PEMANTAUAN DAN EVALUASI
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN
METODE PENGUJIAN MUTU BENIH DAN PENERAPAN
SISTEM MUTU LABORATORIUM PENGUJIAN BENIH
TRIWULAN I 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
BALAI BESAR PPMBTPH CIMANGGIS
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta
kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara
dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung
kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Dalam rangka mencapai good gorvernance, diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel
sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan
berhasilguna. Perlunya sistem pertanggungjawabanatas segala proses
tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai
akuntabilitas pelaporanyang pada akhirnya akan menjadi instrumen
tercapainya pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Mengacu pada hal tersebut, maka disusunlah laporan Triwulan I tahun 2016
sebagai pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang berjalan.
Balai Besar PPMB-TPHdalam melaksanakan tugas fungsinyatelah mendukung
program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas
dan mutu tanaman pangan.
1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/ 11/2011
Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai
Besar PPMB-TPH secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal
Hortikultura.
Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.
Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :
1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih
serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;
2. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium,
sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan
hortikultura;
3. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase
dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan
hortikultura;
4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang
beredar;
5. pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk
benih tanaman pangan dan hortikultura;
6. pelaksanaansertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar
Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan
dan hortikultura;
7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura;
8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian
mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura;
9. pengelolaanurusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH
Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan
memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan
Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional.Dalam melakukan
tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV
yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan
Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.Bidang Informasi
dan Jaringan Laboratorium terdiri dari 2 (dua) unit kerja eselon IV yang
meliputi, Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium.
Kelompok Jabatan Fungsional Balai Besar PPMB-TPH adalah fungsional
pengawas benih tanaman yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai. Secara keseluruhan,
pelaksanaan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 60 PNS dan
15tenaga kerja kontrak.
Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup memadai
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Dari masing-
masing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan
evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih,
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem
manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.Dalam melaksanakan
tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta
pelaporan;
b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;
c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan.
Bagian umum terdiri atas (1). Subbagian Program dan Evaluasi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,
anggaran dan evaluasi serta pelaporan, (2). Subbagian Kepegawaian dan
Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata
usaha dan rumah tangga, (3). Subbagian Keuangan dan Perlengkapan
yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan
perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih
serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan
sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara
rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian
No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.
2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil
pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura
serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan
penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura.Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan
Jaringan Laboratorium menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian
mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.
b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular benih
dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura.
c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu
benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan
dan hortikultura.
d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak
penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha
perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.
Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas (1). Seksi
Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan
pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas
isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan
hortikultura, (2). Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman
pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem
mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI)
pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Secara
rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian
No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.
1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH
Peranan Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap pelaksanaan pembangunan
nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur
aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan
dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional tergantung dari
kesempurnaan aparatur negara dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-
hari.
Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka
PNS perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya, PNS
juga harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati segala
peraturan dalam menjalankan tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung
oleh 75 orang pegawai yang terdiri dari tenaga teknis sebanyak 4 orang,
tenaga administrasi 21 orang, tenaga fungsional 32 orang dan Tenaga Kerja
Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang.
Keadaan pegawai PNS berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2
sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 4 orang, dan SLTA
sebanyak 19 orang. Sampai dengan Triwulan I tahun 2016 pegawai yang
masih melaksanakan tugas belajar sebanyak 4 orang.
1.5. Dukungan Anggaran
Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan
fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2016 sebesarRp. 10.650.000.000,-
yang terdiri dari 17 kegiatan yang terdiri dari 1 kegiatan utama dan 16
kegiatan pendukung, termasuk pelaksanaan kegiatan pelayanan perkantoran.
Seluruh alokasi anggaran bersumber dari APBN.
II. CAPAIAN KINERJA
Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja dalam
mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan membandingkan antara
target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sebagai alat
ukur keberhasilan.
2.1. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH
Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPHadalah untuk
mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan dalam
pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen
mutu untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan bentuk kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan
analisis capaian kinerja Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam
pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam
pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang dapat
digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani pelanggan/customer
baik di laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia.
