Download - Pedoman Journal FISIP UNTAN

Transcript
Page 1: Pedoman Journal FISIP UNTAN

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal dan penulisnya

1

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL E-JOURNAL FISIP UNTAN

(Judul Artikel, Sekitar 15 Kata, Memberi Gambaran Penelitian yang Telah Dilakukan,

Huruf Times New Roman 11, spasi 1, spacing after 6 pt)

Nama Penulis (Times New Roman 11, Bold, spasi 1)Afiliasi (Program Studi, Fakultas, Universitas) dan Alamat e-mail (Times New Roman 10, spasi 1, spacing after 6 pt)

Abstrak(Times New Roman 10, Bold, spasi 1, spacing before 12 pt, after 2 pt)

Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian dan rekomendasi secara umum. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal dengan margin yang lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut. Kata kunci diturunkan dari focus ditambah dengan topic umum. Bila focus penelitian 3 buah, maka kata kunci yang dibuat menjadi 4 buah; satu kata kunci pertama bersifat general atau melingkupi kata kunci kedua, ketiga dan keempat. Setiap kata kunci dibuat paling sedikit terdiri dari dua kata dan paling banyak adalah empat kata.Keseluruhan kata dalam abstrak (tidak termasuk kata kunci) tidak lebih dari 200 kata.

Kata Kunci: isi abstrak, format tulisan, artikel jurnal.

AbstractAn abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference

proceeding or any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader quickly ascertain the paper purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of a manuscript or typescript, acting as the point-of-entry for any given academic paper or patent application. Absatrcting and indexing services for various academic discipline are aimed at compiling a body of literature for that particular subject. Abstract length varies by discipline and publisher requirements. Abstracts are typically sectioned logically as an overview of what appears in the paper. Keyword came from or breakdown from focus. When the article consist three topic, so that the keyword of the article have four keywords. One of the keyword must be covered the three topics. Each keyword made with minimum 2 words and maximum 4 word. All the word in the abstract, not include the keywords is not more than 200 words

Keywords: abstract content, writing format, article for journal.

PENDAHULUAN(TIMES NEW ROMAN 10, BOLD, SPASI 1, SPACING BEFORE

12 PT, AFTER 2 PT)

Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) permasalahan atau focus penelitian; (2) wawasan dan rencana pemecahan masalah; (3) rumusan tujuan penelitian; (4) rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan akan hasil dan manfaat penelitian. Panjang bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman dan diketik dengan 1,5 spasi (atau mengikuti ketentuan penulisan jurnal ilmiah tempat artikel tersebut hendak diterbitkan).

Untuk artikel yang nantinya diterbitkan pada ejournal

mahasiswa fisip untan, aturan rinci format artikel

Page 2: Pedoman Journal FISIP UNTAN

Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

2

mengikuti ketentuan format artikel pada ejournal ini. Format artikel ini merupakan format umum yang disepakati untuk ejournal mahasiswa fisip untan, yang menjadi gaya khusus.

Template untuk format artikel ini dibuat dalam MS Word 2007, dan selanjutnya disimpan dalam format pdf. File template format artikel ini dan dapat diunduh di tautan: h t t p : / / untan . ac a demia.edu/er d ia b i d i n .

METODEPada dasarnya bagian ini menjelaskan bagaimana

penelitian itu dilakukan. Materi pokok bagian ini adalah: (1) rancangan penelitian; (2) populasi dan sampel (sasaran penelitian); (3) teknik pengumpulan data dan

Page 3: Pedoman Journal FISIP UNTAN

pengembangan instrumen; (4) dan teknik analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan alat dan bahan, perlu dituliskan spesifikasi alat dan bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan kecanggihan alat yang digunakan sedangkan spesifikasi bahan menggambarkan macam bahan yang digunakan.

Untuk penelitian kualitatif seperti penelitian tindakan kelas, etnografi, fenomenologi, studi kasus, dan lain-lain, perlu ditambahkan kehadiran peneliti, subyek penelitian, informan yang ikut membantu beserta cara-cara menggali data-data penelitian, lokasi dan lama penelitian serta uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.

