Download - PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Transcript
Page 1: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIKDALAM MEMBUAT KARYA KERAJINAN LAMPU HIAS

PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BARAKA KECAMATANBUNTU BATU KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratGuna MemperolehGelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

KURNIANIM 105410 480 11

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA2016

Page 2: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

vi

MOTTO

Sesungguhnyasesudahkesulitanituadakemudahan.Makaapabilakamutelahselesai (darisuatuurusan), kerjakanlahdengansungguh-sungguh

(urusan) yang lain.(Q.S Al-Insyirah 6-7)

Dalamhidup,ada yang datangdengansendirinya,danadahal yang harusdiperjuangkandahuluuntukmendapatkannya

Tidakadasatupundidunia

ini yang bisadidapatdenganmudah,

berusahadanberdoaadalahcarauntukmempermudahnya.

Berusaha dan berdoaadalah

langkah terbaik dalam mencapai suatu keberhasilan.

Berusaha tanpa berdoa adalah kesombongan.

Berdoa tanpa berusaha adalah mustahil.

Karya yang sederhanainikupersembahkankepada:

IbundaPidanadanAyahandaRusli Ali. R, yangteristimewadanteramatTuluskupersembahkankepadakeduanyaataspe

ngorbanan, Mulianansuci yang telahdiberikandando’a yangtiadaputus-putusnya.

Semoga Allah SWT berkenanmemberikantaufiq, merahmatinya,mengampunidosa-dosanyadanmembalassemuajasa-

jasanyadenganbalasanYang terbaik di sisi-Nya

DankepadasemuaSaudara-saudara yang penulissangatsayangi yangsenantiasamemberikandukungandanmotivasikepadapenulis.

Page 3: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

vii

ABSTRAK

Kurnia, 2016. Pemanfaatan Limbah Anorganik Dalam membuat Karya KerajinanLampu HiaspadaSiswaKelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu BatuKabupaten Enrekang.Skripsi.ProgramStudiPendidikanSeniRupaFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasMuhammadiyah Makassar.Pembimbing I, Muh.Faisal, S.Pd, M.Pd, danPembimbing II, AndiBaetal Mukaddas,S.Pd, M.Sn.

Masalahutamadalampenelitianiniyaitu bagaimana proses pemanfaatan limbahanorganik dalam pembuatan karya kerajinan lampu hias pada siswa kelas VIII SMPNegeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang dan bagaimana kualitaskarya kerajinan lampu hias dengan menggunakan limbah anorganik pada siswa kelasV III SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang.Penelitianinibertujuanuntuk mengetahui proses pemanfaatan limbah anorganik dalampembuatan karya kerajinan lampu hias dan untuk mengetahui kualitas lampu hiasdengan menggunakan limbah anorganik. SasarandalampenelitianiniadalahsiswakelasVIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu KabupatenEnrekang.Teknikpengumpulan data adalahobservasi (pengamatan), wawancara,dokumentasi, dantespraktik.Teknikanalisis datamenggunakananalisisdeskriptifkualitatif.Hasilpenelitianinidilihatdari pemanfaatanlimbaha anorganik dalam membuat karya kerajinan lampu hias padasiswakelas VIIISMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu KabupatenEnrekangterdiriatasbeberapatahapanpentingyaitusiswamemulaimenyiapkanbahandanalat, membuatpola/sketsa, memotongsendok plastik dan botol aqua sesuaidenganobjekyang dibuat, danselanjutnyaadalahmenempelsatupersatu sendok plastik padapermukaan botol aqua, serta yang terakhiradalahmenutup seluruh permukaan botolaqua dengan sendok plastik sertapengeringan. Selainitu kualitas siswadalammembuatkarya kerajinan lampu hias dengan pemanfaatan limbah anorganik yangdihasilkanolehsiswakelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu BatuKabupaten Enrekang dapatdiukurataudiklasifikasikanberdasarkanaspekpenilaiankualitasyaitukesatuan, kerumitan dan kesungguhan.

Kata kunci :senikriyadengan pemanfaatan limbah anorganik

Page 4: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘AlaikumWarahmatullahiWabarakaatuuh

Syukur Alhamdulillah senantiasapenulisucapkankehadirat Allah SWT,

berkatrahmatdanhidayah-Nya, sehinggaskripsi yang berjudul” Pemanfaatan limbah

anorganik dalam membuat karya kerajinan lampu hias padaSiswaKelas VIII SMP

Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang” dapatdiselesaikan.

Skripsiinidiajukanuntukmemenuhisalahsatu persyaratan untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan pada program Studi Pendidikan SeniRupaFakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sejakawalhinggaakhirpenyususanskripsiini,

penulistidakterlepasdariberbagairintangan.Namun, berkatrahmatdankaruniah Allah

semuarintangandapatdiatasi.Ucapanterimakasih yang

takterhinggapenulisucapkankepadakedua orang tua,AyahandaRusli

Ali.RdanIbundaPidana, atasdoadantetesankeringatserta air

matauntukmenyekolahkanananda, semoga Allah SWT

memuliakanayahandadanibunda. Terimakasihkepadaseluruhkeluargaku yang

selalumendukungsayabaikmorilmaupunmateril.

Page 5: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

ix

Penulissadarbahwakeberhasilanpenyusunanskripsiinitidakterlepasdarimotivasid

anarahanpembimbing.Olehkarenaitu,

penulispatutmengucapkanbanyakterimakasihkepadaBapakMuh.Faisal, S.Pd.,M.Pd

danBapakAndi BaetalMukaddas, S.Pd., M.Sn.sebagaipembimbing I

danpembimbing II, yang denganikhlasmeluangkanwaktu, tenaga,

danpikiranuntukmembimbingpenulisdalammenyelesaikanskripsiini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kepada :

1. Bapak Dr. H.Abd,Rahman Rahim,SE.,MM Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak AndiBaetalMukaddasS.Pd., M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan Seni

Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas

segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama di bangku

kuliah.

5. BapakDrs.Sukur Kepala Sekolah SMP Negeri 2 BarakadanIbu Hartati,

S.Pd,selaku guru mata pelajaran Seni Budaya yang senantiasa membimbing dan

membantu selama melakukan penelitian, serta siswa kelas VIII atas segala

pengertian dan kerjasamanya.

Page 6: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

x

6. Terhusus saudara-saudaraku tersayang Alpiani SP, Jusnia SP, Mudaniyah,

Mashuda dan Najama Inna A S.Pd dan segenap sepupu-sepupuq tersayang.

7. Sahabat sekaligus saudara saya Rudi Sahrir S.Hut yang selalu memberikan

motivasi dan semangat yang selalu ada di saat suka dan duka yang penulis alami.

8. Teman-temanseperjuangankukelasB 2011, terkhususuntukDamayanti, Asnunigsi,

Isningsi, Chairunnisa, Nurasiah, Hamrianti dansemua 011

atasperhatiandanbantuannyaselamaini.

Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis

selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga

tidak akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang terbatas

ini, kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih yang teramat

dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Penulismenyadaribahwadalampenyusunanskripsiinimasihjauhdarisempurna.Ta

k ada ilmu yang memiliki kebenaran mutlak, tak ada kekuatan dan kesempurnaan,

semuanya hanya milik Allah SWT.Olehkarenaitu, penulisberlapang dada

untukmenerimakritikdan saran darisemuapihak demi kesempurnaanskripsiini.

Akhirnya,

penulisberharapsemogaskripsiinidapatbermanfaatkhususnyabagidiripribadidanpembac

apadaumumnya.

Wassalamu’ Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuu...

Makassar, November 2016

Page 7: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xi

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. .......... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ........................................................................ ........... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... ......... vi

ABSTRAK ......................................................................................... ............. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................... .......... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiv

DAFTAR SKEMA........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ........... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ........... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A.LatarBelakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

Page 8: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xii

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 4

D. Manfaat Hasil Penelitian...... ........................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6

1. PengertianProses Pembuatan....................................................... 6

2. Pengertian Pemanfaatan .............................................................. 7

3. Limbah Anorganik....................................................................... 7

4. SeniKriya ..................................................................................... 9

5.Jenis-Jenis Seni Kriya................................................................... 14

6.Lampu Hias .................................................................................. 15

7. Kualitas........................................................................................ 16

8. Profil Sekolah .............................................................................. 18

B. Kerangka Pikir................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ............................................................. 21

B. VariabeldanDesainPenelitian........................................................... 22

C. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 23

D. SubjekPenelitian.............................................................................. 24

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian................................................................................ 28

Page 9: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xiii

1. Proses PembuatanKarya Kerajinan Lampu Hias Dengan

Menggunakan Limbah Anorganik .............................................. 29

2. Kualitas lampu Hias Dengan Menggunakan Limbah

Anorganik ................................................................................... 39

B. Pembahasan ....................................................................................... 47

1. Proses PembuatanKarya Kerajinan Lampu Hias Dengan

Menggunakan Limbah AnorganikPada Siswa Kelas VIII SMPN

2 Baraka ...................................................................................... 48

2. Kualitas lampu Hias Dengan Menggunakan Limbah Anorganik

Pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Baraka ..................................... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 56

B. Saran ................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 10: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Indikator Penelitian ................................................................................. 27

3.2. Kriteria Penilaian .................................................................................... 27

4.1. Penilaian Kualitas Pembuatan Lampu Hias ............................................ 44

4.2. Kriteria Penilaian .................................................................................... 47

Page 11: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xv

Page 12: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xvi

DAFTAR SKEMA

Skema Halaman

1. KerangkaPikir………………………………………………………… 20

2. DesainPenelitian……………………………………………………… 23

Page 13: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerajinanlimbah sendok plastik ................................................................ 12

2. Kerajina limbah sedok plastik ................................................................... 13

3.Kerajina limbah sendok plastik .................................................................. 14

4.Pemafaatan limbah anorganik .................................................................... 30

5. Alat dan bahan......................................................................................... 31

6. Alat dan bahan......................................................................................... 32

7. Proses pemberian lem ............................................................................. 33

8. Proses pengeringan.................................................................................. 33

9. Proses pewarnaa ...................................................................................... 34

10.Pemasangan daun ................................................................................... 36

11.Pemasanga kabel.......................................................................... 37

12.Pemasangan lampu................................................................................... 37

13.Pemasagan tempat duduk......................................................................... 38

14.Finishing................................................................................................... 39

15.Hasil karya ............................................................................................. 41

17.Karya siswa ............................................................................................ 42

18.Karya siswa ............................................................................................ 43

Page 14: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran HalamanFormat

Observasi………………...……………………………………...... 66

Format Wawancara….…...…………………………...,….........................68

Dokumentasi…………………...………………………………................. 69

RiwayatHidup……………………………………………………….......... 74

Page 15: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau

bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik

tidak bisa mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik,

beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia

yang tidak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan

mempunyai potensi sebagai penyebab polusi. Oleh karena itu, dengan proses daur

ulang limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penanganan yang

maksimal (Notoatmodjo dalam Hasan, 2012 :13 ).

Perubahan perilaku terhadap pengolahan limbah seharusnya sudah mulai

dapat dikondisikan melalui proses pemilahan organik dan anorganik. Hal ini

merupakan perilaku cerdas sebagai peningkatan kualitas hidup manusia.

Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan serta kreativitas

kita sangat dibutuhkan. Kekayaan alam dan budaya Indonesia merupakan modal

munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia.

Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di

uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Jenis limbah anorganik adalah kaleng, bekas

minuman botol plastik, kaca, tas plastic dan aluminium. Air limbah industri dapat

mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah:

Page 16: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

2

Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang

berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan

biji logam dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti

botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium (Said, 2001)

Inonesia kaya akan dengan sumber alamnya.Sebagai yang kita ketahui

bahwa negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau

yang ada di dalammya dan mempunyai jumlah penduduk yang sangat

banyak.Banyaknya jumlah penduduk Indonesia maka sampah yang dihasilkanpun

otomatis sangat banyak,kita sebagai warga indonesia yang berpendidikan

memiliki tugas bagaimana cara kita sehingga sampah yang dihasilkan oleh

masyarakat yang ada bisa kita daur ulang,sebagaimana sampah yang bisa didaur

ulang itu sendiri,karena seperti yang kita ketahui sampah sangat bisa saja

membahayakan hidup manusia itu sendiri,apa bila sampah tidak di buang pada

tempatnya dan sampah yang bisa didaur ulang untuk mengurangi jumlah sampah

yang ada di Indonesia.Maka dari itu alasan kenapa saya mengambil judul ini

selain bisa mengurangi jumlah sampah yang ada di Indonesia,karya pun yang

dihasilkan dari pemanfaatan barang bekas yang sedikit lagi menjadi sampah

memiliki nilai jual yang tinggi bagi kehidupan masyarakat,juga dapat memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari sekaligus melestarikan tradisi kesenirupaan suatu

daerah.

Page 17: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

3

Limbah adalah bahan / barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau

proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat

dimakan oleh manusia atau hewan(KEPTUSAN MENPERINDAG RI NO.

231/MPP/KEP/7/1997 PASAL 1). Limbah atau sampah juga merupakan suatu

bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tetapi kita tidak mengetahui bahwa

limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses

secara baik dan benar.Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak

berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang ,mereka menganggapnya sebagai

sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan

menyebapkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka

bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis berkeinginan

untuk meneliti bagaimana“Pemanfaatan Limbah Anorganik Dalam Membuat

Karya Kerajinan Lampu Hias Pada Siswa Kelas VII1 SMPNegeri 2Baraka”

Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud memperkenalkan kepada tenaga

pengajar mata pelajaran seni budaya agar cermat dalam memanfaatkan limbah

alam sebagai media berkarya bagi peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 18: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

4

1. Bagaimana proses pembuatan karya kerajinan lampu hiasdengan

menggunakan limbah anorganik pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Baraka?

2. Bagaimana kualitas kerajinan lampu hias dengan menggunakan limbah

anorganik pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pemanfaatan limbah anorganik dalam

pembuatan karya seni kerajinan lampu hias pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Baraka.

2. Untuk mengetahui kualitas kerajinan lampu hias dengan menggunakan

limbah anorganik pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat dipetik

utamanya bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya:

1. Dapat mengetahui proses pemanfaatan limbah sendok plastik dalam

pembuatan karya seni kerajinan lampu hias pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Baraka.

Page 19: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

5

2. Dapat mengetahui alat dan bahan dalam pemanfaatan limbah sendok

plastik dalam membuat karya kerajinan lampu hias pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Baraka.

3. Mahasiswa, diharapkan dapat menjadi bahan referensi pada Program

Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unismuh Makassar.

Page 20: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Pada dasarnya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran

penelitian secara teoretis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan teoritis

yang dapat menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan yang

dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literatur

yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.

1. Pengertian proses

Proses adalah suatu rangkaian yang dilakukan oleh siswa dalam

mengapresiasi sebauh karyaseni ilustrasi fashion sehingga menghasilkan sebuah

karya seni . (dalam Mirnawati, 2013:18).

Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan

dapat ditempuh berulang kali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika

ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten akan mengarah pada hasil yang

diinginkan (Kakilima Subang's Weblog.htm).

Selanjutnya secara leksikal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa

proses adalah rangkaian tindakan pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan

produk. Jadi dapat dikatakan proses merupakan sesuatu rangkaian yang dilakukan

oleh manusia untuk membuat sesuatu di mana kegiatan yang satu dengan yang

lainnya saling bersusulan dari awal hingga akhir atau selesai.

6

Page 21: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

7

2. Pengertian Pemanfaatan

Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah,

laba, untung. Sedangkan pemanfaatan mempunyai arti proses, cara, perbuatan,

memanfaatkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2003: 992).

Pengertian dari pemanfaatan dalam kamus umum bahasa Indonesia yaitu: hal,

cara, hasil kerja memanfaatkan, membuat sesuatu menjadi berguna, memakai

sesuatu agar bermanfaat. (Bedudu Zain, 1994: 858).

Dijelaskan bahwa pemanfaatan terambil dari kata dasar manfaat yang

artinya guna, faedah. Kemudian mendapatkan imbuhan pe-an yang berarti proses,

cara, perbuatan pemanfaatan. Pemanfaatan dapat pula diartikan suatu cara atau

proses dalam memanfaatkan suatu benda atau objek. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), (Balai Pustaka,

2000:711). Oleh sebab itu dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan adalah sebuah kegiatan atau proses yang dilakukan oleh manusia

yang memiliki nilai guna dan nilai fungsi bagi manusia itu dan linkungannya.

3. Limbah anorganik

Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena

pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga

merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, namun kita tidak

mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan

bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa

berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka

Page 22: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

8

menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu

lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah

secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis. Limbah

adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun

domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu tidak dikehendaki

lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan (Deden Abdurrahman)

Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak

terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai

potensi sebagai penyebab polusi. Oleh karena itu, dengan proses daur ulang

limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penanganan yang maksimal.

Limbah anorganik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan

menjadi 2 bagian yaitu:

1. Limbah Anorganik Lunak

Limbah terdiri atas kandungan bahan kandungan bahan yang lentur dan

mudah dibentuk dan diolah secara sederhana.Contohnyagelas plastik,sendok

plastik, botol plastik, plastik kemasan, Styrofoam, dan karet ban.Hampir

semua limbah anorganik lunak dapat dimanfaatkan kembali ssebagai produk

kerajinan karena dapat alat yang sederhana.

2. Limbah Anorganik Keras

Limbah terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan

dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti

pemanasan, pembakaran, dan penghancuran.Contohnya pelat-pelat dari

Page 23: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

9

logam, pecahan-pecahan keramik, botol kaca, dan kaleng.(https://id.m

.wikipedia.com.pengertian anorganik-jenis-jenis)

4. Seni kriya

Seni kriya adalah karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan

(handskill) dengan meperhatikan aspek fungsional dan nilai seni.Penciptaan karya

seni kriya tidak hanya didasarkan pada aspek fungsional (kebutuhan fisik) saja,

tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan (kebutuhan

emosional), (Margono, 2010:33).

Istilah “seni kriya‟ berasal dari bahasa Sansekerta “krya‟ yang berarti

“mengerjakan‟. Dari kata dasar tersebut kemudian berkembang menjadi kata yang

beragam, mulai dari senikriya serta kerja. Dalam arti khusus kriya adalah

mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Namun,

seiring dengan perkembangannya semua hasil suatu pekerjaan termasuk juga

berbagai ragam teknik pembuatannya yang kemudian menghasilkan sebuah benda

seni yang memiliki fungsi tertentu disebut juga dengan “seni kriya‟.

(Haryono,2002)

Kata “kriya‟ sendiri jika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki

arti pekerjaan (kerajinan tangan). Jika dalam bahasa Inggris disebut dengan craft

yang berarti energi atau kekuatan, arti lainnya adalah suatu keterampilan dalam

mengerjakan atau membuat sesuatu. Istilah tersebut diartikan juga sebagai

keterampilan yang sering dikaitkan dengan suatu profesi seperti pengrajin

(craftsworker).

Page 24: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

10

Pada kenyataannya seni kriya sering diartikan sebagai seni yang dihasilkan

dengan skill atau keterampilan seseorang yang mana diketahui bahwasanya semua

ekspresi dan kerja seni membutuhkan sebuah keterampilan (skill). Jika merujuk

pada persepsi kesenian yang berawal dari tradisi Jawa, dikenal dengan sebutan

perananya.

Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan

yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bhs.

Sansckerta) yang berarti ‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi

seni, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk

menghasilkan benda atau objek yang bernilai seni” (Parta: 2009).

Seperti uraian di atas menyiratkan bahwa kriya merupakan cabang seni

yang memiliki muatan estetik, simbolik dan filosofis sehingga menghadirkan seni-

seni yang munomental sepanjang zaman. Praktik kriya pada masa lalu dibedakan

dari kerajinan, kriya berada dalam lingkup istana (kerajaan) pembuatnya diberi

gelar Empu. Sedangkan kerajinan yang berakar dari kata “rajin” berada di luar

lingkungan istana, dilakukan oleh rakyat jelata dan pembuatnya disebut

pengerajin atau pandhe.

Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan

yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bahasa

Sanskerta) yang berarti ‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi

karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk

menghasilkan benda atau objek yang bernilai seni”. (Timbul Haryono: 2002

dalam I Wayan Seriyoga Parta).

Page 25: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

11

Sementara menurut I Made Bandem kata “kriya” dalam bahasa indonesia

berarti pekerjaan (ketrampilan tangan). Di dalam bahasa Inggris disebut craft

berarti energi atau kekuatan. Pada kenyataannya bahwa seni kriya sering

dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan karena skill atau ketrampilan

seseorang”. (I Made Bandem, 2002 dalam I Wayan Seriyoga Parta)

Dari uraian ini dapat ditarik satu kata kunci yakni kriya adalah; kerja,

pekerjaan, perbuatan, yang dalam hal ini bisa diartikan sebagai penciptaan karya

seni yang didukung oleh keterampilan (skill) yang tinggi.

Seperti uraian di atas menyiratkan bahwa kriya merupakan cabang seni

yang memiliki muatan estetik, simbolik dan filosofis sehingga menghadirkan

karya-karya yang munomental sepanjang zaman. Praktik kriya pada masa lalu

dibedakan dari kerajinan, kriya berada dalam lingkup istana (kerajaan)

pembuatnya diberi gelar Empu. Sedangkan kerajinan yang berakar dari kata

“rajin” berada di luar lingkungan istana, diperankan oleh rakyat jelata dan

pembuatnya disebut pengrajin atau pandhe.

Dari beberapa pendapat yang telah dibahas sebelumnya menjelaskan

bahwa wujud awal seni kriya lebih ditujukan sebagai seni pakai (terapan). Praktek

seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik

untuk kepentingan keagamaan dan kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia

seperti;perkakas rumah tangga. Contohnya dapat kita saksikan pada artefak-

artefak berupa kapak dan perkakas pada zaman batu serta peninggalan-

peninggalan dari bahan perunggu pada zaman logam berupa; nekara, moko,

candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti; gelang, kalung, dan

Page 26: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

12

cincin.Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi upacara ritual adat

(suku) serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti; penghormatan

terhadap arwah nenek moyang.

Adapu alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya kerajinan

lampu hias yaitu: sendok plastik, lampu, botol plastik, lem tembak, piloks, kain

planel, kawat dan selang kecil.

Adapun Proses pembuatankarya kerajinan lampu hias yaitu:

a. Penyediaan alat dan bahan

b. Membuat desain pada botol bekas

c. Mnempelkansendok plastik pada media sesuai gambar desain.

