Download - Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Transcript
Page 1: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Pengenalan

Teknik Penyemprotan

Pestisida

Spraying technique - 2009

Panut Djojosumarto [email protected]

Page 2: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan merupakan cara

aplikasi pestisida yang paling umum.

Sekitar 75% dari seluruh pestisida di

dunia diaplikasikan dengan cara

disemprotkan

Spraying technique - 2009

Page 3: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan Target Effisiensi (%)

Penyemprotan

pada daun

Capsid pada kakao 0,02

Penyemprotan

pada daun

Aphid pada kacang 0,03

Perlakuan benih

(Seed treatment)

Downy mildew 2,20

Penyemprotan

herbisida kontak

Gulma 30,00

Graham-Bryce, I.J. (1977) Philosophical Transactions Royal Society

London B. 281: 163-179

Efisiensi Penyemprotan Persentase pestisida yang benar-benar membunuh OPT;

dibandingkan dengan dosis.

Spraying technique - 2009

Page 4: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Pestisida + Air (Larutan semprot)

Atomisasi

Butiran semprot

distribusi

Bidang sasaran Hilang sebelum mengenai

bidang sasaran

Deposit Hilang setelah mengenai

bidang sasaran

Proses Penyemprotan

OPT

Menguap, drift, jatuh ke tanah

Luruh, percikan, mengalir, tercuci

nozzle

operator

Spraying technique - 2009

Page 5: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penilaian Penyemprotan

1. Liputan (coverage): Jumlah droplet/cm2

2. Ukuran butiran semprot (droplet size)

3. Distribusi (distribution)

4. Volume semprot (spray volume)

5. Recovery (%)

Page 6: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ukuran Butiran Semprot

(Droplet Size)

Spraying technique - 2009

Page 7: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Harden & Whitehead (1993) serta Omar (1998)

menyatakan bahwa efikasi penyemprotan

dipengaruhi oleh ukuran butiran semprot

(droplet) yang digunakannya.

Makin halus droplet, keberhasilan penyemprotan

cenderung semakin meningkat.

Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya

Spraying technique - 2009

Page 8: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Semprotan tidak menghasilkan ukuran droplet yang

seragam, tetapi merupakan suatu kisaran yang disebut

dengan spektrum butiran semprot (droplet spectrum)

Volume Median Diameter (VMD): Bila dinyatakan bahwa

VMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari suatu satuan

volume cairan 50%-nya akan menghasilkan droplet dengan

ukuran >200 mikron, dan 50% sisanya <200 mikron

Number Median Diameter (NMD): Bila dinyatakan bahwa

NMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari semprotan

tersebut mayoritas droplet mempunyai ukuran 200 mikron

Spektrum Butiran Semprot Droplet Spectrum)

Spraying technique - 2009

Page 9: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ukuran droplet:

Volume Median Diameter

PDS/PESTISIDA/2005 Spraying technique - 2009

Page 10: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

www.sherwoodpumps.com/FileAttachment/Spray/

Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572)

www.wilger.net/tipnology.php

Spraying technique - 2009

Page 11: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

1 cm2

Droplet size classification

www.wilger.net/tipnology.php

Spraying technique - 2009

Page 12: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ukuran

droplet 1 6 12 24

100 46.7 64.5 100

300 33.9 44.1

700 12.2 22.5 33.4 12.1

Kontrol 0 0 0 0

Poles, 1969

% kematian Heliothis sesudah …. Jam

Relasi Antara Ukuran Butiran Semprot Dengan

Kematian Heliothis sp. Oleh Insektisida Malation

No Alat yang digunakan Droplet Efikasi (%)

1 Motorized sprayer 0,9 mm Sangat halus 98.6

2 Motorized sprayer 1,2 mm Halus 94.4

3 Motorized sprayer 1,6 mm Kasar 84.6

4 Knapsack sprayer Run off 76.4

Lerch, 1984

Pengaruh Ukuran Droplet Terhadap Efikasi Fungisida

Untuk Mengendalikan Penyakit Anggur

Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet

terhadap Kematian OPT

Spraying technique - 2009

Page 13: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Nozzle yang Jenis droplet Kematian

Digunakan yang dihasilkan Plutella (%)

Hardi-1553-24 Sangat halus 63.4

Hardi-1553-18 Halus 55.8

Hardi-1553-12 Agak kasar 46.7

Hardi-1553-08 Kasar 25.7

Omar, 1998

Relasi Antara Ukuran Droplet Bt

Dengan Kematian Plutella sp

Rata-rata diatemer Insektisida yang Mortalitas sesudah

partikel termakan (mg) 48 jam (%)

22 449 43

12 238 61

1.2 34 88

Lerch, 1984

Relasi Antara Ukuran Partikel Paris Green

Dengan Kematian Epilachna sp

Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet

terhadap Kematian OPT

Spraying technique - 2009

Page 14: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Makin halus droplet, semakin banyak jumlah droplet

dihasilkan per satuan volume larutan.

