PEMANFAATAN INSTAGRAM OLEH PERPUSTAKAAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
TRI YOKO AZIS SAPUTRO
NIM. 1112025100101
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H/2019M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan
pengutipannya dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
memperoleh hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia untuk
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan sanksi yang berlaku di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 April 2019
Tri Yoko Azis Saputro
i
ABSTRAK
Tri Yoko Azis Saputro(NIM. 1112025100101).Pemanfaatan Instagram
oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Skripsi di
bawah bimbingan Muhammad Azwar, M.Hum. Program Studi
Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini membahas tentang Pemanfaatan Instagram oleh
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pemanfaatan Instagram oleh Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Untuk mengetahui cara Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memilih konten yang akan diunggah
pada Instagram, dan untuk mengetahui fitur Instagram apa saja yang
dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah Kepala Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis dan pengelola Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, sedangkan teknik
pengumpulan data adalah wawancara, studi pustaka dan dokumentasi.
Teknik penguji keabsahan data menggunakan teknik kredibilitas dengan
metode triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Hasil penelitian
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis telah memanfaatkan
Instagram untuk mempromosikan layanan, fasilitas, dan kegiatan yang
mereka miliki. Untuk menentukan konten yang akan diunggah pada akun
Instagramnya, Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memiliki
kebijakan yang ditentukan pada rapat kerja tahunan, dan untuk
mengunggah konten, Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
memiliki alur dalam menentukan tema, pembuatan konten, dan peninjauan
konten sebelum diunggah. Fitur-fitur Instagram yang telah dimanfaatkan
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis adalah membagikan
foto dan video, cerita, pesan dirrect, jejak pendapat, siaran langsung, dan
hashtag. Ada beberapa fitur yang belum dimaksimalkan oleh Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, yaitu komentar dan akun Bisnis.
Kata Kunci: Instagram, Promosi, Perpustakaan Perguruan Tinggi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan Syukur Penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan.
Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-
besarnya kepada ayahanda tercinta Alm Paimo, ibunda tercinta ibu
Sulinem dan kakanda tersayang Purningsih dan Purwanti yang telah
memberikan dukungan kepada penulis hingga sampai menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas
dari dukungan motivasi dari semua pihak dan dapat diselesaikan. Maka
dari itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
4. Bapak Muhammad Azwar, M. Hum, selaku dosen pembimbing penulis
yang telah membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen pembimbing akademik.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.
7. Ibu Anastasya Santi selaku kepala Perpustakaan Institut Teknologi Dan
Bisnis Kalbis yang telah menjadi narasumber penelitian penulis.
8. Ibu Dwi Juliyanti selaku Staf Perpustakaan Institut Teknologi Dan Bisnis
Kalbis yang telah menjadi narasumber penelitian penulis.
9. Terima kasih kepada sahabat peneliti Santi Puspita Dewi yang sama-sama
berjuang dan saling mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih kepada ―741‖ sahabat peneliti Putra Arsyi Anugerah, Nuril
Huda S, Ahmad Subhan Fatah M, Abdul Hafiz Dinullah, Abdul Latif
Fathoni, Muhammad Nur, Hoerullah, Rahmat Hidayatullah, M. Doni
Fadillah, yang selalu membantu dan memberikan semangat sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Terima kasih pula kepada teman-teman penulis Luki Budiawan,Zulfikar
Arman,Kibar Sumanja, Febri Nurul Huda, Eko Raharjo,Sobri Yogi
Bilowo, Ari Rama, M. Braja Maulana, Ihsan Rolis, Djalinus Ali Rosyidi,
Gita Dwi Noviani, Anita Aditya, Vinny Editia, Fifit Fitriani, Henty
Lesviani, Siti Sulthonah, Dede Nurfiyani, Annisa Rahmawati, Audina
Gita, Faiz Muhammad dan seluruh teman-teman Jurusan Ilmu
Perpustakaan angkatan 2012 terutama kelas C.
12. Terima kasih kepada teman-teman di KKN ETERNAL WINGS 2015 yaitu
Athini, Alif, Harjuno, Putri, Amalia, Nurul, Santi, Agi, Agasti, Dimas,
Farah, Zahra, Daud, Rara, Minchah yang selalu memberikan yang terbaik.
Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan
tugas akhir ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, Terimakasih
untuk segalanya, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan
doa yang sudah diberikan kepada penulis, Aamiin.
Jakarta,8 April 2019
Tri Yoko Azis Saputro
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. I
KATA PENGANTAR ........................................................................................... II
DAFTAR ISI ........................................................................................................ IV
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... VI
DAFTAR TABEL ............................................................................................... VI
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... VIII
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
E. Definisi Istilah ........................................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 13
A. Perpustakaan .............................................................................................. 13
1. Pengertian Perpustakaan .................................................................... 13
2. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi............................................ 16
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi.............................................. 18
4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................... 20
5. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................. 21
B. Promosi Perpustakaan ............................................................................... 23
1. Definisi Promosi Perpustakaan .......................................................... 23
2. Tujuan Promosi .................................................................................. 25
3. Cara – Cara Promosi .......................................................................... 27
4. Media Promosi Perpustakaan ............................................................. 28
C. Jejaring Sosial ........................................................................................... 31
1. Definisi Jejaring Sosial....................................................................... 31
2. Fungsi Jejaring sosial ......................................................................... 32
3. Jejaring Sosial dalam Perpustakaan ................................................... 33
4. Manfaat Penggunaan Jejaring Sosial oleh Perpustakaan ................... 34
5. Optimalisasi Jejaring Sosial oleh Perpustakaan ................................. 35
D. Instagram ................................................................................................... 36
1. Pemanfaatan Instagram pada Perpustakaan ....................................... 37
2. Fitur-Fitur Instagram .......................................................................... 38
E. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 41
BAB IIIMETODE PENELITIAN ..................................................................... 44
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 44
B. Sumber Data .............................................................................................. 45
C. Teknik Penentuan Informan ...................................................................... 46
D. Subjek Penelitian (Informan) .................................................................... 47
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 47
F. Teknik Pengujian Keabsahan Data ........................................................... 48
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 49
H. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 50
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 52
A. Profil Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis ........................ 52
1. Sejarah Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis............... 52
2. Lokasi ................................................................................................. 53
3. Visi Perpustakaan ............................................................................... 53
4. Misi Perpustakaan .............................................................................. 53
5. Tujuan Perpustakaan .......................................................................... 54
6. Struktur Organisasi Perpustakaan ...................................................... 55
7. Koleksi Perpustakaan ......................................................................... 55
8. Aturan Peminjaman ............................................................................ 55
9. Fasilitas Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis ............. 56
10. Program Unggulan Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis ................................................................................................. 62
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 63
1. Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan ....................... 63
2. Cara Pemilihan Konten Instagram Perpustakaan Institut Teknologi
Dan Bisnis Kalbis ............................................................................... 69
3. Fitur Instagram yang dimanfaatkan dalam melakukan promosi ........ 73
C. Pembahasan ............................................................................................... 82
1. Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan ....................... 82
2. Cara Menentukan Konten yang Akan Diunggah ada Akun
Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis........... 87
3. Fitur Instagram yang Dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis .............................................................. 90
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 95
A. Kesimpulan .................................................................................................. 95
B. Saran ............................................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Koleksi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis ............................ 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis...... 55
Gambar 4. 2 Visitor Counter ............................................................................................. 57
Gambar 4. 3 Lounge Area ................................................................................................. 57
Gambar 4. 4 Ruang Rekreasi ............................................................................................ 58
Gambar 4. 5 Meja Sirkulasi .............................................................................................. 58
Gambar 4. 6 Ruang Diskusi .............................................................................................. 59
Gambar 4. 7 Ruang Diskusi Lesehan ................................................................................ 59
Gambar 4. 8 Thesis and E-Journal Area ........................................................................... 60
Gambar 4. 9 Self-reading Area ......................................................................................... 61
Gambar 4. 10 Area baca dan ruang multifungsi ............................................................... 61
Gambar 4. 11 Promosi koleksi baru yang diunggah oleh akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.......................................................... 66
Gambar 4. 12 Info Kegiatan Perpustakaan pada akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis ...................................................................... 66
Gambar 4. 13 Unggahan akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis mengenai fasilitas Perpustakaan ..................................................... 67
Gambar 4. 14 Konten literasi informasi yang diunggah oleh akun Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis ................................... 67
Gambar 4. 15 Unggahan foto Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis ...................... 74
Gambar 4. 16 Unggahan Instastory Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis .............................................................................................. 75
Gambar 4. 17 Fitur Polling yang digunakan oleh @kalbislibrary .................................... 76
Gambar 4. 18 Konten IGTV Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis ............ 77
Gambar 4. 19 Hashtag yang digunakan pada konten yang diunggah ............................... 79
Gambar 4. 20 interaksi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis dengan
pengikutnya di Instagram ........................................................................... 80
Gambar 4. 21 Komentar pada konten yang diunggah ....................................................... 81
Gambar 4. 22 Profil @kalbislibrary yang sudah menggunakan akun bisnis ................... 82
Gambar 4. 23 Alur Penentuan Konten Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis .............................................................................................. 90
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Transkrip Wawancara
Lampiran 2: Surat Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 3: Surat Izin Penelitian
Lampiran 4: Surat Pergantian Judul Skripsi
Lampiran 5: Surat Penguji Skripsi
Lampiran 6: Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini tidak lepas dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbelanja,
berkomunikasi, belajar, dan lain-lain merupakan salah satu contoh
perubahan gaya hidup masyarakat yang tadinya masih menggunakan cara
konvensional (bertemu langsung dengan objek), saat ini beralih
menggunakan media yang didukung oleh teknologi informasi. Perubahan
tersebut dikarenakan perubahan masyarakat dalam efisiensi kerja.
Di era net generation yang disokong oleh perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), dan ilmu pengetahuan mendorong
perubahan pola hidup manusia. TIK sangat membantu aktivitas manusia
sehingga pola hidup manusia cenderung lebih dituntut dengan kecepatan,
termasuk dalam memenuhi kebutuhan informasi.Perkembangan teknologi
informasi membantu mempermudah pekerjaan dan untuk menunjang
kepentingan manusia. Hal ini tentu dapat memberi dampak positif dan
negatif bagi penggunanya, untuk itu perlu selektif dan bijaksana dalam
pemakaiannya. Fasilitas dan kemudahan akses informasi yang tersedia di
atas, salah satunya dikarenakan adanya jaringan internet yang mendukung.
Dengan adanya internet semua orang dengan sangat leluasa untuk mencari
dan menyebarluaskan informasi. Data statistik pengguna internet di
Indonesia tahun 2016 menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa
2
Internet Indonesia) yaitu sebanyak 132,7 juta jiwa atau sekitar 51,5% dari
jumlah penduduk Indonesia sebanyak 256,2 juta jiwa.
Perubahan tersebut pun menjalar pada perpustakaan. Teknologi dan
perpustakaan merupakan bagian yang yang tidak terlepaskan. Hal ini
sesuai dengan yang diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun
2007 tentang perpustakaan pada pasal 12 yang berbunyi: koleksi
perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan
sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.1
Seperti yang terdapat di ayat al-Qur‘an surat Ar-Rahman ayat: 33
وس إن استطعتم أن تىفذوا مه أقطار السم اوات يا معشز الجه وال
والرض فاوفذوا ل تىفذون إل بسلطانArtinya:“Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan.”
Dalam ayat tersebut berisi anjuran bagi siapapun yang bekerja di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk berusaha mengembangkan
kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai menembus (melintas) penjuru
langit dan bumi.Namun al-Qur‘an memberi peringatan agar manusia
bersifat realistik, sebab betapapun baiknya rencana, namun bila
kelengkapannya tidak dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi.
Kelengkapan itu adalah apa yang dimaksud dalam ayat itu dengan istilah
sulthan, yang menurut salah satu pendapat berarti kekuasaan,
1Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
Tentang Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007).
3
kekuatanyakniilmu pengetahuan dan teknologi.Tanpa penguasaan
dibidang ilmu dan teknologi jangan harapkan manusia memperoleh
keinginannya untuk menjelajahi luar angkasa. Oleh karena itu, manusia
ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Menurut Tafsir Al- Mishbah oleh M. Quraish Shihab ayat diatas
menegaskan bahwa mereka tidak dapat menghindar dari
pertanggungjawaban serta akibat-akibatnya. Allah menentang mereka
dengan menyatakan: ‖hai kelompok jin dan manusia yang durhaka, jika
karena sanggup menembus keluar menuju penjuru-penjuru langit dan bumi
guna menghindar dari pertanggungjawaban atau siksa yang
menimpakanmu itu, maka tembuslah keluar. Tetapi sekali-kali kamu tidak
dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan, sedangkan kamu tidak
memiliki kekuatan Maka nikmat tuhan kamu berdua yang manakah yang
kamu berdua ingkari?‖2.
Dewasa ini internet sudah menjadi teman dekat bagi manusia, hampir
tidak ada jarak antara internet dan manusia. Informasi yang mereka
butuhkan bisa dengan sangat cepat dicari melalui internet. Kemunculan
media sosial pun memberikan andil yang sangat besar dalam penggunaan
internet di kehidupan manusia, karena fitur yang ada di media sosial
berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia. Menurut data APJII, dari
132,7 juta pengguna internet, 97,4% atau 129,2 juta mengakses media
2M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), 400–402.
4
sosial. Media sosial sendiri banyak dimanfaatkan untuk berbagi informasi,
berdagang, hingga mempromosikan website atau layanan dengan cara
menghubungkan dengan sumber informasi utamanya.
Dengan internet dan sosial media yang ada saat ini seharusnya bisa
dimanfaatkan oleh perpustakaan sebagai ajang eksistensi dan juga sebagai
media untuk memberikan jasanya kepada lingkungan pemakai.
Perpustakaan merupakan penyedia informasi bagi masyarakat yang
seharusnya ikut berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi
masyarakat di era net generation saat ini.
Perpustakaan sebagai perpustakaan non profit memanfaaatkan media
sosial untuk berkomunikasi bahkan mempromosikan informasi yang
mereka miliki kepada masyarakat dimana dengan memanfaatkan media
sosial perpustakaan akan lebih dimudahkan dalam melakukan
promosi.Dengan memanfaatkan media sosial dalam berbagi informasi
yang dimiliki oleh perpustakaan bukan berarti akan mengurangi jumlah
kunjungan pemustaka, tetapi seharusnya pemustaka tahu apa saja produk
yang dimiliki oleh perpustakaan
Dalam eksistensinya di media sosial, maka perpustakaan dapat
memperlihatkan keunggulan dan keunikan perpustakaanya, misalkan
koleksi, fasilitas, informasi terbaru, dan lainnya.3 Dengan memperlihatkan
keunggulan maka perpustakaan ikut berperan aktif dalam media social
3Endang Fatmawati, ―Dampak Media Sosial terhadap Perpustakaan,‖ Libraria 5,
no. 1 (Juni 2017): 12.
5
guna menyajikan informasi yang sehat bagi warganet. Fungsi/ peran
perpustakaan
Media sosial dapat juga dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk
mempromosikan apa yang ada di perpustakaan. Dengan promosi melalui
media sosial, perpustakaan akan dengan mudah memperlihatkan
keunggulan yang mereka miliki dengan efisien. Promosi perpustakaan
pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara perpustakaan
dengan pemustaka dengan tujuan utama memberikan informasi tentang
produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk
pemustaka untuk memanfaatkan terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan.4 Menurut Binalay promosi dapat menggiring opini seseorang
agar dapat mengenal produk, lalu memahaminya, berubah sikap,
menyukai, yakin, kemudian ingin mendapatkannya dan selalu ingat akan
produk tersebut.5
Ada beberapa media sosial yang dapat digunakan untuk media
promosi perpustakaan seperti Instagram, Facebook, Twitter, Line dan lain-
lain. Media sosial paling aktif yang digunakaan untuk media promosi saat
ini adalah Instagram. Saat ini Instagram sedang digandrungi di tengah
masyarakat. Pengguna aktif bulanan atau monthly active user (MAU)
Instagram menembusangka 1 miliar per juni 2018. Perkembangan
Instagram yang begitu pesat tidak lepas dari inovasi-inovasi yang
4Anita Binalay, ―Manfaat Promosi Perpustakaan Pada Mahasiswa Fispol Dalam
Meningkatkan Jumlah Pemustaka Di Upt Perpustakaan Universitas Sam Ratulangi,‖
Jurnal Acta Diurna 5, no. 3 (2016): 3. 5Binalay, 4.
6
diciptakan oleh Instagram, seperti instastories yang hampir menyerupai
Snapchat, bahkan sekarang Instagram telah meluncurkan fitur IGTV,
dimana fitur tersebut dapat memuat video berdurasikan satu jam dalam
bentuk vertikal. Sehingga media sosial yang berisikan konten utama
berupa gambar dan video memberikan kenyamanan bagi penggunanya.6
Dengan pengguna aktif terbanyak, maka pengguna Instagram
diproyeksi akan bertambah menjadi 2 miliar dalam lima tahun ke depan.