Berdasarkan bahan dan media yang digunakan pada pemanfaatan sendok

plastik, ada beberapa contoh bentuk karya seni kriya diantaranya:

Gambar 1Limbah Sendokl plastik

Sumber: Https://www.google.com

Page 27: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

13

Gambar 2Limbah Sendokplastik

Sumber:Https://www.google.com

Gambar 3Limbah sendok plastik

Sumber:Https://www.google.com

Page 28: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

14

Gambar 4Limbah sendok plastik

Sumber:Https://www.google.com

5. Jenis-jenis seni kriya

a. seni kriya 2 dimensi

Seni rupa 2 dimensi adalah seni rupa yang hanya memiliki panjang

dan lebar saja. Seni rupa 2 dimensi ini juga hanya bisa dilihat dari satu sudut

pandang saja. Contohnya: Sulaman, bordir, mozaik, kolase, batik, tenun,

relief, dan hiasan dinding.

b. seni kriya 3 dimensi

Seni rupa 3 dimensi adalah seni rupa yang memiliki panjang, lebar,

dan tinggi. Seni rupa 3 dimensi ini juga memiliki volume dan menempati

ruang. Contohnya: keramik, logam, kulit, kayu dan

anyaman.(http://idenide.blogspot.com/2013/09/prinsip-dasar-

berkarya.html).

Page 29: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

15

6. Lampu hias

Lampu hias terdiri atas dua kata yaitu lampu dan hias. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ys Bichu (2013: 356)lampu adalah alat untuk

menerangi dan pelita . Menurut (Harapan, 2012) Tipe lampu yang umumnya

digunakan dapat dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu:

1. Lampu sebagai penerangan utama

Lampu ini merupakan sumber utama penerangan ruangan (selain cahaya

matahari) atau general lighting. Biasanya lampu ini diletakkan langit-langit

ditengah ruang dan memiliki daya cahaya yang cukup besar. Agar penyebaran

cahayanya merata, sumber titik lampu bisa dibagi menjadi beberapa titik terutama

jika ruangannya cukup besar.

2. Lampu sebagai pendukung aktivitas dalam ruang.

Lampu ini contohnya seperti lampu baca atau lampu kerja yang biasanya

diletakkan di atas meja, digantung dilangit-langit, diletakkan di atas lantai

(standing lamp/wood lamps) atau menempel pada dinding. Untuk lampu kerja,

sebaiknya pilih yang memiliki cahaya cukup terang dan sebaiknya arah pancar

cahaya dapat diatur sesuai kebutuhan kerja.

3. Lampu sebagai penghias ruang atau lampu hiasan

Lampu ini fungsinya untuk menghiasi ruangan dan memberikan aksen

sesuai tema rumah yang ingin ditampilkan. Saat ini model-model lampu kerajinan

sudah sangat variatif dengan berbagai ukuran. Untuk lampu hias, pemasangan

Page 30: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

16

biasa diletakkan disudut-sudut ruangan menggunakan standing lamp atau di atas

meja sudut sehingga menghasilkan efek cahaya yang menambah kesan warna

pada ruang. Sedangkan untuk kamar tidur, lampu tidur bias diletakkan menempel

pada dinding walaupun kondisi ruangan yang tidak besar namun kebutuhan

terhadap lampu tidur tetap bias terpenuhi.

Hias memiliki arti memperelok diri dengan pakaian atau perhiasan yang

indah-indah, berdandan, bersolek dan berhias.Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) Ys Bichu (2013:219). Selain itu menurut kodratnya manusia adalah

mahluk yang mengenal keindahan manusia dalam usahanya menuju arah

hidupnya yang memiliki dorongan dan keinginan untuk memperindah diri,

memperindah benda-benda yang dimilikinya serta alam sekitarnya. Pertimbangan

estetika atau keindahan inilah yang mendorong manusia untuk menambahkan

sedemikian rupa hiasan-hiasan pada benda-benda yang dibuatnya, misalnya

gambar atau ukiran pada tiang-tiang banguanan, pakaian, perabot rumah tangga,

senjata tradisional dan lain sebagainya. (Bastomi, 2014 : 29)

Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa lampu hias

adalah sebuah penerangan yang memiliki nilai estetis yang tidak hanya dapat

digunakan sebagai penerangan tetapi juga memiliki unsur keindahan di dalamnya

yang dapat dijadikan sebagai pelengkap di dalam sebuah dekorasi atau hiasan.

7. Kualitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas memiliki arti tingkat

baik buruknya sesuatu, kadar, derajat atau taraf (2015: 351). Sedangkan dalam

ISO 8402 dan SNI (Standar Nasional Indonesia) (2004).Pengertiankualitasadalah

Page 31: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

17

keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat

memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar.

Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak

maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih dahulu. Oleh sebab itu

pengertian kualitas dapat disimpulkan sebagai, suatu standar yang harus dicapai

oleh seseorang atau kelompok atau lembaga atau organisasi mengenai kualitas

sumber daya manusia,kualitas, cara kerja, proses dan hasil kerja atau produk yang

berupa barang dan jasa.

Menurut Meisar Ashari (1915-1985) dalam Monroe Beardsley. Bentuk

dari sebuah objek estetis adalah jumlah dan seluruh jaringan hubungan diantara

bagian-bagiannya. Jika pengalaman estetis atau perhatian percettual terhadap

seluruh jaringan, maka terdapat seni yang berhasil. Berikut ini beberapa aspek

yang bisa dijadikan ukuran untuk dapat menilai kualitas dan sebuah karya seni

rupa terapan. Aspek-aspek atau ukuran penilaian itu adalah :

1. Kesatuan (unity)

Yang menyatakan bahwa benda estetis ini tersusun secara baik atau

bentuknya sempurnah.

2. Kerumitan (comclexity)

Benda estetis atau karya seni yang bersangkutan tidak sederhana sekali,

melainkan kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan ataupun

mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.

Page 32: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

18

3. Kesungguhan (intensity)

Suatu benda yang estetis yang baik yang harus mempunyai suatu

kualitas tertentu yang menonjol dan bukan sekedar sesuatu yang

kosong.

8. Profil sekolah

SMP Negeri 2 BarakaadalahSekolahMenengah Pertama (SMP) Negeri

berlokasi di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang . Kepala

sekolah SMP Negeri 2 Baraka ini yaitu, Drs Syukur, dengan jumlah siswa

saat ini sebanyak 700 siswa.SMP Negeri 2 Baraka ini dibangun pada tahun

1980. Selain dari pernyataan tersebut SMP Negeri 2 Baraka ini dilandasi

dengan ilmu keagamaan dimana sekolah ini berupaya mementingkan

pengamalan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah rasul. Proses

pembelajaran di SMP Negeri 2 Baraka ini terus berupaya agar dapat

mengembangkan dan meningkatkan kualitas sesuai dengan kebutuhan zaman

namun tidak terlepas dari kaida-kaidah islam. Berikut adalah data SMP

Negeri 2 Baraka :

Nama : SMP Negeri 2 Baraka

NPSN : 40305797

Tipe : Negeri

Alamat : Desa pasui Kecamatan Buntu Batu

Kab : Enrekang

Propinsi : Sulawesi Selatan

Page 33: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

19

Jenjang : SMP

Visi :

Unggul dalam iptek yang berlandaskan imtaq.

Misi :

a. Melaksanakan disiplin, sehingga tercipta SDM yang berkualitas.

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

c. Mewujudkan keunggulan dalam prestasi akademik dan nonakademik.

d. Membimbing siswa dalam melaksanakan aktivitas keagamaan.

e. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan asri.

f. Menerapkan manajemen berbasis sekolah.

Page 34: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

20

B. KeraKerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian

pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai

acuan konsep berfikir tentangpemanfaatan limbah sendok plastik dalam

pembuatan seni kerajinan lampu hias pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka.

Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan

hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang lain.Dengan melihat

konsep yang telah disebutkan di atasmaka skema kerangka berpikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Siswa kelas VIII SMPNegeri 2 Baraka

Hasil

Pemanfaatan Limbah Anorganik DalamKarya Seni Kerajinan

Lampu Hias

Kualitas senikerajinanlampu hias

Proses pembuatan senikerajinan lampu hias

Page 35: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

21

Skema 1 : Kerangka Pikir

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, yang

artinya metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang

biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana

peneliti berperan sebagai instrumen kunci. (Sugiyono, 2008 : 15).

Penelitian deskriptif kualitatif ( annehara ,2005 : 5) merupakan bagian dari

penelitian kualitati. Dengan kata lain, penelitian deskriptif kualitatif merupakan

salah satu pendekatan yang digunakan untuk membedah fenomena yang diamati

di lapangan oleh peneliti.Penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan metode

penelitian yang menggambarkan teman variabel dilapangan yang tidak

memerlukan skala hipotesis.Jadi, sipatnya hanya mengambarkan dan menjabarkan

temuan dilapangan dalam pembuatan seni kerajinan lampu hias pada siswa kelas

VIII SMP Negri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara langsung di Kelas VIIISMP Negeri 2

Baraka jalan pendidikan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang.

21

Page 36: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

22

Gamnbar5 : Peta Lokasi Penelitian(http://google.map.com)

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel (Setyosari, 2010 : 108) adalah segala sesuatu yang menjadi objek

pengamatan dalam penelitian. Melihat judul tersebut maka variabel penelitian ini

adalah “Pemanfaatan Limbah Anorganik Dalam Karya Seni Kerajinan lampu hias

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekang”. Adapun keadaan variabel - variabel sebagai berikut:

1. Proses pembuatan karyakerajinan lampu hias dengan menggunakan

limbah anorganik.

2. Kualitas karya kerajinan lampu hias dengan menggunakan limbah

anorganik.

Page 37: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

23

2. Desain Penelitian

Desain penelitian (Setyosari, 2010 : 148) merupakan rencana atau struktur

yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban atas

permasalahan-permasalahan penelitian.

Adapun bentuk desain penelitian ini digambarkan dalam skema seperti

dibawah ini:

Skema 2 : Desain Penelitian

C. DefinisiOperasional Variabel

Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional

variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan, serta

memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik. Adapun definisi

operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:

Pengumpulan datatentang proses

pembuatan seni kerajinanlampu hias

Pengumpulan data tentangkemampuan membuat seni kerajinan

lampu hiasKesimpulan

PengolahanData

Pengumpulandata tentang

prosesberkarya

AnalisisData

DeskripsiData

Page 38: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

24

Untukmemperolehgambaran yang jelasuntukvariabel yang akanditeliti,

makaberikutiniakandijelaskan defenisi operasional variabel, sebagaiberikut :

1. Proses pembuatan karya kerajinan lampu hias. Yang dimaksud disini

adalah tahapan yang dinilaiberupacarakerja,

dalamupayamenghasilkan karya kerajinan lampu hias yang

baiksehinggaterciptakesan keindahan dalamkaryatersebut.

2. Kualitas kerajinan lampu hias dengan menggunakan limbah

anorganik. Yang dimaksud disini adalah tahapan yang dinilai adalah

kesatuan, kerumitan, dan kesungguhan.

D. Objek / Subjek Penelitian

Objek penelitian adalah sasaran atau permasalahan yang akan diteliti, adapun

objek dari penelitian ini adalah proses pemanfaatan limbahsendok plastik,

sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka

Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang,dengan jumlah siswa 20 orang, 8

orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu teknik pustaka

(Library Research) dan teknik penelitian lapangan (Field Research).

1. Teknik kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini digunakan untuk memperoleh data sekunder

berupa asumsi atau teori yang ada hubungannya dengan judul.

2. Teknik lapangan

Page 39: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

25

1. Observasi

Teknik observasi ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap objek. Dalam penelitian ini, peneliti berharap mendapatkan data

mengenai kemampuan siswa dalam membuat karya kerajinan lampu hias.

