Download - Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Penentuan Persebaran... · Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi

Transcript
Page 1: Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Penentuan Persebaran... · Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi

388 Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan

Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

ISSN : 0853-0823

Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults

Menggunakan Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus

Lapangan X, Kanada

Ranggi Sinansari, Esmar Budi, Freddy Yulisasongko Universitas Negeri Jakarta, Pertamina Hulu Energi

Jl. Pemuda No. 10 Rawangun Jakarta Timur, Indonesia , PHE Tower Jl Tb Simatupang kav 99

[email protected]

Abstrak – Analisa internal atribut seismik telah digunakan untuk data seismik 3D pada Lapangan X, Cekungan Nova

Scotia , Kanada. Analisa ini bertujuan untuk memetakan distribusi dari reservoar sandstone, yang berasosiasi dengan

lingkungan pengendapan dan identifikasi faults. Atribut seismik yang digunakan pada interpretasi reservoar sandstone

adalam amplitudo RMS, amplitudo maksimum, amplitudo minimum sedangkan untuk identifikasi faults adalah

Ffrekuensi sesaat dan fasa sesaat. Dilakukan analisa tuning thickness terlebih dahulu sebelum dilakukan running atribut

per horizon seismik yang ada untuk mengetahui ketebalan sanstone yang nantinya horizon tersebut akan dibuat surface

atribut. Lebih lanjut, dilakukan analisa log elektrofasies dengan masing-masing sumur. Dengan konteks lingkungan

pengendapan, dapat diketahui distribusi reservoar sandstone, khususnya pada formasi missisauga. Ini bearti bahwa

persebaran sandstone sangat jelas di perlihatkan pada semua peta atribut.

Kata kunci: atribut, amplitudo, frekuensi sesaat, fase sesaat, log elektrofasies

Abstract – Internal seismic attribute has been use to analyze for 3D seismic data on the X Field, Basin Nova Scotia,

Canada. This analysis aims to map the distribution of reservoir sandstone, which is associated with the deposition

environment and identification of faults. Seismic attributes used in the interpretation of reservoir sandstone are the RMS

amplitude, maximum amplitude, minimum amplitude while for faults identification are instantaneous frequency and

instantaneous phase. Tuning thickness analysis is done first before running the attributes per existing seismic horizon to

determine the thickness of the horizon sanstone that surface attribute will be made. Further, the electrofacies log analysis

is performed with each well. With the context of depositional environment, we can know the distribution of reservoir

sandstone, especially in Missisauga formation. This implies that the distribution of sandstone is very clear in all map

attributes.

Keywords: Attribute, amplitud, instataneous frequency, instataneous phase, elektrofasies log

I. PENDAHULUAN

Informasi mengenai distribusi reservoar dan adanya

jebakan hidrokarbon (faults) merupakan informasi yang

sangat penting dalam tahap penentuan lokasi pemboran.

Upaya yang telah dilakukan hingga saat ini adalah

dengan mengembangkan banyak metode yang dapat

digunakan untuk dapat secara langsung memprediksi

litologi dan persebaran fluida dalam reservoar tanpa

melalui banyak pemboran [1].

Banyak sekali berbagai jenis atribut dalam metode

seismik. Di antaranya adalah internal atribut seismik yang

terdiri dari frekuensi, phase, dan amplitudo. Geometrical

atribut yaitu dip, variance, dan koheren serta external

atribut yang terdiri dari Avo, AI, dan elastic impedance.

Internal atribut seismik banyak digunakan

dikarenakan mempunyai fungsi yang sederhana dan bisa

memberikan informasi reservoar dan identifikasi jebakan-

jebakan hidrokarbon.

Amplitudo atribut seismik mempunyai fungsi dalam

mengidentifikasi parameter-parameter seperti akumulasi

gas dan fluida, gros litologi, ketidakselarasan, efek

tuning, dan perubahan stratigrafi sekuen. Sedangkan

atribut frekuensi dan fase dapat memberikan informasi

berupa menigidentifikasi sesar, pembajian, channels, dan

geometri internal sistem endapan [1].

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis

menggunakan internal atribut seismik yang dapat mengidentifikasi distribusi persebaran reservoar dan

identifikasi adanya patahan

II. LANDASAN TEORI A. Atribut Seismik.

Atribut seismik merupakan alat yang rutin digunakan

para interpreter seeking geologi dan para ahli reservoar

untuk mendapatkan informasi dari data seismik. Sebuah

atribut seismik yang baik secara langsung akan dapat

menampilkan kondisi geologi atau properties reservoar

atau untuk membedakan struktural ligkungan

pengendapan.

Atribut seismik menyediakan, bahan informasi

parameter petrofisika atau geologi yang penting bagi para

interpreter untuk meningkatkan kesensitivan data

seismik. Dalam hal ini, atribut seismik memberikan

bantuan relasi antara data seismik dan parameter log /

data well–log. Setelah mengamati data yang ada, sebuah

interpreter sesmik yang baik akan membuat satu atau

lebih hipotesa geologi.

