Download - Pedoman biomedis

Transcript
Page 1: Pedoman biomedis

RISET KESEHATAN DASAR 2007

PEDOMAN PENGAMBILAN, PENYIMPANAN, PENGEMASAN DAN PENGIRIMAN

SPESIMEN DARAH

TIM RISET KESEHATAN DASAR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

JAKARTA 2007

Page 2: Pedoman biomedis

i

KATA PENGANTAR Dengan rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, Buku Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan dan Pemeriksaan Darah yang merupakan sekuensi dari Buku Pedoman Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dapat diselesaikan dengan baik. Data Kesehatan dasar yang dibutuhkan meliputi semua indikator utama status kesehatan, yaitu angka kematian, angka kesakitan dan angka kecacatan; kesehatan lingkungan, (fisik, biologi dan sosial); perilaku kesehatan, status gizi; pelayanan kesehatan(akses, mutu dan pembiayaan kesehatan). Secara garis besar, data yang dikumpulkan adalah data kesehatan masyarakat dan biomedis. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh tenaga kesehatan daerah dengan pendamping teknis adalah peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan cara wawancara, pengukuran dan pemeriksaan secara bersamaan. Buku Pedoman ini secara khusus menjelaskan tentang cara pengumpulan data dan pemeriksaan biomedis yang spesimennya berupa darah; tata cara pengambilan, penyimpanan sementara, pengemasan dan pengiriman spesimen darah. Dalam pengumpulan data biomedis tentunya diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus, sehingga data yang diperoleh valid, tepat, benar, dipercaya dan cepat. Untuk itu dipandang perlu dibuat Buku Pedoman Pengambilan, Pemeriksaan Darah, Penyimpanan, Pengemasan dan Pengiriman Spesimen. Diharapkan Buku Pedoman Pengambilan, Pemeriksaan Darah, Penyimpanan, Pengemasan dan Pengiriman Spesimen dengan mudah dapat dipahami dengan baik sebagai acuan pelaksanaan Riskesdas di lapangan.

Jakarta, 29 Juni 2007 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

dr. Triono Soendoro, Ph.D NIP. 140 101 134

Page 3: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

ii

DAFTAR ISI HalamanKATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

I Pendahuluan 1

1. Latar belakang............................................................................................ 1

2. Tujuan.........................................................................................................

1

II Tata Kerja 3

1. Sampel....................................................................................................... 3

2. Pengumpulan Responden.......................................................................... 3

3. Organisasi, Tugas dan Persiapan Lapangan............................................

4

III Teknis pelaksanaan pengambilan dan pengelolaan spesimen darah 9

1. Perlengkapan lapangan.............................................................................. 9

2. Tata kerja tim laboratorium daerah untuk responden dewasa................... 10

3. Tata kerja tim laboratorium daerah untuk wanita hamil, anak dan balita..

13

IV Penanganan limbah.....................................................................................

15

V Lampiran 17

1. Bagan pengelolaan spesimen darah......................................................... 18

2. Form penghubung..................................................................................... 19

3. Form hasil pemeriksaan laboratorium glukosa dan darah rutin ................ 20

4. Form pengiriman dan penerimaan spesimen biomedis............................. 21

5. Daftar bahan dan alat di laboratorium daerah........................................... 22

6. Daftar kegiatan di laboratorium daerah..................................................... 24

7. Surat berpartisipasi dalam riskesdas......................................................... 25

8. Jenis pemeriksaan Riskesdas................................................................... 26

9. Bentuk label.......... ................................................................................... 28

10. Daftar BS Sampel Biomedis 30

Page 4: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

1

BAB I

PENDAHULUAN 1. Latar belakang Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) adalah suatu kegiatan riset yang diarahkan untuk mengetahui gambaran kesehatan dasar penduduk termasuk data biomedis yang menggunakan pemeriksaan laboratorium. Riskesdas dilaksanakan di seluruh wilayah kabupaten/ kota di Indonesia secara serentak dan berkesinambungan yang dimulai pada tahun 2007. Dasar hukum Riskesdas adalah UU No 32 tahun 2003 yang mengamanatkan desentralisasi pembangunan termasuk bidang kesehatan pada tingkat kabupaten/ kota. Di era desentralisasi, informasi untuk perencanaan kesehatan di daerah berbasis bukti (evidence based) belum memadai. Dalam hal ini diperlukan data kesehatan dasar meliputi semua indikator kesehatan yang utama tentang status kesehatan, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan, genomik dan berbagai aspek pelayanan kesehatan. Data kesehatan dasar bukan saja berskala nasional namun juga mampu menggambarkan indikator kesehatan sampai tingkat kabupaten/ kota.

Prinsip Riskesdas adalah: a. Merupakan survei kesehatan bertaraf nasional. b. Sebagai unit pengumpulan data adalah rumah tangga c. Mencakup data kesehatan masyarakat dan biomedis. d. Besar sampel mewakili kabupaten/ kota dan dapat diperbesar untuk mewakili

kecamatan. e. Terintegrasi dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Riskesdas bidang biomedis mengutamakan pemeriksaan spesimen darah untuk mengetahui berbagai permasalahan kesehatan di daerah urban perkotaan di ibukota kabupaten/kota Adapun data biomedis yang dikumpulkan meliputi penyakit menular, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit tidak menular, kelainan gizi dan kelainan bawaan. Tujuan Riskesdas bidang biomedis adalah menyediakan informasi biomedis untuk perencanaan kesehatan di ibu kota kabupaten/kota, yang mengintegrasikan berbagai survei/ riset/ studi di bidang biomedis yang selama ini dilakukan secara terpisah dan sporadis untuk mendorong kegiatan riset yang lebih terarah. Dipilih ibukota kabupaten/ kota terkait dengan kecenderungan beberapa penyakit menular dan tidak menular yang semakin meningkat di daerah perkotaan. 2. Tujuan

Tujuan umum: Untuk menetapkan pedoman pengambilan, penyimpanan, pengemasan dan pengiriman spesimen darah Riset Kesehatan Dasar

Page 5: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

2

Tujuan khusus: a. Diketahuinya cara-cara pengambilan spesimen darah sesuai prosedur tetap

(standard operational procedure) b. Diketahuinya cara-cara penyimpanan spesimen darah sesuai prosedur tetap

(standard operational procedure) c. Diketahuinya cara-cara pengemasan spesimen darah sesuai prosedur tetap

(standard operational procedure) d. Diketahuinya cara-cara pengiriman spesimen darah sesuai prosedur tetap

(standard operational procedure)

Page 6: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

3

BAB II

TATA KERJA

1. Sampel Riskesdas bidang Biomedis dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan populasi penduduk di daerah urban di Indonesia. Sampel Riskesdas bidang biomedis adalah seluruh anggota rumah tangga (RT) dari RT terpilih di blok sensus terpilih di daerah urban sesuai Susenas Kor 2007. Jumlah sampel yang diambil adalah 15% daerah urban di Indonesia secara sistematik random sampling. Besar sampel adalah 15.536 RT dari 971 BS. Pemeriksaan sampel Biomedis meliputi pemeriksaan kimia darah, virologi, bakteriologi, parasitologi, immunoserologi, dan biomolekuler. Pemeriksaan glukosa darah dilakukan < 2 jam dan darah rutin < 12 jam setelah pengambilan spesimen darah di laboratorium daerah di ibukota kabupaten/ kota setempat. Pemeriksaan kimia darah lainnya, virologi, bakteriologi, parasitologi, immunoserologi, dan biomolekuler akan dilakukan di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tahun 2008 Sampel ditetapkan oleh tim pewawancara dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yang dipergunakan adalah: a. Tercantum dalam daftar responden Kesehatan Masyarakat. b. Usia > 1 tahun. c. Bersedia menandatangani surat pernyataan ikutserta (informed consent) dalam

penelitian. Terkait dengan pengambilan spesimen darah, kriteria eksklusi yang harus diperhatikan adalah: a. Sakit berat b. Riwayat perdarahan: hemofili, ITP c. Penyakit kronis yang menggunakan obat pengencer darah (asam asetil salisilat:

asetosal, aspirin, aspilet, ascardia) secara rutin. Penetapan sampel diatas akan diteliti kembali oleh dokter yang bertugas pada saat pengambilan darah.

