Badan Pusat Statistik
SURVEI
PERUSAHAAN/USAHA SPA
TAHUN 2015
PEDOMAN PENCACAHAN
DAN PEMERIKSAAN
V-SPA15
i
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Lapangan (PCL dan PML) dalam
melaksanakan pendataan Perusahaan/Usaha SPA Tahun 2015. Buku ini terutama berisi
mengenai metodologi yang digunakan, organisasi lapangan, strategi pendataan di lapangan serta
tatacara pengisian dan pemeriksaan kuesioner yang digunakan.
Sebagaimana yang tertuang dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun tentang
Kepariwisataan, yang dimaksud dengan usaha spa adalah usaha perawatan yang memberikan
layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan
makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga
dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Spa berasal dari bahasa latin
dan diambil dari istilah sante par aqua atau solus per aqua, yang artinya sehat melalui terapi air.
Seiring dengan perkembangan zaman, spa berkembang menjadi suatu tempat kecantikan,
perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. Spa menyediakan kebutuhan
penunjang, khususnya bagi para wanita.
Tujuan pendataan perusahaan/usaha spa adalah untuk mendapatkan data mengenai
karakteristik spesifik kegiatan masing-masing perusahaan/usaha spa, serta mendapatkan
gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-masing usaha pariwisata. Di samping itu juga
ditanyakan mengenai pendapatan dan pengeluaran dalam menjalankan usaha tersebut serta
mengenai permodalan yang digunakan untuk menjalankan usaha.
Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman
pelaksanaan pendataan perusahaan/usaha spa tahun 2015 yang telah dibagikan kepada para
petugas.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3. Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
BAB II. ORGANISASI LAPANGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.1. Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2. Arus Dokumen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.3. Tugas Pencacah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.4. Tugas Pemeriksa/Pengawas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………. . . . . 6
BAB III. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.1. Metodologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.2. Tata Tertib Pengisian Daftar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
BAB IV. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-SPA15 . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
4.1. Sistematika Daftar V-SPA15 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 8
4.2. Cara Pengisian Daftar V-SPA15 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 8
Blok I – Pengenalan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Blok II – Keterangan Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
Blok III – Keterangan Khusus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
Blok IV – Pendapatan/Pengeluaran Usaha Tahun 2014 . . . . . . . . . . . 20
Blok V – Permodalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
Blok VI – Catatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
Blok VII – Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
Blok VIII – Keterangan Petugas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
PEDOMAN PENCACAHAN 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dalam pengembangan
perekonomian nasional maupun daerah. Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam
mengembangkan sektor pariwisata karena sektor pariwisata memiliki kontribusi dalam
penerimaan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Sektor pariwisata sebagai suatu
kegiatan ekonomi yang memiliki mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak
menampung kesempatan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Berkembangnya sektor pariwisata
juga menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat, dari hasil penjualan barang dan jasa
melalui usaha: restoran, hotel, biro perjalanan, pramuwisata, penjualan barang-barang cendra
mata dan sebagainya.
Usaha pariwisata merupakan usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Menurut pasal 14
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, usaha pariwisata meliputi,
antara lain: usaha daya tarik wisata; usaha kawasan pariwisata; usaha jasa transportasi
pariwisata; usaha jasa perjalanan wisata; usaha jasa makanan dan minuman; usaha
penyediaan akomodasi; usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; usaha jasa
penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran; usaha jasa
informasi pariwisata; usaha jasa konsultan pariwisata; usaha jasa pramuwisata; usaha wisata
tirta; dan usaha spa.
Sebagaimana yang tertuang dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan usaha spa adalah usaha perawatan yang
memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-
rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan
menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa
Indonesia. Spa berasal dari bahasa latin dan diambil dari istilah sante par aqua atau solus per
aqua, yang artinya sehat melalui terapi air. Seiring dengan perkembangan zaman, spa
BAB
1
PEDOMAN PENCACAHAN 2
berkembang menjadi suatu tempat kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan
kenyamanan. Spa menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para wanita.
Adanya kehadiran sebuah spa banyak dipengaruhi oleh adanya faktor gaya hidup dan
tren mode yang berlaku pada masyarakat setiap tahunnya. Di era globalisasi ini
perkembangan dunia bisnis, properti, mode dan kuliner berimbas pula pada semakin
meningkatnya kesadaran untuk menjaga kesehatan dan merawat tubuh. Salah satu
dampaknya adalah maraknya usaha spa di kota-kota besar dan juga di pelosok Indonesia. Di
kota-kota besar, banyak profesional muda terutama para wanita karier yang tinggal dan
beraktifitas, ditunjang dengan perekonomian yang mapan, mereka membutuhkan suatu
tempat untuk bersosialisasi dan bersantai di samping dari rutinitas padat mereka sehari-hari,
bersantai dan melakukan perawatan tubuh secara bersamaan menjadi prioritas utama mereka
sekarang ini.
1.2. TUJUAN
Survei ini merupakan lanjutan dari survei pendahuluan (pilot survey) yang pernah
diselenggarakan pada tahun 2012 yang lalu. Tujuan pendataan perusahaan/usaha spa adalah
untuk mendapatkan data mengenai karakteristik spesifik kegiatan masing-masing
perusahaan/usaha spa, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-
masing usaha pariwisata.
Secara khusus tujuan dari survei perusahaan/usaha spa ini adalah untuk:
Memperoleh direktori usaha spa yang up to date.
Memperoleh informasi mengenai perkembangan dan prospek usaha spa secara umum.
1.3. RUANG LINGKUP
Pendataan usaha spa ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha atau
kegiatan yang dicakup dalam pendataan ini meliputi perusahaan/usaha yang melakukan
perawatan dengan memberikan layanan berupa metode kombinasi terapi air, terapi aroma,
pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan
tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya
bangsa Indonesia. Usaha atau kegiatan tersebut sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan dan Permenparekraf Nomor 24 Tahun 2014 tentang Standar Usaha
Spa.