Pencapaian indikator sampaikan dengan Triwulan Iinput7,69%, output14%,
dari target 10 metode.Outcome yang diperoleh yaitu diperolehnya metode
yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah dimanfaatkan oleh
laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 10 laboratorium yaitu BPSBTPH
Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Sulawesi Selatan, dan Jawa
barat. Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2016 sebanyak
10judul pengembangan metode dengan perkembangan kegiatan sampai
dengan Triwulan I yaitu :
1) Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah untuk Pengujian
Mutu Benih Kedelai,
a. Pengambilan benih kedelai varietas Grobogan, Argomulyo, Burangrang,
Dering 1, Gema dan varietas Kaba ke Balai Penelitian Kacang dan Umbi
(Balitkabi) Malang.
b. Penyiapan sampel uji yang terdiri dari tahap homogenisasi dan
pengemasan benih kedelai varietas Grobogan, Argomulyo, Burangrang,
Dering 1, Gema dan varietas Kaba.
c. Sampel uji yang disiapkan meliputi sampel uji awal, sampel uji
heterogenitas, sampel uji banding antar analis Balai Besar PPMB-TPH,
serta sampel uji stabilitas.
2) Pengaruh Transportasi Terhadap Ketahanan Mutu Benih Kedelai,
Telah dilakukan pengumpulan bahan dan informasi tentang ketersediaan
benih kedelai di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Diperoleh informasi
benih kedelai di wilayah NTB ketersediaan benihnya ada pada bulan
September dan benih biasanya dikirim ke wilayah Sulawesi dan Kalimantan.
Wilayah Jawa Timur ketersediaan benih ada di BBI dan Malang dan PD
Trubus Gumelar Ponorogo. BBI Malang biasanya pengiriman benihnya
melalui pos dan TIKI, sedangkan Trubus Gumelar menggunakan truk dan
ada rencana pengiriman ke Lampung. Ketersediaan benih diperkirakan ada
di akhir bulan Maret. Setelah dikonfirmasi pada akhir bulan Maret PDTrubus
Gumelar ternyata belum panen benih kedelai, diperkirakan panen kedelai
pada pertengan bulan April
3) Korelasi Uji Tetrazolium dengan Daya Berkecambah Benih Kedelai,
a. Pengambilan benih kedelai varietas Grobogan, Argomulyo, Burangrang,
Dering 1, Gema dan varietas Kaba ke Balai Penelitian Kacang dan Umbi
(Balitkabi) Malang
b. Penyiapan sampel uji yang terdiri dari tahap homogenisasi dan
pengemasan benih kedelai varietas Grobogan, Argomulyo, Burangrang,
Dering 1, Gema dan varietas Kaba
c. Sampel uji yang disiapkan meliputi sampel uji awal, sampel uji
heterogenitas, sampel uji banding antar analis Balai Besar PPMB-TPH,
serta sampel uji stabilitas.
4) Verifikasi Pengujian Daya Berkecambah Pada Beberapa Varietas Benih
Kedelai pada Media Kertas dan Pasir,
a. Pengambilan benih kedelai varietas Grobogan, Argomulyo, Burangrang,
Dering 1, Gema dan varietas Kaba ke Balai Penelitian Kacang dan Umbi
(Balitkabi) Malang
b. Penyiapan sampel uji yang terdiri dari tahap homogenisasi dan
pengemasan benih kedelai varietas Grobogan, Argomulyo, Burangrang,
Dering 1, Gema dan varietas Kaba
5) Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit Aphelenchoides besseyi
pada Benih Padi untuk Standar Mutu Kesehatan,
Telah dilakukan pengumpulan bahan dan informasi yang terkait dengan
kegiatan Pengembangan Metode tersebut, berupa artikel-artikel dan
pembelian benih padi sebanyak 26 lot terdiri dari varietas : IR-64, Situ
Bagendit, Inpari Sidenuk, PB-42, Cilamaya Muncul, Ciliwung, Mekongga
yang masing-masing benih lebih dari satu lot benih untuk diuji.Dari hasil
pengujian nematoda terbawa benih benih, beberapa benih tidak
mengandung nematoda Aphelenchoides besseyi, misal varietas Mekongga,
PB 42 dan Ciliwung, varietas lainnya mengandung A. besseyi, tetapi belum
sesuai dengan kebutuhan. Sampel yang diperlukan adalah setidaknya
mengandung A. besseyi 300 spesimen per 400 butir benih padi. Untuk
memenuhi kebutuhan sampel tersebut, maka diperlukan seleksi sampel-
sampel padi yang lainnya
6) Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoides besseyi Terbawa Benih
Padi,
a. Penyiapan bahan dan alat pengujian nematoda terbawa benih untuk
pengujian pendahuluan dalam rangka seleksi lot benih.