2. Pengumpulan responden: Tim pewawancara/ kesmas menentukan sampel biomedis sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yaitu seluruh anggota rumah tangga > 1 tahun dari RT terpilih. Petugas lapangan/penghubung memberitahukan responden untuk datang berkumpul mulai pukul 08.00 di Laboratorium RS/ Labkesda/ Swasta yang ditunjuk untuk pengambilan darah sesuai hari/ tanggal yang ditentukan setelah berkoordinasi dengan laboratorium. Untuk sampel usia > 15 tahun (kecuali wanita hamil) yang akan diperiksa glukosa darah, diminta berpuasa mulai pukul 22.00 (puasa 10 sampai 14 jam), tidak melakukan

Page 7: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

4

aktivitas fisik yang berat, tidak diperbolehkan merokok atau sarapan tetapi boleh minum air putih tawar. Sampel biomedis < 15 tahun dan wanita hamil tidak perlu puasa. Catatan: Tim pewawancara sebelum bertugas di blok sensus (BS) terpilih, perlu berkunjung ke puskesmas setempat untuk memperkenalkan diri dan bertemu dengan petugas lapangan/penghubung.. 3. Organisasi, Tugas dan Persiapan Lapangan

a. Organisasi.

1). Tim Pengambil dan Pengelola spesimen, minimal terdiri dari : – 1 dokter: Penanggung jawab, klinisi, penentu akhir kriteria inklusi dan

eksklusi – 1analis/perawat: Pengambil darah terlatih. Pengalaman kerja minimal 1

tahun. – 1 analis: Pengalaman kerja di laboratorium minimal 1tahun.

2). Tenaga lapangan/penghubung:

Minimal 1 orang petugas puskesmas setempat, diutamakan yang mempunyai daerah binaan di lokasi sampel .

Informasi untuk menentukan Tim biomedis diserahkan kepada Laboratorium RS/ Labkesda/ Swasta yang ditunjuk atau berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Petugas lapangan/ puskesmas ditentukan oleh Kepala Dinas Kesehatan / Penanggung Jawab Operasional Kabupaten/ Kota setelah mendapat informasi dari Kepala Puskesmas setempat.

3). Mitra Laboratorium Balitbangkes melakukan pengelolaan spesimen biomedis dengan cara swakelola. Pada pengambilan, pemrosesan, pemeriksaan spesimen darah (darah rutin dan glukosa darah), pengemasan dan pengiriman, Balitbangkes akan melakukan kerja sama dengan beberapa laboratorium sbb:

a) Laboratorium RS daerah b) Labkesda. c) Laboratorium Swasta/ Patelki.

Syarat bagi mitra laboratorium adalah:

a) Mempunyai alat pemeriksaan hematologi otomatis. b) Mempunyai alat pemeriksaan kimia klinik otomatis. c) Mempunyai refrigerator (lemari es 2–8 0C) untuk menyimpan spesimen

sementara d) Mengirimkan spesimen darah ke Laboratorium Pusat Penelitian dan

Pengembangan Biomedis dan Farmasi (Puslitbang BMF) Balitbangkes sesuai kaidah pengiriman yang benar

Lebih diutamakan bila: a) Hasil external quality control pada pemeriksaan hematologi dan kimia

klinik dari Puslabkes atau dari PDS Patklin pada 2 siklus terakhir minimal sedang (bukti di fotocopi).

b) Melakukan internal quality control setiap hari.

Page 8: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

5

Jika syarat alat tak terpenuhi/ kurang lengkap, tetapi mempunyai kulkas dan sentrifus, maka darah tetap dapat diproses dan dikirim ke Laboratorium Puslitbang BMF Balitbangkes. Untuk laboratorium yang mempunyai alat hematologi otomatis dan atau kimia klinik otomatis harus melakukan Quality Control internal untuk ke dua / satu alat tersebut setiap akan dilakukan pengujian

b. Tugas

1). Tim pewawancara a) Mengidentifikasi sampel/ responden di lapangan sesuai kriteria (lihat

kriteria) b) Meminta persetujuan dan tanda tangan responden dan memberikan

informed consent (3 rangkap, telah ditempel nomor stiker yang sama dengan nomor stiker darah pada kuesioner individu) kepada responden (1 lembar), petugas laboratorium (1 lembar, dititipkan pada petugas lapangan/ puskesmas yang mengumpulkan responden) dan pertinggal dipegang tim pewawancara (1 lembar, dikirim bersama kuesioner ke koordinator wilayah masing-masing).

c) Mengisi form penghubung untuk pemeriksaan darah yang telah ditempel nomor stiker yang sama dengan nomor stiker darah pada kuesioner RKD07. IND (3 rangkap): untuk responden (1 lembar), petugas lapangan setempat yang memobilisasi responden (1 lembar) dan pertinggal untuk tim pewawancara (1 lembar).

2) Petugas lapangan/ penghubung a) Mendapatkan/ meminta fotocopy DSRT dan daftar ART kecamatan

terpilih dari penanggung jawab teknis/ operasional kabupaten. b) Mengambil form penghubung yang sudah ditempeli stiker dan informed

concent yang sudah ditandatangani dari tim pewawancara c) Menentukan jadwal puasa dan pengambilan darah responden. d) Memotivasi responden untuk datang ke tempat pengambilan darah, dan

meminta responden yang akan diperiksa glukosa darah (usia > 15 tahun, kecuali wanita hamil) untuk berpuasa mulai pk 22.00 (10 sampai 14 jam sebelum pembebanan). Selama berpuasa tidak diperbolehkan melakukan aktivitas berat, merokok, sarapan, tetapi boleh minum air putih tawar

e) Memberitahu responden untuk berkumpul mulai jam 08.00 pada tanggal dan tempat yg telah ditentukan untuk diambil darah.

Mengkoordinir transportasi responden ke laboratorium. Uang transport responden sebesar Rp. 35.000,-/orang. Rp.5000 diberikan oleh petugas lapangan sebelum responden berangkat ke laboratorium. dan Rp. 30.000,- diberikan oleh petugas laboratorium setelah responden diambil darahnya. Uang Rp. 5.000,- dan Rp 30.000 didapat/ diminta oleh petugas lapangan dan laboratorium dari Penanggung Jawab Operasional (PJO) Kabupaten/ Kota.

f) Mendata ulang seluruh responden yang diambil darahnya g) Memanggil kembali responden yang berhalangan datang. h) Maksimal pengumpulan responden sejumlah 40 orang/ hari.