Sebaiknya dihindari pengorganisasian penulisan ke dalam “anak sub-judul” pada bagian ini. Namun, jika tidak bisa dihindari, cara penulisannya dapat dilihat pada bagian “Hasil dan Pembahasan”.

HASIL DAN PEMBAHASANBagian ini merupakan bagian utama artikel dan

biasanya merupakan bagian terpanjang dari suatu artikel. Namun, jangan salah. Hasil dan Pembahasan dimaksud bukanlah judul dari bagian ini, tetapi hanya menunjukkan bahwa hasil dan pembahasan dituliskan pada bagian ini. Terkait judul, tentu disesuaikan dengan isi tulisan atau tema yang dibahas.

Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil “bersih”. Proses analisis data seperti perhitungan statistik dan proses pengujian hipotesis tidak perlu disajikan. Hanya hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan. Tabel dan grafik dapat digunakan untuk memperjelas penyajian hasil penelitian secara verbal. Tabel dan grafik harus diberi komentar atau dibahas.

Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-sub topik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan kategori-kategori.

Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu diperoleh; (3) menginterpretasi/menafsirkan temuan- temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan struktur pengetahuan yang telah mapan; dan (5) memunculkan teori-teori baru atau modifikasi teori yang telah ada.

Dalam menjawab rumusan masalah dan pertanyaan- pertanyaan penelitian, hasil penelitian harus disimpulkan secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Temuan berupa kenyataan di lapangan diintegrasikan/ dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya atau dengan teori yang sudah ada. Untuk keperluan ini harus ada rujukan. Dalam memunculkan teori-teori baru, teori-

teori lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian mungkin perlu memodifikasi teori dari teori lama.

Dalam suatu artikel, kadang-kadang tidak bisa dihindari pengorganisasian penulisan hasil penelitian ke dalam “anak subjudul”. Berikut ini adalah cara menuliskan format pengorganisasian tersebut, yang di dalamnya menunjukkan cara penulisan hal-hal khusus yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah artikel.

Singkatan dan Akronim

Singkatan yang sudah umum seperti seperti IEEE, SI, MKS, CGS, SC, DC, and RMS tidak perlu diberi keterangan kepanjangan. Akan tetapi, akronim yang tidak terlalu dikenal atau akronim bikinan penulis perlu diberi keterangan kepanjangannya. Sebagai contoh: Model pembelajaran MiKiR (Multimedia interaktif, Kolaboratif, dan Reflektif) dapat digunakan untuk melatihkan penguasaan keterampilan pemecahan masalah. Jangan gunakan singkatan atau akronim pada judul artikel, kecuali tidak bisa dihindari.

SatuanPenulisan satuan di dalam artikel memperhatikan

aturan sebagai-berikut:

• Gunakan SI (MKS) atau CGS sebagai satuan utama, dengan satuan sistem SI lebih diharapkan.

• Hindari penggabungan satuan SI dan CGS, karena dapat menimbulkan kerancuan, karena dimensi persamaan bisa menjadi tidak setara.

• Jangan mencampur singkatan satuan dengan satuan lengkap. Misalnya, gunakan satuan “Wb/m2” or “webers per meter persegi”, jangan “webers/m2”.

Persamaan

Anda seharusnya menuliskan persamaan dalam font Times New Roman atau font Symbol. Jika terdapat beberapa persamaan, beri nomor persamaan. Nomor persamaan seharusnya berurutan, letakkan pada bagian paling kanan, yakni (1), (2), dan seterusnya. Gunakan tanda agar penulisan persamaan lebih ringkas. Gunakan font italic untuk variabel, huruf tebal untuk vektor.

α + β = χ. (1) α

Gambar dan Tabel

Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label gambar di bagian bawah tabel. Tuliskan tabel tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Contoh penulisan tabel dan keterangan gambar adalah sebagai berikut:

Page 4: Pedoman Journal FISIP UNTAN

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal dan penulisnya

3

Tabel 1Sebutkan tentang apa table ini (judul)

Kepala TabelKepala Kolom Tabel

Sub-kepala Kolom Sub-kepala Kolom

Isi Isi tabel Isi tabel

Isi 2 Isi Tabel Isi Tabel

Jumlah Berapa Berapeeeeeee?

