REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 1
KRITERIA VERIFIKASI DESIGN BDL Obyek BDL/Infrastruktur : Type Bangunan : Drainase, Jalan, Jembatan, Gedung, Bendung, Water pond, Tembok Penahan Tanah, Kategori : Perbaikkan, Konstruksi Baru, Peningkatan, Kombinasi
No Item Utama Komponen Design Status Keterangan Bangunan Gedung ( Pasar, Gedung TK, Balai Kampung dll) 1 Kapasitas dimensional Volume Pelayanan (luas gedung) 1 Pondasi Pembebanan benar tidak Dimensi benar tidak Strutur utama Pembebanan benar tidak Kolom, Balok, Plat lantai dll. Dimensi benar tidak 2 Stabilisasi Tengangan tanah benar tidak 3 Kapasitas dimensional Volume Pelayanan benar tidak Dimensi benar tidak 4 Konstruksi dinding saluran Pembebanan benar tidak Stabilisasi lereng benar tidak Stabilisasi tembok benar tidak Bangunan Penangkap air ( Embung, Kolam, Bendungan, dl) 5 Kapasitas penampungan Volume Pelayanan benar tidak Stabilitas Lereng benar tidak Stabilitas Tembok benar tidak Stabilitas tanggul benar tidak Bangunan Olak benar tidak Stabilitas Lereng benar tidak Stabilitas Tembok benar tidak Bangunan Jalan ( jalan beton, aspal, tanah, jembatan, gorong-gorong dll) Kapasitas dimensional Pembebanan benar Pondasi Stabilisasi tanah dasar benar Subgrade, Base , tegangan
tanah bawah pondasil Stabiisasi lapisan benar Strutur utama Dimensi benar Abutment, plat lantai,
pondasi, stabilitas lereng, Stabilitas benar Hal Kebersihan Lingkungan 7 TPA Kapasitas Pelayananan benar tidak Stabilitas dinding dan Lantai benar tidak Design Drawing/ Geodetic Design Lay Out sesuai tidak Ref : Rekomendasi RTPL Ukuran Bangunan Ketinggian. Elevasi, dll Detail Gambar Design Calculations Kop Gambar benar tidak Spesifikasi Isi dan Materi lengkap tidak Rencana Anggaran Biaya Harga satuan Barang, material,
upah, sewa alat ada tidak
Analisa harga satuan pekerjaan ada tidak Rekapitulasi (RAB) ada tidak Time schedule Perumusan realistis tidak
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 2
PROSES DESIGN SEDERHANA
DESIGN BANGUNAN GEDUNG MCK, PASAR, GEDUNG PERTEMUAN, BAK PENAMPUNGAN SAMPAH, DLL
No Struktur Kebutuhan Data Pembebanan Rencana
Technical Calculation
Out Put Design Referensi
1 Pondasi - Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
Metode perhitungsn
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
Dokumen - Spesifikasi
teknis - Gambar
Kerja - RAB - Usulan biaya
- Peraturan teknis perencanaan beton bertulang
- Peraturan teknis pembebanan
- SNI 2002 - ASTM - SII - Peraturan teknis
tentang gempa - dll
2 Kolom dan Balok Utama
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Material yang dipakai - Sondir & Boring*
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
3 Konstruksi
atap - Mengacu pada
design bangunan rumah di BDR
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
4 Dinding - Mengacu pada
design bangunan rumah di BDR
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Mengacu pada design bangunan rumah di BDR
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 3
DESIGN DRAINASE Saluran Pembuangan, saluran irigasi, bangunan pembangi, gorong-gorong dll
Keterangan ** hanya pada kondisi saluran yang mempunyai lebar > 1.5 m
No Struktur Kebutuhan Data Pembebanan Rencana
Technical Calculation
Out Put Design Referensi
1 Dasar saluran - Data intensitas hujan - Jumlah rumah yang
dilayani - Kepemilikan tanah - Geodetic survey - Material yang dipakai - Sondir & Boring*
- Volume air hujan
- Volume air buangan rumah tangga
- Volume air yang masuk dari lain
Metode perhitungsn - Perhitungan lebar
saluran - Perhitungan kemiringan
horizontal saluran - Pemilihan material
saluran
Dokumen - Spesifikasi
teknis - Gambar
Kerja - RAB - Usulan
- Peraturan teknis
perencanaan jembatan
- Peraturan teknis perencanaan jalan
- SNI 2002 - Peraturan
penentuan tebal perkerasan lapisan aspal
- ASTM - SII - Peraturan teknis
tentang gempa - Peraturan teknis
bangunan air - dll
2 Dinding saluran
- Data intensitas hujan - Jumlah rumah yang
dilayani - Kepemilikan tanah - Geodetic survey - Material yang dipakai - Sondir & Boring*
- Beban Jembatan
- Berat sendiri - Pengaruh air
- Perhitungan tinggi saluran
- Pemilihan material saluran
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
3 Tutup saluran - Material yang dipakai - Beban Jembatan
- Berat sendiri - Pengaruh air
- Perhitungan tegangan - Perhitungan beton
bertulang
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
4 **Girder dan
Plat Jembatan - Data beban
kendaraan yang lewat
- Beban Hidup & Mati
- Beban Hidup Lalu Lintas, - Beban Mati (berat senders)
- Perhitungan tebal plat - Perhitungan beton
bertulang
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 4
DESIGN JALAN DAN JEMBATAN
No Struktur Kebutuhan Data Pembebanan Rencana
Technical Calculation
Out Put Design Referensi
JALAN 1 Tanah Dasar Mekanika Tanah ( jenis
tanah, daya dukung, LL, PI, dll)
- Beban kons. di atasnya
- Berat kendaraan yang akan lewat.
Metode perhitungan - Perhitungan kekuatan
tanah dasar - Perhitungan lebar - Pemilihan material - Peningkatan
kekuatan/Stabilisasi - Jumlah Urugan
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
- Peraturan teknis perencanaan jembatan
- Peraturan teknis perencanaan jalan
- SNI 2002 - Peraturan
penentuan tebal perkerasan lapisan aspal
- ASTM - SII - Peraturan
teknis tentang gempa
- dll
2 Base Course Bahan yang dipakai Dimensi material
- Berat konstruksi di atasnya
- Beban Kendaraan
- Perhitungan tebal perkerasan
- Perhitungan lebar
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
3 Surface course Bahan yang dipakai Sifat material
- Berat konstruksi di atasnya
- Beban Kendaraan
- Perhitungan tebal perkerasan
- Perhitungan lebar - Perhitungan kompisisi
campuran
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
JEMBATAN 1 Pondasi
- Sondir & Boring - Geodesi - Beban mati & beban
hidup - Bahan yang dipakai - Kondisi air sungai
- Beban Jembatan
- Berat sendiri - Berat Pilar atau
berat abutment - Berat sendiri - Beban air
Metode perhitungan - Perhitungan beban
dengan kombinasi beban
- Perhitungan dimensi pondasi
- Pemilihan material pondasi
Dokumen - Spesifikasi
teknis - Gambar
Kerja - RAB - Usulan
- Peraturan teknis perencanaan jembatan
- Peraturan teknis perencanaan jalan
- SNI 2002 - Peraturan
penentuan tebal perkerasan lapisan aspal
- ASTM - SII - Peraturan
teknis tentang gempa
- dll
2 Abutment - Material yang dipakai - Beban Jembatan
- Berat sendiri - Pengaruh air
- Perhitungan stabilisasi - Perhitungan tegangan - Perhitungan beton
bertulang - Perhitungan dengan
beban sementara
- Spesifikasi tennis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
3 Pilar - Material yang dipakai - Beban
Jembatan - Berat sendiri - Pengaruh air
- Perhitungan stabilisasi - Perhitungan tegangan - Perhitungan beton
bertulang - Perhitungan dengan
beban sementara
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
4 Bearing Pad & Deck Pad
- Lalu Lintas - Dimensi Jembatan - Bahan Jembatan
- Beban jembatan - Pimilihan type dan jenis Bearing pad, Deck Pad dan expantion join.
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
5 Girder dan Plat
Jembatan - Data Lalu lintas - Beban Hidup & Mati
- Beban Hidup Lalu lintas, gempa, angin
- Beban Mati (berat senderi)
- Perhitungan tegangan - Perhitungan beton
bertulang - Perhitungan dengan
beban sementara
- Spesifikasi teknis
- Gambar Kerja
- RAB - Usulan
6 oprit (lihat perencanaan
jalan)
7 Tembok penahan Tanah - Lihat Perhitungan dinding saluran
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 5
Pedoman Teknis Pelaksanaan Bangunan Infrastruktur
1. Pengertian Bangunan Infratstruktur
Bangunan Infrastruktur di suatu lingkungan diperlukan untuk mendukung aktivitas diluar rumah. Bangunan Infratstruktur adalah merupakan bangunan sarana dan prasarana pemukim pada sebuah pemukiman untuk beraktivitas dan di luar rumah sekaligus pemenuhan sarana diluar rumah.