Page 9: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

6

Catatan: Untuk BS yang jauh dari laboratorium yang ditunjuk, pengambilan darah dilakukan di Puskesmas setempat oleh tim laboratorium. Pengumpulan responden dikoordinir oleh petugas penghubung. Sebagai penghargaan terhadap responden dilakukan pemeriksaan glukosa darah (untuk BS yang lama transportasi dari puskesmas ke laboratorium > 2 jam) dan hemoglobin (untuk BS yang lama transportasi dari puskesmas ke laboratorium > 12 jam) secara manual atau pemeriksaan cepat lain, yang hasilnya langsung diberikan kepada responden.

3). Petugas Laboratorium: a) Menerima form penghubung dan informed consent responden b) Memeriksa identitas responden sesuai form penghubung yang diberikan

oleh tim pewawancara c) Memastikan responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi (dokter). d) Menyalin daftar nama responden dan melengkapi isian lainnya (riwayat DM

dsb) dalam form hasil pemeriksaan glukosa dan darah rutin e) Menyiapkan alat dan bahan pengambilan darah, penyimpanan dan

pengiriman spesimen darah. f) Menempelkan stiker nomor pada bahan-bahan spesimen responden(slide,

filter FTA, tabung darah) dan menempelkan stiker L untuk laki-laki dan P untuk perempuan. Stiker nomor harus sama dengan stiker pada form penghubung

g) Persiapan larutan 75 gram glukosa (lihat prosedur persiapan pengambilan darah untuk mendiagnosis DM).

h) Memberi pembebanan kepada responden yang terpilih untuk pemeriksaan glukosa darah. Bagi yang sudah diketahui menderita DM diberi suplemen makanan 300 kalori.

i) Menempelkan ”stiker waktu” (tulis jam pengambilan darah) pada responden yang telah diberi pembebanan/ suplemen makanan.

j) Mengambil darah secara lege artis k) Memberikan makanan dan uang transport sisa Rp. 30.000 kepada

responden yang telah diambil darahnya. l) Memproses spesimen darah dengan membagi:

Untuk dewasa (15 ml): i. 1 tabung EDTA: darah 0,5 ml untuk pemeriksaan darah rutin < 12

jam ii. 1 tabung EDTA: darah 1,5 ml; untuk marker iii. Pembuatan 2 slide darah tipis dan darah tebal (duplo). iv. Pembuatan spesimen filter FTA (duplo) + 0,5 ml v. Darah sisa dalam tabung vacutainer non EDTA 10 ml, didiamkan

selama 30 menit, sebelum 1 jam segera disentrifugasi selama 10–15 menit dengan kecepatan 2500-3000 rpm untuk memisahkan serum. Segera serum diambil sebanyak 300–500 ul (dimasukkan dalam cryovial) untuk diperiksa glukosa darah dengan alat kimia klinik otomatis < 2 jam dan sisanya dibagi ke dalam 3 tabung kecil (cryovial).

vi. Sisa darah (clot) dari pengambilan serum disimpan ke dalam 1 tabung kecil (cryovial).

vii. Melengkapi data dan mengisi hasil pemeriksaan darah rutin dan glukosa darah pada “form hasil pemeriksaan laboratorium glukosa dan darah rutin” (4 rangkap) untuk diberi ke responden 1 lembar, dikirim ke Puslitbang BMF Balitbangkes Jakarta bersama spesimen 1 lembar, dikirim ke penanggung jawab operasional provinsi 1 lembar dan pertinggal di laboratorium 1 lembar

Page 10: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

7

viii. Melakukan pencatatan identitas dan hasil pemeriksaan setiap spesimen yang diambil/ dikerjakan dalam log book

Catatan: Bagi laboratorium yang tidak mempunyai alat otomatis maka glukosa darah dan atau hemoglobin dapat diperiksa secara semi otomatis atau manual dan hasilnya diberikan kepada responden, PJO kabupaten/kota, Laboratorium Puslitbang BMF, dan arsip untuk laboratorium.

Untuk wanita hamil, anak , balita (5 ml):

i. 1 tabung EDTA: darah 0,5 ml untuk pemeriksaan darah rutin < 12 jam

ii. 1 tabung EDTA darah 0,5 ml untuk marker iii. Pembuatan 2 slide darah tipis dan darah tebal (duplo) iv. Pembuatan spesimen filter FTA (duplo) v. Darah sisa dalam tabung vacutainer non EDTA 5 ml, didiamkan

selama 30 menit, sebelum 1 jam segera disentrifugasi selama 10–15 menit dengan kecepatan 2500-3000 rpm untuk memisahkan serum, kemudian dibagi ke dalam 2 tabung kecil (cryovial).

vi. Sisa darah (clot) dari pengambilan serum disimpan ke dalam 1 tabung kecil (cryovial).

Setelah pemrosesan darah selesai maka: i. Sediaan apus dan darah tebal diletakkan pada suhu kamar sampai

kering ii. Melakukan pewarnaan slide darah malaria dengan giemsa iii. Pemeriksaan glukosa darah dari serum dengan alat kimia klinik

otomatis < 2 jam dan pemeriksaan hematologi rutin < 12 jam di laboratorium.

iv. Darah EDTA dalam tabung disimpan dalam lemari es pada suhu dingin (2–8oC), jangan disimpan dalam freezer.

v. Darah serum dalam cryovial disimpan dalam referigerator suhu dingin (2–80C). Penyimpanan ini hanya tahan 2–4 hari dalam lemari es tersebut.

vi. Clot disimpan dalam lemari es suhu dingin (2–80C). Penyimpanan ini hanya tahan 2 hari dalam lemari es tersebut

vii. Melakukan pemeriksaan stiker nomor (lengkap dengan tempelan L/ P pada tabung, slide, filter FTA), pengemasan dan pengiriman spesimen ke Puslitbang BMF Balitbangkes bersama hasil pemeriksaan glukosa dan darah rutin. Pengiriman spesimen darah merupakan tanggung jawab RS/ Labkesda/ Laboratorium Swasta yang ditunjuk, dikirim ke: Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbangkes, Dr. Endang R. Sedyaningsih MPH, DrPH. Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat Telp. 021.4261088 pes. 134, 021.4244375, 021. 4259860, Fax. 021. 4245386 melalui pengangkutan jasa transport yang ditunjuk dalam keadaan terjamin baik. Frekuensi pengiriman disesuaikan dengan situasi dan kondisi laboratorium setempat dengan memperhatikan keamanan spesimen. Penyerahan ke Puslitbang BMF Balitbangkes menggunakan formulir pengiriman dan penerimaan bahan/ spesimen yang diisi lengkap, dicap dan ditandatangani, harus jelas berapa jumlah dan kondisi spesimen serta jumlah form hasil pemeriksaan glukosa darah dan darah rutin.