b. Diperoleh contoh benih padi berupa 1 lot benih padi varietas Paktiwi 1,
dan 2 lot benih padi varietas IR-64.
7) Verifikasi Metode ISTA No 011 Deteksi Pyricularia oryzae pada Benih Padi,
a. Pengumpulan bahan dan informasi mengenai ketersediaan sumber
benih padi yang digunakan sebagai inokulum pada tanggal 10 Maret
2016. Benih padi yang digunakan diambil dari pertanaman padi sawah
di daerah Cianjur. Benih dengan varietas Ciherang berumur kurang
lebih 90 hari (10 hari sebelum masa panen). Selain benih, juga diambil
bagian tanaman padi yang menunjukkan gejala serangan penyakit
blast yaitu batang, tangkai malai dan daun. Berikut adalah hasil
pengamatan gejala penyakit blast leher malai dan blast daun pada
tanaman padi
b. Persiapan pengujian untuk benih dan bagian tanaman yang bergejala,
Uji pendahuluan dilakukan dengan proses pengujian pada bagian
tanaman yang bergejala yaitu jaringan batang dan daun. Tahap
pertama dilakukan perontokan benih, kemudian batang dan daun
diambil dan dipotong-potong dengan ukuran 2 cm. Selanjutnya
jaringan tanaman tersebut disterilisasi dengan larutan clorox 0,5% dan
dibilas air steril 2 kali, kemudian ditempatkan di atas kertas saring
lembab pada cawan petri berdiameter 10 cm (metode Blotter Test)
c. Deteksi cendawan target, pengujian cendawan pada bagian tanaman
dilakukan di laboratorium untuk mengetahui apakah tanaman padi
benar-benar terserang penyakit blast. Cendawan penyebab penyakit
blast yaitu Pyricularia oryzae (P. oryzae). Dari hasil pengamatan di
bawah mikroskop ditemukan cendawan target (P. oryzae) pada bagian
batang, sedangkan pada daun tidak ditemukan cendawan tersebut.
Pada jaringan batang dan daun, selain cendawan target, ditemukan
pula beberapa cendawan lain seperti Nigrospora oryza, Cladosporium
sp, Curvularia sp, Alternaria padwickii, Tricothecium sp, dll. Kesimpulan
yang diperoleh adalah bahwa tanaman padi yang digunakan sebagai
sumber inokulum positif terserang penyakit blast, dan diduga benih padi
juga berpotensi untuk terinfeksi P. oryzae
8) Verifikasi “Pengujian Kemurnian Genetik Padi Hibrida Secara Molekuler
Menggunakan Penanda Mikrosatelit,
a. Tahap persiapan verifikasi metode adalah penerimaan bahan dan
sarana pengujian guna menyiapkan reagen bahan pengujian terkait
seperti primer SSR, PCR master mix, buffer TAE serta reagen
elektroforesis/DNA lain.
b. Tahapan kegiatan pada verifikasi metode kemurnian genetik padi
hibrida
9) Verifikasi Kapasitas Desikator dan Optimalisasi Jumlah Cawan dalam
Penetapan Kadar Air (KA) Benih Padi,
Tahapan kegiatan adalah melaksanakan pengujian dan verifikasi kapasitas
desikator
10) Kajian Masa Berlaku Label Benih Jagung yang disimpan di Cold Storage.
