S A L I N A N
P U T U S A N
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya
disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 yang
memeriksa Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang Dilakukan oleh PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan yang dilakukan oleh: ---
1. Terlapor I : PT Artha Samudra Kontindo berkedudukan di
Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6, KIM Tahap
II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serang, Sumatera Utara.-----------------------------
2. Terlapor II : PT Sarana Gemilang berkedudukan di Gudang
BGR Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan
Marelan, Sumatera Utara, Indonesia dan
Komplek Vila Gading, Jalan Sungai Kampar I
Nomor 2 Semper, Cilincing, Jakarta Utara dan
beralamat lain di Komplek Vila Gading, Jalan
Sungai Kampar I Nomor 2, Semper, Cilincing,
Jakarta Utara.------------------------------------------
telah mengambil Putusan sebagai berikut: ----------------------------------------
Majelis Komisi: ------------------------------------------------------------------------
Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran. --------------------------------
Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Dugaan
Pelanggaran. ----------------------------------------------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Saksi. ---------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Ahli. -----------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Terlapor. ------------------------------------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator. ----------
- 2 -
S A L I N A N
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor. --------
Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini. --
TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah telah melakukan
penelitian terhadap Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang
Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai
Belawan. ---------------------------------------------------------------------------
2. Menimbang bahwa setelah dilakukan penyelidikan, pemberkasan dan
gelar laporan maka Komisi menyatakan layak untuk masuk ke tahap
Pemeriksaan Pendahuluan. ----------------------------------------------------
3. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan
Komisi Nomor 58/KPPU/Pen/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016
tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
(vide bukti A1). --------------------------------------------------------------------
4. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan
tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi
melalui Keputusan Komisi Nomor 15/KPPU/Kep.3/II/2017 tanggal 28
Februari 2017 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis
Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-
I/2016 (vide bukti A3). ----------------------------------------------------------
5. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPU-
I/2016 menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor
11/KMK/Kep/II/2017 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 06
Maret 2017 sampai dengan tanggal 18 April 2017 (vide bukti A5). ------
6. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan
Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka
- 3 -
S A L I N A N
Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis
Komisi I kepada PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II (vide bukti A2, A6, A7, A8, A9, dan A10). ----------
7. Menimbang bahwa pada tanggal 06 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan
Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator
kepada para Terlapor (vide bukti B1). ----------------------------------------
8. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh
Investigator, PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang selaku Terlapor II (vide bukti B1). -----------------------
9. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Investigator
membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi
hal-hal sebagai berikut (vide bukti I2): ---------------------------------------
9.1. Bahwa ketentuan Undang-Undang yang dilanggar oleh para
Terlapor adalah Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling
yang Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP
Bea Cukai Belawan. Dimana dalam ketentuan Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut dinyatakan: ------
9.2. Gambaran Umum dan Permasalahan ----------------------------------
9.2.1. Bahwa ditinjau dari dasar hukumnya, Pasal 1 Permenkeu
70/2007 menyebutkan “Tempat Penimbunan Pabean yang
selanjutnya disingkat dengan TPP adalah bangunan
dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan
dengan itu yang disediakan oleh pemerintah di Kantor
Pabean yang berada di bawah pengelolaan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan Barang Tidak
Pasal 5
(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar
oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama
- 4 -
S A L I N A N
Dikuasai (BTD), Barang Dikuasai Negara (BDN), dan Barang
Milik Negara (BMN) berdasarkan Undang-Undang
Kepabeanan”. ------------------------------------------------------
9.2.2. Bahwa dengan alasan keterbatasan pagu, fasilitas dan
SDM maka Bea Cukai memberi kesempatan kepada
pelaku usaha untuk mengajukan diri menjadi pengelola
TPP. Pada prosesnya, siapapun yang mengajukan diri
dapat ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean
sebagai pengelola TPP tanpa melewati prosedur seleksi.
Selanjutnya karena belum ada aturan terkait tarif di TPP
maka penetapan tarif diserahkan kepada pengelola TPP. --
9.2.3. Bahwa pengaturan terkait dengan penunjukan
pengelolaan barang tidak dikuasai (BTD) di TPP diatur oleh
KPP Bea Cukai Belawan. ----------------------------------------
9.2.4. Bahwa saat ini terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang
ditunjuk sebagai pengelola TPP di Kawasan Bea Cukai
Belawan, yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang, dimana PT Artha Samudra Kontindo mulai
beroperasi untuk mengelola TPP di Kawasan Bea Cukai
Belawan sejak bulan Juli 2013 dan PT Artha Samudera
Kontindo mulai beroperasi sejak bulan Mei 2015. -----------
9.2.5. Bahwa terdapat penetapan tarif terkait jasa handling
untuk BTD (barang tidak dikuasai) berupa kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/ over length untuk
tahun 2015 yang dilakukan oleh PT Artha Samudra
Kontindo bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun 2015 dan
PT Sarana Gemilang bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun
2015 yang dituangkan di dalam kesepakatan yang tertulis.
9.2.6. Bahwa tarif terkait jasa handling untuk BTD (barang tidak
dikuasai) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length untuk tahun 2015 yang
ditetapkan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang bersama DPW ALFI/ILFA memiliki tarif
- 5 -
S A L I N A N
yang sama sehingga tidak terdapat persaingan diantara 2
(dua) pelaku usaha tersebut. ------------------------------------
9.3. Pasar Bersangkutan -------------------------------------------------------
9.3.1. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dijelaskan bahwa
yang dimaksud pasar bersangkutan adalah pasar yang
berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran
tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang
sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau
jasa tersebut. ------------------------------------------------------
9.3.2. Bahwa pengertian pasar bersangkutan berdasarkan Pasal
1 angka 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
menekankan pada konteks horizontal yang menjelaskan
posisi pelaku usaha beserta pesaingnya. ---------------------
9.3.3. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tersebut, cakupan pengertian pasar
bersangkutan meliputi2 (dua) perspektif, yaitu pasar
berdasarkan produk dan pasar berdasarkan geografis. ----
9.3.4. Bahwa produk market di dalam objek perkara a quo dapat
dijelaskan sebagai berikut: --------------------------------------
9.3.4.1. Bahwa tempat penimbunan pabean adalah
bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain
yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh
pemerintah di kantor pabean, yang berada di
bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan
tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan
barang yang menjadi milik negara berdasarkan
Undang-Undang ini. ------------------------------------
9.3.4.2. Bahwa Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai
(BTD) adalah barang yang tidak dikeluarkan dari
TPS yang berada di dalam area pelabuhan dalam
- 6 -
S A L I N A N
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
penimbunannya. ----------------------------------------
9.3.4.3. Bahwa berikut alur pemidahan barang di TPP di
Kawasan Bea Cukai Belawan dapat digambarkan
sebagai berikut: -----------------------------------------
9.3.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo menetapkan
terkait tarif jasa handling barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada
tahun 2013 dan diperbaharui pada tahun 2015. -
9.3.4.5. Bahwa PT Sarana Gemilang menetapkan terkait
tarif jasa handling barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada
tahun 2015. ----------------------------------------------
9.3.4.6. Bahwa barang yang ditarik dari TPS BICT Belawan
ke TPP PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang adalah barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length. --------------------------------------
9.3.4.7. Bahwa terkait dengan komponen jasa handling
untuk barang yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length
dapat dijelaskan sebagai berikut: --------------------
Kapal sandar Bongkar di BICT selaku TPS
Longstay lebih dari 30 hari di TPS dinyatakan sebagai BTD dan dipindahkan ke TPP
Penarikan ke TPP di luar pelabuhan menimbulkan
biaya handling
Overstay lebih dari 60 hari di TPP dinyatakan sebagai BMN
dan dilelang.
- 7 -
S A L I N A N
a. Trucking adalah memindahkan kontainer dari
TPS ke TPP menggunakan truk. -----------------
b. Handling adalah biaya jasa meng-handle alat,
mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di
lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa
pengurusan dokumen kontainer di lapangan. -
c. Mekanik adalah kegiatan yang meliputi lift on
dan lift off kontainer menggunakan alat atau
sewa peralatan. -------------------------------------
d. Doc fee adalah dokumen yang diurus terkait
penerbitan nota Pelindo dan permintaan
dokumen di tiap pintu gate. ----------------------
e. Service charge adalah pelayanan kepada
pengguna jasa/pemilik barang. ------------------
f. Penumpukan/storage adalah kegiatan
menyimpan kontainer di lapangan
penumpukan TPP. ----------------------------------
9.3.4.8. Bahwa dengan demikian, pasar produk dalam
perkara a quo adalah Jasa Handling untuk BTD
(Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT,
40 FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. -------------------------------
9.3.5. Bahwa di dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka
10 tentang Pasar bersangkutan dijelaskan bahwa Pasar
Geografis sangat ditentukan oleh ketersediaan produk di
pasar. ---------------------------------------------------------------
9.3.5.1. Bahwa pasar berdasarkan cakupan geografis
terkait dengan jangkauan dan/atau daerah
pemasaran. ----------------------------------------------
9.3.5.2. Bahwa dengan demikian, pasar berdasarkan
cakupan geografis dalam perkara a quo adalah
- 8 -
S A L I N A N
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP
Bea Cukai Belawan. ------------------------------------
9.3.5.3. Bahwa berdasarkan produk dan cakupan
geografis dapat diketahui pasar bersangkutan
dalam perkara a quo adalah jasa handling untuk
BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/over length
pada Tahun 2015-2016 di Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai
Belawan. --------------------------------------------------
9.4. Struktur Pasar Bersangkutan --------------------------------------------
9.4.1. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 11 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, struktur pasar adalah
keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-
aspek yang memiliki pengaruh penting terhadap perilaku
pelaku usaha dan kinerja pasar, antara lain pencapaian
laba, pertumbuhan aset, target penjualan, dan metode
persaingan yang digunakan. --------------------------------------
9.4.2. Bahwa di dalam Pasal 1 Angka 13 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, pangsa pasar adalah
persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu
yang dikuasai oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan
dalam tahun kalender tertentu. ----------------------------------
9.4.3. Bahwa terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang mengelola
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP Bea
Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang. ---------------------------------------------------
9.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi
untuk mengelola TPP di Kawasan KPP Bea Cukai Belawan
sejak bulan Juli 2013 sampai sekarang berdasarkan
Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013
- 9 -
S A L I N A N
dan Perpanjangan Persetujuan Penetapan TPP
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor
Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014 dan PT Sarana
Gemilang mulai beroperasi untuk mengelola TPP di
Kawasan KPP Bea Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015
sampai sekarang berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC
Belawan 183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29
Mei 2015. -------------------------------------------------------------
9.5. Karakter Pasar Bersangkutan --------------------------------------------
9.5.1. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu KPP Bea Cukai
Belawan terkait dengan penentuan tarif jasa handling
untuk barang yang tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length di kawasan KPP Bea Cukai Belawan
diserahkan dan ditentukan sendiri oleh pelaku usaha yang
mengelola TPP tersebut. ------------------------------------------
9.5.2. Bahwa besaran tarif jasa handling untuk barang yang
tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length di
kawasan KPP Bea Cukai Belawan yang ditetapkan oleh
pengelola TPP yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang pada tahun 2015-2016 memiliki besaran
tarif yang sama sehingga tidak terdapat persaingan di
antara pelaku usaha pengelola TPP tersebut. ----------------
9.5.3. Tentang Kesepakatan Bersama Terkait Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean yang Ditentukan oleh PT
Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang dengan
ALFI -----------------------------------------------------------------
- 10 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara
9.5.3.1. Bahwa pada tanggal 30 April 2015 dibuat
kesepakatan bersama antara PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait dengan tarif handling tempat
penimbunan pabean. Pihak dari PT Artha
Samudra Kontindo yang menandatangi
kesepakatan tersebut adalah Direktur PT Artha
Samudra Kontindo yaitu Lindawati Mahargono
dan pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
adalah PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yaitu Surianto, S.H. ---------------------------
- 11 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Tarif Handling
9.5.3.2. Bahwa di dalam kesepakatan bersama tersebut
di dalam Bab II Pasal 3 ditentukan penyesuaian
tarif handling tempat penimbunan pabean yang
akan dikenakan kepada pengguna jasa atau
pemilik barang yaitu EMKL (ekspedisi
menggunakan kapal laut) yang barangnya
dipindah ke tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Artha Samudra Kontindo. --------
- 12 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.3. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku
selama 2 (dua) tahun sebagaimana yang
dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. -----------------
9.5.3.4. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara terdapat mekanisme
pelaksanaan tarif dan sanksi yang berbunyi
“untuk menjamin terlaksana kesepakatan
bersama ini, maka setiap pelanggaran dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif
dan sanksi operasional serta sanksi
organisatoris”. ------------------------------------------
- 13 -
S A L I N A N
9.5.3.5. Bahwa berdasarkan keterangan dari Manager
Area dari PT Artha Samudra Kontindo yang
bernama Indra Syahputra terkait tarif handling
tempat penimbunan pabean untuk tahun 2016
masih sesuai dengan yang terdapat di dalam
kesepakatan bersama dan belum ada perubahan.
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
9.5.3.6. Bahwa pada tanggal 03 Juni 2015 dibuat
kesepakatan bersama antara PT Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait dengan tarif handling tempat
penimbunan pabean. Pihak dari PT Sarana
- 14 -
S A L I N A N
Gemilang yang menandatangi kesepakatan
tersebut adalah Kepala Cabang PT Sarana
Gemilang yaitu Sriyono dan pihak dari DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah PLT. Ketua
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu Surianto,
S.H. ------------------------------------------------------
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Tarif Handling
9.5.3.7. Bahwa di dalam kesepakatan bersama tersebut
di dalam Bab II Pasal 3 ditentukan penyesuaian
tarif handling tempat penimbunan pabean yang
akan dikenakan kepada pengguna jasa atau
- 15 -
S A L I N A N
pemilik barang yaitu EMKL (ekspedisi
menggunakan kapal laut) yang barangnya
dipindah ke tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Sarana Gemilang. -----------------
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.8. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku
selama 2 (dua) tahun sebagaimana yang
dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. -----------------
9.5.3.9. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara terdapat mekanisme
pelaksanaan tarif dan sanksi yang berbunyi
- 16 -
S A L I N A N
“untuk menjamin terlaksana kesepakatan
bersama ini, maka setiap pelanggaran dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif
dan sanksi operasional serta sanksi
organisatoris”. ------------------------------------------
9.5.3.10. Bahwa berdasarkan alat bukti keterangan Saksi
KPPBC Belawan terkait tarif untuk pengelolaan
tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan diserahkan sepenuhnya kepada
perusahaan yang mengelola tempat penimbunan
pabean yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang serta tanpa ada campur tangan
dan pengawasan oleh Bea Cukai. -------------------
9.5.3.11. Bahwa berdasarkan keterangan dari Kepala
Cabang PT Sarana Gemilang yaitu Sriyono,
terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif
jasa handling untuk pengelolaan tempat
penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan
antara PT Artha Samudra Kontindo, PT Sarana
Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
di Kantor DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara,
Medan, Sumatera Utara. -----------------------------
9.5.4. Tentang Invoice Dari Pengguna Jasa/Barang yang
Menggunakan Jasa PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang --------------------------------------------------
- 17 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT
Sanobar Gunajaya
9.5.4.1. Bahwa PT Sanobar Gunajaya sebagai pengguna
jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk
ke dalam tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Artha Samudra Kontindo,
diketahui barang milik PT Sanobar Gunajaya
masuk TPP pada tanggal 13 Maret 2015 dan
keluar dari TPP 26 Maret 2015. -----------------------
9.5.4.2. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean yang dikenakan
kepada PT Sanobar Gunajaya sama dengan tarif
jasa handling tempat penimbunan pabean di
- 18 -
S A L I N A N
dalam kesepakatan bersama antara PT Artha
Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumut. ----------------------------------------------------
9.5.4.3. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu PT
Sanobar Gunajaya, PT Artha Samudra Kotindo
tidak pernah menunjukan dan tidak pernah ada
sosialisasi terkait adanya kesepakatan penetapan
tarif jasa handling tempat penimbunan pabean
antara PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW
ALFI/ILFA Sumut dan Saksi juga pernah
meminta dasar pengenaan tarifnya tetapi PT
Artha Samudra Kontindo tidak pernah
memberikannya. -----------------------------------------
- 19 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT Bina
Mitra Indosejahtera
9.5.4.4. Bahwa PT Bina Mitra Indosejahtera sebagai
penguna jasa atau pemilik barang yang
barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan
pabean yang dikelola oleh PT Artha Samudra
Kontindo, diketahui barang milik PT Bina Mitra
Indosejahtera masuk TPP pada tanggal 30 Juni
2016 dan keluar dari TPP 18 Agustus 2016. -------
9.5.4.5. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean yang dikenakan
kepada PT Bina Mitra Indosejahtera sama
dengan tarif jasa handling tempat penimbunan
pabean di dalam kesepakatan bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumut. ----------------------------------------------------
- 20 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Procter &
Gamble Home
9.5.4.6. Bahwa PT Procter & Gamble Home sebagai
penguna jasa atau pemilik barang yang
barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan
pabean yang dikelola oleh PT Sarana Gemilang,
diketahui barang milik PT Procter & Gamble
Home masuk TPP pada tanggal 18 Desember
2015 dan keluar dari TPP 01 Maret 2016. ----------
9.5.4.7. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Sarana Gemilang, tarif jasa handling tempat
penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT
Procter & Gamble Home sama dengan tarif jasa
handling tempat penimbunan pabean di dalam
- 21 -
S A L I N A N
kesepakatan bersama antara PT Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. ----------
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Intanmas
Indologam
9.5.4.8. Bahwa PT Intanmas Indologam sebagai penguna
jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk
ke dalam tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Sarana Gemilang, diketahui
barang milik PT Intanmas Indologam masuk TPP
pada tanggal 21 Juni 2016 dan keluar dari TPP
24 Juni 2016. --------------------------------------------
9.5.4.9. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Sarana Gemilang, tarif jasa handling tempat
- 22 -
S A L I N A N
penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT
Intanmas Indologam sama dengan tarif jasa
handling tempat penimbunan pabean di dalam
kesepakatan bersama antara PT Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. ----------
9.6. Analisis Dugaan Pelanggaran --------------------------------------------
9.6.1. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dugaan
pelanggaran dalam perkara ini adalah Dugaan
Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat: ---------------------------------
9.1.2 S
9.6.2. Selanjutnya apabila dirinci unsur–unsur ketentuan Pasal
5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
maka dapat diuraikan sebagai berikut: -----------------------
9.6.2.1. Unsur Pelaku Usaha -----------------------------------
a. Pengertian pelaku usaha berdasarkan
ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang
berbadan hukum atau bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan di dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi. ------------------------------------
Pasal 5
(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus
dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang
sama
- 23 -
S A L I N A N
b. Pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara
ini: ----------------------------------------------------
1). Bahwa PT Artha Samudra Kontindo
merupakan pelaku usaha yang didirikan
berdasarkan Akte Notaris Irianto
Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 19
November 2009 dan perubahan terakhir
berdasarkan Akte Notaris Irianto
Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 25 Oktober
2011 berkedudukan di Kotamadya
Surabaya dengan pemilik saham dan
susunan pengurus adalah sebagai berikut
(vide bukti C37): ----------------------------------
i. Pemegang saham: Sugiarto S.H., Stanley
Arisandi Sasmito. -----------------------------
ii. Susunan Direksi dan Komisaris:
Lindawati Mahargono (Direktur Utama),
Mardanus Widjajakusuma (Direktur),
Stanley Arisandi Sasmito (Komisaris
Utama), Sugiarto SH (Komisaris). ----------
Bahwa PT Artha Samudra Kontindo
memulai kegiatan usaha di Tempat
Penimbunan Pabean yang berkedudukan
di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6,
Kawasan Industri Medan Tahap II, Kec.
Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara berdasarkan Keputusan
Kepala KPPBC Belawan Nomor Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31
Desember 2013 dan Perpanjangan
Persetujuan Penetapan TPP berdasarkan
Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor
Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014.----------
- 24 -
S A L I N A N
2). Bahwa PT Sarana Gemilang merupakan
pelaku usaha yang didirikan berdasarkan
Akte Notaris H. Teddy Anwar, S.H., SpN.
pada tanggal 8 Oktober 2001 dan
perubahan terakhir berdasarkan Akte
Notaris Ingrid Lannywaty, S.H. pada
tanggal 30 Juni 2009 berkedudukan di
kotamadya Jakarta Utara dengan kegiatan
usaha di bidang Perdagangan,
Pembangunan, Angkutan Industri, Jasa,
Percetakan, Pertanian, dan Pertambangan
dengan pemilik saham dan susunan
pengurus sebagai berikut (vide bukti C47 ): -
i. Pemegang saham: Marjuni, Sudarsono.
ii. Susunan Direksi dan Komisaris: Marjuni
(Direktur), Sudarsono (Komisaris
Utama), Sri Wahyuni (Komisaris). --------
Bahwa PT Sarana Gemilang memulai
kegiatan usaha di Tempat Penimbunan
Pabean yang berkedudukan di Jalan Titi
Pahlawan Medan Marelan, Gudang BGR
Medan, Sumatera Utara berdasarkan
Keputusan Kepala KPPBC Belawan
183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal
29 Mei 2015. ------------------------------------
c. Bahwa dengan demikian unsur Pelaku Usaha
terpenuhi. --------------------------------------------
9.6.2.2. Unsur Perjanjian ----------------------------------------
a. Bahwa yang dimaksud perjanjian berdasarkan
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 adalah “Perjanjian adalah suatu
perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk
mengikatkan diri terhadap satu atau lebih
- 25 -
S A L I N A N
pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik
tertulis maupun tidak tertulis”. -------------------------
b. Bahwa Perjanjian yang dimaksud dengan
perjanjian dalam perkara a quo bukan
merupakan suatu perjanjian yang dibuat
dalam suatu usaha patungan atau suatu
perjanjian yang didasarkan Undang-Undang
yang berlaku. ----------------------------------------
c. Bahwa terdapat kesepakatan bersama terkait
dengan tarif jasa handling tempat penimbunan
pabean di KPP Bea Cukai Belawan yang
dituangkan dalam bentuk tertulis sebagai
bentuk perjanjian antara pengelola TPP KPP
Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara dan PT Sarana Gemilang dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara pada Tahun 2015.
d. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat
pembahasan terkait tarif jasa handling untuk
pengelolaan tempat penimbunan pabean di
KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha
Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan
Cemara, Medan, Sumatera Utara. ---------------
e. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan Pasal 1 Ayat (7) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 merupakan definisi
perjanjian berdasarkan hukum persaingan
usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha
dengan pelaku usaha pesaing yang dapat
berupa kesepakatan tertulis maupun dengan
kesepakatan tidak tertulis. -----------------------
- 26 -
S A L I N A N
f. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan unsur perjanjian baik tertulis
maupun tidak tertulis merupakan unsur yang
penting didalam adanya penetapan harga. -----
g. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan tindakan pelaku usaha pesaing
yang melakukan perjanjian dengan pihak
ketiga atau asosiasi dalam rangka menetapkan
harga atau tarif dan melaksanakan perjanjian
tersebut menjadi indikasi dan bukti telah
terjadinya penetapan harga. ----------------------
h. Bahwa dengan demikian unsur perjanjian
terpenuhi. --------------------------------------------
9.6.2.3. Unsur Pelaku Usaha Pesaing -------------------------
a. Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun
2011 tentang Penetapan Harga, pelaku usaha
pesaing adalah pelaku usaha lain dalam pasar
bersangkutan yang sama. -------------------------
b. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai
beroperasi dan mengelola TPP di kawasan KPP
Bea Cukai Belawan pada tahun 2013 dan PT
Sarana Gemilang mulai beroperasi dan
mengelola TPP di kawasan KPP Bea Cukai
Belawan pada tahun 2015 sehingga yang
menjadi pelaku usaha pesaing dalam perkara
a quo di sini adalah PT Sarana Gemilang. ------
c. Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha
pesaingnya terpenuhi. ----------------------------
9.6.2.4. Unsur Menetapkan Harga -----------------------------
a. Bahwa harga yang dimaksudkan dalam
perkara a quo adalah tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan. ---------------------------------------------
- 27 -
S A L I N A N
b. Bahwa harga yang ditetapkan dalam perkara a
quo adalah tarif jasa handling untuk BTD
(Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/over
length. ------------------------------------------------
c. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat
pembahasan terkait tarif jasa handling untuk
pengelolaan tempat penimbunan pabean di
KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha
Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan
Cemara, Medan, Sumatera Utara. ---------------
d. Bahwa terkait dengan tarif jasa handling
tahun 2015-2016 yang ditetapkan oleh
pengelola di Tempat Penimbunan Pabean di
KPP Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
memiliki besaran yang sama yaitu sebagai
berikut: -----------------------------------------------
e. Bahwa penetapan harga dapat dibuktikan
dengan adanya kesepakatan bersama terkait
tarif jasa handling di tempat penimbunan
pabean di KPP Bea Cukai Belawan yang dibuat
- 28 -
S A L I N A N
antara PT Artha Samudra Kontindo dengan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara sebagaimana dijelaskan di
atas. --------------------------------------------------
f. Bahwa Ahli Prahasto W. Pamungkas
menyatakan mengenai price fixing, dalam
perilaku price fixing tidak harus nominal angka
adalah sama, inti dari Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 itu tidak ada larangan
untuk menetapkan harga, namun yang
dilarang adalah membuat perjanjian untuk
menetapkan harga. ---------------------------------
g. Bahwa perjanjian penetapan harga itu bisa
dilakukan secara tertulis atau tidak tertulis
atau secara diam-diam. Selanjutnya menurut
Ahli bila dibandingkan menurut Sherman Act
1890 disebutkan bahwa perjanjian untuk
menetapkan persaingan harga dengan cara
menaikkan, menurunkan, menetapkan atau
menstabilkan harga (tidak harus harganya
sama) adalah perbuatan yang jelas dilarang
(per se illegal), tidak perduli material harga
yang tetap itu adalah harga maksimum, harga
minimum atau harga pasar dan walaupun itu
reasonable, hal itu tetaplah dilarang/per se
illegal. ------------------------------------------------
h. Bahwa dengan terdapatnya perjanjian tertulis
berupa kesepakatan bersama antara para
terlapor yaitu Terlapor I dengan Terlapor II
dengan asosiasi dapat membuktikan adanya
kesepakatan penetapan harga terkait tarif jasa
handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai)
- 29 -
S A L I N A N
berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length. -------------------
i. Bahwa dengan demikian unsur menetapkan
harga terpenuhi. ------------------------------------
9.6.2.5. Unsur Jasa -----------------------------------------------
a. Sesuai dengan Pasal 1 Angka 17 dalam
ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999, pelaku usaha adalah “Jasa
adalah setiap layanan berbentuk pekerjaan
atau prestasi yang diperdagangkan dalam
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh
konsumenatau pelaku usaha”. -------------------
b. Bahwa dari penjelasan tersebut di atas jasa
yang terkait dalam perkara a quo di sini
adalah Jasa Handling untuk BTD (Barang
Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40
FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. ---------------------------
c. Bahwa dengan demikian unsur jasa terpenuhi.
9.6.2.6. Unsur Konsumen ---------------------------------------
a. Bahwa yang dimaksud dengan persaingan
usaha tidak sehat menurut Pasal pasal 1
angka 15 dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, “Konsumen adalah setiap pemakai dan
atau pengguna barang dan atau jasa baik
untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk
kepentingan pihak lain”. ---------------------------
b. Bahwa konsumen dalam perkara a quo ini
adalah pengguna jasa ekspedisi menggunakan
kapal laut (EMKL) atau pemilik barang yang
barangnya masuk dalam pengelolaan tempat
penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan. ---------------------------------------------
- 30 -
S A L I N A N
c. Bahwa dengan demikian unsur konsumen
terpenuhi. --------------------------------------------
9.6.2.7. Bahwa dengan demikian keseluruhan unsur Pasal
5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat terpenuhi. ----------
9.7. Dampak Persaingan -------------------------------------------------------
9.7.1. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat
penimbunan pabean terkait dengan barang yang tidak
dikuasai (BTD) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length di KPP Bea Cukai Belawan
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang menyebabkan tidak adanya persaingan
harga atau tarif yang kompetitif diantara pelaku usaha
yang mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea
Cukai Belawan. ------------------------------------------------------
9.7.2. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat
penimbunan pabean terkait dengan barang yang tidak
dikuasai (BTD) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length di KPP Bea Cukai Belawan
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang mengakibatkan konsumen dalam hal ini
pengguna jasa ekspedisi menggunakan kapal laut (EMKL)
atau pemilik barang yang barangnya masuk dalam
pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan harus menerima tarif yang telah ditentukan oleh
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
karena pihak pengguna jasa ekspedisi menggunakan kapal
laut (EMKL) atau pemilik barang tidak bisa melakukan
negoisasi terkait tarif karena pengaturan terkait dengan
pemindahan serta pengelolaan barang tidak dikuasai
(BTD) ke TPP diatur oleh KPP Bea Cukai Belawan. ------------
- 31 -
S A L I N A N
9.8. Kesimpulan & Rekomendasi -----------------------------------------------
9.8.1. Berdasarkan verifikasi, klarifikasi, penelitian, analisis, dan
penilaian, Tim Investigator menyimpulkan terdapat
Dugaan Pelanggaran Ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh: --------
9.8.1.1. PT Artha Samudra Kontindo yang beralamat
kantor di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6 KIM
Tahap II, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara. ----------------------------------------
9.8.1.2. PT Sarana Gemilang yang beralamat kantor di
Gudang BGR, Jalan Titi Pahlawan, Simpang,
Kantor Medan Marelan. --------------------------------
10. Menimbang bahwa pada tanggal 15 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda Penyerahan
Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran (vide
bukti B2). --------------------------------------------------------------------------
11. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh
Investigator dan para Terlapor (vide bukti B2). -----------------------------
12. Menimbang bahwa PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I
menyampaikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran
yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T
I.1): ---------------------------------------------------------------------------------
12.1. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi untuk
mengelola Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP
Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Juli 2013 berdasarkan
Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor Kep-
617/WBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013. ----------
12.2. Bahwa dengan maksud dan itikad agar tidak ada anggapan
bahwa terjadi pengenaan tarif handling Tempat Penimbunan
Pabean (TPP) yang semena-mena, sekaligus agar pihak
ALFI/ILFA yang mewakili pengguna jasa dapat
mensosialisasikan kepada seluruh anggotanya, maka PT Artha
Samudra Kontindo mengadakan Kesepakatan Tarif Handling
TPP dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang
- 32 -
S A L I N A N
berkedudukan di Jalan Cemara/Kol. Bejo Komp. Cemara Shop
House Nomor 1 F Medan dengan Nomor:
003/KPTS/DPW/XII/2013 yang berlaku selama 2 (dua) tahun. --
12.3. Bahwa Kesepakatan Bersama tentang Tarif Handling Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) antara PT Artha Samudra Kontindo
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara diperpanjang pada
tanggal 30 April 2015. ----------------------------------------------------
12.4. Bahwa PT Sarana Gemilang mulai beroperasi mengelola TPP di
Kawasan KPP Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan nomor Kep-
183/WBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29 Mei 2015. (Lihat
Laporan Dugaan Pelanggaran KPPU halaman 6 butir 4). ----------
12.5. Bahwa pada tanggal 03 Juni 2015 dibuat kesepakatan bersama
antara PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait tarif handling TPP (Lihat Laporan Dugaan
Pelanggaran KPPU halaman 10 butir 6). ------------------------------
12.6. Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa kesepakatan tentang
tarif handling TPP antara PT Artha Samudra Kontindo dan
ALFI/ILFA tidak terkait dengan kesepakatan tarif handling TPP
antara PT Sarana Gemilang dan ALFI/ILFA. -------------------------
12.7. Bahwa pembahasan atau kesepakatan bersama atau perjanjian
dalam rangka untuk menetapkan harga atau Tarif Handling
TPP sebagaimana dimaksud dalam Laporan Dugaan
Pelanggaran KPPU halaman 13 butir 11 “Bahwa berdasarkan
keterangan dari Kepala Cabang PT Sarana Gemilang yaitu
Sriyono terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa
handling untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP
Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo, PT
Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara, Medan,
Sumatera Utara” tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi. PT
Artha Samudra Kontindo tidak tahu menahu dan tidak
bertanggung jawab atas pernyataan ini. ------------------------------
13. Menimbang bahwa PT Sarana Gemilang selaku Terlapor II
menyampaikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran
- 33 -
S A L I N A N
yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T
II.1): ---------------------------------------------------------------------------------
13.1. Bahwa berkaitan dengan Laporan Dugaan Pelanggaran yang
disusun oleh Tim Investigator Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU) yang telah Terlapor II terima. Berdasarkan
Laporan tersebut, dijelaskan bahwa ada 5 (lima) unsur terkait
ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. -----------------------------------------------------
13.2. Bahwa kedua unsur yang dibantah oleh Terlapor II adalah
Unsur Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga. Menurut Pasal
1 angka 7 Undang-UNDANG Nomor 5 Tahun 1999, “Perjanjian
adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk
mengangkat diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain
dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis’’. ------
13.3. Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa terjadi kesepakatan
atau perjanjian bersama terkait dengan penetapan tarif
handling TPP KPP Bea Cuka Belawan, yang bertempat di kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara, antara 2 (dua) pelaku usaha
yaitu PT Artha Samudra Kontindo dengan PT Sarana Gemilang.
13.4. Bahwa melalui Tanggapan ini, Terlapor II membantah bahwa
kesepakan atau bahkan pertemuan tersebut tidak pernah
terjadi, sepanjang Terlapor II beroperasi sejak bulan Mei tahun
2015. Terlapor II tidak pernah bertemu dengan pelaku usaha
lain, dalam hal ini adalah PT Artha Samudra Kontindo, untuk
membahas penerapan tarif handling di TPP KPP Bea Cuka
Belawan. ------------------------------------------------------------------
13.5. Bahwa oleh karena itu, Terlapor II membantah keterangan
dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh Tim
Investigator KPPU, yang menyatakan bahwa Sdr. Sriyono
sebagai Kepala PT Sarana Gemilang, ”ada rapat pembahasan
terkait tarif jasa handling TPP KPP Bea Cuka Belawan antara PT
Artha Samudra Kotindo dan PT Sarana Gemilang di DPW
- 34 -
S A L I N A N
ALFI/ILFA Sumatera Utara”. Faktanya, Terlapor II membantah
dan tidak membenarkan bahwa telah terjadi pertemuan atau
kesepakatan baik tertulis ataupun tidak tertulis yang
dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, yang
berkaitan dengan tarif handling antara PT Sarana Gemilang
dan PT Artha Samudra Kontindo. ------------------------------------
13.6. Bahwa dalam hal ini Tim Investigator KPPU tidak dapat
menunjukan alat bukti yang membenarkan bahwa telah terjadi
rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan
TPP KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang di Kantor DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara. ---------------------------------------------------------
13.7. Bahwa oleh karena itu, Unsur Perjanjian yang dinilai terpenuhi
oleh Tim Invetigator KPPU adalah pelanggaran Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli Harga. -----------------------------------------------
13.8. Bahwa unsur kedua yang Terlapor II bantah dan tidak
terpenuhi untuk melengkapi syarat-syarat adanya pelanggaran
pada Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat, adalah unsur Menetapkan Harga. -------------------
13.9. Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa Unsur Menetapkan
Harga dianggap terpenuhi karena didasarkan pada keterangan
Sdr. Sriyono, yang tertulis dalam Laporan Dugaan Pelanggaran
bahwa “adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling
untuk mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan antara PT Artha Samudra Kotindo, PT Sarana
Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan Cemara, Medan Sumatera
Utara” dan juga didasarkan pada tarif jasa handling yang
memiliki besaran antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang. -------------------------------------------------------
- 35 -
S A L I N A N
13.10. Bahwa seperti yang sudah Terlapor II jelaskan di atas, bahwa
pertemuan rapat ataupun kesepakan tertulis maupun tidak
tertulis baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak
langsung antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang yang membicarakan tentang kesepakatan penerapan
tarif jasa handling di TPP KPP Belawan adalah tidak pernah
terjadi. Pertemuan rapat kesepakatan antara PT Artha
Samudra Kotindo dan PT Sarana Gemilang yang juga
dituduhkan pada klien Terlapor II sebagai Terlapor II tidak valid
dan tidak dapat dibuktikan. -------------------------------------------
13.11. Bahwa karena pada faktanya, kesepakatan tentang tarif jasa
handling yang klien Terlapor II terapkan adalah mengacu pada
tarif jasa handling sesuai dengan kesepakatan antara PT
Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA yang berlaku mulai 3
Juni 2015. Bahwa kesepakatan bersama tersebut hanya
melibatkan 2 (dua) belah pihak, pihak pertama yaitu PT Sarana
Gemilang yang ditandatangani oleh Sdr. Sriyoyo sebagai Kepala
Cabang dan Pihak Kedua adalah DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yang ditandatangani oleh Sdr. Surianto sebagai Plt.
Ketua Wilayah. Kesepakatan tersebut tidak melibatkan pihak
lain, atau seperti yang dituduhkan, adalah pelaku usaha lain. -
13.12. Bahwa pada faktanya, tarif jasa handling yang PT Sarana
Gemilang terapkan di TPP KPP Bea Cukai Belawan tidak serta-
merta dengan kesepakatan yang Terlapor II lakukan dengan
DPW ALFI/ILFA. Tarif jasa handling yang Terlapor II terapkan
memiliki besaran yang lebih tinggi dibanding kesepakatan yang
Terlapor II lakukan dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara.
