Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor
Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani
Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]
Volume 055/ Tahun 2018PARIWARA IPB
Terbit Harian
Program Kredit Pendidikan, Bantu Mahasiswa Selesaikan Studi
Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
bersama Bank Tabungan Negara (BTN) meluncurkan
program Kredit Pendidikan BTN yang dilaksanakan
di Gedung Kemenristek Dikti, Jakarta (10/4). Program ini
merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Jokowi pada
perbankan untuk menghadirkan produk keuangan dalam
sektor pendidikan. Hal ini dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia.
Menurut data BPS tahun 2017, hanya 8,15 persen dari
penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun ke atas yang
berhasil menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang
perguruan tinggi. Dalam era perkembangan teknologi yang
cukup drastis saat ini dibutuhkan berbagai inovasi dalam
berbagai bidang.
Menristekdikti, Mohamad Nasir menyampaikan bahwa
inovasi bisa dilakukan apabila anak Indonesia memiliki
kualitas sumberdaya manusia yang tinggi. Daya saing
Indonesia saat ini masih sangat rendah yaitu pada posisi 36
dari 137 negara menurut World Economic Forum Global
Competitiveness Index Indonesia.
Nasir mengungkapkan, permasalahan saat ini banyak
mahasiswa yang tidak bisa mencapai titik terakhir karena
kasus Drop Out atau ketidakmampuan orang tua
menyekolahkan anaknya. Dengan kerjasama ini harapannya
mahasiswa yang tadinya hampir gagal dapat menyelesaikan
studinya.
Meskipun demikan ia berharap agar BTN dapat memberikan
grace periode (masa tenggang) agar pokok pinjaman dapat
dibayarkan setelah mendapatkan pekerjaan. Ia juga
berharap bunga kredit ini nantinya adalah nol persen untuk
mahasiswa, sesuai dengan Undang-undang No 12 tahun
2012.
“Jangan sampai terjadi kredit membelenggu mahasiswa,
kami ingin membantu mahasiswa untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Maryono selaku Direktur Utama Bank
BTN menyampaikan bahwa program Kredit Pendidikan BTN
yang diperuntukkan bagi mahasiswa ini merupakan
partisipasi dalam meningkatkan SDM Indonesia.
“Plafon ini kita berikan dengan jumlah maksimal 200 juta
rupiah dengan bunga 6,5 persen. Ini bisa dinikmati oleh
orang tua baik dari debitur yang sudah mempunyai KPR di
BTN, debitur yang non KPR maupun yang belum menjadi
debitur BTN. Kita sudah melakukan perjanjian kerjasama
dengan 80 perguruan tinggi dan akan kita tingkatkan sampai
kurang lebih 120 perguruan tinggi yang berada dibawah
Kemenristek,” tuturnya.
2
Menanggapi hal ini, Dr Arif Satria Rektor Institut Pertanian
Bogor (IPB), kampus yang disebut-sebut sebagai kampus
rakyat menyampaikan bahwa kredit pendidikan tersebut
dapat membantu mahasiswa yang akan menyelesaikan
studinya.
“Mengingat kondisi di IPB dimana mahasiswa yang
membayar penuh uang UKT itu kurang dari 10 persen.
Dengan kondisi mahasiswa IPB yang memiliki daya beli
yang relatif tidak terlalu tinggi, maka kredit ini menjadi
solusi membantu mahasiswa untuk bisa masuk dan
meneruskan kuliahnya di IPB,” ujarnya.
Mengenai UU No 12 tahun 2012 yang disampaikan
Menrsitekdikti pada pidatonya, Dr. Arif mengatakan bahwa
itu menjadi dorongan perusahaan swasta untuk mendukung
program pemerintah pada sektor pendidikan.
“Sudah saatnya pihak swasta membantu mahasiswa
dengan memberikan kredit yang sangat lunak yang akan
dibayar setelah mereka lulus dan mendapatkan pekerjaan.
