Download - PENERAPAN METODE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl... · PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN NUN SUKUN ATAU ... merupakan

Transcript

PENERAPAN METODE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN NUN SUKUN ATAU

TANWIN BERTEMU HURUF HIJAIYAH KELAS IV SD

Disusun guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Strata 1 (S1)

Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh

FACHRUDDIN

NIM. 093111453

POGRAM KULIAH KUALIFIKASI GURU PAI

(DUAL MODE SYSTEM)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

TAHUN 2011

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertadatangan di bawah ini saya

Nama : Fachruddin

NIM : 093111453

Jurusan/program studi : Pogram Kuliah Kualifikasi Guru PAI;

menyatakan dengan ini bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang,…September 2011

Saya yang menyatakan

Fachruddin

NIM. 093111453

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, menyajikan unsur-unsur dalam

penelitian yang meliputi permasalahan, tujuan prosedur pelaksanaan penelitian,

hasil dan pembahasan, sampai dengan kesimpulan dan saran.

Sebagai ilustrasi dari saripati laporan penelitian ini adalah bermula

dari munculnya permasalahn dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, siswa

belum memahami penerapan membaca Alquran dengan ilmu tajwid, makhroj dan

tanafusnya, sehingga 24 orang siswa dari 36 jumlah siswa belum mencapai target

nilai ketuntasan minimal 70 yang telah ditetapkan.

Tujuan dilaksanakannya PTK ini adalah untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa dengan penerapan metode card sort pada pokok bahasan nun sukun

atau tanwin bertemu huruf hijaiyah di kelas IV SDN 1 Kebonadem Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

Proses pelaksanaan penelitian pola PTK melalui tiga tahapan,

melingkupi prasiklus, siklus I, dan siklus II. Setiap kegiatan pembelajaran terdiri

atas: perencanaan, pengamatan, evaluasi dan refleksi.

Hasil dari pelaksanaan penelitian, seluruh siswa telah mencapai target

nilai ketuntasan, hal ini membuktikan bahwa penerapan metode card sort , dapat

meningkatkan prestasi siswa kelas IV SDN 1 Kebonadem Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal, pada pokok bahasan nun sukun atau tanwin bertemu huruf

hijaiyah sesuai dengan tujuan yang direncanakan.

Kata Kunci: card sort, nun sukun atau tanwin, membaca Alquran.

MOTTO

“Dan apabila dibaca Alquran, maka dengarkanlah dan

diamlah, agar kamu mendapat rahmat”

(Q.S Al-A’raf : 204)

PERSEMBAHAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, saya dedikasikan kepada:

- Istriku tercinta Siti Chofsoh, yang selalu memberi pencerahan

- Anakku tersayang:

1. Achmad Rifa’i

2. Haris Ihsanil Huda, S.Kom.

3. Lailia Farhatus Sofiah.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismilahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah S.W.T. Apapun yang terhampar di alam

semesta ini adalah karunia dan rahmat-Nya, ș olawat dan salam semoga Allah

S.W.T limpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W., para sahabat dan

pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas penelitian perbaikan

pembalajaran dengan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul

“Penerapan Metode Card Sort untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Pada Pokok

Bahasan Nun Sukun dan Tanwin Bertemu Huruf Hijaiyah Kelas IV SDN 1

Kebonadem Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal”.

Dalam rangka penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,

penulis banyak diilhami dari berbagai sumber dan mendapat bantuan dari berbagai

pihak, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag, selaku dosen pembimbing.

2. Bapak Sukri, S.Ag, selaku Pengawas PAI UPTD Dinas Dikpora

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

3. Ibu Siti Sudariyah, S.Pd, selaku kepala SDN 1 Kebonadem Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

4. Ibu Fatimah, A.Ma.Pd. selaku guru Kelas IV SDN 1 Kebonadem

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, teman sejawat yang telah

membantu dan mendampingi pelaksanaan kegiatan PTK.

5. Seluruh pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga

laporan ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja, dan dapat meningkatkan

mutu pendidikan, Amin.

Semarang

Peneliti.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

NOTA BIMBINGAN ..................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan ................................................................................................... 6

D. Manfaat ................................................................................................. 6

BAB II : LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

A. Hasil Belajar ......................................................................................... 8

B. Metode Card Sort ................................................................................ 15

C. Hipotesis .............................................................................................. 20

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 22

B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 22

C. Tahapan Penelitian ............................................................................... 23

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 27

E. Metode Analisis Data ........................................................................... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Umum Sekolah ........................................................................... 29

B. Deskripsi Per siklus .............................................................................. 33

C. Deskripsi Temuan Hasil Perbaikan dan Permasalahan ........................ 46

BAB 5 SIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 51

B. Saran ..................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

1

1. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta, Bumi Aksara,2006) halm 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia menurut UU Nomor 20

tahun 2003 pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa suatu pendidikan nasional

adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia

dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Tidak bisa di pungkiri

bahwa pendidikan Islam baik sebagai sistem maupun institusinya,

merupakan warisan budaya bangsa yang berurat berakar pada masyarakat

bangsa Indonesia. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan Islam akan

merupakan bagian integral dari sistem Pendidikan Nasional1.

Kehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami

perubahan. Dalam merespons fenomena itu, manusia berpacu

mengembangkan kualitas pendidikan, salah satunya melalui penyempurnaan

kurikulum, kualitas yang tinggi diperlukan untuk menciptakan keghidupan

yang cerdas, damai, terbuka, demokratis dan mampu bersaing.

Dalam konteks madrasah/ sekolah, agar lulusannya memiliki

keunggulan kompetensi dan komparasi maka kurikulum Madrasah/ Sekolah

perlu dikembangkan dengan pendekatan kompetensi dan tingkat satuan

pendidikan. Hal itu dilakukan agar madrasah secara kelembagaan dapat

merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi, sehingga

madrasah tidak kehilangan relevansi program pembelajarannya.

Selanjutnya basis kompetensi yang dikembangkan di madrasah/

sekolah harus menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan kepada

Allah S.W.T, penguasaan keterampilan hidup, kemampuan akademik, seni

dan pengembangan kepribadian yang sempurna. Oleh karena itu peranan

dan efektifitas pendidikan agama di madrasah/ sekolah sebagai landasan

bagi pengembangan sepiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak

2

2. Ahmad Lutfi; Pembelajaran Alquran dan Hadits (Jakarta; Direktoral Jendral Pendidikan Islam

Depertemen Agama RI;2009) halm;3

harus di tingkatkan, karena asumsinya adalah jika pendidikan agama (yang

meliputi Alquran dan Hadits, Aqidah dan Akhlak, Fiqih dan Sejarah

Kebudayaan Islam) yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual

dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.

Pendidikan Alquran dan Hadits di madrasah/ sekolah sebagai

landasan yang integral dari pendidikan agama, memang bukan satu-satunya

faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta

didik, tetapi secara subtansial mata pelajaran Alquran dan Hadits memiliki

kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

mempraktikan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan akhlaqul

karimah dalam kehidupan sehari-hari2.

Alquran sebagai kitab suci terakhir, memiliki posisi penting

dalam sistem ajaran Islam. Penerimaan wahyu Alquran oleh Nabi

Muhammad S.A.W. terkait erat dengan kondisi aktual ketika beliau di

Makkah dan Madinah, meskipun demikian substansi Alquran relevan

sepanjang zaman. Oleh karena itu, Alquran sebagai Kalamullah telah

mencerahkan eksistensi kebenaran dan moral manusia, Alquran dipandang

sebagai sumber pertama dan utama yang membentuk seluruh bengunan

keagamaan Islam baik teologi, etika maupun hukum dan menjadi fondasi

bagi segala aspek kehidupan kaum muslimin baik secara individual maupun

sosial. Untuk itu, tanpa pemahaman yang benar terhadap Alquran, bangunan

keagamaan Islam ataupun kehidupan, pemikiran, dan kebudayaan kaum

muslimin akan cenderung menyimpang dari sumbernya, kita sering

menemukan perbedaan pokok-pokok ajaran Islam didalam memahami

kandungan Alquran dan Hadits, mereka hanya memperoleh pengetahuan

Islam yang bersifat normatif-teologis bersumber pada Alquran dan Hadits

yang dipahami berdasarkan salah satu pemahaman tokoh madzhab tertentu,

benar dan salah diukur oleh pendapat madzhabnya, jika suatu kali

menyentuh paham madzhab lain segera menganggap dan menyatakan

keliru, sesat, menyimpang dan tidak jarang mengkafirkan yang lain, baik itu

dalam bidang tauhid, fiqih, tasawuf dan ilmu pengetahuan yang lain,

3

sehingga pengetahuannya terbatas pada satu madzhab, tidak memiliki

pilihan alternative pemikiran sesuai dengan perkembangan tempat dan

perubahan zaman yang sangat dinamis. Hingga sekarang umat Islam

Indonesia masih banyak yang beranggapan bahwa Islam yang benar adalah

madzhab yang ia yakini yang diperoleh dari satu madzhab (aliran) saja3.

Berbeda dengan proses memperoleh pengetahuan Islam yang

bersifat normatif-teologis, dan juga bersifat empiris dan historis dengan

prosedur ilmiah, Islam di kaji dari berbagai aspeknya seperti aspek ibadah

dan latihan spiritual, teologi, filsafat, tasawuf, politik, sejarah kebudayaan

Islam, dan lain-lain. Dengan demikian Islam yang satu memiliki ragam

ajaran, ragam pemahaman, dan ragam kebenaran, Islam yang dari berbagai

madzhab dan alirannya melalui metode yang sistematis, seseorang akan

memiliki pengetahuan yang komprehensif, berpandangan luas dan bijaksana

yang menjadi rahmat bagi semua yang selalu berpedoman teguh kepada

Alquran dan Hadits, sikap toleran demikian yang membangun akidah ajaran

Islam secara menyeluruh4. Pusat keyakinan kepada Allah S.W.T. adalah

merupakan fondasi ajaran Islam yang harus dimiliki dan di tanamkan

kepada anak didik sejak dini. Firman Allah S.W.T, dalam Q.S Al Nisa ayat

174:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran

dari Tuhanmu (Muhammad dengan Mukjizatnya) dan telah kami

turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang” (Q.S Al Nisa :174)5

Upaya untuk memperkenalkan Alquran sejak usia dini menjadi

hal yang sangat penting untuk menanamkan kemampuan membaca Alquran

untuk itu perlu dirumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dalam proses

pendidikannya. Hal ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta

3. Ahmad Lutfi, Pembelajaran Alquran dan Hadist,(Jakarta, Direktorat, pendidikan Islam, Departemen Agama RI,2009) halm 34

4. Supriana; Metodelogi Studi Islam; (Jakarta Derektoral Jendral Pendiidkan Islam Departemen Agama

RI;2009) halm;3 5. Alquran Terjamahan, (Departemen Agama RI, 2005) halm 135

4

didik bahwa mampu membaca Alquran dengan baik merupakan hal yang

sangat penting dalam Islam.

Rasulullah S.A.W. telah memperingatkan kepada kita dalam

hadits yang diriwayatkan oleh imam Tirmidzi yang artinya.

Dari Anas bin Malik meriwayatkan bahwa “banyak sekali orang

yang membaca Alquran, namun Alquran melaknatinya”. Abu Sulaiman ad-

Darini juga berkata, “Malaikat Zabaniyah lebih cepat menghukum

penghafal Alquran yang bermaksiat kepada Allah Subhanahu wata’ala dari

pada penyembah berhala, yaitu ketika mereka mendurhakai Allah

Subhanahu wata’ala setelah membaca Alquran.”6

Melalui Pelajaran Pendidikan agama Islam materi pelajaran

Alquran, peserta didik diarahkan dan bimbingan untuk menumbuh

kembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Alquran, sehingga

memperoleh pengetahuan yang baik dan benar, proses pembelajaran yang

berorientasi pada kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang

muslim terhadap sumber utama ajaran Islam yaitu Alquran diantaranya

kemampuan dalam membaca, menghafal, menulis, mengartikan,

memahami, dan mengamalkan kandungan Alquran dalam kehidupan

sehari-hari, sehingga menjadi seorang yang berakhlaq mulia dan bertaqwa

kepada Allh S.W.T.7

Proses pembelajaran yang telah ditentukan, tujuan pembelajaran

untuk mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan dalam

bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik baik intelektual, moral, maupun

sosial. Dengan demikian, jelas terlihat begitu pentingnya kemampuan

membaca Alquran dengan baik dan benar. Firman Allah S.W.T. dalam Al-

Muzammil ayat 4:

”Atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Alquran itu dengan

perlahan-lahan” (Q.S Al Muzammil: 4)8

6. Zaid Husein Al-hamid Ringkasan Ihya’ Ulumuddin, (Jakarta Peustaka Amani 1995) halm 88

7. Ahmad Lutfi, Pembelajaran Alquran dan Hadist,(Jakarta, Direktorat, pendidikan Islam,

Departemen Agama RI,2009)halm;36

8. Alquran Terjamahan, (Departemen Agama RI, 2005) halm 828

5

Salah satu tugas guru dalam pembelajaran adalah merancang,

melaksanakan, mengevaluasi dan mengatur interaksi antara komponen-

komponen pembelajaran. Tujuan akhir adalah agar peserta didik untuk

mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan unsur-unsur dan komponen-

komponen tersebut antara lain meliputi kurikulum, guru, peserta didik,

materi, metode, dan media pembelajaran.

Didalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

untuk mencapai tujuan tesebut. Dari permasalahan ini, peneliti pandang

peserta didik didalam membaca Alquran masih mengalami kesulitan dan

kesalahan baik mahroj ataupun tajwidnya. Oleh karena maka peneliti akan

berusaha melaksanakan kewajiban pembelajaran membaca Alquran sesuai

dengan kaidah-kaidah qiraah dan ilmu tajwid. Itulah yang mendorong

peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di tempat

peneliti mengajar dengan judul “ Penerapan Metode Card Sort Untuk

Meningkatkan Prestasi Siswa pada Pokok Bahasan Nun Sukun atau Tanwin

Bertemu Huruf Hijaiyah Kelas IV “

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka pembahasan

masalah penelitian dapat di identifikasikan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum penerapan metode card sort

pada pembelajaran pokok bahasan nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal Tahun ajaran 2010/ 2011?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah penerapan metode card sort

pada pembelajaran pokok bahasan nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal Tahun ajaran 2010/ 2011?

3. Seberapakah hasil peningkatan belajar peserta didik setelah penerapan

metode card sort pada pembelajaran pokok bahasan nun sukun atau

6

tanwin bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun ajaran 2010/ 2011?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan dan dapat

memberikan manfaatsebagai berikut.

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa sebelum penerapan metode

card sort pada pembelajaran pokok bahasan nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah penerapan metode

card sort pada pembelajaran pokok bahasan nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk Sekolah

1. Dapat memberikan sumber perbaikan pembelajaran dan

peningkatan prestasi belajar bagi siswa sebelum dan sesudah

penerapan card sort pada pembelajaran pokok bahasan nun

sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 01

Kebonadem Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

2. Dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian tindakan

kelas dalam upaya perbaikan pembelajaran di SDN 01

Kebonadem Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

3. Dapat dijadikan sebagai acuan tindakan preventif untuk

mengantisipasi terjadinya penurunan hasil belajar siswa di SDN

01 Kebonadem Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

7

b. Untuk Siswa

1. Dapat mengatasi kesulitan peserta didik dalam pembelajaran

dengan metode card sort pada pokok bahasan nun sukun atau

tanwin bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

2. Dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran

tentang kemampuan membaca Alquran dengan metode card

sort pada pembelajaran pokok bahasan nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

c. Untuk Guru

Dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan

pembelajaran peserta didik dalam membaca Alquran dengan metode

card sort pada pembelajaran pokok bahasan nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 01 Kebonadem Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

8

BAB II

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

a. Untuk menyatakan bahwa suatu proses pembelajaran dapat berhasil,

setiap guru memiliki pendangan masing-masing sejalan dengan

filsafatnya. Namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita

berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah

disempurnakan, antara lain bahwa.” Suatu proses belajar mengajar

tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila standar

kompetensinya dapat tercapai”.

b. Berdasarkan berbagai pengertian hasil belajar juga disebut hasil

evaluasi yang selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa, menurut

Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah

proses pengumpulan data untuk menentukan seberapa jauh, dalam hal

apa, dan bagaimana tujuan pendidikan tercapai. Jika belum,

bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas di

kemukakan oleh dua ahli lain yakni Cronbach dan Stufflebeam, bahwa

proses evaluasi bukan sekedar mengukur seberapa jauh tujuan

tercapai, tetapi di gunakan untuk membuat keputusan.9

2. Macam-macam Aspek Hasil Belajar

Ada tiga macam aspek hasil belajar dinilai dalam kegiatan

pembelajaran yaitu

Pertama, aspek kognitif yang berkaitan dengan hasil belajar berupa

pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual, beberapa

kategori yang mencakup yaitu pengetahuan (knowlegde), pemahaman

9. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Jakarta; Bumi Aksara,2006) halm .3

9

(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis

(syntesis), dan evaluasi (evaluation).

Kedua, aspek afektif yang berkaitan dengan perasaan,sikap,minat,dan

nilai. Kategori aspek afektif yaitu penerimaan (receving), penanggapan

(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organication) dan

pembentukan pola hidup.

Ketiga, aspek psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik

seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan

koordinasi syaraf. Kategori dalam aspek psikomotorik yaitu persepsi

(perception) kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided respons),

penyesuian (adaptation) dan kreatifitas.10

3. Proses Pembelajaran

Untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan yang

hendak di capai yang perlu diperhatikan dan di kembangkan guru dalam

proses pembelajaran antara lain:

a. Kurikulum

Keberhasilan implementasi kurikulum sangat di pengaruhi oleh

kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan

kurikulum tersebut. Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan

dengan pengetahuan dan kemampuan serta tugas yang di bebankan

kepadanya, kunci keberhasilan belajar terletak pada bagai mana

pelaksanaan kurikulum dalam kegiatan pembelajaran di sekolah

b. Perencanaan

Perencanaan sangat membantu dalam keberhasilan pembelajaran

terutama didalam menyusun langkah-langkah yang akan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan,

perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat rencana,

namun yang lebih utama adalah perencanaan dibuat harus dapat

dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.11

10. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran (Jakarta, Bumi Aksara, 2006.halm .137

11. Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2008) halm;15

10

c. Media

Sistem pendidikan yang baru menuntut factor dan kondisi yang baru

pula yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik,

diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan

kecakapan yang lebih memadai, peralatan yang lebih lengkap dan

administrasi yang lebih teratur. Guru hedaknya dapat

menggunakanperalatan yang lebih ekonomis, efisien, dan mampu

dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak digunakannya peralatan

teknologi modern yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan

perkembangan jaman. Hal tersebut jelaslah bahwa media pendidikan

sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasilan proses

pendidikan dan pengajaran di sekolah.12

d. Strategi atau Metode

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian

kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai

sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran, strategi dapat diartikan

sebagai pola-pola umum kegiatan guru, peserta didik dalam

mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang

telah di gariskan, oleh sebab itu guru harus memiliki sesuatu metode

yang paling baik menurut situasi dan pokok bahasannya seyogyanya

sesuai dengan perkembangan peserta didik.

Stategi dalam arti sempit disebut metode, kalau begitu apa edanya

stategi dan metode? Menurut Aanjaya (2006) strategi adalah a plan

of operation achieving something. Sedangkan metode adalah a way

in achieving something. Dari pengertian tersebut metode adalah cara

untuk mencapai tujuan. Menurut T. Raka Jori dalam Soli Abimanyu

dkk (2008) metode sebagai cara kerja yang bersifat realtif umum

yang sesuai untuk mencapai tujuan, atau cara yang digunakan sesuai

utuk mrncapai tujuan, atau cara yang digunakan oleh guru dalam

menyampaikan bahan pelajaran agar tujuan atau kompetensi dasar

dapat tercapai.13

12. Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta;Ciputat Pers,2002)halm; 10

13. Masitoh, Strategi Pembelajaran (Jakarta , DerektoratJendral Pendidikan Agama Islam Departemen

Agama Islam RI 2009) halm 260

11

Metode memiliki posisi yang penting dalam mencapai tujuan,

sedangkan metode atau strategi card sort adalah untuk menggali

kemampuan peserta didik agar dapat memberikan argumentasi dan

mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative

laerning) dalam belajar.14

Kagan (1999) menyatakan pembelajaran kooperatif sebagai suatu

strategi intruksional yang melibatkan interaksi siswa secara

kooperatif dalam mempelajari suatu topic sebagai integral dari

proses pembelajran.

Jacob (1999) menyatakan bahwa pembelajaran koopertif adalah

suatu metode intruksional dimana siswa dalam kelompok kecil

bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas

akademik.

Setiap guru mempunyai keinginan agar dirinya dapat mengajar

dengan baik, guru berharap bisa mempengaruhi peserta didik agar

mereka meraih keberhasilan dan kesuksean belajar, guru ingin apa

yang telah di ajarkan dan di presentasikan di depan kelas dapat di

terima peserta didik dengan sempurna semua yang dikerjakan bisa

membuahkan prestasi bagi guru, siswa, orang tua, dan sekolahnya.14

Untuk mencapai keberhasilan belajar tersebut perlu dikembangkan

proses belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

peserta didik adapun usaha guru yaitu:

- Penumbuhan motivasi, baik intuksi maupun ekstrinsik.

- Penerapan materi yang akan akan dipelajari.

- Mengupayakan fokus pada satu permaslahan.

- Bekerja dengan bekerja dan bermain.

- Penyesuaian terhadap perbedaan individu.

- Peluang untuk bekerja denagn berbagai pola interaksi.

- Peluang untuk menemukan sendiri informasi dan konsep.

- Menumbuhkan kepekaan mencari masalah dan perencanaan.

14. Zaenal Airfin ; Evaluasi Pembelajran ;(Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Islam;2009) halm;233

12

- Mengupayakan keterpaduan, baik asimilasi maupun akomodasi

kognitif.

Kegiatan pembelajaran dalam rangka untuk mencapai tujuan

pembelajaran, guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan

belajar agar bergairah bagi peserta didik, dengan seperangkat teori

dan pengalaman yang dimiliki guru, mempersiapkan program

pengajaran dengan baik dan sistematis.15

Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah

bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu

komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan proses

pembelajaran kerangka berfikir yang demikian bukanlah suatu hal

yang aneh, tetapi nyata dan memang harus betul-betul di pikirkan

oleh seorang guru, tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang

tidak menggunakan metode pengajaran, ini bearti guru memahami

kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan

belajar mengajar. Motivasi ekstrensik menurut Sardiman A.M

(1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena

adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu metode sebagai alat

perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil pembelajaran siswa dapat diketahui melalui penilaian

kelas, merupakan proses pengumpulan dan menggunaan informasi untuk

memberi keputusan terhadap hasil belajar siswa, berdasarkan tahapan

kemajuan belajar sehingga didapatkan profil kemampuan siwa sesuai

dengan kepetensi yang di tetapkan dalam kurikulum. Bentuk penilaian

kelas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penilaian kenerja

(performance) penilaian tes tertulis (paper and pen) dan penilaian sikap.

Fakto-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada tiga:

Pertama, faktor dari dalam diri siswa yang terdiri dari

15. Masitoh, Strategi Pembelajaran (Jakarta , DerektoratJendral Pendidikan Agama Islam Departemen

Agama Islam RI 2009) halm 260

13

- Jasmani berkaitan dengan kesehatan badan, dan cacat tubuh

(penglihatan, pendengaran, bicara).

- Faktor psikologis berkaitan dengan intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, dan kesiapan mental (mungkin anak

mengalami ganguan alat perseptual) dan tidak menguasai cara-cara

belajar yang baik.

Kedua, faktor lingkungan keluarga

- Kemampuan ekonomi orang tua

- Perhatian dan pengawasan dari orang tua

- Harapan-harapan orang tua

Ketiga, faktor lingkungan sekolah dan mayarakat

- Kondisi sekolah (gedung dan lokasi sekolah)

- Kurikulum yang di ajarkan

- Guru/ pembimbing

- Metode dan media pembelajaran

- Lingkungan masyarakat yang memadai dan mendukung kegiatan

pembelajaran. 16

5. Manfaat Hasil Belajar

Yang menjadi tolak ukur bahwa suatu proses pembelajaran

dianggap berhasil apabila daya serap terhadap bahan pengajaran yang di

ajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun

kelompok. Perlu diketahui bahwa evaluasi banyak digunakan dalam

berbagai bidang dan kegiatan, seperti kegiatan Bimbingan dan

Penyuluhan, supervise, seleksi, dan pembelajaran setiap kegiatan atau

bidang tersebut mempunyai tujuan yang berbeda adapun tujuan dari

evalusi pembelajaran adalah untuk membatu belajar peserta didik,

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, menilai

efektifitas pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas program

kurikulum, menyediakan data yang membantu dalam membuat

keputusan komunikasi yang melibatkan orang tua peserta didik, sesama

16. Amin Budiamin, Bimbingan konseling, ( Jkarta, Direktorae Jendral Pendidikan Ilsam Departemen

pendidikan Agama RI, 2009) halm. 120

14

guru, kepala sekolah, dan bagi peserta didik sendiri. Hal ini dimaksudkan

bahwa hasil pembelajaran dapat diketahui oleh semua pihak dan merasa

puas dengan hasil (laporan) belajar, dan pihak-pihak tersebut merasa

dihargai.

