Pemberian Dukungan Kelayakan Pada Proyek Kerja Sama Pemerintah
dan Badan Usaha (Viability Gap Fund)
(Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012)
Jambi, 13 Juni 2013
KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
Pusat Pengelolaan Risiko FiskalBadan Kebijakan Fiskal
Riko AmirKepala Bidang Analisis Risiko Dukungan Pemerintah
Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan
Click to edit Master title style
2
Land Fund, merupakan fasilitas yang disediakan Pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan pengadaan tanah. Fasilitas ini terdiri dari land capping, land acquisition fund, dan land revolving fund;
Dukungan Kelayakan Proyek Kerja Sama/Viability Gap Fund (VGF): untuk meningkatkan kelayakan finansial Proyek Kerja Sama ;
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII): yaitu melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia yang akan akan memberikan penjaminan atas risiko-risiko infrastruktur dalam Proyek Kerja Sama;
Infrastructure Fund: yaitu melalui PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Indonesia Infrastructure Finance, yang akan menawarkan sumber-sumber pendanaan untuk pembiayaan Proyek Kerja Sama
Land Fund, merupakan fasilitas yang disediakan Pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan pengadaan tanah. Fasilitas ini terdiri dari land capping, land acquisition fund, dan land revolving fund;
Dukungan Kelayakan Proyek Kerja Sama/Viability Gap Fund (VGF): untuk meningkatkan kelayakan finansial Proyek Kerja Sama ;
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII): yaitu melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia yang akan akan memberikan penjaminan atas risiko-risiko infrastruktur dalam Proyek Kerja Sama;
Infrastructure Fund: yaitu melalui PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Indonesia Infrastructure Finance, yang akan menawarkan sumber-sumber pendanaan untuk pembiayaan Proyek Kerja Sama
Government of Indonesia
Land FundLand Fund Guarantee Fund (PT PII)Guarantee
Fund (PT PII)Infrastructure
Fund (PT. SMI-IIFF)
Infrastructure Fund (PT. SMI-IIFF)
Land Acquisition & Clearance
Land Acquisition & Clearance Policy RisksPolicy Risks Project
FinancingProject
Financing
PreparationPreparation BiddingBidding ConstructionConstruction OperationOperation
Viability Gap FundViability
Gap Fund
Construction Cost Contribution
Construction Cost Contribution
Fasilitas Fiskal Pemerintah
Click to edit Master title style
• Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk kontribusi fiskal yang
bersifat finansial terhadap Proyek Kerja Sama
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 tentang Pemberian Dukungan Kelayakan atas Sebagian Biaya Konstruksi pada Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
• Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk kontribusi fiskal yang
bersifat finansial terhadap Proyek Kerja Sama
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 tentang Pemberian Dukungan Kelayakan atas Sebagian Biaya Konstruksi pada Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
Dasar Hukum
3
Click to edit Master title styleOpsi Pemberian Dukungan Kelayakan
No Opsi Definisi Negara
1. Construction Cost Contribution (Kontribusi atas Sebagian Biaya Konstruksi)
Dukungan Kelayakan diberikan dalam bentuk tunai kepada Proyek Kerja Sama atas porsi tertentu dari biaya konstruksi
Brazil, India, Meksiko, dan Korea Selatan
2. Operational Cost Contribution (Konstribusi Biaya Operasi)
Dukungan Kelayakan diberikan dalam bentuk kontribusi atas biaya operasional dari Proyek Kerja Sama. Jenis ini diterapkan dalam kondisi tarif ditetapkan lebih rendah dari yang seharusnya karena pertimbangan kemampuan masyarakat
Chile
3. Unitary Payment (Kontribusi dalam bentuk Pembayaran Tetap)
Pembayaran dalam jumlah yang tetap kepada Proyek Kerja Sama selama masa operasi proyek sebagai kompensasi atas capital expenditure, operational expenditure, financing costs, dan tingkat pengembalian yang wajar .
