Download - PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) … · penerapan metode jelajah alam sekitar (jas) ... dipukul ombak. ... lembar pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah

Transcript

PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh : Dyah Arum Widowati NIM : 111434030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh : Dyah Arum Widowati

NIM : 111434030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku Persembahkan Karya Ini Untuk:

Allah SWT yang utama dari segalanya,

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT

Taburan cinta dan kasih sayangmu telah memberikanku kekuatan,

membekaliku dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta

Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang

sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan

keharibaan Rasullah Muhammad SAW

Ibunda Sriharti dan Ayahanda Mariyadi sebagai tanda bakti, cinta, hormat, dan

rasa terimakasih yang tak terhingga yang telah memberikan kasih sayang, segala

dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat

kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan

persembahan. Semoga ini menjadi awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia,

karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih.

Untuk ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami

kasih sayang, selalu mendoakan,selalu menasehatiku menjadi lebih baik

Terimakasih Ibu..... Terimakasih Ayah.....

Kakak dan adikku, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati Prakoso yang

kukasihi yang telah memberi semangat dalam mencapai kesuksesan

Kekasihku Dwi Saputra, terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan

kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam

menyelesaikan tugas skripsi ini

Teman- teman seperjuanganku Pendidikan Biologi 2011 yang telah memberikan dukungan

dan pengalaman yang luar biasa

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

"Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya

dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia

menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu." (Marcus Aurelius)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

VIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM

Dyah Arum Widowati

Universitas Sanata Dharma

2015

Hasil Belajar siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan motivasi belajar pun kurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada maetri ekosistem pada siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan menerapkan metode Jelajah Alam Sekitar.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan tiga kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan3) Pengamatan 4) Refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian pre-test, post-test, lembar observasi, dan kuisioner.Subyek penelitian adalah 26 siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 70 pada siklus I menjadi 81,92 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat dari 38,46% menjadi 88,46%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I adalah 100% kategori rendah dan pada siklus II kategori tinggi 100%. Motivasi siswa pada siklus I dan II adalah 100% tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 77 untuk nilai rata-rata, 75% untuk ketuntasan KKM, 75% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi minimal tinggi siswa. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi Ekosistem.

Kata Kunci: Metode Jelajah Alam Sekitar, Motivasi, Hasil Belajar, Ekosistem

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

APPLICATION OF THE METHOD APPROACH NATURAL CRUISING AROUND (JAS) TYPE TO IMPROVE MOTIVATION AND STUDENTS LEARNING OUTSOMES OF JOANNES BOSCO HIGH

SCHOOL YOGYAKARTA GRADE CLASS E IN SUBJECT MATERIALS OF ECOSYSTEM

Dyah Arum Widowati

Sanata Dharma University

2015

Students learning outcomes at SMP Joannes Bosco Yogyakarta on ecosystem topic cant able reach the minimum completness criteria (MCC). That waswhy this research was condueted increase the motivation students lesrning outcomes on ecosystem topic in class VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta by using the method approach of natural cruising around (JAS)

Classroom action research was conducted in two cycles, three meetings in the first phase and two meetings in the second phase. Each cycle consists of 4 stages. 1) Planning 2) Implementation 3) Observation 4) Reflection. The data was collected from pre-test, post-test grading results, observation worksheets, and questionnaire filled in forms. The research subject is the 26 students class at VIIE Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta.

The research result is showing theres motivation increase and student learning outcomes. Cognitive aspect of student learning outcomes increases from the average 70 in cycle 1 be 81,92 on cycle II. While student percentation who reach score of KKM increase from 38,46% to 88,46%. The afective aspect of student learning outcomes increases is 100% low category in second cycle 100% high category in the second cycle . Student motivation on cycle I and cycle II is 100% (high). The data obtained indiated the achievement of the 77% average score, 75% for KKM completely, 75% for student afective score and 70% for student high min motivation. Based of data, can be conclusing that method approach natural cruising around (JAS) can be increase motivation and student biology learning result class VII E Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta on ecosystem subject material.

Keyword: Method Approach Natural Cruising Around (JAS), Motivation learning outcomes, ecosystem

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis penjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberi rahmat dan karunia yang luar biasa, sehingga penulis yang berjudul

Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitas (JAS) dalam meningkatkan motivasi

dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada Materi

Ekosistem dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini dapat deselesaikan dengan baik berkat doa, bimbingan,

bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasi

kepada pihak-pihak sebagai berikut

1. Allah SWT yang telah memberikan hidup, sumber kekuatan dan selalu

melindungi penulis dalam setiap detiknya

2. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma

3. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan izin penelitian

4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc selaku Ketua Prodi Pendidikan

biologi

5. Ibu Maslichah Asyari, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

memberi bimbingan dan arahan dengan sabar, telaten, dan teliti dalam

rangka penyelesaian skripsi ini

6. Segenap dosen dan karyawan program studi pendidikan biologi yang

dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Ibu Ag. Nuransah Safriatun, S.Ag selaku kepala sekola SMP Joannes

Bosco Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian

8. Ibu Magdalena Lolita Oktaviasari, S.Pd selaku Guru mata pelajaran IPA

kelas VII E yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan meluangkan

waktu selama pelaksanaan penelitian

9. Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah

berpartisipasi selama pelaksanaan penelitian

10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Mariyadi dan Ibu Sriharti yang senantiasa

mendoakan, mendukung, dan mengarahkan penulis serta sebagai sumber

motivasi utama peneliti dalam penyelesaian skripsi

11. Kedua kakak dan adik tersayang, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati

Prakoso yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada

penulis

12. Dwi Saputra yang selalu meluangkan waktu, mendukung dan memberi

semangat kepada penulis.