Dengan volume larutan yang sama, semakin halus

droplet semakin baik tingkat liputannya. Makin baik

liputan makin besar kemungkinan OPT terpapar

pestisida.

Makin halus droplet, laju jatuh semakin rendah. Droplet

dapat melayang diantara kanopi daun dan menjangkau

daerah yang sulit (Wanner, 1984)

Mengapa Makin Halus Droplet Semakin Efeektif

Spraying technique - 2009

Page 15: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya

Efikasi Semakin baik liputan,

kemungkinan OPT terpapar

pestisida semakin besar

Liputan (coverage) Makin makin banyak jumlah

droplet, liputan (coverage)

semakin baik

Ukuran droplet

Jumlah droplet per

satuan volume Makin halus droplet, makin banyak

jumlah droplet per satuan volume

Spraying technique - 2009

Page 16: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ukuran Droplet dan Liputan

1 ml cairan

1 droplet diameter

0,685 cm

8 droplet diameter

0,3425 cm 64 droplet diameter

0,177125 cm

Spraying technique - 2009

Page 17: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Perbandingan Liputan dari Berbagai

Ukuran Droplet

VMD

600 mm

VMD

500 mm

VMD

400 mm

VMD

300 mm

VMD

200 mm

VMD

100 mm

1 cm2

Spraying technique - 2009

Page 18: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Perbandingan

Ukuran Droplet dan Kutu Daun

Spraying technique - 2009

Page 19: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Jenis nozzle: kerucut halus; kipas sedang;

polijet kasar

Ukuran lubang nozzle: makin sempit lubang nozzle

yang bebarti flow rate makin rendah, ukuran droplet

semakin halus

Tekanan: makin besar tekanan, ukuran droplet

semakin halus

Sifat cairan yang diatomisasi: makin kental cairan

makin besar ukuran droplet, makin tinggi tegangan

permukaan cairan ukuran droplet makin besar

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Ukuran Butiran Semprot

Spraying technique - 2009

Page 20: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Butiran Semprot dari Nozzle Kipas

Atas: tekanan 1 bar; bawah: tekanan 3 bar

Spraying technique - 2009

Page 21: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Droplet yang terlalu halus (<150 mikron menurut

Lumkes, 1989; <100 mikron menurut Law, 1980)

mudah menimbulkan drift

Kecuali mengurangi recovery penyemprotan, drift

berbahaya bagi pengguna dan lingkungan

Droplet yang terlampau halus mudah menguap,

terutama untuk pestisida dengan bahan pembawa

air.

Kelemahan Droplet yang Terlampau Halus

Spraying technique - 2009

Page 22: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ripper & Edward (1953) menyatakan bahwa droplet

yang berukuran >400 mikron gampang luruh (roll

off) dari permukaan daun

Penggunaan droplet yang kasar membutuhkan lebih

banyak volume semprot per satuan luas

Droplet yang terlalu kasar menyebabkan distribusi

pada bidang sasaran kurang baik

Kelemahan Droplet yang Terlampau Kasar

Spraying technique - 2009

Page 23: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Tujuan Penyemprotan Droplet

Herbisida (nozzle hidraulik) 400-600 mikron

Insektisida (nozzle hidraulik) 200-400 mikron

Fungisida (nozzle hidraulik) 200-400 mikron

Herbisida (CDA) 200-300 mikron

Insektisida (ultra low volume) 50-150 mikron

Pengendalian vektor 30-50 mikron

Wanner, 1984

Rekomendasi Butiran SemprotRekomendasi Ukuran Droplet

Spraying technique - 2009

Page 24: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Kelas Ukuran

(VMD;mikron)

Penyemprotan

Sangat halus (VF) <100 Insektisida & fungisida non-sistemik

Halus (F) 100-175 Insektisida & fungisida non-sistemik

Sedang (C) 175-250 Insektisida & fungisida non-sistemik

Insektisida & fungisida sistemik

Herbisida purna tumbuh non-sistemik

Herbisida purna tumbuh sistemik

Kasar 250-375 Insektisida & fungisida sistemik

Herbisida purna tumbuh sistemik

Soil acting herbicide

Sangat kasar 375-450 Soil acting herbicides

Amat sangat kasar >450 Aplikasi pupuk cair

Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572)