India dan Korea Selatan
4. Minimum Revenue Guarantee (Jaminan Minimum atas Pendapatan)
kompensasi diberikan dalam hal pendapatan aktual dari Proyek Kerja Sama lebih rendah dari proyeksi pendapatan yang disepakati. Apabila terdapat surplus pendapatan (melebihi dari yang diproyeksikan) maka, pemerintah akan memperoleh bagian dari surplus pendapatan tersebut
Korea Selatan
4
Dengan memperhatikan kompleksitas penyiapan institusi yang dibutuhkan serta pengelolaan risiko fiskal, kontribusi fiskal yang bersifat finansial dalam bentuk kontribusi atas sebagian biaya konstruksi (Opsi 1) dipandang sesuai untuk diberikan pada Proyek KPS di Indonesia
Dengan memperhatikan kompleksitas penyiapan institusi yang dibutuhkan serta pengelolaan risiko fiskal, kontribusi fiskal yang bersifat finansial dalam bentuk kontribusi atas sebagian biaya konstruksi (Opsi 1) dipandang sesuai untuk diberikan pada Proyek KPS di Indonesia
Click to edit Master title style
Dukungan Kelayakan ditujukan untuk:1. meningkatkan kelayakan finansial Proyek Kerja Sama;2. meningkatkan kepastian pengadaan Proyek Kerja Sama dan
pengadaan Badan Usaha pada Proyek Kerja Sama sesuai dengan kualitas dan waktu yang direncanakan; dan
3. mewujudkan layanan publik yang tersedia melalui infrastruktur dengan tarif yang terjangkau oleh masyarakat.
Dukungan Kelayakan ditujukan untuk:1. meningkatkan kelayakan finansial Proyek Kerja Sama;2. meningkatkan kepastian pengadaan Proyek Kerja Sama dan
pengadaan Badan Usaha pada Proyek Kerja Sama sesuai dengan kualitas dan waktu yang direncanakan; dan
3. mewujudkan layanan publik yang tersedia melalui infrastruktur dengan tarif yang terjangkau oleh masyarakat.
• Dukungan Kelayakan merupakan kebijakan fiskal Pemerintah dalam rangka mendukung penyediaan infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
• Dukungan Kelayakan merupakan kebijakan fiskal Pemerintah dalam rangka mendukung penyediaan infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
Tujuan Pemberian Dukungan Kelayakan
5
Click to edit Master title styleBentuk dari Dukungan Kelayakan
6
• Dukungan Kelayakan diberikan dalam bentuk tunai kepada Proyek Kerja Sama;
• Dukungan Kelayakan diberikan atas porsi tertentu yang tidak mendominasi dari seluruh Biaya Konstruksi Proyek Kerja Sama namun tidak termasuk: Biaya terkait pengadaan tanah; dan Insentif perpajakan
• Besaran Dukungan Kelayakan menjadi satu-satunya parameter finansial dalam menetapkan Badan Usaha Pemenang Lelang;
• Pemerintah Daerah dapat berkontribusi atas pemberian Dukungan Kelayakan setelah memperoleh persetujuan dari DPRD. Besaran dan skema kontribusi Pemda diusulkan dalam Usulan Persetujuan Prinsip
• Dukungan Kelayakan diberikan dalam bentuk tunai kepada Proyek Kerja Sama;
• Dukungan Kelayakan diberikan atas porsi tertentu yang tidak mendominasi dari seluruh Biaya Konstruksi Proyek Kerja Sama namun tidak termasuk: Biaya terkait pengadaan tanah; dan Insentif perpajakan
• Besaran Dukungan Kelayakan menjadi satu-satunya parameter finansial dalam menetapkan Badan Usaha Pemenang Lelang;
• Pemerintah Daerah dapat berkontribusi atas pemberian Dukungan Kelayakan setelah memperoleh persetujuan dari DPRD. Besaran dan skema kontribusi Pemda diusulkan dalam Usulan Persetujuan Prinsip
Click to edit Master title style
• Di dalam APBN tahun 2013, Pemerintah telah mengalokasikan dana Dukungan Kelayakan sebesar Rp341 miliar di dalam kelompok belanja lain-lain untuk mengantisipasi permintaan Dukungan Kelayakan dari dua Proyek Kerja Sama yang saat ini berada dalam tahapan penyiapan proyek
• Di dalam APBN tahun 2013, Pemerintah telah mengalokasikan dana Dukungan Kelayakan sebesar Rp341 miliar di dalam kelompok belanja lain-lain untuk mengantisipasi permintaan Dukungan Kelayakan dari dua Proyek Kerja Sama yang saat ini berada dalam tahapan penyiapan proyek
• Pengalokasian Dukungan Kelayakan dilakukan melalui mekanisme APBN dengan mempertimbangkan:
1. kemampuan keuangan negara; 2. kesinambungan fiskal; dan 3. pengelolaan risiko fiskal• Dukungan Kelayakan dapat diberikan setelah tidak terdapat lagi alternatif
lain untuk membuat Proyek Kerja Sama layak secara finansial
• Pengalokasian Dukungan Kelayakan dilakukan melalui mekanisme APBN dengan mempertimbangkan:
1. kemampuan keuangan negara; 2. kesinambungan fiskal; dan 3. pengelolaan risiko fiskal• Dukungan Kelayakan dapat diberikan setelah tidak terdapat lagi alternatif
lain untuk membuat Proyek Kerja Sama layak secara finansial
Pengalokasian Dukungan Kelayakan
7
Click to edit Master title styleKriteria Proyek Kerja Sama
8
Proyek Kerja Sama telah memenuhi kelayakan ekonomi namun belum memenuhi kelayakan finansial
Proyek Kerja Sama menerapkan prinsip pengguna membayar (user pay principle)
Total biaya investasi Proyek Kerja Sama paling kurang senilai Rp100 miliar rupiah
Badan Usaha ditetapkan oleh Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) melalui proses lelang yang terbuka dan kompetitif.