2. Fungsi dan Manfaat Bangunan Infrastruktur
a Matigasi Yakni merupakan akses penyelamatan umum termasuk evakuasi saat terjadi
bencana baik besar maupun kecil, termasuk seperti kejadian kebakaran bangunan atau sampai dengan evakuasi orang sakit dan lain-lainnya.
b Akses Ekonomi Yakni merupakan akses ekonomi umum termasuk akses mengangkut hasil panen
keluar ataupun masuk kedalam pemukimam, atau melewati kawasan untuk menuju kawasan lainnya.
c Penjagaan Kebersihan Lingkungan Pencegahan terhadap kekumuhan akibat sampah dengan cara mengumpulkan kotoran atau sampah pada suatu tempat, sehingga mudah untuk diolah
d Stabilisasi tanah plengsengan Memperkuat lapisan tanah terhadap pengaruh aliran banjir ataupun bahaya tanah
longsor.
e Pengaturan pembuangan air limbah Pengumpulan air limbah usaha, rumah tinggal dan atau peturasan air hujan untuk
dikoleksi dan seterusnya dialirkan menuju saluran atau sungai yang terdekat agar tidak menggenang dan mencegah berkembangnya penyakit.
f Dan lain-lain 3. Macam-Macam Bangunan Infrastruktur
a Jalan Aspal Jalan yang permukaannya diperkuat dengan konstruksi lapisan aspal.
b Jalan Beton Jalan yang permukaannya diperkuat dengan lapisan konstrusi beton
c Jalan Makadam Jalan yang permukaannya diperkuat dengan perkuatan lapisan batu dipadatkan.
d Jalan Tanah Jalan yang permukaannya adalah tanah yang dibentuk dan diperkuat sedemikian
rupa.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 6
e Tempat Pembuangan (Kolektif) Sampah Adalah /tanag terbuka yang dimanfaatkan untuk pembuangan sampah kolektif
sementara sebelum dilanjutkan untuk dibuang ke Pembuangan Akhir.
f Jembatan Untuk menghubungan suatu daerah karena terhalang oleh sungai
g Tembok Penahan Tanah Bangunan beton atau pasangan batu kali yang dipasang pada lokasi tanah yang rawan longsor akibat hujan atau pada tebing sungai yang rawan longsor karena banjir.
h System Pembuangan Air Limbah Merupakan bangunan parit baik dari pasangan batu kali, bata, beton atau hanya berupa galian tanah biasa untuk mengalirka air limbah rumah tangga, rumah usaha atau air hujan menuju saluran yang lebih besar atau sungai agar tidak terjadi genangan yang dapat mengganggu.
i MCK Fasilitas umum untu mandi, mencuci, dan petuasan. Kegiatan ini dapat mendukung kebersihan lingkungan
j Pengadaan Sumber Air Bersih Air bersih harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih, memenuhi persyaratan kualitas air minum
k Penyediaan Ruang Terbuka Penyediaan ruang terbuka hijau yang perlu disediakan dalam satu lingkungan permukiman seperti pekarangan, taman, lapangan olah raga, bermain anak, yang dapat difungsikan juga sebagai area aman pada waktu ada bencana.
4. Pengetahuan Tentang Bahan/Material dan Pekerjaan
4.1. Bahan/Material 1. Pasir urug
Adalah Pasir hasil sedimen yang berbutir hakus yang digunakan untuk hanya pekerjaan urugan. Urugan bawh pondasi, pekerjaan timbunan dll. Pekerjaan ini harus mempertimbangkan kadar air materialnya kemudian dipadatkan dengan alat pemadat pada setiap ketebalan lapisan 30 – 45 cm. Sumber : (Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bertingkat)
2. Tanah Urug Adalah Tanah hasil sedimen yang berbutir halus yang digunakan untuk hanya pekerjaan urugan. pekerjaan timbunan dll.
Pekerjaan ini harus mempertimbangkan kadar air materialnya kemudian dipadatkan dengan alat pemadat pada setiap ketebalan lapisan 3cm.
Sumber : (Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bertingkat)
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 7
3. Pasir Pasang Adalah pasir dengan diameter butir relatif lebih kasar untuk campuran speci pada pekerjaan pasangan.Untuk kepentingan bangunan pasir hanya diperbolehkan mengandung lumpur sekitar 1-5%. Agregat halusnya harus bersih benar, berwarna seperti basah atau pasir galian dari tempat yang disetujui. Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari air hujan dan sampah.
4. Kerikil Adalah batu hitam baik pecah maupun utuh yang mempunyai diameter berkisar antara 1 cm s/d 3 cm. Bentuk kerikil cenderung kubus dengan ukuran tersebut dan tidak keropos, retak. Lebih baik dari jenis batuan granit yang dipecah. . Penyimpanan Semua agregat harus disimpan ditempat yang bersih, berdasar keras dan merupakan daerah yang tidak banjir, bebas dari lumpur.
5. Batu belah/Batu Kali Adalah batu kali yang mempunyai diameter minimal 15 cm dan maksimal 30 cm.
6. Batu Kapur Adalah batu putih cadas atau kapur dengan ukuran minimal sisi >15cm.
7. Batu Bata Adalah tanah liat yang dibentuk dan dibakar sedemikian rupa sehingga mengeras
dan dapat digunakan untuk keperluan bangunan.
8. Batu Mangga Adalah batu hitam utuh yang besarnya sebesar mangga pada umumnya.
9. Batu Split Adalah batu kerikil atau batu yang dihasilkan dari penyaringan pasir dengan diameter maksimum 1 cm sampai 2 cm.
4.2 Pekerjaan Dalam Konstruksi
1. Campuran Speci/Mortar/Adukan
Adalah campuran antara portland cement, pasir dan air dengan perbandingan tertentu yang digunakan sebagai perekat pasangan atau penutup (plester).
Proses pecampurannya diatur untuk mendapatkan hasil campuran yang benar.
Cara pencampuran :
- Pasir dan semen dicampur dengan perbandingan yang ditentukan dalam keadaan kering semerata mungkin, kemudian air disiramkan sementara campuran tetap diaduk sampai sejumlah air habis dituangkan.
- Semen dicampur dengan air semerata mungkin, kemudian dituangkan/dicampurkan kedalam pasir sedikit demi sedikit sambil pasir diaduk.
- Jika menggunakan molen, pasir dimasukkan kedalam molen yang sedang berputar kemudian air yang dicampur dengan semen dimasukkan kedalam molen sementara molen tetap berputar. Lamanya putaran molen adalah
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 8
paling lama 5 menit setelah air semen tertuang habis, atau dapat dilihat dengan mata bahwa campuran sudah tercampur dengan baik.
Tidak dibenarkan menambah campuran yang sudah jadi dengan air agar campuran menjadi lebih encer.
Setiap campuran harus sudah selesai dipakai dalam waktu paling lama 2 jam, kecuali sebelumnya diberi aditive, yaitu bahan kimia yang berfungsi sebagai pelambat proses senyawa material dalam semen.
2. Campuran Beton
Beton adalah campuran semen, pasir, dan kerikil dengan pengencer air dengan perbandingan yang tertentu untuk keperluan pembetonan, atau pembetonan bertulang sesuai kebutuhan konstruksi.
Proses pecampurannya diatur untuk mendapatkan hasil campuran yang benar.
Cara pencampuran :
- Pasir, semen, dan kerikil dengan perbandingan yang ditentukan dicampur dalam keadaan kering semerata mungkin, kemudian air disiramkan sementara campuran tetap diaduk sampai sejumlah air habis dituangkan.
- Semen dicampur dengan air semerta mungkin, kemudian dituangkan/dicampurkan kedalam pasir yang sudah dicampur dengan kerikil sedikit demi sedikit sambil diaduk.
- Jika menggunakan molen, pasir dan kerikil dimasukkan kedalam molen yang sedang berputar kemudian air yang dicampur dengan semen dimasukkan kedalam molen sembari molen tetap berputar. Lamanya putaran molen adalah paling lama 5 menit setelah air semen tertuang habis, atau dapat dilihat dengan mata bahwa campuran sudah tercampur dengan baik.
Jarak antara tempat pencampuran dengan tempat pengecoran harus relatif dekat dan mudah dicapai. Penuangan dilakukan secara kontinyu dan dirojok untuk memberikan kepadatan hasil pembetonan yang baik dan tidak keropos, Sehingga kekuatan yang diharapkan dapat dicapai.
Tidak dibenarkan menambah campuran yang sudah jadi dengan air agar campuran menjadi encer. Dan setiap campuran harus sudah selesai dipakai dalam waktu paling lama 2 jam, kecuali sebelumnya dicampur dengan aditive, yaitu bahan kimia yang berfungsi sebagai pelambat proses senyawa material dalam semen.
Jika campuran sudah dituang kedalam cetakan dan sudah dirapikan, harus dihindarkan dari pengaruh getaran, goncangan atau apapun yang mengganggu proses kimiawi yang terjadi pada material dalam semen, dan agar pengerasan berjalan dengan baik, campuran tersebut harus dilindungi dari pengaruh panas matahari dengan cara di siram atau jika mungkin digenangi air.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 9
3. Pasangan Batu Kali
Pasangan Batu kali menggunakan perekat speci dengan perbandingan tertentu.
Batu Kali yang digunakan adalah batu kali utuh atau pecah yang permukaannya terbebas dari kotoren tanah, lumpur, minyak atau sampah organik. Jika perlu permukaan batu kali dicuci sebelum digunakan/dipasang.
Pelaksanaan pekerjaan diawali dengan memasang ukuran yang telah ditentukan, kemudian satu persatu batu dipasang dengan setiap pertemuan permukaan direkatkan dengan speci tadi.
4. Pembesian
- Pemotongan dan pembengkokan besi tidak boleh menggunakan alat potong bakar.
- Diameter, Panjang dan bentuknya sesuai dengan gambar rencana
- Bersih dari kotoran, tanah, minyak, kimia dan karat. Pembersihannya dengan sikat besi atau cairan pembersih yang mudah kering.
- Dihindari penyambungan besi sesedikit mungkin. Bila terkadi penyambungan besi dilakukan dengan cara over lapping dengan panjang over lapping minimal 50x diameter.
- Pengikatan rakitan besi dilakukan per persimpangan dengan kawat tertentu dan harus kuat, tidak mudah lepas.
