PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
P U T U S A N
Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
TUAN ARUNACHALAM NANDAA KUMAR, laki-laki, lahir di Chennai,
Tamil Nadu, tanggal 25 Juni 1963, warganegara India,
pekerjaan Wiraswasta, tinggal di India, No. 2 1st Main, 1st
Cross, RMV 2nd Stage, Dollar Collony-560094, Bangalore,
Karnataka, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.
KAMADHENU VENTURES INDONESIA, berkantor di Jalan
Marsa, No. 2, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah,
Propinsi Aceh, yang dalam hal ini diwakili oleh Kuasa
Hukumnya A. D. Handoko, S.H., Liberty Sinaga, S.H.,
masing-masing warganegara Indonesia, Advokat-Mediator,
pada kantor Advokat/Law Office of Handoko Liberty,
berkedudukan dan berkantor di Jalan Dewaruci, No. 50 Medan
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Nopember 2017
dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 27 Nopember 2017
No.2138/Penk.Perd/2017/PN.Mdn untuk selanjutnya dalam hal
ini disebut sebagai : PEMBANDING/TERBANDING semula
PENGGUGAT;
L a w a n
1. BANK OF INDIA, berkedudukan dan berkantor di Mumbai India, di
Shop No. 28-29, Mayuresh Srishti Complex, Opposite Asian
Paints, Lai Bahadur Shastri Marg, Bandup, Rajiv Gandhi
Nagar, Bandhup West, Mumbai, Maharashtra 400078, India,
c.q. BANK OF INDIA CABANG HONGKONG, berkedudukan
dan berkantor di 2/F1, Ruttonjee Pusat, 11 Duddel Street
Cental Hongkong, c.q. PT. BANK OF INDIA INDONESIA Tbk,
berkedudukan dan berkantor di Jalan H. Samanhudi, No. 37,
Jakarta Pusat, c.q. PT. BANK OF INDIA INDONESIA
CABANG MEDAN, berkedudukan dan berkantor di Medan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Jalan KH. Zainal Arifin No. 55 C/31, Kelurahan Madras Hulu,
Kecamatan Medan Petisah, yang dalam hal ini diwakili oleh
Kuasa Hukumnya Rendy A. Kailimang, S.H., M.H., Genta
Manggano S.H., dan Christien Natalia, S.H., berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 09 Maret 2016, dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 9 Mei 2017
No. 824/Penk.Perd/2017/PN Mdn selanjutnya disebut
TERBANDING I/PEMBANDING I Semula TERGUGAT I; 2. Mr. SANJAY VERMA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
BANK OF INDIA, CABANG HONGKONG, selaku Chief
Executive dan dalam posisinya sebagai Agen Penampung
(Agen Escrow), beralamat di 2/F1, Rittonje Centre, 11 Duddel
Street Centre, Hongkong, yang dalam hal ini diwakili oleh
Kuasa Hukumnya Rendy A. Kailimang, S.H., M.H., Genta
Manggano S.H., dan Christien Natalia, S.H., berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 19 Juni 2016 No.
1021/Penk.Perd/2016/PN Mdn selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING II/PEMBANDING II Semula TERGUGAT II; 3. Mr. AMLENDU AMAR, laki-laki, lahir di Supaul, 24 Juli 1971,
warganegara India, tinggal di 302 Subhashivihar Partement
New PP Colony Bhiar 800013, India, dalam hal ini bertindak
untuk mewakili Bank Of India Cabang Hongkong dan Bank
Utama dalam kedudukannya sebagai Agen Penampung
(Agen Escrow), beralamat di 2/F1, Ruttonjee Centre, 11
Duddel Street Cental Hongkong, yang dalam hal ini diwakili
oleh Kuasa Hukumnya Rendy A. Kailimang, S.H., M.H., Genta
Manggano S.H., dan Christien Natalia, S.H., berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 17 Juni 2016, dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 Juni 2016
No. 1022/Penk.Perd/2016/PN Mdn selanjutnya disebut
TERBANDING III/PEMBANDING III Semula TERGUGAT III; 4. Mr. GOURI SANKAR PATRA, laki-laki, lahir di Balasore Orisa, 12 Juli
1972, warganegara India, tinggal di Plat K 1402 Plot Nomor :
52 dan 56 Sector 20 Haware Splender, Kharghar, Navi
Mumbai Pin 410210, Maharashtra India, dalam hal ini
bertindak untuk mewakili Bank Of India Cabang Hongkong
dan Bank Utama dalam kedudukannya sebagai Agen Facility
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
dan Agen Penampung (Agen Escrow), beralamat di Di2/F1,
Ruttonjee Pusat, 11 Duddel Street Central Hongkong, yang
dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya Rendy A.
Kailimang, S.H., M.H., Genta Manggano S.H., dan Christien
Natalia, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17
Juni 2016, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Medan tanggal 19 Juni 2016 No.
1023/Penk.Perd/2016/PN Mdn selanjutnya disebut
TERBANDING IV/PEMBANDING IV Semula TERGUGAT IV ; 5. Mr. INDARMAWAN, laki-laki, lahir di Binjai, 18 Pebruari 1983,
warganegara Indonesia, pekerjaan Karyawan Swasta, tinggal
di Binjai, Jalan Ahmad Yani, No. 212, Lk IV, Kelurahan Pekan
Binjai, Binjai, bertindak untuk dan atas nama PT. Bank Of India
Indonesia Tbk dan Bank Exim, sebagai Wali Penjamin
(Security Trustce/Agen), beralamat kantor di beralamat kantor
di Jalan Samanhudi, No. 37, Jakarta Pusat, yang dalam hal ini
diwakili oleh Kuasa Hukumnya Rendy A. Kailimang, S.H., M.H.,
Genta Manggano S.H., dan Christien Natalia, S.H.,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 April 2016, dan
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 12 April 2016 No. 547/Penk.Perd/2016/PN Mdn
selanjutnya disebut TERBANDING V/PEMBANDING V
Semula TERGUGAT V ; 6. Mr. M. AZRIN DARMAWANSYAH, laki-laki, lahir di Medan, 24 Oktober
1975, warganegara Indonesia, pekerjaan Wirasasta, tinggal di
Medan, Jalan Teladan, No. 33,Kelurahan Teladan Barat, Kota
Medan, bertindak untuk dan atas nama PT. Bank Of India
Indonesia Tbk dan Bank Exim, sebagai Wali Penjamin
(Security Trustce/Agen), berkantor di Jalan Samanhudi, No.
37, Jakarta Pusat, yang dalam hal ini diwakili oleh Kuasa
Hukumnya Rendy A. Kailimang, S.H., M.H., Genta Manggano
S.H., dan Christien Natalia, S.H., berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 12 April 2016, dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 12 April 2016
No. 548/Penk.Perd/2016/PN Mdn selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING VI/PEMBANDING VI Semula TERGUGAT VI ;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
7. Mr. M. SUBHAKAR, dalam hal ini bertindak selaku Senior Executive
Officer BANK OF INDIA CABANG DIFC BRANDI,
berkedudukan dan berkantor di Unit S-1902, Level 19 Emirates
Financial Tower, DIFC, Po. Box 116470, Dubai-UEA, yang
dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya Rendy A.
Kailimang, S.H., M.H., Genta Manggano S.H., dan Christien
Natalia, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12
Januari 2017, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 31 Januari 2017 No.
173/Penk.Perd/2017/PN Mdn selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING VII/PEMBANDING VII semula TERGUGAT VII 8. BANK EXIM, berkedudukan dan berkantor di One Building, Centre 21 st
Floor, World Trade Centre complex Cuffe Parade, Mumbai
400005, India, yang dalam hal ini diwakili oleh Kuasa
Hukumnya Rendy A. Kailimang, S.H., M.H., Genta Manggano
S.H., dan Christien Natalia, S.H., berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 30 Juni 2016, dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 25 Oktober
2016 No. 1628/Penk.Perd/2016/PN Mdn selanjutnya disebut
TERBANDING VIII/PEMBANDING VIII semula TERGUGAT VIII ;
9. Mr. KUNAL GULATI, laki-laki, lahir di Delhi, 15 Mei 1983, warganegara
India, tinggal di 102 Vidia Cihar, West Pitam Pura Delhi-
110034, India, bertindak mewakili BANK EXIM, beralamat di
One Building Center 21 st Floor, World Trade Centre Complex
Cuffe Parade, Mumbai 400005, India, yang dalam hal ini
diwakili oleh Kuasa Hukumnya Rendy A. Kailimang, S.H., M.H.,
Genta Manggano S.H., dan Christien Natalia, S.H.,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Juni 2016, dan
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 25 Oktober 2016 No. 1627/Penk.Perd/2016/PN Mdn
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING IX/PEMBANDING IX semula TERGUGAT IX ;
10. REZEKI SITEPU, S.H, SpN, Notaris di Medan berkantor di Jalan Medan-
Binjai, KM 9, Kampung Lalang, Kabupaten Deliserdang,
Propinsi Sumatera Utara, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING I semula TURUT TERGUGAT I ;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
11. CENDRI NAFIS MARIESTHA, S.H., Notaris di Kabupaten Aceh Tengah,
berkantor di Jalan Yos Sudarso, No. 2 Takengon, selanjutnya
disebut TURUT TERBANDING II semula TURUT TERGUGAT II;
Pengadilan Tinggi Tersebut ;
Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan segala surat-
surat yang berhubungan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Pembanding/Terbanding semula Penggugat dengan
surat gugatan tanggal 07 Januari 2016 yang diterima dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 07 Januari 2016 dalam
Register Nomor 6/Pdt.G/2016/PN Mdn, telah mengajukan gugatan sebagai
berikut :
1. Bahwa Penggugat adalah Direktur Utama PT. Kamadhenu Ventures
Indonesia yang diangkat berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan berdasarkan persetujuan
dan kuasa Komisaris PT. Kamadhenu Ventures Indonesia;
2. Bahwa PT. Kamadhenu Ventures Indonesia, adalah Perseroan Terbatas
Penanaman Modal Asing (PMA) yang didirikan dan tunduk pada hukum
Negara Republik Indonesia, berdasarkan Anggaran Dasar tanggal 18
Pebruari 2012 Nomor : 02 yang dibuat di hadapan Fenty Iska, S.H.,
Notaris di Medan yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-22233
AH.01.01 tahun 2012 yang kemudian direvisi dengan Risalah Rapat PT.
Kamadhenu Ventures Indonesia tanggal 14 September 2012, Akte
Nomor : 3 yang dibuat di hadapan Fenty Iska, S.H., Notaris di Medan,
dan yang terakhir direvisi dengan Akta Nomor 3 tanggal 16 Juli 2014
yang dibuat di hadapan Fenty Iska, S.H., Notaris di Medan, dan sudah
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik
Indonesia Nomor : AHU-0000675. AH.01.01 Tahun 2015, dan
selanjutnya direvisi dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.
Kamadhenu Ventures Indonesia No. 27 tanggal 30 Mei 2015 yang dibuat
dihadapan Gordon E. Harianja, SH. Notaris di Medan dan yang terakhir
direvisi dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Kamadhenu
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Ventures Indonesia No. 04 tanggal 06 Juli 2015 yang dibuat dihadapan
Lindawani Girsang, SH., SpN, Notaris di Medan;
3. Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara devisit gula, sehingga
berusaha keras untuk menjadi Negara swasembada produksi gula, hal ini
mendorong PT. Kamadhenu Ventures Indonesia untuk mendirikan
industri pabrik gula yang tujuannya selain dalam rangka meningkatkan
produksi gula dalam negeri, juga meningkatkan pendapatan pajak
Pemerintah Indonesia, dan membuka lapangan kerja dengan
mempekerjakan sebanyak 500 orang tenaga kerja secara langsung, dan
10.000 orang buruh tenaga kerja akan mendapat pekerjaaan secara
tidak langsung, sehingga proyek industry pabrik gula tersebut sangat
mempengaruhi dampak social yang besar bagi bangsa Indonesia;
4. Bahwa PT. Kamadhenu Ventures Indonesia, didirikan untuk
mengoperasikan industry pabrik gula dengan kapasitas 3500 ton perhari,
kilang dari 350 Kapasitas TPD, pembangkit listrik berkekuatan 8 MW,
yang berdiri diatas tanah seluas 75,70 Ha, yang terletak di Kampung
Pondok Balik, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah;
5. Bahwa Industri Pabrik Gula Pasir PT. Kamadhenu Ventures Indonesia,
dibangun dengan rencaya pembiayaan sebesar USD 59.900.000 (lima
puluh sembilan juta sembilan ratus ribu dollar Amerika Serikat) dengan
perincian masing-masing :
4.1. Penyertaan Saham (Modal sendiri PT. Kamadhenu Ventures
Indonesia) sebesar USD 22.25 juta atau sebesar (35.15%);
4.2. Pinjaman Berjangka Bank sebesar USD 37.65 juta atau sebesar
62,85 %);
6. Bahwa saat ini PT. Kamadhenu Ventures Indonesia memiliki luas lahan
untuk industry pabrik gula tersebut seluas 75,70 Ha sebagaitermaktub
dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor. 95 tanggal 04 Maret 2015,
seluas 208.500 M2, terdaftar atas nama PT. Kamadhenu Ventures
Indonesia dan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 96 tanggal 04 Maret
2015, seluas 548.500 M2, terdaftar atas nama PT. Kamadhenu Ventures
Indonesia, dan di atas tanah tersebut telah dibangun gedung
perkantoran, asrama untuk para karyawan dan sarana penunjang
lainnya;
7. Bahwa dalam rangka peningkatan usaha Penggugat dalam membangun
industri Pabrik Gula dengan kapasitas terpasang 3500 TCD, fasilitas
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
penyulingan dengan kapasitas terpasang 350, Co-Generation Power
Plant dengan kapasitas terpasang 8 MW, yang dapat memproduksi
tebu 3.500 hingga 4.000 ton/hari, Penggugat membutuhkan dana
untuk pembangunan kontruksi industry pabrik gula sebesar USD 37.65
juta;
8. Bahwa Penggugat selaku salah satu nasabah tetap dari Tergugat I,
selama kurun waktu 20 tahun dengan track record yang baik tidak pernah
merugikan (default) Tergugat I, sehingga dengan dasar tersebut,
Penggugat pada tanggal 08 Agustus 2013 dan tanggal 24 April 2014
Penggugat mengajukan Permohonan Pinjaman Fasilitas Kredit kepada
Tergugat I dan Tergugat VII sebesar USD 37.650.000 (tiga puluh tujuh
juta enam ratus lima puluh ribu dollar Amerika Serikat), sesuai dengan
aplikasi sebagai berikut :
8.1. Permohonan tanggal 08 Agustus 2013 yang ditujukan kepada
Bank Of India;
8.2. Permohonan tanggal 24 April 2014 yang ditujukan kepada Bank
Exim;
9. Bahwa untuk melakukan studi ekonomi viabilitas/techno, Tergugat I telah
mengunjungi lokasi proyek di Indonesia dari tanggal 26 September 2013
sampai 28 September 2013 dan dilanjutkan dengan studi techno ekonomi
yang berakhir tanggal 25 Oktober 2013;
10. Bahwa dari kunjungan dan studi techno ekonomi yang dilakukan
Tergugat I, Tergugat I menyimpulkan bahwa Proyek Pembangunan
Industri Pabrik Gula layak dan menguntungkan difasilitasi dan sebagai
tindak lanjutnya Tergugat I pada tanggal 28 Pebrurai 2014 telah
memvalidasi ulang pinjaman tersebut dan pada tanggal 29 Desember
2014 telah memberikan persetujuan, dan hal tersebut telah dikonfirmasi
dengan Tergugat VIII dan selanjutnya Tergugat VIII mengukuhkan
persetujuan pinjaman tersebut dan telah dilakukan pengecekan ulang
pada tanggal 9 Pebruari 2015 sampai 13 Pebruari 2015;
11. Bahwa Penggugat telah menerima persetujuan pemberian pinjaman dari
Tergugat I dan Tergugat VIII dan telah membayar biaya
proses/procesing fee sebesar USD 90.000; sebesar USD 40.000; dibayar
pada tanggal 24 April 2014 dan sebesar USD 50.000 dibayar pada
tanggal 21 Januari 2015, selanjutnya dilakukan juga pembayaran sebesar
USD 74.925; kepada Tergugat VIII pada tanggal 21 Januari 2015;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
12. Bahwa selanjutnya Tergugat I dan Tergugat VIII melakukan
penilaian/analisa terhadap usaha Penggugat cq. PT. Kamadhenu
Ventures Indonesia sesuai mekanisme/ketentuan persyaratan
pemberian kredit yang berlaku dengan melakukan analisis 5C
(Character, Capacity, Capital, Condition of Economy dan Collateral) dan
7P (Personality, Party, Perpose, Prospect, Payment, Profitability dan