13. Sahabat-sahabat tercinta Niluh Mega Swastini, Falensi Aminah, Ditya

Intan Kusuma dan Nining Sugiarti yang telah membantu, memberi

dukungan, pengalaman, isnpirasi kepada penulis selama menempuh studi

14. Teman-teman pendidikan biologi 2011 yang telah memberikan semangat,

dukungan, dan pengalaman yang luar biasa kepada penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Batasan Masalah........................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 7

A. Pengertian Belajar ........................................................................................ 7

B. Motivasi Belajar ......................................................................................... 11

C. Hasil Belajar ............................................................................................... 15

D. Metode JAS ................................................................................................ 18

E. Materi Ekosistem ....................................................................................... 25

F. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 25

G. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 27

H. Hipotesa...................................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 31

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31

B. Setting Penelitian ....................................................................................... 31

C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian ................................................... 32

D. Sumber Data Penelitian .............................................................................. 36

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 37

F. Validitas Instrumen .................................................................................... 41

G. Metode Analisa Data .................................................................................. 42

H. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 46

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 48

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 48

B. Pembahasan ................................................................................................ 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 70

A. Kesimpulan ................................................................................................ 70

B. Saran ........................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 72

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 29

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011) ..... 31

Gambar 4.1. Suasana Pembelajaran Siklus I ......................................................... 52

Gambar 4.2. Suasana Pelaksanaan Post Test I ...................................................... 53

Gambar 4.3. Suasana pembelajaran pada siklus II ................................................ 58

Gambar 4.4. Suasana Pelaksanaan Post tes II ....................................................... 59

Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II ............... 65

Gambar 4.6. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VII E ......................................... 66

Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E .......... 68

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perolehan Data ...................................................................................... 35

Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif ................................................. 37

Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ......................................... 39

Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa ................................ 44

Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner .................................................... 44

Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 45

Tabel 3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian ........................................................ 46

Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa Kelas VII E ............................................ 53

Tabel 4.2. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ................................................. 54

Tabel 4.3. Hasil Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ............................................... 54

Tabel 4.4. Hasil analisis motivasi belajar awal siswa ........................................... 55

Tabel 4.5. Hasil analisis post test II ...................................................................... 59

Tabel 4.6. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E................................................... 60

Tabel 4.7. Analisis motivasi belajar akhir siswa kelas VII E................................ 61

Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II.............................. 64

Tabel 4.9. Peningkatan Rata-rata Kelas VII E ...................................................... 66

Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ........... 68

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 75

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 79

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 99

Lampiran 4 Kisi- Kisi Kuisioner ......................................................................... 117

Lampiran 5 Kuisioner awal dan akhir ................................................................. 119

Lampiran 6 Kisi- Kisi Soal Pretest...................................................................... 124

Lampiran 7 Soal Pretest ...................................................................................... 127

Lampiran 8 Kisi Kisi soal Post test I ................................................................ 133

Lampiran 9 Soal Post test Siklus I ...................................................................... 135

Lampiran 10 Kisi Kisi soal Post tes II ............................................................. 143

Lampiran 11 Soal Post test II .............................................................................. 145

Lampiran 12 Lembar Observasi .......................................................................... 152

Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 154

Lampiran 14 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar ............................................. 155

Lampiran 15 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar awal .......................................... 159

Lampiran 16 Sampel Hasil Kuisioner Belajar Akhir Siswa................................ 163

Lampiran 17 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ............................. 169

Lampiran 18 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah . 171

Lampiran 19 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Rendah ..... 180

Lampiran 20 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Tinggi ....... 184

Lampiran 21 Sampel Hasil Lembar Observasi Siswa ......................................... 188

Lampiran 22 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan I ................................ 190

Lampiran 23 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan II ............................... 193

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 24 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan III .............................. 195

Lampiran 25 Contoh Pekerjaan LKS Siklus II Pertemuan II .............................. 197

Lampiran 26 Analisa Hasil Belajar Kognitif (Post Test II) ................................ 197

Lampiran 27 Pekerjaan Siswa Posttes 2 siklus II yang Mendapat Nilai Tinggi 201

Lampiran 28 Pendokumentasian Penelitian ........................................................ 205

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada zaman modern ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang

sangat pesat. Berbagai model pembelajaran juga telah digunakan dalam proses

pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang menuntun peserta didik

mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka tugas seorang guru adalah

mengusahakan suasana kelas selama proses belajar mengajar berada dalam

kondisi menyenangkan.

Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar

menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses

mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian

sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam

proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan untuk

membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik.

Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang diharapkan. (Sanjaya:2013)

Pada kenyataanya implementasi pembelajaran di kelas cenderung teacher

contered sehingga siswa menjadi pasif. Masalah utama yang timbul dalam

pembelajaran ini siswa kurang aktif sehingga hasil belajar rendah. Pada

kenyataanya guru juga lebih suka menerapkan model teacher contered, karena

tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang

ada pada buku ajar atau referensi-referensi yang lain. Dalam hal tersebut siswa

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir,

dan memotivasi sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan

kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini banyak dijumpai dalam

kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Demikian halnya yang terjadi di SMP

Joannes Bosco Yogyakarta. Setelah dilakukan wawancara dengan guru mata

pelajaran biologi diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VII E tahun pelajaran

2013/2014 dalam materi ekosistem tergolong rendah,skor rata-rata kelas yaitu 52.

Prosentase siswa yang mencapai KKM 44,5 % sedangkan prosentase siswa yang

tidak mencapai KKM 55,55% dibawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75.

Penggunaan data hasil belajar siswa tahun pelajaran 2013/2014 pada materi

ekosistem dianggap relevan sebagai dasar dilakukannya penelitian tahun

2014/2015 karena kelas yang digunakan adalah kelas yang sama yaitu kelas VII

E. Selain itu, guru matapelajaran IPA kelas VII E dan model pembelajaran yang

diterapkan guru tahun pelajaran 2013/2014 sama dengan tahun pelajaran

2014/2015. Hal ini memungkinkan peluang terulang kembalinya masalah hasil

belajar yang rendah pada siswa kelas VII E pada tahun pelajaran 2014/2015.