Page 2: Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Penentuan Persebaran... · Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi

Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan

Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

389

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

ISSN : 0853-0823

Semua atribut formasi dan horison tidak independen

satu sama lainnya. Perbedaanya hanya dalah analisa

informasi gelombang seismik terkait dengan tampilannya.

Informasi dasar tersebut adalah frekuensi, amplitudo,

waktu dan atenuasi yang kemudian digunakan sebagai

dasar klasifikasi atribut [3] yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Klasifikasi Atribut Seismik.

B. Atribut Amplitudo Seismik

Amplitudo adalah salah satu atribut dasar dari suatu

trace seismik. Awalnya ketertarikan akan amplitudo

terbatas pada keberadaanya, bukan kontras nilai pada

time seismik yang digunakan untuk analisa struktur.

Sekarang ini pemprosesan data seismik bertujuan untuk

mendapatkan nilai amplitudo yang asli sehungga analisa

stratigraphi dapat dilakukan. Amplitudo seismik dapat

juga digunakan sebagai DHI (direct hydrocarbon

indicator), fasies, dan pemetaan sifat-sifat reservoar [2].

B.1. Atribut RMS Amplitudo

Dalam gelombang seismik, amplitudo

menggambarkan jumlah energi dalam domain waktu.

Atribut amplitudo dibedakan menjadi atribut amplitudo

jejak kompleks dan amplitudo primer. Atribut RMS

Amplitudo merupakan amplitudo primer. Atribut

amplitudo yang digunakan dalam penelitian ini adalah

adalah amplitudo RMS. Amplitudo RMS merupakan akar

dari jumlah energi dalam domain waktu[3].

Indikasi penurunan amplitudo pada surface atribut

bisa mengidentifikasi zona hidrokarbon karena

mempunyai densitas dan kecepatan yang lebih rendah

daripada air sehingga akan mengakibatkan turunnya

impedansi akustik batuan dan akan menurunkan nilai

koefisien refleksitas yang akan berpengaruh terhadap

amplitudo pada trace seismik.

Gambar 2. Ilustrasi nilai RMS amplitudo.

B.2. Atribut miaximum amplitudo

Nilai amplitudo absolute maksimum didapatkan

dengan cara menghitung nilai puncak dan palung dalam

jendela analisi dan ditentukan puncak atau palung

terbesar nilainya. Suatu fungsi parabola kemudian dibuat

yang paling cocok melalui puncak atau palung terbesar

tersebut dan dua sampel pada kedua sisinya. Nilai

maksimum yang didapatkan merupakan nilai atribut

ini[3].

Gambar 3. Atribut maximum amplitudo.

C. Atribut Frekuensi Sesaat

Frekuensi sesaat memiliki rentang frekuensi dari (-)

frekuensi Nyquist (+) frekuensi Nyqust tetapi sebagian

besar frekuensi sesaat bernilai positif. Frekuensi sesaat

memberikan informasi tentang perilaku gelombang

seismik yang mempengaruhi perubahan frekuensi seperti

efek absorbsi, rekahan dan ketebalan sistem

pengendapan.

Atenuasi gelombang seismik ketika melewati

reservoar gas dapat dideteksi sebagai penurunan

frekuensi. Fenomena ini lebih dikenal dengan ‘low

frequency shadow’. Hilangnya frekuensi tinggi

menunjukkan daerah overpressure. Instantaneous

frekuensi di sini merupakan sebuah atribut yang

merupakan turunan dari instataneous phase [4].

Page 3: Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Penentuan Persebaran... · Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi

390 Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan

Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

ISSN : 0853-0823

Gambar 3 (a). Turunan pertama fase sesaat (b). Ilustrasi

frekuensi sesaat.

D. Atribut Fasa Sesaat

Fasa sesaat merupakan sudut di antara phasor (rotasi

vektor yang dibentuk oleh komponen real dan komponen

imaginer dalam deret waktu) dan sumbu real sebagai

fungsi dari waktu, oleh karena itu selalu mempunyai nilai

antara -180 derajat sampai +180 derajat. Fasa sesaat

berperan dalam meningkatkan event refleksi lemah dan

meningkatkan kontinuitas event, oleh karena itu atribut

ini dapat membantu interpreter untuk

mengidentifikasikan sesar, pembajian channels, kipas,

dan geometri internal sistem endapan. Di samping itu,

fasa sesaat digunakan untuk identifikasi pembalikan

polaritas yang berasosiasi dengan kandungan gas.

Gambar 4. Ilustrasi fasa atribut sesaat.

III. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode

Studi Kasus. Metode Studi Kasus digunakan untuk

menghimpun data, mengambil data, mengambil makna,

dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.