Protection) yang bertujuan menghindari risiko-risiko yang akan terjadi
terhadap nasabah;
13. Bahwa berdasarkan hasil penilaian/analisis yang dilakukan Tergugat I
dan Tergugat VIII terhadap permohonan Penggugat cq. PT. Kamadhenu
Ventures Indonesia, Tergugat I dan Tergugat VIII menyatakan bahwa
permohonan pinjaman layak dan dapat disetujui hal ini dapat diketahui
dari surat putusan Tergugat I dan Tergugat VIII masing-masing :
13.1. Surat Penawaran dari Keputusan Kredit No. HK; ADV:SKD:2014-
15 dari Tergugat I, pada pinjaman kredit sebesar USD
20.000.000 (dua puluh juta dollar Amerika Serikat);
13.2. Surat Penawaran dari Keputusan tanggal 19 Nopember 2014
Nomor PEG/BC-02/639 dari Tergugat VIII, pada pinjaman kredit
sebesar USD 17.650.000 (tujuh belas juta enam ratus lima puluh
dollar Amerika Serikat);
14. Bahwa sebagai tindak lanjut dari persetujuan kredit dari Tergugat I dan
Tergugat VIII, pada tanggal 12 Mei 2015, Penggugat bersama-sama
dengan Tergugat I diwakili Tergugat III, IV, V, VI dan Tergugat VIII
diwakili Tergugat IX, telah menandatangani Akta Perjanjian Kredit Nomor
: 21 tanggal 15 Mei 2015, dihadapan Turut Tergugat I yang dilanjutkan
dengan penandatanganan masing-masing akta :
14.1. Akta Perjanjian Agen Fasilitas Nomor : 22, tanggal 12 Mei 2015;
14.2. Akta Perjanjian Agen Penampungan (Escrow) Nomor : 23,
tanggal 12 Mei 2015;
14.3. Akta Perjanjian Security Trusste/Agen Dan Agen Penyimpanan
Nomor : 24, tanggal 12 Mei 2015;
14.4. Akta Perjanjian Personal Guarantee (Borg Ocht) Nomor : 25,
tanggal 12 Mei 2015;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
14.5. Akta Jaminan Fidusia Benda-benda Bergerak Nomor : 27,
tanggal 12 Mei 2015;
14.6. Akta Jaminan Fidusia atas Bahan Baku Dan Barang Persediaan
Nomor : 28, tanggal 12 Mei 2015;
14.7. Akta Jaminan Fidusia atas Hasil Penjualan Dan Tagihan Piutang
Nomor : 29, tanggal 12 Mei 2015;
14.8. Akta Jaminan Fidusia atas Rekening Bank Nomor : 30, tanggal
12 Mei 2015;
14.9. Akta Jaminan Fidusia atas Klaim Asuransi Nomor : 31, tanggal 12
Mei 2015;
14.10. Akta Perjanjian Penyerahan (Cessie) Hak Kontrak Nomor : 32,
tanggal 12 Mei 2015;
14.11. Akta Perjanjian Pembagian Jaminan (Perjanjian Pari Passu)
Nomor 33 tanggal 12 Mei 2015;
14.12. Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor : 477/APHT/2015,
tanggal 18 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Turut Tergugat II,
14.13. Pembebanan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor : 313/2015
tanggal 18 Mei 2015 yang dikeluarkan Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten/Kota Aceh Tengah, Propinsi Aceh,
selanjutnya Penggugat membuat dan menyerahkan :
14.14. Memorandum Of Deposit Engenius Investments Limited, tanggal
23 Juni 2015;
14.15. Memorandum Of Deposit Indo-China Food Industries
PTE.Limited, tanggal 23 Juni 2015;
14.16. Memorandum Of Deposit Indo-China Food Industries
PTE.Limited, tanggal 26 Juni 2015;
14.17. This Of Corporate Guarantee Engenius Investments Limited,
tanggal 23 Juni 2015;
14.18. Ikrar Penyertaan Saham Indochina Food Industries PTE.Limited
di PT. Kamadhenu Ventures Indonesia pada 21 Juli 2015;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
15. Bahwa selanjutnya dalam rangka untuk menjamin pembayaran pinjaman
dari Penggugat maka pada tanggal 22 Juni 2015, Penggugat
berdasarkan kesepakatan bersama dengan Tergugat I yang diwakili oleh
Tergugat V dan Tergugat VI melakukan revisi pada kebutuhan pinjaman
yang ditentukan di Adendum Perjanjian Kredit (Addendum Credit
Agreement) tanggal 22 Juni 2015;
16. Bahwa selanjutnya penandatangan surat jaminan perusahaan dari
Indochina Food Industries PTE. Limited, Singapore dan jaminan
perusahaan dari perusahaan Engenius Investments Limited dan
Memorandum Deposito saham Perusahaan Engenius Investments
Limited, telah dilaksanakan di Singapore pada tanggal 23 Juni 2015;
17. Bahwa Penasehat Hukum Tergugat I Lenders Legal Councel (LLC) telah
melengkapi/menyelesaikan seluruh dokumen persyaratan pinjaman pada
tanggal 21 Juli 2015 dan hal tersebut juga telah dikonfirmasi kepada
Tergugat I melalaui email yang selanjutnya pada tanggal 23 Juli 2015,
Lenders Legal Councel (LLC) telah mengajukan Penyelesaian Sertifikat
Hak Tangungan dengan Tergugat I. sehingga dengan demikian
Penggugat berhak untuk menerima pencairan, dimana untuk melengkapi
semua dokumen tersebut, Penggugat telah mengeluarkan biaya sebesar
Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) ;
18. Bahwa disamping hal tersebut, Penggugat dengan itikat baik tetap
berupaya agar Tergugat I dapat mencairkan pinjaman tersebut, namun
Tergugat I tidak menanggapi apalagi mencairkan pinjaman tersebut, dan
nyatanya Penggugat mengetahui bahwa Tergugat I telah mengirimkan
proposal permohonan Penggugat tersebut dari Hongkong ke Mumbai
untuk mengkaji kembali permohonan Penggugat, hal ini sangat
mengejutkan Penggugat, dimana permasalahan ini tidak biasa terjadi,
karena pengkajian kembali tersebut dilakukan setelah studi kelayakan
dan prosedur serta seluruh dokumen serta pemasangan Sertifikat Hak
Tangunan telah dilakukan, hal ini menunjukkan Tergugat I tidak bersedia
untuk mencairkan pinjaman. Akan tetapi walaupun demikian, Penggugat
tetap berusaha untuk berkomunikasi dengan baik kepada Tergugat II
dan Mr. Swantantra Kumar Diwedi, selaku perwakilan/pejabat Tergugat I
di Hongkong, akan tetapi sulit dihubungi dan nyatanya Tergugat I
memberikan jawaban yang tidak memuaskan dalam menanggapi
permintaan pencairan tersebut;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
19. Bahwa permasalahan ini kemudian ditangani oleh perwakilan Tergugat I
yang berada di Mumbai, dimana diketahui kemudian perwakilan Tergugat
I yang bercabang di Hongkong tidak bersedia untuk mencairkan pinjaman
Penggugat tersebut, dan andaikata semula perwakilan Tergugat I yang
berkantor Cabang di Hongkong tidak bersedia untuk mencairkan
pinjaman tersebut, mengapa sampai seluruh dokumen dan persyaratan
serta pemasangan Hak Tanggungan tetap dilakukan, perwakilan
Tergugat I yang berkantor Cabang di Hongkong menyarankan kepada
Penggugat agar seluruh dokumen diajukan dan dikirimkan kepada
perwakilan Tergugat I yang berkantor di Dubai, dan terakhir Penggugat
mengirimkan dokumen tersebut kepada perwakilan Tergugat I yang
berkantor di Dubai;
20. Bahwa selanjutnya perwakilan Tergugat I yang berkantor di Dubai mulai
memproses kembali permohonan Penggugat tersebut, akan tetapi
perwakilan Tergugat I yang berkantor cabang di Dubai tidak pernah
memproses pencairan pinjaman tersebut, dan nyatanya pada minggu
pertama bulan September 2015, Penggugat dipanggil oleh Direktur
Executive (ic. Mr. B. P Sharma bersama dengan Penasehat Keuangan
dari perusahaan Mr. Omesh Kandoi mewakili Centrum Capital Limited
Mumbai dan pada saat itu Mr. B. P Sharma menyatakan niatnya untuk
tidak memproses pinjaman tersebut, dan secara sepihak merubah
beberapa persyaratan pinjaman yang pada saat itu dinyatakan bahwa
dokumen pinjaman dan Hak Tanggungan telah selesai dan dalam posisi
demikian tidak dapat lagi dilakukan perubahan terhadap persyaratan-
persyaratan pinjaman;
21. Bahwa proposal pinjaman disampaikan kepada Panitia yang dipimpin
Manager Direktur Tergugat I dan pada minggu terakhir bulan Juli 2015,
perwakilan Tergugat I yang berkantor di Kamboja telah menerima laporan
keuangan untuk akun Bhargava Comodities dan juga memperbaharui
fasilitas modal kerja sebesar USD.1,8 Juta pada tanggal 23 Juli 2015;
22. Bahwa pada tanggal 15 September 2015, Komite Kredit Bank yang
dipimpin oleh Managing Director dan Tiga Direktur Eksekutif dan banyak
Manajer Umum kembali mempertimbangkan proposal tersebut, sebelum
kemudian memutuskan untuk memberlakukan kembali perjanjian tersebut
dan memerintahkan kepada perwakilan Tergugat I yang berkantor di
Dubai untuk mencairkan pinjaman tersebut, dan untuk hal tersebut
perwakilan Tergugat I yang berkantor di Mumbai telah
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
mengkomunikasikan keputusan tersebut pada 27 September 2015
kepada perwailan Tergugat I yang berkantor di Dubai;
23. Bahwa Direktur Eksekutif Mr. BP Sharma menunda penyampaian
persetujuan tersebut kepada perwakilan Tergugat I yang berkantor di
Dubai Branch sampai 27 September 2015 karena berbagai alasan yaitu
reassesment dari kelayakan dan biaya proyek, peninjaun lokasi, Laporan
D & B (laporan kredit), penilaian ulang harga gula dan lain-lain, sehingga
Penggugat terpaksa mematuhi semua ketentuan diatas untuk
memuaskan keinginan Tergugat I hingga menimbulkan banyak
pengeluaran;
24. Bahwa Mr. Chaivila selaku perwakilan Tergugat I yang berkantor di
Jakarta melengkapi pemeriksaan dan mengirim laporan ke perwakilan
Tergugat I yang berkantor di Dubai pada 27 September 2015, namun
kemudian diketahui bahwa Direktur Eksekutif Tergugat I telah secara
lisan menginstruksikan Kepala Eksekutif Tergugat I yang berkantor di
Dubai (Ic. Mr. Subhakar) untuk tidak mengucurkan pinjaman, tanpa seizin
Tergugat I;
25. Bahwa setelah semua dokumen dan surat sanksi lain selesai dibuat dan
dikeluarkan oleh perwakilan Tergugat I yang berkantor di Dubai,
Penggugat dipaksa untuk menandatangani dan menerima seluruhnya
sebagai formalitas belaka sebagai catatan pada minggu pertama
Oktober, dan setelah itu Penggugat diminta untuk mengulangi semua
prosedur dan menyerahkan semua dokumen dan memaksa Penggugat
untuk mengeluarkan banyak uang di Singapure, Dubai dan Indonesia;
26. Bahwa setelah mengirimkan semua dokumen yang tersedia pada
Penggugat, Penggugat diminta untuk mengajukan prosedure kredit
(Credit Prosedure Assessment/PA) mengungkapkan penyelesaian semua
formalitas dan kesiapan untuk pencairan. Perwakilan Tergugat I yang
berkantor Cabang di Dubai juga telah menyampaikan kepada Tergugat
VIII perihal kesiapan untuk pencairan ;
27. Bahwa selanjutnya Tergugat VIII menyatakan kesediaannya untuk
mencairkan pinjaman, dan Tergugat VIII mengkomunikasikan kepada
Tergugat I dan bahkan Tergugat VIII menunggu aba-aba dari Tergugat I
sebagai Bank Utama untuk mencaikan terlebih dahulu dan selanjutnya
diikuti pencairan dari Tergugat VIII, Tergugat VIII sendiri telah beberapa
kali menyurati perwakilan Tergugat I yang berkantor Cabang di Mumbai
untuk memastikan status pencairan tersebut;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
28. Bahwa pada tanggal 10 Oktober 2015, Penggugat sudah mengajukan
permohonan pencairan sebesar USD 10,70 juta, kepada Tergugat I dan
Tergugat VIII secara bersama-sama, walaupun sebenarnya pada saat itu
Penggugat berhak atas pencairan sebesar USD 15 juta, dimana
pencairan tersebut sebagian besar dipergunakan langsung ke Vendor
dan Kontraktor dan sebagian kecil dipergunakan oleh Penggugat untuk
membiayai pembangunan dalam skala kecil, pembiayaan pengangkutan
dan bea cukai tambahan, dan mengingat pada saat itu ada
keperluan/kebutuhan Penggugat yang sangat mendesak, Penggugat
meminta pencairan terlebih dahulu sebesar USD 1, 250.00 akan tetapi
selama tiga hari Penggugat menunggu jawaban pencairan, akan tetapi
Chief Executive dari Tergugat I menyatakan tidak memiliki uang di kas,
begitu juga dengan kas di kantor cabang-cabang di New Jersey dan
Inggris, hal ini sangat tidak masuk akal, bahwa Tergugat I yang
mengelola bisnis dengan nilai lebih dari USD 150 miliar tidak memiliki
uang dana standby sebesar USD 1, 25 juta untuk dicairkan. Pada hari
keempat, Kepala Eksekutif Tergugat I (ic.Tergugat VII) telah
menyampaikan informasi yang diperolehnya dari Direktur Executif
Tergugat I (ic. Mr B.P Sharma) untuk menghentikan pencairan pinjaman
dengan alasan bahwa perusahaan dengan nama Bhargava Commodities
Limited/Kamboja memiliki kredit macet (Non Performing Loan) di Indian
Overseas Bank, Singapura;
29. Bahwa Penggugat mencoba menjelaskan kepada pihak Tergugat I
melalui perwakilan/kantor cabang di Dubai dan di Mumbai, namun tidak
ada jawaban dari pihak Tergugat I maupun pihak perwakilan Tergugat I,
sehingga Penggugat pada tanggal 17 Nopember 2015 membuat surat
teguran kepada perwakilan Tergugat I Cabang Hongkong agar segera
melakukan pencairan;
30. Bahwa akan tetapi pada 17 November 2015, Tergugat VII selaku Senior
Executive Officer dari Tergugat I, secara sepihak telah membatalkan
Akta Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015 dan Addendum
Perjanjian Kredit tanggal 22 Juni 2015 atas pinjaman sebesar USD
20.000.000 (Dua puluh juta US Dollar) sesuai dengan surat ref no. DIFC:
ADV: RR: 2015-16 pada tanggal 17 November 2015;
31. Bahwa perlu ditegaskan, permasalahan Bhargava dengan India
Overseas Bank Singapura sudah berlangsung satu tahun, dan hal
tersebut juga telah diketahui perwakilan Tergugat I Cabang Kamboja,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
dan oleh perwakilan Tergugat I Cabang Kamboja telah memperbaharui
fasilitas pinjaman sebesar USD 1,800.000; pada bulan Juli 2015, dan
perwakilan Tergugat I Cabang Hongkong telah
memberikan/menyampaikan laporan kredit bersih kepada Tergugat I di
Mumbai, atau tiga minggu sebelum pertemuan komite pada tanggal 15
September 2015, artinya permasalahan tersebut telah selesai dan
perwakilan Tergugat I Cabang Kamboja telah memperbaharui fasilitas
pinjaman untuk Bhargava Commodities Limited Kamboja dan juga telah
memberitahukan kepada perwakilan Tergugat I Cabang Hongkong di
minggu ke-3 atau ke 4 bulan Juli 2015. Akan tetapi walaupun
permasalahan tersebut telah selesai, Tergugat I dengan menggunakan
alasan diatas untuk tidak memproses pencairan;
32. Bahwa dari proses yang telah berjalan, telah nyata bahwa Tergugat I dan
Tergugat VII tidak memiliki etiket baik untuk mencairkan pinjaman
Penggugat dengan alasan :
32.1. Bahwa Tergugat I melalui perwakilan Kantor Cabang Hongkong
telah mengirim dokumen ke perwakilan Tergugat I Cabang
Mumbai setelah seluruh dokumen dan pemasangan Hak
Tanggungan dilengkapi dan merekomendasikan supaya
dilakukan studi ulang terhadap proyek Penggugat dan bukan
mencairkan pinjaman;
32.2. Bahwa Direktur Executif Tergugat I (ic. Mr.B. P Sharma)
berusaha untuk menghentikan dan mengubah syarat-syarat
pinjaman setelah persetujuan pemberian pinjaman itu sendiri
dibebani Hak Tangggungan;
32.3. Bahwa Direktur Executif Tergugat I (ic. Mr. B.P Sharma)
menghentikan komunikasi dengan komite pemberian pinjaman
pada tanggal 15 September 2015 ke perwakilan Terguygat I
Cabang Dubai dan meminta dilakukan peninjauan hutang atas
studi kelayakan;
32.4. Bahwa setelah pinjaman di komunikasikan perwakilan Tergugat I
Cabang Dubai, Direktur Exsecutif perwakilan Tergugat I Cabang
Hongkong (ic. Mr. BP. Sharma) mengontak kantor perwakilan
Tergugat I Cabang Dubai supaya tidak memberikan pencairan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
pinjaman tanpa persetujuan perwailan Tergugat I Cabang
Hongkong;
32.5. Bahwa setelah perwakilan Tergugat I Cabang Dubai
mengkomunikasikan dengan CPA (kesiapan untuk pencairan),
selama 3 hari tiba-tiba disampaikan bahwa tidak ada dana
sebesar USD 1, 25 juta di bank;
