Download - Pel 1 evang.oikos

Transcript
Page 1: Pel 1 evang.oikos

Pelajaran 1

EVANGELISASI OIKOS

A. Evangelisasi

1. Pentingnya Evangelisasi2. Kebutuhan Evangelisasi Saat ini3. Model Evangelisasi yang ideal dewasa ini

B. Evangelisasi Oikos

1. Apakah “Evangelisasi Oikos” itu.2. Evangelisasi Oikos dalam Kitab Suci3. Keuntungan Evangelisasi Oikos4. Proses Evangelisasi oikos5. Momen Penting dalam Evangelisasi Oikos

C. 1. Refleksi2. Bahan Diskusi3. Bahan Studi4. Survei Pribadi5. Tugas

1

Page 2: Pel 1 evang.oikos

2

“Kami ingin menegaskan sekali lagi bahwa tugas evangelisasi semua orang menjadi bagian penting misi gereja”

-Paus Paulus VI-

Gereja masa depan ialah gereja yang dibangun

dari bawah oleh komunitas dasar

-Karl Rahner-

Page 3: Pel 1 evang.oikos

EVANGELISASI OIKOS

A. Evangelisasi

Evangelisasi atau Penginjilan berarti membawa Kabar Gembira ke dalam seluruh lapisan hidup manusia dan memperbaharui manusia dari dalam.1 Evangelisasi juga mempunyai maksud secara explisit yaitu secara terang-terangan mewartakan Kabar Gembira dan mengajak orang-orang untuk mengalami pertobatan yang dapat merubah hidupnya.

A.1 Pentingnya Evangelisasi.

Evangelisasi merupakan tugas perutusan yang diamanatkan oleh Yesus sendiri sebelum kenaikanNya ke surga: “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Mat.28:18-20. Kata-kata kunci: “Pergilah., Jadikanlah muridKu.., Baptislah.., Ajarlah.., Ketahuilah..!”Kita dipanggil untuk pergi ke dalam dunia yang penuh ketegangan, luka-luka dan dosa serta membawa kembali domba-domba yang sesat dan kelaparan. Paulus sendiri sungguh-sungguh menyadari akan tugas ini. “Jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” I Kor.9:16. Kata-kata Paulus ini dibuktikannya dengan gigih memberitakan Injil, walaupun harus menderita, dipenjara, bahkan dihukum mati pancung kepala. Bagi Paulus “hidup adalah Kristus mati adalah keuntungan“ Flp.1:21. Di tengah dunia dewasa ini evangelisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak.

Pada jaman gereja awali, evangelisasi merupakan hal yang ter-penting. Waktu itu orang kristen menganggap dirinya sebagai umat yang “diutus”, sebagai terang dan ragi. Mereka tahu bahwa gereja “ada” karena umat terlibat dalam evangelisasi, seperti api “ada” karena menyala. Demikian juga gereja ada karena umatnya menyala-nyala oleh Roh Kudus dalam penginjilan. Hasilnya meskipun ditengah-tengah kesulitan, dalam waktu singkat kekristenan dapat menaklukkan sebuah kekaisaran romawi.

1 Evangelii Nuntiandi 18.

3

Page 4: Pel 1 evang.oikos

Fakta historis yang sudah berlangsung selama 2000 thn membuktikan bahwa agama kristen mampu mengubah suatu masyarakat, mampu mengubah kehidupan suatu negara atau bahkan negara-negara. Perubahan itu tidak terjadi lewat deklarasi prinsip-prinsip yang disebar-luaskan melalui media komunikasi, pernyataan-pernyataan ataupun dialog dengan para penguasa politik, melainkan melalui kuasa cinta kasih dan evangelisasi yang mengubah hati manusia. Pada awalnya manusia-manusia itu tersentuh oleh cinta kasih Tuhan dan kuasa Injil sehingga hidupnya berubah, sesudah itu masyarakat sipil mengikuti perubahan dengan mengubah hukum-hukumnya. Perubahan yang radikal dari hatilah yang akan mampu mengalahkan kondisi-kondisi penghambat yang ada dalam masyarakat yang bukan kristen atau yang sudah bukan kristen lagi. Hal itu dapat terwujud apabila ada semangat evangelisasi dalam gereja.