Page 11: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

8

viii. Hasil pemeriksaan serum glukosa darah dan darah rutin yang diperiksa dengan alat otomatis, semi otomatis atau manual selain diberikan kepada responden, laboratorium Puslitbang BMF Balitbangkes, arsip laboratorium, juga dikirimkan ke Penanggung Jawab Operasional Kabupaten/ Kota bersama formulir pengiriman spesimen.

c. Waktu pengiriman spesimen Dari laboratorium daerah ke lab. Puslitbang BMF Balitbangkes atau ke titik-antara (Labkesda/Lab RS Prov) dengan menggunakan ice pack gel maksimal 2 – 3 hari. Untuk yang > 3 hari dititip sementara dalam referigerator/ kulkas suhu 2–80C di Labkesda/ Lab RS di ibukota provinsi. Pengiriman spesimen dilanjutkan sesegera mungkin (maksimal dititip 2 hari) ke Lab. Puslitbang BMF Balitbangkes setelah icepack gel diganti dengan yang baru Jumlah hari pengiriman spesimen dari laboratorium daerah sampai ke Lab. Puslitbang BMF Balitbangkes maksimal 7 hari Bagi laboratorium daerah yang waktu pengiriman spesimen ke labkesda/lab RS di ibu kota provinsi > 3 hari, pengiriman spesimen darah menggunakan dry zhipper. d. Sistematika Pemberian Nomor Kode Spesimen Nomor Stiker Darah disediakan oleh Balitbangkes. Tempelan stiker jangan sampai hilang/ terlepas, karena merupakan tanda pengenal untuk responden. Jumlah stiker 23 buah/ responden terdiri dari: yangditempelkan pada kuesioner individu /RKD07.IND (1 buah), form penghubung (3 buah), informed consent (3 buah) dan keperluan laboratorium (16 buah). Stiker nomor yang ditempelkan untuk masing-masing spesimen (tabung, cryovial, slide, filter FTA) dan form hasil pemeriksaan, harus sama dengan nomor stiker yang terdapat pada kuesioner RKD07.IND, informed consent dan form penghubung. Tempelkan juga stiker L untuk laki-laki dan P untuk perempuan pada masing-masing spesimen. Stiker nomor dibagi oleh PJO kabupaten/kota bersama PJT.

Page 12: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

9

BAB III TEKNIS PELAKSANAAN PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SPESIMEN

DARAH

Pengambilan darah dilakukan di laboratorium RS/ Labkesda/ Laboratorium Swasta yang ditunjuk dan telah ditentukan dengan mempertimbangkan standarisasi dan kebersihan lingkungan tempat tersebut. Petugas pengambil darah harus mempunyai pengalaman dalam mengambil darah balita. Responden dewasa akan diambil darahnya sebanyak 15 ml, wanita hamil 5 ml, anak 5 ml, dan balita 5 ml. 1. Perlengkapan lapangan:

a. Paket pengambilan darah dan persiapan kegiatan: 1) Alkohol pads 2) Torniquet 3) Plester luka 4) Sarung tangan 5) Vacutainer 5 ml (anak, dewasa) dan 10 ml (dewasa), vacutainer EDTA

untuk darah 1,5 ml dan 0,5 ml 6) Rak vacutainer yang sesuai ukuran 7) Jarum # 21G /23 G 8) Wing needle 25G 9) Transfer pipet 10) Kaca obyek berlabel (slide), 2 buah. 11) Kotak slide 12) Label untuk catatan waktu (penentuan waktu pengambilan darah 2 jam

setelah pembebanan) 13) Balpoint 14) Kertas filter FTA 15) Plastik klips kecil (5 x 10 cm) 16) Plastik klips besar (ukuran kwarto) 17) Kantong Plastik Jumbo (60 x 90 cm) 18) Silica gel 19) Methanol 20) Glukosa 75 g/bungkus 21) Sendok pengaduk 22) Air 250 ml, gelas plastik 300 ml 23) Essence rasa jeruk 24) Suplemen makanan (untuk penderita DM) 25) Stiker nomor biomedis: 16 buah/ responden (sesuai jumlah tabung darah

dan form hasil lab), tempelan stiker l untuk laki-laki (8 buah) dan p untuk perempuan (8 buah)

26) Cryovials 27) Kotak cryovial 28) Kantong sampah/ limbah 2 macam 29) Kotak kedaruratan medik berisi ammonia, adrenalin, insulin generik, infus

set dan cairan infus NaCl kolf, jarum suntik, kapas, alkohol (milik RS/ Labkesda/ Swasta)

30) Tensimeter dan stetoskop (milik Lab. RS/ Labkesda/ Swasta). 31) Gunting 32) Stappler dan isinya 33) Menerima form penghubung 34) Menerima Informed consent yang telah ditandatangani (pertinggal di lab)

Page 13: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

10

35) Lain-lain: Biaya transportasi p.p Rp. 35.000/ responden dan konsumsi makanan Rp. 5000/ responden.

36) Daftar nama dan tanda tangan penerima konsumsi dan transport b. Paket proses, penyimpanan dan pengemasan spesimen darah di

laboratorium 1) Alat pemeriksaan glukosa darah otomatis dan hematologi otomatis (telah

tersedia) 2) Larutan giemsa 3) Tissue paper 4) Rak tabung cryovial 5) Rak tabung vacutainer 6) Log book 7) Form hasil laboratorium glukosa darah dan darah rutin (4 rangkap) 8) Ice pack gel gepeng 9) Cool box ukuran 30 liter 10) Kertas label 11) Lakban 12) Parafilm 13) Kertas tissue gulung 14) Spidol marker permanen 15) Termometer (untuk ditaruh dalam cool box) 16) Dry zhipper bila pengiriman spesimen darah > 3 hari

2. Tata kerja tim laboratorium daerah untuk responden dewasa a. Persiapan:

1) Pembuatan petunjuk lokasi pengambilan darah 2) Periksa kelengkapan pembebanan glukosa 3) Periksa kelengkapan paket pengambilan darah 4) Periksa kelengkapan proses, paket pengemasan dan pengiriman

b. Konfirmasi responden

1) Periksa form penghubung dan informed consent dari responden yang didapat dari tim pewawancara/ petugas lapangan

2) Periksa nama responden sesuai daftar sampel 3) Periksa tanda tangan informed consent 4) Responden puasa atau tidak (catat jam terakhir makan pada form hasil

pemeriksaan glukosa darah dan darah rutin) 5) Responden DM atau tidak 6) Responden hamil atau tidak

c. Penentuan responden inklusi dan eksklusi(konfirmasi) oleh dokter yang

bertugas di laboratorium daerah d. Pembebanan glukosa

1) Pasien usia > 15 tahun (kecuali wanita hamil) puasa minimal 10 jam, maksimal 14 jam.

2) Pembebanan glukosa 75 gram diberikan pada semua responden yang terpilih untuk pemeriksaan glukosa darah, kecuali responden yang memang diketahui positif DM (harap ditandai/ diberi tanda silang berpenyakit DM pada form hasil pemeriksaan, untuk mencegah hilangnya kasus akibat pengaruh

Page 14: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

11

obat diabetes yang diminum subyek, yang dapat menormalkan kadar gula darahnya).

3) Bagi responden yang telah diketahui menderita DM atau yang mempunyai gejala DM yang jelas, diberi suplemen makanan 300 kalori

4) Sediakan 75 gram glukosa anhidrat/ satu kantong plastik kecil dan air 250 ml. Masukkan 75 gram glukosa tersebut dalam gelas yang berukuran 300 ml, larutkan dengan air kira-kira 1/3 gelas, aduk secara merata. Tambahkan semua sisa air ke dalam gelas sambil diaduk sehingga glukosa larut semuanya. Teteskan essence kira-kira 2 tetes, dan selanjutnya minuman diminum habis oleh responden dewasa dalam waktu 5 menit.