Hal tersebut dapat Terlapor II buktikan dengan rekapitulasi
perolehan usaha dan invoice yang sudah disiapkan dan dapat
Majelis Komisi Pemeriksaan periksa lebih lanjut. -----------------
13.13. Bahwa Terlapor II membantah pemenuhan Unsur Menetapkan
Harga yang Tim Invetigasi anggap sebagai salah 1 (satu) unsur
yang terpenuhi dalam Laporan Dugaan Pelanggaran adalah
- 36 -
S A L I N A N
tidak tepat. Terlapor II menganggap unsur tersebut tidak
terpenuhi dan tidak memiliki bukti yang kuat. --------------------
13.14. Bahwa dengan Tanggapan ini Terlapor II membantah Laporan
Dugaan yang disusun oleh Tim Investigasi KPPU, yang
menuduh Terlapor II melakukan pelanggaran Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Karena
tidak terpenuhinya 2 (dua) unsur yang menunjukan adanya
pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor II. ----------------------
13.15. Bahwa Terlapor II menganggap, Tim Investigasi KPPU tidak
dapat menunjukan adanya alat bukti pemenuhan Unsur
Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga yang dituduhkan
kepada Terlapor II. Oleh karena itu Terlapor II membantah
secara keseluruhan terkait tuduhan Pelanggaran Pasal 5 Ayat
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan
Tarif Handling yang dilakukan oleh Terlapor I, PT Artha
Samudra Kontindo dan Terlapor II, PT Sarana Gemilang pada
kawasan TPP KPP Bea Cukai Belawan. ------------------------------
14. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya
Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 14/KPPU/Pen/IV/2017
tanggal 18 April 2017 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor
20/KPPU-I/2016 (vide bukti A16). --------------------------------------------
15. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan,
Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor
25/KPPU/Kep.3/IV/2017 tanggal 18 April 2017 tentang Penugasan
Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A18). -------------------------
16. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPU-
I/2016 menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor
20/KMK/Kep/IV/2017 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka waktu paling
lama 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 19 April 2017
sampai dengan tanggal 25 Juli 2017 (vide bukti A20). --------------------
- 37 -
S A L I N A N
17. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan,
Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu
Pemeriksaan Lanjutan (vide bukti A17, A21, A23, A24, A25, A26).------
18. Menimbang adanya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia
tentang Cuti Bersama Tahun 2017, maka jangka waktu pelaksanaan
dan kegiatan penanganan perkara harus disesuaikan. --------------------
19. Menimbang Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor
22/KPPU/Pen/VI/2017 tanggal 20 Juni 2017 tentang Penyesuaian
Jangka Waktu Penanganan Perkara (Vide Bukti A22).---------------------
20. Menimbang Jangka Waktu Penanganan Perkara Nomor 20/KPPU-
I/2016 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang Dilakukan
oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan,
dalam tahap Pemeriksaan Lanjutan, yang semula tanggal 19 April
2017 sampai dengan tanggal 25 Juli 2017 disesuaikan menjadi tanggal
19 Juni 2017 sampai dengan tanggal 19 April 2017 sampai dengan
tanggal 26 Juli 2017 (vide bukti A22). ----------------------------------------
21. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan Petikan Penetapan tentang Penyesuaian Jangka
Waktu Penanganan Perkara kepada para Terlapor (vide bukti A23, A58,
dan A59). --------------------------------------------------------------------------
22. Menimbang bahwa pada tahap Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi untuk melakukan Pemeriksaan
sebagai berikut (vide bukti A27, A28, A29, A30, A31, A34, A35, A39,
A40, A43, A44, A48, A49, A50, A51, A52, A53, dan A54): -----------------
22.1. Saudara Cahyo Krisnanto, S.E. dari Kantor KPPBC Tipe Madya
Pabean Belawan sebagai Saksi pada tanggal 10 Mei 2017 (vide
bukti B4). -------------------------------------------------------------------
22.2. Saudara Iwan Setiawan PT Agility International sebagai Saksi
pada tanggal 10 Mei 2017 (vide bukti B5). ----------------------------
22.3. Saudara Roy Marth Kristian Harefa dari PT Agility International
sebagai Saksi pada tanggal 30 Mei 2017 (vide bukti B8). ----------
- 38 -
S A L I N A N
22.4. Saudara T. Irfansyah dari Belawan International Container
Terminal (BICT) sebagai Saksi pada tanggal 30 Mei 2017 (vide
bukti B9). -------------------------------------------------------------------
22.5. Saudara Hengky Wanto Gurning dari PT Global Trans Nusa
sebagai Saksi pada tanggal 30 Mei 2017 (vide bukti B10). ---------
22.6. Saudari Soraya Y. Siahaan dari Belawan International
Container Terminal (BICT) sebagai Saksi pada tanggal 30 Mei
2017 (vide bukti B11). ----------------------------------------------------
23. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya
Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 34/KMK/Kep/VII/2017
tanggal 25 Juli 2017 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka waktu paling
lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 27 Juli 2017
sampai dengan tanggal 08 September 2017 (vide bukti A61). ------------
24. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan
Lanjutan, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor
42/KPPU/Kep.3/VII/2017 tanggal 25 Juli 2017 tentang Penugasan
Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Perpanjangan
Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti
A63). --------------------------------------------------------------------------------
25. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan Petikan Keputusan Ketua Majelis Komisi tentang
Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
kepada para Terlapor (vide bukti A62, A65, dan A66). ---------------------
26. Menimbang bahwa pada tahap Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan,
Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi untuk melakukan
Pemeriksaan sebagai berikut (vide bukti A68, A69, A70, A71, A72, A74,
A75, A76, A78, A79, A80, A81, A82, A83, A84, A86, A87, A88, A89,
A91, A92, A93, A94, A95, A96, A97, A99, A100, A101, A102, A103,
A105, A106, A107, A108, A116, dan A118): ---------------------------------
26.1. Saudara Achmad Yunizar dari PT Ritra Cargo Indonesia sebagai
Saksi pada tanggal 14 Agustus 2017 (vide bukti B15). -----------
- 39 -
S A L I N A N
26.2. Saudara Rolly Piay selaku Direktur Utama dan Saudara Boyke
Piay selaku Direktur PT Sanobar Gunajaya sebagai Saksi pada
tanggal 14 Agustus 2017 (vide bukti B17). -------------------------
26.3. Saudara Johan Pandores dan Saudara Heru Nugroho dari
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai Saksi pada tanggal
16 Agustus 2017 (vide bukti B19). -----------------------------------
26.4. Saudara Bambang Priambodo selaku Manager Impor PT
Senagan Energi dan Saudara Rinadi Nindiyawan selaku
Corporate Secretary PT Tamaris Hidro sebagai Saksi pada
tanggal 23 Agustus 2017 (vide bukti B20). -------------------------
26.5. Saudara Trisna Hardiputra Barus dari PT Sarana Baja Perkasa
sebagai Saksi pada tanggal 23 Agustus 2017 (vide bukti B21). -
26.6. Saudara Novita selaku Direktur Marketing PT Belawan Indah
sebagai Saksi pada tanggal 23 Agustus 2017 (vide bukti B22). -
26.7. Saudara Ericsson PT Berlian Transtar Abadi sebagai Saksi
pada tanggal 24 Agustus 2017 (vide bukti B25) -------------------
26.8. Saudara Indra Syahputra selaku General Manager Area Medan
dan Saudara Sugiarto selaku General Manager Area Jakarta PT
Artha Samudra Kontindo sebagai Terlapor I pada tanggal 28
Agustus 2017 (vide bukti B26). ---------------------------------------
26.9. Saudara Sriyono selaku Direktur PT Sarana Gemilang sebagai
Terlapor II pada tanggal 28 Agustus 2017 (vide bukti B27). -----
26.10. Saudari DR. Siti Anisah, S.H., M.Hum. sebagai Ahli pada
tanggal 29 Agustus 2017 (vide bukti B28). -------------------------
27. Menimbang bahwa pada tanggal 04 September 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Alat
Bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan baik dari
Investigator maupun para Terlapor (vide bukti A112, A113, A114, dan
B29). ----------------------------------------------------------------------------------
28. Menimbang bahwa pada tanggal 08 September 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan
Kesimpulan Hasil Persidangan baik dari Investigator maupun Terlapor
(vide bukti A109, A110, A111, dan B30).---------------------------------------
- 40 -
S A L I N A N
29. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil
Persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut (vide bukti I.6): --------
29.1. Obyek Perkara & Dugaan Pasal ------------------------------------------
29.1.1. Bahwa yang menjadi objek pemeriksaan dalam perkara
ini adalah Penetapan Tarif Handling yang dilakukan oleh
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP)
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Belawan
(KPPBC Belawan). ----------------------------------------------
29.1.2. Para Terlapor diduga melanggar Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (UU No. 5 Tahun
1999). ------------------------------------------------------------
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan
pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas
suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh
konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan
yang sama. ------------------------------------------------------
29.2. Pasar Bersangkutan ------------------------------------------------------
29.2.1. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 mendefinisikan
Pasar Bersangkutan yaitu pasar yang berkaitan dengan
jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku
usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis
atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut. -----
29.2.2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tersebut, cakupan pengertian
pasar bersangkutan meliputi 2 (dua) perspektif, yaitu
pasar berdasarkan produk dan pasar berdasarkan
geografis. ---------------------------------------------------------
29.2.3. Tentang Pasar Produk -----------------------------------------
29.2.3.1. Bahwa berdasarkan konsep Pasar Produk
pada Peraturan Komisi Nomor 03 Tahun 2009
tentang Pedoman Pasal 1 angka 10 tentang
Pasar Bersangkutan, Pasar Produk
- 41 -
S A L I N A N
didefinisikan sebagai produk-produk pesaing
dari produk tertentu ditambah dengan produk
lain yang bisa menjadi subtitusi dari produk
tersebut. -----------------------------------------------
29.2.3.2. Bahwa Pasar Produk dalam perkara ini adalah
Jasa Handling untuk BTD (Barang Tidak
Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40 FT, dan
Over Height/Over Width/Over Length pada
Tahun 2015-2016. -----------------------------------
29.2.3.3. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang merupakan pelaku usaha
dalam pasar produk di dalam objek perkara a
quo dapat dijelaskan sebagai berikut: -------------
a. Bahwa tempat penimbunan pabean adalah
bangunan dan/atau lapangan atau tempat
lain yang disamakan dengan itu, yang
disediakan oleh pemerintah di kantor
pabean, yang berada di bawah pengelolaan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk
menyimpan barang yang dinyatakan Tidak
Dikuasai. ----------------------------------------
b. Bahwa Barang yang dinyatakan Tidak
Dikuasai (BTD) adalah barang yang tidak
dikeluarkan dari TPS yang berada di dalam
area pelabuhan dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak penimbunannya. ---
c. Bahwa pelaku usaha yang mengeluarkan
BTD dari TPS dan menyimpan di TPP
adalah PT Artha Samudra Kontindo sejak
tahun 2013 dan PT Sarana Gemilang sejak
tahun 2015. -------------------------------------
d. Bahwa barang yang ditarik dari TPS di
Belawan ke TPP PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang adalah
- 42 -
S A L I N A N
barang yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over
length. --------------------------------------------
e. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang mengenakan tarif jasa
handling kegiatan penarikan BTD dari TPS
dan penyimpanan di TPP sebagaimana
uraikan pada butir di atas meliputi: --------
1). Trucking adalah memindahkan
kontainer dari TPS ke TPP
menggunakan truk. -----------------------
2). Handling adalah biaya jasa meng-
handle alat, mulai dari awal di TPS,
meliputi manuver di lapangan sampai
barang tiba di TPP atau jasa
pengurusan kontainer di lapangan. ----
3). Mekanik adalah kegiatan yang meliputi
Lift On (mengangkat) dan Lift Off
(menurunkan) kontainer menggunakan
alat atau sewa peralatan.-----------------
4). Doc fee (document fee) adalah
pengurusan berbagai (tidak terbatas
pada) dokumen terkait penerbitan nota
Pelindo dan permintaan dokumen di
tiap pintu/gate. ----------------------------
5). Service charge adalah pelayanan
kepada pengguna jasa/pemilik barang.
6). Penumpukan/storage adalah kegiatan
menyimpan kontainer di lapangan
penumpukan TPP. -------------------------
f. Bahwa pihak pemilik barang melalui
perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut
(EMKL) yang merupakan anggota DPW
ALFI/ILFA akan membayar tarif jasa
- 43 -
S A L I N A N
handling yang dikenakan oleh PT Artha
Samudra Kontindo atau PT Sarana
Gemilang. ----------------------------------------
g. Bahwa tidak terdapat pelaku usaha lain
selain PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang yang menjalankan usaha
di TPP di kawasan KPPBC Belawan. --------
29.2.4. Tentang Pasar Geografis --------------------------------------
29.2.4.1. Bahwa Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penerapan Pasal 1 Angka 10 tentang Pasar
Bersangkutan menjelaskan bahwa Pasar
Geografis sangat ditentukan oleh ketersediaan
produk di pasar. ------------------------------------
29.2.4.2. Bahwa pasar berdasarkan cakupan geografis
terkait dengan jangkauan dan/atau daerah
pemasaran dari produk. ---------------------------
29.2.4.3. Bahwa pasar berdasarkan cakupan geografis
dalam perkara a quo adalah Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai
Belawan. ---------------------------------------------
29.2.4.4. Bahwa berdasarkan produk dan cangkupan
geografis dapat diketahui pasar bersangkutan
dalam perkara a quo adalah Jasa Handling
untuk Barang Tidak Dikuasai (BTD) berupa
Kontainer 20FT, 40FT, dan Over Height/Over
Width/Over Length pada Tahun 2015-2016 di
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP)
KPP Bea Cukai Belawan. --------------------------
29.3. Gambaran Umum Usaha Tempat Penimbunan Pabean di KPPBC
Belawan --------------------------------------------------------------------
29.3.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 65 Ayat (1) huruf a
jo. Pasal 43 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
- 44 -
S A L I N A N
1995 tentang Kepabeanan (UU Nomor 10 Tahun 1995)
menyatakan barang yang ditimbun di Tempat
Penimbunan Sementara (TPS) yang melebihi jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari dinyatakan sebagai Barang
yang Tidak Dikuasai (BTD).-----------------------------------
29.3.2. Bahwa untuk barang yang dinyatakan sebagai BTD
akan dipindahkan penyimpanannya dari TPS ke TPP. ---
29.3.3. Bahwa berkaitan dengan pemindahan BTD dari TPS ke
TPP, berdasarkan Pasal 66 Undang-Undang
Kepabeanan, Pejabat Bea dan Cukai akan
memberitahukan secara tertulis kepada pemiliknya
bahwa barang yang pada pokoknya menyatakan BTD
tersebut akan dilelang jika tidak diselesaikan dalam
jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak disimpan di
TPP. ---------------------------------------------------------------
29.3.4. Bahwa bentuk kongkrit kegiatan usaha atau jasa di
TPP adalah mengurus dokumen BTD di Belawan
International Container Terminal (BICT), mengangkat
kontainer yang merupakan BTD dari container yard (CY)
ke atas truk, memindahkan/mengeluarkan/mengeser
kontainer tersebut dari TPS ke TPP, menurunkan
kontainer dan menyimpan/menumpuk kontainer
tersebut di lapangan penumpukan TPP. -------------------
29.3.5. Bahwa dalam kurun waktu Tahun 2015–2016 terdapat
2 (dua) pelaku usaha TPP di wilayah KPPBC Belawan
yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang yang kegiatannya adalah memindahkan BTD
dari TPS ke TPP miliknya.-------------------------------------
29.3.6. Bahwa tidak ada perbedaan kegiatan usaha atau
pelayanan kontainer (mulai dari pengurusan dokumen
di BICT, pengangkatan kontainer ke atas truk
pengangkut, pengangkutan kontainer ke TPP hingga
penurunan kontainer di lapangan penumpukan TPP) di
TPP milik PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
- 45 -
S A L I N A N
Gemilang kecuali perbedaan lokasi tempat
penyimpanan/penumpukan kontainer. --------------------
29.3.7. Bahwa atas kegiatan tersebut, PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang selaku pengelola TPP
akan mengenakan tarif jasa handling kepada pemilik
barang melalui pihak lain yang menjadi perwakilan atau
mengurus barang tersebut (perusahaan Ekspedisi
Muatan Kapal Laut atau EMKL). ----------------------------
29.4. Ketentuan Tentang Tempat Penimbunan Pabean dan
Penunjukkan PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang sebagai Pengelola Tempat Penimbunan Pabean ---------
29.4.1. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 65 Ayat (2),
Pasal 68 Ayat (3) dan Pasal 73 Ayat (2) Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (UU No. 10
Tahun 1995), barang-barang yang telah ditetapkan
sebagai Barang yang Tidak Dikuasai (BTD), Barang yang
Dikuasai Negara (BDN) dan Barang yang menjadi Milik
Negara (BMN) disimpan di Tempat Penimbunan Pabean
(TPP). -------------------------------------------------------------
29.4.2. Bahwa definisi mengenai Tempat Penimbunan Pabean
dijelaskan pada Pasal 1 butir 18 UU No. 10 Tahun 1995
pada pokoknya menyatakan: ---------------------------------
“18. Tempat Penimbunan Pabean adalah bangunan
dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan
dengan itu yang disediakan oleh Pemerintah di Kantor
Pabean yang berada dibawah pengelolaan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan barang yang
dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai
negara, dan barang yang menjadi milik negara
berdasarkan Undang-undang ini”. ------------------------------------
29.4.3. Bahwa lebih lanjut definisi tentang TPP diatur dalam
Pasal 1 angka 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PMK.04/2011 tentang Penyelesaian Terhadap
Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai, Barang Yang
- 46 -
S A L I N A N
Dikuasai Negara dan Barang yang Menjadi Milik Negara
(PMK No.62 Tahun 2011) pada pokoknya menyatakan:
‘’Tempat Penimbunan Pabean yang selanjutnya disingkat
dengan TPP adalah bangunan dan/ atau lapangan atau
tempat lain yang disamakan dengan itu yang disediakan
oleh pemerintah di Kantor Pabean yang berada dibawah
pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk
menyimpan BTD, BDN, dan BMN berdasarkan Undang-
Undang Kepabeanan”. ----------------------------------------------------
29.4.4. Bahwa keberadaan TPP disediakan di setiap kantor
pabean atau tempat lain dan penunjukkan tempat lain
sebagai TPP ditetapkan oleh Menteri Keuangan
sebagaimana diatur dalam Pasal 48 Ayat (1) & (2) UU
No. 10 Tahun 1995 yang pada pokoknya menyatakan:
1. Di setiap Kantor Pabean disediakan Tempat Penimbunan Pabean yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. -------------------------------------------
2. Penunjukan tempat lain yang berfungsi sebagai Tempat Penimbunan Pabean sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. -----------------------
29.4.5. Bahwa Menteri Keuangan melimpahkan kewenangan
untuk menetapkan TPP atau tempat lain yang berfungsi
sebagai TPP kepada Kepala Kantor Pabean atas nama
menteri berdasarkan Pasal 23 Ayat (3) PMK No. 62
Tahun 2011 menyatakan pada pokoknya: -----------------
3. TPP dan tempat lain yang berfungsi sebagai TPP sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean atas nama Menteri. ---------
29.4.6. Bahwa berdasarkan pemeriksaan lanjutan terhadap
Saksi KPPBC Medan, keterangan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai serta PT Artha Samudra Kontindo dan
PT Sarana Gemilang diketahui penunjukkan pihak
swasta/pelaku usaha menjadi pengelola TPP diawali
dengan permohonan dari pelaku usaha/swasta untuk
menjadi pengelola TPP. ---------------------------------------
- 47 -
S A L I N A N
29.4.7. Bahwa berdasakan permohonan tersebut Kepala Kantor
Pabean menetapkan/menunjuk pelaku usaha
tertentu/pihak swasta atas nama Menteri Keuangan
menjadi pengelola TPP setelah melakukan pemeriksaan
lokasi yang akan ditetapkan/dijadikan TPP. --------------
29.4.8. Bahwa pada perkara ini Kepala Kantor Pabean dalam
hal ini Kepala KPPBC Belawan telah menunjuk 2 (dua)
pihak swasta/pelaku usaha sebagai pengelola TPP yaitu
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang. -
29.4.9. Bahwa hingga pemeriksaan ini selesai dilaksanakan
KPPBC Belawan tidak dapat menunjukkan dasar
hukum serta tata cara atau prosedur penunjukkan
pelaku usaha atau pihak tertentu sebagai pengelola
TPP. ---------------------------------------------------------------
29.4.10. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi
untuk mengelola TPP di Kawasan Bea Cukai Belawan
sejak bulan Juli 2013 dan PT Sarana Gemilang mulai
beroperasi mengelola TPP di kawasan Belawan sejak
bulan Mei 2015. ------------------------------------------------
29.4.11. Bahwa KPPBC Belawan menyatakan yang pada
pokoknya pengelolaan TPP oleh pihak swasta/pelaku
usaha disebabkan karena adanya keterbatasan
khususnya anggaran.------------------------------------------
29.5. Kewenangan Menetapkan Tarif Handling Tempat Penimbunan
Pabean ----------------------------------------------------------------------
29.5.1. Bahwa Direktorat Bea dan Cukai dan KPPBC Belawan
dalam Pemeriksaan Lanjutan menyatakan Bea Cukai
tidak menetapkan tarif handling di TPP. -------------------
29.5.2. Bahwa KPPBC Belawan dalam Pemeriksaan Lanjutan
menyatakan KPPBC Belawan tidak menetapkan besaran
tarif yang harus dibayar oleh konsumen untuk jasa
handling (yang meliputi trucking, handling, mekanik, doc
fee per container, storage TPP per hari per box) untuk
BTD (Barang yang Tidak Dikuasai) berupa kontainer 20”
- 48 -
S A L I N A N
FT, 40” FT, serta over height/over width/over length
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang. ----------------------------------------------
29.5.3. Bahwa KPPBC Belawan pada Pemeriksaan Lanjutan
menyatakan bahwa penetapkan tarif jasa handling (yang
meliputi trucking, handling, mekanik, doc fee per
container, storage TPP per hari per box) kontainer 20”
FT, 40” FT di TPP sepenuhnya merupakan kewenangan
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
karena merupakan kegiatan business to business. -------
29.5.4. Bahwa dengan tidak ditetapkannya tarif handling oleh
bea cukai karena kegiatan handling BTD maka PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang membuat
perhitungan tarif handling sendiri tanpa melibatkan
KPPBC Belawan. ------------------------------------------------
29.5.5. Bahwa pada akhirnya PT Artha Samudra Kontindo dan
PT Sarana Gemilang dalam menetapkan tarif handling
BTD dengan melibatkan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara meskipun masing-masing mempunyai
perhitungan tersendiri berdasarkan bukti dokumen
kesepakatan bersama tentang tarif handling TPP yang
dibuat oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang. --------------------------------------------------------
29.6. Penetapan Tarif Jasa Handling Barang Tidak Dikuasai (BTD) di
Tempat Penimbunan Pabean antara PT Artha Samudra Kontindo
dan PT Sarana Gemilang melalui Kesepakatan Bersama Tarif
Jasa Handling Tempat Penimbunan Pabean dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara -----------------------------------------------
29.6.1. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Bea Cukai dan
KPP Bea Cukai Belawan menyatakan penentuan tarif
jasa handling untuk barang yang tidak dikuasai (BTD)
yang berbentuk kontainer ukuran 20”, 40”, dan over
height/over widht/over length di kawasan KPP Bea
- 49 -
S A L I N A N
Cukai Belawan diserahkan dan ditentukan sendiri oleh
pelaku usaha yang mengelola TPP tersebut. -----------------
29.6.2. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dalam menetapkan
besaran tarif jasa handling di TPP adalah dengan
melibatkan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. ---------------
29.6.3. Bahwa pada tanggal 20 Desember 2013, PT Artha
Samudra Kontindo telah membuat Kesepakatan
Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang
dituangkan dalam dokumen Nomor:
003/KPTS/DPW/XII/2013 tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean. ----------------------------------
29.6.4. Bahwa kemudian pada tanggal 30 April 2015 PT Artha
Samudra Kontindo kembali membuat Kesepakatan
Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang
dituangkan dalam Nomor 002/KPTS/DPW/IV/2015
tentang Tarif Handling Tempat Penimbunan Pabean. ------
29.6.5. Bahwa Pihak dari PT Artha Samudra Kontindo yang
menandatangi kesepakatan tersebut adalah Direktur PT
Artha Samudra Kontindo yaitu Lindawati Mahargono
dan pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah
PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu
Surianto, S.H. -----------------------------------------------------
29.6.6. Bahwa komponen tarif dan besaran tarif handling yang
akan dikenakan oleh pelaku usaha pengelola TPP terdiri
dari beberapa komponen yaitu sebagai berikut: ------------
29.6.6.1. Trucking adalah memindahkan kontainer dari
TPS ke TPP menggunakan truk. ------------------
29.6.6.2. Handling adalah biaya jasa meng-handle alat,
mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di
lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa
pengurusan kontainer di lapangan. --------------
29.6.6.3. Mekanik adalah kegiatan yang meliputi lift on
(mengangkat) dan lift off (menurunkan)
