Download - pedoman pengorganisasian ppi

Transcript
Page 1: pedoman pengorganisasian ppi

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

KOMITE PPI ( PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI )

RS UMUM MITRA PARAMEDIKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang

bermutu sesuai standar yang sudah ditentukan.

Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di

rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dihadapkan pada risiko yang terjadi infeksi

baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit. Angka infeksi nosokomial terus

meningkat ( Al Varado, 2000 ) mencapai sekitar 9% ( variasi 3-21% ) atau lebih dari dari 1,4 juta

pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Hasil survey point prevalensi dari 11 Rumah

Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta pada tahun 2003 didapatkan angka

infeksi nosokomial untuk ILO (Infeksi Luka Operasi) 18,9%, ISK (Infeksi Saluran

Kemih)15,1%, IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)26,4%, Pnemonia 24,5% dan Infeksi Saluran

Napas lain 15,1%, serta infeksi lain 32,1%.

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan pelayanan kesehatan

lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI ), yaitu kegiatan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan

evaluasi.

Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena

menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir – akhir ini muncul berbagai

penyakit infeksi baru.

Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya,

sehingga kewaspadaan melaui surveilans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya perlu

terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dikendalikan tetapi

dapat dicegah dengan melakukan langkah- langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Berdasar hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI bersama WHO ke

rumah sakit – rumah sakit di Propinsi/ Kabupaten/ Kota disimpulkan bahwa Komite Pencegahan

dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS) selama ini belum berfungsi optimal

sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa anggota komite PPI belum

memahami dengan baik tugas, kewenangan serta tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam

lingkup pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.

1

Page 2: pedoman pengorganisasian ppi

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui pencegahan dan pengendalian

infeksi di rumah sakit yang dilaksanakan oleh semua departemen / unit di rumah sakit

meliputi kualitas pelayanan, manajemen risiko, clinical govermen, serta kesehatan dan

keselamatan kerja.

2. Tujuan Khusus

a. Sebagai pedoman bagi direktur rumah sakit dalam membentuk organisasi,

menyusun serta melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.

b. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara efektif dan

efisien dalam melaksanakan PPI

c. Menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit secara bermakna.

d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.

2

Page 3: pedoman pengorganisasian ppi

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT UMUM MITRA PARAMEDIKA, disingkat RSUMP, didirikan pada

hari Selasa, tanggal 03 Juli 2007 di Sleman, Yogyakarta. RSUMP berkedudukan di Jl. Raya

Ngemplak Kemasan Widodomartani Ngemplak Sleman DIY. RSUMP adalah kegiatan milik

Yayasan Mitra Paramedika, yang telah mendapat pengesahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Sleman Nomor : 503/3645/DKS/2007 tanggal 28 September 2007 berkedudukan di Ngemplak

Yogyakarta.

Untuk menyelenggarakan kegiatan RSUMP, Ketua Yayasan Mitra Paramedika

mengangkat Pengurus RSUMP. Dalam penyelenggaraan dan pengembangan RSUMP Pengurus

dapat bekerjasama dengan pihak lain atas nama Yayasan Mitra Paramedika yang diatur dalam

surat kesepakatan tersendiri. RSUMP adalah rumah sakit dengan klasifikasi Rumah Sakit Umum

kelas D, diselenggarakan berdasarkan izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia

nomor : HK.02.03/I/1984/2014 RSUMP dapat dikembangkan klasifikasinya sesuai dengan

kebutuhan masyarakat atau pertumbuhan layanan.

3

Page 4: pedoman pengorganisasian ppi

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI

Visi RSUMP adalah “Menjadikan Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang

profesional dan paripurna, dengan penuh kasih sayang kepada pasien dan keluarganya serta lebih

mengutamakan keselamatan pasien”.

B. MISI

1. Menjadi Rumah Sakit yang terdepan sebagai mitra keluarga menuju sehat jasmani

dan rohani

2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar secara terpadu, holistic

dan profesional dengan biaya terjangkau.

