Disarikan dari: Grand Design Pembangunan Olahraga
Pendidikan
2
Pembina Utama Muda, IVcNIP 19680117 199203 1 001
Sarjana Pendidikan Olahraga (IKIP Bandung, 1991)
Magister Pendidikan (IKIP Jakarta, 1997) Doktor Pendidikan (UNJ, 2004) Guru Besar (Motor Learning, 2010)
Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (sejak 1992)
Dosen Pascasarjana UNY, UNNES, UNJ Tim Kerja Pada Asdep Olahraga Pendidikan
KemenporaAnggota Asosiasi Guru Besar Keolahragaan
Indonesia
Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd
Rasional
Peran olahraga makin penting dan strategis dalam kehidupan era global yang penuh perubahan, persaingan dan kompleksitas.
Olahraga telah terdapat dalam berbagai bentuk di dalam semua kebudayaan yang paling tua sekalipun
Olahraga telah terdapat dalam berbagai bentuk di dalam semua kebudayaan yang paling tua sekalipun
Merupakan sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan disiplin dan tanggung jawab, kreativitas dan daya inovasi, serta mengembangkan kecerdasan sumberdaya manusia
6 POKOK KEBIJAKAN DALAM UU NOMOR 3 TAHUN 2005 SISKORNASRuang lingkup olahraga meliputi kegiatan
Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi dan Olahraga Prestasi.
dalam upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus dilaksanakan pembinaan olahragawan sedini mungkin melalui pencarian dan pemantauan, pembibitan, pendidikan, dan pelatihan olahraga prestasi yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi
Perbaikan gizi olahragawan, penyempurnaan metode pelatihan, dan penggunaan peralatan olahraga perlu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat.
Lanjutan …penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang
memadai di lingkungan satuan pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi,
olahragawan, pelatih, dan pembina yang berprestasi perlu diberi perhatian khusus dan penghargaan yang wajar untuk meningkatkan semangat dan motivasi
Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan pasal 25 ayat (1) menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani serta pengembangan minat dan bakat olahraga.
TujuanMemberikan arah sekaligus menjadi acuan
bagi seluruh komponen bangsa (pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan keolahragaan nasional. sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan olahraga pendidikan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.
Dasar HukumKetetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor VII/MPR/2001 Tentang Visi Indonesia Masa Depan;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
Undang-Undang Nomor 3Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan;
VisiMenciptakan Sumberdaya Manusia
Berpengetahuan, Berkepribadian, Sehat, Bugar, dan Terampil serta Memiliki Minat Dan Bakat Olahraga.
MisiMewujudkan pembinaan dan pengembangan
sumberdaya manusia berkualitas, kompeten dan professional untuk ditempatkan pada satuan pendidikan, pusat pembinaan dan pelatihan olahraga, dan klub/perkumpulan/sasana/ sanggar olahraga;
Mewujudkan penyediaan sarana dan prasana latihan pada satuan pendidikan, pusat pembinaan dan pelatihan olahraga pada satuan pendidikan;
Mewujudkan penyelenggaraan proses pembinaan dan pelatihan olahraga pada satuan pendidikan, pusat pembinaan dan pelatihan olahraga;
Mewujudkan pembinaan dan pengembangan pusat pembinaan dan latihan olahraga pelajar dan mahasiswa;
Lanjutan MisiMewujudkan pengembangan dan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga pendidikan;
Mewujudkan penyelenggaraan kejuaraan olahraga bagi peserta didik secara nasional maupun internasional
Mewujudkan pengembangan dan pembinaan budaya olahraga pada satuan pendidikan, pusat pembinaan dan pelatihan olahraga.
Analisis SWOTKekuatan
Anggaran pendidikan Nasional 20 %, dengan sendirinya akan membawa dampak positif thd kebutuhan anggaran Olahraga pendidikan
Banyaknya LPTO di Indonesia yang semakin berkualitas
Kebijakan pemerintah terkait dsengan sertifikasi guru dan dosen
Mata Pelajaran Penjasor masih eksis di semua tingkat satuan pendidikan
Kelemahan
Belum terpenuhinya kualifikasi dan kompetensi tenaga keolahragaan
Kurikulum penjas/Or dan proses pembelajarannya masih mengedepankan paradigma “kepelatihan olahraga”
Kurangnya infrastruktur termasuk sarana, prasarana, dan peralatan pembelajaran pendidikan jasmani/olahraga, baik berupa gedung olahraga atau lapangan terbuka.
Belum digunakannya pendekaan IPTEK dalam Olahraga Pendidikan.
Lanjutan KelemahanKurikulum penjas/Or dan proses
pembelajarannya masih mengedepankan paradigma “kepelatihan olahraga”
Kurangnya infrastruktur termasuk sarana, prasarana, dan peralatan pembelajaran pendidikan jasmani/olahraga, baik berupa gedung olahraga atau lapangan terbuka.
Belum digunakannya pendekaan IPTEK dalam Olahraga Pendidikan
TantanganPerkembangan Iptek olahraga yang melaju
dengan pesat.Rendahnya konstribusi pelaksanaan
pendidikan jasmani dan olahraga terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Rendahnya stakeholder dalam memahami makna olahraga pendidikan, dan masih dipandang sebelah mata
Sasaran I (2010-2014)Penguatan indikator pembangunan olahraga
pendidikan dengan mutu SDM, tata kelola, sistem dan kelembagaan, akses, ekonomi industri olahraga ; meningkatnya derajat kebugaran, kesetaraan gender ; makin mantapnya kebijakan, nilai-nilai positif dan produktif dalam upaya meningkatkan budaya bangsa, dan insan Indonesia berdaya saing di tingkat Asia Tenggara
Sasaran II (2015-2019)Pembangunan olahraga pendidikan
berkelanjutan yang dicerminkan oleh menguatnya sumber daya dukung lingkungan, sosial budaya, Iptek, perkembangan ekonomi industri olahraga yang semakin membaik, dan dorongan kebijakan pemerintah, serta semakin kuatnya sistem kelembagaan olahraga pendidikan, untuk mewujudkan insan indonesia yang memiliki daya saing ditingkat Asia
SASARAN III 2020-2024
Meningkat dan meratanya akses, tingkat kualitas, dan relevansi seiring dengan makin efisien dan efektifnya manajemen olahraga pendidikan ; Sejalan dengan tingkat kemajuan bangsa, SDM Indonesia untuk Mewujudkan insan Indonesia yang memiliki kebugaran, prestatif, berkarakter dan berkepribadian untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi kemajuan dunia
TERIMAKASIHMari Kita Diskusikan!
Top Related