Pemberontak dan WalikotaGenesis Aldorino Pangemanan
BABAK I
Panggung gelap kemudian terdengar suara televisi.
TV
Selamat sore pemirsa, breaking news untuk sore hari ini. Telah terjadi penyerangan kelompok
pemberontak ke kediaman walikota. Penyerangan terjadi pada pukul 17.00 ketika walikota
sedang mengunjungi kebun bunganya. Pasukan pengaman walikota atau paspamwal berhasil
menggagalkan penyerangan kelompok pemberontak sesaat sebelum kelompok pemberontak
mampu memasuki kebun bunga walikota. Terjadi baku tembak singkat atara paspampal dengan
kelompok pemberontak. Diketahui ada delapan orang kelompok pemberontak dengan lima orang
tertembak mati ditempat dan tiga orang lainnya berhasil diamankan. Ini adalah serangan ketiga
dari kelompok pemberontak dalam kurun waktu enam bulan belakangan. Keadaan walikota saat
ini baik-baik saja dan sesaat lagi akan berbicara ke hadapan press…
Lampu menyala, terlihat suasana sebuah bengkel. Di tengah panggung ada sebuah meja.
Tampak dua orang actor, White duduk di kursi dan Blue berdiri di sampingnya.
Blue
Lagi-lagi gagal! Lagi-lagi gagal! Ini sudah ketiga kalinya rencana yang kita atur matang-matang
dapat digagalkan oleh si walikota sialan itu. Seakan-akan dia berada sepuluh langkah di hadapan
kita!
White
Sudah banyak orang yang mati dan tertangkap. Saat ini kekuatan kita semakin lemah. Tinggal
berapa orang tersisa?
Blue
Sekitar 45 an. Itu pun kalau mereka semua masih memiliki nyali, karena kegagalan kita yang
ketiga ini banyak dari mereka yang mulai ciut nyalinya, sudah mulai pasrah pada keadaan. Sial!
White
Tapi kita tidak boleh pasrah pada keadaan! Walikota itu harus segera kita gulingkan. Dia sudah
tidak membawa apa-apa lagi kepada kota ini, kecuali kesengsaraan dan penderitaan.
Blue
Kesengsaraan dan penderitaan, dia membawa seluruh kota ini kepada kehancuran! Entah apa
yang ada di pikiran walikota keparat itu, ketika semua orang membutuhkan penyelamat dari
keadaan ini, dia justru menyeret kita ke neraka!
20 tahun lalu, ketika kota ini berada di ambang kehancurannya. Datang penyelamat yang
memimpin kita untuk bangkit. Dia datang dan menghentikan semua kerusuhan yang terjadi di
kota ini. Dia memimpin kota ini sehingga kita terhindar dari bencana kelaparan. Dia memberikan
lapangan pekerjaan baru sehingga banyak orang terbebas dari wabah pengangguran. Dia
memberikan harapan baru bagi anak-anak, kita, pada saat itu.
Tapi gilanya sekarang, yang membawa kita ke keadaan yang hamper sama dengan 20 tahun lalu
ada orang yang menyelamatkan kita dulu! Si walikota keparat itu! Ingin sekali kutembak
mukanya yang penuh senyum itu, sehingga tidak ada lagi yang tersisa dari walikota keparat itu!
Pink menerobos masuk.
Pink (terengah-engah)
Rencana kita! Rencana kita! Apa kalian sudah tahu apa yang terjadi?
White
Ya, kami sudah tahu.
Blue
Tentu saja kami sudah tahu!
Pink
Bagaimana mungkin? Kita sudah merencanakan nya dengan matang, semua nya sempurna! Kita
sudah mencobanya, mengulangnya berkali-kali. Bahkan semua orang yang kita kirim adalah
orang-orang terbaik kita! Seharusnya kita berhasil! Katakan pada ku! Kenapa ini semua bisa
terjadi?!
Blue
Mana aku tahu, setan! Kalau aku tahu pasti aku tidak akan diam disini. Kalau aku tahu pasti aku
sudah bekerja untuk merencanakan serangan ke walikota keparat itu lagi!
