7/23/2019 Paper Green Investments
1/19
UPAYA OPTIMALISASI PERTUMBUHAN INVESTASI HIJAU
(GREEN INVESTMENTS) PADA PASAR MODAL INDONESIA
Matrikulasi: P!"ta#ua! Pasar M$%al %a! T$ri I!&stasi
D$s! P!"a'ar: Iu Dr Luk Luk *ua%a#+ SE+ MBA+ Ak
Ba,ak A#-a% Suki+ SE+ MM+ Ak
NAMA: ANISA LISTYA
NIM : ./.0012/3/4./5
6ELAS: REGULER PAGI
PROGRAM PAS7ASARJANA
UNIVERSITAS SRI8IJAYA
0./3
7/23/2019 Paper Green Investments
2/19
UPAYA OPTIMALISASI PERTUMBUHAN INVESTASI HIJAU
(GREEN INVESTMENTS) PADA PASAR MODAL INDONESIA
I PENDAHULUAN
Perusahaan berperan penting dan berkontribusi besar bagi kemajuan umat manusia.
Perusahaan sebagai agen perubahan memiliki pengaruh terhadap perspektif lingkungan,
ekonomi, maupun sosial. Tujuan perusahaan antara lain untuk meningkatkan nilai tambah
dari produk dan jasa yang dihasilkan serta memperoleh laba. Perusahaango publicdan yang
belum terdaftar di bursa (non go public) dalam perkembangannya terdiri dari berbagai sektor
usaha. Pengklasifikasian emiten-emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan
!"I#! (Jakarta Industrial Classification), yang pertama kali diperkenalkan pada tanggal $%
&esember '. *lasifikasinya terdiri dari sembilan sektor utama yaitu pertanian,
pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri barang konsumsi, properti
dan real estate, transportasi dan infrastruktur, keuangan, serta perdagangan jasa dan in+estasi.
"ektor sasta naik sekitar / dari 0&P global dan berpengaruh besar pada ekonomi, politik
nasional, dan global.
*emajuan teknologi mempermudah perusahaan dalam men1iptakan ino+asi baru.
Produk-produk dapat dihasilkan dalam aktu yang relatif 1epat dan dalam jumlah banyak
se1ara massal. Tak jarang untuk memaksimalkan produksi, perusahaan seringkali tidak
mempedulikan dampak dari kegiatan usahanya. 2imbah usaha tidak dikelola dengan baik
sehingga men1emari lingkungan, penggunaan sumber daya alam yang tak terbarukan se1ara
berlebihan, penebangan pohon dan perusakan lingkungan, serta ulah tak bertanggung jaab
lainnya. 3alau saat ini perusahaan telah menerapkan tanggung jaab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility) sebagai bagian dari hal yang ajib (mandatory) namun
pada implementasinya masih banyak perusahaan yang tidak ramah lingkungan.
7/23/2019 Paper Green Investments
3/19
Eksekutif dalam perusahaan seharusnya menggunakan aset dan sumber daya pemegang
saham untuk menambah nilai perusahaan, 1ontohnya seperti mengurangi polusi (4riedman,
'). !al kepedulian terhadap lingkungan hidup diaali sejak tahun '-an sejak
dampak industrialisasi yang meningkatkan semakin panasnya iklim bumi. *onsep perusahaan
yang peduli lingkungan sudah menjadi issueglobal sehingga menimbulkan kesadaran akan
pentingnya in+estasi yang lebih ramah lingkungan atau sering disebut in+estasi hijau (green
investments). In+estasi hijau berfokus pada reduce, reuse, recycle, dan recovery.
&edikasi dari sektor sasta sangat diperlukan dalam rangka meujudkan perubahan
paradigma menuju ekonomi hijau dan masa depan yang berkelanjutan untuk semua.
Tanggung jaab sosial perusahaan ditanggung dan diakili oleh sektor sasta telah diakui
baik oleh perusahaan sendiri dan pemerintah di seluruh dunia. Inisiatif inspiratif sedang
dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk memaksimalkan potensi ini, mulai
dari penerapan model bisnis yang berkelanjutan dan akuntansi hijau, untuk strategi
keterlibatan konsumen ino+atif, untuk promosi pendekatan baru untuk penilaian dan
permintaan.
Indonesia saat ini berkeinginan untuk membentuk dan mendorong pergeseran global
menuju ekonomi hijau, dan ekonomi yang serba 1epat dan demografi yang menguntungkan
memberikan kesempatan yang luar biasa untuk bisnis. Pada saat yang sama, perlindungan
lingkungan, khususnya perlindungan hutan - penting bagi keseimbangan ekologis global -
membutuhkan in+estasi yang serius dan dukungan untuk men1apai mitigasi perubahan iklim
pada skala global. In+estasi hijau adalah peluang besar dan Indonesia akan memainkan
peranannya sebagai negara yang strategis.
*epala Badan *oordinasi Penanaman 5odal (B*P5), 4ranky "ibarani,
menyatakan baha dalam lima tahun terakhir, realisasi in+estasi langsung sektor industri
hijau di Indonesia men1apai 6"& 7' miliar. "epanjang $'-$'8, pertumbuhan rata-rata
7/23/2019 Paper Green Investments
4/19
sekitar $8/ untuk Penanaman 5odal !sing (P5!) dan 7$/ untuk Penanaman 5odal &alam
9egeri (P5&9). &iperkirakan akan ter1ipta realisasi in+estasi setidaknya sebesar 6"& '
miliar hingga tahun $' di ketujuh sektor potensial di Indonesia. Pemerintahan okoi telah
memerin1i sejumlah target in+estasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional pada tahun-tahun mendatang. In+estasi hijau akan memainkan peran kun1i dalam
memenuhi target-target tersebut. Pengelolaan sumber daya alam lestari menempati posisi inti
dalam :en1ana Pembangunan angka 5enengah 9asional (:P59) $'-$'.
"ur+ei Bank Indonesia pada tahun $'8 tentang in+estasi hijau oleh lembaga jasa
keuangan terutama perbankan di Indonesia masih minim yaitu ',7 persen. "istem keuangan
Indonesia didominasi oleh perbankan dan bank di Indonesia memiliki pendekatan konser+atif
terhadap bisnis yang bersifat umum dengan kredit bersifat jangka pendek dan menengah. ;al
tersebut menjadi tantangan Indonesia untuk merubah paradigma jasa keuangan agar mau
berin+estasi untuk lingkungan hidup. "ebagian besar bank menyatakan kredit hijau lebih
berisiko terutama karena masa pinjamannya yang panjang. !da tiga tantangan dalam
pengembangan industri hijau yakni pertama, industri di Indonesia masih menggunakan
teknologi lama yang tidak ramah lingkungan. "ementara itu, teknologi yang digunakan
industri di Indonesia juga dirasa belum diremajakan sehingga manufaktur di Indonesia dirasa
belum 1ukup untuk bisa bertumbuh sesuai dengangreen industry. *edua, kompetensi "umber
&aya 5anusia ("&5) yang terbatas. *ekurangan dukungan fasilitas keuangan dengan
kebutuhan industri nasional. *etiga, insentif dan dukungan dalamgreen industrydi Indonesia
yang kurang padahal in+estasi dalamgreen industrytergolong mahal.
In+estasi hijau belum 1ukup dikenal di Indonesia dan perkembangannya masih lambat.
;al ini 1ukup kontras dengan pesatnya laju in+estasi hijau di negara-negara lain. Berdasarkan
fenomena in+estasi hijau di Indonesia, permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu air dan sektor hijau lainnya
sejak tahun $. umlah ini merupakan in+estasi dari !merika 6tara, #ina, India, dan
Brasil, serta di negara-negara berkembang lainnya.
Pemerintah melalui Badan *oordinasi Penanaman 5odal (B*P5) mengadakan a1ara
Tropi1al In+estment "ummit < A lobal Investment !pportunity di akarta tanggal $-$%
!pril $' dan mengundang peserta dari kalangan dunia usaha dan organisasi nonpemerintah
dalam dan luar negeri, seperti !ustralia, "iss, :epublik :akyat Tiongkok (::T), Pran1is,
!merika "erikat, Inggris, India, Thailand, dan "ingapura. Pertemuan ini bertujuan untuk
menyediakan platform bagi pemerintah Indonesia untuk menjelaskan dan mempromosikan
+isi strategisnya untuk in+estasi hijau, sementara juga memungkinkan pemerintah
mendapatkan input dari banyak pemangku kepentingan tentang kerangka kerja ini dan
perkembangan ke depannya. "elain untuk mendorong arus masuk in+estasi hijau ke Indonesia
yang berujung pada peningkatan kesejahteraan, pertemuan ini juga sebagai bagian dari upaya
untuk mengembangkan sektor in+estasi hijau, agar dapat sejajar dengan industri kon+ensional
lainnya. #EC #limate Bonds Initiati+e, "ean *idney, dalam dialog tentang peran kondisi
keuangan untuk perkembangan in+estasi hijau di kantor 6nited 9ations Cffi1e for :E&&D
#oordination in Indonesia (69C:#I&) akarta, mengatakan kepastian dibutuhkan para
in+estor yang sudah memiliki minat untuk menanamkan modalnya di sektor tersebut.
"ayangnya, minat in+estor yang besar itu tidak terfasilitasi dengan baik lantaran tidak adanya
jaminan serta minimnya portofolio proyek in+estasi hijau yang bisa dieksekusi. *idney
meminta pemerintah Indonesia untuk memastikan peren1anaan yang benar dan
memperhatikan ketahanan iklim untuk mendukung in+estasi hijau di masa mendatang.