5) Tempelkan stiker waktu pengambilan darah 2 jam setelah pembebanan 6) Responden diminta beristirahat, tidak boleh makan dan merokok. 7) Darah diambil 2 jam setelah responden minum glukosa atau suplemen

makanan.

e. Pengambilan darah 1) Pasang stiker nomor pada tabung dan slide sebelum pengambilan darah

sesuai nomor stiker responden pada form penghubung. Juga tempelkan L untuk laki-laki dan P untuk perempuan

2) Darah diambil dari vena cubiti. Periksalah lebih dahulu mana yang lebih baik, yang kiri atau kanan

3) Pasangkan torniquet pada lengan atas . 4) Usap daerah cubiti dengan alkohol pad, tunggu sampai kering. 5) Ambil darah 15 ml dengan jarum 21G/ 23 G menggunakan vacutainer 10 ml

dan 5 ml

f. Pengelolaan spesimen 1) Teteskan darah pada:

Slide buat apusan darah tebal dan tipis dalam satu slide. Buat duplo dan biarkan kering dulu. Hapusan tipis difiksasi dengan metanol setelah darah kering. Perhatikan, metanol JANGAN terkena ke sediaan tebal. Pengerjaan fiksasi sediaan apus tipis harus segera dilakukan dalam waktu < 2 jam. Setelah difiksasi dan ditunggu hingga kering, diberi pewarnaan Giemsa (lihat prosedur pewarnaan giemsa)

Filter FTA/kertas saring (duplo). Keringkan dalam suhu kamar, jangan sampai dihinggapi lalat atau semut.

2) Masukkan darah ke dalam : Tabung EDTA darah 0,5 ml: untuk pemeriksaan darah rutin < 12 jam Tabung EDTA darah 1,5 ml:

Tabung EDTA dibolak-balik perlahan-lahan beberapa kali sehingga darah tercampur baik (jangan dikocok keras-keras untuk mencegah hemolisis) Tabung-tabung diletakkan di rak dan masukkan ke dalam referigerator 2 – 80 C dalam posisi tegak.

Sisa darah ± 10 ml dalam tabung vacutainer non EDTA, didiamkan selama 30 menit, sebelum 1 jam sejak saat pengambilan darah, disentrifuge dan serum diambil 300 – 500 ul (masukkan dalam cryovial) untuk pemeriksaan glukosa darah < 2 jam dan sisanya dibagi ke dalam 3 cryovial. Clot dimasukkan dalam cryovial. Tabung-tabung diletakkan di rak dan masukkan ke dalam referigerator 2 – 80 C dalam posisi tegak.

Catatan: Sebelum melakukan pemeriksaan darah rutin dan glukosa darah petugas laboratorium melakukan Quality Control internal untuk ke dua alat pemeriksaan tersebut.

Page 15: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

12

Prosedur pewarnaan giemsa Setelah sediaan apus tipis difiksasi dengan metanol, dibuat pengenceran giemsa. Ada 3 cara: - Pembuatan larutan giemsa 5% (1 : 20). 1 (satu) bagian giemsa + 19 bagian aquades. Lakukan pewarnaan dengan larutan giemsa 5 % selama 30 – 45 menit. - Pembuatan larutan giemsa 10% (1 : 10). 1 (satu) bagian giemsa + 9 bagian aquades. Lakukan pewarnaan dengan larutan giemsa 10 % selama 20 – 25 menit. - Pembuatan larutan giemsa 20% (1 : 5). 1 (satu) bagian giemsa + 4 bagian aquades. Lakukan pewarnaan dengan larutan giemsa 20 % selama10-15 menit.

g. Penyimpanan Spesimen Darah Sementara Bila spesimen darah yang telah diambil dan telah diproses tidak bisa langsung

dikirimkan ke Puslitbang BMF Balitbangkes Depkes, maka spesimen perlu disimpan sementara sebagai berikut: 1) Siapkan bahan-bahan yang akan disimpan: serum, darah EDTA, FTA,

slide, clot, form hasil pemeriksaan 2) Kertas filter FTA setelah kering dari masing-masing responden dimasukkan

ke dalam plastik klip kecil dan diberi silica gel. Satukan semua filter tersebut ke dalam plastik klip besar

3) Slide dimasukkan kedalam kotak slide, diganjal dengan tissue, kemudian kotak slide diberi lakban serta ditulis rekap nomor spesimen pada kertas label yang ditempel di kotak

4) FTA dan slide disimpan dalam temperatur kamar. 5) Darah EDTA dimasukkan ke dalam lemari es suhu 2–8 0C 6) Clot, Serum cryovial (disusun dalam kotak cryovial), dimasukkan kedalam

lemari es suhu 2–8 0C (hanya tahan < 2 hari) 7) Informed consent pertinggal di laboratorium.

h. Pengemasan dan Pengiriman 1. Siapkan bahan-bahan yang akan dikirim: serum, darah EDTA, FTA, slide,

clot, form hasil pemeriksaan 2. FTA dan slide yang telah ditempeli rekapitulasi spesimen, disimpan dalam

temperatur kamar. 3. Darah EDTA dimasukkan ke dalam kotak tabung EDTA. Clot, serum cryovial dimasukkan ke dalam kotak cryovial. Kedua kotak

dimasukkan ke dalam cool box ukuran 30 liter dan diberikan ice pack gel gepeng sebanyak 10 buah. Susunlah sedemikian rupa sehingga spesimen berada ditengah-tengah ice pack gel gepeng.

4. Masukkan cool box tersebut ke dalam kotak kardus. 5. Tempelkan label yang sudah dipersiapkan pada kotak, tulis alamat

pengirim, jangan terbalik, KILAT dengan perlakuan khusus. 6. Pengiriman spesimen dilakukan oleh kurir/ angkutan dari laboratorium yang

ditunjuk ke Laboratorium Puslitbang BMF Balitbangkes menggunakan jasa transportasi yang ditunjuk.

7. Form hasil pemeriksaan glukosa dan darah rutin dikirim bersama spesimen ke Puslitbang BMF Balitbangkes, yang selanjutnya akan diteruskan ke Korwil masing-masing untuk dientri.

i. Pencatatan dan pelaporan 1. Mengisi log book identitas spesimen dan hasil laboratorium glukosa dan

darah rutin

Page 16: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

13

2. Mengisi Form daftar nama dan tanda tangan penerima bahan kontak dan transport

3. Mengisi Form pengiriman jumlah spesimen 3. Tata kerja Tim Laboratorium Daerah untuk wanita hamil, anak dan balita

a. Persiapan: Sama seperti di atas.

b. Konfirmasi responden Sama seperti di atas kecuali poin ke 4, 5 dan 6

c. Penentuan responden inklusi oleh dokter tim laboratorium daerah d. Pengambilan darah

