Modul ke:
Fakultas
Program Studi
PANCASILA
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Oleh :
Iwan Sutriono, 4111212010403
FTPD
Teknik Sipil
Tugas ke :
Fakultas
Program Studi
HISTORY PANCASILA
PRA KEMERDEKAA
N
ERAKEMERDEKAA
N
ERA REFORMASI
ORDE LAMA
Orde Baru
HISTORY PANCASILA
Masa Kerajaan Nusantara
Nilai-nilai Pancasila
ZAMAN KUTAI
ZAMAN SRIWIJAYA
KERAJAAN MAJAPAHIT
Masa Kerajaan Nusantara• KERAJAAN KUTAI
• Masyarakat kutai telah membuka zaman sejarah Indonesia untuk pertama kalinya dengan menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam
bentuk sebuah kerajaan dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu).
KERAJAAN SRIWIJAYA• Dalam sistem pemerintahannya terdapat pengurus pajak, harta benda
kerajaan, rokhaniawan yang menjadi pengawas teknis pembangunan gedung dan patung suci.Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara tercermin pada kerajaan tersebut, yang berbunyi ‘marvuat
vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa’• KERAJAAN MAJAPAHIT
• Para penganut Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai. Dalam Kitab Negarakertagama ( Empu Prapanca )terdapat istilah “Pancasila”,
sedangkan di dalam buku Sutasoma ( Empu tantular ) kita dapat menjumpai “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Magrua”
1. Bangsa Portugis Menjajah Indonesia
Pada tahun 1512, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao mulai berlayar menuju Kepulauan Maluku. Orang-orang Portugis yang semula dianggap sebagai sahabat rakyat ternate berubah menjadi pemeras dan musuh.
2. Bangsa Spanyol Menjelajah Indonesia
Pelaut Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 setelah terlebih dahulu singgah di Filipina. Bangsa Spanyol dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian Saragosa (tahun 1534) yang isinya antara lain pernyataan bahwa bangsa Spanyol memperoleh wilayah perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugis tetap berada di Kepulauan Maluku.
3. Bangsa Belanda Menjajah Indonesia
Proses penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia memakan waktu yang sangat lama, yaitu mulai dari tahun 1602 sampai tahun 1942. Penjelajahan bangsa Belanda di Indonesia, diawali oleh berdirinya VOC.Praktek praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan paksaan , sehingga rakyat melakukan perlawanan.
Zaman Penjajahan
Kebangkitan nasional bangsa indonesia bralangsung dari tahun 1908-1945 pada masa penjajahan belanda
dan jepang yang dimulai oleh terbentuknya Budi Utomo pada tanggal 20 mei 1908 oleh Sutomo dan
kawan-kawan atas gagasan dari Wahidin Sudirohusodo. Tujuan kebangkitan nasional
Indonesia adalah memperoleh kemerdekaan setelah beberapa lama mengalami penjajahan.
KEBANGKITAN NASIONAL
Masa pembentukan
1908-1920
Budi Utomo 1908
Sarekat islam 1911
Indische partij 1912
Masa non kooperatif 1920-
1930
PKI 1921
PERHIMPUNAN
INDONESIA 1924
PNI 1927
Masa Kooperatif 1930-1942
Partindo 1931
PNI baru 1931
PBI 1931
PPPKI 1927
PARINDRA 1935
GERINDRO 1937
GAPI 1939
PERGERAKAN BIDANG AGAMA
MUHAMMADIYAH 1912
NU 1926
PERKUMPULAN KHATOLIK 1925
PERKUMPULAN KRISTEN 1929
Organisasi Pada Masa Kebangkitan Nasional
Proses Perumusan Pancasila
Sidang BPUPKI pertama (29 Mei-1 Juni 1945)
Sidang BPUPKI kedua(10-17 Juli 1945)
PANITIA 9 BPUPKI
Ir. Soekarno (Ketua)
Muh. Hatta (wakil)
K.H. Wahid Hasyim
Abd. Kahar
Moezakar
Mr. A.A. Maramis
Abiekusno Tjokrosuyoso
H. Agus Salim
Mr. Achmad
Soebardjo
Mr. Muh. Yamin
Kepengurusan BPUPKIDr.K.R.T.Radjiman Widyodiningrat
(ketua )
60 orang anggota biasa yang berasal dari berbagai etnis seperti:
Ir.soekarno,Liem Koen Hian,abokoesno,Prof.Ir.Roeseno,dll.
