MAKALAH ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER
DISK ARRAY DAN OPERATING SYSTEM SUPPORT
TEKNIK INFORMATIKA S1
DOSEN :
NAHOT FRASTIAN, S.KOM
DI SUSUN OLEH:
ALVIN PANSURI (200943501364)
DENI KURDIANTO (201043501544)
A.NANIK TRISNAWATI (201043500120)
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan antropologi dan sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Jakarta, April 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR . 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 5
1.1. Latar belakang 5
1.2. Tujuan dan manfaat 6
BAB II PEMBAHASAN 7
2.1. Network Attached Storage (NAS) .. 7
3.1. Macam-Macam Raid . 8
A. Konsep Dasar Raid 11
B. Teknik Pengcekan Kesalahan 17
C. Serverinsure 21
4.1. Serial Networking . 24
A. Mengenal Konsep SAN . 24
5.1 Unix File System .. 26
A. Sejarah Unix File System 26
B. Program Dilingkungan Unix .. 27
C. Struktur System Operasi Unix 29
D. Struktur Directory dan File System 29
6.1. Layer-Layer Operating System 30
A. Jenis-Jenis System Operasi 31
7.1. Single Multiprograming 38
A. Multiprograming 38
B. Multiprocessing .. 39
C. Multitasking 40
D. Time Sharing .. 41
8.1. Prioity Scheduling 41
A. Mengoptimalkan Manfaat Scheduling System . 42
9.1. Memory Management .. 44
BAB III PENUTUP . 47
3.1. Kesimpulan 47
DAFTAR PUSTAKA .. 48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Arsitektur dan organisasi komputer adalah salah satu mata kuliah yang bertujuan
memberikan dasar pengetahuan arsitektur dan organisasi komputer kepada mahasiswa, yang
meliputi arsitektur komputer dasar dan perkembangannya. Materi yang dibahas dlm makalah
ini mengenai Disk Array dan Operating System Support.
Makalah dengan tema arsitektur dan organisasi komputer ini ditulis untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer. Makalah ini kami beri judul
Disk Array dan Operating System Support. Sesuai dengan judulnya, maka kami membatasi
diri dengan hanya membahas yang berhubungan dengan Network attached storage (NAS),
RAID System, Problem RAID-5,Storage Area Network, dan Unix File System.
Satu hal yang baik perancang komputer maupun pemrogram komputer sama-sama dapat
merasakan manfaat secara langsung kelebihan NAS dan konsep-konsep RAID system.
Network Attached Storage (NAS) merupakan storage harddisk yang dikonfigurasi dengan
memberikan IP Address dan dipasang di jaringan LAN, sehingga dapat diakses oleh beberapa
user sekaligus. NAS ini terdiri dari harddisk storage (umumnya juga termasuk sistem RAID
multi disc) beserta software untuk mengkonfigurasinya. NAS merupakan pilihan ideal untuk
perusahaan yang ingin mencari cara sederhana dan biaya efektif guna mencapai akses data
yang cepat bagi banyak client.
Sedangkan RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani
beberapa disk dengan sistem akses paralel, dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan
reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat. Ada
beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu
buah hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan,
di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat
dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi
kesalahan). RAID juga dapat meningkatkan realibilitas dari disk dengan jalan melakukan
redundansi data.
1.2 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Memberikan pengalaman kepada penyusun untuk menerapkan dan memperluas
wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam perkuliahan
pada kegiatan nyata.
1. Meningkatkan kinerja dan pola pikir penyusun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Network attached storage (NAS).
Network Attached Storage atau yang biasa disebut dengan NAS ditemukan pada awal
tahun 1980-an oleh Brian Randell dan timnya dengan nama Newcastle Connection dengan
mengembangkan teknologi akses file jarak jauh dari sebuah mesin UNIX menggunakan system
operasi server.
Setelah percobaan tersebut berhasil dilakukan, kesuksesan itu menarik perusahaan Chip
SUN Microsystems dari NFS untuk mendukung server jaringan untuk berbagi ruang
penyimpanannya dengan jalur internet network. Melirik NAS mulai dikembangkan oleh
perusahaan hardware sekelas SUN Microsystems.
3Com dan Microsoft juga ikut mengembangkan perangkat lunak LAN manager untuk
NAS melalui protocol yang menghubungkan computer dengan server. Perangkat lunak 3Com
dan Microsoft tersebut ternyata berhasil dan diminati oleh pasar melalui produk dari Novell,
IBM dan SUN. Gebrakan lain dari 3Com, mereka malah mengembangkan NAS khusus untuk
system operasi desktop yang lebih kecil.
Dimulai dengan tahun 2000 keatas, NAS sudah ramai digunakan oleh organisasi skala
kecil hingga besar maupun kebutuhan komputasi perorangan. Terutama untuk tujuan backup
data akibat dari system failure dan bencana alam.
Saat ini kebutuhan NAS sendiri sudah menjadi suatu kewajiban bagi organisasi-organisasi
besar yang memiliki dokumen digital yang berharga bagi kelangsungan perusahaan tersebut.
Sistem NAS sendiri diperlukan untuk menjadi back-up storage untuk mencegah kehilangan data
yang terdapat pada computer organisasi.