a. Melaksanakan pengambilan benih bulan Maret 2016 dengan masa
simpan di control storage mencapai 12 bulan (Maret 2015 – Maret
2016)
b. Memasukkan Contoh Benih Jagung Hibrida yang disimpan dalam
control storage untuk kemasan bulan Maret 2016 (simpan 11 bulan)
dan open storage untuk kemasan bulan Maret 2015 – Februari 2016
untuk pengujian Kadar Air, Indeks Vigor dan Daya berkecambah
(Gambar 15e). Daftar Contoh Benih jagung yang akan diuji sebanyak
26 contoh benih untuk pengujian Kadar Air, Indeks Vigor dan Daya
Berkecambah
c. Menerima Laporan Hasil Uji Mutu Benih (Kadar Air, Daya Berkecambah
dan Indeks Vigor) untuk pengujian yang dilakukan bulan Februari 2016
(kemasan Bulan Februari)
d. Menerima dan menginput Data Laporan Hasil Uji Mutu Benih (Kadar
Air, Daya Berkecambah dan Indeks Vigor) untuk pengujian yang
dilakukan bulan Februari 2016.
2.2 Kegiatan Pendukung
Untuk mencapai keberhasilan kinerja utama yang telah diperjanjikan sebagai
prioritas, Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan
pendukung baik yang bersifat teknis maupun manajemen, sehingga target-
target yang ditetapkan dalam upaya mensukseskan program Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai. Kegiatan-kegiatan pendukung pada
Triwulan I tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8 laboratorium
(BPSBTPH) yaitu Papua, Gorontalo, Bali, Riau, Banten, Sulawesi Barat,
Papua Barat dan Bangka Belitung berdasarkan standar SNI ISO/IEC
17025:2008. Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi
laboratorium meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat,
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah
ditetapkan berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian input
kegiatan ini 4,13%, sedangkan output15,00% dari target 8 laboratorium
terealisasi 8 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya
standardisasi penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih
sebanyak 8 laboratorium.
Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi penyusunan dokumen sistem
mutu dalam rangka akreditasi laboratorium. Sampai saat ini hasil dari
kegiatan ini, secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah menghantarkan 23
(Dua puluh tiga) laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari
Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan 4 (enam) laboratorium masih dalam
proses akreditasi.
Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan pada Triwulan I Tahun 2016 oleh
Balai Besar PPMB-TPH secara rinci di laboratorium BPSBTPH adalah sebagai
berikut:
a. Melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan KPSM tahun 2016
di Aula Balai Besar-PPMB-TPH pada tanggal 22 Maret 2016.
b. Menyiapkan bahan pendukung fasilitasi 8 BPSB
c. Penerapan sisitem menejemen mutu di BPSB berupa: contoh
Dokumen Sistem Manajemen Mutu (Panduan Mutu, Dokumen Prosedur
dan Intruksi Keraja Alat), form cheklits Audit Internal, contoh lembar
temuan asesmen, dan form penambahan ruang lingkup.
d. Memberikan bimbingan tindakan perbaikan dan cara menyampaikan
tindakan perbaikan ke Asesor pada personil Laboratorium BPSB
Provinsi Gorontalo.
e. Memberikan bimbingan tindakan perbaikan hasil ke Asesmen ke
Laboratorium Balitsereal Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Pelaksanaan Uji Profisiensi
Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN sebagai Laboratorium
Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan nomor akreditasi UPP-001-
IDN tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi maka
LPUP Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi
untuk laboratorium penguji benih. Kegiatan bertujuan melakukan penilaian
unjuk kerja laboratorium yang ikut serta dalam kegiatan pengujian
tertentu. Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta,
antara lain untuk pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan
motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu;
meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat
menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard.
