Download - PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Transcript
Page 1: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

OLEH :1. IDA NURMAYANTI (134254054)2. DESY YUWAVI (134254063)3. ADINTA RAGIL S (1342540)4. RIZAL AGMAS TAHTA P (134254064)

Page 2: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

INDEKS PERSEPSI KORUPSI DI INDONESIA

• IPK 2,4

2006

• IPK 2,3

2007• IPK

2,82009

• IPK 2,8

2010

IPK ini dilansir oleh Lembaga Transparency International

CATATAN : Rentang indeks 0 (sangat korup) dan 10 (sangat bersih)

semakin rendah nilai IPK berarti semakin tingggi tingkat korupsi

A. LATAR BELAKANG

Page 3: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Dua belas tahun setelah reformasi 1998 berlalu, terciptanya pemerintahan yang bersih tanpa KKN belum dapat terealisasikan dengan

baik.

Alih – alih memberantas korupsi, namun tindak pidana korupsi justru dilakukan oleh para penyelenggara negara, anggota legislatif dan pihak – pihak lain.

Para penyelenggara negara dengan modus dan cara yang lebih sistematik dengan melibatkan berbagai elemen termasuk aparatur negara

Page 4: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

APA UPAYA PEMERINTAH UNTUK MENANGANI KASUS KORUPSI?

1. KPK yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 30 Tahun 2002 dan dibentuknya perangkat pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi

2. Pemerintah melalui Kabinet Indonesia Bersatu menempatkan pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas dalam kebijakan nasional dan berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bebas dari KKN

3. Mengadakan kerjasama Internasional dalam kerangka Konvensi PBB Tentang Kejahatan Lintas Batas Negara yang Terorganisir (untuk tidak memberikan perlindungan bagi para koruptor dan aset mereka yang berasal dari tindak pidana korupsi)

Akan tetapi rendahnya profesionalisme aparat penegak hukum masih menjadi kendala utama

Page 5: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

B. DEFINISI KORUPSI

Ongkohom

• Korupsi terjadi ketika adanya pemisahan antara kepentingan keuangan pribadi dan keuangan jabatannya

John Girling

• Korupsi terjadi pada saat pelaku ekonomi mencoba memangaatkan kekuasaan untuk mengejar keuntungan (profit)

Konsep

modern

• Korupsi adalah suatu tindak penyalahgunaan kekayaan negara, yang melayani kepentingan umum, untuk kepentingan pribadi.

Page 6: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

DIMENSI KORUPSI (ONGHOKHAM)

1. TINGKAT ATAS, melibatkan penguasa dan mencakup nilai uang yang cukup besar

2. TINGKAH MENENGAH DAN BAWAH, bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat. Korupsi ini seringkali menghambat kepentingan kalangan menengah ke bawah seperti berbelitnya proses perizinan, pembuatan KTP, SIM, dll

EMPAT AKAR HALANGAN BESAR PEMBERANTASAN KORUPSI1. OPPORTUNITY, terkait

dengan sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi

2. SYSTEM, saat sistem pengawasan tak ketat, orang akan mudah memanipulasi angka dan berlaku curang

3. NEED, sikap mental yang tidak pernah merasa cukup dan selalu sarat kebutuhan yang tak pernah usai.

4. EXPOSES, berkaitan dengan hukuman pada pelaku korupsi yang rendah.

Page 7: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

B. PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

Korupsi adalah salah satu faktor penghambat utama pelaksanaan pembangunan di Indonesia kini semakin meluas dan merambah pada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Ketidakberhasilan pemerintah dalam upaya memberantas korupsi telah melemahkan citra pemerintah di kalangan masyarakat, dan apabila tidak ada perbaikan kondisi tersebut akan sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 8: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Dampak korupsi pada tataran perekonomian mikro:1. Menurunnya kualitas

taraf hidup rakyat.2. Sulitnya upaya

masyarakat memperoleh pendapatan ekonomi

3. Meningginya pola pengeluaran masyarakat

4. Tingkat kesehatan masyarakat semakin buruk

5. Menurunnya kinerja sektor produksi, distribusi dan industri

Dampak korupsi pada tataran ekonomi makro:1. Merosotnya

pertumbuhan ekonomi nasional

2. Semakin tinggi tingkat inflasi

3. Semakin rendahnya kinerja investasi nasional

4. Nilai tukar mata uang rupiah merosot

5. Semakin rendahnya kinerja perbankan nasional

Page 9: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

DAMPAK KORUPSI

perbedaan yang ada di depan mata & tanpa jarak

Page 10: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

HAMBATAN PENANGANAN KORUPSI

1. Hambatan struktural yang bersumber dari praktik-praktik penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang membuat penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan semestinya.