1) Pasang stiker nomor pada tabung dan slide sebelum pengambilan darah sesuai identitas pasien. Juga tempelkan l untuk laki-laki dan p untuk perempuan 2) Gendonglah anak menghadap ke orang tua/ penggendong. Usahakan agar orangtua tidak melihat ke tempat pengambilan darah 3) Peganglah lengan anak dengan tenang, usahakan agar anak tidak menangis. 4) Pasangkan torniquet pada lengan atas . 5) Rabalah dan amati keberadaan vena. Tentukan lokasi arah vena yang akan diambil 6) Usap di daerah cubiti dengan alkohol pad, biarkan sampai mengering. 7) Tusukkan jarum wing needle sampai masuk ke dalam vena. 8) Setelah terlihat darah masuk ke dalam pipa karet wing needle, biarkan darah mengalir sampai volume vacutainer terisi 5 ml. 9) Letakkan kapas kering pada lengan tempat jarum ditusukkan ke vena, tekan kapasnya dan tariklah secara perlahan wing needlenya. 10) Pasangkan handyplast di daerah tusukan jarum.

f. Pengelolaan spesimen 1) Teteskan darah pada:

Slide . buat apusan darah tebal dan tipis dalam satu slide. Buat duplo dan biarkan kering dulu. Hapusan tipis difiksasi dengan metanol setelah darah kering. Perhatikan, metanol JANGAN terkena ke sediaan tebal. Pengerjaan fiksasi sediaan hapus tipis harus segera dilakukan dalam waktu < 2 jam. Setelah difiksasi dan ditunggu hingga kering, diberi pewarnaan Giemsa.

Filter FTA/kertas saring (duplo). Keringkan dalam suhu kamar, jangan sampai dihinggapi lalat atau semut.

2) Masukkan darah ke dalam : Tabung EDTA 0,5 ml: untuk pemeriksaan darah rutin < 12 jam Tabung EDTA 0,5 ml: untuk marker Tabung EDTA dibolak-balik perlahan-lahan beberapa kali sehingga darah

tercampur baik (jangan dikocok keras-keras untuk mencegah hemolisis). Tabung-tabung diletakkan di rak dan masukkan ke dalam referigerator 2 – 80 C dalam posisi tegak.

Sisanya ± 3 ml dalam tabung vacutainer non EDTA, didiamkan selama 30 menit, sebelum 1 jam sejak saat pengambilan darah dilakukan sentrifuge dan serum dibagi ke dalam 2 cryovial. Clot dimasukkan dalam cryovial. Simpan sementara dalam referigerator 2 – 80 C dalam posisi tegak.

g. Penyimpanan spesimen darah sementara Sama seperti di atas

Page 17: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

14

h. Pengemasan dan Pengiriman Sama seperti di atas

i. Pencatatan dan pelaporan Sama seperti di atas

Catatan:

Informed consent sebagai arsip di laboratorium daerah. Form hasil pemeriksaan glukosa darah dan darah rutin yang telah diisi

lengkap dari laboratorium daerah dikirim ke Laboratorium Puslitbang BMF Balitbangkes, selanjutnya diteruskan ke korwil masing-masing untuk dientri

Pengiriman spesimen dilakukan melalui kurir/ angkutan dari laboratorium kabupaten ke Laboratorium Puslitbang BMF Balitbangkes.

Pengiriman spesimen dapat dilakukan setiap hari.

Page 18: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

15

BAB IV PENANGANAN LIMBAH

1. Penanganan Sampah Benda Tajam Benda – benda tajam sekali pakai (jarum suntik, silet, skalpel dll) memerlukan penanganan khusus. Enkapsulasi adalah suatu proses pengisian wadah benda tajam yang telah 3/4 penuh dengan bahan seperti semen, pasir, dimasukkan dalam wadah sampai penuh. Sesudah bahan-bahan menjadi padat dan kering, wadah ditutup, diletakkankan pada tanah rendah, ditimbun dan dapat dikuburkan. Bahan-bahan sisa kimia dapat dimasukkan bersama dengan benda-benda tajam (WHO 1999). Bisa juga hanya ditutup, kemudian dikubur. 2. Penanganan Sampah Cair Terkontaminasi Sampah cair terkontaminasi seperti: darah, urin, dll dimasukkan ke dalam sistem pembuangan yang tersedia dan tertutup. Bisa melalui wastafel atau toilet. Jika tidak tersedia, dibuang ke dalam lubang dan ditutup. 3. Penanganan Sampah Padat Terkontaminasi Dimasukkan dalam satu wadah tertutup, kemudian di autoclave sebelum dimasukkan ke insinerator (jika tersedia). Bisa juga dibakar di dalam area pembakaran misal: drum. Penanganan limbah ini dilaksanakan oleh Lab RS/ Labkesda/ Laboratorium Swasta yang ditunjuk.

Page 19: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

16

Page 20: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

17

Lampiran

1. BAGAN PENGELOLAAN SPESIMEN DARAH 2. FORM PENGHUBUNG 3. FORM HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM GLUKOSA

DARAH DAN DARAH RUTIN 4. FORM PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN SPESIMEN BIOMEDIS 5. DAFTAR BAHAN DAN ALAT DI LABORATORIUM DAERAH 6. DAFTAR KEGIATAN DI LABORATORIUM DAERAH 7. SURAT BERPARTISIPASI DALAM RISKESDAS

8. JENIS PEMERIKSAAN BIOMEDIS 9. BENTUK LABEL

10. DAFTAR BS SAMPEL BIOMEDIS

Page 21: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

18

Lampiran 1 BAGAN PENGELOLAAN SPESIMEN DARAH

Responden

Dewasa (≥ 15 thn)

Lupa puasa 10 – 14 jam Tandai di form hasil lab

Puasa 10 – 14 jam

Minum glukosa 75 gr (kecuali DM: suplemen 300 kal, tandai menderita DM pada form hasil lab.). Tempelkan stiker waktu

Ambil darah 15 ml

1. Sediaan apus tebal tipis 2. FTA 3. 0,5 ml EDTA :darah rutin 4. 1,5 ml EDTA : marker 5. Sisanya ke dalam tabung vacutainer non

EDTA .→diamkan 30 mnt sentrifus 15 mnt → serum : periksa glukosa darah (1 cryovial)

3 cryovial 6. Clot cryovial

Ambil darah 5 ml

Wanita hamil Anak (usia ≥ 1 thn ≤ 5 thn, 5 sp < 15 thn) Tidak puasa

1. Sediaan apus tebal tipis 2. FTA 3. 0,5 ml EDTA: darah rutin 4. 0,5 ml EDTA: marker 5. Sisanya ke dalam tabung

vacutainer non EDTA →diamkan 30 mnt sentrifus 15 mnt → serum : bagi 2 cryovial

6. Clot cryovial

Lab.Balitbangkes

1. Periksa glukosa darah < 2 jam 2. Periksa drh rutin < 12 jam (EDTA 0,5 ml) 3. Kirim Cryo (cool box) ice pack gel 4. EDTA 1,5 ml (cool box) ice pack gel 5. FTA (plastik) 6. Sediaan apus pewarnaan

Harap ditulis (Label): - Clot dan serum disimpan segera dlm - (minus)70°C - Darah EDTA disimpan dlm 4-8°C - Slide, FTA disimpan dlm suhu kamar

HATI-HATI !! MUDAH RUSAK JANGAN TERBALIK

1. Periksa drh rutin < 12 jam (EDTA 0,5 ml)

2. Kirim Cryo (cool box) ice pack gel 3. EDTA 0,5 ml ( cool box), ice pack gel 4. FTA (plastik) 5. Sediaan apus pewarnaan