32.6. Bahwa semua intruksi dari Direktur Executive Tergugat I (ic. Mr.
B.P Sharma) diberikan secara lisan walaupun yang sebenarnya
bukan merupakan prosedur resmi di bank milik pemerintah di
Negara India;
33. Bahwa adalah jelas Tergugat I mencari beberapa alasan untuk
melakukan penghentian pencairan dan tidak konsekwen terhadap
perjanjian yang sudah disepakati, sehingga dengan tindakan Tergugat I
tersebut, Penggugat telah mengalami kerugian besar dalam bisnis di
India dan di Indonesia dan akibatnya Tergugat I dan Tergugat VIII telah
membatalkan pinjaman yang sudah disetujui. Hal ini jelas trik konyol
mengutip kasus Bhargava Commodities dan menghentikan pencairan
untuk Penggugat, Tergugat I dan Tergugat VIII telah menggunakan
berbagai cara melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagaima
termaktub dalam Akta Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015
dan Adendum Perjanjian Kredit (Addendum Credit Agreement) tanggal 22
Juni 2015;
34. Bahwa dari uraian-uraian diatas, Penggugat sangat menyesalkan
tindakan-tindakan Tergugat I dan Tergugat VIII karena :
1. Tergugat I dan Tergugat VIII telah gagal melaksanakan kewajibannya
sesuai Akta Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015 dan
Adendum Perjanjian Kredit (Addendum Credit Agreement) tanggal 22
Juni 2015;
2. Tergugat I dan Tergugat VIII telah gagal melaksanakan
kewajibannya, karena Tergugat I dan Tergugat VIII telah menciptakan
alasan Bhargava Commodities Limited Kamboja merupakan grup
perusahaan Pengggugat;
3. Jika Tergugat I tidak memiliki niat untuk mencairkan pinjaman,
mengapa membuat Penggugat harus bersusah paya selama 2 tahun
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
untuk melengkapi seluruh dokumen untuk kepentingan peminjaman
jaminan dan pemasangan Hak Tanggungan;
4. Pembatalan dari perjanjian tersebut mengakibatkan daluarsanya
seluruh ijin-ijin yang sudah diurus Penggugat;
5. Penggugat mengalami penderitaan, stres, dilecehkan dan kehilangan
nama baik;
6. Hilangnya secara sia-sia seluruh biaya yang telah dikeluarkan
Penggugat;
7. Penggugat dipaksa oleh pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk
mengalihkan investasinya dan seluruh ijin yang dimiliki kepada
pihak lain guna mengurangi kemungkinan timbulnya kerugian yang
lebih besar;
35. Bahwa harus dinyatakan Tergugat VII dalam hukum tidak memiliki
kedudukan tidak sah atau otoritas untuk membatalkan Akta Perjanjian
Kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015 dan Adendum Perjanjian Kredit
(Addendum Credit Agreement) tanggal 22 Juni 2015, karena Tergugat VII
bukan pihak yang terkait dalam Perjanjian Kredit Akta Nomor 21 tanggal
12 Mei 2015 dan Adendum Perjanjian Kredit (Addendum Credit
Agreement) tanggal 22 Juni 2015;
36. Bahwa jika membaca dan dipelajari secara hati-hati, alasan pembatalan
seperti dikatakan oleh Tergugat VII dalam surat Ref No DIFC: ADV: RR:
2015-16 tanggal 17 November 2015, secara hukum hukum alasan
tersebut tidak bisa menjadi dasar atau alasan untuk pembatalan pinjaman
kredit yang ditentukan dalam Akta Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 12
Mei 2015 dan Adendum Perjanjian Kredit (Addendum Credit Agreement)
tanggal 22 Juni 2015, karena secara hukum, Grup Rekening M / S
Bahargava Komoditas Ltd tidak memiliki hubungan dengan Penggugat
atau PT . Kamedhenu Ventures Indonesia;
37. Bahwa jika Tergugat VII menggunakan surat Ref No DICF: ADV: RR:
tanggal 2015-16 dari 17 November 2015 sebagai dasar pembatalan
pinjaman USD 20.000.000 (dua puluh juta dolar AS), secara hukum,
alasannya adalah tidak benar/diterima karena berdasarkan fakta hukum,
Tergugat I, III, IV, V, VI dan Tergugat VIII, IX sebelum memberikan
persetujuan/keputusan pinjaman kepada Penggugat atau sebelum pihak
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
menandatangani akta Nomor perjanjian kredit 21, tanggal 12 Mei 2015
dan Perjanjian Agen Fasilitas Akta Nomor 22 tanggal 12 Mei 2015,
Perjanjian Escrow Agent Nomor Akta: 23, tanggal 12 Mei 2015,
Keamanan Wali/Agen dan Penyimpanan Perjanjian Agen Akta Nomor 24
tanggal 12 Mei 2015, Personal jaminan (Borgtocht) Nomor Akta
Perjanjian: 25 tanggal 12 Mei 2015, akta perjanjian fidusia Movable
Nomor 27 tanggal 12 Mei 2015, jaminan akta fidusia atas bahan baku
dan persediaan Nomor 28 tanggal 12 Mei 2015, akta jaminan fidusia atas
Selling yang dan klaim piutang rekening Nomor 29 tanggal 12 Mei 2015,
jaminan akta fidusia atas rekening bank, Nomor: 30 tanggal 12 Mei 2015,
jaminan akta fidusia atas klaim asuransi Nomor 31 tanggal 12 Mei 2015,
Perjanjian akta Cessie Kontrak Nomor Kanan : 32 tanggal 12 Mei 2015.,
akta Perjanjian pembagian jaminan (Pari Passu perjanjian) Nomor 33
tanggal 12 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Turut Tergugat I dan, Akta
hipotek Nomor kanan: tanggal 313/2015 tanggal 18 Mei 2015, Surat
jaminan perusahaan dari investasi Engenius Terbatas dari 23 Juni 2015,:
477/APHT/2015 yang diikuti dengan tuduhan Nomor Sertifikat Hak
Tanggungan, Memorandum Of Deposit Engenius Investments Limited,
tanggal 23 Juni 2015, Memorandum Of Deposit Indo-China Food
Industries PTE. Limited, tanggal 23 Juni 2015, Memorandum Of Deposit
Indo-China Food Industries PTE.Limited, tanggal 26 Juni 2015, This Of
Corporate Guarantee Engenius Investments Limited, tanggal 23 Juni
2015, Ikrar Penyertaan Saham Indochina Food Industries PTE. Limited di
PT. Kamadhenu Ventures Indonesia pada 21 Juli 2015;
38. Bahwa mengingat hubungan antara Penggugat dan Tergugat I, III, IV, V,
VI dan Tergugat VIII, IX, tidak ada masalah, Penggugat dengan iktikad
baik telah memberikan penjelasan kepada Tergugat I, III, IV, V, VI dan
Tergugat VIII, IX, tapi penjelasan dan upaya Penggugat tidak ditanggapi
dengan Tergugat I, III, IV, V, VI dan Tergugat VIII, IX;
39. Bahwa sikap dan perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VI dan Tergugat
VIII, IX yang membatalkan Akta Perjanjian kredit Nomor 21 tanggal 12
Mei 2015 dan Addendum tanggal Perjanjian Kredit tanggal 22 Juni 2015
dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum
(onrechtmatigedaad) yang menyebabkan kehilangan banyak hal bagi
Penggugat, sehingga menurut hukum, bahwa Tergugat I, II, III, IV, V,VI
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
dan Tergugat VIII, IX harus dinyatakan telah melakukan perbuatan
melawan hukum (onrechtmatigedaad);
40. Bahwa pembatalan pinjaman yang dilakukan Tergugat I dan Tergugat VIII
telah mengakibatkan kehilangan waktu berharga bagi Penggugat,
Penggugat telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan
studi kelayakan, untuk pembebasan lahan yang merupakan tugas yang
sangat membosankan, untuk studi penilaian Dampak Lingkungan dan
memperoleh izin polusi dari pihak yang berwenang, untuk memperoleh
dan menindaklanjuti Lisensi yang diperlukan untuk Proyek;
41. Bahwa Penggugat telah kehilangan kesempatan untuk menyiapkan
pabrik industry gula dan peluang masa depan di Indonesia, yang
mengakibatkan kerugian yang sangat besar dari pendapatan, dan
dampak dari masalah diatas, Penggugat merasa terhina, tertekan batin,
kehilangan reputasi di hadapan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah
Indonesia dan komunitas pertanian local;
42. Bahwa akibat pembatalan tersebut, Penggugat dipaksa oleh pemerintah
Kabupaten Aceh Tengah untuk mengalihkan investasi dan ijin-ijin yang
ada kepada investor lain yang dianggap lebih prospektif;
43. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, II, III,
IV, V, VI, VII, dan Tergugat VIII, IX telah menimbulkan kerugian kepada
Penggugat baik materi atau kerugian immaterial sebagai berikut:
Kerugian Materi
43.1. Bahwa untuk mendukung pengembangan perkebunan dan pabrik
gula, Penggugat telah membayar uang untuk USD 11.264.000
atau setara dengan Rp = USD 11.264.000 x 13.700 = Rp
154.316.800.000 yang digunakan untuk:
a. Bahwa berdasarkan perhitungan akuntansi sampai per
tanggal 30 Juni 2015, Penggugat telah menggunakan dana
untuk mendukung pengembangan industri pabrik gula
sebesar USD 8.800.000 atau setara dengan Rp = USD
8.800.000 x 13.700 = Rp 120.560.000.000 (seratus dua
puluh miliar lima ratus enam puluh juta rupiah);
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
b. Bahwa Penggugat telah membayar bunga pinjaman
sebesar 7% / tahun dari pokok USD 8.800.000 selama 4
tahun kepada pihak ketiga sebesar USD 2.464.000 atau
setara dengan Rp 33.756.800.000,- (tiga puluh tiga milyard
tujuh ratus lima puluh enam juta delapan ratus ribu rupiah);
43.2 Kerugian Immaterial :
a. Bahwa Penggugat mengalami kerugian kehilangan waktu
(sejak Agustus 2013 hingga Agustus 2021) karena
Penggugat mengajukan permohonan pinjaman telah
melaksanakan seluruh persyaratan dan kondisi sebelum
dan setelah menandatangani Akta Perjanjian Kredit Nomor
21 tanggal 12 Mei 2015 dan Adendum Perjanjian Kredit
(Addendum Credit Agreement) tanggal 22 Juni 2015,
menandatangani Akta Hak Tanggungan hingga
penyelesaian pinjaman kredit sampai tahun 2021, tetapi
semua upaya yang telah dilakukan oleh Penggugat
tampaknya tidak berarti bagi Tergugat I, II, III, IV, V , VI, VII
dan Tergugat VIII, IX dan jika kerugian kehilangan waktu
tersebut dinilai dengan nilai uang, maka kerugian tersebut
sama dengan nilai uang sebesar USD 36.850.000 atau
setara dengan nilai rupiah sebesar Rp 504.845.000.000,-
(lima ratus empat milliard delapan ratus empat puluh lima
juta rupiah);
b. Bahwa Penggugat sebagai pengusaha yang menjaga
komitmen dan citra yang baik telah dipermalukan Tergugat
I, II, III, IV, V, VI, VII dan VIII Tergugat IX dihadapan
Pemerintah Republik Indonesia cq Pemerintah Provinsi
Aceh / Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan
masyarakat Aceh Tengah karena Penggugat telah
kehilangan kepercayaan/harga diri dihadapan Pemerintah
Republik Indonesia dan masyarakat, dan jika kehilangan
kepercayaan/harga diri dinilai dengan uang, kerugian
tersebut sama dengan nilai uang sebesar USD 3.000.000
atau setara dengan nilai rupiah sebesar Rp
41.100.000.000,- (empat puluh satu milyard seratus juta
rupiah);
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
c. Bahwa konsekuensi dari pembatalan akta perjanjian kredit
Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015 sampai
penandatanganan/pemasangan Hak Tanggungan dan
penandatangan Adendum Perjanjian Kredit (Addendum
Credit Agreement) tanggal 22 Juni 2015, Penggugat
merasa tertekan dan tersiksa dalam jangka waktu yang
panjang, bahkan Penggugat sampai harus obname dan
konsultasi ke rumah sakit untuk beberapa kali, dan jika
akibat kerugian tersebut dinilai dengan uang, maka kerugian
tersebut sama dengan nilai uang sebesar USD 1.000.000
atau setara dengan nilai rupiah sebesar Rp.
13.700.000.000,- (tiga belas milliard tujuh ratus juta rupiah);
44. Bahwa berdasarkan hukum, Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VI, VII dan
Tergugat VIII, IX dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum
(onrechtmatigedaad) yang menyebabkan kerugian bagi Penggugat,
sehingga berdasarkan hukum, Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan
Tergugat VIII, IX harus membayar kompensasi bagi Penggugat yaitu :
Kerugian Materi sebesar Rp. 154.316.800.000,- (seratus lima puluh
empat milyar tiga ratus enam belas juta delapan ratus ribu rupiah);
Kerugian Immaterial sebesar Rp. 559.645.000.000,- (lima ratus lima
puluh sembilan milyar enam ratus empat puluh lima juta rupiah);
45. Bahwa supaya gugatan hukum ini tidak illusoir, kabur dan tidak memiliki
nilai guna menghindari upaya Tergugat I dan Tergugat VIII mengalihkan
kekayaan kepada orang lain, sehingga Penggugat meminta sita jaminan
(conservair beslag) atas:
45.1. Sebidang tanah dan bangunan PT. Bank of India Indonesia
Cabang Medan terletak di Jalan KH. Zainal Arifin No 55C / 31,
Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Petisah;
45.2. Sebidang tanah dan bangunan PT. Bank of India Indonesia Tbk,
yang terletak di Jalan H. Samanhudi No 37 Jakarta Pusat;
46. Bahwa Penggugat juga meminta keputusan ini dapat dilaksanakan serta
merta (uit voarbaar bij voorraad) walaupun ada banding atau
mengajukan perlawanan (verzet), kasasi;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
47. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan keputusan ini adalah wajar jika
Penggugat meminta Ketua Pengadilan Negeri Medan untuk menetapkan
uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
per hari yang harus dibayar oleh Tergugat I, II, III, IV, VI, VII dan Tergugat
VIII, IX, jika lalai dalam melaksanakan keputusan ini manakala memiliki
kekuatan hukum tetap;
48. Bahwa karena Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan Tergugat VIII, IX
adalah pihak yang kalah dalam gugatan ini, adalah wajar jika Tergugat I,
II, III, IV, V, VI, VII dan Tergugat VIII, IX secara bersama-sama/tanggung
renteng membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini;
Oleh karena itu, berdasarkan seluruh dalil-dalil diatas, Penggugat meminta
Pengadilan Negeri Medan untuk mengambil keputusan sebagai berikut:
Mengadili :
1. Menerima gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslaag) yang
telah ditetapkan dalam perkara ini;
3. Meyatakan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan Tergugat VIII, IX telah
melakukan perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad);
4. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan Tergugat VIII, IX secara
bersama-sama/tanggung renteng untuk membayar seluruh kerugian baik
kerugian materil maupun immaterial kepada Penggugat masing-masing:
4.1. Kerugian Material sebesar Rp. 154.316.800.000,- (seratus lima puluh
empat milyard tiga ratus enam belas juta delapan ratus ribu rupiah);
4.2. Kerugian Immaterial sebesar Rp. 559.645.000.000,- (lima ratus lima
puluh Sembilan milyard enam ratus empat puluh lima juta rupiah) ;
5. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu (uit voarbaar
bij voorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet;
6. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan Tergugat VIII, IX membayar
uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah ) per
hari jika lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah berkekuatan
hukum tetap;
7. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan Tergugat VII, VIII secara
tanggung renteng untuk membayar seluruh biaya-biaya yang timbul dalam
perkara ini;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
8. Menghukum Turut Tergugat I, II untuk mematuhi isi putusan tersebut;
Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain, Mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Pembanding/Terbanding semula
Penggugat tersebut Terbanding/Pembanding semula Tergugat I, II, II, IV, V, VI,
VII, VIII, IX, memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. D A L A M E K S E P S I 1. Para Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil Penggugat dalam
surat Gugatan, kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas dibenarkan
dan diakuinya, serta terbukti kebenarannya menurut hukum.
A. EKSEPSI OBSCUUR LIBELL 2. Gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh
Penggugat tidak jelas atau kabur (obscuur libels) karena pokok
sengketa sebagaimana diuraikan oleh Penggugat adalah
mengenai pelaksanaan Perjanjian Kredit. Dengan kata lain,
Penggugat telah mencampuradukkan sengketa wanprestasi ke
dalam gugatan perbuatan melawan hukum;
3. Sebagaimana telah diuraikan sendiri oleh Penggugat pada Posita
gugatannya, hubungan hukum dan sengketa antara Penggugat
dengan Para Tergugat, didasari pada perjanjian pinjam meminjam.
Dalam hal ini pengajuan kredit perbankan senilai USD 37,650,000
(tiga puluh tujuh juta enam ratus lima puluh ribu Dollar Amerika
Serikat), guna membiayai pembangunan pabrik gula dan fasilitas
penyulingan di atas tanah milik Penggugat di Kecamatan Ketol,
Kabupaten Aceh Tengah;
3.1. Pada angka 13 s.d angka 15 Gugatan a quo, Penggugat
sudah menguraikan adanya penandatanganan Akta
Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 15 Mei 2015 yang dibuat
di hadapan Turut Tergugat I dan Addendum Perjanjian Kredit
tanggal 22 Juni 2015 (“Perjanjian Kredit”), dan perjanjian-
perjanjian turunan (accesoir) lainnya, sebagai dasar
timbulnya hubungan hukum pinjam meminjam tersebut;
3.2. Kemudian pada angka 33 dan 34 Gugatan a quo, Penggugat
juga telah menguraikan sengketa dan keberatan Penggugat
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
atas pembatalan pencairan pinjaman oleh para pemberi
pinjaman, sebagaimana dikutip berikut ini:
3.3. Bahwa adalah jelas Tergugat I mencari beberapa alasan
untuk melakukan penghentian pencarian dan tidak
konsekwen terhadap perjanjian yang sudah disepakati,
sehingga dengan tindakan Tergugat I tersebut, Penggugat
telah mengalami kerugian besar dalam bisnis di India dan di
Indonesia dan akibatnya Tergugat I dan Tergugat VIII telah
membatalkan pinjaman yang sudah disetujui. Hal ini jelas trik
konyol mengutip kasus Bhargava Commodities dan
menghentikan pencairan untuk Penggugat, Tergugat I dan
Tergugat VIII menggunakan berbagai cara melaksanakan
kewajiban-kewajibannya sebagaimana termaktub dalam Akta
Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015 dan
Addendum Perjanjian Kredit (Addendum Kredit Agreement)
tanggal 22 Juni 2015;
3.4. Bahwa dari uraian-uraian di atas, Penggugat sangat
menyesalkan tindakan-tindakan Tergugat I dan Tergugat VIII
karena:
1. Tergugat I dan Tergugat VIII telah gagal melaksanakan
kewajibannya sesuai Akta Perjanjian Kredit Nomor 21
tanggal 12 Mei 2015 dan Addendum Perjanjian Kredit
(Addendum Kredit Agreement) tanggal 22 Juni 2015;
2. Tergugat I dan Tergugat VIII telah gagal
melaksanakankewajibannya karena Tergugat I dan
Tergugat VIII telah menciptakan alasan Bhargava
Commodities Limite Kamboja merupakan grup
perusahaan Penggugat;
3. ...”
(catatan: Penebalan huruf dari Para Tergugat)
4. Berdasarkan uraian-uraian Penggugat pada Posita gugatan
sebagaimana dikutip di atas, Penggugat pada pokoknya merasa
berhak atas pinjaman dan keberatan atas keputusan pemberi
pinjaman, yang tidak mencairkan pinjaman kredit perbankan
kepada Penggugat. Dengan demikian, menjadi jelas dan terang
bahwa yang disengketakan Penggugat adalah pelaksanaan hak
dan kewajiban terkait pencairan kredit dalam Perjanjian Kredit.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Sehingga seharusnya, Penggugat mengajukan gugatan
wanprestasi atas pembatalan pencairan pinjaman kepada para
pemberi pinjaman, bukan gugatan perbuatan melawan hukum
sebagaimana dalam perkara a quo;
5. Meskipun sudah jelas bahwa sengketa dalam gugatan a quo,
adalah mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
Perjanjian Kredit, namun Penggugat dalam konklusi gugatannya
pada angka 39 Gugatan, justru secara sumir dan keliru
merumuskan sengketa tersebut sebagai perbuatan melawan
hukum, sebagaimana dikutip berikut ini:
“39. Bahwa sikap dan perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX yang membatalkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 21
tanggal 12 Mei 2015 dan ADDENDUM PERJANJIAN KREDIT
(ADDENDUM KREDIT AGREEMENT) tanggal 22 Juni 2015
dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum
(onrechtmatigedaad) yang menyebabkan kehilangan banyak
hal bagi Penggugat, sehingga menurut hukum, bahwa
Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX harus dinyatakan telah
melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad).”
6. Kekeliruan Penggugat secara hukum berakibat gugatan menjadi
tidak jelas atau kabur (obscuur libel), karena wanprestasi dan
perbuatan melawan hukum merupakan sengketa hukum yang
berbeda, dan tidak dapat dicampuradukkan. Hal ini sesuai dengan
kaedah hukum dalam Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung
Nomor 879 K/Pdt/1997 yang melarang penggabungan gugatan
perbuatan melawan hukum dengan wanprestasi, dan doktrin
hukum dari M Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara
Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian
dan Putusan Pengadilan halaman 455 sampai dengan 456,
sebagaimana dikutip berikut ini:
“.......Dari uraian diatas, pada dasarnya tidak sama antara
wanprestasi dengan PMH ditinjau dari sumber, bentuk, maupun
wujudnya. Oleh karena itu dalam merumuskan posita atau dalil
gugatan :
Tidak dibenarkan mencampuradukkan wanprestasi dengan
PMH dalam gugatan;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Dianggap keliru merumuskan dalil PMH dalam gugatan jika
yang terjadi in konkreto secara realistis adalah wanprestasi;
Atau tidak tepat jika gugatan mendalilkan wanprestasi, sedang
peristiwa hukum yang terjadi secara objektif ialah PMH;...........”
7. Berdasarkan uraian-uraian di atas, terbukti bahwa gugatan
Penggugat kabur (obscuur libels) dan patut demi hukum untuk
dinyatakan tidak dapat diterima oleh Yang Mulia Majelis Hakim;
B. EKSEPSI ERROR IN PERSONA
Penggugat Telah Keliru Menarik Bank of India Indonesia Cabang
Medan sebagai Pihak Tergugat I
8. Penggugat telah keliru menempatkan pihak Bank of India
Indonesia Cabang Medan sebagai Tergugat I, karena Bank of
India Indonesia Cabang Medan bukanlah pihak yang memberikan
pinjaman dalam perjanjian pinjam meminjam antara Penggugat
dengan Bank of India Cabang Hong Kong dan Bank Exim (in casu:
Tergugat VIII). Bank of India Cabang Medan juga tidak tahu
menahu apalagi dilibatkan dalam keputusan pembatalan pencairan
pinjaman kepada Penggugat;
9. Dalam persona standi (identitas para pihak) Gugatannya,
Penggugat merumuskan pihak Tergugat I sebagaimana dikutip
berikut ini:
“1. Bank Of India, berkedudukan dan berkantor di Mumbai India,
di Shop No. 28-29, Mayuresh Srishti Complex Opposite Asian
Paints, Lai Bahadur Shastri Marg, Bandup, Rajiv Gandi
Nagar, Bandhup West, Mumbai, Maharastra, 400078, India,
Cq. Bank Of India Cabang Hongkong, berkedudukan dan
berkantor di 2/F1, Ruttonjee Pusat, Duddel Street Centai
Hongkong, Cq. PT Bank Of India Indonesia Tbk,
berkedudukan dan berkantor di Jl. H Samanhudi No. 37,
Jakarta Pusat, Cq. PT Bank Of India Indonesia Cabang
Medan, berkedudukan dan berkantor di Medan Jl.K.H. Zainal
Arifin No. 55 C/31, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan
Medan Petisah, selanjutnya dalam hal ini disebut
TERGUGAT I;”
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 26 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
10. Casu Quo atau disingkat Cq. yang dalam Bahasa Indonesia berarti
“lebih spesifik lagi”, biasa digunakan dalam praktik peradilan
perdata di Indonesia untuk menunjukkan lebih spesifik pihak yang
dituju sebagai tergugat. Penggunaan Cq. dalam persona standi
gugatan sering ditemukan dalam gugatan terhadap badan
pemerintahan. Contohnya, apabila seseorang hendak menggugat
Menteri Lingkungan Hidup RI, maka formulasi persona standinya
ialah Pemerintah Republik Indonesia Cq. Presiden RI Cq. Menteri
Lingkungan Hidup RI. Dengan demikian, dalam persona standi
gugatan a quo, Bank of India Indonesia Cabang Medan adalah
pihak yang ditempatkan oleh Penggugat sebagai Tergugat I;
11. Mahkamah Agung Republik Indonesia, sudah banyak memeriksa
dan memutus gugatan yang dalam penempatan tergugatnya
menggunakan Cq. atau Casu Quo tersebut. Dalam pemeriksaan
perkaranya, pihak yang hadir dan bertindak sebagai tergugat
adalah pihak yang terakhir dituju dengan menggunakan Cq atau
Casu Quo tersebut, sebagaimana terlihat dalam putusan-putusan
berikut ini:
Putusan Mahkamah Agung Nomor 614 PK/Pdt/2009
........memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara :
Pemerintah RI Di Jakarta cq. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta,
Cq. Kepala Badan Pertanahan Nasional Pusat di Jakarta Cq.