Sumber: Sebutkan sumber rujukan, tahun dan halaman pada sumber. Disarankan hanya menampilkan table bikinan penulis.

Bilamana tabel yang ditampilkan dalam jurnal merupakan tabel yang diperoleh dari kantor atau tempat lain, maka penulis harus memegang ijin secara tertulis dari pemilik tabel untuk tidak keberatan kalau tabel tersebut ditampilkan dalam artikel. Kalau tidak ada ijin tertulis, dikhawatirkan ada pihak yang complain sehingga penulis dapat dikenakan hukum plagiasi. Pastikan bahwa tabel yang ditampilkan di dalam arikel adalah table bikinan penulis, bukan table saduran dari tempat lain.

Kutipan dan AcuanSalah satu ciri artikel ilmiah adalah menyajikan

gagasan orang lain untuk memperkuat dan memperkaya gagasan penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan orang lain ini diacu (dirujuk), dan sumber acuannya dimasukkan dalam Daftar Pustaka.

Daftar Pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang disajikan dalam batang tubuh artikel. Artinya, sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka benar-benar dirujuk dalam tubuh artikel. Sebaliknya, semua acuan yang telah disebutkan dalam artikel harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Untuk menunjukkan kaulitas artikel ilmiah, daftar yang dimasukkan dalam Daftar Pustaka harus cukup banyak. Daftar Pustaka disusun secara alfabetis dan cara penulisannya disesuaikan dengan aturan yang ditentukan dalam jurnal. Kaidah penulisan kutipan, acuan, dan Daftar Pustaka mengikuti buku pedoman ini.

Penyajian gagasan orang lain di dalam artikel dilakukan secara tidak langsung. Gagasan yang dikutip tidak dituliskan seperti teks asli, tetapi dibuatkan ringkasan atau simpulannya. Sebagai contoh, Bardach (1977:23) menyatakan bahwa implementasi sebagai sebuah aturan yang dibuat sedemikian rupa untuk mewujudkan sebuah komitmen pembuat kebijakan.

Acuan adalah penyebutan sumber gagasan yang dituliskan di dalam teks sebagai (1) pengakuan kepada pemilik gagasan bahwa penulis telah melakukan “peminjaman” bukan penjiplakan, dan (2) pemberitahuan kepada pembacanya siapa dan darimana gagasan tersebut diambil. Acuan memuat nama pengarang yang pendapatnya dikutip, tahun sumber informasi ditulis, dan/tanpa nomor halaman tempat informasi yang dirujuk

diambil. Nama pengarang yang digunakan dalam acuan hanya nama akhir. Acuan dapat dituliskan di tengah kalimat atau di akhir kalimat kutipan.

Acuan ditulis dan dipisahkan dari kalimat kutipan dengan kurung buka dan kurung tutup (periksa contoh- contoh di bawah). Acuan yang dituliskan di tengah kalimat dipisahkan dengan kata yang mendahului dan kata yang mengikutinya dengan jarak. Acuan yang dituliskan diakhir kalimat dipisahkan dari kata terakhir kalimat kutipan dengan diberi jarak, namun tidak dipisahkan dengan titik. Nama pengarang ditulis tanpa jarak setelah tanda kurung pembuka dan diikuti koma. Tahun penerbitan dituliskan setelah koma dan diberi jarak. Halaman buku atau artikel setelah tahun penerbitan, dipisahkan dengan tanda titik dua tanpa jarak, dan ditutup dengan kurung tanpa jarak. Sebagai contoh: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang lain (Riebel, 1978:1).

Apabila nama pengarang telah disebutkan di dalam teks, tahun penerbitan sumber informasi dituliskan segera setelah nama penulisnya. Atau, apabila nama pengarang tetap ingin disebutkan, acuan ini dituliskan di akhir teks. Contohnya: menurut Riebel (1978:1), karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang lain.