Keuntungan dengan menggunakan Network Storage ini adalah kemudahan dalam backup
data dan kemudahan dalam administrasi serta policy dari data yang disimpam. Lebih efisien dan
aman tentunya. Dan pastinya Storage Network ini juga harus dipastikan Mirror dan system DRC
nya berjalan dengan baik. Sedangkan kerugian menggunakan NAS data lebih rentan bocor karena
system security yang memungkinkan diakses hacker.
Berbeda dengan Network Attached Storage, Storage Attached Network atau yang disebut
dengan SAN merupakan jaringan terintegrasi yang menghubungkan beberapa server dengan
perangkat penyimpanan yang berbeda pada jaringan tunggal. SAN menggunakan teknologi SCSU
dan fiber channel dalam rangka mendukung kecepatan jaringan yang sangat cepat untuk akses
keluar masuk data pada server.
Storage Attached Network juga dikenal dengan nama Storage Area Network. SAN di
rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan
penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yang bandwidth intensif dari trafik normal
LAN/WAN. Keuntungan lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan
penyimpan, maupun manajemen data yang terpusat. Secara umum, SAN merepresentasikan
hubungan media penyimpan masa depan. Saat ini ada 2 cara untuk mengelola system dasar dalam
manajemen SAN.
SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan
manajemen peringatan dasar yang memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan
kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan manajemen yang
bersifat proaktif.
Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan menyediakan perangkat lunak
manajemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di terminal yang terpisah yang terhubung
dengan SAN. Dengan menyambungkan terminal ini akan membuka beberapa kemampuan lain
SAN, seperti Zoning, Mapping, Masking, maupun fungsi backup and restore, dan failure
management.
SAN memiliki SAN Manager yang berupa perangkat lunak yang memungkinkan
manajemen terpusat dari host fiber channel dan media penyimpanan. Sebuah SAN manager akan
memungkinkan sistem untuk menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan,
sambil menjalankan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media
penyimpanan yang ada untuk efisiensi daya dan biaya.
3.1. Macam-macam raid.
Memang, perjalanan dari seorang newbie di dunia IT menuntut keseriusan dalam belajar,
bahkan seringkali kita menemukan hambatan dan rintangan ditengah jalan. Tapi yakinilah,
hambatan terbesar ada pada diri kita, yaitu kemalasan untuk mencari tahu dan menggali apa
makna yang terkandung dalam ilmu tersebut. Maka dari itu, dengan Semangat Baru, Kita Mau,
Kita Mampu, Kita Maju.
Bahasan kita kali ini adalah Sistem Redundansi Penyimpanan Data (Redundant Data
Storage System).
Dalam istilah penyimpanan data, dikenal sistem teknologi RAID, yaitu singkatan
dari Redundant Array of Independent Disks. RAID merujuk kepada sebuah teknologi di dalam
penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi
kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan
menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat
lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata RAID juga memiliki beberapa
singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives,
dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Apapun singkatannya, teknologi ini intinya
adalah membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapahard disk terpisah, sehingga didesain
untuk meningkatkan keandalan data atau meningkatkan kinerjaI/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan
RAID Level. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi
seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa
level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak
menjadi standar RAID. Kelima level tersebut adalah:
RAID level pertama: mirroring
RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming.
RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok
disk.
RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada
pengecekan terhadap disk tunggal)
Berdasarkan refensi yang kami dapat, ada 3 macam metode RAID berdasarkan
kegunaannyayang dapat digunakan, yaitu:
- RAID 0 (metode Striping)
- RAID 1 (metode Mirroring)
- RAID 0+1 (metode Striping + Mirroring)
RAID 0 (untuk kecepatan)
RAID 0 yg dikenal juga dgn metode Striping digunakan utk mempercepat kinerja
hardisk. Kapasitas total hardisk pada metode ini adalah jumlah kapasitas hardisk pertama
ditambah hardisk kedua. Metodenya dilakukan dengan cara membagi data secara terpisah ke dua
buah hardisk. Jadi separuh data ditulis ke hardisk pertama dan separuhnya lagi ditulis ke hardisk
kedua. Secara teoritis cara ini akan mempercepat penulisan/pembacaan harddisk. Keburukan
dari cara ini adalah apabila salah satu hardisk rusak maka seluruh data akan hilang.
RAID1
RAID 1 yang dikenal juga dengan metode Mirroring digunakan untuk mendapatkan
keamanan data (backup). Metodenya dilakukan dengan cara menyalin isi harddisk pertama ke
harddisk kedua. Jadi apa yang ditulis pada hardisk pertama akan juga ditulis di hardisk kedua.
Apabila salah satu hardisk rusak, maka data pada hardisk yang satunya masih ada. Keburukan
dari cara ini adalah tidak adanya peningkatan kinerja sama sekali, performannya malah akan
sedikit lebih pelan dibanding performan hardisk single (non-RAID). Selain itu kapasitas total
yang anda dapat dengan metode ini hanyalah sebesar kapasatitas satu hardisk saja.
RAID 0+1 (untuk kecepatan+backup)
Metode ini merupakan kombinasi RAID 0 dan RAID 1. Dimana selain memperoleh
kecepatan anda juga memperoleh keamanan data. Untuk metode ini diperlukan minimal
4 harddisk. Kapastitas total yang anda dapat adalah sejumlah kapasitas 2 hardisk.
Biasanya metode RAID 1 digunakan untuk server, sebab server mengutamakan keamanan data.