PEDOMAN PENCACAHAN 3
1.4. JENIS DOKUMEN DAN KEGUNAANNYA
Dokumen yang digunakan dalam survei ini meliputi:
a. Direktori perusahaan/usaha spa yang menjadi kerangka sampel.
b. V-SPA15; adalah daftar isian/kuesioner yang digunakan untuk mendata usaha yang
tercakup dalam survei ini.
c. Buku Pedoman; adalah buku Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan yang digunakan
oleh petugas sebagai pedoman dalam melakukan pencacahan dan pemeriksaan.
1.5. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Waktu
1. Persiapan
a. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman Januari-Februari
b. Pencetakan dokumen Maret
c. Pengiriman dokumen ke daerah Maret
2. Pelaksanaan
a. Pencacahan lapangan 1 April - 30 April
b. Pengawasan/pemeriksaan hasil pencacahan 7 April – 14 Mei
c. Pengiriman dokumen ke BPS Pusat Mei – Juni
d. Pengolahan data Juni – Agustus
3. Penyusunan Laporan
a. Tabulasi dan analisis September
b. Publikasi Oktober
PEDOMAN PENCACAHAN 4
ORGANISASI LAPANGAN
2.1. Struktur Organisasi
Guna memperlancar pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha spa di lapangan, maka
disusun struktur organisasi pencacahan di lapangan sebagai berikut:
2.2. Arus Dokumen
Kuesioner/daftar isian untuk pencacahan perusahaan/usaha objek wisata (V-SPA15)
yang sudah disetujui, kemudian dikirim oleh Badan Pusat Statistik ke BPS Provinsi yang
kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada petugas pengawas
yang selanjutnya didistribusikan kepada petugas pengumpul data (pencacah). Setelah
pencacahan selesai, petugas pengumpul data (pencacah) menyerahkan kuesioner kepada
pengawas untuk diperiksa. Kuesioner yang sudah diperiksa diteruskan oleh pengawas kepada
BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang lagi baik kelengkapan isian maupun konsistensi
BPS RI
PENGAWAS/ PEMERIKSA
BPS PROVINSI
BPS KABUPATEN/ KOTA
PENCACAH
BAB
2
PEDOMAN PENCACAHAN 5
pengisian, dan selanjutnya kuesioner akan dikirimkan ke Badan Pusat Statistik U.P. Sub
Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS Provinsi.
Alur Pengiriman Dokumen
Pengolahan Data
Setelah kuesioner yang terisi sampai di BPS RI, kemudian dilanjutkan dengan proses
pengelompokan (batching) yang bertujuan untuk memudahkan pada saat pengolahan data
yang didasarkan menurut provinsi. Kemudian dilakukan editing, coding dan entri data yang
dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer. Semua kegiatan ini dilakukan oleh staf
pada Subdit Statistik Pariwisata, BPS RI.
2.3. Tugas Pencacah
1. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha daya spa dengan menggunakan
kuesioner V-SPA15.
2. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas untuk membahas berbagai temuan atau
masalah yang muncul di lapangan dan cara mengatasinya.
3. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan disertai
pengawas.
BPS RI
PENCACAH
PENGAWAS
BPS KABUPATEN/KOTA
BPS PROVINSI
PERUSAHAAN/USAHA SPA
PERUSAHAAN/USAHA SPA
PENCACAH
PENGAWAS
BPS KABUPATEN/KOTA
BPS PROVINSI
BPS RI
PEDOMAN PENCACAHAN 6
4. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan kepada Pengawas.
5. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan.
2.4. Tugas Pemeriksa/Pengawas
Pengawasan/pemeriksaan dilakukan mulai tanggal 7 April hingga 14 Mei 2015.
Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan pada perusahaan/usaha spa.
Tugas pengawas/pemeriksa meliputi:
1. Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian kuesioner.
2. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan pencacahan
kuesioner, yaitu :
a. Memeriksa kebenaran isian kuesioner yang diisi oleh pencacah, bila isian
tersebut ada yang meragukan dan atau kurang lengkap, maka pengawas
mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di
lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-sama
dengan pengawas.
b. Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan
perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan kualitas hasil
pencacahan.
3. Pengawas menyampaikan kuesioner yang sudah terisi dan sudah diperiksa ke BPS
Kabupaten/Kota. Dari BPS Kabupaten/Kota, kuesioner tersebut dikirim ke BPS
Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
4. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan kuesioner sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
PEDOMAN PENCACAHAN 7
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
3.1. Metodologi
1. Metode Pengumpulan Data
a. Seluruh usaha wisata yang berskala kecil, menegah dan besar termasuk yang dicacah
secara lengkap (Sensus Lengkap).
b. Wawancara langsung jika memungkinkan, apabila tidak selesai, kuesioner dapat
ditinggal dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian
kuesioner secara benar.
2. Responden
Responden merupakan pengusaha atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan
destinasi usaha wisata.
3. Penjaringan data dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan:
a. Penjaringan informasi keberadaan usaha pariwisata melalui berbagai sumber data,
misalnya Sensus Ekonomi, data asosiasi, data desa (kelurahan), sumber lain, dan
sebagainya.
b. Evaluasi keberadaan usaha pariwisata berdasarkan sumber data di atas (poin b).
c. Pencacahan lengkap dengan kuesioner secara rinci.
3.2. Tata Tertib Pengisian Daftar
a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.
b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf
kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Kode
harus ditulis dengan kode biasa (bukan kode romawi).
c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.
d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
2. Penulisan kode ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right
justified).