Nama dua pengarang dalam karya yang sama disambung dengan kata ‘dan’. Titik koma (;) digunakan untuk dua pengarang atau lebih dari dua pengarang dengan karya yang berbeda. Contohnya: Transformasi birokrasi yang juga dikembangkan melalui reformasi kebijakan di negara berkembang adalah bagaimana pemerintah dekat kepada rakyat dan mengeluarkan kebijakan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat (Brinkerhoff dan Crosby, 2002). Jika melibatkan dua pengarang dalam dua karya yang berbeda, contoh penulisannya seperti alinia berikut.

Dalam kontek lokal, berbagai aktivitas kepariwisataan akan memberi manfaat berupa pendapatan kepada pemerintah daerah, distribusi penerimaan melalui pembukaan berbagai bisnis yang terkait dengan pelayanan pariwisata secara integral dan lain-lain (Lazzerretti and Petrillo, 2006; dan Sharpley and Telfer, 2002 dan 2008).

Apabila pengarang lebih dari dua orang, hanya namapengarang pertama yang dituliskan. Nama pengarang selebihnya digantikan dengan ‘dkk’ (dan kawan-kawan) atau et al., Tulisan ‘dkk’ dipisahkan dari nama pengarang, yang disebutkan dengan jarak, diikuti titik, dan diakhiri dengan koma. Contoh penulisannya seperti alinia berikut ini:

Page 5: Pedoman Journal FISIP UNTAN

Tidak cukup hanya dengan komitmen, pemerintah juga diharapkan dapat melakukan evaluasi atas implementasi kebijakan dan program, baik yang sedang berjalan maupun yang akan berakhir agar memperoleh masukan yang cukup bagi perbaikan proses, isi kebijakan dan struktur pelaksana serta pola kebijakan pada fase berikutnya sehingga tercipta keberlanjutan dan kebersinambungan pembangunan kepariwisataan daerah (Tsaur et al., 2006; dan Lai et al., 2006).

Penulisan Daftar PustakaDaftar Pustaka merupakan daftar karya tulis yang

dibaca penulis dalam mempersiapkan artikelnya dan kemudian digunakan sebagai acuan. Dalam artikel ilmiah, Daftar Pustaka harus ada sebagai pelengkap acuan dan petunjuk sumber acuan. Penulisan DaftarPustaka mengikuti aturan dalam Buku Pedoman ini.

Ucapan Terima KasihJika perlu berterima kasih kepada pihak tertentu,

misalnya sponsor penelitian, nyatakan dengan jelas dan singkat, hindari pernyataan terima kasih yang berbunga- bunga.

PENUTUPBagian ini terdiri dari Simpulan dan Saran.

Simpulan maupun saran dibuat atau diturunkan dari hasil dan pembahasan. Simpulan diturunkan dari focus,bahasan begitu juga saran diturunkan dari hasil analisis atau temuan peneliti. Dengan demikian, bagian ini menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan dengan mengacu pada tujuan penelitian. Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi dari temuan penelitian.

Untuk memandu agar pembaca tidak bolak-balik, setelah simpulan, langsung dilanjutkan dengan menuliskan saran yang disusun berdasarkan temuan penelitian yang telah dibahas. Saran dapat mengacu pada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan atau penelitian lanjutan.

Jika focus penelitian berjumlah tiga, maka akan terdapat sebanyak tiga alinia. Alinia pertama merupakan simpulan dari focus pertama yang dilanjutkan dengan saran untuk penyelesaian focus pertama dan seterusnya hingga semua fokus tersimpulkan dan tersarankan.

DAFTAR PUSTAKA (sekedar contoh saja)

Akil, Sjarifuddin. 2005. Implementasi Kebijakan Sektoral Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan dari Perspektif Penataan Ruang. Direktorat Jenderal

Pengembangan Pariwisata, Departemen Kebudayaan danPariwisata. Jakarta.

Assovie, M. Zeet Hamdy. 2005. Pariwisata Hari Ini. Mayarakat Pariwisata Indonesia Kalimantan Barat. Pontianak.

Badan Pengembangan Kota. 2003. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kota SIngkawang. Bapeko Singkawang. Singkawang. Tidak Diterbitkan.