Sedangkan untuk pengguna PC rumahan RAID 0 lebih umum digunakan karena yang
diutamakan bagi mereka adalah peningkatan kinerja harddisk. Tapi apakah benar RAID 0 dapat
meningkatkan kinerja secara drastis? Mari kita pahami saja konsep dibawah ini.
A. Konsep dasar raid.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari
satu buahhard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi
kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk
dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault
tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang
disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah
untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang
sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan
kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on
demand ke banyak penonton secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada
keandalan dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah
salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan
kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi
terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya selamat dari kerusakan yang fatal.
RAID 0 (Teknik Disk Striping)
Raid 0 (teknik disk striping), bisa meningkatkan performan, yang mengizinkan
sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi
bila satu hard disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami
inkonsistensi performansi.
Disk Striping mengijinkan kita untuk menulis data ke beberapa Harddisk daripada menulis data
ke satu Harddisk saja. Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik akan dibagi menjadi beberapa
elemen stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB, 64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to
1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap Harddisk disebut strip.
Disk Striping dapat meningkatkan kinerja karena pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu
harddisk, sehingga lebih banyak spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data. Namun Disk
Striping (RAID 0) tidak memiliki data redundancy / proteksi data terhadap kerusakan harddisk,
karena semua data ditulis langsung apa adanya ke semua Harddisk.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 0 kita dapat menggunakan 100% dari total jumlah
kapasitas harddisk yang terpasang. Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 0 akan menghasilkan
total kapasitas yang dapat digunakan sebesar 1.2TB
Raid 1 (Teknik Disk Mirroring)
Raid 1 (teknik disk mirroring) dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat
sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat
untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada
beberapa hard disk yang tergabung ke dalam hard disk tersebut. Berikut penjelasan lebih
detailnya dari salah satu sumber yang saya dapatkan:
RAID 1 (Disk Mirroring) bekerja dengan prinsip cermin, yaitu berpasang-pasangan dan
identik antara satu dengan yang lainnya. Jadi dengan RAID 1, data yang ditulis ke satu Harddisk
secara simultan ditulis juga ke Harddisk yang lainnya. Sehingga jika terjadi kerusakan 1 Harddisk
pada RAID 1, system server masih memiliki data cadangan di harddisk yang lainnya. Dan pada
saat Harddisk yang rusak diganti dengan yang baru, maka secara otomatis, harddisk pengganti
yang baru dipasang akan melakukan sinkronisasi data dengan harddisk yang masih berfungsi
(rebuilding) Keuntungan dari RAID 1 adalah data memiliki cadangan antara yang ada di harddisk
yang satu dengan yang lainnya. Dan karena isi dari kedua Harddisk tersebut adalah identik, tidak
jadi masalah harddisk yang mana yang boleh rusak selama pada suatu saat hanya satu Harddisk
yang rusak, sampai proses sinkronisasi berikutnya selesai.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 1 kita akan hanya memiliki kapasitas harddisk yang dapat
digunakan sebanyak 50% dari total kapasitas Harddisk yang terpasang.
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 1 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 600GB.
RAID 5 (Teknik Disk Striping with Distributed Parity)
Sesuai dengan namaya, cara kerja RAID 5 sama dengan cara kerja RAID 0, yaitu
menggunakan disk striping.Yang membedakan anatara keduanya adalah Parity. Parity ini
digunakan untuk pengecekan dan perbaikan kesalahan (error checking and correcting). Parity ini
disebar di beberapa disk untuk menghindari pengurangan kinerja (Performance bottleneck) pada
saat pembuatan parity. Jika Parity disimpan di satu harddisk saja, maka disebut RAID 3 (Disk
Striping with Dedicated Parity). Dengan adanya parity ini, maka system RAID 5 tersebut
akan tetap berfungsi jika ada salah satu harddisk dalam RAID 5 tersebut itu rusak. Dan harddisk
yang rusak tersebut dapat harddisk yang mana saja selama berada dalam satu system RAID 5
yang sama. Karena parity ini berasal dari perhitungan matematik dari suatu beberapa pecahan
data, maka, pada saat ada satu bagian pecahan data yang hilang/rusak, system RAID 5 dapat
mengetahui pecahan data yang hilang tesebut dengan menghitung ulang parity dengan pecahan
data yang lainnya.
Secara sederhana, parity bisa dianalogikan dengan perhitungan matematik sbb; 6 + 5 =
11. Dimana angka 6 & 5 adalah data, dan angka 11 adalah parity. Jika suatu saat angka (Harddisk)
5 mengalami kerusakan, maka system dapat menghitung ulang berdasarkan parity (angka 11),
angka(Harddisk) apa yang hilang tersebut. Jadi data yang ada pada harddisk yang rusak, tetaplah
rusak, hanya saja dengan bantuan parity maka data pada harddisk yang hilang tersebut dapat
dihitung ulang kembali. Hal ini juga yang menyebabkan untuk RAID 5 mengalami kerusakan
harddisk adalah sebanyak 1 harddisk saja pada suatu saat.Kembali dengan analogi matematik
diatas, jika angka (Harddisk) 6 + 5 hilang, maka kemungkinan angka 11 didapat bisa memiliki
banyak kemungkinan, seperti 2+9, 3 + 8, dst. komputer tidak dapat membuat suatu perhitungan
yang tepat jika data yang tersedia memiliki banyak kemungkinan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 5 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat
digunakan sebanyak (N-1) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang,
dimana N adalah jumlah Harddisk.