Salah satu faktornya adalah Instagram sangat popular di kalangan anak-
anak muda, bahkan pamornya melebihi Facebook yang mana
perkembangan penggunanya lebih lamban dan stagnan.7
Dengan ketenaran Instagram di kalangan anak muda, maka
Instagram dapat dimanfaatkan bagi perpustakaan perguruan tinggi untuk
mempromosikan perpustakaannya. Menurut Fatmawati, penggunaan
media sosial di perpustakaan perguruan tinggi bisa membangun aktivitas
berbagi pengetahuan dan meningkatkan komunikasi ilmiah. Dengan
memanfaatkan media sosial dalam menyajikan informasi, akan
memberikan ruang tersendiri bagi civitas akademik perguruan tinggi
dalam saling bertukar informasi, dan berdiskusi.8
6Fatimah Kartini Bohang, ―Juni 2018, Pengguna Aktif Instagram Tembus 1
Miliar - Kompas.com,‖ diakses 21 Mei 2019,
https://amp.kompas.com/tekno/read/2018/06/21/10280037/juni-2018-pengguna-aktif-
instagram-tembus-1-miliar. 7Tommy Kurniawan, ―Kian Meroket, Jumlah Pengguna Instagram Ditaksir Capai
2 Miliar,‖ liputan6.com, 26 Juni 2018,
https://www.liputan6.com/tekno/read/3570031/kian-meroket-jumlah-pengguna-
instagram-ditaksir-capai-2-miliar. 8Fatmawati, ―Dampak Media Sosial terhadap Perpustakaan,‖ 13.
7
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis merupakan salah
satu perpustakaan yang memanfaatkan media sosial untuk
mempromosikan keunggulan dari perpustakaannya. Dengan visi perguruan
tinggi yang mengunggulkan bidang teknologi, maka tak heran jika
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis sangat aktif dalam
menggunakan media sosial untuk media promosi. Media sosial yang
digunakan PerpustakaanInstitut Teknologi dan Bisnis Kalbis diantaranya
adalah Facebook, Instagram, Twitter, dan Line.
Dari beberapa media sosial yang digunakan, Instagram merupakan
media sosial yang paling aktif digunakan oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam mempromosikan perpustakaannya, hal
ini dilihat dari jumlah dan waktu unggahan dengan rata-rata unggahan 3
kali sehari, jumlah follower yang sudah mencapai 1099 follower, serta
jumlah like dan komentarInstgram lebih banyak dari media sosial lain
yang digunakan. Selain itu, Instagram merupakan media sosial yang saat
ini sedang digandrungi anak muda.
Pengamatan penulis pada akun Instagram @kalbislibrary, Konten-
konten yang mereka unggah pada akun mereka sangat beragam, mulai dari
koleksi perpustakaan, sosialisai penggunaan perpustakaan, hingga kegiatan
yang dilaksanakan di perpustakaan. Saat ini konten yang sudah di unggah
oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis mencapai lebih
dari enam ratus (600) unggahan. Selain itu, Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis juga memanfaatkan fitur Instastory dalam
8
berkomunikasi dengan pengikutnya. Dengan keragaman konten yang
diunggah pada akun Instagramnya, tetapi respon dari pengikutnya begitu
sedikit jika dilihat dari komentar dan suka di setiap unggahan.
Salah satu alasan penulis menjadikan Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis sebagai tempat penelitian yaitu karena
keaktifan perpustakaan dalam mempromosikan perpustakaan, selain itu
konten yang mereka unggah sangat beragam, dan bukan hanya swafoto
dari perpustakaannya, tetapi komentar dan suka dari pengikutnya sangat
sedikit. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul penelitian mengenai ―Pemanfaatan Instagram oleh
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Adapun pembatasan dan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pembatasan Masalah
Agar lebih terarah dan tidak menyebabkan perluasan
pembahasan, maka peneliti membatasi masalah kepada:
a. Pemanfaatan Instagram dalam kegiatan promosi di Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
b. Cara pemilihan konten yang akan diunggah pada akun Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
c. Fitur Instagram yang dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis.
2. Rumusan Masalah
9
Untuk mempermudah mengetahui pemanfaatan Instagram dalam
promosi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, maka
dituangkanlah rumusan di atas ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
a. Bagaimana PerpustakaanInstitut Teknologi Dan Bisnis Kalbis
memanfaaatan Instagram dalam kegiatan promosi Perpustakaan?
b. Bagaimana cara Perpustakaan Institut Teknologi Dan Bisnis
Kalbismemilih kontenyang akan diunggah pada Instagram?
c. Apa saja fitur Instagram yang dimanfaatkan oleh Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah
penulis ingin mengetahui:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan Instagram oleh PerpustakaanInstitut
Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam promosi perpustakaan.
2. Untuk mengetahui cara Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis memilih konten yang akan diunggah pada Instagram.
3. Untuk mengetahui fitur Instagram apa saja yang dimanfaatkan oleh
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi banyak pihak, di antaranya:
1. Manfaat Teoritis
10
Diharapkan penelitian ini mampu menyumbangkan pemikiran
dalam ilmu pengetahuan agar mampu mengelola media sosial
Instagram menjadi suatu alat bantu promosi tentang aktifitas pada
perpustakaan.
2. Manfaat praktis
Melalui kegiatan penelitian ini penulis mampu mengangkat sarana
media sosial Instagram pada perpustakaan dan kualitas promosi di
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
E. Definisi Istilah
Instagram adalah sebuah jejaring sosial yang memungkinakan
penggunanya berbagi informasi melalui gambar dan video. Instagram
berasal dari kata 'instan'. Ini berarti kategori cepat yang fungsinya untuk
membuat foto cepat, sedangkan kata ‗gram‘ diambil dari kata ‗telegram‘
yang bermaksud untuk berkirim informasi ke orang lain dengan cepat.9
promosi perpustakaan adalah cara dalam memberikan informasi
kepada khalayak atau masyarakat untuk mengenai layanan, fasilitas,
produk, kegiatan dan hal lain yang dimiliki Perpustakaan yang
diperuntuhkan untuk pemustaka.
perpustakaan, promosi bertujuan unuk memfasilitasi komunikasi
antara pihak perpustakaan dan pihak pengguna. Promosi bisa digunakan
dalam beberapa cara, cara yang utama promosi dibagi menjadi beberapa
9Muhammad Azwar dan Siti Sulthonah, ―The Utilization of Instagram as a Media
Promotion: the Case Study of Library in Indonesia,‖ Insaniyat: Journal of Islam and
Humanities 2, no. 2 (2018): 148.
11
bentuk, beberapa sistem dalam promosi yaitu, pemakai (audience), saluran
(channel), berita atau pesan (message), komunikator.10
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang dikelola
oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan
perguruan tinggi, dengan kata lain perpustakaan perguruan tinggi yakni
perpustakaan universitas, departemen, jurusan, lembaga lain yang di
bawah naungan perguruan tinggi.11
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dan demi mencapai pembahasan yang
bersifat kronologis sehingga memudahkan proses pemahaman isi, maka
penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, definisi istilah dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan pustaka yang
digunakan dalam kegiatan penelitian. Seperti pengertian
perpustakaan khusus, pengertian promosi, tujuan promosi,
10
Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999), 5. 11
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991), 160.
12
dan juga membahas tentang jejaring sosial.Pada bab ini juga
terdapat penelitian terdahulu.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang
digunakan yaitu terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian,
karakteristik informan, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan dan analisis data dan jadwal penelitian.
BAB lV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang profil objek penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan Instagram
dalam kegiatan promosi Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis, cara pemilihan konten yang akan
diunggah, dan fitur-fitur Instagram yang dimanfaatkan
dalam melakukan promosi.
Bab V Penutup
Bab ini merangkum hasil penelitian yang di lengkapi
dengan kesimpulan dan saran. Pada bagian akhir terdapat
daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang menjelaskan
tentang penelitian ini.
13
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan
1. Pengertian Perpustakaan
Istilah perpustakaan pada dasarnya bukan sesuatu yang asing
sebab hampir di sebagian masyarakat kita mengenal kata perpustakaan.
Ketika mendengar istilah perpustakaan, langsung terbayang tumpukan
buku-buku yang tersusun rapi pada rak dalam suatu ruangan. Secara
umum perpustakaan sangat erat hubungannya dengan kumpulan buku-
buku tetapi berbeda dengan toko buku.
Dalam bahasa indonesia istilah perpustakaan berasal dari kata
―pustaka‖ yang berarti kita atau buku-buku. Kemudian kata ―pustaka‖
ditambahkan awalan ―per‖ dan akhiran ―an‖, menjadi ―perpustakan‖.
Perpustakan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan,
gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi yang disusun dan
diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca. 12 Perpustakaan
adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan
pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk
digunakan secara berkesinambungan oleh pemkainya sebagai sumber
12
Sutarno-NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasann Obor Indonesia,
2003), 7.
14
informasi. 13 Dalam pengertian sederhana, perpustakaan diartikan
sebagai kumpulan buku, atau bangunan fisik sebagai tempat buku
dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan
pemakai.14
Dari beberapa pengertian diatas, penulis membuat kesimpulan
bahwa perpustakaan secara umum adalah suatu unit kerja yang berupa
tempat mengumpulkan, menyimpan, dan memelihara koleksi bahan
pustaka yang diatur untuk memberikan kemudahan bagi pemakainya
dalam pencarian informasi.
Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis perpustakaan, yaitu:
a. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Merupakan Perpustakaan Nasional yang berkedudukan di Ibu
Kota Negara Indonesia yang mempunyai jangkauan dan ruang
lingkup secara Nasional dan merupakan salah satu lembaga
pemerintah Non departemen yang bertanggung jawab langsung
kepada Presiden.
b. Badan Perpustakaan Daerah
Badan perpustakaan daerah atau lembaga lain yang sejenis
adalah yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang
mengelola perpustakaan.
13
C. Larasati Milburga, Membina perpustakaan sekolah (Yogyakarta: Kanisius,
1991), 17. 14
Lasa-Hs, Manajemen perpustakaan sekolah (Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2007), 12.
15
c. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum diibaratkan sebagai universitas rakyat,
atau universitas masyarakat, maksudnya adalah, perpustakaan
umum adalah lembaga pendidikan bagi masyarakat umum.
d. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan yang berada di perguruan tinggi baik berbentuk
Universitas, Akademi, Sekolah Tinggi, maupun Institut. Tugas dan
fungsi perpustakaan adalah dalam rangka melaksanakan Tri
Dharma perguruan tinggi meliputi, pendidikan, penelitian atau riset
dan pengabdian kepada masyarakat.
e. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah berada di sekolah, dikelola sekolah dan
berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian
sederhana, menyediakan bahan bacaan, dan tempat rekreasi bagi
siswa.
f. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus berada pada lembaga-lembaga
pemerintahan dan swasta. Perpustakaan khusus diadakan sebagai
sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan baik
langsung maupun tidak langsung dengan instansi indukny.
16
g. Perpustakaan Lemabaga Keagamaan
Merupakan perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh
lembaga-lembaga keagamaan, misalnya perpustakaan masjid dan
gereja.15
2. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 55 menyebutkan
bahwa salah satu syarat untuk menyelenggarakan perguruan tinggi
harus memiliki Perpustakaan.16 Perpustakaan untuk perguruan tinggi
merupakan sumber informasi dalam menunjang sistem perkuliahan,
perpustakaan perguruan tinggi juga harus berkembang secara dinamis,
sehingga dapat mengikuti perubahan teknologi dan selalu dapat
menyesuaikan perkembangan teknologi yang terus berkembang.
Terkait dengan perpustakaan perguruan tinggi sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 Pasal 24, bahwa setiap perguruan tinggi menyelenggarakan
perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dengan
memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Perpustakaan
sebagaimana dimaksud pada ayat satu memiliki koleksi, baik jumlah
judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
15
Sutarno-NS, Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik (Jakarta:
Samitra Media Utama, 2004), 30–31. 16
Diknas Republik Indonesia, Perpustakaan Perguruan Tinggi (Dirjen
Pendidikan Tinggi RI, 2004), 16.
17
kepada masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan
layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan
perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna
memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan Standar Nasional
Perpustakaan.17
Sulistyo Basuki berpendapat bahwa Perpustakaan perguruan
tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan
tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi, dengan kata lain
perpustakaan perguruan tinggi yakni perpustakaan universitas,
departemen, jurusan, lembaga lain yang di bawah naungan perguruan
tinggi.18
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
tentang perpustakaan. yang dirumuskan BAB IV pasal 12 ayat 1
tentang koleksi perpustakaan. Dengan penjelasan bahwa Koleksi
perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan
dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan
memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.19
Terkait penjelasan di atas, maka perpustakaan perguruan tinggi
merupakan suatu unit kerja yang membantu kebutuhan informasi yang
dibutuhkan bagi seluruh kegiatan pendidikan perguruan tinggi, mulai
17Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan, 8. 18
Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, 160. 19
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan, 9.
18
dari kegiatan perkuliahan, penelitian dan pengabdian terhadap
masyarakat. perpustakaan perguruan tinggi harus mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi dengan cara menyesuaikan visi dan
misi dari perguruan tinggi, agar dapat memaksimalkan bahan koleksi
yang ada di perpustakaan dalam menunjang seluruh sistem
perkuliahan.
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Setiap perpustakaan mempunyai fungsi masing-masing dalam
menjalankan visi dan misi perpustakaan, adapun fungsi perpustakaan
perguruan tinggi menurut Siti Nurrochmah yang dikutip oleh Wishnu
Hardi, perpustakaan perguruan tinggi berfungsi untuk menyediakan
informasi yang diperlukan oleh lembaga induknya untuk mendukung
kegiatan riset dan akademik.20
Sejalan dengan pengertian di atas, buku pedoman perpustakaan
perguruan tinggi, sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam
menselaraskan dengan visi dan misi perguruan tinggi, maka
perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi Edukasi
Perpustakaan merupakan sumber belajar para civitas
akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah yang
20
Wishnu Hardi, ―Conspectus: Sebuah Metode Analisis Koleksi untuk
Pembentukan Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi,‖ Jurnal Visi Pustaka 7, no. 2
(2005): 54.
19
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian
bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi
belajar mengajar dan materi pendukung pelakasanaan evaluasi
pembelajaran.
b. Fungsi Informasi
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah
diakses oleh pencari dan pengguna informasi.
c. Fungsi Riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan skunder
yang paling mutakhir, sebagai bahan untuk melakukan penelitian
dan pengkajian ilmu perpustakaan, teknologi dan seni. Koleksi
pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak
harus dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan
karya-karya penelitian dapat diaplikasikan untuk kepentingan
pengembangan masyarakat dalam berbagai bidang.
d. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang
bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas,
minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.
e. Fungsi Publikasi
Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi
karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni
civitas akademika dan staf non-akademik.
20
f. Fungsi Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan
pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
g. Fungsi Interpretasi
Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan
memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang
dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan
dharmanya.21
4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Menurut pawit ―secara umum perpustakaan perguruan tinggi
mempunyai tugas mengelola sumber-sumber informasi yang mampu
mendukung pelaksanaan kurikulum perguruan tinggi yang
bersangkutan, dan semua sumber informasi dimaksud dapat
memanfaatkan secara bersama oleh seluruh civitas akademiknya, maka
dikatakan juga bahwa perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat
sumber informasi‖.22
Selain itu Abdul Rahman, berpendapat bahwa tugas perguruan
tinggi sebagai berikut :
a. Menyediakan dan mengelola bahan pustaka untuk memenuhi
kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti
21
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku
Pedoman Dikjen-Dikti (Jakarta: Depdiknas, 2004), 3. 22
Pawit M. Yusup dan Subekti Priyo, Teori Praktik Penelusuran Informasi :
Information Retrieval (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 21.
21
mahasiswa, staf pengajar, dan mungkin juga pegawai perguruan
tinggi lainnya.
b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi
masyarakat perguruan tinggi.
c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua
mahasiswa pascasarjana, bahkan pada staf pengajar.
d. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.
e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan
(anggota).
f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di
lingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat di luar
perguruan tinggi seperi kepada masyarakat industri dan lain-lain.23
5. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Menurut Purwono tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu
untuk memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa,
menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis,
menyediakan ruangan untuk pemakai, menyediakan jasa peminjaman
serta menyediakan jasa informasi aktif bagi pemakai.24
Selain itu Noerhayati berpendapat bahwa tujuan dari
perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, mempelancar
serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan
23
Abdul Rahman, Manajemem Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Univesitas Terbuka, 1995), 18. 24
Purwono, Profesi Pustakawan menghadapi tantangan perubahan, Ed.1, Cet. 1
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 19.
22
tinggimelalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek seperti
pengumpulan informasi, pengelolaan informasi, pemanfaatan
informasi dan penyebarluasan informasi. Tujuan tersebut akan dapat
terlaksana sebagaimana mestinya apabila terjalin hubungan kerja sama
yang humonis antara perpustakaan dengan dosen atau asisten,
diketahui tujuan instruksional dari mata kuliah yang di asuh oleh dosen
atau asisten yang bersangkutan, diketahui secara pasti strategi
mengajar, kebutuhan perkuliahan dan penelitian para dosen/ asisten
dan terjalin hubungan kerja sama antara perpustakaan dengan
mahasiswa dan masing-masing bidang studi dengan menetapkan
kebutuhan umum maupun individu sebagai persiapan tugas-tugas kelas
atau penelitian lainnya.25
Oleh karena itu perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah
satu sarana yang harus dinamis dan harus selalu sejalan dengan visi
dan misi perguruan tinggi yang menaungi perpustakaan tersebut.