2 jam

Page 22: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

19

Lampiran 2

PENGENALAN TEMPAT (KUTIP DARI PENGENALAN TEMPAT RKD07.IND)

Prov Kab/ Kota Kec Desa/Kel D/K No. Blok Sensus

No. Sub Blok Sensus No Kode Sampel No. urut

sampel RT

Alamat lengkap: ______________________________________________________________________________________________________

DIISI OLEH PETUGAS PENGHUBUNG SETELAH BERKOORDINASI DENGAN PETUGAS LABORATORIUM

Waktu kumpul untuk pengambilan darah Tgl: _____./ _____/ ______ Hari:______________ Jam: ____________

Tempat kumpul untuk pengambilan darah _________________________________________________________________ CATATAN UNTUK PETUGAS PENGHUBUNG/LAPANGAN: - memotivasi pasien usia ≥ 15 tahun (kecuali wanita hamil) untuk berpuasa mulai pukul 22.00 malam (10 – 14 jam) sebelum pembebanan di laboratorium), tidak merokok atau sarapan, minum air putih tawar diperbolehkan. - mengkoordinir responden untuk datang ke laboratorium CATATAN UNTUK TIM PEWAWANCARA: - Stiker nomor yang ditempel harus sama dengan nomor stiker darah yang ditempel pada kuesioner individu.

DIISI OLEH TIM PEWAWANCARA LIHAT JAWABAN B35-B36 DI RKD07.IND

No. Urut Nama ART Usia Stiker

Nomor Darah Hamil

1.Ya 2. Tidak Riwayat Menderita Diabetes

1.Ya 2. Tidak 3. Tidak Tahu (1) (2) (3) (4) (6) (5)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

___________________ , ___________ 2007 Ka.Tim/ Anggota Tim Pewawancara

( ______________________ ) Nama jelas dan Tandatangan Rangkap 3 untuk: 1. Lembar (1) untuk arsip Tim Pewawancara 2. Lembar (2) diberikan kepada Petugas Penghubung/Lapangan yang bertanggung jawab mengumpulkan responden 3. Lembar (3) diberikan kepada KRT/ ART yang mewakili untuk dibawa ke Lab. RS/ Labkesda/ Swasta guna pengambilan darah

BM - 01 FORM PENGHUBUNG

Page 23: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

20

Lampiran 3 BM - 02

FORM HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM: GLUKOSA DAN DARAH RUTIN (diisi oleh Petugas Laboratorium)

Prov Kab / Kota

Kecamatan Kelurahan D/K No Blok Sensus

No. Sub Blok sensus

No. Kode Sampel

No. Urut Sampel RT

* NAMA UMUR JENIS KELAMIN NOMOR STIKER (Tempelkan disebelah)

ALAMAT Hamil 1. ya 2. tidak Riwayat menderita diabetes 1. ya 2. tidak Minum obat diabetes/injeksi insulin

1. ya 2. tidak

Puasa 1. ya 2. tidak

Terakhir makan pukul. .........malam/pagi Pembebanan pukul ............ pagi Pengambilan darah pukul ..........pagi (isi untuk responden, > 15 tahun)

Kadar glukosa darah diperiksa Menggunakan alat

1. ya 2. tidak 1. otomatis 2. semiotomatis 3. manual Sebutkan merk alat:...............................................................

Kadar glukosa darah 2 jam sesudah pembebanan

Mg/dl Nilai normal : < 140 mg/dL Toleransi glukosa terganggu 140 - < 200 mg/dl Diabetes > 200 mg/dl

Darah rutin diperiksa Menggunakan alat

1. ya 2. tdk 1. otomatis 2. semiotomatis 3. manual Sebutkan merk alat:...............................................................

Kadar Hb g/dl Nilai normal : Laki-laki : 13 – 16 g/dl Perempuan : 12 -15 g/dl Wanita hamil: > 11 g/dl Anak: 11 - 14 g/dl

Leukosit Nilai normal: 5.000 – 10.000 /ul Eritrosit 4.500.000 – 5.500.000/ul Trombosit 150.000 – 400.000/ul Hematokrit 40 – 48% MCV 82 – 92 fl MCH 27 – 31 pg MCHC 32 – 36 g/dl

Jika Bapak/ Ibu/Saudara mempunyai kadar glukosa, Hb dll yang tidak normal, harap berkonsultasi dengan Dokter Puskesmas/RS terdekat

*Disalin dari RKD07.IND atau Form Penghubung ..................................., .................... 2007 ( .............................................................). Nama jelas dan tandatangan penanggung

jawab laboratorium Rangkap 4 untuk: 1. Dikirim bersama print out hasil pemeriksaan laboratorium ke Puslitbang Biomedis dan Farmasi Balitbangkes 2. Diberikan ke responden 3. Dikirim ke Penanggungjawab Operasional Kabupaten/Kota 4. Pertinggal untuk Laboratorium setempat

Page 24: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

21

Lampiran 4 BM - 03

FORM PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN BAHAN/SPESIMEN BIOMEDIS DARI LAB. DAERAH KE PUSLITBANG BIOMEDIS DAN FARMASI

BALITBANGKES (Diisi oleh petugas laboratorium daerah, dikirim bersama form &

print out hasil pemeriksaan glukosa darah dan darah rutin)

No Urut

Jenis bahan/spesimen Ada/Tidak Jumlah No rekap spes *Kondisi bahan/ spesimen yang

diterima Darah EDTA 1,5 ml

Darah EDTA 0,5 ml

Serum (cryovial)

Slide darah

Darah FTA

Clot

Form hasil pemeriksaan glukosa dan darah rutin

* Diisi oleh petugas laboratorium BMF Balitbangkes Jakarta, ............................... 2007 ............................., ....................... 2007 Petugas penerima spesimen Petugas Pengirim spesimen (Laboratorium BMF Badan Litbangkes) (Laboratorium Daerah) (..............................................) (................................................) Rangkap 3: 1. Untuk laboratorium BMF Balitbangkes (1 lembar) 2. Untuk Penanggungjawab Operasional Kabupaten/Kota (1 lembar) 3. Untuk laboratorium daerah (1 lembar)

Page 25: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

22

Lampiran 5 DAFTAR BAHAN DAN ALAT DI LABORATORIUM DAERAH

( diperiksa oleh petugas laboratorium)

No. BAHAN/ALAT ADA TIDAK JUMLAH

1. Alkohol pads 2. Torniquet 3. Plester luka 4. Sarung tangan 5. Vacutainer 5 ml dan 10 ml , vacutainer EDTA untuk

darah 1,5 ml dan 0,5 ml

6. Rak vacutainer yang sesuai ukuran 7. Rak tabung cryovial 8. Jarum # 21G 9. Wing needle 25G 10. Transfer pipet 11. Kaca obyek berlabel (slide), 2 buah. 12. Kotak slide 13. Stiker waktu (penentuan waktu pengambilan darah 2

jam setelah pembebanan)

14. Balpoint 15. Kertas Filter FTA 16. Plastik klips kecil(ukuran 5 x 10 cm) 17. Silica gel 18. Plastik klip besar (ukuran kwarto) untuk

pengiriman FTA

19. Methanol 20. Glukosa 75 g/bungkus 21. Sendok pengaduk 22. Air 250 ml, gelas plastik 300 ml 23. Essence rasa jeruk 24. Suplemen makanan (untuk penderita DM) 25. Stiker biomedis: 16 buah/ responden (sesuai jumlah

tabung darah dan form), tempelan stiker l untuk responden laki-laki dan p untuk perempuan .