Saya berharap para mahasiswa bisa melunasi,” ungkapnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penandatanganan
perjanjian kerjasama program Kredit Pendidikan BTN oleh
Direktur Utama Bank BTN dengan 24 perguruan tinggi
negeri yang disaksikan oleh Menristekdikti. Selain itu
dilaksanakan juga simbolisasi penandatanganan dokumen
akad kredit kepada enam mahasiswa penerima fasilitas
Kredit Pendidikan BTN. (IR/Zul)
Fahutan IPB Sepakat Susun Naskah Akademik Sawit sebagai Tanaman Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB)
bekerjasama dengan Pusat Kajian dan Advokasi
Konservasi Alam, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian RI dan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan
Kelapa Sawit menggelar Focus Group Discussion (FGD)
dengan mengusung tema “Sawit dan Deforestasi Hutan
Tropika”. FGD ini digelar di IPB International Convention
Center (IPB ICC) kampus Baranangsiang Bogor, (12/4). Di
FGD ini ada banyak pendapat mengenai perkebunan kelapa
sawit dan deforestasi hutan.
Menurut Dekan Fakultas Kehutanan, Dr. Ir. Rinekso
Soekmadi, MSc, komoditas perkebunan merupakan salah
satu andalan dari pendapatan nasional dan devisa negara
Indonesia. Dari catatan Direktorat Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian RI, luasan perkebunan kelapa sawit
terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016,
luasannya mencapai 11, 9 juta ha dan tahun 2017
meningkat menjadi 12, 3 juta ha. Dari luasan tersebut
menurut sebaran wilayahnya, yang terbesar berada di pulau
Sumatera sekitar 7,4 juta ha dan Kalimantan sekitar 4.3 juta
ha.
“Hutan itu sendiri merupakan suatu kesatuan ekosistem
berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
d idominas i pepohonan da lam komuni tas a lam
lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lain. Itu semua harus dijaga kelestariannya.
Sementara kebun sawit memberi pemasukan dan nilai
ekonomi yang tinggi dan berarti bagi masyarakat selain
sangat efisien dari segi hasil untuk lahan yang terbatas. Saat
ini ada kekhawatiran menstigmatisasi seluruh tanaman
padahal bukan tanamannya yang menjadi masalah, tetapi di
mana kita menanamnya,” ujarnya.
Sementara itu Pembina Pusat Kajian Advokasi dan
Konservasi Alam yang juga dosen di Fakultas Kehutanan IPB,
Prof. Dr. Yanto Santoso menyampaikan semoga rumusan
FGD ini menghasilkan rumusan penting bagi pemerintah,
pengusaha, peneliti, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
dan pemangku kepentingan lainnya dalam menjaga dan
mengawal perkembangan perkebunan kelapa sawit
Indonesia yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
“Sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia,
deforestasi itu merupakan alih fungsi atau perubahan fungsi
dari kawasan hutan menjadi peruntukan non hutan. Dari
hasil survei ke lapangan tersebut, saya berani memastikan
bahwa sawit bukan merupakan penyebab deforestasi di
Indonesia. Lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di
Indonesia tidak berasal dari kawasan hutan,” ujarnya.
Selain itu Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian
Kemenko Perekonomian RI , Dr . I r . Wistra Danny
menyampaikan kelapa sawit Indonesia terus berkembang
pesat dan menjadi salah satu komoditi yang strategis dalam
menunjang perekonomian nasional. Keberadaan industri
3
kelapa sawit yang disertai dengan berbagai produk
turunannya, harus diakui masih menjadi unggulan utama
produk komoditas Indonesia.
“Perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan minyak
kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) masih menjadi
salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Hingga
tahun 2017, Indonesia masih tercatat sebagai eksportir
terbesar di dunia untuk komoditas tersebut. Berdasarkan
data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Perkebunan kelapa sawit juga bukan penyebab deforestasi
h u t a n t r o p i k a , b u k a n p e n y e b a b p e n u r u n a n
keanekaragaman hayati dan bukan penyebab kebakaran
hutan. Sebaliknya kelapa sawit adalah promotor dari
pelindung benang alam yang bernilai konservasi hutan
yang tinggi, yang senantiasa memberikan manfaat bagi
kehidupan,” katanya.
Dari hasil diskusi di FGD ini, saran dan solusi yang disepakati
bersama adalah perlu segera disusun naskah akademik
sebagai dasar pertimbangan usulan tanaman sawit menjadi
salah satu tanaman kehutanan. Sehingga dimungkinkan
sawit ditanam pada kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Sesuai pengaturan tata
ruang mikro hutan tanaman, hutan tanaman sawit ini
merupakan lanskap mozaik dengan jenis-jenis tanaman
lainnya.
