Download - Patofisiologi Terjadinya Sesak Nafas Pada Pasien Jantung

Transcript

PATOFISIOLOGI TERJADINYA SESAK NAFAS PADA PASIEN JANTUNGGejala penyakit jantung (sumber:wikipedia)1. Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).

2. Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).

3. Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.

4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)

5. pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.MENGATAKAN GEJALA KHAS SAKIT JANTUNG SEBAGAI BERIKUT:1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung5. Merasa seperti sakit maag, padahal sebelumnya tidak pernah menderita gangguan lambungPada sebagian orang, gejalanya bisa mirip dengan masuk angin biasa. Apabila anda mengalami gejala yang mirip seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk hubungi dokter agar segera mendapatkan perawatan medis yang tepat.TIPS MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

1. Pola makan yang sehat Hindari makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Hindari pula makanan dengan kandungan gula tinggi seperti softdrink, misalnya.2. berhenti merokok Di dalam bungkus rokok sudah dijelaskan bahwa Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.3. Hindari stress Saat seseorang stress, tubuh akan mengeluarkan hormon cortisol yang bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku.4. Kurangi berat badan berlebih (obesitas) Obesitas memiliki risiko utama pembesaran atrium jantung kiri. Pembesaran jantung ini nantinya akan meningkatkan detak jantung tidak normal, stroke, dan kematian.5. Olahraga secara teratur Olahraga seperti jalan kaki atau jogging dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.6. Konsumsi antioksidan Antioksidan Penting untuk Cegah Sakit Jantung. Ini bisa diperoleh dari berbagai macam sayuran, buah-buahan, dan minum teh.7. Keturunan Jika anda memiliki kerabat dekat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya mulai sekarang lebih berhati-hati dalam menjaga pola makan dan gaya hidup. Penyakit jantung bukan penyakit keturunan, tetapi bila ada keluarga (ortu, kakek, nenek,saudara, paman, bibi dsb) yang menderita atau pernah menderita penyakit jantung, kamu memiliki faktor resiko untuk mendapatkan penyakit jantung. Jadi, perlu diwaspadai!8. dllCARA MENGATASI PENYAKIT JANTUNG Di dunia ini tidak ada obat yang terlebih baik daripada pencegahan. Jadi, sebisa mungkin kurangi atau hilangkan pola hidup yang kurang sehat. Gaya hidup sehat adalah keharusan apabila anda ingin terhindar dari penyakit ini.Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain: (sumber:wikipedia)1. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72% . Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung.2. Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok.3. Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung.4. Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%5. Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel.

HIPOTENSI POSTURAL (POSTURAL HYPOTENSION)

Pada jenis hipotensi ini, tekanan darah mungkin turun mendadak karena perubahan posisi tubuh, biasanya saat sedang berdiri dari posisi duduk atau dari posisi berbaring. Orang yang mengalami perasaan seperti mau pingsan, pusing dan pandangan kabur setiap kali ia berdiri dari posisi duduk atau dari posisi berbaring, mungkin mengalami hipotensi postural. Biasanya tubuh mengkompensasi penarikan darah ke arah bawah karena gaya grafitasi dengan cara meningkatkan laju detak jantung untuk memastikan distribusi darah ke otak dalam jumlah cukup. Pada hipotensi postural, tekanan darah turun karena jantung tidak memompa cukup darah sehingga terjadi kekurangan oksigen di otak, yang menyebabkan timbulnya gejala rasa pusing bahkan pingsan. Orang lanjut usia biasanya mengalami hipotensi postural, khususnya mereka yang berusia diatas 60 tahun. Namun hipotensi ini juga dapat terjadi pada orang muda, tanpa bahaya tertentu karena sirkulasi darah yang kurang lancar akibat terlalu lama duduk atau jongkok. Dehidrasi, temperatur panas, kehamilan, saat-saat badan capek juga dapat menyebabkan hipotensi postural. Kadangkala obat-obat yang ditelan untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi) seperti beta blocker dan diuretic juga dapat menjadi salah satu penyebab hipotensi