Setelah hasil evaluasi dilaporkan ke berbagai pihak maka

langkah selanjutnya adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi

sebaik-baiknya, untuk berbagai kepentingan. Hasil evaluasi tidak akan

banyak manfaatnya bila tanpa adanya refleksi atas apa yang telah terjadi

sebagai dasar untuk memperbaiki langkah berikutnya.

Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan

umpan balik (feedback) kepada semua pihak yang terlibat dalam

pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut

QCA (2003) “feedback is the mean by which teachers enable children to

close the gap in order to take learning forward and improve children’s

performance”. Umpan balik dapat dijadikan sebagai alat bagi guru untuk

membantu peserta didik agar kegiatan belajarnya memnjadi lebih baik

dan meningkatkan kinerjanya.17

Adapun manfaat hasil belajar:

a. Bagi guru

- Promosi peserta didik (kenaikan kelas atau kelulusan)

- Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelebihan atau

kelemahan, baik secara individu atau kelompok

- Feedback dalam menyusun dan melaksanakan perbaikan terhadap

sistem pembelajaran

- Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat atau menyusun

perencanaan pembelajaran

- Menyusun laporan kepada orang tua atau pihak yang

berkepentingan guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik

- Menentukan perlu tidaknya pembelajran remidi

b. Bagi peserta didik

17. Syaiful Bahri Djamaroh, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT. Rineka Cipta;2006) halm 73

15

- Membangkitkan minat dan motifasi belajar

- Membentuk sikap positif terhadap belajar dan pembelajaran

- Mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelasnya

c. Bagi orang tua

- Mengetahui kemajuan belajara peserta didik

- Membimbing kegiatan belajar peserta didik di rumah

- Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan

kemampuan anaknya

- Memprakirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut

dalam bidang pekerjaanya

d. Bagi administrasi sekolah

- Menentukan penempatan peserta didik

- Menentukan kenaikan kelas

- Mengelompokkan pesrta didik di sekolah mengingat terbatasnya

fasilitas pendidikan yang tersedia, serta indikasi kemajuan peserta

didik pada waktu mendatang.18

B. Metode Card Sort

1. Pengertian Card sort

Pembalajaran card sort dapat didefinisikan sebagai sistem

kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur

ini adalah lima unsure pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling

ketergantungan positif, tanggungjawab individual, interaksi personal,

keahlian bekerja sama, dan proses kerja kelompok. Dalam stategi

pebelajaran kooperatof, siswa diarahkan untuk dapat juga bekerja,

mengembangkan diri, dan bertanggungjawab secara individu. Strategi

belajar card sort adalah strategi pembelajaran yang di dalamnya

mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama di dalam

kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar.

Menurut Ibrahim (2000;2) strategi pembelajran kooperatif merupakan

18. Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta, Derektoral Pendidikan Islam Departemen Agama

Republik Indonesia, 2009) halm 303

16

strategi pembelajaran yang membantu sisea mempelajari akademik dan

hubungan social.

Pada pembelajaran card sort terdapat saling ketergantungan

positif diantara siwa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa

mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Strategi pembelajaran

card sort beranjak dari dasar pemikiran “getting better together”, yang

menekankan pada pemberian kesempatan belajra yang lebih luas dan

suatu yang kondusif dimana siswa dapat memperoleh, dan

mengembangkan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta

ketrampilan-ketrampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di

masyarakat. Pembelajran card sort dikenal dengan pembalajaran secra

kelompok. Posamentier (1999;2) secara sederhana menyebutkan belajar

secara kooperatif adalah menempatkn bebrapa siswa dalam kelompok

kecil dan memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas.

Melalui strategi belajaran card sort, siswa bukan hanya belajar

dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam PBM, melainkan dapat

pula belajar dari siswa lainnya., dan sekaligus mempunyai lesempatan

untuk membelajarkan siswa yang lain.19

Dengan interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi,

percaya diri, mampu mengunakan stategi berfikir tingkat tinggi, serta

mampu menbangun hubungan interpersonal. Strategi pembelajran card

sort memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat

penguasaan yang relative sama atau sejajar. Pada saat siswa belajar dalam

kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi

kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif

dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan, pada saaat itu pul

siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang

pola belajar utor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerja sama

(cooperative).

Pada strategi pembelajaran card sort, guru bukan lagi berperan

sebagai satu-satunya narasumber dalam PBM, tetapi berperan sebagai

19. Masitoh, Strategi Pembelajaran (Jakarta , DerektoratJendral Pendidikan Agama Islam Departemen

Agama Islam RI 2009) halm 232

17

mediator, stabilisator, dan manajer pembelajaran. Iklim belajar yang

berlangsung dalam suasana keterbukaan dan demokrasi akan memberikan

kesempatan yang optimal bagi siswa untuk memperoleh informasi yang

lebih banyak mengenai materi yang dibelajarkan dan sekaligus melatih

siakp dan ketrampilan sosialnya sebagai bekal dalam kehidupan di

masyarakat, sehingga perolehan dan hasil belajar siswa akan semakin

meningkat.

2. Prinsip metode Card sort

Prinsip metode card sort dalam strategi pembelajaran kelompok

(cooperative learning):

a. Belajar Aktif

Belajar aktif, ditunjukkan denagn adanya ketertiban intelektual dan

emosional ang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktifitas fisik

semata. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi, melakukan eksplorasi

terhadap materi yang sedang dipelajari serta menafsirkan hasilnya secara

bersama-sama di dalam kelompok. Siswa diberi kebebasan untuk

mencari berbagai sumber belajar yang relevan. Kegiatan demikian

memungkinkan siswa utnuk berinteraksi aktif dengan lingkungan dan

kelompoknya, sebagai media untuk mengembangkan pengetahuannya.

b. Pendekatan Konstruktivistik

Pendekatan konstruktivistik dalam pembelajran card sort dapat

mendorong siswa untuk mampu membangun pengetahuannya secara

bersama-sama di dalam kelompok. Mereka didorong untuk menemukan

dan mengkonstruksikan meteri yang sedang dipelajari melalui diskusi,

observasi, atau percoabaan. Dengan cara demikian materi pelajaran dapat

dibangun bersama-sama, pengetahuan dibentuk berdasarkan pengalaman

serta interaksinya dengan lingkungan di dalam kelompk belajar, sehingga

terjadi saling memperkuat diantara anggota kelompok, ini berarti siswa

didorong untuk membangun makna dari pengalamnya, sehingga

18

pemahaman terhadap fenomena yang sedang dipelajari meningkat.

Mereka didorong untuk memunculkan berbagai sudut pandang terhadap

materi atau masalah yang sama, untuk kamudian membangun sudut

pandang atau konstruksi pengetahuannya secara bersama pula. Hal ini

merupakan realisasi dari hakikat konstruktivistik dalam pembalajaran.

c. Pendekatan Kooperatif

Pendekatan kooperatif mendorong dan membari kesempatan kepada

siswa untuk terampil berkomunikasi, artinya, siswa didorong untuk

mampu menyatakan pendapat, meminta feed back setra mangujakan

pertanyaan-pertanyan dengan baik. Siswa juga mampu membangun dan

mejaga kepercayaan, terbuka utnuk meneriam dan memberikan pendapat

serta ide-idenya, mau berbagi informasi dan sumber, mau membari

dukungan pada orang lain dengan tulus. Siswa juga mampu memimpin

dan terampil mengola kontroveri (managing controvercy), menjadi

situasi problem solving, mengkritisi ide bukan pesona arangnya.

Kegiatan pembelajaran dalam rangka untuk mencapai tujuan

pembelajaran, guru dengan sedar berusaha mengatur lingkungan belajar

agar bergairah bagi peserta didik. Dengan seperangkat teori dan

pengalaman yang dimiliki guru, bagaimana mempersiapkan program

pengajaran dengan baik dan sistematis.20

Salah satu usaha yang harus diperhatikan guru adalah bagaimana

memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut

ambil bagian bagi keberhasilan proses pembelajaran, kerangka berfikir

demikian bukanklah suatu suatu hal yang aneh, tetapi nyata dan memang

harus betul-betul dipikirkan oleh seorang guru, tidak ada suatuun

kegiatan belajar mengajar yang tidak mengunakan metode sebagai alat

motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi ekstrinsik

menurut Sardiman A.M (1990) adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perasang dari luar. Oleh karana itu metode

20. Masitoh, Strategi Pembelajaran (Jakarta , DerektoratJendral Pendidikan Agama Islam Departemen Agama Islam RI 2009) halm 260

19

sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar

seseorang.21

Dalam metode card sort sangat di butuhkan media, secara harfiah kata

media memiliki arti “perantara” atau “pengantar” Association for

Education and Comunication Technology (AECT) mendefinisikan media

yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran

informasi. Sedangkan National Education Association (NEA)

mendifinisiakan sebagai benda yang dapat di manipulasikan, dilihat,

didengar, dibaca, atau sebagai instrumen yang di pergunakan dengan baik

dalam kegiatan belajar-mengajar agar dapat mempengaruhi efektifitas

peserta didik. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian media merupakan suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa)

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya lebih

baik dan meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.22

Metode card sort yang dilakukan secara kerja kelompok merupakan

serangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan antara

kartu induk dan rinciannya. Pembelajaran dengan kerja kelompok akan

menghasilakan pemahaman dalam belajar secara efektif, lebih mudah

memahami dan menguasai meteri yang disampaikan oleh guru, karena

dalam kegiatan kerja kelompok siswa yang belum jelas akan terbantu oleh

rekan kerjanya. Semua peserta didik telibat sacara aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Perlu diketahui dalam metode card sort kerja kelompok

sifatnya hanya pada saat itu saja (incidental).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Faktor yang harus diperhatikan oleh guru yaitu:

a. Perlu adanya motivasi (dorongan) yang kuat untuk bekerja sama pada

setiap anggotanya.

21. Syaiful Djamaroh, Strategi Belajr Mengajar(Jakarta; PT. Aneka Cipta; 2006)halm12

22. Asnawir; Media Pembelajran: (Jakarta, Ciputat Press, 2009) halm, 11

20

b. Pemecahan masalah dapat dipandang satu unit, dipecahkan bersama

atau maslah dibagi- bagi untuk dikerjakan masing-masing individu.

Hal ini bergantung kompleks tidaknya maslah yang akan dipecahkan.

c. Persaingan antar kelompok biasnya mendorong untuk aktif belajar.

d. Situasi yang menyenangkan antar anggota banyak menentukan

berhasil tidaknya kerja kelompok.

e. Upayakan agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan

masalah terkait materi pokok bahasan.

4. Langkah-langkah Metode Card Sort

Prosedur card sort yang harus di lakukan dalam pembelajaran adalah:

a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok bahasan yang

sesuai dengan SK/KD (sejumlah murid dikelas).

b. Seluruh kartu di acak / di kocok agar campur.

c. Guru membagikan kartu kepada peserta didik dan pastikan masing-

masing memperoleh satu kartu ( atau boleh dua kartu).

d. Guru memerintahkan setiap peserta didik bergerak mencari kartu

induknya dengan mencocokkan kepada teman sekelas.

e. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya katemu,

perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan

hasilnya secara urut.

f. Lakukan koreksi bersama-sama setelah semua kelompok

menempelkan hasilnya.

g. Mintalah salah satu penaggung jawab kelompok untuk menjelaskan

hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok

lainnya.

h. Guru memberi apresiasi setiap hasil kerja peserta didik.

i. Guru melakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut

pembetulan bila ada yang salah.

j. Guru memberi tugas rumah kepada siswa.23

23. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ( Semarang, RaSAIL Media Gruop, 2008)

halm 88

21

C. Hipotesis

Pembelajaran dengan metode card sort menggunakan media

pembelajran akan mudah diserap oleh mata dan telinga siswa, tujuan supaya

bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih mudah difahami oleh

siswa,siswa merasa dapat belajar dengan situasi koleompok, memecahkan

masalah bersama-sama. Siswa merasa lebih mudah memahami dan menguasi

materi yang disampaikan oleh guru, karena dalam kegiatan kelompok siswa

yang belum faham akan terbantu oleh temennya, semua peserta didik telibat

secara aktif dalam kegiatan dan siswa bersaing sehat dan menyenangkan.

Sehingga berdasarkan uraian diatas maka hipotesis penelitian

berbunyi “ terdapat peningkatan hasil belajar dan prestasi siswa melalui

penerapan card sort pada materi pokok bahasan nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah di kilas IV SDN Kebonadem Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal tahun ajaran 2010/2011”.

22

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik di kelas IV semester

genap, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di tempat penulis

mengajar, keadaan siswa di kelas IV semester genap dengan jumlah siswa 36

anak, terdiri dari 21 anak siswa laki-laki dan 15 anak siswa perempuan.