Pada tahun 1974 Paus Paulus VI telah mengungkapkan kebutuhan akan penginjilan dalam ensiklik “Evangelii Nuntiandi” yang berisi tentang evangelisasi dalam dunia modern. Kemudian dalam pelbagai kesempatan Paus Yohanes Paulus II telah berkali-kali menekankan akan perlunya suatu Evangelisasi Baru yang bersifat langsung. Evangelisasi Baru berbeda dengan Evangelisasi Indirek yang pada beberapa dekade yang lalu di-mengerti dan ditekankan sebagai penginjilan tanpa pewartaan, tetapi penginjilan melalui karya-karya sosial dan karitatif. “Evangelisasi Baru” berarti baru dalam cara, baru dalam semangat, baru dalam subjeknya dan baru dalam sasaran. Sasaran evangelisasi baru adalah orang kristen yang kehidupannya bukan kristen lagi, sehingga pada mereka perlu diadakan penginjilan kembali atau re-evangelisasi. Akan tetapi tidak menutup kesem-patan untuk evangelisasi bagi mereka yang belum mengenal Kristus. Fakta di Amerika hanya ada 12% dari orang-orang yang beragama yang sungguh-sungguh berdedikasi spiritual tinggi. Orang-orang lain pada umumnya tidak begitu berbeda dengan orang-orang yang tidak beragama atau kafir, namanya saja yang kristen tapi perbuatan, cara hidup dan cara berpikirnya masih kafir. Akan tetapi mereka yang berdedikasi spiritual tinggi itu semangat evangelisasinya sangat kecil. Menurut statistik, kehidupan orang-orang yang berdedikasi spiritual tinggi tersebut adalah:

mereka lebih puas dengan keadaan hidupnya mereka jauh lebih bahagia daripada orang-orang lain mereka lebih mengutamakan hidup keluarga mereka lebih dapat menghargai suku dan agama lain mereka juga sungguh memperhatikan perbaikan masyarakat. Mereka melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan karitatif.

A.2 Kebutuhan Evangelisasi saat ini.

4

Page 5: Pel 1 evang.oikos

Dewasa ini, sekurang-kurangnya sejak beberapa abad yang lalu, penginjilan dalam gereja Katolik diartikan sebagai misi. “Misi” berarti suatu kegiatan penginjilan di tanah orang non kristen atau di pelosok-pelosok negeri atau di bagian kota yang kotor. Misi ini dipandang sebagai pekerjaan orang-orang tertentu yaitu imam, biarawan-biarawati ataupun katekis, bukan oleh anggota gereja biasa. Sesungguhnya Misi itu merupakan ciri khas gereja. Gereja tidak mungkin ada dan berkembang tanpa misi atau evangelisasi itu. Persoalannya adalah bagaimana kita dapat menyadari bahwa gereja itu adalah misi dan umatnya adalah misionaris. Padahal oleh pembaptisan setiap orang mengambil bagian dalam imamat Kristus, dalam perutusanNya sebagai nabi dan raja.2 Yang disebut misionaris bukan hanya orang-orang tertentu tetapi setiap anggota gereja.

Gereja saat ini membutuhkan anggota-anggota yang dapat memberikan kesaksian yang efektif tentang imannya dalam perkataan dan perbuatan, jika berhadapan dengan dunia yang tidak beriman ini. Gereja membutuhkan umat kristen yang tahu bahwa mereka sedang berperang untuk keselamatan jiwa-jiwa manusia, yang tahu juga bahwa untuk dapat menjalankannya mereka harus memasuki komunitas supaya dapat dilengkapi. Karena tidaklah mungkin mereka dapat mewartakan Kristus tanpa bantuan orang lain, tanpa komunitas. Yesus melalui gerejaNya sangat mengharapkan umatnya untuk mencari kesempatan membawa Injil Kristus kepada orang-orang yang tidak percaya dan tidak berdaya. Yesus tidak mengajak manusia untuk menjadi tokoh dan pendukung suatu lembaga agama dan mereka hanya seperti domba yang gemuk dan nyaman yang menerima makanan terus dari gembalanya, tetapi Dia menghendaki supaya mereka pergi bersama Dia dalam misi untuk menebus dunia. Orang yang tidak mau mengambil bagian dengan segenap hati dalam misiNya akan ditinggalkanNya, meskipun mereka antusias terhadap ajaranNya dan mengagumi kepribadianNya. Tuhan mau menyelamatkan manusia dengan rela menjadi manusia. Dosa manusia ditebus oleh manusia Yesus yang merupakan penjelmaan Allah itu sendiri. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa Allah mau menyelamatkan manusia melalui manusia pula. Dengan kerelaan untuk menginjil maka kita dapat mengambil bagian dalam karya penyelamatan itu. Sesungguhnya hanya Yesus saja yang dapat menyelamatkan manusia tetapi Dia juga mau melibatkan manusia di dalam karya penyelamatan itu. Untuk itu Yesus mencari orang-orang yang rela memberikan diri dan hatinya untuk karya penyelamatan dan selanjutnya diberiNya kekuatan, kemampuan, karunia dan rahmat di dalam pelaksana-

2 Katekismus Gereja Katolik 1268

5

Page 6: Pel 1 evang.oikos

annya. Semuanya itu dikerjakan oleh Roh Kudus, Dialah penggerak utama karya evangelisasi.