BAB
3
PEDOMAN PENCACAHAN 8
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-SPA15
4.1. Sistematika Daftar V-SPA15
Karakteristik usaha pariwisata yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena itu
untuk memudahkan pengisian kuesioner, karakteristik data yang akan dikumpulkan
dikelompokkan menjadi beberapa blok, yaitu:
1. Blok I Pengenalan Tempat
2. Blok II Keterangan Umum
3. Blok III Keterangan Khusus
4. Blok IV Pendapatan/Pengeluaran Usaha Tahun 2014
5. Blok V Permodalan
6. Blok VI Catatan
7. Blok VII Pengesahan
8. Blok VIII Keterangan Petugas
4.2. Cara Pengisian Daftar V- SPA15
BLOK I – PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah perusahaan/usaha
spa. Identitas ini dipergunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan untuk
kelengkapan pemasukan data kuesioner.
Rincian 1 s.d. Rincian 7
Contoh
1. Provinsi : DKI Jakarta
2. Kabupaten/Kota : JAKARTA PUSAT
3. Kecamatan : MENTENG
4. Kelurahan/Desa : KEBON SIRIH
5. Nomor Urut Perusahaan/Usaha : (diisi pada saat pengolahan data)
BAB
4
PEDOMAN PENCACAHAN 9
6. Nama Lengkap Perusahaan/Usaha : TAMAN SARI ROYAL HERITAGE SPA
7. Alamat Perusahaan/Usaha : JL. WAHID HASYIM NO. 133
RT: 004 / RW: 002 Kode Pos: 10340
Nomor telepon : (021) 3143585 email: [email protected]
Nomor faksimili : (021) 31930100 homepage: www.tamansariroyalheritagespa.com
BLOK II – KETERANGAN UMUM
Blok ini mencatat keterangan umum jenis izin usaha, bentuk badan hukum/badan
usaha; jenis sertifikat usaha yang dimiliki; tahun mulai beroperasi secara komersial; serta
beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara umum.
Rincian 1. Jenis izin operasional usaha yang dimiliki:
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Isian pada
Rincian 1. meliputi:
Ø Kode ’1’ apabila usaha ini mempunyai Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
Ø Kode ’2’ apabila usaha ini mempunyai Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP).
Ø Kode ’3’ apabila usaha ini mempunyai izin selain jenis izin yang telah disebutkan
(selain TDUP dan ITUP). Tuliskan jenis izin yang dimiliki dengan menuliskannya pada
tempat yang telah disediakan.
Ø Kode ’4’ apabila usaha ini tidak mempunyai izin.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
Dengan dikeluarkannya UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan serta berdasarkan
Permenbudpar No 85-97 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyelenggara Jasa Usaha
Pariwisata, maka Izin Tetap Usaha Pariwisata atau ITUP sudah tidak berlaku lagi, dan diganti
dengan ijin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP adalah dokumen resmi yang
membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di
dalam daftar usaha pariwisata. TDUP berlaku sebagai bukti bahwa pengusaha telah dapat
menyelenggarakan usaha pariwisata.
Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP)
Izin Tetap Usaha Pariwisata adalah izin untuk menyelenggarakan kegiatan Industri Pariwisata
yang dikeluarkan oleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Daerah setempat.
PEDOMAN PENCACAHAN 10
ITUP berlaku sepanjang usaha tersebut masih berjalan dan wajib daftar ulang setiap 1 (satu)
tahun sekali. ITUP tidak berlaku apabila tidak didaftar ulang selama 2 (dua) tahun berturut-
turut dan/atau pindah kepemilikan dan/atau perubahan nama usaha.
Jika perusahaan/usaha memiliki izin usaha berupa TDUP dan ITUP, maka cukup
menggunakan kode yang terkecil.
Rincian 2. – Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU)?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Belum.
Seperti yang diijelaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2012, Sertifikasi
Usaha Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata untuk
mendukung peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan usaha
pariwisata melalui audit. Sertifikat penghargaan tidak termasuk dalam sertifikat usaha
pariwisata yang dimaksud dalam rincian ini.
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang
berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Sertifikasi usaha pariwisata bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepariwisataan dan produktivitas usaha pariwisata.
Rincian 3. Bentuk Badan Hukum/Badan Usaha
Pilihlah jenis badan hukum/badan usaha/perizinan yang dimiliki, kemudian pindahkan
ke dalam kotak yang tersedia. Isian kode ‘1’ apabila berbentuk ‘PT/PT(Pesero)’; kode ’2’
apabila berbentuk ‘Yayasan’; kode ‘3’ apabila berbentuk ‘Koperasi’; kode ‘4’ apabila
berbentuk ‘CV’; kode ‘5’ apabila berbentuk ‘Firma’; kode ‘6’ apabila berbentuk ‘Tidak
Berbadan Hukum’.
a. PT/PT (Pesero)
Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan
modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab
terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya
pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang
dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antara pemegang saham.
PEDOMAN PENCACAHAN 11
PT (Persero): perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah),
dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara dengan tujuan mencari
keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien.
b. Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan
pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari untung
c. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagaiusaha bersama atas asas kekeluargaan
d. CV (Commanditair Venootschap, secara harfiah berarti perseroan komanditer) adalah
suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia
memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atau kekayaan
pribadinya dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia
memimpin perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan
dalam perusahaan tersebut.
e. Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan
dagang antara beberapa perusahaan) adalah sebuah bentuk persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.
Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota
persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta
pendirian perusahaan.
Rincian 4. Tahun mulai beroperasi secara komersial
Isilah tahun dimulainya beroperasi secara komersial usaha yang dimaksud.
Rincian 5. Apakah perusahaan/usaha ini memanfaatkan jaringan internet?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
Internet (interconnected-networking) adalah rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara
global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching
communication protocol).
PEDOMAN PENCACAHAN 12
Rincian 6. Dalam transaksi transaksi usaha, apakah menggunakan fasilitas E-
commerce?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya.
Rincian 7. Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit/kartu debit?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
Kartu kredit (credit card) adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem
kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem
tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar seperti yang dispesifikasikan
oleh standar ISO 7810. Kartu kredit dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya
untuk dapat berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan
diperhitungkan di rekening pemilik kartu di bank tersebut;
Kartu debit (debit card) adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan
oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu
ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit
adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai.