- pembersihan sebelum pengecoran dilaksanakan
5. Papan Cetakan (Begesting)
- Bahan (kayu, plywood, metal dll) harus cukup kuat, termasuk penyokongnya
- Pemasangannya harus kuat/stabil dengan ukuran sesuai ukuran beton yang akan dicetak. Tidak bocor, tidak kotor, jika perlu disiram air bersih sebelum dilakukan pengecoran.
- Permukaannya dioles minyak supaya mudah dilepas setelah beton keras. Hati-hati jangan sampai minyaknya menyentuh pembesian.
- Penyokongnya benar-benar stabil dan diberi ruang untuk orang kerja.
6. Urugan / Timbunan
Pekerjaan ini dibagi dalam :
- Pekerjaan Urugan/Timbunan untuk mengganti lapisan tanah (stabilisasi)
Permukaan tanah dasar harus sudah bersih dari rumput , lumpur, sampah dll, yang dapat membusuk (jika perlu dikupas). Menggunakan tanah yang dapat dipadatkan dan tidak menggandung material batu dan material organik. Dilaksanakan berlapis (kira-kira 40 cm) dan dipadatkan dulu sebelum penimbunan dilanjutkan.
Pekerjaan ini memerlukan monitoring geodesi atau pembenangan agar sesuai dengan rencananya.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 10
Selama pelaksanaan sebaiknya dihindari penggenangan air diatas tanah timbunan.
- Timbunan kembali (back fill)
Mengembalikan tanah yang digali karena memasang konstruksi. Dilakukan jika konstruksi yang dikerjakan benar-benar sudah selesai. Pelaksanaannya tetap harus dipadatkan, menggunakan tanah galian tersebut atau dengan tanah lain yang memenuhi syarat.
5. Prosedur Sederhana Perencanaan Teknis Bangunan Infrastrutur
5.1 Penyediaan Sumber Air Bersih
1. Macam Sumber air bersih: - air PAM (Perusahaan Air Minum), - sumur gali atau pantek atau bor - sumber lain (air permukaan, sendang, belik, dll)
Kebutuhan air bersih untuk perumahan antara 60-250 liter/orang/hari
2. Kualitas Air Bersih Air bersih harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan air minum. Untuk
menjaganya sumber air harus sering dibersihkan baik dari endapan maupun kotoran permukaan.
3. Sistem Distribusi Air Bersih Direncanakan untuk: - sistem perpipaan dari air sumber air bersih menuju ke pelanggan. - Diameter pipa utama dan diameter pipa pelanggan dan asesorinya - harus dilengkapi dengan meter air. - Bahan pipa kuat tidak berkarat, tidak ada kontaminasi dari bahannya,
mudah dikerjakan, kuat menahan beban inner pipe dan dari luar pipa. - Diberi pkonstruksi pelindung pipa.
5.2 Jalan Aspal
1. Perencanaan - Beban Rencana
Gunakan beban rencana pada jalan type jalan perintis yakni dengan beban rendah dan tebal perkerasan praktis (minimum)
Penggunaannya harus dibatasi kendaraan yang akan lewat pada jalan tersebut, maksimum hanya jenis kendaraan kecil dengan muatan maksimal
- Pilih mutu campuran aspal yang akan digunakan
Perkiraan komposisi campuran aspal adalah kadar bituuminus dalam campuran adalah 5 – 7 % dari berat.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 11
- Perhitungan Tebal Perkerasan
Tebal minimum yang direkomendasikan untuk jalan perintis adalah 3 cm, dengan diberi lapisan tanah keras/dipadatkan dibawahnya.
Lapisan tanah keras berupa urugan sirtu yang dipadatkan dan diratakan dengan cara digilas atau ditimbris) atau lapisan batu dengan penutup kerikil yang dipadatkan.
Tebal perkerasan tanah dasar berkisar 15 cm sampai dengan 25 cm atau tergantung kondisi tanah asli yang diperhitungkan berdasarkan kekuatan stabilisasi tanah
- Menentukan rencana geodetic jalan yang diinginkan (lebar, ketinggian, lengkungan)
Caranya
Pasang patok kayu kuat-kuat di as atau pinggir sepanjang jalan yang akan dibangun
Gunakan alat water pass atau dipasang benang datar kemudian menandai patok patok itu dengan cat dan ditulis angka 0.000.
Ukur Selisih tinggi tanah disekitarnya tinggi patok 0.000.
Catat selisih tinggi tersebut untuk setiap permukaan tanah disekitar patok
Patok tersebut selanjutnya akan digunakan untuk patokan perencanaan dan atau pelaksanaan.
- Penentuan batas urugan dan galian dari rencana geodetic di atas
Dari hasil survey geodesi dan rencana geodeticnya akan dapat dilihat pekerjaan urugan & galian (“cut and fill”), kemudian akan dapat dihitung volume pekerjaan potongan dan timbunan tersebut.
- Menghitung Volume Pekerjaan dari masing-masing pekerjaan, sekaligus menghitung perkiraan beaya yang akan dibutuhkan.
- Membuat gambar Rencana dengan skala yang jelas untuk pedoman pelaksanaannya.
- Data lapangan yang diperlukan
Data survey geodesi termasuk situasi lokasi
Lebar, Panjang jalan yang akan dibangun
Ukur Selisih tinggi tanah disekitarnya tinggi patok 0.000.
Rencana Kendaraan yang diperbolehkan lewat
Ketersediaan material dilokasi dan daftar harga satuan material
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 12
2. Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
- Pastikan semua persiapan lapangan sudah siap
- Pahami dengan benar gambar rencana
- Periksa apakah cetakan peralatan pengaspalan sudah lengkap
- Cek benang-benang ukuran sudah sesuai dengan gambar
- Pastikan pelaksanaan produksi campuran aspal sesuai dengan penjelasan mengenai pekerjaan aspal dan campuran aspal di atas
- Aspal yang sudah dihampar segera dirojok setelah batas waktunya untuk mendapatkan kepadatan yang prima.
- Pastikan semuanya menurut koridor keselamatan kerja. 5.3 Jalan Beton
1. Perencanaan
- Beban Rencana
Gunakan beban rencana pada jalan type jalan perintis yakni dengan beban rendah dan tebal perkerasan praktis (minimum)
Penggunaannya harus dibatasi kendaraan yang akan lewat pada jalan tersebut, maksimum hanya jenis kendaraan kecil dengan muatan maksimal
- Pilih mutu Beton yang akan digunakan
Gunakan perkiraan kekuatan beton adalah K 175, yaitu beton yang mempunyai kekuatan per cm2 150 kg.
Perkiraan komposisi campuran beton yang sesui dengan K 175 adalah campuran 1 pc:2ps:3krl dengan pengadukan tangan.
- Perhitungan Tebal Perkerasan
Tebal minimum yang direkomendasikan untuk jalan perintis adalah 10 cm, dengan diberi lapisan tanah keras/dipadatkan dibawahnya.
Lapisan tanah keras berupa urugan sirtu yang dipadatkan dan diratakan dengan cara digilas atau ditimbris)
Tebal perkerasan tanah dasar berkisar 15 cm sampai dengan 25 cm atau tergantung kondisi tanah asli.
- Menentukan rencana geodetic jalan yang diinginkan (lebar, ketinggian, lengkungan)
Caranya
Pasang patok kayu kuat-kuat di as atau pinggir sepanjang jalan yang akan dibangun
Gunakan alat water pass atau dipasang benang datar kemudian menandai patok patok itu dengan cat dan ditulis angka 0.000.
Ukur Selisih tinggi tanah disekitarnya tinggi patok 0.000.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 13
Catat selisih tinggi tersebut untuk setiap permukaan tanah disekitar patok
Patok tersebut selanjutnya akan digunakan untuk patokan perencanaan dan atau pelaksanaan.
- Penentuan batas urugan dan galian dari rencana geodetic di atas
Dari hasil survey geodesi dan rencana geodeticnya akan dapat dilihat pekerjaan urugan & galian (“cut and fill”), kemudian akan dapat dihitung volume pekerjaan potongan dan timbunan tersebut.
- Menghitung Volume Pekerjaan dari masing-masing pekerjaan, sekaligus menghitung perkiraan beaya yang akan dibutuhkan.
- Membuat gambar Rencana dengan skala yang jelas untuk pedoman pelaksanaannya.
- Data lapangan yang diperlukan
Data survey geodesi termasuk situasi lokasi
Lebar, Panjang jalan yang akan dibangun
Ukur Selisih tinggi tanah disekitarnya tinggi patok 0.000.
Rencana Kendaraan yang diperbolehkan lewat
Ketersediaan material dilokasi dan daftar harga satuan material
2. Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
- Pastikan semua persiapan lapangan sudah siap
- Pahami dengan benar gambar rencana
- Periksa apakah cetakan peralatan pengaspalan sudah lengkap
- Cek benang-benang ukuran sudah sesuai dengan gambar
- Pastikan pelaksanaan produksi campuran aspal sesuai dengan penjelasan mengenai pekerjaan aspal dan campuran aspal di atas
- Aspal yang sudah dihampar segera dirojok setelah batas waktunya untuk mendapatkan kepadatan yang prima.
- Pastikan semuanya menurut koridor keselamatan kerja.
5.4 Tembok Penahan Tanah/Talud
1. Perencanaan - Penentuan Beban
Beban yang harus diperhitungkan
Beban Tanah aktiv yang ditahan
Beban kendaraan atau lainnya yang ditahan tanah tersebut
Beban Konstruksinya sendiri
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 14
Beban tanah pasif
Pengaruh gerusan air jika ada
- Penentuan matrial konstruksi
Harus dipertimbangan perilaku selanjutnya terhadap konstruksi yang digunakan
Harus mempertimbangkan kemudahan pengadaan material
Harus mempetimbangkan kemampuan kinerja pekerjanya
- Penentuan jenis konstruksi penahan tanah
Type Cantilever, Retaining Wall atau Slope Protection dengan penyesuaian terhadap luas lahan yang tersedia
- Perhitungan Volume pekerjaan dan Perkiraan Beaya
Perhitungan Pekiraan beaya harus didasarkan pada perkiraan beaya pekerjaan dari pekerjaan yang dikerjakan sendiri (tidk di upah kerjakan). Harus tidak termasuk didalamya hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan finansial
- Penerbitan gambar rencana kerja sebagai pedoman kerja di lapangan.