Terdapat skema pengalihan aset dan/atau pengelolaannya dari Badan Usaha kepada PJPK pada akhir periode kerja sama;
Dukungan Kelayakan diberikan kepada Proyek Kerja Sama dalam hal: •Telah disusun prastudi kelayakan yang komprehensif;•Prastudi kelayakan mencantumkan pembagian risiko yang optimal;•Prastudi kelayakan menyimpulkan bahwa proyek layak secara teknis, hukum, lingkungan, dan sosial; dan•Prastudi kelayakan menunjukkan bahwa Proyek Kerja Sama menjadi layak secara finansial dengan diberikan Dukungan Kelayakan.
Dukungan Kelayakan diberikan untuk sektor-sektor infrastruktur sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 67/2005
Click to edit Master title styleKomite Dukungan Kelayakan
9
Menteri Keuangan membentuk Komite Dukungan Kelayakan dalam rangka pemberian Dukungan Kelayakan;
Komite Dukungan Kelayakan memiliki tugas sebagai berikut:1. Mengusulkan anggaran Dukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan
untuk dialokasikan sesuai mekanisme APBN;2. Mengevaluasi setiap usulan dan laporan dalam rangka pemberian Dukungan
Kelayakan yang disampaikan oleh PJP kepada Menteri Keuangan;3. Memberikan rekomendasi kepada Menteri Keuangan berdasarkan hasil
evaluasi sebagaimana dimaksud butir 2;
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Komite Dukungan Kelayakan, Menteri Keuangan menerbitkan Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan.
Menteri Keuangan membentuk Komite Dukungan Kelayakan dalam rangka pemberian Dukungan Kelayakan;
Komite Dukungan Kelayakan memiliki tugas sebagai berikut:1. Mengusulkan anggaran Dukungan Kelayakan kepada Menteri Keuangan
untuk dialokasikan sesuai mekanisme APBN;2. Mengevaluasi setiap usulan dan laporan dalam rangka pemberian Dukungan
Kelayakan yang disampaikan oleh PJP kepada Menteri Keuangan;3. Memberikan rekomendasi kepada Menteri Keuangan berdasarkan hasil
evaluasi sebagaimana dimaksud butir 2;
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Komite Dukungan Kelayakan, Menteri Keuangan menerbitkan Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan.
Click to edit Master title style
Dukungan Kelayakan diberikan oleh Pemerintah c.q. PJPK terhadap Proyek Kerja Sama dalam Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;
Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama yang dibuat oleh PJPK dan Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan;
Dukungan Kelayakan diberikan oleh Pemerintah c.q. PJPK terhadap Proyek Kerja Sama dalam Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;
Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama yang dibuat oleh PJPK dan Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan;
Mekanisme Pemberian Dukungan Kelayakan
10
Click to edit Master title styleAlternatif Pencairan Dukungan Kelayakan
Dukungan Kelayakan akan diberikan secara angsuran, yang dapat dilakukan:
Selama Masa KonstruksiSetelah Tercapainya Tanggal Operasi
Komersial (COD)
• Pencairan atas angsuran pertama dapat dilakukan apabila:o paling sedikit 20% dari ekuitas telah
digunakan untuk membiayai pembangunan Proyek Kerja Sama; dan
o Pencairan pertama pinjaman telah dilakukan oleh pihak pemberi pinjaman.
• Pencairan atas angsuran selanjutnya dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah pencairan pinjaman oleh pihak pemberi pinjaman.