Rincian 8. Apakah perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi Spa Indonesia (ASPI)?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) adalah suatu organisasi sebagai wadah para pengusaha spa di
Indonesia. Pendirian ASPI dikukuhkan oleh Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya pada
tanggal 24 April 2004.
Rincian 9a. Banyaknya pengunjung WNI selama tahun 2014:
Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud pada tempat
yang telah disediakan.
PEDOMAN PENCACAHAN 13
Rincian 9b. Banyaknya pengunjung WNA selama tahun 2014:
Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud pada tempat
yang telah disediakan.
Rincian 10. Jenis pengunjung usaha ini:
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
usaha ini khusus menerima pengunjung laki-laki, kode ‘2’ jika jika usaha ini hanya menerima
pengunjung perempuan, dan kode ‘3’ jika jika usaha ini menerima pengunjung laki-laki dan
perempuan.
Rincian 11. Banyaknya pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak tetap/kontrak, dan
pekerja asing pada saat pencacahan menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan
yang ditamatkan:
Isilah jumlah pekerja/karyawan yang sesuai pada saat pencacahan berdasarkan tingkat
pendidikan serta dibedakan menurut kelompok Pekerja Tetap, Pekerja Kontrak/Tidak Tetap,
Pekerja Asing. Setiap kelompok dibedakan menurut pekerja laki-laki dan perempuan.
Status pekerja:
Pekerja tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji
secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila
diberhentikan akan mendapat pesangon.
Pekerja tidak tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima
upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut.
Pekerja kontrak adalah orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu.
Pekerja Asing adalah karyawan yang bukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan bekerja
dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan
perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).
Jenjang pendidikan:
a. Tamat SMP dan jenjang pendidikan di bawahnya (SD).
Tamat SMP adalah pekerja/karyawan yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO,
HBS tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah,
Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Menengah
PEDOMAN PENCACAHAN 14
Ilmu Pariwisata (SMIP), Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama,
Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian
Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus
Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan
Peradilan Agama.
b. Tamat SMA dan sederajat adalah pekerja/karyawan yang tamat dari SMTA umum dan
SMTA kejuruan, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah
Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan,
Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah
Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah
Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian,
Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan,
Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru
Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru
Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah
Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah
Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
c. Diploma I/II adalah diploma I atau II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan
untuk program diploma I dan II termasuk kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan
ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan, jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat
jurusan komputer dari BSI dan sebagainya.
d. Sarjana Muda (Diploma III) adalah pekerja/karyawan yang tamat Akademi/sarjanan
muda termasuk kejuruan pariwisata misalnya: Akademi Seni Musik Indonesia, Akademi
Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing, Akademi Perhotelan dan Akademi
Pariwisata, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri dan sebagainya. Bagi fakultas yang
tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka pekerja/karyawan yang menempuh
pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SMA.
e. D IV dan S1 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan sarjana, diploma
IV, Akta IV & V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi termasuk program dengan
jurusan pariwisata.
f. S2/S3 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor,
spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.
PEDOMAN PENCACAHAN 15
BLOK III – KETERANGAN KHUSUS
Blok ini mencatat keterangan khusus untuk mendalami karakteristik perusahaan/usaha spa.
Di dalam blok ini ditanyakan mengenai jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat spa;
jenis dan tarif layanan yang disediakan; perawatan, terapi, dan metode yang disediakan; serta
beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara lebih spesifik.
Rincian 1a. Jumlah tenaga kerja terapis: ... orang
Isilah jumlah tenaga kerja terapis yang dimiliki pada tempat yang telah disediakan.
Terapis, atau juga disebut sebagai seorang pelaksana spa/terapi, adalah seseorang yang telah
memiliki kompetensi pada tingkat kualifikasi tertentu sesuai kategori pelayanan spa, dan
mempunyai kewenangan untuk menjalankan profesinya.
Rincian 1b. Jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih spa: ... orang
Isilah jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih spa yang dimiliki pada tempat yang telah
disediakan.
Pada perusahaan/usaha spa yang juga mengadakan pendidikan/pelatihan spa,
perusahaan/usaha tersebut memiliki beberapa tenaga kerja pendidik/pelatih spa yang
bertugas untuk memberikan pendidikan/pelatihan kepada para terapis/calon terapis.
Rincian 2. Jumlah pekerja yang memiliki sertifikasi kompetensi bidang pariwisata
Isilah jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi bidang pariwisata
sesuai bidang kompetensinya pada tempat yang telah disediakan. Isilah jumlah terapis spa
yang memiliki sertifikat kompetensi di baris a dan isilah jumlah pelulut/pemijat yang
memiliki sertifikat kompetensi di baris b.
Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi profesi terlisensi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai
kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI bidang pariwisata, standar internasional
dan/atau standar khusus. Sertifikat yang dimaksud berupa tanda atau surat keterangan tertulis
dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP), yang membuktikan bahwa yang bersangkutan telah dinyatakan memiliki kompetensi
di bidang spa dan pijat.
PEDOMAN PENCACAHAN 16
Rincian 3. Layanan –layanan yang paling diminati oleh pengunjung dan besarnya tarif:
Isilah jenis-jenis layanan yang menjadi favorit para pengunjung pada perusahaan/usaha
spa beserta tarifnya pada tempat yang telah disediakan. Adapun layanan yang diberikan dapat
berupa perawatan tubuh (body treatment), perawatan rambut (hair treatment), perawatan
wajah (face treatment), perawatan kaki dan tangan (hand and foot treatment), perawatan
khusus (special treatment), maupun layanan paket-paket khusus.
Rincian 4a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi air:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Terapi air – penggunaan air untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan,
yang meliputi kegiatan berendam; berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan
tekanannya; pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; mandi uap; terapi lumpur;
terapi air laut; atau terapi dengan ganggang.
Rincian 4b. Jika R.4a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Rincian 5a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi aroma:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Terapi aroma – atau sering disebut aromaterapi, ialah terapi atau pengobatan yang dilakukan
dengan menggunakan wewangian, seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan.