- Penerbitan pedoman pelaksanaan dan monitoring
- Data yang diperlukan
Data survey geodesi termasuk situasi lokasi
Ketersediaan lahan
Pengaruh aliran air
Panjang talud yang akan dibangun
Ukur Selisih tinggi tanah (kebutuhan tinggi talud)
Kendaraan yang lewat/bangunan yang ada disisi atas
Ketersediaan material dilokasi dan daftar harga satuan material
2. Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
- Pastikan semua persiapan lapangan sudah siap
- Pahami dengan benar gambar rencana
- Periksa apakah cetakan beton terpasang dengan kuat
- Cek benang-benang ukuran sudah sesuai dengan gambar
- Pastikan pelaksanaan produksi beton sesuai dengan penjelasan mengenai pencampuran beton di atas
- Penghamparan beton dilakukan sekali hampar sesuai tebal jalan yang diinginkan, hindari penumpahan beton menggunung disatu tempat
- Beton yang sudah dihampar segera dirojok dan diratakan untuk mendapatkan kepadatan yang prima.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 15
- Setelah finishing beton selesai, basahi beton dengan cara direndam atau ditutupi karung basah untuk mengindari penguapan berlebihan.
Pembasahan beton dapat memberi hasil pengerasan beton yang baik.
5.5 Perencanaan Saluran Saluran air hujan dapat berupa saluran terbuka dan atau saluran tertutup dengan bahan saluran dari beton bertulang, pasangan batu, atau galian tanah biasa. Pengumpulan Data Teknis
- Volume Air/buangan air rumah tangga yang akan dialirkan - Intensitas hujan di daerah yang bersangkutan - Panjang Saluran - Jenis bahan yang dipakai - Ketersediaan lahan - Saluran yang telah ada (lebr saluran dan tingginya, bahan saluran)
Apabila saluran dibuat tertutup, pada tiap perubahan arah aliran harus dilengkapi dengan lubang pemeriksa (man hole) dan tebal tutup diperhitungkan dengan beban yang dipikul
Bahan saluran dari rumah tangga ke saluran kolektiv sebaiknya dari bahan yang kedap air (pasangan, beton, paralon dll) Design
- Menentukan Volume air yang dialirkan - Ukuran lebar dan tinggi dinding saluran - Kemiringan saluran ( sistem gravitasi) - Ukuran dan spesifikasi tutup saluran - Gambar kerja. - Pemeliharaan
Pemeliharaan drainasi setelah pembangunannya dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya endapan dan penyumbatan pada saluran. Diberi jaring dari besi untuk mengumpulakan sampah sehingga mudah diambil dan dibuang.
5.6 Pengelolaan Sampah
Yang dimaksud adalah menyediakan tempat pengumpulan sementara sampah di daerah tersebut untuk pengaturan pembuangan sampah sebelum selanjutnya dibuang oleh petugas ke tempat Pembuangan Akhir. Beban yang akan ditampung dapat diperkirakan dari perkiraan sebagai berikut
- Produksi sampah setiap hari Dihasilkan oleh perumahan, toko, pasar, sekolah, tempat ibadah, jalan, warung dan fasilitas umum lainnya
- Besaran timbulan sampah dihitung berdasarkan : jumlah penduduk dalam suatu kawasan permukiman atau berdasarkan komponen kegiatan yang dilakukan
- Metode pengumpulan sampah (Pemisahan sampah organik dan non organik), pembakaran sampah kering untuk mengurangi produksi sampah yamh akan
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 16
diangkut ke tempat pembuangan akhir. Atau pemisahan sampah yang masih dapat didaur ulang atau digunakan untuk kepentingan lain (= kompos) - Pemisahan sampah beracun atau berbahaya (baterai, cat minyak,
akumulator, limbah rumah sakit obat kadaluwarsa, limbah industri, TV) - Tata cara penanganan sampah B3 ini diatur dengan Keputusan
03/BAPEDAL/09/1995
Kriteria besaran timbulan sampah untuk rumah tinggal adalah 2,1 L/orang/hari, sedangkan untuk non-rumah tinggal adalah 24 L/unit/hari
- Luas laham yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas bak sampah yang dapat dibangun
- Schedule/ jadwal pengambilan sampah ke tempat pembuangan akhir
5.7 MCK
Untuk bangunan MCK sebaiknya menggunakan bangunan type bangunan sederhana tahan gempa yang sudah dipergunakan dalam bangunan rumah tahan gempa Komponen bangunannya :
- Sumur atau sumur air lainnya Harus diperhitungkan mudah didapat dan volumenya cukup untuk kapasitas bangunan.
- Banguan MCK menggunakan pondasi Menggunakan pasangan batu kali biasa dengan spesifikasi tersebut diatas
- Bagian bangunan dinding tembok Menggunakan pasangan bata merah dengan finishing plester dan di cat
- Kolom dan struktur beton lainnya Menggunakan campuran semen, pasir dan kerikil 1 : 2: 3. Dengan pelaksanaan sesuai spesifikasi di atas
- Atap dan penutup atap Menggunakan kayu kuat dan pembuatannya memenuhi standar, bahan atap genteng atau seng tergantung kemudahan cara mendapatkannya.
- Pintu Menggunakan bahan kayu yang diawetkan dengan pelapisan tahan air dan cat
- Kran dan urinoirnya - WC dipasang dengan standar pemasangan yang benar dan dilengkapi dengan box
septic tank serta sistem serapan yang baik dan benar.
5.8 Bangunan Pasar
Sebaiknya menggunakan bangunan type bangunan sederhana berbentuk los dengan struktur bangunan tahan gempa Bangunan pendukungnya :
- Sumur atau sumur air lainnya Harus diperhitungkan mudah didapat dan volumenya cukup untuk kapasitas bangunan.
- Banguan WC umum Lihat bangunan MCK
- Bangunan saluran air hujan Menggunakan saluran buis beton
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 17
- Bagian bangunan Pondasi Menggunakan pasangan batu kali dengan finishing plester
- Kolom dan struktur beton atau kayu Menggunakan campuran semen, pasir dan kerikil 1 : 2: 3. Dengan pelaksanaan sesuai spesifikasi di atas Menggunakan kayu klas kuat I untuk keperluan struktur
- Atap dan penutup atap Menggunakan kayu klas kuat I dan pembuatannya memenuhi standar, bahan atap genteng atau seng tergantung kemudahan cara mendapatkannya.
- Lantai Dibuat lebih tinggi, dari bahan rabat beton sederhana, finishing acian halus.
WC dipasang dengan standar pemasangan yang benar dan dilengkapi dengan box septic tank serta sistem serapan yang baik dan benar demikian juga Jaringan Air Bersihnya
5.9 Jembatan
Pedoman ini hanya menjelaskan secara sederhana untuk konstruksi jembatan yang sederhana 1. Perencanaan
Hal hal penting dalam perencanaan jembatan yang harus disiapkan/dikerjakan - Data
- Data mekanika tanah yang meliputi daya dukung, kepadatan, jenis tanah dll
- Data lalu lintas/ beban - Data kontur - Data gempa - Data banjir dll
- Perumusan pembebanan - Beban mati - Beban hidup - Beban angin dan gempa
- Metoda perhitungan - Dihitung secara teknis dengan beban kombinasi - Dipilih hasil perhitungan yang terkritis
- Komponen jembatan yang direncanakan/didesign - Pondasi kaki jembatan - Tiang jembatan - Balok/Girder lengkap dengan plat jembatannya - Pier atau Tiang Tengah - Pelapisan jalan pada daerah oprit - Tembok penahan tanah - Expansion joint dan komponent lainnya
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Panduan- 18
2. Output design - Gambar Design yang terdiri dari
- Lay Out Jembatan ( situasi, geodesi ) - Tampak ( ketinggian bangunan ) - Dimensi masing komponen struktur bangunan - Detail dan potongan ( menampakkan detail pembesian dan komponen
lainnya ) - Spesifikasi Teknik
- Menjelaskan spesifikasi material yang dipakai, syarat-syarat kondisi material dan cara pelaksanaannya
- Menjelaskan tentang cara-cara pengujian material yang digunakan. - Rencana Anggaran Beaya, Rencana Urutan Pelaksanaan, Rencana
Pengadaan Material dan Sumber daya pelaksananya.
3. Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Masing-masing dilakukan pemantauan tentang masing –masing pekerjaan. Dapat dilihat pada halaman sebelumnya.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 19
SOP PELAKSANAAN PEKERJAAN PEKERJAAN GALIAN KONSTRUKSI No Macam Galian
Jenis tanah galian Peralatan Bahan
Material Spesifikasi bahan Material
Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Galian Tanah Keras
Tanag Cadas Tanah Gamping Tanah Eks Bangunan Tanah Timbunan puing
Ganco/dandang Cangkul Backhoe
- - Pasang benang ukuran Gali menurut ukuran dan timbangan
Ukuran dan timbangan galian Tebing galian bersih Dasar galian bersih
Bahaya longsor galian Bahaya orang terperosok Genangan air hujan dll
Galian Tanah Biasa
Tanah biasa Tanah sawah kering Tanah berpasir
Cangkul Backhoe - -
Galian Tanah Lunah
Tanah Lumpur padat Tanah rawa kering Tanah genangan
Cangkul Backhoe - - Khusus tanah lunak tebing galian
diberi pengaman
Keterangan tambahan
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 20
PEKERJAAN PENCAMPURAN MORTAR/ADUKAN No Mortar
Kegunaan Peralatan Bahan
Material Spesifikasi bahan
Material Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Untuk Pasangan
Perekat pasangan batu kali
Cangkul Sendok sement Agitator/Molen
pasir sement Kapur Air bersih
Pasir - Bersih dari sampah - Kadar tanah sedikit - Berbutir kasar
Secara Manual - Campur pasir semen dan
kapur dalam keadaan kering secampur mungkin
- Tuang air pelan-pelan kedalam campuran sambil tetap diaduk
- Cegah air semen mengalir hilang
- Wadahkan ke ember untuk diangkut
- Tempat pencapuran tidak boleh tercemari tanah Dilakukan terhadap
material, cara pencampuran dan tempat pencampuran
Kompisisi campuran harus benar. Dibuat takaran untuk menjamin komposisi
Prekat pasangan batu bata
pasir Semen Kapur Air Bersih
Perekat pasangan keramik
Pasir Semen Air bersih
Semen - Jenis untuk pasangan - Belum beku
Perekat pasangan batu hias dinding
Pasir Semen Air bersih
Kapur - Berupa tepung - Sudah dibakar - Sudah disaring - Hanya sebagai material tambahan
Dengan Molen - Campur air dan semen
kedalam molen - Putar molen sembari
masukkan pasir ke dalam molen
- Masukkan kapur ke dalam molen
- Sesudah campur tuangkan ketempat semntara untuk diwadahkan ke ember atau pengangkut ke tempat mortar akan digunakan
- Cuci molen setelah pekerjaan hari itu selesai
2 Untuk Plesteran Plesteran
Pasir Semen Kapur Air bersih
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 21
PEKERJAAN PENCAMPURAN BETON
No Beton
Kegunaan Peralatan Bahan Material
Spesifikasi bahan Material
Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Beton Rabat (Blind Concrete)
Perkerasaan jalan Perkerasan landasan Perkerasan lantai Lantai kerja Pondasi
Cangkul Sendok sement Agitator/Molen Alat Pemadat (vibrator)
Pasir Kerikil Semen Air bersih
Pasir - Bersih dari sampah - Kadar tanah sedikit - Berbutir kasar
Secara Manual - Campur pasir semen dan
kerikil dalam keadaan kering secampur mungkin
- Tuang air pelan-pelan kedalam campuran sambil tetap diaduk
- Cegah air semen mengalir hilang
- Wadahkan ke ember untuk diangkut
- Tempat pencapuran tidak boleh tercemari tanah Dilakukan terhadap
material, cara pencampuran dan tempat pencampuran
Kompisisi campuran harus benar. Dibuat takaran untuk menjamin komposisi
Kerikil - dari batu pecah - dari batu belah - Sudah disaring - berupa batu keras
Semen - Jenis untuk beton - Belum beku
Dengan Molen - Campur air dan semen
kedalam molen - Putar molen sembari
masukkan pasir ke dalam molen
- Masukkan kerikil ke dalam molen
- Sesudah campur tuangkan ketempat semntara untuk diwadahkan ke ember atau pengangkut ke tempat mortar akan digunakan
- Cuci molen setelah pekerjaan hari itu selesai
2 Beton Bertulang (Reinforced Concrete)
Beton struktur: Balok Jembatan Lantai jembatan Rangka rumah Lantai landasan berat Pondasi berat Dinding penahan tanah dll
Pasir Kerikil Semen Air bersih Besi tulangan
Besi tulangan
- dari jenis baja - memenuhi standar teknis - bersih dari karat - bersih dari lumpur - bersih dari minyak
3 Besi Tulangan Untuk memperkuat beton
Alat Pemotong Alat Pembengkok Alat dan bahan pengikat Alat Pengangkut
Baja Tulangan
Estándar SII/JIS/ASTM Diameter Elongations Kuat Tarik Kuat leleh Bersih dari karat Bersih dari minyak Lurus
- Potong besi sesuai ukuran - Pemotongan tidak boleh menggunakan pambakaran - Bengkokkan menurut gambar - Ikat setiap pertemuan dengan bendrat dengan kuat - Jarak dengan cetakan harus
lebih besar dari diameter kerikil betonnya - Jarak antar besi harus lebih besar dari kerikil betonnya
Selain kwalitas besi juga harus diperhatikan hal keselamatan kerja
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 22
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI/BATA No Pasangan
Kegunaan Peralatan Bahan
Material Spesifikasi bahan
Material Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Pasangan batu kali
Pondasi struktur Tembok Penahan Tanah Dinding drainase Dinding Bendung Pondasi Jembatan
Sekop Sendok sement Palu besi kecil Bak untuk spesi Water pas Benang Steger/perancah
Batu Kali Spesi
Spesi Lihat Spesifikasi spesi
Pasangan batu kali - Siapkan mortar/spesi untuk
perekat (lihat spek spesi) - Galian pasangan siap (lihat
”galian tanah”) - Lapisan bawah pasangan batu
kali telah siap - Tuangkan spesi di atas lapisan
bawah pasangan - Letakkan batu kali di atasnya
dengan duberi jarak antar batu kira-kira 2 cm
- Tuangkan lagi spesi diatas batu kali tersebut dan isi celahnya
- Taruh batu kali di atas spesi seperti yang terdahulu
- Demikian seterusnya sambil mengikuti benangan yang telah dipersiapkan
Dilakukan terhadap - materialnya - cara
pencampuran - urutan-urutan
memasangnya - usuran dan
timbangan(benangan)
Gambar dam syarat-syarat Selain perhatian terhadap kualitas material dan bahannya, jjuga harus diperhatikan tentang segala sesuatu menyangkut keselamatan kerja.
Batu Kali - dari batu pecah - dari batu belah - berupa batu keras - Permukaannya Bersih - Bersih dari minyak
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 23
PEKERJAAN CETAKAN BETON No Cetakan
Beton
Kegunaan Peralatan Bahan Material
Spesifikasi bahan Material Utama
Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Cetakan Beton kayu
Mencetak Beton:
- Kolom - Balok - Pondasi - Dinding - Balok jembatan - Plat jembatan - Tiang pancang - Gorong-gorong Beton - Lantai Perkerasan - dll
Gergaji Palu besi kecil Pahat Penggaris siku Bor Kayu Obeng Kunci baut dll
Kayu balok Kayu papan Kayu Lapis Paku Paku sekrup Mur Baut
Kayu - Dari bahan klas III - Kadar air sedikit - Lurus dan rata - Mudah pengerjaannya
Kayu/Papan - Bersihkan kayu/papan - Potong papan sesuai ukuran - Sambungan papan harus kuat - Pasang sesuai ukuran gambar - Pasang penguat dengan kuat - Pemakuan harus benar - Pasang tanda batas cor beton - Papan cor tidak boleh
berlubang - Sambungan papan ditutup - Ukuran-ukuran dan
timbangan/benangan harus tepat
- Semua suport harus kuat - Dibersihkan dan diolesi oli
sebelum cor dilaksanakan Dilakukan terhadap material, cara pebuatan, kekuatan suport, Usuran-ukuran benangan-benangan, kebersihan
Gambar dan syarat-syarat Selain perhatian terhadap kualitas material dan bahannya, jjuga harus diperhatikan tentang segala sesuatu menyangkut keselamatan kerja. 2 Cetakan beton
metal
Paku sekrup Mur Baut Sling/kawat Plat besi Besi profil
Baja/metal
- Bebas karat - rata - Tidak banyak bekas tekukan - baja kuat
Besi dan plat - Bersihkan dari karat - Potong plat sesuai ukuran - Beri fram dengan besi - Sambungan plat harus kuat - Pasang sesuai ukuran gambar - Pasang baut penguat - Letak lubang baut harus benar - Pasang tanda batas cor beton - Dibuat modul seringan
mungkin - Papan cor tidak boleh
berlubang - Sambungan plat ditutup - Ukuran-ukuran dan
timbangan/benangan harus tepat
- Semua suport harus kuat - Dibersihkan dan diolesi oli
sebelum cor dilaksanakan
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 24
PEKERJAAN PENGECORAN BETON UNTUK JALAN No Bahan
Peralatan Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Beton Rabat (Blind Concrete)
Cangkul Sekop Sendok sement Agitator/Molen Alat Pemadat beton (vibrator)
Ukuran - Ukuran sudah siap - Tanda-tanda sudah selesai dipasang Galian &pembersihan lapangan - Galian dan timbunan sesuai ukuran sudah
siap - Pemadatan area dan pembersihannya - Perataan area sudah selesai. - Pasang kayu memotong jalur pembetonan tiap
2 m. Pembetonan - Usahakan tempat campuran beton sedekat
mungkin dari tempat penuangan - Pembuatan beton dapat dimulai setelah
pekerjaan diatas selesai - Hamparkan beton diatas tanah yang sudah
selesai menurut tebal yang dibutuhkan - Hindari penuangan beton secara menumpuk - Rojok dengan kayu bulat atau vibrator - Ratakan dan selesaikan segera tiap
penuangan - Tidak boleh menambahkan air pada beton
yang sudah dituang.