Dengan perkembangan teknologi, perpustakaan dapat menyediakan
dan menyesuaikan bahan koleksi untuk kegiatan perkuliahan,
tujuannya agar memudahkan kebutuhan informasi bagi mahasiswa,
dosen, dan staf yang ada di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi,
baik untuk kegiatan perkuliahan maupun untuk membantu referensi
dalam kegiatan penelitian.
25
Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1987), 2.
23
B. Promosi Perpustakaan
1. Definisi Promosi Perpustakaan
Suatu perpustaakan banyak kegiatan yang dilakukan, tidak hanya
pengolahan dan sirkulasi, tetapi banyak kegiatan yang berkaitan satu
dengan lainya, salah satunya adalah promosi perpustakaan, promosi
adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan produk, layanan
atau ide dengan saluran distribusi.26
Promosi merupakan salah satu hal yang penting dilakukan dalam
sebuah perpustakaan, promosi bertujuan unuk memfasilitasi
komunikasi antara pihak perpustakaan dan pihak pengguna. Promosi
bisa digunakan dalam beberapa cara, cara yang utama promosi dibagi
menjadi beberapa bentuk, beberapa sistem dalam promosi yaitu,
pemakai (audience), saluran (channel), berita atau pesan (message),
komunikator.27
Di dalam perpustakaan, promosi menjadi kegiatan yang sangat
penting, di karenakan salah satu indikator perpustakaan berhasil atau
tidaknya dilihat dari jumlah pengunjung. Promosi seharusnya termasuk
dalam perencanaan anggaran perpustakaan dan terintegrasi dalam
proses perencanaan perpustakaan, tujuanya adalah supaya masyarakat
tahu keberadaan perpustakaan, dan mengetahui tentang jasa dan
layanan yang ada di perpustakaan sehingga mereka mau membaca atau
26
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,
1993), 3. 27
Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus, 5.
24
memanfaatkan infrmasi yang ada di perpustakaan. Karena tanpa
adanya kegiatan promosi di perpustakaan, perpustakaan tidak akan
mampu menunjukan eksistensinya dan perpustakaan tidak akan
diketahui dan terasa tidak berguna nantinya. Menurut Jullie Nicholas,
promosi pada prinsipnya memberitahukan pemustaka apa yang anda
kerjakan dan apa yang anda bisa lakukan untuk pemustaka.28
Sedangkan menurut Buchori dalam tulisanya mengatakan, untuk
mewujudkan sinergi yang maksimal antara perpustakaan dan
masyarakat, perlu diadakan pemasyarakatan gerakan minat baca dan
sekaligus membuatkan promosi perpustakaan agar menumbuhkan rasa
cinta masyrakat terhadap perpustakaan.29
Jadi menurut penulis, promosi perpustakaan adalah cara dalam
memberikan informasi kepada khalayak atau masyarakat untuk
mengenai layanan, fasilitas, produk, kegiatan dan hal lain yang
dimiliki Perpustakaan yang diperuntuhkan untuk pemustaka.
Berbeda jenis perpustakaan maka berbeda pula strategi promosi
yang dilakukan, perpustakaan perguruan tinggi seharusnya lebih
kreatif dan inovatif dalam melakukan promosi untuk meningkatkan
minat civitas akademikanya dalam memanfaatkan informasi yang ada
di perpustakaan, karena perpustakaan perguruan tinggi
merupakanjantung pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan.
28
Tulus Wulan Juni, ―Strategi Promosi Gemar membaca dan Gemar Ke Perpustakaan,‖
2013 20, no. 3 (2013): 36. 29
Juni, 36.
25
2. Tujuan Promosi
Menurut Stanley tujuan promosi adalah mempengaruhi
pengetahuan, sikap dan perilaku penerima, dan membujuk mereka
untuk menerima konsep, pelayanan, ide, atau barang yang
dipromosikan. 30 Dengan adanya kegiatan promosi, diharapkan
masyarakat atau pemustaka mengetahui pelayanan yang diberikan oleh
perpustakaan. Sehingga dapat membuat mereka tertarik mengunjungi
perpustakaan dan memanfaatkan perpustakaan.
Promosi perpustakaan adalah upaya untuk mengenalkan seluruh
aktifitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh masyarakat.
Promosi perpustakaan mempunyai tujuan utama menginformasikan
brand atau jasa yang diberikan oleh perpustakaan, sekaligus
membujuk pengguna untuk breaksi terhadap produk atau jasa yang
diberikan oleh perpustakaan. Adapun beberapa tujuan promosi
menurut buchori ialah,
a. Untuk menginformasikan pemustaka tentang layanan dang
program kegiatan yang ada di perpustakaan.
b. Untuk membangkitkan minat dan keinginan pemustaka terhadap
perpustakaan dan layananya.
c. Untuk memelihara kesadaran masyarakat terhadap perpustakaan
dan layananya.
d. Untuk meningkatkan pengunaan perpustakaan oleh masyarakat.
30
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, 21.
26
Promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan mengadakan
kegiatan dimana kegiatan tersebut melibatkan antara staf perpustakaan
dan masyarakat umum. Dalam pelaksanaan kegiatan yang bertujuan
untuk promosi tersebut perpustakaan harus mempunyai kebijakan
tertulis menyangkut promosi ini dan merinci berbagai sasaran serta
strategis yang akan digunakan. Kebijakan tersebut harusdikerjakan
bersama-sama dengan manajemen perpustakaan.
Menurut Nancy Rossiter, Kegiatan promosi perpustakaan harus
mulai berkembang, maka dari itu Rossiter menggagas promotional mix
untuk memperbahrui kegiatan promosi. Keberhasilan kegiatan promosi
tergantung pada akronim AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
Attention (Perhatian) Berarti menarik menarik perhatian pengguna
yang juga merupakan langkah pertama untuk kegiatan promosi.
Interest (Ketertarikan) yaitu apabila perpustakaan telah mendapatkan
perhatian dari pengguna pada layanan yang diberikan. Desire
(Keinginan), apabila pustakawan telah membangkitkan perhatian dan
ketertarikan pengguna maka pustakawan harus memberikan layanan
yang diinginkan, kegiatan ini dapat berhasil apabila dapat menciptakan
keinginan pengguna untuk menggunakan layanan perpustakan.
Langkah terakhir yaitu Action (tindakan),
27
misalnya menginginkan timbal balik dari pengguna dengan mengajak
pengguna untuk mengunjungi perpustakaan dan ikut serta dalam
kegiatan perpustakaan.31
3. Cara – Cara Promosi
Dalam kegiatan promosi, pustakawan atau staf yang berwenang
atas perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tak bisa dipisahkan.
Pengunjung perpustakaan akan merasa puas atau nyaman dengan
layanan petugas perustakaan. Biasanya bila pengunjung perpustakaan
akan menceritakan kepada orang lain tentang perpustakaan, baik
keadaan perpustakaan, koleksi perpustakaan, fasilitas yang diberikan
oleh perpustakaan maupun petugas perpustakaan sehingga lama
kelamaan pengunjung perpustakaan akan terus bertambah.
Menurut Usherwood dalam melakukan kegiatan promosi,
pustakawan harus mengetahui tentang prasangka masyarakat dan
pelayanan perpustakaan. Ia mengungkapkan bahwa sesungguhnya ada
enam potensi daya tarik yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
melakukan kegiatan promosi masyarakat, antara lain :
a. Daya tarik sosial yaitu, semua orang butuh dan perlu menggunakan
perpustakaan.
b. Daya tarik prestise yaitu, semua orang yang terbaik pasti
menggunakan perpustakaan.
31
Nancy Rossiter, Marketing the Best Deal in Town: Your Library, Where is your people
Owl (Oxford: Chandos Publishing, 2008).
28
c. Daya tarik pertahanan hidup yaitu, tidak ada orang yang dapat
bertahan hidup di era modern tanpa bantuan perpustakaan.
d. Daya tarik kesenangan yaitu, perpustakaan itu untuk kesenangan
dan mengisi waktu senggang.
e. Daya tarik egomaniak, yaitu pengetahuan adalah kekuatan .
f. Daya tarik yang mengikuti yaitu, jika tidak menggunakan
perpustakaan akan sulit dalam pekerjaan dan pergaulan.
Begitulah daya tarik yang harus diketahui, oleh pustakawan untuk
memaksimalkan kegiatan promosi diperpustakaan. Beberapa bentuk
media untuk promosi yang biasa digunakan oleh organiasasi antara
lain yaitu, publikasi, iklan, kontak perorangan, insentif, dan pencipta
suasana lingkungan.32
Pemasaran atau promosi adalah hal yang penting dilakukan dalam
institusi pendidikan. Hal yang penting dalam promosi adalah dukungan
dari manajemen perpustakaan tersebut, karena promosi mestinya
termasuk dalam anggaran perpustakaan dan terintegrasi ke dalam
proses perencanaan perpustakaan.
4. Media Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan menggunakan sejumlah metode seperti, iklan
di surat kabar, poster, penawaran produk, dan jasa perpustakaan serta
kontak pribadi dengan pemakai individu dan kelompok. Secara umum
32
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, 27.
29
media promosi terbagi menjadi dua yaitu, media tercetak dan media non
tercetak.Media Tercetak
Media dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti alat atau sarana
komunikasi, seperti koran, majalah, poster, radio, televisi dan spanduk.
Ada beberapa jenis media massa yang dapat mendukung kegiatan
promosi perpustakaan.33
Salah satu contoh media cetak yang dapat di
gunakan untuk promosi perpustakaan antara lain:
1) Brosur
Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas
cetakan atau lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum
tentang perpustakaan, beserta koleksi dan layananya. 34 Salah satu
cara yang dianggap paling mudah dan praktis dalam promosi
perpustaaan adalah menyebar brosur perpustakaan kepada
masyarakat. Brosur bisa lebih banyak menyebarkan informasi
mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki
perpustakaan, bahkan dengan brosur pihak perpustakaan dapat
menyebarluaskan informasi bersifat teknis, seperti bagaimana
menggunakan katalog perpustakaan untukmendapatkan bahan
pustaka tertentu di dalam koleksi perpustakaan.35
2) Poster
Poster merupakan salah satu media promosi yang biasanya
menggunakan kertas berukuran A3 atau A2, isinya selain ada tulisan
33
Juni, ―Strategi Promosi Gemar membaca dan Gemar Ke Perpustakaan,‖ 37. 34
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, 72. 35
Mustafa, 73.
30
juga ada gambar poster ini dibuat bertujuan untuk mencuri perhatian
sekilas dari masyarakat yang lewat disekitar perpustakaan yang
dipasangi poster. Poster yang paling efektif adalah poster yang
dirancang untuk sekilas menarik perhatian atau mencuri pandangan
yang lewat di depan poster tersebut, dan cocok dipasang di tempat-
tempat umum.36
Serta banyak lagi seperti news letter, pembaras buku
dan terbitan khusus.
a. Media Non Cetak
Pada saat ini berkembangnya teknologi, dan pemanfataan internet
secara meluas, serta beberapa jejaring sosial dan tumbuh berkembang
dalam masyarakat bisa dimanfaatkan oleh perpustakaan seagai media
promosi. Selain promosi beberapa media juga memberika fasilitas
iklan gratis, seperti, facebook, twitter, instagram, blog, dan lain-lain.
b. Promosi dalam bentuk kegiatan
Selain adanya promosi melalui media, promosi juga bisa dilakukan
dalam bentuk sebuah kegiatan, dalam bentuk kegiatan ini promosi juga
terasa lebih efektif, dikarenakan pustakawan terlibat konunikasi
langsung dengan pengguna. Target kegiatan dalam hal ini bisa secara
menyeluruh dan juga bisa bersifat khusus dengan target pengguna
khusus, bisa juga dalam bentuk acara formal, maupun non formal.
Namun yang perlu diperhatikan adalah tujuan yang akan dicapai,
setelah mengetahui tujuan yang akan dicapai barulah dibuatkan acara
36
Juni, ―Strategi Promosi Gemar membaca dan Gemar Ke Perpustakaan,‖ 37.
31
kombinasi namun dalam suatu bentuk kegiatan. 37 Bentuk kegiatan
yang dimaksud bisa berupa pameran perpustakaan, bazar buku, dan
ceramah.
C. Jejaring Sosial
1. Definisi Jejaring Sosial
Jejaring sosial (social network) adalah bentuk struktur sosial
yang terdiri dari simpul-simpul yang saling terkait dan terikat oleh satu
atau lebih tipe hubungan yang spesifik. Simpul-simpul yang
dimaksudkan disini dapat berupa individu maupun organisasi. Istilah
jejaring sosial pertama kali diperkenalkan oleh Professor J.A
Barnespada tahun 1954. Jejaring sosial merupakan sebuah sistem
struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau
organisasi. Jejaring sosial ini akan membuat mereka yang memiliki
kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang telah dikenal sehari-hari
sampai dengan keluarga bisa saling berhubungan.
Jejaring sosial saat ini telah menguasai kehidupan para pengguna
Internet. Layanan yang dihadirkan oleh masing-masing situs jejaring
sosial berbeda-beda. Hal inilah yang merupakan ciri khas dan juga
keunggulan masing-masing situs jejaring sosial. Tetapi umumnya
layanan yang ada pada jejaring sosial adalah chating, email, berbagi
pesan, berbagi video atau foto, forum diskusi, blog, dan lain-lain.
Pemanfaatan situs jejaring sosial atau social networking telah menjadi
37
Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, 109.
32
trend atau gaya hidup bagi sebagian masyarakat. Buktinya situs
jejaring sosial Facebook berada pada peringkat pertama website yang
paling banyak diakses di Indonesia.38
2. Fungsi Jejaring sosial
Jejaring sosial umumnya memiliki fungsi yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna dalam hal:
a. Memperluas interaksi bedasarkan kesamaan nilai yang dimilki
masing – masing individu, kesamaan karakteristik tertentu, ataupun
pernah berinteraksi dalam kurun waktu tertentu, sehingga
melahirkan nostalgia yang dapat dirasakan bersama.
b. Menambah wawasan atau pengetahuan dengan sarana Information
Sharing dan Comment.
c. Pencitraan atau memasarkan diri dalam arti positif, dalam hal ini
juga berkaitan dengan prestige dan kemauan untuk update
teknologi informasi.
d. Media transaksi dan pemikiran dalam hal perdagangan, politik,
budaya, bahkan dimungkinkan juga di bidang pendidikan.
e. Dalam eskalasi lebih lanjut bisa juga sarana ini sebagai media
intelejen, pengungkapan berbagai kejahatan hukum, media
pertolongan dan sarana Citizen Journalism. Selanjutnya mungkin
adalah sebagai media rekreatif atau cuci mata setelah ditempa oleh
38
―Pengertian Jejaring Sosial (Social Network),‖ Pengertian Ahli, 10 Januari 2014,
https://pengertianahli.id/2014/01/pengertian-jejaring-sosial-social-network.html.
33
beratnya beban pemikiran, misalnya melihat film lucu, penemuan
baru, permainan game dan lain sebagainya.
3. Jejaring Sosial dalam Perpustakaan
Dengan majunya perkembangan teknologi dan meluasnya
penggunaan internet dan penggunanya, jejaring sosial bisa menjadi
pilihan efektif dalam rangka melakukan kegiatan promosi di
perpustakaan. Peralihan gaya hidup masyarakat ke dalam dunia maya
menjadi pasar tersendiri bagi individu dan kelompok masyarakat untuk
berkomunikasi dan memberikan produknya, contoh saja saat ini
banyak sekali bermunculan portal berita online, toko online, hingga
selebritis yang menunjukan eksistensinya pada jejaring sosial.
Fakta bahwa media sosial digunakan oleh perusahaan adalah
penting karena, dengan cara ini, media sosial juga dapat digunakan
oleh perpustakaan. Karena media sosial adalah media untuk
berinteraksi dengan pelanggan dalam rangka mempromosikan brand
dan layanan mereka, demikian juga dapat digunakan oleh perpustakaan
sebagai media untuk berinteraksi dengan penggunanya. Kemajuan
teknologi seperti media sosial dapat bermanfaat bagi perpustakaan dan
siswa, karena dengan menggunakannya, perpustakaan akan dapat
menarik pengguna dengan lebih mudah dan akan membuat mereka
mendapat informasi tentang sumber daya akademik, seminar,
34
pengaturan baru dan informasi atau layanan lain yang mereka miliki
dan pemustaka akan memiliki akses mudah ke pengetahuan.39
Hal semacam ini pula lah yang menjadi peluang untuk
meningkatkan eksistensi perpustakaan, serta meningkatkan citra
perpustakaan di masyarakat, salah satunya dengan promosi
perpustakaan melalui jejaring sosial. Jejaring sosial dapat
dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk menjangkau masyarakat
dimanapun dan kapanpun tidak terbatas jarak ataupun ruang.