Baker, Stancey Menzel dan James W. Gentry. 2006. “Framing the Research and Avoiding Harm: Presenting the vulnerability of Consumer” dalam Russell W. Belk. Handbook of Qualitatif Research Methods in Marketing, Edward Elgar, Cheltenham, UK • Northampton, MA, USA. pp 322-333

Bardach, E. 1977. The Implementation Game. What Happens After a Bill Becomes a Law. Cambridge: MIT Press.

Beckerson, John dan John K. Walton. 2005. “Selling Air: Marketing the Intengible at British Resort” dalam John K. Walton (Edt.). 2005. History of Tourism: Representation, Identity and Conflict. Channel View. Great Britania.

Beeton, Sue. 2006. Community Development throughTourism. Land-Link Press. Collingwood, Australia.

Beirman, David. 2003. Restoring Tourism Destinations in Crisis: A Strategic Marketing Approach. Allen and Unwin. Australia.

Bozeman, Barry. 2000. Bureaucracy and Red Tape. Prentice Hall, New York..

Bramwell, B. 2006. ”Actors, Power and Discourses ofGrowth Limits” dalam Annals of Tourism Research,33(4): 957-978.

Brinkerhoff, Derick. W. Dan Benjamin L. Crosby.2002. Managing Policy Reform: Concepts and Tools for Decision-Makers in Developing and Transitioning Countries. Kumarian Press. Bloomfield.

Bryce, Herrington J. 2005. Player in the Public Policy Process: Nonprofits as Social Capital and Agents. Palgrave, McMillan.

Burn, Peter M. dan Marina Novelli. 2008. Tourism and Mobilities: Local–Global Connections CABI, Willingford.

Butler, Richard dan Tom Hinch. 2007. Tourism and Indigenous People: Issues and Implication. Butterworth- Heinemann: Amsterdam.

Cochrane, Janet. 2006. "Indonesia National Park: Understanding Leisure Users dalam Annals of Tourism Research, Vol. 33, No. 4, pp. 979–997 diakses dari h tt p ://www . else v ie r .c o m / l o cate/at ou res

Creswell, John W., 1994, Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches, Sage Publications. London.

Page 6: Pedoman Journal FISIP UNTAN

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal dan penulisnya

5

Cullen, Ronald B. and Donald P. Cushman. 2000. Transitions to Competitive Government: Speed, Consensus, and Performance. State University of New York Press. Albany.

Davidson, Thomas Lea. 2005. “What Are Travel and Tourism: Are They Really an Industry?” dalam William F. Theobald (Eds.). Global Tourism, 3rd Edition. Elsevier, Amsterdam.

Dehesa, Guilarmo de la. 2006. Winner and Loser inGlobalization. Blackwell Publishing, Oxford.

---------. 2007. What Do We Know about Globalization? Issues and Income Distribution. Blackwell Publishing, Oxford.

deLeon, Peter dan Linda deLeon. 2001. A DemocraticApproach to Policy Implementation. Diakses pada 14April 2011, pukul 18.02:36 dan tersedia di ww w . spea . i n d i an a . e du / np m rc6 / d e l e on . d o c

Lazarretti, Luciana S dan Clara S. Petrillo. 2006. Tourism Local System and Networking. Elsevier, The Netherlands.

Lai, Kun, Yiping Li and Xuegang Feng. 2006. "Gap Between Tourism Planning and Implementation: A Case of China" dalam Tourism Management:27. 1171–1180 diakses dari htt p ://www.e l sev i er.co m / l ocate/ t o u r m an

Tsaur, Sheng-Hshiung, Yu-Chiang Lin dan Jo-Hui Lin. 2006. "Evaluating Ecotourism Sustainability from the Integrated Perspective of Resource, Community and Tourism" dalam Tourism Management: 27. 640–653. diakses dari http://www.elsevier . com/l o cate/ t ourman/

(Times New Roman 10, Reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt).