A. Persiapan Data

1. Data Seismik

Data seismik yang digunakan adalah Pre-stack time

migration (PSTM).

2. Data Sumur

Data sumur menggunakan 2 data sumur yang

diproduksi. Masing-masing sumur mempunyai

berbagai macam log, akan tetapi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Gamma Ray, Resistivity,

Density, dan Sonic.

3. Data Checkshot

Data checkshot digunakan untuk medapakan

hubungan waktu dengan kedalaman. Kareana data

sumur berada dalam domain kedalaman, sedangakan

data seismik masih dalam domain waktu. Oleh

karena itu, data checkshot digunakan untuk

mengikat data sumur dengan data seismik.

B. Pemodelan

Data yang didapat diolah menggunakan software

Petrel untuk dibuat model peta atributnya dengan

menggunakan atribut amplitudo.

Gambar 5. Diagram alir Penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Tuning Thickness

Interpretasi sebelum masuk ke langkah selanjutnya

yaitu membuat surface map. Tahap sebelumnya adalah

melakukan analisa tuning thickness. Analisa tuning

thickness adalah batas minimal ketebalan lapisan batuan

yang mampu dilihat atau dibedakan oleh gelombang

seismik. Besar ktebalan tuning thickness yang biasanya

dipakai oleh kalangan geofisikawan adalah ¼ panjang

gelombang seismik.

B. Analisa Lingkungan Pengendapan

Lingkungan pengendapan kemudian digabung

dengan data log gamma aray. Analisis log gamma ray

dapat digunakan untuk membantu analisa lingkungan

pengendapan. Analisa ini disebut analisa elektrofasies

Analisa ini memanfaatkan bentuk-bentuk pola log dari

gamma ray. Bentuk dari pola log ini memperlihatkan

besar butir dari suatu litologi dan pola urutan vertikal ke

atas. Setiap lingkungan pengendapan memliki energi

yang berbeda-beda untuk mengendapkan butiran sedimen

sehingga tiap lingkungan pengendapan memiliki pola

urutan vertikal yang khas Oleh karena itu, secara tidak

langsung pola log juga mencerminkan lingkungan

pengendapan.

Hal ini sesuai dengan referensi geologi regional yang

menyebutkan bahwa Formasi Missisauga merupakan

formai yang menandakan awal pengendapan deltaic pada

Page 4: Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan …hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-Penentuan Persebaran... · Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi

Ranggi Sinansari/ Penentuan Persebaran Reservoar Sandstone dan Identifikasi Faults Menggunakan

Aplikasi Internal Atribut Seismik: Studi Kasus Lapangan X, Kanada

391

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014

Cekungan Nova Scotia. Salah satu model acuan yang

dipakai pada penelitian ini ialah model tidal dominated

delta. Model ini membantu untuk menginterpretasi

lingkungan pengendapan berdasarkan elektrofasies yang

telah dianalisa sebelumnya.

Hasil dari map atribut amplitudo dan instataneous

phase tersebut menunjukkan pola lingkungan

pengendapan di mana arah patahan terlihat dari arah barat

laut–tenggara serta pola pengendapan tersebut

menunjukkan adanya tipe channel, lingkungan deltaic

sesuai dengan data kondisi geologi regional.

Gambar 6. Lithofacies dan log response.

Gambar 7. Log gamma ray sumur penobscot L-30.

Gambar 8. Log gamma ray sumur penobscot B-41.

Gambar 9. Map atribut amplitudo.

Gambar 10. Map atribut Instataneous phase.

V. KESIMPULAN 1 Arah patahan aktif berada dari Barat Laut-Tenggara.

2 Berdasarkan analisa tuning thickness sand 5 target

memiliki ketebalan 42 meter.

3 Berdasarkan log elektrofasies (log gamma ray)

terlihat bahwa log sumur bertipe fining upward tidal

dominated delta yang menunjukan bahwa tipe sand 5

dari berbutir kasar hingga berbutir halus di mana hal

ini sesuai dengan kondisi geologi regional formasi

missisauga ada pada tipe lingkungan pengendapan

deltaic yang arahnya dari Barat Laut – Tenggara.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen

pembimbing Dr Esmar Budi M,si , Dosen pembimbing

dari Pertamina Hulu Energi Freddy Yulisasongko M,Si.

PUSTAKA [1] P. Prayoga. Karakterisasi reservoar dengan Menggunakan

Inversi Elastic Impedance Studi Kaus Lapangan Penobscot

Kanada. 2011.Jakarta: FMIPA UI.

[2] S. Chopra. Seismic Attributes for prospect Identification

and Reservoir Characterization. 2007. USA: Society of

Exploration Geophysicists

[3] Brown. Seismic Attributes for Reservoir Characterization.

USA: Society of Exploration Geophysicists, 2002. [4] S. Sukmono. Atribut Seismik untuk Karakterisasi

Reservoar. Bandung: ITB, 2002.