Spraying technique - 2009

Page 25: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Type nozzle Karakter droplet Penggunaan

Nozzle kerucut halus insektisida

(cone nozzle) fungisida

Nozzle kipas sedang insektisida

(Even fan nozzle) fungisida

herbisida

Nozzle kipas rata sedang herbisida

(Flat fan nozzle)

Nozzle polijet sedang - agak kasar herbisida

(Floodjet nozzle)

Nozzle senapan halus - sedang insektisida

(Gun spray nozzle) fungisida

Alat pengkabut sangat halus insektisida

(Mist blower) fungisida

Nozzle dan Penggunaannya

Jenis-Jenis Nozzle dan Penggunaannya

Spraying technique - 2009

Page 26: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Liputan

(Coverage)

Spraying technique - 2009

Page 27: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Liputan (coverage) dinyatakan dengan jumlah droplet

yang menempel pada setiap cm2 bidang sasaran

(n/cm2).

Lerch (1984) menyatakan makin banyak droplet

menempel pada bidang sasaran, makin besar

kemungkinan OPT terpapar oleh pestisida; sehingga

efikasi pestisida akan semakin baik.

Liputan minimal: herbisida, insektisida & fungisida

sistemik: 40 droplet/cm2; fungisida kontak: 70

droplet/cm2.

Liputan (Coverage)

Spraying technique - 2009

Page 28: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Jumlah butiran semprot minimal

Insektisida 20 - 30

Herbisida pra tumbuh 20 - 30

Herbisida pasca tumbuh 30 - 40

Fungisida 50 - 70

Lerch, 1984

Liputan (Coverage) Minimal

Jumlah butiran semprot minimal

Herbisida sistemik 5 - 10

Herbisida pra tumbuh 20 - 30

Herbisida pasca tumbuh 30 - 40

Insektisida & Fungisida Sistemik 20 - 30

Fungisida kontak 50 - 70

Omar, 1993

Spraying technique - 2009

Page 29: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

24 droplet/cm2

30 liter/ha

194 droplet/cm2

30 liter/ha

Perbandingan Dua Macam Liputan

= 1 cm2

Spraying technique - 2009

Page 30: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Terlalu sedikit Bagus Sangat Bagus

Perbandingan Tiga Macam Liputan

Spraying technique - 2009

Page 31: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Liputan yang Sangat Bagus

Spraying technique - 2009

Page 32: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Liputan yang Sangat Bagus (Menggunakan stardust di bawah lampu violet)

Spraying technique - 2009

Page 33: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Liputan yang Berlebihan (Menggunakan stardust di bawah lampu violet)

Spraying technique - 2009

Page 34: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Liputan yang Berlebihan

Spraying technique - 2009

Page 35: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Water sensitive paper

sebelum disemprot

Water sensitive paper

sesudah disemprot

Menghitung Droplet

Spraying technique - 2009

Page 36: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ukuran droplet. Makin halus droplet, semakin baik liputannya. Droplet kasar luruh liputan buruk; droplet yang terlampau halus drift liputan kurang.

Volume semprot. Volume semprot yang berlebihan run off; volume semprot yang terlampau sedikit liputan dan distribusi kurang baik.

Cuaca. Angin drift, hujan wash off, kelembaban dan temperatur penguapan

Alat semprot (terutama nozzle) dan operator.

Hal-Hal yang Mempengaruhi Liputan

Spraying technique - 2009

Page 37: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Distribusi Semprotan

(Spray Distribution)

Spraying technique - 2009

Page 38: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Distribusi semprotan mempelajari bagaimana butiran

semprot dengan liputan yang memenuhi syarat

disebarkan pada bidang sasaran.

Kata kunci: merata

Distribusi dibedakan atas:

• Distribusi horisontal: setiap bagian kebun yang

disemprot mendapatkan liputan yang sama

• Distribusi vertikal: setiap bagian tanaman yang

disemprot mendapatkan liputan yang sama

Distribusi Semprotan (Spray Distribution)

Spraying technique - 2009

Page 39: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2 n/cm2 n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2

Distribusi Horizontal

Spraying technique - 2009

Page 40: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan dilakukan secara sistematis (tidak acak-

acakan).

Kalau penyemprotan perlu diayun, ayunan dilakukan

secara tetap/teratur/konstan.