Untuk mengetahui sejauh mana karakteristik yang dimiliki

berbeda-beda peulis memandang dari berbagi sudut antara lain:

1. Tempat tinggal siswa di daerah pedesaan

2. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI sangat rendah

3. Kurangnya perhatian orang tua terhadap mata pelajaran PAI

Sehingga guru harus memberi motivasi dengan cara penggunaan

metode-metode yang tepat dalam pembelajaran dan dapat merangsang minat

siswa dalam belajar.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam perbaikan pembelajaran

ini dilaksanakan dikelas IV SDN I Kebonadem, pada semester genap bulan

Februari sampai April 2011

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi lapangan

2 Penyusunan RPP

3 Pelaksanaan

4 Penyusunan RPP siklus I

5 Pelaksanaan perbaikan

6 Penyusunan RPP siklus II

7 Pelaksanaan perbaikan

8 Penyelesaian

23

Keterangan

1. Studi lapangan dilaksanakan tanggal 10 Februari 2011

2. Penyusunan Rencana Pembelajaran minggu ke tiga, pelaksanaan

pembelajaran tanggal 24 Februari 2011, dengan analisa nilai

3. Penyusunan RPP siklus I tanggal 3 Maret 2011

4. Pelaksanaan perbaikan tanggal 10 Maret 2011 dilanjutkan dengan analisa

nilai

5. Penyusunan RPP siklus II tanggal 17 Maret 2011

6. Pelaksanaan perbaikan tanggal 24 Maret 2011 dilanjutkan dengan analisa

nilai

7. Analisa nilai siklus I dan siklus II

8. Penyusunan laporan

9. Penyelesaian

Adapun dipilihnya kelas tersebut dijadikan sebagai tempat/ objek penelitian

karena penulis adalah guru di SDN I Kebonadem sehingga memudahkan proses

penelitian, kecuali itu juga sesuai dengan makna PTK itu sendiri, PTK

merupakan perbaikan pembelajaran dilingkungan sekolah sendiri guna

meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

C. Tahapan Penelitian

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan

prestasi hasil belajar siswa maka peneliti mengembangkan rencana Penelitian

Tindakan Kelas ( PTK ) berupa prosedur kerja yang dilaksanakan didalam

kelas , dalam penelitian ini terdiri dari siklus satu dan siklus dua yang masing

– masing terdiri atas:

PERENCANAAN

PENGAMATAN

PELAKSANAAN REFLEKSI

24

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi.

Diskripsi Per siklus

Pra siklus

1. Identikasi masalah

2. Analisa masalah dan menentukan berbagai factor penyebab

3. Merumuskan ide-ide sementara (hipotesa) tentang berbagai factor penting

yang berkaitan dengan masalah

4. Mengumpulkan dan menafsirkan data untuk mengembangkan alternatife

tindakan.

5. Merumuskan tindakan

Siklus I

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I sehingga

upaya perbaikan pembelajaran sebelum siklus I dengan merumuskan

tujuan meningkatkan prestasi siswa tentang nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah melalui metode card sort.

b. Menentukan jadwal penelitian

c. Menentukan teman sejawat sebagai teman observasi

d. Menyiapkan data pendukaung perangkat perbaikan pembelajaran

e. Menyiapkan alat peraga perbaikan

2. Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal:

1) Mengkondisikan kelas

2) Apersepsi pembelajaran

3) Menyampaikan tujuan perbaikan pembelajaran

4) Memberikan motivasi keberhasilan pembelajaran

25

b. Kegiatan Inti:

1) Penjelasan materi yang diawali dengan guru mengadakan tanya jawab

sebagai penanaman konsep kontekstual tentang penerapan ilmu tajwid

dalam membaca Alquran.

2) Siswa membaca surat Al-alaq ayat demi ayat dengan bimbinganguru.

3) Siswa mencari bacaan surat Al-alaq yang terdapat bacaan tajwid nun

sukun atau tanwin

4) Siswa mengidentifikasi bacaan tajwid pada surat Al-alq pada materi

pokok bahasan nun sukun atau tanwin

5) Laporan hadil kerja kelompok

6) Membahas hasil kerja kelompok siswa bersama guru

c. Kegiatan Akhir:

1) Bersama guru, siswa membuat kesimpulan

2) Memberikan tugas rumah

3) Melaksanakan evaluasi

3. Pengumpulan Data

Hasil perbaikan yang telah dilaksankan selama

berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran, oleh observer atau

temen sejawat, dikumpulkan dan dilengkapi dengan beberapa

instrument pengamatan, sebagai data untuk dievaluasi.

4. Refleksi

Perbaikan pembelajaran dengan pola penelitian kelas yang

dilaksankan dalam siklus I, telah dilakukan pengkajian dan penilaian

secara efektif oleh Fatimah A,Ma, salah satu guru SDN 1 Kebonadem

Kec. Brangsong Kendal, sebagai tena sejawat dan pengamat.

Dari hasil indentifikasi yang telah dianalisis dalam perbaikan

pembelajran Pendidikan Agama Islam pada materi nun sukun atau

tanwin berteemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 1 Kebonadem, dalam

siklus I, ternyata keberhasilan siswa yang mencapai nilai ketuntasan

baru 63% dari 36 jumlah siswa, oleh karena itu perlu dilakukan

perbaikan kembali di siklus II.

26

Siklus II

1. Perencanaan

a. Mengembangkan desain Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus

II sebagai upaya merbaikan pembelajran siklus I.

b. Membuat jadwal sesuai denagn kemampuan dan waktu yang tersedia

secara realistik.

c. Komsultasi dan diskusi hail penalitian dengan teman sejawat dan kepala

sekolah.

d. Mencari dukungan informasi dari teman sejawat untuk memperoleh

asumsi tindakan kelas yang akan dilakukan.

2. Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal

1) Mengkondisikan kelas supaya siswa memperhatikan materi

pembelajaran

2) Apersepsi pembelajaran

3) Menyampaikan tujuan perbaikan pembelajaran

4) Memberimotivasi, supaya siswa berhasil.

b. Kegiatan Inti

1) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang lalu.

2) Penjelasn maeri disertai Tanya jawab bersama siswa pada materi nun

sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah

3) Siswa melakukan kegiatan pengambilan kartu sortir (card Sort) secara

bergiliran, menggunakan peraga atau media yang telah disediakan

guru, (boleh satu kartu atau lebih).

4) Selanjutnya siswa bergabung dengan induknya, sesuai dengan

kelompok bacaan-bacaan tajwidnya.

5) Laporan hasil kerja perkelompok.

6) Membahas hasil kerja bersama kelompok bersama kelompok lain,

guru sebagai mediator.

27

c. Kegiatan Akhir

1) Siswa membuat rangkuman denagn bibbingn guru

2) Memberikan tugas rumah

3) Melaksanakan evaluasi

3. Pengumpulan Data

Perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II

dinyatakan telah tercapai dan berhasil, berdasarkan hasil pengamatan

selama berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran yang dilkakukan

oleh observer (teman sejawat) dengan disertai instrukment pengamatan

dan data yang valid.

4. Refleksi

Perbaikan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada

materi nu nsekun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah dalam siklus II,

ternyata dari 36 jumlah sisw dikelas IV SDN 1 Kebonadem Kcamatan

Brangsong Kabupaten Kendal telah mencapai ketuntasan 100%.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Evaluasi

Metode evaluasi digunakan untuk mengetahuai pencapaian hasil belajar

siswa, hasil belajar yang dimaksud berupa hasil belajar kognif. Tes ini

dilakukan sebelum dan sesudah perbaikan pembelajaran, denga tujuan

mendapatkan data yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.

2. Metode Observasi

Metode observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas belajar siswa.

Keaktifan belajar yang di ukur dengan metode ini adalah aktivias fisik

siswa.

3. Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data yang

mendukung penelitian seperti daftar nama siswa kelas IV SDN 1

Kebonadem Brangsong Kendal.

28

E. Metode Analisa Data

1. Analisa Pendahuluan

Merupakan tahapan untuk memberi penilaian terhadap hasil observasi

penerapan metode card sort pada pokok bahasan nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah pada prasiklus, siklus pertam dan siklus kedua.

2. Analisa Uji Hipotesis

Data pada analisis ini adalah untuk menguji kebenaran hipotesis

3. Analisa Lanjut

Setelah hasil penelitian diperoleh maka akan diperoleh kebenaran dari

hipotesis.

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PERBAIKAN

A. Profil Umum Sekolah

1. Tinjauan Histori

Gambaran secara umum SDN 1 Kebonadem terletak di

Kecamatan Bangsong Kabupaten Kendal. Kecamatan Brangsong

terletak di daerah pantai utara, sebelah utara Kecamatan Brangsong

dibatasi Laut Jawa, sebelah selatan Kecamtan Kaliwungu Selatan dan

Kecamatan Singorojo, sebelah timur Kecamatan Kaliwungu Utara,

sebelah barat Kecamatan Kendal dan Kecamatan Ngampel.

Mutu pendidikan secara umum di Kecamatan Brangsong

masih banyak mengalami kekurangan daripada kecamatan lain. Oleh

sebab itu perlu dilakukan peningkatan kualifikasi pendidikan guru,

penelitian-penelitian, workshop, BINTEK dan lain sebagainya. Tidak

menutup kemungkinan hal tersebut membutuhkan biaya yang banyak,

dan membutuhkan media dalam penyebarannya, seperti Kelompok

Kerja Guru (KKG). Kegiatan KKG diikuti oleh satuan pendidikan di

sekolah dasar, yang masing-masing sekolah saling membnatu dan

berperan proaktif.

SDN 1 Kebonadem yang berdomisili di Desa Kebonadem

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal berdiri tahun 1963 dengan

nomor statistic bangunan 101032409012.SK No. 421.2/003/IX/26/28

tanggal 1 Maret 1985. Diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah Drs. Karseno NIP. 130048095.1

Visi dan misi SDN 1 Kebonadem Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal:

a. Visi

“Mewujutkan sisa yang beriman, cerdas, terampil dan barbudi

luhur”

30

b. Misi

1) Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengembangkan kecerdasan dan ketrampilan siswa untuk dapat

hidup mandiri.

3) Membina budi pekerti dan kedisiplinan siswa melalui kegiatan

pembinaan dan keteladanan.

4) Menciptakan kondisi sekolah yang kondusif untuk menunjang

pelaksanaan pembelajaran maupun pergaulan dan kerukunan di

sekolah.*

2. Program Pembelajaran

(Terlampir)*

3. Letak Sekolah

Secara geografis, SDN 1Kebonadem terletak di wilayah

jalut Lini Utara Jakarta-Semarang yang relative mudah dijangkau.

Letak SDN 1 Kebonadem berada di Jl. Pratu Nur Cahyadi No. 2.

Dilihat dari letaknya SDN 1 Kebonadem dibatasi oleh:

a. Utara dibatasi oleh persawahan

b. Timur sungai waridin

c. Selatan perkampungan

d. Barat perkampungan

4. Sarana Prasarana

Gedung kantor : 1 lokal

Gedung kelas : 6 lokal

Gedung perpustakaan : -

Gedung mushola : 1 lokal

Rumah dinas guru : 2 lokal

Gedung sekolah : 1 lokal

Meja kursi : sesuai jumlah siswa

Meja kursi guru : 6 unit

Papan tulis : 6 buah dokumen sekola

31

Almari kelas : 6 buah

MCk guru : 1 lokal

MCK murid : 1 lokal

Lapangan voli, bulu tangkis : 1 lokal

Tiang bendera : 1 buah

Bendera merah : 2 buah

putih dan pramuka : 2 buah

Bak pasir (lonpat tinggi dan lonpat jauh) : 1 lokal

Tempat parkir guru dan siswa : 1 lokal

Alat peraga

PAI : rebana, Alquran dan

lain-lain

IPA : KIT IPA, CD dan

lain-lain

Bahasa Indonesia : kartu huruf dan lain-

lain

IPS : Globe, Peta, CD dan

lain-lain

Penjaskes : matras, bola sepak,

bola voli, net, raket

dan lain-lain.*

5. Kantor

ATK : 2 buah mesin ketik, 2

buah komputer,

buku-buku, kertas,

spidol.

Almari kantor : 7 buah

Meja kursi kantor : 12 buah

Meja kursi tamu : 1 unit

Telepon : 1 unit

32

Instalasi telpon : 1 unit

Kipas angin : 1 unit

Sound system : 1 unit

Papan tulis (program kerja) : 1 buah

Gambar kesetiaan : 1 set

6. Personalia

Kepala sekolah : 1 orang

Guru : 10 orang

Penjaga : 1 orang

Taha usaha : 1 orang

7. Struktur organisasi

(Terlampir)

8. Data kepegawaian

(Terlampir)*

9. Keadaan siswa SDN 1 Kebonadem

Jumlah keseluruhan peserta didik di SDN 1 Kebonadem tahun

pelajaran 2010-2011 adalah 214 anak, yang terdiri atas 121 laki-laki

dan 93 perempuan.