Pink
Aku yakin tidak ada yang salah dari rencana kita kemarin. Apa mungkin Tuhan tidak berpihak
kepada kita dan justru kepada walikota itu? Oh tidak! Tuhan! Mengapa Engkau begitu kejam
kepada kami? Walikota itu tidak seharusnya Kau bela, Tuhan! Harusnya Kau berpihak kepada
kami dalam mengembalikan kebenaran dan kesehjateraan kota ini! Ya Tuhan, kami mohon
dengan segenap hati kami, berpihaklah kepada kami dalam menyingkirkan walikota itu. Terlalu
banyak nyawa di kota ini yang dipertaruhkan jika walikota itu terus memimpin.
Blue
Apa yang kau lakukan?
Pink
Tentu saja meminta Tuhan untuk berpihak kepada kita! Apa lagi yang kau pikirkan? Cepat ikut
aku berdoa! Semakin kita berdoa mungkin Tuhan akan berpihak pada kita dan mungkin
walikota akan terkena serangan jantung sehingga kita tidak perlu bersusah payah lagi untuk
melakukan penyerangan kepada walikota itu.
Blue
Apa kau gila? Mana mungkin…
Pink
Sudah lah, cepat berlutut dan mulailah berdoa bersamaku!
(Pink menarik Blue sehingga berlutut di sebelahnya, kemudian sambil mengambil sikap berdoa)
Pink
Ya Tuhan, tolong kami ya Tuhan, berpihaklah pada kami. Jangan berpihak pada walikota.
Bantulah kami dalam membebaskan kota ini dari tangan walikota jahat itu. Tolong kami ya
Tuhan…
Blue (langsung berdiri)
Percuma! Kalau kita cuma berdoa tidak mungkin si walikota keparat itu akan turun, kita harus
melakukan sesuatu! Kita ini adalah orang-orang yang akan membantu kota ini mendapatkan
kembali kejayaannya! Dan menurunkan walikota keparat itu dari kekuasaannya adalah
kewajiban kita! Kalau memang dia tidak bisa turun baik-baik, kita harus membunuhnya! Dan
senjata adalah alatnya, bukan doa!
Pink
Jelas saja Tuhan tidak mau berpihak pada kita! Coba lihat dirimu, terlalu percaya pada diri
sendiri! Kau seharusnya menggantungkan nasibmu kepada Tuhan! Sehingga dia berpihak
padamu dan memberikan hidup yang baik padamu!
Blue
Menggantungkan nasibku? Menggantungkan nasibku lalu menderita di kota ini? Menderita
karena bukan dari ulahku sendiri tapi Karena ulah walikota keparat itu? Kalau itu kehendak
Tuhan untuk aku bernasib seperti ini, aku menolak dan akan merubahnya dengan tanganku
sendiri! Bahkan kalau untuk menghabisi walikota itu aku harus melangkahi Tuhan dulu aku tidak
perduli!
Pink
Kalau begitu coba kau harus menghadapi aku dulu!
Blue
Oh begitu, jadi kau Tuhan sekarang!
Pink
Bukan! Aku ini pengikutnya! Aku tidak rela kau menghina Tuhan seperti itu! Aku akan membela
Tuhan!
Blue
Kau merasa hebat sekarang sampai kau bisa membela Tuhan? Kalau begitu bersiaplah untuk
bertemu Tuhan sekarang juga! (bersiap mengambil senjata)
White
Cukup! Untuk apa kalian bertengkar disini?! Tidak ada hasilnya dan justru merugikan
perjuangan kita selama ini!
Pink
Tapi dia..
White
Percuma saja kalau kalian saling membunuh disini. Lebih baik kalian selesaikan perjuangan ini
dan buktikan kepada rakyat kota ini bahwa Tuhan berkehendak bahwa kota ini akan kembali
sejahtera.
Blue
Dengar itu pendeta!
White
Kau juga sebaiknya tutup mulutmu dan mulai lah berpikir kenapa kita kali ini gagal dalam
membunuh walikota itu. Apakah ada diantara kalian yang punya ide mengapa kita gagal?
Pink
Aku tidak ada.
Blue
Menurutku hanya ada dua kemungkinan mengapa kita gagal.
White
Dua?
Blue
Ya dua. Satu adalah karena kebetulan dia menempatkan semua penjaganya pada posisi yang
tepat sehingga tim yang berangkat bisa dilumpuhkan begitu saja.