A.3 Model Evangelisasi yang ideal dewasa ini

Tujuan penginjilan sesungguhnya adalah pertobatan. Tetapi ini bukan berarti mempertobatkan orang secara dangkal, seperti yang sering terjadi bahwa orang bertobat hanya sampai pada tahap emosional saja atau hanya sampai pada kulit saja. Pertobatan yang hanya sampai tahap ini mudah luntur sehingga semangat berimannya berangsur-angsur hilang dan akhirnya orang tersebut meninggalkan Tuhan dan gerejaNya. Yang diharapkan dalam penginjilan ialah mempermudah proses pertobatan seseorang untuk sampai pada pertobatan sesungguhnya. Maksud dari “pertobatan sesungguhnya” adalah setelah penghayatan bertahap yang diawali pengalaman perjumpaan dengan Allah, pada gilirannya orang tersebut boleh mempertobatkan orang lain melalui kesaksian hidup, pengalaman iman dan juga pengetahuannya akan kebenaran. Akhirnya pertobatan itu bukan saja dalam relasinya dengan Tuhan tetapi harus juga bertobat dalam relasinya dengan sesama manusia, masyarakat dan dunia. Itulah sasaran evangelisasi di dunia yang sulit dewasa ini. Pertobatan seperti ini akan mampu merubah dunia. Hal itu sudah dilaksanakan oleh umat gereja awali, yang dalam waktu relatif singkat mampu mempertobat-kan satu kekaisaran romawi sehingga dalam jangka waktu dua abad lebih hampir semua Eropah menjadi kristen. Pertobatan yang sesungguhnya itu merupakan suatu proses. Pertama-tama orang dibawah pada pengalaman perjumpaan dengan Allah yang menyadarkan akan Cinta Tuhan sehingga memungkinkan dia terbuka terhadap Roh Kudus dan Roh Kudus itu dapat berkarya secara bebas. Pengalaman perjumpaan itu masih merupakan awal hidup baru di dalam Roh Kudus. Selanjutnya hidup baru itu masih perlu ditumbuhkan melalui latihan-latihan rohani dan kesetiaan dalam kasih persaudaraan dalam suatu komunitas. Untuk dapat tumbuh dalam hidup rohani maka lingkungan hidup itu sangat mempengaruhi. Lingkungan hidup rohani yang baik akan memberikan pengaruh hidup rohani yang baik pula pada orang di sekitarnya. Yang dimaksudkan dengan lingkungan hidup itu adalah komunitas. Komunitas adalah tempat pembelajaran, tempat pelaksanaan praktek iman sehingga iman bukan hanya sampai pada akal budi tapi dapat diwujutkan dalam perbuatan. Sesungguhnya Yesus datang ke dunia pertama-tama mendirikan komunitas para rasul sebagai pondasi-pondasi gereja. Dalam komunitas ini Yesus memberikan perhatian-nya secara khusus, mengajar murid-muridNya, memberikan waktu untuk

6

Page 7: Pel 1 evang.oikos

mereka. Dalam komunitas kecil ini murid-murid Yesus dapat mempraktek-kan iman dalam perbuatan serta mewujutkan kasih dalam tindakan. Itulah cara evangelisasi yang diajarkan oleh Yesus, dan cara ini pula yang dipakai oleh penerus-penerusNya yang walaupun tanpa rumah ibadat, mereka dapat terus bertumbuh dalam kualitas iman maupun dalam kuantitas.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa tujuan evangelisasi dewasa ini adalah membentuk komunitas-komunitas orang beriman, di mana orang dapat secara nyata mengalami kuasa cinta Allah, mengalami kehadiran Roh Kudus yang memperkuat persaudaraan kristiani di antara mereka, serta menghayati karya penyelamatan Allah dalam Ekaristi dan sakramen-sakramen. Setelah mengalami lebih dahulu pengalaman akan Allah, akhirnya mereka dapat membawa orang lain pada pengalaman yang sama. Komunitas-komunitas seperti itu akan mampu mempengaruhi secara mendalam kehidupan para anggotanya dan mengubah cara hidup mereka. Adanya komunitas-komunitas seperti itulah yang merupakan syarat untuk evangelisasi yang sejati dewasa ini.