Perlu adanya ketegasan pemerintah terhadap para pelaku
deforestasi dan pihak-pihak yang secara sistematis
menyebabkan isu deforestasi tanpa data yang akurat dan
valid. Juga diperlukan keberanian semua pemangku
kepentingan terkait untuk memperkarakan secara hukum
pihak-pihak yang secara sistematis menyebarkan isu-isu
deforestasi tanpa data yang akurat dan valid.
Mereka menyimpulkan bahwa perkebunan kelapa sawit
merupakan tanaman yang bersifat strategis dalam
menopang kehidupan masyarakat yang berhasil dikelola
dengan baik dan bijaksana. Terjadinya kerusakan hutan lebih
banyak karena mis-manajemen pada saat pengelolaan lahan
untuk pembangunan dan bisnis kayu secara besar-besran.
Oleh kerena itu sawit tidak sepenuhnya sebagai penyebab
deforestasi karena sebagian besar perkebunan kelapa sawit
menempati hutan yang sudah rusak.
Sementara masyarakat lebih banyak beralih ke kebun sawit
karena tanaman tersebut mampu menghasilkan nilai
ekonomi yang menguntungkan dan dapat memberikan
kehidupan yang layak.
“Maka harapannya ke depan pengelolaan lahan kebun
sawit, bila masih dimungkinkan, terus dikembangkan
dengan baik dan harus berbasis lanskap,” tutur Dr. Rinekso.
Hadir sebagai narasumber dalam FGD ini yakni, Wakil
Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir.
Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F, Guru Besar Fakultas
Kehutanan IPB, Prof Dr Yanto Santoso, Guru Besar Fakultas
Pertanian IPB, Prof. Dr. Supiandi Sabiham, dosen dari
Departemen Manajemen Hutan, Dr. Ir. Sudarsono Soedomo,
MS, dosen dari Departemen Sumberdaya Hutan dan
Ekowisata, Dr. Ir. Arzyana Sunkar, M.Sc, peneliti dari Forestry
Research and Development Agency (FORDA), Rozza Tri
Kwatrina, S.Si, M.Si, dan Roundtable on Sustainable Palm Oil
(RSPO) Approved The High Conservation Value (HCV)
Assessor. (Awl/Zul)
Agrianita Edukasi Kesehatan Lewat Nonton Bareng Film Pinky Promise
Agrianita Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama
dengan Love Pink Indonesia menggelar nonton
bareng (nobar) film Pinky Promise di bioskop
Cinema XXI Botani Square Bogor (10/4). Peserta yang hadir
berasal dari berbagai kalangan mulai dosen wanita, isteri
dari dosen, tenaga kependidikan wanita IPB dan mahasiswi
yang berkisar 134 orang. Bahkan Rektor dan Dekan turut
hadir menonton.
Retna Widayawati, istri Rektor IPB yang akrab disapa Neno
sekaligus Ketua Agrianita menyampaikan bahwa kegiatan
nobar tersebut merupakan salah satu upaya edukasi
kesehatan kepada segenap warga IPB.
“Agrianita setiap tahun melakukan pemeriksaan kesehatan
di IPB. Biasanya edukasi kesehatan dilakukan dengan cara
yang konvensional seperti penyuluhan. Dengan cara
tersebut hanya sekitar 20% ilmu yang dapat diserap peserta.
Tahun ini, saya mengajak Yayasan Love Pink untuk
melakukan edukasi kesehatan dengan cara yang lebih
menyenangkan. Ibu-ibu menjadi lebih antusias dan dapat
bersosialisasi dengan peserta lainnya,” ujar Neno Arif
Satria.
4
Film Pinky Promise adalah film yang terinspirasi dari
Yayasan Love Pink yang memfokuskan isu kesehatan pada
kanker payudara. Yayasan Love Pink sendiri merupakan
wadah bagi para pejuang kanker payudara, mulai dari
meditasi, pemberian dukungan, dan aktivitas positif
lainnya.
Film Pinky Promise sempat tayang pada tahun 2016,
kemudian dijadikan bahan edukasi bagi Yayasan Love Pink
untuk isu kanker payudara di Indonesia. Film tersebut
menayangkan bagaimana perjuangan penderita kanker
payudara dalam melawan penyakitnya. Dalam film juga
ditayangkan bagaimana aksi nyata untuk mencegah dan
menanggulangi kanker payudara di lingkungan sekitar.
Neno menceritakan bahwa hikmah dari film tersebut adalah
makna perjuangan dan tidak mudah menyerah.