Usuran - Ukuran harus sesuai gambar rencana - Tanda-tanda terpasang jelas dan kuat
- Gambar dan spesifikasi - Koordinatnya - Kompisisi campuran beton - Pengambilan air untuk beton - Pemasangan cetakan/batas cor
2 Kayu utuk cetakan
Galian - Bekas galian dan bekas timbunan harus benar-benar padat (lihat pemadatan
tanah) - harus benar-benar padat (lihat
pemadatan tanah) - Rata dan tidak ada sampah di atasnya - Kayu dilatasi terpasang kuat dan baik
3 Cetakan Beton
Beton - Pemeriksaan beton sesuai dengan syarat-
syarat beton dan prosedur pencampurannya
- Pembersihan sebelum pengecoran - Perojokan atau pemadatannya
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 25
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN ASPAL I Persiapan Tanah Dasar (Stabilisasi tanah datar) No Pekerjaan Peralatan Bahan Material Spesifikasi bahan
Material Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1
Penimbunan Tanah
Cangkul Sekop Back Hoe Bulldozer Alat sipat datar Alat angkut Alat Pemadat (Roller, Wals) Alat Test kepadatan
- Tanah Merah - Kapur - Sirtu
Tanah Merah
- Bersih dari sampah - Kadar organik sedikit - Penghamparan per 40 cm
- Permukaan tanah dikupas pada bagian yang jelek - Bentang benang atau water pas
pada ruas jalan yang akan dikerjakan
- Bagian tanah yang cekung ditimbun dengan material timbunan per 40 cm.
- Diratakan dengan cangkul atau buldozer jika luasannya besar
Perhatikan dan yakinkan pelaksana melakukan pekerjaan sesuai prosedur
Cuaca: pengaliran air Selain Pelaksanaan Pekerjaan perhatikan pula keselamatan kerja
Kapur - Bersih dari sampah - Kadar organik sedikit - dihampar berupa bongkahan tidak lebih besar dari 30 cm
Pekerjaan Potongan
Sirtu - Ukuran butir paling
besar 10 cm - Jenis untuk
pasangan - Belum beku - Penghamparan per 40 cm
- Pada bagian yang lebih tinggi dari benang atau water pass dipotong. - Ukuran yang dipakai ukuran hasil rencana - Pekerjaan ini termasuk - mengupas tanah permukaan yang mengandung humus
Pemadatan dan perataan
Pemadatan
- Alat standar - Metoda pemadatan standar - Pasir pengukur - Timbangan - oven atau penggoreng
- Dipadatkan dengan alat pemadat dengan 8 X lintasan
- Jika terlalu kering disiram air - Jika terlalu basah dikupas kemudian
diganti. - Ukur kepadatan dengan mengambil
contoh tanah, wadahkan tidak tercecer, timbang, isi lubang galian dengan pasir ukur catat volumenya. Didapat BJ basah
- masukkan ke oven 2x24 jam untuk menghilangkan kadar air. Atau goreng tanah tersebut sampai benar-benar kering.
- Kemudian timbang lagi pada kondisi tanpa kadar air. Didapat BJ kering yaitu (berat tanah kering : volume tanah-kadar air)
- Syarat BJ kering : BJ basah ≥ 95%
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 26
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN ASPAL II Pemasangan Sub Base No Macam Pekerjaan
Peralatan Spesifikasi bahan
Material Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1
Sirtu Klas A Split 2/3
Ganco Pengki Alat pengangkut jarak dekat Dump Truk Grader Alat Pemadat
Sirtu klas A
- Bersih dari sampah - Kadar tanah sedikit - butiran kasar lebih banyak
Secara Manual - Pasang batas-batas yang diinginkan - Tata/susun Batu mangga diatas tanah
dasar yang sudah siap serapat mungkin
- Sisipkan batu segenggaman diantara batu mangga
- Siramkan kerikil supaya mengisi celah - Padatkan dengan alat pemadat - Siram dengan kerikil yang lebih kecil
lagi dan lindas lagi - Siramkan..................
Penumpukan material diatur sedemikian rupa mudah mengerjakannya. Selain itu harus diperhatikan keselamatan kerja
Kerikil 2/3
- dari batu pecah - dari batu belah - Sudah disaring - berupa batu keras
Batu Ukuran Mangga
Batu mangga
- Batu kali dipilih ukuran sebesar mangga - Mempunyai permukaan kasar
Dengan Alat Berat - Tumpahkan dari dump truck Batu
Ukuran mangga sambil dump truk dijalankan supaya tidak menumpuk
- Ratakan dengan bull dozer atau scraper
- Campurkan batu yang lebih kecil - Ratakan dengan dozer - Campurkan lagi batu yang lebih kecil
lagi dan ratakan - Padatkan dengan compector berulang-
ulang sehingga padat dan rata - Siramkan......................
Batu bulat Ukuran gengaman
Batu mangga - Batu kali dipilih ukuran sebesar gengaman (6 cm lonjong) - Mempunyai permukaan kasar
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 27
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN ASPAL III Pengerasan dengan aspal (konvensional) No Hamparan
Kerikil
Kegunaan Peralatan Spesifikasi bahan Material
Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Kerikil 1/2 Perkerasaan jalan
Pengki Sprayer aspal Alat Pemadat Kaso Cangkul Tungku
Pasir
- Bersih dari sampah - Kadar tanah sedikit - Berbutir kasar
Secara Manual - Siramkan aspal panas pada area yang telah
siap serata mungkin - Hamparkan kerikil ukuran 1 / 2 diatas siraman
aspal tadi - Hamparkan kerikil yang berukuran lebih kecil. - Padatkan dengan alat pemadat - Ulangi lagi tahapan di atas tersebut beberapa
kali tergantung persyaratan yang diminta - Siramkan aspal kemudian siramkan kerikil 0.5
cm serata mungkin - Kemudian tutup dengan siraman pasir kasar
dan padatkan lagi. - Terakhir sebarkan tanah debu untuk pelapis
terakir. Dilakukan terhadap material, cara pencampuran dan tempat pencampuran Lakukan Cor drill : pengeboran lapisan untuk mengambil sampel tes terhadap stabilisasi dan kadar aspal.
Kompisisi campuran harus benar. Dibuat takaran untuk menakar semua material
Perkerasan landasan
2 Kerikil 0.5 cm Perkerasan
Kerikil
- dari batu pecah - dari batu belah - Sudah disaring - berupa batu keras
3 Pasir kasar Penutup lapisan
Semen
- Jenis untuk pasangan - Belum beku
Dengan Mesin - Siramkan aspal panas pada area yang telah
siap serata mungkin (biarkan minimum 8 jam) - Hampar aspal beton (ready mix) dari dump
truck ke dalam mesin penghampar. - Hamparkan aspal beton saat suhunya antara
90OC-110 o C , tebal hamparan diatur dengan tuas yang ada
- Pemadatan dilakukan jika aspal terhampar bersuhu sekitar 90 o C
- Lakukan penggilasan dengan pemadat roda besi, jumlah lintasan sudah ditentukan
- Selama penggilasan siraman air tetap harus berjalan.
- Siramkan aspal keseluruh permukaan dengan rata sebagai tack coat untuk leveling
- siramkan sendsheet 3-4 cm serata mungkin Lakukan penggilasan dengan pemadat roda besi dengan jumlah yang sudah ditentukan
- Penggilasan diulangi dengan menggunakan roda karet
- Terakhir sebarkan tanah debu untuk pelapis terakir.
4 Aspal panas Bahan Pengikat
Besi tulangan
- dari jenis baja - memenuhi standar teknis - bersih dari karat - bersih dari lumpur - bersih dari minyak
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 28
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN AIR LIMBAH No Type
Peralatan Bahan
Material Spesifikasi bahan
Material Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian Perawatan
bangunan
1 Galian tanah biasa
Cangkul Sendok sement Agitator/Molen Alat Pemadat (vibrator) Sipat datar (water pass)
Lihat spesifikasi galian
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan - Gali tanah sesuai ukuran dan
benangan - Rapikan galian dasar dan tebingnya
Pelajari gambar design dan Spesifikasi masing-masing material dan bahan. Ukuran-ukuran, timbangan dll
Untuk semua type pasangan - Gambar dan
spesifikasi - Batas kepemilikan
tanah - Kemiringan
saluran horisontal harus dapat mengalirkan air.
- Pemasangan perlindungan dan papan-papan peringatan sedang dibangun
Pembersihan secara berkala kotoran, endapan, tumbuhan, dll. Agar saluran tetap dapat mengalirkan air.
2 Pasangan batu kali
Pasangan Batu kali
Lihat spesifikasi pasangan batu kali
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan - Gali tanah untuk pondasi dan dinding
pasangan - Pasang pasangan batu kali sesuai
ukuran dan benangan - Kerjakan perapian sesuai
spesifikasinya
3 Pasangan Batu Bata
Pasangan Batu Bata
Lihat spesifikasi pasangan batu bata
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan - Gali tanah untuk pondasi dan dinding
pasangan - Pasang pasangan batu bata sesuai
ukuran dan benangan - Kerjakan perapian sesuai
spesifikasinya
4 Beton Bertulang (Reinforced Concrete)
Beton Bertulang (Reinforced Concrete)
Lihat spesifikasi beton bertulang Dan cetakan beton
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan - Gali tanah untuk pondasi dan dinding
pasangan - Pasang cetakan sesuai ukuran dan
benangan (dengan kuat) - Pasang pembesian sesuai spesifikasi - Perkuat papan cetakan dengan
seksama kemudian tuangkan beton dan padatkan dengan vibrator atau dirojok dengan kayu bulat
- Kerjakan perapian sesuai spesifikasinya
Tambahan untuk material beton - Pelepasan papan
cetakan dilakukan 24 jam setelah pembetonan
- Segera dilakukan penambalan pada tempat-tempat yang keropos
- Permukaan beton harus bersih, jika perlu dibuat kasar agar jika akan dilakukan penyambungan.