- 50 -
S A L I N A N
kontainer menggunakan alat atau sewa
peralatan. --------------------------------------------
29.6.6.4. Doc fee (document fee) adalah pengurusan
berbagai (tidak terbatas pada) dokumen
terkait penerbitan nota Pelindo dan
permintaan dokumen di tiap pintu/gate. -------
29.6.6.5. Service charge adalah pelayanan kepada
pengguna jasa/pemilik barang.-------------------
29.6.6.6. Penumpukan/storage adalah kegiatan
menyimpan kontainer di lapangan
penumpukan TPP. ----------------------------------
29.6.6.7. Bahwa besaran tarif handling dalam
Kesepakatan Bersama tersebut adalah
sebagaimana diuraikan pada tabel berikut: ----
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over
Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
29.6.6.8. Bahwa pada tahun 2015, PT Sarana
Gemilang memulai usaha sebagai pengelola
TPP di wilayah KPPBC Belawan. ------------------
29.6.6.9. Bahwa pada Pemeriksaan Lanjutan, Sdr.
Sriyono dari PT Sarana Gemilang
menyatakan telah mempunyai hitungan
tersendiri dalam menetapkan tarif jasa
handling dan tidak harus melibatkan DPW
ALFI/ILFA dalam menetapkan tarif jasa
handling, tetapi pada kenyataannya PT
Sarana Gemilang membuat Kesepakatan
- 51 -
S A L I N A N
Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara. -------------------------------------------------
29.6.6.10. Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, PT Sarana
Gemilang membuat Kesepakatan Bersama
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang
dituangkan dalam Dokumen Nomor:
027/KC/GS/VI/2015 & Nomor
003/KPTS/DPW/VI/2015 tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan Pabean. ---------
29.6.6.11. Bahwa kesepakatan yang dibuat PT Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara serupa dengan kesepakatan yang
dibuat oleh PT Artha Samudra Kontindo dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. ----------------
29.6.6.12. Bahwa dari pihak PT Sarana Gemilang yang
menandatangi kesepakatan tersebut adalah
Kepala Cabang PT Sarana Gemilang yaitu
Sriyono dan pihak dari DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara adalah PLT. Ketua DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu Surianto,
S.H. ----------------------------------------------------
29.6.6.13. Bahwa komponen tarif dan besaran tarif
handling yang ditetapkan PT Sarana
Gemilang dalam Kesepakatan Bersama
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
adalah sebagaimana diuraikan pada tabel
berikut: -----------------------------------------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over
Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
- 52 -
S A L I N A N
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
29.6.6.14. Bahwa komponen tarif dan besaran tarif
handling yang ditetapkan oleh PT Sarana
Gemilang dalam Kesepakatan Bersama
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
sama persis dengan besaran tarif yang
ditetapkan oleh PT Artha Samudra Kontindo
dalam Kesepakatan Bersama dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara. -----------------------
29.6.6.15. Bahwa masa berlaku kesepakatan tersebut
adalah 2 (dua) tahun sebagaimana diatur
dalam Bab V Pasal 7 Kesepakatan Bersama. ---
29.6.6.16. Bahwa berdasarkan bukti-bukti transaksi
yang disampaikan PT Artha Samudra
Kontindo ke KPPU menyatakan pada
pokoknya PT Artha Samudra Kontindo
menetapkan tarif jasa handling kepada
konsumen sesuai dengan besaran tarif jasa
handling sebagaimana tertulis dalam
Kesepakatan Kerjasama PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA. ---------------
29.6.6.17. Bahwa Indra Syahputra selaku Manager Area
PT Artha Samudra Kontindo menyatakan tarif
handling di TPP Tahun 2016 masih sesuai
dengan kesepakatan bersama dan belum ada
perubahan. -------------------------------------------
29.7. Pengelolaan Barang yang Tidak Dikuasai (BTD) oleh Para
Terlapor --------------------------------------------------------------------
29.7.1. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang mulai menjalakan usaha/beroperasi
mengelola BTD di TPP sejak mendapatkan surat
penunjukan dari KPPBC Belawan. --------------------------
- 53 -
S A L I N A N
29.7.2. Bahwa berdasarkan alat bukti dokumen dari PT Artha
Samudra Kontindo, PT Artha Samudra Kontindo telah
menarik dan menyimpan BTD dengan jumlah sebagai
berikut:-----------------------------------------------------------
Tahun 20”FT 40”FT Total
2013 24 14 36
2014 65 33 98
2015 107 55 162
29.7.3. Bahwa hingga pemeriksaan perkara a quo selesai, PT
Artha Samudra Kontindo tidak memasukkan data
penarikan/pengelolaan/penyimpanan BTD untuk tahun
2016. -------------------------------------------------------------
29.7.4. Bahwa berdasarkan alat bukti dokumen dari PT Sarana
Gemilang, PT Sarana Gemilang telah menarik dan
menyimpan BTD selama tahun 2015 dengan jumlah
sebagai berikut: -------------------------------------------------
Bulan 20”FT 40”FT Total
Juni 0 8 8
Juli 3 8 11
Agustus 3 8 11
September 6 6 12
Oktober 6 2 8
November 16 9 25
Desember 6 1 7
29.7.5. Bahwa hingga pemeriksaan perkara a quo selesai, PT
Sarana Gemilang tidak memasukkan data
penarikan/pengelolaan/penyimpanan BTD untuk
Tahun 2016. ----------------------------------------------------
29.8. Pengenaan Tarif Jasa Handling Tempat Penimbunan Pabean oleh
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang ------------
- 54 -
S A L I N A N
29.8.1. Bahwa berdasarkan beberapa invoice PT Artha Samudra
Kontindo, PT Artha Samudra Kontindo dalam
menjalankan usaha pengelolaan TPP telah menetapkan
tarif jasa handling TPP sesuai dengan penetapan tarif
sebagaimana tertera dalam Kesepakatan Bersama Tarif
Jasa Handling dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
sebagaimana diuraikan pada tabel berikut di bawah. ---
29.8.2. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo Nomor 051/INV/ASKON-
MDN/VII/2015 kepada PT CJ Feed Medan untuk jasa
handling 2 (dua) kontainer 20” FT, diketahui bahwa PT
Artha Samudra Kontindo telah menetapkan satuan
untuk tarif jasa handling TPP yang pada pokoknya
sebagai berikut: -------------------------------------------------
NO URAIAN 20” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,-
3. Handling Rp. 500.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,-
29.8.3. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo Nomor 054/INV/ASKON-
MDN/VIII/2015 kepada PT Sanagan Energi untuk jasa
handling 6 (enam) kontainer 40” FT, diketahui bahwa
PT Artha Samudra Kontindo telah menetapkan satuan
untuk tarif jasa handling TPP yang pada pokoknya
sebagai berikut: -------------------------------------------------
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.700.000,-
3. Handling Rp. 750.000,-
- 55 -
S A L I N A N
4. Mekanik Rp. 5.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
29.8.4. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo Nomor ___/INV/ASKON-
MDN/X/2015 kepada PT Unilever Oleochemical
Indonesia untuk jasa handling 12 (dua belas) kontainer
20” FT, diketahui bahwa PT Artha Samudra Kontindo
telah menetapkan satuan untuk tarif jasa handling TPP
yang pada pokoknya sebagai berikut: ----------------------
NO URAIAN 20” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,-
3. Handling Rp. 500.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,-
29.8.5. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo Nomor 059/INV/ASKON-
MDN/IX/2015 kepada PT Prastiwahyu Trimitra
Engineering untuk jasa handling 1 (satu) kontainer 40”
FT, diketahui bahwa PT Artha Samudra Kontindo telah
menetapkan satuan untuk tarif jasa handling TPP yang
pada pokoknya sebagai berikut: -----------------------------
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.700.000,-
3. Handling Rp. 750.000,-
4. Mekanik Rp. 5.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
29.8.6. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo Nomor 066/INV/ASKON-
- 56 -
S A L I N A N
MDN/XI/2015 kepada PT Prastiwahyu Trimitra
Engineering untuk jasa handling 4 (empat) kontainer 20”
FT dan 12 (dua belas) kontainer 40” FT, diketahui
bahwa PT Artha Samudra Kontindo telah menetapkan
satuan untuk tarif jasa handling TPP yang pada
pokoknya sebagai berikut: ------------------------------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
29.8.7. Bahwa berdasarkan beberapa invoice PT Sarana
Gemilang, PT Sarana Gemilang dalam menjalankan
usaha pengelolaan TPP telah menetapkan komponen
dan tarif jasa handling TPP sesuai dengan penetapan
tarif sebagaimana tertera dalam Kesepakatan Bersama
Tarif Jasa Handling dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara untuk item/komponen tarif trucking (receiving &
delivery) kontainer 40”FT, item storage (penyimpanan)
untuk kontainer ukuran 20”FT dan 40”FT sebagaimana
diuraikan pada tabel berikut di bawah. --------------------
29.8.8. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Sarana
Gemilang Nomor 001/INV-1/SG/III/2015 kepada PT
Ritra Cargo untuk jasa handling 2 (dua) kontainer
40”FT, diketahui bahwa PT Sarana Gemilang telah
menetapkan/mengenakan satuan tarif handling TPP
pada pokoknya sebagai berikut: ----------------------------
- 57 -
S A L I N A N
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking (receiving and delivery) Rp. 1.700.000,-
3. Handling & Doc fee Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.500.000,-
5. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
29.8.9. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Sarana
Gemilang Nomor INV-0018/SG/XVIII/2015 kepada PT
PLN untuk jasa handling 1 (satu) kontainer 40”FT,
diketahui bahwa PT Sarana Gemilang telah
menetapkan/mengenakan satuan tarif handling TPP
pada pokoknya sebagai berikut: -----------------------------
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking (receiving and delivery) Rp. 1.700.000,-
3. Handling & Doc fee Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.500.000,-
5. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
29.8.10. Bahwa pada berdasarkan bukti invoice PT Sarana
Gemilang Nomor INV-005/SG/III/2016 kepada PT
Procter & Gamble untuk jasa handling 1 (satu) kontainer
20”FT dan 1 (satu) kontainer 40”FT, diketahui bahwa PT
Sarana Gemilang telah menetapkan/mengenakan
satuan tarif handling TPP pada pokoknya sebagai
berikut:-----------------------------------------------------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking (receiving and
delivery) Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,-
3. Handling & Doc fee Rp. 500.000,- Rp. 750.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,-
5. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
- 58 -
S A L I N A N
29.8.11. Bahwa para konsumen kedua Terlapor menyatakan
bahwa mereka tidak mendapatkan diskon/potongan
harga dari tagihan jasa handling di TPP. -------------------
29.8.12. Bahwa Saksi PT Agility dalam Sidang Majelis Komisi
menyatakan harga/tarif handling yang ditetapkan oleh
pengelola TPP lebih mahal daripada harga/tarif handling
di BICT. ----------------------------------------------------------
29.9. Pendapat Ahli DR. Siti Anisah, S.H., M.Hum. -----------------------
29.9.1 Bahwa pada tahap Pemeriksaan Lanjutan, Tim
Investigator meminta untuk menghadirkan ahli hukum
persaingan yaitu Dr. Siti Anissah, S.H., M.Hum. dari
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. --------------
29.9.2 Bahwa dalam pemeriksaan tersebut yang bersangkutan
memberikan pendapatnya yang pada pokoknya sebagai
berikut:-------------------------------------------------------------
29.9.2.1 Perjanjian dalam hukum persaingan bila
dihadapkan pada perjanjian dalam hukum
perdata bersifat lex specialis derogat legi
generali adalah asas penafsiran hukum yang
menyatakan bahwa hukum yang bersifat
khusus (lex specialis) mengesampingkan
hukum yang bersifat umum (lex generalis). ----
29.9.2.2 Unsur Pelaku Usaha, diatur lebih lanjut
dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 yaitu menyebutkan
bahwa pelaku usaha adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan
hukum yang didirikan dan berkedudukan
atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian, menyelenggarakan berbagai
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. ---------
- 59 -
S A L I N A N
29.9.2.3 Unsur pelaku usaha pesaing adalah pelaku
usaha lain dalam pasar bersangkutan yang
sama. --------------------------------------------------
29.9.2.4 Unsur Jasa sebagaimana diatur dalam Pasal
7 angka 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999. --------------------------------------------------
29.9.2.5 Konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 1
angka 15 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999. --------------------------------------------------
29.9.2.6 Pasar bersangkutan adalah pasar yang
berkaitan dengan jangkauan atau pemasaran
tertentu yang oleh pelaku usaha adalah
barang sejenis sebagaimana diatur dalam
Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999. -----------------------------------------
29.9.2.7 Secara umum bentuk-bentuk penetapan
harga yang termasuk ke dalam aturan
pelarangan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 adalah berikut ini (namun tidak
terbatas pada):---------------------------------------
a. Kesepakatan menaikkan atau
menurunkan harga; --------------------------
b. Kesepakatan memakai suatu formula
standar sebagai dasar perhitungan harga;
c. Kesepakatan memelihara suatu
perbandingan tetap antara harga yang
dipersaingkan dengan suatu produk
tertentu; ----------------------------------------
d. Kesepakatan meniadakan diskon atau
membuat keseragaman diskon; -----------
e. Kesepakatan persyaratan pemberian
kredit kepada konsumen; ------------------
f. Kesepakatan meniadakan produk yang
ditawarkan dengan harga murah di pasar
- 60 -
S A L I N A N
sehingga membatasi pasokan dan
memelihara harga tinggi. --------------------
g. Persetujuan kepatuhan pada harga yang
diumumkan; -----------------------------------
h. Kesepakatan tidak menjual bila harga
yang disetujui tidak dipenuhi; --------------
i. Kesepakatan menggunakan harga yang
seragam sebagai langkah awal untuk
negosiasi. --------------------------------------
29.9.2.8 Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 masuk dalam pendekatan per se
illegal. Per se illegal adalah suatu perbuatan
yang secara inheren bersifat dilarang atau
ilegal. Perbuatan atau tindakan atau praktek
yang bersifat dilarang atau ilegal tanpa perlu
pembuktian terhadap dampak dari perbuatan
tersebut. --------------------------------------------
29.9.2.9 Tindakan concerted action dalam pasal 5 Ayat
1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
dengan mengacu pada Pasal 1 angka 7
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
keberadaan kata “untuk mengikatkan diri”
artinya aktif saling mengikatkan diri sehingga
jika ada perjanjian yang sudah dilakukan
kemudian terdapat orang lain yang
mengikuti, maka hal tersebut dapat
dikatakan sebagai tindakan aktif saling
mengikatkan diri. ---------------------------------
29.9.2.10 Tindakan penyesuaian atau concerted action
atau practices merupakan sebuah tindakan
yang langsung maupun tidak langsung yang
tidak mengharuskan adanya meeting of mind
antara pihak-pihak yang melakukannya,
namun hal tersebut mempengaruhi tindakan
- 61 -
S A L I N A N
para pelaku usaha di pasar. Dalam
prakteknya, otoritas pengawas persaingan
usaha menggunakan tindakan penyesuaian
tadi sebagai dalil untuk menyatakan sebuah
pelaku usaha melakukan pelanggaran. -------
29.9.2.11 Bukti yang dapat membuktikan adanya
concerted action adalah adanya tindakan
penyesuaian melalui perjanjian dalam waktu
yang berbeda (perjanjian yang dibuat oleh
para pelaku usaha dengan asosiasi
konsumen dengan waktu yang berbeda),
tindakan adanya suatu perjanjian dan
menjadi suatu bukti yang cukup jika
perjanjian tersebut ditandatangani oleh para
pihak. Selanjutnya penetapan harga tersebut
terbukti dilakukan dalam praktek, perjanjian
itu dilakukan dengan asosiasi konsumen.
Fakta-fakta ini menunjukkan rangkaian
perbuatan yang dilarang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999. ----------------------------
29.9.2.12 Apabila bukti yang didapat tidak terdapat
tanda tangan kedua pihak arus dilihat dari
harga itu ditetapkan dan harga dilaksanakan,
apakah terdapat persesuaian. Jika rangkaian
tersebut membentuk suatu petunjuk sebagai
kesimpulan yang sama maka dapat
dikatakan bahwa memang terjadi penetapan
harga meskipun dalam time frame yang
berbeda. --------------------------------------------
29.9.2.13 Pada perjanjian tidak tertulis harus dilihat
adanya kesesuaian tindakan antar pelaku
usaha dengan pelaku usaha lainnya, dengan
- 62 -
S A L I N A N
adanya harga yang sama menunjukkan
adanya tindakan menyesuaikan harga. -------
29.9.2.14 Tidak harus ada meeting of mind tetapi
mempengaruhi tindakan pelaku usaha di
pasar, melihatnya bukan hanya dari
terbentuknya kesepakatan tetapi
pelaksanaan kontrak dimana pelaku usaha
seharusnya bersifat independen tetapi
mereka melakukan tindakan penyesuaian. --
29.9.2.15 Komponen harga pada setiap produksi pelaku
usaha bisa sama atau berbeda. Akan menjadi
aneh ketika seharusnya dia bisa menentukan
harga secara mandiri tetapi justru
melakukan kesepakatan atau penyesuaian
harga. Kalau komponen harga satu pelaku
usaha berbeda dengan pelaku usaha lain,
lalu kenapa harga harus disamakan. ----------
29.10. Analisa Dugaan Pelanggaran------------------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dan Ahli yang telah
dipanggil dan didengar keterangannya dan alat bukti dokumen
yang telah diajukan dalam tahap Pemeriksaan Pendahuluan
dan Pemeriksaan Lanjutan serta petunjuk yang ada, telah
ditemukan fakta-fakta sebagai berikut: -------------------------------
29.10.1 Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa
dugaan pelanggaran dalam perkara ini adalah dugaan
pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yang pada pokoknya
berbunyi: -------------------------------------------------------
(1) “Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.”
- 63 -
S A L I N A N
29.10.2 Selanjutnya apabila dirinci unsur–unsur ketentuan
Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tersebut maka dapat diuraikan sebagai berikut: --------
29.10.2.1 Unsur Pelaku Usaha ----------------------------
Bahwa pengertian pelaku usaha
berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
adalah setiap orang perorangan atau badan
usaha, baik yang berbadan hukum atau
bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan di
dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian, menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi.
Bahwa yang dimaksud pelaku usaha dalam
perkara ini: ---------------------------------------
a. Terlapor I, PT Artha Samudra Kontindo ---
1). PT Artha Samudra Kontindo
merupakan badan usaha berbentuk
perseroan terbatas yang didirikan
dan berdomisili hukum di Indonesia
serta menjalankan usaha sebagai
Tempat Penimbunan Pabean
berdasarkan Keputusan Kepala KPP
BC Belawan nomor Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal
31 Desember 2013 dan Perpanjangan
Persetujuan Penetapan TPP
berdasarkan Keputusan Kepala KPP
BC Belawan Nomor Kep-
586/VVBC/KPP.MP.01/2014
sebagaimana diuraikan pada bagian
- 64 -
S A L I N A N
Identitas para Terlapor PT Artha
Samudra Kontindo di atas.------------
2). PT Artha Samudra Kontindo telah
membuat perjanjian mengenai
Kesepakatan Bersama tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan
Pabean dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara sebagaimana telah
diuraikan pada bagian Penetapan
Tarif Jasa Handling Barang Tidak
Dikuasai (BTD) di Tempat
Penimbunan Pabean antara PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang melalui Kesepakatan
Bersama Tarif Jasa Handling Tempat
Penimbunan Pabean dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara di atas. -
3). PT Artha Samudra Kontindo telah
menjalakan usaha jasa TPP yang
dibuktikan dengan adanya invoice
kepada para pemilik barang atas jasa
yang telah dilakukan diantaranya
yaitu handling dan penyimpanan
kontainer sebagaimana diuraikan
pada Bagian Pengenaan Tarif Jasa
Handling Tempat Penimbunan
Pabean oleh PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang di
atas. ---------------------------------------
b. Terlapor II, PT Sarana Gemilang -------------
1). PT Sarana Gemilang merupakan
pelaku usaha yang berbentuk
perseroan terbatas yang didirikan
dan berdomisili hukum di Indonesia
- 65 -
S A L I N A N
serta menjalankan usaha sebagai
Tempat Penimbunan Pabean
berdasarkan Keputusan Kepala
KPPBC Belawan
183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015
tertanggal 29 Mei 2015 sebagaimana
diuraikan pada bagian Identitas para
Terlapor PT Sarana Gemilang. --------
2). PT Sarana Gemilang telah membuat
perjanjian mengenai Kesepakatan
Bersama tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean dengan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
sebagaimana telah diuraikan pada
bagian Penetapan Tarif Jasa
Handling Barang Tidak Dikuasai
(BTD) di Tempat Penimbunan Pabean
antara PT Artha Samudra Kontindo
dan PT Sarana Gemilang melalui
Kesepakatan Bersama Tarif Jasa
Handling Tempat Penimbunan
Pabean dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara di atas. ---------------
3). PT Sarana Gemilang telah
menjalankan usaha jasa TPP yang
dibuktikan dengan adanya invoice
kepada para pemilik barang atas jasa
yang telah dilakukan diantaranya
yaitu handling dan penyimpanan
kontainer sebagaimana diuraikan
pada Bagian Pengenaan Tarif Jasa
Handling Tempat Penimbunan
Pabean oleh PT Artha Samudra
- 66 -
S A L I N A N
Kontindo dan PT Sarana Gemilang di
atas. ---------------------------------------
Bahwa dengan demikian unsur Pelaku
Usaha terpenuhi. --------------------------------
29.10.2.2 Unsur Perjanjian---------------------------------
a. Bahwa yang dimaksud perjanjian
berdasarkan Pasal 1 angka 7 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah: --
“Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis”
b. Bahwa dengan kata lain Pasal 1 angka 7
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tidak mensyaratkan nama atau bentuk
suatu perjanjian untuk dapat dikatakan
sebagai suatu perjanjian tetapi yang
diutamakan adalah adanya suatu
perbuatan dari 1 (satu) pelaku usaha
untuk mengikatkan diri dengan pelaku
usaha lainnya. -------------------------------
c. Bahwa mengikatkan diri suatu pihak
dengan pihak lain dalam suatu
perjanjian terjadi karena disetujuinya
disepakatinya suatu hal/perihal. ---------
d. Bahwa Pasal 1 angka 7 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 secara jelas dan
tegas menyatakan bahwa perjanjian
dapat tertulis maupun tidak tertulis. ----
e. Bahwa berkaitan dengan perkara a quo
maka yang disepakati adalah mengenai
komponen tarif dan besaran tarif
handling TPP di kawasan KPPBC
Belawan dengan uraian sebagai berikut:
- 67 -
S A L I N A N
1). Sebagaimana telah diuraikan di
atas bahwa pada tanggal 30 April
2015, PT Artha Samudra Kontindo
menetapkan tarif jasa handling TPP
sebagaimana tertulis dalam
Kesepakatan Bersama dengan DPW
ALFI/ILFA tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunana Pabean.--------
2). Kemudian pada pada tanggal
tanggal 3 Juni 2015, PT Sarana
Gemilang menetapkan tarif
handling TPP yang ditetapkan
dalam Kesepakatan Bersama
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yang dituangkan dalam
Dokumen Nomor:
027/KC/GS/VI/2015 & Nomor
003/KPTS/DPW/VI/2015 tentang
Tarif Handling Tempat Penimbunan
Pabean. -----------------------------------
3). Padahal Sriyono dari PT Sarana
Gemilang dalam Pemeriksaan
Lanjutan menyatakan bahwa PT
Sarana Gemilang telah memiliki
perhitungan tersendiri dalam
menetapkan tarif handling dan
tidak ada keharusan melibatkan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara,
tetapi pada kenyataannya yang
bersangkutan tetap mendatangi
DPW ALFI/ILFA Sumatra Utara dan
membuat Kesepakatan Bersama
tentang Tarif Handling Tempat
Penimbunan Pabean. -------------------
- 68 -
S A L I N A N
4). Ternyata komponen tarif dan
besaran tarif handling yang
ditetapkan dalam Kesepakatan
Bersama antara PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dan PT Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara adalah sama
sebagaimana diiilustrasikan pada
tabel di bawah ini: ----------------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over
Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2 Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4 Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5 Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6 Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
5). Ahli Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum.
dalam pemeriksaan berpendapat: ----
“yang dapat membuktikan adanya concerted action adalah adanya tindakan penyesuaian melalui perjanjian dalam waktu yang berbeda (perjanjian yang dibuat oleh para pelaku usaha dengan asosiasi konsumen dengan waktu yang berbeda), tindakan adanya suatu perjanjian dan menjadi suatu bukti yang cukup jika perjanjian tersebut ditandatangani oleh para pihak. Selanjutnya penetapan harga tersebut terbukti dilakukan dalam praktek, perjanjian itu dilakukan dengan asosiasi konsumen. Fakta-fakta ini me nunjukkan rangkaian perbuatan yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 UU No. 5/1999.”