Rincian 5b. Jika R.5a. berkode 1, berapa jenis minyak atsiri yang digunakan untuk
terapi aroma:
Isilah kotak yang tersedia banyaknya jenis minyak atsiri yang digunakan untuk terapi
aroma, baik itu minyak atsiri yang berasal dari Indonesia maupun minyak atsiri yang berasal
dari luar Indonesia.
Rincian 6a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pijat:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Terapi pijat – memanipulasi jaringan lunak dan otot-otot menggunakan tangan atau kaki
yang ditujukan untuk menghilangkan ketegangan, nyeri, kejang, stres, dan meningkatkan
sirkulasi darah.
PEDOMAN PENCACAHAN 17
Rincian 6b. – Jika R.6a. berkode 1, berapa jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi
pijat:
Isilah kotak yang tersedia dengan banyaknya jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi
pijat baik pijat tradisional Indonesia dan jenis pijat yang berasal dari negara lain.
Rincian 7a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi rempah:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Terapi rempah – terapi dengan menambahkan rempah-rempah alami yang bertujuan untuk
memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang dapat dilakukan dengan cara
rendam rempah, lulur, dan masker.
Jika rempah-rempah yang digunakan dalam terapi sudah tidak dapat dipisahkan lagi bahan
bakunya, misalnya produk lulur yang terbuat dari ramuan berbagai macam rempah-rempah,
maka jenis rempah tersebut dihitung sebagai satu satuan. Namun lain halnya jika dapat
diuraikan menurut jenis bahan bakunya, maka banyaknya jenis rempah yang digunakan
adalah sebanyak bahan baku yang digunakan. Contoh lulur bengkuang dihitung sebagai satu
jenis rempah; lulur kopi dihitung sebagai satu jenis rempah.
Rincian 7b. – Jika R.7a. berkode 1, berapa jenis rempah yang dapat dipilih pada terapi
rempah:
Isilah kotak yang tersedia dengan banyaknya jenis rempah yang dapat dipilih pada
terapi rempah.
Rincian 8a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pikiran:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Terapi pikiran – terapi untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan psikis,
meliputi meditasi, olah peregangan otot (relaksasi), terapi musik, atau terapi warna.
Rincian 8b. – Jika R.8a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ada’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Meditasi – praktek relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang
menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Meditasi
melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara
PEDOMAN PENCACAHAN 18
proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian
tertentu.
Terapi musik – usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang
terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa
hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Terapi warna yang juga disebut chromotherapy adalah sebuah metode terapi pengobatan
alternatif yang menggunakan cahaya untuk menyeimbangkan energi fisik, emotional dan
spiritual seseorang. Warna adalah refleksi dari gelombang elektromagnetik cahaya. Sehingga
semua warna memiliki sifat penyembuhan yang unik dan berbeda-beda
Rincian 9a. Apakah menyediakan layanan perawatan olah fisik:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Olah fisik – serangkaian gerak fisik yang dilakukan dalam usaha untuk penyembuhan atau
meningkatkan kulaitas hidup; menunda atau mengelola penyakit; atau meniadakan
komplikasi yang akan ditimbulkan dari suatu penyakit.
Rincian 9b. – Jika R.9a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ada’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Yoga – salah satu dari ajaran filfasat Hindu yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi
dimana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indera dan tubuhnya
secara keseluruhan.
Pilates – jenis olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Pilates yang menekankan
keseimbangan tubuh melalui kekuatan keseimbangan, kelenturan, dan kesadaran agar efisien
dalam pergerakan yang anggun.
Latihan koreksi postur (postural exercise) – salah satu jenis latihan dalam kegiatan olah
fisik yang bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi.
Rincian 10. – Fasilitas yang tersedia:
Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ada’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.
Alunan Musik – buaian nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyi itu).
PEDOMAN PENCACAHAN 19
Pengaturan cahaya – pengelolaan sistem pencahayaan (pengaturan jumlah penyinaran)
sesuai jenis perawatan dengan menggunakan alat pengatur lampu (dimmer).
Area lobi – ruang teras di dekat pintu masuk yang biasanya dilengkapi dengan berbagai
perangkat meja dan kursi, yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu.
Area makan & minum – area yang digunakan untuk kegiatan makan dan minum.
Ruang bilas – ruang yang dapat digunakan para pengunjung/tamu/pelanggan spa untuk
membilas tubuhnya setelah melakukan perawatan.
Tempat cuci tangan + sabun – tempat untuk mencuci tangan (wastafel) yang dilengkapi
dengan sabun pembersih/antiseptik dan air bersih yang memadai.
Toilet bersih – Toilet yang terjaga kebersihannya, terawat, dan terpisah untuk pria dan wanita.
Ruang olah fisik – ruang yang dapat digunakan para pengunjung/tamu/pelanggan spa untuk
melakukan terapi olah fisik.
Pancuran air (shower) – Alat yang dapat memancurkan air baik yang bisa diatur suhu dan
tekanannya maupun yang tidak.
Bak rendam (bath tub) – Alat yang digunakan untuk berendam.
Alat steam (steamer) – Alat yang dapat mengeluarkan uap yang digunakan untuk mandi uap
maupun sauna.
Alat facial – Alat yang dipergunakan untuk perawatan kulit wajah baik secara manual tanpa
menggunakan energi listrik (antara lain: sendok una, pinset, dan lainnya), maupun yang
menggunakan energi listrik (antara lain: vaporiser, high frequency, ultrasonic, vibrator,
vacuum suction, galvanic, frimator dan lainnya).
Lampu facial (magnifing lamp) – Lampu yang memiliki fungsi pembesaran yang dilengkapi
dengan lampu dingin untuk memaksimalkan efektivitas perawatan kulit wajah.