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama masyarakat Ngemplak dan

sekitarnya.

4. Bersama seluruh karyawan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga

tercapai kepuasan pelanggan sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan secara

adil dan merata sesuai dengan kemampuan.

C. TUJUAN RUMAH SAKIT

1. Meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan

masyarakat melalui pendekatan peningkatan pengetahuan kesehatan (promotif),

pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), pemulihan

kesehatan (rehabilitatif) dan paliatif yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dengan tidak memandang agama, golongan

dan kedudukan.

2. Mewujudkan amal usaha yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan

meningkatkan kesejahteraan karyawan.

D. NILAI

Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika diselenggarakan dengan nilai-nilai dasar yang

sangat bagus dan inspiratif, yaitu:

1. Ikhlas

Berbuat sesuatu bukan untuk mendapat pujian dari siapa pun, tetapi dalam rangka

melaksanakan perintah Allah untuk amal sholeh sehingga mendapatkan ridho Allah

Ta’ala.

4

Page 5: pedoman pengorganisasian ppi

2. Jujur

Kesesuaian antara lisan, hati dan perbuatan, tidak berbohong serta tidak melanggar

hak orang lain.

3. Professional

Bekerja trampil sesuai standar profesi dan selalu mengikuti perkembangan ilmu

mutakhir, serta cerdas secara emosi dan spiritual.

4. Kekeluargaan

Ramah, sopan, saling menghargai dan selalu memperhatikan nilai-nilai agama dalam

kondisi apapun.

5. Bertanggung jawab

Disiplin dan melaksanakan amanah secara bertanggung jawab serta bisa bekerja

sama dalam mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

E. FALSAFAH

1. MOTTO RUMAH SAKIT

Mitra menuju keluarga sehat.

2. Logo Beserta Artinya

a. Bendera bertuliskan ”rsk bedah ibu dan anak” serta ”mitra paramedika”

melambangkan identitas instansi

b. Palang : melambangkan institusi kesehatan

c. Ibu dan anak : melambangkan kasih sayang

d. Bola dunia : melambangkan dunia tempat kita hidup bersama

e. Padi dan kapas : melambangkan kesejahteraan

f. Bisturi (pisau operasi) : melambangkan bahwa kami siap melaksanakan operasi

kapan pun (siap operasi 24 jam sehari)

g. Warna keseluruhan adalah hijau : melambangkan warna kesembuhan

5

Page 6: pedoman pengorganisasian ppi

Arti keseluruhan:

Dunia ibu dan anak beserta bedah terangkul oleh rkbia mitra paramedika

Keterangan:

Logo tidak berubah semenjak dari awal berstatus rumah sakit khusus bedah ibu dan anak

dan kemudian menjadi rumah sakit umum, yang berubah hanya tulisan ”rsk bedah ibu &

anak” menjadi ”rumah sakit umum”.

6

Page 7: pedoman pengorganisasian ppi

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

7

Page 8: pedoman pengorganisasian ppi

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI

Organisasi pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI ) disusun agar dapat mencapai visi,

misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. Agar pelaksanaan Program PPI RS UMUM MITRA

PARAMEDIKA dapat selaras dengan visi dan misi rumah sakit, panitia PPI juga merumuskan

visi “menjadi panitia PPI yang professional sesuai dengan program PPI yang baku” .

Panitia PPI berusaha melaksanakan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sesuai

dengan menyetandarkan kegiatan sesuai dengan isu terkini di bidang kesehatan.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka panitia PPI RS Umum Mitra Paramedika

merumuskan beberapa misi, antara lain:

A. Mengusahakan terciptanya suasana PPI dalam kegiatan sehari-hari untuk keselamatan

pasien dan petugas

B. Angka HAIs (Healthcare Associated Infections) dalam rentang yang konsisten

PPI dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan

dapat menyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien. Efektif

dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dapat dimanfaatkan secara optimal.