Pink
Dua?
Blue
Dua. Ada pengkhianat yang membocorkan semua rencana kita, secara rinci dan jelas. Sehingga
pengawal walikota keparat itu bisa melumpuhkan tim kita dengan mudahnya.
White
Pengkhianat ya…
Blue
Ya, karena apa lagi yang mungkin terjadi?
Pink
Bagaimana kalau yang terjadi adalah kemungkinan pertama?
Blue
Tidak mungkin pendeta, karena sudah pasti walikota itu sudah habis keberuntungannya karena
tidak ada lagi kebaikan yang dibawa pada kota ini.
White
Apa yang membuatmu begitu yakin kalau ada pengkhianat yang membocorkan rencana kita?
Blue
Sebenarnya aku sudah memikirkan ini sejak kegagalan kita yang pertama enam bulan yang lalu.
Tapi aku belum mendapat buktinya. Kemudian sudah tiga kali beruntun rencana kita yang
matang digagalkan terus menerus aku semakin yakin, bahwa kesalahan bukan pada rencana kita
tapi karena adanya pengkhianat yang membocorkan semua rencana kita.
White
Lalu menurutmu siapa pengkhianat itu?
Blue
Entahlah. Tapi tim ahli yang menjadi perencana semua serangan kita terdiri dari delapan orang.
Aku, kau, si pendeta ini, dan lima orang lainnya. Tapi karena Red dan Green telah tewas dalam
dua serangan pertama, maka tersisa lima orang, kita, lalu Orange dan Yellow.
Dan semua tim yang pernah kita kirim ke walikota keparat itu semua telah mati. Jadi tidak
mungkin salah satu dari mereka yang berkhianat. Jadi tinggal kita berlima ini yang paling
berpotensi menjadi pengkhianatnya.
Pink
Kita berlima? Kalau begitu kau lah orang yang aku curigai pengkhianatnya!
Blue
Aku?
Pink
Ya tentu saja, orang yang tidak percaya pada Tuhan dan tidak ragu untuk membunuhku.
White (menodongkan senjata ke arah Pink)
Aku justru curiga kalau ternyata kau lah pengkhianatnya. Kau datang kesini dan justru mencari
keributan.
Pink
Apa-apaan ini?! Kenapa kau malah menuduhku?!
White
Aku dan dia sudah kenal sejak lama. Apa kau lupa? Kami berdua yang mengajakmu untuk
bergabung melawan walikota itu. Jadi kalau kau mencurigai dia, aku justru mencurigai bahwa
kau lah yang ingin menggagalkan perjuangan ini. Lagipula cuma kau yang tidak aku percayai
100%.
Pink
Tidak percaya 100%?! Jangan bercanda! Aku pernah melindungi mu pada saat kita dikepung
oleh pengawal walikota, kau juga ada disitu kan (menunjuk Blue)? Dan sekarang kau bilang kau
tidak percaya padaku 100%?! Kau gila apa?!
Blue
Apa kau pikir aku ini bodoh? Sesaat setelah kami berhasil kabur, para pengawal itu
menghentikan serangan mereka. Dan coba kau ingat, saat pengawal tersebetu berhenti
menyerang kita hanya tinggal kau menghadapi pengawal tersebut.
Pink
Mana aku tahu kenapa mereka berhenti?! Itu bisa saja keajaiban kan? Jangan bilang kalau kalian
mencurigaiku karena itu?!
Blue
Kau adalah sumber informasi kami mengenai pergerakan pengawal tersebut dan ketika kau tidak
diserang oleh pengawal tersebut tentu saja kami curiga!
White
Sebaiknya kau segera mengaku pengkhianat!
Pink
Jangan bodoh! Bukan aku pengkhianat nya!
White menembak kaki Pink
White
Cepat mengaku kau pengkhianat!
Pink
Bukan aku bangsat! Kau jangan bodoh!
White
Buktinya sudah jelas, sebaiknya kau mengaku atau kau akan mati sekarang.
Blue
Tenang! Tak ada gunanya kalau dia mati! Kita tidak akan dapat informasi!
White
Percuma saja, dia pengkhianat. Lebih baik dia mati sekarang!