Kursi cuci rambut (hair wash atau wash bak) – Kursi yang dirancang khusus untuk
perawatan rambut dan kulit kepala yang dilengkapi dengan sandaran kepala dan bak untuk
cuci rambut.
PEDOMAN PENCACAHAN 20
Alat steam rambut (hair steamer) – Sebuah kursi dengan bulatan di bagian atasnya yang
dapat mengeluarkan uap panas/dingin yang berfungsi untuk memperbaiki sel-sel rambut yang
rusak dan meningkatkan efek penyerapan vitamin atau kandungan dalam masker atau krim
rambut.
Alat untuk sterilisasi (sterilizator) – Alat yang berfungsi untuk mensterilkan alat-alat
kosmetik.
Alat untuk perawatan kaki (footbath) – Kursi khusus yang digunakan pada proses pedicure
untuk perawatan kaki.
Selimut panas (heating blanket) – Selimut yang mengeluarkan panas dari daya listrik yang
digunakan untuk membungkus tubuh untuk meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat lebih
panas dengan tujuan supaya produk perawatan kulit yang dioleskan seperti masker/krim
tubuh dapat lebih mudah terserap ke dalam kulit.
Tensimeter– Alat pengukur tekanan darah, dapat berupa tensimeter digital maupun manual.
Termometer air – Alat pengukur suhu air.
Peralatan untuk handuk panas (hot cabin) – Alat yang berbentuk seperti oven yang
berfungsi sebagai penghangat handuk dan mensterilkan handuk untuk perawatan kecantikan
Locker – tempat para pengunjung/tamu/pelanggan untuk dapat menitipkan barang-barang
pribadinya selama melakukan perawatan di spa.
BLOK IV. PENDAPATAN/PENGELUARAN USAHA TAHUN 2014
Rincian 1 – Jumlah pendapatan usaha
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan
perusahaan/usaha dari kegiatan utama selama tahun 2014 (isian dalam satuan rupiah).
Pendapatan yang dimaksud adalah seluruh pendapatan utama dan pendapatan lainnya yang
terkait dengan kegiatan/usaha yang dilakukan.
Rincian 2 – Jumlah pengeluaran usaha (biaya+balas jasa)
Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya) administrasi/operasional kantor
perusahaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha, termasuk
upah/gaji pekerja/karyawan selama tahun 2014 (isian dalam satuan rupiah).
PEDOMAN PENCACAHAN 21
BLOK V. PERMODALAN
Rincian 1a. – Status penanaman modal
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai status permodalan
perusahaan/usaha. Isilah jawaban pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ apabila ‘Fasilitas
PMDN; kode ‘2’ apabila “Fasilitas PMA’; dan kode ‘3’ apabila ‘Non Fasilitas’.
PMDN adalah Penanaman Modal Dalam Negeri; PMA adalah Penanaman Modal Asing; dan
Non Fasilitas adalah status permodalan sendiri yang tidak masuk kelompok PMDN maupun
PMA.
Rincian 1b. – Jiika 1.2 berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal: ...
Jika status permodalan adalah berasal dari fasilitas PMA (rincian 1.a berkode ‘2’),
isilah nama negara penanam modal utama di tempat yang disediakan.
Rincian 2 – Persentase Permodalan
Isilah persentase permodalan sesuai dengan sumber permodalan. Sumber permodalan
dibagi berdasarkan Swasta nasional/perorangan dan Asing.
Rincian 3 – Sumber Modal
Lingkarilah jawaban yang sesuai (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) dan salin
jumlah kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Kode ‘1’ apabila ‘Modal sendiri/Saham’;
kode ‘2’ jika ’Hibah’; kode ’4’ apabila “Pinjaman Bank’; dan kode ‘8’ apabila ‘Pinjaman
Lembaga Keuangan Bukan Bank’.
Modal Sendiri
Modal Sendiri adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas
uang, dan sebagainya; berupa harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan modal sendiri.
Modal Saham
Modal Saham adalah bukti kepemilikan peserta (andil atau sero) permodalan pada suatu
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang memiliki hak atas dividen dan lain-lain
menurut besar kecilnya modal yang disetor.
PEDOMAN PENCACAHAN 22
Hibah
Hibah adalah pemberian modal secara sukarela dengan mengalihkan hak atas sesuatu
kekayaaan (uang, barang, dan sebagainya) kepada perusahaan atau pihak lain.
Pinjaman Bank
Pinjaman Bank adalah memakai uang dari pihak bank untuk waktu tertentu dan syarat-syarat
sesuai ketentuan bank untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan.
Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank
Pinjaman lembaga Keuangan Bukan Bank adalah Pinjaman yang berasal dari lembaga
keuangan non bank berupa uang untuk waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu sesuai
ketentuan pinjaman untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan.
BLOK VI. CATATAN
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan
catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.
BLOK VII. PENGESAHAN
Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar
diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi dengan nama,
jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang memberi
jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya kunjungan
ulang.
BLOK VIII – KETERANGAN PETUGAS
Tujuan blok ini mencatat identitas petugas pencacah dan petugas pengawas, dalam hal
ini memuat: 1. Nama Petugas; 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan; dan 3. Tanda Tangan.
PEDOMAN PENCACAHAN 23
LAMPIRAN
Tujuan:
Mendapatkan data mengenai karakteristik yang terkait dengan perusahaan/usaha spa.
Obyek Survei:
Perusahaan/usaha spa di Indonesia.
Waktu pengembalian Dokumen:
Mohon dikembalikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah dokumen diterima.
Dasar Hukum:
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Kerahasiaan:
Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Pasal 21.
1. Provinsi
2. Kabupaten/Kota *)
3. Kecamatan
4. Kelurahan/Desa *)
5. Nomor Blok Sensus
6. Nomor Urut Perusahaan/Usaha (Diisi pada saat pengolahan ) :
7. Nama Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………
8. Alamat Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………
………………………………………………………………
RT : ….… / RW : ….… Kode pos :
Nomor telepon : (……)…..………………………… E-mail : .………….…..…………………………
Nomor faksimili : (……)…..………………………… Homepage : .………….…..…………………………
*) Coret yang tidak sesuai
(2)
PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA
TAHUN 2015
1
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
(1) (3)
RAHASIA V-SPA15
1. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf
kapital (balok) serta tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan
angka biasa (bukan angka romawi).