Kepala Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara di
Medan, Cq. Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan,
berkedudukan di Medan, Jl. Karya Jasa, Kelurahan Pangkalan
Mashur, Kecamatan Medan Johor, di wakili oleh Ir. R. Muh. Adi
Darmawan, M.Eng.Sc, Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan,
dalam hal ini memberi kuasa kepada ...................”
Putusan Mahkamah Agung Nomor 2230 K/Pdt/2015
“........memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah
memutus sebagai berikut dalam perkara :
1. Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia Cq Gubernur Sumatera Barat Cq
Bupati Limapuluh Kota, yang di wakili oleh Bupati Alis Marajo,
berkedudukan di Jalan Negara Km 8 Sarilamak, Kabupaten
Limapuluh Kota;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 27 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
2. Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia Cq Gubernur Sumatera Barat Cq
Bupati Limapuluh Kota Cq Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Limapuluh Kota, selaku Pengguna Anggaran
yang di wakili oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir. Edwar,
Sp.l., berkedudukan di Jalan Raya Payakumbuh-Suliki,
Tabek Panjang, Kenegerian Kota Baru Simalanggang,
Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh
Kota................”
Catatan : penebalan huruf dari Para Tergugat;
12. Oleh karena itu, Penempatan Bank of India Indonesia Cabang
Medan sebagai Tergugat I oleh Penggugat jelas merupakan
kekeliruan dalam menarik pihak, karena Bank of India Indonesia
Cabang Medan bukanlah pihak dalam Perjanjian Kredit dan juga
tidak dapat mewakili Bank Of India Cabang Hong Kong maupun
Bank Exim selaku pemberi pinjaman;
12.1. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya di atas, yang
menjadi sengketa dalam perkara a quo, adalah tidak
dicairkannya fasilitas pinjaman Penggugat senilai USD
37,650,000 (tiga puluh tujuh juta enam ratus lima puluh ribu
Dollar Amerika Serikat), guna membiayai pembangunan
pabrik gula dan fasilitas penyulingan di atas tanah milik
Penggugat di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
Artinya, pihak yang digugat oleh Penggugat adalah pemberi
pinjaman dalam Perjanjian Kredit (in casu: Bank of India
Cabang Hong Kong), yang menurut Penggugat, telah
membatalkan pencairan pinjaman secara sepihak dan tidak
sesuai ketentuan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa dalil
Penggugat pada angka 11, angka 14,angka 32 dan angka
33 Gugatan;
12.2. Dalam Perjanjian Kredit, pihak pemberi pinjaman adalah
Bank of India Cabang Hong Kong dan Bank Exim (in casu:
Tergugat VIII). Bank of India Indonesia Cabang Medan
BUKAN PEMBERI PINJAMAN. Sehingga Bank of India
Indonesia Cabang Medan tidak tidak dapat digugat atas
pembatalan pencairan pinjaman Penggugat. Apalagi Bank
of India Cabang Medan juga tidak tahu menahu dan terlibat
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 28 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
sama sekali dalam keputusan pembatalan pencairan
pinjaman kepada Penggugat;
12.3. Selain itu, Bank of India Cabang Medan juga subjek hukum
yang berbeda dan bukan perwakilan dari Bank of India
(pusat) maupun Bank of India Cabang Hong Kong selaku
pemberi pinjaman. Sehingga Bank of India Cabang Medan
juga tidak dapat ditempatkan untuk mewakili Bank of India
(pusat) maupun Bank of India Cabang Hong Kong sebagai
tergugat;
13. Kekeliruan Penggugat dalam menarik pihak Bank of India
Indonesia Cabang Medan tersebut telah menyebabkan Gugatan
cacat secara formil, sehingga patut demi hukum untuk dinyatakan
tidak dapat diterima oleh Yang Mulia Majelis Hakim. Hal mana
sejalan dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Nomor
639 K/Sip/1975, yang kaedah hukumnya menyatakan sebagai
berikut;
“Bila salah satu pihak dalam suatu perkara tidak ada hubungan
hukum dengan obyek perkara, maka gugatan harus dinyatakan
tidak dapat diterima”;
Tergugat II, III, IV, V, VI, dan IX Tidak Dapat Digugat dalam
Perkara A Quo
14. Penggugat telah keliru menarik Tergugat II, III, IV, V, VI, VII dan IX
dalam gugatan a quo, karena dalam hubungan hukum Perjanjian
Kredit, kapasitas Tergugat II, III, IV, V, VI,VII dan IX bukan sebagai
pribadi melainkan bertindak untuk dan atas nama badan hukum.
Sehingga tidak bisa ditarik secara pribadi/perorangan menjadi
Tergugat. Potret kekeliruan Penggugat juga terlihat dalam Posita
Gugatannya, yang tidak mampu menguraikan sama sekali apa
perbuatan dari Tergugat II, III, IV, V, VI, VII dan IX yang dapat
dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum;
15. Dalam persona standi gugatannya, Penggugat telah menggugat
Tergugat II, III, IV, V, VI,VII dan IX secara pribadi/perorangan.
Padahal, Tergugat II, III, IV, V, VI,VII dan IX dalam Perjanjian
Kredit dan perjanjian-perjanjian turunannya (accessoir), yakni Akta
Perjanjian Agen Escrow No. 23 tanggal 12 Mei 2015, Akta
Perjanjian Agen Fasilitas No. 22 tanggal 12 Mei 2015, Akta
Perjanjian Security Trustee/Agent dan Agen Penyimpanan Nomor
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 29 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
24 tanggal 12 Mei 2015, dan Akta Perjanjian Pembagian Jaminan
(Perjanjian Paripasu) No. 33 tanggal 12 Mei 2015, bukan bertindak
selaku pribadi, melainkan dalam kapasitas mewakili subjek atau
badan hukum lain;
15.1. Mr. Sanjay Verma (Tergugat II), Mr. Amlendu Amar
(Tergugat III), Mr. Gouri Sankar Patra (Tergugat IV)
bertindak untuk dan atas nama Bank of India Cabang Hong
Kong selaku Bank Utama pemberi pinjaman dan Agen
Penampung (Escrow Agent);
15.2. Mr. M. Subhakar (Tergugat VII), bertindak untuk dan atas
nama Bank of India Cabang Dubai, Uni Emirat Arab;
15.3. Mr. Indarmawan (Tergugat V), dan Mr. M. Azrin
Darmawansyah (Tergugat VI), bertindak untuk dan atas
nama PT Bank of India Indonesia Tbk, selaku Wali
Penjamin atau Security Trustee/Agent;
15.4. Mr. Kunal Gulati (Tergugat IX), bertindak untuk dan atas
nama Bank Exim, selaku pemberi pinjaman;
16. Mengingat Tergugat II, III, IV, V, VI, VII dan IX dalam perjanjian
pinjam meminjam ini bertindak untuk dan atas nama badan hukum
(in casu: mewakili Bank of India Cabang Hong Kong, Bank of India
Cabang Dubai, PT Bank of India Indonesia Tbk, dan Bank Exim),
maka Tergugat II, III, IV, V, VI, VII dan IX tidak dapat digugat
secara pribadi. Hal ini sejalan dengan kaedah hukum dalam
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI No. 047 K/Pdt/1988
tanggal 20 Januari 1993, yang menyatakan bahwa seorang
direktur Perseroan tidak dapat digugat secara perdata atas
perjanjian yang dibuat untuk dan atas nama perseroan.Artinya
apabila seseorang bertindak dalam kapasitas mewakili badan
hukum, tidak dapat digugat secara pribadi. Oleh karena itu
penarikan Tergugat II, III, IV, V, VI,VII dan IX dalam gugatan a quo
menjadi tidak tepat (gemis aanhodanig heid);
17. Kekeliruan Penggugat yang menarik Tergugat II, III, IV, V, VI, VII
dan IX dalam gugatan a quo, juga semakin terungkap dalam
Posita Gugatannya, yang tidak mampu menguraikan perbuatan
dari Tergugat II, III, IV, V, VI, VII dan IX yang dikualifikasikan
melawan hukum oleh Penggugat. Sebaliknya Penggugat pada
angka 38 Gugatannya, justru menyatakan bahwa hubungan antara
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 30 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Penggugat dengan Tergugat I, III, IV, V, VI,VIII dan IX tidak ada
masalah;
18. Baru pada angka 39 Gugatannya, Penggugat membahas
perbuatan melawan hukum Tergugat II, III, IV V, VI dan IX, dengan
menuding perbuatan Tergugat I s.d. Tergugat IX yang
membatalkan Perjanjian Kredit, sebagai perbuatan melawan
hukum. Padahal, sebagaimana telah dinyatakan sendiri oleh
Penggugat pada angka 33 dan 34 Gugatannya dan telah dikutip
sebelumnya di atas, Penggugat mengetahui betul bahwa
pembatalan pencairan pinjaman diputuskan oleh bank pemberi
pinjaman, bukan oleh Tergugat II, III, IV, V, VI, VII, dan IX selaku
pribadi;
19. Kekeliruan Penggugat dalam menarik pihak tersebut telah
menyebabkan Gugatan cacat secara formil, sehingga patut demi
hukum untuk dinyatakan tidak dapat diterima oleh Yang Mulia
Majelis Hakim;
II. DALAM POKOK PERKARA
20. Para Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil Penggugat
dalam surat Gugatan, kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas
dibenarkan dan diakuinya, serta terbukti kebenarannya menurut
hukum.Para Tergugat mohon agar hal-hal yang Para Tergugat
uraikan didalam Eksepsi dianggap sebagai suatu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Jawaban dalam Pokok perkara ini;
21. Sehubungan dengan gugatan Penggugat terhadap Tergugat I, II,
III, IV, V, VI, VII dan IX yang salah pihak (error in persona), maka
Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan IX tentunya tidak memiliki
kapasitas untuk menjawab pokok perkara mengenai sengketa
pembatalan pencairan pinjaman kepada Penggugat. Sehingga
pokok perkara akan dijawab dan ditanggapi oleh Bank Exim (in
casu: Tergugat VIII) selaku salah satu bank pemberi pinjaman;
C. PEMBATALAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PARA TERGUGAT
BERALASAN SECARA HUKUM
22. Tergugat VIII menolak secara tegas dalil-dalil Penggugat
Gugatannya yang pada pokoknya mendalilkan bahwa Para
Tergugat melakukan Perbuatan Melawan Hukum karena Para
Tergugat telah secara sepihak membatalkan pencairan pinjaman
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 31 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
sebesar USD 37,650,000 (tiga puluh tujuh juta enam ratus lima
puluh ribu Dollar Amerika Serikat).Dalil tersebut tidak tepat, karena
pembatalan pencairan pinjaman oleh Bank of India Cabang Hong
Kong dan Tergugat VIII selaku pemberi pinjaman, telah dilakukan
sesuai ketentuan Perjanjian Kredit dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
23. Berdasarkan ketentuan Pasal 7 huruf b Perjanjian Kredit, Bank of
India Cabang Hong Kong dan Bank Exim selaku pemberi pinjaman
(lenders), Berhak Untuk Tidak Mencairkan pinjaman apabila terjadi
kondisi “Event of Default” pada diri debitur. Dalam Perjanjian
Kredit, telah ditentukan bahwa yang dimaksud Debitur adalah
Penggugat, Mr. Arunachalam Nandaa Kumar selaku Penjamin,
dan Engeneus Investments Ltd;
24. Adapun yang dimaksud dengan Event of Defaultdiatur lebih lanjut
pada Pasal 12 Perjanjian Kredit, di mana pada angka 4 nya,
ditentukan bahwa salah satu Events of Default adalah adanya
wanprestasi lain yang terkait dengan debitur, yang tidak dapat
diselesaikan dalam waktu 30 hari, sebagaimana dikutip berikut ini:
“Article 12
Event of Default
The following events shall be constitute as an Event of Default (the
“Event of Default or EOD”) under this agreement;
.....................................
4. Cross default relating to the Borrower and not remedied within
30 days”
“Pasal 12
Pelanggaran
...........................
4. Wanprestasi lain yang berkaitan dengan debitur dan tidak
ditangani dalam waktu 30 (tiga puluh) hari”
25. Penerapan klausula Cross Default dalam Perjanjian kredit
merupakan hal yang lumrah dalam praktik perbankan. Pengertian
Cross Default dapat dilihat didalam buku Black’s Law Dictionary
7th edition, halaman 383 yang untuk lebih jelasnya akan disalin
sebagai berikut :
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 32 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Cross default : “A provision under which default on one debt
obligation triggers default on another obligation”
Terjemahan bebasnya :
Pelanggaran Silang : “suatu ketentuan dimana kelalaian terhadap
suatu kewajiban pembayaran menyebabkan kelalaian terhadap
kewajiban pembayaran yang lain”;
26. Dalam perkara aquo,Bank of India Cabang Hong Kong dan
Tergugat VIII memperoleh informasi bahwa Bhargava
Commodities Limited yang memiliki afiliasi dengan Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar karena bertindak selaku Penjamin,
memiliki kredit macet (Non Performing Loan) di India Overseas
Bank. Informasi ini ternyata dibenarkan dan diakui oleh Penggugat
pada angka 31 Gugatannya, yang menyatakan bahwa kredit
macet Bhargava Commodities Limited pada India Overseas Bank
sudah berlangsung satu tahun dan perwakilan Bank of India di
Kamboja sudah memperbaharui fasilitas pinjaman Bhargava
Commodities Limited sebesar USD 1,800,000.00 (satu juta
delapan ratus ribu dollar Amerika Serikat), sebagaimana dikutip
berikut ini:
“31. Bahwa perlu ditegaskan, permasalahan Bhargava dengan
India Overseas Bank Singapura sudah berlangsung satu
tahun, dan hal tersebut juga telah diketahui Tergugat I
Cabang Kamboja, dan oleh perwakilan Tergugat I Cabang
Kamboja telah memperbaharui fasilitas pinjaman sebesar
USD 1,800,000 pada bulan Juli 2015…”
(Catatan: Penebalan huruf dari Para Tergugat.)
27. Sesuai ketentuan Pasal 174 HIR, pengakuan dari Penggugat pada
angka 33 Gugatannya, merupakan alat bukti yang sempurna untuk
membuktikan adanya kredit macet Bhargava Commodities Limited
pada India Overseas Bank. Pengakuan Penggugat tersebut juga
merupakan alat bukti yang sempurna bahwa Mr. Arunachalam
Nandaa Kumar dan Penggugat selaku debitur pada Perjanjian
Kredit, memiliki afiliasi dengan Bhargava Commodities Limited.
Jika tidak berafiliasi, tidak mungkin Penggugat ataupun Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar dapat menjelaskan dengan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 33 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
gamblang permasalahan kredit macet Bhargava Commodities
Limited pada Gugatannya;
28. Adanya kredit macet yang melibatkan debitur (in casu: Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar), merupakan “cross default” yang
termasuk dalam kategori Event of Default, sebagaimana dimaksud
Pasal 12 angka 4 Perjanjian Kredit. Kondisi ini membuat Debitur
(in casu: PT Kamadhenu Ventures Indonesia) tidak dapat
memenuhi persyaratan pencairan pinjaman sebagaimana
ditentukan pada Pasal 7 huruf b butir 16 Perjanjian Kredit,
yaknitidak boleh ada kondisi Event of default;
29. Tindakan Bank of India Cabang Hong Kong dan Tergugat VIII
yang menolak untuk mencairkan pinjaman kepada Penggugat,
sudah tepat dan sesuai dengan kaedah atau prinsip kehati-hatian
(prudent banking principle) sebagaimana ditentukan peraturan
perundang-undangan di bidang perbankan yang berlaku di
Indonesia;
29.1. Mohon Perhatian Yang Mulia Majelis Hakim, bahwa sesuai
dengan ketentuan Pasal 25 Perjanjian Kredit, Penggugat
selaku penerima pinjaman dan Bank of India Cabang Hong
Kong serta Bank Exim selaku pemberi pinjaman, telah
sepakat untuk memilih hukum Indonesia sebagai hukum
yang berlaku. Oleh karena itu, peraturan-peraturan, serta
asas-asas ataupun prinsip-prinsip dalam dunia perbankan
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan di
Indonesia, juga berlaku dan mengikat bagi para pihak
dalam Perjanjian Kredit;
29.2. Sesuai ketentuan Pasal 8 Undang-Undang No.7 Tahun
1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan
Undang-Undang No.10 tahun 1998 (“UU Bank”), bank
diwajibkan untuk menjalankan prinsip kehati-hatian dalam
setiap pemberian kredit, sebagaimana dikutip berikut ini:
“Dalam memberikan kredit, Bank Umum wajib mempunyai
keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur
untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang
diperjanjikan”;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 34 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
29.3. Prinsip kehatian-kehatian bank kemudian diatur lebih rinci
dalam Pasal 2, Pasal 10 dan Pasal 11ayat (3) huruf d dari
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 Tentang
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang terakhir kali di
ubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
14/15/PBI/2012, yang antara lain mensyaratkan
dilakukannya penilaian kemampuan membayar debitur
secara hati-hati, sebagai berikut:
Pasal 2
“(1) Penyediaan dana oleh Bank wajib dilaksanakan
berdasarkan prinsip kehati-hatian.
(2) dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi wajib menilai,
memantau, dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan agar kualitas Aset senantiasa baik”
Pasal 10
Kualitas Kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian
sebagai berikut :
a. Prospek usaha
b. Kinerja (performance) debitur; dan
c. Kemampuan membayar”
Pasal 11
1) …
2) ….
3) Penilaian terhadap kemampuan membayar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c
meliputi penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut :
a. Ketepatan pembayaran pokok dan bunga;
b. Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan
debitur;
c. Kelengkapan dokumentasi Kredit;
d. Kepatuhan terhadap perjanjian kredit;
e. Kesesuaian penggunaan dana; dan
f. Kewajaran sumber pembayaran kewajiban”
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 35 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
29.4. Ketentuan-ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian
(prudent banking principle) sebagaimana diatur peraturan
perundang-undangan tersebut di atas, bertujuan agar bank
senantiasa terhindar dari resiko kredit macet yang dapat
mengganggu kesehatan bank. Hal ini penting, karena dana
yang disalurkan oleh Bank melalui kredit adalah dana yang
berasal dari masyarakat, sehingga setiap penggunaannya
harus dilakukan dengan sangat hati-hati;
29.5. Bahkan menurut ketentuan Pasal 2 ayat (1), (2), dan (3)
juncto Pasal 12 Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/13/PBI/2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 Tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum, Bank wajib untuk Lebih
Berhati-Hati dalam memberikan kredit kepada pihak-pihak
yang dikualifikasikan sebagai kelompok peminjam.