- 69 -
S A L I N A N
6). Apabila mendasarkan pada
pendapat ahli di atas maka
tindakan PT Sarana Gemilang
menetapkan komponen tarif dan
besaran tarif handling TPP sudah
merupakan suatu tindakan
concerted action yang didahului
dengan melakukan pembahasan
mengenai tarif handling TPP dengan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. ----
7). Apalagi mendasarkan pada
keterangan Sriyono dari PT Sarana
Gemilang pada Pemeriksaan
Lanjutan, seharusnya PT Artha
Samudra Kontindo tidak perlu
melibatkan DPW ALFI/ILFA dalam
menetapkan tarif. -----------------------
8). Teori untuk tindakan concerted
action semakin kuat karena
Kesepakatan Bersama Tarif
Handling Tempat Penimbunan
Pabean antara PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang
dengan DPW ALFI/ILFA terjadi
tidak dalam waktu yang sama tetapi
dalam waktu yang berbeda. -----------
9). Dengan melibatkan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dalam pembahasan
tarif handling TPP menyebabkan
terjadinya/ adanya kesesuaian
komponen dan besaran tarif
handling TPP antara PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang. ---------------------------------
- 70 -
S A L I N A N
10). Bahwa yang menjadi penekanan
dari Tim Investigator bukan pada
Kesepakatan Bersama tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan
Pabean antara PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dan PT Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara tetapi komponen
tarif dan besaran penetapan tarif
yang sama antara PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang. ---------------------------------
11). Bahwa bisa jadi DPW ALFI/ILFA
merupakan pihak yang menjadi
fasilitator dari terjadinya
kesepakatan tersebut mengingat
pertemuan antara DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dengan para
Terlapor terjadi dalam waktu yang
berbeda. ----------------------------------
12). Bahwa selanjutnya PT Artha
Samudra Kontindo dalam
pelaksanaannya menetapkan tarif
handling TPP sepenuhnya sesuai
dengan besaran tarif dalam
Kesepakatan Bersama tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan
Pabean sedangkan PT Sarana
Gemilang menetapkan tarif
handling TPP sesuai besaran tarif
yang tertulis dalam Kesepakatan
Bersama tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean untuk
- 71 -
S A L I N A N
komponen trucking dan
storage/penyimpanan sebagaimana
telah diuraikan pada Bagian
Pangenaan Tarif Jasa Handling
Tempat Penimbunan Pabean oleh
PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang di atas. --------------
13). Meskipun hanya komponen trucking
dan storage/penyimpanan yang
sama dengan Kesepakatan
Bersama, tetapi PT Sarana
Gemilang tetap menggunakan
komponen yang sama dengan PT
Artha Samudra Kontindo. -------------
14). Sampai pada tahap ini, Tim
Investigator dapat mengambil
kesimpulan PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang
telah sepakat dengan komponen
dan besaran tarif handling TPP
sebagaimana komponen tarif dan
besarannya yang tertulis dalam
Kesepakatan Bersama tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan
Pabean dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara. -------------------------
15). Bahwa dengan demikian, tindakan
PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang menetapkan
komponen dan tarif handling TPP
tersebut di atas merupakan suatu
tindakan concerted action
sebagaimana dijelaskan oleh Ahli
Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum. ---------
- 72 -
S A L I N A N
16). Bahwa mengacu pada pendapat
Ahli Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum.
yang menyatakan sebagai berikut: ---
“Tindakan concerted action dalam pasal 5 Ayat 1 UU No.5 Tahun 1999 dengan mengacu pada Pasal 1 angka 7 UU 5/1999 keberadaan kata “untuk mengikatkan diri” artinya aktif saling mengikatkan diri sehingga jika ada perjanjian yang sudah dilakukan kemudian terdapat orang lain yang mengikuti, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai tindakan aktif saling mengikatkan diri”.
maka tindakan concerted action
yang dilakukan para Terlapor
merupakan suatu bentuk perjanjian
tidak tertulis. ----------------------------
f. Bahwa dengan demikian unsur
perjanjian terpenuhi. -------------------------
29.10.2.3 Unsur Pelaku Usaha Pesaing --------------------
a. Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4
Tahun 2011 tentang Penetapan Harga,
pelaku usaha pesaing adalah pelaku
usaha lain dalam pasar bersangkutan
yang sama. -------------------------------------
b. Bahwa ahli Dr. Siti Anisah, S.H.,
M.Hum. menyatakan yang dimaksud
dengan pelaku usaha pesaing adalah
pelaku usaha lain dalam pasar
bersangkutan yang sama. -------------------
c. Bahwa pasar bersangkutan pada
perkara ini adalah jasa handling untuk
Barang yang Tidak Dikuasai (BTD)
berupa kontainer 20’FT, 40”FT dan Over
Height/Over Width/Over Length Tahun
- 73 -
S A L I N A N
2015–2016 di Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) KPPBC
Belawan. ----------------------------------------
d. Bahwa merupakan fakta PT Artha
Samudra Kontindo merupakan pelaku
usaha yang kegiatan usahanya
memberikan jasa handling untuk Barang
yang Tidak Dikuasai (BTD) berupa
kontainer 20’FT, 40”FT, dan over
height/over width/over length di
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean
(TPP) KPPBC Belawan sejak tahun 2013
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC
Belawan nomor Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31
Desember 2013 dan Perpanjangan
Persetujuan Penetapan TPP berdasarkan
Keputusan Kepala KPP BC Belawan
Nomor Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014
sebagaimana diuraikan pada bagian
Identitas para Terlapor PT Artha
Samudra Kontindo di atas. ------------------
e. Bahwa merupakan fakta PT Sarana
Gemilang merupakan pelaku usaha yang
kegiatan usahanya memberikan jasa
handling untuk Barang yang Tidak
Dikuasai (BTD) berupa kontainer 20’FT,
40”FT dan over height/over width/over
length di Kawasan Tempat Penimbunan
Pabean (TPP) KPPBC Belawan sejak
tahun 2015 berdasarkan Keputusan
Kepala KPP BC Belawan
183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015
tertanggal 29 Mei 2015 sebagaimana
- 74 -
S A L I N A N
diuraikan pada bagian Identitas para
Terlapor PT Sarana Gemilang. --------------
f. Bahwa dengan demikian unsur pelaku
usaha pesaingnya terpenuhi. ---------------
29.10.2.4 Unsur Menetapkan Harga atas Suatu
Barang dan atau Jasa ----------------------------
a. Bahwa tidak ditemukan definisi harga
dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, tetapi Pasal 1 angka 14 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999
mendefinisikan harga pasar yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut: --------
“Harga yang harus dibayar dalam transaksi barang atau jasa tertentu yang dikuasai oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam kalender tertentu”.
b. Bahwa harga yang ditetapkan dalam
perkara a quo adalah tarif jasa handling
untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai)
berupa Kontainer 20“FT, 40”FT, dan
Over Height/Over Width/Over Length. ---
c. Bahwa sesuai dengan Pasal 1 Angka 17
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,
yang dimaksud dengan jasa adalah: -----
“setiap layanan berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperdagangkan dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha”
d. Bahwa yang dimaksud jasa dalam
perkara a quo adalah Jasa Handling
Untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai)
berupa Kontainer 20”FT, 40”FT, dan
Over Height/Over Width/Over Length
Pada Tahun 2015-2016. -------------------
- 75 -
S A L I N A N
e. Bahwa dengan demikian yang dimaksud
dengan penetapan harga atas suatu jasa
yang harus dibayar oleh konsumen
adalah atau pelanggan dalam perkara a
quo adalah: -----------------------------------
1). Penetapan komponen tarif dan
besaran tarif jasa handling TPP
dalam Kesepakatan Bersama antara
PT Artha Samudra Kontindo dengan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
tentang Tarif Jasa Handling TPP dan
Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara tentang
Tarif Jasa Handling TPP. ----------------
2). Komponen tarif dan tarif jasa
handling TPP yang ditetapkan oleh
PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang di wilayah KPPBC
Belawan besaran yang sama yaitu
sebagai berikut: ---------------------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over
Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
3). Tarif jasa handling TPP yang telah
dikenakan oleh PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang
kepada para konsumen
sebagaimana telah diuraikan pada
- 76 -
S A L I N A N
bagian Pengenaan Tarif Jasa
Handling Tempat Penimbunan
Pabean oleh PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang di
atas. -----------------------------------------
f. Bahwa dengan demikian unsur
menetapkan harga atas suatu barang
dan atau Jasa terpenuhi. ------------------
29.10.2.5 Unsur Konsumen --------------------------------
a. Bahwa unsur berikutnya adalah unsur
Konsumen yang berdasarkan Pasal 1
angka 15 dari Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 telah secara jelas
mendefinisikan konsumen sebagai
berikut: -----------------------------------------
“Konsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain”.
b. Bahwa konsumen dalam perkara a quo
ini adalah pengguna jasa ekspedisi
menggunakan kapal laut (EMKL) atau
pemilik barang yang barangnya masuk
dalam pengelolaan tempat penimbunan
pabean di KPP Bea Cukai Belawan. --------
c. Bahwa secara kongkrit pihak konsumen
atau pengguna jasa dari PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang dalam perkara a quo
diantaranya adalah PT CJ Feed Medan,
PT Sanagan Energi, PT Unilever
Oleochemical Indonesia, PT Prastiwahyu
Trimitra Engineering, PT Ritra Cargo, PT
PLN, dan PT Procter & Gamble
sebagaimana diuraikan pada bagian
- 77 -
S A L I N A N
Pengenaan Tarif Jasa Handling Tempat
Penimbunan Pabean oleh PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang di atas. ------------------------------
d. Bahwa dengan demikian unsur
konsumen terpenuhi. -------------------------
29.10.2.6 Bahwa dengan demikian keseluruhan unsur
Pasal 5 Ayat (1) Undang-undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
terpenuhi. -------------------------------------------
29.11. Dampak Persaingan ------------------------------------------------------
29.11.1 Bahwa terdapat 2 (dua) pendekatan yang diterapkan
untuk menilai apakah suatu tindakan tertentu dari
pelaku usaha melanggar ketentuan dalam hukum
persaingan usaha yaitu per se illegal dan rule of reason.
29.11.2 Bahwa pada pendekatan per se illegal, setiap perjanjian
atau kegiatan ketika dinyatakan sebagai suatu
tindakan yang ilegal maka tidak perlu lagi adanya
pembuktian lebih lanjut atas dampak dan hal
sebaliknya dengan pendekatan rule of reason yang
tidak serta merta dapat menyatakan suatu perjanjian
atau kegiatan tertentu ilegal sebelum dibuktikan
mengenai dampak dari perjanjian atau kegiatan
tersebut. ----------------------------------------------------------
29.11.3 Bahwa penerapan pendekatan per se illegal pada
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, biasanya
dipergunakan dalam pasal yang menyatakan istilah
dilarang tanpa adanya anak kalimat “…yang dapat
mengakibatkan…”. ----------------------------------------------
29.11.4 Bahwa dugaan pelanggaran yang didugakan kepada
para Terlapor dalam perkara a quo adalah Pasal 5 Ayat
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dan dalam
ketentuan pasal tersebut terdapat larangan yang jelas
- 78 -
S A L I N A N
tanpa disertai anak kalimat “…yang dapat
mengakibatkan…”. ----------------------------------------------
29.11.5 Bahwa berdasarkan pada uraian di atas maka pasal 5
Ayat (1) merupakan pasal yang masuk dalam kategori
pasal dengan pendekatan per se illegal yang tidak
memerlukan analisa mengenai dampak persaingan. -----
29.11.6 Bahwa dengan demikian tidak perlu dibuktikan lagi
mengenai dampak dari adanya tindakan Para Terlapor. -
29.12. Kesimpulan -----------------------------------------------------------------------
29.12.1 Berdasarkan alat bukti yang ditemukan selama
Pemeriksaan/Persidangan Majelis, Tim Investigator
menyimpulkan terdapat pelanggaran ketentuan Pasal 5
Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang
dilakukan oleh: --------------------------------------------------
29.12.1.1 PT Artha Samudra Kontindo; --------------------
29.12.1.2 PT Sarana Gemilang. ------------------------------
30. Menimbang bahwa PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I
menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya
sebagai berikut (vide bukti TI.3): ----------------------------------------------
30.1 Bahwa pembahasan atau kesepakatan bersama atau perjanjian
antara pihak TPP PT Artha Samudra Kontindo, pihak TPP PT
Sarana Gemilang dan pihak ALFI dalam rangka untuk
menetapkan harga atau Tarif Handling TPP sebagaimana
dimaksud dalam Laporan Dugaan Pelanggaran KPPU tidak
pernah ada dan tidak pernah terjadi. ----------------------------------
30.2 Bahwa penetapan tarif handling yang diduga melanggar Pasal 5
Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait
Penetapan Tarif Handling yang dilakukan oleh PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea dan Cukai Belawan
juga tidak pernah ada. ---------------------------------------------------
30.3 Bahwa tarif handling yang diberlakukan oleh PT Artha
Samudra Kontindo merupakan biaya operasional di lapangan
- 79 -
S A L I N A N
dalam pemindahan barang dari TPS BICT menuju ke Tempat
Penimbunan Pabean (TPP). ----------------------------------------------
30.4 Bahwa pertemuan dengan pihak Bea Cukai, ALFI, PT Artha
Samudra Kontindo, dan PT Sarana Gemilang semata-mata
hanyalah untuk konsolidasi tentang pelayanan di Tempat
Penimbunan Pabean (TPP). ----------------------------------------------
30.5 Bahwa dengan demikian kami menyimpulkan bahwa tidak
benar kami melanggar Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999sebagaimana yang didugakan kepada kami. --------
31. Menimbang bahwa PT Sarana Gemilang selaku Terlapor II
menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya
sebagai berikut (vide bukti T2.13): --------------------------------------------
31.1 Bahwa Terhadap seluruh dalil tuduhan dengan pelanggaran,
Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang–Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Penetapan Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Terlapor II bersama ini
menyatakan secara tegas menolak sekuruh dalil tuduhan
pelanggaran dalam persidangan, kecuali mengenai hal-hal yang
secara tegas dan jelas diakui oleh Terlapor II. ---------------------
31.2 Bahwa yang menjadi dasar diajukannya Laporan Dugaan
Pelanggaran oleh Tim Investigator, yang dilaporkan para
Pelapor adalah Pasal 5 Ayat (1) Undang–Undang Nomor 5
Tahun 1999, bahwa unsur perjanjian adalah berdasarkan
Surat Kesepakatan Bersama antara PT Sarana Gemilang
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara pada tanggal 3 Juni
2015. ----------------------------------------------------------------------
31.3 Bahwa keterangan yang digunakan oleh Tim Investigator
bahwa perwakilan Sarana Gemilang yaitu Sriyono mengatakan
bahwa adanya rapat pembahasan terkait penetapan tarif jasa
handling untuk pengelolaan Tempat Penimbunan Pabean (TPP)
di KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kotindo
dan PT Sarana Gemilang di Jalan Cemara, Medan, Sumatera
Utara. ---------------------------------------------------------------------
- 80 -
S A L I N A N
31.4 Bahwa keterangan yang digunakan oleh Tim Investigator
tersebut telah dibantah secara jelas oleh Terlapor II, dalam
sidang pemeriksaan Para Terlapor pada tanggal 28 Agustus
2017 di Ruang Pemeriksaan Kantor Perwakilan Daerah Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Medan, Sumatera Utara, bahwa
pertemuan dengan pelaku usaha pesaing tidak pernah terjadi.
31.5 Bahwa menurut kesaksian Terlapor I pada pemeriksaan Para
Terlapor pada tanggal 28 Agustus 2017 di Ruang Pemeriksaan
Kantor Perwakilan Daerah Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Medan, bahwa Terlapor I tidak pernah melakukan rapat
pembahasan terkait tarif jasa handling dengan Terlapor II di
Jalan Cemara, Medan, Sumatera Utara. ----------------------------
31.6 Bedasarkan fakta di atas, pemenuhan unsur perjanjian dalam
Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang–Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Penetapan Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, tidak dapat terpenuhi. -----
Unsur Perjanjian Yang Dituduhkan Tidak Terpenuhi.
31.7 Bahwa berdasarkan Sidang Pemeriksaan Saksi dari
Investigator pada hari Rabu, 23 Agustus Pukul 09.00 di Grand
Swiss Belhotel Medan, Sumatera Utara, saksi dari PT Senagan
Energi memberikan keterangan bahwa Para Terlapor memiliki
lokasi TPP yang berdekatan. --------------------------------------------
31.8 Atas keterangan saksi tersebut, kami membantah bahwa lokasi
TPP Terlapor II saat itu berjauhan dengan lokasi TPP Terlapor I,
Lokasi TPP Terlapor I berada di Jalan Pulau Nias Selatan No. 5-
6 KIM tahap II, Deli Serdang. Sedangkan lokasi TPP Terlapor II
saat itu berada di Gedung BGR, Jalan Titi Pahlawan, Simpang
Kantor Medan Marelan (vide bukti T2-1). -----------------------------
31.9 Bahwa menurut pertanyaan yang ditanyakan oleh Tim
Investigator pada sidang pemeriksaan Saksi pada hari Rabu
dan Kamis tanggal 23 dan 24 Agustus 2017 di Grand Swiss
Belhotel Medan, Sumatera Utara, bahwa tarif yang ditetapkan
oleh Terlapor I terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan biaya
perolehan jasa yang sebenarnya. ---------------------------------------
- 81 -
S A L I N A N
31.10 Maka dengan ini, Terlapor II membantah bahwa Terlapor II
menetapkan tarif terlalu tinggi. Terlapor II hanya menetapkan
margin keuntungan dalam batas wajar dan tidak ada
penetapan tarif terlalu tinggi kepada pengguna jasa, sesuai
dengan laporan keuangan PT Sarana Gemilang Periode 2015 –
2016 (vide bukti T2-2). ---------------------------------------------------
31.11 Bahwa dalam unsur pasar bersangkutan yang dijelasakan pada
Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Tim Investigator, ada dua
pelaku usaha di daerah pemasaran yang sama, yaitu PT Artha
Samudra Kotindo dan PT Sarana Gemilang. -------------------------
31.12 Bahwa menurut keterangan perwakilan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai sebagai Saksi Ahli dari Majelis Komisi, pada
sidang pemeriksaan Saksi Ahli dari Majelis Komisi pada hari
Rabu, 16 Agutus 2017 di Kantor Komisi Pengawas Persaiangan
Usaha Jakarta, bahwa proses perolehan pengguna jasa melalui
mekanisme penetapan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kantor Wilayah Sumatera Utara. (vide bukti T2-3). -----------------
31.13 Bahwa atas fakta tersebut, pasar bersangkutan adalah pasar
tidak sempurna karena tidak ada proses penjajakan atau
pemasaran jasa oleh Para Pelaku Usaha, bahkan Para Pelaku
Usaha tidak tahu siapa pemilik barang yang menjadi pengguna
jasa. Kondisi pasar yang tidak sempurna tersebut membuat
mekanisme penetapan tarif handling dikembalikan ke
mekanisme business-to-business. --------------------------------------
31.14 Bahwa Dugaan Pelanggaran yang menjadi dasar tuduhan Tim
Investigator mencantumkan para pihak ialah PT Artha
Samudra Kotindo sebagai Terlapor I dan PT Sarana Gemilang
sebagai Terlapor II. --------------------------------------------------------
31.15 Bahwa atas fakta tersebut, Tim Investigator salah sasaran atas
pihak yang dilaporkan (error in persona), Tim Investigator luput
mencantumkan pihak Asosiasi yaitu ALFI/ILFA yang menurut
keterangan Saksi Ahli dari Investigator pada sidang
pemeriksaan saksi di Kantor Komisi Pengawas Persaingan
Usaha, Jakarta pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2017,
- 82 -
S A L I N A N
ALFI/ILFA adalah pihak yang bertindak sebagai mediator
dalam dugaan pelanggaran. ---------------------------------------------
31.16 Bahwa atas fakta tersebut, Tim Investigator telah lalai untuk
mencantumkan ALFI/ILFA sebagai pihak terkait yang
dilaporkan, maka dari itu dugaan yang dituduhkan adalah
kurang pihak yang dilaporkan (plurium litis consortium). -----------
32. Menimbang bahwa setelah berakhirnya Jangka Waktu Pemeriksaan
Lanjutan dan perpanjangannya, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi
Nomor 29/KPPU/Pen/IX/2017 tanggal 5 September 2017 tentang
Musyawarah Majelis Komisi Pekara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
sejak tanggal 11 September 2017 sampai dengan tanggal 23 Oktober
2017 (vide bukti A119). ---------------------------------------------------------
33. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi,
Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor
51//KPPU/Kep.3/IX/2017 tanggal 5 September 2017 tentang
Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Musyawarah
Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A122). -----
34. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan Petikan Penetapan Musyawarah Majelis Komisi
kepada para Terlapor (vide bukti A124, A125, A126, A120, dan A121).