4. Manfaat Penggunaan Jejaring Sosial oleh Perpustakaan
Manfaat penggunaan jejaring sosial oleh perpustakaan antara lain :
a. Dapat meraih target audien yang lebih luas dengan biaya yang
murah.
b. Meningkatkan interaksi dengan masyarakat.
c. Dapat meningkatkan pengguna perpustakaan melalui kegiatan
promosi di media sosial.
d. Dapat meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga
layanan perpustakaan dapatlebih kuat.
e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun
perpustakaan yang lebih baik.
f. Menghemat waktu dan biaya penyebaran informasi.
g. Memberikan akses layanan perpustakaan yang lebih luas dan cepat.
39
Athanasia Ntaka, ―The Use of Social Media Sites by University Library Staff to
Facilitate Undergraduate Students,‖ 2017.
35
h. Mendapatkan umpan balik secara langsung lebih cepat.Membantu
dalam meningkatkan citra perpustakaan atau menjaga reputasi
perpustakaan.
5. Optimalisasi Jejaring Sosial oleh Perpustakaan
Untuk mengoptimalkan penggunaan jejaring sosial oleh
perpustakaan, perlu dilakukanlangkah-langkah sebagai berikut.40
a. Dukungan manajemen
Perlu ada komitmen dari lembaga, terutama manajemen dalam
mendukung perubahan pola komunikasi dan budaya organisasi
yang sesuai dengan karakteristik dunia maya terutama di jejaring
sosial. Ketika perpustakaan memutuskan untuk bergabung di
jejaring sosial, perlu dipahami ada pergeseran pola komunikasi.
Komunikasi lebih terbuka secara horizontal. Kemudian budaya
organisasi seperti jam layanan perpustakaan yang lebih fleksibel
untuk layanan di jejaring sosial.
b. Kualifikasi Pustakawan
Pemberian layanan melalui jejaring sosial memerlukan
kemampuan khusus dari pustakawan, antara lain kemampuan
memposting sebuah informasi sesuai dengan karakter jejaring
sosial yang dipilih, berkomunikasi secara interaktif dengan
followers, meyakinkan followers atas segala informasi yang
dibagikan melalui media sosial, menjaga reputasi perpustakaan,
40
Nuning Kurniasih, ―Optimalisasi Penggunaan Media Sosial untuk Perpustakaan,‖ 20
Mei 2019, https://doi.org/10.31227/osf.io/aj2z9.
36
pemahaman pada hak cipta, dan lain-lain. Perlu diberikan pelatihan
kepada pustakawan yang diberikan tugas mengurus jejaring sosial.
c. Orientasi Pengguna
Perpustakaan perlu memahami harapan pengguna ketika
pengguna bergabung dengan akun jejaring sosial perpustakaan.
Harapan tersebut antara lain adalah bahwa pengguna dapat lebih
kritis, perpustakaan lebih terbuka dan memberikan respon lebih
cepat daripada layanan offline.
d. Sumber Informasi
Jejaring sosial mempermudah perpustakaan menyebarkan
informasi.Namun demikian perlu diperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan etika penyebaran informasi antara lain berkaitan
dengan privacy dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI)atau hak
cipta.
e. Aktivitas di Media Sosial
Banyak perpustakaan memiliki akun jejraing sosial dan banyak
juga yang telah memposting informasi secara rutin, namun apakah
posting-an tersebut dibaca atau mendapat respon dari follower?
Diperlukan strategi agar setiap informasi yang diposting dapat
dipahami dan mendapat perhatian dari followers.
D. Instagram
Instagram berasal dari kata 'instan'. Ini berarti kategori cepat yang
fungsinya untuk membuat foto cepat, sedangkan kata ‗gram‘ diambil dari
37
kata ‗telegram‘ yang bermaksud untuk berkirim informasi ke orang lain
dengan cepat.41
1. Pemanfaatan Instagram pada Perpustakaan
Fitur yang ada pada Instagram dalam berbagi informasi melalui
gambar, foto, video, siaran langsung,dan Instastory dapat
dimanfaatkan untuk berbagi informasi mengenai layanan, fasilitas, dan
aktifitas perpustakaan.Menurut Putranto fitur yang ada pada Instagram
juga dapat dimaksimalkan untuk berbagi informasi, seperti koleksi dan
aktivitas pemustaka.42
Augustyniak dan Orzechowski dalam Putranto juga menuturkan
bahwa dengan berbagi koleksi perpustakaan pada media sosial adalah
cara yang efektif untuk membeeritahukan pemustaka tentang profil
perpustakaan. Layanan digital pada media sosial dapat menyediakan
akses koleksi bagi pemustaka sehingga akan memiliki penilaian lebih
dalam mempromosikan perpustakaan. 43 Aspek segmentasi yang luas
pada media sosial akan memberikan ruang yang lebih luas bagi
perpustakaan dalam mengenalkan kelebihan yang mereka miliki dan
ikut berkontribusi dalam memberikan pendidikan yang berkualitas
pada dunia maya.
41
Azwar dan Sulthonah, ―The Utilization of Instagram as a Media Promotion: the Case
Study of Library in Indonesia,‖ 148. 42
Widiatmoko Adi Putranto dan Ashry Noviana Fajry, ―Content Marketing Strategies via
Instagram for Indonesian Libraries,‖ IFLA WLIC 2018, 2017, 1. 43
Chern Li Liew, ―Online cultural heritage exhibitions: a survey of information retrieval
features,‖ Program 39, no. 1 (1 Maret 2005): 4, https://doi.org/10.1108/00330330510578778.
38
Media sosial yang hadir sebagai media komunikasi pada dunia
maya akan memudahkan perpustakaan dalam berinteraksi dengan
penggunanya. Komunikasi tersebut juga akan memberikan manfaat
bagi penggunanya dalam mengetahui apa saja yang ada di
perpustakaan. Dan akan memberikan efisiensi penggunanya dalam
menikmati layanan perpustakaan seperi layanan referensi, memesan
koleksi yang akan dipinjam, dan lainnya.
2. Fitur-Fitur Instagram
a. Berbagi foto dan video
Ini merupakan ciri dari Instagram dengan media sosial lain.
Berbagi foto dan video merupakan konten yang dapat diunggah pada
media sosial ini. Penggunanya pun dapat menambahkan filter dan efek
yang tersedia di dalam mengunggah foto dan video. Penggunanya pun
dapat menambahkan lokasi pada setiap unggahan dan terhubung
dengan maps, sehingga pengguna lain dapat melacak lokasi tersebut.
Selain menambahkan lokasi dan unggahan foto dan video,
penggunanya pun dapat menandai pengguna lain dan membagikan
kepada media sosial lain. Setelah diunggah, foto dan video tersebut
dapat pula disunting dan dihapus oleh penggunanya.
b. Direct Message
Pesan direct adalah fitur yang disediakan oleh Instagram dalam
berkomunikasi secara pribadi. Dalam berkomunikasi melalui Pesan
direct penggunanya pun dapat membuat grup dengan menambahkan
39
pengguna lain dalam percakapannya. Komunikasi yang dapat
digunakan dalam Pesan direct bukan hanya berupa text, tapi dapat
juga berupa foto dan video melalui pengaturan waktu yang dapat
ditentukan oleh pengirim, sehingga foto dan video yang dikirim dapat
menghilang dalam waktu yang ditentukan.
c. Cerita
Cerita merupakan fitur yang disediakan untuk berbagi foto dan
video dengan durasi pendek. Untuk mengunggah Cerita dapat
menggunakan foto atau video yang ada pada file manager atau
mengambil langsung melalui kamera pada perangkat yang dugunakan.
Di dalam fitur cerita ini juga dapat memungkinkan penggunanya
menambahkan filter, teks, musik, keadaan cuaca, tagar, menandai
pengguna lain, efek, lokasi, dan efek lain yang disediakan. Pengguna
Instagram juga dapat membagikan cerita orang lain pada ceritanya.
Pengguna Instagram juga dapat mengatur untuk tidak dapat ditandai
dalam ungguhan cerita pengguna lain.
Konten yang diunggah pada fitur cerita ini juga dibagikan kepada
pengguna tertentu. Setiap yang melihat konten cerita dapat tercatatkan
siapa saja yang telah melihat unggahan tersebut. Instagram juga
menyediakan pilihan untuk melaporkan konten Cerita yang dapat
mengganggu dan melanggar hukum.
40
d. Siaran Langsung
Siaran Langsung merupakan fitur yang memungkinkan pengguna
Instagram untuk membagikan video secara langsung kepada pengguna
lain. Konten Siaran Langsung dapat tersimpan dan terlihat oleh
pengguna lain selama 24 jam pada kolom Cerita. Setelah itu konten
tersebut tidak akan terlihat lagi, tetapi pengunggah dapat menyimpan
pada perangkat. Siaran Langsung juga dapat membagikan video
percakapan dua arah dengan pengguna lain.
e. Hashtag
Fitur ini disediakan oleh Instagram sebagai subjek pencarian,
sehinggah dapat memudahkan mencari dalam kolom pencarian. Dalam
kolom pencarian yang disediakan, pengguna hanya dapat mencari
berdasarkan nama pengguna, lokasi, hashtag, dan lokasi. Untuk itu
pemberian hashtag dapat digunakan dalam mempromosikan setiap
konten yang diunggah. Dan penggunaan hashtag tidak ada batasan
jumlah tertentu.
f. IGTV
Selain membagikan video melalui beranda, Instagram memiliki
fitur lain dalam membagikan video. Video yang diunggah memiliki
durasi yang lebih panjang dibandingkan dengan unggahan video pada
beranda. Pada beranda pengguna Instagram hanya dapat menggunggah
video dengan durasi maksimal 1 menit, sedangkan pada IGTV
penggunanya dapat menunggah video dengan durasi maksimal 10
41
menit. Untuk konten unggahan pada IGTV pun dapat dibagikan
melalui akun facebook. Pada IGTV, Instagram meyediakan presentase
rata-rata ditonton oleh pengguna lain. Selain itu Intagram juga
menyediakan kolom komentar, dan suka sebagai bentuk diskusi dan
apresiasi.
g. Komentar
Komentar merupakan fitur yang disediakan oleh Instagram untuk
berdiskusi pada setiap konten yang diunggah. Pengguna Instagram
juga dapat menyaring kata yang tidak ingin mereka dapatkan pada
komentar pengguna lain. Komentar yang masuk juga dapat dihapus.
Dan pengguna Instagram juga memungkinkan untuk tidak membuka
kolom komentarnya.
E. Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa topik penelitian terdahulu yang sudah dilakukan
beberapa peneliti yang memiliki topik yang serupa di antaranya:
“Pemanfaatan Facebook sebagai sarana promosi di
Perpustakaan Kementerian Keuangan”. Penelitian ini diajukan oleh
Norma Juwita Novianti mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Syarif Hidayatullah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fitur-fitur Facebook
yang dimanfaatkan untuk promosi perpustakaan, konten-konten yang
dipromosikan serta hambatan dan kendala dalam mengelola Facebook
Perpustakaan Kementerian Keuangan. Hasil dari penelitian ini
42
menunjukan bahwa fitur-fitur Facebook sudah dimanfaatkan secara
maksimal, hanya fitur acara (event) yang belum dimanfaatkan oleh
Perpustakaan Kementerian Keuangan. Sementara konten-konten yang
dipromosikan adalah berupa berita, jurnal elektronik, resensi buku,
event atau acara perpustakaan dan rating buku terpopuler. Hambatan
dan kendala yang dihadapi Perpustakaan Kementerian Keuangan
adalah mengenai larangan website pemerintah untuk melakukan
promosi di Facebook, penggunaan dua akun Facebook (yaitu profile
Facebook dan Facebook Fanpage), dan yang terakhir mengenai
hambatan keterbatasan sumber daya manusia yang mengelola
facebook.
Selain itu ada juga penelitian yang terkait dengan penelitian
penulis seperti penelitian berikut ini yang berjudul ―Promosi yang
Dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI‖
oleh Sonia Mustinda (2010). Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi,
Fakultas Adab dan Humaniora.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui cara dan sarana promosi
yang dilakukan perpustakaan serta kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan kegiatan promosi yang dilakukan perpustakaan
tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode kuantitatif. Sample dan respondennya adalah pengguna
Perpustakaan Kementrian Pendidikan
43
Nasional, Pengambilan sample dilakukan secara Accidental
Sampling (Sampel Kebetulan). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
cara promosi perpustakaan yang memiliki prosentase tertinggi adalah
kontak perorangan dan bimbingan pengguna, sebanyak 43%, sarana
promosi memiliki prosentase tertinggi adalah brosur, sebanyak 61%.
Kendala yang dihadapi perpustakaan adalah kendala dari dalam
perpustakaan salah satunya kebijakan yang ada sering menghambat
pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan.
―Fenomena Instagram sebagai media pemasaran‖. Penelitian ini
diajukan oleh Irawan Andriawan mahasiswa Fakultas Ilmu
Komunikasi: Universitas Islam Bandung dengan judul penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kegiatan
yang dilakukan oleh online shop, faktor yang melatarbelakangi online
shop, dan (2) feedback terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan
oleh online shop di Instagram. Hasil penelitian ini diketahui bahwa
kegiatan yang dilakukan online shop di Bandung dalam melakukan
pemasaran melalui Instagram adalah strategi pemasaran membaca
segmen dan target audience. Faktor yang melatar belakangi online
shop Glintzroom dan Dheyshushoes dalam menggunakan media
pemasaran Instagram memuat dasar values dan view sebagai dasar-
dasar pertimbangan. Values di sini adalah nilai-nilai yang ditawarkan
oleh jejaring Instagram kepada online shop Glintzroom dan
Dheyshushoes.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian desktiptif, yakni penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa
adanya. 44 Dengan tujuan agar objek yang dikaji dapat dibahas secara
mendalam. Untuk memperoleh data lapangan penulis mengadakan
pendekatan secara langsung ke objek penelitian yaitu Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis dengan melakukan wawancara dengan staf
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia
dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.45
Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan
melalui pendekatan kuantitatif. 46 Dalam penelitian ini data yang
44
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA LAN, 1999), 60. 45
Pupu Saiful Rahmat, ―Jurnal Penelitian Kualitatif‖ 5 (Juni 2009): 4,
https://www.coursehero.com/file/33652732/Jurnal-Penelitian-Kualitatifdoc/. 46
Saryono, Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif : Dalam bidang kesehatan
(Yogyakarta: Nuha Medika, 2013).
45
dikumpulkan dalam kondisi alamiah. Dengan menggunakan jenis
penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat
membantu menjawab semua hal yang terkait dengan penelitian ini.
B. Sumber Data
Dalam sebuah penelitian data merupakan salah satu unsur terpenting
yang harus ada. sebuah penelitian akan mati dan tidak bisa disebut dengan
penelitian tanpa sebuah data. Data adalah segala sesuatu yang sudah
dicatat (direkam). Segala sesuatu itu bisa berupa dokumen, batu-batuan,
pohon, air, manusia. Data terbagi dalam beberapa kategori, data yang
dilihat dari sumbernya dapat dikenal dengan data primer dan sekunder.47
1. Data primer, adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari
sumbernya.48Data yang didapat berasal dari nara sumber yang ditemui
langsung di lokasi penelitian dan juga melalui email. Data yang
diperoleh adalah data yang diambil dari admin media sosial Instagram,
kepala Perpustakaan, dan akun Instagram @kalbislibrary.
2. Sumber data sekunder, adalah data yang diambil secara tidak langsung
dari sumbernya. 49 Data sekunder ini berasal dari dokumen yang
diperoleh dari pihak Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbisterkait dengan penelitian, literatur yang ada seperti buku, jurnal,
makalah dan situs web.
47
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, 84–85. 48
Irawan, 86. 49
Irawan, 87.
46
C. Teknik Penentuan Informan
Untuk menentukan informan dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling dengan memilih informan yang dipercaya
mempunyai pengetahuan yang baik terhadap objek penelitian. Pada tahap
pertama ditentukan terlebih dahulu satu orang informan kunci (key
information) yang dijakdikan target yaitu admin Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Setelah itu, barulah kemudian
dilakukan wawancara terkait dengan apa yang telah menjadi tujuan
penelitian, informan lainnya ditentukan sesuai dengan aspek-aspek yang
berhubungan dengan apa yang telah menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini.
Dalam penelitian ini bukan banyak atau sedikitnya jumlah Informan
akan tetapi yang terpenting adalah kualitas dari informan itu sendiri.
Kualitas yang dimaksud adalah sejauh mana informan tersebut memiliki
informasi yang diperoleh dari lokasi penelitian dan informan yang terkait
dengan Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Maka yang
dijadikan informan adalah yang sudah memenuhi beberapa kriteria sebagai
berikut:
1. Informan memiliki keterkaitan dengan akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
2. Informan memiliki pengetahuan tentang penggunaan Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
47
3. Informan merupakan pengguna Instagram yang aktif dan
berpengalaman.
4. Informan mempunyai ketertarikan dan pengetahuan tentang dunia
perpustakaan.