PERUBAHAN TEKANAN DARAH1.PengertianTekanan darah adalah daya dorong darah keseluruh dinding pembuluh darah pada permukaan yang tertutup. Tekanan darah timbul dari adanya tekanan arteri yaitu tekanan yang terjadi pada dinding arteri (Aris, 2009).Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan permukaan darah (Widyastuti, 2003).Tekanan darah sering disebut sebagai kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi seperti pompa, sehingga darah dapat terus mengalir dalam pembuluh darah (Potter, 2009).Tekanan darah tinggi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatam tekanan darah (Dewi dan Familia, 2010).2.Fisiologi Tekanan DarahTekanan darah menggambarkan intoleransi dari curah jantung, tahanan vaskuler, volume darah, viskositas darah dan elastisitas arteri.a.Curah jantungCurah jantung seseorang adalah volume darah yang dipompa jantung selama 1 menit. Apabila volume darah meningkat dalam spasium tertutup seperti pembuluh darah, maka tekanan dalam spasium tersebut akan meningkat. Curah jantung dapat meningkat karena akibat dari peningkatan frekuensi atau peningkatan volume darah. Perubahan frekuensi jantung dapat terjadi lebih cepat dari pada perubahan kontraksi otot atau volume darah. Peningkatan frekuensi jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah.

b.Tahanan periferTahanan pembuluh darah perifer adalah tahanan terhadap aliran darah yang ditentukan oleh tonus otot vaskular dan diameter pembuluh darah. Sehingga semakin kecil lumen pembuluh darah, maka semakin besar tahanan vaskular terhadap aliran darah. c.Volume darahVolume sirkulasi darah dalam system vaskular dapat mempengaruhi tekanan darah. Apabila volume darah meningkat, maka tekanan pada dinding arteri akan menjadi lebih besar, dan apabila volume darah pada saat bersirkulasi menurun maka tekanan darahnya juga akan menurun. d.ViskositasKekentalan atau viskositas darah dapat mempengaruhi kemudahan aliran darah melewati pembuluh darah yang kecil. Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah menentukan viskositas dalam darah. Apabila hematokrit meningkat dan aliran darah lambat, maka tekanan darah arteri naik. Sehingga jantung harus berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah melewati sistem sirkulasi.e.Elastisitas Dinding darah arteri normalnya elastis dan mudah berdistensi. Apabila tekanan dalam arteri meningkat, maka diameter dinding pembuluh darah juga meningkat untuk mengakomodasi perubahan tekanan. Kemampuan distensi arteri mencegah pelebaran fluktuasi tekanan darah. Menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih besar pada aliran darah. Sehingga apabila ventrikel kiri mengejeksi volume sekuncupnya maka pembuluh darah tidak lagi memberi tekanan. Sehingga volume darah melewati dinding arteri dan tekanan sistemik meningkat.