Sikap siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, cepat merasa

bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, cepat mengantuk membutuhkan

model pembelajaran yang cocok untuk karakteristik siswa tersebut. Untuk itu

dibutuhkan model pembelajaran yang variatif dan menarik serta melibatkan

aktivitas maupun tanggunng jawab siswa.

Berdasarkan situasi di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pada proses

pembelajaran biologi untuk kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

ajaran 2014/2015, supaya motivasi belajar dapat ditingkatkan. Salah satu metode

yang dapat diterapkan untuk mengembangkan aspek kognitif dan afektif adalah

dengan model pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Menurut Ridlo (dalam Mulyani, 2008) metode pembelajaran Jelajah Alam

Sekitar merupakan salah satu cara mengajak siswa belajar langsung dengan alam

di sekitarnya. Media yang digunakan adalah alam sekitar sekolah atau lingkungan

tempat tinggal siswa. Di sisi lain dengan metode pembelajaran JAS tampak secara

eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru

mempunyai tanggungjawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa,

motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.

Metode pembelajaran JAS dalam implementasinya menekankan pada

pembelajaran yang menyenangkan. Ini merupakan salah satu komponen dari

PAKEM yang mempunyai kepanjangan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Namun dalam pendekatan pembelajaran JAS, karakter

menyenangkan, terekspresi secara eksklusif dalam istilah bioedutainment (asal

kata bio = biology; edu = education, dan tainment = intertainment)., yakni

merupakan strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan

melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuari), ketrampilan

berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan

sportivitas.

Dari kondisi inilah penulis tergerak untuk melakukan penelitian di SMP

Joannes Bosco Yogyakarta untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

materi ekosistem. Untuk itu penulis dalam penelitian mengambil judul

PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI

EKOSISTEM

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas dapat ditarik suatu

rumusan masalah yaitu: Apakah metode Jelajah Alam Sekitar dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VII E

SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015?

C. Batasan Masalah

Agar peneliti lebih fokus terarah maka peneliti membatasi masalah pada

materi yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar hanya menekankan pada

pengamatan langsung dengan alam sekitar sekolah.

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

pada materi ekosistem meliputi aspek, kognitif dan aspek afektif

3. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalaha materi

ekosistem dengan Standar Kompetensi Dasar: 7. Memahami saling

ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1 Menentukan

ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan 7.2.

Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

pelestarian ekosistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

4. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar, hasil belajar, dan penerapan

metode Jelajah Alam Sekitar.

5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco

Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes

Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem dengan menerapkan metode Jelajah

Alam Sekitar.

E. Manfaat Penelitian

1) Bagi pendidik

a. Memotivasi guru untuk menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan yang dapat memotivasi siswa.

b. Mengaktifkan seluruh siswa untuk berbicara.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan

guru tenntang pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar.

2) Bagi siswa

a. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa

kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.

b. Memotivasi peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti

pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA biologi.

c. Mengembangkan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

3) Bagi Peneliti

a. Memberikan motivasi diri sendiri untuk meningkatkan kemampuan

dan kretivitas dalam proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal

secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki

pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-

masing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut, berikut

akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli.

Menurut Gagne dalam Susanto (2013), belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan

dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada

saat pembelajaran berlangsung.

Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga

menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau

keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau

arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Selanjutnya, Gagne dalam

teorinya yang disebut The domains of learning, menyimpulkan bahwa segala

sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

1. Keterampilan motoris (motor skill) adalah keterampilan yang

diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis, menendang

bola, bertepuk tangan, dan loncat.

2. Informasi verbal: informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak

atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami sesuatu

dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang berupa

simbol yang tampak.

3. Kemampuan intelektual:selain menggunakan simbol verbal, manusia

juga mampu melakukan interaksi dunia luar melalui kemampuan

intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan ukuran.

4. Strategi kognitif: Gagne menyebutnya sebagai organisasi keterampilan

yang internal, yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan

berpikir.

5. Sikap (attitude): sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena

tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik.

Adapun menurut Burton dalam Susanto (2013), belajar dapat

diartikam sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

interaksi individu dengan individu lain dan individu dengan

lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan

lingkungannya. Sementara menurut Hilgard dalam Susanto (2013), belajar

adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan

yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini

diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang

melalui latihan, pembiasaan, pengalaman, dan sebagainya.

Sementara menurut Hamalik (2005) menjelaskan bahwa belajar

adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (

learning is defined as the modificator or strengthening of behavior

through experiencing). Belajar sesungguhnya ciri khas manusia dan yang

membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia

merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja,

dan di mana saja, baik disekolah, kelas, maupun di jalanan dalam waktu

yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal sudah

pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh

iktikad dan maksud tertentu. Menurut pengertian ini, belajar merupakan

suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau

tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau

menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik

juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah

laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya.

Adapun pengertian belajar menurut Winkel (2009) adalah suatu

aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorangn

dengan lingkungannya, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat

relatif konstan dan berbekas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Menurut Siregar (2010) belajar merupakan sebuah proses yang

kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,

sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu

pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan

tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut

perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan

(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Belajar menurut Dimyati (2006) merupakan tindakan dan perilaku

siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh

siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada

dilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa

keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-

hal yang dijadikan bahan belajar.

Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan

sengaja dalam keadaan sadar untuk suatu konsep, pemahaman, atau

pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun

dalam bertindak.

Dengan memahami kesimpulan diatas, setidaknya belajar memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

a. Adanya kemampuan baru dan adanya perubahan. Perubahan tingkah

laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotor), maupun nilai dan sikap (afektif)

b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat aja, melainkan menetap atau

dapat disimpan.

c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha.

Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau

kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-

obatan.

Dalam Penelitian ini peneliti mengamati pembelajaran dengan

menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar pada materi ekosistem.