“Setelah menonton film Pinky Promise kita menjadi lebih
banyak mendapatkan informasi tentang kanker yang dapat
menyerang siapa saja, mulai dari orang miskin sampai
orang kaya sekalipun. Kuncinya adalah pada semangat kita
untuk terus berjuang, ada orang yang mudah menyerah dan
ada juga yang melakukan sesuatu untuk bermakna untuk
orang banyak. Semangat itu yang ingin saya tularkan kepada
ibu-ibu. Mereka saja yang memiliki masalah yang besar
masih semangat, tetapi kita yang sehat-sehat saja malah
mudah menyerah,” jelas Neno.
Neno berharap ibu-ibu yang hadir dapat lebih peduli
terhadap kesehatan diri sendiri dan pentingnya pemeriksaan
kesehatan secara rutin.
“Kita sebagai ibu-ibu dan perempuan memiliki risiko yang
lebih besar terhadap berbagai jenis kanker, khususnya
kanker payudara. Sehingga ibu-ibu dapat lebih peduli dan
mengecek kesehatan secara rutin. Agrianita sendiri
memfasilitasi pengecekan kesehatan setiap tahunnya
kepada para pegawai. Tahun ini kami mengratiskan
pemeriksaan kesehatan kepada 120 pegawai golongan I dan
II. Saya harap kuotanya dapat ditambah lagi oleh IPB karena
tahun ini animo peserta sangat besar,” harap Neno.
(UAM/Zul)
Agrianita Bagikan 120 Kartu Cek Kesehatan Gratis Kepada Pegawai IPB
Agrianita Institut Pertanian Bogor (IPB) gelar
Pemeriksaan Kesehatan dalam rangka menyambut
Hari Kartini di Landhuis Kampus IPB Darmaga,
(12/4). Menurut Ketua Agrianita IPB, Neno Arif Satria, acara
pemeriksaan kesehatan dengan momography dan USG
untuk Deteksi Kanker Payudara ini penting dilakukan sejak
awal dari pada terlambat terdeteksi. Dalam kesempatan ini
Agrianita IPB memberikan 120 kartu periksa gratis untuk
Pegawai Negeri Sipil (PNS) IPB golongan I dan II.
Neno mengatakan setiap warga IPB perlu melakukan
pemeriksaan kesehatan minimal sekali setahun. Selama 16
tahun terakhir, Agrianita IPB selalu menggelar acara
pemeriksaan kesehatan dan tahun ini dilaksanakan pada
bulan April bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.
“Ada beberapa kendala warga IPB untuk tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan. Bisa terkendala waktu, karena
dilaksanakan di hari kerja atau adanya ketakutan pada
diagnosis yang muncul. Sehingga kesiapan mental pun
ternyata perlu,” ujarnya.
Neno berharap setiap tahun animo warga IPB akan
pentingnya pemeriksaan kesehatan meningkat. Dan agar
dapat menjangkau semua warga IPB, Ia ingin pemeriksaan
kesehatan ini dilakukan setidaknya per enam bulan sekali
untuk melayani isteri dosen, dosen dan tenaga
kependidikan wanita.
“Karena pemeriksaan mamography ini terbatas hanya 50
orang per hari dan melihat pendaftaran meningkat, akhirnya
kita gandeng Yayasan Love Pink. USG pun terbatas, dalam
satu hari kapasitas hanya untuk pemeriksaan 15 orang.
Supaya seluruh wanita yang ada di IPB dapat memeriksakan
kesehatannya, saya berencana paling tidak tiga bulan sekali
ada kegiatan yang sama. Saya ingin 1000 orang di IPB bisa
melakukan mamography. Harapan saya wanita yang ada di
IPB sehat semua,” ujarnya.
Ke tua Pan i t i a Penye lenggara , Mar i a R i enekso
menyampaikan acara pemerikasaan kesehatan ini
merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kartini.
Sebelumnya, Agrianita menggelar nonton bareng film Pinky
Promise (perjuangan penderita kanker payudara). Hari ini
jadwalnya pemeriksaan kesehatan untuk warga IPB di
Kampus Dramaga. Untuk Kampus Baranangsiang akan
diadakan pekan depan (19 April 2018), dan pada 26 April
2018, ada kegiatan Kartini IPB Berkarya Nyata.