Keadaan siswa bulan Januari-April 2010-2011

NO L/P KELAS

JUMLAH KET I II III IV V VI

1 L 16 28 18 21 18 20 121 -

2 P 24 15 15 15 13 11 93 -

JUMLAH 40 43 33 36 31 31 214 -

10. Keadaan sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor

pendukung keberhasilan pendidikan. Apabila kondisi sarana dan

prasarananya kurang mendukung dan kurang memadahi, maka tujuan

pendidikan akan terganggu keberhasilannya. Untuk kegiatan

pembelajaran di kelas saran prasarananya baik dalam bidang keilmuan

Dokumen Sekolah

33

maupun bidang ketrampilan sudah mencukupi kebutuhan siswa dan

guru.

B. Deskripsi Persiklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam kelas IV tentang bacaan tajwid nun sukun atau

tanwin bertemu huruf hijaiyah di SDN 1 Kebonadem Brangsong Kendal

dapat dilihat diskripsinya sebagai berikut:

PRA SIKLUS

Dari hasil proses pembelajaran pra siklus PAI tentang materi pokok

bahasan nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah, dapat di peroleh

data hasil belajar siswa belum mencapai tingkat ketuntasan (nilai 70)

karena nilai rata-rata ketuntasan di bawah KKM yang ditentukan, dari 36

siswa yang mencapai target hanya 7 siswa atau 19,50%, yang belum tuntas

29 siswa atau 80,50% untuk mengimplementasikan dari fokus

permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran pra siklus ini,

penulis berusaha menyempurnakan dan memperbaiki dengan cara memilih

strategi belajar menggunakan metode card sort serta media yang

menunjang meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa.

Dengan bimbingan dosen / supervisor dan di bantu teman sejawat, penulis

menyusun scenario pembelajaran mulai dari perencanaan, tahap kegiatan

awal, kegiatan inti, sampai kegiatan akhir pada perbaikan pembelajaran

siklus I hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Data hasil belajar siswa PAI pra siklus

NO NAMA SISWA NILAI

KETUNTASAN

URUT INDUK TUNTAS BELUM

1 1313 Sapto Ade Setyawan 60 √

2 1496 Joko Wicaksono 70 √

3 1607 NM. Kalimasada 50 √

4 1452 Siti Rofi'ah 30 √

5 1485 Agus Afandi 40 √

6 1487 Amelia Ananda Putri 40 √

7 1490 Ayu Rosa Lestari 50 √

34

8 1496 Ita mulyana 30 √

9 1503 M. Sadam Maulana 40 √

10 1507 Nurul Huda 50 √

11 1513 Santi Nur Aini 50 √

12 1517 Vika Fitriani 70 √

13 1523 Abdul Khasib Nugroho 60 √

14 1526 Ayu Nur azizah 60 √

15 1529 Dimas Bagus Yudistira 60 √

16 1530 Eka Fajri Setyawati 80 √

17 1531 Fatimatul Zahro 70 √

18 1534 Indah Trinafidah 50 √

19 1536 Maulana Risqi A.T 30 √

20 1237 Maya Sofiyana 60 √

21 1538 Melfah Lestaluhu 40 √

22 1540 M. afifudin Latif 40 √

23 1542 M. Asmara Saputra 60 √

24 1543 M. Faiq Haydar 60 √

25 1544 M. Lutfi Hakim 40 √

26 1545 M. Maulana 50 √

27 1547 M. Rio Ardiyanto 40 √

28 1548 M. Rifky Karunia 30 √

29 1549 Nur Faizin 40 √

30 1551 Samsul Anwar 40 √

31 1552 Siti Musdalifah 70 √

32 1553 Tatang Wicaksono 60 √

33 1554 Uli Karimatul Aliyah 70 √

34 1555 Vita Maulita Ariani 70 √

35 1556 Wahyu Dwi Setyawan 60 √

36 1568 M. Fahrul Rizqi 40 √

Jumlah 1860 7 29

Rata-rata 51,66667

Tabel 2. Analisa nilai pra siklus

No Pencapaian

Jumlah Nilai Nilai Jumlah Siswa

1. 10 - -

2. 20 - -

3. 30 4 120

**

** Hasil evaluasi tanggal 24-02-2011

35

4. 40 10 400

5. 50 6 300

6. 60 9 540

7. 70 6 420

8. 80 1 80

9. 90 - -

10. 100 - -

Jumlah Siswa 36 1860

Rata-rata 51,6 -

Tertinggi 80 -

Terendah 30 -

Keterangan:

Jumlah siswa tuntas 7 (19,50%), belum tuntas 29 (80,50%)

Hasil analisis pra siklus jika di sajikan dalam bentuk diagram batang

adalah sebagai berikut:

Diagram batang jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam pra siklus

**

** Hasil evaluasi tanggal 24-02-2011

36

Deskripsi proses perbaikan pembelajaran persiklus sebagai berikut:

SIKLUS I

1. Hasil Perencanaan

Perencanaan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I ini

merupakan implementasi dari fokus permasalahan yang terjadi pada

kegiatan pembelajaran pra siklus.

Skenario pembelajaran pada siklus I, dirancang dengan

mengembangkan metode card sort dan latihan serta media yang

menunjang kegiatan kerja kelompok, diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman dan prestasi siswa terhadap materi nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah kedalam penerapan bacaan Al-qur’an dengan

tajwid.

Dengan bimbingan dosen/superviser dan dibantu oleh teman sejawat,

proses pelaksannan perbaikan pembelajaran dapat berjalan sesuai

dengan skenario perencanaan dari tahap kegiatan awal, kegiatan inti,

sampai kegiatan akhir.

2. Hasil Pelaksanaan

Perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam tentang bacaan

tajwid nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah ke dalam

penerapan bacaan Al-qur’an kelas IV SDN 1 Kebonadem Brangsong

Kendal, dalam siklus I, ternyata mengalami peningkatan dari sebelum

perbaikan (pra siklus) dilakukan, dari 36 jumlah siswa, 68% atau 24

telah mencapai target nilai ketuntasan (daftar nilai terlampir) data

analisis nilai pencapaian siswa dalam siklus I sebagai berukut:

Tabel 3. Data nilai hasil belajar siswa PAI siklus I

NO NAMA SISWA NILAI

KETUNTASAN

URUT INDUK TUNTAS BELUM

1 1313 Sapto Ade Setyawan 70 √

2 1496 Joko Wicaksono 70 √

3 1607 NM. Kalimasada 70 √

4 1452 Siti Rofi'ah 50 √

37

**

5 1485 Agus Afandi 70 √

6 1487 Amelia Ananda Putri 50 √

7 1490 Ayu Rosa Lestari 50 √

8 1496 Ita mulyana 60 √

9 1503 M. Sadam Maulana 60 √

10 1507 Nurul Huda 70 √

11 1513 Santi Nur Aini 70 √

12 1517 Vika Fitriani 80 √

13 1523 Abdul Khasib Nugroho 70 √

14 1526 Ayu Nur azizah 70 √

15 1529 Dimas Bagus Yudistira 80 √

16 1530 Eka Fajri Setyawati 90 √

17 1531 Fatimatul Zahro 80 √

18 1534 Indah Trinafidah 70 √

19 1536 Maulana Risqi A.T 60 √

20 1237 Maya Sofiyana 70 √

21 1538 Melfah Lestaluhu 70 √

22 1540 M. afifudin Latif 70 √

23 1542 M. Asmara Saputra 80 √

24 1543 M. Faiq Haydar 80 √

25 1544 M. Lutfi Hakim 60 √

26 1545 M. Maulana 70 √

27 1547 M. Rio Ardiyanto 70 √

28 1548 M. Rifky Karunia 60 √

29 1549 Nur Faizin 60 √

30 1551 Samsul Anwar 60 √

31 1552 Siti Musdalifah 90 √

32 1553 Tatang Wicaksono 70 √

33 1554 Uli Karimatul Aliyah 70 √

34 1555 Vita Maulita Ariani 80 √

35 1556 Wahyu Dwi Setyawan 70 √

36 1568 M. Fahrul Rizqi 50 √

JUMLAH 2470 24 12

RATA-RATA 68.61111

** Hasil evaluasi tanggal 10-03-2011

38

Tabel 4: Analisa Nilai Siklus I

No Pencapaian

Jumlah Nilai Nilai Jumlah Siswa

1. 10 - -

2. 20 - -

3. 30 - -

4. 40 - -

5. 50 4 200

6. 60 7 420

7. 70 17 1190

8. 80 6 480

9. 90 2 180

10. 100 - -

Jumlah Siswa 36 2470

Rata-rata 68,6 -

Tertinggi 90 -

Terendah 50 -

Keterangan:

Jumlah siswa tuntas 24 (66,67 %), belum tuntas 12 (31,4 %)

Hasil analisis nilai siklus I diatas, bila disajikan dalam bentuk diagram

batang adalah sebagai berikut:

**

** Hasil evaluasi tanggal 10-03-2011

39

Diangram batang jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam siklus I.

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan perbaikan ini, dibagi menjadi 2 komponen, antara

lain komponen terhadap pengamat kegiatan siswa, dan komponen

pengamaatan terhadap aktivitas guru,

a. Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Siklus 1

No

ASPEK

PENGAMATAN

KEMUNCULAN KOMENTAR

ADA TIDAK

B AKTIVITAS SISWA

1. Perhatian siswa pada

materi pelajaran

√ -

Perhatian belum fokus

2. Semangat siswa dalam

mengikuti pelajaran

√ -

Semangat terbagi

dengan yang lain

3. Keberanian siswa

dalam bertanya

√ -

Keberanian disertai

dengan perasaan ragu-

ragu

4. Kemampuan siswa serta

kesungguhan dalam

√ -

Ada kemauan tetapi

tidak ada kesungguhan

40

belajar

5. Penerimaan siswa pada

materi pelajaran

√ -

Penerimaan masih

belum maksimal

6. Keaktifan siswa di

dalam kelas

√ -

Kurang aktif

b. Hasil pengamatan aktivitas guru siklus I

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Siklus 1

No

ASPEK

PENGAMATAN

KEMUNCULAN KOMENTAR

ADA TIDAK

B AKTIVITAS GURU

1. Persiapan program

pembelajaran

√ -

Program RPP ada

beserta komponen-

komponennya

2. Membuka pelajaran √ -

Berdo’a dan pelajaran

sesuai dengan materi

3. Memotivasi siswa √ -

Kurang mampu

membangkitkan

motivasi anak

4. Penyajian materi √ -

Penyajian materi urut

tapi kurang lengkap

5. Metode yang

direncanakan

√ -

Sesuai dengan rencana

tapi kurang lemgkap

6. Pelaksanaan evaluasi √ -

Evaluasi sesuai

dengan yang

direncanakan

41

7. Penggunaan waktu √ -

Tidak sesuai dengan

rencana

8. Penggunaan media √ -

Penggunaan kurang

efektif

9. Mengakhiri

pembelajaran

√ -

Diakhiri denagn

tergesa-gesa

4. Hasil Refleksi

Pelaksanaan perbaikan pembelajatran yang dilakukan dengan

mengunakan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas IV SDN 1

Kebonadem Brangsong Kendal, tentang tajwid nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah ke bentukpersen dalam siklus I, ternyata

megalami peningkatan dari sebelum perbaikan (pra siklus) dilakukan.

Dari 36 jumlah siswa, 24 siswa atau 68,6% telah berhasil mencapai

target nilai ketuntasan. Untuk menyempurnakan pembelajaran, maka

akan dilakukan perbaikan pembelajaran berikut disiklus II, dengan

mengoptimalkan metode card sort dan latihan serta kerja kelompok.

SIKLUS II

1. Hasil Perencanaan Perencanaan kegiatan perbaikan pembelajaran pada

siklus II ini, merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari strategi

perbaikan pembelajaran siklus I supaya lebih tercapai tujuan

pembelajaran. Skenario perencanaan dari tahap kegiatan awal,

kegiatan inti, sampai kegiatan akhir, Diharapkan dapat berjalan sesuai

dengan tujuan yang inggin dicapai dalam perbaikan.

2. Hasil Pelaksanaan

Penerapan metode card sort dan latiahn serta kerja kelompok pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi nun sukun

atau tanwin bertemu huruf hijaiyah di kelas IV SDN 1 Kebonadem

Brangsong Kendal telah mampu meningkatkan penerapan bacaan

Alquran dengan tajwid.