White menembak mati Pink.
Blue
Apa kau gila?! Kenapa kau bunuh dia?! Dia bisa jadi sumber informasi kita!
White
Jangan bodoh, dia bisa saja memberikan kita informasi palsu dan justru kita akan dijebak lagi
untuk ke empat kalinya.
Blue
Ya, tapi…
White
Sudahlah, sebaiknya segera kau hubungi yang lainnya dan beri tahu kalau pengkhianat nya telah
ditemukan dan dihabisi. Secepatnya kita merencanakan serangan kita ke walikota itu, dan bersiap
kita akan menyerangnya dengan semua kekuatan yang kita miliki. Kalau perlu kita bakar kota ini
sampai kita bisa mendekati walikota itu.
Blue
Baik, aku akan segera menghubungi Orange dan Yellow. Dan akan aku panggilkan orang untuk
membersihkan kekacauan ini.
Blue keluar panggung. Blackout.
BABAK II
Terdengar suara kerusuhan, baku tembak, ledakan dimana-mana. Lampu menyala, setting
panggung sebuah hutan. Walikota masuk sambil berlari kemudian tersandung dan jatuh di
tengah panggung. White dan Blue masuk berlari kemudian mengelilingi walikota, White
menodongkan senjatanya ke arah walikota.
White
Tamat sudah riwayatmu walikota sialan. Sudah begitu banyak penderitaan yang kau berikan
kepada rakyat kota ini, sebentar lagi semuanya akan berakhir.
Walikota
Apakah kau yakin dengan membunuh saya, kau akan dapatmenyelamatkan kota ini?
White
Tentu saja. Karena kaulah penyebab dari semua penderitaan yang aku dan seluruh rakyat kota ini
rasakan!
Walikota
Kalau begitu cepat! Bunuh saya sekarang! Lalu saksikan rakyat kota ini menggila dan berebut
posisi walikota!
White
Apa maksudmu?
Walikota
Apakah kau begitu bodohnya sampai tidak bisa melihat hal yang sudah jelas?
Blue
Kau terlalu lama! Cepat bunuh walikota keparat itu!
White
Diam! Aku ingin tahu apa yang mau di ucapkan walikota tua ini! Cepat katakan apa maksud
ucapanmu tadi!
Walikota
Tidak kah kau sadar? Setelah kau membunuh saya, kau tidak akan dianggap sebagai pahlawan!
Kau akan segera ditangkap oleh pasukan keamanan! Kau akan dimasukkan ke penjara, tidak,
dihukum mati di depan seluruh rakyat. Kemudian wakil walikota akan mengambil alih
kekuasaan. Huh, atau lebih parahnya mereka akan membunuh wakil walikota dan
menuduhkannya juga kepada komplotanmu!
White
Jangan konyol! Apa maksudnya semua itu?
Walikota
Maksudnya? Maksudnya adalah tidak cuma kau dan komplotan mu yang berniat menjatuhkan
saya! Ada begitu banyak orang lainnya yang berniat melakukan kudeta pada saya dan
mengeksploitasi kota ini! Memangnya selama ini kau pikir hanya kau dan komplotanmu yang
berniat menjatuhkan saya? Tidak! Ada banyak! Tapi hanya kau yang dengan bodohnya berpikir
bahwa kau berjuang demi kebaikan dan akan menyelamatkan kota ini dari kehancurannya!
(walikota mulai berdiri)
Blue
White! Sadar! Dia sedang mempengaruhi mu! Cepat selesaikan misi kita dan pergi dari sini,
kalau kita tidak melakukannya sekarang juga para pengawal akan segera datang dan rencana kita
akan gagal selamanya!
Walikota
Teman mu ini ada benarnya. Sebaiknya kalau kau ingin membunuh saya dan melanjutkan hidup,
sebaiknya kau lakukan dengan segera. Tapi kalau kau buru-buru membunuh saya, kau akan
melewatkan mengetahui kebenaran tentang kota ini.
Blue
Berisik kau keparat! Jangan pengaruhi dia! Cepat bunuh dia White!
White
Kebenaran? Kebenaran macam apa yang kau bicarakan?! Kebenaran yang ada adalah kau yang
menghancurkan kota ini, dan kau harus segera mati!