2. Tes Praktik

Tes dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang kemampuan

peserta didik dalam berkarya seni kriya yaitu membuat lampu hias. Dengan tes,

kemampuan peserta didik dapat diukur. Tes praktik dilakukan dengan mengamati

kegiatan peserta didik dalam membuat karya kerajinan lampu hias. Penilaian

digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik

melakukan proses pengolahan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat

karya kerajinan lampu hias, hingga menghasilkan karya seni kriya. Adapun

bentuk instrumen yang diberikan adalah peserta didik diminta membuat suatu

karya seni yaitu membuat karya kerajinan lampu hias.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai data

tentang pemanfaatan limbah sendok plastik dalam pembuatan seni kerajina lampu

hiaspada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu

Kabupaten EnrekangHal-hal yang ditanyakan dalam wawancara tersebut terutama

menyangkut proses pemanfaatan limbah sendok plastik, alat dan bahan

pemanfaatan sendok plastik, faktor penunjang dan penghambat dalam proses

pemanfaatan limbah tutup botol plastik dalam pembuatan seni kerajinan lampu

Page 40: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

26

hias pada siswa kelas VIII SMP Negeri Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekang.

4. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dapat pula dikatakan sebagai “pemberian atau

pengumpulan bukti-bukti dan keterangan seperti gambar-gambar dan sebagainya”.

(Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 211). Teknik ini dilakukan

untuk memperkuat data sebelumnya. Teknik ini digunakan untuk memperoleh

data dan dokumen atau catatan dengan menggunakan kamera foto untuk

pengambilan gambar yang dapat dilakukan sewaktu pembuatan desain yang

sedang berlangsung.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis

mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut:

1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah

seluruh data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian

diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data yang dianggap

penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3. Data tersebut di atas disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-

uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari

responden untuk kemudian diadakan penafsiran.( Setyosari 2010).

Page 41: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

27

G. Instrumen PenilaianTabel 3.1 Indikator Penelitian

Tabel 3.2 Kriteria penilaian

KriteriaIndicatorPencapaianKompetensi

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

90-100 Sangat Baik 480-89 Baik 370-79 Cukup 250-69 Kurang 1

No. IndikatorKemampuan

Hasil Penilaian

SangatBaik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang

1. Kesatuan

2. Kerumitan

3. Kesungguhan

Hasil Penilaian

Page 42: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini dimaksudkan untuk menguraikan secara objektif tentang

proses pembuatan karya kerajinan lampu hias dengan menggunakan limbah

anorganik pada peserta didik atau penelitian yang diperoleh di lapangan melalui

prosedur yang digunakan dalam penelitian ini.Penelitian ini menggunakan data

kualitatif yaitu data yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif,

sesuai dengan indikator dalam fokus penelitian.Dalam Bab II pada sub

“TinjauanPustaka” sudah di sebutkanbeberapapengertianproses, danaspek yang

dinilaidalamberkaryaseni kriya

Sebagaibahanpedomanuntukmengukurkualitassiswayang menjadiobjekpenelitian.

Sebelum menganalisa lebih dalam tentang proses pembuatan karya

kerajinandengan menggunakan limbah anorganik pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang, dalam penelitian

ini penulis mencoba menguraikan tentang kegiatan pembelajaran seni budaya di

kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang.

Proses pembelajaran seni kriyadengan menggunakan limbah anorganik

ini bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan

dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan bakat dan minat peserta didik..

Limbah anorganik bisa didapat dengan mudah, karena limbah anorganik

itu sendiri berada disekeliling kita, misalnya didapat dari sampah rumah tangga,

28

Page 43: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

29

bekas acara pengantin dan lain-lain. Selain mudah didapat menggunakan limbah

anorganik dalam membuat karya kerajinan cukup efektif dan efisien.

1. ProsesPembuatanKaryaKerajinan Lampu HiasdenganMenggunakanLimbah Anorganik

Hasil karya seni merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, di

samping memiliki nilai estetis karya seni juga sangat bermanfaat. Kata pembuatan

sendiri dapat diartikan sebagai suatu cara, perbuatan atau proses yang dilakukan

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Dalam pembelajaran seni budaya

terkhusus pada penciptaan karya seni rupa terapan begitu banyak cara yang dapat

dilakukan oleh siswa untuk meyalurkan ide dan gagasannya baik dalam

penggunaan bahan atau teknik yang digunakan, salah satunya adalah

memanfaatkan limbah anorganik menjadi lampu hias yang unik dan menarik.

Pemanfaatan limbah anorganik dalam membuat karya kerajinan lampu hias

adalah salah satu cara untuk menghasilkan karya seni terapan yang memiliki nilai

seni tersendiri seperti yang dihasilkan oleh siswa kelas VIII Negeri 2Baraka

Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang.Limbah anorganik dalam hal ini

limbah sendok plastikmerupakan limbah anorganik yang bias di daur ulang yang

akan diolah menjadi sesuatu yang berbeda. Selain pemanfaatan limbah sendok

plastik yang menjadi media utama dalam pembuatan lampu hias,

terdapatbeberapabahan dan alat lain yang dimanfaatkan untuk melengkapi proses

pembuatan lampu hias dari pemanfaatan limbah anorganik. Seperti penggunaan

kain flanel,botol aqua, lem, lampu dan beberapa alat pendukung lainya.

Page 44: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

30

Gambar 6 Pemanfaatanlimbah AnorganikSumber: (Foto Kurnia: november 2016)

Dalam memanfaatkan limbah anorganik untuk menghasilkan suatu lampu

hias yang menarik dan artistik ada beberapa proses serta tahapan penting yang

harus dilaksanakan yaitu:

a) Menyiapkan alat dan bahan

Menyiapkan bahan dan peralatan merupakan tahap awal sebelum memulai

membuat lampu hias dari limbah anorganik yaitu suatu proses menyediakan bahan

dan alat yang sesuai, dengan benang obras sebagai media utama serta bahan dan

alat pendukung lainnya yang terdiri atas botol aqua,sendok plastic,lem lilin,kabel

set,fitting lampu, bohlam lampu 5 watt, kain flanel,piloks,kabel,botol aqua

digunakan sebagai tempat melengketnya sendok plastik,fitting lampu digunakan

sebagai tempat duduk lampu, dan kuntin digunakan sebagai alat memotong dan

membentuk bahan.

Page 45: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

31

1. Tempat dan colokan lampu

Tempat lampu digunakan untuk menempatkan lampu pada lampu hias dancolokan lampu digunakan untuk mendapatkan aliran listrik.

2. Kabel, gunting, pisau dan tembakan lem lilin

Kabel sebagai penghubung antara lampu dan colokan, gunting digunakanuntuk menggunting sendok plastik dan bahan lainnya, pisau digunakan untuk

melubangi bagian bawa botol agua, tembakan lilin sebagai tempat lem lilin yangdigunakan sebagai alat untuk melengketkan sendok plastik ke botol aqua.

3. Lem lilin

Lem lilin digunakan untuk merekatkan bahan satu dengan bahan lainnya

Page 46: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

32

4. Lampu dan botol aqua

Botol aqua sebagai tempat untuk membuat pola atau bentuk dalammembuat lampu hias, dan lampu sebagai alat penerang pada lampu hias.

5. Sendok plastik

Sendok plastik digunakan sebagai bahan utama dalam membuat karyakerajinan lampu hias.

6. Kain flanel

Kain flanel digunakan sebagai bahan pendukung dalam membuas hiasanpada lampu hias.

Gambar 7. Bahan dan Alat pembuatan lampu hias limbah anorganikSumber: (Foto Kurnia: November 2016)

Page 47: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

33

b) Proses lem, dan pengeringan

Tahapan ini merupakan proses yang telah memasuki tahap pengerjaan,

setelah semua bahan dan alat telah tersedia maka selanjutnya siswa mengawali

dengan memberikan lem pada permukaan sendok plastik yang sudah dipotong

bagian bawanya, seluruh permukaan sendok plastik dilumuri lem dan kemudian

sendok plastik yang sudah dikasi lem tersebut ditempelkan pada botol aqua,

begitu setelusnya sampai botol aqua tersebut sudah tidak terlihat lagi karena

dibalut oleh sendok plastik yang sudah ditempel pada botol aqua tersebut, serta

yang terakhir adalah tahap pengeringan. Sendok plastik yang sudah melengket

dengan baik di botol aqua di keringkan sampai benar-benar kering

1.Proses pemberian lem

2. Proses pengeringan

Gambar 8.Prosespemberian lem dan pengeringan.Sumber: (Foto Kurnia: November 2016)

Page 48: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

34

c) Proses pewarnaan

Proses ini dilaksanakan setelah semua sendok plastik di tempelkan pada

botol aquayang telah berbentuk seperti pola yang diinginkan, ditandai dengan

tidak adanya permukaan botol aqua yang terlihat karena semua bangian

permukaan botol aqua tersebut di tutupi oleh sendok plastik yang ditempelkan

pada permukaan botol aqua itu. Pemberian warna pada karya ini dengan cara

sendok plastik yang sudah di tempelkan pada botol aqua dengan menggunakan

piloks dengan cara piloks tersebut disemprotkan pada permukaan semua sendok

plastik yang sudah ditempelkan pada botol aqua secara menyeluruh dan rata,

hanya bagian sendok plastik yang terlihat saja yang diberikan warna.

Setelahitubaru masuk ke tahap pemberian warna sesuai yang diinginkan sehingga

menampah nilai estetis pada lampu hias dari bahan limbah anorganik tersebut

selain itu juga pemberian warna pada lampu hias ini selain menampah nilai estetis

juga supaya orang melihatnya memiliki rasa ketertarikan dengan lampu hias dari

pemanfaatan limbah anorganik ini sehingga mereka termotivasi dalam membuat

karya kerajinan dari limbah anorganik ini.

Gambar 9. Proses pewarnaan.Sumber: (Foto Kurnia: November 2016)

Page 49: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

35

d) Pembuatan sekaligus pemasangan daun

Lampu hias dari limbah anorganik, akan terlihat kurangmenarik tanpa

tambahan aksen yang dapat meningkatkan nilai estetis atau keindahan dari lampu

hias itu sendiri,oleh sebab itu dibutuhkan suatu bahan yang dapat memperindah

tampilan lampu hias tersebut. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah kain

flanel.dimana kain flanel dapat digunakan untuk menciptkan desain atau pola

daun yang unik sesuai dengan ketertarikan siswa misalnya bentuk-bentuk daun

apa saja yang disukai oleh siswa tersebut.dimana desain daun akan dibentuk dan

digambar di atas kain flanel, setelah pola daun sudah selesai digambar pada kain

flanel, daun terebut digunting mengikuti pola yang ada. Kemudian apabila daun

yang dari kain flanel tersebut slesai digunting ,baru masuk ke tahap pemasangan

hiasan daun pada lampu hias yang sudah jadi dengan cara daun tersebut

ditempelkan pada bagian bawa botol aqua yang sudah ditempelkn sendok plastik

dalam hal ini karya lampu hias.

1.Pembuantan daun

Gambar 10. Pembuatan daunSumber: ( Foto Kurnia: Februari 2016

Page 50: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

36

2.Pemasangan daun

Gambar 10. Membuatan sekaligus pemasangan daunSumber: (Foto Kurnia: Februari 2016)

e) Proses pemasangan lampu dan kabel

Pada tahap ini siswa mulai merancang dan meraigkai kabel yang akan

digunakan pada lampu hias dari pemanfaatan limbahanorganik.Pada tahap ini

siswa diharapkan berhati-hati dalammerangkai kabel yag akan digunakan pada

lampu hias tersebut, harus dilakukan oleh siswa yang sudah berpengalaman dalam

proses merangkai kabel supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat patal

bagi siswa yang merangkai kabel tersebut. Tempat lampu yang sudah tersedia

disambungkan kekabel yang sudah ada, setelah itu tempat lampu tersebut

dimasukkan ke dalam lampu hias dengan cara dimasukkan dengan cara lewat

bagian atas lampu hias trus, kemudian kabelx ditarik dari bagian bawa lampu hias,

setalah itu kabel baru dipasangkan colokan lampu.

