Download - Pedoman Pelayanan Darah Rsud Bontang

Transcript

PEDOMAN PELAYANAN DARAHDI RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

Jl.Letjend. S. Parman No. 01Bontang Kaltim2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala karunia dan anugrahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Pedoman Pelayanan Darah Di Rumah Sakit Umum Proklamasi ini dapat selesai disusunBuku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam rangka memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Umum ProklamasiDalam panduan ini diuraikan tentang penggunaan darah di Rumah Sakit Umum proklamasi. Tidak luput penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan Panduan Penggunaan darah Di Rumah Sakit Umum Proklamasi

Bontang, Januari 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Keputusan Direktur RSUD Taman Husada Bontang iKata Pengantar iiDaftar Isi iiiLatar Belakang 1Kegiatan Transfusi di RSUD Taman Husada Bontang 2Tujuan prosedur transfusi darah di RSUD Taman Husada Bontang 3Manfaat 4Dasar Hukum 5Bank Darah 8Penyimpanan Darah 10Pemberianan Komponen Darah 21Kebijakan Transfusi Darah 24Alur kegiatan Transfusi 28Penutup 31Lampiran 32

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu, mengambil oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas ke seluruh tubuh. Pada tubuh orang dewasa sehat terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan atau empat sampai lima liter. Bila terjadi kehilangan darah dalam jumlah banyak dan waktu singkat akibat perdarahan, pembedahan ataupun komplikasi dari melahirkan, yang paling mendesak adalah mengganti cairan yang hilang dengan segera. Transfusi sel darah merah dapat menjadi penting karena akan mengembalikan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.

Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa perlu dibuat suatu sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah yang meliputi penerimaan darah dan penggunaan darah di RSUD Taman Husada Bontang untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan, menghindari terjadinya mal praktek yang dilakukan oleh oknum tertentu serta menghasilkan data yang cepat dan akurat.

1.3 Tujuan Prosedur Transfusi darah di RSUD Taman Husada Bontang 1.3.1 Tujuan Umum Membuat pencatatan dan pelaporan persediaan darah RSUD Taman Husada Bontang 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Membuat form identitas darah masuk. 2. Membuat form penggunaan darah. 3. Membuat report penerimaan darah per bulan. 4. Membuat report penggunaan darah per bulan. 5. Membuat report penerimaan darah per semester6. Membuat report penggunaan darah per semester. 7. Membuat report peneriman darah per tahun. 8. Membuat report penggunaan darah per tahun. 9. Membuat report penggunaan bahan habis pakai. 10. Membuat formulir pengeluaran darah. 11. Membuat tabel persediaan darah.

1.4 Manfaat 1. Memberikan kemudahan bagi petugas dalam pencatatan darah masuk dan darah keluar. 2. Memberikan kemudahan bagi petugas dalam pembuatan tabel laporan. Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock, mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.Untuk mengantisipasi kebutuhan darah, dibentuk Unit Transfusi Darah kabupaten / kota bertugas menyediakan darah yang layak untuk digunakan dan Bank darah di Rumah Sakit sebagai unitdistribusi darah. Darah yang layak diberikan kepada pasien adalah darah yang telah lulus uji saring dan cocok dengan daraah pasien. Dalam setiap pelayanan di Bank Darah mulai dari pengambilan sempel darah sampai dengan pemberian darah kepada pasien dilakukan pencatatan.

1.2 Kegiatan transfusi darah di Rumah Sakit Umum ProklamasiPencatatan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pelayanan penggunaan darah di RS Umum Proklamasi. Data ini perlu untuk memantau perkembangan pasien yang menggunakan darah. Pencatatan yang tidak lengkap mengakibatkan laporan yang kurang akurat dan menjadikan kegiatan pelaporan menjadi suatu kegiatan yang membosankan karena banyaknya data yang harus ditulis oleh katena keterbatasan pasilitas dan SDM, maka di RSU Proklamasi belum dapat dibentuk Bank darah RS, meskipun demikian pelayanan transfusi darah tetap terlaksana dan terrealisasi di RS.