Rupanya sesuatu yang menggembirakan sementara terjadi di dalam gereja Katolik dewasa ini. Di mana-mana muncul komunitas-komunitas baru, baik komunitas religius maupun komunitas awam di pelbagai tempat dan bagian dunia ini: di Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia dan Eropah. Pada Pentakosta 1998 berkumpullah sekitar 500.000 orang anggota komunitas-komunitas baru dari pelbagai dunia. Karena itu Sri Paus Yohanes Paulus II berkata, bahwa suatu musim semi baru sudah mulai dalam Gereja, tanda-tandanya yang pertama sudah kelihatan. Selanjutnya berbicara tentang gerakan-gerakan dan komunitas-komunitas baru tersebut Paus Yohanes Paulus II melihat semua itu sebagai suatu karunia Allah bagi Gereja dan dunia, khususnya untuk karya evangelisasi: “Gerakan-gerakan itu merupakan suatu karunia sejati dari Allah untuk evangelisasi baru dan untuk aktivitas misioner yang sesungguhnya. Jadi saya menganjurkan agar supaya gerakan-gerakan baru itu diperkembangkan dan supaya orang minta bantuan mereka untuk memberikan kekuatan dan semangat, khususnya pada orang-orang muda untuk hidup kristiani dan karya evangelisasi, dalam suatu pandangan yang lebih pluralistik dalam bentuk persekutuannya dan dalam ekspresinya.”3 Para uskup Italia telah melakukan suatu terobosan baru dalam kesadaran mereka untuk karya evangelisasi ini lewat pengakuan mereka akan rahmat dan karunia Roh Kudus yang diberikan kepada komunitas-komunitas awam dan meng-undang mereka untuk melibatkan diri secara lebih mendalam lagi:

3 Redemtoris Missio no.72

7

Page 8: Pel 1 evang.oikos

“Pesekutuan kaum awam merupakan suatu realitas wajib untuk evangelisasi baru dan karenanya harus semakin membuka diri dengan besar hati untuk karya misi, lebih-lebih karena kita melihat usaha-usaha yang semakin nyata untuk menyingkirkan iman dan nilai-nilai kristiani dari kehidupan masyarakat, juga dalam negara kita (maksudnya Italia)”.4

Komunitas Tritunggal Mahakudus khususnya para pelayan-nya sesuai dengan visi dan misi komunitas sangat diharapkan untuk mengambil bagian secara optimal di dalam evangelisasi ini dengan sungguh-sungguh berpegang pada Kitab Suci, Iman Katolik dan Statuta KTM. Hendaklah dengan berani dan semangat berkobar-kobar yang dinyalakan oleh Roh Kudus yang merupakan penggerak utama dari evangelisasi ini, setiap insan KTM mengambil langkah yang pasti untuk terjun dalam penginjilan ini dimana petunjuk-petunjuk dan caranya dijelaskan dalam program pem-binaan ini.

B. Evangelisasi Oikos

Umat dewasa ini sering berpendapat bahwa penginjilan adalah suatu pekerjaan pelayanan yang hanya dikerjakan oleh orang-orang tertentu. Gereja dewasa ini sudah kehilangan semangat penginjilan yang digunakan oleh gereja awali, yang dalam penginjilannya memakai sarana yang sederhana yaitu cara alami. Strategi penginjilan cara alami ini disebut strategi oikos. Kata Oikos berasal dari bahasa Yunani yang berarti rumah tangga atau keluarga atau sekelompok orang di dalam rumah.

B.1 Apakah “Evangelisasi Oikos” Itu

Evangelisasi oikos ialah penginjilan yang menggunakan strategi hubungan pribadi dengan sesama, atau strategi keluarga. Arti kata keluarga menurut para misionaris kristen adalah siapa saja yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu keluarga kita sendiri atau hubungan darah, bawahan atau karyawan, langganan atau rekan bisnis, teman sehobi, teman kerja dan tetangga. Kepada merekalah terang injil itu dapat diwartakan khususnya mereka yang dalam kegelapan.

Gereja Awali tidak melakukan evangelisasi dengan KRK yang mengumpulkan umat yang banyak. Mereka tidak mengantar jemput orang ke gereja atau membawa anak-anak ke Sekolah Minggu dan memberi kue

4 Le Aggregazioni Laicali nella Chiesa, dikutip dalam: Don Giuseppe, oc h 41

8

Page 9: Pel 1 evang.oikos

pada akhir acara. Tetapi sejarah gereja dan kitab suci mengatakan bahwa gereja awali tumbuh melalui sarana alami yaitu evangelisasi oikos. Yesus memanggil Petrus dan Andreas ketika mereka sedang menebarkan jala di danau (Mrk 1:16). Demikian pula Yohanes dan Yakobus ketika mereka sedang membereskan jala (Mrk 1:19-20). Matius dipanggil Yesus ketika ia sedang bekerja di rumah cukai (Mat 9:9). Mereka dipanggil Yesus bukan di sinagoga tetapi ketika mereka sedang bekerja, di tempat kehidupan mereka sehari-hari. Konsep evangelisasi oikos mengatakan bahwa tempat yang paling efektif untuk pelayanan ialah kehidupan sehari-hari. Sarana-sarana alami yang disediakan Allah untuk evangelisasi ialah menggunakan hubungan dengan sesama.