5
“Pemeriksaan kesehatan saat ini meliputi deteksi dini
kanker payudara melalui mamography dan USG payudara.
Selain itu, kita juga ada pemeriksaan kesehatan kolesterol,
gula darah, kadar oksigen darah kerjasama dengan
poliklinik IPB. Pemeriksaan luka kaki sakit diabetes,
akupunktur kesehatan dan dimeriahkan oleh bazar,”
ujarnya.
Agrianita juga menghadirkan Martha Roida Manurung dari
Yayasan Kanker Indonesia. Martha menjelaskan terkait
pengertian tumor dan kanker. Ia menjelaskan tumor
merupakan benjolan abnormal yang terdapat pada tubuh.
Sementara pertumbuhan tidak normal dari jaringan tubuh
yang berubah sifat jadi ganas disebut kanker. Yang
berbahaya dari kanker adalah bisa menyebar ke bagian
tubuh yang lain (tulang, hati, otak).
Data tahun 2016, ditemukan sebanyak 1.101 kasus baru
yang tercatat di Yayasan Kanker Indonesia Rumah Sakit
Dharmais. Kanker payudara bisa menyerang laki-laki dan
perempuan. Laki laki itu perbandingannya 1:1000 pria
beresiko, tapi wanita 1: 8.
“Sadari atau periksa payudara sendiri merupakan cara
mengetahui ada tidaknya kelainan pada payudara.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah
setiap bulannya,” ujarnya. (dh/Zul)
Siswa SMAN 1 Padang Panjang Kunjungi IPB
Ra n g k a i a n a c a r a G o e s t o C a m p u s y a n g
diselenggarakan SMAN 1 Padang Panjang telah
sukses mendatangkan siswa-siswinya ke Institut
Pertanian Bogor (IPB), Selasa (10/4). Kunjungan ini
disambut Kepala Bagian Promosi, Biro Komunikasi IPB, Dr.
Drh. Mokhamad Fahrudin di Auditorium Andi Hakim
Nasution, Kampus IPB Dramaga.
“Kami sangat berterimakasih dengan diterimanya alumni-
alumni kami di sini, karena dengan diterimanya alumni kami
ada suatu kepastian tentang masa depan generasi
selanjutnya. Disamping itu, semua jurusan yang ada di IPB
ini adalah jurusan-jurusan yang sangat dekat dengan
kebutuhan rakyat dan kebutuhan publik," papar Hendrison,
perwakilan dari SMAN 1 Padang Panjang dalam
sambutannya.
Ia berharap siswa-siswi SMAN 1 Padang Panjang bisa
diterima di IPB. Karena lingkungan IPB kondusif untuk
menjaga nilai religius siswa-siswinya.
Sementara itu Dr.drh. M. Fahrudin menjelaskan bahwa
bicara mengenai pangan, berarti kita juga bicara mengenai
pertanian yang merupakan aset masa depan bangsa ini. IPB
hadir sebagai wadah generasi penerus bangsa untuk
menjaga dan mengembangkan aset masa depan bangsa
bersama putra putri terbaik bangsa. (pa/Zul)
6
Diskusi Santai “Landscape Talk” Bersama Alumni ARL IPB
Arsitektur lanskap bukan semata-mata merias
lingkungan dengan tanaman berbunga, yang
kemudian mengikuti pasar, tetapi juga soal
komposisi alam, budaya, manusia, dan lingkungannya.
Masing-masing tempat punya karakter, jangan sampai
kita terbuai oleh pasar. Hal ini disampaikan oleh salah satu
Desainer Indonesia 2017 versi Badan Ekonomi Kreatif
Indonesia (BEKRAF), Ndaru Adi Pranoto .
Untuk itu, alumni dan mahasiswa Arsitektur Lanskap (ARL)
Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan diskusi
bertemakan “Lanscape Talk” di Gerimis Coffee and
Space, (5/4). Dalam diskusi ini mahasiswa dan alumni
bercerita seputar permasalahan mereka tentang
arsitektur lanskap, baik di dalam maupun di luar kampus.
Menurut mereka, arsitektur lanskap masih dipandang
sebagai alat bagi pelanggan mereka. Kurangnya
pengakuan dari pelanggan juga membatasi kreativitas
mereka.
Solusinya adalah meyakinkan pelanggan secara bertahap
dan membuat karya-karya yang terbaik. Kedua langkah ini
diyakini dapat menumbuhkan kepercayaan dari
pelanggan.