BAB IIRUJUKAN

A. Dasar hukum Upaya Transfusi darah di IndonesiaUndang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 sudah mengakomodir pelayanan darah sekaligus mengakomodir PP no.18 tahun 1980 yang sudah lama digunakan dalam kegiatan transfusi darah. Sampai sekarang aturan yang ada PP No.18/1980 yang berbunyi: Pelaksana Pelayanan Transfusi darah di Indonesia diamanatkan kepada PMI atau badan lain yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Jadi untuk daerah yang tidak ada UTD PMI boleh saja RS atau badan lain yang ditunjuk oleh Menkes.a. Pelayanan Darah Pasal 86(1) Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.(2) Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari pendonor darah sukarela yang sehat dan memenuhi kriteria seleksi pendonor dengan mengutamakan kesehatan pendonor.(3) Darah yang diperoleh dari pendonor darah suka rela sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebelum digunakan untuk pelayanan darah harus dilakukan pemeriksaan laboratorium guna mencegah penularan penyakit.

Pasal 90(1) Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.(2)Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan darah.(3) Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apa pun.

Pasal 91(1) Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan melalui proses pengolahan dan produksi.(2) Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat satu ( 1 ) dikendalikan oleh Pemerintah.

Pasal 92Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan Peraturan Pemerintah.

B. Bank Darah Rumah SakitI. Fungsi bank darah Rumah SakitSebagai penyimpanan darah dan pendistribusiannya pada pasien melalui petugas rumah sakit.a. Darah aman bagi pasien Pasien tidak tertular penyakit infeksi melalui tranfusi darah Pasien tidak mendapatkan kompolikasi seperti : Ketidak cocokan golongan darahb. Aman bagi donor Donor tidak tertular penyakit infeksi melalui tusukan jari / vena. Donor tidak mengalami komplikasi setelah menyumbangkan darah, seperti : Kekurangan darah Mudah sakit / sering sakitc. Aman bagi petugas Petugas tidak tertular penyakit infeksi melalui darah Melalui luka kecil ditangan Tertusuk jarum pengambilan darah sewaktu menutup kelmali jarum

Pasal 87(1) Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Transfusi Darah.(2) Unit Transfusi Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalangmerahan.

Pasal 88(1) Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pengerahan pendonor darah, penyediaan, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.(2) Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan menjaga keselamatan dan kesehatan penerima darah dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit melalui transfusi darah.

Pasal 89Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan transfusi darah.

Lingkungan kerja tidak tercemar oleh darah yang merupakan bahan potensial infeksi Melaui alat pakai ulang yang tidak didesinfektan ( seperti gunting )II. Tugas bank darah rumah sakit1. Menerima darah dari UTD ( unit transfusi darah ) sudah diuji saring terhadap IMLTD2. Menyimpan darah3. Melakukan uji cocok serasi darah pada pasien4. Menyerahkan darah yang cocok untuk pasien pada petugas rumah sakit ( Perawat )III. Kompetensi petugas Bank darah rumah sakitPetugas bank darah rumah sakit harus mengetahui, mampu dan terampil melaksanakan :1. Penyimpan darah2. Penyampaian / distribusi darah, termasuk uji cocok serasiIV. Pengetahuan dasar yang diperlukan petugas bank darah rumah sakit1. Teknologi tranfusi darah2. Serologi golongan darah / immunohematologi3. Kendali mutu4. Pencatatan dan pelaporanV. Bank Darah Rumah Sakit1. Berlokasi di Rumah Sakit2. Dikelola oleh rumah sakit Upaya untuk memenuhi syarat penyimpanan 1) Mencegah pembekuan darah2) Menyediakan bahan untuk metabolisme sel darah3) Menekan metabolisme2. Pengawet / pelindung darah1) Pengawet darah terdiri dari : Antikoagulan : sitrat Bahan bahan untuk metabolisme sel2) Pengawet darah dalam penyimpanan bentuk cair : ACD: Acid Citric Dextrose CPD: Citric- Phosphate- Dextrse CPD-A: Citric Phosphote Dextrose Adenine Lama simpan darah lengkap berdasarkan jenis pengawet darahJenis pengawetLama simpan