42

Perbaikan Pembelajran Pendidikan Agama Islam tentang nun sukun

atau tanwin bertemu huruf hijaiyah dalam siklus II, ternyata dari 36

jumlah siswa di kelas IV SDN 1 Kebonadem Brangsong Kendal telah

mencapai ketuntasan 100% (hasil yang dicapai pada perbaikan siklus

II, dapat dilihat dalam lampiran). Berikut ini data analisis nilai

pencapaian siswa dalam siklus II sebagai berikut:

Tabel 5. Data nilai hasil belajar siswa PAI siklus II

NO NAMA SISWA NILAI

KETUNTASAN

URUT INDUK TUNTAS BELUM

1 1313 Sapto Ade Setyawan 70 √

2 1496 Joko Wicaksono 90 √

3 1607 NM. Kalimasada 70 √

4 1452 Siti Rofi'ah 70 √

5 1485 Agus Afandi 80 √

6 1487 Amelia Ananda Putri 70 √

7 1490 Ayu Rosa Lestari 70 √

8 1496 Ita mulyana 70 √

9 1503 M. Sadam Maulana 70 √

10 1507 Nurul Huda 80 √

11 1513 Santi Nur Aini 80 √

12 1517 Vika Fitriani 80 √

13 1523 Abdul Khasib Nugroho 90 √

14 1526 Ayu Nur azizah 90 √

15 1529 Dimas Bagus Yudistira 90 √

16 1530 Eka Fajri Setyawati 100 √

17 1531 Fatimatul Zahro 100 √

18 1534 Indah Trinafidah 80 √

19 1536 Maulana Risqi A.T 70 √

20 1237 Maya Sofiyana 100 √

21 1538 Melfah Lestaluhu 90 √

22 1540 M. afifudin Latif 80 √

23 1542 M. Asmara Saputra 90 √

24 1543 M. Faiq Haydar 90 √

25 1544 M. Lutfi Hakim 70 √

26 1545 M. Maulana 80 √

27 1547 M. Rio Ardiyanto 80 √

28 1548 M. Rifky Karunia 70 √

43

**

29 1549 Nur Faizin 70 √

30 1551 Samsul Anwar 70 √

31 1552 Siti Musdalifah 100 √

32 1553 Tatang Wicaksono 90 √

33 1554 Uli Karimatul Aliyah 80 √

34 1555 Vita Maulita Ariani 80 √

35 1556 Wahyu Dwi Setyawan 80 √

36 1568 M. Fahrul Rizqi 70 √

JUMLAH 2910 36

RATA-RATA 80.83333

Tabel 6: Analisa Nilai Siklus II

No Pencapaian

Jumlah Nilai Nilai Jumlah Siswa

1. 10 - -

2. 20 - -

3. 30 - -

4. 40 - -

5. 50 - -

6. 60 - -

7. 70 13 910

8. 80 11 880

9. 90 8 720

10. 100 4 400

Jumlah Siswa 36 2910

Rata-rata 80,83 -

Tertinggi 100 -

Terendah 70 -

Keterangan:

Jumlah siswa tuntas 36 siswa (100%), belum tuntas 0 siswa (0%)

**

** Hasil evaluasi tanggal 24-03-2011

44

Hasil analisis nilai siklus II, bila disajikan dalam bentuk diangam

batang adalah sebagai berikut:

Diagram batang jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam siklus II

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatn perbaikan dalam siklus II ini, juga dibagi menjadi 2

komponen, antar lain komponen terhadap pengamat kegiatan siswa,

damn komponen pengamatan terhadap aktivitas guru.

a. Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Siklus II

No

ASPEK

PENGAMATAN

KEMUNCULAN KOMENTAR

ADA TIDAK

B AKTIVITAS SISWA

1. Perhatian siswa pada

materi pelajaran

√ -

Perhatian siswa

sepenuhnya pada

materi

2. Semangat siswa dalam

mengikutu pelajaran

√ -

Semangat siswa sangat

baik

45

3. Keberanian siswa

dalam bertanya

√ -

Siswa makin berani

dan percaya diri

4. Kemampuan siswa serta

kesungguhan dalam

belajar

√ -

Ada kemauan dan

kesungguhan

5. Penerimaab siswa pada

materi pelajaran

√ -

Penerimaan materi

pelajaran sempurna

6. Keaktifan siswa di

dalam kelas

√ -

Aktif memperagakan

card sort, latihan dan

kerja kelompok

b. Hasil pengamatan aktifitas guru siklus II

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Siklus II

No

ASPEK

PENGAMATAN

KEMUNCULAN KOMENTAR

ADA TIDAK

B AKTIVITAS GURU

1. Persiapan program

pembelajaran √ -

Program RPP ada

beserta komponen-

komponennya

2. Membuka pelajaran √ -

Sudah relefn dengan

materi

3. Memotivasi siswa √ -

Sudah mampu

membangkitkan

4. Penyajian materi √ -

Penyajian materi urut

dan lengkap

5. Metode yang

direncanakan √ -

Sangat efektif

6. Pelaksanaan evaluasi √ -

Evaluasi dilaksanakan

sesuai rencana

7. Penggunaan waktu √ - Sudah sesuai dengan

46

waktu ysng

direncanakan

8. Penggunaan media √ -

Pengunaan sangat

efektif

9. Mengakhiri

pembelajaran √ -

Diakhiri dengan

evaluasi

4. Hasil Refleksi

Pelaksanna perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan

mengunakan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN 1

Kebonadem Brangson Kendal dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam kelas IV entang nun sukun atau tanwin bertemu huruf

hijaiyah dalam siklus II, mengalami peningkatan dibandingkan dalam

perbaikan pembelajran siklus I, dari 36 jumlah siswa, semua berhasil

mencapai nilai ketuntasan 100%. Oleh sebab itu peerbaikan

pembelajaran dilakukan sampai disiklus II saja.

C. Diskripsi Temuan Hasil Perbaikan dan Permasalahan

1. Data Temuan Hasil Perbaikan

Dari hasil proses kegiatan perbaikan pembelajaran pad proses pra

siklus, siklus I dan siklus II dapat diperoleh data hasil belajar mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang materi pokok bahasan

nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyyah sebagai berikut:

a) Pada pra siklus siswa masih kesulitan dan belum tahu baca tajwid pada

bacaan Al-qur’an.

b) Siswa belum mampu mengerjakan tugas dari guru, tentang bacaan

tajwid pada bacaan Al-qur’an.

c) Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dibawah KKM yang ditentukan

(70) dari jumlah 36 siswa hanya 7 siswa atau 19,50% yang mencapai

ketuntasan hasil belajar, 29 siswa atau 80,50% belum mencapai

ketuntasan hasil belajar.

47

d) Hasil nilai pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I belum

mencapai ketuntasan maksimal, dari jumlah 36 siswa hanya 24 siswa

atau 66,66% yang telah mencapai ketuntasan hasil belajar, sedangkan

12 siswa atau 33,33% belum mencapai ketuntasan hasil belajar.

e) Hasil nilai pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II sudah

mencapai hasil belajar yang maksimal. Hal ini sesuai dengan yang

direncanakan pada awal silkus. Data hasil perbaikan pembelajaran

dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7 Perbandingan data nilai hasil belajar siswa PAI pra siklus, siklus I dan

siklus II.

NO

NAMA SISWA

NILAI

URUT INDUK Pra

siklus Siklus I Siklus II

1 1313 Sapto Ade Setyawan 60 70 70

2 1496 Joko Wicaksono 70 70 90

3 1607 NM. Kalimasada 50 70 70

4 1452 Siti Rofi'ah 30 50 70

5 1485 Agus Afandi 40 70 80

6 1487 Amelia Ananda Putri 40 50 70

7 1490 Ayu Rosa Lestari 50 50 70

8 1496 Ita mulyana 30 60 70

9 1503 M. Sadam Maulana 40 60 70

10 1507 Nurul Huda 50 70 80

11 1513 Santi Nur Aini 50 70 80

12 1517 Vika Fitriani 70 80 80

13 1523 Abdul Khasib Nugroho 60 70 90

14 1526 Ayu Nur azizah 60 70 90

15 1529 Dimas Bagus Yudistira 60 80 90

16 1530 Eka Fajri Setyawati 80 90 100

17 1531 Fatimatul Zahro 70 80 100

18 1534 Indah Trinafidah 50 70 80

19 1536 Maulana Risqi A.T 30 60 70

20 1237 Maya Sofiyana 60 70 100

21 1538 Melfah Lestaluhu 40 70 90

22 1540 M. afifudin Latif 40 70 80

23 1542 M. Asmara Saputra 60 80 90

48

***

***

24 1543 M. Faiq Haydar 60 80 90

25 1544 M. Lutfi Hakim 40 60 70

26 1545 M. Maulana 50 70 80

27 1547 M. Rio Ardiyanto 40 70 80

28 1548 M. Rifky Karunia 30 60 70

29 1549 Nur Faizin 40 60 70

30 1551 Samsul Anwar 40 60 70

31 1552 Siti Musdalifah 70 90 100

32 1553 Tatang Wicaksono 60 70 90

33 1554 Uli Karimatul Aliyah 70 70 80

34 1555 Vita Maulita Ariani 70 80 80

35 1556 Wahyu Dwi Setyawan 60 70 80

36 1568 M. Fahrul Rizqi 40 50 70

JUMLAH 1860 2470 2910

RATA_RATA 51,66667 68,61111 80,83333

TERTINGGI 80 90 100

TERENDAH 30 50 70

Tabel 8 Perbandingan data analisis nilai hasil belajar siswa PAI pra siklus, siklus I

dan siklus II.

NO NILAI

DATA PENCAPAIAN JUMLAH NILAI

PRA

SIKLUS

SIKLUS

I

SIKLUS

II

PRA

SIKLUS

SIKLUS

I

SIKLUS

II

1 10 0 0 0 0 0 0

2 20 0 0 0 0 0 0

3 30 4 0 0 120 0 0

4 40 10 0 0 400 0 0

5 50 6 4 0 300 200 0

6 60 9 7 0 540 420 0

7 70 6 17 13 420 1190 910

8 80 1 6 11 80 480 880

9 90 0 2 8 0 180 720

10 100 0 0 4 0 0 400

JUMLAH 36 36 36 1860 2470 2910

RATA-

RATA 51,6667 68,6111 80,8333

TERTINGGI 80 90 100

TERENDAH 30 50 70

*** Hasil evaluasi tiap siklus

49

Tabel 9 Perbandingan prosentase hasil ketuntasan perbaikan pembelajaran

siswa PAI pra siklus, siklus I dan siklus II.

NO JUMLAH

SISWA

PELAKSANAAN KETUNTASAN PROSENTASI

TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM

1. 36 Pra Siklus 7 29 19.50% 80.50%

2. 36 Siklus I 24 12 66.66% 33.33%

3. 36 Siklus II 36 0 100% 0

Diagram batang perbandingan data nilai hasil belajar siswa PAI

yang diperoleh dalm pra siklus, siklus I dan siklus II.

Dari hasil perbandingan data nilai hasil belajar siswa kelas IV SDN

1 Kebonadem, Brangsong Kendal, pada perbaikan pembelajaran PAI

dalam metode card sort meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok

bahsan nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah. Hal ini terbukti dari

data hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan hingga nilai maksimal.

2. Pembahasan

a) Hasil pembahasan pelaksanaan pra siklus

Proses pembelajaran PAI pada pelaksanaan pra siklus perolehan nilai

hasil tes sangat rendah di bawah KKM (70), dari jumlah siswa 36 anak

yang mencapai ketuntasan hanya 7 siswa atau 19,50% sedangkan 29

50

siswa masih belum mencapai terget KKM. Hal ini disebabkan

beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor guru

Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi bahsan

Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya

tentang materi pelajaran yang disampaikan

Strategi/metode yang digunakan kurang bervariasi, dan

tidak sesuai

Guru tidak memberi bimbingan ataupun memotivasi siswa

2. Faktor siswa

Perhatian siswa tidak fokus pada pelaksanaan pembelajran

Siswa tidak berani mengemukakan pendapat/bertanya

Siswa masih ragu dalam menjawab pertanyaan

Siswa kurang memperhatikan temannya yang sedang

menyampaikan hasil kerja kelompoknya.

b) Hasil pembahasan pada pelaksanaan perbaikan pelajaran siklus I dan

siklus II

Setelah diadakan perbaikan per siklus pada siklus I dan siklus II

ternyata hasil belajar mengalami kenaikan, hasil dari evaluasi pada pra

siklus sebesar 19.50% naik menjadi 66,66% pada siklus I. Kenaikan

hasil ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus I sebesar 47,16%.

Karena hasil pembelajaran belum mencapai target KKM yang

ditentukan, maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus II.

Pada perbaikan siklus II diperoleh hasil kenaikan yang signifikan dari

siklus I dari ketuntasan belajar sebesar 66,66% naik menjadi 100%

ketuntasan belajar. Sehingga ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN 1

Kebonadem Brangsong Kendal dianggap telah mencapai KKM (70)

maka tidak doperlukan lagi perbaikan pembelajaran suklus III.