Unsur Tambahan dalam Jurnal:

1. Limitasi PenelitianBerisi tentang kelemahan penelitian dan bukan

kelemahan atau keterbatasan peneliti yang disebabkan oleh kapasitas, tetapi terkait aspek penelitian yang terlalu banyak dan bila diteliti semua diperkirakan dapatmempengaruhi hasil secara keseluruhan. Karena tidak semua aspek tersebut dapat diteliti, maka aspek yang tidak diteliti tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi hasilpenelitian secara keseluruhan.

Peneliti harus jujur memandang kapasitas dirinya yang terbatas sehingga tidak mungkin meneliti semua aspekyang terhubung dengan tema penelitian. Oleh karena itu, aspek yang tidak diteliti itu akan memberikan peluang kepala peneliti lain untuk masuk dan meneliti agar dapatmenyempurnakan penelitian secara

utuh.Oleh karena itu limitasi dimaksud tidak relevan jika

penulisnya menyatakan keterbatasan dana, waktu dan

Page 7: Pedoman Journal FISIP UNTAN

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal dan penulisnya

6

kapasitas dan lain sebagainya, Apa yang disebut terakhir itu bukanlah limitasi penelitian, melainkan keterbatasan peneliti.

Sebagai contoh (untuk riset kualitatif, dicopas daridisertasi Erdi):1. Aspek aktor implementasi: munculnya berbagai

kepentingan yang menyebabkan terjadinya kendalaimplementasi belum terdeteksi melalui penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian lain dapat masuk dengan memfokuskan masalah konflik antar aktor dalamimplementasi kebijakan pariwisata.

2. Aspek sumberdaya implementasi. Dari sebanyak 10 jenis sumberdaya yang menjadi aspek pendukung dariimplementasi, penelitian ini hanya mencakup sebanyak 6 sumberdaya sehingga masih terdapat sebanyak 4 (empat) sumberdaya yang belumteridentifikasi, yakni legitimasi waktu, konsensus, kekuasaan dan dukungan politik. Keempat macam sumberdaya tersebut terlalu dekat dengan kajianpolitik dan tidak diperhitungkan aktor utama sebagai sumberdaya implementasi. Peneliti lain dapat masuk dengan mendudukan keempat sumberdaya di atas darikajian implementasi kebijakan publik.

3. Aspek instrumen implementasi. Kajian di wilayah studi belum menerapkan instrumen subsidi sehingga kajian atas kontribusi instrumen ini dalamimplementasi kebijakan publik di Kota Singkawangbelum dapat dilakukan. Peneliti lain, dapat menambahkan aspek ini meskipun tidak dalam wilayah yang sama agar berbagai jenis instrumen kebijakan dapat dipotret sebagai aspek yang memberi dampak pada efektivitas implementasi.

2. Ucapan Terima KasihUcapan terima kasih disampaikan hanya kepada para

pihak yang sangat berjasa dalam penelitian atau pihakpemberi dana. Oleh karena itu, ucapan terima kasih ini tidak perlu disampaikan kepada rector, dekan atau dosenpembimbing karena mereka memang itu adalah peran,tugas dan tanggung jawab jabatan.

Fihak yang perlu diberikan ucapan terima kasih, sebagai contoh adalah penelitian tentang konflik antar duakelompok (Kelompok A dan Kelompok B). Sebagai peneliti, demi keamanan dan kenyamanannya dalam melaksanakan penelitian lapangan (baik ke kelompok Aataupun ke kelompok B) selama di lapangan, perlu didampingi oleh tokoh-tokoh kunci pada kelompok A pada saat berada di kelompok A dan juga tokoh dikelompok B saat berada di B agar ia tidak menjadi sasaran amuk massa. Kepada orang-orang seperti inilah, ucapanterima kasih patut disampaikan.

Demikian juga misalnya tentang pihak pemberi dana.Peneliti boleh menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang atau institusi yang telah memeberikan atau membiayai penelitian mulai dari riset hingga publikasi.

Bilamana dalam jurnal yang ditulis oleh mahasiswa tidak terdapat unsur-unsur yang luar biasa seperti ini, sebaiknya ucapan terima kasih ini tidak dicantumkan atau

ditiadakan saja.