Page 51: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

37

1.Pemasangan kabel

2.Pemasangan lampu

Gambar11.Proses pemasangan lampu dan kabel.Sumber: (Foto Kurnia: November 2016)

f) Pemasangan tempat duduk serta finishing

Lampu hias dari pemanfaatan limbah anorganik dalam hal ini

menggunakan sendok plastik yang telah dibuat sesuai dengan bentuk yang

diinginkan sehingga terlihat cantik dan unik akan hanya menjadi hiasan atau

pajangan yang tidak memiliki fungsi pakai jika tidak dilengkapi dengan dudukan

lampu. Dalam mengembalikan fungsi atau tujuan awal pembuatannya yaitu

sebagai lampu hias yang dapat digunakan maka harus dibuat sebuah tempat

Page 52: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

38

pemasangan lampu pada bagian bawa botol aqua, selain itu dudukan lampu juga

dapat memberikan kesan proporsional pada bagian bawa botol aqua yang

berbentuk bulat dikarenakan botol aqua akan susah mendapatkan keseimbangan

jika ditempatkan pada tempat tertentu, oleh sebab itu dibuat dudukan lampu

sebagai dasar untuk memudahkan penempatan lampu hias jika ingin di tempatkan

dimana saja. Pemasangan tempat lampu pada karya lampu ini terdiri atas dua cara

yaitu memasang tempat lampu asli yang memang sudah ada dibeli dengan cara

ngan melubangi bagian bawa botol aqua atau lampu hias dengan menggunakan

pisau atau kunting, setelah itu tempat duduk lampu dipasang pada lampu hias

dengan cara dilem bagian pinggir tempat lampu itu. Yang kedua dengan

menggunakan tutup toples dengan cara melubangi bagian atas tutup toples

tersebut dengan menggunakan pisau, setelah itu kabel yang sudah ada dibagian

bawa botol aqua dimasukkan kedalam lubang tutup toples tersebut, setelah itu

tutup toples tersebut dilem bagian atasnya supaya bisa melengket pada bagian

bawa botol aqua atau lampu hias. Setelah semuanya selesai dipasang maka jadilah

karya lampu hias dari pemanfaatan limbah anorganik.

1. Pemasangan tempat duduk

Gambar 12.Pemasangan tempat dudukSumber: (Foto Kurnia: November 2016)

Page 53: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

39

2.Finishing

Gambar13.Pemasangan tempat duduk dan finishingSumber: (Foto Kurnia: November 2016)

2. Kualitas Lampu Hias dengan Menggunakan Limbah Anorganik

Manusia telah diciptakan dengan kelengkapan lima panca indera yang

membuat manusia mampu menelaah dan menerjemahkan nilai-nilai yangada.

Salah satu nilai dan bahasa yang mampu diterjemahkan oleh lima panca indera

kita adalah keindahan (estetika), jadi secara tidak lansung ketika kita ingin

menciptakan suatu karya seni, nilai keindahan (estetika) menjadi salah satu

patokan dan pertimbangan utama. Berdasarkan hal tersebut lahirlah kata

apresiasi.Apresiasi sendiri dapat disimpulkan sebagai sebuah penilaian terhadap

kualitas karya seni dengan sisi keindahan sebagai unsur penilaian utamanya.

Namun sebuah penilaian tidak hanya dapat diukur dari sisi kualitas keindahanya

Page 54: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

40

saja tapi juga dapat dinilai dari beberapa aspek penunjang lainnya. Kualitas

sendiri merupakan sebuah ukuran akan tingkat baik buruknya sesuatu atau dengan

kata lain dapat diartikan sebagai taraf atau kadar dalam sebuah penilaian.

Di dalam pembuatan lampu hias ini, limbah anorganik dalam hal ini

sendok plastikmemiliki tingkat kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan

limbah anorganik lainnya pada umumnya,Pemanfaatan limbah anorganik dalam

hal ini sendok plastik bukan hanya bisa dibuat lampu hias tetapi berbagai macam

bentuk karya kerajinan lainnya. Peneliti sendiri tertarik untuk mengaplikasikan

proses pembuatan lampu hias dengan menggunakan limbah anorganikpada siswa

di kelas VIIINegeri 2Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang, dengan

bahan sendok plastiksebagai bahan dasar, dikarenakan memiliki tekstur halus dan

tipis sehingga cahaya yang dhasilkan bisa terpantul dan cerah. Penilaian akan

kualitas lampu hias limbah anorganik ini pun akan dipaparkan dalam bentuk

penjabaran angka-angka yang berpatokan pada penilaian yang telah mereka

dapatkan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang terdiri atas kesatuan,

kerumitan dan kesungguhan. Untuk mengetahui proses pembuatan lampu hias

dengan menggunakan limbah anorganik yang terjadi di kelas VIIISMP Negeri2

Baraka Kecamtan Buntu Batu Kabupaten Enrekang berdasakan aspek-aspek

penilaian kualitas penjelasannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Kesatuan (Unity)

Berdasarkan hasil dari proses pembelajaran yang dilaksanakan pada

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Page 55: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

41

Enrekang dapat dinyatakan tingkat kesatuan yang dimiliki siswa dalam berkarya

sudah dapat dinyatakan berhasil, hal ini dapat terlihat dari apa yang dituangkan ke

dalam karya. Dimana siswa mampu membuat karya yang unik berdasarkan ide

dan gagasan yang dikembangkan dari beberapa objek yang dipilih berdasarkan

referensi yang diperoleh begitu pun warna-warna yang dituangkan berdasarkan

imajnasi tersendiri, kemudian dipadukan untuk menghasilkan objek baru

sehingga masing-masing kelompok siswa memiliki karya yang berbeda dengan

kelompok siswa lainnya. Dilihat dari karya seni terapan yang dihasilkan oleh

siswa secara keseluruhan berdasarkan kesatuan sekitar 86% siswa kelas VIII

SMPNegeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang sudah

memiliki tingkat kesatuan yang baik dalam berkarya dan 14% diantaranya tingkat

kesatuan yang dimiliki berada pada kisaran nilai-nilai standar.

(a) (b)Gambar 14. Hasil karya kerajian siswa SMP Negeri 2 Baraka dengan tingkat

kesatuandengan nilai:(a) baik (b) cukup baik

Sumber: (Foto Kurnia: November 2016)

Page 56: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

42

b. Kerumitan (complexity)

Dengan melihatdan mengamati hasil karya dari siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekangsecara keseluruhan

dapat disimpulkan bahawa sudah memiliki kemampuan untuk menghasilkan karya

dengan kerumitan yang dengan cukup baik, dimana 76% siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang sudah mampu

menghasilkan karya yang selaras dan proporsional baik itu dari segi keselarasan

bentuk dan warna dan proporsional karya yang dihasilkan. Dan 24% diantaranya

masih mengalami sedikit kesulitan untuk menentukan bentuk yang proporsional

dan keselarasan baik itu dari segi keselarasan warna yang dituangkan pada objek

maupun pada keselarasan bentuk sehingga penilaian kwalitas karya dari aspek

kerumitan masih dikategorikan cukup atau berada pada kisaran nilai standar.

(a) (b)

Gambar 14. karya siswa yang memiliki tingkat kerumitan dengan nilai:(a) baik (b) cukup baik

Sumber: (Foto Kurnia: November 2016

Page 57: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

43

c. Kesungguhan (intensity)

Berdasarkan pengamatan pada karya siswa dengan mengukur tingkat

keberhasilan aspek kesungguhan, karya yang dihasilkan oleh siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang menghasilkan

persentase yang sangat baik yaitu 95% siswa sudah memiliki tingkat kualitas

yang baik dari aspek ini, dan 5% diantaranya masih berada pada kisaran nilai

dibawah rata-rata indikator pencapaian nilai pada aspek kecemerlangan suatu

karya.

(a) (b)

Gambar 15. karya siswa yang memiliki tingkat kesungguhan dengan nilai:(a) baik (b) cukup baik

Sumber: (Foto Kurnia : November 2016)

Selain hasil aspek penilaian kualitas yang telah dilaksanakan oleh siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang,

hasil penilaian akan kualitas karya seni rupa terapan dengan memanfaatkanlimbah

Page 58: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

44

anorganik pada indikator pencapaian kompetensi dapat dipaparkan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 1.3 Penilaian kualitas pembuatan lampu hias pada siswa kelasVIII SMP Negeri 2Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekang oleh peneliti.

NoNama Siswa/Hasil

Karya

Indikator Penilaian Kualitas Karya Siswa

Rata-

rata

KategoriKesatuan(unity)

Kerumita(complexity)

Kesungguhan(intensity)

1 Kelompok 1

1. Adam zaldi2. Ade Gustiono3. Fatmawati4. Indra Ramadhan

95 95 95 95SangatBaik

2 Kelompok 2

1. Alfiando2. Hendrawan arbi3. Melda4. Munira

89 89 90 89 Baik

Page 59: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

45

3 Kelompok 3

1. Muh. Akbar2. Kamelia3. Lilis Anriani4. Sulfi Safitri

80 80 80 80 Baik

4 Kelompok 4

1. Muh. Rafli2. Nur Aminah

Oktavia3. Surisna4. Yulfa

75 75 80 76 Cukup

5 Kelompok 5

1. Muh. Faisal2. Nur Hafsa3. Subran4. Silfa Nour

90 90 95 91SangatBaik

Page 60: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

46

6 Kelompok 6

1.Laila Nurun Nisa2. Putr Atika Nur3. Sulitiawati4.Juharman5.Nur Atiqa Amelia

80 80 80 80 Baik

Berdasarkan penilaian kualitas diatas maka persentasi kualitas yang dihasilkan

adalah sebagai berikut:

1.Pada aspek kesatuan menunjukkan pada kategori sangat baik ada 8 orang siswa

(32%), pada kategori baik ada 13 orang siswa (52%), pada kategori cukup ada 4

orang siswa (16%).

2.Pada kategori sangat baik ada 8 orang siswa (32%), pada kategori baik ada 13

orang siswa (52%), pada kategori cukup ada 4 orang siswa (16%)

3.Pada aspek kesungguhan kategori sangat baik ada 12 orang siswa, pada kategori

baik ada 13 orang siswa (52%).

Rata-rata siswa dengan jumlah 25 orang hanya sebagian saja yang

memiliki kemampuan membuat karya seni rupa tiga dimensi (kriya) dan kualitas

siswa dalam membuat karya kerajinan lampu hias dengan menggunakan limbah

anorganik sudah terbilang baik, dan terdapat pula yang terbilang cukup, dalam hal

Page 61: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

47

ini kendalanya adalah kurangnya kreativitas siswa, dan tidak terlalu memahami

teori tentang membuat karya seni rupa tiga dimensi, siswa juga belum pernah

belajar membuat seni kriya seni rupa tiga dimensi . Hal ini menunjukkan adanya

siswa yang tidak tahu dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi, penggunaan

alat dan bahan dan sebagainya, disebabkan karena kurangnya minat dan

kreativitas siswa dalam berkarya tiga dimensi serta kurangnya pengetahuan siswa

tentang dasar-dasar seni yang benar.

Tabel 1.4 Keterangan Gambar:

Kriteria penilaian :

KriteriaIndicatorPencapaianKompetensi

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

90-100 Sangat Baik 480-89 Baik 370-79 Cukup 250-69 Kurang 1

B. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di

lapangan dengan mengaitkan teori-teori yang telah dikemukakan terlebih

dahulu berdasarkan kenyataan yang dihadapi atau ditemukan peneliti. Ada tiga

hal pokok yang akan dibahas yaitu proses pembuatan karya kerajinan lampu

hias dengan menggunakan limbah anorganik, kualitas lampu hias.