Strategi belajar siswa yang dilaksanakan dengan strategi/metode card

sort tersebut dapat meningkatkan presentasi belajar siswa pada materi

pokok bahasan nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah.

51

BAB V

PENUTUP

Rasa puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas terrselesainya sekripsi ini. Dengan menyadari kekurangan dan

kekhilafan yang ada pada diri penulis, memungkinkan adanya perbaikan-

perbaikan dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran

demi lebih sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan tarimakasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, dengan

harapan semoga Allah S.W.T. menerima sebagai amal kebaikan dan memberikan

pahala dunia dan akhirat.

Dengan teriring doa dan harapan semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pemebaca umumnya.

A. KESIMPULA

Dari uraian yang telah dibahasdi bab sebelunya maka tentang

skripsi Penelitian Tindkan Kelas (PTK) yang berjudul “Penerapan Metode

Card Sort Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa pada Pokok Bahsan Nun Sukun

Atau Tanwin Betemu Huruf HijaiyahKelas IV SDN 1 Kebonadem Tahun

Ajaran 2010/2011” dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar sebelum dilaksanakn penerapan pembelajaran metode card

sort pada pembelajaran materi pokok bahsan nun sukun atau tanwin

bertemu huruf hijaiyah kelas IV SDN 1 Kebonadem, tingkat hasil belajr

siswa sangat rendah dari 36 siwa yang telah mencapai terget ketuntasan

(KKM = 70) hanya 7 siswa atau 19,50% saja. Sedangkan 29 siswa lainnya

atau 80,50% belum mencapai target ketuntasan KKM.

2. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajran siklus I, prestasi hasi belajar

siswa yang telah mencapaitetutasan KKM baru 24 siswa atau 66,66% dan

12 siswa belum mencapai katget tetuntassan KKM dengan nilai rata-rata

kelas 68,60. Sehingga masih perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran

52

siklus II. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajran siklus II tingkat hasil

belajar siswa telah mencapai target ketuntasan KKM dengan prosentase

ketuntasan 100%, dengan nilai rata-rata kelas 80,83.

3. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 Kebonadem mata

pada pelajaran PAI mengunakan metode card sort pada pokok bahsan nun

sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah, telah mencapai peningkatan

pembelajaran melalui tahapan prasiklus, siklus I,dan siklus II, dengan

perbandingan prosentase hasil peningkatan pembelajaran siswa dari tiap

siklus sebagai berikut : tahapan prasiklus sebesar 19,50%, siklus I sebesar

66,66%, dan siklus II sebesar 100%. Dengan demikian penggunaan metode

card sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari pra siklus ke

siklus I sebesar 47,16% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 33,34%. Hal

ini sesuai dengan perencanaan yang diahrapkan dalam rumusan masalah.

B. SARAN

Dari uraian di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran dengan

maksud proses pembelajran PAI dengan metode cart sort yang diterapkan dapat

meningkatkan kualitas. Antara lain:

1. Kepada guru

Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik hendaklah

mengunakan penerapan metode card sort dalam penyampaian materi

berupa proses atau bahan ajar yang berupa kemampuan kognitif, aktif,dan

psikomotorik.

2. Kepala sekolah

a) Untuk semakin lancar proses belajar mengajar, maka hendaklah

lebih dilengkapi sarana dan prasarana yang sekiranya bisa

menunjang keberhasilan metode yang digunakan.

b) Menambah koleksi buku di perpustakaan dengan menambah buku-

buku yang besifa keagamaan. Dengan harapan anak dapat

menambah pengetahuan agamanya.

53

3. Kepada siswa

Siswa haruslah meningkatkan hasil belajarnya agar mendapatkan

hasil yang baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan, dan berusaha

dalam menerapan bacaan tajwid ketika membaca Alquran dan pada saat

sholat serta ibadah lainnya.

4. Kepada orang tua

Pantauan orang tua saat peserta didik dirumah untuk mencapai

hasil yang lebih baik serta mendukung program belajar yang di anjurkan

oleh sekolah.

54

DAFTAR PUSTAKA

Al-hamid, Zaid, Husein, Ringkasan Ihya’ Ulumuddin; Jakarta, Pestaka

Amani, 1995.

Ari Kunto,Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan: Jakarta, Bumi

Aksara, 2006

Arifin Zaenal, Evaluasi Pembelajaran: Jakarta, Derektoral Pendidikan Islam

Departemen Agama Republik Indonesia, 2009

Asnawir, Media Pembelajran: Jakarta, Ciputat Press, 2002

Bisri, M, Akhlak; Jakarta, Departemen Pendidikan Islam, Departemen

Agama RI, 2009

Budiamin, Amin, Bimbingan Konseling; Jakarta, Diretkorat Pendidikan

Islam, Departemen Agama RI, 2009

Departemen Agama RI, AlQuran terjamahan; Jakarta, Khaerul Bayan, 2005

Djamaroh, Syaiful Bahri, Strategi Pembelajaran Mangajar: Jakarta, PT.

Rineka Cipta, 2006

Hamalik, Oemar, Penerapan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem;

2001

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan; Jakarta, Bumi Aksara, 2006

Hermawan, Haris, Fislafat Pendidikan Islam; Jakarta, Direkorat Pendidikan

Islam, Departemen Agama RI, 2009

Ismail, Stratagi pembelajaran islam Berbasis PAIKEM: Semarang, Rasail

Media Group, 2008

Lutfi, Ahmad, Pembelajaran Al-qur’an an Hadits; Jakarta, Derektoral

Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia,2009

Majid, Abdul, Penerapan Pembelajaran; Bandung, P.T Remaja

Rosdakarya, 2008

Masitoh, Strategi Pembelajaran: Jakarta, Derektoral Pendidikan Islam

Departemen Agama Republik Indonesia,2009

Muslich, Mas Nur, Melaksanakan PTK itu Mudah, Jakarta, Bumi Aksara,

2009

55

Nasution, S, Asas-asas Kurikulum; Jakarta, Bumi Aksara, 2006

Samimanto, Ayo Praktik PTK; Semarang, RaSAIL Media Group, 2010

Sugiono, Metode Penelitian: Alfabeta, 2009

Supriyadi, Metode Studi Islam; Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan

Islam, Departeman Agama RI, 2009

Susetyo, Budi, Statistika; Jakarta, Direktorat Pendidikan Islam, Departemen

Agama RI, 2009

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan; Bandung, P.T. Remaja Rosdakarya,

2008

Zarkasyi, Dachlan Salim, Metode Praktis Belajar Membaca Al-qur’an dan

Tajwid: Semarang,1990

RPP

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV

SEMESTER II SDN 1 KEBONADEM KECAMATAN

BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

TAHUNPELAJARAN 2010/2011

Disusun guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Strata 1 (S1)

Fakultas Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh.

NAMA : FACHRUDDIN

NIM : 093111453

MASA UJIAN : 2011

POGRAM KULIAH KUALIFIKAS1 GURU PAI

(DUAL MODE SYSTEM)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

TAHUN 2011

RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN

Sekolahan : SD Negeri 1 Keboadem

Mata Pelajran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ semerter : IV/2

Petemuan : 1(satu)

Alokasi waktu : 3X 35 Menit (1X pertemuan)

Standar Kompetensi : Membaca Surat-surat Al-qur’an

KOmpetensi dasar : 1. Membaca surat Al-Ghosiyah dengan lancer

2. Membaca surat Al-Ghosiyah dengan tajwid

I. Indikator

- Menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf

hijaiyah

II. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat memahami hukum nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hiaiyah.

- Siswa dapat menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hijaiyah.

III. Karakter yang diharapkan

- Siswa dapat menerapkan bacaan tajwid dalam membac AlQuran

- Siswa dapat menerapkan bacaan tajwid ketika sholat lima waktu

IV. Materi pembelajaran

- Hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf hujaiyah

V. Metode pembelajaran

- Ceramah dan tugas.

- Siswa mengadakan kerja kelompok dengan teman-temennya

membahas hukum nun sukun atau tanwin.

- Siswa menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin .

VI. Langkah-langkah kegiatan

1. Kegiatan pendahuluan

Apresiasi dan motivasi:

- Mengkorelasiakn materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan

disampaikan

- Mengajukan beberapa pertanyaaan yang berhubungan dengan

hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah

- Memperkenalkan bahan ajar tentang bacaab tajwid hukum nun

suskun atau tanwin.

2. Kegiatan inti

I. Eksplorasi

- Siswa mendenagrkan dan mengamati uraian guru tentang bahn ajar

yang disampaikan.

- Siswa diperkenalkan materi tentang hukum nun sukun atau tanwin.

- Siswa membarikan pendapat tentang definisi hukum nun sukun

atau tanwin.

II. Elaborasi

- Dalam kegiatan elaborasi, guru:

- Siswa menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin secara klasikal,

keloompok dan individu.

- Siswa mengemukakna pendapat tentang hukum nun sukun atau

tanwin bertemu huruf hijaiyah.

III. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahama mamberikan penguatan dan penyimpulan.

3. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

- Mengadakan Tanya jawab dengan siswa tentang seputar hukum

nun sukun atau tanwin.

- Siswa diminta memberikan kesimpulan ringkas dari materi yang

telah disampaikan.

4. Alat / Sumber Belajar

- Tulisan nama-nam hukum nun suksunatau tanwin

- Tulisan contoh bacaan nun sukun atau tanwin

- Ayat Al-qur’an yang mengandung bacaan hukum nun sukun atau

tanwin

- Buku pedidikan agama islam

- Pengalaman guru

5. Penilaian:

Indikator

pencpaian target

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument Intrumen/soal

Menyebutkan

hukum nun sukun

atau tanwin.

Tes tulis Jawaban singkat Menyebutkan

hukum nun

sukun atau

tanwin bertemu

huruf hijaiyah

I. PRODUK (HASIL DISKUSI)

No. Aspek Kriteria Skor

1 Konsep Semua benar

Sebagian besar benar

Sebagian kecil benar

Semua salah

4

3

2

1

II. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1

Kerjasasma

Bekerja sama

Kadang-kadang kerjasama

Tidak bekerja sama

4

2

1

2

Partisipasi Aktif berpartisipasi

Kadng-kadang aktif

Tidak aktif

4

2

1

III. LEMBAR PENILAIAN

No. Nama Siswa Performa

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst

CATATAN:

Nilai=( Jumlah: Jumlah skor maksimal ) X10

Untuk nilai siswa yang belum memenuhi syarat nilai syarat

KKM maka diadakan remedial

Kebonadem, 24 Februari 2011

Mengetahui,

Kepala SDN 1 Kebonadem Guru pendidikan Agama Islam

SITI SUDARIYAH S.Pd SD. FACHRUDDIN

NIP. 195612101977012003 NIM.093111453

RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolahan : SD Negeri 1 Keboadem

Mata Pelajran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ semerter : IV/2

Petemuan : 1(satu)

Alokasi waktu : 3X 35 Menit (1X pertemuan)

Standar Kompetensi : Membaca Surat-surat Al-qur’an

KOmpetensi dasar : 1. Membaca surat Al-Ghosiyah dengan lancer

2. Membaca surat Al-Ghosiyah dengan tajwid

I. Indikator

- Menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf

hijaiyah

II. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat memahami hukum nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hiaiyah.

- Siswa dapat menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hijaiyah.

III. Karakter yang diharapkan

- Siswa dapat menerapkan bacaan tajwid dalam membac AlQuran

- Siswa dapat menerapkan bacaan tajwid ketika sholat lima waktu

IV. Materi pembelajaran

- Hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf hujaiyah

V. Metode pembelajaran

- Card sort dan ceramah

VI. Langkah-langkah kegiatan

1. Kegiatan pendahuluan

Apresiasi dan motivasi:

- Mengkorelasiakn materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan

disampaikan

- Mengajukan beberapa pertanyaaan yang berhubungan dengan

hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah

- Memperkenalkan bahan ajar tentang bacaab tajwid hukum nun

suskun atau tanwin.

2. Kegiatan inti

I. Eksplorasi

- Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahn ajar

yang disampaikan.

- Siswa diperkenalkan materi tentang hukum nun sukun atau tanwin

denagn cara yang berbada dengan mengunakan metode kartu sortir

- Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang diberi informasi

atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih katagori,. Seperti:

idghom bilaghunah, idghom bighunah, iglab, idhar, ikhfak.

- Siswa memberi pendapat tentang definisi hukum nun suksun atau

tanwin dari potongan kertas tersebut.

II. Elaborasi

- Siswa menyebutkan nam-nama hukum nun sukun atau tanwin

secara klasik, kelompok dan individu

- Siswa mengenukakan pendapat tentang hukum nun sukun atau

tanwin yang bertemu huruf hijaiyah

III. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahama mamberikan penguatan dan penyimpulan.

3. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

- Mengadakan Tanya jawab dengan siswa tentang seputar hukum

nun sukun atau tanwin.