2. Hambatan kultural yaitu hambatan yang bersumber dari kebiasaan negatif yang berkembang dimasyarakat. Adanya “sikap sungkan” dan toleran antar aparatur pemerintah dapat menghambat penanganan tindak pidana korupsi.

3. Hambatan instrumental yaitu yang bersumber dari kurangnya instrumen pendukung dalam bentuk peraturan perundang-undangan.

4. Hambatan manajemen yang bersumber dari diabaikannya prinsip-prinsip managemen yang baik.

Page 11: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

D. PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Keberhasilan praktek penanggulangan korupsi tidak hanya bergantung pada aspek penegakkan hukum, namun juga pada aspek pendidikan yakni pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi dipandang merupakan inovasi dalam dunia pendidikan, hal ini sesuai dengan dinamika masyarakat, dari masyarakat yang otorian menuju masyarakat yang demokratis.

Page 12: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Menurut Dharma (2003) secara umum tujuan pendidikan anti korupsi adalah:1. Pembentukan pengetahuan dan pemahaman

mengenai bentuk korupsi dan aspek-aspeknya.2. Pengubahan presepsi sikap terhadap korupsi.3. Pembentukan keterampilan dan kecakapan baru yang

dituduhkan untuk melawan korupsi.

Manfaat jangka panjangnya di harapkan dapat menyumbang pada keberlangsungan sistem integrasi nasional dan progam anti korupsi.Dalam jangka pendek adalah pembangunan kemauan politik bangsa Indonesia untuk memerangi korupsi (kesuma, 2004).

Page 13: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN PENCEGAHAN

PENINDAKANPENGGALANGAN KEIKUTSERTAAN

MASYARAKAT

E. STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

Page 14: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Sebuah Tindakan Dikatakan Korupsi Apabila :

Melawan Hukum

Memperkaya Diri Sendiri

Merugikan Keuangan

Negara

Page 15: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

UU RI no.30 th. 2002

UU RI no.20 th.2001

UU RI no.31 th.1999

UU RI no.28 th.1999

PP RI no.71 th.2000

DASAR – DASAR HUKUM TINDAK KORUPSI

Page 16: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Kerugian Keuangan

negara

Suap Menyuap

Penggelapan Dalam Jabatan

Benturan Kepentingan Dlam Pengadaan Barang

Perbuatan Curang

pemerasan Gratifikasi

KATEGORI TINDAK PIDANA KORUPSI

Page 17: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Merintangi proses

pemeriksaan

Memberi keterangan

palsu

Bank tdk memberikan ket.rekening

tersangka

Saksi membuka identitas pelapor

Yg mpy jabatan tdk mmberikan

keterangan

Saksi tidak memberikan keterangan

TIDAK PIDANA YANG BERKAITAN DENGAN KORUPSI

Page 18: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Eksekutif

Legislatif

Yudikatif

Institusi pend.

parpol

LSM

Ormas perorangan

Perusahaan swasta

Page 19: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Efek Tindak Korupsi

Perkembangan Pola

Kultur Korupsi

Politik dan Korupsi

Gerakan Anti

Korupsi

Page 20: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Kesenjangan Program

Penanganan Korupsi

Kepemimpinan

Jangkauan ke Publik

Kelanjutan Program

Page 21: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

F. KESIMPULAN

Hasil riset menunjukkan bahwa masyarakat telah tahu banyak tentang korupsi di Indonesia. Mereka mengetahui informasi tersebut dari media massa terutama media televisi.Para pelaku korupsi mulai dari kelas kakap sampai kelas teri, dan terjadi baik dari lembaga yang memiliki wewenang besar maupun wewenang kecil.Salah satu upaya untuk memberikan pemahaman terhadap pelajar adalah dengan memberikan PENDIDIKAN ANTI KORUPSI yang dapat dilakukan di sekolah sekolah dan perguruan tinggi.

Page 22: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Ada dua tujuan yang ingin dicapai pendidikan anti korupsi1. Menanamkan semangat anti

korupsi pada setiap anak bangsa.2. Menyadarkan masyarakat bahwa

pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab lembaga penegak hukum seperti KPK, Kepolisian dan Kejaksaan Agung, melainkan menjadi tanggung jawab setiap anak bangsa.

Page 23: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI