Download - PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

Transcript
Page 1: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI

AGEN RESOLUSI KONFLIK KEAGAMAAN

(Studi Kasus Pada Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan Di Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh :

Muhammad Eddy Prasetyono

NIM. 11540006

PRODI STUDI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

ii

Page 3: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

iii

Page 4: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

iv

Page 5: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

v

HALAMAN MOTTO

Life is our choice

(Hidup adalah pilihan kita)

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah

Karena Allah, Tuhan seluruh alam.

Dan bahwasanya seorang manusia tiada

memperoleh selain apa yang telah diusahakanya .

Dan bahwasanya usahanya itu kelak

akan diperlihatkan (kepadanya). An-Najm 39-40

Page 6: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah, Skripsi ini saya

Persembahkan untuk :

Kedua Orang Tua : Sutarno, S.Pd. SD dan Mutiara, serta Adikku

Muhammad Ocky Setiadi.

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

Page 7: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah swt Tuhan

Semesta Alam Yang Telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta

Slam kepada Nabi Muhammad saw atas segala suri tauladannya kepada kita

semua, yang kita nanti-nantikan syafaatnya kelak. Dengan usaha, dan ridha-Nya,

serta tak lupa pula doa dari kedua orang tua, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari akan adanya kekurangan

dan keterbatasan dalam penelitian dan penulisan. Oleh karena itu, dengan penuh

harap, pintu bagi kritikan dan saran yang membangun dibuka seluas-luasnya

untuk kebaikan di masa yang akan datang. Karya ini tentu tidak dapat terwujud

tanpa adanya bantuan dari orang-orang hebat di sekitar penulis. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs KH Yudian Wahyudi Phdselaku Rektor Univesitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Bapak Dr. Alim Roswantoro, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

dan Pemikiran Islam Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Ibu Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Sosiologi Agama

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Univesitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Page 8: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

viii

4. Bapak Dr. Moh. Soehadha, S.Sos.,M.Hum. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran demi

selesainya penyusunan karya ilmiah ini dengan baik.

5. Bapak Dr. Muhammad Amin, Lc,MA, selaku Dosen Penasehat Akademik.

6. Bapak Dr. Masroer, S. Ag. M.Si. dan Ibu Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag.,

M.A., selaku Dosen penguji sidang skripsi/munaqosyah.

7. Seluruh Jajaran civitas Akademika fakultas Ushuludin dan Pemikiran

Islam, baik dosen, pegawai TU, office boy, dan satpam yang telah

memberikan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan selama

masa perkuliahan

8. Bapak Sutarno dan Ibu Mutiara selaku “guru kehidupan” yang senantiasa

sabar dalam memberikan arahan dan mendidik hingga sampai saat ini

kepada penulis, serta memberikan ketulusan do’a dan motovasi penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Adikku M.Ocky Setiadi dan keluarga besar penulis yang selalu

memberidukungan semangat dalam memberikan harapan hingga mampu

menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-Teman seperjuangan Sosiologi Agama angkatan 2011 yang telah

berjuang dalam ruang dialektika bersama-bersama.

11. Teman-teman HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

(Hanif Irwansyah, Regenovia C.T, Rohman, Fian Israhmat, Dawam

Praktiknyo, Ajib Pudin, Mushab Dimiaty, Zulkifli, Risky, Ela dkk). Yang

Page 9: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

ix

telah memberikan ruang kekeluargaan dan pembelajaran serta motivasi

kepada penulis.

12. Teman-teman sedaerah (Kamrol Effendi, Stpanus Tri Joko, Fornestor

Mindaw, dkk) yang telah memberikan ruang bantuan Informasi dalam

PSBDK-Sekalimantan.

13. Teman-teman Ikatan Pelajar Mahasiswa Seruyan yang telah menjadikan

pengobat rindu atas kerinduan terhadap kearifan lokal daerah kelahiran.

14. Teman-teman kos Gapura Naga yang selalu memberi kearifan akan

kebersamaan anak-anak rantau berbeda daerah (Dedi, Arif, Tope, Wildan,

Iful, Kristo, Rian dkk) serta inspirasi-inspirasinya dan memberikan

dukungan semangat motivasi pada penulis.

Akhirnya dengan bangga penulis mempersembahkan skripsi ini kepada pihak-

pihak yang telah banyak membantu dalam wujud apapun. Semoga kebaikab dan

keikhlasan selalu menyertai kita semua. Besar harapan penulis, bahwa skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 19 September 2016

Page 10: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

x

ABSTRAKSI

Dewasa ini konflik antar golongan dalam masyarakat semakin banyak terjadi dan berpotensi terulang di masa yang akan datang. Salah satu daerah yang rawan konflik adalah Kalimantan. Meskipun Islam sudah lama memiliki pengaruh di tanah Kalimantan, namun bukan berarti proses budaya Dayak telah mengalami proses akulturasi ataupun asimilasi yang baik. Populasi muslim di Kalimantan sejak zaman dulu hanya bertempat tinggal di kawasan pusat ekonomi. Sedangkan kaum Dayak memilih untuk membuka lahan baru di tengah hutan Kalimantan dan melahirkan serta mengembangkan budayanya di sana. Perbedaan tersebut tidak mengahalangi partisipan muslim untuk turut memeriahkan acara kedaerahan, namun beberapa golongan Dayak masih sering terlibat konflik dengan golongan muslim.

Salah satu kasus yang terjadi, pada pertengahan 2012 bahwa telah terjadi konflik antara pemuda Dayak dengan pemuda muslim di Kalimantan Barat yang dipicu oleh spanduk penolakan terhadap salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam yang diyakini mengganggu ketenteraman wilayah Pontianak, dibentangkan di depan asrama. Salah satu dampak dari konflik tersebut yang paling terasa tidak semata berupa kerugian materi, akan tetapi termasuk kerugian mental masyarakat yang terlibat konflik. Melihat fenomena tersebut, penulis tergugah untuk melakukan penelitian tentang Partisipasi Mahasiswa Muslim sebagai Agen Resolusi Konflik Keagamaan (Studi Kasus Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan Yogyakarta). Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi mahasiswa dalam menanggapi konflik keagamaan yang terjadi di Kalimantan dan bagaimana pengaruh partisipasi mahasiswa muslim terhadap resolusi konflik keagamaan daerah.

Lahirnya stereotype dari golongan luar menjadi ciri umum yang tersebar merata di semua tingkat generasi. Bahkan termasuk generasi muda yang merantau seperti mahasiswa. Seringkali antar mahasiswa dalam satu daerah terlibat konflik bermotif yang dilatarbelakangi seperti pengkleman antar suku, ras ataupun golongan tertentu. Berbagai macam proses resolusi konflik pernah dilakukan seperti model negosiasi ataupun mediasi politik antar golongan berkonflik. Beruntung bagi mahasiswa Kalimantan telah terdapat forum yang mampu mempertemukan berbagai macam golongan sedaerah asal, yaitu Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan (PSBDK).

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian lapangan (field research), karena data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Teknik observasi yang digunakan adalah observasi partisipan pasif, yakni peneliti datang, melihat, dan memperhatikan kegiatan yang dilakukan serta yang terjadi pada informan dalam waktu tertentu tetapi tidak turut serta sebagai partisipan dalam kegiatan tersebut. Sedangkan teknik wawancara menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur. Wawancara menggunakan tiga cara yaitu pencatatan langsung, pencatatan dari ingatan, dan merekam (recording). Selain itu juga diperkuat dengan menggunakan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik data analisis deskriptif dengan pendekatan sosiologis di dalamnya. Teori yang digunakan sebagai landasan analisis adalah kombinasi antara teori konflik, resolusi konflik, dan partisipasi sosial dengan focus subjek pada salah satu golongan yaitu mahasiswa muslim asal Kalimantan.

Bentuk partisipasi mahasiswa sebagai resolusi konflik keagamaan daerah adalah dengan menggunakan pola- pola pengembangan partisipasi dalam kegiatan pelestarian kebudayaan lokal melalui PSBDK. Cara yang ditempuh oleh PSBDK seperti pengkolaborasian antara budaya tradisional Dayak dengan kebudayaan dari luar Dayak. Berkat partisipasi dari mahasiswa muslim, tingkat interaksi dengan budaya luar menjadi pembelajaran penting bagi mahasiswa muslim maupun merekatkan kembali prinsip saling menghargai antar golongan, agama, atau etnik dalam kehidupan sosial yang nyata. Hal tersebut sangatlah penting untuk mengembalikan Kalimantan sebagai tempat nyaman dan bebas konflik SARA.

Page 11: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iii

SURAT PENGESAHAN ............................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah dan Tujuan ....................................................... 6

C. Kegunaan Penelitan ........................................................................ 7

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8

E. Kerangka Teori............................................................................... 11

1. Partisipasi ................................................................................. 12

2. Teori Konflik dan Resolusi Konflik ......................................... 13

F. Metodologi Penelitian .................................................................... 30

1. Jenis Penelitian ......................................................................... 30

2. Sumber Data ............................................................................. 31

3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 31

a. Observasi ............................................................................ 32

b. Wawancara ......................................................................... 32

c. Dokumentasi ...................................................................... 34

d. Teknik Pengolahan Data .................................................... 34

e. Pendekatan Sosiologis ........................................................ 34

G. Sistematika Pembahasan ................................................................ 35

Page 12: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

xii

BAB II KONFLIK KEAGAMAAN DI KALIMANTAN ......................... 37

A. Kalimantan Pra-Konflik ................................................................. 37

B. Konflik Keagamaan di Kalimantan ................................................ 43

C. Kalimantan Pasca-Konflik ............................................................. 48

BAB III PESTA SENI BUDAYA DAYAK KALIMANTAN .................... 50

A. Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan ........................................... 50

1. Latar Belakang ........................................................................ 50

2. Penyelenggaraan PSBDK dari I-XII ....................................... 53

3. Agenda Rutin........................................................................... 56

4. Prestasi yang Pernah Tercapai................................................. 57

5. Peserta Kegiatan ...................................................................... 59

6. Standar Umum Pelaksanaan Kegiatan .................................... 61

BAB IV PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM DAN PSBDK

SEBAGAI MEDIA RESOLUSI KONFLIK ............................... 63

A. Partisipasi Mahasiswa Muslim ...................................................... 63

B. PSBDK Sebagai Media Resolusi Konflik ..................................... 73

C. Dampak Partisipasi Mahasiswa Muslim ....................................... 77

1. Faktor Pendukung ................................................................... 73

2. Faktor Penghambat .................................................................. 74

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 76

A. Kesimpulan.................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 82

CURICULUM VITAE ................................................................................... 89

Page 13: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I : Luas Wilayah Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

(RT/RW/P) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2003 ............ 39

Tabel II : Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir Provinsi

Kalimantan Tengah 2012-2014 ................................................ 41

Tabel III : Data Penduduk Berdasarkan Etnis Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2003 ............................................................................... 42

Page 14: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan ragam budaya

dan tradisi. Setiap provinsi memiliki ciri khas yang berbeda, akan tetapi

terangkum dalam satu kesatuan dengan semboyan negara Bhineka Tunggal

Ika, yang artinya walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua.

Keanekaragaman ini menjadi ciri khas bangsa yang patut dilestarikan dan hal

tersebut terdapat pada penjelasaan pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945, yang

merumuskan bahwa kebudayaan timbul sebagai buah usaha budi rakyat

Indonesia seluruhnya.1

Kebudayaan lama dan otentik di segenap penjuru nusantara tidak lain

merupakan puncak kebudayaan dan kejayaan peradaban bangsa di masa lalu.

Untuk mewarisi hal tersebut, maka diperlukan upaya-upaya sehingga

kebudayaan yang dimaksud tetap terarah pada proses kemajuan dan terhindar

dari proses stagnan dan kemunduran. Terutama dalam peranannya

menghadapi budaya, pengetahuan, serta nilai-nilai lain dari peradaban asing

(baru), atau yang lebih sering dikenal dengan istilah modernisasi. Hal tersebut

1 Jimmy Oentoro , Indonesia Satu, Indonesia Beda, Indonesia Bisa; Membangun

Bhineka Tunggal Ika di Bumi Nusantara,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), hlm. 38-39.

Page 15: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

2

tidak lain merupakan inovasi kebudayaan yang bertujuan semata-mata untuk

mempertinggi derajat bangsa Indonesia di kancah dunia.2

Secara perlahan perkembangan zaman menuntun generasi muda

khususnya pada era baru yang harus dipahami sebagai tantangan kemandirian

tradisi. Untuk itu dibutuhkan suatu daya dan kreativitas di kalangan mudanya

dalam hal berproses, berdaya saing, dan yang terpenting tetap menjaga tradisi

dan identitas budaya tidak tercerabut dari akarnya.

Dalam tulisan yang bertajuk ―Perubahan Sosiokultural‖, Kuntowijoyo

berpendapat, bahwasanya seringkali sistem sosial maupun budaya mengalami

pembaharuan di kalangan muda-terpelajar yang hidup merantau di kota. Hal

ini dikarenakan golongan tersebut terus bersosialisasi dengan entitas-entitas

kebudayaan dominan yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sekaligus

menggeser budaya asal golongan tersebut secara paradigmatis.3

Sebagai bagian dari generasi muda yang merantau, pelajar dan

mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia telah berhasil menghimpun diri

dalam bentuk organisasi berlatar belakang kedaerahan, atau suku dan etnik

tertentu. Tujuannya tidak lain sebagai wadah untuk mengakrabkan diri antar

sesama perantau se-daerah asal, tempat bersosialisasi sekaligus mendalami

nilai-nilai ataupun pengetahuan bersumber dari kebudayaan asal dan

memperkenalkan budaya asal ke tanah rantau melalui ragam media.

2 Jimmy Oentoro , Indonesia Satu,…..,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010),

hlm. 85. 3 Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), hlm.

35.

Page 16: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

3

Bentuk organisasi pun sangatlah beragam. Baik berupa organisasi yang

memiliki keterikatan dengan pemerintah daerah seperti Ikatan Pelajar dan

Mahasiswa Daerah (IKPMD), maupun sejenis paguyuban ataupun sanggar

untuk bidang kesenian tertentu. Kerja-sama dan keterkaitan antar perkumpulan

seringkali terlihat dalam ragam agenda yang dilaksanakan. Keragaman dan

keterkaitan tersebut adalah upaya untuk menghindari dari pandangan

stereotype tentang organisasi daerah yang seringkali dituduh sebagai wadah

pemicu fanatisme kedaerahan, dll.

Salah satunya cerminan keragaman dan keterkaitan tersebut terdapat

pada agenda organisasi pelajar dan mahasiswa yang berasal dari daerah

Kalimantan. Melalui perkumpulan beragam organisasi kedaerahan se-

Kalimantan, budaya Kalimantan diperkenalkan di tanah rantau melalui acara

Pentas Seni Budaya Dayak Kalimantan (PSBDK) atau yang sering disebut

festival Gawai Dayak. Dalam kegiatan ini, berbagai macam kegiatan kesenian

dan kebudayaan dari berbagai wilayah se-Kalimantan ditampilkan di hadapan

khalayak ramai dengan sangat harmonis. Pun ditambah dengan penampilan

produk kesenian dan budaya se-Indonesia yang sangat beragam sebagai tamu

undangannya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi yang sangat baik di kalangan pelajar

dan mahasiswa (terutama kalangan mahasiswa Kalimantan sebagai

penyelenggara) yang berdomisili di Yogyakarta. Hal ini berimplikasi pada

mahasiswa Kalimantan yang ada di Yogyakarta untuk menyelenggarakan

kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan. Tercatat PSBDK telah dilaksanakan

Page 17: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

4

sejak tahun 2002 hingga 2015 lalu dan pada 3 tahun belakangan ini, telah

diikuti oleh lebih dari 40 organisasi serta sanggar kebudayaan daerah se-Pulau

Jawa setiap tahunnya.

Diantara para pelajar dan mahasiswa, baik pihak penyelenggara

maupun pengunjung acara tersebut, terdapat sejumlah mahasiswa muslim

yang berasal dari Kalimantan. Menjadi menarik dikarenakan golongan ini

menjadi partisipan aktif dalam kegiatan tersebut. Padahal jika ditilik dari akar

budaya Dayak sendiri, sangatlah bertolak belakang dengan kebudayaan Islam.

Hal ini dikarenakan akar budaya Dayak bukanlah bersumber dari ajaran Islam,

akan tetapi, bersumber dari kepercayaan lokal Dayak, Kaharingan4.

Walaupun Islam sudah lama memiliki pengaruh di tanah Kalimantan,

tidak berarti proses budaya Dayak telah mengalami proses akulturasi ataupun

asimilasi yang baik sebagaimana beberapa daerah di Indonesia. Hal ini

terbukti dengan jumlah populasi muslim di Kalimantan sejak zaman dulu

hanya bertempat tinggal di daerah pusat ekonomi. Sedangkan kaum Dayak,

memilih membuka lahan baru di tengah hutan Kalimantan dan melahirkan

budayanya di sana.5

Kenyataan perbedaan tersebut ternyata tidak menghalangi para

partisipan muslim untuk turut memeriahkan acara daerah tersebut. Sedangkan

ditempat asal, beberapa golongan Dayak masih sering terlibat konflik dengan

golongan muslim.

4 Syamsir Salam, Agama Kaharingan:Akar-akar Budaya Dayak Kalimantan Tengah.

(Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2009), hlm. 15-17. 5 Victor T. King, Kalimantan Tempo Doeloe, terj. The Best of Borneo Travel,

(Depok: Komunitas Bambu, 2013), hlm. 97.

Page 18: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

5

Hal ini tergambarkan dengan jelas pada pertengahan tahun 2012, telah

terjadi konflik antara pemuda dayak dengan golongan muslim di Kalimantan

Barat. Konflik ini bermula ketika sekumpulan mahasiswa dayak di Pontianak

membentangkan spanduk penolakan terhadap salah satu organisasi masyarakat

(ormas) islam di depan asrama mereka. Menurut mereka, keberadaan ormas

tersebut hanya akan mengganggu ketentraman di wilayah Pontianak tersebut6.

Ummat Islam Pontianak, terutama yang menjadi simpatisan ormas

tersebut merasa tersinggung dengan perlakuan para mahasiswa dayak tersebut.

Oleh pimpinannya, telah diserukan untuk melakukan ―jihad‖ melawan pemuda

dayak yang telah diberi label ―kafir‖. Walaupun kedua belah pihak

menyatakan tujuannya untuk menjaga ketentraman, pada kenyataannya, yang

dilakukan tidak lain adalah merusak ketentraman itu sendiri.7

Pada tahun yang sama, secara keseluruhan mahasiswa Kalimantan

menyelenggarakan acara PSBDK ke 10 yang bertempatan di Forum Pelajar

dan Mahasiswa Kabupaten Bangkayang, Yogyakarta. Tanpa menghiraukan

memanasnya konflik yang terjadi di daerah asal, mahasiswa dayak di

Yogyakarta mampu merangkul golongan mahasiswa muslim asal Kalimantan

untuk turut aktif sebagai partisipan acara. Penyelenggaraan PSDBK yang ke

10 saat itu, secara tidak langsung menunjukkan cara menjaga keragaman dan

6 Shoddiq Ramadhan, Sultan Pontianak Pimpin Ummat Islam berhadapan dengan

Dayak Kafir di Kalbar . (http://www.suara-islam.com/read/index/4328/Sultan-Pontianak-Pimpin-Umat-Islam-Berhadapan-dengan-Dayak-Kafir-di-Kalbar), diakses pada tanggal 10/02/2016. Pukul 14:46 WIB.

7 Siraaj Mujahid, Kafir Dayak Menolak FPI, Ummat Muslim Kalbar Mengepung

Asrama Dayak, (http://www.arrahmah.com/read/2012/03/15/18793-kafir-dayak-menolak-fpi-umat-muslim-kalbar-mengepung-asrama-dayak.html) diakses pada tanggal 10/02/2016. Pukul 14:46 WIB.

Page 19: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

6

perbedaan dalam sebuah ikatan sajian kebudayaan yang indah dan minim

konflik.

Dengan keharmonisan antara partisipan golongan mahasiswa dayak

dan muslim asal Kalimantan dalam kegiatan PSBDK tersebut, telah menjadi

contoh proses resolusi konflik antar-etnik maupun agama di daerah asalnya.

Selain itu, adanya PSDBK sebagai wadah dialog antar mahasiswa Kalimantan

semakin berpengaruh bagi para partisipannya, baik dalam tindakan sosial

keagamaan ataupun kebudayaan, maupun sebagai wadah pembentuk resolusi

konflik yang terjadi di daerah asal.

Melihat fenomena diatas penulis tergugah untuk melakukan penelitian

tentang Partisipasi Mahasiswa Muslim Sebagai Agen Resolusi Konflik

Keagamaan (Studi Kasus Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan Yogyakarta).

B. Rumusan Masalah dan Tujuan

Berdasarkan pemaparan umum dan ruang lingkup penelitian untuk

menghindari interpretasi yang berbeda, maka penulis perlu membatasi pokok

permasalahan dalam pembahasan penelitian ini. Adapun batasan penelitian

yang dimaksud penulis adalah Partisipasi Mahasiswa Muslim Sebagai

Resolusi Konflik Keagamaan Daerah (Studi Kasus Pesta Seni Budaya Dayak

Kalimantan Yogyakarta).

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka ada beberapa

yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

Page 20: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

7

1. Bagaimanakah Partisipasi Mahasiswa Dalam Menanggapi Konflik

Keagamaan Yang Terjadi Dikalimantan?

2. Bagaimanakah pengaruh Partisipasi Mahasiswa Muslim dalam Pesta Seni

Budaya Dayak Kalimantan terhadap resolusi konflik keagamaan daerah?

Merujuk pada rumusan masalah penelitian tersebut di atas maka

adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses partisipasi mahasiswa muslim asal Kalimantan

dalam kegiatan Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan di Yogyakarta

2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan Pesta Seni Budaya Dayak

Kalimantan terhadap konflik keagamaan di daerah asal.

C. Manfaat Penelitian

Penulis berharap kiranya hasil penelitian ini dapat memberikan

manfaat semaksimal mungkin, antara lain:

1. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan suatu sumbangan dan informasi

terhadap masyarakat luas mengenai proses perubahan tindakan sosial dan

perubahan budaya, terutama terhadap tindakan sosial agama di kalangan

kaum muda perantau.

2. Manfaat teoritis

Sebagai bahan kajian dalam memahami penelitian ini sehingga dapat

menyumbang dan memperkaya pengetahuan sosiologi terutama dalam

kajian proses perubahan tindakan sosial dan budaya di kalangan generasi

Page 21: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

8

muda perantau. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan

sumbangan terhadap pengayaan khasanah bagi pengembangan

pengetahuan. Terutama dalam proses interaksi antar sosial-budaya di

Indonesia.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk mendapatkan penelitian yang otentik maka penulis melakukan

tinjauan pustaka sebagai pedoman perbandingan untuk penelitian lebih lanjut

dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pertama, skripsi Murniati mahasiswa Fakultas ISIP Universitas

Sebelas Maret Surakarta tahun 2008 berjudul, Partisipasi Masyarakat dalam

Pengembangan Desa Wisata (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Partisipasi

Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Wirun Kecamatan

Mojolaban Kabupaten Sukoharjo). Setelah dilakukan analisis teori partisipasi

dari Roothman, telah dilakukan ketiga tahapan partisipasi yakni pembangunan

lokalitas, perencanaan sosial serta aksi sosial. Walau dari ketiga tahap tersebut

telah dilaksanakan mulai dari sosialisasi, promosi, pembentukan Kelompok

Sadar Wisata, kerjasama dengan hotel-hotel yang ada di Solo, namun di masa

tertentu hasil yang diinginkan tidak dapat tercapai.

Skripsi ini memberi sumbangan penting terhadap konsep partisipasi

yang dimaksud oleh penulis. Baik berupa definisi dan teori partisipasi itu

sendiri, maupun dampak dari pengaplikasiannya di kehidupan sosial

masyarakat. Selain itu, skripsi ini juga memberikan gambaran tentang

Page 22: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

9

tantangan dan peluang yang akan dihadapi penulis ketika membedah problem

masyarakat dalam teori partisipasi itu sendiri.

Kedua, Artikel ilmiah yang ditulis oleh Pujiwiyana dalam Jurnal Seni

dan Budaya berjudul, ―Perubahan Perilaku Masyarakat Ditinjau Dari Sudut

Budaya‖.8 Fokus penelitian ini adalah pola-pola pengembangan pendidikan

kebudayaan Prinsip keanekaragaman (diversity) dan keharusan untuk

mempertahankan hal tersebut. Dari penelitian ini, penulis menemukan

gambaran terkait pentas budaya dalam masyarakat urban (perkotaan) sangat

berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat begitu pun sebaliknya.

Terkadang, dari pentas kebudayaan, dialog antar sub budaya yang terdapat

pada masyarakat bisa diselesaikan dengan baik.

Menurut Pujiwiyana hal ini dikarenakn kebudayaanlah yang

memberikan kepada warga masyarakat (people) rasa memiliki dan identitas,

sehingga pembangunan kebudayaan yang terpenting bagi masyarakat. dengan

cara mengkolaborasikan antara sub budaya, diharapkan mampu

mengantisipasi perubahan perilaku masyarakat.

Satu cara untuk mendorong masyarakat yang sehat adalah mendorong

partisipasi luas dalam aktivitas-aktivitas kebudayaan, sehingga kesenian,

musik, teater, dan tari menjadi sesuatu yang dilakukan dan bukan hanya

ditonton oleh masyarakat. Aktivitas-aktivitas ini sendiri punya potensi untuk

pembangunan masyarakat progresif, karena mempunyai kekuatan untuk

mengilhami, menginformasikan dan menyatukan suatu masyarakat. Maka dari

8 Pujiwiyana, ―Perubahan Perilaku Masyarakat Ditinjau Dari Sudut Budaya‖. Jurnal

Seni dan Budaya vol. 01. No. 01. November 2010. hlm. 23-34.

Page 23: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

10

itu mendorong partisipasi di dalam aktivitas-aktivitas kebudayaan merupakan

bagian penting dari pembangunan masyarakat.

Ketiga, tulisan Juariyah dalam Jurnal Ilmu Komunikasi dengan judul,

―Miskomunikasi Antarbudaya Mahasiswa Pendatang Di Kabupaten Jember‖.9

Dalam penelitian ini digambarkan bahwasanya mahasiswa luar daerah yang

datang ke Jember seringkali mengalami kesulitan dalam proses adaptasi ketika

mereka kos di tempat yang baru dan asing bagi mereka karena perbedaan latar

belakang budaya.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan budaya yang

melatarbelakangi konflik yang terjadi antara para penghuni kos, dan

bagaimana solusi yang ditempuh agar tidak terjadi kesalahpahaman

berkomunikasi akibat perbedaan budaya di kalangan mahasiswa. Cara

menyesuaikan diri mahasiswa pendatang di Kota Jember dilakukan dengan

proses yang relatif lama dan sarat pertentangan. Pertentangan (konflik)

tersebut pada akhirnya menjadi dasar bagi perubahan diwilayah tindakan

sosial, dan nilai-nilai baru yang lahir di Kota Jember sendiri.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesalahpahaman antarbudaya

mahasiswa luar daerah yang terjadi memiliki banyak dampak terhadap tata

nilai sosial yang berlaku. Baik bagi warga Jember maupun mahasiswa

pendatang tersebut.

Karya-karya ilmiah sebelumnya memiliki keterkaitan tertentu dengan

bagian-bagian yang akan diteliti oleh penulis, namun, tidak merata secara

9 Juariyah, ―Miskomunikasi Antarbudaya Mahasiswa Pendatang Di Kabupaten

Jember‖. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 10, Nomor 3, Agustus 2012. hlm. 251-261.

Page 24: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

11

keseluruhan. Hal tersebut mendorong penulis untuk mencermati secara

spesifik mengenai, Dampak Partisipasi Mahasiswa Muslim Kalimantan dalam

Kegiatan Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan Yogyakarta, ditinjau dari

sudut pandang sosiologi dan resolusi konflik.

E. Kerangka Teoritis

1. Partisipasi Sosial

Banyak ahli memberikan pengertian mengenai konsep partisipasi.

Bila dilihat dari asal katanya, kata partisipasi berasal dari kata bahasa

Inggris “participation” yang berarti pengambilan bagian, pengikut-

sertaan.10

Partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat

dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam

bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu,

keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati

hasil-hasil kegiatannya.11

Pengertian tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan

Dedi Supriadi, adalah pembuat keputusan menyarankan kelompok atau

masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat,

barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga berarti bahwa

10 John M. Echos and Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama, 2009) hlm. 419. 11 I Nyoman Sumaryadi, Efektifitas Implementasi Otonomi Daerah, (Jakarta: Citra

Utama, 2007) hlm. 46.

Page 25: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

12

kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka,

membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.12

H.A.R.Tilaar mengungkapkan partisipasi adalah sebagai wujud dari

keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi

dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawah (bottom-

up) dengan mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan dan

pembangunan masyarakatnya.13

Menurut Sundariningrum partisipasi diklasifikasikan menjadi 2

(dua) berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu :

a. Partisipasi Langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu

dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang

dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan,

mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap

ucapannya.

b. Partisipasi tidak langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak

partisipasinya.14 Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat

disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan suatu individu atau

kelompok dalam pencapaian tujuan dan adanya pembagian

12 Fasli Jalal dan Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi

Daerah, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2001), hlm. 201-202. 13 H.A.R Tilaar, Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional

dalam Pusaran Kekuasaan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) hlm. 287. 14 Sundariningrum, Partisipasi Masyarakat, (Yogyakarta: Pelajar Yogyakarta, 2001),

hlm. 34-36.

Page 26: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

13

kewenangan atau tanggung jawab bersama. Dalam keseharian, teori

partisipasi lebih banyak digunakan untuk urusan pendidikan komunal

dan kegiatan publik lainnya.

2. Teori Konflik dan Resolusi Konflik

a. Pengertian Konflik

Konflik secara etimologi berasal dari bahasa Latin configure,

yang berarti saling memukul. Konflik menurut Antonius merupakan

suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi,

menghambat, atau mengganggu pihak lain dimana hal ini dapat terjadi

antar kelompok masyarakat ataupun dalam hubungan antar pribadi.15

Konflik merupakan elemen yang turut membangun

perkembangan masyarakat. Banyak diantara para sosiolog

mendefinisikan konflik sebagai proses pertentangan yang

diekspresikan di antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung

mengenai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi

konflik yang menghasilkan keluaran konflik.16

Secara sosiologis, konflik lahir karena adanya perbedaan-

perbedaan yang tidak atau belum dapat diterima oleh satu individu

dengan individu lain atauantara suatu kelompok dengan kelompok

tertentu. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan antara individu-

individu (ciri-ciri badaniah), perbedaan unsur-unsur kebudayaan,

15 Antonius, dkk. Empowerment, stress, dan konflik. (Jakarta: Ghalian Indonesia,

2002) hlm. 175 16 Den G. Pruit dan Jeffry Z. Rubbin, Teori konflik Sosial, (cet. III; Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 4-6.

Page 27: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

14

emosi, perubahan sosial yang terlalu cepat, perbedaan pola-pola

perilaku, dan perbedaan kepentingan.17

Konflik pada hakikatnya terbagi atas dua jenis yaitu:

1) konflik vertikal atau konflik antara kelas atas (penguasa) dan kelas

bawah (yang dikuasai).

2) konflik horizontal atau konflik yang terjadi di antara kelas yang

sama.

Coser membedakan konflik menjadi dua tipologi, yakni

konflik realistis dan konflik non-realistis yaitu:

1) Konflik realistis adalah konflik yang berasal dari kekecewaan

terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan

dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan, dan

yang ditujukan pada objek yang dianggap mengecewakan.

2) Konflik non-realistis konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan

saingan yang antagonistik,tetapi dari kebutuhan untuk meredakan

ketegangan, paling tidak dari satu pihak.

Pemahaman konflik dengan menggunakan kerangka teori

hakikat konflik dan tipologi konflik dapat menjadi dasar dalam

memberikan kerangka penyelesaian konflik.

Menurut pandangan Burton dalam Kolopaking, menyebutkan

bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan dalam tiga bentuk sebagai

berikut:

17 Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2007) , hlm. 75-76.

Page 28: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

15

1) By Alternative Dispute Resolution

Melalui manajemen untuk menemukan alternative jalan keluar

sebuah perselisihan agar dapat menampung atau membatasi

konflik. Keberadaan konflik dalam masyarakat perlu dimanajemen

dengan baik, sehingga tidak melebar kepada konflik yang lainnya.

Salah satu strategi dalam pemecahannya adalah mencari alternatif

solusi terhadap keberadaan konflik.

2) Settlement

Penyelesaian konflik dengan menggunakan proses yang bersandar

pada wewenang dan hukum yang dapat dipaksakan oleh kelompok

elit. Pertikaian dalam masyarakat sebagai sekelompok orang yang

dikuasai dan menguasai menjadi bagian terpenting dari penguasa

untuk melerai terjadinya konflik. Penguasa sebagai yang

menguasai mempunyai peran penting dalam penyelesaian konflik

yang berada didaearah kekuasaannya. Penyelesaian konflik seperti

ini membutuhkan konsep pemikiran dari para elit penguasa dalam

pemecahannya, sehingga keberadaan penguasa menjadi sentralistik

dengan memberikan solusi-solusi alternatif terhadap konflik yang

ada.

3) Resolusi Konflik

Sumber konflik menjadi pertimbangan-pertimbangan dalam

penyelesaian dengan analisis rasioanl empiris dalam

pengelolaannya, pertimbangan pertimbangan itu melihat dari

Page 29: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

16

individu dan kelompok masyarakat yang berkonflik, misalnya

indentitas, kelompok, pengakuan, dan berbagai perubahan untuk

memenuhi kebutuhannya. Resolusi konflik menjadi bagian

terpenting dalam penyelesaian konflik, baik konflik yang skala

besar maupun konflik antar individu sekalipun.18

Konflik merupakan sebuah dogma masyarakat terhadap

struktural fungsional yang semakin luas dengan pelbagai perbedaan

secara substantif dari perubahan dan perkembagan masyarakat.

Keberadaan konflik memberikan ruang kepada seluruh lapisan

masyarakat untuk sadar dan mengerti makna dari bermasyarakat,

terutama dalam konsep masyarakat modern saat ini, situasi konflik

bisa saja terjadi dimana saja, tanpa mengenal ruang dan waktu

sesuai dengan keberadaan perbedaan itu sendiri, baik terhadap

individu dengan individu, atau individu dengan kelompok atau

kelompok dengan kelompok.19

Secara etimologi, konflik (conflict) berasal dari bahasa latin

configere yang berarti saling memukul. Menurut Antonius,konflik

adalah suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat

menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain dimana

18 Lala Mulyowibowo Kolopaking, dkk, ―Jejaring Sosial dan Resolusi Konflik

Masyarakat di Pedesaan (Kasus di Pulau Saparua Provinsi Maluku)‖, Jurnal Pertanian Indonesia, Vol. 12, No. 03, Desember 2007, hlm. 188-203.

19 Andik Wahyun Muqoyyiidin. ―Potret Konflik Bernuansa Agama diIndonesia; Signifikansi Model Resolusi Berbasis Teologi Transformatif‖. Analisis, Volume XII, Nomor 2, Desember Tahun 2012. h. 322.

Page 30: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

17

hal ini dapat terjadi antar kelompok masyarakat ataupun dalam

hubungan antar pribadi.20

Kelahirannya ditimbulkan oleh suatu paradigma yang

melekat dalam masyarakat bahwa eksistensi individu atau

kelompok mempunyai peran lahirnya konflik, terutama dalam

mempertahankan keberadaan kelompok tertentu untuk menguasai

dan menjadikan kelompok lain untuk dikuasai.

Pandangan dalam menyikapai konflik yang berkaitan dengan

perbedaan indentitas menurut sudut pandang kelompok ahli yaitu:

Pertama, pandangan primordialis. Perbedaan-perbedaan genetika

seperti suku, ras, dan agama menjadi sumber utama dari sebuah

gesekan-gesekan antar kelompok genetik yang mempunyai tujuan-

tujuan yang diharapkan dengan kepentingan-kepentingan yang ada

didalamnya, sehingga pada akhirnya terjadi sebuah benturan-

benturan yang tidak dapat dihindarkan dengan keinginan untuk

tetap eksis dalam diri kelompok itu sendiri. Perspektifnya adalah

ketika suatu kelompok merasa dirugikan oleh kelompok lain, maka

hal itu menjadi penentu terjadinya sebuah konflik, beberap kasus

yang terjadi diberbagai daerah yang sampai hari ini masih menjadi

pergulatan antar kelompok yang berkonflik, yang terakhir adalah

kasus syiah di sampang yang menjadi sorotan nasional, bahkan

hingga internasional. Konflik memang tidak melihat secara

20 Antonius, dkk. Empowerment; Stress dan Konflik.2002.Jakarta: Ghalian Indonesia.

Hal. 175.

Page 31: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

18

realistis, bahwa setiap sesuatu yang bertentangan dengan keberadan

lingkungannya yang sudah menjadi nilai-nilai kehidupan.

Kedua, pandangan kaum instrumentalis. Suku, agama dan

identitas lainnya merupakan sebuah media untuk mencapai tujuan

yang diinginkan, secara material maupun non-material, sehingga

segala bentuk keinginan dan tujuan baik individu atau kelompok

dalam hal ini merupakan sebuah keharusan untuk menjadikan

diskursus yang terus dikembangkan dan ditingkatkan sebagai

pemenuhan terhadap capaian yang diharapakan. Oleh karena itu,

ketika kelompok dengan tujuan yang diinginkan, maka gesekan

dari setiap keinginan kelompok itu menjadi sebuah kewajiban yang

harus terus dilakukan. Persinggungannya adalah jika beberapa

kelompok dengan tujuan yang berbeda sesuai dengan capaiannya,

maka konflik tidak dapat terhindarkan jika capaian itu tidak sesuai

dengan harapan, dan menyalahkan kelompok lain sebagai

penghambat dari tujuan kelompoknya.

Ketiga, kaum konstruktivis, yang beranggapan bahwa

identitas kelompok tidak bersifat kaku, etnisitas bagi kelompok ini

dapat diolah hingga membentuk jaringan relasi pergaulan sosial.

Kelompok ini berpandangan bahwa semua kelompok etnis dalalm

suatu masyarakat adalah sebagai konektivitas untuk mencapai

tujuan secara bersama dengan konsep jaringan yang dibangun

dengan system kerjasama yang saling menguntungkan satu sama

Page 32: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

19

lain, serta saling membutuhkan dalam berbagai kegiatan. Sehingga

capaian tujuan dari suatu kelompok akan membantu tujuan dari

kelompok yang lainnya.21

Konflik antara individu menjadi bagian terpenting dalam

ketentraman sosial kemasyarkatan yang rentan terjadi dipelbagai

kalangan masyarakat, terutama dalam strata sosialnya, antar kelas

atas dan kelas bawah. Hal itu dipicu oleh paradigma yang ada,

sehingga perbandingan terhadap status sosial tidak terhindarkan

yakni generalized cultural berupa otoritas dan pengetahuan kelas

atas yang lebih tinggi dan particularized cultural.

