Download - Osteoporosis Ppt

Transcript
Page 1: Osteoporosis Ppt
Page 2: Osteoporosis Ppt

Salsabila subhan perdana kusuma

Page 3: Osteoporosis Ppt

Konsep Lansia Dengan Osteoporosis

Lansia adalah individu yang

berusia diatas 60 tahun, pada

umumnya memiliki tanda-

tanda terjadinya penurunan

fungsi-fungsi biologis,

psikologis, sosial, dan

ekonomi. (Suzanne C.

Smeltzer,2001 : 168)

Page 4: Osteoporosis Ppt

Osteoporosis adalah suatu

penyakit tulang metabolik yang

ditandai oleh reduksi kepadatan

tulang sehingga mudah terjadi

patah tulang. Osteoporosis

terjadi sewaktu kecepatan

absopsi tulang melebihi

kecepatan pembentukan tulang.

(Elizabeth J. Corwin, 2000 : 302)

Page 5: Osteoporosis Ppt
Page 6: Osteoporosis Ppt

Lansia mengalami

penurunan pada sistem

muskuloskeletal. Salah satu

diantaranya adalah

osteoporosis yaitu

berkurangnya kepadatan

tulang yang progresif,

sehingga tulang menjadi

rapuh dan mudah patah.

(Mickey Stanley, 2006 :

158)

Page 7: Osteoporosis Ppt

Tanda dan Gejala

Nyeri tulang akut :

Nyeri dapat dengan atau

tanpa fraktur yang nyata

dan nyeri timbul mendadak

Nyeri berkurang pada saat

beristirahat di tempat tidur

Nyeri bertambah bila

melakukan aktivitas

Page 8: Osteoporosis Ppt

• Nyeri terutama

terasa pada tulang

belakang, pangkal

paha dan

pergelangan

tangan

Page 9: Osteoporosis Ppt

Deformitas

tulang

Dapat terjadi

fraktur

traumatic pada

vertebra

Page 10: Osteoporosis Ppt

Perubahan bentuk tubuh

Kecenderungan penurunan

tinggi badan atau postur

tubuh kelihatan memendek.

(Elizabeth J. Corwin, 2000 :

303)

Page 11: Osteoporosis Ppt

Etiologi

Faktor resiko yang tidak

dapat diubah :

a) Usia

b) Jenis kelamin

c) Riwayat

keluarga/keturunan

d) Bentuk tubuh

Page 12: Osteoporosis Ppt

Faktor risiko yang dapat diubah :

a) Defisiensi mineral, vitamin dan gizib) Rokok dan kopic) Menopause dinid) Aktivitas fisik (Mickey Stanley, 2006 : 158)

Page 13: Osteoporosis Ppt

PatofisiologiJika sudah mencapai umur 30 tahun

struktur tulang sudah tidak terlindungi karena adanya penyerapan mineral tulang sehingga akan mengalami penipisan tulang bagian korteks sebesar 0,3-0,5 %/tahun dan bagian trabekula pada usia lebih muda.

Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk tulang.

(Mickey Stanley, 2006 : 158)

Page 14: Osteoporosis Ppt

Jika beberapa tulang belakang kolaps,

maka akan terbentuk kelengkungan yang

abnormal dari tulang belakang (punuk

Dowager), yang menyebabkan spasme

otot dan nyeri. Tulang belakang yang

rapuh memiliki resiko mengalami fraktur

secara spontan atau karena tekanan

ringan yang dapat menimbulkan risiko

cedera. Tulang lainnya juga dapat terjadi

fraktur.

Page 15: Osteoporosis Ppt

KlasifikasiOsteoporosis Primer

Osteoporosis primer terjadi bukan sebagai akibat penyakit yang lain, yang dibedakan lagi atas :

Tipe 1 (pasca menopause)Tipe 2 (senilis)Osteoporosis Sekunder

Osteoporosis sekunder terutama disebabkan oleh penyakit lain.

Osteoporosis IdiopatikOsteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya dan ditemukan pada :- Usia kanak-kanak (juvenile)- Usia remaja (adolesen)- Wanita pra-menopause- Pria usia pertengahan

(Boedhi Darmojo, 1999 : 197)

Page 16: Osteoporosis Ppt

Komplikasi Osteoporosis mengakibatkan

tulang secara progresif menjadi rapuh dan mudah patah.

Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur. Bisa terjadi fraktur kompresi vertebra torakalis dan lumbalis, fraktur daerah kolum femoris dan daerah trokhanter, dan fraktur colles pada pergelangan tangan. (Elizabeth J. Corwin, 2000 : 304)

Page 17: Osteoporosis Ppt

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan x-rayBone Mineral DensityDensitometer-USGPemeriksaan biopsy

(Elizabeth J. Corwin, 2000 : 303)

Page 18: Osteoporosis Ppt

Penatalaksanaan

Diit

Diit tinggi kalsium (melindungi

terhadap demineralisasi tulang)

Hormon

Pada menopause dapat diberikan terapi

pengganti hormone berupa estrogen diselingi

dengan progesterone. (Boedhi Darmojo, 1999 :

200)

Terapi testosterone untuk mengurangi

osteoporosis pada pria. (Elizabeth J. Corwin, 2000

: 304)

Page 19: Osteoporosis Ppt

Obat-obatan

Obat-obatan yang membantu

pembentukan tulang (steroid anabolic,

fluoride). Obat-obatan yang mengurangi

perusakan tulang (estrogen, kalsium,

difosfonat, kalsitonin). (Boedhi Darmojo,

1999 : 200) 

Page 20: Osteoporosis Ppt

Alat Penyangga

Pemasangan

penyangga tulang

belakang (spinal

brace) untuk

mengurangi nyeri

punggung.

Page 21: Osteoporosis Ppt

KONSEP DASAR

ASUHAN KEPERAWATA

N

Page 22: Osteoporosis Ppt

PengkajianData Umum Nama : Ny. DUmur : 70 thJenis kelamin : perempuanAgama : islam taatPekerjaan : pensiunan Alamat : panyuran villageSuku bangsa : jawa, indonesia

Page 23: Osteoporosis Ppt

Keluhan Utama : Nyeri tulang belakang

Riwayat Penyakit Sekarang :Klien mengeluh nyeri pada kaki

kanan, nyeri timbul secara tiba-tiba dan nyeri berkurang pada saat beristirahat di tempat tidur dan akan bertambah bila melakukan aktivitas. Klien tampak meringis menahan nyeri.

Page 24: Osteoporosis Ppt

Riwayat Penyakit DahuluAdanya penyakit endokrin: diabetes

mellitus, hipertiroid, hiperparatiroid, Sindrom Cushing, akromegali, Hipogonadisme.

 Riwayat Psikososial timbul kecemasan, takut melakukan

aktivitas, dan perubahan konsep diri.

Page 25: Osteoporosis Ppt

Pemeriksaan Fisik Punggung : Terdapat nyeri tekan atau nyeri pergerakan, posisi klien

yang nampak membungkuk (kifosis). Ekstremitas : Ada perubahan gaya berjalan.

Pengkajian KDM Nutrisi : Keadaan nutrisi (mis, kurang vitamin D dan C, serta

kalsium) Aktivitas : Klien mengeluh kemampuan gerak cepat menurun.

Klien mengatakan sulit melakukan aktivitas secara mandiri. Terdapat penurunan tinggi badan. Klien terlihat lambat saat melakukan aktivitas. Klien kurang berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan .

Pemeriksaan Penunjang Hasil Densitometer-USG = -2,5 berarti osteoporosis (keropos

tulang) Hasil Pemeriksaan x-ray : menunjukkan degenerasi tipikal dalam

tulang punggung bagian bawah.

Page 26: Osteoporosis Ppt

Analisa DataNo. Data Senjang Masalah

keperawatan

Etiologi

1. DS :

Klien mengeluh nyeri pada kaki

kanan, nyeri timbul secara

tiba-tiba dan nyeri berkurang

pada saat beristirahat di

tempat tidur dan akan

bertambah bila melakukan

aktivitas

DO :

Klien tampak meringis

menahan nyeri

Posisi klien yang nampak

membungkuk (kifosis)

Nyeri akut Dampak spasme

otot akibat

deformitas skeleta

(kifosis)

Jika beberapa

tulang belakang

kolaps, maka akan

terbentuk

kelengkungan yang

abnormal dari

tulang belakang

(punuk Dowager),

yang menyebabkan

spasme otot dan

nyeri

Page 27: Osteoporosis Ppt

2. DS :

Klien mengatakan sulit melakukan aktivitas secara mandiri

DO :

Terdapat penurunan tinggi badan

Klien terlihat lambat saat melakukan aktivitas

Klien kurang berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan

Hasil Densitometer-USG = -2,5 berarti osteoporosis (keropos tulang)

Hasil Pemeriksaan x-ray : menunjukkan degenerasi tipikal dalam tulang punggung bagian bawah.

Hambatan mobilitas fisik

Disfungsi

sekunder akibat

perubahan

skeletal (kifosis).

Jumlah tulang

yang diserap lebih

besar dari jumlah

tulang baru yang

menggantikan.

Hal inilah yang

mengakibatkan

terjadinya

penurunan massa

tulang.