B.2 Evangelisasi Oikos dalam Kitab Suci

Kisah 10 dan 11 (tentang Kornelius).Dalam Kisah 10:2 dituliskan: “Ia serta seisi rumahnya (oikos) saleh dan takut akan Allah.” Seorang malaikat Allah berkata kepada Kornelius untuk mendatangkan Petrus dan “ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu (oikos)” (11:14). Ketika Petrus sampai di rumah Kornelius (Kis 10:24), Kornelius “sedang menanti-kan sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya.” Oikos anda adalah orang-orang yang sering bertemu dengan anda.

Lukas 8:26-39, kisah orang yang kerasukan setan. Setelah Yesus menyembuhkan orang itu, ia meminta pada Yesus agar boleh menyertaiNya (ayat 38). Tetapi Yesus berkata kepadanya “pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu” (ayat 39). Selanjutnya dikatakan bahwa orang itu pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan kepada anggota oikosnya tentang Yesus.

Lukas 5:27-32 Dalam perikop ini diceritakan bahwa Yesus bertemu dengan seorang pemungut cukai yang bernama Lewi dan memintanya untuk menjadi muridNya. Lewi segera mengikuti Yesus lalu ia mengadakan perjamuan makan yang besar dan mengundang anggota oikosnya yaitu sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Yesus (Lk.5:29). Karena Lewi adalah seorang pemungut pajak yang dibenci orang, maka teman-temannya ialah para pemungut pajak dan “orang-orang berdosa” lainnya. Dalam hal ini ia melayani oikosnya.

9

Page 10: Pel 1 evang.oikos

Lukas 19:9, Zakeus membawa Yesus ke rumahnya dan seluruh isi rumahnya (oikos) diselamatkan (Luk 19:9) ;

Yoh.1:35-42, Andreas bertemu dengan Yesus. Ia segera membawa salah seorang anggota oikosnya (Simon) kepada Yesus (Yoh.1:40-42)

Yoh.1:44-45, Filipus setelah bertemu dengan Yesus memanggil Natanael.

Yoh.4:50-53, anak seorang pegawai istana disembuhkan Yesus dan dikatakan di situ bahwa “seluruh isi rumahnya (oikos) menjadi percaya (ayat 53).”

B.3 Keuntungan Evangelisasi Oikos

1. Merupakan cara alami untuk menjangkau orang lain. Orang-orang yang akan diinjili tidak perlu dicari lagi, karena hubungan dengan orang-orang yang akan diinjili sudah ada, tinggal memanfaatkan hubungan itu untuk mewartakan Injil. Sehingga istilah yang dapat dipakai dalam evangelisasi oikos ini ialah bukan “pergi untuk menginjil” tetapi “menginjil ketika pergi”.

2. Merupakan cara yang paling banyak menghasilkan buah dalam pewartaan. Semakin kita dekat dengan seseorang, kita semakin mempunyai banyak kesempatan untuk membawa pengaruh dalam hidup mereka. Kesempatan paling baik untuk evangelisasi adalah jika teman-teman atau anggota keluarga kita yang mengatakan, “Kenapa anda begitu memperhatikan saya”; “Kenapa hidupmu berubah”.

3. Sumber kontak itu terus bertambah. Kalau ada 20 orang dalam oikos kita, maka kita akan mempunyai 400 kontak melalui orang-orang dalam oikos kita.

4. Memungkinkan orang mengalami kepuasan pribadi yang besar. Merupakan sesuatu yang menyenangkan apabila ada orang yang ingin mengenal Kristus. Tetapi akan ada kegembiraan khusus kalau kita melihat orang-orang yang sudah kita doakan dengan penuh kasih dalam waktu yang cukup lama mau menerima Kristus dan tumbuh secara rohani. Rasul Yohanes mengatakan, “Bagiku, tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran” (III yoh 4).

5. Memberikan kesempatan pembinaan lanjut yang lebih efektif.

10

Page 11: Pel 1 evang.oikos

Hubungan sudah terbina dengan baik, akan memudahkan komunikasi. Banyak orang non Kristen tetap non Kristen karena mereka tidak mengenal satu orang Kristen.

B.4 Proses Evangelisasi oikos

Karena evangelisasi oikos memanfaatkan hubungan yang sudah ada maka dibawa ini dijelaskan enam tahap evangelisasi dalam menjalin hubungan dengan orang lain:

Tahap Pertama–Melayani (perhatian dan kesaksian hidup).