Pemompaan dilakukan secara tetap dan teratur, agar

curah (flow rate) selama penyemprotan konstan

Kecepatan jalan (kecepatan operasional, kecepatan

penyemprotan) harus konstan

Untuk Mendapatkan Distribusi Horizontal yang Baik

Spraying technique - 2009

Page 41: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan Sistematis (Overall Spraying, Herbisida, Knapsack Sprayer,

Nozzle Kipas atau Polijet)

Spraying technique - 2009

Page 42: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan Sistematis (Overall Spraying, Insektisida & Fungisida, Nozzle Kerucut)

Spraying technique - 2009

Page 43: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

n/cm2 n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2 n/cm2

n/cm2

n/cm2

n/cm2

Distribusi Vertikal (Penetrasi)

Spraying technique - 2009

Page 44: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan top down

Spraying technique - 2009

Hanya bagian atas tanaman

yang terkena semprotan

Page 45: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Bagian bawah helaian daun sering tidak kena semprotan

Spraying technique - 2009

Page 46: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Pola Umum Distribusi Vertikal

Spraying technique - 2009

Page 47: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan (dengan sprayer punggung) dilakukan

memutar tanaman (around the plant)

Volume semprot antara 400 – 600 l/ha (tanaman semusim)

Sudut semprotan nozzle 110o-120o

Nozzle diarahkan miring keatas

Tekanan sekitar 3 bar (makin tinggi tekanan, penetrasi akan

semain baik)

Kecepatan sekitar 5 km/jam (makin rendah kecepatan

penyemprotan, penetrasi semakin baik)

Kecepatan angin 3,2 – 6,5 km/jam.

Untuk Mendapatkan Distribusi Vertikal yang Baik

Spraying technique - 2009

Page 48: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Arah semprotan

Spraying technique - 2009

Page 49: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Arah semprotan

Spraying technique - 2009

Page 50: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Volume Semprot

(Spray Volume)

Spraying technique - 2009

Page 51: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Air hanya merupakan bahan pembawa

Bila peralatan memadai, pestisida dapat

disemprotkan tanpa campuran air (formulasi ULV)

Efikasi pestisida tidak ditentukan oleh jumlah air yang

digunakan, tetapi lebih ditentukan oleh takaran

aplikasi (dosis dan konsentrasi)

Volume Semprot (Spray Volume)

Spraying technique - 2009

Page 52: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Penyemprotan dengan volume tinggi (high volume

spraying): >150 l/ha

Penyemprotan dengan volume rendah (low volume

spraying): 20-150 l/ha

Penyemprotan dengan volume ultra rendah (low

volume spraying): 1-5 l/ha

Klasifikasi Volume Semprot (I)

Spraying technique - 2009

Page 53: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Klasifikasi Volume Semprot (II)

Volume tinggi (high volume, HV): >600 l/ha

Volume sedang (medium volume, MV): 200-600 l/ha

Volume rendah (low volume, LV): 50-200 l/ha

Volume sangat rendah (very low volume, VLV): 5-50 l/ha

Volume ultra rendah (ultra low volume, ULV): <5 l/ha

Spraying technique - 2009

Page 54: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Jenis bidang sasaran:

Tanah: relatif bebas

Tanaman/gulma: tidak melebihi kapasitas retensi tanaman

Alat aplikasi (Sprayer & nozzle):

Tractor boom sprayer: >100/ha

Mist blower: <200 l/ha

Pesawat terbang: <50 l/ha

Knapsack sprayer: <400 s/d >1000 l/ha

Jenis pestisida & OPT sasaran:

OPT tertentu menghendaki volume tinggi.

Pestisida tertentu harus diaplikasikan dengan volume khusus (rekomendasi

produsen)

Ukuran butiran semprot:

Makin rendah volume semprot, diperlukan ukuran droplet yang semakin halus

Formulasi pestisida:

Oil based formulation: ultra low volume application

Pertimbangan untuk Menentukan Volume Semprot

Spraying technique - 2009

Page 55: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Contoh: Relasi antara Perkembangan

Tanaman Cabai dan Volume Semprot

Tinggi tanaman

25 cm.

Volume semprot

100 l/ha

Tinggi tanaman

40 cm.

Volume semprot

230 l/ha

Tinggi tanaman

70 cm.

Volume semprot

540 l/ha

Tinggi tanaman

100 cm.