Sedangkan konflik peran timbul apabila seseorang harus

memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya.

Konflik peranan timbul, ketika seseorang merasa tertekan dengan

peran yang dimiliknya, dengan persepsi bahwa peran yang

disandangnya tidak sesuai dengan status yang dimilikinya,

sehingga dalam perjalan peran itu menjadi bagian dari konflik yang

menyertainya sebagai konskuensi hirarki dari paradigma yang ada.

Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal.

Konflik dalam satu peran, yaitu suatu konflik yang terjadi karena

seorang individu dalam waktu yang sama harus melakukan peranan

yang berbeda.

21 Ramadhanita Mustika Sari, ―Jaring Pengaman Pencegah Konflik: Kasus

Masyarakat OKU Timur‖, Tesis, (Jakarta: Sekolah Pascasarjana, Universitas Islam Negeri, 2011), h. 21.

Page 33: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

20

Rahayuningiyas dan Sudrajat, dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa pendekatan konflik terhadap stratifikasi

dapat diturunkan menjadi tiga prinsip. Pertama, bahwa orang hidup

dalam dunia subjektif yang dibangun sendiri. Prinsip ini

menunjukkan bahwa kehidupan manusia dalam menentukan arah

hidupnya ditentukan oleh subyektifitas tujuan hidup yang dibangun

melalui perilaku dan tingkah lau serta kebiasaan-kebiasaan yang

memberikan eksistensi untuk melegitimasi bahwa kehidupannya

dibentuk oleh dirinya sendiri, sehingga penguasaan terhadap

kepemilikan yang dimilikinya menjadi keharusan untuk

dipertahankan dengan segala macam konflik yang menghantui

disekitarnya.

Artinya bahwa, stratifikasi sosial dalam prinsip ini

membangun sebuah pola internalisasi sosial kemasyarakatan yang

berkaitan langsung dengan individualisme diri manusia itu sendiri,

orang lain tidak mempunyai hak untuk mengganggunya dengan

cara apapun. Kekuasaan misalnya yang melekat terhadap

pembangunan individu ini, cenderung tidak mengindahkan konsep

interaksi hubungan manusia dengan manusia lainnya. Ketika ada

ketidaknyamanan dengan kepemilikan dirinya, baik yang

diakibatkan oleh diri sendiri atau oleh orang lain, maka konflik

individu tidak dapat dihindari, sehingga penyelesaiannya perlu

Page 34: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

21

diselesaikan secara individu untuk memastikan positif dan

negatifnya suatu konflik.

Kedua, orang lain mempunyai kekuasaan untuk

mempengaruhi atau mengontrol pengalaman subjektif seorang

individu. Kontrol terhadap masyarakat yang lain berpotensi adanya

konflik dari persfektif stratifikasi sosial, dengan paradigma yang

dibangun terhadap urusan orang lain yang mengakibatkan kepada

hal yang negatif ketika seseorang membicarakan orang lain,

dengan latar belakang fitnah yang biasa berkembang di masyarakat

terhadap pembicaraan yang dilakukan membuat orang lain tidak

nyaman, karena fakor yang mempengaruhinya. Hal ini berdampak

adanya konflik diantara individu yang mengontrol kehidupan orang

lain dalam persfektif apapun dan dengan cara apapun.

Ketiga, orang lain sering mencoba mengontrol orang yang

menentang mereka, akibatnya adalah kemungkinan terjadinya

konflik individu. Kebiasaan-kebiasaan sebagai kodrat manusia

yang mempunyai nilai buruk dan baik dalam kehidupannya

menjadi sebuah pertentangan dalam penilaian terhadap orang yang

melakukan pertentangan terhadap kekuasaan yang dibangun oleh

individu. Membicarakan dan mengkritisi penguasa dalam konsep

pemahaman untuk memperbaiki sistemnya, menjadikan sebagai

indikator konflik antara idividu. Hal itu akan kembali kepada niat

dan tatacara bagaimana individu mengelola pola ketidaksepahaman

Page 35: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

22

dalam penerapan interaksinya, sehingga jika konspirasi yang

dibangun adalah untuk mematahkan dan melemahkan individu

yang lain, maka konflik akan berada ditengah-tengahnya sebagai

konskuensi dalam pertentangannya.22

Sepanjang sejarah agama dapat memberi sumbangsih positif

bagi masyarakat dengan memupuk persaudaraan dan semangat

kerjasama antar anggota masyarakat. Namun sisi yang lain, agama

juga dapat sebagai pemicu konflik antar masyarakat beragama.

Hendropuspito mengemukakan bahwa paling tidak ada empat

hal pokok sebagai sumber konflik sosial yang bersumber dari

agama.23 Dengan menggunakan kerangka teori Hendropuspito,

penulis ingin menyoroti konflik antar kelompok di Kalimantan,

dibagi dalam empat hal, yaitu:

a) Perbedaan Doktrin dan Sikap Mental

Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam

bentrokan masing-masing menyadari bahwa justru perbedaan

doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan itu. Perlu

disadari bahwa setiap pihak mempunyai gambaran tentang

ajaran agamanya, membandingkan dengan ajaran agama lawan,

memberikan penilaian atas agama sendiri dan agama lawannya.

Dalam skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai tertinggi

22 Defi Arini Rahayuningtias dan Arief Sudrajat, ―Konflik dan Pola Defiance Warga

Perwira di Komplek Militer”, Jurnal Paradigma, Volume 01,Nomor 03, Tahun 2013, hal. 5-6. 23 Hendropuspito, Sosiologi Agama (Yogyakarta; Kanisius. 1993). Hal 151-168.

Page 36: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

23

selalu diberikan kepada agamanya sendiri dan agama sendiri

selalu dijadikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai

menurut patokan itu.

b) Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama

Tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan ras dan agama

memperlebar jurang permusuhan antar bangsa. Perbedaan suku

dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab

lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antar kelompok

dalam masyarakat.

c) Perbedaan Tingkat Kebudayaan

Agama sebagai bagian dari budaya bangsa manusia. Kenyataan

membuktikan perbedaan budaya berbagai bangsa di dunia tidak

sama. Secara sederhana dapat dibedakan dua kategori budaya

dalam masyarakat, yakni budaya tradisional dan budaya

modern.

d) Masalah Mayoritas da Minoritas Golongan Agama

Fenomena konflik sosial mempunyai aneka penyebab. Tetapi

dalam masyarakat agama pluralitas penyebab terdekat adalah

masalah mayoritas dan minoritas golongan agama. Di berbagai

tempat terjadinya konflik, massa yang mengamuk cenderung

merupakan kelompok mayoritas; sedangkan kelompok yang

ditekan dan mengalami kerugian fisik dan mental adalah

golongan minoritas. Dalam contoh beberapa kasus, golongan

Page 37: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

24

minoritas melakukan konsolidasi kekuatan massa untuk

melawan dominasi golongan mayoritas.

b. Resolusi Konflik

Resolusi konflik memiliki makna yang berbeda- beda menurut

para ahli yang fokus meneliti tentang konflik. Menurut Mindes resolusi

konflik merupakan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan

dengan yang lainnya dan merupakan aspek penting dalam

pembangunan sosial dan moral yang memerlukan keterampilan dan

penilaian untuk bernegoisasi, kompromi serta mengembangkan rasa

keadilan.

Resolusi konflik yang dalam bahasa Inggris adalah conflict

resolution memiliki makna yang berbeda-beda menurut para ahli yang

fokus meneliti tentang konflik. Resolusi dalam Webster Dictionary

menurut Levine adalah (1) tindakan mengurai suatu permasalahan, (2)

pemecahan, (3) penghapusan atau penghilangan permasalahan.

Sedangkan Weitzman & Weitzman mendefinisikan resolusi

konflik sebagai sebuah tindakan pemecahan masalah bersama (solve a

problem together).24 Lain halnya dengan Fisher et al yang menjelaskan

bahwa resolusi konflik adalah usaha menangani sebab-sebab konflik

24 Morton, Deuch dan Peter T. Coleman. 2001. The Handbook of Conflic

Resolution; Theory and Practice. San Fransisco: Jossey-Bass Publisher. Hal 197.

Page 38: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

25

dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama

diantara kelompok-kelompok yang berseteru.25

Resolusi konflik adalah istilah komprehensif yang

mengimplikasikan bahwa sumber konflik yang telah berakar sekalipun

akan diselesaikan.26 Gagasan utama dari konsep ini adalah terciptanya

suatu konsensus di antara pihak-pihak yang berkonflik di mana di

dalamnya terdapat upaya untuk menyeimbangkan kepentingan di

antara pihak-pihak yang berkonflik sehingga tercapai suatu

kesepakatan bersama atau konsensus yang sifatnya saling

menguntungkan. Atau dapat juga dikatakan jika resolusi konflik

merupakan suatu kondisi di mana pihak-pihak yang berperang masuk

ke dalam suatu perjanjian politik yang dapat membantu untuk

menyelesaikan konflik mereka, dan menghentikan segala perilaku

kekerasan satu sama lain.

Di dalam kecenderungan kehidupan sosial yang sulit lepas dari

konflik, resolusi konflik hadir untuk mengarahkan konflik ke arah

kerja sama dan konsensus.. Konsep resolusi konflik tidak mengklaim

bahwa manusia bisa hidup tanpa mengalami persaingan dan konflik,

namun lebih mengajak untuk bersama-sama menuju masa depan di

25 Fisher, Simon et al. 2001. Mengelola Konflik, Keterampilan dan Strategi untuk

Bertindak. Jakarta: The British Council. Hal. 07. 26 Hugh Miall, dkk. Resolusi Damai Konflik Kontemporer: Menyelesaikan,

Mencegah, Mengelola, dan Mengubah Konflik Bersumber Politik, Sosial, Agama dan Ras. Edisi terjemahan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2001), hal. 31.