Contoh:
3 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan
sebesar 600GB.
4 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan
sebesar 900GB.
5 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan
sebesar 1.2TB, dst.
RAID 6 (Disk Striping with Dual Parity)
Dapat dilihat dari namanya, RAID 6 menggunakan cara kerja dan konsep yang sama
dengan RAID 5 dari sisi penulisan data yang tersebar di beberapa hard disk. Yang membedakan
antara RAID 6 dan RAID 5 adalah jumlah parity yang ditulis pada saat penulisan data. Jika RAID
5 menggunakan satu parity, maka RAID 6 menggunakan dua parity. Dengan menulis 2 parity,
maka RAID 6 dapat mengakomodasikan kerusakan harddisk maksimal 2 unit pada saat yang
bersamaan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 6 kita akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan
sebanyak (N-2) x Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah
jumlah Harddisk.
Contoh:
4 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan
sebesar 600GB.
5 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan
sebesar 900GB.
6 unit Harddisk 300GB RAID 6 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat digunakan
sebesar 1.2TB, dst.
B. Teknik pengecekan kesalahan
Teknik pengecekan kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem,
karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan
dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan
sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan.
Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-
swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin
mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan
dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly available), dengan
waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer server, tapi bisa juga
digunakan di dalam workstation. Penggunaan di dalam workstation umumnya digunakan
dalam komputer yang digunakan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan
penyuntingan video/audio.
Perbandingan RAID Level
Features RAID 0 RAID 1 RAID 1E RAID 5 RAID 5EE
Minimum #
Drives 2 2 3 3 4
Data Protection No Protection
Single-drive
failure
Single-drive
failure
Single-drive
failure
Single-drive
failure
Read
Performance High High High High High
Write
Performance High Medium Medium Low Low
Read
Performance
(degraded) N/A Medium High Low Low
Write
Performance N/A High High Low Low
(degraded)
Capacity
Utilization 100% 50% 50% 67% 94% 50% 88%
Typical
Applications
High End
Workstations, data
logging, real-time
rendering, very
transitory data
Operating
System,
transaction
databases
Operating system,
transaction
databases
Data warehousing,
web serving,
archiving
Data warehousing,
web serving,
archiving
Features RAID 6 RAID 10 RAID 50 RAID 60
Minimum #
Drives 4 4 6 8
Data Protection Two-drive failure
Up to one disk
failure in each
sub-array
Up to one disk
failure in each sub-
array
Up to two disk
failures in each
sub-array
Read
Performance High High High High
Write
Performance Low Medium Medium Medium
Read
Performance
(degraded) Low High Medium Medium
Write
Performance
(degraded) Low High Medium Low
Capacity
Utilization 50% 88% 50% 67% 94% 50% 88%
Typical
Applications
High End
Workstations, data
logging, real-time
rendering, very
transitory data
Fast databases,
application
servers
Large databases,
file servers,
application servers
Data archive,
backup to disk,
high availability
solutions, servers
with large capacity
requirements
Hard disk raid 5 crash
RAID, yang merupakan singkatan dari Redundant Array Independent Disk, juga disebut
sebagai Redundant Array of Inexpensive Disk adalah sebuah teknologi yang mempekerjakan
penggunaan simultan dari dua atau lebih hard disk drive yang lebih besar untuk mencapai tingkat
kinerja dan kehandalan sementara katering untuk ukuran besar volume data.
RAID 5 array digunakan oleh banyak perusahaan karena biaya efektif dan menyediakan
tingkat tinggi toleransi kesalahan dan perlindungan terhadap kegagalan drive. Namun,
perusahaan harus menyadari bahwa RAID 5 server bisa melakukan kegagalan. RAID 5 server
sangat mungkin untuk gagal ketika pengalaman dua atau lebih kegagalan disk.
Ketika sebuah RAID 5 server gagal, semua data akan hilang. Hal ini bukan merupakan
alternatif yang baik untuk data cadangan karena tidak dapat mencegah kehilangan data selama
server crash. Singkatnya, RAID 5 bisa bertahan hidup hanya satu kegagalan disk pada suatu
waktu tertentu.
Data yang tersimpan di drive ini masih dapat menjadi rusak atau hancur bahkan ketika
drive utuh.
Hal ini mungkin terjadi karena malfungsi sistem yang menghasilkan bagian dari data
sedang ditimpa, file rusak atau kesalahan pengguna, seperti penghapusan file kritis, yang mungkin
tidak diketahui selama beberapa hari atau minggu.
RAID 5 server juga menderita masalah kegagalan berkorelasi. Jika satu disk gagal, ada
kemungkinan tinggi bahwa disk kedua juga akan gagal.
Teori di balik koreksi kesalahan dalam RAID mengasumsikan bahwa kegagalan drive
independen. Dalam prakteknya Namun, drive sering pada usia yang sama dengan pakaian yang
sama. Ini berarti kegagalan drive ini secara statistik berhubungan dan ada kemungkinan menjadi
kegagalan kedua setelah kegagalan pertama secara signifikan lebih tinggi.data terkorupsi, rusak
RAID 5, menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller RAID 5.