2. Cara pengisian kuesioner :
l Isi jawaban/keterangan pada tempat yang disediakan dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
l Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, lalu pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
l Pindahkan isian ke kotak dengan mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified ).
l Jika kode yang dilingkari lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan tulis pada kotak yang tersedia.
3.
1. Jenis izin operasional usaha yang dimiliki:
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) -1 Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) -2
Lainnya (tuliskan …….…………….…..…..………) -3 Tidak memiliki izin -4
Jika perusahaan/usaha memiliki izin usaha berupa TDUP dan ITUP, maka cukup menggunakan kode yang terkecil.
2. Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari
Lembaga Sertifikasi Usaha di bidang pariwisata:
Ya -1 Belum -2
3. Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan:
PT/PT (Persero) -1 CV -4
Yayasan -2 Firma -5
Koperasi -3 Tidak berbadan hukum/usaha -6
4. Tahun mulai beroperasi secara komersial: . . . . . . .
5. Apakah perusahaan/usaha ini memanfaatkan fasilitas jaringan internet ?
Ya -1 Tidak -2
2
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER
BLOK II. KETERANGAN UMUM
TDUP adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di
dalam daftar usaha pariwisata. TDUP diterbitkan oleh Bupati/Walikota setempat, kecuali untuk wilayah DKI Jakarta
TDUP dikeluarkan oleh Gubernur.
ITUP adalah izin tetap usaha bidang pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib
didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. ITUP dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap
kabupaten/kota.
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan
sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengna ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sertifikasi Usaha Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata untuk mendukung
peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata melalui audit. Tidak termasuk
sertifikat penghargaan.
Usaha spa adalah usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi
aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan
menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia
(Permenkarekraf No. 24 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Spa).
6. Dalam transaksi usaha, apakah menggunakan fasilitas E-commerce ?
Ya -1 Tidak -2
7. Apakah pembayaran dapat menggunakan kartu kredit /kartu debit ?
Ya -1 Tidak -2
8. Apakah perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) ?
Ya -1 Tidak -2
9. a. Jumlah pengunjung WNI selama tahun 2014:
b. Jumlah pengunjung WNA selama tahun 2014:
10. Jenis pengunjung usaha ini:
Hanya Laki-laki (for men) -1 Hanya Perempuan (for ladies) -2
Laki-laki dan Perempuan -3
11.
Perempuan Perempuan
a. < SMP dan sederajat
b. SMA dan sederajat
c. D I / D II
d. Sarjana Muda / D III
e. D IV dan S1
f. S2 / S3
g. Jumlah
Pekerja Tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak
tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut.
Pekerja Kontrak adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan perjanjian tertentu.
Pekerja Asing (WNA) adalah pekerja yang bukan warga negara indonesia dan bekerja dengan mendapatkan upah/
gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).
Laki-laki Laki-laki
3
Jumlah
(8)
Banyaknya pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak tetap/kontrak, dan pekerja asing
pada saat pencacahan menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan yang
ditamatkan:
(1) (2)
Pekerja Asing
(7)
Perempuan
Jenjang Pendidikan Pekerja Tetap Pekerja Kontrak
Pekerja Indonesia
Laki-laki
BLOK II. KETERANGAN UMUM (LANJUTAN)
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) adalah suatu organisasi sebagai wadah para pengusaha spa di Indonesia.
Pendirian ASPI dikukuhkan oleh Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya pada tanggal 24 April 2004.
(3) (4) (5) (6)
1. a. Jumlah tenaga kerja terapis : … orang
b. Jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih spa : … orang
2. Jumlah pekerja yang memiliki sertifikat kompetensi bidang pariwisata:
3.
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
………………………………………...……
4
(3)
8.
4.
5.
(1)
Sertifikat Kompetensi Bidang Pariwisata adalah tanda atau surat keterangan tertulis yang
menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang pariwisata, standar internasional dan/atau standar
khusus dan dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP).
Bidang Kompetensi Jumlah (orang)(1)
6.
(2)
b. Pelulut/Pemijat . . . . . . .
a. Terapis Spa . . . . . . .
BLOK III. KETERANGAN KHUSUS
Terapis atau seorang pelaksana spa/terapi adalah seseorang yang telah memiliki kompetensi pada
tingkat kualifikasi tertentu sesuai kategori pelayanan spa, dan mempunyai kewenangan untuk
menjalankan profesinya.
Pendidik/pelatih spa yang bertugas untuk memberikan pendidikan/pelatihan kepada para terapis/calon
terapis.
10.
Layanan(2)
Tarif (rupiah)
2.
1.
7.
3.
No.
Layanan-layanan yang paling diminati oleh pengunjung dan besarnya tarif:
9.
4. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi air:
-1 Tidak -2
b. Jika R.4a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut: -1 Tidak -2
- Berendam
- Berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu & tekanannya
- Pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya
- Mandi uap
- Terapi lumpur/terapi air laut/terapi ganggang
5. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi aroma:
-1 Tidak -2
b. Jika R.5a. berkode 1, berapa jenis minyak atsiri yang digunakan untuk terapi aroma:
- Minyak atsiri asli Indonesia ........ jenis
- Minyak atsiri non Indonesia ........ jenis
6. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pijat:
-1 Tidak -2
b. Jika R.6a. berkode 1, berapa jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi pijat:
- Pijat tradisional Indonesia ........ jenis
- Pijat dari negara lain ........ jenis
BLOK III. KETERANGAN KHUSUS (LANJUTAN)
Ada
5
Terapi aroma – atau sering disebut aromaterapi, ialah terapi atau pengobatan yang dilakukan dengan
menggunakan wewangian, seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan.