3.Klasifikasi Tekanan DarahTekanan darah di klasifikasikan menjadi dua yaitu: a.Tekanan darah sistolik adalah : tingginya tekanan arteri yang berhubungan dengan kontraksi jantung (denyut jantung) yang merupakan tekanan maksimum arteri. b.Tekanan darah diastolik adalah : tekanan arteri jantung yang berada dalam keadaan relaksasi diantara dua denyutan. Tekanan diastolik merupakan tekanan minimum arteri yang diperoleh dari hasil pemeriksaan tekanan darah, sebagai tekanan bawah yang nilainya lebih kecil (Hull, 2001).4.Penyebab Peningkatan dan Penurunan Tekanan DarahMenurut Dewi dan Familia (2010) meningkatnya tekanan darah di dalam arteri dipengaruhi beberapa hal. Dibawah ini adalah hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan darah : a)Penyakit Ginjal1)Stenosis arteri renalis disebabkan oleh penyempitan arteri renalis yang menyebabkan penurunan tekanan perfusi, peningkatan tekanan darah, dan penurunan ukuran ginjal.2)Pielonefritis adalah bakteri pada salah satu atau kedua ginjal.3)Glomerulonefritis merupakan penyebab penyakit gagal ginjal yang disebabkan adanya kelainan pada glomerulus ginjal.b)Kelainan Hormonal1)Hiperaldosteronisme merupakan salah satu keadaan kelebihan yang mempengaruhi kadar natrium, kalium,bikarbonat, dan klorida dalam darah yang menyebabkan tekanan darah tinggi, kelemahan dan terkadang menyebabkan kelumpuhan periodik.2)Feokromositoma merupakan suatu tumor yang berasal dari sel-sel kromafin kelenjar adrenal. Feokromositoma dapat menyebabkan pembentukan katekolamin yang berlebihan. Katekotamin merupakan hormon yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan gejala lainnya.c)Obat-obatan 1)Kontrasepsi hormonal dimanfaatkan untuk mengatur kehamilan. Penelitian menunjukan bahwa pemakaian kontrasepsi hormonal meningkatkan tromboemboli dan gangguan pembuluh darah otak. Tekanan darah tinggi dapat terjadi pada 5% pemakaian kontrasepsi hormonal. Tekanan darah akan meningkat secara bertahap dan bersifat tidak menetap. Jika tekanan darah tinggi menetap setelah penggunaan kontrasepsi hormonal dihentikan, maka telah terjadi perubahan permanen pada pembuluh darah akibat aterosklerosis. Baziard (2002) menambahkan bahwa wanita yang memakai kontrasepsi hormonal terjadi peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik terutama pada 2 tahun pertama penggunaannya. Tidak pernah ditemukan terjadi peningkatan yang patologik, karena jika pemakaian kontrasepsi di hentikan, biasanya tekanan darah akan kembali normal.2)Kortikosteroid adalah hormon yang diproduksi oleh kortek adrenal. Hormon ini dapat mempengaruhi volume tekanan darah, kadar gula darah, otot, dan resistensi tubuh.d)Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya.e)Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga dapat menggembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu, darah pada setiap denyut jantung dipaksa melewati pembuluh yang sempit daripada biasanya sehingga menyebabkan naiknya tekanan darah.f)Bertambahnya cairan dalam sirkulasi dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat.Penurunan tekanan darah dalam arteri dapat terjadi melalui beberapa cara sebagai berikut:a)Aktivitas memompa jantung berkurang.b)Arteri mengalami pelebaran.c)Banyak cairan keluar dari sirkulasi.5.Faktor resiko yang dapat memicu terjadi peningkatan tekanan daraha)Faktor genetik Faktor genetik disini merupakan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor genetik ini memainkan peranan penting dalam tekanan darah tinggi primer. Penelitian yang berkembang tengah memfokuskan pada faktor genetik yang mempengaruhi sistem rennin-angiostensin-aldosteron. Sistem inilah yang membantu dalam pengaturan tekanan darah dengan mengontrol keseimbangan garam dan keluwesan dari arteri. Faktor-faktor tersebut meliputi beberapa hal seperti dibawah ini :1)Faktor Usia Tekanan darah tinggi umumnya berkembang di usia antara 35-55 tahun. Semakin tua usia seseorang, maka pengaturan metabolisme zat kapurnya (kalsium) terganggu. Hal ini menyebabkan banyak zat kapur yang beredar bersama aliran darah. Akibatnya, darah menjadi lebih padat dan tekanan darah pun meningkat.2)Faktor KeturunanPada 70-80% kasus tekanan darah tinggi esensial, terdapat riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga. Jika kedua orangtua menderita tekanan darah tinggi, maka dugaan tekanan darah tinggi esensial lebih besar. Kasus tekanan darah tinggi juga banyak ditemukan pada kembar monozigot apabila salah satunya menderita tekanan darah tinggi. Ini menunjukan bahwa faktor resiko genetik berperan dalam kemunculan penyakit tekanan darah tinggi.3)Etnis Tekanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada orang yang berkulit hitam daripada orang berkulit putih. Penyebabnya secara pasti belum diketahui, tetapi pada orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensivitas terhadap vasopresin lebih besar.4)Jenis KelaminPada umumnya risiko tekanan darah tinggi pada pria lebih tinggi dari wanita. Namun, pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden pada wanita meningkat. Ini berkaitan dengan masa premenopause yang dialami perempuan yang mengakibatkan tekanan darah cenderung naik. b)Faktor LingkunganFaktor lingkungan dapat meningkatkan resiko penyakit tekanan darah tinggi. Faktor lingkungan di sini meliputi faktor-faktor yang dapat di modifikasi. Dengan demikian, suatu perubahan gaya hidup dan lingkungan dimungkinkan dapat menurunkan potensi terkena tekanan darah tinggi. Faktor lingkungan tersebut antara lain :1)Stres dan beban mentalHubungan antara stress dan tekanan darah tinggi diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan aktivitas saraf simpatis akan meningkatan tekanan darah secara tidak menentu. Jika stress terjadi terus-menerus, maka akan mengakibatkan tekanan darah yang menetap tinggi. 2)Konsumsi makanan berlebihan Kadar lemak total dalam tubuh maksimum adalah 150 mg/dl. Kandungan lemak baik (HDL) optimum adalah 45mg/dl. Sementara kandungan LDL maksimum 130mg/dl. Konsumsi makanan berlebih dapat menyebabkan kegemukan. Kegemukan adalah ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dengan kebutuhan energi yang disimpan dalam bentuk lemak (jaringan subkutan tiari usus, organ vital jantung, paru, dan hati). Hal ini menyebabkan jaringan lemak tidak aktif sehingga beban kerja jantung meningkat. Selain itu, kegemukan juga didefinisikan sebagai kelebihan berat badan. Biasanya kelebihan tersebut sebesar 20% atau lebih dari berat badan ideal. Pada orang yang menderita kegemukan organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat. Akibat dari kegemukan, para penderita cenderung menderita penyakit kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, dan diabetes mellitus. 3)Kebiasaan Minum KopiTekanan darah tinggi dapat dipicu pula oleh kebiasaan minum kopi. Kopi mengandung kafein. Kafein dalam kopi dapat memacu kerja jantung dalam memompa darah. Peningkatan tekanan dari jantung diteruskan pada arteri sehingga tekanan darah meningkat.PERUBAHAN DENYUT NADI TERHADAP AKTIVITAS OLAHRAGASelama aktivitas fisik yang kita lakukan maka akan terjadi perubahan denyut nadi sebagai respon untuk mengangkut O2 ke otot yang sedang beraktivitas. Naik turun tangga diperkirakan sama dengan olahraga dengan berjalan kaki yang dapat meningkatkan denyut nadi dan membakar kalori.Jantung merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah ke seluruh tubuh yangberfungsi untuk mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot beraktivitas.Hal ini dilakukan dengan pengaturan lokal aliran darah terhadap kebutuhan jaringan1. Sifat jantung pada beberapa hal seperti otot rangka, walaupun terdapat sistem otonom jantung dengan mekanisme regulasi2.Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran darahnya1. Hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh.Perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk physical fitness test, dimana perubahan-perubahan yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukkan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistem ini, misalnya pada olahragawan tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada denyut jantung karena terjadi efisiensi kerja jantung oleh miokardium sehingga terjadi perlambatan denyut jantung dengan peningkatanstroke volume3.Aktivitas naik turun tangga merupakan salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung. Aktivitas ini akan meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah yang juga bersifat membakar kalori.Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam ventrikel kiri meningkat, dengan tanda dan gejala:1. Perasaan badan lemah2. Cepatl lelah3. Berdebar-debar4. Sesak nafas5. Batuk Anoreksia6. Keringat dingin7. Takhikardia8. Dispnea9. Paroxysmal nocturnal dyspnea10. Ronki basah paru dibagian basal11. Bunyi jantung IIIGagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri, dengan tanda dan gejala:1. Edema tumit dan tungkai bawah2. Hati membesar, lunak dan nyeri tekan3. Bendungan pada vena perifer (jugularis)4. Gangguan gastrointestinal (perut kembung, anoreksia dan nausea) dan asites.5. Berat badan bertambah6. Penambahan cairan badan7. Kaki bengkak (edema tungkai)8. Perut membuncit9. Perasaan tidak enak pada epigastrium.10. Edema kaki11. Asites12. Vena jugularis yang terbendung13. Hepatomegali