Dengan uji profisiensi tersebut diharapkan laboratorium yang sudah
diakreditasi memperoleh data hasil pengujian yang akurat dan sesuai
standar. Pencapaian input kegiatan ini 10,25%, sedangkan output15,42%
dari target 35 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu data unjuk
kerja/kinerja laboratorium peserta sebanyak 35 laboratorium.
Dari hasil evaluasi Triwulan I penyelanggaraan Uji Profisiensi adalah
sebagai berikut:
a. Mengkompulir melakukan verifikasi permintaan kode billing
pembayaran sebanyak 8 laboratorium penguji yaitu PT. BISI
Interrnational Tbk unit Tulungrejo, PT. BISI Interrnational Tbk unit
Sumberagung, UPTD BPSBT Prov. Jambi, PT. Agri Makmur Pertiwi,
BPSB Prov. Kalimantan Selatan, UPTD BPSB Prov. D.I.Yogyakarta,
UPTD BPSBTPH Prov. Sulawesi Tenggara, dan UPTD BPSB Prov.
Sumatera Utara; dan menerima pembayaran Uji Profisiensi 2016
sebanyak 6 laboratorium penguji yaitu UPTD PSBPT Prov. Jambi, PT.
Agri Makmur Pertiwi PT. BISI International Tbk unit Tulungrejo, PT.
BISI Interrnational Tbk unit Sumberagung, BPSB Prov. Kalimantan
Selatan, dan BPSB Prov.Sulawesi Tenggara.
b. Menyelesaikan administarsi pembayaran benih Uji Profisiensi tahun
2016 ke PT. BISI International Tbk.
c. Menginventarisasi permohonan pendaftaran Uji Profisiensi 1 Lab (BPSB
Prov. Papua Barat) dan BPSB Sulawesi Tenggara.
d. Uji Homogenitas benih padi dan benih cabai.
3. Pelayanan perkantoran telah direalisasikan seluruhnya yang terdiri dari
pembayaran gaji dan tunjangan sebanyak 75 orang pegawai serta
penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 1
tahun. Capaian input17,18%, output25,00% dan outcome yang diperoleh
yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar PPMB-
TPH sebanyak 780 OB.
4. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan meliputi
kegiatan penyusunandokumen rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan
RKT) dan penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA.
2016),serta melakukan revisi DIPA dan POK dalam rangka
refocusingPencapaian inputdari kegiatan ini sebesar 27.17%, output30%
dan outcome yang diperoleh adalah meningkatnya kualitas program dan
rencana kerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 1 Rancangan.
5. Pembuatan buku pedoman/literatur sebanyak 1 judul buku dari target 1
judul buku, realisasi kegiatan pembuatan buku literatur pada Triwulan I
dalam tahapan persiapan yaitu melakukan rapat tim penyusun buku
membahas mengenai outline buku literatur berjudul Pedoman Teknis
Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman
Pangan dan Peralatan Laboratorium Pengujian Mutu Benih. Rencana
penyusunan buku literatur meliputi pembelian buku referensi pada Bulan
Mei 2016, koordinasi dengan narasumber serta rencana pencetakan buku
literatur pada bulan Juli 2016. Capaian input sebesar 0,0%, sedangkan
output 5% dan outcome yang diperoleh meningkatnya ketersediaan
referensi/pedoman dalam pengujian mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura.
6. Pelayanan pengujian mutu benih telah direalisasikan dalam rangka
melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik internal maupun
eksternal dengan di dukung oleh 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki
Balai Besar PPMB-TPH. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 267 sampel
dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi :
penetapan kadar air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir,
pengujian daya berkecambah, pengujian kesehatan benih dan lain-lain.
Pencapaian indikator input8,38%, output31.76%, dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada
pelanggan baik uji servis maupun untuk mempertahankan ruang lingkup.
Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun
eksternal.