Alternatif I: Alternatif II:dan/atau
Pasal 20Waktu
Pencairan
• Pencairan atas angsuran pertama dilakukan hanya apabila Tanggal Operasi Komersial sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama telah tercapai;
• Pencairan atas angsuran selanjutnya dilakukan sesuai waktu/tahapan yang disepakati dalam Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan
11
Click to edit Master title style
PQ Initial RFP
Final RFP
Bid Sub-
mission
Penetapan BUPL
PJPK:
Kem
enke
u
Usulan Persetujuan Prinsip
Usulan Persetujuan Besaran DK
Usulan Persetujuan Final
Persetujuan Prinsip Persetujuan Besaran DK Persetujuan Final
kepada Menteri Keuangan kepada Menteri Keuangan kepada Menteri Keuangan
Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK
Isi:informasi proyek KSusulan jumlah besaran DK waktu & syarat pencairan DKmelampirkan:o pre-FS*)o surat pernyataan PJPK:
• pre-FS wajar & dapat diper-tanggungjawabkan
• bersedia mengikuti mekanisme pemberian DK
Evaluasi oleh Komite DK
PQ
Disertai:dokumen pengumuman hasil PQdokumen perubahan atas Pre-FS (jika ada)pernyataan PJPK bahwa dokumen-dokumen di atas telah dibuat secara wajar dan seluruh isinya dapat dipertanggungjawabkan
Evaluasi oleh Komite DK
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan(i)Besaran DK(ii)Waktu Pencairan DK
Disertai:salinan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)pernyataan PJPK: pelelangan dilakukan sesuai dengan peraturan KPSsalinan surat penetapan pemenang lelangjadwal:o pendirian Badan Usaha
Penandatangan Perjanjian Kerjasa Sama (BUPPKS)
o penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Evaluasi oleh Komite DK
A B C
1 2 3
Final RFP
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan
Pasal 11-12 Pasal 13-14 Pasal 15-16
Besaran DK
sebagaimana dalam
Persetujuan Besaran
DK B menjadi satu-
satunya parameter
finansial dalam
penetapan Badan
Usaha Pemenang
Lelang (BUPL)
Timeline Pemberian Dukungan Kelayakan 1/2
12
Click to edit Master title style
Pendirian BUPPKS
Penandatanganan PKS antara PJPK dan BUPPKS
Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan
Pelaporan Kepada Menteri Keuangan4 5
Evaluasi oleh Komite DK
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan:(i)Besaran DK(ii)Waktu Pencairan DK
Surat Dukungan Kelayakan
Menteri Keuangan menerbitkan kepada BUPPKS, cc PJPK
D
Pasal 16 Pasal 17 - 18
Pencairan DK
PJPK menerbitkan draft:
• dengan menggunakan Persetujuan Final C sebagai dasar
Pasal 18 - 19
PJPK:
Kem
enke
u
tentang:
i. pendirian BUPPKS
ii. rencana penandatanganan PKS lampiran:o akta pendirian BUPPKSo bukti penyetoran BUPL dalam saham
BUPPKSo draft final PKS, dilampiri dengan draft
final Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan
Berisi konfirmasi Menteri Keuangan tentang telah berlakunya Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan dan memuat minimal:
o jumlah DK sesuai Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;
owaktu dan syarat pembayaran DK sesuai Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;
Timeline Pemberian Dukungan Kelayakan 2/2
13
Click to edit Master title stylePengawasan Proyek Kerja Sama
14
• Pengawasan Proyek Kerja Sama dilakukan pada: Masa Konstruksi; dan Masa Operasi; • Pengawasan Proyek Kerja Sama dilakukan oleh: Konsultan Independen; PJPK; Komite Dukungan Kelayakan;• Pengadaan Konsultan Independen selama masa konstruksi dilakukan oleh PJPK.
• Pengawasan Proyek Kerja Sama dilakukan pada: Masa Konstruksi; dan Masa Operasi; • Pengawasan Proyek Kerja Sama dilakukan oleh: Konsultan Independen; PJPK; Komite Dukungan Kelayakan;• Pengadaan Konsultan Independen selama masa konstruksi dilakukan oleh PJPK.
Click to edit Master title style
15
Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal Badan Kebijakan FiskalKementerian Keuangan
Gedung RM Notohamiprodjo Lantai 4Jl. Dr. Wahidin No. 1, Jakarta 10710
Top Related