Page 28: Osteoporosis Ppt

3.DS :

Klien mengeluh

kemampuan gerak

cepat menurun

DO :

• Posisi klien yang

nampak

membungkuk

(kifosis)

•Ada perubahan

gaya berjalan

Risiko cedera

Dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh.Tulang belakang yang rapuh memiliki resiko mengalami fraktur secara spontan atau karena tekanan ringan yang dapat menimbulkan risiko cedera

Page 29: Osteoporosis Ppt

Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan dampak spasme otot akibat perubahan skeletal (kifosis)

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis)

3. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh

Page 30: Osteoporosis Ppt

Rencana Intervensi

Keperawatan

Page 31: Osteoporosis Ppt

a. Nyeri akut berhubungan dengan dampak spasme otot akibat perubahan skeletal (kifosis)

Tujuan :

Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil : Nyeri berkurangKlien dapat tenang dan istirahat

Page 32: Osteoporosis Ppt

Intervensi Rasional

1) Evaluasi keluhan nyeri/ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan karakteristik termasuk intensitas (skala 1-10). Perhatikan petunjuk nyeri nonverbal (perubahan pada tanda vital dan emosi/prilaku)

Mempengaruhi pilihan/pengawasan keefektifan intervensi

2) Ajarkan klien tentang alternatif lain untuk mengatasi dan mengurangi rasa nyerinya

Alternatif lain untuk mengatasi nyeri misalnya kompres hangat, mengatur posisi untuk mencegah kesalahan posisi pada tulang/jaringan yang cedera

3) Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi

Diberikan untuk menurunkan nyeri

Page 33: Osteoporosis Ppt

b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis)

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien mampu melakukan mobilitas fisik dengan kriteria hasil : Klien dapat meningkatkan mobilitas fisik, berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukanKlien mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari secara mandiri.

Page 34: Osteoporosis Ppt

 

Intervensi Rasional

1) Kaji tingkat kemampuan klien yang masih ada

Memberikan alternatif dan latihan gerak sesuai kemampuannya

2) Rencanakan tentang pemberian program latihan, ajarkan klien tentang aktivitas hidup sehari-hari yang dapat dikerjakan

Latihan akan meningkatkan pergerakan otot dan stimulasi sirkulasi darah

3) Berikan dorongan melakukan aktivitas /perawatan diri secara bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan

Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba, memberikan bantuan sebatas kebutuhan mendorong kemandirian klien

Page 35: Osteoporosis Ppt

c. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cedera tidak terjadi dengan kriteria hasil :Klien tidak jatuh dan tidak mengalami frakturKlien dapat menghindari aktivitas yang mengakibatkan fraktur.

Page 36: Osteoporosis Ppt

Intervensi Rasional

1) Ciptakan lingkungan yang bebas

dari bahaya misal : tempatkan

klien pada tempat tidur rendah,

berikan penerangan yang cukup

Menciptakan lingkungan yang

aman mengurangi risiko

terjadinya kecelakaan

2) Ajarkan pada klien untuk

berhenti secara perlahan,tidak

naik tangga dan mengangkat

beban berat

Pergerakan yang cepat akan

memudahkan terjadinya fraktur

kompresi vertebra pada klien

osteoporosis

3) Observasi efek samping obat-

obatan yang digunakan

Obat-obatan seperti diuretik,

fenotiazin dapat menyebabkan

pusing, mengantuk dan lemah

yang merupakan predisposisi

klien untuk jatuh

Page 37: Osteoporosis Ppt

Implementasi 11) mengevaluasi keluhan

nyeri/ketidaknyamanan, memperhatikan lokasi dan karakteristik termasuk intensitas (skala 1-10). memperhatikan petunjuk nyeri nonverbal (perubahan pada tanda vital dan emosi/prilaku)

2) mengajarkan klien tentang alternatif lain untuk mengatasi dan mengurangi rasa nyerinya

3) berkolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi

Page 38: Osteoporosis Ppt

Implementasi 21) mengkaji tingkat kemampuan

klien yang masih ada2) merencanakan tentang pemberian

program latihan, mengajarkan klien tentang aktivitas hidup sehari-hari yang dapat dikerjakan

3) memberikan dorongan melakukan aktivitas /perawatan diri secara bertahap jika dapat ditoleransi. memberikan bantuan sesuai kebutuhan

Page 39: Osteoporosis Ppt

Evaluasi 1Hari/

tanggalNomer Diagnosa

evaluasi TTD

Selasa, 10/10/2012

1S : ny. D sudah tak merasa nyeri lagi

O:

o Skala nyeri 4-6oTak terlihat merintih

kesakitanoBisa istirahat dg baik

A: masalah teratasiP: hentikan intervensi

Page 40: Osteoporosis Ppt

Evaluasi 2Hari/

tanggalNomer Diagnosa

evaluasi TTD

Selasa, 10/10/2012

2S : ny.D sudah tidak mengalami gangguan mobilitas fisik

O:o TTV : S : 37C N : 84x/menit RR: 30x/menito mampu melakukan aktivitas dg baiko densitometer USG 1,5

A: masalah teratasiP: hentikan intervensi

Page 41: Osteoporosis Ppt

Maka akan lebih baik jika disadari sejak dini dan segera melakukan tindakan pencegahan seperti :

Pilihlah makanan

sehari-hari yang kaya

kalsium seperti ikan

teri, brokoli, tempe,

tahu, , susu, keju dan

kacang-kacangan.

Page 42: Osteoporosis Ppt

Menerapkan gaya hidup sehat seperti melakukan olah raga dan berjemur untuk paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore).

Serta hindari obat-obatan tertentu.

Page 43: Osteoporosis Ppt

Terimakasih