ACDCPDCPD-A21 hari21 Hari35 Hari

Sitrat sebagai antikoagulan Mempertahankan dara tetap dalam keadaan cair dengan mengikat kalsium ( Ca 2+) dalam darah Aman bagi manusia Efek samping keracuanan terjadi bila konsentrasi tinggi dengan gejala Semutan sekitar mulut Rasa tertekan pada diafragma akibat dari : Turunnya kadar kalsium ( Ca2+) darah Peran kalsium dalam metabolisme pembekuan darahINTRINSIK EKTRINSIKKontak kolagenKontak kolagen

Kerusakan jaringan /Perubahan darahKerusakan jaringan /Perubahan darah

XII XII a III Tromboplasma XI XI a VIIa VII

IX IX a

X X aKalsium, Trombosit, VKet : IIProtrombin Prombin : aksi : Tranformasi Fibrinogen Fibrin (Jaringan ) XIII Fibrin ( Padat )

C. Penyimpanan Darah1. Syarat penyimpanan darah invitro Sel darah harus tetap hidup selama disimpan invitro Sel darah harus tetap berfungsi setelah di tranfusikan pada respiren Metabolisme invitro1) Ada keseimbangan antara : Produksi dan destruksi Sintesa dan pemecahan ( protein dll )2) Sel darah memerlukan energi3) Untuk mendapatkan energi perlu metabolisme4) Metabolisme memerlukan bahan5) Tidak ada keseimbangan antara : Produksi dan destruksi Sintesa dan pemecahan6) Hanya ada destruksi tanpa produksi7) Sel darah memerlukan energi8) Untuk mendapatkan energi perlu metabolisme9) Metabolisme memerlukan bahan

Netralisasi sitrat Dengan memberikan kalsium glukonas 10% 10 ml untuk dewasa 4-8 ml untuk bayi Keracunan dapat terjadi pada : Transfusi banyak dan cepat Transfusi pada pasien dengan gangguan hati Transfusi tukar pada bayi 5 ml / unit

Menekan metabolisme Darah / komponen darah disimpan pada suhu rendah Suhu 40 C: Metabolisme 1/40 x Metabolisme pada suhu 370 C Suhu 1960 C: Metabolisme 0

3. Suhu simpan darah Masing masing komponen mempunyai suhu simpan optimal Suhu simpan optimal harus terus dijaga ( cold chain ) Monitoring suhu simpan tiap 4 6 jam ( baca dan catat ) Dua cara penyimpanan darah Penyimpanan dalam bentuk cair Penyimpanan dalam bentuk beku

4. Alat penyimpanan darah Blood Bank Refrigerator40C 20C Freezer- 300 C Platelet incubator220C 20C Penempatan alat penyimpan darah Ditempat aman Tidak terkena sinar matahari langsung Ada jarak dari tembok Alur listrik / stop kontak tersendiri Alat transfortasi darah Blood transporter ( luar RS ) Kotak khusus darah ( dalam RS )

5. Cara penyimpanan darah ( DL/WB, DMP/PRC ) Kantong darah diletakan berdiri diatas penopang kantong darah Darah yang baru diletakan dibagian belakang Darak dikocok / dibalik-balik secara teratur Pengeluaran darah sistim FIFO

Cara menyimpan trombosit Pekat Horizontal di atas rak bergoyang dalam inkubator 220C 20C Tidak ditumpuk

