Download - .Pembungkus A/ami Makanan - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../03/...pembungkualamimakanansecaraturuntemurun.pdf · alam sebagai atap tempat tinggal dan banyak contoh lainnya.

Transcript
Page 1: .Pembungkus A/ami Makanan - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../03/...pembungkualamimakanansecaraturuntemurun.pdf · alam sebagai atap tempat tinggal dan banyak contoh lainnya.

1 2 317 18 19

...i:]p Peb

/",• Kal1l1s " Sebtu

"'_.,

Sctese Rabu ' Jumei 1",- !'.

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

20 "" 22 2~ 24 25 26 27 28.:.

Srllin

i.' ? Ap Jul Sep

.Pembungkus A/ami MakananSecara Turun-temurun

ENEK moyang bangsaIndonesia memang tidakakan dapat dipisahkandari keberadaan floradan fauna. Hal itu kare-na ketergantungan

nenek moyang kita yang tinggi akanalam ..Contoh dari Ketergaritungantersebut dapat terlihat dari sifat per-ladangan berpindah yang nenekmoyang kita lakukanjaman dahulu,adanya perburuan hewan liar untukbahan makanan, penggunaan bahanalam sebagai atap tempat tinggal danbanyak contoh lainnya.

Salah satu keterkaitan flora dengankehidupan masyarakat Indonesia yangdapat dengan mudah kita temukan pa-da zaman sekarang adalah penggunaanhelaian daun dari berbagai tumbuhansebagai pembungkus hidanganmasakan hingga sajian makanan. Ma-sing-masing helaian daun memilikimanfaat yang berbeda di tiap daerah.

Masih ingatkah kita akan nasi jam-blang di Cirebon. Pembungkus nasijamblang tersebut menggunakan daunjati (Tectona grandis). Tumbuhan initermasuk kedalam famili Verbenaceaedalam taksa tumbuhan serta memilikihelaian yang lebar dengan ketebalanyang cukup sebagai wadah pem-bungkus nasi. Dengan daun tersebutnasi terasa lebih gurih ketika di santap ..

Contoh lain penggunaan helaiandaun untuk masakan dapat kita temuipada helaian daun Pisang (Musa para-disiaca). Di daerah dataran tinggi dandataran rendah tanaman pisang dapatdengan mudah kita temukan, Penggu-naanya pun cenderung sama, yaitu se-bagai wadah sajian makanan hinggapembungkus masakan, seperti pem-

bungkus pepes ikan dan pepes tabuyang lazim kita temui, danjuga sebagaiwadah makanan di atas piring sebagaialas makanan. Kehadiran helaian terse-but turut menambah cita rasa sertamempercantik hidangan makanan.

Berbeda halnya dengan masyarakatyang tinggal di sekitar pesisir. Masya-rakat tersebut menggunakan helaiandaun waru (Hibiscus tiliaceus) sebagaipembungkus makanan. Seperti masya-rakat pesisir Pangandaran contohnya,masyarakat pesisir yang tinggal di DesaCibenda, Kecamatan Parigi, KabupatenCiamis, menggunakan daun waru untukpembungkus ketan sebagai cemilan.

Daun WaIU(Hibiscus tiliaceus)merupakan tumbuhan yang tergolongdalam famili Malvaceae dan berkerabatdekat dengan bunga kembang sepatu(Hibiscus rosa-sinensis) dan Rosella(hibiscus sabdarifa), namun berbedadalam bentuk daun. Dam} WaIUmemi-liki helaian yang lebar serta pinggirandaun yang rata. Helaian daun yanglebar itulah yang menyebabkan daunini sering digunakan sebagai pem-bungkus makan .

Penggunaan daun WaIUsebagaipembungkus makanan sudah berlang-sung sejak lama dan secara turuntemurun telah dilakukan di desa terse-but. Suherli, salah seorang KepalaDusun Sucen di Desa Cibenda menga-takan, penggunaan daun waru sudahberlangsung sejak lama, karena daun-nya lebar, dengan daun WaIUtersebutjustru menambah cita rasa yang khaspada ketannya.

Ketergantungan akan alam terutama-tmnbuhan masih dapat kita temukandi negara berkembang seperti kita saatini. Ketergantungan tersebut tidak le-

I<liping Humas Unpad 2012

Page 2: .Pembungkus A/ami Makanan - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../03/...pembungkualamimakanansecaraturuntemurun.pdf · alam sebagai atap tempat tinggal dan banyak contoh lainnya.

M. RAUFUL MIZAN

MASYARAKAT Desa Cibenda, Kabupaten Ciamis memilah daun waruuntuk dijadikan pembungkus ketan sebagai camilan. *

pas dari aclanya budaya serta tradisiyang diturunkan secara turun-temuruntanpa terputus. Namun dengan statusNegara kita yang masih berkembangmenyebabkan eksploitasi alam Indone-sia secara berlebihan. Eksploitasi terse-but dipicu oleh peningkatan populasiserta kebutuhan populasi itu sendiri.

Eksploitasi alam yang mengancamkeanekaragaman hayati itu, dapat kitalihat pada kebutuhan manusia akan la-han sebagai tempat "mencetak uang".Dengan aclanya eksploitasi tersebut da-pat mengancam keberadaan tumbuhanyang sejak dahulu telah dimanfaatkanoleh nenek moyang sebelumnya.Seperti daun warn yang ada di pesisirpantai pangandaran tersebut, keber-adaan daun warn sudah berkurang aki-

bat adanya relokasi lahan pesisir seba-gai lahan tanaman produksi seperti Ke-lapa (Cocus nucifera) dan Albasiah (Al-bizia flacataria).

Apabila tidak dipertahankan, warisanbudaya clan tradisi nenek moyang lam-bat-laun akan hilang clan punah. Makaturut serta dibutuhkan keIjasama an:"tara pemerintah sebagai pemangku ke-bijakan serta masyarakat yang masihmelaksanakan tradisi tersebut, agar ke-beradaan tumbuhan tetap teIjaga sertagenerasi selanjutnya dapat tetapmewarisi nilai-nilai budaya yang telahdilakukan secara turun-temurun.***

MRauful Mizan,mahasiswaFMIPA Jurusan Bioloqi UniversitasPadjadjaran.