Page 62: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

48

1. ProsesPembuatan Karya Kerajinan Lampu HiasdenganMenggunakanLimbah Anorganik Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 BarakaKecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang

Proses pembuatan lampu hias pada siswa di kelas VIII SMA Negeri

2Baraka, siswa diarahkan untuk lebih memahami alat dan bahan yang perlu

digunakan terutama penggunaan limbah anorganik dalam hal ini sendok plastik

sebagai media utama. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi

tingkat kesalahan yang terjadi, proses pembuatan lampu hias harus sesuai dengan

ketentuan dan tahapan yang tepat. Ada beberapa hal yang telah di jalankan oleh

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekanguntuk menghasilkan lampu hias dari limbah anorganik yang menarik dan

unik antara lain sebagai berikut:

a) Menyiapkan alat dan bahan

Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekang di dalam proses pembuatan lampu hias dengan memanfaatkan limbah

anorganik dalam hal ini sendok plastik sebagai media utama, telah menyiapkan

bahan dan alat yang diperlukan untuk memudahkan dalam proses penciptaan

karya seni dari limbah anorganik. Bahan dan alat yang digunakan tidak hanya

terdiri dari sendok plastik tapi juga memerlukan bahan dan alat pendukung

lainnya. Seperti ketersediaan botol aqua, kain flannel, lem tembak, kabel set,

Fitting Lampu, bohlam lampu 5 watt, tutup toples fitting sebagai tempat duduk ,

gunting, pisau, obeng, serta piloks yangdigunakan untuk pewarna pada sendok

plastik tersebut.

Page 63: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

49

Selain itupemilihan warna pada sendok plastik oleh siswa di kelas VIII

SMP Negeri 2Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang disesuaikan

dengan warna bentuk bunga yang akan mereka buat, dan pemilihan kain flannel

yang dijadikan sebagai bagian pelengkap untuk memperindah tempelan sendok

plastik , juga disesuaikan dengan warna bentuk bunga yang ciptakan, walaupun

terkadang ada siswa yang mencoba membentuk karakter yang kurang jelas tanpa

berpatokan pada karakter bunga yang telah ada atau berusaha menciptakan kreasi

sesuai dengan imajinasi mereka, tapi tetap memiliki nilai keindahannya sendiri.

b) Proseslem dan pengeringan

Di tahap ini siswa kelas VIII SMP Negeri 2Baraka Kecamatan Buntu Batu

Kabupaten Enrekang telah memasuki tahap pengerjaan dimana tahapan ini

merupakan tahapan utama untuk menentukan kualitas atau hasil dari pembuatan

lampu hias dari limbah anorganik. Proses awal adalah tahap pemberian lem dan

permukaan sendok plastik, tahapan ini dimulai dengan siswa kelas VIII membuat

cetakan lampu hias dengan menggunakan media botol Aqua.

Setelah sendok plastik telah terlumuri oleh lem secara sempurna fase

selanjutnya adalah proses penempelan tetapi tahapan ini tidak dapat dikerjakan

secara sendiri melainkan harus memerlukan bantuan orang lain oleh sebab itu

proses ini dikerjakan oleh 2 orang siswa secara bergantian, karena memerlukan

waktu lama dan cukup menguras tenaga sampai permukaan botol aqua benar-

benar tertutupi secara menyeluruh dengan sendok plastik.

Page 64: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

50

Setelah proses pemberian lem dan penempelan telah selesai selanjutnya

adalah pengeringan. Proses ini dapat dilakukan dengan mendiamkan botol aqua

yang telah tertutupi dengan potongan sendok plastik disaat proses

pengeringan,botol aqua yang tertutupi potongan sendok plastik dikeringkan secara

manual dengan diletakkan di dalam ruang kelas. Walaupun memerlukan waktu

yang cukup lama dalam proses pengeringan seperti ini dikarenakan sendok plastik

yang ditempelkan pada botol aqua tidak mendapatkan cahaya matahari secara

lansung dan hanya dikeringkan yang dara manual dengan udara di dalam kelas,

tapi hal ini lebih efektif untuk menghindari resiko, hal inilah yang dilakukan

siswa kelas VIII SMP Negeri 2Baraka dengan memperhatikan beberapa kali

proses pengeringan yang telah gagal maka proses pengeringan seperti ini diangap

lebih efektif oleh siswa.

c) Proses pewarnaan

Sesuai dengan namanya ‘lampu hias limbah anorganik’ sudah pasti akan

diberikan warna supaya tampilannya lebih indah dan menarik,Setelah semua

permukaan botol aqua tertutupi oleh potongan sendok plastik dan sudah berbentuk

sesuai dengan pola yang diinginkan maka sudah bisa diberikan warna.Pemberian

warna pada lampu hias yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang sesuai yang diinginkan.

TahapanPemberian warna ini merupakan tahapan yang dikerjakan oleh

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekangpada lampu hias tersebut harus benar-benar rata dan semua permukaan

sendok plastik tersebut dipastikan sudah diberi warna secarah menyeluruh dan

Page 65: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

51

tidak ada lagi bagian sendok plastik tersebut yang tidak memiliki warna atau

berwarna.

d) Pembuatan sekaligus pemasangan daun

Setelah proses pewarnaan selesai dilakukan. Siswa kelas VIII SMP Negeri

2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang mengunting kain flannel

yang telah memiliki pola dengan mengikuti ukuran pola yang telah ada dimana

pola yang sebelumnya telah diggambar tidak boleh lebih besar dibandingkan

dengan lampu hias tersebut. Setelah tahapan penguntingan pola daun pada kain

flanel dan jumlah daun tersebut sudah cukup, siswa mulai memasang dain tersebut

dengan cara menempelkan daun tersebut pada bagian bawa lampu hias atau botol

aqua yang sudah ada sesuai dengan urutan penempelan yang tepat dan sesuai

dengan pola lampu hias yang ada.

e) Pemasangan tempat duduk serta finisthing

Siswa kelas VIII SMP Negeri 2Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekangdi dalam membuat dudukan lampu lebih memilih hal praktis yaitu

dengan membeli kabel set yang sudah tersedia bersama tempat pemasangan lampu

yang dapat segera digunakan. Siswa berangapan hal ini lebih praktis dan tidak

telalu lama dibandingkan harus membuat sendiri dudukan lampu baik dari kayu

atau bahan yang lain tetapi ada juga sebagian siswa yang memilih tutup toples

sebagai tempat duduk dikarenakan bahanya mudah ditemukan, setelah semua

proses yang telah dilewati oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2Baraka Kecamatan

Buntu Batu Kabupaten Enrekang maka proses yang terakhir adalah finishing dan

Page 66: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

52

lampu hias dari limbah anorganik dalam hal ini sendok plastik sudah siap

digunakan.

2. Kualitas Lampu Hias dengan Mengguanakan Limbah Anorganik padaSiswa KelasVIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu BatuKabupaten Enrekang

Kualitas lampu hias benang obras pada siswa kelas VIII SMP Negeri

2Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang dapat di ukur dan

diklasifikasikan dalam beberapa aspek penilaian kualitas,yaitu terdiri atas

penilaian aspek kesatuan, kerumitan dan kesungguhan. Berdasarkan kriteria

penilaian kualitas tersebut dapat diuraikan ketercapaian kompetensi selama

kesungguhan dalam proses pembelajaran yang telah berlansung serta akan

didapatkan kesimpulan tentang tingkat baik buruknya hasil dari pemanfaatan

limbah anorganik dalam membuat karya kerajina lampu hias yang dihasilkan oleh

siswa di kelas VIIISMP Negeri 2Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekang dengan hasil pemaparan sebagai berikut:

a. Kesatuan (unity)

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada aspek kesatuan

siswa memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, dimana kelompok siswa

yang memiliki tingkatan nilai sangat baik dipengaruhi karena aspek penguasaan

bahan dan penggunaan teknik yang baik. Dimana, dalam proses menerapkan atau

pemilihan warna dapat disesuaikan berdasarkan objek yang telah dibuat serta

mampu memadukan beberapa objek serta warna-warna tertentu sehingga terlihat

Page 67: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

53

lebih sesuai baik itu dalam memadukan warna dan objek-objek yang telah

ditentukan berdasarkan ide dan gagasannya masing-masing. Hal ini dapat dilihat

dari hasil karya yang telah diciptakan. Dimana dari 25 siswa, yang di bagi menjadi

6 kelompok, dimana 2 kelompok mampu mencapai hasil yang memuaskan

bahkan memliki nilai dari 90-100% dansiswa mampu mencapai nilai mendekati

sempurna yaitu Adam Zaldi, Ade guestiono, Fatmawati dan Indra ramadhani yang

rata-rata nilainya dari indikator pencapaian tertinggi 100% mampu menghasilkan

95% dari nilai sempurna.

Selain itu 1 kelompok yang terdiri dari 4 siswa dari keseluruhan jumlah

siswa mendapatkan persentese tingkat pencapaian kompetensi antara 70-79% dari

pencapaian nilai tertinggi dengan nilai kualitatif relatif standar berdasarkan nilai

rata-rata aspek kesatuan yang dicapai, diperoleh Muh Rafli, Nuraminah Oktavia,

Surisna dan Yulfa. Hal tersebut didasari karena penguasaan bahan dan teknik

belum dapat diaplikasikan sepenuhnya dengan benar atau tidak sesuai dengan

langkah-langkah yang tepat.

b. Kerumitan (Complexity)

Pada indikator pencapaian tingkat kerumitan suatu karya, selain dari

aspek penguasaan bahan dan penggunaan teknik, yang juga menjadi hal utama

yang perlu diperhatikan yaitu pada aspek penentuan gagasan. Dalam proses

menciptakan suatu karya aspek penentuan gagasan akan mempengaruhi tingkat

kerumitan suatu karya, karena baik buruknya suatu gagasan yang telah ditentukan

akan bepengaruh besar pada objek yang dituangkan ke dalam karya. Sama halnya

dalam penerapan bahan, ketika dalam proses berkarya seoang pekerja seni

Page 68: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

54

menerapkan bahan dengan perhitungan yang baik dan matang maka akan

menghasilkan karya yang lebih berkualitas, baik itu dari segi kerapian maupun

dari segi lainnya sehingga dapat menghasilkan karya yang lebih bagus.

Berdasarkan penilaian dari segi tingkat kerumitan suatu karya, hasil

karya yang dihasilkan oleh siswa kelas VIII SMP 2 Baraka Kecamatan Buntu

Batu Kabupaten Enrekang tergolong sangat baik, dari 25 siswa ada 21 yang dibagi

menjadi 6 kelompok, 2 kelompok yang mendapat nilai 90-100, 3 kelompok yang

mendapat nilai dari 80-89 dan 1 kelompok yang mendapat nilai dari 70-79. Hal ini

membuktikan bahwa untuk menghasilkan seni terapan yang baik dan berkualitas,

terutama dari segi kesulitannya suatu karya terutama karya seni rupa terapan ,

tidak harus menggunakan bahan-bahan yang pada umumnya sering digunakan.

