7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
1/12
PENDAHULUAN
Pada pasien-pasien dengan keluhan klinis khas yang mengarah pada dugaan adanyasinusitis,
antara lain pilek-pilek kronik, nyeri kepala kronik, nyeri kepala satu sisi (kanan ataukiri), nafas
erau, atau kelainan-kelainan lain pada sinus paranasal misalnya! mukokel, pementukan "airan
dalam sinus-sinus, atau tumor, trauma sekitar sinus paranasalis,diperlukan informasi mengenai
sinus terseut#$inus paranasal adalah sinus (rongga) pada tulang erada sekitar nasal
(hidung)#%ongga & rongga pada tengkorak ini erhuungan dengan hidung, dan se"ara terus &
menerusmenghasilkan lendir yang dialirkan ke hidung# 'angguan aliran ini karena eragai
seaakan menyeakan penumpukan lendir di rongga sinus, ika terinfeksi oleh kuman akan
menyeakan infeksi sinus yang diseut sinusitis#
$inus paranasal terdiri dari sinus frontalis,ethmoidalis, sfenoidalis dan maksilaris# $inus & sinus ini
ermuara ke dalam "aum nasi #$inus paranasal dapat digolongkan dalam * golongan esar sinus
paranasalis, yaitu golongananterior sinus paranasalis, yaitu sinus frontalis, sinus ethmoidalis
anterior, dan sinusmaksilaris# 'olongan posterior sinus paranasalis, yaitu sinus ethmoidalisposterior dan sinussfenoidalis#$e"ara emriologik, sinus paranasal erasal dari inaginasi mukosa
rongga hidungdan perkemangannya dimulai pada fetus usia + & ulan, ke"uali sinus sfenoid dan
sinusfrontalis# $inus maksila dan ethmoid telah ada seak anak lahir, sedangkan sinus frontalis erkemang dari
sinus ethmoid anterior pada anak yang erusia kurang leih tahun#Pneumatisasi sinus sfenoid
dimulai pada usia & ./ tahun dan erasal dari agian postero & superior rongga hidung# $inus &
sinus ini umumnya men"apai esar maksimal pada usiaantara .0 & . tahun#
Pemeriksaan radiologis untuk mendapatkan informasi dan mengealuasi sinus paranasal
adalah !
Pemeriksaan foto kepala dengan eragai posisi yang khas Pemeriksaan tomogram
Pemeriksaan 12-s"an
Dengan pemeriksaan radiologis terseut para ahli radiologi dapat memerikan gamarananatomi
atau ariasi anatomi, kelainan-kelainan pada sinus paranasalis dan struktur tulangsekitarnya,
sehingga dapat memerikan diagnosis yang leih dini#
1
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
2/12
Pemeriksaan %adiologis pada $inus Paranasalis
I. Anatomi Sinus Paranasal
Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus
sfenoid kanan dan kiri# $inus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga
terentuk rongga di dalam tulang# $emua sinus mempunyai muara ke rongga hidung#$e"ara emriologik, sinus paranasal erasal dari inaginasi mukosa rongga hidung dan
perkemangannya dimulai pada fetus usia +- ulan, ke"uali sinus sfenoid dan sinus frontal# $inus
maksila dan sinus etmoid telah ada saat anak lahir, sedangkan sinus frontal erkemang dari dari
sinus etmoid anterior pada anak yang erusia kurang leih tahun# Pneumatisasi sinus sfenoid
dimulai pada usia -./ tahun dan erasal dari agian postero-superior rongga hidung# $inus-sinus ini
umumnya men"apai esar maksila .0-. tahun#
$e"ara klinis sinus paranasal diagi menadi dua kelompok yaitu agian anterior dan posterior#
3elompok anterior ermuara di a4ah konka media, pada atau di dekat infundiulum, terdiri dari
sinus frontal, sinus maksila, dan sel-sel anterior sinus etmoid# 3elompok posterior ermuara di
eragai tempat di atas konka media terdiri dari sel-sel posterior sinus etmoid dan sinus sphenoid#
'aris perlekatan konka media pada dinding lateral hidung merupakan atas antara kedua kelompok#
Pro"tor erpendapat ah4a salah satu fungsi penting sinus paranasal adalah seagai sumer lender
yang segar dan tak terkontaminasi yang dialirkan ke mukosa hidung
i# $inus 5aksila
$inus maksila atau Antrum Highmore, merupakan sinus paranasal yang teresar# 5erupakan