B. Motivasi belajar

Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan motif

untuk menunjuk mengapa sesorang tersebut berbuat sesuatu. Menurut Sardiman

(2008) kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Menurut Winkel (2009) motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada

kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi

belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu: Motivasi ekstrinsik, bentuk motivasi yang di

dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan

yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin

belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang

tuanya. Yang kedua motivasi intrinsik, bentuk motivasi yang di dalamnya

aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara

mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin

mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya.

Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,

dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan

perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar tersebut dapat tercapai.

Menurut Uno (2006) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan

secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi

tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Sedangkan faktor ekstrinsiknyan adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar

yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua

faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang

berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

Menurut Hamalik (2014), hakikat motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siwa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur

yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar. Indikator motivasi dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

1. Jenis motivasi

a. Motivasi Intrinsik

Menurut Siregar (2010), motivasi intrinsik adalah motivasi berasal dari

dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik yng

terdapat dalam diri siswa berguna dalam situasi belajar yang fungsional.

Misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi

kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan

diterima oleh orang-orang lain.

Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia

secara tidak sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan

motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat

diperlukan, terutama belajar sendiri.

b. Motivasi Ekstrinsik

Menurut Sani (2013), motivasi ekstrinsik adalah motivasi melakukan

sesuatu karena pengaruh eksternal. Motivasi ekstrinsik muncul akibat insentif

eksternal atau pengaruh dari luar peserta didik, misalnya: tuntutan, imbalan,

atau hukuman.

2. Prinsip- Prinsip Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar. Tidak

ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Menurut Djamarah (2011), ada

beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut.

a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi

belum menunjukan aktivitas nyata.

Dalam penelitian ini peneliti menekankan pada kedua motivasi tersebut, yaitu

intrisik dan ekstrinsik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

C. Hasil belajar

Dalam proses pembelajaran penilaian berfungsi sebagai alat untuk

mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Proses adalah kegiatan

yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil

belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya.

Menurut Bloom dalam Sudjana (2014), secara garis besar

mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga macam yaitu ranah kognitif, ranah

efektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan kreasi. Kedua aspek pertama adalah

aspek tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat

tinggi. Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni,

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah

psikomotoris berkenan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yaitu, gerak refleks, keterampilan

gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

1. Pengertian hasil belajar

Berdasarkan konsep uraian belajar di atas, dapat dipahami tentang makna

hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil belajar

bagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Brahim dalam Susanto (2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan

siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar dengan hasil belajar siswa

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena

belajar sendiri itu merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan

pembelajaran

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan

tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana

dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013) bahwa evaluasi merupakan proses

penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu

program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya

evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau

bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar

siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga

sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup

segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,

keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif

dan kognitif.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Menurut teori Gestalt dalam Haryanto (2010), belajar merupakan suatu proses

perkembangan. Artinya secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.

Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu yang berasal dari diri siswa sendiri

maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar

dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa

dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan

kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan

prasarana, kreasi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta

dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013),

hasil belajar dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi beberapa faktor

yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian

mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber di

dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi

belajar, ketekunan sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan

kesehatan.

b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

memengaruhi hasil belajar, yaitu keluarga,sekolah, dan masyarakat.

Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang

morat marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian yang

kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari yang kurang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil

belajar peserta didik.

Selanjutnya, menurut Wasliman dalam Susanto (2013) bahwa sekolah

merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin

tinggi kemampuan siswa dan kualita pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi

pula kualitas belajar siswa.

Fokus dalam penelitian ini faktor internal dan eksternal yaitu sekolah terutama

pada metode mengajar.

Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana

dikemukakan oleh Sanjaya (2011), bahwa guru adalah komponen yang sangat

menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan

pendapat ini ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan

mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran

memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada

usia sekolah dasar, tak mungkin digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi,

radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang

yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.

D. Metode JAS ( Jelajah Alam Sekitar)

Ridlo (2005) menyatakan bahwa alam sekitar siswa ialah lingkungan

disekitar siswa, dapat berupa lingkungan alam. sosial, budaya, dan agama, dan

sebagainya. Dalam proses pembelajaran yang dirancang dengan menerapkan

pendekatan JAS, kegiatan belajar dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya, serta menelaah dan

menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari.

Menurut Wibowo (2007) kegiatan belajar dengan mengajak siswa

mengenal objek, mengenal gejala alam dan permasalahannya akan mendorong

siswa untuk melakukan berbagai tindakan yang akan memberikan pengalaman

langsung dan konkrit bagi mereka. Kegiatan belajar melalui penjelajahan alam

sekitar akan memberi peluang lebih luas kepada siswa, untuk mempelajari obyek-

obyek biologi yang menjadi pusat perhatiannya, atau yang lebih sesuai dengan

kebutuhan setiap siswa.

Pembelajaran JAS merupakan strategi dalam pembelajaran yang

mengutamakan lahan di sekitar sekolah atau sumber belajar lain di luar sekolah

sehingga memungkinkan siswa belajar secara langsung terhadap fenomena alam

berdasarkan pengamatannya sendiri. Dalam hal ini guru harus jeli dalam memilih

topik pelajaran yang cocok jika akan menggunakan strategi ini. Srtategi ini

mempunyai kelebihan, yaitu siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan.

Srtategi ini didasarkan pada learning by doing. Siswa dapat berinteraksi langsung

dengan keadaan alam nyata sehingga seluruh indera yang dimilikinya akan

difungsikan, siswa dapat melihat langsung fenomena alam di sekitar sekolah.

Menurut Mulyani (2008) JAS sebagai suatu metode memiliki karakter

menyenangkan, terekspresi secara exlusif dalam istilah bioedutainmen (asal kata

bio = biology, edu = education, tainment = intertainment), yakni merupakan

strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

unsur ilmu sains proses penemuan ilmu (inkuri), ketrampilan berkarya, kerjasama,

permainan yang mendidik kompetisi, tantangan dan sportifitas.