D. Subjek Penelitian (Informan)
Informan adalah orang yang memberikan keterangan atau
narasumber yang menjadi sumber data dalam penelitian.50 Informan adalah
narasumber atau orang yang dapat memberikan informasi kepada peneliti
terkait apa yang ada di lapangan (lokasi penelitian). Data penelitian yang
diperoleh melalui narasumber yang bersangkutan, dalam hal ini adalah
admin akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
atau koordinator utama perpustakaan dan koordinator perpustakaan.
Informan yang melakukan wawancara untuk memperoleh data penelitian
di lapangan adalah Dwi sebagai Pengelola Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis, dan Kepala Perpustakaan.
Tabel 3. 1 Daftar Informan
No Nama Jabatan
1 Anastasya Santi Kepala Perpustakaan
2 Dwi Julyanti Pengelola Media Sosial
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus
dan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer
50
-J.S Badudu, Kamus: Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia (Jakarta:
PT.Kompas Media Nusantara, 2003), 153.
48
dan data sekunder. Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini
dilakukan dengan cara:
1. Wawancara, adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap
mukamendengarkan secara langsung informasi-informasi atau
keteranganketerangan. 51 Wawancara ini dilakukan dengan pihak
Kepala Perpustakaan dan pengelola akun Instgram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
2. Kajian pustaka, adalah berupa ringkasan atau rangkuman dan teori
yang ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya
tema yang akan diangkat dalam penelitian.
3. Observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung pada
akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
F. Teknik Pengujian Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan suatu kegiatan untuk mengurangi bias
pemahaman peneliti dan informan, untuk menjamin bahwa yang
dikumpulkan benar-benar telah mempresentasikan fenomena yang menjadi
fokus peneliti. Uji keabsahan data dalam penelitian ini meliputi uji
kreadibilitas, transferability, dependability dan convirmability.
Dalam keabsahan data peneliti menggunakan teknik kredibilitas
dengan menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi yaitu teknik
51
Abu Achmadi dan Kholid Narbuko, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), 83.
49
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.52 Dalam teknik trianggulasi ini peneliti menggunakan dua tahap
teknis penelitian trianggulasi yakni:
1. Trianggulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Untuk tahapan ini selain menggali informasi dari dua narasumber
penulis juga mengecek informasi yang disampaikan narasumber pada
akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
2. Trianggulasi teknik, menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Dalam penelitian ini selain wawancara teknik lain yang digunakan
adalah observasi pada akun Instagram.
3. Trianggulasi waktu, dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara, observasi dan teknik lain dalam waktu yang
berbeda. Untuk tahap ini penulis melakukan wawancara dengan waktu
yang berbeda dan observasi pada akun Instagram dalam waktu yang
berbeda untuk mengamati.53
G. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data
non-angka seperti, hasil wawancara atau catatan laporan bacaan dari
52
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Jakarta: Alfabeta, 2012), 372. 53
Sugiyono, 373–74.
50
bukubuku, artikel dan juga termasuk non-tulisan seperti foto, gambar, atau
film.54 Data akan diolah dengan tiga tahapan yaitu:
1. Reduksi data, data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan
kajian kepustakaan dicatat secara rinci, mengelompokkan atau
memilah dan memfokuskan pada hal yang penting.
2. Penyajian data, setelah data direduksi penulis akan melakukan
penyajian dalam bentuk teks bersifat naratif, tabel dan skema.
3. Penarikan kesimpulan, data yang terangkum kemudian dijabarkan
dalam bentuk naratif yang mana penulis buatkan sebagai kesimpulan.
Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah.
H. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Untuk melakukan penelitian, yang dilakukan terlebih dahulu adalah
melakukan survei atau memantau akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis. Kemudian mengunjungi lokasi penelitian
dan melakukan penelitian dan wawancara di Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis yang berada di Jl. Pulomas Selatan kav.22,
Jakarta Timur 1321. Penelitian ini dilakukan pada 19 Januari sampai 14
Februari 2019.
54
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, 99.
51
Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Tahun 2016-2019
April-
Mei
Juni-
Desember
Januari-
Agustus
September
-Oktober
November
-
Desember
Januari-
Februari
Maret-
November
April
2016 2017 2018 2019
1. Observasi
Awal dan
Penyerahan
Proposal
Skripsi
2. Pelaksanaan
Bimbingan
Skripsi
3. Pengumpulan
Literatur
Skripsi
4. Pelaksanaan
Observasi dan
Wawancara
5. Analisis Data
dan
Pengolahan
Data
6. Penyerahan
Skripsi
7. Sidang Skripsi
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
1. Sejarah Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Kehadiran Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis tidak
lepas dari berdirinya lembaga induknya Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis pada tanggal 1 Juni 1992 yang dahulu terdaftar sebagai
Sekolah Tinggi Ekonomi KALBE (STIE KALBE). Seiring waktu lembaga
mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari STIE KALBE, STIE
SUPRA dan STMIK SUPRA, Institute Teknologi dan Bisnis Kalbe
(ITBK) sampai akhirnya menjalin kerjasama dengan Yayasan Bina
Nusantara menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis atau sering disebut
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.55
Sejak dari awal berdirinya, Perpustakaan Institut Teknologi Dan
Bisnis Kalbis telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan,
diawali oleh Ibu Katerin yang memimpin perpustakaan pada tahun 1992 –
1998. Lalu pada tahun 1998 perpustakaan dipimpin oleh Bapak Suwito
dengan dibantu seorang staf Ibu Siti Nurjanah. Tahun 2001 - 2008
perpustakaan dikepalai oleh Ibu Siti Nurjanah dengan dibantu oleh tiga
orang staf bernama Adi Sunarjo, Boy Antiran dan Asteti Wenti. Tahun
55
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Profil Perpustakaan Intitut Teknologi
dan Bisnis Kalbis (Jakarta, n.d.).
2008 terjadi pergantian kepala perpustakaan menjadi Ibu Sulastri sampai
dengan 2011 dibantu oleh staf yaitu Bapak Kardi.56
2. Lokasi
Lokasi perpustakaan berada di lantai 5 Kampus Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis yang berada di Jl. Pulomas Selatan Kav. 22
Jakarta Timur.57
3. Visi Perpustakaan
Menjadi pusat pengelola dan penyebaran informasi yang berbasis
teknologi informasi guna mendukung tridarma perguruan tinggi serta
pengembangan ilmu civitas akademika Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis.58
4. Misi Perpustakaan
a. Berperan aktif dalam mengelola dan menyebarkan informasi guna
mendukung kebutuhan informasi bagi civitas akademika di
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
b. Meningkatkan kualitas pustakawan dalam mengelola dan menyebarkan
aset-aset ilmiah yang dimiliki oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis.59
c. Menunjang sistem jaringan informasi baik dan bekerja sama dengan
perpustakaan perguruan tinggi atau perpustakaan lain di tingkat
Nasional dan Internasional.
56
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis. 57
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis. 58
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis. 59
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
d. Memberikan pelayanan prima kepada pengguna perpustakaan, baik
dari segi pustakawan maupun koleksi perpustakaan.
e. Mengelola dan menyebarkan informasi tentang perkembangan sains,
teknologi, dan bisnis pada civitas akademika di Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis.60
5. Tujuan Perpustakaan
a. Menyediakan akses informasi yang mendukung civitas Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam proses belajar-mengajar,
penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan
kemampuan teknologi informasi.
b. Mendokumentasi dan penyebarluasan hasil perkembangan ilmu sivitas
akademika dengan memanfaatkan kemampuan teknologi informasi.
c. Mengupayakan terwujudnya jaringan informasi terutama di lingkungan
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.61
60
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis. 61
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
6. Struktur Organisasi Perpustakaan
Berikut ini adalah struktur organisasi Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis :62
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis
7. Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memiliki jenis
koleksi tercetak dan elektronik, dengan jumlah sebagai berikut:63
Tabel 4. 1 Koleksi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
No Jenis Koleksi Jumlah Koleksi
1 Koleksi Umum 17960
2 Koleksi Referensi 5895
3 Koleksi Elektronik 2443
Jumlah 26298
8. Aturan Peminjaman
Di Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, mahasiswa
dapat meminjam maksimal 2 buku atau 5 buku saat kegiatan-kegiatan
tertentu dengan jangka waktu satu minggu. Sementara itu, dosen tetap
62
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis. 63
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
dapat meminjam koleksi perpustakaan maksimal 12 buku dan dosen tidak
tetap maksimal 4 buku dan dapat dikembalikan sampai semester pada
tahun ajaran tersebut berakhir. Selain mahasiswa dan dosen, karyawan
juga dapat meminjam koleksi perpustakaan maksimal 2 buku dengan
jangka waktu dua minggu. Apabila mengalami keterlambatan dalam
pengembalian, pemustaka akan dikenakan biaya Rp 1.000 per hari per
buku, baik mahasiswa, dosen, dan karyawan.64
Metode transaksi di Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis tidak menggunakan uang tunai, melainkan menggunakan
pembayaran secara elektronik, yaitu dengan kartu Flazz BCA. Oleh sebab
itu, pemustaka hanya dapat menggunakan kartu tersebut apabila ingin
membayar denda, fotocopy, print, dan scan.
9. Fasilitas Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Fasilitas di Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
berguna untuk menunjang kegiatan pemustaka perpustakaan, seperti
fotocopy, print, scan, ruang rekreasi, ruang multifungsi, browsing area
(dengan delapan komputer), thesis & e-journal area yang digunakan untuk
browsing thesis dan jurnal online yang dilanggan oleh Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis (Proquest, Gale, Ebsco, Cengage),dan
ruang diskusi. Untuk fotocopy, mahasiswa dikenakan biaya sebesar Rp
300 per lembar, print dan scan sebesar Rp 1.000 per lembar.65
64
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis, SOP peminjaman koleksi
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis (Jakarta, n.d.). 65
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Gambar 4. 2Visitor Counter
Setiap pengunjung yang datang ke perpustakaan, wajib mengisi
Visitor Counter yang berada setelah pintu masuk dengan mengisi nama
atau NIM, serta asal insitusi
Gambar 4. 3Lounge Area
Perpustakaan juga memiliki Lounge Area yang dapat digunakan oleh
pengunjung perpustakaan sebagai ruang tunggu atau transit. Area ini
berada di antara meja sirkulasi, loker, dan ruang rekreasi. Di Lounge Area,
pengunjung juga dapat melihat buku-buku terbaru yang direkomendasikan
dan dimiliki oleh perpustakaan.
Gambar 4. 4 Ruang Rekreasi
Civitas akademika yang berkunjung ke perpustakaan akan langsung
―disambut oleh‖ ruang rekreasi karena lokasinya tepat diarea depan
perpustakaan. Pada lokasi ini users dapat berdiskusi dengan rekannya.
Namun, pengunjung tetap harus menitipkan tas serta tidak diperkenankan
makan dan minum di ruangan ini.
Gambar 4. 5 Meja Sirkulasi
Tepat di depan pintu masuk, selain terdapat visitor counter, tersedia
layanan sirkulasi untuk melakukan proses pengembalian buku di meja
yang bertuliskan Return dan peminjaman buku di meja yang bertuliskan
Borrow. Selain itu, mahasiswa juga dapat meminta kunci loker dengan
menitipkan kartu mahasiswa Kalbis atau kartu identitas lainnya.
Gambar 4. 6 Ruang Diskusi
Gambar 4. 7 Ruang Diskusi Lesehan
Perpustakaan memiliki empat ruang diskusi dan pengunjung dapat
meminjamnya dengan cara memesan terlebih dahulu melalui pustakawan
yang berada di meja sirkulasi dengan syarat minimal dua orang per satu
ruang diskusi. Setiap pengunjung yang memesan diberikan waktu selama
maksimal dua jam. Apabila ingin diperpanjang, pengunjung diminta untuk
memesan kembali minimal 15 menit sebelum masa pinjam berakhir.
Gambar 4. 8 Thesis and E-Journal Area
Thesis and E-journal area dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk
mengakses thesis dan jurnal elektronik yang dimiliki dan dilanggan oleh
perpustakaan. Perpustakaan sendiri melanggan jurnal seperti Proquest,
EBSCO, Cengage, dan Gale.
Gambar 4. 9Self-reading Area
Setelah area koleksi buku di perpustakaan, terdapat area membaca
untuk pengunjung. Di setiap meja, disediakan satu buah stop kontak listrik
yang dapat dimanfaatkan penggunjung untuk mengisi daya listrik laptop
atau gadget lain.
Gambar 4. 10 Area baca dan ruang multifungsi
Pemustaka dapat melakukan aktivitas membaca dan mengerjakan
tugas dalam kelompok atau grup di ruang baca dan multifungsi ini . Pada
saat tertentu, ruangan ini dapat dialihfungsikan untuk kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan oleh perpustakaan atau bekerja sama dengan
Program Studi atau Biro, seperti seminar, diskusi, nonton bareng, stand up
comedy, atau bedah buku.
10. Program Unggulan Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis
Selain menjalankan fungsi utamanya, Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis juga memiliki program-program unggulan
untuk menambah pengetahuan, serta menghibur para pemustaka
perpustakaan. Program tersebut diantaranya adalah Literasi Informasi yang
diadakan setiap dua minggu sekali. Dalam kegiatan literasi informasi,
pustakawan akan mempresentasikan materi yang berguna untuk
mahasiswa, contohnya adalah plagiarisme, desain poster sederhana, dan
desain blog. Selain literasi informasi, Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis juga mengadakan Kalbis Book Fair setiap 6 bulan sekali
dengan tujuan agar mahasiswa dan dosen dapat membeli buku wajib dan
referensi yang ada dalam silabus mata kuliah dengan harga kompetitif.
Pihak yang berpartisipasi adalah toko buku rekanan dari Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis juga mengadakan Cinematolibrary setiap dua minggu sekali.
Para pemustaka dapat menonton film yang ditayangkan oleh perpustakaan
di ruang multifungsi.66
66
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis melalui proses wawancara
dan observasi. Narasumber yang diwawancarai oleh penulis adalah Dwi
Julyanti S.IP beliau adalah pengelola akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis. Observasi yang dilakukan penulis yaitu dengan
melihat akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
yaitu @kalbislibrary. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebagai
berikut.
1. Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan
a. Latar Belakang Pembuatan Akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi Dan Bisnis Kalbis
Perkembangan teknologi dan informasi berdampak pada
perubahan kebutuhan media informasi. Perubahan tersebut juga
berdampak pada penggunaan media sosial. Setelah Facebook dan
Twitter begitu menjadi primadona pada masyarakat, saat ini Instagram
yang merupakan media sosial yang memiliki keunggulan dalam
pertukaran informasi berupa foto dan video sedang digandrungi oleh
masyarakat terlebih pada generasi milenial. Hal tersebutlah yang
melatarbelakangi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
dalam membuat akun Instagram. Seperti yang dikatakan oleh Anatasya
Santi:
“Kita mau ngikutin gayanya mahasiswa. Mahasiswa yang begitu
dekat dengan media sosial, dan Instagram sedang digandrungi
sama khalayak muda. Nah itu akhirnya kenapa kita membuat akun
Instagram”67
Dwi dalam wawancara langsung dengan penulis sebagai berikut:
“Mahasiswa sekarang banyak menggunakan media sosial
Instagram. Jadi kita ingin menjangkau mahasiswa agar informasi
yang disampaikan oleh perpustakaan dapat diterima oleh
mahasiswa.”68
b. Tujuan Pembuatan Akun Instagram Perpustakaan Intitut
Teknologi Dan Bisnis Kalbis
Selain sebagai media komunikasi dan berbagi informasi,
Instagram juga banyak digunakan oleh individu, kelompok,
pemerintah dan perusahaan dalam eksistensi keberadaan mereka
ditengah masyarakat. Pengguna Instagram yang semakin banyak
membuat sebuah pasar tersendiri dalam memperkenalkan keunggulan
setiap pengguna Instagram. Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis melihat peluang untuk mendekatkan perpustakaan kepada
mahasiswa yang mana mereka merupakan generasi Z yang banyak
berkecimpung pada media sosial. Perubahan gaya hidup pada
mahasiswa juga menjadikan salah satu tujuan perpustakaan untuk
memberikan layanannya melalui Instagram sehingga perpustakaan
tidak lagi memiliki pandangan jadul pada mahasiswa.
67
Anatasya Santi, Wawancara Pribadi, Handphone Recording (Jakarta: Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, 2019). 68
Dwi Juliyanti, Wawancara Pribadi, Handphone Recording (Jakarta: Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, 2018).
“Tujuannya itu tadi kita mau deketin perpustakaan ke pemustaka
yang sekarang notabene generasi Z jadi kita gak mau ketinggalan
dibilang perpusnya jadul, kita mau up to date ngasih informasi
bahkan sekarang literasi informasi pun kita lakukan melalui akun
Instagram itu, yaitu dari Instastory, dan syukurnya responnya baik
juga.”69
Selain itu Narasumber Dwi menuturkan bahwaPerpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis juga memiliki tujuan pembuatan
akun Instagram untuk mempromosikan produk, layanan, dan
kegiatannya.
“Tujuan awal dari dibuatnya akun Instagram adalah untuk
mempromosikan produk, layanan dan kegiatan perpustakaan.