(i) Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya di atas,
dalam Perjanjian Kredit, Mr. Arunachalam Nandaa
Kumar selaku penjamin, turut dikualifikasikan
sebagai debitur. Kemudian diketahui bahwa Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar selaku pemberi
jaminan (borgtocht) dalam Perjanjian Kredit
sekaligus pemilik (pemegang saham mayoritas) dan
Direktur Utama Penggugat, ternyata juga
memberikan jaminan perorangan untuk pinjaman
lain, yakni penjamin bagi hutang Bhargava
Commodities Limited kepada India Overseas Bank.
Maka sesuai ketentuan Pasal 12 ayat (1) huruf d
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006,
pinjaman kepada Penggugat termasuk dalam
kualifikasi Kelompok Peminjam. Berikut kami kutip
bunyi ketentuan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 dimaksud:
“Peminjam digolongkan sebagai anggota suatu
kelompok Peminjam sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (2) apabila Peminjam mempunyai
hubungan pengendalian dengan Peminjam lain baik
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 36 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan
atau keuangan, yang meliputi:
d. Peminjam menerbitkan jaminan (guarantee)
untuk mengambil alih dan atau melunasi
sebagian atau seluruh kewajiban Peminjam
lain dalam hal Peminjam lain tersebut gagal
memenuhi kewajibannya (wanprestasi)
kepada Bank;”
(ii) Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006, telah diatur bahwa
bank wajib untuk menerapkan prosedur dan
kebijakan yang lebih berhati-hati (prudent) dalam
memberikan pinjaman kepada Kelompok Peminjam,
sebagaimana dikutip berikut ini:
“1) Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dan
manajemen risiko dalam memberikan
Penyediaan Dana, khususnya Penyediaan Dana
kepada Pihak Terkait, Penyediaan Dana besar
(large exposures), dan atau Penyediaan Dana
kepada pihak lain yang memiliki kepentingan
terhadap Bank;
2) Dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian
dan manajemen risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Bank wajib memiliki pedoman
kebijakan dan prosedur tertulis tentang
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait,
Penyediaan Dana besar (large exposures), dan
atau Penyediaan Dana kepada pihak lain yang
memiliki kepentingan terhadap Bank;
3) Pedoman kebijakan dan prosedur tertulis
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling
kurang mencakup:
a. standar dan kriteria untuk melakukan seleksi
dan penilaian kelayakan Peminjam dan
kelompok Peminjam;
b. standar dan kriteria untuk penetapan batas
(limit) Penyediaan Dana;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 37 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
c. sistem informasi manajemen Penyediaan
Dana;
d. sistem pemantauan terhadap Penyediaan
Dana; dan
e. penetapan langkah pengendalian untuk
mengatasi konsentrasi Penyediaan Dana;
4) Pedoman kebijakan dan prosedur tertulis tentang
Penyediaan Dana sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) paling kurang sama atau lebih berhati-
hati (prudent) dibandingkan dengan kebijakan
dan prosedur pelaksanaan manajemen risiko
kredit secara umum”;
Catatan: Penebalan dan garis bawah huruf oleh
Para Tergugat;
29.6. Ketidakmampuan Mr. Arunachalam Nandaa Kumar selaku
penjamin bagi Bhargava Commodities Limited,untuk
membantu menyelesaikan kewajiban kepada India
Overseas Bank, tentu meningkatkan risiko bagi Bank of
India Cabang Hong Kong dan Tergugat VIII selaku pemberi
pinjaman kepada Penggugat dalam Perjanjian Kredit. Hal
ini mengingat kedudukan Mr. Arunachalam Nandaa Kumar
yang juga menjadi Penjamin Perorangan/borgtochtbagi
Penggugat pada Perjanjian Kredit, sehingga memiliki
kewajiban untuk bertanggung jawab secara tanggung
renteng terhadap pembayaran hutang Penggugat;
29.7. Adanya kegagalan bayar Bhargava Commodities Limited
kepada India Overseas Bank yang berafiliasi dengan Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar selaku Penjamin,
meningkatkan risiko dalam pengembalian pinjaman kepada
Penggugat nantinya. Karena ketika Penggugat gagal bayar,
Mr. Arunachalam Nandaa Kumar selaku Penjaminlah yang
harus secara tanggung renteng membayar hutang
Penggugat;
30. Keputusan Bank India Cabang Hong Kong dan Tergugat VIII untuk
tidak mencairkan pinjaman kepada Penggugat terbukti Sudah
Tepat dan Hati-hati, karena ternyata pinjaman Bhargava
Commodities Limited kepada Bank of India Cabang Kamboja
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 38 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
(pinjaman ini juga diakui oleh Penggugat pada angka 31
Gugatannya)yang masih dalam satu grup usaha dari Bank of India
Pusat, dalam status Non Performing Asset (NPA) atau Gagal
Bayar sejak tanggal 10 Mei 2016, dengan jumlah tagihan
tertunggak hingga tanggal 4 Mei 2017 sebesar USD 1,771,184.33
(satu juta tujuh ratus tujuh puluh satu ribu seratus delapan puluh
empat dollar Amerika dan tiga puluh tiga sen).Hal ini menunjukkan
bahwa Mr. Arunachalam Nandaa Kumar telah lalai menjalankan
kewajibannya selaku Penjamin, yang seharusnya melunasi
tagihan-tagihan hutang Bhargava Commodities Limited. Kelalaian
Mr. Arunachalam Nandaa Kumar selaku Penjaminbagi Bhargava
Commodities Limited, tentu meningkatkan resiko bagi Bank of
India Cabang Hong Kong dan Bank Exim dalam mencairkan
pinjamankepada Pengugat, mengingat dalam Perjanjian Kredit, Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar juga bertindak selaku Penjamin dan
sekaligus debitur;
31. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka telah jelas dan terang
bahwa pembatalan pencairan pinjaman kepada Penggugat oleh
Bank of India Cabang Hong Kong dan Tergugat VIII adalah
langkah yang patut dan telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian
bank (prudent banking principle) sebagaimana ditentukan undang-
undang. Dengan demikian, dalil-dalil Penggugat yang menyatakan
pembatalan pencairan pinjaman atau pembatalan Perjanjian Kredit
sebagai perbuatan melawan hukum, adalah dalil-dalil yang keliru
dan patut demi hukum untuk ditolak;
D. PARA TERGUGAT TIDAK DAPAT DIMINTAKAN PERTANGGUNG
JAWABAN ATAS PROCESSING FEE YANG TELAH DIBAYARKAN
OLEH PT KAMADHENU VENTURES INDONESIA
32. Tergugat VIII menolak dengan tegas dalil Penggugat dalam
Gugatan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Para Tergugat
telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan tidak
mempertanggungjawabkan processing fee yang telah di bayarkan
oleh Penggugat;
33. Dalil tersebut sama sekali keliru dan tidak berdasar hukum,
karena pembayaran processing fee dilakukan sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian Pembagian Jaminan sebagaimana
termaktub dalam Akta Nomor 33 tanggal 12 Mei 2015;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 39 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
34. Perjanjian Pembagian Jaminan sebagai suatu bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Kredit Nomor 21, telah menyatakan
bahwa biaya yang timbul atas pelekatan jaminan akan ditanggung
oleh Penggugat selaku debitur. Berikut kami kutip ketentuan Pasal
12 dari Perjanjian Pembagian Jaminan, sebagai berikut :
“Debitur dengan ini setuju dan menjamin akan membebaskan dan
mengganti kerugian masing-masing Bank Of India cabang
Hongkong dan Bank Exim (dengan ganti rugi penuh) terkait
dengan kerugian, biaya, ongkos, pengeluaran, tanggung jawab,
klaim dan/atau proses hukum yang timbul dari atau terkait dengan
setujunya masing-masing Kreditur atas kesepakatan yang tertuang
dalam Perjanjian ini”;
Catatan : penebalan huruf oleh Para Tergugat;
E. TUNTUTAN GANTI RUGI DAN SITA JAMINAN PENGGUGAT HARUS
DITOLAK KARENA PARA TERGUGAT TIDAK TERBUKTI
MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM
35. Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya di atas, menjadi terang
dan jelas bahwa Para Tergugat tidak melakukan perbuatan
melawan hukum sebagaimana didalilkan Penggugat dalam
Gugatannya. Oleh karena itu, tuntutan kompensasi atau ganti rugi
dan sita jaminan yang dituntut Penggugat dalam Gugatan a quo,
sama sekali tidak berdasar dan demi hukum harus ditolak oleh
Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
a quo;
F. PERMOHONAN UANG PAKSA (DWANGSOM) YANG DIAJUKAN
PENGGUGAT TIDAK BERDASARKAN HUKUM DAN KARENANYA
PATUT UNTUK DITOLAK
36. Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegas permohonan
Penggugat dalam poin 47 untuk menetapkan uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) per
hari yang harus dibayar oleh Tergugat I, II, III, IV, VI, VII dan
Tergugat VIII, IX jika lalai dalam melaksanakan keputusan ini
manakala memiliki kekuatan hukum tetap;
37. Bahwa permohonan atas uang paksa (dwangsom) hanya dapat
dikabulkan apabila permohonan tersebut memenuhi ketentuan
Pasal 225 ayat (1) HIR jo. Pasal 606 (a) RV yang secara tegas
menyatakan sebagai berikut:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 40 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Pasal 225 ayat (1) HIR:
“Jika seseorang yang dihukum untuk melakukan suatu perbuatan
tidak melakukan perbuatan itu dalam waktu yang ditentukan
hakim, maka pihak yang menang perkara boleh meminta kepada
pengadilan negeri dengan perantaraan ketuanya, entah dengan
syarat, entah dengan lisan, supaya keuntungan yang sedianya
akan didapatnya jika keputusan itu dilaksanakan, dinilai dengan
uang yang banyaknya harus diberitahukannya dengan pasti;
permintaan itu harus dicatat jika diajukan dengan lisan”;
Pasal 606 (a) RV:
“Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung hukuman untuk
sesuatu yang lain daripada membayar sejumlah uang, maka dapat
ditentukan, bahwa sepanjang atau setiap kali terhukum tidak
memenuhi hukuman tersebut, olehnya harus diserahkan sejumlah
uang yang besarnya ditetapkan dalam keputusan hakim, dan uang
tersebut dinamakan uang paksa”;
Kemudian Pasal 225 ayat (1) HIR jo Pasal 606 (a) RV diatas
kemudian ditegaskan kembali dalam Yurisprudensi Mahkamah
Agung RI, yaitu:
a. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 79 K/Sip/1972 tanggal
1 September 1971:
“Dwangsom tidak dapat dituntut bersama-sama dengan
tuntutan membayar uang”;
b. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.791 K/Sip/1972
tanggal 26 Februari 1973:
“Uang Paksa (dwangsom) tidak berlaku terhadap tindakan
untuk membayar uang”;
c. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.307 K/Sip/1976
tanggal 7 Desember 1976
“Dwangsom akan ditolak apabila putusan dapat dilaksanakan
dengan eksekusi riil”;
Oleh karena itu permohonan uang paksa (dwangsom) tidak dapat
dikabulkan karena jelas bertentangan dengan Pasal 225 ayat (1)
HIR jo Pasal 606 (a) RV dan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
No. 79 K/Sip/1972 tanggal 1 September 1971, Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI No.791 K/Sip/1972 tanggal 26 Februari
1973, Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.307 K/Sip/1976
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 41 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
tanggal 7 Desember 1976. Berdasarkan uraian diatas, maka Para
Tergugat memohon kepada Majelis Hakim perkara a quo untuk
menolak permohonan Penggugat tersebut;
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Para Tergugat mohon agar Majelis Hakim
Yang Terhormat berkenan memutuskan sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
1. Menerima Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterim;
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.
Menimbang, bahwa Amar putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 14 Nopember 2018 adalah sebagai berikut :
Dalam Eksepsi ;
- Menolak Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum (Onrechmatigedaad);
3. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX, secara bersama-
sama/tanggung renteng untuk membayar kerugian kepada Penggugat uang
sebesar Rp. 5.493.556.525,-(lima milyar empat ratus Sembilan puluh tiga
juta lima ratus lima puluh enam ribu lima ratus dua puluh lima rupiah);
4. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX secara tanggung
renteng membayar biaya perkara sebesar Rp. 8.204.450,- (delapan juta dua
ratus empat ribu empat ratus lima puluh rupiah);
5. Menghukum Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk mematuhi putusan ini;
6. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 42 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
6/Pdt.G/2016/PN Mdn diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada
tanggal 14 Nopember 2017 tersebut, dihadiri oleh kuasa Hukum Pihak
Penggugat dan Kuasa Hukum para Pihak Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX
tanpa dihadiri Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II ;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Medan Nomor 6/Pdt.G/2016/PN
Mdn tanggal 14 Nopember 2017, telah diberitahukan berdasarkan Relas
Pemberitahuan Putusan masing-masing Nomor 6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal
19 Desember 2017 kepada Turut Tergugat I, dan tanggal 22 Desember 2017
kepada Turut Tergugat II;
Menimbang bahwa berdasarkan Akte Banding Nomor 156/2017 tanggal
27 Nopember 2018 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan,
ternyata Penggugat melalui Kuasa Hukum telah mengajukan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor Nomor 6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal
14 Nopember 2017 ;
Menimbang, bahwa permohonan banding tersebut telah diberitahukan
kepada Terbanding/Pembanding dahulu Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX
pada tanggal 27 April 2018, kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I
tanggal 2 April 2018, dan kepada Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II
tanggal 26 Maret 2018 ;
Menimbang bahwa berdasarkan Akte Banding Nomor 158/2017 tanggal
28 Nopember 2018 yang dibuat oleh Plt. Panitera Pengadilan Negeri Medan,
ternyata Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX melalui Kuasa Hukum telah
mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
Nomor 6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 14 Nopember 2017 ;
Menimbang, bahwa permohonan banding tersebut telah diberitahukan
kepada Terbanding/Pembading dahulu Penggugat pada tanggal 15 Agustus
2018, kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I tanggal 2 April 2018,
dan kepada Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II tanggal 26 Maret
2018 ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding/Terbanding semula
Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX telah menyerahkan memori bandingnya
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, pada tanggal 23 April 2018 dengan
Akte Tanda Terima Memori Banding Nomor 6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 23
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 43 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
April 2018, dan memori Banding Pembanding/Terbanding semula Tergugat I, II,
III, IV, V, VI, VII, VIII, IX telah diserahkan kepada Pembanding/Terbanding
semula Penggugat tanggal, 15 Agustus 2018, kepada Turut Terbanding I
semula Turut Tergugat I tanggal, 28 Mei 2018, kepada Turut Terbanding II
semula Turut Tergugat II tanggal, 30 Mei 2018;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding/Terbanding semula
Penggugat tidak mengajukan memori Banding atas permohonan Bandingnya,
dan juga tidak mengajukan Kontra memori banding atas memori Banding
Pembanding/Terbanding semula Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX;
Menimbang bahwa Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan telah
menyerahkan Relas Pemberitahuan untuk mempelajari Berkas Perkara dan
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 14
Nopember 2017 yang disampaikan kepada Kuasa Pembanding/Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 15 Agutus 2018 dan kepada Kuasa Hukum
Terbanding/Pembading semula Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX pada
tanggal 27 April 2018, kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I
tanggal 2 April 2018, dan kepada Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II
tanggal 26 Marer 2018 yang isinya menerangkan bahwa dalam tenggang waktu
14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua
belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan
mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi
Medan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Pembanding/Terbanding semula Penggugat, dan yang diajukan oleh
Kuasa Hukum Pembanding/Terbanding semula Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh karenanya
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh
Pembanding/Terbanding semula Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX tanggal
23 April 2018 dengan Akte Tanda Terima Memori Banding Nomor
6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 23 April 2018, pada pokoknya sebagai berikut:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 44 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Bahwa pada tanggal 28 November 2017, Para Pembanding semula
Tergugat I s/d IX, telah menyatakan permohonan banding atas Putusan PN
Medan, yang tertuang dalam Akta Permohonan Banding No. 158/2017
tertanggal 28 November 2017 dan mengajukan Memori Banding ini melalui
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 23 April 2018. Dengan demikian
Pernyataan Banding dan Memori Banding ini patut untuk diterima karena telah diajukan dalam tenggang waktu sebagaimana yang ditentukan oleh
Undang-Undang.
I. KRONOLOGIS PERKARA
1. Sebelum menjelaskan secara rinci mengenai alasan-alasan
Permohonan Banding para Pembanding, Perkenanlah Para
Pembanding terlebih dahulu menjelaskan Kronologis dan duduk
perkara yang mendasari sengketa aquo, agar Yang Mulia Majelis
Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara aquo
memperoleh gambaran yang terang benderang dan komprehensif
tentang Permasalahan sengketa aquo.
2. Pembanding VIII adalah salah satu Bank yang memiliki domisili di
India dan Terbanding adalah perusahaan yang berdomisili di
Indonesia dan memiliki keinginan untuk mengajukan Pinjaman
kepada Pembanding VIII. Selanjutnya atas permintaan Terbanding
tersebut, Pembanding VIII bersama sama dengan Bank of India
Cabang Hong Kong berencana untuk memberikan pinjaman sejumlah
USD 37.650.000,- (tiga puluh tujuh juta enam ratus lima puluh ribu
Dollar Amerika Serikat) kepada Terbanding dengan perincian
Pembanding VIII akan memberikan pinjaman sejumlah 17.650.000,- (tujuh belas juta enam ratus lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat)
dan Bank of India Cabang Hong Kong akan memberikan Pinjaman
sejumlah 20.000.000,- (dua puluh juta Dollar Amerika Serikat).
3. Selanjutnya, pada tanggal 12 Mei 2015 Para Pihak (in casu Bank of
India Cabang Hong Kong, Pembanding VIII dan Terbanding) telah
menandatangani Perjanjian Kredit beserta turunan-turunannya
(bersama-sama disebut “Perjanjian Kredit”). Adapun dalam
Perjanjian tersebut, Pembanding VIII diwakili oleh Pembanding IX, Bank of India Cabang Hong Kong diwakili oleh Pembanding III dan
Pembanding IV, Terbanding diwakili oleh Arunachalam Nandaa
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 45 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Kumar. Selanjutnya, sebagaimana lazimnya suatu transaksi
perbankan telah ditunjuk pula PT Bank Of India Indonesia, Tbk yang
diwakili oleh Pembanding V dan Pembanding VI sebagai Security
Trustee/ AgentPerjanjian-Perjanjian tersebut beserta turunan-
turunannya merupakan suatu Perjanjian yang demi hukum mengikat
para pihak. Sesuai dengan spirit “prinsip kehati-hatian Bank”
Perjanjian tersebut juga telah mengatur syarat-syarat Pencairan
Pinjaman, antara lain sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7 hurub
B Perjanjian Kredit, Bank of India Cabang Hong Kong dan
Pembanding VIII selaku pemberi pinjaman (lenders), Berhak Untuk TIDAK MENCAIRKAN pinjaman apabila terjadi kondisi “Event of
Default” pada diri debitur. Adapun yang dimaksud dengan Event of
Default diatur lebih lanjut pada Pasal 12 Perjanjian Kredit, di mana
pada angka 4 nya, ditentukan bahwa salah satu Events of Default
adalah adanya wanprestasi lain yang terkait dengan debitur, yang
tidak dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari, sebagaimana dikutip
berikut ini:
“Article 12
Event of Default
The following events shall be constitute as an Event of Default
(the “Event of Default or EOD”) under this agreement.