Terlepas dari kegagalan disk, RAID 5 server juga dapat mengalami kegagalan dengan cara
lain, seperti data rusak, rusak RAID 5, menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller
RAID 5.
Jika terjadi kegagalan pada Raid 5 sistem crash, langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Langkah pertama adalah untuk mengetahui apakah kecelakaan itu, karena satu
kegagalan disk atau kegagalan beberapa disk. Untuk situasi yang melibatkan satu
kegagalan disk, RAID server berjalan pada modus terdegradasi. Kritis ata harus
disalin secet mungkin sebelum upaya membangun kembali dilakukan. Setelah data
kritis adalah disalin, standar proses membangun kembali kemudian dapat dilakukan.
Dalam hal server RAID digunakan sebagai aplikasi dan server data, mungkin tidak
cukup untuk menutup hanya data kembali konfigurasi aplikasi mungkin tidak dapat
dilakukan.
a) Dalam hal kegagalan satu disk, data tetap harus utuh. Ini adalah praktek yang normal untuk
membangun kembali RAID volume terdegradasi.
Namun, disarankan bahwa orang harus kembali disk image dari semua disk kerja sebelum
membangun kembali dilakukan. Hal ini karena proses membangun kembali agak IO intensif dan
ada kemungkinan baik yang disk lain mungkin gagal selama proses tersebut. Untuk melakukan
hal ini, saya sarankan Anda dapat mengikuti panduan pemulihan darurat untuk data RAID Server
untuk backup disk gambar dari semua disk bekerja. Alat bebas dan akan menyelamatkan hidup
Anda, bahkan jika gagal membangun kembali.
b) Dalam hal kecelakaan itu adalah karena kegagalan beberapa disk, sistem crash, lonjakan
listrik, kehilangan pengaturan konfigurasi RAID, atau alasan yang tidak diketahui lainnya, Anda
mungkin perlu meminta bantuan dari pemulihan data penyedia layanan yang berkualitas RAID.
Sebelum mengirim untuk pemulihan, Anda mungkin ingin membuat cadangan disk image semua
disk bekerja. Jika volume RAID tidak lagi dapat diakses, jangan upaya membangun kembali
karena dapat memperburuk situasi. Untuk mencegah kerugian dalam hal terjadi kecelakaan
server, bisnis dapat mempertimbangkan risiko lindung nilai mereka dengan rencana pemulihan
data asuransi seperti 10x ServerInsure ditawarkan oleh gesit Data Recovery Centre (ADRC).
C.ServerInsure
ServerInsure merupakan layanan yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan
data rencana pemulihan mereka sehingga mereka dapat menentukan bagaimana cara terbaik
untuk melindungi sebagian besar informasi berharga mereka. ServerInsure berfungsi seperti
rencana asuransi yang fleksibel bagi perusahaan untuk melindungi server mereka terhadap
kecelakaan dalam keterbatasan anggaran mereka. Perusahaan hanya membayar berlangganan
tahunan jumlah dan mereka akan menerima cakupan ekstra untuk pemulihan data. Cakupan
berlaku untuk semua server tercakup dalam rencana dan kembali jaminan nilai dolar. Yang
terpenting, hal memastikan bahwa data penting dengan cepat pulih dengan gangguan minimal
dan ketidaknyamanan. Silakan berbicara gesit Data Recovery Centre (ADRC) konsultan untuk
rentang harga estimasi berdasarkan konfigurasi RAID dan keadaan dan proses pemulihan.
Cara menangani tingkat kegagalan array
RAID 5 adalah RAID populer (Redundant Array of Independent Disk) tingkat, yang
didistribusikan menggunakan striping blok paritas, dan tingkat. Tingkat RAID upaya untuk
menghapus hambatan drive paritas khusus. Menggunakan algoritma paritas didistribusikan,
RAID 5 menulis data paritas di semua drive. Umumnya blok digunakan untuk membuat blok
paritas yang kemudian disimpan di array. Ini akan menghapus bottleneck dari menulis hanya satu
drive paritas. Meskipun pengupasan tinggi, array RAID 5 juga mungkin gagal dan Anda mungkin
akan menemukan situasi hilangnya data penting. Pada titik ini, Anda diminta untuk pergi untuk
Layanan Data Recovery untuk mendapatkan misi Anda kritis dan berharga data kembali.
Dalam RAID 5, paritas disk berputar berdasarkan algoritma rotasi paritas untuk RAID spesifik
bahwa perangkat lunak atau kartu. Salah satu kesulitan dapat diharapkan dalam beberapa situasi
dan itu adalah kehadiran seorang offset. Offset adalah sejumlah sektor disk sebelum blokir
dilucuti pertama. Keberadaan sebuah Offset akrab di kartu Adaptec. Offset mudah dapat
ditemukan dengan mencari tabel partisi. RAID 5 array mungkin gagal dan kehilangan data dapat
terjadi karena salah satu alasan berikut:
Controller RAID kerusakan
Volume isu rekonstruksi atau membangun kembali RAID kesalahan
Hilang atau hilang partisi RAID
Beberapa disk RAID kegagalan dalam modus off-seperti, menyebabkan:
Hilangnya volume disk
Lonjakan Power
Format disk atau disengaja penghapusan
Infeksi virus
Hilang dan pengaturan konfigurasi sistem registry
Salah penggantian elemen milik disk RAID volume kerja
Paritas RAID Hilang
Ketika salah satu situasi di atas terjadi, RAID 5 array mungkin gagal dan semua data penting
misi anda menjadi tidak dapat diakses. Dalam situasi seperti itu, akan menjadi sangat penting
untuk memilah-milah masalah dan melakukan Data Recovery NJ untuk mendapatkan akses data
anda yang berharga.