35. Menimbang bahwa setelah melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi,
Majelis Komisi menilai telah memiliki bukti dan penilaian yang cukup
untuk mengambil Putusan. ----------------------------------------------------
TENTANG HUKUM
Setelah mempertimbangkan Laporan Dugaan Pelanggaran, Tanggapan para
Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran, keterangan para Saksi,
keterangan Ahli, keterangan para Terlapor, surat-surat dan/atau dokumen,
Kesimpulan Hasil Persidangan yang disampaikan oleh Investigator dan
para Terlapor (fakta persidangan), Majelis Komisi menilai, menganalisis,
menyimpulkan, dan memutuskan perkara berdasarkan alat bukti yang
cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran terhadap
- 83 -
S A L I N A N
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut UU Nomor 5
Tahun 1999) yang diduga dilakukan oleh para Terlapor dalam Perkara
Nomor 20/KPPU-I/2016. Dalam melakukan penilaian dan analisis, Majelis
Komisi menguraikan dalam beberapa bagian, yaitu: ------------------------------
1. Tentang Identitas Terlapor ------------------------------------------------------
2. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran --------------------------
3. Tentang Kegiatan Usaha Tempat Penimbunan Pabean di KPPBC
Belawan ----------------------------------------------------------------------------
4. Tentang Ketentuan Tempat Penimbunan Pabean dan Penunjukkan PT
Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang sebagai Pengelola
Tempat Penimbunan Pabean ---------------------------------------------------
5. Tentang Pasar Bersangkutan ---------------------------------------------------
6. Tentang Perjanjian ---------------------------------------------------------------
7. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 -----------------------------------------------------------------------
Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas; --------
1. Tentang Identitas Terlapor ---------------------------------------------------
Bahwa Majelis Komisi menilai Identitas Terlapor adalah sebagai
berikut: ----------------------------------------------------------------------------
1.1 Terlapor I, PT Artha Samudra Kontindo, merupakan pelaku
usaha berbentuk perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
Akte Notaris Irianto Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 19 November
2009 dengan perubahan terakhir berdasarkan Akte Notaris
Irianto Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 25 Oktober 2011
berkedudukan di Kotamadya Surabaya. PT Artha Samudra
Kontindo memulai kegiatan usaha di Tempat Penimbunan
Pabean yang berkedudukan di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor
5-6, Kawasan Industri Medan Tahap II, Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara berdasarkan
Keputusan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai
Belawan (KPPBC Belawan) Nomor: Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013 dan
- 84 -
S A L I N A N
Perpanjangan Persetujuan Penetapan TPP berdasarkan
Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor Kep-
586/VVBC/KPP.MP.01/2014. PT Artha Samudra Kontindo pada
saat perkara ini diperiksa beralamat kantor di Jalan Pulau Nias
Selatan Nomor 5-6 KIM Tahap II, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (vide bukti C37). ---------
1.2 Terlapor II, PT Sarana Gemilang merupakan pelaku usaha yang
didirikan berdasarkan Akte Notaris H. Teddy Anwar, S.H., SpN.
pada tanggal 8 Oktober 2001 dan perubahan terakhir
berdasarkan Akte Notaris Ingrid Lannywaty, S.H. pada tanggal
30 Juni 2009 berkedudukan di Kotamadya Jakarta Utara
dengan kegiatan usaha di bidang Perdagangan, Pembangunan,
Angkutan industri, Jasa, Percetakan, Pertanian, dan
Pertambangan. PT Sarana Gemilang memulai kegiatan usaha di
Tempat Penimbunan Pabean yang berkedudukan di Jalan Titi
Pahlawan Medan Marelan, Gudang BGR Medan–Sumatera Utara
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor:
183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29 Mei 2015. PT
Sarana Gemilang pada saat perkara ini diperiksa beralamat
kantor di Gudang BGR, Jalan Titi Pahlawan, Simpang Kantor
Medan Marelan, Telpon. 061-80027364 dan beralamat lain di
Komplek Vila Gading, Jalan Sungai Kampar I Nomor 2, Semper,
Cilincing, Jakarta Utara (vide bukti C47). ----------------------------
2. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran -----------------------
2.1 Bahwa objek perkara a quo adalah penetapan tarif handling yang
dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang/Terlapor II pada Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea Cukai Belawan (KPPBC Belawan). --------------------------------
2.2 Bahwa terkait objek perkara, Majelis Komisi menilai berdasarkan
fakta persidangan dan alat bukti, peran PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II pada
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Kantor Pengawasan
- 85 -
S A L I N A N
dan Pelayanan Bea Cukai Belawan (KPPBC Belawan) dalam
perkara a quo, adalah sebagai berikut (vide bukti C32, C33, dan
C35): ------------------------------------------------------------------------
2.2.1 PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I memulai kegiatan
usaha di Tempat Penimbunan Pabean yang
berkedudukan di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6,
Kawasan Industri Medan Tahap II, Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea Cukai Belawan (KPPBC Belawan) Nomor:
Kep-617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember
2013 dan Perpanjangan Persetujuan Penetapan TPP
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor
Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014. ---------------------------
2.2.2 PT Sarana Gemilang/Terlapor II memulai kegiatan usaha
di Tempat Penimbunan Pabean yang berkedudukan di
Jalan Titi Pahlawan Medan Marelan, Gudang BGR
Medan–Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Kepala
KPPBC Belawan Nomor: 183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015
tertanggal 29 Mei 2015. ----------------------------------------
2.3 Bahwa dugaan pelanggaran dalam perkara a quo adalah
ketentuan Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
yang menyatakan: --------------------------------------------------------
1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.
3. Tentang Kegiatan Usaha Tempat Penimbunan Pabean di KPPBC
Belawan ---------------------------------------------------------------------------
3.1 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 65 Ayat (1) huruf a jo.
Pasal 43 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan (UU Nomor 10 Tahun 1995) menyatakan barang
yang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang
- 86 -
S A L I N A N
melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari dinyatakan sebagai
Barang yang Tidak Dikuasai (BTD). -------------------------------------
3.2 Bahwa untuk barang yang dinyatakan sebagai BTD akan
dipindahkan penyimpanannya dari TPS ke TPP. ----------------------
3.3 Bahwa berkaitan dengan pemindahan BTD dari TPS ke TPP,
berdasarkan Pasal 66 UU Kepabeanan, Pejabat Bea dan Cukai
akan memberitahukan secara tertulis kepada pemiliknya bahwa
barang yang pada pokoknya menyatakan BTD tersebut akan
dilelang jika tidak diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari sejak disimpan di TPP. --------------------------------------
3.4 Bahwa bentuk konkrit kegiatan usaha atau jasa di TPP adalah
mengurus dokumen BTD di Belawan International Container
Terminal (BICT), mengangkat kontainer yang merupakan BTD
dari container yard (CY) ke atas truk,
memindahkan/mengeluarkan/menggeser kontainer tersebut
dari TPS ke TPP, menurunkan kontainer dan
menyimpan/menumpuk kontainer tersebut di lapangan
penumpukan TPP. ----------------------------------------------------------
3.5 Bahwa dalam kurun waktu tahun 2015–2016 terdapat 2 (dua)
pelaku usaha TPP di wilayah KPPBC Belawan yaitu PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor
II yang kegiatannya adalah memindahkan BTD dari TPS ke TPP
miliknya. ---------------------------------------------------------------------
3.6 Bahwa tidak ada perbedaan kegiatan usaha atau pelayanan
kontainer (mulai dari pengurusan dokumen di BICT,
pengangkatan kontainer ke atas truk pengangkut, pengangkutan
kontainer ke TPP hingga penurunan kontainer di lapangan
penumpukan TPP) di TPP milik PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II kecuali
perbedaan lokasi tempat penyimpanan/penumpukan kontainer. -
3.7 Bahwa atas kegiatan tersebut, PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II selaku
pengelola TPP akan mengenakan tarif jasa handling kepada
pemilik barang melalui pihak lain yang menjadi perwakilan atau
- 87 -
S A L I N A N
yang mengurus barang tersebut (perusahaan Ekspedisi Muatan
Kapal Laut atau EMKL). --------------------------------------------------
4. Tentang Ketentuan Tempat Penimbunan Pabean dan Penunjukkan
PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II sebagai Pengelola Tempat Penimbunan
Pabean -------------------------------------------------------------------------------------------
4.1 Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 65 Ayat (2), Pasal 68
Ayat (3), dan Pasal 73 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan (UU No. 10 Tahun 1995), barang-
barang yang telah ditetapkan sebagai Barang yang Tidak
Dikuasai (BTD), Barang yang Dikuasai Negara (BDN), dan
Barang yang menjadi Milik Negara (BMN) disimpan di Tempat
Penimbunan Pabean (TPP). ---------------------------------------------
4.2 Bahwa definisi mengenai Tempat Penimbunan Pabean dijelaskan
pada Pasal 1 butir 18 UU No. 10 Tahun 1995 yang pada
pokoknya menyatakan: --------------------------------------------------
1. Tempat Penimbunan Pabean adalah bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu yang disediakan oleh Pemerintah di Kantor Pabean yang berada dibawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara berdasarkan Undang-undang ini.
4.3 Bahwa lebih lanjut definisi tentang TPP diatur dalam Pasal 1
angka 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.04/2011
tentang Penyelesaian Terhadap Barang yang Dinyatakan Tidak
Dikuasai, Barang Yang Dikuasai Negara dan Barang yang
Menjadi Milik Negara (PMK No. 62 Tahun 2011) yang pada
pokoknya menyatakan: -------------------------------------------------
Tempat Penimbunan Pabean yang selanjutnya disingkat dengan TPP adalah bangunan dan/ atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu yang disediakan oleh pemerintah di Kantor Pabean yang berada dibawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan BTD, BDN, dan BMN berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan.
- 88 -
S A L I N A N
4.4 Bahwa keberadaan TPP disediakan di setiap kantor pabean atau
tempat lain dan penunjukkan tempat lain sebagai TPP
ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagaimana diatur dalam
Pasal 48 Ayat (1) & (2) UU No. 10 Tahun 1995 yang pada
pokoknya menyatakan: --------------------------------------------------
(1) Di setiap Kantor Pabean disediakan Tempat Penimbunan Pabean yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
(2) Penunjukan tempat lain yang berfungsi sebagai Tempat Penimbunan Pabean sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. ---------------------------------------------------------
4.5 Bahwa Menteri Keuangan melimpahkan kewenangan untuk
menetapkan TPP atau tempat lain yang berfungsi sebagai TPP
kepada Kepala Kantor Pabean atas nama Menteri berdasarkan
Pasal 23 Ayat (3) PMK No. 62 Tahun 2011 yang pada pokoknya
menyatakan: ---------------------------------------------------------------
(3) TPP dan tempat lain yang berfungsi sebagai TPP sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean atas nama Menteri. ----------------------------------------------------
4.6 Bahwa berdasarkan keterangan KPPBC Tipe Madya Pabean
Belawan Medan dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai
Saksi serta PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang/Terlapor II dalam Sidang Majelis Komisi
Pemeriksaan Lanjutan diketahui, penunjukkan pihak
swasta/pelaku usaha menjadi pengelola TPP diawali dengan
permohonan dari pelaku usaha/swasta untuk menjadi
pengelola TPP. -------------------------------------------------------------
4.7 Bahwa berdasarkan permohonan tersebut Kepala Kantor Pabean
menetapkan/menunjuk pelaku usaha tertentu/pihak swasta
atas nama Menteri Keuangan menjadi pengelola TPP setelah
melakukan pemeriksaan lokasi yang akan ditetapkan/dijadikan
TPP. -------------------------------------------------------------------------
4.8 Bahwa pada perkara a quo, Kepala Kantor Pabean dalam hal ini
Kepala KPPBC Belawan telah menunjuk 2 (dua) pihak
swasta/pelaku usaha sebagai pengelola TPP yaitu PT Artha
- 89 -
S A L I N A N
Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor
II. ----------------------------------------------------------------------------
4.9 Bahwa PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I mulai beroperasi
untuk mengelola TPP di Kawasan Bea Cukai Belawan sejak
bulan Juli 2013 sedangkan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
mulai beroperasi mengelola TPP di kawasan Belawan sejak bulan
Mei 2015. ------------------------------------------------------------------
4.10 Bahwa KPPBC Belawan pada pokoknya menyatakan pengelolaan
TPP oleh pihak swasta/pelaku usaha disebabkan karena adanya
keterbatasan khususnya keterbatasan anggaran. ------------------
5. Tentang Pasar Bersangkutan ---------------------------------------------------
5.1 Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran dan Kesimpulan
Investigator, pasar bersangkutan dalam perkara a quo adalah
jasa handling untuk Barang Tidak Dikuasai (BTD) berupa
Kontainer 20 feet, 40 feet, dan Over Height/Over Width/Over
Length pada tahun 2015-2016 di Kawasan Tempat Penimbunan
Pabean (TPP) KPPBC Belawan (vide bukti I2 dan I6). -----------------
5.2 Bahwa atas penentuan pasar bersangkutan tersebut, PT Sarana
Gemilang/Terlapor II menyatakan pada pokoknya proses
perolehan pengguna jasa dilakukan melalui mekanisme
penetapan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor
Wilayah Sumatera Utara. --------------------------------------------------
5.3 Bahwa berkaitan dengan pasar bersangkutan dalam perkara a
quo, Investigator berpendapat sebagai berikut: ------------------------
5.3.1 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 definisi mengenai
pasar bersangkutan adalah sebagai berikut: ---------------
“pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut“ ------------------------------------------------------------
5.3.2 Bahwa atas dasar ketentuan tersebut maka dapat
diketahui pasar bersangkutan dalam perkara a quo
- 90 -
S A L I N A N
menekankan pada konteks horizontal yang menjelaskan
kaitan antara pelaku usaha dengan pelaku usaha
pesaingnya, sehingga cakupan pengertiannya dapat
dikategorikan dalam 2 (dua) perspektif, yang meliputi: ---
5.3.2.1 Pasar berdasarkan produk (relevant product
market) terkait atas barang dan/atau jasa yang
sama atau sejenis atau substitusi dari barang
dan/atau jasa tersebut. --------------------------------
5.3.2.2 Pasar berdasarkan wilayah/geografis (relevant
geographic market) terkait dengan jangkauan
atau daerah pemasaran. -------------------------------
5.3.3 Tentang Pasar Produk --------------------------------------------
5.3.3.1 Bahwa pasar produk didefinisikan sebagai
produk-produk pesaing dari produk tertentu
ditambah dengan produk lain yang bisa
menjadi substitusi sebuah produk jika
keberadaan produk lain tersebut membatasi
ruang kenaikan harga dari produk tersebut. ----
5.3.3.2 Bahwa PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
merupakan pelaku usaha dalam pasar produk
di dalam objek perkara a quo sebagaimana
dapat dijelaskan sebagai berikut: ------------------
a Bahwa Tempat Penimbunan Pabean (TPP)
adalah bangunan dan/atau lapangan atau
tempat lain yang disamakan dengan itu,
yang disediakan oleh pemerintah di kantor
pabean, yang berada di bawah pengelolaan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk
menyimpan barang yang dinyatakan Tidak
Dikuasai. ------------------------------------------
b Bahwa Barang yang dinyatakan Tidak
Dikuasai (BTD) adalah barang yang tidak
dikeluarkan dari TPS yang berada di dalam
- 91 -
S A L I N A N
area pelabuhan dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak penimbunannya. -----
c Bahwa terdapat 3 (tiga) Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) terhadap
Barang yang dinyatakan Tidak Dikuasai
(BTD) di kawasan KPPBC Belawan, dimana
1 (satu) TPP milik KPPBC Belawan
sementara 2 (dua) TPP lainnya dikelola
oleh pihak swasta, antara lain PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang/Terlapor II. ------------------
d Bahwa baik PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I maupun PT Sarana
Gemilang/Terlapor II memulai kegiatan
usaha Tempat Penimbunan Pabean di
kawasan KPPBC Belawan berdasarkan
permohonan kepada Kepala KPPBC
Belawan, yang kemudian setelah dilakukan
pemeriksaan lokasi, Kepala KPPBC
Belawan menerbitkan surat: -------------------
1). Keputusan Kepala Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea Cukai Belawan
(KPPBC Belawan) Nomor: Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal
31 Desember 2013 perihal Penetapan
TPP PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan Perpanjangan
Persetujuan Penetapan TPP
berdasarkan Keputusan Kepala
KPPBC Belawan Nomor Kep-
586/VVBC/KPP.MP.01/2014. -----------
2). Keputusan Kepala KPPBC Belawan
Nomor:
183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015
- 92 -
S A L I N A N
tertanggal 29 Mei 2015 perihal
Penetapan TPP PT Sarana
Kontindo/Terlapor II. ----------------------
e Bahwa pelaku usaha yang mengeluarkan
BTD dari TPS dan menyimpan di TPP
adalah PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I sejak tahun 2013 dan
PT Sarana Gemilang/Terlapor II sejak
tahun 2015 sebagaimana diuraikan dalam
Bagian Tentang Hukum butir 5.3.3.2 poin
d. ----------------------------------------------------
f Bahwa barang yang ditarik dari TPS di
Belawan ke TPP PT Artha Sarana
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II adalah barang yang
berbentuk kontainer ukuran 20”, 40” dan
Over Height/Over Widht/Over Length. --------
g Bahwa PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II mengenakan tarif
jasa handling kegiatan penarikan BTD dari
TPS dan penyimpanan di TPP sebagaimana
diuraikan pada butir di atas meliputi: ------
1). trucking adalah memindahkan
kontainer dari TPS ke TPP
menggunakan truk. ----------------------
2). handling adalah biaya jasa meng-
handle alat, mulai dari awal di TPS,
meliputi manuver di lapangan sampai
barang tiba di TPP atau jasa
pengurusan kontainer di lapangan. ---
3). mekanik adalah kegiatan yang
meliputi lift on (mengangkat) dan lift
off (menurunkan) kontainer
- 93 -
S A L I N A N
menggunakan alat atau sewa
peralatan. ----------------------------------
4). doc fee (document fee) adalah
pengurusan berbagai (tidak terbatas
pada) dokumen terkait penerbitan
nota Pelindo dan permintaan
dokumen di tiap pintu/gate.---------------
5). service charge adalah pelayanan
kepada pengguna jasa/pemilik
barang. -------------------------------------
6). penumpukan/storage adalah kegiatan
menyimpan kontainer di lapangan
penumpukan TPP. -----------------------
h Bahwa pihak pemilik barang melalui
perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut
(EMKL) yang merupakan anggota DPW
ALFI/ILFA akan membayar tarif jasa
handling yang dikenakan oleh PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I atau PT
Sarana Gemilang/Terlapor II. ------------------
i Bahwa tidak terdapat pelaku usaha lain
selain PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II yang menjalankan
usaha di TPP di kawasan KPPBC Belawan. --
j Bahwa dengan demikian, pasar produk
dalam perkara a quo adalah jasa handling
untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai)