8

Page 9: pedoman pengorganisasian ppi

Struktur Organisasi PPI

Keterangan :

1. Komite PPI bertanggungjawab langsung kepada direktur

2. Komite PPI terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota

3. Tim PPI bertanggungjawab langsung kepada komite PPI

4. Tim PPI terdiri dari dokter IPCO, IPCN dan IPCLN.

9

KOMITE PPI :

Ketua : IPCO

Sekretaris : IPCN

Anggota :

Kepala Bagian Keperawatan

Kepala Bagian Kebidanan

Kepala Bagian IGD

Kepala Bagian OK

Kepala Bagian Farmasi

Kepala Bagian Radiologi

Kepala Bagian Gizi dan Laundry

Kepala Bagian Sanitasi

Cleaning Service

Petugas Laundry

TIM PPI:

IPCO

IPCN

IPCLN IGDIPCLN Rawat Inap

IPCLN Rawat Jalan

DIREKTUR

Page 10: pedoman pengorganisasian ppi

BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Direktur

Tugas direktur

1. Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan

2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya

pencegahan dan pengendalian infeksi.

3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk

anggaran yang dibutuhkan.

4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.

5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeski berdasar saran

dari komite PPIRS.

6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakian antibiotik yang rasional dan disinfektan di

rumah sakit berdasarkan saran dari komite PPIRS.

7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan

penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari komite PPIRS.

8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional ( SPO ) untuk PPIRS.

B. Komite PPI

Kriteria Anggota Komite PPI :

1. Mempunyai minat dalam PPI

2. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

Tugas dan tanggung jawab Komite PPI :

1. Menyusun dan menatap serta mengevaluasi kebijakan PPI.

2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan

dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.

3. Membuat SPO PPI.

4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

5. Bekerja sama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB

Healthcare Associated Infection ( HAIs ).

6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan

pengendalian infeksi.

7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dalam PPI.

8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai prinsip PPI dan aman bagi yang

menggunakan.

9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan SDM rumah sakit dalam PPI.

10

Page 11: pedoman pengorganisasian ppi

10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.

11. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.

12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.

13. Memberikan usulan kepada direktur untuk pemakian antibiotik yang rasional di rumah

sakit berdasarkan pemantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotik dan

menyebarluaskan data resistensinya antibiotik.

14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3).

15. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.

16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali

rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.

17. Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan dan pengadaan alat dan

bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan, penyimpangan alat dan linen

sesuai dengan prinsip PPI.

18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial

menyebarkan infeksi.

19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan – tindakan yang menyimpang dari standar

prosedur / monitoring surveilans proses.

20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila

ada KLB di rumah sakit.

C. Tim PPI

Tugas dan kewenangan tim PPI :

1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit masing – masing,

kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.

2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan penceghan dan

pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit masing – masing.

3. Memberitahu kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien.

4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi

pengunjung di ruang masing – masing ruangan.

5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar Isolasi.

11

Page 12: pedoman pengorganisasian ppi

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Skema tata hubungan kerja bagian Komite PPI

INTERN

EKSTERN

PPI merupakan komite yang bertanggung jawab untuk melindungi pasien, petugas juga

pengunjung dan keluarga dari risiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas dan berkunjung

ke suatu rumah sakit.

Hubungan Intern :

Komite PPI terdiri dari seluruh petugas bagian unit masing – masing ruangan.

Berkoordinasi langsung dengan bagian pelayanan medis, penunjang medis, keuangan, dan

manajemen.

Komite PPI menyediakan data bagi manajemen rumah sakit sebagai monitoring kegiatan

laporan hasil kerja yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaran di

rumah sakit. Dukungan yang diberikan manajemen berupa penerbitan SK untuk komite dan tim

PPIRS, anggaran atau dana untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan, pengadaan fasilitas

pelayanan penunjang, insentif/ tunjangan/ reward untuk komite PPIRS.

Komite PPI juga berfungsi sebagai mediator antara pasien dan pengunjung dalam

mencegah transmisi silang penyakit nosokomial.