Selain itu Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis juga ingin ikut meramaikan media sosial Instagram dengan
informasi yang baik.”70
c. Konten yang Diunggah dalam Mempromosikan Perpustakaan
Dalam konten-konten yang diunggah ke akun Instagramnya,
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis biasanya
mempromosikan koleksi baru, layanan perpustakaan, fasilitas
perpustakaan, kegiatan perpustakaan, dan literasi informasi.
“Kita memanfaatkan Instagram untuk kegiatan promosi koleksi
baru, layanan, fasilitas, kegiatan, dan literasi informasi.”71
69
Santi, Wawancara Pribadi. 70
Juliyanti, Wawancara Pribadi. 71
Juliyanti.
Gambar 4. 11 Promosi koleksi baru yang diunggah oleh akun
Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
Gambar 4. 12 Info Kegiatan Perpustakaan pada akun Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
Gambar 4. 13 Unggahan akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis mengenai fasilitas Perpustakaan
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
Gambar 4. 14 Konten literasi informasi yang diunggah oleh
akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis
Sumber: https://www.instagram.com/kalbislibrary/
d. Respon Pengelola Akun Instagram dalam Menjawab Pertanyaan
Pengikut
Akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi Dan Bisnis
Kalbis menjawab setiap pesan yang masuk dengan respon yang
lambat. Hal tersebut dikarenakan pesan tersebut ditanyakan dahulu
kepada yang bertanggung jawab dengan kegiatan tersebut. Tujuannya
yaitu untuk menghindari kesalahan informasi yang disampaikan. Hal
tersebut berdasarkan informasi dari Narasumber Dwi dalam
wawancara langsung dengan penulis.
“Dalam menjawab setiap pertanyaan yang masuk pada kolom
komentar atau dirrect message kita selalu menjawab tetapi slow
respons. Hal itu dikarenakan pertanyaan yang masuk harus
ditanyakan kepada petugas bersangkutan. Tujuannya adalah agar
jawaban yang kita berikan merupakan informasi yang valid dan
menghindari miss komunikasi. Sebagai contoh ada mahasiswa
yang menanyakan perihal kegiatan yang akan dilakukan di
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, untuk
menjawabnya pengelola Instagram Perpusatakaan harus
menanyakan pelaksana kegiatan tersebut. setelah itu baru kita
balas pertanyaan dari mahasiswa tersebut.”72
e. Media Lain yang digunakan dalam Mempromosikan Akun
Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Dalam mempromosikan akun instagramnya, Perpustakaan
Institut Teknologi Dan Bisnis Kalbis biasanya memanfaatkan momen
pada kegiatan mahasiswa baru. Selain itu cara mempromosikan akun
Instagram ketika ada pemustaka menanyakan informasi perpustakaan
akan dirujukan untuk mengikuti akun instagramnya. Infomasi tersebut
72
Juliyanti.
disampaikan Narasumber Dwi kepada penulis dalam wawancara
langsung.
“Dalam mempromosikan akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis kita biasanya mensosialisasikan
dalam acara mahasiwa baru. Kita meminta waktu dalam kegiatan
tersebut untuk mempromosikan Perpustakaan dan media sosial
perpustakaan, salah satunya Instagram. Selain itu kita juga
mempromosikan langsung kepada individu mashasiswa. Ketika
ada mahasiswa yang menanyakan kegiatan di perpustakaan kita
biasanya merujukan kepada akun instagram kita. Karena kita
selalu menggunggah kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan”73
Narasumber juga menyampaikan bahwa untuk mempromosikan
akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis,
awalnya mahasiswa dipaksa untuk mengikuti, kemudian setelah itu
mahasiswa dengan sendirinya mengikuti Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
“Kita sih dulu awal-awal kita minta paksa pemustaka untuk
menfollow akun Instagram kita, tapi sekarang mereka follow-
follow sendiri karena mereka merasa mendapat informasi yang
mereka butuhkan.”74
2. Cara Pemilihan Konten Instagram Perpustakaan Institut Teknologi
Dan Bisnis Kalbis
a. Kebijakan dalam Mengelola Akun Instagram
Dalam mengelola akun Instagramnya tertera pada rencana kerja
yang disusun setiap tahun. Seperti dalam jumlah unggahan konten,
pada tahun 2017-2018 dalam rencana kerja mewajibkan Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis mengunggah 3 (tiga) konten
73
Juliyanti. 74
Santi, Wawancara Pribadi.
setiap hari. Sedangkan untuk tahun 2018-2019 ini, Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis tidak memiliki target jumlahan
dalam mengunggah konten pada akun Instagramnya, yang terpenting
setiap hari ada konten yang diunggah.
“Kita hanya memiliki prosedur kerja promosi, segala bentuk
promosi kita mengacu pada prosedur tersebut. Nah salah satunya
promosi menggunakan media sosial.”75
“Untuk konten tentu kita buat penjadwalan, biasanya kita bikin
penjadwalan dalam setahun, nah nanti di breakdown setiap
bulannya seperti apa jadi waktu itu kita punya term satu hari kita
harus posting 3 kali. Makin kesini sudah tidak terlalu dijadwalkan
karena akhirnya sudah mulai….”76
“Kebijakan ada di dalam rencana kerja yang disusun setiap tahun.
Dari Oktober 2017 sampai September 2018 kita harus
memposting minimal 3 konten setiap hari. Untuk program 2018-
2019 ada penambahan program literasi informasi, dan tidak ada
target jumlah postingan dalam sehari, tetapi setiap hari harus ada
konten yang diposting pada Instagram”77
b. Pengelola Akun Instagram
Dalam mengelola akun Instagramnya, Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis memiliki staf khusus yang diberi
tanggung jawab dalam mengelola akun Instgram. Dan jika staff
tersebut tidak sedang tidak masuk, maka staff lain menggantikannya
dalam mengelola akun Instagram.
“Ada staf khusus yang mengelola akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Dan itu saya sendiri yang
75
Santi. 76
Santi. 77
Juliyanti, Wawancara Pribadi.
bertanggung jawab dalam mengelola akun Instagram. Ketika saya
tidak masuk ada staff lain yang menggantikan.”78
c. Cara Penentuan Konten pada Akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Konten yang diunggah oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis tidak ada ketentuan tertentu, yang terpenting adalah ada
konten yang diunggah. Berbeda dengan tahun 2017 2018 yang
memiliki tema pada hari-hari tertentu. Tema-tema tersebut adalah
senin dengan memiliki tema Refresh Monday, kemudian hari selasa
yaitu informasi mengenai perpustakaan, lalu hari rabu merupakan
konten edukatif, seperti bagaimana cara menulis dan lainnya, hari
kamis dan jum‘at adalah tips kesehatan. Pernyataan tersebut
diutarakan oleh Narasumber Dwi kepada penulis dalam wawancara
langsung.
“Kalau ketentuan konten yang dimuat di Instagram pada tahun
2017-2018 yaitu, setiap senin kita memiliki tema Refresh Monday,
kemudian hari selasa yaitu informasi mengenai perpustakaan, lalu
hari rabu merupakan konten edukatif, seperti bagaimana cara
menulis dan lainnya, hari kamis dan jum’at adalah tips kesehatan.
Untuk tahun ini tidak ada penentuan tema yang penting ada
unggahan.”79
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis mengunggah
pada setiap fitur-fitur yang disediakan Instagram seperti, timeline,
Instastory, IGTV. Setiap konten yang diunggah pada setiap fitur tidak
ada duplikasi pengunggahan pada fitur lain. Jadi jika konten yang
78
Juliyanti. 79
Juliyanti.
sudah diunggah pada timeline tidak diunggah lagi pada Instastorydan
IGTV, dan sebalinya. Hal tersebut agar tidak terbagi fokus pada setiap
informasi yang disampaikan. Untuk unggahan pada timeline
kontennya berupa informasi hari besar nasional, informasi panduan
perpustakaan, informasi buku pedoman mahasiswa, dan juga
informasi mengenai literasi informasi. Hal tersebut seperti yang
disampaikan narasumber pada penulis sebagai berikut:
“Kita main di Instastory, jadi kalau kita posting Instastory di
timeline kita tidak aktifkan. Jadi mereka tidak terbelah fokusnya,
jadi kalau kita sudah upload di Instastory atau IGTV kita gak
munculkan di timeline. Kalau untuk di time line kita posting pada
hari-hari besar nasional lalu ada informasi panduan-panduan.
Ada juga informasi buku wajib pada semester yang sedang
berjalan ada juga informasi literasi informasi entah pelaksaannya,
manfaatnya, apa saja mahasiswa perlu lakukan.”80
d. Alur dalam Mengunggah Konten
Dalam mengunggah konten pada akun Instagramnya,
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis biasanya memiliki
alur peninjauan konten yang akan diunggah. Peninjauan tersebut
difokuskan pada caption dan kesesuain dengan konten yang akan
diunggah
“Sebelum diunggah ke Instagram, konten yang akan diunggah
biasanya ada proses peninjauan konten tersebut. Setelah desain
dan layout sudah selesai dibuat, maka akan dilihat lagi tulisan dan
kesesuain kontennya tersebut.81
80
Santi, Wawancara Pribadi. 81
Juliyanti, Wawancara Pribadi.
3. Fitur Instagram yang dimanfaatkan dalam melakukan promosi
Perkembangan yang pesat dari Instagram tidak lepas dari fitur-fitur
menarik yang mereka berikan kepada penggunannya. Fitur-fitur tersebut
juga selalu memiliki pembaharuan yang bermanfaat dan banyak digunakan
oleh penggunannya. Adapun Fitur Instagram yang dimanfaatkan oleh
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis yaitu:
a. Membagikan Foto & Video
Fitur ini merupakan fitur utama yang diberikan 82
oleh Instagram
dalam berbagi informasi dalam bentuk foto dan video. Foto dan video
dapat dilihat pada kolom beranda pengikutnya. Dalam membagikan
foto dan video, Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Istitute memanfaatkannya untuk membagikan informasi terkait dengan
koleksi baru, kegiatan, layanan, fasilitas, quotes, dan literasi
informasi. Seperti yang diungkapkan oleh informasn Dwi kepada
penulis sebagai berikut.
“Kita memanfaatkan fitur berbagi foto dan video untuk
menginformasikan buku baru, kegiatan perpustakaan, layanan
perpustakaan, quotes, da literasi informasi.”83
83 ―Wawancara pribadi dengan Dwi Julyanti ― 10 November 2018
Gambar 4. 15 Unggahan foto Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
b. Instastory
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis sudah
memanfaatkan Instastory dalam memberikan informasi mengenai
koleksi, layanan, dan program perpustakaan. Seperti yang dikatakan
oleh Dwi mengenai penggunaan Instastory oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis
“Pengikut kita lebih suka melihat Instastory jadi kita banyak juga
mengunggah Instastory.”84
84
Juliyanti, Wawancara Pribadi.
Gambar 4. 16 Unggahan Instastory Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
c. Polling
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis juga
memanfaatkan fitur polling yang disediakan oleh Instagram sebagai
bentuk interaksi dalam memberikan pelayanan kepada pemustakanya.
Salah satu contoh penggunaan fitur polling yaitu ketika mereka
merubah ruang diskusi dengan fasilitas lesehan. Fasilitas lesehan
dipilih karena banyak dari pengikut (followers) menginginkan fasilitas
lesehan pada ruang diskusi untuk menggantikan fasilitas meja dan
kursi yang disediakan sebelumnya. Pernyataan tersebut terlontar dari
Narasumber Dwi dalam wawancara dengan penulis sebagai berikut.
“Kita juga menggunakannya. Sebagai contoh adalah ketika
menentukan tempat diskusi, kita meminta pendapat kepada
pengikut instagram dengan cara polling melalui fitur yang
disediakan oleh Instagram. Kita meminta pendapat kepada
mahasiswa untuk menentukan apakah ruang diskusi menggunakan
meja atau lesehan. Sebelum melalukukan polling ruang diskusi kita
menggunakan fasilitas meja dan kursi. Kemudian hasil dari polling
menunjukan bahwa mahasiswa menginginkan fasilitas lesehan.
Dan akhirnya merubah menjadi lesehan”85
Dari pengamatan penulis Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis juga memanfaatkan fitur Polling dalam meminta
pendapat tentang Pemustaka favorit. Informasi tersebut didapat
pada akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis.
Gambar 4. 17 Fitur Polling yang digunakan oleh @kalbislibrary
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
85
Juliyanti.
d. IG TV
IGTV merupakan fitur baru yang disediakan oleh Instagram.
Fitur tersebut dapat memungkinkan pengguna Instagram mengunggah
video dengan durasi maksimal sepuluh (10) menit. Tetapi fitur
tersebut belum dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis.
“Kita belum memanfaatkan IGTV, tapi nanti kita akan buat konten
menarik dalam IGTV kita”86
Gambar 4. 18 Konten IGTV Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis
Sumber: https://www.instagram.com/kalbislibrary/
e. Siaran Langsung
Fitur Siaran Langsung pada Instagram memungkinkan pemiliki
akun Instagram membagikan video secara langsung kepada
86
Juliyanti.
pengikutnya. Pada Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
fitur Siaran Langsung dimanfaatkan dalam kegiatan literasi informasi
dan juga kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan. Hal
tersebut diutarakan oleh Narasumber Dwi pada wawancara langsung
kepada penulis.
―Kita menggunakan fitur tersebut dalam kegiatan literasi
informasi atau kegiatan yang diadakan di Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis‖87
f. Hashtag
Pemberian hashtag pada setiap konten yang diunggah dapat
menjadi salah satu strategi dalam mempromosikan setiap konten
sehingga mempermudah pencarain pengguna instagram. Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memiliki Hashtag #kalbislibrary,
#bettereducation #betterfuture, #betterlife, yang selalu menjadi
jargon setiap konten yang mereka unggah. Hashtag #bettereducation,
#betterfuture, #betterlife merupakan hashtag yang digunakan oleh
akun Instagram Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
“Untuk Hashtag kita selalu menggunakan Hashtag #kalbislibrary.
Kita juga menggunakan Hashtag yang dipakai oleh Instagram
Kampus, yaitu #bettereducation #betterfuture #betterlife”88
87
Juliyanti. 88
Juliyanti.
Gambar 4. 19Hashtag yang digunakan pada konten yang diunggah
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
g. Dirrect Message (DM)
DM dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis dan Anggota Perpustakaannya dalam memperpanjang
pinjaman koleksi perpustakaan. Pernyataan tersebut sebagaimana
yang disampaikan oleh Narasumber Dwi.
―Biasanya fitur ini dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam perpanjangan peminjaman
koleksi pemustaka. Anggota perpustakaan sering melakukan
perpanjangan peminjaman melalui dirrect message Instagram.89
89
Juliyanti.
Gambar 4. 20 interaksi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis dengan pengikutnya di Instagram
h. Komentar
Komentar merupakan fitur yang disediakan oleh Instagram untuk
mengomentari dan berdiskusi mengenai konten yang telah diunggah.
Fitur ini tidak terlalu dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam berkomunikasi dengan
pengikutnya. Dan terkadang tidak membuka kolom komentar dalam
unggahannya. Hanya konten-konten yang berupa pertanyaannya
dalam captionnya. Komunikasi dengan pengikutnya lebih banyak
menggunakan Dirrect Message. Pernyataan tersebut diutarakan oleh
Narasumber Dwi.
”Kalau komentar jarang sekali dimanfaatkan oleh pengikut kita,
bahkan biasanya juga kita mematikan kolok komentar. Paling
untuk caption pertanyaan yang dilemparkan kepada pengikut, itu
banyak yang berkomentar. Tapi kadang juga ada juga yang
berkomentar dalam memberikan masukan, seperti meminta
penambahan meja. Selebihnya pengikut kita melakukan
komunikasi melalui dirrect message”90
Gambar 4. 21 Komentar pada konten yang diunggah
Sumber:https://www.instagram.com/kalbislibrary/
i. Akun Bisnis
Akun Bisnis merupakan fitur yang disediakan oleh Instagram
untuk menjadikan penggunanya lebih profesional mengelola akun
Instagram. Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis sudah
membuat Akun Bisnis, tetapi belum dimaksimalkan karena pengelola
akunnya belum begitu paham mengenai fitur ini.
90
Juliyanti.
“Kita sudah menggunakan Akun Bisnis, tetapi belum kita
maksimalkan fitur tersebut karena kita masih belum memahami
mengenai fitur Akun Bisnis”91
Gambar 4. 22 Profil @kalbislibrary yang sudah menggunakan akun
bisnis
Sumber: https://www.instagram.com/kalbislibrary/
C. Pembahasan
1. Pemanfaatan Instagram dalam Promosi Perpustakaan
a. Latar Belakang Pembuatan Akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Perkembangan teknologi dan informasi berdampak pada
kebutuhan informasi yang semakin dituntut efisien. Kehadiran media
sosial memberikan perubahan ruang pada pertukaran informasi
masyarakat. Dengan perkembangan media sosial semakin memberikan
ruang bagi masyarakat untuk pencarian informasi, berbagi informasi,
dan berkomunikasi dengan cepat melalui fitur yang disediakan oleh
91
Juliyanti.
masing-masing media sosial. Setiap media sosial memiliki ciri
tersendiri dalam setiap fitur yang mereka sediakan.