Pasalnya, menurut dia, tantangan terbesar dalam pengembangan in+estasi hijau adalah
perubahan iklim dan kerusakan alam yang kini terus terjadi. Ia juga menambahkan in+estasi
7/23/2019 Paper Green Investments
9/19
hijau merupakan peluang besar karena memiliki potensi hingga ' miliar dolar !" dari
sebelumnya $ miliar dolar !".
III PEMBAHASAN
A Pi#akPi#ak ;a!" Br,ra! %ala- O,ti-alisasi I!&stasi Hi'au
"iklus in+estasi hijau di area dana bersama relatif kompleks dan memiliki sejumlah
besar aktor. 6ntuk menyederhanakan, pihak atau agen berikut memiliki peran yang lebih
besar yaitu< i) in+estor hijau ii) pengelola dana hijau iii) perusahaan sasaran i+) badan
pengatur, seperti masyarakat bursa, lembaga pemeringkat, asosiasi praktisi, badan legislatif
dan administratif, dan lain-lain. &ari siklus ini, beberapa aasan dapat diturunkan. Pada
aalnya, kita dapat men1oba untuk mengidentifikasi biaya agensi antara pengelola dana (atau
penasihat in+estor) dan in+estor hijau tunggal. &engan kata lain, masalah koordinasi tindakan
pengelola dana dalam kaitannya dengan kepentingan in+estor hijau. 2angkah kedua dari
siklus adalah kontak (yang dapat implisit atau eksplisit) dari pengelola dana (biasanya dana
dengan pangsa besar saham dari perusahaan tertentu atau dengan agen insider) dengan dean
perusahaan sasaran.
5anajer in+estasi (fund manager"dapat meminta, dimoti+asi oleh keinginan in+estor
hijau (hubungan pertama kali didirikan), untuk informasi dan>atau kegiatan pengungkapan
lingkungan untuk mengidentifikasi jika perusahaan benar menjadi praktik hijau. Ini berlaku
juga untuk perusahaan yang berada di sektor-sektor tertentu, misalnya energi terbarukan,
karena bahkan dalam sektor bisnis lingkungan berorientasi ada persaingan dan itu adalah
mungkin untuk memeriksa praktik lingkungan dan terbaik di perusahaan kelas. Isu ketiga
yang dapat diidentifikasi penaaran dengan tingkat pengungkapan informasi lingkungan
baha perusahaan target harus terlibat di dalamnya. Topik ini berkaitan dengan efek sinyal
menunjukkan baha perusahaan dalam in+estasi hijau, mengadopsi praktik-praktik
lingkungan dan yang sesuai dengan undang-undang. ;ubungan lainnya adalah aspek tata
7/23/2019 Paper Green Investments
10/19
kelola - faktor yang memerlukan pengaturan diri, negara dan pemerintahan global. 0rafik di
baah dapat menggambarkan siklus in+estasi hijauindikator apa saja yang menjadikan suatu usaha
diklasifikasikan sebagai kategori in+estasi hijau.
7/23/2019 Paper Green Investments
19/19
DA*TAR PUSTA6A
Brodjonegoro, Bambang Permadi "oemantri (5enteri *euangan :epublik Indonesia).4ostering Partnership beteen the 0o+ernment, Pri+ate "e1tors, and the People.
Tropi1al 2ands1ape "ummit akarta, $'.
4riedman, 5ilton. The 9e Hork *he Social Responsibility of +usiness is to Increase its$rofits The 9e Hork Times 5agaGine, "eptember '8, '. !+ailable inhttp>.umi1h.edu>the1ore>do1>4riedman.pdf.
;adad, 5uliaman &armansyah (*etua &ean *omisioner Ctoritas asa *euangan). 0reenE1onomy. Tropi1al 2ands1ape "ummit akarta, $'.
;ensha, 5ark. JE1o In+estor 0uideJ(P&4). E1o In+estor 0uide, In1.
Indriani, 4arah (&eputy #hairman for In+estment #limate &e+elopment at IndonesiaIn+estment #oordinating Board - Badan *oordinasi Penanaman 5odal. Tropi1al2ands1ape "ummit akarta, $'.
9e 0lobal #limate Prosperity "1oreboard 4inds C+er A' Trillion In+ested in 0reen "in1e$. 0reen 5oney ournal. $'.
KiGGotto, Kini1ius &iniG. 0reen in+estment< 1on1ept, design and 1onfli1t of interests on theen+ironmental mutual fund industry ;o Triple ;eliL intera1tions 1an minimiGe1onfli1ts and boost a sustainable e1onomy.
http://www.ecoinvestorguide.com/wp-content/uploads/EcoInvestorGuide.pdfhttp://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749http://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749http://www.ecoinvestorguide.com/wp-content/uploads/EcoInvestorGuide.pdfhttp://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749http://www.greenmoneyjournal.com/article.mpl?newsletterid=51&articleid=749Top Related