“Kita bergerak tidak hanya berkumpul seperti ini, tapi kita
harus menunjukkan ada karya kita,” ujar Fadhil, salah satu
alumni ARL IPB. Diskusi ini bertujuan untuk mengakrabkan
tali silaturahim antara alumni dengan mahasiswa ARL.
Andri, alumni ARL, menjelaskan tentang pemberdayaan
masyarakat sekitar gunung Halimun Salak, terutama desa
Nguncung. Di sini alumni ARL menjadi aktor utama dalam
pengelolaan lanskap Taman Nasional Halimun Salak,
terutama bidang perhutanannya. “Kita harus
memandang masyarakat sebagai subyek, bukan sebagai
obyek,” ujarnya.
Sementara itu Ndaru Adi Pranoto, alumni lainnya,
menceritakan seluk beluk di balik desain Sekolah Kopi di
Kabupaten Humbang Hasundutan. Desain yang dibuat
bersama timnya, selain memperhatikan aspek lingkungan
di sana, juga mempertimbangkan aspek budaya Batak
yang kental di sana. (PR/Zul)
Pengalaman Pertama Siswa Madrasah Aliyah Bilingual Sidoarjo di IPB
Untuk pertama kalinya siswa-siswa dari Madrasah
Aliyah (MA) Bilingual Sidoarjo berkunjung ke
Institut Pertanian Bogor (IPB), Senin (9/4). Hal ini
disampaikan oleh Fiana Rianti, Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan MA Bilingual Sidoarjo.
Siswa-siswi ini disambut di Auditorium Andi Hakim
Nasution, Kampus IPB Dramaga oleh Dr. drh. Mokhamad
Fahrudin sebagai Kepala Bagian Promosi, Biro Komunikasi
IPB. Dosen yang bertugas di Fakultas Kedokteran Hewan ini
memotivasi siswa untuk kuliah di IPB.
“Kita butuh tenaga-tenaga ahli sumber daya alam dalam
mengelola di Indonesia. Oleh karena itu sekalipun kita anak
desa, jangan takut bermimpi besar untuk menjadi ahli-ahli
pertanian di masa depan,” ujarnya.
Duta IPB dengan piawai menjelaskan tentang keunggulan-
keunggulan IPB sehingga banyak sekali siswa dari berbagai
daerah yang ingin kuliah di IPB. Antusiasme siswa terlihat
ketika memasuki sesi tanya jawab. Sebagian besar siswa
menanyakan masa depan mereka ketika masuk dan lulus
sebagai salah satu sarjana IPB. Duta IPB menegaskan
bahawa alumni IPB banyak berkiprah di berbagai lapangan
pekerjaan apakah sebagai akademisi, peneliti, birokrat,
praktisi atau berwirausaha. (pa/Zul)
7
BEM SB IPB Gelar Pelatihan Softskill Pertama
adan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Bisnis (SB),
BInstitut Pertanian Bogor (IPB) menggelar SB Training
Empowering Program (STEP). Pelatihan ini
mengangkat tema Personal Branding yang ditentori oleh
Fithriyyah Shalihati, selaku staf pengajar SB sekaligus
Founder of @DreamBigIndonesia dan Entrepreneur
Business Consultant. Kegiatan bertempat di Gedung Lily SB
IPB (10/4) dan dihadiri oleh 43 peserta dari mahasiswa SB
IPB.
Navila Purba, Kepala Departemen Sosial dan Manajemen
Sumberdaya Manusia BEM SB, menjelaskan bahwa STEP
adalah rangkaian kegiatan pelatihan untuk melatih softskill
mahasiswa SB IPB agar menjadi entrepreneur yang unggul
dan berdaya saing.
“Sebagai seorang pembisnis, kita harus memiliki etika dan
sikap yang baik. Melalui kegiatan ini, kita ingin
menumbuhkan sikap dan etika sebagai seorang pebisnis
yang unggul dan berdaya saing. STEP merupakan kegiatan
pelatihan softskill pertama yang diadakan di lingkungan SB
IPB. Konsep STEP ini berbentuk pelatihan dua arah.
Rangkaiannya akan dilaksanakan sebulan sekali dengan
berbagai tema yang berbeda, seperti personal branding,
manner, CV maker, make up class, dan persiapan pasca
kampus lainnya,” jelas Navila.
