PENEGAKAN HUKUM DAN PENEMUAN HUKUM
Oleh I Gede Auditta
About.me/igedeauditta
17 Nopember 2014
Hukum berfungsi untuk melindungi kepentingan manusia, maka hukum harus dilaksanakan.
Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara damai, normal, tetapi dapat juga terjadi karena pelanggaran hukum
PENEGAKAN HUKUM
TIGA UNSUR DALAM PENEGAKAN HUKUM
1. Kepastian Hukum2. Pemanfaatan 3. Keadilan
Ketiga unsur tersebut dilakukan bersama-sama dan seimbang. Untuk menyeimbangkan tidaklah mudah karena di dalam pelaksanaan peraturan per-UU-an seorang hakim haruslah pandai dalam menyikapi dan menerapkan peraturan per-UU-an tersebut.
HUKUM DAN KEADILAN TIDAK IDENTIK
Hukum mempunyai sifat umum, mengikat setiap orang dan setiap orang adalah sama kedudukannya/ sama rata.
Keadilan memiliki sifat subyektif, individualistis dan tidak sama rata.
KETIDAKSEMPURNAAN UNDANG-UNDANG
Karena:
UU didalamnya tidak mengatur segala kegiatan manusia secara tuntas
UU seringkali tidak lengkap dan tidak jelas
Meski demikian, UU tetap harus dilaksanakan, apabila terjadi pelanggaran peraturan per-UU-an maka hakim harus melaksanakan dan menegakkan hukum.
KETIDAKSEMPURNAAN UNDANG-UNDANG (2)
Hakim tidak boleh menolak menjatuhkan putusan dengan alasan tidak lengkap/ tidak jelasnya hukum karena di dalam pasal 22 AB UU No. 14 tahun 1970* tentang Pokok-pokok kekuasaan kehakiman bahwa “Hakim dilarang menolak menjatuhkan putusan dengan dalih tidak sempurnanya UU atau tidak adanya hukum” sehingga hakim harus menjatuhkan putusan. Karena tidak lengkapnya suatu peraturan per-UU-an maka hakim harus melakukan “ Penemuan Hukum”.
* UU ini sudah tidak berlaku, namun dapat dijadikan fondasi dalam pengambilan keputusan terlaksananya hukum, terakhir UU No 48 thn 2009 ttg kekuasaan kehakiman.
PENEMUAN HUKUM
Proses pembentukan hukum oleh hakim/ petugas-petugas hukum lain yang diberi tugas melaksanakan hukum terhadap peristiwa-peristiwa hukum yang konkrit.
ALIRAN DALAM PENEMUAN HUKUM
• Aliran Progresif
Hukum dan peradilan merupakan alat untuk perubahan sosial
• Aliran Konservatif
Hukum dan peradilan hanyalah untuk mencegah kemerosotan moral dan nilai-nilai lain
CARA HAKIM MELAKUKAN PENEMUAN HUKUM
• Menafsirkan Undang-undang/ Interpretasi
• Mengisi kekosongan hukum
• Membentuk hukum
PENAFSIRAN/ INTERPRETASI
Merupakan salah satu metode penemuan hukum yang memberi penjelasan secara gamblang mengenai teks UU agar ruang lingkup kaidah dapat ditetapkan sehubungan dengan peristiwa tertentu atau dengan kata lain metode interpretasi adalah sarana atau alat untuk mengetahui makna UU.
MENGISI KEKOSONGAN HUKUM
Hal ini dilakukan oleh Hakim karena tidak adanya suatu peraturan yang khusus atau karena UU/ suatu peraturan tidak mengatur hal tertentu.
MEMBENTUK HUKUM
Makin tua umur undang-undang, makin banyak terdapat kekosongan didalamnya sehingga dirasakan perlunya hakim diberi kebebasan untuk membentuk hukum. Pembentukan hukum oleh hakim dinamakan dengan “Penemuan Hukum Bebas”.
THE END OF THIS TOPIC, GET MORE KNOWLEDGE TO [email protected] or
type my name “I Gede Auditta” on google search
Thank You
Top Related