Page 39: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

26

mana konflik dikelola secara produktif, bukan dengan cara destruktif,

dan melalui kerja sama di manapun itu dimungkinkan.

Dalam konsep resolusi konflik dikenal konsep negosiasi yang

menjadi alat bagi masing-masing individu atau kelompok

menghasilkan suatu kerjasama atau konsensus. Negosiasi didefinisikan

sebagai suatu proses di mana induvidu atau kelompok yang bertikai

mencari cara untuk mengakhiri atau menyelesaikan konflik mereka.

Proses ini biasanya melalui mediasi yang melibatkan intervensi pihak

ketiga.27

Resolusi dihasilkan sebagai strategi untuk menangani konflik

terbuka yang terjadi dengan harapan tidak hanya mencapai suatu

kesepakatan untuk mengakhiri kekerasan tetapi juga diharapkan dapat

menyelesaikan permasalahan yang menjadi penyebab konflik itu.28

Konflik yang hadir di dalam kehidupan sosial tidak lantas

didasari oleh penyebab yang sama. Karakteristik konflik yang timbul

karena adanya perbedaan pandangan dalam memahami suatu

persoalan, perbedaan kepentingan dan penyebabnya yang beraneka

ragam juga menyebabkan keanekaragaman sifat konflik itu sendiri.

Sering kali perbedaan dari sifat-sifat konflik yang terjadi juga

mengahasilkan resolusi yang berbeda, misalnya poin-poin dalam

27 Morgan Brigg. The New Politics of Conflict Resolution - Responding to

Difference, (New York: Palgrave Macmillan, 2008), hal. 1. 28 Hugh Miall, dkk. Resolusi Damai Konflik Kontemporer: Menyelesaikan,

Mencegah, Mengelola, dan Mengubah Konflik Bersumber Politik, Sosial, Agama dan Ras. Edisi terjemahan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 31-32.

Page 40: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

27

kesepakatan pihak yang berkonflik yang disebabkan oleh ketidakadilan

ekonomi dan politik tentu akan memiliki perbedaan substansial dengan

pihak yang berkonflik karena dilatari oleh kebebasan berpendapan atau

akses informasi. Ketika kita kembali mengelaborasi mengenai konsep

dari resolusi konflik, maka dapat dipahami jika konsep itu mengajak

pihak-pihak yang berkonflik masuk ke dalam suatu perjanjian politik

untuk mengejar suatu konsensus dan dapat membantu menyelesaikan

sumber-sumber konflik yang ada.29

Perjanjian politik atau kesepakatan yang berusaha dihasilkan

dibuat melalui suatu forum bersama yang serius dan ditandatangani

oleh masing-masing pihak secara formal. Kesepakatan yang bersifat

politik sangat diperlukan, karena jika mengacu pada pandangan

Clausewitz, konflik atau peperangan adalah juga merupakan suatu

instrumen politik.Ia berpendapat jika politik dan aksi-aksi militer

merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.30

Pandangan ini seolah relevan dengan kondisi konflik

kontemporer, di mana konflik di dalam lingkup negara yang terjadi

sebagian besar terjadi karena dikendalikan oleh motif politik. Sepertin

misalnya gerakan-gerakan separatisme yang muncul di Indonesia

setelah runtuhnya orde Baru.

29 M. Goulding. The United Nations and Conflict in Africa since the Cold War,

(African Affairs, Vol. 98, No. 391, 1999), hal. 155-166. 30 C. Clausewitz. On War, (Princeton: Princeton University Press,1976), hal. 255.

Page 41: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

28

Selain itu, konflik yang terjadi di banyak wilayah Indonesia

sangat termotivasi oleh tujuan-tujuan politik, namun ada suatu

keunikan dari sifatnya di mana konflik yang ada cenderung bersifat

‗politik identitas‘. Yaitu situasi kondisi di mana adanya klaim

kekuasaan oleh kelompok identitas tententu yang menghasilkan

ketidakadilan bagi identitas lainnya. Maka, setelah konflik yang ada

berhasil diidentifikasi sebagai tujuan politik, konsensus menjadi wadah

interaksi aktor-aktor yang berkonflik.

Sejak konflik adalah politik yang miliki tujuan yang hendak

dicapai, maka penyelesaian dengan cara politik pun diperlukan untuk

menjadi bahan resolusi konflik. Asumsinya jika motif politik yang

menjadi dasar masing-masing pihak yang bertikai dapat terpenuhi,

maka konflik yang terjadi dapat terselesaikan.31

Dari pemaparan teori menurut para ahli tersebut maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan resolusi konflik

adalah suatu cara individu untuk menyelesaikan masalah yang sedang

dihadapi dengan individu lain secara sukarela. Resolusi konflik juga

menyarankan penggunaan cara-cara yang lebih demokratis dan

konstruktif untuk menyelesaikan konflik dengan memberikan

kesempatan pada pihak-pihak yang berkonflik untuk memecahkan

masalah mereka oleh mereka sendiri atau dengan melibatkan pihak

31 Anthony Demetriou. 2013. Institutions and Conflict Resolution in Africa, E-

International Relation (online), <h ttp://www.e-ir.info/2013/06/21/institutions-and-conflict-resolution-in-africa/> diakses pada 4 Juli 2016.

Page 42: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

29

ketiga yang bijak, netral dan adil untuk membantu pihak-pihak yang

berkonflik memecahkan masalahnya.

Pada proses resolusi konflik diperlukan beberapa kemampuan

tertentu guna menemukan solusi konflik yang konstruktif . Beberapa

macam kemampuan yang sangat penting dalam menumbuhkan inisiatif

resolusi konflik diantaranya:

1) Kemampuan orientasi

Kemampuan orientasi dalam resolusi konflik meliputi pemahaman

individu tentang konflik dan sikap yang menunjukkan anti

kekerasan, kejujuran, keadilan, toleransi, harga diri.

2) Kemampuan persepsi

Kemampuan persepsi adalah suatu kemampuan seseorang untuk

dapat memahami bahwa tiap individu dengan individu yang

lainnya berbeda, mampu melihat situasi seperti orang lain

melihatnya (empati), dan menunda untuk menyalahkan atau

memberi penilaian sepihak.

3) Kemampuan emosi

Kemampuan emosi dalam resolusi konflik mencakup kemampuan

untuk mengelola berbagai macam emosi, termasuk di dalamnya

rasa marah, takut, frustasi, dan emosi negatif lainnya.

4) Kemampuan komunikasi

Kemampuan komunikasi dalam resolusi konflik meliputi

kemampuan mendengarkan orang lain: memahami lawan bicara;

Page 43: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

30

berbicara dengan 19 bahasa yang mudah dipahami; dan meresume

atau menyusun ulang pernyataan yang bermuatan emosional ke

dalam pernyatan yang netral atau kurang emosional.

5) Kemampuan berfikir kreatif

Kemampuan berfikir kreatif dalam resolusi konflik meliputi

kemampuan memahami masalah untuk memecahkan masalah

dengan berbagi macam alternatif jalan keluar.

6) Kemampuan berfikir kritis

Kemampuan berfikir kritis dalam resolusi konflik, yaitu suatu

kemampuan untuk memprediksi dan menganalisis situasi konflik

yang sedang dialami.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang

atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak

wawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran,

atau persepsinya. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai

keterkaitan dari partisipan.32

Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian lapangan (field

research), karena data yang diperoleh berasal dari hasil wawancara dan

32 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset, 2009), hlm. 94-95.

Page 44: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

31

pengamatan langsung. Pendekatan ini digunakan untuk memahami secara

mendalam bagaimana proses partisipasi dan tindakan sosial subjek /

informan sebagai mahasiswa Kalimantan yang terlibat langsung dalam

kegiatan Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan Yogyakarta. Serta faktor

apa saja yang mendorong dan mempengaruhi terbentuknya tindakan sosial

subjek. Dengan demikian, peneliti mengharapkan dapat melihat dan

memahami proses terbentuknya tindakan sosial subjek tersebut.

2. Sumber Data

a. Sumber data primer, data primer adalah data yang diperoleh peneliti

melalui wawancara. Dalam penelitian ini, sumber data primer adalah

hasil wawancara penulis dengan mahasiswa muslim asal kalimantan

yang menjadi partisipan aktif dalam kegiatan Pesta Seni Budaya

Kalimantan di Yogyakarta.

b. Sumber data sekunder, data sekunder adalah data yang bukan

diusahakan sendiri oleh peneliti. Dalam penelitian ini, sumber data

sekunder adalah skripsi, artikel berita, serta hal-hal lain yang berkaitan

dengan Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan

3. Teknik pengumpulan data

Dalam mendapatkan data yang akurat, bernilai validitas tinggi,

perlu memperhatikan sumber data yang akan diperoleh dan metode

pengumpulan data yang tepat. Sumber data dalam penelitian kualitatif

Page 45: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

32

menurut Lofland terdiri dari sumber data yang berupa kata-kata dan

tindakan yang di peroleh secara langsung.33

a. Teknik Observasi

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek

pengamatan.34

Metode ini dilakukan sebagai bentuk usaha pengumpulan data di

lapangan secara langsung yang dimulai dengan mengidentifikasi

tempat yang hendak diteliti dilanjutkan melakukan proses interaksi

dengan lingkungan sekitar yang diteliti.35

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipan

pasif, yakni peneliti datang, melihat, dan memperhatikan kegiatan yang

dilakukan dan apa yang terjadi pada informan dalam waktu tertentu,

tetapi tidak turut serta sebagai partisipan dalam kegiatan tersebut.

Objek yang diobservasi berupa partisipan serta bentuk kegiatan Pesta

Seni Budaya Dayak Kalimantan di Yogyakarta.

b. Teknik Wawancara

Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan data dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan

33 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Ramaja Kosda Karya,

1989), hlm. 112. 34 Djali dan Pudji Muljono, Pengukuran Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo,

2008), hlm 16. 35 J.R. Faco, Metode Penelitian Kualitatif : Jenis Karakteristik dan Keunggulannya,

(Jakarta: Grasindo, 2010), hlm 112.