Pada kesempatan yang sama, Raka Wisnu Irawan, selaku
Ketua Pelaksana STEP, menyampaikan bahwa tema
personal branding tersebut penting untuk membranding
mahasiswa SB IPB sebagai pebisnis nantinya.
“Saya melihat beberapa mahasiswa SB IPB yang masih
belum mengetahui nilai diri dan kemampuan dirinya. Ada
juga yang masih malu-malu membranding dirinya.
Sedangkan sedikit dari mahasiswa ada yang sudah
mencoba membranding diri tetapi belum maksimal karena
tidak memiliki ilmunya. Sehingga output dari pelatihan
pertama ini, kita akan mematangkan nilai dan kemampuan
diri kita sendiri untuk bekal pasca kampus nantinya,” ujar
Raka.
Sementara itu, menurut Fithriyyah, definisi dasar personal
branding adalah sesuatu yang kita promosikan dari dalam
diri kita kepada orang lain. Dalam hal ini, upaya untuk
mengarahkan persepsi orang lain tentang diri kita agar
sesuai dengan apa yang kita harapkan. Sesuatu yang kita jual
dari dalam diri kita kepada orang lain adalah nilai dan
kemampuan diri agar seseorang memiliki kepercayaan
kepada kita. Personal branding tidak hanya harus dimiliki
para pebisnis tetapi bisa dimiliki semua orang.
“Banyak orang di luar sana berpikir bahwa personal
branding hanya dimiliki oleh pebisnis, tetapi sebenarnya bisa
dimiliki oleh siapa saja. Karena kualitas diri kita terlihat dari
apa yang kita lakukan dan reaksi yang kita tunjukan kepada
orang lain. Secara tidak langsung, perilaku tersebut telah
membangung branding tentang diri kita. Dengan personal
branding, kita bisa membedakan diri kita dengan orang
lain,” ujarnya.
Sehingga penting membangun personal branding pada diri
kita sendiri. Walaupun kita berada pada lingkungan yang
sama, tetapi setiap orang akan menonjol dengan kelebihan
dan keunikan dirinya masing-masing. Kita adalah brand bagi
diri kita sendiri. Jika bukan kita yang membranding diri kita
sendiri, maka akan ada orang lain yang membranding kita.
Seperti ejekan, diomongin, dan lainnya. Ada beberapa cara
untuk membangun branding diri kita, diantaranya adalah
memiliki tujuan yang jelas, mematangkan kemampuan diri
dan nilai-nilai, keahlian diri dan lainnya, tambahnya.
(UAM/Zul)
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 17 - 30 APRIL 2018
Kamis, 19 April 2018Workshop Aplikasi Teknik PCR Untuk Uji Diagnostic Agen Patogen pada Hewan
Waktu : 08.00- 15.00 WIB Tempat : PSSP LPPM IPBUnit Penanggung Jawab : PSSP LPPM IPBCP : 0251- 8320417/ 8360712
1
Kamis- Jum'at, 19- 20 April 2018Workshop on a Good Experimental Design for a Better Product Development
Waktu : 08.00- 17.00 WIB Tempat : Ruang Coklat, Trop BRC Kampus IPB Taman KencanaNarasumber : Dr. Utami Dyah Sya�tri dan Rudi Heryanto, M.SiUnit Penanggung Jawab : Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB CP : Tiest: 08156641396
2
Kamis, 26 April 2018 Agrianita Day
Waktu : 09.00- 14.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga BogorUnit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Denok Amrozi (0813 9830 8527)
3
Sabtu-Minggu, 28- 29 April 2018 IPB Job Fair & Scholarship Expo 2018
Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat : Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB CP : 0251-8622642 ex. 127
4
Minggu, 29 April 2018 Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018
Waktu : 07.00- 17.00 WIB Tempat : Kampus IPB Baranangsiang BS B02- BS B04Narasumber : Ir. Hj. Osmena Gunawan (Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta)Unit Penanggung Jawab : Panitia Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018CP : Stella (087821447998)
5
Minggu, 29 April 2018Konser Paduan Suara Mahasiswa D'Voice Batch 2017
Waktu : 18.30 WIB- selesai Tempat : Gedung Aula Serbguna Zeni, Jl. Jenderal Sudirman No. 35 Bogor Tengah Unit Penanggung Jawab : D'voice IPB CP : Yurikha (089632259457)
6
Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:
www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id
Top Related