..................................... 4. Cross default relating to the Borrower and not remedied
within 30 days”
“Pasal 12
Pelanggaran
...........................
4. Wanprestasi lain yang berkaitan dengan debitur dan tidak ditangani
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari”
5. Sebelum dilakukannya Pencairan, Bank of India Cabang Hong Kong
memperoleh informasi dari Bank of India Cabang Kamboja, bahwa
Arunachalam Nandaa Kumar (in Casu Terbanding) memiliki pinjaman
yang telah berstatus Non Performing Asset (Kredit Macet) pada
Indian Overseas Bank dan Bank of India Cabang Kamboja. Mohon
Perhatian Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan
mengadili perkara aquo, Arunaachalam Nandaa Kumar adalah
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 46 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Penjamin Pribadi atas utang Bhargava Commodities kepada
Pembanding VIII dan Bank of India Cabang Hong Kong dan juga
menjadi debitur dalam Perjanjian Kredit. Dengan macetnya kredit
yang dijamin oleh Arunaachalam Nandaa Kumar maka demi hukum
telah terjadi suatu keadaan cross default.
6. Sebagaimana telah kami uraikan sebelumnya, adanya keadaan cross
default merupakan salah satu ketentuan dalam Perjanjian Kredit yang
dapat menimbulkan Event of Default, yang memberikan hak kepada
Pembanding VIII dan Bank of India Cabang Hong Kong untuk tidak
mencairkan pinjaman Terbanding. Selanjutnya, melalui Surat dengan
Nomor DIFC: ADV: RR: 2015-16 tanggal 17 November 2016 dan
didasarkan pada semangat untuk menjalankan prinsip kehati-hatian
Bank, Bank of India Cabang Hong Kong dan Pembanding VIII telah
menolak pencairan kredit yang diajukan oleh Terbanding.
7. Terbanding yang tidak menerima dan keberatan atas keputusan
Pembanding VIII dan Bank of India Cabang Hong Kong yang
menolak pencairan pinjaman, selanjutnya mengajukan Gugatan a
quo ke Pengadilan Negeri Medan. Namun alih-alih mengajukan
Gugatan wanprestasi dengan mengacu kepada Perjanjian,
Terbanding justru mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
yang dengan janggal justru dikabulkan oleh Judex Factie Pengadilan
Tingkat Pertama.
II. KEBERATAN-KEBERATAN PEMBANDING
DALAM EKSEPSI
A. JUDEX FACTIE TELAH KELIRU KARENA TIDAK MENERIMA EKSEPSI PEMBANDING PADAHAL PENDAPAT HAKIM KETUA MAJELIS YANG MENYATAKAN BAHWA TERBANDING TELAH MENCAMPURADUKKAN GUGATAN ANTARA WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM TELAH TEPAT
8. Bahwa Judex Factie telah keliru karena dalam amar putusannya
Judex factie tidak menerima eksepsi dari Pembanding padahal
telah nyata dan jelas bahwa Terbanding telah
mencampuradukkan gugatannya antara gugatan wanprestasi
dan perbuatan melawan hukum. Dalam hal ini Pembanding
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 47 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
setuju dengan pertimbangan Hakim Ketua Majelis pada
halaman 90 s.d. 93 yang secara cermat menyatakan demikian: “Dalam Eksepsi:
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya telah
mengajukan eksepsi yaitu tentang;
1. Eksepsi Obscuur Libell;
2. Eksepsi Error in Persona;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Hakim Ketua
Majelis akan mempertimbangkannya sebagai berikut:
Ad. 1 Eksepsi Obscuur Libell; Menimbang, bahwa setelah membaca dan emncermati dalil
gugatan Penggugat yang menjadi dalil gugatan Penggugat
adalah pada tangga 08 Agustus 2013 dan tanggal 24 April
2014 Penggugat mengajukan Permohonan Pinjaman Fasilitas
Kredit kepada Tergugat I dan Tergugat VII sebesar USD
37.650.000 (tiga puluh tujuh juta enam ratus lima puluh ribu
dollar Amerika Serikat) dan pada tanggal 12 Mei 2015,
Penggugat Bersama-sama dengan Tergugat I diwakili III, IV,
V, VI dan Tergugat VII diwakili Tergugat IX, telah
menandatangani Akta Perjanjian Kredit Nomor: 21 tertanggal
15 Mei 2015, dihadapan Turut Tergugat I yang dilanjutkan
dengan penandatangan Akta Perjanjian yang berkaitan
dengan Pinjaman Fasilitas Kredit, akan tetapi 17 November
2015, Tergugat VII selaku Senior Executive Officer dari
Tergugat I, secara sepihak telah membatalkan Akta Perjanjian
Kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015 dan Addendum
Perjanjian Kredit tertanggal 22 Juni 2015 atas pinjaman
sebesar USD 20.000.000 (Dua puluh juta US Dollar) sesusai
dengan surat ref no. DIFC: ADV: RR: 2015-16 pada tanggal
17 November 2015;
Menimbang, bahwa atas dalil gugatan tersebut Penggugat
juga menyatakan dari proses yang telah berjalan, telah nyata
bahwa Tergugat I dan Tergugat VII tidak memiliki etiket baik
untuk mencairkan pinjaman Penggugat dan Penggugat
menyatakan perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan
Tergugat VIII, IX yang membatalkan Akta Perjanjian kredit
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 48 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015 dan Addendum tanggal
Perjanjian Kredit tanggal 22 Juni 2015 dapat dikualifikasikan
sebagai perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad)
yang menyebabkan kehilangan banyak hal bagi Penggugat,
sehingga menurut hukum, bahwa Tergugat I, II, III, IV, V, VI
dan Tergugat VIII, IX harus dinyatakan telah melakukan
perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad).
Menimbang, bahwa para Tergugat dalam jawabannya
menyatakan gugatan perbuatan melawan hukum yang
diajukan oleh Penggugat tidak jelas atau kabur obscuur libels)
karena pokok sengketa sebagaimana diuraikan oleh
Penggugat adalah mengenai pelaksanaan Perjanjian Kredit,
dengan kata lain, Penggugat telah mencampuradukkan
sengketa wanprestasi ke dalam gugatan perbuatan melawan
hukum; Sebagaimana telah diuraikan sendiri oleh Penggugat
pada Posita gugatannya, hubungan hukum dan sengketa
antara Penggugat dengan Para Tergugat, didasari pada
perjanjian pinjam meminjam. Dalam hal ini pengajuan kredi
perbankan USD 37.650.000 (tiga puluh tujuh juta enam ratus
lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat), guna membiayai
pembangunan pabrik gula dan fasilitas penyulingan di atas
tanah milik Penggugat di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh
Tengah;
Menimbang, bahwa hubungan hukum antara Penggugat
dengan Para Tergugat didasarkan pada perikatan yang
dilahirkan karena adanya kehendak antara Penggugat dengan
Para Tergugat untuk melakukan pinjam meminjam uang;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1234 KUHPerdata
disebutkan “Tiap-tiap perikatan untuk memberikan sesuatu,
untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu”;
Menimbang, bahwa dengan demikian perikatan mewujudkan
prestasi yaitu: 1) memberikan sesuatu; 2) berbuat sesuatu; 3)
untuk tidak berbuat sesuatu, jika salah satu pihak tidak
mewujudkan prestasi maka pihak tersebut disebut melakukan
wanprestasi;
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat
yang menyatakan atas perikatan pinjam-meminjam uang
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 49 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
tersebut Tergugat I berkewajiban untuk memberikan uang
pinjaman kepada Penggugat namun Tergugat I membatalkan
perikatan tersebut, sehingga Tergugat I tidak melakukan
prestasinya sehingga Tergugat harus disebut melakukan
perbuatan wanprestasi;
Menimbang, bahwa akibat hukum dari orang yang melakukan
perbuatan wanprestasi berdasarkan Pasal 1243 KUHPerdata
yaitu “Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tidak
dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan apabila
si berhutang setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya
tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus diberikan
atau dibuatnya, hanya dapat diberikan dan dibuat dalam
tenggang waktu yang telah dilampaukannya”
Menimbang, baha Penggugat menyatakan perbuatan
Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII dan Tergugat VIII, IX yang
membatalkan Akta Perjanjian kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei
2015 dan Addendum Perjanjian Kredit tanggal 22 Juni 2015
dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum
(onrechtmatigedaad);
Menimbang, bahwa Pasal 1365 KUHPerdata menyatakan
“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu mengganti kerugian tersebut”
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
diatas jelas terjadi perbedaan dasar hukum dan akibat hukum
dari perbuatan Wanprestasi dengan perbuatan melawan
hukum;
Menimbang, bahwa surat gugatan harus dibuat secara
cermat, jelas dan konsisten antara dalil gugatan (posita)
dengan tuntutan (petitum), jika gugatan tidak disusun
sedemikian rupa maka surat gugatan menjadi tidak jelas atau
kabur (Obscuur Libell);
Menimbang, bahwa setelah membaca secara seksama
gugatan yang diajukan oleh Penggugat antara dalil gugatan
yang menyatakan Para Tergugat membatalkan Akta
Perjanjian Kredit dan dalam petitumnya Penggugat
menyatakan Penggugat tidak melakukan perikatan dapat
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 50 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum
(onrechtmatigedaad);
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah menyusun
gugatannya secara tidak konsisten antara dalil gugatannya
(posita) dengan tuntutan (petitum) gugatannya mengakibatkan
gugatan Penggugat menjadi kabur;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
diatas Hakim Ketua Majelis berpendapat eksepsi Para
Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat tidak jelas
dalam gugatannya sengketa wanprestasi dengan gugatan
perbuatan melawan hukum;
Menimbang, bahwa oleh karenanya Hakim Ketua Majelis
berpendapat gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat
diterima;
Mengingat Pasal 1365 KUHPerata, Pasal 162 Rbg/pasal 136
HIR; Pasal 14 ayat (3) undang-undang No.48 tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman serta pasal-pasal dan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perkara ini;”
9. Pertimbangan Hakim Ketua Majelis diatas juga telah sesuai
dengan fakta-fakta hukum yang terungkap di depan
persidangan dan secara jelas telah dibuktikan oleh Pembanding
dalam persidangan a quo. Berdasarkan pendapat M. Yahya
Harahap, S.H., (vide Bukti T-1) TERBUKTI bahwa Gugatan
perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh Terbanding tidak
jelas atau kabur (obscuur libels) karena Terbanding telah
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap
suatu sengketa mengenai pelaksanaan Perjanjian, dalam hal ini
sengketa mengenai tidak dicairkannya kredit oleh Bank of India
Cabang Hong Kong dan Pembanding VIII kepada Penggugat.
Gugatan mengenai sengketa pelaksanaan perjanjian
(wanprestasi) ke dalam suatu Gugatan Perbuatan Melawan
Hukum sebagaimana yang terjadi dalam Gugatan a quo, tidak
dibenarkan dalam Hukum Acara sehingga Gugatan Penggugat
patut demi hukum untuk dinyatakan tidak dapat diterima oleh
Yang Mulia Majelis Hakim.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 51 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
9.1. Dalam posita Gugatannya, Terbanding telah menguraikan
bahwa Hubungan hukum antara Terbanding dengan Para
Pembanding didasari pada perjanjian pinjam meminjam di
mana Terbanding telah melakukan pengajuan kredit
perbankan senilai USD 37,650,000 (tiga puluh tujuh juta
enam ratus lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat) guna
membiayai pembangunan pabrik gula dan fasilitas
penyulingan di atas tanah milik Terbanding di Kecamatan
Ketol, Kabupaten Aceh Tengah sebagaimana dituangkan
di dalam Akta Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 15 Mei
2015 yang dibuat di hadapan Turut Terbanding I dan
Addendum Perjanjian Kredit tanggal 22 Juni 2015
(“Perjanjian Kredit”), (Vide Bukti T-6, Bukti T-7, Bukti P-1 dan Bukti P-16) dan perjanjian-perjanjian turunan
(accesoir) lainnya (Vide Bukti T-8, Vide Bukti T-9, Vide Bukti T-10, Vide Bukti T-11 dan Bukti P-2 s/d Bukti P-15).
9.2. Setelah Perjanjian Kredit dan semua perjanjian turunannya
ditandatangani, Bank of India Cabang Hong Kong dan
Tergugat VIII memperoleh informasi bahwa ternyata
Bhargava Commodities Limited yang memiliki afiliasi
dengan Mr. Arunachalam Nandaa Kumar (karena
bertindak selaku Penjamin), memiliki kredit macet (Non
Performing Loan) di India Overseas Bank. Informasi ini
ternyata dibenarkan dan diakui oleh Terbanding pada
angka 31 Gugatannya, yang menyatakan bahwa kredit
macet Bhargava Commodities Limited pada India
Overseas Bank sudah berlangsung satu tahun dan
perwakilan Bank of India di Kamboja sudah
memperbaharui fasilitas pinjaman Bhargava Commodities
Limited sebesar USD 1,800,000.00 (satu juta delapan
ratus ribu Dollar Amerika Serikat), sebagaimana dikutip
berikut ini:
“31. Bahwa perlu ditegaskan, permasalahan Bhargava dengan India Overseas Bank Singapura sudah berlangsung satu tahun, dan hal tersebut juga
telah diketahui Tergugat I Cabang Kamboja, dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 52 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
oleh perwakilan Tergugat I Cabang Kamboja telah memperbaharui fasilitas pinjaman sebesar USD 1,800,000 pada bulan Juli 2015…”
(Catatan: Penebalan huruf dari Para Pembanding.)
Bahwa Bank of India Cabang Hongkong dan Pembanding
VIII yang memperoleh informasi bahwa Bhargava
Commodities Limited yang memiliki afiliasi dengan Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar (selaku penjamin baik di
dalam Perjanjian Kredit maupun penjamin di Bhargava
Commodities Limited) memiliki kredit macet (Non
Performing Loan) yang kemudian juga diakui oleh
Terbanding pada angka 31 Gugatannya.
9.3. Atas informasi tersebut Terbanding kemudian keberatan
atas keputusan pemberi pinjaman, yakni Bank of India
Cabang Hong Kong dan Pembanding VIII yang tidak
mencairkan pinjaman kredit perbankan kepada Penggugat,
dengan alasan Terbanding telah memenuhi semua syarat
permohonan kredit. Berdasarkan uraian Terbanding pada
angka 33 dan 34 posita Gugatannya, yang selengkapnya
berbunyi:
“33. Bahwa adalah jelas Tergugat I mencari beberapa
alasan untuk melakukan penghentian pencarian dan
tidak konsekwen terhadap perjanjian yang sudah disepakati, sehingga dengan tindakan Tergugat I
tersebut, Penggugat telah mengalami kerugian besar dalam bisnis di India dan di Indonesia dan
akibatnya Tergugat I dan Tergugat VIII telah
membatalkan pinjaman yang sudah disetujui. Hal ini
jelas trik konyol mengutip kasus Bhargava
Commodities dan menghentikan pencairan untuk
Penggugat, Tergugat I dan Tergugat VIII
menggunakan berbagai cara melaksanakan
kewajiban-kewajibannya sebagaimana termaktub
dalam Akta Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 12
Mei 2015 dan ADDENDUM PERJANJIAN KREDIT
(ADDENDUM KREDIT AGREEMENT) tertanggal 22
Juni 2015;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 53 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
34. Bahwa dari uraian-uraian di atas, Penggugat sangat
menyesalkan tindakan-tindakan Tergugat I dan
Tergugat VIII karena:
1. Tergugat I dan Tergugat VIII telah gagal melaksanakan kewajibannya sesuai Akta
Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 12 Mei 2015
dan ADDENDUM PERJANJIAN KREDIT
(ADDENDUM KREDIT AGREEMENT)
tertanggal 22 Juni 2015; 2. Tergugat I dan Tergugat VIII telah gagal
melaksanakan kewajibannya karena Tergugat
I dan Tergugat VIII telah menciptakan alasan
Bhargava Commodities Limite Kamboja
merupakan grup perusahaan Penggugat;
3. ...”
(catatan: Penebalan huruf dari Para Pembanding)
menjadi terang dan jelas bahwa yang menjadi pokok
sengketa dalam perkara a quo adalah mengenai
pelaksanaan hak dan kewajiban terkait pencairan kredit
dalam Perjanjian Kredit. Dengan kata lain, Terbanding
menuding pemberi pinjaman tidak melaksanakan
kewajibannya atau wanprestasi. Namun demikian,
Terbanding justru mengajukan gugatan perbuatan
melawan hukum a quo yang memiliki beban pembuktian,
bentuk ganti rugi, serta perhitungan kerugian yang
berbeda dengan gugatan wanprestasi yang seharusnya
diajukan oleh Terbanding.
9.4. Gugatan yang demikian tidak tepat dan diperbolehkan
dalam hukum acara perdata yang berlaku. Hal ini sejalan
dengan doktrin hukum sebagaimana dinyatakan M Yahya
Harahap, S.H., dalam bukunya berjudul Hukum Acara
Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian dan Putusan Pengadilan halaman 455 sampai
dengan 456 (vide Bukti T-1), sebagaimana dikutip berikut
ini:
“.......Dari uraian diatas, pada dasarnya tidak sama antara
wanprestasi dengan PMH ditinjau dari sumber, bentuk,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 54 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
maupun wujudnya. Oleh karena itu dalam merumuskan
posita atau dalil gugatan :
Tidak dibenarkan mencampuradukkan wanprestasi
dengan PMH dalam gugatan
Dianggap keliru merumuskan dalil PMH dalam
gugatan jika yang terjadi in konkreto secara realistis
adalah wanprestasi
Atau tidak tepat jika gugatan mendalilkan
wanprestasi, sedang peristiwa hukum yang terjadi
secara objektif ialah PMH;...........”
10. Berdasarkan uraian-uraian di atas, TERBUKTI bahwa
Perbuatan Terbanding yang mengajukan Gugatan Perbuatan
Melawan Hukum atas sengketa yang timbul dari Perjanjian
merupakan suatu pelanggaran dalam prosedur hukum acara
dan menyebabkan Gugatan Terbanding menjadi kabur dan
tidak jelas (obscuur libell). Berdasarkan uraian diatas dan
pertimbangan hukum dalam dissenting opinion Hakim Ketua
Majelis Judex Factie Tingkat Pertama telah tepat jika Judex
Factie Tingkat Banding yang memeriksa dan mengadili perkara
a quo menyatakan Gugatan Terbanding tidak dapat diterima
(niet ontvankelijk verklaard).
B. JUDEX FACTIE TINGKAT PERTAMA TELAH MEMBERIKAN
PERTIMBANGAN HUKUM YANG KELIRU DENGAN MENYATAKAN BAHWA EKSEPSI ERROR IN PERSONA YANG DIAJUKAN OLEH PARA PEMBANDING TELAH MEMASUKI POKOK PERKARA 11. Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Pertama yang
menyatakan bahwa eksepsi Error in Persona telah memasuki pokok
perkara adalah pertimbangan yang tidak tepat, karena kekeliruan
Terbanding/dahulu Penggugat dalam menarik pihak sebagai
Tergugat dapat terlihat jelas dari posita gugatannya bahkan tanpa
perlu melalui tahap pembuktian.
11.1. Judex Factie Tingkat Pertama dalam pertimbangannya pada
halaman 76 Putusan alinea ke-5 memberikan pertimbangan
sebagai berikut: “Menimbang bahwa untuk mengetahui apakah layak
menempatkan Bank Of India dijadikan sebagai Tergugat
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 55 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
I dalam perkara ini, haruslah melalui taraf pembuktian
dan oleh karena mana sudah memasuki pokok perkara,
maka hal mana berarti eksepsi pada poin kedua
tersebut tidak akan dipertimbangkan dan ditolak.”