7. Uji petik mutu benih yang beredar dilakukan untuk mengevaluasi tingkat
mutu benih yang beredar di pasaran dan salah satunya adalah pengawasan
mutu dari realisasi bantuan pemerintah pusat. Balai Besar PPMB-TPH
melakukan uji petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya melakukan
pengujian di laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu benih tersebut
sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa
wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai bahan
masukan bagi pimpinan dalam menyusun pengembangan metode
pengawasan pemasaran.
Dari hasil kegiatan uji petik Triwulan Idalam proses penyusunan proposal
serta jadwal palang rencana operasional uji petik mutu benih yang beredar.
Capaian input dari kegiatan ini sebesar 5,18%, output7%.
8. Koleksi varietas,IPTB dan DNA telah menyusun menyusun rencana
kegiatan koleksi varietas terutama menetapkan jenis koleksi dan sumber
koleksi, pencapaian input kegiatan 5,26%, sedangkan output10,0%.
9. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian input
kegiatan ini 1,88%, sedangkan output5,63% dan outcome yang diperoleh
yaitu meningkatnya kompetensi institusi Balai Besar PPMB-TPH. Kegiatan
ini meliputi :
a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah dilaksanakan
oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga ruang
lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan demikian sertifikat
akreditasi laboratorium dapat dipertahankan. Untuk melayani
pengujian mutu benih kepada pelanggan dan untuk mendapatkan hasil
uji yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.Realisasi
kegiatan pada Triwulan I yaitu penarikan doksistu revisi lama dan
distribusi doksistu penguji benih edisi 3 revisi termuktakhir dan
konsultasi terkait keputusan hasil survailen Laboratorium Penguji Benih
Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 ke KAN dan menerima surat
keputusan hasil survailen II Nomor 1314/3.a2/LP/03/16 tangal 28
Maret 2016 tentang Pemberitahuan Hasil Survailen dari KAN dengan
keputusan masih dapat mempertahankan status akreditasi.
b. Lembaga penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan sertifikat
akreditasi/registrasi dari KAN sehingga kompetensi sebagai
penyelenggara uji profisiensi telah diakui dengan pencapaian
diperolehnya sertifikat akreditasi laboratorium penyelenggara uji
profisiensi.
Realisasi kegiatan pada Triwulan I 2016 yaitudistribusi Dokumen
Sistem Manejemen Mutu Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP) Balai
Besar PPMB-TPH edisi 4 revisi termutakhir sesuai elemen kegiatan
c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-TPH
telah berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang
diselenggarakan oleh ISTA
Realisasi kegiatan pada Triwulan I 2016 yaitu :
a) Mengirim surat pengantar pengambilan benih dan mengambil
benih ISTA PT 16-1 Helianthus annuus di Karantina Pertanian
Wilayah Kerja Kantor Pos Pasar Baru.
b) Mengirimkan benih Uji Profisiensi ISTA PT 16-1 Helianthus annuus
ke penanggung jawab Dokumentasi dan Kodefikasi untuk
dilakukan porse penguian.
c) Menerima hasil akhir PT 15-3 Oryza sativa dengan hasil
Germination (A), Purity (A), dan Other Determinition (B).
d) Menerima surat pemberitahuan rencana pelaksanaan Uji
Profisiensi ISTA tahun 2017-2019.
e) Mengajukan permohonan pengeluaran benih padi untuk deteksi
Aphelenchoides besseyi.
f) Mengajukan permohonan pemasukan benih padi dalam rangka
verfikasi metode ISTA no.011 Deteksi Pyricularia oryzae pada
benih padi.
10. Penerbitan majalah/buletin vigor telah melakukan pengumpulan dan
editing bahan buletin vigor edisi 1 sebanyak 2 dengan judul yaitu 1).
Korelasi Status Kesehatan Benih Padi dengan Serangan Penyeakit BLB
(Bakterial Leaf Blight) dan 2). Verifikasi Penetapan Kadar Air dengan
Empat Jenis alat Ukur Mousteur Meter. Melalui buletin Vigor, dapat
disampaikan hasil pengembangan dan pengujian mutu benih serta
informasi berbagai aktivitas Balai Besar. Capaian input0,97%, sedangkan
output15%.