1. Komponen-komponen pendekatan JAS

Menurut Ridlo (2005), pendekatan JAS terdiri atas beberapa

komponen yang seyogyanya dilaksanakan secara terpadu, adapun

komponen-komponen JAS terdiri dari:

a. Eksplorasi

Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya seseorang akan

berinteraksi dengan fakta yang ada dilingkungannya sehingga

menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan

dan masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan

kegiatan berfikir mencari pemecahan masalah. (Mulyani:2008)

b. Konstruktivisme

Dalam pembentukan pengetahuan terdapat dua aspek berfikir, yaitu

aspek figurative dan aspek operatif. Berfikir operatif memungkinkan

seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya dari suatu level

tertentu ke level lebih tinggi

c. Proses sains

Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang melakukan

pengamatan, dari sini menimbulkan pertanyaan atau permasalahan.

Permasalahan ini akan mendapatkan pemecahan dengan melakukan

metode ilmiah, atau membandingkan dengan teoriyang diperoleh

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

d. Masyarakat belajar

Konsep learning community menyarankan agar hasil

pembelajaran diperoleh kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar

diperoleh dari sharing antar teman, kelompok, antara yang tahu

dengan yang belum tahu. Dalam kelas yang menggunakan pendekatan

kontekstual, guru disarankan untuk melaksanakan pembelajaran dalam

kelompok belajar.

Anggota kelompok sebaiknya yang heterogen, sehingga yang

pandai dapat mengajari yang kurang pandai, yang cepat menangkap

pelajaran dapat mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai

gagasan dapat mengajukan usul. Guru dapat melakukan kolaborasi

dengan mendatangkan ahli ke kelas sebagai narasumber sehingga

peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung

dari ahlinya.

Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi proses

komunikasi dua arah. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok atau

lebih yang terlibat komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang

yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi

yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga minta

informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Setiap pihak harus

merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman,

atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari. Dalam praktet

di kelas, masyarakat belajar dapat terwujud dalam:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Pembentukan kelompok kecil

Pembentukan kelompok besar

Mendatangkan ahli ke kelas

Bekerja dengan kelas sederajat

e. Bioedutainment

Bioedutainment dalam pendekatannya melibatkan unsur utama,

yaitu ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya, kerjasama,

permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportifitas dapat

menjadi salah satu solusi dalam menyikapi perkembangan biologi saat

ini dan masa yang akan datang. Dengan Bioedutainment semua aspek

dapat teramati ( Mulyani:2008)

Yang menjadi ciri dalam pembelajaran JAS adalah:

a. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun

tidak langsung yaitu menggunakan media.

b. Selalu ada kegiatan berupa prediksi, pengamatan, dan penjelasan.

c. Adanya laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan,

gambar, foto atau audiovisual.

d. Kegiatan dirancang dengan menyenangkan sehingga

menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut.

2. Langkah-langkah dalam model pembelajaran JAS

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran JAS adalah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang diberikan untuk siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

b. Guru membentuk kelompok heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4-

5 siswa.

c. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dilingkungan

sekitar

d. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang sudah

dirancang sebelumnya oleh guru dan guru memberi bantuan secara

individual kepada siswa yang membutuhkannya.

e. Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya dengan

mempresentasikan hasil kelompoknya.

f. Guru memberi tes untuk siswa secara individu.

g. Menjelang akhir pembelajaran guru memberikan pendalaman materi

secara klasikal (Ridlo,2005)

3. Prinsip-prinsip model JAS

Berikut merupakan prinsip- prinsip model JAS:

a. Dengan pembelajaran alam sekitar guru dapat memperagakan secara

langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar pengajaran.

b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-

banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan

catat saja.

c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan

pengajaran secara totalitas.

d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi

intelektual yang kukuh tidak verbalitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

e. Pembelajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional karena

alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak. (Ridlo:2005)

4. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran JAS

Kelebihan- kelebihan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran dengan

Jelajah Alam Sekitar antara lain:

a. Siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan sehingga

mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang dipelajarinya.

b. Pengetahuan bisa diperoleh sendiri melalui hasil pengamatan, diskusi,

belajar mandiri dari buku diktat sekolah, atau sumber lain.

c. Evaluasi tidak hanya didapat dari aspek kognitif, tetapi afektif dan juga

psikomotor.

d. Kerja kelompok lebih nyata.

e. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa rasa

sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara

dan melestarikannya.

5. Kekurangan- kekurangan pembelajaran JAS

Kekurangan-kekurangan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran

Jelajah Alam Sekitar antara lain:

a. Tidak terkontrolnya proses belajar mengajar karena terlalu banyak

siswa yang asik bermain sendiri.

b. Proses belajar mengajar kurang efisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

E. Materi Ekosistem

Menurut Suyanto (2011) dalam bukunya yang berjudul Lestarilah Bioma

Kita, alam merupakan suatu habitat, selain terdapat berbagai macam makhluk

hidup (komunitas) juga terdapat makhluk tak hidup. Diantara makhluk hidup

dengan makhluk tak hidup terjadi interaksi yang disebut ekosistem.Materi

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini materi ekosistem dan

Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 7. Memahami

saling ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1

Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan

7.2. Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

pelestarian ekosistem.

Materi-materi pokok dalam ekosistem meliputi: satuan-satuan makhluk

hidup dalam ekosistem, jenis ekosisten, komponen ekosistem, hubungan

ketergantungan antara komponen biotik-biotik, biotik-abiotik, simbiosis,

masalah ekosistem dan pelestarian ekosistem.

F. Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian

yang dilakukan oleh peneliti lain terhadap penggunaan metode Jelajah Alam

Sekitar, yakni penelitian yang dilakukan Syaifudin (2013) yang berjudul

Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2

Banguntapan.

Hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat pengaruh pendekatan JAS

terhadap keaktifan siswa pada pembelajaran materi pokok kingdom plantae. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

ini ditunjukan dengan nilai uji Mann Whitney U dengan signifikansi sebesae 0.024

( pada tingkat signifikansi 0,05), pembelajaran proyek berbasis JAS lebih efektif

daripada model ceramah ditinjau dari hasil belajar siswa, berdasarkan Independent

Samples t Test dengan signifikansi 0,048 (pada tingkat signifikansi 0,05),

penerapan pembelajaran proyek berbasis JAS pada sub materi bryophyta dan

pteridophyta mendapat tanggapan positif terbukti dari hasil analisis deskriptif

dengan persentase rata-rata semua aspek memperoleh tanggapan 81,51% dengan

kategori baik.

Penelitian yang dilakukan Stephani (2009) yang berjudul Penerapan

Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB) dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar

(JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukan

kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan observasi dan analisis LKS serta

laporan pada siklus 1 sebesar 60,76% dan pada siklus II sebesar 81,88%. Nilai

rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I sebesar 58% dan pada siklus II

sebesar 81%. Hasil belajar afektif siswa pada siklus I sebesar 61,53% dan pada

siklus II sebesar 84,16%. Hasil belajar psikomotor siswa pada siklus I sebesar

61,53& dan pada siklus II sebesar 80,76%.

G. Kerangka Berpikir

Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran tidak lepas dari peran dan

usaha guru sebagai fasilitator motivator, didukung dengan sarana dan prasarana

yang tersedia serta keaktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Namun hal tersebut kurang berperan maksimal di SMP Joannes Bosco

Yogyakarta.

Berdasarkan observasi beserta wawancara guru IPA SMP Joannes Bosco

Yogyakarta diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa merasa termotivasi

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan siswa

merasa jenuh dengan pembelajaran yang monoton dengan model pembelajaran

yang kurang bervariasi. Motivasi belajar yang rendah ditunjukan dari perilaku

siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, metode pembelajaran Jelajah

Alam Sekitar (JAS) cocok digunakan dalam proses belajar mengajar dalam

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran ini

menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa

karena belajar diluar kelas dengan memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah,

sehingga siswa mau terlibat dalam pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif.

Hal tersebut menerapkan upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan dalam diagram alir

pada gambar 2.1:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Motivasi dan Hasil belajar SMP Joannes Bosco Yogyakarta meningkat

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SMP Joannes Bosco Yogyakarta:

Minat dan hasil belajar rendah dan masih ada yang belum mencapai KKM 75

Guru masih menerapkan metode teacher contered

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syaifudin (2013) yang berjudul Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2

Dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat, menarik motivasi siswa, mengaktifkan siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat

Metode JAS memiliki kelebihan: Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan

sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang dipelajarinya. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa rasa sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara

dan melestarikannya.

Penelitian yang dilakukan Stephani (2009) yang berjudul Penerapan

Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB) dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

H. Hipotesa

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan diatas, hipotesa yang peneliti ajukan

adalah Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar dapat Meningkatkan Motivasi

`dan Hasil Belajar Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada

Materi Ekosistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas

(Aqib,2006). Jenis penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.

Penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif. Data

kuantitatif yang akan dikumpulkan berupa skor hasil belajar kognitif,

afektif, dan hasil kuisioner mengenai motivasi hasil belajar siswa.

B. Setting Penelitian

1. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi siswa pada

materi ekosistem.

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco

Yogyakarta semester genap tahun pembelajaran 2014/2015 dengan

jumlah siswa sebanyak 26 siswa.

3. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang

beralamat di Jl. Mlati wetan No. 51, Baciro, Yogyakarta.

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

4. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan selama tanggal 29 Mei- 7 Juni 2015.

C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas

Kemmis dan McTaggart, setiap tahapan berulang meliputi tahap-tahap:

Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pemantauan (Observing),

Refleksi (Reflecting). Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat

perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang

telah ditetapkan. Desain PTK Model Kemmis dan McTaggart disajikan

dalam Gambar 3.1.

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011)

Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran

yang akan dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian

kegiatan akan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Perencanaan I Refleksi

Refleksi Pelaksanaan Tindakan

dan Observasi Perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

1) Berdiskusi bersama guru mata pelajaran untuk mempersiapkan

penelitian

2) Penetapan indikator ketercapaian. Indikator ketercapaian

ditentukan berdasarkan hasil observasi awal penelitian

3) Menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa

(LKS)

4) Merumuskan atau menyusun desain/ skenario pembelajaran

dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)

5) Menentukan tempat yang akan digunakan untuk jelajah alam

sekitar

6) Menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi, soal-soal

pre test, post test dan tugas

7) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan

afektif

b. Pelaksanaan (Acting)

1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa

2) Membagi siswa dalam 6 kelompok, pembagian siswa dengan

cara memilih sendiri.

3) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada para

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan

mengerjakan LKS

5) Memberikan motivasi dan bimbingan siswa agar dapat

melaksanakan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS

6) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan sekitar

sekolah

7) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan saling

mengeluarkan pendapat atau argumennya masing-masing

c. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan

siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada

siklus I aspek afektif siswa yang diamati adalah jujur dan percaya

diri.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi dikaji apa yang telah terjadi dan apa

yang belum terjadi, apa yang belum berhasil dan yang sudah

berhasil setelah diberi tindakan, komponen-komponen refleksi

yang meliputi: analisis, pelaksanaan, penjelasan, penyusunan

kesimpulan, dan identifikasi tindak lanjut.