Walikota
Kalau begitu tembak saya sekarang. Lalu buktikan kata-kata saya sebelumnya, bahwa kau akan
ditangkap dan dihukum mati di depan semua rakyat. Kau tidak akan dianggap pahlawan dan kau
yang akan menjadi penghancur kota sebenarnya. Kecuali kau mau mengetahui kebenaran, yang
saya yakin sangat ingin kamu ketahui.
White
Bicaralah, aku ingin tahu sesuatu yang kau sebut kebenaran itu. Tapi jangan pikir untuk
meloloskan diri dari sini.
Walikota
Untuk apa saya mencoba? Kalian pasti akan langsung menembak saya bukan?
Blue
Yang dengan senang hati akan kami lakukan.
White
Apa lagi yang kau tunggu? Cepat bicara.
Walikota
Sebaiknya saya memulai dari… hmm… mungkin dari 20 tahun lalu, ketika kota ini mengalami
krisis dan dalam kondisi sebentar lagi hilang dari peta. Walikota saat itu sangat lah bodoh, dia
dikontrol oleh kepala pengawal dan para penasehatnya. Dia asik bermain wanita dan
menghambur-hamburkan uang untuk kemewahan balaikota, yang tentunya bisa kalian lihat sisa-
sisanya karena sayang untuk dibuang. Nah, karena walikota itu sedemikian bodohnya maka ia
tidak sadar kalau kota yang dia pimpin sedang mengalami krisis, terlebih lagi sedemikian
pandainya kepala pengawal dan para penasehat itu menutupi hal itu dari walikota.
Saat itu sepertinya saya masih seumuran kalian. Err… berapa umurmu saat ini (menunjuk Blue)
Blue
33 tahun.
Walikota
33 tahun. Ah saya sedikit lebih tua sepertinya saat itu, sekitar 40an, 42 lebih tepatnya, itu lah
ketika saya pertama kali datang ke kota ini. Kota paling bobrok yang pernah saya datangi. Polisi
korup dimana-mana, maling dimana-mana, sampah dimana-mana. Bahkan lebih parahnya ketika
kau tolong orang yang mengalami kecelakaan, justru kau yang dituduh sebagai pelakunya. Gila!
White
Apa bedanya dengan keadaan saat ini?
Walikota
Tentu saja berbeda.
Blue
Bedanya kalau dulu tidak ada yang berani membicarakan, sekarang semua orang boleh
membicarakan?
Walikota
Salah satunya, tapi bukan itu yang penting. Perbedaannya adalah dulu walikota adalah orang
paling bodoh di kota ini memercayai informasi palsu, sekarang adalah kalian yang demikian
bodohnya percaya pada informasi palsu!
White
Aku tidak mengerti.
Walikota
Tentu saja kau tidak mengerti, kau itu begitu bodoh!
Blue
Jangan sembarangan bicara kau ini!
Walikota
Siapa yang sembarang bicara. Kalian bahkan tidak mengerti masalah utama kota ini. Bukan
masalah pengangguran atau pun kemiskinan yang paling berat kita hadapi, tapi kebodohan!
Karena kalian begitu bodoh sehingga kalian melakukan pemberontakan, dan pemberontakan ini
mengakibatkan melemahnya kemampuan kota ini! Dan coba siapa yang kalian salahkan? Saya!
Cih, melihat kalian terdiam seperti ini membuat saya malu! 20 tahun saya memimpin kota ini
agar tidak ada lagi orang bodoh dan saya sekarang terpaksa berhadapan dengan dua orang paling
bodoh di kota ini, yang bukan saja kebodohan nya merugikan diri sendiri tapi merugikan seluruh
rakyat di kota ini!
(menghela napas)
Sebaiknya saya lanjutkan cerita saya. 20 tahun lalu saya beruntung bertemu dengan orang-orang
yang lebih pintar dari kalian karena tahu kebenaran, bahwa walikota, yang dulu, begitu bodoh
sehingga bisa diperalat oleh kepala pengawal dan para penasehatnya. Mereka orang yang pintar
tapi sayangnya tidak punya keberanian untuk melawan. Sayang sekali, seandainya mereka punya
keberanian pasti mereka tidak perlu merasakan penderitaan akibat walikota lama yang bodoh itu.