11. Bimbingan teknis, Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (PPC)telah
direalisasikan dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang sesuai target
yang telah ditetapkan. Peserta berasal dari BPSBTPH maupun swasta
dengan tujuan meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia Pengawas
Benih Tanaman (PBT) dalam pengujian mutu benih di laboratorium.
Capaian input2,03%, sedangkan output45,33% dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT
sebanyak 40 orang
12. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan telah direalisasikan sesuai target
dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari pegawai yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker dapat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan administrasi
satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH dan pemberian honorarium Kuasa
Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat
Tagihan dan Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara
Penerimaan PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian input14,49%,
sedangkan output31,38% dan outcome yang diperoleh yaitu
meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja
Balai Besar PPMB-TPH selama 3 bulan
13. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
a. Penyusunan databasetelah melakukan entri data pengujian mutu benih
sebanyak 3 jenis pengujian mutu benih yaitu uji servis, uji profisiensi
dan uji petik. Capaian input23.25%, output30%.
b. Kegiatan pameran pertanian telah melakukanpengadaan bahan
pameran yang direncanakan akan selesai pada bulan April 2016.
Kegiatan pameran direncanakan pada tanggal 23-25 Mei 2016 di Balai
Besar Peramalan Organisme Penganggu Tanaman (POPT) Jatisari dan
tanggal 26-29 Mei 2016 di Jogja Expo Center (JEC) Jogjakarta, serta
pada bulan September di Surabayadengan tujuan mempublikasikan
kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada khususnya dan pengembangan
perbenihan pada umumnya. Capaian input0,39%, output5%.
c. Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunantelah
direalisasikan sebanyak 3 laporan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan
penyusunan laporan bulanan dan SIMONEVsebagai bahan evaluasi
untuk melihat perkembangan kegiatan dan mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi. Pencapain indikator input11.77%,
output14,46% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas
pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 12
laporan yang disusun setiap bulan selama 1 tahun.
d. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik
teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal bagi
pimpinan telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan
penyusunan laporan Sistem Pengendalian Intern dalam bentuk laporan
triwulan terhadap pelaksanaan pengendalian intern Balai Besar PPMB-
TPH. Pencapaian indikator input4.47%, output5.
e. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha telah direalisasikan
dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Urusan
Kepegawaian dan tata usaha. Pencapaian indikator input10.06%,
output25%.
f. Laporan SAI dan SABMN telah melakukan proses kegiatan penyusunan
Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib administrasi dan
pengamanan aset negara. Pencapaian indikator input9.38%,
output11%.
14. Pengadaan alat pengolah data dan komunikasi telah direalisasikan
sebesar 100% yaitu dengan tersedianya laptop, komputer, dan UPS
sebanyak 12 unit dalam proses pengiriman. Pencapaian indikator
input0%, output75%.
15. Pengadaan Peralatan dan fasilitasi perkantoran dalam proses pengajuan
penawaran LKPP berupa Perlengkapan Sarana Gedung & Inventaris
Kantor serta alat laboratorium sebanyak 65 unit. Pencapaian indikator
input0%, output15%.
16. Gedung/bangunan telah direalisasikan sebesar 35% yaitu dengan
rehabilitasi pagar kantor seluas 94 M2, dan pembuatan guest house
dalam proses negosiasi kontrak seluas128 M2. Pencapaian indikator
input0%, output3,94%
Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan
kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat
pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya
seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran
Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2016. Realisasi keuangan sampai dengan
Triwulan I (31 Maret 2016) mencapai Rp. 1.241.672.385,- (Satu milyar dua
ratus empat puluh satu juta enam ratus tujuh puluh dua ribu tiga ratus
delapan puluh limarupiah) atau 11,66 %, sedangkan realisasi fisik mencapai
21,16 %.
Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing kegiatan
Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu
Lab Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaianinput, output dan outcome
Kegiatan Utama Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Pengembangan Metode dan Validasi Metode
10 0 - - - Pengembangan metode merupakan kegiatan penelitian
yang fisiknya baru akan selesai pada bulan
Oktober/Nopember, Progres kegiatan Triwulan I mencapai
10%
Kegiatan Pendukung
Rancangan kerja Pengembangan Pengujian
Mutu Benih TPH (rancangan)
1 0
Pedoman/literatur (Pedoman)
1 0
Pelayanan pengujian mutu benih (Sampel)
1000 267
Koleksi varietas/IPTB/DNA (Koleksi)
55 0
Fasilitasi penerapan sistem
mutu (Laboratorium)
8 0
Standarisasi Laboratoium
(Sertifikat)
4 0
Uji petik mutu benih yang beredar (Sampel)
90 0
Bimbingan Teknis (Orang) 85 40
Administrasi pelaksanaan
kegiatan (Bulan)
12 3
Jurnal /Majalah Vigor (Edisi)
3 0
Laporan Kegiatan Pengembangan Metode
Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih
(Laporan)
45 3
Jumlah Lab yang Melaksanakan Uji Profisiensi (Laboratorium)
35 0
Layanan Perkantoran (Bulan)
12 3
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (Unit)
12 0
Peralatan dan Fasilitasi
Perkantoran (Unit)
72 0
Gedung/Bangunan (m2) 222 0
Lampiran 1.
TW I TW II TW III TW IV
10 0
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BALAI BESAR PPMBTPH TAHUN 2016TRIWULAN I
Progres kegiatan
pada triwulan I
mencapai 10%.
Pengembangan metode
merupakan kegiatan
penelitian yang fisiknya
baru akan selesai pada
bulan
Oktober/Nopember.
Jumlah metode pengujian
mutu benih tanaman pangan
(Metode)
Keterangan **) Permasalahan
1 Berkembangnya Metode
Pengujian Mutu Benih dan
Penerapan Sistem Mutu
Laboratorium Pengujian Benih
Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Realisasi TriwulanKemajuan
Pelaksanaan *) (%)
Lampiran 2.
INDIKATOR KINERJA : JUMLAH METODE PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN 10 METODE
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Rancangan kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH (rancangan) 1 0 62.440 16.964
2 Pedoman/literatur (Pedoman) 1 0 27.010 0
3 Pengembangan metode dan validasi metode (metode) 10 0 550.660 42.351
4 Pelayanan pengujian mutu benih (Sampel) 1.000 684 155.150 12.999
5 Koleksi varietas/IPTB/DNA (Koleksi) 55 0 22.800 1.200
6 Fasilitasi penerapan sistem mutu (Laboratorium) 8 0 149.180 6.155
7 Standarisasi Laboratoium (Sertifikat) 4 0 224.690 4.220
8 Uji petik mutu benih yang beredar (Sampel) 90 0 39.550 2.050
9 Bimbingan teknis (Orang) 85 40 167.350 3.460
10 Administrasi pelaksanaan kegiatan (Bulan) 12 3 1.393.467 201.965
11 Jurnal /majalah Vigor (Edisi) 3 0 72.480 700
12 Laporan kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan
Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih (Laporan)
45 3 763.415 33.909
13 Jumlah Lab yang melaksanakan uji profisiensi (Laboratorium) 35 0 181.174 18.571
14 Layanan perkantoran (Bulan) 12 3 5.223.134 897.130
15 Perangkat pengolah data dan komunikasi (Unit) 12 0 143.600 0
16 Peralatan dan fasilitasi perkantoran (Unit) 72 0 658.000 0
17 Gedung/bangunan (M2) 222 0 815.900 0
Keterangan
1. Adanya refocusing dan proses revisi anggaran diawal tahun menyebabkan bergesernya jadwal pelaksanaan kegiatan dan proses pengadaan belanja modal
2. Pengembangan metode merupakan kegiatan penelitian yang fisiknya baru akan selesai pada bulan Oktober/Nopember
Kegiatan Pendukung No
Fisik Anggaran (Rp.000)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Top Related