Pemulihan dalam situasi seperti ini dimungkinkan dengan bantuan Data Recovery
Service. Ini merupakan bantuan pribadi dan canggih, yang ditawarkan oleh profesional
pemulihan bisnis anda untuk mengambil data penting dari drive RAID rusak. Pemulihan
dilakukan dalam lingkungan yang bersih dan dikendalikan dari ruangan bersih oleh para
profesional yang terampil menggunakan alat canggih dan teknik. Anda tidak harus berusaha
Recovery Data New Jersey pada anda sendiri karena akan menyebabkan kerusakan permanen
lebih lanjut dan kehilangan data.
Stellar Data Recovery Inc memberikan layanan pemulihan untuk menangani sebagian
besar situasi kehilangan data. Layanan ini dilakukan di kelas 100 kamar bersihkan bagian bawah
pengawasan profesional pemulihan. Pemulihan mungkin dari semua RAID, SAN, NAS, IDE,
EIDE, SATA dan SCSI hard drive.
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus,
terdiri dari server dan penyimpanan (storage). Terpisah dan berbeda dengan LAN/WAN
perusahaan. Tujuan utama SAN adalah menangani traffik data dalam jumlah besar antar server
dan peralatan penyimpanan(Gigabits/sec), tanpa mengurangi bandwidth yang ada di
LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui fibber Channel, sebuah tekhnologi komunikasi data
yang berkecepatan sangat tinggi menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang platform
independent yang beroprasi dibelakang server.
Keuntungan Utama dari SAN adalah:
1. Availability adalah satu copy dari data jadi dapat diakses oleh semua host melalui
jalur yang berbedadan semua data lebih efisien dimanage nya.
2. Reability: Infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang
sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
3. Scalability adalah server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambah secara
independen satu dan yang lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan
sistem yang proprietary.
4. performance adalah fiber chanel (standart enablin tekhnologi untuk interkonektifitas
SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah,
dan SAN akan memisahkan traffik back up dengan traffic standar LAN/WAN.
5. Manageability adalah perkembangan perangkat lunak dan standar baik untu FC-AL (
Fiber Channel Arbitrated Loop)
6. Return on Information Management adalah karena bertambahnya tingkat redudansi
data dan kemampuan management yang baik, maupun kemampuan untuk
ditambahkan server dan storage secara independent.
4.1. Serial Networking
A. Mengenal Konsep SAN (Storage Area Network)
SAN adalah sebuah jaringan yang bertindak sebagai jalur transfer data antara sistem
komputer dan elemen penyimpanan. Sebuah SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi yang
menyediakan koneksi fisik dan lapisan manajemen yang mengatur koneksi, unsur-unsur storage,
dan sistem komputer sehingga transfer data jadi jauh lebih aman dan lebih kuat. Sebuah SAN
juga dapat menjadi sistem penyimpanan yang terdiri dari perangkat penyimpanan, sistem
komputer, peralatan network, dan perangkat-perangkat lunak lainnya yang berkomunikasi.
SAN mampu menyediakan kualitas kecepatan yang baik antara server dan storage.
Karena hal inilah terkadang SAN biasa disebut juga sebagai Jaringan di Belakang Server.
SAN memungkinkan koneksi any-to-any melalui komponen interkoneksi seperti
router, gateway, hub, switch dan direction. SAN menghapus konsep tradisional dari koneksi
dedicated antar server dengan media storage dengan mengenalkan fleksibilitas jaringan untuk
memungkinkan satu atau banyak server berbagi utilitas storage seperti disk, tape, dan
penyimpanan optik. Maka dengan SAN, utilitas storage bisa saja terletak jauh dari server yang
menggunakannya. SAN dapat menghilangkan batasan jumlah data yang bisa ditransfer ke storage
akibat limitasi dari perangkat server. SAN menciptakan metode baru dengan melampirkan
penyimpanan ke server sehingga memungkinkan peningkatan besar baik dalam availabillity dan
performance.
SAN bisa juga dianggap sebagai perpanjangan dari konsep bus storage, yang
memungkinkan perangkat penyimpanan dan server untuk saling berhubungan melalui elemen-
elemen seperti pada jaringan area lokal (LAN) dan jaringan berarea luas (WAN). SAN dapat
dibagi antar server atau didedikasikan untuk satu server. Bisa lokal, atau dapat diperpanjang
sesuai jarak geografis.
SAN berpotensi untuk dipakai di salah satu dari tiga metode berikut:
Server-to-Storage: merupakan model interaksi tradisional dengan penyimpanan
perangkat. Keuntungannya adalah perangkat penyimpanannya dapat diakses secara
serial atau bersamaan oleh beberapa server.
Server-to-Server: Sebuah SAN dapat digunakan untuk transfer data berkecepatan
tinggi, dan komunikasi bervolume tinggi antar server.
Storage-to-Storage: memungkinkan data untuk dipindahkan tanpa intervensi server,
sehingga membebaskan prosesor server dari tugas untuk memproses kegiatan seperti
pengolahan aplikasi.