Berdasarkan data pengguna aktif bulanan atau monthly active
user (MAU), Instagram menembus angka 1 miliar per juni
2018. 92 Tidak heran jika yang menjadi latar belakang Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis membuat akun Instagram yaitu
karena begitu populer Instagram di kalangan anak muda tanpa
terkecuali mahasiswa/i dan civitas akademis Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis. Kemajuan teknologi seperti media sosial dapat
bermanfaat bagi perpustakaan dan siswa, karena dengan
menggunakannya, perpustakaan akan dapat menarik pengguna dengan
lebih mudah dan akan membuat mereka mendapat informasi tentang
sumber daya akademik, seminar, pengaturan baru dan informasi atau
layanan lain yang mereka miliki dan pemustaka akan memiliki akses
mudah ke pengetahuan.93
b. Tujuan Pembuatan Akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi Dan Bisnis Kalbis
Selain sebagai media komunikasi dan berbagi informasi,
Instagram juga banyak digunakan oleh individu, kelompok,
pemerintah dan perusahaan dalam eksistensi keberadaan mereka
ditengah masyarakat. Pengguna Instagram yang semakin banyak
membuat sebuah pasar tersendiri dalam memperkenalkan keunggulan
92
Bohang, ―Juni 2018, Pengguna Aktif Instagram Tembus 1 Miliar - Kompas.com.‖ 93
Ntaka, ―The Use of Social Media Sites by University Library Staff to Facilitate
Undergraduate Students.‖
setiap pengguna Instagram. Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis juga memiliki tujuan pembuatan akun Instagram untuk
mempromosikan produk, layanan, dan kegiatannya. Dengan
memanfaatkan Instagram dalam melakukan promosi akan membantu
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis dikenal oleh
masyarakat, seperti yang dikatakan oleh Hanson bahwa layanan digital
yang menyediakan akses ke koleksi untuk pengguna akan memiliki
nilai lebih dalam mempromosikan institusi.94
Tujuan pembuatan akun Instagram oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis juga sejalan dengan visi dari
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis itu sendiri. Visi
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis yaitu Menjadi pusat
pengelola dan penyebaran informasi yang berbasis teknologi informasi
guna mendukung tridarma perguruan tinggi serta pengembangan ilmu
civitas akademika Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Menurut Caroline Björkgren bagi sebuah lembaga atau
perusahaan Instagram adalah saluran pribadi dengan kesempatan yang
baik untuk memberikan citra pada merek atau mencerminkan merek
kepada konsumen. Ini adalah konteks yang jujur karena gambar yang
diambil on the go (yang sedang berlangsung), memberikan rasa
terhadap apa yang didokumentasikan terjadi di sini dan sekarang.
94
Joacim Hansson, ―Documentality and legitimacy in future libraries – an analytical
framework for initiated speculation,‖ New Library World 116 (2015): 4–14,
https://doi.org/10.1108/NLW-05-2014-0046.
Aplikasi ini juga yang paling berharga ketika terintegrasi dengan
saluran lain seperti Facebook atau platform mereka sendiri.95
Terhitung sejak Januari 2016 menurut hasil survei, pengakses
Instagram terbanyak berkisar pada usia 20-25 sebanyak 73.8%, pada
usia 16-19 sebanyak 73.6%, usia 26-29 sebanyak 63.8% dan pada usia
30-35 sebanyak 55.8% pengguna internet di Indonesia pengguna aktif
Instagram.96
Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis sudah sesuai dengan teori di atas,
dimana akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis memiliki fungsi sebagai alat promosi perpustakaan.
Sebagaimana Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
merupakan brand dari perpustakaan itu sendiri dibuat dengan konsep
yang unik agar lebih menarik, buku-buku koleksi dan segala kegiatan
yang ada di perpustakaan itu merupakan bagian dari produk
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
c. Konten yang Diunggah pada Akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Dalam konten-konten yang diunggah ke akun Instagramnya,
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis yaitu promosi
95
Caroline Björkgren, ―Guide: Kommunicera rätt med Instagram,‖ Internetworld, diakses
27 Mei 2019, https://internetworld.idg.se/2.22568/1.455713/guide--kommunicera-ratt-med-
instagram. 96
Jason Bellini, ―Most Popular Social Media of Mobile Internet User in Indonesia as of
January 2016,‖ Statista, diakses 27 Mei 2019, https://www.statista.com/study/21077/mobile-
social-networks-statista-dossier/.
koleksi baru, layanan perpustakaan, fasilitas perpustakaan, kegiatan
perpustakaan, literasi informasi, quotes. Menginformasi apa saja yang
perpustakaan miliki akan membantu masyarakat lebih dekat dengan
perpustakaan, hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh
Augustyniak dan Orzechowski yang menyebutkan bahwa
memberitahukan apa yang dimiliki oleh perpustakaan pada media
sosial merupakan cara yang efektif untuk memberi tahu pengguna
tentang profil perpustakaan.97
Dengan fitur unggah foto dan video Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam mempromosikan apa saja yang
layanan, fasilitas, dan kegiatan yang mereka miliki. Maka pemustaka
akan lebih mudah mencari informasi mengenai Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Konten yang diunggah @kalbislibrary sangat bervariatif dan
aktif setiap harinya mengunggah foto atau video. Inovasi yang
diperlihatkan @kalbislibrary dalam mengunggah foto atau video yaitu
dengan sistematis dan konsisten menempatkan unggahan konten yang
mengandung quotes dari tokoh terkenal. Hal tersebut memberikan ciri
tersendiri dalam setiap unggahannya, dan terlihat tersusun dengan
rapih ketika mengunjungi profil @kalbislibrary.
97
A Augustyniak dan Vi Orzechowski, ―Unlocking the Vault: Sharing Special Collections
on Social Media,‖ Computers in Libraries 37, no. 7 (2017): 12–15.
d. Cara Mempromosikan Akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis
Agar civitas akademi Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis atau masyarakat umum mengetahui keberadaan akun Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, maka Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis harus mempromosikan akun
Instagramnya. Dalam mempromosikan akun instagramnya,
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memanfaatkan
momen pada kegiatan mahasiswa baru. Selain itu cara
mempromosikan akun Instagram ketika ada pemustka menanyakan
informasi perpustakaan akan dirujukan untuk mengikuti akun
instagramnya
2. Cara Menentukan Konten yang Akan Diunggah ada Akun Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
a. Kebijakan dalam Mengelola Akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Dalam mengelola akun Instagramnya tertera pada rencana kerja
yang disusun setiap tahun. Seperti dalam jumlah unggahan konten,
pada tahun 2017 - 2018 dalam rencana kerja mewajibkan Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis mengunggah 3 (tiga) konten
setiap hari. Sedangkan untuk tahun 2018 - 2019 ini, Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis tidak memiliki target jumlahan
dalam mengunggah konten pada akun Instagramnya, yang terpenting
setiap hari ada konten yang diunggah.Dengan kebijakan pengelolaan
Akun Instagram, maka akan membuat penggunaan Instagram akan
lebih terarah dan memiliki dasar dalam eksistensinya.
b. Pengelola Akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis
Dalam mengelola akun Instagramnya, Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis memiliki staff khusus yang diberi
tanggung jawab dalam mengelola akun Instgram.Jika staf tersebut
sedang tidak masuk, maka staf lain yang menggantikannya dalam
mengelola akun Instagram. Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis memiliki SDM tersendiri dalam melakukan pekerjaan tersebut.
c. Penentuan Konten yang Diunggah pada Akun Instagram
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Dengan kebijakan yang mengatur dalam penentuan konten pada
akun Instagramnya, membantu pengelola dalam menentukan konten
yang akan mereka unggah. Pada tahun 2018 - 2019 konten yang
diunggah oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis tidak
ada ketentuan tertentu, yang terpenting adalah ada konten yang
diunggah. Berbeda dengan tahun 2017 - 2018 yang memiliki tema
pada hari-hari tertentu. Tema-tema tersebut adalah senin dengan
memiliki tema Refresh Monday, kemudian hari selasa yaitu informasi
mengenai perpustakaan, lalu hari rabu merupakan konten edukatif,
seperti bagaimana cara menulis dan lainnya, hari kamis dan jum‘at
adalah tips kesehatan.
Konten yang diunggah pada Instagram akan membuat penilaian
tersendiri bagi perpustakaan. Konten merupakan hal penting dalam
keberhasilan pemanfaatan Instagram dalam mempromosikan
Perpustakaan. Perpustakaan perlu memiliki acuan tentang penentuan
konten yang akan mereka unggah. Acuan tersebut juga harus memiliki
tujuan membuat pelayanan diperpustakaan semakin baik.
d. Alur Mengunggah konten pada akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Dalam mengunggah konten pada akun Instagramnya, Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memiliki 2 SDM dalam
pembuatan konten, setelah konten itu dibuat, kemudian diserahkan
kepada admin untuk ditinjau kembali. Peninjauan tersebut difokuskan
pada caption dan kesesuain dengan konten yang akan diunggah.
Dengan melakukan peninjauan tersebut maka akan lebih selektif
dalam mengunggah konten. Hal tersebut akan meminimalisir
kesalahan konten yang akan di unggah dan akan sesuai dengan tujuan
dari perpustakaan. Seperti yang dikatakan oleh Perpustakaan perlu
memilih konten mana yang dapat dianggap memiliki kualitas dan
nilaiyang sesuai dengan tujuannya.98
98
Putranto dan Fajry, ―Content Marketing Strategies via Instagram for Indonesian
Libraries,‖ 5.
Gambar 4. 23 Alur Penentuan Konten Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
3. Fitur Instagram yang Dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis
a. Membagikan Foto & Video
Berbagi foto video merupakan konten utama yang dapat diunggah
pada Instagram. Foto dan video yang dapat ditampilkan pada kolom
Beranda pengikutnya. Foto dan video yang diunggah dapat
ditambahkan caption, Hashtag, lokasi dan menandai pengguna lain.
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memanfaatkannya
untuk membagikan informasi koleksi baru, fasilitas, layanan, quotes,
dan kegiatan mereka. Dengan menginformasikan layanan dan fasilitas
yang mereka miliki akan menjadikan masyarakat luas mengetahui
keberadaan Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Selain
Pustakawan menentukan
Tema dan isi konten
Diunggah
Buat desain
Peninjauan ulang konten
oleh pengelola Media Sosial
sebagai alat promosi konten yang diunggah dimanfaatkan juga sebagai
kegiatan literasi informasi.
b. Instastory
Instastory merupakan fitur yang dihadirkan oleh Instagram untuk
konten yang foto dan video pendek dan hanya tersimpan selama 24
jam. Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis sudah
memanfaatkan Instastorydalam memberikan informasi mengenai
koleksi, layanan, dan program perpustakaan.
c. Polling
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis juga
memanfaatkan fitur polling yang disediakan oleh Instagram sebagai
bentuk interaksi dalam memberikan pelayanan kepada pemustakanya.
Salah satu contoh penggunaan fitur polling yaitu ketika mereka
merubah ruang diskusi dengan fasilitas lesehan. Fasilitas lesehan
dipilih karena banyak dari pengikut (followers) menginginkan fasilitas
lesehan pada ruang diskusi untuk menggantikan fasilitas meja dan
kursi yang disediakan sebelumnya.
Dengan memanfaatkan fitur polling maka Perpustakaan akan
dapat berkomunikasi dengan melakukan jajak pendapat dengan
pengikutnya di Instagram. Polling yang disediakan pada Instagram
akan lebih membantu perpustakaan dalam melakukan evaluasi dalam
kinerjanya dan melibatkan pengikut dalam berdiskusi untuk
menentukan fasilitas ataupun layanan yang pemustaka inginkan.
d. IG TV
IGTV merupakan fitur baru yang disediakan oleh Instagram.
Fitur tersebut dapat memungkinkan pengguna Instagram mengunggah
video dengan durasi maksimal sepuluh (10) menit. Tetapi fitur
tersebut belum dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis.
Penambahan fitur unggahan video yang disediakan pada
Instagram sangat bermanfaat bagi perpustakaan dalam mengunggah
konten video dengan durasi maksimal 10 menit. Perpustakaan tidak
lagi dibatasi dalam pembuatan konten video yang mana sebelum
IGTV hadir pengguna Instagram hanya dapat mengunggah video
dengan durasi 1 (satu) menit.
e. Siaran Langsung
Fitur Siaran Langsung pada Instagram memungkinkan pemiliki
akun Instagram membagikan video secara langsung kepada
pengikutnya. Pada Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
fitur Siaran Langsung dimanfaatkan dalam kegiatan literasi informasi
dan juga kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan. Dengan
memanfaatkan fitur Siaran Langsung akan mempermudah Pengikut
yang dapat mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Perpustakaan tanpa
harus hadir di tengah acara.
f. Hashtag
Pemberian Hashtag pada setiap konten yang diunggah dapat
menjadi salah satu strategi dalam mempromosikan setiap konten
sehingga mempermudah pencarain pengguna instagram. Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis memiliki Hashtag #kalbislibrary,
#bettereducation #betterfuture, #betterlife, yang selalu menjadi jargon
setiap konten yang mereka unggah. Hashtag #bettereducation,
#betterfuture, #betterlife merupakan Hashtag yang digunakan oleh
akun Instagram Kalbis Instut.
g. Dirrect Message (DM)
Fitur DM atau pesan pada Instagram dimanfaatkan oleh
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis dan Anggota
Perpustakaannya dalam memperpanjang pinjaman koleksi
perpustakaan. Hal tersebut membuat pelayanan perpanjang koleksi
akan lebih mempermudah pemustaka dalam memperpanjang masa
pinjaman.
h. Komentar
Komentar merupakan fitur yang disediakan oleh Instagram untuk
mengomentari dan berdiskusi mengenai konten yang telah diunggah.
Fitur ini tidak terlalu dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam berkomunikasi dengan
pengikutnya. Dan terkadang tidak membuka kolom komentar dalam
unggahannya. Hanya konten-konten yang berupa pertanyaannya
dalam caption nya. Komunikasi dengan pengikutnya lebih banyak
menggunakan Dirrect Message.
i. Akun Bisnis
Akun Bisnis dapat memungkinkan pengguna Instagram mengelola
akunnya secara profesional. Menggunakan Akun Bisnis juga
mendapatkan statistik siapa saja yang melihat konten yang diunggah.
Fitur tesebut dapat dimanfaatkan untuk menganilisis pengaruh pada
setiap konten yang diunggah. Dengan menggunakan Akun Bisnis
dapat dipromosikan oleh Instagram kepada pengguna lain. Tetapi fitur
yang disediakan oleh Instagram dalam mempromosikan akun
Instagramnya, Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
belum memanfaatkannya dengan maksimal.
Akun Bisnis juga memiliki kelebihan dalam merefensikan
informasi dan dapat menghubungkan pada sumbernya. Hal tersebut
seharusnya dapat dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis dalam menginformasikan website dan OPAC yang
mereka miliki melalui kolom cerita.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpustakaan Institut Teknologi Dan Bisnis Kalbis telah memanfaatkan
Instagram untuk mempromosikan Layanan, Fasilitas, dan kegiatan yang
mereka miliki. Penggunaan didasarkan karena ruang lingkup mereka yang
berada pada Perguruan Tinggi memeliki segmentasi pengguna Instagram yang
tinggi. Promosi yang mereka lakukan yaitu dengan cara mengunggah konten
tentang informasi koleksi baru, fasilitas perpustakaan, layanan perpustakaan,
dan literasi informasi. Dengan pengguna dan aktivitas yang massive pada
Instagram, menjadi peluang tersendiri bagi perpustakaan untuk mendekatkan
diri kepada penggunanya. Hal tersebut juga dimanfaatkan oleh Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis dalam berkomunikasi dan memberikan
pelayanannya pada Instagram.
Untuk menentukan konten yang diunggahnya pada Instagram
Perpustakaan memiliki kebijakan yang tertulis pada rapat kerja tahunan. Untuk
tahun 2018 dan 2019 ini Instagram Kalbis tidak memiliki ketentuan dalam
jumlah ataupun tema pada konten yang akan diunggah. sedangkan untuk tahun
2017-2018 Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis diwajibkan untuk
mengunggah 3 (tiga) konten dan tema yang sudah ditentukan sesuai dengan
harinya. Untuk pengelola akun Instagramnya, Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis memiliki staf khusus untuk membuat konten. Untuk
96
96
menghindari kesesuaian konten dengan tujuan perpustakaan, mereka memiliki
sistem peninjauan sebelum konten itu diunggah.
Untuk pemanfaatan fitur Instagram, Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis telah banyak memanfaatkan fitur yang disediakan oleh Instagram
dalam memberikan layanan dan fasilitasnya. Fitur yang disediakan tersebut
berupa Membagaikan Foto dan Video, Certia, Pesan dirrect, jajak pendapat,
siaran langsung, dan hashtag. Ada beberapa fitur yang belum dimaksimalkan
oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, yaitu komentar dan
akun bisnis.
B. Saran
Saran yang diberikan mengenai pemanfaatan instagram oleh Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbisadalah :
1. Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis harus lebih intensif lagi
mereferensikan koleksi yang di miliki sesuai dengan isu terkini yang sedang
berkembang.