Page 46: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

33

informan atau subjek penelitian. Wawancara didefinisikan sebagai

percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua pihak

yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju pertanyaan dan

terwawancara (narasumber) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk

memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema

yang diangkat dalam penelitian atau merupakan proses pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik

yang lain sebelumnya. Dalam melakukan wawancara dilakukan dengan

santai namun serius yang berarti wawancara dilakukan tidak kaku, hal

ini agar peneliti menjaga suasana santai dan responden dapat

menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan.36

Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara semi

terstruktur, dimana jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori

in-dept interview atau wawancara mendalam, yang pelaksanaannya

lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan

dari wawancara semi terstruktur adalah untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka. Dalam melakukan wawancara,

peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

dikemukakan oleh informan.

36 Masri Singarimbuan dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta:

LP3ES, 1985), hlm. 145.

Page 47: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

34

Wawancara dilakukan dengan menggukana tiga cara, yaitu

pencatatan langsung, pencatatan dari ingatan, dan merekam

(recording). Adapun alat bantu yang digunakan untuk merekam

wawancara adalah daftar pertanyaan, voice recorder, buku catatan, dan

kamera yang berfungsi untuk merekam wawancara sehingga

mempermudah peneliti dalam menyusun transkrip wawancara serta

mempermudah dalam menganalisis data.

c. Dokumentasi

Metode ini merupakan metode pengumpulan bukti dan keterangan,

seperti: gambar, koran, dan referensi lainnya. 37

d. Teknik Pengolahan Data

Teknik Pengolahan data ini menggunakan Teknik data analisis

deskriptif. Analisis deskriptif merupakan Teknik analisis data yang

dilakukan dalam rangka mencapai pemahaman terhadap sebuah kajian

yang kompleks, dengan cara memisahkan tiap-tiap bagian dari

keseluruhan fokus yang dikaji.

e. Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologis digunakan untuk melihat bagaimana manusia

berinteraksi dengan dunia sosialnya. Dalam penelitian ini fokus

peneliti adalah dampak kegiatan Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan

di Yogyakarta terhadap tindakan sosial partisipan, dan sumbangannya

terhadap proses resolusi konflik keagamaan daerah asal.

37 Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, offline versi 1.1. freeware 2010.

Page 48: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

35

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memperjelas skripsi ini, maka diperlukan suatu cara penulisan

dan pembahasan yang baik. Hal ini diperlukan untuk menjaga agar penulisan

dari hasil penelitian sesuai dengan apa yang sudah ditentukan. Sistematika

pembahasan dari penelitian ini terdiri dalam empat bab yang tersusun secara

sistematis, yaitu:\

Bab I adalah pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan serta

daftar pustaka sementara. Uraian dalam bab ini ditujukan agar dapat

memberikan gambaran awal tentang peristiwa yang di teliti dan untuk

memberikan kemudahan dalam mempelajari bab-bab selanjutnya.

Bab II adalah mengurai tentang konflik keagamaan yang pernah

terjadi di Kalimantan. Penulis memaparkan beberapa konflik kegamaan yang

pernah terjadi di Kalimantan serta dampak dari konflik tersebut terhadap

masyarakat Kalimantan pada umumnya.

Bab III berkenaan dengan Gambaran Umum, Pesta Seni Budaya

Dayak Kalimantan di Yogyakarta. Meliputi penjelasan terkait latar belakang

kegiatan, sejarah penyelenggaraan acara, bentuk kegiatan, serta prestasi yang

pernah ditorehkan oleh Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan Yogyakarta.

Bab IV merupakan inti dari penelitian ini yaitu pembahasan tentang

Partisipasi Mahasiswa Muslim dalam Pesta Seni Budaya Dayak Kalimantan

Yoyakarta sebagai proses resolusi konflik yang terjadi di daerah asal. Dalam

Page 49: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

36

bab ini juga dijelaskan terkait dampak positive dan negatif serta factor

pendukung dan tantangan bagi Pesta Seni Budaya Dayak sebagai media

resolusi konflik.

Bab V, merupakan bab terakhir atau penutup yang berisi kesimpulan,

saran-saran yang di harapkan dapat menarik dari uraian pada bab sebelumnya

sehingga menjadi hasil penelitian yang penuh makna.

Page 50: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

76

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Sebagai bagian dari generasi muda yang merantau, pelajar dan

mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia telah berhasil menghimpun diri

dalam bentuk organisasi berlatar belakang kedaerahan, atau suku dan etnik

tertentu. Tujuannya tidak lain sebagai wadah untuk mengakrabkan diri antar

sesama perantau se-daerah asal, tempat bersosialisasi sekaligus mendalami

nilai-nilai ataupun pengetahuan bersumber dari kebudayaan asal dan

memperkenalkan budaya asal ke tanah rantau melalui ragam media.

Saat ini, percampuran berbagai keberagaman budaya Dayak tidak

dapat dibendung lagi, salah satu penyebab utamanya adalah perkembangan

arus globalisasi. Pelan tapi pasti identitas suku Dayak semakin terdegradasi.

Sering terjadi konflik antar Suku, Agama, Ras, serta Aliran (SARA) tertentu

di bumi yang dikenal sebagai zamrud khatulistiwa tersebut.

Menanggapi fenomena ini, kami kalangan intelektual muda

Kalimantan yang sedang menimba ilmu di Yogyakarta merasa terpanggil

untuk memperjuangkan identitas suku Dayak yang semakin luntur. Di

Yogyakarta sendiri terdapat banyak komunitas mahasiswa dan pelajar dari

seluruh provinsi di Kalimantan yang sangat peduli akan identitas budaya

Dayak.

Page 51: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

77

Kegiatan pelestarian kebudayaan lokal, sebagaimana PSBDK,

merupakan bagian penting dari solidaritas sosial, dan membantu memberikan

rasa identitas kepada mahasiswa Kalimantan. Maka dari itu, mahasiswa

diharuskan berada dalam kesadaran penuh akan pentingnya hal tersebut, dan

berusaha untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting dari kebudayaan

lokal.

Bila ini tercapai, tradisi kebudayaan lokal dapat menjadi titik fokus

untuk interaksi sosial, pelibatan masyarakat, partisipasi dengan ruang lingkup

yang luas, dan dapat menjadi proses penting di dalam aspek-aspek lain dari

pembangunan daerah asal, seperti pembangunan sosial, ekonomi, dan politik.

Pola-pola pengembangan partisipasi dalam kegiatan kebudayaan

seperti yang terdapat dalam prinsip keanekaragaman (diversity) mengajarkan

kepada mahasiswa sebagai generasi muda bahwa keindahan yang terdapat

dalam sebuah perbedaan adalah sesuatu yang layak dipertahankan. Cara yang

telah ditempuh oleh PSDBK, seperti pengkolaborasian antara budaya

tradisional dayak dengan kebudayaan dari luar dayak, diharapkan mampu

mengantisipasi munculnya konflik akibat pertentangan antar kebudayaan.

Selain itu, pengalaman traumatik yang pernah dialami oleh sebagian

besar generasi muda Kalimantan sebagai potensi lahirnya konflik di masa

yang akan datang bisa terkikis. Terutama ketika mereka terlibat sebagai

partisipan aktif dan berkompetisi secara sehat dalam PSBDK tersebut.

Penggunaan stereotype terhadap orang lain sudah seharusnya dihapus dari

kebiasaan pergaulan. Sehingga potensi interaksi sosial tersebut semakin

Page 52: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

78

berkembang. Titik tekan interaksi sosial-budaya inilah yang menjadi dasar

dari Resolusi konflik berbasis Partisipasi Sosial.

Dengan keharmonisan antara partisipan golongan mahasiswa dayak

dan muslim asal Kalimantan dalam kegiatan PSBDK tersebut, telah menjadi

contoh proses resolusi konflik antar-etnik maupun agama di daerah asalnya.

Selain itu, adanya PSDBK sebagai wadah dialog antar mahasiswa Kalimantan

semakin berpengaruh bagi para partisipannya, baik dalam tindakan sosial

keagamaan ataupun kebudayaan, maupun sebagai wadah pembentuk resolusi

konflik yang terjadi di daerah asal.

Page 53: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

79

DAFTAR PUSTAKA

Oentoro, Jimmy, Indonesia Satu, Indonesia Beda, Indonesia Bisa; Membangun

Bhineka Tunggal Ika di Bumi Nusantara, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2010.

Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.

Salam, Syamsir , Agama Kaharingan:Akar-akar Budaya Dayak Kalimantan

Tengah,Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2009.

T. King, Victor, Kalimantan Tempo Doeloe, terj. The Best of Borneo Travel, Depok: Komunitas Bambu, 2013.

Giddens, Anthony. Bell, Daniel. Force, Michael. etc, Sosiologi; Sejarah dan

Berbagai Pemikirannya, terj. La Sociologie; Histoire et Idees, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2009.

Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel Ilmiah: Panduan Berbasis

Penelitian Kualitatif, Lapangan dan Perpustakaan, Ciputat: Gaung Persada Press, 2007.

Moleong , Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Ramaja Kosda Karya, 1989.

Djali. Muljono, Pudji,. Pengukuran Bidang Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2008.

Faco, J.R., Metode Penelitian Kualitatif : Jenis Karakteristik dan Keunggulannya, Jakarta: Grasindo, 2010.

Singarimbuan, Masri. Effendi, Sofian., Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1985.