Lalu ya sepertinya kalian tahu kelanjutannya, bagaimana kami menghabisi seluruh penasehat dan
kepala pengawal sialan lalu menjatuhkan walikota lama itu dan bersama membangun kota ini.
Sayangnya teman-teman saya tidak berusia cukup panjang untung dapat melihat hasil karya
mereka membangun kota ini.
White
Hasil karya bahwa akhirnya penderitaan datang lagi ke kota ini setelah 20 tahun maksudmu?
Walikota
Tidakkah bisa kau jelaskan maksud saya kepada teman mu yang bodoh ini?!
Blue
Apa yang perlu dijelaskan? Itu kebenarannya.
Walikota
Untunglah saya ini orang yang sabar menghadapi kalian berdua yang bodoh ini. Seperti yang kita
semua tahu, bahwa kota ini mulai merasakan kemerosotan signifikan sejak dua tahun lalu, dan
puncaknya adalah enam bulan belakangan ini, ketika kalian mulai melakukan perjuangan konyol
kalian untuk menjatuhkan saya.
Dan yang lebih konyol lagi adalah kalian melakukan ini demi rakyat, padahal yang kalian paling
rugikan dari perjuangan konyol ini adalah rakyat.
White
Tunggu dulu, perjuangan ini konyol? Jangan bercanda! Banyak yang membela kami dan
berjuang bersama kami, apa kau sebut mereka semua juga konyol?! Dosa apa yang sudah kota
ini perbuat sehingga harus mendapat walikota sepertimu!
Coba kau lihat di jalanan sana! Banyak anak-anak yang terpaksa tidur di jalan karena tidak
mampu untuk menyewa rumah, bahkan untuk makan saja mereka harus mengais tempat sampah!
Oh mungkin kau harus lihat lagi ke anak-anak yang putus sekolah karena orang tua mereka
kehilangan pekerjaan mereka dan tidak bisa membiayai sekolah yang mahal! Padahal kau bilang
kau berusaha untuk memberantas orang bodoh di kota ini!
Walikota
Begitu? Lalu kau pikir dengan menghancurkan lagi kota ini demi membunuh saya kau menjadi
pahlawan yang menyelamatkan kota ini? Kau membawa nya menjadi lebih buruk lagi. Tidakan
anarkis bodoh mu ini tidak membawa apa-apa kecuali penderitaan! Kau tidak lihat betapa
banyak ibu-ibu menangis karena kau hancurkan kendaraan yang akan membawa mereka bekerja
untuk anak-anak nya? Kau tidak lihat anak-anak yang menangis karena kau membunuh ayah
mereka, hanya karena ayah mereka bekerja sebagai pengawal saya? Coba kau berpikir! Pakai
otakmu itu!
Blue (menarik kerah walikota)
Lalu kau pikir teman-teman kami yang kau bunuh walaupun mereka sudah menyerah itu lebih
benar daripada apa yang kami lakukan?!
Walikota
Tentu saja! Mereka penjahat, pemberontak, orang-orang yang meresahkan rakyat! Mereka layak
untuk mati! Mereka tidak pantas dibandingkan orang-orang yang tidak berdosa yang kalian
sakiti!
Blue
Keparat! (memukul walikota sehingga walikota terjatuh ke tanah, kemudian mengarahkan
senjatanya kea rah walikota)
Biarkan aku membunuh walikota keparat ini sekarang juga! Tidak ada gunanya kita
mendengarkan dia!
Walikota
Cepat! Biar aku bisa tertawa lebar nanti di akhirat karena perbuatan bodoh kalian yang tidak
akan membawa dampak apa-apa ke kota ini!
Blue
Akhirat? Kau akan berakhir di neraka keparat!
Walikota
Sampai berjumpa di neraka kalau begitu!
White
Tahan Blue! Jangan bunuh dia dulu, masih banyak yang harus dia ceritakan kepada kita!
Blue
Kau jangan jadi bodoh! Dia hanya ingin mengerjai kita dengan kata-katanya!
White
Tahan emosimu, kita buktikan kita tidak bodoh. Kita dengarkan dulu cerita dia baru kita bunuh.
Blue
Baiklah, ini karena kau yang memintanya.