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil),
minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati
yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma
yang khas.
Terapi pijat – memanipulasi jaringan lunak dan otot-otot menggunakan tangan atau kaki yang ditujukan
untuk menghilangkan ketegangan, nyeri, kejang, stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Pijat Tradisional – pijatan khas Indonesia yang mengandalkan teknik urut dengan jari-jari
dan dikombinasi dengan kekuatan telapak tangan juga. Contoh jenis pijat tradisional Indonesia adalah
pijat jawa dan pijat bali.
Pijat dari negara lain – jenis terapi pijat yang tidak berasal dari Indonesia, contohnya pijat refleksi dari
China, Swedish Massage , Thai Massage , Shiatsu , Hawaian Massage , Ayurvedic Massage.
Ya
Ya
Ya
Terapi air – penggunaan air untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan, yang
meliputi kegiatan berendam; berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan tekanannya;
pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; mandi uap; terapi lumpur; terapi air laut; atau terapi
dengan ganggang.
7. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi rempah:
-1 Tidak -2
b. Jika R.7a. berkode 1, berapa jenis rempah yang dapat dipilih pada
terapi rempah: ........ jenis
8. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pikiran:
-1 Tidak -2
b. Jika R.8a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut: -1 Tidak -2
- Meditasi
- Olah peregangan otot/relaksasi, terapi musik/terapi warna
9. a. Apakah menyediakan layanan perawatan olah fisik:
-1 Tidak -2
b. Jika R.9a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut: -1 Tidak -2
- Latihan napas
- Yoga, pilates atau latihan koreksi postur (postural exercise )
Terapi rempah – terapi dengan menambahkan rempah-rempah alami yang bertujuan untuk memengaruhi
suasana hati atau kesehatan seseorang, yang dapat dilakukan dengan cara rendam rempah, lulur, dan
masker.
Jika rempah-rempah yang digunakan dalam terapi sudah tidak dapat dipisahkan lagi bahan bakunya,
misalnya produk lulur yang terbuat dari ramuan berbagai macam rempah-rempah, maka jenis rempah
tersebut dihitung sebagai satu satuan. Namun lain halnya jika dapat diuraikan menurut jenis bahan
bakunya, maka banyaknya jenis rempah yang digunakan adalah sebanyak bahan baku yang digunakan.
Contoh lulur bengkuang dihitung sebagai satu jenis rempah; lulur kopi dihitung sebagai satu jenis rempah.
Yoga – salah satu dari ajaran filfasat Hindu yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi dimana
seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indera dan tubuhnya secara keseluruhan.
Pilates – jenis olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Pilates yang menekankan keseimbangan tubuh
melalui kekuatan keseimbangan, kelenturan, dan kesadaran agar efisien dalam pergerakan yang anggun.
Ada
Ya
Terapi pikiran – terapi untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan psikis, meliputi
meditasi, olah peregangan otot (relaksasi), terapi musik, atau terapi warna.
Ya
Olah fisik – serangkaian gerak fisik yang dilakukan dalam usaha untuk penyembuhan atau meningkatkan
kulaitas hidup; menunda atau mengelola penyakit; atau meniadakan komplikasi yang akan ditimbulkan
dari suatu penyakit.
Ada
Latihan koreksi postur (postural exercise) – salah satu jenis latihan dalam kegiatan olah fisik yang
bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi.
6
BLOK III. KETERANGAN KHUSUS (LANJUTAN)
Ya
Meditasi – praktek relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik,
membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari.
Terapi musik – usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara.
Terapi warna – terapi yang menggunakan cahaya untuk menyeimbangkan energi fisik, emotional dan
spiritual seseorang.
10. Fasilitas yang tersedia:
(1) (1)
1. Alunan musik 12. Alat facial
2. Pengaturan cahaya 13. Lampu facial
3. Area lobi 14. Kursi cuci rambut
4. Area makan & minum 15. Alat steam rambut
5. Ruang bilas 16. Alat untuk sterilisasi
6. Tempat cuci tangan + sabun 17. Alat untuk perawatan kaki
7. Toilet bersih 18. Selimut panas
8. Ruang olah fisik 19. Tensimeter
9. Pancuran air 20. Termometer air
10. Bak rendam 21. Peralatan untuk handuk panas
11. Alat steam (steamer ) 22. Locker
1. Jumlah pendapatan usaha
2. Jumlah pengeluaran usaha
Uraian
(1)
7
(2) (3) (2) (3)
BLOK IV. PENDAPATAN/PENGELUARAN USAHA TAHUN 2014
Nilai ( Rupiah )
BLOK III. KETERANGAN KHUSUS (LANJUTAN)
No. Jenis No.Ada -1
Tidak -2
Ada -1
Tidak -2Jenis
1. a. Status penanaman modal :
Fasilitas PMDN 1 Fasilitas PMA 2 Non Fasilitas 3
b. Jika 1.a berkode 2 (PMA), tuliskan negara utama
penanam modal : . . . . . . . . . . . . . . .
2. Persentase permodalan :
Swasta nasional/perorangan : . . . . . . . . . . %
Asing : . . . . . . . . . . %
Jumlah : %
3. Sumber modal : (isian boleh lebih dari satu)
Sendiri/saham -1 Pinjaman Bank -4
Hibah -2 Pinjaman Lembaga Keuangan bukan bank -8
Nama pemberi jawaban :
Jabatan :
Tanggal pengesahan :
Tanda tangan :
1. Nama Petugas
2. Tanggal Pelaksanaan
3. Tanda Tangan
8
BLOK V. PERMODALAN
BLOK VIII. KETERANGAN PETUGAS
Uraian(1)
Pencacah Pengawas(2) (3)
BLOK VI. CATATAN
BLOK VII. PENGESAHAN
………..…. s/d ………….………..…. s/d ………….
100
DATA
MENCERDASKAN
BANGSA
Top Related