Namun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain seperti toples dan cat.

c. Kesungguhan (intensity)

Dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu karya dalam aspek

kesungguhan, yang paling ditekankan yaitu pada proses penguasaan bahan,

terutama dalam proses pemilihan dan penerapan warna pada objek yang telah

dibuat dalam bentuk sketsa. Selain dalam penggunaan warna, penggunaan teknik

juga sangat berpengaruh untuk memperoleh tingkat kesungguhan suatu karya,

dengan menggunakan teknik yang baik juga akan menghasilkan karya yang baik

ssmempengaruhi dua aspek penilaian kualitas sebelumnya karena ketika tingkat

kesungguhan suatu karya berhasil, tingkat kesatuandan kerumitan karya juga akan

berpengaruh.

Page 69: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

55

Dengan melihat serta mengamati hasil karya yang diciptakan oleh siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang,

secara keseluruhan sudah dapat dinyatakan memiliki tingkat kualitas yang baik

berhasil karena sebagian besar sudah cukup tau dan pintar dalam membuat karya

kerajinan lampu hias dari limbah karena dari 6 kelompok yang terdiri dari 25

siswa 3 kelompok yang mendapat nilai 90-100 dan 2 kelompok mendapat nilai

80-89, walaupun ada sebagian kecil siswa yang belum cukup tau dalam membuat

karya kerajinan lampu hias dari limbah anorganik tersebut.Hal ini disebapkan

karena kurangnya minat dan kreativitas siswa tentang dasar-dasar seni terapan

yang ada.

Page 70: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Proses pemanfaatan limbah anorganik yang berlansung di kelas VIISMP

Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang terdiri dari

beberapa tahapan penting yaitu menyiapkan bahan dan peralatan,lem dan

pengeringan, proses pewarnaan, proses pembuatan dan pemasangan daun,

proses pemasangan lampu dan kabel dan pembuatan tempat lampu serta

finishing. Dimana proses pengerjaan lampu hias limbah anorganik ini

memerlukan kecakapan, kreatifitas serta kerja sama yang baik diantara siswa

sehingga menghasilkan karya seni rupa terapan.

2. Kualitas lampu hias dengan menggunakan limbah anorganik yang dihasilkan

oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2Baraka Kecamatan Buntu Batu

Kabupaten Enrekang dapat dinyatakan memiliki tingkat kualitas yang baik,

ini dapat dilihat dari hasil karya yang mereka hasilkanilkan tergolong unik.

Penilaiannya dapat diukur berdasarkan indikator penilain kualitas yang

meliputi penilaian kesatuan, kerumitan dan kesungguhan. berdasarkana

indikator penilaian kualitas tersebut dapat disimpulkan dan diuraikan bahwa

hasil karya lampu hias kelas VIII SMP Negeri 2BarakaKecamatan Buntu

Batu Kabupaten Enrekangmemiliki tingkat kualitas yang baik.

56

Page 71: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

57

B. Saran

Setelah menguraikan tentang pemanfaatan limbah anorganik pada

pembuatan lampu hias sebagai materi seni rupa terapan maka penulis

menyarankan beberapa hal:

1. Agar siswa lebih meningkatkan minat dan kreatifitasnya untuk menghasilkan

karya-karya yang lebih baik terutama dalam penciptaan karya yang berbentuk

rupa dalam pembelajaran seni budaya di sekolah.

2. Guru seyogyanya dapat menjadi fasilitator dan menjadi sumber pemecahan

masalahan yang baik di dalam proses pembelajan. Oleh sebab itu guru harus

lebih kreatif dan lebih membuka serta menerima ide serta gagasan-gagasan

baru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran terutama dalam

pembelajaran seni budaya.

3. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk menyediakan lab seni untuk

meningkatkan kenyamanan siswa dalam berkaya seni rupa, Dengan adanya

lab siswa mempunyai tempat menuangkan kreativitas yang mereka punya.

4. Diharapkan kepada pemerintah maupun pihak sekolah untuk lebih

memberikan perhatian terkhusus pada mata pelajaran seni budaya dimana

mata pelajaran seni budaya memadukan antara teori dan praktek yang

memerlukanbeberapa fasilitas pendukung di dalam proses pembelajarannya

agar siswa dapat merasa aman dan lebih nyaman dalam mengespresikan

kreatifitas-kreatifitas mereka.

Page 72: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

58

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, D. Tanpa tahun. Pengertian Limbah.https://carapedia.com/pengertian_definisi_limbah_menurut_para_ahli_info3680.html diakses pada 20 juli 2016.

Badudu, Zain 1994. “Kamus Umum Bahasa Indonesia”.Semarang: GramediaPustaka Utama.

Departemen Pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud). 2000. Kamus BesarBahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdikbud, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT Panataran Jayapermai

Djamarah (1995:136) dalamhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media html diakses tanggal 15 Juli 2013

Frida Harapan, 2014. pengertian Lampu Hias. (Online)(http://www.rumahku.comdiakses 29 januari 2016)..

Gerlach dan Ely (1971) dalam http://wawan-junaidi.blogspot.com/ 2012/01/pengertian-media html diakses tanggal 15 Juli 2013

Haryono. 2002. Pengertian Seni Kriya. http://www mif19.tea’s Blog. Comdiaksespada 21 juni 2015

Hasan. 2012. Pengertian sampah. Universitas Sumatera Utararepository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal20 juli 2016.

I Wayan Seriyoga Partahttp://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-seni-kriya/diakses tanggal 17 Juli 2013

Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2014

KEPTUSAN MENPERINDAG RI NO. 231/MPP/KEP/7/1997 PASAL 1,https://carapedia.com/pengertian_definisi_limbah_menurut_para_ahli_info3680.html diakses pada 20 juli 2016.

Margono, 2010.Mari Belajar Seni Rupa._Jakarta: Pusat Pembukuan kementrianPendidikan Nasional.

Page 73: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

59

Meisar Ashari. 2016. Kritik Seni (sarana apresiasi dalam wahana kontempelasiseni). Makassar: Media Qita Foundation

Mirnawati, 2013. “Proses Pembuatan Kerajinan Batu Nisan di Desa LolloeKecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng”. Skripsi. Makassar: FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan.

Muliono., 2013.Kamus besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Notoatmodjo, Hasan, 2012, Jenis-Jenis Limbah Anorganik,Jakarta :Gramedia.

Pengertian Analisis Kualitatif, Di http://www mif19.tea’s Blog. Comdiakses pada16 Juli 2013

Prima Pena. Tim. 2006. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Gitamedia Pres.

Said. 2001. Pengertian limbah dan jenis-jenisnya.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-limbah-dan-jenis-jenisnya.html.

Setyosari, Punaji, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.Jakarta

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R &D.Bandung: Sinar Baru

Syamsuri. Sukri. A, dkk., 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIPUNISMUH Makassar

Tim Penyusun. 2003. Kamus Bahasa Indoneseia. Jakarta: Balai Pustaka.

http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-seni-kriya/

http://www.google.com/searh

http://www.anneahira.com/penelitian-deskriptif-kualitatif.htm diakses pada

tanggal 17 juni 2016.

http://google.map.com

http://idenide.blogspot.com/2013/09/prinsip-dasar-berkarya.html

Page 74: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

60

https://id.m.wikipsedia.com.pengertian anorganik-jenis-jenis

Page 75: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …
Page 76: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

A. Format Observasi

Teknikobservasidilakukandenganmengadakanpengamatanlangsungterhadapobje

k.Padapenelitianiniobjek yang akandiamatiadalahpemanfaatan limbah

anorganik dalam membuat karya kerajina lampu hias pada siswa kelas VIII

SMPN 2 Baraka, hal-hal yang harusdiamatiterdiriatas:

No

PembuatanLampuhiasdaripemanfaatanlimbahanorganik

Deskripsi

1 Menyiapkanalatdanbahan

Ketersedia sendok plastik, botol aqua, lem lilin,piloks, kain flael, kabel dan cucukan, fitting,lampu, gunting, pisau, dan tembakan lem,

2 Proses lem danpengeringan

Setelahtahappersiapanbahandanalatmakaselanjutnyayaitu proses lem da pengeringan, siswamegawali dengan memberikan lem padapermukaan sendok plastik yang sudah dipotongbagian bawanya, seluruh permukaan sendokplastik dilumuri lem kemudian ditempelkan padabotol aqua.

Page 77: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

3 Proses pewarnaa

Setelah semua sendok plastik ditempelkan padabotol aqua dan sudah tidak ada lagi permukaanbotol aqua yang terlihat, kemudian dilakukanpewarnaan menggunakan piloks dengan carasisemprotkann keseluruh permukaan sendokplastik.

4

Prose

pembuatansekaliguspemasangandaun

Untuk memperindah tampilan lampu hias kitatambahkan dengan hiasan daun denganmenggunakan kain flanel dengan cara mengambarpola daun pada kain flanel kemudian digunting,setelah daun terbentuk sesuai pola barulahdilakukan pemasangan daun pada lampu hiastersebaut.

5 Proses pemasanganlampu dan kabel

Setelahselesaipembuatan sekaligus pemasangandaun barulah pemasangan lampu dan kabeldilakukan.

55556 Pemasangan tempat

duduk sertafinishing

Tahapinimerupakantahapakhirdari prosespanjangpembuatanlampuhias dari limbahanorganikyaitumemasangdudukanlampudanmereapikannya.

Page 78: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

FORMAT WAWANCARA

Wawancara ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data tentang proses

pembuatansenikriyadenganmenggunakanteknikmozaikpadasiswakelas VIII SMP

Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Karena data ini sangat

penting dan kami butuhkan, maka kami mohon kesediaan anda untuk menjawab

pertanyaan secara obyektif, jujur dan sadar. Adapun isi deskripsiwawancara dan hasil

wawancara dari pertanyaan dasaryang diajukan oleh peneliti, adalah :

Nama Responden :Hartati, S. Pd (Guru Mata Pelajaran)

Tanggal Wawancara :29 Oktober 2016

Pertanyaan:

1. Menurut ibu bagaimana pelaksanaan mengajar Seni Budaya di KelasVIII

SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang?

Jawaban:

pelaksanaanmengajarsenibudaya di kelas VIII, selaluamandantertib,

karenasebagianbesardarimerekamatapelajaransenibudaya

menjadisalahsatumatapelajaranfavoritmereka.

2. Apa saja hasil karya Kerajinan dengna Pemanfaatan Limbah Anorganik yang

sudah dibuat oleh peserta didik kelasVIII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan

Buntu Batu Kabupaten Enrekang dalam pembelajaran Seni Budaya?

Jawaban:

Untukkelas VIIIpernah membuat lukisan bunga dari cangkang telur

Page 79: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

3. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran yang digunakan oleh guru

dengan kemampuan siswa dalam pembelajaran menciptakan karya Kerajinan

dengan Pemanfaatan Limbah Anorganik?

Jawaban:

Ya, ada

4. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

Siswakurangmemperhatikanketika guru menjelaskanmateri

5. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

Jawaban:

Salah satuupaya yang bisadilakukandenganmenarikperhatiansiswa di

awalpertemuan, bisadilakukandenganbernyanyiataubercerita dan memberikan

motivasi.

6. Apa sajakah yang mempermudah Ibu dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

Kesiapan/motivasisiswadalammenerimapelajaran dan kebijakan kepala

sekolah.

7. Bagaimana kualitas hasil kerajinan limbah anorganik yang dihasilkan oleh

siswa?

Jawaban:

Hasilnya cukup baik di lihat dari karya yang dihasilkan oleh siswa.

Wawancara dengan :

Page 80: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Responden : Sudirman, S.Pd (WakasekKurikulum)

TanggalWawancara : 29Oktober 2016

Pertanyaan:

1. Menurut bapak bagaimana pelaksanaan mengajar Seni Budaya di KelasVIII

SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang?

Jawaban:

Berjalansebagaimanamestinya, dansesuaidengankurikulum.