5 Pipa Pracetak
Beton Paralon Pipa tanah bakar dll
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan - Gali tanah untuk penanaman pipa
pracetak - Kerjakan perapian sesuai
spesifikasinya
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 29
PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK No Macam
Pekerjaan
Peralatan Bahan Material
Spesifikasi bahan Material
Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian Perawatan bangunan
1 Penyediaan sumber air bersih
Cangkul Sendok sement Agitator/Molen Alat Pemadat beton (vibrator) Sipat datar (water pass)
Dapat berupa saluran ledeng atau sumur atau lainnya
Pelajari gambar design dan Spesifikasi masing-masing material dan bahan. Ukuran-ukuran, timbangan dll
Untuk semua type pasangan - Gambar dan
spesifikasi - Batas kepemilikan
tanah - Kemiringan
saluran horisontal harus dapat mengalirkan air.
- Pemasangan perlindungan dan papan-papan peringatan sedang dibangun
Pembersihan Dipasang papan “jagalah kebersihan” untuk setiap pemakai. Tidak membuang sampah di lokasi MCK, secara berkala saluran dibersihkan supaya tetap berfungsi dengan baik.
2 Galian tanah biasa
Lihat spesifikasi galian
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan
- Gali tanah sesuai ukuran dan benangan
2 Pondasi Pasangan Batu kali
Lihat spesifikasi pasangan batu kali
- Pasang benangan dan ukuran-ukuran pada galian yang sudah selesai
- Pasang pasangan batu kali pondasi
- Sediakan stek-stek besi tulangan untuk struktur
- Kerjakan perapian sesuai spesifikasinya
3 Dinding Pasangan Batu Bata
Lihat spesifikasi pasangan batu bata
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan
- Pasang pasangan batu bata sesuai ukuran dan benangan
- Kerjakan perapian sesuai spesifikasinya
4 Struktur
Beton Bertulang (Reinforced Concrete)
Lihat spesifikasi beton bertulang Dan cetakan beton
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan
- Pasang pembesian sesuai spesifikasi
- Pasang cetakan sesuai ukuran dan benangan (dengan kuat)
- Tuangkan beton dan padatkan dengan vibrator atau dirojok dengan kayu bulat
- Kerjakan perapian sesuai spesifikasinya
Tambahan untuk material beton - Pelepasan papan
cetakan dilakukan 24 jam setelah pembetonan
- Segera dilakukan penambalan pada tempat-tempat yang keropos
- Penyambungan besi harus overlap dengan panjang overlap minimal 40 x diameter. Atau masing-masing ujung besi
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 30
dibengkok.
5 Plesteran Plesteran Lihat spesifikasi pasangan plesteran
- Kerjakan plesteran sebagai perapian akhir
- Bersihkan sisa-sisa pekerjaan.
6 Atap
Konstruksi kayu dengan bahan atap seng atau genteng
- Bahan kayu - Bahan atap
- Sambungan balok - Struktur kuda-
kuda - Sambungan
penutup atapnya
7 Pintu
Bahan kayu papan dilapis seng atau aluminum tahan air
- Kusen - Waterproffing - Engsel - Kusen terhadap
dinding
8 Drainase
Saluran terbuka atau tertutup dari precast atau insitu.
- Arah saluran - Bahan Saluran - Kemiringan - Penyambungan
dan bangunan penyangga
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 31
PEKERJAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH No Macam
Pekerjaan
Peralatan Bahan Material
Spesifikasi bahan Material
Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian Perawatan bangunan
1 Penyediaan sumber air bersih
Cangkul Sendok sement Agitator/Molen Alat Pemadat beton (vibrator) Sipat datar (water pass)
Dapat berupa saluran ledeng atau sumur atau lainnya
Pelajari gambar design dan Spesifikasi masing-masing material dan bahan. Ukuran-ukuran, timbangan dll
Untuk semua type pasangan - Gambar dan spesifikasi - Batas kepemilikan tanah - Kemiringan saluran horisontal
harus dapat mengalirkan air. - Pemasangan perlindungan dan
papan-papan peringatan sedang dibangun
Pembersihan Dipasang papan “jagalah kebersihan” untuk setiap pemakai. Tidak membuang sampah di lokasi MCK, secara berkala saluran dibersihakan supaya tetap berfungsi dengan baik.
2 Galian tanah biasa
Lihat spesifikasi galian
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan
- Gali tanah sesuai ukuran dan benangan
3 Pondasi Pasangan Batu kali
Lihat spesifikasi pasangan batu kali
- Pasang benangan dan ukuran-ukuran pada galian yang sudah selesai untuk pasangan batu kali
- Sediakan stek-stek besi tulangan untuk struktur
- Kerjakan perapian sesuai spesifikasinya
4 Dinding Pasangan Batu Bata
Lihat spesifikasi pasangan batu bata
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan
- Pasang pasangan batu bata sesuai ukuran dan benangan
- Kerjakan perapian sesuai spesifikasinya
5 Struktur
Beton Bertulang (Reinforced Concrete)
Lihat spesifikasi beton bertulang Dan cetakan beton
- Pasang ukuran-ukuran dan benangan
- Pasang pembesian sesuai spesifikasi
- Pasang cetakan sesuai ukuran dan benangan (dengan kuat)
- Tuangkan beton dan padatkan dengan vibrator atau dirojok dengan kayu bulat
- Kerjakan perapian
Tambahan untuk material beton - Pelepasan papan cetakan
dilakukan 24 jam setelah pembetonan
- Segera lakukan penambalan pada bagian yang keropos
- Penyambungan besi harus overlap,.panjang overlap minimal 40 x diameter,atau 1m
6 Plesteran Plesteran Lihat spesifikasi pasangan plesteran
- Kerjakan plesteran sebagai perapian akhir
- Bersihkan sisa-sisa pekerjaan.
7 Drainase Saluran terbuka atau tertutup
Beton precast atau insitu.
- Arah dan kemiringan saluran - Penyambungan dan bangunan
penyangga
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 32
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN No Komponen
Pekerjaan
Material/Bahan Peralatan Bahan Material Spesifikasi bahan Material
Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Pengukuran Penentuan ukuran dan timbangan pelaksanaan konstruksi
Alat Ukur Water Pass dan Teodolith
Lihat Masing-masing Prosedur pekerjaan
Lihat Prosedur Pekerjaan pada masing-masing item pekerjaan.
2 Galian Pondasi Galian Tanah Pemancangan : - Siapkan Titik tiang pancang dari hasil survey - Siapkan material pancang didekat alat pancang - Siapkan alat pancang yang Sesuai - Pekerjaan dilaksanakan oleh pekerja yang terlatih - Monitoring pemancangan dilakukan oleh tenaga yang ahli
Timbunan Kembali
3 Pondasi
Tiang Pancang
Lihat Masing-masing prosedur pekerjaan
pracetak cetak insitu
Lihat Masing-masing Prosedur pekerjaan
Lantai kerja Pondasi Sirtu Beton rabat
Batu Kali Batu Kali Mortar
Beton bertulang Beton Cetakan/form work Besi tulangan
4 Pembetonan Gelagar
Kepala Jembatan Balok Jembatan Lantai Jembatan
Beton Tulangan Formwork atau Gelagar Besi
5 Peasangan Dinding Penahan Tanah
Pasangan Bata Merah
Lihat Masing-masing Prosedur pekerjaan
Pasangan Batu Kali Beton Bertulang
6 Pembangunan oprit Timbunan
Tanah merah Sirtu
Tanah Kapur
7 Pengaspalan permukaan
Pekerjaan Pengaspalan
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 33
PEKERJAAN PRASARANA AIR BERSIH No Beton
Kegunaan Peralatan Bahan
Material Spesifikasi bahan
Material Prosedur pekerjaan Pemeriksaan Perhatian
1 Galian Sumur, Pasangan Pondasi, dll
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Dilakukan terhadap material, cara pencampuran dan tempat pencampuran
Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur teknis dan keselamatan kerja
2 Sumur Sumber Air Bersih Kedalaman Diameter Mulut
Penggalian dengan kedalaman lebih dari 2 m. Penjagaan keselamatan kerja dan alat bantu kerja.
3 Pipa PVC
Pipa Distribusi
PVC sesuai kebutuhan
Dimensi Spesifikasi Teknik
Penyambungan harus benar-benar kuat, pemasangan kne drat harus dilapisi seal tape standar, tidak dibenarkan menggunakan api untuk memotong, membengkok dan memperbesar diameter.
Dilakukan terhadap material, cara pencampuran dan tempat pencampuran
4 Pasangan Batu Kali
Pondasi bangunan pembantu
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
5 Pasangan Bata Dinding bangunan pembantu
6 Plesteran Dinding bangunan pembantu
7 Rabat Beton Plataran/lantai
8 Beton Bertulang Konstruksi bangunan pembantu
9 Konstruksi Kayu Konstruksi bangunan pembantu
10 Pompa Distribusi Air Mesin Pompa Air
Kapasitas Dimensi Kebutuhan Daya dll
Perhatikan manual pabrik yang disertakan ketika mesin tersebut dibeli. Lakukan seluruh pemasangan berdasarkan petunjuk tersebut.
11 Menara Air
Konstruksi Beton, Konstruksi Baja, Konstruksi Kayu dll
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Lihat panduan masing-masing item pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada design yang benar dengan benar dan berhati-hati.