11.2. Pada awal Gugatan Terbanding telah terlihat jelas kekeliruan
Terbanding merumuskan pihak Tergugat I sebagaimana
dikutip berikut ini:
“1. BANK OF INDIA, berkedudukan dan berkantor di
Mumbai India, di Shop No. 28-29, Mayuresh Srishti
Complex Opposite Asian Paints, Lai Bahadur Shastri
Marg, Bandup, Rajiv Gandi Nagar, Bandhup West,
Mumbai, Maharastra, 400078, India, Cq. BANK OF
INDIA CABANG HONG KONG, berkedudukan dan
berkantor di 2/F1, Ruttonjee Pusat, Duddel Street
Centai Hongkong, Cq. PT BANK OF INDIA Indonesia
Tbk, berkedudukan dan berkantor di Jl. H Samanhudi
No. 37, Jakarta Pusat, Cq. PT BANK OF INDIA
Indonesia CABANG MEDAN, berkedudukan dan
berkantor di Medan Jl.K.H. Zainal Arifin No. 55 C/31,
Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Petisah,
selanjutnya dalam hal ini disebut TERGUGAT I;”
11.3. Adapun Casu Quo atau disingkat Cq. sebagaimana yang
Terbanding pakai untuk merumuskan Tergugat I, dalam
Bahasa Indonesia berarti “lebih spesifik lagi”, biasa
digunakan dalam praktik peradilan perdata di Indonesia untuk
menunjukkan lebih spesifik pihak yang dituju sebagai
Tergugat. Penggunaan Cq. dalam persona standi gugatan
sering ditemukan dalam gugatan terhadap badan
pemerintahan. Contohnya, apabila seseorang hendak
menggugat Menteri Lingkungan Hidup RI, maka formulasi
persona standinya ialah Pemerintah Republik Indonesia Cq.
Presiden RI Cq. Menteri Lingkungan Hidup RI. Dengan
demikian, dalam persona standi gugatan a quo, Bank of India
Indonesia Cabang Medan adalah pihak yang ditempatkan
oleh Terbanding sebagai Tergugat I atau Pembanding I.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 56 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
11.4. Mahkamah Agung Republik Indonesia, sudah banyak
memeriksa dan memutus gugatan yang dalam penempatan
tergugatnya menggunakan Cq. atau Casu Quo tersebut.
Dalam pemeriksaan perkaranya, pihak yang hadir dan
bertindak sebagai tergugat adalah pihak yang terakhir dituju
dengan menggunakan Cq atau Casu Quo tersebut,
sebagaimana terlihat dalam putusan-putusan berikut ini:
Putusan Mahkamah Agung Nomor 614 PK/Pdt/2009
“........memeriksa perkara perdata dalam peninjauan
kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam
perkara :
Pemerintah RI Di Jakarta cq. Menteri Dalam Negeri RI
di Jakarta, Cq. Kepala Badan Pertanahan Nasional
Pusat di Jakarta Cq. Kepala Badan Pertanahan
Nasional Propinsi Sumatera Utara di Medan, Cq. Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan,
berkedudukan di Medan, Jl. Karya Jasa, Kelurahan
Pangkalan Mashur, Kecamatan Medan Johor, di wakili
oleh Ir. R. Muh. Adi Darmawan, M.Eng.Sc, Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan, dalam hal ini
memberi kuasa kepada ...................”
Putusan Mahkamah Agung Nomor 2230 K/Pdt/2015
“........memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi
telah memutus sebagai berikut dalam perkara :
3. Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia Cq Gubernur
Sumatera Barat Cq Bupati Limapuluh Kota, yang
di wakili oleh Bupati Alis Marajo, berkedudukan di
Jalan Negara Km 8 Sarilamak, Kabupaten
Limapuluh Kota.
4. Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia Cq Gubernur
Sumatera Barat Cq Bupati Limapuluh Kota Cq Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Limapuluh Kota, selaku Pengguna Anggaran
yang di wakili oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir. Edwar, Sp.l., berkedudukan di Jalan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 57 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Raya Payakumbuh-Suliki, Tabek Panjang,
Kenegerian Kota Baru Simalanggang, Kecamatan
Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh
Kota................”
Catatan : penebalan huruf dari Para Pembanding.
11.5. Berdasarkan uraian diatas maka telah jelas Judex Factie
telah keliru dalam memeriksa Gugatan Terbanding karena
Tergugat I yang merupakan PT Bank of India cabang Medan
tidak dapat ditarik sebagai pihak. Judex Factie jelas juga
telah salah memahami Bank of India sebagai Tergugat I/
Pembanding I.
Dalam Posita Gugatan Terbanding telah terlihat jelas bahwa
Terbanding telah salah menarik Tergugat I (PT Bank of India
Cabang Medan) yang selalu dianggap oleh Terbanding
sebagai Bank of India dalam Gugatannya. Pemahaman
Terbanding akan kedudukan Tergugat I yang jelas telah
keliru tersebut seharusnya tidak perlu lagi diperiksa oleh
Judex Factie Tingkat Pertama melalui pembuktian karena
telah jelas disebutkan oleh Terbanding dalam posita
Gugatannya. 12. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya dalam Jawaban,
Duplik, dan Kesimpulan Para Pembanding pada persidangan tingkat
pertama, Pembanding I telah menyatakan bahwa Pembanding I tidak
memiliki hubungan hukum dengan Terbanding karena Pembanding I
bukan pihak dalam perkara perjanjian kredit maupun perjanjian
turunannya, selain itu Pembanding I juga bukan pihak yang
memberikan keputusan pembatalan. Sehingga seharusnya
Pembanding I tidak dimasukkan dalam perkara a quo. 13. Selain itu, Judex Factie tidak cermat dalam memberikan
pertimbangan hukum karena tidak mempertimbangkan Eksepsi Error
in Persona lainnya yang diajukan oleh Para Pembanding, yakni
mengenai fakta hukum bahwa Pembanding II, III, IV, V, VI, dan IX
Tidak Dapat Digugat dalam Perkara A quo mengingat kapasitas
Pembanding II, III, IV, V, VI, VII dan IX bukan sebagai pribadi
melainkan bertindak untuk dan atas nama badan hukum. Sehingga
Pembanding II, III, IV, V, VI, VII dan IX tidak bisa ditarik secara
pribadi/perorangan menjadi Tergugat. Bahkan dalam Posita
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 58 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Gugatannya, Terbanding tidak mampu menguraikan sama sekali apa
perbuatan dari Pembanding II, III, IV, V, VI, VII dan IX yang dapat
dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum. 14. Pembanding II, III, IV, V, VI, VII dan IX dalam Perjanjian Kredit dan
perjanjian-perjanjian turunannya (accessoir), yakni Akta Perjanjian
Pembagian Jaminan (Perjanjian Paripasu) No. 33 tanggal 12 Mei
2015, Akta Perjanjian Agen Escrow No. 23 tanggal 12 Mei 2015, Akta
Perjanjian Agen Fasilitas No. 22 tanggal 12 Mei 2015, dan Akta
Perjanjian Security Trustee/Agent dan Agen Penyimpanan Nomor 24
tanggal 12 Mei 2015 (Bukti T-8 s.d. T-11) bukan bertindak selaku
pribadi, melainkan dalam kapasitas mewakili subjek atau badan
hukum lain. a. Mr. SANJAY VERMA (Pembanding II), Mr. AMLENDU AMAR
(Pembanding III), Mr. GOURI SANKAR PATRA (Pembanding
IV) bertindak untuk dan atas nama Bank of India Cabang Hong
Kong selaku Bank Utama pemberi pinjaman dan Agen
Penampung (Escrow Agent).
b. Mr. M. Subhakar (Pembanding VII), bertindak untuk dan atas
nama Bank of India Cabang Dubai, Uni Emirat Arab.
c. Mr. INDARMAWAN (Pembanding V), dan Mr. M. AZRIN
DARMAWANSYAH (Pembanding VI), bertindak untuk dan atas
nama PT Bank of India Indonesia Tbk, selaku Wali Penjamin
atau Security Trustee/Agent.
d. Mr. KUNAL GULATI (Pembanding IX), bertindak untuk dan atas
nama Bank Exim, selaku pemberi pinjaman.
15. Mengingat Pembanding II, III, IV, V, VI, VII dan IX dalam perjanjian
pinjam meminjam ini bertindak untuk dan atas nama badan hukum (in
casu: mewakili Bank of India Cabang Hong Kong, Bank of India
Cabang Dubai, PT Bank of India Indonesia Tbk, dan Bank Exim),
maka Pembanding II, III, IV, V, VI, VII dan IX tidak dapat digugat
secara pribadi. Hal ini sejalan dengan kaedah hukum dalam
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI No. 047 K/Pdt/1988
tanggal 20 Januari 1993 (vide Bukti T-12), yang menyatakan bahwa
seorang direktur Perseroan tidak dapat digugat secara perdata atas
perjanjian yang dibuat untuk dan atas nama perseroan. Artinya
apabila seseorang bertindak dalam kapasitas mewakili badan hukum,
tidak dapat digugat secara pribadi. Oleh karena itu penarikan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 59 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Pembanding II, III, IV, V, VI,VII dan IX dalam gugatan a quo menjadi
tidak tepat (gemis aanhodanig heid).
16. Oleh karena Terbanding telah keliru dalam menempatkan Para
Pembanding dalam perkara a quo maka patut kiranya Judex Factie
yang memeriksa ulang dan memutus perkara a quo menyatakan
Gugatan Terbanding tidak dapat diterima atau niet ontvankelijk
verklaard. Hal ini sejalan dengan Yurisprudensi Tetap dalam Putusan
Mahkamah Agung RI No, 639 K/Sip/1975 tanggal 28 Mei 1977, yang
kaedah hukumnya menyatakan: “Bila salah satu pihak dalam suatu perkara tidak ada hubungan
hukum dengan objek perkara, maka gugatan harus dinyatakan
tidak dapat diterima.”
DALAM POKOK PERKARA C. BANK OF INDIA DAN PEMBANDING VIII BERHAK UNTUK MENOLAK
PENCAIRAN PINJAMAN KEPADA TERBANDING, KARENA SESUAI KETENTUAN PERJANJIAN KREDIT, TERBANDING TELAH MELAKUKAN CROSS DEFAULT 17. Para Pembanding tidak sependapat dan menolak keras
pertimbangan Judex Factie dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan
yang mempertimbangkan bahwa Perbuatan Pembanding VIII yang
menolak pencairan Kredit yang diajukan Terbanding merupakan
suatu Perbuatan Melawan Hukum. Pertimbangan tersebut sama
sekali tidak tepat dan tidak cukup dipertimbangkan (Onvoeldoende
Gemotiveerd) karena berdasarkan Bukti-Bukti yang diajukan serta
keterangan saksi-saksi yang menjadi fakta dalam persidangan
TELAH TERBUKTI bahwa Penolakan Pencairan oleh Pembanding
VIII dan Bank of India Cabang Hongkong sudah tepat dan sudah
sesuai menurut hukum.
Untuk lebih jelasnya berikut Para Pembanding salin Pertimbangan
Judex Factie dalam halaman 87 s/d halaman 88 Putusan Pengadilan
Negeri Medan sebagai berikut :
“...........Menimbang bahwa, Perjanjian Kredit Nomor 21 (P-1, T-
18) telah dibuat di hadapan Notaris Rezeki Sitepu pada tanggal
12 Mei 2015, dimana pada saat perjanjian Kredit ini dibuat,
maka telah terjadi secara hukum adanya pinjaman dari
Penggugat (Debitur) kepada Para Tergugat (Kreditur) yaitu
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 60 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
sebesar USD 20.000.000 dan USD 17.650.000 kepada Para
Tergugat sesuai surat penawaran Putusan Kredit yang telah
disetujui Para Tergugat sebelumnya;
Menimbang, bahwa ternyata pinjaman tersebut tidak pernah
diberikan atau dicairkan oleh Para Tergugat kepada Penggugat
karena alasan bahwa adanya Kredit Macet (Non Performing
Asset) dari Bhargava Commodities Limited yang memiliki afiliasi
dengan Mr. Arunachalam Nandaa Kumar karena bertindak
selaku Penjamin, memiliki kredit macet di India Overseas Bank,
diketahui setelah Perjanjian Kredit ditandatangani;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah di uraikan sebelumnya
bahwa Perjanjian Kredit antara Kreditur dan debitur
ditandatangani adalah setelah memenuhi prasyarat-prasyarat,
harusnya sudah clear termasuk character debitur dan seluruh
Penjamin, pada saat permohonan (pengajuan) Kredit dan kredit
telah disetujui Kreditur, halmana menjadi salah satu persyaratan
yang lazim dilakukan dalam menganalisa suatu Kredit sebelum
kredit tersebut diputuskan disetujui. Hal tersebut dikenal dengan
istilah 5 (lima) C yakni Character, Capital, Capacity, Condition of
Economic dan Collateral, selanjutnya bank sebagai pemberi
pinjaman akan memberitahukan dalam suratnya kepada debitur
berupa surat persetujuan kredit;
Menimbang bahwa, diantara prasyarat yang ditentukan
Tergugat tersebut antara lain adalah sebelum Tergugat I
melakukan survei lokasi Proyek Penggugat, Penggugat terlebih
dahulu telah menurunkan beberapa ahli yang didatangkan dari
Negara India dan Vietnam, guna menunjang terlaksananya
rencana pembangunan pabrik gula, diantaranya mendatangkan
tenaga ahli pertanian dari Negara India, tenaga ahli konstruksi
bangunan dan tenaga ahli mesin yang didatangkan dari Negara
Vietnam dan selanjutnya terhadap Penggugat juga telah
menyewa alat-alat yang diperlukan untuk menunjang
operasional para tenaga ahli tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya setelah debitur
menandatangani surat pemberitahuan persetujuan kredit, maka
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 61 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
dilanjutkan dengan penandatanganan Akta Perjanjian Kredit
beserta turunannya (saksi Rudi Haposan Siahaan)
Menimbang, bahwa apabila Kreditur tidak mencairkan pinjaman
atau membatalkan secara sepihak perjanjian kredit setelah
Debitur dan Kreditur menandatangani Akta Perjanjian Kredit dan
jaminan sudah dibebani hak tanggungan, dengan adanya
alasan kredit macet (Non Performing Asset) dari salah satu
pemegang saham (Penjamin) dari Debitur dan diketahui setelah
Perjanjian Kredit ditandatangani dan telah dibebani jaminan
dengan Hak Tanggungan, maka perbuatan/tindakan kreditur
tersebut adalah perbuatan melawan hukum, sebab alasan yang
diajukan Kredit tersebut sudah clear dimana character debitur
dan seluruh penjamin sudah disetujui pada saat pengajuan
permohonan.
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, maka Majelis
Hakim berpendapat bahwa tindakan Para Tergugat yang tidak
mencairkan pinjaman Penggugat sebagaimana yang terdapat
dalam Perjanjian Kredit Nomor 21, tanggal 15 Mei 2015 dan
akte-akte turunannya, dilanjutkan dengan penandatanganan
Adendum Perjanjian Kredit tanggal 22 Juni 2015, sejumlah USD
20.000.000 (dua puluh juta dollar amerika serikat) dan USD
17.650.000 (tujuh belas juta enam ratus lima puluh dollar
Amerika Serikat), adalah merupakan Perbuatan Melawan
Hukum...........”
18. Sebagaimana telah Para Pembanding sampaikan dalam Persidangan
Tingkat Pertama, Pembanding VIII dan Bank Of India Cabang Hong
Kong mempunyai hak untuk tidak melakukan pencairan Kredit
apabila telah terjadi ketentuan Event of Default dalam Perjanjian
Kredit (Vide Bukti T-6 dan Bukti T-7). Untuk menjadi catatan bagi
Yang Mulia Majelis Hakim, Di dalam Persidangan pada Pengadilan
Negeri Medan, Terbanding/dahulu Penggugat TELAH TERBUKTI
melanggar klausul Event of Default atau hal-hal yang dilarang dalam
Perjanjian Kredit (Vide Bukti T-6), yang memberikan hak bagi
Pemberi Pinjaman (in casu: Bank of India Cabang Hong Kong dan
Pembanding VIII) untuk menolak pencairan kredit bagi Terbanding.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 62 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
18.1. Perjanjian Kredit yang ditandatangani oleh Terbanding dan
Pembanding VIII serta Bank of India Cabang Hong Kong
telah mengatur beberapa limitasi/syarat-syarat agar Kredit
yang diajukan Terbanding dapat dicairkan. Berdasarkan
Pasal 7 huruf b Perjanjian Kredit (Vide Bukti T-6 dan Bukti T-7), Bank of India Cabang Hong Kong dan Pembanding VIII
selaku pemberi pinjaman (lenders), Berhak Untuk TIDAK MENCAIRKAN pinjaman apabila terjadi kondisi “Event of
Default” pada diri debitur (Catatan : Dalam Perjanjian Kredit,
telah ditentukan bahwa yang dimaksud Debitur adalah
Terbanding, Mr. Arunachalam Nandaa Kumar selaku
Penjamin, dan Engeneus Investments Ltd).
18.2. Ketentuan Event of Default ini diatur lebih lanjut dalam Pasal
12 Perjanjian Kredit (Vide Bukti T-6), di mana pada angka 4
nya, ditentukan bahwa salah satu Events of Default adalah
adanya Cross Default/pelanggaran silang yang secara
sederhana dapat diartikan sebagai wanprestasi lain yang
terkait dengan debitur, yang tidak dapat diselesaikan dalam
waktu 30 hari.
18.3. Berdasarkan Bukti-Bukti yang diajukan serta keterangan
saksi-saksi dan ahli yang menjadi fakta persidangan,
terungkap bahwa Terbanding memiliki afiliasi dengan
Bhargava Commodities Limited, suatu perusahaan yang
berdomisili di Kamboja (Vide Bukti P-17 s/d Bukti P-24). Lebih lanjut, sebagaimana terlihat dalam Bukti T-13,
TERBUKTI juga bahwa Bhargava Commodities Limited yang
memiliki afiliasi dengan Terbanding tersebut memiliki kredit
macet (Non Performing Loan) di India Overseas Bank dan
juga di Bank Of India Cabang Kamboja. Fakta mengenai (i)
macetnya kredit Bhargava di Indian Overseas Bank dan Bank
of India Cabang Kamboja, dan (ii) Mr. Arunachalam Nandaa
Kumar yang merupakan Penjamin Pribadi atas hutang yang
diajukan oleh Terbanding ternyata juga merupakan Penjamin
atas hutang Bhargava yang berstatus NPA, juga diperkuat
oleh keterangan saksi Ramesh dan Jadab Charan Singh
dalam keterangannya di bawah sumpah di muka persidangan
yang menjelaskan sebagai berikut:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 63 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Saksi Ramesh
- Bahwa setahu saksi Bhargava Co Ltd ini ada pinjaman
dan Aarunachalam Nandaa Kumar juga menjadi
pemberi jaminan perorangan dalam perjanjian kredit
dengan Indian Overseas Bank Singapore dan Bank of
India Cabang Kamboja dan ternyata pinjaman tersebut
mengalami kemacetan.
Saksi Jadab Charan Singh
- Bhargava mempunyai hutang yang telah berstatus NPA
kepada BOI Cabang Kamboja terhitung sejak 6 Mei
2016.
- Bhargava dimiliki oleh Ushaa Nandaa Kumar & Bala
Krishna Nandaa Kumar yang masing-masingnya adalah
istri dan anak dari Tn. Arunachalam Nandaa Kumar.