R.P.Soeroso( Wakil )
Ichi Bangase(wakil & anggota luar
biasa )
•Menghasilkan dasar negara yaitu Pancasila dagi negara Indonesia.
•Membuat suatu petnyataan yang disebut “Piagam jakarta” yang kemudian menjadi Pembukaan UUD1945
•Pemilihan bentuk negara
HASIL-HASIL YANG DICAPAI OLEH BPUPKI pada rapat 29 mei 1945 dan rapat 22juni 1945
T
T
Iwan Sutriono, 41112120104
1. Peri Kebangsaan, 2. Peri Kemanusiaan, 3. Peri Ketuhanan, 4. Peri Kerakyatan, 5. Kesejahteraan Rakyat
1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kebangsaan persatuan
Indonesia3. Rasa kemanusiaan yang adil
dan beradab4. Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
• Pendapat yang disampaikan langsung
• Rancangan sementara rumusan UUD RI
1. Persatuan, 2. Kekeluargaan, 3. Keseimbangan lahir batin, 4. Musyawarah, 5. Keadilan rakyat
Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
Pancasila 1. Nasionalisme atau Kebangsaan
Indonesia, 2. Internasionalisme atau
Perikemanusiaan, 3. Mufakat atau Demokrasi, 4. Kesejahteraan sosial, 5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Tri Sila (Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, Ketuhanan Yang Maha Esa)
Eka Sila (gotong-royong)
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
“…. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Piagam Jakarta, 22 Juni 1945
Piagam Jakarta, 22 Juni 1945
Sidang PPKI18 Agustus 1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sidang PPKI18 Agustus 1945
Masa awal berkuasa (1966-an), Pancasila adalah sebagai dasar negara dalam satu rangkaian integratif dengan UUD 1945
Doktrin melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen
Mistifikasi dan Ideologisasi Pancasila di Era Soeharto
Iwan Sutriono, 41112120104T
T
Tahun 1980-an,
Pancasila ditekankan
kembali sebagai dasar
negara, juga
mendapat penekanan
ideologis, Pancasila
sebagai ideologi
negara – Pancasila
bersifat kaku dan
mutlak pemaknaannya
– .
ORDE BARU
T
Iwan Sutriono, 41112120104
Beberapa Penyimpangan Pancasila masa Orde Baru
• Mistifikasi Pancasila, ia dijadikan instrumen politik untuk menjaga
status quo. Pancasila menjadi nilai-nilai yang diurai secara positivistik
• Pancasila secara sistemik dimakna secara tunggal dengan didirikannya
badan yang dikenal sebagai BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan
Pelaksanaan Pedoman Penghayatatan Pengamalan Pancasila) lengkap
dengan program penataran P4 yang diorganisirnya
• Menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal dalam kehidupan berpolitik
(termasuk partai politik)T
T
Iwan Sutriono, 41112120104
Dalam peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2006 di UI
1. Pancasila sebagai kontrak sosial
2. Pancasila sebagai ideologi kebangsaan – ciri identitas
kultural bangsa, nilai-nilainya jadi perekat sosial
3. Pancasila sebagai visi bangsa dan negara –
cita-cita/harapan yang diraih, bukan kondisi faktual
sekarang
4. Pancasila sebagai konsepsi politik/ideologi negara
yang berlaku di ruang publik/domain publik
ORDE REFORMASI
1. Tetap menjadikan Pancasila sebagai dasar
kehidupan kenegaraan dan kebangsaan
2. Tidak menjadikan Pancasila sebagai
doktrin komprehensif yang mengatasi
atau menolak ideologi lain
3. Tidak menjadikan Pancasila sebagai
kebenaran tunggal, mono interpretasi,
dan justifikasi otoritarianisme negara
Kesepakatan Pancasila dalam era reformasi
1. Meletakan Pancasila sebagai dasar negara
2. Memahami Pancasila sebagai pandangan dunia
(wordview) atau visi masa depan masyarakat
Indonesia. – nilai yang dikandung Pancasila
memang hidup dalam masyarakat Indonesia –
3. Meletakan Pancasila sebagai visi bangsa, sebagai
konsekuensi Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Keduanya mengadung visi tetang masa depan yang
dicita-citakan
Tidak mungkin dihindari
Top Related