sinus pertama yang terentuk, diperkirakan pementukan sinus terseut teradi pada hari ke 6/ masa
kehamilan# $aat lahir sinus maksila erolume 7- ml, yang kemudian erkemang dengan "epat dan
akhirnya men"apai ukuran maksimal yaitu .0 ml pada saat de4asa#
$inus maksila erentuk piramid ireguler dengan dasarnya menghadap ke fosa nasalis dan
pun"aknya ke arah apeks prosesus 8igomatikus os maksila# Dinding anterior sinus ialah permukaan
fasial os maksila yang diseut fosa kanina,dinding posteriornya adalah permukaan infra-temporal
maksila, dinding medialnya ialah dinding lateral rongga hidung# Dinding medial atau dasar antrum
dientuk oleh lamina ertikalis os palatum, prosesus unsinatus os etmoid, prosesus maksilaris konka
inferior, dan seagaian ke"il os lakrimalis# Dinding superiornya ialah dasar orita dan dinding
inferiornya ialah prosesus aleolaris dan palatum# 9stium sinus maksila erada di seelah superior
dinding medial sinus dan ermuara ke hiatus semilunaris melalui infundiulum etmoid#
Antrum mempnyai huungan dengan infundiulum di meatus medius melalui luang ke"il, yaitu
ostium maksila yang terdapat di agian anterior atas dinding medial sinus# 9stium ini iasanyaterentuk dari memran# :adi ostium tulangnya erukuran leih esar daripada luang yang
seenarnya# Hal ini mempermudah untuk keperluan tindakan irigasi sinus
ii# $inus ;rontal
$inus frontal yang terletak di os frontal mulai terentuk seak ulan ke emapat fetus, erasal dari
sel-sel resesus frontal atau dari sel-sel infundiulum etmoid# $esudah lahir, sinus frontal mulai
erkemang pada usia -./ tahun dan akan men"apai ukuran maksimal seelum usia */ tahun#
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
3/12
daerah ini# $inus frontal erdrainase melalui ostiumnya yang terletak di ressus frontal yang
erhuungan dengan infundiulum etmoid#
iii#$inus Etmoid
$inus etmoid sudah ada pada 4aktu ayi lahir kemudian erkemang sesuai dengan
ertamahnya usia sampai men"apai masa puertas# Pada orang de4asa entuk sinus etmoid seperti
piramid dengan dasarnya di agian posterior# Ukurannya dari anterior ke posterior -0 "m, tinggi *,"m, dan learnya /,0 "m di agian anterior dan .,0 "m di agian posterior, olume sinus kira-kira .
ml# $inus etmoid erongga = rongga terdiri dari sel-sel yang menyerupai sarang ta4on, yang terdapat
di dalam massa agian lateral os etmoid, yang terletak di antara konka media dan dinding medial
orita# olumenya erkisar dari 0 sampai 6,0 ml# $aat sinus erkemang, pemuluh darah dan nerus
agian lateral os sfenoid akan menadi sangat erdekatan dengan rongga sinus dan tampak seagai
indentasi pada dinding sinus sfenoid#
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
4/12
II. Fisiologi Sinus Paranasal
olume pertukaran udara dalam entilasi sinus kurang leih .?./// olume sinus pada tiap kali
ernafas, sehingga diutuhkan eerapa am untuk pertukaran udara total dalam sinus# Lagipula
mukosa sinus tidak mempunyai askularisasi dan kelenar yang seanyak mukosa hidung#
(2) Sebagai penahan suhu (thermal insulators)
$inus paranasal erfungsi seagai uffer (penahan) panas , melindungi orita dan fosa sereri dari
suhu rongga hidung yang eruah-uah# Akan tetapi kenyataannya, sinus-sinus yang esar tidak
terletak di antara hidung dan organ-organ yang dilindungi#
(3) Membantu resonansi suara
$inus mungkin erfungsi seagai rongga untuk resonansi suara dan mempengaruhi kualitas suara#Akan tetapi ada yang erpendapat , posisi sinus dan ostiumnya tidak memungkinkan sinus
erfungsi seagai resonator yang efektif# 2idak ada korelasi antara resonansi suara dan esarnya
sinus pada he4an-he4an tingkat rendah#
(4) Sebagai peredam perubahan tekanan udara
;ungsi ini eralan ila ada peruahan tekanan yang esar dan mendadak, misalnya pada 4aktu
ersin atau memuang ingus#
(5) Membantu produksi mukus.