2. Apa saja hasil karya Seni kerajinan dengan pemanfaatan limbah anorganik

yang sudah dibuat oleh peserta didik kelasVIII SMP Negeri 2 Baraka

Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang dalam pembelajaran Seni

Budaya?

Jawaban:

Soal itu bisa ditanya langsung kepada guru mata pelajaran Seni Budaya

karena guru tersebut yang mengajarkan kepada mereka.

3. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran yang digunakan oleh guru

dengan kemampuan siswa dalam pembelajaran menciptakan karya kerajinan

dengan pemanfaatan limbah anorganik?

Jawaban:

Ya, pastiada

4. Hambatan apa saja yang dialami guru maupun peserta didik dalam

pembelajaran seni budaya khususnya dalam membuat karya kerajianan tangan

Jawaban:

Page 81: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Terbatasnya alat dan bahan yang dapat digunakan untuk mengajarkan karya

Seni kriya dengan pemanfaatan limbah anorganik, tetapi guru bidang studi

cukup kreatif dengan memanfaatkan alat dan bahan yang Seadanya, namun

alokasi waktu yang kurang, dan juga faktor internal dari siswa itu sendiri.

ANGKET PENELITIAN

Page 82: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Proses pembuatan karya kerajinan lampu hias dengan pemanfaatan limbah anorganik

pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baraka Kecamatan Buntu Batu Kabupaten

Enrekang

I. Keterangan Angket

1. Angket ini di maksudkan untuk memperoleh data objektif dari siswa dalam

penyusunan skripsi

2. Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam

penyelesaian studi

II. Petunjuk Pengisian Angket

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih

dahulu isi daftar identitas yang telah di sediakan.

2. Berilah tanda cek () pada kolom jawaban yang sesuai dan berikan

penjelasan/alasan Anda terhadap jawaban yang diberikan pada tempat yang

disediakan.

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua soal dapat

dijawab. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih atas

segala bantuannya.

III. Identitas siswa

Nama:Fatmawati

Kelas: VIII

No Jawaban Alasan

Page 83: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Anda menyukai

pelajaran seni budaya?

√ Tergantung materi yang

diberikan

2. Apakah Anda menyukai

pelajaran seni kriya dengan

menggunakan teknik mozaik?

√ Selain sebagai media hibran,

juga bisa melatih kreatifitas

siswa

3. Apakah anda mengerti tentang

seni kriya

√ Karenasayabarubelajarmateriin

i

4. Bagaimana menurut anda cara

mengajar guru tentang seni kriya

√ Baikdanserukarenalangsungme

ngajaksiswauntukpraktek,sekal

igusmenjelaskantentangseni

kriya, ini yang

membuatsiswatidakjenuh.

5. Media pembelajaran apa saja

yang digunakan guru dalam

proses pembuatan seni kriya

√ Botol aqua, sendok plastik,

kain flanel

6. Bagaimana perlakuan guru

terhadap anda pada saat proses

belajar mengajar?

√ Baik,

karenamembawamateritidakter

laluseriusselaluberkomunikasi

dengansiswa

8. Apakah anda merasakan ada

kemajuan setelah belajar seni

kriya

√ Ada

DOKUMENTASI

Page 84: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

FOTO PROSES PEMBELAJARAN

Page 85: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …
Page 86: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …
Page 87: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …
Page 88: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Foto Hasil karya kerajianan lampu hias pada siswa kelas VIII SMPN 2 Baraka

Page 89: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …
Page 90: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMP Negeri 2 Baraka

MATA PELAJARAN : Seni Budaya

ALOKASI WAKTU : VIII

STANDAR KOMPOTENSI : 4x40 Menit (2x Pertemuan)

KOMPOTENSI DASAR : 1.1 Mengapresiasi Karya Kerajinan Tangan

1.2 Menampilkan sikap apresiatif bagaimana

caraberkaryalampu hiasdengan pemanfaatan

limbah anorganik

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa Mampu:1.Mengetahui proses pembuatan lampu hias dengan media pemanfaatan limbah

anorganik2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan siswa dalam berkarya lampu hias

dengan media pemanfaatan limbah anorganik

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)

Tekun (Diligence)

Tanggung Jawab (Responsibility)

Ketelitian (Carefulness)

Kerja Sama (Cooperation)

Percya diri (Confidence)

Kecintaan (Lovely)

B. MATERI POKOK

Menampilkan sikap apresiatif berkarya lampu hias dengan mediapemanfaatan limbah anorganik

C. METODE PEMBAYARAN

Pendekatan CTL : Demonstrasi dan penugasan

Page 91: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama dan kedua

1. Kegiatan pendahuluan

Langkah-langakah membuat lampu hias dengan media

pemanfaatan limbah anorganik

Tahap proses pembuatan lampu hias dengan media pemanfaatan

limbah anorganik

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan

siswamengenai mareri yang akan diajarkan

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Bagaimana cara membuat lampu hias dengan media

pemanfaatan limbah anorganik

Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topic/tema materi materi yang akan

dipelajari dengan menerapakn prinsip alam takambang jadi

guru dan belajar dari aneka sumber

Menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran dan sumber belajar lain

Menfasilitasi terjaninya interaksi antara peserta didik

dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Menbiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

Page 92: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Menfasilitasi peserta didikmelalui pemberian tugas, diskusi

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis ,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut

Menfasilitasi peserta didik berkompeteb]nsi secara sehat

untuk meningkatkan prestasi belajar

Membuat karya lampu hias dengan media pemanfaatan

limbah anorganik

Menampilkan sikap apresiatif terhadap kerajina tangan

Menfasilitasi peserta didik membuat laporan ekplorasi yang

dilakukan baik melalui lisan maupun tulisan secara

individual maupun kelompok

Konfirasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Memberikan umpamam balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadia terhadap

keberhasilan peserta didik

Memberikan konfirasi terhadap hasil eksplorasi dan

elabolasi peserta didik melalui berbagai sumber

Memfasilitasi peserta merefleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Menfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

Berfunsi sebagai narasumber dan fasilator dalam

memjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar.

Membantu menyelesaikan masalah

Page 93: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Memberikan acuan agar peserta didik dapat

melakukan pengecekan hasil eksplorasi

Memberikan informasi untuk berekplorasi lebih

jauh

Memberikan motivasi kepada pesesra didikyang

kurang atau belum berpartisipasi aktif

3. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup:

Siswa dapat mengumpulkan tugas hasil karya pembuatan

lampu hias dengan media pemanfaatan limbah anorganik

Menyimpulkan materi pembelajaran

E. Sumber Belajar

Buku seni budaya

Media elektronik laptop

F. PENILAIAN

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajar

Indikator pencapaianKompotensi

Penilaian

TeknikBentukInstrumen Contoh

Instrumen

Teknikberkaryapembuatan lampuhias dengan mediapemanfaatan limbahanorganik

Penguasaanindividu/kelompok

Tugasproyek

Menampilkan karya siswasetelah melekukanpembuatan lampu hiasdengan pemanfaatanlimbah anorganik

Pasui, Oktober 2016

Mengetahui,

Kepala SMPN 2 Baraka Guru Mata Pelajaran Seni Budaya

..................................... ...................................

Page 94: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMP Negeri 2 Baraka

MATA PELAJARAN : Seni Budaya

ALOKASI WAKTU : VIII

STANDAR KOMPOTENSI : 4x40 Menit (2x Pertemuan)

KOMPOTENSI DASAR : 1.1 Mengapresiasi Karya Kerajinan Tangan

1.2 Menampilkan sikap apresiatif bagaimana cara

berkarya lampu hias dengan pemanfaatan

limbah anorganik

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa Mampu :

1. Mengetahui pengertian lampu hias

2. Menyebutkan jenis-jenis lampu hias

3. Menyebutkan tata cara berkarya lampu hias

4. Membuat atau menggambar lampu hias

Karakter siswa yang diharapkan :Disiplin (Discipline)

Tekun (Diligence)

Tanggung Jawab (Responsibility)

Ketelitian (Carefulness)

Kerja Sama (Cooperation)

Percya diri (Confidence)

Kecintaan (Lovely)

B. MATERI POKOK

Karya lampu hias

C. METODE PEMBAYARAN

Pendekatan CTL : Demonstrasi dan penugasan

Page 95: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama dan kedua

1. Kegiatan pendahuluan

Apresiasi dan motivasi

Memberikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa

Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa

mengenai materi yang akan diajarkan

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Peserta didik membaca referensi jenis karya lampu hias

Peserta didik melihat contoh gambar karya lampu hias

diterapkan oleh gurunya

Peserta didik harus mendiskripsikan karya berdasarkan

teknik pembuatannya

Menfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik serta

antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Menbiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

Menfasilitasi peserta didikmelalui pemberian tugas, diskusi

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis

Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis ,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut

Page 96: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

Menfasilitasi peserta didik berkompeteb]nsi secara sehat

untuk meningkatkan prestasi belajar

Membuat karya lampu hias dengan media pemanfaatan

limbah anorganik

Menampilkan sikap apresiatif terhadap kerajina tangan

Menfasilitasi peserta didik membuat laporan ekplorasi yang

dilakukan baik melalui lisan maupun tulisan secara

individual maupun kelompok

Konfirasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Memberikan umpamam balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadia terhadap

keberhasilan peserta didik

Memberikan konfirasi terhadap hasil eksplorasi dan

elabolasi peserta didik melalui berbagai sumber

Memfasilitasi peserta merefleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Menfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

Berfunsi sebagai narasumber dan fasilator dalam

memjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar.

Membantu menyelesaikan masalah

Memberikan acuan agar peserta didik dapat

melakukan pengecekan hasil eksplorasi

Memberikan informasi untuk berekplorasi lebih

jauh

Memberikan motivasi kepada pesesra didikyang

kurang atau belum berpartisipasi aktif

Page 97: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

3. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Siswa dapat mengumpulkan tugas hasil karya pembuatan

lampu hias dengan media pemanfaatan limbah anorganik

Menyimpulkan materi pembelajaran

E. Sumber Belajar

Buku seni budaya

Media elektronik laptop

F. PENILAIAN

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajar

Indikator pencapaiankompotensi

Penilaian

TeknikBentukInstrumen

ContohInstrumen

Mengidintifikasijenis karya lampuhias

Mendeskripsikankarya lampu hiasberdasarkan teknikpembuatannya

Penguasaanindividu/kelompok

TugasRumah

Membuatgambarlampu hias

Pasui, Oktober 2016

Mengetahui,

Kepala SMPN 2 Baraka GuruMata Pelajaran Seni Budaya

................................... ...................................

Page 98: PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK DALAM MEMBUAT KARYA …

RIWAYAT HIDUP

KURNIA, lahir tanggal 18Mei 1991 di Gura, Kabupaten Enrekang. Anak keenam

dari enam bersaudara dari pasangan Rusli Ali. R dan Pidana. Penulis mulai

memasuki jenjang Pendidikan Dasar pada tahun 1998SDN 79 GuraKabupaten

Enrekang dan tamat tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 2 Baraka Kabupaten Enrekang dan tamat tahun 2007.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di MAN 1 Baraka

Kabupaten Enrekang dan tamat pada tahun 2010.

Kemudian pada tahun 2011penulis berhasil lulus dan terdaftar sebagai mahasiswa

Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Program Stara 1 (S1) . Karya tulis yang

telah dibuat adalah “Pemanfaatan Limbah Anorganik Dalam Membuat Karya

Kerajinan Lampu Hias Pada Siswa Kelas V111 SMP Negri 2 Baraka Kecamatan

Buntu Batu Kabupaten Erekang ”.yang disajikan dalam mata kuliah seminar

pendidikan Seni Rupa.