SAN menawarkan beberapa keunggulan seperti:
Perbaikan availabillity aplikasi: Penyimpanan dapat berjalan secara independen dari
aplikasi dan dapat diakses melalui jalur data ganda untuk kehandalan, ketersediaan,
dan servis yang lebih baik.
Kinerja aplikasi yang lebih baik: Pengolahan storage off-load dari server dapat
berpindah secara otomatis ke sebuah jaringan yang terpisah.
Penyimpanan lebih terpusat dan terkonsolidasi sehingga bisa lebih mudah untuk
manajemen, skalabilitas, fleksibilitas, dan ketersediaan.
Transfer backup data: Remote backup data dapat diaktifkan untuk perlindungan
bencana dan perlindungan terhadap serangan berbahaya.
Manajemen yang terpusat yang sederhana dengan sebuah single image dari media
penyimpanan.
Saat ini biasanya SAN digunakan untuk menghubungkan Shared Storage Array , tape libraries
ke beberapa server, dan failover cluster untuk server.
5.1. Unix file system.
A. Sejarah unix file system.
Sejarah Unix dimulai dari MULTICS ( MULTIplexed Information and Computing Service)
merupakan sistem operasi yang besar dan kompleks.Sistem Operasi ini dikembangkan di
laboratorium AT&T oleh Kent Thompson pada komputer mainframe General electric 645.
Namun pada tahun 1969 proyek MULTICS dihentikan karena dirasa sistem operasi ini
mempunyai kelemahan. Pada tahun yang sama, 1969, Ken Thompson membangun sebuah
sistem operasai yang bertujuan untuk mengatasi kelemahan pada MULTICS. Sistem operasi
inilah yang yang selanjutnya dikenal dengan nama UNIX. UNIX sendiri berasal dari kata
UNICS (UNIplexed Information and Computing System).
Unix adalah nama sebuah sistem operasi yang asal mulanya dikembangkan pada laboratorium
Bell, AT & T (Ken Thompson). Unix bertugas mengendalikan piranti pendukung komputer serta
kegiatan computer. Beberapa sifat dan keistimewaan Unix :
* Multiuser : sejumlah pemakai dapat menggunakan sistem secara bersamaan.
* Multitasking : kemampuan sistem operasi yang memungkinkan seseorang dapat melaksanakan
tugas pada bersamaan.
* Portabilitas : sistem Unix mudah diadaptasikan ke sistem komputer yang lain.
* Sistem file Hirarkikal : memungkinkan pemakai mengorganisasikan informasi atau data dalam
bentuk yang mudah untuk diingat dan diakses.
B. Program dilingkungn unix.
Pada implementasinya UNIX dirancang bersifat modular, ada sejumlah modul program yang
menyusun sistem UNIX. Program yang ada di UNIX dapat dikategorikan menjadi 2 golongan :
Sistem Unix dasar
Produk pihak ke tiga
Sistem Unix dasar terbagi menjadi 3 bagian program, ditambah program aplikasi yaitu ;
Utilitas.
Program yang disediakan sistem Unix untuk melaksanakan tugas tertentu, misalnya untuk
mengirimkan berita, menyunting berita, melakukan perhitungan, memanipulasi file.
Kernel.
Inti dari sistem Unix yang mengontrol perangkat keras dan melaksanakan berbagai tugas, antara
lain :
Mengendalikan akses terhadap computer.
Manajemen sistem file dan penanganan sekuriti.
Pelayanan operasi output dan input.
Manajemen dan penjadwalan proses.
Manajemen memori computer.
Shell.
Penterjemah pada sistem Unix yang merupakan jembatan antara pemakai dan sistem Unix.
Program aplikasi adalah program yg dibuat oleh pihak ketiga yang biasanya dijual secara terpisah
dari sistem UNIX.
Beberapa variasi nama unix.
Nama Vendor
AIX IBM
A/UX Apple (Macintosh)
BSD University Of California
DG/UX Data General
HP/UX Hawlett Packard
MS/UX NEC
PC/IX Interactive System Corporation
SCO UNIX SCO
SINIX Siemens
ULTRIX DRC
UNICOS Cray Research
UNIX AT & T, SCO, Sun Microsystem
VENIX VentureCom, Inc
XENIX SC / Microsoft
UNIXWARE CALIFORNIA
C. Struktur system operasi unix.
Konsol.
Piranti yang terdiri dari layar dan keyboard yang dipakai oleh manajer sistem untuk mengontrol
operasi sistem. Pesan-pesan kesalahan system ditampilkan pada piranti ini. Piranti ini juga dapat
dioperasikan sebagai terminal bagi pemakai.
Terminal.
Piranti yang terdiri dari layar dan keyboard yang biasa digunakan pemakai untuk berinteraksi
dengan system.
Jalur Komunikasi.
Piranti yang biasa digunakan untuk menghubungkan terminal jarak jauh kesistem Unix.
Modem.
Piranti untuk mengubah sinyal digital (komputer) menjadi sinyal analog (telepon) dan sebagainya.
D. Struktur directory dan file unix.
Sistem File UNIX tersusun dari sejumlah file dan direktori, dan sering digambarkan dengan
struktur pohon. Bagian puncak disebut root direktory atau direktori / (slash). Root memiliki
sejumlah cabang yag disebut direktori. Selanjutnya masing masing direktori mengandung satu
atau beberapa direktori atau file.