Volume semprot

750 l/ha

Spraying technique - 2009

Page 56: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Takaran aplikasi pada penyemprotan dinyatakan dalam

dosis dan konsentrasi

Dosis adalah jumlah pestisida yang digunakan untuk

menyemprot satu satuan luas lahan (l/ha)

Konsentrasi adalah jumlah pestisida yang dilarutkan ke

dalam setiap liter air (g/l; ml/l)

Dosis dan konsentrasi terkait erat dengan volume

semprot yang digunakan

Imbangan antara Dosis, Konsentrasi

dan Volume Semprot

Spraying technique - 2009

Page 57: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Dosis = Konsentrasi X Volume Semprot

Konsentrasi =

Volume Semprot =

Konsentrasi

------------------------

Dosis

------------------------

Volume Semprot

Dosis

Imbangan antara Dosis, Konsentrasi

dan Volume Semprot

Spraying technique - 2009

Page 58: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Run off, larutan semprot mengalir keluar bidang sasaran

Pestisida yang menempel pada bidang sasaran

berkurang, sehingga efikasi dapat berkurang

Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi

terlalu rendah, efikasi berkurang

Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi

terlalu tinggi

Pestisida yang terbuang mencemari lingkungan

Pemborosan

Kelemahan Volume Semprot

yang Terlalu Banyak

Spraying technique - 2009

Page 59: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

59

Volume Semprot Terlalu Banyak

Spraying technique - 2009

Page 60: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Bila tidak didukung dengan peralatan yang memadai,

liputan dan distribusi yang dihasilkan kurang baik

Penetrasi ke bawah kanopi daun (distribusi vertikal)

kurang baik sehingga efikasi dapat berkurang

Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi

terlalu rendah

Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi

terlalu tinggi

Kelemahan Volume Semprot

yang Terlalu Sedikit

Spraying technique - 2009

Page 61: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Efek Volume semprot terhadap Distribusi

Volume semprot 200 l/ha

Padi umur > 60 hari

Volume semprot 400 l/ha

Padi umur > 60 hari

Spraying technique - 2009

Page 62: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Kecepatan aplikasi: makin cepat penyemprotan

semakin rendah volume semprot

Lebar gawang: makin lebar lebar gawang

penyemprotan, semakin rendah volume semprot

Flow rate: makin besar flow rate, semakin tinggi volume

semprot

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Volume Semprot

Spraying technique - 2009

Page 63: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

C: Curah (flow rate) -> liter/menit

G: Lebar gawang (swath width) -> meter

V: Volume semprot (spray volume) -> liter/hektar

K: Kecepatan penyemprotan (spraying speed) -> meter/menit

G.V.K 10.000 C

C = ------------ G = -------------

10.000 K.V

10.000 C 10.000 C

V = ------------- K = ------------

G.K G.V

Rumus Kalibrasi

Rumus Kalibrasi

(untuk penyemprotan menyeluruh)

Spraying technique - 2009

Page 64: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Recovery Penyemprotan

(Spray Recovery)

Spraying technique - 2009

Page 65: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Butiran semprot

distribusi

Bidang sasaran

Deposit

Perkiraan kehilangan

Bawang merah (Brebes) : 68%

Kentang (Dieng) : 40%

Cabai (Brebes) : 22%

Hilang sebelum mengenai

bidang sasaran

Hilang setelah mengenai

bidang sasaran

Menguap, drift, jatuh ke tanah

Luruh, percikan, mengalir, tercuci

Kemana Pestisida hilang?

Spraying technique - 2009

Page 66: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Ukuran droplet: kasar roll off; halus drift, menguap

Volume semprot: terlalu banyak run off

Jenis bidang sasaran: daun mengandung lilin & daun

tegak roll off dan run off

Perkembangan tanaman: tanaman kecil droplet jatuh

ke tanah

Agronomi: jarak tanam terlalu lebar droplet jatuh ke

tanah

Cuaca: penguapan, pencucian, drift

Alat semprot: kebocoran, dsb.

Penyebab Kehilangan

Spraying technique - 2009

Page 67: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Pestisida Jatuh Ke Tanah Antar Barisan

Spraying technique - 2009

Page 68: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Pestisida Menetes dari Bidang Sasaran

Spraying technique - 2009

Page 69: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Gunakan ukuran droplet sedang: I & F: 200-400 mikron;

H (pre.em) 400-600 mikron

Gunakan sprayer yang tepat: tidak menggunakan power

sprayer/boom sprayer ketika tanaman masih kecil

Band spraying pada tanaman kecil lebih baik daripada

over all spraying

Jarak nozzle ke tanaman tepat: sprayer punggung: 30-50

cm

Volume semprot tidak berlebihan: tanaman semusim + 600

l; pohon 1000-1500 l/ha (tergantung besarnya pohon)

Perhatikan cuaca: angin, hujan, suhu, kelembaban udara

Saran untuk Mengurangi Kehilangan

Spraying technique - 2009

Page 70: Pdf b4-pengantar teknik penyemprotan

Workshop florikultura 2011

Terima Kasih

Spraying technique - 2009