PELUANG DAN TANTANGAN BAGITENAGA PROFESIONAL INDONESIA
DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Solita Sarwono, MA, MPH, PhDNEDWORC Association, Nederland
s.sarwono/2016 2
WelcomeTO
INDONESIA
s.sarwono/2016 3
PROFESI
PEKERJAAN YANG MEMBUTUHKAN KEAHLIAN/KETRAMPILAN DAN PENDIDIKAN KHUSUS.PENYANDANG PROFESI TENAGA PROFESIONAL
s.sarwono/2016 4
PROFESIONALISME• bertanggungjawab• mutu kerjanya dapat diandalkan (accountable)• tindakannya berdasarkan pengetahuan dan teori
khusus• berpengalaman melakukan pekerjaan itu (melalui
magang atau pengalaman kerja)• punya otonomi dalam menentukan apa saja yang
akan dilakukan• bersedia terus belajar/meningkatkan pengetahuan/
ketrampilan/keahliannya
s.sarwono/2016 5
PROFESIONALISME (lanjutan)
• tidak sembarangan menerima tugas/klien disesuaikan dengan kemampuan kompetensinya
• menjalankan tugas sesuai dengan kode etik• mempunyai niat dan moral etika mementingkan
kepuasan klien dan menjaga kerahasiaan/info pribadi klien
• menghormati kompetensi dan uraian tugas teman sejawat atau tenaga profesi lain yang menyelesaikan pekerjaan yang sama
s.sarwono/2016 6
PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA
• Mutu : tergantung dari kurikulum, metode pendidikan, kompetensi dan keseriusan dosen, tersedianya sarana belajar-mengajar, motivasi mahasiswa utk membaca
• Peluang mendapat pekerjaan yang sesuai dengan profesinya tergantung dari kecocokan bidang studi/ spesialisasi dan kebutuhan masyarakat
s.sarwono/2016 7
MASALAH PENDIDIKAN INDONESIA
* keinginan untuk sekolah dan mendapat gelar kesarjanan sangat besar sistem pendidikan sering disalah-gunakan, dijadikan komoditi komersial* pengutamaan kuantitas, bukan kualitas* banyak perguruan tinggi dibangun dan bidang studi baru diciptakan tanpa menghiraukan kebutuhan lapangan kerja pengangguran sarjana meningkat
s.sarwono/2016 8
ETIKA DAN MORAL
• dilandasi oleh pertimbangan nilai baik-buruk, dipandang dari segi agama, sosial dan budaya
• moral seseorang menunjukkan integritas pribadinya• untuk mencegah pelanggaran etika, kode etik suatu
profesi harus mempunyai standar yang jelas, dapat diukur/diamati hasilnya dan diterapkan secara konsisten
• mengerjakan tugasnya dengan mengikuti etika dan berusaha optimal memenuhi harapan klien profesionalisme
• pendidikan moral dan etika dimulai dalam keluarga, dilanjutkan di sekolah dan perguruan tinggi
s.sarwono/2016 9
TANTANGAN MENUJU MEA
• mutu pendidikan tinggi negara-negara Asia umumnya lebih baik dari Indonesia.
• mereka memakai teknologi canggih.• kinerja masyarakat Asia Timur dan Asia Selatan:
ulet, ambisius, rajin, profesional, apalagi jika orang itu pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan.
• bahasa Indonesia mudah dipelajari tenaga kerja asing dapat cepat menye-suaikan diri di Indonesia.
• bangsa Indonesia lebih menghargai tenaga kerja asing, daripada bangsa sendiri, padahal belum tentu ijazahnya asli dan kemampuannya lebih baik
s.sarwono/2016 10
Bagaimana peluang tenaga profesional Indonesia di ASEAN?
• pendidikan tinggi Indonesia belum berhasil mencapai peringkat tinggi di Asia dan di dunia
• lulusan Indonesia perlu siapkan diri untuk ke luar negeri kuasai bahasa inggris
• perbaiki mental dan etos kerja supaya dapat mencapai hasil optimal dalam pekerjaannya
• tingkatkan disiplin dan tanggungjawab dalam menunaikan tugas
• ambil inisiatif (tidak hanya menunggu perintah), kreatif, asertif dan percaya diri
• jadilah team player yang baik
s.sarwono/2016 11
Waktu yang digunakan
Upa
ya m
elak
ukan
latih
an
Mempelajari/
mendalami ilmu
Menjadi mahir
MENCAPAI KEMAHIRAN
Menerapkan ilmu dan terus memperbaiki
prestasi
s.sarwono/2016 12
• Optimalkan penguasaan ilmu dan ketrampilan, perbaiki etos kerja
1
• Tingkatkan penguasaan bahasa Inggris2
• Sesuaikan diri dengan budaya kerja dan kehidupan setempat
3
Upaya peningkatan daya saing dengan tenaga kerja asing
s.sarwono/2016 13
Penguasaan ilmu, motivasi & etos kerja yang baik, disiplin, mengikuti etika dan moral, penguasaan bahasa Inggris, sikap asertif dan percaya diri, menjadi modal untuk sukses dalam MEA
Top Related