- Siswa diminta memberikan kesimpulan ringkas dari materi yang

telah disampaikan.

4. Alat / Sumber Belajar

- Tulisan nama-nam hukum nun suksunatau tanwin

- Tulisan contoh bacaan nun sukun atau tanwin

- Ayat Al-qur’an yang mengandung bacaan hukum nun sukun atau

tanwin

- Buku pedidikan agama islam

- Pengalaman guru

5. Penilaian:

Indikator

pencpaian target

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument Intrumen/soal

Menyebutkan

hukum nun sukun

atau tanwin.

Tes tulis Jawaban

singkat

Menyebutkan hukum

nun sukun atau

tanwin bertemu

huruf hijaiyah

IV. PRODUK (HASIL DISKUSI)

No. Aspek Kriteria Skor

1 Konsep Semua benar

Sebagian besar benar

Sebagian kecil benar

Semua salah

4

3

2

1

V. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1

Kerjasasma

Bekerja sama

Kadang-kadang kerjasama

Tidak bekerja sama

4

2

1

2

Partisipasi Aktif berpartisipasi

Kadng-kadang aktif

Tidak aktif

4

2

1

VI. LEMBAR PENILAIAN

No. Nama Siswa Performa

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst

CATATAN:

Nilai=( Jumlah: Jumlah skor maksimal ) X10

Untuk nilai siswa yang belum memenuhi syarat nilai syarat

KKM maka diadakan remedial

Kebonadem, 10 Maret 2011

Mengetahui,

Kepala SDN 1 Kebonadem Guru pendidikan Agama Islam

SITI SUDARIYAH S.Pd SD. FACHRUDDIN

NIP. 195612101977012003 NIM.093111453

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : PAI

Kelas/ semester : IV/2

Hari/Tanggal : 10 Maret 2011

Fokus Observasi : Kegiatan guru dan Pembelajaran

No. Fokus Aspek yang diamati Skor Keterangan/

komentar 1 2 3 4 5

1 Guru

siswa

Pengunaan metode card sort

dalam pembelajaran:

1. Pemberian apersepsi

sebelum penjelasan

2. Penguasaan materi

pembelajaran

3. Pengunaan kata-kata

yang mudah dipahami

siswa dalam penjelasan

4. Mengunakan kalimat

yangsingkat danjelas

dalam pembelajaran

5. Pengunaan contoh/ alat

peraga dalam penjelasan

6. Pengecekan pemahaman

siswa dalam merima

penjelasan

1. Kesiapan siswa sebelum

menerina penjelasan.

2. Kesunguhan siswa dalam

menerima penjelasan.

Sedah sesuai dengan

materi.

Sudah baik.

Bahasnya kurang

jelas.

Komunikatif, cukup.

Kurang memberikan

contoh.

Sudah baik

Masih ada yang

membuka buku

(sibuk sendir)

Sudah baik

3. Siswa mencatat pokok-

pokok bamjelasan.

4. Siswa mennayakan

penjelsan yang kurang

jelas

5. Siswa menaggapi

pertanyaan sisw lain

Semua anak

mencatat

Anak pasif

Hanya yang pandai

No. Fokus Aspek yang diamati Skor Keterangan/

komentar 1 2 3 4 5

2 Guru

siswa

Pengunaan metode card sort

dalam pembelajaran:

1. Mengunakan kartu

dalam pembelajaran

2. Cara mengelompokkan

kelompok diskusi dan

pengaturan tempat duduk

3. Pemilihan bahan / materi

diskusi (card sor)

4. Motivasi guru dalam

diskusi dan memberi tahu

cara mengunakan kartu

5. Guru membimbing siswa

dalam penggunaan kartu

6. Guru mengevaluasi

proses diskusi

Kesiapan siswa sebelum

menerina penjelasan.

1. Siswa menyimak

pendapat temannya saaat

berdiskusi.

Baik.

Cukup.

Sudah baik.

Kurang memotivasi.

Cukup baik.

Kurang waktu, tidak

terlaksana.

Sudah baik.

2. Siswa mengemukakan

pendapat saat bediskusi.

3. Siswa menanggapi

pendapat tmen dalam

berdiskusi

4. Siwa mencatat hasil

diskusi

Kurang (diskusi

siswa yang pintar

saja).

Kurang.

Cukup aktif

Semua siswa

mencatat

Kebonadem, 10 Maret 2011

Teman Sejawat Mahasiswa

FATIMAH, A. Ma Pd FACHRUDDIN

NIP. 197702202006042006 NIM. 093111453

RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolahan : SD Negeri 1 Keboadem

Mata Pelajran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ semerter : IV/2

Petemuan : 1(satu)

Alokasi waktu : 3X 35 Menit (1X pertemuan)

Standar Kompetensi : Membaca Surat-surat Al-qur’an

KOmpetensi dasar : 1. Membaca surat Al-Ghosiyah dengan lancer

2. Membaca surat Al-Ghosiyah dengan tajwid

I. Indikator

- Menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf

hijaiyah

II. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat memahami hukum nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hiaiyah.

- Siswa dapat menyebutkan hukum nun sukun atau tanwin bertemu

huruf hijaiyah.

III. Karakter yang diharapkan

- Siswa dapat menerapkan bacaan tajwid dalam membac AlQuran

- Siswa dapat menerapkan bacaan tajwid ketika sholat lima waktu

IV. Materi pembelajaran

- Hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf hujaiyah

V. Metode pembelajaran

- Card sortdikombinasi dengn metode lain yang relevan.

VI. Langkah-langkah kegiatan

1. Kegiatan pendahuluan

Apresiasi dan motivasi:

- Mengkorelasiakn materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan

disampaikan

- Mengajukan beberapa pertanyaaan yang berhubungan dengan

hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah

- Memperkenalkan bahan ajar tentang bacaab tajwid hukum nun

suskun atau tanwin.

2. Kegiatan inti

I. Eksplorasif

- Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahn ajar

yang disampaikan.

- Siswa diperkenalkan materi tentang hukum nun sukun atau tanwin

mengunakan metode card sort, seperti:

- Setiap peserta didik diberi potongan yang cukup dalam satu

atau lebih katagori hukum nun sukun atau tanwin.

- Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di

dalam kelas untuk menemukan kartu dengan katagiri

tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik

menemukannya sendiri.

- Siswa memberikan pendapat tentang definisi hukum nun sukun

atau tanwin bertemu huruf hijaiyah.

II. Elaborasi

- Siswa menyebutkan nam-nama hukum nun sukun atau tanwin

secara klasik, kelompok dan individu

- Peserta didik dengan katagori yang sama diminta

mempresentasikan katagori masing-masing di depan kelas. Seiring

dengan presentasi dari tiap-tiap katagiri tersebut, berikan poin-poin

penting terkait materi pelajaran.

- Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas

hukum nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyah..

- Siswa berlatih menyebutkna nama-nam hukum nun sukun atau

tanwin bertemu huruf hijaiyah.

III. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahama mamberikan penguatan dan penyimpulan.

3. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

- Mengadakan Tanya jawab dengan siswa tentang seputar hukum

nun sukun atau tanwin.

- Siswa diminta memberikan kesimpulan ringkas dari materi yang

telah disampaikan.

4. Alat / Sumber Belajar

- Tulisan nama-nama hukum nun suksun atau tanwin

- Tulisan contoh bacaan nun sukun atau tanwin

- Ayat AlQuran yang mengandung bacaan hukum nun sukun atau

tanwin

- Buku pedidikan agama islam

- Pengalaman guru

5. Penilaian:

Indikator

pencpaian target

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument Intrumen/soal

Menyebutkan

hukum nun sukun

atau tanwin.

Tes tulis Jawaban

singkat

Menyebutkan hukum

nun sukun atau

tanwin bertemu

huruf hijaiyah

VII. PRODUK (HASIL DISKUSI)

No. Aspek Kriteria Skor

1 Konsep Semua benar

Sebagian besar benar

4

3

Sebagian kecil benar

Semua salah

2

1

VIII. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1

2

Kerjasasma

Partisipasi

Bekerja sama

Kadang-kadang kerjasama

Tidak bekerja sama

Aktif berpartisipasi

Kadng-kadang aktif

Tidak aktif

4

2

1

4

2

1

IX. LEMBAR PENILAIAN

No. Nama Siswa Performa

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst

CATATAN:

Nilai=( Jumlah: Jumlah skor maksimal ) X10

Untuk nilai siswa yang belum memenuhi syarat nilai syarat

KKM maka diadakan remedial

Kebonadem, 24 Maret 2011

Mengetahui,

Kepala SDN 1 Kebonadem Guru pendidikan Agama Islam

SITI SUDARIYAH S.PD SD. FACHRUDDIN

NIP. 195612101977012003 NIM.093111453

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : PAI

Kelas/ semester : IV/2

Hari/Tanggal : 24 Maret 2011

Fokus Observasi : Kegiatan guru dan Pembelajaran

No. Fokus Aspek yang diamati Skor Keterangan/

komentar 1 2 3 4 5

1 Guru

siswa

Pengunaan metode card sort

dalam pembelajaran:

1. Pemberian apersepsi

sebelum penjelasan

2. Penguasaan materi

pembelajaran

3. Pengunaan kata-kata

yang mudah dipahami

siswa dalam penjelasan

4. Mengunakan kalimat

yangsingkat danjelas

dalam pembelajaran

5. Pengunaan contoh/ alat

peraga dalam penjelasan

6. Pengecekan pemahaman

siswa dalam merima

penjelasan

1. Kesiapan siswa sebelum

menerina penjelasan.

2. Kesunguhan siswa dalam

menerima penjelasan.

Sudah baik.

Baik.

Baik.

Baik.

Sudah baik.

Baik.

Sudah baik.

Baik.

3. Siswa mencatat pokok-

pokok bamjelasan.

4. Siswa menayakan

penjelsan yang kurang

jelas

5. Siswa menaggapi

pertanyaan sisw lain

Baik.

Baik.

Baik.

No. Fokus Aspek yang diamati Skor Keterangan/

komentar 1 2 3 4 5

2 Guru

siswa

Pengunaan metode card sort

dalam pembelajaran:

1. Mengunakan kartu dalam

pembelajaran

2. Cara mengelompokkan

kelompok diskusi dan

pengaturan tempat duduk

3. Pemilihan bahan / materi

diskusi (card sor)

4. Motivasi guru dalam

diskusi dan memberi tahu

cara mengunakan kartu

5. Guru membimbing siswa

dalam penggunaan kartu

6. Guru mengevaluasi

proses diskusi

Kesiapan siswa sebelum

dalam

1. Siswa menyimak

pendapat temannya saaat

Baik.

Sangat baik.

Baik.

Baik.

Cukup baik.

Sudah baik.

Baik.

berdiskusi.

2. Siswa mengemukakan

pendapat saat bediskusi.

3. Siswa menanggapi

pendapat tmen dalam

berdiskusi

4. Siwa mencatat hasil

diskusi

Baik.

Baik.

Baik.

Baik.

Kebonadem, 24 Maret 2011

Teman Sejawat Mahasiswa

FATIMAH, A. Ma Pd FACHRUDDIN

NIP. 197702202006042006 NIM. 093111453

DAFTAR KEPEGAWAIAN SDN 1 KEBONADEM BANGSONG KENDAL

NO NAMA NIP L/P IJAZAH AKHIR

DAN TAHUN JABATAN

PENAGKAT /

GOLONGAN MENGAJAR KET

1 SITI SUDARIAH 19561210 197701 2 003 P S1. 2009 KEPALA

SEKOLAH PEMBINA, IV/A - -

2 SUBECHI 19530707 197802 1 003 L D2. 1998 GURU KELAS PEMBINA, IV/A KELAS III -

3 FARICHATUN 19510911 197911 2 002 P D2. 1997 GURU KELAS PEMBINA, IV/A KELAS III -

4 SURATNA S.Pd.SD 19590710 198201 1 004 P S1. 2009 GURU KELAS PEMBINA, IV/A KELAS V -

5 FACHRUDDIN 19630306 198405 1 001 L D2. 1996 GPAI PEMBINA, IV/A KELAS I-VI -

6 MUNTOFIAH 19670927 199301 2 003 P D2. 2005 GURU

PENJASKES PENATA, III/C KELAS I-VI -

7 SUGIYANTI S.Pd.SD 19691216 199903 2 004 P S1. 2007 GURU KELAS PENATA MUDA III/A KELAS VI -

8 FATIMAH 19770220 200604 2 006 P D2. 2005 GURU KELAS PENGATUR MUDA

II/B KELAS IV -

9 SHOBIRIN 19590807 198405 1 001 L PAKET C. 2005 PENJAGA PENGATUR, II/C - -

10 AMBARWATI - P SMKI, 1989 GURU EKSTRA - KELAS II-VI -

11 DWI AYUMI S,Pd - P S1. 2008 B.INGGRIS - KELAS IV-

VI -