Suatu kesadaran hakiki adalah “kalau kita melayani orang lain, maka yang kita layani ialah Yesus. Kalau kita memberi kesaksian hidup maka kita menyaksikan Yesus yang hidup dalam diri kita”. Dengan melayani orang-orang di sekitar kita, berarti kita membangun persahabatan yang nantinya akan dapat dipakai untuk mewartakan Injil kepada mereka. Yang perlu kita perhatikan adalah “Orang akan lebih dulu melihat siapa kita ini sebelum mereka mendengarkan apa yang kita katakan.” Sikap kita seperti itu akan dapat menimbulkan kepercayaan kepada orang lain.

Tahap Kedua – Sharing

Kalau kita sudah dipercaya, maka perwartaan kita atau kata-kata kita lebih mudah diterima. Dalam keadaan hubungan yang biasa seperti itulah evangelisasi itu paling efektif. Kemudian barulah kita dengan penuh kasih dapat menceritakan kesaksian dan fakta-fakta Injil sejelas mungkin. Yang perlu kita perhatikan ialah “Kita harus mempunyai keinginan untuk membagikan iman kita kepada orang-orang di sekitar kita.”

Tahap Ketiga – Menjelaskan

Pada saat kita mulai mewartakan tentang kebenaran kepada seseorang, mungkin kita akan menerima banyak pertanyaan. Dalam hal ini kita harus siap untuk menjelaskannya. Ketakutan, kesalah-pahaman, terlalu teoritis dsb, sering menjadi halangan bagi seseorang untuk menerima Kristus. Hal-hal itu harus kita tangani dengan hati-hati, tetapi tepat. Tentu saja hal itu disertai dengan doa.

Tahap Keempat – Terikat

Pada tahap ini kita menggunakan trik-trik untuk membuat orang itu merasa terikat dan mau mengabdi kepada Yesus. Kadang-kadang tahap ini merupakan bagian yang paling sulit, tetapi paling penting. Keterikatan kepada Kristus merupakan saat yang tepat untuk memulai sesuatu yang

11

Page 12: Pel 1 evang.oikos

baru. Seseorang akan menjadi terikat kepada Yesus kalau dia senang dengan Yesus. Untuk sampai pada proses ini tergantung dari kepandaian kita dalam mewartakan. Kalau dia tidak menyukai pasti dia tidak akan terikat.

Tahap Kelima – Keterlibatan

Setelah orang itu merasa yakin terhadap Kristus, orang itu dapat diajak untuk masuk menjadi anggota sel komunitas sebagai peninjau atau calon anggota. Setelah itu dia diarahkan untuk mengikuti retret awal hidup di dalam Roh atau seminar hidup baru dalam Roh supaya dapat menerima baptisan Roh (Doa Pencurahan Roh).

Tahap Keenam – Masuk Gereja dan ambil bagian dalam evangelisasi

Membawa orang tersebut menjadi anggota gereja dengan menerima baptisan, tentu saja hal ini dilaporkan kepada pastor paroki. Setelah karunia-karunianya diketahui, maka dia harus didorong untuk melayani, terlibat dalam pelayanan sebagai suatu tugas yang diberikan kepada setiap orang otomatis pada saat pembaptisan.

BOM : PROSES EVANGELISASI OIKOS

PENCURAHAN

12

Liturgi Pelayanan

Page 13: Pel 1 evang.oikos

ROH KUDUSKelas

Pertobatan

Masuk dalam tubuh Diajak masuk ke sel setelah terikat lebih dalam

Menggunakan jala dengan berhasil

Dibimbing dengan lemah lembut Sampai menerima Yesus Sebagai Tuhan

KETERIKATAN Menangani rasa takut, kesalah pahaman dan

luka-luka batin

Menjawab Pertanyaan MENJELASKAN

Jawabannya

selalu YESUS

Sharing tentang Yesus dan fakta-fakta Injil Sharing tentang

kesaksian Anda

S H A R I N G

Membangun jembatan persahabatan dengan melayani

M E L A Y A N I

Mempunyai hati seorang

hamba Rumah tangga Lingkungan

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya se-gala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukan-nya untuk Aku

Pekerjaan Bepergian

Gereja Sehobi

Membangun di atas hu-bungan yang sudah ada

Membuat daftar dan berdoa syafaat bagi oikos anda

Evangelisasi Oikos

B.5 Momen penting dalam evangelisasi Oikos.

Kehidupan setiap orang ditandai dengan peristiwa-peristiwa apakah itu peristiwa menyakitkan ataupun membahagiakan. Yang pasti adalah peristiwa-peristiwa itu sangat berpotensi mempengaruhi pola hidupnya.

13

Page 14: Pel 1 evang.oikos

Dalam keadaan ini seseorang ataupun keluarga berada dalam keadaan tidak stabil sehingga sangat membutuhkan sesuatu yang lebih baik. Dalam kehidupan berkeluarga peristiwa-peristiwa tersebut misalnya: perkawinan, kelahiran anak, perselingkuhan, perceraian dll. Seorang karyawan meng-alami peristiwa-peristiwa seperti: Penyesuaian dalam kerja, kesulitan dengan atasan, perubahan jam kerja, dipecat dll. Lain lagi yang dialami seorang murid sekolah ataupun mahasiswa.