Perhatikan penentuan peil bangunannya.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 34
PEDOMAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
A. General
A.1 Maksud / Tujuan Pendampingan . Maksud Pendampingan yaitu untuk mengusahakan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan meliputi kwalitas, kuantitas waktu dan biaya. Untuk keperluan ini pengawasan harus menjaga agar syarat-syarat teknis pelaksanaan dipenuhi oleh semua pihak, termasuk didalamnya mengarahkan prosedur kerja yang sesuai kaidah ilmu bangunan. Tujuan Pendampingan adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk mengerti dan memahami pengelolaan proyek/kegiatan. A.2 Obyek Pengawasan pekerjaan untuk dan tidak terbatas pada :
- Kualitas pekerjaan sesuai dengan perencanaan - Kuantitas pekerjaan sesuai volume rencana - Rencana waktu penyelesaian pekerjaan. - Rencana waktu tiap bagian pekerjaan. - Pemberitahuan memulai/melanjutkan tiap tahap pekerjaan. - Cara-cara pelaksanaan pekerjaan. - Hasil pelaksanaan pekerjaan dan perapihan. - Pelaporan dan Pengajuan Pembiayaan - Keselamatan kerja. - Sosial Impact yang berkaitan dengan program. - Konsultasi Sosial Impact yang berkaitan dengan program
Tahapan Pengawasan.
A.2.a Tahap Pra Konstruksi/Tahap Design.
Untuk mendapatkan hasil design yang benar menurut kaidah Yang dilaksanakan adalah antara lain :
- Cara-cara mendapatkan data teknis - Cara-cara mendapatkan data seconder - Design Calculations - Gambar, RAB, dan Spesifikasi - Cara-cara menentukan jadwal kerja dan pengadaan. - Pembuatan metode pelaksanaan kerja
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 35
A.2.b Tahap Pelaksanaan Konstruksi.
Untuk mengarahkan pola kerja yang baik sehingga menghasilkan bangunan yang bermutu baik Yang dilakukan adalah antara lain:
- Supervisi langsung pelaksanaan pekerjaan - Inspeksi Pekerjaan per item - Cek material dan persiapan pekerjaan. - Pemecahan persoalan pelaksanaan konstruksi
A.2.c Tahap Penyelesaian Pekerjaan. Untuk membuat Pelaporan baik teknis maupun Administrasi
- Pendampingan membuat neraca pertanggung jawaban - Membuat evaluasi pelaksanaan terhadap rencana - Membuat rekomendasi-rekomendasi
B. Tugas-Tugas Utama Secara Garis Besar:
B.1 Tugas Teknik
B.1.a Perencanaan. Melaksanakan pendampingan hal teknis perencanaan bangunan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku sehingga dapat diyakini bahwa hasil design akan membuat semua pihak puas dan sesuai dengan anggaran yang ada. Pendampingan juga dilaksanakan pada tahap membuat Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. TA-DMC yang dianggap paling ahli dalam alur organisasi DMC harus bekerja dengan cermat karena RJPP ini merupakan hal yang paling penting dalam pengelolaan keuangan. B.1.b Pengawasan Kualitas (mutu) Pengawasan Kualitas dengan membuat prosedur Quality Assurance yang melibatkan system, sumber daya dan mekanisme kerja disesuaikan dengan Jadwal Pelaksanaan yang disusun. Intensitas pendampingan harus disesuaikan dengan keadaan lapangan. Keterbatasan Pengawas Lapangan harus dikondisikan selalu disuport oleh pengalaman teknis dari TA yang bersangkutan dan Fasilitator harus aktif dalam mendukung aktivitas pengawas lapangan. Pembekalan dengan cara penerbitan panduan teknis akan sangat membantu selain intensitas pendampingan berjenjang.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 36
B.1.c Pengawasan Kuantitas (Beaya)
Pengawasan ini akan berkait langsung dengan pengelolaan biaya, pemborosan penggunaan material atau membiarkan material terbuang tidak terkontrol akan mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak effisien. Perencanaan RAB harus detail dan sedekat mungkin dengan volume pekerjaan yang tertuang di dalam gambar. Pengaturan jadwal pembelajaan material, tempat menyimpan material, unloading material perlu diatur sedemikian rupa untuk efisiensi. Seluruh rencana Jadwal Pelaksanaan, Jadwal Pengadaan Material dan Jadwal Penyediaan Tenaga Kerja harus benar benar ditaati bersama. Intensitas pendampingan berjenjang harus disesuaikan dengan keadaan lapangan. Petugas Lapangan harus diyakinkan mendapatkan pembekalan yang baik, cukup dan detail, agar dapat menterjemahkan pekerjaan ini kepada masyarakat. Penyediaan literature yang komplit dan mudah didapatkan.
B.1.d Pengendalian Rencana Waktu.
Rencana Waktu Pelaksanaan ditentukan dalam tahap design untuk pengelolaan yang terencana dan baik. Penentuan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan memerlukan pengalaman yang baik, oleh sebab itu TA harus sangat hati-hati dalam memberikan pembekalan terhadap petugas lapangan. Rencana waktu pelaksanaan ini sangat berkaitan dengan rencana pengadaan material dan pembayaran tenaga yang hal tersebut adalah item dalam Rencana Penggunaan Dana (RPD). Sehingga Rencana Waktu harus dibuat seriil mungkin untuk membuat RPD menjadi aman. Sehingga pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus benar-benar mengikuti pola rencana waktu, dengan mencipta metoda kerja yang riil dan dapat diikuti oleh semua kepentingan.
B.1.e Kontrol Keselamatan Kerja
Perencanaan pelaksanaan dilapangan harus mementingkan keselamatan kerja, baik dalam mempersiapkan metoda kerja, peralatan, konstruksi pembantu, dan pengaturan jam kerja. Keselamatan Kerja harus disepakati oleh semua pihak sebagai hal yang paling berharga sehingga semua pihak akan mengutamakan hal itu. Prosedur pelaksanaan perlu ditentukan dan diberlakukan untuk semua pihak yang terkait dan tidak menutup kemungkinan juga berlaku untuk orang/pblik diluar pagar lokasi kegiatan. Pemasangan rambu (petunjuk, peringatan, larangan) serta penerangan malam hari perlu juga direncanakan untuk kepetingan ini.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 37
B.2 Tugas-tugas Administrasi.
B.2.a Pengelolaan Dokumen
Pengelolaan Dokumen dimulai sejak masyarakat mendapatkan sosialisasi atas program ini, berlanjut sampai dengan catatan selama pelaksanaan pekerjaan. Dengan didampingi Petugas Lapangan Masyarakat, PPK, membuat laporan secara berkala atas kegiatannya di lapangan.
- Laporan Teknis (persiapan, kemajuan proyek, jumlah tenaga, kesulitan dll) - Laporan Keuangan (LPJ lengkap dari seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan) - Re komendasi atas Program ini beserta usulan
B.2.b Pertemuan/Rapat/Rembug Warga.
Bersama dengan Fasilitator dan petugas lapangan PPK berkewajiban mengadakan rapat routine untuk membahas hal-hal yang penting untuk pendukungan kegiatan ini. Jika perlu ditambah dengan rapat mendadak yang bersifat kasuistik untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi pada waktu yang tidak tertentu Semua hasil musyawarah dicatat dan dijadikan dokumen dan disimpan, baik proses pengambilan keputusan sampai dengan hasilnya.
C. Para Petugas Pengawasan Lapangan
C.1 Fasilitator
C.1.a Menyediakan konsultasi teknis kepada Panitia Pelaksana Kegiatan dilapangan dan memfasilitasi keperluan teknis agar pekerjaan dapat berjalan dan baik sesuai dengan yang direncanakan antara lain: - Rencana waktu penyelesaian - Rencana penyediaan bahan - Rencana penyediaan peralatan - Rencana pengarahan/penempatan tenaga dan tukang - Rencana pelaksanaan pekerjaan
C.1.b Menyediakan konsultasi hal-hal administrasi kepada Team Pelaksana Kegiatan
dilapangan dan memfasilitasi keperluan teknis agar pekerjaan dapat dilaporkan dengan benar sesuai dengan apa yang dikerjakan antara lain: - Laporan Kemajuan Teknis - Laporan Berkala - Laporan Penggunaan Dana - Pembuatan dan Pengelolaan dokumen
C.1.c Menyediakan pendampingan dan melakukan pembinaan para pelaksana kegiatan
dilapangan dalam hal pengendalian mutu, waktu dan biaya.
REKOMPAK-JRF
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL) Pedoman- 38
C.1.d Berkewajiban membuat/mempersiapkan laporan khusus: - Kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan - Tanggapan masyarakat dengan keberadaan program ini - Mencatat dan melaporkan problem yang timbul yang berkaitan dengan sosial
kemasyarakatan
C.2 Pengawas Pekerjaan
C.2.a Menyediakan konsultasi teknis kepada Team Pelaksana Kegiatan dilapangan dan memfasilitasi keperluan teknis agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan antara lain: - Rencana waktu penyelesaian - Rencana penyediaan bahan - Rencana penyediaan peralatan - Rencana pengarahan/penempatan tenaga dan tukang - Rencana pelaksanaan pekerjaan
C.2.b Menyediakan konsultasi hal-hal administrasi kepada Team Pelaksana Kegiatan dilapangan dan memfasilitasi keperluan teknis agar pekerjaan dapat dilaporkan dengan benar sesuai dengan apa yang dikerjakan antara lain: - Laporan Kemajuan Teknis - Laporan Berkala - Laporan Penemuan Masalah - Laporan Penggunaan Dana - Pembuatan dan Pengelolaan dokumen
C.2.c Menyediakan pendampingan dan melakukan pembinaan para pelaksana kegiatan
dilapangan dalam hal pengendalian mutu, waktu dan biaya.
C.2.d Berkewajiban membuat/mempersiapkan laporan khusus: - Kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan - Tanggapan masyarakat dengan keberadaan program ini - Mencatat dan melaporkan problem yang timbul yang berkaitan dengan sosial
kemasyarakatan C.2.e Pengawas Lapangan harus memperhatikan keselamatan kerja para tenaga kerja dan
pemakaian peralatan yang digunakan.
Top Related