Cara transportasi darah Suhu waktu transportasi sama dengan suhu simpan optimal Pakai pendingin Termometer maksimal minimal

Kemasan 1/3 bagian atas kantong Hindari kontak langsungt darah dengan bahan pendingin

6. Perubahan selama penyimpanan darah invitro Perubahan daya hidup / viability sel darah Eritrosit Trombosit Leukosit Perubahan kimiawi Perubahan kadar adenosine triphosphat ( ATP ) Penurunan kadar 2,3 diphospho gliserate ( 2,3 DPG ) Perubahan pH darah Penurunan faktor pembekuan labil Peningkatan Hb plasma Peningkatan amoniak Peningkatan asam laktat

Suhu simpan komponen darah dalam benruk cairSuhuJenis komponen

40C 20C Darah lengkap Darah merah pekat ( PRC ) Plasma

220C 20C Trombosit pekat Leukosit pekat

Suhu simpan komponen darah dalam benruk bekuSuhuJenis komponen

- 180 C - 300 C Plasma segar beku Kriopresipitat

- 850C Darah merah Pekat Sel induk darah ( stem cell )

- 1960 CSel induk darah ( stem cell )

Catatan suhu simpan darah Ditempel di setiap alat penyimpanan darah Diisi secara teratur Disimpan 1 ( satu ) tahun Contoh : Blood Bank Refrigator INo123

1Jam08

Suhu 0 C5

PetugasAL

2Jam12

Suhu 0 C4

PetugasAL

Daya hidup ( viability ) eritrositDaya hidup eritrosit menurun sebanding dengan masa simpanMasa simpanSel musnah

Waktu penyadapan2 minggu dalam ACD4 minggu dalam ACD1 5 %10%25%

Patokan masa simpan eritrosit% eritrosit hidup 24 jam post tranfusi minimal 70% Daya hidup trombosit Daya hidup trombosit menurun sebanding dengan masa simpan, tergantung suhu simpan Daya hidup trombosit pada suhu simpan 40C 20C lebih buruk dari pada suhu simpan 220C 20C Daya hidup leukositDaya hidup leukosit menurun cepat sebanding masa simpanMasa simpanPerubahan

48 jam72 jamBentuk berubahFungsi hilang

Akibat penurunan kadar ATP Hilangnya lipid membran sel Berkurangnya elastisitas sel Perubahan bentuk sel ( dari bentuk bikonkaf menjadi bulat ) Akibat penurunan 2,3 DPG Daya ikat oksigen pada molekul Hb menjadi lebih kuat

Darah segar Mengandung trombosit, faktor pembekuan labil ( V, VIII ) yang masih cukup untuk terjadinya pembekuan Hanya dipakai untuk pasien : Kekurangan eritrosit dengan gangguan pembekuan darah secara bersamaan Setelah transfusi masif Transfusi tukar

Darah baru Mengandung cukup 2,3 DPG Rendah kalium ( K+ ) Rendah amoniak Untuk pasien : Yang memerlukan resusitasi / oksigenasi jaringan yang cepat Penyakit ginjal Penyakit hati

Darah simpan Mengandung eritrosit Untuk pasien : Kekurangan eritrosit

D. Pemberian komponen darah1. Transfusi komponen darah1) Transfusi sel darah merahJenis DarahPerlakuan

Darah LengkapDarah merah pekat Dibawa dari bank darah ke ruang rawat dengan kotak kemas darah yang dapat menjaga suhu 4020C ( insulated box ) Periksa keadaan kantong darah dan keadaan darah Berikan dalam waktu 30 menit setelah dikeluarkan dari refrigerator Tidak perlu dihangatkan Transfusikan tidak lebih dari 4 jam

DMP miskin leukosit

Darah lengkap segar

2) Transfusi sel darah merah Darah perlu dihangatkan pada Transfusi banyak dan cepat Dewasa: lebih dari 50 ml/kg/jam Anak: lebih dari 15 ml/kg/jam Transfusi tukar pada bayi Pasien dengan aglutinia dingin yang klinis bermakna Menghangatkan darah dalam selang transfusi menuju tubuh pasien Tidak menghangatkan darah dalam kantong