Jangka waktu ketika pola kelakuan seseorang atau suatu keluarga mengalami gangguan oleh satu atau beberapa peristiwa yang membutuhkan tanggapan ekstra disebut Masa Transisi. Pada saat seseorang atau keluarga berada dalam “Masa Transisi ini” merupakan kesempatan yang paling baik untuk evangelisasi. Sebaliknya orang yang berada dalam keadaan stabil dimana dia hanya mengalami sedikit kesulitan atau gangguan dalam pola hidupnya, dia tidak akan begitu terbuka untuk mengubah gaya hidupnya secara radikal. Semakin lama tenggang waktu masa transisi seseorang akan semakin sulit penerimaannya untuk evangelisasi. Dengan kata lain kesem-patan untuk meng-evangelisasi semakin kecil. Perlu diketahui bahwa “Masa Transisi” dapat menjadi lebih besar kalau seseorang mengalami lebih dari satu peristiwa dalam waktu yang sama atau dalam jangka waktu yang berdekatan (peristiwa beruntun). Misalnya seseorang yang mau menikah dan juga sedang menghadapi kesulitan dengan atasannya di kantor. Orang yang mengalami saat-saat seperti ini akan lebih mudah menerima pendapat atau pelayanan daripada jika masing-masing peristiwa itu terjadi sendiri-sendiri.

“Berdasarkan pengalaman yang sudah teruji bahwa orang yang tidak ke gereja lebih mudah menerima perubahan pola hidup daripada orang yang setia ke gereja, meskipun peristiwa yang dialami sama.”

Karena itu berusahalah untuk mengetahui secepat mungkin masa-masa transisi yang dialami seseorang ataupun keluarga yang anda kenal. Sangat perlu juga untuk mempelajari cara-cara pendekatan pada seseorang sesuai peristiwa yang dialami. Gereja-gereja yang sedang mengalami pertumbuhan pesat sungguh-sungguh memberikan perhatian besar untuk penginjilan pada masa-masa transisi ini. Mereka melatih para awam supaya terampil dalam bidang ini. Mereka menetapkan suatu sistim untuk mengenali masa-masa transisi dalam kehidupan orang-orang di sekitar yang belum mengenal Kristus ataupun mereka yang sudah anggota gereja tetapi tidak menggereja lagi.

“Menetapkan suatu sistim pelayanan untuk mengenali masa-masa transisi dan menginjili orang-orang pada masa transisi ini akan

14

Page 15: Pel 1 evang.oikos

membuka kesempatan besar bagi pertumbuhan sel komunitas dan bagi gereja lokal.”

Di bawah ini adalah peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan masa transisi dalam hidup seseorang atau keluarga. Peristiwa-peristiwa ini belumlah semua peristiwa, tetapi sudah menyangkut peristiwa-peristiwa yang penting.

- Kematian suami atau istri- Perceraian- Pisah ranjang- Kematian seorang anggota keluarga dekat- Sakit atau luka badan- Perkawinan- Dipecat dari pekerjaan- Kehamilan- Kesulitan dalam hal seks- Pertambahan anggota keluarga- Penyesuaian dalam bisnis- Perubahan dalam keuangan- Kematian seorang sahabat dekat- Gadaian atau pinjaman dalam jumlah yang besar- Anak perempuan atau laki-laki yang meninggalkan rumah- Kesulitan dengan saudara ipar atau mertua- Suami atau istri yang mulai bekerja- Kesulitan dengan atasan- Perubahan jam kerja atau keadaan- Pindah rumah

R e f l e k s i

15

Page 16: Pel 1 evang.oikos

Berdasarkan apa yang sudah dibaca di atas, hal-hal apa yang dapat anda lakukan supaya anda dapat melibatkan orang-orang yang tidak ke gereja di sekitar anda?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B a h a n D i s k u s i

16

Pemungutan suara yang dilakukan oleh George Gallup pada musim semi 1980 menunjukkan suatu fakta yang menarik tentang orang-orang yang sekarang tidak ke gereja lagi.“50% orang yang tidak masuk gereja melihat bahwa

sebentar lagi mereka akan menjadi anggota gereja yang aktif.” Mereka sudah membuat keputusan dalam hati, bahwa mereka akan melangkah masuk ke dalam Tubuh Kristus. Mereka kira-kira tahu bahwa mereka harus dan sedang merencanakan akan kembali ke gereja. Yang harus kita kerjakan adalah memberi semangat dan mendorong mereka. Mereka menunggu undangan kita.