berupa Kontainer 20 FT, 40 FT, dan Over
Height/Over Width/Over Length pada
tahun 2015-2016. --------------------------------
5.3.4 Tentang Pasar Geografis ---------------------------------------------
5.3.4.1 Bahwa Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009
- 94 -
S A L I N A N
tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka 10
tentang Pasar Bersangkutan menjelaskan
bahwa Pasar Geografis sangat ditentukan oleh
ketersediaan produk di pasar. ---------------------
5.3.4.2 Bahwa pasar berdasarkan cakupan geografis
terkait dengan jangkauan dan/atau daerah
pemasaran dari produk. ----------------------------
5.3.4.3 Bahwa telah ditentukan pasar geografis perkara
a quo adalah Kawasan Tempat Penimbunan
Pabean (TPP) KPPBC Belawan. ---------------------
5.3.4.4 Bahwa atas dasar hal tersebut, maka Pasar
Bersangkutan yang ditetapkan oleh Investigator
dalam perkara a quo adalah Jasa Handling
untuk Barang Tidak Dikuasai (BTD) berupa
Kontainer 20FT, 40FT, dan Over Height/Over
Width/Over Length pada Tahun 2015-2016 di
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP)
KPPBC Belawan. -------------------------------------
5.4 Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan Kesimpulan
Investigator terkait penentuan pasar bersangkutan, namun
demikian Majelis Komisi menilai hal-hal sebagai berikut: ---------
5.4.1 Bahwa barang di TPS yang dipindahkan ke TPP PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dan/atau PT Sarana
Gemilang/Terlapor II ditentukan oleh KPPBC Belawan
sehingga baik PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
maupun PT Sarana Gemilang/Terlapor II tidak memiliki
kemampuan maupun kewenangan untuk meminta BTD
di TPS agar dapat dipindahkan ke TPP masing-masing,
oleh karena itu PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
dan/atau PT Sarana Gemilang/Terlapor II hanya dapat
menunggu pemberitahuan dari KPPBC Belawan terkait
proses pengambilan BTD dari TPS ke TPP (vide bukti B4,
B9, B10, B15, B19, B26, dan B27). --------------------------
- 95 -
S A L I N A N
5.4.2 Bahwa PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan/atau
PT Sarana Gemilang/Terlapor II tidak memiliki akses
untuk berkomunikasi dengan pemilik BTD dan/atau
perusahaan EMKL (vide bukti B26). -------------------------
5.4.3 Bahwa baik pemilik BTD maupun perusahaan EMKL
tidak memiliki hak untuk memilih dan/atau menentukan
kepada pengelola TPP mana BTD mereka dipindahkan,
sehingga posisi pemilik BTD melalui perusahaan EMKL
hanya menunggu pemberitahuan dari KPPBC Belawan
mengenai infomasi di TPP mana BTD mereka disimpan
(vide bukti B15, B17, dan B25). ------------------------------
5.5 Bahwa dengan demikian, Majelis Komisi berpendapat dalam
menjalankan kegiatan usaha sebagai pengelola TPP, baik PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I maupun PT Sarana
Gemilang/Terlapor II tidak memiliki nilai tawar dan/atau daya
saing untuk menguasai pasar. Hal tersebut dikarenakan PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan/atau PT Sarana
Gemilang/Terlapor II tidak memiliki kemampuan untuk bersaing
mendapatkan EMKL (pengguna jasa) dan hanya bergantung
kepada keputusan KPPBC Belawan dalam memberikan EMKL
(pengguna jasa) mana yang akan menggunakan jasa TPP-nya,
sehingga baik PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I maupun
PT Sarana Gemilang/Terlapor II bukan merupakan pelaku usaha
yang saling bersaing. Oleh karena itu pasar bersangkutan dalam
perkara a quo adalah pasar tidak sempurna karena tidak ada
proses penjajakan dan/atau pemasaran jasa oleh para pelaku
usaha, bahkan para pelaku usaha tidak tahu siapa pemilik
barang yang menjadi pengguna jasa sampai diinformasikan oleh
pihak Bea Cukai. ---------------------------------------------------------
6. Tentang Perjanjian ---------------------------------------------------------------------
6.1 Tentang Kewenangan Menetapkan Tarif Handling Tempat
Penimbunan Pabean -----------------------------------------------------------
- 96 -
S A L I N A N
6.1.1 Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran dan
Kesimpulan Investigator, pada pokoknya menyatakan
sebagai berikut (vide bukti I2 dan I6): -------------------------
6.1.1.1 Bahwa Direktorat Bea dan Cukai dan KPPBC
Belawan dalam persidangan menyatakan tidak
menetapkan tarif handling di TPP dan tidak
menetapkan besaran tarif yang harus dibayar
oleh konsumen untuk jasa handling (yang
meliputi trucking, handling, mekanik, doc fee per
container, storage TPP per hari per box) untuk
BTD (Barang yang Tidak Dikuasai) berupa
kontainer 20” FT, 40” FT serta over height/over
width/over length yang dilakukan oleh PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II. -----------------------------------
6.1.1.2 Bahwa KPPBC Belawan menyatakan penetapan
tarif jasa handling (yang meliputi trucking,
handling, mekanik, doc fee per container, storage
TPP per hari per box) kontainer 20” FT, 40” FT di
TPP sepenuhnya merupakan kewenangan PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang/Terlapor II karena merupakan
kegiatan business to business. -----------------------
6.1.1.3 Bahwa dengan tidak ditetapkannya tarif handling
oleh Bea Cukai atas kegiatan handling BTD maka
PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang/Terlapor II membuat
perhitungan tarif handling sendiri tanpa
melibatkan KPPBC Belawan. --------------------------
6.1.1.4 Bahwa pada akhirnya PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II menetapkan tarif handling
BTD dengan melibatkan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara meskipun masing-masing
- 97 -
S A L I N A N
mempunyai perhitungan tersendiri berdasarkan
bukti dokumen kesepakatan bersama tentang
tarif handling TPP yang dibuat oleh PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II. -----------------------------------
6.1.2 Bahwa Majelis Komisi menilai Direktorat Jenderal Bea
Cukai tidak menetapkan tarif handling, sementara sifat
kegiatan pengelolaan TPP bersifat business to business,
sehingga kemudian penetapan tarif handling pada
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea
Cukai Belawan dilakukan oleh pihak swasta, dalam hal ini
PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II selaku pengelola TPP yang kemudian
melibatkan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara (vide bukti
B19). ----------------------------------------------------------------
6.1.3 Bahwa Majelis Komisi menilai dilibatkannya DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara dalam hal penetapan tarif
handling pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP)
KPPBC Belawan dilakukan karena adanya inisiatif PT
Sarana Gemilang/Terlapor II untuk meminta penjelasan
dan/atau petunjuk dan/atau arahan teknis terkait
operasional kegiatan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
selaku pengelola TPP di Belawan Medan ke DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara, atas pertimbangan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara merupakan wadah importir
yang nantinya berperan sebagai pengguna jasa TPP
sehingga diharapkan tidak ada keberatan dari para
importir mengenai adanya penetapan tarif di kemudian
hari sebagaimana keterangan Saudara Sriyono, pihak dari
PT Sarana Gemilang/Terlapor II (vide bukti B27). -----------
6.2 Tentang Penetapan Tarif Jasa Handling Barang Tidak
Dikuasai (BTD) di Tempat Penimbunan Pabean antara PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
- 98 -
S A L I N A N
Gemilang/Terlapor II melalui Kesepakatan Bersama Tarif
Jasa Handling Tempat Penimbunan Pabean dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara ------------------------------------------------
6.2.1 Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran dan
Kesimpulan Investigator, pada pokoknya menyatakan
sebagai berikut (vide bukti I2 dan I6): -------------------------
6.2.1.1 Bahwa yang dimaksud dengan perjanjian
berdasarkan Pasal 1 angka 7 Undang-Undan
Nomor 5 Tahun 1999 adalah: -----------------------
“Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau
lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri
terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain
dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak
tertulis” ---------------------------------------------------------------
6.2.1.2 Bahwa dengan kata lain, Pasal 1 angka 7
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tidak
mensyaratkan nama atau bentuk suatu
perjanjian untuk dapat dikatakan sebagai suatu
perjanjian tetapi yang diutamakan adalah
adanya suatu perbuatan dari 1 (satu) pelaku
usaha untuk mengikatkan diri dengan pelaku
usaha lainnya. -----------------------------------------
6.2.1.3 Bahwa mengikatkan diri suatu pihak dengan
pihak lain dalam suatu perjanjian terjadi karena
disetujuinya dan/atau disepakatinya suatu
hal/perihal. -------------------------------------------
6.2.1.4 Bahwa Pasal 1 angka 7 Undang-Undan Nomor 5
Tahun 1999 secara jelas dan tegas menyatakan
bahwa perjanjian dapat tertulis maupun tidak
tertulis. --------------------------------------------------
6.2.1.5 Bahwa pada tanggal 20 Desember 2013, PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I telah
membuat Kesepakatan Bersama dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara yang dituangkan
- 99 -
S A L I N A N
dalam dokumen Nomor:
003/KPTS/DPW/XII/2013 tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan Pabean. -----------
6.2.1.6 Bahwa kemudian pada tanggal 30 April 2015, PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapo I kembali
membuat Kesepakatan Bersama dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara yang dituangkan
dalam Nomor 002/KPTS/DPW/IV/2015 tentang
Tarif Handling Tempat Penimbunan Pabean. -----
6.2.1.7 Bahwa pihak dari PT Artha Samudra
Kontindo/Terapor I yang menandatangani
kesepakatan tersebut adalah Saudari Lindawati
Mahargono selaku Direktur PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan Saudara Surianto, S.H.
selaku PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara, pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara. ----------------------------------------------------
6.2.1.8 Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, PT Sarana
Gemilang/Terlapor II membuat Kesepakatan
Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yang dituangkan dalam Dokumen Nomor:
027/KC/GS/VI/2015 & Nomor
003/KPTS/DPW/VI/2015 tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean. -----------------------
6.2.1.9 Bahwa kesepakatan yang dibuat PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara serupa dengan kesepakatan
yang dibuat oleh PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara. ---------------------------------------
6.2.1.10 Bahwa dari pihak PT Sarana Gemilang/Terlapor
II yang menandatangani kesepakatan tersebut
adalah Saudara Sriyono selaku Kepala Cabang
PT Sarana Gemilang/Terlapor II dan Saudara
- 100 -
S A L I N A N
Surianto, S.H. selaku Plt. Ketua DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara, pihak dari DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara. ---------------------------------------
6.2.1.11 Bahwa komponen tarif handling yang ditetapkan
dalam Kesepakatan Bersama antara PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara adalah sama sebagaimana
diiilustrasikan pada tabel di bawah ini: -----------
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/ Over
Width/ Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
6.2.1.12 Bahwa Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum. selaku Ahli
dalam persidangan menyatakan yang dapat
membuktikan adanya concerted action adalah
adanya tindakan penyesuaian melalui perjanjian
dalam waktu yang berbeda (perjanjian yang
dibuat oleh para pelaku usaha dengan asosiasi
konsumen dengan waktu yang berbeda),
tindakan adanya suatu perjanjian dan menjadi
suatu bukti yang cukup jika perjanjian tersebut
ditandatangani oleh para pihak. Selanjutnya
penetapan harga tersebut terbukti dilakukan
dalam praktek dan perjanjian itu dilakukan
dengan asosiasi konsumen. Fakta-fakta ini
menunjukkan rangkaian perbuatan yang
dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. -----------
- 101 -
S A L I N A N
6.2.1.13 Bahwa apabila mendasarkan pada pendapat Ahli
di atas, maka tindakan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II menetapkan komponen
tarif dan besaran tarif handling TPP sudah
merupakan suatu tindakan concerted action yang
didahului dengan melakukan pembahasan
mengenai tarif handling TPP dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara. ------------------------
6.2.1.14 Bahwa mendasarkan pada keterangan Saudara
Sriyono dari PT Sarana Gemilang/Terlapor II
dalam persidangan, seharusnya PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I tidak perlu
melibatkan DPW ALFI/ILFA dalam menetapkan
tarif. -----------------------------------------------------
6.2.1.15 Bahwa teori untuk tindakan concerted action
semakin kuat karena Kesepakatan Bersama Tarif
Handling Tempat Penimbunan Pabean antara PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara terjadi tidak dalam waktu yang
sama tetapi dalam waktu yang berbeda. ----------
6.2.1.16 Bahwa dengan melibatkan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dalam pembahasan tarif
handling TPP menyebabkan adanya/terjadinya
kesesuaian komponen dan besaran tarif handling
TPP antara PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor
I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II. ------------
6.2.1.17 Bahwa yang menjadi penekanan dari Tim
Investigator bukan pada Kesepakatan Bersama
tentang Tarif Handling Tempat Penimbunan
Pabean antara PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dan PT Sarana
- 102 -
S A L I N A N
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara tetapi komponen tarif dan
besaran penetapan tarif yang sama antara PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang/Terlapor II. -----------------------
6.2.1.18 Bahwa selanjutnya PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dalam pelaksanaannya
menetapkan tarif handling TPP sepenuhnya
sesuai dengan besaran tarif dalam Kesepakatan
Bersama tentang Tarif Handling Tempat
Penimbunan Pabean, sedangkan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II menetapkan tarif handling
TPP sesuai besaran tarif yang tertulis dalam
Kesepakatan Bersama tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean untuk komponen
trucking dan storage/penyimpanan sebagaimana
telah diuraikan di atas. -------------------------------
6.2.1.19 Bahwa meskipun hanya komponen trucking dan
storage/penyimpanan yang sama dengan
Kesepakatan Bersama, tetapi PT Sarana
Gemilang/Terlapor II tetap menggunakan
komponen yang sama dengan PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I. ---------------------------------
6.2.1.20 Bahwa sampai pada tahap ini, Tim Investigator
dapat mengambil kesimpulan PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II telah sepakat dengan
komponen dan besaran tarif handling TPP
sebagaimana komponen tarif dan besarannya
yang tertulis dalam Kesepakatan Bersama
tentang Tarif Handling Tempat Penimbunan
Pabean dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara.
6.2.1.21 Bahwa dengan demikian, tindakan PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
- 103 -
S A L I N A N
Gemilang/Terlapor II menetapkan komponen dan
tarif handling TPP tersebut di atas merupakan
suatu tindakan concerted action sebagaimana
dijelaskan oleh Ahli, Dr. Siti Anisah, S.H.,
M.Hum. -------------------------------------------------
6.2.2 Bahwa dalam Kesimpulan PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I pada pokoknya menyatakan sebagai
berikut (vide bukti TI.3): -----------------------------------------
6.2.2.1 Bahwa pembahasan atau kesepakatan bersama
atau perjanjian antara pihak TPP PT Artha
Samudra Kontindo serta pihak TPP PT Sarana
Gemilang dan pihak ALFI dalam rangka untuk
menetapkan harga atau Tarif Handling TPP
sebagaimana dimaksud dalam Laporan Dugaan
Pelanggaran KPPU tidak pernah ada dan tidak
pernah terjadi. -------------------------------------------
6.2.2.2 Bahwa penetapan tarif handling yang diduga
melanggar Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif
Handling yang dilakukan oleh PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP)
KPPBC Belawan juga tidak pernah ada. -------------
6.2.2.3 Bahwa tarif handling yang diberlakukan oleh PT
Artha Samudra Kontindo merupakan biaya
operasional di lapangan dalam pemindahan
barang dari TPS BICT menuju ke Tempat
Penimbunan Pabean (TPP). ----------------------------
6.2.2.4 Bahwa pertemuan dengan pihak Bea Cukai,
ALFI, PT Artha Samudra Kontindo, dan PT
Sarana Gemilang semata-mata hanyalah untuk
konsolidasi tentang pelayanan di Tempat
Penimbunan Pabean (TPP). ----------------------------
- 104 -
S A L I N A N
6.2.3 Bahwa dalam Kesimpulan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
pada pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti
TII.13): --------------------------------------------------------------
6.2.3.1 Bahwa keterangan Sdr. Sriyono selaku
perwakilan Sarana Gemilang yang menyatakan
mengenai adanya rapat pembahasan terkait
penetapan tarif jasa handling untuk pengelolaan
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di KPPBC
Belawan antara PT Artha Samudra Kotindo dan
PT Sarana Gemilang di Jalan Cemara, Medan,
Sumatera Utara telah dibantah secara jelas oleh
yang bersangkutan pada Sidang Majelis Komisi
tanggal 28 Agustus 2017 di Ruang Pemeriksaan
Kantor Perwakilan Daerah Komisi Pengawas
Persaingan Usaha Medan, Sumatera Utara
dimana Saudara Sriyono menyatakan pertemuan
dengan pelaku usaha pesaing dimaksud tidak
pernah terjadi. -------------------------------------------
6.2.3.2 Bahwa menurut kesaksian Terlapor I pada
pemeriksaan para Terlapor pada tanggal 28
Agustus 2017 di Ruang Pemeriksaan Kantor
Perwakilan Daerah Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Medan, Terlapor I tidak pernah
melakukan rapat pembahasan terkait tarif jasa
handling dengan Terlapor II di Jalan Cemara,
Medan, Sumatera Utara. -------------------------------
6.2.4 Bahwa Majelis Komisi menilai perjanjian yang dimaksud
dalam perkara a quo adalah sebagaimana diatur dalam
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,
yaitu: ----------------------------------------------------------------
“Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku
usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih
pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis
maupun tidak tertulis” --------------------------------------------------------
- 105 -
S A L I N A N
6.2.5 Bahwa Majelis Komisi menilai esensi dari pasal tersebut
adalah pada apakah terdapat perbuatan mengikatkan diri
satu pelaku usaha atau lebih kepada pelaku usaha lain. --
6.2.6 Bahwa Majelis Komisi menilai keinginan pembuat Undang-
Undang untuk memperluas definisi Perjanjian tersebut
dapat dilihat pada Matrik Daftar Inventaris Masalah (DIM)
RUU tentang Larangan Praktek Monopoli Usul Inisiatif
DPR-RI sebagai berikut: ------------------------------------------
“Untuk menghindari lolosnya praktik persaingan curang
tertentu dari undang-undang ini, perjanjian harus
mencakup baik tertulis maupun tidak tertulis, termasuk
tindakan bersama (concerted action) pelaku usaha.
Walaupun tanpa mengikatkan dirinya satu sama lain” -------
6.2.7 Bahwa berdasarkan penafsiran komparatif, menurut
Section 1 dari Sherman Act America yang memasukkan
perjanjian dalam kategori agreement yang termasuk
contract, combination, atau conspiracy yang mewajibkan
adanya tindakan bersama-sama dari dua orang atau lebih
untuk membentuknya (Philip Areeda & Louis Kaplow
1988), sedangkan tindakan bersama-sama (concerted
action) hanya bisa dibenarkan apabila mereka mempunyai
unity of purpose, atau understanding, atau telah terjadi
diantara mereka meeting of minds (Michael F. Belchman
1979). ---------------------------------------------------------------
6.2.8 Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan pendapat Dr.