2. Diharapkan Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis lebih intensif
lagi kemas ulang koleksi kepada bagian informasi yang mereka miliki untuk
diunggah pada akun Instagramnya. Sehingga pengikut atau follower mereka
di Instagram dapat mengetahui koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
3. Diharapkan agar membuka ruang diskusi terbuka dengan konten yang
disesuaikan dengan isu terkini untuk mencapain tujuan dari Perpustakaan.
4. Diharapkan dapat memaksimalkan fitur komentar dengan memberikan
reward kepada pengikut atau follower yang memberikan komentar positif
dan membangun perpustakaan di fitur komentar Instagram.
5. Memaksimalkan fitur Akun Bisnis untuk mempromosikan Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Sehingga dapat menganilisis dan
mengevaluasi konten-konten yang telah mereka unggah.
98
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu, dan Kholid Narbuko. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Augustyniak, A, dan Vi Orzechowski. ―Unlocking the Vault: Sharing Special
Collections on Social Media.‖ Computers in Libraries 37, no. 7 (2017):
12–15.
Azwar, Muhammad, dan Siti Sulthonah. ―The Utilization of Instagram as a Media
Promotion: the Case Study of Library in Indonesia.‖ Insaniyat: Journal of
Islam and Humanities 2, no. 2 (2018): 147–159.
Badudu, -J.S. Kamus: Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT.Kompas Media Nusantara, 2003.
Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Bellini, Jason. ―Most Popular Social Media of Mobile Internet User in Indonesia
as of January 2016.‖ Statista. Diakses 27 Mei 2019.
https://www.statista.com/study/21077/mobile-social-networks-statista-
dossier/.
Binalay, Anita. ―Manfaat Promosi Perpustakaan Pada Mahasiswa Fispol Dalam
Meningkatkan Jumlah Pemustaka Di Upt Perpustakaan Universitas Sam
Ratulangi.‖ Jurnal Acta Diurna 5, no. 3 (2016).
Björkgren, Caroline. ―Guide: Kommunicera rätt med Instagram.‖ Internetworld.
Diakses 27 Mei 2019.
https://internetworld.idg.se/2.22568/1.455713/guide--kommunicera-ratt-
med-instagram.
Bohang, Fatimah Kartini. ―Juni 2018, Pengguna Aktif Instagram Tembus 1 Miliar
- Kompas.com.‖ Diakses 21 Mei 2019.
https://amp.kompas.com/tekno/read/2018/06/21/10280037/juni-2018-
pengguna-aktif-instagram-tembus-1-miliar.
Fatmawati, Endang. ―Dampak Media Sosial terhadap Perpustakaan.‖ Libraria 5,
no. 1 (Juni 2017): 12.
Hansson, Joacim. ―Documentality and legitimacy in future libraries – an
analytical framework for initiated speculation.‖ New Library World 116
(2015): 4–14. https://doi.org/10.1108/NLW-05-2014-0046.
Hardi, Wishnu. ―Conspectus: Sebuah Metode Analisis Koleksi untuk
Pembentukan Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi.‖ Jurnal Visi
Pustaka 7, no. 2 (2005).
Indonesia, Diknas Republik. Perpustakaan Perguruan Tinggi. Dirjen Pendidikan
Tinggi RI, 2004.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:
STIA LAN, 1999.
Juliyanti, Dwi. Wawancara Pribadi. Handphone Recording. Jakarta: Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, 2018.
Juni, Tulus Wulan. ―Strategi Promosi Gemar membaca dan Gemar Ke
Perpustakaan.‖ 2013 20, no. 3 (2013).
Kurniasih, Nuning. ―Optimalisasi Penggunaan Media Sosial untuk Perpustakaan,‖
20 Mei 2019. https://doi.org/10.31227/osf.io/aj2z9.
Kurniawan, Tommy. ―Kian Meroket, Jumlah Pengguna Instagram Ditaksir Capai
2 Miliar.‖ liputan6.com, 26 Juni 2018.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3570031/kian-meroket-jumlah-
pengguna-instagram-ditaksir-capai-2-miliar.
Lasa-Hs. Manajemen perpustakaan sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2007.
Li Liew, Chern. ―Online cultural heritage exhibitions: a survey of information
retrieval features.‖ Program 39, no. 1 (1 Maret 2005): 4–24.
https://doi.org/10.1108/00330330510578778.
M. Yusup, Pawit, dan Subekti Priyo. Teori Praktik Penelusuran Informasi :
Information Retrieval. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.
Martoatmojo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999.
Milburga, C. Larasati. Membina perpustakaan sekolah. Yogyakarta: Kanisius,
1991.
Mustafa, Badollahi. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
1993.
Ntaka, Athanasia. ―The Use of Social Media Sites by University Library Staff to
Facilitate Undergraduate Students,‖ 2017.
―Pengertian Jejaring Sosial (Social Network).‖ Pengertian Ahli, 10 Januari 2014.
https://pengertianahli.id/2014/01/pengertian-jejaring-sosial-social-
network.html.
Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Profil Perpustakaan Intitut
Teknologi dan Bisnis Kalbis. Jakarta, n.d.
———. SOP peminjaman koleksi Perpustakaan Intitut Teknologi dan Bisnis
Kalbis. Jakarta, n.d.
Purwono. Profesi Pustakawan menghadapi tantangan perubahan. Ed.1, Cet. 1.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Putranto, Widiatmoko Adi, dan Ashry Noviana Fajry. ―Content Marketing
Strategies via Instagram for Indonesian Libraries.‖ IFLA WLIC 2018,
2017.
Rahman, Abdul. Manajemem Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:
Univesitas Terbuka, 1995.
Rahmat, Pupu Saiful. ―Jurnal Penelitian Kualitatif‖ 5 (Juni 2009).
https://www.coursehero.com/file/33652732/Jurnal-Penelitian-
Kualitatifdoc/.
Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
Tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Rossiter, Nancy. Marketing the Best Deal in Town: Your Library, Where is your
people Owl. Oxford: Chandos Publishing, 2008.
Santi, Anatasya. Wawancara Pribadi. Handphone Recording. Jakarta:
Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, 2019.
Saryono. Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif : Dalam bidang
kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2013.
Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.
Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Soedibyo, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni, 1987.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Jakarta: Alfabeta, 2012.
Sutarno-NS. Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Samitra Media Utama, 2004.
———. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasann Obor Indonesia, 2003.
Tinggi, Direktorat Jendral Pendidikan. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku
Pedoman Dikjen-Dikti. Jakarta: Depdiknas, 2004.
LAMPIRAN
Lampiran 1
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama :Dwi Julyanti
Jabatan :Staf Perpustakaan
Waktu Wawancara :12 Januari 2019
1. Apa alasan (latar belakang) Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
membuat akun Instagram?
Mahasiswa sekarang banyak menggunakan media sosial Instagram. Jadi
kita ingin menjangkau mahasiswa agar informasi yang disampaikan oleh
perpustakaan dapat diterima oleh mahasiswa
2. Apa Tujuan Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis membuat akun
Instagram?
Tujuan awal dari dibuatnya akun Instagram adalah untuk
mempromosikan produk, layanan dan kegiatan perpustakaan. Selain itu
Instagram Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis juga ingin
ikut meramaikan media sosial Instagram dengan informasi yang baik.
3. Bagaimana pemanfataan Instagram dalam mempromosikan perpustakaan?
Kita memanfaatkanInstagramuntukkegiatanpromosikoleksibaru, layanan,
fasilitas, kegiatan, danliterasiinformasi
4. Bagaimana respon pengikut di akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis dalam setiap konten yang diunggah?
Dalam menjawab setiap pertanyaan yang masuk pada kolom komentar
atau dirrect message kita selalu menjawab tetapi slow respons. Hal itu
dikarenakan pertanyaan yang masuk harus ditanyakan kepada petugas
bersangkutan. Tujuannya adalah agar jawaban yang kita berikan
merupakan informasi yang valid dan menghindari miss komunikasi.
Sebagai contoh ada mahasiswa yang menanyakan perihal kegiatan yang
akan dilakukan di Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis,
untuk menjawabnya pengelola Instagram Perpusatakaan harus
menanyakan pelaksana kegiatan tersebut. setelah itu baru kita balas
pertanyaan dari mahasiswa tersebut.
5. Bagaimana cara mempromosikan akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis?
Dalam mempromosikan akun Instagram Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis kita biasanya mensosialisasikan dalam acara mahasiwa
baru. Kita meminta waktu dalam kegiatan tersebut untuk mempromosikan
Perpustakaan dan media sosial perpustakaan, salah satunya Instagram.
Selain itu kita juga mempromosikan langsung kepada individu
mashasiswa. Ketika ada mahasiswa yang menanyakan kegiatan di
perpustakaan kita biasanya merujukan kepada akun instagram kita.
Karena kita selalu menggunggah kegiatan yang dilakukan di
Perpustakaan
6. Apakah ada kebijakan tertulis dalam pengelolaan akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis?
Kebijakan ada di dalam rencana kerja yang disusun setiap tahun. Dari
Oktober 2017 sampai September 2018 kita harus memposting minimal 3
konten setiap hari. Untuk program 2018-2019 ada penambahan program
literasi informasi, dan tidak ada target jumlah postingan dalam sehari,
tetapi setiap hari harus ada konten yang diposting pada Instagram
7. Adakah staff khusus dalam mengelola media sosial atau Instagra secara khusus?
Ada staff khusus yang mengelola akun Instagram Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis. Dan itu saya sendiri yang bertanggung
jawab dalam mengelola akun Instagram. Ketika saya tidak masuk ada
staff lain yang menggantikan
8. Adakah ketentuan dalam setiap konten yang akan dimuat pada Instagram?
Kalau ketentuan konten yang dimuat di Instagram pada tahun 2017-2018
yaitu, setiap senin kita memiliki tema Refresh Monday, kemudian hari
selasa yaitu informasi mengenai perpustakaan, lalu hari rabu merupakan
konten edukatif, seperti bagaimana cara menulis dan lainnya, hari kamis
dan jum’at adalah tips kesehatan. Untuk tahun ini tidak ada penentuan
tema yang penting ada unggahan.
9. Bagaimana alur pemilihan konten yang akan dimuat di Instagram?
Sebelum diunggah ke Instagram, konten yang akan diunggah biasanya
ada proses peninjauan konten tersebut. Setelah desain dan layout sudah
selesai dibuat, maka akan dilihat lagi tulisan dan kesesuain kontennya
tersebut.
10. Fitur apa saja yang dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis dalam mempromosikan Perpustakaan?
a. Berbagi Foto
Kita memanfaatkan fitur berbagi foto dan video untuk
menginformasikan buku baru, kegiatan perpustakaan, layanan
perpustakaan, quotes, da literasi informasi.
b. Instastory
Pengikut kita lebih suka melihat Instastory jadi kita banyak juga
mengunggah Instastory.
c. Polling
Kita juga menggunakannya. Sebagai contoh adalah ketika menentukan
tempat diskusi, kita meminta pendapat kepada pengikut instagram
dengan cara polling melalui fitur yang disediakan oleh Instagram.
Kita meminta pendapat kepada mahasiswa untuk menentukan apakah
ruang diskusi menggunakan meja atau lesehan. Sebelum melalukukan
polling ruang diskusi kita menggunakan fasilitas meja dan kursi.
Kemudian hasil dari polling menunjukan bahwa mahasiswa
menginginkan fasilitas lesehan. Dan akhirnya merubah menjadi
lesehan
d. IGTV
Kita belum memanfaatkan IGTV, tapi nanti kita akan buat konten
menarik dalam IGTV kita
e. Live
Kita menggunakan fitur tersebut dalam kegiatan literasi informasi
atau kegiatan yang diadakan di Perpustakaan Institut Teknologi dan
Bisnis Kalbis
f. Tagar
Untuk Hashtag kita selalu menggunakan Hashtag #kalbislibrary. Kita
juga menggunakan Hashtag yang dipakai oleh Instagram Kampus,
yaitu #bettereducation #betterfuture #betterlife
g. Dirrect Message (DM)
Biasanya fitur ini dimanfaatkan oleh Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis dalam perpanjangan peminjaman koleksi
pemustaka. Anggota perpustakaan sering melakukan perpanjangan
peminjaman melalui dirrect message Instagram.
h. Komentar
Kalau komentar jarang sekali dimanfaatkan oleh pengikut kita,
bahkan biasanya juga kita mematikan kolok komentar. Paling untuk
caption pertanyaan yang dilemparkan kepada pengikut, itu banyak
yang berkomentar. Tapi kadang juga ada juga yang berkomentar
dalam memberikan masukan, seperti meminta penambahan meja.
Selebihnya pengikut kita melakukan komunikasi melalui dirrect
message
i. Akun Bisnis
Kita sudah menggunakan Akun Bisnis, tetapi belum kita maksimalkan
fitur tersebut karena kita masih belum memahami mengenai fitur Akun
Bisnis
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama :Anatasya Santi
Jabatan :Kepala perpustakaan
Waktu Wawancara :19 februari 2019
1. Apa alasan (latar belakang) Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
membuat akun Instagram?
“Kita mau ngikutin gayanya mahasiswa. Mahasiswa yang begitu dekat
dengan media sosial,
danInstagramsedangdigandrungisamakhalayakmuda. Nah
ituakhirnyakenapakitamembuatakunInstagram”
2. Apa Tujuan Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis membuat akun
Instagram?
Tujuannyaitutadikitamaudeketinperpustakaankepemustaka yang
sekarangnotabenegenerasi Z
jadikitagakmauketinggalandibilangperpusnyajadul, kitamau up to date
ngasihinformasibahkansekarangliterasiinformasi pun
kitalakukanmelaluiakunInstagramitu, yaitudariInstastory,
dansyukurnyaresponnyabaikjuga.
3. Bagaimana cara mempromosikan akun Instgram Perpustakaan Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis?
Kita sih dulu awal-awal kita minta paksa pemustaka untuk
menfollowakunInstagramkita, tapisekarangmereka follow-follow
sendirikarenamerekamerasamendapatinformasi yang merekabutuhkan.
4. Apakah ada kebijakan tertulis dalam pengelolaan akun Instagram Perpustakaan
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis?
Kita hanyamemilikiprosedurkerjapromosi,
segalabentukpromosikitamengacupadaprosedurtersebut.Nah
salahsatunyapromosimenggunakan media sosial.
5. Adakah ketentuan dalam setiap konten yang akan dimuat pada Instagram?
Untukkontententukitabuatpenjadwalan,
biasanyakitabikinpenjadwalandalamsetahun, nah nanti di breakdown
setiapbulannyasepertiapajadiwaktuitukitapunya term satuharikitaharus
posting 3 kali. Makin
kesinisudahtidakterlaludijadwalkankarenaakhirnyasudahmulai.
6. Bagaimana cara pemilihan konten yang akan dimuat pada Instagram?
Kita main di Instastory, jadikalaukita posting Instastory di timeline
kitatidakaktifkan.Jadimerekatidakterbelahfokusnya, jadikalaukitasudah
upload di Instastoryatau IGTV kitagakmunculkan di timeline.Kalauuntuk
di time line kita posting padahari-
haribesarnasionallaluadainformasipanduan-panduan. Ada
jugainformasibukuwajibpada semester yang
sedangberjalanadajugainformasiliterasiinformasientahpelaksaannya,
manfaatnya, apasajamahasiswaperlulakukan.
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
BIODATA PENULIS
TRI YOKO AZIS SAPUTRO. Lahir di
Wonogiri,6 Juni 1994, anak terakhir tiga
bersaudaradari Ayahanda Alm. Paimo dan
Ibunda Sulinem bertempat tinggal di Jl KH
Mukhlas Gg.II Rt.02/03 Panggung Timur,
Tegal Timur, Kota Tegal.Telah menyelesaikan
pendidikan dasar di SDNegeri02 Percontohan
Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat,
Kemudian melanjutkan Sekolah Madrasah
Tsanawiyah Negeri Babakan Lebaksiu Tegal,
dan Sekolah Madrasah Aliyahdi MAN Babakan
Lebaksiu Tegal. Kemudian melanjutkan pendidikan pada program studi
(S1) Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2012). Santri alumni pondok
pesantren Ma‘hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal, Sekaligus
pengurus divisi keamanan pondok pesantren (2011).Pada saat kuliah
pernah menjadi anggota Pada Divisi Pengembangan Minat dan Bakat
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan, ikut berpartisipasi
menjadi panitia JIP MOMENT’13di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
dan turut berpartisipasi dalam kegiatan ulang tahun sebagai Poster desainer
dan media sosial content JIPDAYS 15th
dan semua perlengkapan kegiatan
2014. Kemudian mengikuti Praktek Kerja Lapangan(PKL)pada
tahun2014di Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum, dan
melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) kelompok Eternal Wings di
Desa Cipicung, Kec. Cijeruk, Kab. Bogor pada tahun 2015.Terjun di dunia
perburungan dan jabatan menjadi jurnalis pada mediaronggolawe.id,
Ronggolawe Nusantara. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi
berjudul ―Pemanfaatan Instagram Oleh Perpustakaan Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis”
Top Related