Pelepasan oksigen kejaringan menjadi berkurang Darah dengan 2,3 DPG rendah tidak menambah oksigen jaringan walaupun kadar Hb naik Peningkatan kalium ( K + ) Karena sel tidak mampu mempertahankan K+ dalam sel Disertai masuknya natrium ( Na+) beserta air kedalam sel Darah dengan kalium plasma tinggi kurang tepat untuk penderita penyakit ginjal Peningkatan amoniak plasma Disebabkan oleh penghancuran /destruksi protein Darah dengan amoniak plasma yang tinggi kurang tepat untuk penderita penyakit hati Peningkatan asam laktat plasma dan penurunan pH darah Karena penumpukan asam laktat sebagai hasil akhir proses glikolitik dalam eritrosit Bertambahnya asam menyebabkan turunnya pH darah Peningkatan Hb plasma Disebabkan oleh bertambahnya eritrosit yang lisan selama penyimpanan Macam darah menurut lama simpanMacamLama SimpanPatokan

Darah segar48 jamTrombosit dan faktor pembekuan labil

Darah barus/d 5 hari2,3 DPG

Darah simpans/d tanggal kadaluarsaEritrosit

Darah dihangatkan dengan alat khusus penghangat darah (blood warmer) Menghangatkan darah dalam selang transfusi menuju tubuh pasien Tidak menghangatkan darah dalam kantong

3) Transfusi trombositJenis komponenPerlakuan

Trombosit pekat ( random donor ) Dibawa dari bank darah ke ruang rawat dengan kotak kemas darah yang dapat menjaga suhu 220 20C ( insulated box ) Periksa keadaan kantong darah dan keadaan komponen didalamnya Berikan segera setelah dikeluarkan dari penyimpanan Transfusikan tidak lebih dari 20 menit

Trombosit pekat ( single donor )

Gunakan blood transfusion set/slang transfusi dengan filter standar ( 170-200U ) Ganti selang transfusi setelah 12 jam Pada hawa panas ganti slang transfusi lebih sering atau setiap setelah 4 kantong darah bila ditransfusi kurang dari 12 jam Jangan memasukan obat kedalam kantong darah Pantau pasien transfusi 15 menit pertama, kemudian setiap 1 jam Catat pada lembar kerja tindakan transfusi

4. Efek samping transfusi komponen darahJenis komponenHasil

Trombosit pekatUrtikari, menggigil, demam, alloimunisasi antigen trombosit

Leukosit pekatBila ada urtikari, menggigil, demam perlambat transfusi

Plasma segar bekuUrtikaria, menggigil, demam, hipervolemia

Plasma donor tunggal

kriopresipitatDemam, alergi

5. Evaluasi hasil transfusiSatu ( 1 ) jam post transfusi ambil sempel darah pasien untuk evaluasi peningkatan komponen darah yang ditransfusi

BAB IIIKEBIJAKAN TRANSFUSI DARAH

A. Rekomendasi pemakaian darahPemberian/ penggunaan darah hanya dilakukan apabila ada indikasi medik, memakai komponen darah yang dibutuhkan dalam jumlah dan waktu yang tepat.Penentuan jenis pengolahan darah yang akan ditransfusikan kepada pasien haruslah atas permintaan dokter yang menangani pasien dengan memperhatikan rasionalitas pemakaian darah.Penggunaan darah dan komponen darah secara rasional yang merupakan Rekomendasi Unit Pengkajian Tehnologi Kesehatan Dirjen Yanmedik Departemen Kesehatan RI:1. Rekomendasi transfusi sel darah merah:- Transfusi sel darah merah diindikasikan pada kaadar Haemoglobin (Hb)