Walikota
Ah sepertinya kau tidak terlalu bodoh seperti saya kira.
White
Lanjutkan ceritamu.
Walikota
Sampai mana saya tadi?
White
Hasil karya kau dengan teman-teman mu terhadap kota ini.
Walikota
Teman-teman ku yang kurang beruntung, seharusnya aku mengunjungi makam mereka bulan ini.
(mengambil posisi duduk)
Seperti yang kalian tahu, sejarah mengulang dirinya sendiri. Kalian sadar itu, bahwa orang-orang
yang dulu ingin berkuasa, sekarang ingin berkuasa kembali, dengan cara kotor sekalipun, dengan
cara menghancurkan sesuatu yang ingin dikuasainya sekalipun. 20 tahun kami memerangi orang-
orang itu sambil terus berusaha membangun kota ini. Dan sekarang seiring usia dan teman-teman
saya yang telah pergi mereka perlahan mulai menghancurkan kota ini, dengan harapan saya akan
menyerah dan turun sebagai seorang pengecut.
Blue
Siapa orang-orang yang kau maksud?
Walikota
Orang-orang seperti kepala pengawal dan para penasehat walikota lama yang bodoh itu.
Blue
Bukankah mereka semua sudah tidak ada.
Walikota
Lalu kau pikir tidak akan ada lagi orang-orang seperti itu? Sampai kapanpun tangan-tangan jahil
yang mendapat kepuasan dengan merusak sesuatu yang indah tidak akan pernah habis. Kalaupun
mereka pernah habis, suatu saat mereka akan muncul lagi. Dan seiring dengan waktu mereka
akan bertambah pintar dan semakin sulit untuk dikalahkan kecuali kita terus berusaha satu
langkah di depan mereka semua.
White
Jangan absurd! Tidak ada orang-orang seperti itu! Kami disini sendirian menghadapi kau.
Walikota
Hahahahaha! Apa kalian tidak sadar sekarang? Wujud mereka bukanlah kelompok pemberontak
yang melakukan aksi dan anarki! Wujud mereka sekarang adalah para penyedia informasi,
informasi yang salah, informasi yang ditujukan untuk menggiring opini sehingga kalian semua
bisa digunakan sebagai alat dalam mencapai tujuan mereka!
Tidakkah kalian sadar? Kalian itu cuma alat! Alat! Alat yang digunakan oleh orang-orang yang
ingin mengambil alih dan merusak kota ini lebih jauh lagi. Saya bekerja keras untuk menjaga
kota ini dan kalian sebentar lagi akan menghancurkannya, menghancurkan kota ini sampai ke
dasar-dasar nya!
White
Tidak mungkin! Kami tidak mungkin terpengaruh oleh informasi yang salah apalagi menjadi alat
orang-orang tertentu! Kami… Kami yakin dengan apa yang kami perjuangkan selama ini.
Blue
Sial! Aku tidak percaya kalau selama ini aku diperdaya…
Walikota
Ya, memang sulit menerima kenyataan. Tapi itulah kenyataannya, kalian secara tidak langsung
telah menjadi alat oleh orang-orang tersebut.
Blue
Sial! Sial! Sial! Kalau selama ini apa yang kami perjuangkan adalah salah, lalu apa yang harus
kami lakukan sekarang? Katakan padaku White! Apa yang harus kita lakukan!
White
Aku… aku tidak tahu…
Walikota
Bergabunglah dengan saya, bersama kita akan melawan orang-orang jahat yang akan
menghancurkan kota kita tercinta ini.
White
Bergabung?
Walikota
Ya bergabung, bersama, saya dengan kalian, tentunya kita akan bisa memukul balik orang-orang
jahat itu. Kita pasti bisa!
Blue
Tapi apa yang telah kami lakukan terhadap teman-teman kami? Kami membawa mereka ke arah
yang salah selama ini.
Walikota
Anggap saja itu adalah biaya mahal yang harus kalian tanggung dalam menempuh pelajaran
berharga ini. Tapi pelajaran ini dapat kalian gunakan dalam melawan para penjahat itu. Bersama,
kita akan mengembalikan kembali kejayaan kota ini.