4
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
5/12
5ukus yang dihasilkan oleh sinus paranasal memang umlahnya ke"il diandingkan dengan mukus
dari rongga hidung, namun efektif untuk memersihkan partikel yang turut masuk dengan udara
inspirasi karena mukus ini keluar dari meatus medius, tempat yang paling strategis#
III. Pemeriksaan Radiologis Sinus Paranasal@@@#.# ;oto Polos 3epala
Pemeriksaan foto kepala untuk mengealuasi sinus paranasal terdiri atas eragai ma"am posisi,
antara lain!
a# ;oto kepala posisi AP (Antero-Posterior) atau 1ald4ell
# ;oto kepala lateral
"# ;oto kepala posisi aters
d# ;oto kepala posisi $umentoerteks
e# ;oto %hese
f# ;oto asis kranii dengan sudut optimal
g# ;oto proyeksi 2o4ne
Pemeriksaan foto polos kepala adalah pemeriksaan yang paling aik dan paling utama untuk
mengealuasi sinus paranasal# 3arena anyaknya unsur - unsur tulang dan aringan lunak yang
tumpang tindih pada daerah sinus paranasal, kelainan-kelainan aringan lunak, dan erosi tulang
kadang-kadang sulit diealuasi# Pemeriksaan ini "ukup ekonomis dan minimal radiasinya agi
pasien#
Pada eerapa rumah sakit di @ndonesia,untuk mengealuasi sinus paranasal "ukup melakukan
foto kepala AP dan lateral serta aters# Apaila dari ketiga foto terseut elum didapatkan hasil
yang lengkap aru dilakukan posisi-posisi lain#$emua pemeriksaan harus dilakukan dengan proteksi radiasi yang aik dan arah sinar yang
teliti# Posisi pasien yang teraik adalah posisi duduk# Apaila dilakukan dengan posisi tiduran, paling
tidak posisi aters dilakukan dalam posisi duduk untuk mengealuasi adanya air fluid leel dalam
sinus-sinus# Apaila pasien tidak dapat duduk, dianurkan melakukan foto lateral dengan film
diletakkan pada posisi kontralateral dan sinar B hori8ontal
;oto AP 3epala (Posisi 1ald4ell)
;oto ini diamil dengan posisi kepala menghadap kaset, idang midsagital kepalategak lurus pada
film# @dealnya pada film tampak pyramid tulang petrosum diproyeksi pada.?+ a4ah orita atau
pada dasar orita# Hal ini dapat ter"apai apaila orito-meatal linetegak lurus pada film dan sentrasi
mementuk sudut .0C kaudal#
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
6/12
;oto Lateral 3epala
;oto lateral kepala dilakukan dengan kaset terletak seelah lateral dengan sentrasi di luar kantus
mata, sehingga dinding posterior dan dasar sinus maksilaris erhimpit satu sama lain#
;oto Posisi aters
;oto aters dilakukan dengan posisi di mana kepala menghadap kaset, garis oritomeatusmementuk sudut +6C dengan kaset# $entrasi sinar kira-kira di a4ah garis interorital# Pada posisi
aters, se"ara ideal pyramid tulang petrosum diproyeksikan pada dasar sinus maksilaris sehingga
kedua sinus maksilaris dapat diealuasi seluruhnya (pemeriksaan paling aik untuk menilai sinus
maksilaris pada foto polos)# ;oto aters umumnya dilakukan pada keadaan mulut tertutup# Pada
posisi mulut teruka akan dapat menilai daerah dinding posterior sinus sphenoid dengan aik#
6
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
7/12
;oto 3epala Posisi $umentoerteks
Posisi sumentoerteks diamil dengan meletakkan film pada erte, kepala pasien menengadah
sehingga garis infra-oritomeatal seaar dengan film# $entrasi tegak lurus kaset dalam idang
midsagital melalui sella tursika kearah erte#
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
8/12
@@@#+ Pemeriksaan 12- $"an $inus Paranasal
A.Pengertian
2eknik pemeriksaan 12-$"an $PN merupakan pemeriksaan radiologi untuk mendapatkangamaran irisan dari sinus paranasal aik se"ara aksial maupun "oronal# 12-$"an $PN memerikan
tampilan yang memuaskan atas sinus dan dapat menilai opasitas, penyea, dan enis kelainan dari
sinus# 12-$"an $PN aik dalam memperlihatkan dekstruksi tulang dan mempunyai peranan penting
dalam peren"anaan terapi serta menilai respon terhadap radioterapi# Hal-hal terseut merupakan
keleihan 12-$"an $PN diandingkan dengan foto polos $PN iasa (Amstrong, .FF)#
B. Indikasi Pemeriksaan
$espe"t mass, lesi atau tumor
@nfeksi atau alergi
o Udara dalam sinus digantikan oleh "airan? mukosa yang meneal heat ataukominasi keduanya
5ukokel
o 5erupakan sinus yang mengalami ostruksi# 12-$"an $PN elas memperlihatkan
ukuran dan luas mukokel (Amstrong, .FF)#
3arsinoma sinus atau rongga hidung
o 12-$"an $PN aik dalam menampakkan dekstruksi tulang akiat tumor, luas dan
inasi tumor
C. Prosedur Pemeriksaan CT-Scan SPN
a. Persiapan Pasien ( Seeram, !!" #
Persiapan pasien untuk pemeriksaan 12-$"an $PN adalah seagai erikut !