“Empat dari lima keluarga yang tidak ke gereja menginginkan agar anak-anak mereka mendapat pendidikan dan bimbingan rohani.” Jika kita tidak mendapatkan orang tua-nya, mungkin mereka lebih dari sekadar mau untuk mengijinkan anak mereka dididik. Pada gilirannya anak-anak mereka yang akan menginjili orang tua-nya.

“Duapertiga dari orang-orang yang tidak ke gereja masih berdoa kepada Tuhan, percaya bahwa Yesus Kristus itu Putera Allah dan percaya akan kehidupan setelah kematian.” Orang-orang ini mungkin mempunyai iman tetapi tidak mempunyai perbuatan. Mereka dapat digerakkan dengan mudah supaya mereka bertindak dengan iman dan menjadi pengikut Kristus yang beriman.

Gallup menyimpulkan, “Kita sedang menangani suatu bangsa yang mempunyai akar yang dalam pada agama. Jika akar itu disirami dengan kebaikan dan kasih, maka akar itu akan tumbuh.” Kita perlu menyirami supaya Tuhan dapat menumbuhkan.

Page 17: Pel 1 evang.oikos

Bacalah Injil Mat.9:35-38, kemudian jawaban atas beberapa pertanyaan-pertanyaan di bawah ini diskusikanlah dalam kelompokmu:

1. Ayat 36 mengatakan bahwa orang banyak yang mengikuti Yesus itu “lelah dan terlantar seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” Apakah artinya?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Apakah ini merupakan gambaran yang tepat bagi keadaan orang sekarang ini? Menurut anda bagaimana? Jelaskan!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Ayat 37 mengatakan “Tuaian banyak.” Apakah ada banyak tuaian di sekitar anda? Jika jawaban anda “ya”, tulislah beberapa hal yang perlu dilakukan supaya tuaian itu dapat dituai. Jika anda menjawab “tidak”, berikanlah alasannya mengapa anda berpendapat seperti itu? Apakah tuaian pada jaman Yesus lebih banyak daripada tuaian jaman ini?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

B a h a n S t u d i

17

Page 18: Pel 1 evang.oikos

1. Mensharingkan Injil

Apakah anda pernah bertanya pada diri sendiri, “Mengapa Tuhan menaruh saya di bumi ini?” Sebagai orang beriman, tidaklah diragukan lagi bahwa salah satu alasannya ialah untuk membawa orang lain kepada Kristus. Catatlah pikiran-pikiran pokok ayat-ayat Kitab Suci di bawah ini:

1. Lukas 19:10, Yesus berbicara setelah Zakheus bertobat ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Yohanes 15:18, Yesus kepada murid-muridNya --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Kisah 20:24, Paulus kepada para penatua Efesus --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Kisah 1:8, Yesus kepada para muridNya ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. II Tim.4:2, Paulus kepada Timotius ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------

Apakah sekarang anda menyadari tentang pentingnya mensharingkan Kristus kepada orang lain?------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Melayani

18

Page 19: Pel 1 evang.oikos

S u r v e i p r i b a d i

Membuat Daftar Oikos

Daftar oikos andaNo

Nama-nama Kriteria

12345678910

Kriteria Nilai:1. Tidak sadar akan kebenaran

kristen dan tidak tertarik.2. Terbuka untuk mendengar

kabar gembira Yesus Kristus.3. Mengerti Injil, tetapi ada

halangan untuk dapat melibatkan dirinya

4. Sudah siap membuat keputusan untuk menerima Kristus.

19

Dalam “dunia” anda, ada 20 sampai 30 orang yang termasuk dalam oikos anda. Orang-orang ini adalah orang-orang yang sering berhubung-an dengan anda, mungkin karena hubungan keluarga, pekerjaan atau berdekatan dengan rumah anda atau mempunyai hobi yang sama. Beberapa orang dalam oikos anda itu anda temui setiap hari. Sebagian besar lainnya anda temui beberapa kali dalam seminggu.Isilah daftar oikos di bawah ini dengan nama orang-orang dalam oikos anda itu. Renungkan-lah kehidupan rohani mereka. Kelompokkanlah mereka menurut kriteria di bawah ini (no.1 s/d no.7). Jika anda tidak yakin akan keadaan rohani mereka, buatlah perkiraan setepat mungkin

Page 20: Pel 1 evang.oikos

1112dst.

5. Kristen tetapi belum tumbuh.6. Orang kristen yang sedang

tumbuh.7. Orang kristen dewasa.

T u g a s

1. Bacalah dan tandailah “Evangelii Nuntiandi no.6-39

2. Tulislah hasil refleksi pribadi.

3. Studi no.1 “Melayani” dan no.2 “Mensharingkan Injil” jawabannya ditulis dalam lembar tugas.

4. Kerjakan Survei “Membuat daftar oikos”.

5. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya.

20