Dua orang pengawal walikota masuk kemudian langsung menodongkan senjata ke arah White
dan Blue.
Pengawal 1
Jangan bergerak! Menjauh dari walikota!
Walikota (melambaikan tangan ke pengawal)
Turunkan senjata kalian, mereka adalah teman saya.
Pengawal 2
Tapi mereka adalah anggota kelompok pemberontak Walikota!
Walikota
Sssstt… sebaiknya kalian berdua mengikuti para pengawal tersebut kembali ke kantor saya.
Disana saya akan jelaskan lebih detail lagi tentang siapa musuh kita sebenarnya.
White
Bagaimana bila kami tidak percaya kepadamu?
Walikota
Tentunya kalian sudah membunuhku dan kabur daritadi bukan?
Blue
Sudahlah White, sebaiknya kita mengikuti dia. (berjalan menuju pengawal)
Pengawal 2
Tolong berikan senjata kalian kepada kami.
White
Untuk apa? Hey apa-apaan ini?
Blue
Sudah berikan saja White, lagipula dia adalah teman kita saat ini bukan? Seharusnya kita
mempercayai dia.
Senjata Blue dan White diberikan kepada para pengawal. Tak lama terdengar suara tembakan
dan Blue jatuh ke tanah ditembak oleh Walikota. Para pengawal mengambil posisi dan
mengarahkan senjata mereka ke arah White.
White
Kurang ajar! Apa yang kau lakukan!
Walikota
Membuang alat yang sudah tidak berguna lagi, ada yang salah?
White
Alat apa maksudmu, keparat?! Kau membunuh temanku!
Walikota
Teman? Hahaha… Apa kau yakin dia temanmu?
White
Tentu saja! Kami sudah berjuang bersama selama ini!
Walikota
Kalau begitu dia teman palsu karena menjual temannya sendiri.
White
Apa maksudmu?!
Walikota
Ya karena dia lah yang selama ini membocorkan semua rencana pemberontakan kalian kepada
saya. Dan karena dialah, saya bisa menggagalkan semua rencana kalian, dengan mudah tentunya.
Tapi harus saya akui, kalau bukan karena dia, pasti saya sudah mati enam bulan yang lalu.
White
Tidak mungkin! Jangan berbohong kau keparat!
Walikota
Bagaimana kalau saya bilang begini, bahwa temanmu berjanji untuk memberikan semua
informasi tentang organisasi kalian dengan timbal balik keluarganya dibebaskan dari penjara.
Oh, sepertinya kau tidak tahu bahwa temanmu ini memiliki keluarga yang saya tahan di penjara.
Dan hal terakhir yang dia janjikan kepada saya tentu saja untuk memberikan kau, sehingga
disinilah kita bertemu. Acting yang bagus untuk sampah seperti dia.
White
Kurang ajar! Lalu dengan ceritamu tadi, tentang musuh-musuh kota kita…
Walikota
Kota saya mungkin yang kau maksud. Jangan bilang kau percaya dengan semua yang saya
ucapkan tadi. Ah, kau percaya, betapa menyedihkannya dirimu. Pantas saja kau kehilangan
semua teman-teman mu dalam perjuangan ini tanpa hasil apa-apa. Saya kira kamu akan lebih
pintar dari ini ternyata tidak sama sekali. Mungkin sebaiknya, kau mulai merubah cara pikir mu
dengan tidak terlalu mudah percaya pada informasi apapun yang kau dapatkan. Tapi itu sudah
terlambat, karena kau tidak ada waktu lagi untuk merubahnya saat ini. Good bye!
Walikota menembak White, dan White jatuh ke tanah.
Walikota
Nah sebaiknya kalian segera bersihkan mayat ini, dan tunjukkan ini kepada media. Beritakan
kalau organisasi ini telah habis dan buat agar tidak ada lagi yang berani untuk melakukan
pemberontakan di kota saya, karena mereka sudah terlalu merepotkan saya selama enam bulan
ini.
Oh ya, jangan lupa siapkan makanan favorit saya begitu saya sampai di rumah nanti.
Pengawal 1 & 2
Siap!
Blackout.
End.
p.s. untuk referensi setting babak I dari film Reservoir Dogs (1994) dan babak II dari film Django Unchained
(2012)
Top Related