26. Cryovials 27. Kotak cryovial 28. Kantong sampah/limbah 2 macam 29. Sentrifuge 30. Kotak kedaruratan medik berisi ammonia, adrenalin,

insulin generik, infuse set dan NaCl kolf, jarum suntik, kapas, alkohol (milik Labkesda /RS/ laboratorium swasta).

31. Tensimeter dan stetoskop (milik Labkesda /RS/ laboratorium swasta).

32. Gunting 33. Stappler dan isinya 34. Lain-lain: Uang transportasi dan Konsumsi untuk

responden

35. Daftar nama dan tandatangan penerima bahan kontak dan tranportasi

Page 26: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

23

36. Alat pemeriksaan glukosa darah otomatis dan hematologi otomatis (telah tersedia)

37. Larutan giemsa 38. Tissue paper 39. Log book 40. Ice pack gel gepeng 41. Cool box ukuran 30 liter + Kotak kardus 42. Lakban 43. Kulkas 2 - 80 C 44. Parafilm 45. Kertas tissue 46. Spidol Marker permanen 47. Termometer (untuk di dalam cool box) 48. Form Informed consent yang telah ditandatangani

(pertinggal di Lab)

49. Form hasil lab glukosa darah dan darah rutin (4 rangkap)

50. Dry zhipper (jika waktu pengiriman spesimen darah > 3 hari)

Page 27: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

24

Lampiran 6 DAFTAR KEGIATAN DI LABORATORIUM DAERAH

(diperiksa oleh Penanggung Jawab Teknis Kabupaten bersama petugas laboratorium )

No Kegiatan Ada Tidak Keterangan

1. Informed consent telah ditandatangani (pertinggal di lab)

2. Stiker nomor laboratorium ditempel di tabung, FTA, slide, cryovial, form. Tempelan stiker l (laki-laki) dan p (perempuan)

3. Pemberian beban glukosa 75 g/responden 4. Pemberian suplemen gizi 300 kalori 5. Pembuatan Slide malaria 2 buah/responden 6. Filter paper FTA 2 buah 7. 0,5 ml darah EDTA (anak: 2 tabung) 8. 1,5 ml darah EDTA 9. 5 atau 10 ml vacutainer non EDTA

Sentrifuge 10 menit 2500 - 3000 rpm. Serum dewasa: 300 – 500 ul untuk glukosa darah Sisa serum bagi 3 ke dalam cryovial Serum wanita hamil, anak: bagi 2 ke dalam cryovial

10. Clot dalam cryovial 11. Glukosa darah diperiksa < 2 jam 12. Darah rutin (0,5 ml darah EDTA) diperiksa < 12 jam 13. Pewarnaan Giemsa dilakukan 14. Periksa penyimpanan spesimen sementara :

cryovial serum dan clot pd. 20 – 80 C EDTA pada 20 – 80 C FTA dalam klip plastik temp kamar Slide dalam slide box temp kamar

15. Periksa pengisian hasil pemeriksaan glukosa darah dan darah rutin dan telah ditandatangani (4 rangkap): 1 lembar untuk responden, 1 dikirim ke Lab BMF Balitbangkes, 1 dikirim ke Penanggung Jawab Operasional Provinsi, 1 pertinggal di lab.

16. Pengiriman spesimen ke Lab. BMF Balitbang-kes melalui kurir/angkutan, disertai formulir pengiriman yang telah diisi. Periksa stiker, label, alamat, tulisan kilat pada kotak pengiriman dan keamanan spesimen Slide darah dalam slide box Spesimen FTA dalam plastik klip (keduanya disimpan dalam suhu kamar,). Spesimen darah EDTA 1,5 ml, 0,5 ml. (disimpan dalam cool box berisi ice pack gel, 20C-80C) Serum dan clot dalam cryovial, (disimpan dalam cool box berisi ice pack gel) Kurir harus minta tanda terima pada saat penyerahan form dan spesimen di laboratorium BMF Balitbangkes

Catatan: Darah EDTA dan non EDTA dalam vacutainer jangan digoyang agar tidak lisis. (pakai rak)

Page 28: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

25

Lampiran 7

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

SURAT IZIN BERPARTISIPASI DALAM RISKESDAS*

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan: Nama: Umur: Jenis kelamin: Alamat: Berhubung ikut dalam riskesdas yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan sebagai responden yang akan diwawancarai dan atau diambil darahnya maka perlu kiranya diberi izin untuk tidak masuk kerja selama ............ hari pada tanggal ........................ Demikianlah agar yang berkepentingan maklum adanya.

..............., 2007 Yang menerangkan, ( ) Tim pewawancara Riskesdas * Diberikan bagi yang membutuhkan

Page 29: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

26

Lampiran 8 JENIS PEMERIKSAAN BIOMEDIS RISKESDAS

PEMERIKSAAN BIOMEDIS Nilai Keterangan 1 Diabetes Menderita Diabetes (sudah diketahui) 1. ya 2. tidak

Minum obat diabetes/injeksi insulin 1. ya 2. tidak Puasa 1. ya 2. tidak Kadar glukosa darah 2 jam sesudah pembebanan

Anemia

Hemoglobin

Leukosit

Eritrosit

Trombosit

Hematokrit

MCV

MCH

2

MCHC Ferritin Vitamin B12 Asam Folat

Malaria

Parasit (mikroskpis)

DNA Parasit (whole blood)

3

DNA Parasit (filter paper) 4

Dislipidemia

Kolesterol total

Kolesterol HDL

Kolesterol LDL

Asam urat

5 Iskemia Apolipoprotein B

Lipoprotein (a)

Hs CRP

6 Hipertensi

Kreatinin

7 Vaskular Homocystein 8 Hepatitis B HBsAg Anti HBs

Page 30: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

27

AntiHBc

HBV DNA + genoyyping PCR/RFLP/Chip

9 Hepatitis C Anti HCV

HCV RNA

10 Hepatitis E Anti HEV 11 HIV

Ag/Ab

12 Thyroid

TSHs

13 Demam Dengue

IgG anti Dengue

14 Infeksi TORCH

Rubella IgG (TORCH)

CMV IgG 15 Ca Nasopharynx

IgA Anti VCA

IgA Anti EA

16 Ca Gaster

H Pylori IgG

17 Ca Prostate

Total PSA

Free PSA

18 Ca Mammae

BRCA1

19 Ca Cervic

HPV 20 Ca Paru DNA cyp2A6 21 Lympoma EBV IgAVCA

22 Gagal Jantung NTpro BNP Ns CRP

23 Isolasi DNA

Page 31: Pedoman biomedis

Pedoman Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Darah

28

Lampiran 9 Bentuk Label

RISKESDAS

KILAT PERLAKUAN KHUSUS Jangan dibalik Mudah Pecah Kepada: dr Endang R. Sedyaningsih MPH, DrPH Kepala Puslitbang BMF d/a: Badan Litbang Kesehatan Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Telp : (021)(4261088) ext 134, (021)(4244375), (021)(4259860) Fax : (021)(4245386) Pengirim Dari : Alamat : Telp : Catatan: Label ditempel di dinding kotak muka dan belakang