2. Siklus II:

a. Perencanaan

1) Membuat RPP

2) Membuat kelompok baru berdasarkan kemampuan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

3) Membuat lembar kerja siswa dengan berbasis masalah dengan

materi ekosistem

4) Membuat soal post test dan kunci jawaban yang sesuai dengan

materi yang diajarkan

5) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan

berpikir kritis siswa, afektif

b. Pelaksanaan

1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa

2) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada

para siswa, dengan 2 LKS yang berbeda

3) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan

sekitar sekolah

4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan

mengerjakan LKS

5) Memberikan bimbingan kepada siswa supaya siswa dapat

melakukan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS

6) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan

saling mengeluarkan pendapat dan argumennya msing-

masing

c. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan

siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

siklus II sikap afektif siswa yang diamati adalah kerjasama dan

tanggung jawab.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi dikaji atau digunakan untuk menentukan

apakah tindakan pada siklus II sudah berhasil atau belum

penerapannya.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII D SMP

Joannes Bosco Yogyakarta yang berjumlah 26 siswa dan guru mata

pelajaran IPA. Rancangan penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian

ini merupakan rancangan PTK dengan melibatkan data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil analisis LKS, lembar

observasi, dan kuisioner. Sedangkan data kuantitatif deskriptif diperoleh

dari hasil belajar kognitif, dan hasil post test 1 dan 2.

Data yang diambil dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel

berikut ini:

Tabel 3.1 Perolehan Data

Data Sumber Data Perolehan data Motivasi Belajar Siswa Kuisioner

Hasil belajar afektif Siswa Hasil observasi kelas selama proses pembelajaran

Hasil belajar kognitif

Siswa Lembar kerja siswa (LKS), pretest dan post test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

E. Instrumen Penelitian

Sanjaya (2011) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat

yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa

instrumen yang tepat, instrumen tidak akan menghasilkan sesuatu.

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya

dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Instrumen Pembelajaran

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak

akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan

dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1. Pengamatan(observasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengamati

aktivitas pembelajaran di kelas, yaitu mengamati kemampuan berpikir

kritis siswa, dan afektif siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung dengan menggunakan metode jelajah alam sekitar.

Berikut adalah kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang digunakan

dalam penelitian ini:

Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif

No Tingkatan Kategori

Aspek yang diamati

Nompor aspek yang diamati dalam

Lembar Observasi 1 Receiving Perhatian siswa

dalam pembelajaran 1, 10

2

Responding

Sikap 9 Keberanian saat

mengungkapkan pendapat

4,8

Antusias dalam mengerjakan tugas

2,5

3

Valuing Menghargai pendapat teman

7

4

Organisasi

Partisipasi siswa dalam pembelajaran

6

Kerjasama siswa dalam kelompok

3

2. Tes

Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau

seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi

tentang sifat atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir

pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan

yang dianggap benar. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tes buatan guru bukan tes standar, karena tes yang digunakan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

dibuat sendiri oleh peneliti yang didasarkan pada bahan pelajaran dan

tujuan khusus yang telah dirumuskan oleh peneliti untuk kelas yang

menjadi subyek dalam penelitian tindakan kelas ini.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif. Tes

obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara

obyektif. Dalam penelitian ini tes obyektif yang digunakan oleh

peneliti adalah tes pilihan ganda.

Test dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada saat pre test

pada awal pembelajaran siklus I dan post test pada siklus I serta II

yang diadakan pada akhir pembelajaran. Pretest yang dilakukan pada

siklus satu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal

sebelum materi disampaikan, sedangkan postest dilakukan pada akhir

siklus I dan siklus II bertujuan untuk mengetahui hasil dari proses

pembelajaran dengan menggunakan pembeelajaran berbasis masalah

dengan pendekatan jelajah alam sekitar.

3. Kuisioner

Kuisioner pada penelitian ini diberikan kepada siswa untuk

mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah

pelaksanaan tindakan. Menurut Arifin (2012), kuisioner termasuk alat

untik mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan

paham dalam hubungan kausal. Dalam penelitian ini kuisioner

digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mempelajari materi

ekosistem dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner

tertutup, yaitu terdiri dari 20 item pernyataan. Model skala yang

digunakan dalam kuisioner ini adalah skala Liket, yang dinilai oleh

responden dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju. Berikut adalah kisi-kisi kuisioner untuk mengetahui motivasi

siswa:

Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa

No Indikator motivasi belajar Nomor Pernyataan dalam Kuisioner

Total jumlah

pertanyaan

Motivasi awal Motivasi akhir Positif Negatif Positif Negatif

1

Dorongan Belajar

Keinginan siswa

15 3, 10 16 4

Tujuan siswa dalam belajar

1 14 15 3

2

Manfaat belajar

Siswa mendapatkan manfaat setekah mengikuti pembelajaran

13 11, 12, 14

4

3

Perhatian

Usaha siswa dalam mengikuti pembelajaran

9 1

Perhatian siswa selama pembelajaran

17 1 6, 8, 18 5

4

Penguasaan materi

Usaha siswa memperdalam materi

8, 11 12 19 10 5

Memanfaatkan fasilitas untuk menunjang pembelajaran

6 5 2

5

Partisipasi

Kerjasama siswa dalam kelompok

4 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Keaktifan dalam pembelajaran

18 7, 16 2. 4 17 6

6 Perasaan dalam pembelajaran

Perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran

20 19 3, 20 5, 7, 9, 13

8

F. Validitas Instrumen

Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah satu

Test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan

tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya

kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.

Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno,2007).

Dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

validitas isi (content validity). Yang akan diuji dalam penelitian ini adalah

keabsahannya yaitu dengan cara sebagai berikut :

1. Instrumen Tes

Validitas instrumen tes dilakukan dengan mempertimbangkan

validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian

dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu

mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk

(Sudjana,2010).

2. Instrumen bentuk Non Tes

Validitas instrumen non tes yang meliputi kuisioner, dan observasi

siswa. Validitas dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi.

Kemudian akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi

kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana.2010).