Lala Mulyowibowo Kolopaking, dkk, Jejaring Sosial dan Resolusi Konflik

Masyarakat di

Pedesaan (Kasus di Pulau Saparua Provinsi Maluku), Jurnal Pertanian Indonesia, Vol. 12, No. 03, Desember 2007

Muqoyyiidin, Andik Wahyun. Potret Konflik Bernuansa Agama diIndonesia;

Signifikansi Model Resolusi Berbasis Teologi Transformatif. Analisis, Volume XII, Nomor 2, Desember Tahun 2012

Page 54: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

80

Antonius, dkk. Empowerment; Stress dan Konflik..Jakarta: Ghalian Indonesia. 2002

Sari, Ramadhanita Mustika. Jaring Pengaman Pencegah Konflik: Kasus

Masyarakat OKU Timur, Tesis, Jakarta: Sekolah Pascasarjana, Universitas Islam Negeri. 2011

Defi Arini Rahayuningtias dan Arief Sudrajat, Konflik dan Pola Defiance Warga

Perwira di Komplek Militer, Jurnal Paradigma, Volume 01,Nomor 03, Tahun 2013

Hendropuspito, Sosiologi Agama Yogyakarta; Kanisius. 1993

Dhurorudin Mashad, dkk.. Konflik Antarelit Politik Lokal Dalam Pemilihan

Kepala Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Pusat Penelitian Politik LIPI. 2001

Morton, Deuch dan Peter T. Coleman. The Handbook of Conflic Resolution; Theory and Practice. San Fransisco: Jossey-Bass Publisher. 2001.

Fisher, Simon et al. Mengelola Konflik, Keterampilan dan Strategi untuk

Bertindak. Jakarta: The British Council. 2001

Hugh Miall, dkk.. Resolusi Damai Konflik Kontemporer: Menyelesaikan,

Mencegah, Mengelola, dan Mengubah Konflik Bersumber Politik, Sosial,

Agama dan Ras. Edisi terjemahan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2002.

Morgan Brigg. The New Politics of Conflict Resolution - Responding to Difference, New York: Palgrave Macmillan. 2008.

Samsul Ode, Budaya Lokal Sebagai Media Resolusi dan Pengendalian Konflik di

Maluku (Kajian, Tantangan, dan Revitalisasi Budaya Pela). Jurnal Politika. Vol. 06. No. 02, Oktober 2015.

Ismail, Nawari. 2011. Konflik Umat Beragama dan Budaya Lokal. Bandung: Lubuk Agung.

Pustaka Dalam Jaringan (On-Line)

Shoddiq Ramadhan, Sultan Pontianak Pimpin Ummat Islam berhadapan dengan

Dayak Kafir diKalbar. (http://www.suara-islam.com/read/index/4328/Sultan-Pontianak-Pimpin-Umat-Islam-Berhadapan-dengan-Dayak-Kafir-di-Kalbar), diakses pada tanggal 10/02/2016. Pukul 14:46 WIB.

Page 55: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

81

Siraaj Mujahid, Kafir Dayak Menolak FPI, Ummat Muslim Kalbar Mengepung

Asrama Dayak, (http://www.arrahmah.com/read/2012/03/15/18793-kafir-dayak-menolak-fpi-umat-muslim-kalbar-mengepung-asrama-dayak.html) diakses pada tanggal 10/02/2016. Pukul 14:46 WIB

Adi Prasetio, Mencermati Kasus Konflik Etnis di Kalimantan Barat Tantangan

untuk Mempertahankan Perdamaian berkesinambungan.

(https://etnobudaya.net/2007/12/09/mencermati-kasus-konflik-etnis-di-kalimantan-barat-tantangan-untuk-mempertahankan-perdamaian-berkesinambungan/) diakses pada tanggal 22 juli 2016.

Moyang Kasih Dwimerdeka, Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya di

Indonesia. Lih. (https://m.tempo.co/read/news/2015/05/21/078668047/konflik-yang-dipicu-keberagaman-budaya-indonesia) Di akses pada tanggal 22 juli 2016.

Ismoko Widjaya, Diserbu dari Pantai, Korban di Kedua Pihak.lih. (http://nasional.news.viva.co.id/news/read/180128-korban-tewas-bentrok-tarakan-simpang-siur) Di akses pada tanggal 22 juli 2016

Page 56: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 57: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

83

Page 58: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

84

SINOPSIS TARIAN

( IKPM GUMAS )

Judul tarian : PENYANG PANGARASANG BATU PANGIRIK LINGU Penata Tari : IAN K. HERMANSYAH Penata Musik : WAWA APRIYANTO Penata Busana : WAWA APRIYANTO Penari Pemusik

IVANA PERMADANI WAWA APRIYANTO

MAYANG SUSANTI AGUSTRIYANTO

RICO EDI SUSANTO

YULINDA SUDARYANTO

MARYUDI SANDRO OKTHA NITA RAHAYU THERESIA FERA

SINOPSIS TARIAN : Tarian ini menggambarkan kekompakan dalam suatu perjuang bersama demi mencapai tujuan atau meraih suatu keberhasilan di mana penyang pangasang mengandung arti "iman dan imu" yang dilandasi oleh batu pangirik lingu yaitu semanagt atau kegigihan yang kuat, iklas dan pantang mundur.

Page 59: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

85

(IKPM BAR-TIM)

Judul Tarian : DADAS MIAM PAMAI Penata Tari : INEH ANJAI Penata Musik : Utuh Patek S.Ag Penata Busana : DIAN DANGKANG

Penari Pemusik

ELSA KRISTIANI EDI YAKUB KRISMARYAN

RISDA FARIDAH EKA ANUGRAH NO

THERESIA JULIANTI ARIEL RAKHMADAN

PUTRI WUNGE NGINDRA DAVID YOUHANES

YAVESA KARWEHANY RENDY SAWAKO

MARK APRIAN NGINDRA Sinopsis Tarian : Ngasamatan jaya here ine payun gunting esur tutu rume wulau, apen kuruansa langit diang dara sangkuai ulo. Ini aku, ini tugasku yang telah kau turunkan sejak dulu. Akulah keturunanmu yang mampu meneruskan kejayaan mu.

Page 60: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

86

( IPMKS )

Judul Tarian : PULAI NGETAI Penata Tari : FLORENTINA ANGGIKA Penata Musik : AGUNG GREGORIUS SAPUTRA Penata Busana : BASTIAN MOSES

Penari Pemusik

AGUSTINA DALIANTI AGUNG GREGORIUS SAPUTRA

DWI PRANATALIA GREGORIUS HELKIOR WINDI

FLORENTINA ANGGIKA PETRINA SINAR FITASSO

LUSIA BERADA MEGAWATI SEBASTIAN FERRO LYBRATHA

MAILISA IVO VIGIL KRISTOLOGUS

MARIA HILARI YORIS HARYANTO APRIADI

VICTORIA TARA GANSURE TEOFILUS RICKY SINOPSIS TARIAN : Paras cantik nan indah gadis-gadis desa semakin terlihat gembira saat pulang sehabis melakukan kegiatan mengetam di ladang. Merekapun pulang dengan segala canda, tawa, dan hati yang riang serta rasa syukur yang begitu besar. Lelah seharianpun terbayar dengan hasil yang berlimpah hari ini. mereka berkata bahwa selalu menunggu musim ini, mereka bisa berkumpul untuk menikmati arti kebersamaan dan menghargai rezeki musim panen yang mereka terima. bagi mereka panen padi tidak hanya sebuah ritual semata tetapi tersirat sebuah kebahagiaan yang sangat besar yang terbagi disetiap jiwa raga mereka dan setiap jejak langkah mereka.

Page 61: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

87

( IKPMP )

Judul Tarian : MENALAMPAS TALUH JE PAPA' Penata Tari : RINI Penata Musik :DANIEL NUHAN Penata Busana : RINALDY CASTILLA E. NAYAN

Penari Pemusik

FRISKA KLAUDIA ELVAS RINI EDY YULIANTANTO NOVIARA SUPRIANTO EMILIANI DEA YONGGI KAWOCO NOVI INDRIANTI YOHANES GLOW MARCELUS HAJANG BELAWAN

SINOPSIS TARIAN : oooooooooo..................... lololololo...................kiwww Pahayak Asi Raying Hatalla Langit, tau mengejau ikei taluh je papa mangat ikei tau belum sanang salamat bara dahiyang baya kamilah bawin dayak, utus mamut menteng ( gagah berani ) melalui penyang hinje simpei serta kuasa ranying hatalla langit lindungi dan berkati kami untuk melawan dahiang baya taluh je papa.

Page 62: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

88

( FOKUS MAPAWI )

Judul Tarian : TANGGUI Penata Tari : WILLA ROSA OKTAVIANI J.S Penata Musik : FLORENTINUS JONI YANTO Penata Busana : RINA YUNITA

Penari Pemusik

PARIDA RUDIWAN S RINA YUNITA FLORENTINUS JONI YANTO WILLA ROSA OKTAVIANI J.S ERIK SUGANDA HERMANUS KIONG RICKY DAVID SETIAWAN DICKY PUTRA KELANA WIZELLA OKTANTI

SINOPSIS TARIAN :

Tari ini menceritakan tentangmasyarakat dayak kuno yang selalu memakai

tanggui (topi) setiap mereka ber aktivitas, baik berladang, kehutan kepasar,

dan dalam kehidupan sehari-hari yang keras. gerakan penarinya

menggambarkan karakter tanggui dengan agresif, kuat, keras .

Page 63: PARTISIPASI MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI AGEN …digilib.uin-suka.ac.id/23629/1/11540006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Pokok permasalahan dalam penelitian ini terkait bagaimana partisipasi

89

CURICULUM VITAE

1. Nama : Muhammad Eddy Prasetyono

2. Tempat & Tanggal Lahir : Pembuang Hulu, 21 Juli 1992

3. Nama Ayah : Sutarno. S.pd.SD

4. Nama Ibu : Mutiara

5. Riwayat Pendidikan Formal :

TK Habaring Hurung Pembuang Hulu 1996-1998

SD N 2 Pembuang hulu 1 Tahun 1998-2004

SMP N 1 Hanau Tahun 2004-2007

SMA N 1 Hanau Tahun 2007-2010

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2011- Sekarang

6. Riwayat Pendidikan non Formal :

7. Pengalaman Organisasi :

Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (2011-2016)

Anggota Ikatan Pelajar Mahasiswa Seruyan (2011-2014)