Hubungan Ekstern:

Komite PPI melakukan koordinasi antar rumah sakit dan badan pelayanan kesehatan lain

yang mendukung pelayanan medis untuk pembanding data infeksi rumah sakit.

12

YanMed JangMed Keuangan Manajemen

PPI

REKAM MEDIS

Pasien Petugas, keluarga/ Pengunjung

RumahSakit Organisasi Profesi Lain-lainDept./DinKes

Page 13: pedoman pengorganisasian ppi

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Untuk mempersiapkan keanggotaan komite PPI diperlukan kegiatan menyediakan,

mempertahankan sumber daya manusia yang tepat. Perencanaan sumber daya manusia (SDM)

menjadi sangat penting dalam proses menyiapkan petugas yang terlibat di Komite PPI. Tujuan

dari perencanaan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi

dalam mencapai tujuan (visi) organisasi tersebut.

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di Komite PPI Rumah Sakit Umum Mitra

Paramedika adalah sebagai berikut :

NamaJabatan Pengertian Kualifikasi jabatan

Ketua komite

PPI

Seorang tenaga

profesional yang

bertanggung jawab

dalam menjalankan

program dan menentukan

sikap pencegahan dan

pengendalian infeksi

Secara operasional

bertanggung jawab

kepada Direktur RS.

Sehat jasmani dan rohani

Pendidikan minimal dokter atau ahli

yang mempunyai minat dalam PPI

Memiliki sertifikat pelatihan PPI

Memiliki kemampuan leadership

Sekertaris Seorang tenaga

keperawatan yang

bertugas menjalankan

kegiatan PPI

Secara operasional

bertanggungjawab

kepada ketua komite

PPI.

Perawat minimal D III

Memiliki sertifikat pelatihan PPI

dasar dan lanjutan.

Memiliki komitmen dibidang

pencegahan dan pengendalian

infeksi.

Memiliki kemampuan leadership.

Tim PPI - Dokter atau perawat

minimal D3

- Secara operasional

bertanggung jawab

langsung kepada komite

PPI.

Sehat jasmani dan rohani

Berkomitmen tinggi terhadap rumah

sakit

Mempunyai ijazah sesuai pendidikan

masing – masing

Pernah mengikuti pelatihan PPI baik

internal maupun eksternal

13

Page 14: pedoman pengorganisasian ppi

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilakukan pada setiap anggota yang masuk ke bagian Komite

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika. Pada tahap ini

anggota yang baru masuk dikenalkan tentang pemahaman PPIRS dan diberikan materi tentang

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta pemahaman standar prosedur operasional yang

menyangkut Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Jangka waktu yang ditetapkan rumah sakit

untuk anggota dalam memahami materi dasar yang harus dikuasai adalah satu bulan. Setelah satu

bulan akan diuji oleh ketua komite.

Materi orientasi dalam keanggotaan PPI adalah sebagi berikut :

NO NOMOR REGULASI NAMA REGULASIPENILAIAN

TEMAN SEJAWAT

ATASAN LANGSUNG

1 133/ RSUMP/ SK-DIR/ V/ 2013

Kebijakan Pelayanan PPI di RSUMP

2 21/RSUMP/SK-DIR/V/2013 SK tentang Hak Pasien dan Keluarga

3 86/RSUMP/SK- DIR/IV/2013 SK tentang tata tertib Rumah Sakit

4 74/RSUMP/SK-DIR/VII/2013

SK tentang pelayanan RSUMP

5 152/RSUMP/SK-DIR/IV/2013

SK tentang larangan merokok di RSUMP

6 15/RSUMP/SK-DIR/IV/2014SK Tentang penurunan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan di RSUMP