.# $emua enda metalik harus disingkirkan dari daerah yang diperiksa, termasuk anting,
kalung, dan epit ramut#
*# Pasien harus diinstruksikan agar mengosongkan esika urinarianya seelum pemeriksaan
dilakukan, karena ika menggunakan media kontras intra ena menyeakan esika urinaria
"epat terisi penuh sehingga pemeriksaan tidak akan terganggu oleh eda 4aktu ke kamarke"il#
+# :ika menggunakan media kontras, alasan penggunaannya harus dielaskan kepada pasien#
# 3omunikasikan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan seelas-elasnya (inform
"onsern) agar pasien nyaman dan mengurangi pergerakan sehingga dihasilkan kualitas
gamar yang aik#
$. Persiapan Alat dan Ba%an Alat dan ahan untuk pemeriksaan 12-$"an $PN dengan kasus
mass misalnya, antara lain !
Pesa4at 12-$"an
8
7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
9/12
Alat-alat fiksasi kepala
c.TeknikPemeriksaan
Pemeriksaan 12-$"an $PN dengan kasus mass menggunakan dua enis potongan , yaitu potongan
aial dan potongan "oronal#
.# Potongan Aial
Posisi pasien ! pasien eraring supine di atas mea pemeriksaan# 3edua lengan di samping
tuuh, kaki lurus ke a4ah dan kepala erada di atas headrest (antalan kepala )# Posisi
pasien diatur senyaman mungkin# ) Posisi oek ! kepala diletakkan tepat di tero4ongan
gantry, mid sagital plane segaris tengah mea# 5id aial kepala tepat pada sumer
tero4ongan gantry
*# Potongan 1oronal
Potongan "oronal merupakan teknik khusus#
Posisi pasien ! pasien eraring prone di atas mea pemeriksaan dengan ahu diganal
antal# 3epala digerakkan ke elakang (hiperekstensi) seisa mungkin dengan memidik
menuu ertikal# 'antry seaar dengan tulang-tulang 4aah#
Posisi oek ! kepala tegak atau digerakkan ke elakang (hiperekstensi) seisa mungkin dan
dieri alat fiksasi agar tidak ergerak
d. Scan Parameter
9
http://1.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOor8AyBNI/AAAAAAAAAic/KfaxhTxZJ28/s1600/1.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOoZbMF_TI/AAAAAAAAAiY/WsQw7beMkjc/s1600/0.jpg7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
10/12
$"anogram ! "ranium lateral
$li"e thi"kness
o aial ! 0 mm
o "oronal ! + mm
Anatomi 1oerage
o aial ! 0 mm di a4ah sinus maksilaris sampai sinus frontalis
o "oronal ! 0 mm posterior sinus sphenoideus sampai sinus frontalis
$tandar algorithma
o aial ! algorithma tulang
o "oronal ! algorithma standar
k> ! .+/
mAs ! 7/
'amar yang dihasilkan dalam pemeriksaan 12-$"an sinus paranasal adalah seagai erikut
( 3elley dkk, .FF6 ) !
10
http://3.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpM-ZacXI/AAAAAAAAAik/71ev3SOC-fk/s1600/3.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpECjc_nI/AAAAAAAAAig/2OMmKLTSrOk/s1600/2.jpg7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
11/12
11
http://2.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpPRFoARI/AAAAAAAAAio/1E-7Z42ClwM/s1600/4.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpejQ3_8I/AAAAAAAAAi8/UzhWBVvhED4/s1600/9.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpcaOxk-I/AAAAAAAAAi4/nUOnDHupGlI/s1600/8.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpZvJXxnI/AAAAAAAAAi0/0YWxZkSXUI4/s1600/7.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpXIxZAXI/AAAAAAAAAiw/f5Qfzuv7juo/s1600/6.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/TOOpPRFoARI/AAAAAAAAAio/1E-7Z42ClwM/s1600/4.jpg7/22/2019 Pemeriksaan Radiologis Pada Sinus Paranasalis
12/12
&a'tar Pustaka
.# Pri"e, $#A, ilson, L#5# *//7#Patofisiologi. Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit, Edisi
ke 7# Penerit
Top Related