yang memegang etika di dalam perusahaan.
• Akuntan profesional yang bekerja di dalam lingkungan internal perusahaan juga memikul beban berat untuk memegang teguh prinsip dasar etika dan juga independensinya. Apabila akuntan tidak dapat melakukannya, maka akuntan akan dapat dengan mudah terlibat di dalam permasalahan yang ada pada perusahaan.
KESIMPULAN
• Akuntan yang bekerja di dalam lingkungan internal perusahaan harus memberikan informasi kepada pihak perusahaan mengenai peraturan – peraturan yang berlaku umum, sehingga perusahaan dapat menerapkan peraturan yang berlaku pada operasi perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian, akuntan telah berkontribusi dalam membangun budaya kerja yang beretika di dalam perusahaan. Selain itu, akuntan juga perlu tegas di dalam menghadapi permasalahan terkait etika yang ada di dalam perusahaan karena tingkah laku akuntan akan mempengaruhi seluruh profesi akuntan.
SARAN
Top Related