7   PERJANJIAN KERJA BERSAMA RS

8   juknis jamkes

9 001/RSUMP/PER-DIR/VI/2014

PERATURAN DIREKTUR TENTANG FROUD DAN ABUSE

10 08/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/III/2013

SPO CUCI TANGAN DENGAN AIR

11 09/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/III/2013

SPO CUCI TANGAN DENGAN HAND RUB

12 02/RSPI/SPO/RSUMP/VIII/2013

SPO berdoa sebelum dan setelah melakukan tindakan pada kategori tindakan berat

13 01/RSPI/SPO/RSUMP/VII/2013

SPO berdoa sebelum dan setelah melakukan tindakan pada kategori tindakan sedang

14 77/YANMED.IGD/SPO/RSUMP/IV/2013 SPO Bantuan Hidup Dasar

14

Page 15: pedoman pengorganisasian ppi

15 10/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/II/2013

SPO DISINFEKSI RUANGAN

16 23/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/IV/2013

SPO PEMAKAIAN APD PELINDUNG KEPALA

17 11/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/IV/2013

DEKONTAMINASI TUMPAHAN CAIRAN DARAH ATAU CAIRAN TUBUH

18 017/TK.PPI /SPO/RSUMP/XI/2013

PEMAKAIAN STERILISATOR KERING CEPAT

19 016/TK.PPI /SPO/RSUMP/XI/2013

STERILISASI INSTRUMEN MENGGUNAKAN FORMALIN TABLET

20 21/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/IV/2013

SPO PEMAKAIAN APD SARUNG TANGAN

21 22/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/ IV/ 2013

PEMAKAIAN APD UNTUK PERNAFASAN (MASKER)

22 01/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/II/2013

PENCUCIAN LINEN KOTOR NON INFEKSIUS

23 201/RSUMP/SK-DIR/IV/2013

SK tentang pengelolaan linen dan loudry RSUMP

24 02/UMUM.KEU.SAN/SPO/RSUMP/II/2013

PENCUCIAN LINEN KOTOR INFEKSIUS

KRITERIA PENILAIAN

SB = Sangat Baik ( sangat memahami regulasi& kebijakan )

B = Baik ( baik memahami regulasi & kebijakan )

K = Kurang ( kurang memahami regulasi & kebijakan )

SK = Sangat Kurang ( sama sekali tidak memahami regulasi& kebijakan )

15

Page 16: pedoman pengorganisasian ppi

BAB X

RAPAT

Rapat Rutin

- Merupakan kegiatan rapat yang dilakukan secara rutin

- Meliputi rapat bulanan ( laporan bulanan), rapat koordinasi bagian Komite PPI

- Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat

Rapat insidental

- Merupakan rapat yang diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah yang perlu

segera dibahas atau diselesaikan

- Jam, Waktu, Materi dan peserta rapat disesuaikan dengan kebutuhan

- Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat

16

Page 17: pedoman pengorganisasian ppi

BAB XI

PELAPORAN

Laporan Harian

Meliputi :

- Temuan kejadian ILO

- Temuan kejadian phlebitis

- Temuan kejadian sepsis

- Temuan dekubitus

- Temuan kejadian ISK post kateter

Laporan bulanan

- Laporan demografi pasien isolasi

- Laporan kejadian tindakan di bagian

- Laporan pencapaian proker

- Laporan sepsis

- Laporan kejadian post tindakan minor igd

- Laporan kejadian isk post kateter

- Laporan indikator PMKP

- Laporan kejadian ILO

- Laporan kejadian tertusuk jarum

- Laporan operasi implant

- Laporan operasi non implant

- Laporaan program kerja

- Laporan rekapitulasi kejadian inos

- Laporan jenis operasi

- Laporan kejadian dekubitus

- Laporan kejadian phlebitis

- Laporan rencana program kerja

Laporan Tahunan

- Laporan program kerja tahunan

- Laporan pembuatan program kerja tahunan

17

Page 18: pedoman pengorganisasian ppi

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi, Komisi Akreditasi rumah Sakit tahun 2012

Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2011.Instrumen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit

(Edisi I), Jakarta : Komisi Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2011.

KeputusanMenteriKesehatan RI no. 828/Menkes/SK/IX/2008 tentangstandarpelayanan minimal

Kemenkes RI – PERDALIN. 2011. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Cetakan ke 3, Jakarta:Kemenkes

RI.

18