18.4. Informasi mengenai hutang Bhargava yang berstatus
macet/NPL ini ternyata juga dibenarkan dan diakui oleh
Terbanding/dahulu Penggugat pada angka 31 Gugatannya,
yang menyatakan bahwa kredit macet Bhargava
Commodities Limited pada India Overseas Bank sudah
berlangsung satu tahun dan perwakilan Bank of India di
Kamboja sudah memperbaharui fasilitas pinjaman Bhargava
Commodities Limited sebesar USD 1,800,000.00 (satu juta
delapan ratus ribu dollar Amerika Serikat). Sesuai ketentuan
Pasal 174 HIR, pengakuan dari Terbanding/dahulu
Penggugat pada angka 33 Gugatannya, merupakan alat bukti
yang sempurna untuk membuktikan adanya kredit macet
Bhargava Commodities Limited pada India Overseas Bank.
Pengakuan Terbanding tersebut juga merupakan alat bukti
yang sempurna bahwa Mr. Arunachalam Nandaa Kumar dan
Terbanding selaku debitur pada Perjanjian Kredit, memiliki
afiliasi dengan Bhargava Commodities Limited. Jika tidak
berafiliasi, tidak mungkin Terbanding ataupun Mr.
Arunachalam Nandaa Kumar dapat menjelaskan dengan
gamblang permasalahan kredit macet Bhargava
Commodities Limited pada Gugatannya, Mohon untuk dapat
menjadi catatan Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi yang
memeriksa dan mengadili Perkara aquo.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 64 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
18.5. Kondisi Bhargava sebagaimana diuraikan diatas
menyebabkan Terbanding selaku kreditur dalam Perjanjian
Kredit, dianggap telah melakukan “cross default”
sebagaimana dimaksud dalam Halaman 383 dari Black’s Law
Dictionary 7th Division (Vide Bukti T-14) dan juga sesuai
penjelasan ahli Dr. Rudi Haposan Siahaan dalam
keterangannya di bawah sumpah di muka persidangan.
Dengan demikian, Oleh karena Terbanding selaku debitur
TERBUKTI melakukan “cross default” (Vide Bukti T-14)
yang termasuk dalam kategori Event of Default dalam Pasal
12 angka 4 Perjanjian Kredit (Vide Bukti T-6) maka
TERBUKTI bahwa Debitur (in casu: PT Kamadhenu Ventures
Indonesia/Terbanding/Penggugat) tidak dapat memenuhi
persyaratan pencairan pinjaman sebagaimana ditentukan
pada Pasal 7 huruf b butir 16 Perjanjian Kredit, yakni tidak
boleh ada kondisi Event of default sehingga TERBUKTI
penolakan pencairan yang dilakukan oleh Bank of India
Cabang Hong Kong dan Pembanding VIII melalui Surat
dengan Nomor : DIFC: ADV : RR: 2015-2016 (Vide Bukti T-19) beralasan secara hukum.
19. Disamping itu, dalam Persidangan pada tingkat pertama juga Para
Pembanding telah membuktikan bahwa Keputusan Bank of India
Cabang Hong Kong dan Tergugat VIII yang menolak untuk
mencairkan pinjaman kepada Terbanding sudah tepat dan sesuai
dengan kaedah atau prinsip kehati-hatian (prudent banking principle)
sebagaimana ditentukan peraturan perundang-undangan di bidang
perbankan yang berlaku di Indonesia, sesuai dengan pilihan hukum
yang dipilih oleh para pihak dalam Pasal 25 Perjanjian Kredit (Vide Bukti T-6, Bukti T-15 dan Bukti T-16). Ahli Dr. Rudy Haposan
Siahaan yang diajukan oleh Terbanding/dahulu Penggugat sendiri
dalam keterangannya di bawah sumpah didepan persidangan juga
telah memperkuat dalil Para Pembanding tersebut dengan
menerangkan hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa Bank harus lebih berhati-hati terhadap kelompok
peminjam.
- Bahwa merupakan suatu hal yang sangat beresiko bagi Bank
apabila Bank tersebut mengucurkan kredit terhadap debitur
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 65 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
yang afiliasinya memiliki suatu kredit macet dan/atau telah gagal
menjamin suatu kredit di Bank lain. .
20. [uraian mengenai konklusi bahwa penolakan pencairan pinjaman
kepada Terbanding/Penggugat sudah tepat berdasarkan Perjanjian
Kredit maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.] Dengan demikian, oleh karena TERBUKTI menurut
hukum bahwa Pembatalan Pencairan Kredit yang dilakukan oleh
Tergugat VIII dan Bank of India Cabang Hong Kong beralasan secara
hukum karena telah sesuai dengan (i) Ketentuan dalam Perjanjian
Kredit (Vide Bukti T-6 ,Bukti T-7, Bukti P-1 dan Bukti P-16) dan (ii)
Ketentuan Perundang-undangan di bidang perbankan (Vide Bukti T-15, Bukti T-16, dan Bukti T-17), maka Pertimbangan Judex Factie
dalam Putusan PN Medan yang mengabulkan Gugatan
Terbanding/dahulu Penggugat dan menyatakan bahwa Para
Pembanding telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum patut
untuk dibatalkan oleh Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi yang
memeriksa dan mengadili Permohonan Banding aquo.
D. JUDEX FACTIE TELAH MELAKUKAN KESALAHAN BERAT KARENA
MENGESAMPINGKAN BUKTI BUKTI YANG DIAJUKAN OLEH PEMBANDING DAN MEMPERTIMBANGKAN BAHWA BUKTI BUKTI YANG DIAJUKAN PARA PEMBANDING TERSEBUT TIDAK ADA RELEVANSINYA DENGAN PERKARA AQUO 21. Para Pembanding keberatan dan tidak sependapat dengan
Pertimbangan Judex Factie dalam halaman 88 yang
mengesampingkan Bukti-Bukti tertulis Para Pembanding dan
mempertimbangkan bahwa Bukti tersebut tidak ada relevansinya
dengan perkara aquo, yang mana untuk lebih jelasnya akan Para
Pembanding salin sebagai berikut :
“..................... Menimbang, bahwa bukti-bukti yang diajukan
oleh Para Tergugat untuk membuktikan dalil sangkalannya
adalah antara lain T-1, T-2, T-3, T-4, T-5, T-12, T-13, T-14, T-
15, T-16, T-17 dan T-19, karena bukti tersebut tidak ada
relevansinya dengan dalil-dalil sangkalan Para Tergugat, maka
Majelis Hakim berpendapat bukti-bukti surat tersebut,
dikesampingkan dalam Pembuktian Perkara ini..............”
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 66 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
22. Pertimbangan tersebut sama sekali tidak benar dan patut untuk
dibatalkan oleh Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa
dan mengadili Perkara aquo karena Bukti-Bukti T-1, T-2, T-3, T-4, T-
5, T-12, T-13, T-14, T-15, T-16, T-17 dan T-19 yang Para
Pembanding ajukan merupakan (i) Akta Otentik yang memiliki
kekuatan pembuktian sempurna dimata hukum, (ii) telah
berkesesuaian dan keterangan saksi-saksi dan (iii) sangat relevan
dalam Permasalahan dalam perkara aquo.
Bukti T-1 membuktikan bahwa berdasarkan doktrin sebagaimana
dikemukakan pendapat ahli hukum acara perdata Bapak M. Yahya
Harahap, wanprestasi dan perbuatan melawan hukum merupakan
sengketa hukum yang berbeda, dan tidak dapat dicampuradukkan.
Oleh karena itu, Gugatan perbuatan melawan hukum a quo yang
mensengketakan pembatalan pencairan fasilitas kredit oleh Bank of
India Cabang Hong Kong dan Tergugat VIII kepada Penggugat, yang
diatur dalam suatu Perjanjian Kredit, adalah gugatan yang kabur atau
obscuur libel.
Bukti T-2 sampai dengan Bukti T-5 membuktikan bahwa Terbanding
salah pihak (error in persona) karena telah keliru menarik PT Bank of
India Cabang Medan sebagai pihak dalam Perkara Aquo.
Bukti T-13 s/d T-17 membuktikan bahwa (i) Penggugat/Terbanding
telah melanggar klausul Event of Default dalam Perjanjian Kredit
yang memberikan hak bagi Bank of India Cabang Hong Kong dan
Tergugat VIII/Pembanding VIII untuk menolak pencairan kredit (ii)
Penolakan pencairan kredit oleh Bank of India Cabang Hong Kong
dan Tergugat VIII/Pembanding VIII sudah sesuai dengan ketentuan
Perbankan di Indonesia. Bukti T-19 membuktikan bahwa keputusan Bank of India Cabang
Hong Kong dan Pembanding VIII untuk tidak mencairkan kredit
kepada Terbanding didasari adanya peristiwa kredit macet (Non
Performing Asset) dari Bhargava Commodities Limited yang
merupakan perusahaan afiliasi dari Penggugat. Adanya afiliasi antara
Terbanding dengan Bhargava Commodities Limited dapat dibuktikan
dengan adanya pengakuan dari Terbanding pada angka 31
gugatannya, yang membenarkan adanya kredit macet pada bahwa
Bhargava Commodities Limited di Kamboja, dan pengajuan bukti-
bukti tertulis oleh Terbanding sendiri (vide Bukti P-17 s.d. P-21 dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 67 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Bukti P-27), yang membuktikan bahwa Terbanding memiliki akses
informasi dan dokumen-dokumen terkait kredit Bhargava
Commodities Limited yang macet di Kamboja. Jika tidak memiliki
afiliasi, tidak mungkin Terbanding dapat memiliki akses informasi dan
dokumen-dokumen perkreditan Bhargava Commodities Limited.
Dengan demikian terbukti bahwa Terbanding telah melakukan “cross
default” yang dilarang oleh Perjanjian Kredit. Sehingga sesuai
ketentuan 12 angka 4 Perjanjian Kredit (vide Bukti T-6), Bank of India
Cabang Hong Kong dan Pembanding VIII selaku pemberi pinjaman,
berhak untuk tidak mencairkan pinjaman kredit kepada Penggugat.
Tindakan Bank of India Cabang Hong Kong dan Pembanding VIII
yang tidak mencairkan pinjaman kredit kepada Terbanding
membuktikan bahwa Bank of India Cabang Hong Kong dan
Pembanding VIII selaku bank telah menerapkan prinsip kehati-hatian
sebagaimana ditentukan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Perbankan (Vide Bukti T-15, T-16, dan Bukti T-17) dengan
baik.
23. Mohon Perhatian Yang Mulia Majelis Hakim, Bukti-Bukti tertulis
Pembanding yang dikesampingkan tersebut telah dikuatkan oleh
keterangan saksi-saksi dan keterangan ahli dalam keterangannya
dimuka sumpah dimuka persidangan, sehingga sangat menggelikan
apabila bukti-bukti tersebut diabaikan begitu saja oleh Judex Factie.
Untuk lebih jelasnya berikut kami salin Keterangan saksi saksi dan
keterangan ahli yang berkesesuaian dengan Bukti Tertulia Para
Pembanding :
Saksi Ramesh Di dalam keterangannya di bawah sumpah, Saksi Ramesh telah
menjelaskan sebagai berikut:
- Bahwa setahu saksi Bhargava Co Ltd ini ada pinjaman dan
Aarunachalam Nandaa Kumar juga menjadi pemberi jaminan
perorangan dalam perjanjian kredit dengan Indian Overseas
Bank Singapore dan Bank of India Cabang Kamboja dan
ternyata pinjaman tersebut mengalami kemacetan
Saksi Jadab Charan Singh Di dalam keterangannya dibawah sumpah, saksi Jadab Charan Singh
telah menjelaskan sebagai berikut :
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 68 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
- Bhargava mempunyai hutang yang telah berstatus NPA kepada
BOI Cabang Kamboja terhitung sejak 6 Mei 2016
- Bhargava dimiliki oleh Usha Nandaa Kumar & Bala Krishna
Nandaa Kumar yang masing-masingnya adalah istri dan anak
dari Tn. Arunachalam Nandaa Kumar.
Ahli Dr. Rudy Haposan Siahaan, SH, Spn, Mkn
Dalam keterangannya dibawah sumpah telah menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa syarat untuk mengajukan kredit harus memenuhi prinsip
5C, yaitu Character, Capital, Capacity, Condition of Economic,
dan Collateral.
- Cross Default adalah pelanggaran yang bisa dilanggar debitur
dan apabila terjadi pelanggaran maka debitur dapat dikenai
sanksi.
- Sanksi atas terjadinya cross default tersebut dikembalikan
kepada Para Pihak dalam artian Para Pihak bebas mengatur
konsekuensi atas terjadinya cross default tersebut didalam
Perjanjian.
- Dalam Perjanjian boleh diatur tentang syarat pencairan kredit,
disamping itu didalam Perjanjian juga boleh diatur tentang tidak
melakukan larangan-larangan tertentu sebagai suatu syarat
pencairan kredit.
- Bahwa prinsip kehati-hatian Bank diatur dalam Undang Undang
Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia.
- Ketentuan-Ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kredit harus
dipenuhi oleh kedua belah pihak, dalam hal ini kewajiban Bank
adalah mencairkan kredit dan apabila kewajiban ini tidak
dipenuhi maka Bank akan melanggar kewajibannya
sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian,
- Bahwa prinsip 5 C termasuk namun tidak terbatas kepada
penilaian Bank atas kemampuan membayar debitur, berlaku
sepanjang kredit berjalan dan tidak hanya berlaku sebelum
perjanjian kredit ditandatangani.
- Bahwa Bank harus lebih berhati-hati terhadap kelompok
peminjam.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 69 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
- Kelompok Peminjam biasanya terkait dengan pihak-pihak yang
berafiliasi.
- Bahwa merupakan suatu hal yang sangat beresiko bagi Bank
apabila Bank tersebut mengucurkan kredit terhadap debitur
yang afiliasinya memiliki suatu kredit macet dan/atau telah gagal
menjamin suatu kredit di Bank lain.
- Di dalam Perjanjian Kredit merupakan suatu hal yang lumrah
apabila kreditur atau Badan Hukum Asing memilih hukum
Indonesia sebagai pilihan hukum, dan ketentuan tersebut
mengikat kepada kedua belah pihak.
24. Berdasarkan Ketentuan yang berlaku dalam Hukum Acara Perdata
Hakim wajib untuk mendengarkan dan mempertimbangkan dalil
kedua belah pihak sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 121
ayat (1), (2) dan (4), serta Pasal 123 ayat (3), Pasal 126, Pasal 135,
Pasal 139 ayat (2) dan Pasal 163 HIR. Putusan yang tidak disertai
dengan pertimbangan hukum yang cukup dan seimbang serta
alasan-alasan yang jelas (Onvoeldoende Gemotiveerd) sebagaimana
halnya Putusan aquo dapat dipandang sebagai suatu kelalaian
dalam acara atau Vormverzuim (Vide Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. tanggal 25 November 1974 No. M.A./Pemb.1154/74);
25. Untuk lebih jelasnya, berikut kami salin Ketentuan dalam Surat
Edaran Mahkamah Agung R.I. tanggal 25 November 1974 No.
M.A./Pemb.1154/74 tersebut, sebagai berikut :
“Putusan yang tidak disertai oleh pertimbangan atau alasan yang jelas dikehendaki oleh undang-undang dapat menimbulkan suatu kelalaian dalam acara ( Vormverzuim)”
“Dengan tidak/kurang memberikan pertimbangan/alasan, bahkan
apabila alasan-alasan itu kurang jelas dan sukar dapat dimengerti maupun bertentangan satu sama lain, maka hal demikian dapat dipandang sebagai suatu kelalaian dalam acara (Vormverzuim) yang dapat mengakibatkan batalnya suatu putusan”
26. Berdasarkan uraian-uraian diatas, Oleh karena terbukti menurut
hukum bahwa Judex Factie telah melakukan kesalahan berat dengan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 70 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
mengesampingkan Bukti-Bukti tertulis yang diajukan oleh Para
Pembanding, sehingga menyebabkan Putusan PN Medan tidak
cukup dipertimbangkan (Onvoeldoende Gemotiveerd), maka
berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. tanggal 25
November 1974 No. M.A./Pemb.1154/74 jo. Putusan MA No. 638
K/Sip/1969, tanggal 22 Juli 1970, sudah selayaknya apabila Putusan Judex Factie aquo dibatalkan atau ditinjau kembali dan diputuskan dengan suatu putusan yang berbeda oleh Pengadilan Tinggi Medan
Berdasarkan uraian Memori Banding Para Pembanding tersebut diatas, Para
Pembanding mohon kiranya Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa
dan mengadili perkara aquo berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
1. Menerima seluruh permohonan banding dari PARA PEMBANDING; 2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 6/Pdt.G/2016
tertanggal 14 November 2017 yang dimohonkan banding;
MENGADILI SENDIRI DALAM EKSEPSI 3. Menerima Eksepsi Para Tergugat/Para Pembanding untuk seluruhnya. 4. Menyatakan Gugatan Penggugat/Terbanding tidak dapat diterima. DALAM POKOK PERKARA 3. Menolak Gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya. 4. Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara yang
timbul.
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding membaca,
meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Medan Nomor 6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 14 Nopember 2017, dan
khususnya lagi memori banding yang diajukan oleh Pembanding/Terbanding
semula Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, MajeIis Hakim Tingkat Banding
berpendapat bahwa Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Medan dalam
penerapan hukum perkara a quo sudah tepat dan benar, serta telah mengadili
dengan menerapkan peraturan hukum yang berlaku sebagaimana mestinya
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 71 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
dengan demikian segala pertimbangan Majelis Hakim Judex Fecti dalam
putusannya telah mencerminkan kebenaran dan keadilan sebagaimana yang
dikehendaki oleh aturan hukum yang berlaku, oleh karenanya cukup alasan bagi
Majelis Hakim Tingkat Banding untuk mengambil alih pertimbangan hukum
Majelis Hakim Tingkat Pertama sebagai pertimbangan hukumnya sendiri;
Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan hukum Hakim
tingkat pertama tersebut dan dijadikan dasar didalam pertimbangan putusan
Pengadilan Tinggi, maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
6/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 14 Nopember 2017 dapat dipertahankan dalam
peradilan tingkat banding dan karenanya haruslah dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding/Terbanding semula
Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, berada dipihak yang kalah maka harus
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam dua tingkat banding.
Memperhatikan Pasal-pasal dalam Reglemen Hukum Acara Perdata
untuk Daerah Luar Jawa dan Madura Reglement Tot Regeling Van Het
Rechtswezen In De Gewesten Buiten Java En Madura (RBg), (S. 1927-227.)
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009Tentang Kekuasaan Kehakiman jo.
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dan peraturan
perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perkara ini ;
MENGADILI :
1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh
Pembanding/Terbanding semula Penggugat dan Permohonan Banding
Terbanding/Pembanding semula para Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII
dan IX ;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 6/Pdt.G/2016/PN
Mdn tanggal 14 Nopember 2017 yang dimohonkan banding;
3. Menghukum Pembanding/Terbanding semula Tergugat I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII dan IX untuk membayar biaya perkara dalam dua tingkat
Pengadilan yang dalam tingkat banding ini ditetapkan sejumlah
Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 72 dari 72 Putusan Nomor 400/Pdt/2018/PT MDN
Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 22 Januari 2019 oleh kami : LINTON
SIRAIT, SH, MH sebagai Hakim Ketua, PERDANA GINTING, SH.,dan
SUWIDYA, SH.LLM. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk
untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat
banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari Selasa tanggal 29 Januari 2019 oleh Hakim Ketua Majelis dengan
didampingi Hakim Anggota serta TAHI PURBA, SH sebagai Panitera Pengganti
pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh pembanding dan
Terbanding;
Hakim hakim Anggota Hakim Ketua Majelis
d.t.o. d.t.o.
PERDANA GINTING, SH., LINTON SIRAIT, SH, MH
d.t.o.
SUWIDYA,SH.LLM
Panitera Pengganti
d.t.o.
TAHI PURBA, SH
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
Top Related