G. Cara Analisa Data

1. Cara Analaisa Data kuantitatif

Analisa kuantitatif adalah analisa data yang berupa angka. Dalam

penelitian ini analisa kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil tes,

observasi, dan kuisioner.

a. Aspek kognitif

1) Analisa Hasil Tes Ketuntasan Individu

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan

tuntas apabila memperoleh nilai 75. Penskoran soal pilihan

ganda disesuaikan dengan ketentuan penetapan skor seperti

berikut:

Skor 2, jika memilih jawaban benar

Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan

jawaban

2) Analisa Rata-rata Kelas

Analisa rata-rata kelas diperoleh setelah dilakukan

perhitungan nilai ketuntasan individu. Kemudian dianalisa

dengan rumus sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

N =Nn

Keterangan:

N = Rata-rata kelas

N = Jumlah nilai seluruh siswa

n = Banyaknya siswa yang menjadi subjek

Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus

sebagai berikut :

Skor rata-rata

3) Analisa Hasil Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan klasikal dikatakan telah mencapai target

pencapaian sesuai dengan terget indikator. Kemudian dianalisa

dengan rumus sebagai berikut:

KK =

n x 100 %

Keterangan:

KK =Ketuntasan Kasikal

= Jumlah siswa yang memperoleh nilai 75

n = Banyaknya siswa yang mengikuti tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, dapat

dilihat dari perbandingan prosentase banyaknya siswa yang

mencapai KKM dari nilai post test siklus I dan post test siklus

II.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif dalam penelitian ini di dapat melalui hasil

observasi. Data-data yang di dapat kemudian dianalisis secara

deskriptif derngan menjelaskan segala penguasaan aspek afektif

yang tampak dalam pembelajaran. Skor dari lemnbar observasi

kemudian dianalisis, sehingga didapatkan prosentase skor hasil

observasi aspek afektif dengan rumus sebagai berikut:

=yz

= 100%

Keterangan:

x = Persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa

y = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok

z = Skor maksimal

Setelah data observasi aspek afektif siswa secara kelompok

diperoleh, kemudian menentukan prosentase jumlah kelompok

siswa dengan hasil belajar aspek afektif minimal tinggi

menggunakan perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

=

100%

Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa

Skor % Kategori

83% - 100% Sangat Tinggi

64% - 82% Tinggi 44% - 63% Rendah

25% - 43% Sangat Rendah

c. Motivasi Belajar

Hasil kuisioner dianalisa berdasarkan pandua pemberian skor

berikut ini:

Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner

Alternatif Jawaban

Skor Pertanyaan Positif Negatif

1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju 4. Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

1 2 3 4

Hasil skoring tersebut kemudian dianalisis menggunakan

perhitungan motivasi belajar siswa perindividu, yaitu jumlah

skor yang diperoleh dibagi skor maksimal (M) dan dikali

100%. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah

sebagai berikut:

=M

= 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan

skor motivasi belajar sesuai dengan kriteria motivasi motivasi

belajar. Berikut adalah kriteria motivasi belajar siswa:

Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa

Kelas Interval Kriteria Motivasi Belajar 83% - 100% Sangat Tinggi 64% - 82% Tinggi 44% - 63% Rendah 25% - 43% Sangat Rendah

Kemudian untuk menghitung prosentase jumlah siswa

dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai

berikut :

P =

100%

Keterangan :

P = prosentase motivasi kelas

H. Indikator Keberhasilan

1. Ketercapaian Motivasi Belajar

Ketercapaian motivasi belajar dalam penelitian ini adalah

banyaknya siswa yang siswa yang termasuk kategori tinggi. Ini berarti

setelah diterapkan model pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar

(JAS) pada materi ekosistem motivassi kelas VII D terdapat 5%

siswa tergolong kategori tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

2. Ketercapaian Aspek Kognitif

Ketercapaian aspek kognitif dalam penelitian ini adalah banyaknya

siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75.

Setelah diterapkannya metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada materi

ekosistem di harapkan ketuntasan klasikal siswa dalam mempelajari

materi ekosistem adalah 75% mencapai KKM.

3. Ketercapaian Aspek Afektif

Indikator keberhasilan aspek afektif pada awal siklus belum

terukur, hal ini karena belum ada kegiatan pembelajaran. Pada sikllus

II keberhasilan dinyatakan tercapai 75% siswa kelas VII D tergolong

kategori tinggi. Tabel indikator keberhasilan aspek kognitif, afektif,

terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian

Aspek Kondisi Awal Sebelum Penelitian

Target Pencapaian

Motivasi belajar

Belum terukur 70% siswa termasuk kategori minimal tinggi

Kognitif

Kurang dari 45% mencapai KKM

75% siswa mencapai KKM 75

Skor rata-rata awal 55,55

77

Afektif Belum terukur 75% siswa termasuk dalam katergori minimal tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai motivasi belajar awal, hasil observasi,

analisis hasil belajar siklus 1, analisis hasil belajar siklus II, dan motivasi belajar

akhir. Penelitian dilakukan di kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada

materi ekosistem.

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Perencanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi. Tujuan pelaksanaan observasi adalah untuk mengetahui

bagaimana aktivitas siswa di dalam kelas pada saat mengikuti kegiatan

pembelajaran. Observasi dilakukan di kelas VII E pada tanggal 15 Juni

2015 jam pelajaran ke 1-2, dengan jumlah siswa sebanyak 26. Pada saat

pelaksanaan observasi, materi pelajaran yang disampaikan oleh guru

adalah klasifikasi makhluk hidup. Pembelajaran biologi berlangsung

dengan lancar. Siswanya juga cukup antusias dalam mengajukan

pertanyaan ketika guru menjelaskan kurang jelas. Namun guru tidak

memberikan tugas ketika proses pembelajaran sudah berakhir.

Pada saat jam pelajaran kedua terlihat kondisi kelas kurang

kondusif karena antusiasme siswa terhadap pembelajaran menurun. Hal ini

di tunjukan beberapa siswa yang duduk di bagian depan maupun belakang

masih melakukan kegaduhan (mengobrol dan bercanda dengan teman) dan

47