Siti Anissah, S.H., M.Hum. sebagai Ahli dalam
persidangan yang menyatakan pada pokoknya sebagai
berikut: -------------------------------------------------------------
6.2.8.1 Bahwa tindakan concerted action dalam Pasal 5
Ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
dengan mengacu pada Pasal 1 angka 7 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 terdapat pada kata
“untuk mengikatkan diri”, artinya aktif saling
mengikatkan diri sehingga jika ada perjanjian
- 106 -
S A L I N A N
yang telah dilakukan kemudian diikuti oleh
orang/pihak lain, maka hal tersebut dapat
dikatakan sebagai tindakan aktif saling
mengikatkan diri. --------------------------------------
6.2.8.2 Bahwa tidak harus ada meeting of mind tetapi
apakah hal tersebut mempengaruhi tindakan
pelaku usaha di pasar. Hal tersebut dilihat
bukan hanya dari bagaimana terbentuknya
kesepakatan tetapi dilihat dari pelaksanaannya,
karena komponen harga pada setiap produksi
pelaku usaha dapat sama dan berbeda namun
akan menjadi tidak wajar apabila pelaku usaha
yang seharusnya dapat menentukan harga
secara independen dan bersaing justru
melakukan kesepakatan atau penyesuaian
harga.----------------------------------------------------
6.2.9 Bahwa berdasarkan hal tersebut, Majelis Komisi
berpendapat perjanjian dalam konteks ini harus dilihat
pada pengujian apakah terdapat rangkaian perilaku
pelaku usaha (concerted action) untuk saling mengikatkan
diri satu pelaku usaha dengan pelaku usaha lain. ----------
6.3 Tentang Pelaksanaan Penetapan Tarif----------------------------------
6.3.1 Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran dan
Kesimpulan Investigator, pada pokoknya menyatakan
sebagai berikut (vide bukti I.6): ---------------------------------
6.3.1.1 Bahwa penentuan tarif jasa handling untuk
barang yang tidak dikuasai (BTD) yang
berbentuk kontainer ukuran 20”, 40” dan Over
height/Over widht/Over length di kawasan
KPPBC Belawan diserahkan dan ditentukan
sendiri oleh pelaku usaha yang mengelola TPP
tersebut. ------------------------------------------------
- 107 -
S A L I N A N
6.3.1.2 Bahwa komponen tarif dan besaran tarif
handling yang akan dikenakan oleh pelaku
usaha pengelola TPP terdiri dari beberapa
komponen yaitu sebagai berikut: -------------------
a trucking adalah memindahkan kontainer dari
TPS ke TPP menggunakan truk. ----------------
b handling adalah biaya jasa meng-handle alat,
mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di
lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa
pengurusan kontainer di lapangan. ------------
c mekanik adalah kegiatan yang meliputi lift on
(mengangkat) dan lift off (menurunkan)
kontainer menggunakan alat atau sewa
peralatan. ------------------------------------------
d doc fee (document fee) adalah pengurusan
berbagai (tidak terbatas pada) dokumen
terkait penerbitan nota Pelindo dan
permintaan dokumen di tiap pintu/gate. -------
e service charge adalah pelayanan kepada
pengguna jasa/pemilik barang.-----------------
f penumpukan/storage adalah kegiatan
menyimpan kontainer di lapangan
penumpukan TPP. --------------------------------
6.3.1.3 Bahwa komponen tarif dan besaran tarif
handling yang ditetapkan PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dalam Kesepakatan Bersama
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah
sebagaimana diuraikan pada tabel berikut: ------
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over
Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
- 108 -
S A L I N A N
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
6.3.1.4 Bahwa komponen tarif dan besaran tarif
handling yang ditetapkan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dalam Kesepakatan
Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara adalah sebagaimana diuraikan pada tabel
berikut: --------------------------------------------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over
Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
6.3.1.5 Bahwa berdasarkan beberapa invoice PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I, PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dalam menjalankan usaha
pengelolaan TPP telah menetapkan tarif jasa
handling TPP sesuai dengan penetapan tarif
sebagaimana tertera dalam Kesepakatan
Bersama Tarif Jasa Handling dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara. -------------------------
6.3.1.6 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I Nomor
051/INV/ASKON-MDN/VII/2015 kepada PT CJ
Feed Medan untuk jasa handling 2 (tiga)
kontainer 20” FT, diketahui bahwa PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I telah menetapkan
- 109 -
S A L I N A N
satuan untuk tarif jasa handling TPP yang pada
pokoknya sebagai berikut: ---------------------------
NO URAIAN 20” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,-
3. Handling Rp. 500.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,-
6.3.1.7 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I Nomor
054/INV/ASKON-MDN/VIII/2015 kepada PT
Senagan Energi untuk jasa handling 6 (enam)
kontainer 40” FT, diketahui bahwa PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I telah menetapkan
satuan untuk tarif jasa handling TPP yang pada
pokoknya sebagai berikut: ---------------------------
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.700.000,-
3. Handling Rp. 750.000,-
4. Mekanik Rp. 5.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
6.3.1.8 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I Nomor
___/INV/ASKON-MDN/X/2015 kepada PT
Unilever Oleochemical Indonesia untuk jasa
handling 12 (dua belas) kontainer 20” FT,
diketahui bahwa PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I telah menetapkan satuan
- 110 -
S A L I N A N
untuk tarif jasa handling TPP yang pada
pokoknya sebagai berikut: ---------------------------
NO URAIAN 20” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,-
3. Handling Rp. 500.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,-
6.3.1.9 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I Nomor
059/INV/ASKON-MDN/IX/2015 kepada PT
Prastiwahyu Trimitra Engineering untuk jasa
handling 1 (satu) kontainer 40” FT, diketahui
bahwa PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
telah menetapkan satuan untuk tarif jasa
handling TPP yang pada pokoknya sebagai
berikut: --------------------------------------------------
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.700.000,-
3. Handling Rp. 750.000,-
4. Mekanik Rp. 5.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
6.3.1.10 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I Nomor
066/INV/ASKON-MDN/XI/2015 kepada PT
Prastiwahyu Trimitra Engineering untuk jasa
handling 4 (empat) kontainer 20” FT dan 12 (dua
belas) kontainer 40” FT, diketahui bahwa PT
- 111 -
S A L I N A N
Artha Samudra Kontindo telah menetapkan
satuan untuk tarif jasa handling TPP yang pada
pokoknya sebagai berikut: ---------------------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
6.3.1.11 Bahwa berdasarkan beberapa invoice PT Sarana
Gemilang/Terlapor II, PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dalam menjalankan usaha
pengelolaan TPP telah menetapkan komponen
dan tarif jasa handling TPP sesuai dengan
penetapan tarif sebagaimana tertera dalam
Kesepakatan Bersama Tarif Jasa Handling
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara untuk
item/komponen tarif trucking (receiving &
delivery) kontainer 40”FT, serta item storage
(penyimpanan) untuk kontainer ukuran 20”FT
dan 40”FT. ----------------------------------------------
6.3.1.12 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Sarana
Gemilang/Terlapor II Nomor 001/INV-
1/SG/III/2015 kepada PT Ritra Cargo untuk jasa
handling 2 (dua) kontainer 40”FT, diketahui
bahwa PT Sarana Gemilang/Terlapor II telah
menetapkan/mengenakan satuan tarif handling
TPP pada pokoknya sebagai berikut: ---------------
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking (receiving and delivery) Rp. 1.700.000,-
3. Handling & Doc fee Rp. 1.000.000,-
- 112 -
S A L I N A N
4. Mekanik Rp. 4.500.000,-
5. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
6.3.1.13 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Sarana
Gemilang/Terlapor II Nomor INV-
0018/SG/XVIII/2015 kepada PT PLN untuk jasa
handling 1 (satu) kontainer 40”FT, diketahui
bahwa PT Sarana Gemilang/Terlapor II telah
menetapkan/mengenakan satuan tarif handling
TPP pada pokoknya sebagai berikut: ---------------
NO URAIAN 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL
2. Trucking (receiving and delivery) Rp. 1.700.000,-
3. Handling & Doc fee Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.500.000,-
5. Storage TPP/Hari/Box Rp. 300.000,-
6.3.1.14 Bahwa berdasarkan bukti invoice PT Sarana
Gemilang/Terlapor II Nomor INV-
005/SG/III/2016 kepada PT Procter & Gamble
untuk jasa handling 1 (satu) kontainer 20”FT dan
1 (satu) kontainer 40”FT, diketahui bahwa PT
Sarana Gemilang/Terlapor II telah
menetapkan/mengenakan satuan tarif handling
TPP pada pokoknya sebagai berikut: ---------------
NO URAIAN 20” FT 40” FT
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking (receiving
and delivery) Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,-
3. Handling & Doc fee Rp. 500.000,- Rp. 750.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,-
5. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
- 113 -
S A L I N A N
6.3.2 Bahwa dalam Kesimpulan PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I, pada pokoknya menyatakan sebagai
berikut (vide bukti TI.3): -------------------------------------------
6.3.2.1 Bahwa penetapan tarif handling yang diduga
melanggar Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif
Handling yang dilakukan oleh PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II pada Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) KPPBC Belawan juga
tidak pernah ada.--------------------------------------
6.3.2.2 Bahwa tarif handling yang diberlakukan oleh PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I merupakan
biaya operasional di lapangan dalam
pemindahan barang dari TPS BICT menuju ke
Tempat Penimbunan Pabean (TPP). ----------------
6.3.3 Bahwa dalam Kesimpulan PT Sarana Gemilang/Terlapor
II, pada pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti
TII.13): --------------------------------------------------------------
6.3.3.1 Bahwa PT Sarana Gemilang/Terlapor II
membantah menetapkan tarif terlalu tinggi. ------
6.3.3.2 Bahwa PT Sarana Gemilang/Terlapor II hanya
menetapkan margin keuntungan dalam batas
wajar dan tidak ada penetapan tarif terlalu tinggi
kepada pengguna jasa, sesuai dengan Laporan
Keuangan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
Periode Tahun 2015–2016. --------------------------
6.3.4 Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan Kesimpulan
Investigator yang menyatakan hal-hal sebagai berikut: ----
6.3.4.1 Bahwa penentuan tarif handling untuk barang
yang tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40” dan over height/over
widht/over length di kawasan KPPBC Belawan
diserahkan dan ditentukan sendiri oleh pelaku
- 114 -
S A L I N A N
usaha yang mengelola TPP tersebut,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar sebagai
berikut (vide bukti B4, B19, B26, B27, dan C32):
Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
- 115 -
S A L I N A N
Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
a Bahwa penandatanganan Kesepakatan
Bersama antara PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara tersebut dilakukan oleh
Saudari Lindawati Mahargono selaku
Direktur PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan Saudara Surianto,
S.H. selaku Plt. Ketua DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara. ----------------------------------
- 116 -
S A L I N A N
b Bahwa penandatanganan Kesepakatan
Bersama antara PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara tersebut dilakukan oleh
Saudara Sriyono selaku Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang/Terlapor II dan Saudara
Surianto, S.H. selaku Plt. Ketua DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara. ---------------------
6.3.4.2 Bahwa terdapat kesamaan komponen dan
besaran tarif handling yang ditetapkan dalam
kesepakatan antara PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dan antara PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan pada
Bagian Tentang Hukum butir 6.3.1.3 dan butir
6.3.1.4. --------------------------------------------------
6.3.5 Bahwa sebelum Majelis Komisi menilai Kesimpulan
Investigator lebih lanjut, Majelis Komisi
mempertimbangkan fakta-fakta persidangan sebagai
berikut: -------------------------------------------------------------
6.3.5.1 Bahwa PT Sarana Gemilang/Terlapor II pada
dasarnya memiliki perhitungan sendiri terkait
tarif handling yang akan diterapkan dalam
pengelolaan TPP (vide bukti B27). ------------------
6.3.5.2 Bahwa PT Sarana Gemilang/Terlapor II
menyatakan tidak mengikuti seluruh komponen
besaran tarif yang tertuang dalam Kesepakatan
Tarif Handling dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara (vide bukti B27). -------------------------------
6.3.5.3 Bahwa berdasarkan bukti dokumen berupa
invoice, ditemukan adanya perbedaan tarif yang
diterapkan oleh PT Sarana Gemilang/Terlapor II
dengan komponen besaran tarif dalam
- 117 -
S A L I N A N
Kesepakatan Tarif Handling dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara (vide bukti C19). -------
6.3.6 Bahwa mengenai kesepakatan yang dilakukan dalam
perkara a quo dikaitkan dengan perjanjian dan rangkaian
perilaku pelaku usaha (concerted action), maka Majelis
Komisi berpendapat perjanjian yang dimaksud dalam
Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 7
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dimana esensi dari
pasal tersebut adalah pada apakah terdapat perbuatan
mengikatkan diri satu pelaku usaha atau lebih kepada
pelaku usaha lain. --------------------------------------------------
6.4 Bahwa berdasarkan hal tersebut, Majelis Komisi menilai perlu
dilakukan analisis lebih lanjut apakah kesepakatan penetapan
tarif handling antara PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
merupakan perjanjian penetapan harga sebagaimana diatur
dalam Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,
sebagaimana diuraikan dalam alat bukti dokumen dan fakta
persidangan sebagai berikut: -------------------------------------------
6.4.1 Bahwa penetapan tarif handling dalam perkara a quo tidak
dilakukan secara bersama-sama antara PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I, PT Sarana Gemilang/Terlapor II, dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara, yang ditunjukkan
dengan alat bukti dan fakta persidangan sebagai berikut:
6.4.1.1 Bahwa kesepakatan pertama kali dilakukan oleh
PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dengan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara pada tanggal 20
Desember 2013, yang dituangkan dalam dokumen
Nomor: 003/KPTS/DPW/XII/2013 tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan Pabean, dimana
kemudian pada tanggal 30 April 2015, PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I kembali membuat
- 118 -
S A L I N A N
Kesepakatan Bersama dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara yang dituangkan dalam Nomor
002/KPTS/DPW/IV/2015 tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean sebagaimana telah
diuraikan pada Bagian Tentang Hukum butir
6.3.1.3. ---------------------------------------------------
6.4.1.2 Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, PT Sarana
Gemilang/Terlapor II membuat Kesepakatan
Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
yang dituangkan dalam Dokumen Nomor:
027/KC/GS/VI/2015 & Nomor
003/KPTS/DPW/VI/2015 tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean dengan klausul yang
sama dengan Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dengan DPW
ALFI/ILFA Nomor 002/KPTS/DPW/IV/2015
sebagaimana telah diuraikan pada Bagian Tentang
Hukum butir 6.3.1.4. ----------------------------------
6.4.1.3 Bahwa PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II dalam
persidangan menyatakan penandatangan
kesepakatan tersebut dilakukan secara terpisah,
selain itu baik PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I maupun PT Sarana
Gemilang/Terlapor II tidak pernah melakukan
pertemuan dan/atau pembahasan mengenai
kesepakatan tarif handling dimaksud (vide bukti
B26 dan B27). -------------------------------------------
6.4.2 Bahwa komponen dan besaran tarif handling yang
disepakati oleh PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan antara PT
Sarana Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara adalah sama, sebagaimana ditunjukkan
pada tabel berikut: --------------------------------------------------
- 119 -
S A L I N A N
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/ Over
Width/ Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2 Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4 Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5 Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6 Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
6.4.3 Bahwa meskipun terdapat kesamaan komponen dan
besaran tarif handling yang disepakati antara PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara, namun alat bukti
dan fakta persidangan menunjukkan adanya perbedaan
terkait penerapan besaran tarif handling yang
dilaksanakan oleh PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
dan/atau PT Sarana Gemilang/Terlapor II, sebagaimana
diuraikan sebagai berikut: -----------------------------------------
6.4.3.1 Bahwa dalam menjalankan usaha pengelolaan
TPP, PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
menerapkan tarif handling sesuai dengan
komponen dan besaran tarif yang terdapat dalam
kesepakatan antara PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara Nomor: 002/KPTS/DPW/IV/2015
tentang Tarif Handling Tempat Penimbunan
Pabean, sebagaimana telah diuraikan dalam
Bagian Tentang Hukum butir 6.3.1.3, 6.3.1.6 s/d
6.3.1.10. --------------------------------------------------
6.4.3.2 Bahwa dalam menjalankan usaha pengelolaan
TPP, terdapat perbedaan pada beberapa
komponen dan besaran tarif yang diterapkan PT
Sarana Gemilang/Terlapor II dengan kesepakatan
- 120 -
S A L I N A N
tarif antara PT Sarana Gemilang/Terlapor II
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara Nomor:
027/KC/GS/VI/2015 & Nomor
003/KPTS/DPW/VI/2015 tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean, sebagaimana
diuraikan dalam Bagian Tentang Hukum butir
6.3.1.4, 6.3.1.12 s/d 6.3.1.14. ------------------------
6.5 Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta persidangan
sebagaimana diuraikan dalam Bagian Tentang Hukum butir
6.4.2 dan 6.4.3 di atas, Majelis Komisi menilai PT Sarana
Gemilang/Terlapor II tidak sepenuhnya mengikuti seluruh
komponen dan besaran tarif handling sebagaimana telah
disepakati dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara sebagaimana
diuraikan dalam Bagian Tentang Hukum butir 6.3.1.4, dimana
terdapat perbedaan tarif handling dan document fee untuk
ukuran kontainer 20 feet serta perbedaan tarif handling dan
document fee, serta mekanik untuk ukuran kontainer 40 feet,
sebagaimana diuraikan pada tabel sebagai berikut: ----------------
Tabel Perbedaan Penerapan Tarif Handling Kontainer 20” Feet oleh PT Artha
Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
No
URAIAN
Kontainer 20” FT
Besaran Tarif dalam Kesepakatan
PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor
I
PT Sarana Gemilang/Terlapor
II
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.200.000,- Rp. 1.200.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
4. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
5. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 4.000.000,- Rp. 4.000.000,-
6. Storage
TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp 150.000,- Rp. 150.000,-
Tabel Perbedaan Penerapan Tarif Handling Kontainer 40” Feet oleh PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II
- 121 -
S A L I N A N
No
URAIAN
Kontainer 40” FT
Besaran Tarif dalam
Kesepakatan
PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor
I
PT Sarana Gemilang/Terlapor
II
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.700.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 1.700.000,-
3. Handling Rp. 750.000,- Rp. 750.000,-
Rp. 1.000.000,- 4. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp . 200.000,-
5. Mekanik Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 4.500.000,-
6. Storage
TPP/Hari/Box Rp. 300.000,- Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
6.6 Bahwa berdasarkan uraian tentang penetapan dan pelaksanaan
tarif jasa handling pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean
(TPP) KPP Bea Cukai Belawan, maka Majelis Komisi menilai hal-
hal sebagai berikut: ------------------------------------------------------
6.6.1 Bahwa kesepakatan terkait tarif handling yang dilakukan
oleh PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara dilakukan secara terpisah dan pada waktu yang
berbeda serta tidak terdapat bukti telah terjadi atau
dilakukan pertemuan dan/atau pembahasan dan/atau
komunikasi terkait tarif handling yang dilakukan oleh para
Terlapor baik secara langsung maupun tidak langsung. ---
6.6.2 Bahwa dengan adanya perbedaan besaran tarif pada
beberapa komponen tarif handling yang diterapkan
dan/atau digunakan oleh PT Sarana Gemilang/Terlapor II
menunjukkan bahwa isi kesepakatan dimaksud tidak
berlaku secara efektif dan/atau tidak sepenuhnya
dilaksanakan oleh seluruh pihak yang membuat
kesepakatan. -------------------------------------------------------
6.7 Bahwa Majelis Komisi menilai tindakan PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II dalam
membuat kesepakatan penetapan tarif handling pada Kawasan
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan
- 122 -
S A L I N A N
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan melakukan perjanjian penetapan
harga, karena besaran tarif yang diterapkan dan/atau
digunakan oleh PT Sarana Gemilang/Terlapor II tidak
sepenuhnya sesuai dengan isi kesepakatan. Hal tersebut
kemudian membuktikan tidak adanya concerted action terhadap
kesepakatan yang telah dilakukan antara PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan antara PT
Sarana Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara. -----------------------------------------------------------------------
6.8 Bahwa dengan demikian, Majelis Komisi berpendapat
Kesepakatan Tarif Handling antara PT Artha Samudra Kontindo
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan Kesepakatan Tarif
Handling antara PT Sarana Gemilang/Terlapor II dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara bukan dikategorikan sebagai
perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 7 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999. -----------------------------------------
7. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 ----------------------------------------------------------------------------
7.1 Menimbang bahwa Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 menyebutkan: ---------------------------------------------
(1) “Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.”
7.2 Menimbang bahwa untuk membuktikan telah terjadi atau tidak
terjadi pelanggaran terhadap Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi mempertimbangkan
unsur-unsur sebagai berikut: ------------------------------------------
7.2.1 Unsur Pelaku Usaha --------------------------------------------
7.2.1.1 Bahwa yang dimaksud dengan pelaku usaha
dalam Pasal 1 angka 5 UU Nomor 5 Tahun 1999
adalah Setiap orang perorangan atau badan
- 123 -
S A L I N A N
usaha, baik yang berbentuk badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. ----------
7.2.1.2 Bahwa yang dimaksud pelaku usaha dalam
perkara a quo adalah PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II, sebagaimana dimaksud
dalam butir 1.1 dan 1.2 bagian Tentang
Hukum. ------------------------------------------------
7.2.1.3 Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha
terpenuhi. --------------------------------------------
7.2.2 Unsur Perjanjian -------------------------------------------------
7.2.2.1 Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 7 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999, definisi
perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau
lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri
terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain
dengan nama apapun, baik tertulis maupun
tidak tertulis. ------------------------------------------
7.2.2.2 Bahwa objek dalam perkara a quo adalah
Kesepakatan Bersama Tarif Jasa Handling
antara PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan
Kesepakatan Bersama Tarif Jasa Handling
antara PT Sarana Gemilang/Terlapor I dengan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. -----------------
7.2.2.3 Bahwa tindakan PT Artha Samudra
Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dalam membuat
kesepakatan dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara tidak dapat dikategorikan sebagai
- 124 -
S A L I N A N
tindakan melakukan perjanjian penetapan
harga, karena tarif yang digunakan dan/atau
diterapkan oleh PT Sarana Gemilang/Terlapor II
tidak sepenuhnya sesuai dengan isi
kesepakatan, hal tersebut membuktikan tidak
adanya concerted action terhadap kesepakatan
yang telah dilakukan antara PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara dan antara PT Sarana Gemilang/Terlapor
II dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara pada
angka 6 tentang Perjanjian. ------------------------
7.2.2.4 Bahwa Kesepakatan Tarif Handling antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara dan Kesepakatan
Tarif Handling antara PT Sarana
Gemilang/Terlapor II dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara bukan dikategorikan sebagai
perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1
angka 7 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.
7.2.2.5 Bahwa dengan demikian unsur perjanjian tidak
terpenuhi. --------------------------------------------------------
7.2.3 Bahwa oleh karena salah satu unsur pasal tidak
terpenuhi, maka Majelis Komisi menilai tidak perlu
mempertimbangkan unsur pasal selanjutnya. -------------
8. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus ------------
Menimbang bahwa sebelum memutus, Majelis Komisi
mempertimbangkan tidak ada hal-hal yang memberatkan bagi PT
Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor
II. -----------------------------------------------------------------------------------
9. Tentang Rekomendasi Majelis Komisi -------------------------------------
Bahwa Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi agar: --------
- 125 -
S A L I N A N
9.1 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ikut aktif guna mempercepat
proses amandemen Undang-Undang Kepabeanan. ------------------
9.2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan penghitungan tarif
handling pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Belawan (KPPBC Belawan)
yang akan diberlakukan kepada Pengelola TPP segera setelah
Putusan perkara a quo memiliki kekuatan hukum tetap. -----------
10. Tentang Diktum Putusan dan Penutup ------------------------------------
Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta, penilaian, analisis dan
kesimpulan di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 Ayat (3) UU
Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: ---------------------------------------------
MEMUTUSKAN
Menyatakan bahwa PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I dan
PT Sarana Gemilang selaku Terlapor II tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999. -----------------------------------------------------------------------------------------------
Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang
Majelis Komisi pada hari Senin, 02 Oktober 2017 dan dibacakan di muka
persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Senin, 23
Oktober 2017 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Dr. Sukarmi, S.H.,
M.H., sebagai Ketua Majelis Komisi, Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M.,
Ph.D., dan Kamser Lumbanradja, M.B.A. masing-masing sebagai Anggota
Majelis Komisi, dengan dibantu oleh Rumondang Nainggolan, S.H., Ita
Damayanti Wulansari, S.E., dan Himawan Setiaji, S.H. masing-masing
sebagai Panitera.
- 126 -
S A L I N A N
Ketua Majelis Komisi,
ttd.
Dr. Sukarmi, S.H., M.H.
Anggota Majelis Komisi,
ttd.
Kamser Lumbanradja, M.B.A.
Anggota Majelis Komisi,
ttd.
Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph. D.
Panitera,
ttd.
Rumondang Nainggolan, S.H.
ttd.
Ita Damayanti Wulansari, S.E.
ttd.
Himawan Setiaji, S.H.
Salinan sesuai dengan aslinya,
SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Direktur Persidangan,
M. Hadi Susanto
Top Related