Unix mempunyai 3 buah jenis file :
File Biasa
Direktori
File Spesial
File biasa adalah file yang sehari hari kita gunakan untuk menyimpan dokumen, program ataupun
data. File ini terdiri dari 2 kelompok. File Teks, adalah file biasa yang berisi kode kode yang dapat
kita baca seperti kita membaca surat. File Biner, adalah file yang berisi kode-kode mesin (yang
sulit dibaca manusia tapi mudah dipahami mesin) dan juga berisi data. Direktori adalah file yang
berisi daftar file (file biasa ataupun subdirektori lain). Direktori biasa dipakai untuk
mengorganisir file. File spesial adalah file yang menyatakan piranti fisik seperti disk, tape, floppy,
dan printer. Pada UNIX pemakai berhubungan dengan semua piranti fisik melalui file khusus
yang biasanya ada di direktori /dev.
Beberapa aturan yang berlaku pada penamaan direktori dan file
Semua karakter selain slash (/) boleh digunakan.
Huruf kecil dan huruf kapital berbeda arti.
Maksimal 14 karakter.
Jangan gunakan nama dot (.) dan dot dot (..) sebagai nama file.
Untuk penamaan file, biasanya file-file sejenis diberi awalan atau akhiran yang sama, misalnya;
File aplikasi finance diawali dengan .fin
Program C diakhiri dengan akhiran .c
Pada UNIX tidak ada istilah ekstension seperti pada MS-DOS karena itu penulisan nama file
seperti ACU.001.dat di perkenankan.
6.1 Layer-layer operating system.
Beberapa keuntungan menggunakan model layer
membimbing dalam mendesign memprotokol, karena protokol yang beroperasi di
layer tertentu itu dapat menjalankan tugasnya dilayer tertentu itu dan juga dapat
memberikan informasi kepada layer diatasnya atau dibawahnya
perangkat atau aplikasi dari beberapa vendor dapat saling kompatibel
mencegah terjadinya perubahan dilayer lain jika ada perubahan teknologi di satu layer
dapat mempercepat evolusi teknologi, pengembang fokus pada satu layer saja dan
sambil memantau pengaruhnya pada layer yang lainnya
memudahkan mempelajari jaringan dari fungsi dan kemampuannya
mengurangi kompleksitas karena sudah di kelompokkan kedalam fungsinya masing-
masing jadi makin mudah dimengerti
menjadi mudah dalam hal troubleshooting karena kita dapat menganalisa problemnya
berada di layer berapa bisa dimulai dari layer pertama (bottom-up) dahulu atau dari
layer terakhir (top-down)
dapat lebih mudah memahami jika ada teknologi jaringan baru karena tiap tiap layer
mempunyai kemampuan sendiri sendiri
model layer yang umum digunakan ada 2, yaitu OSI Layer dan TCP/IP. Pada prakteknya
lebih menggunakan ke TCP/IP daripada OSI layer. OSI layer digunakan lebih ke teorinya, model
TCP/IP lebih dulu dibuat daripada model OSI karena pada jaman dulu lom ada aplikasi yang
berupa extention seperti jpg, mpg,mp3, dlsb.
A. Jenis-jenis sistem operasi.
Sistem operasi telah berkembang melalui jalan yang panjang. Dari yang paling sederhana
sampai yang paling modern dewasa ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan
terutama sehubungan dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya. Pada bagian berikut ini akan
dibahas beberapa sistem operasi yang banyak digunakan dan familiar bagi pengguna komputer.
DOS
DOS adalah singkatan dari Disk Operating System. DOS merujuk pada perangkat sistem
operasi yang digunakan di banyak komputer yang menyediakan abstraksi dan pengelolaan
perangkat penyimpan sekunder dan informasinya. Misalnya penggunaan sistem file yang
mengelola file-file yang ada pada perangkat penyimpan. DOS biasanya dijalankan dari satu atau
dua disc. Hal ini karena pada masa DOS digunakan media penyimpan masih sangat terbatas
kemampuannya (paling besar mungkin hanya 1,4 Megabyte). Ada banyak jenis DOS diantaranya
Apple DOS, Commodore DOS, Atari DOS dan lain-lain. Jenis ini sangat bergantung dengan
jenis perangkat komputernya. Jenis DOS yang paling terkenal adalah jenis DOS yang berjalan
pada mesin-mesin yang compatible dengan IBM Personal Computer. Untuk menjalankan
perintah-perintah sistem operasi, DOS menggunakan perintah berbasis teks atau CLI. Setiap kali
selesai mengetikkan suatu perintah, kita harus menekan tombol ENTER untuk mengeksekusi
perintah tersebut.
UNIX.
UNIX adalah sistem operasi yang mula-mula dikembangkan oleh suatu kelompok di AT
& T pada laboatorium Bell. Unix banyak digunakan baik untuk server maupun workstation.
Linkungan Unix dan model program client-server menunjukkan bahwa Unix lebih
dikembangkan sebagai sistem operasi yang kuat di jaringan komputer dari pada sistem operasi
untuk computer personal. UNIX dirancang untuk portable, multi-tasking, dan multi-user.
Konsep
utama Unix antara lain banyak menggunakan file teks biasa untuk menyimpan data,
menggunakan sistem file berjenjang, memperlakukan perangkat sebagai suatu file, dan
menggunakan banyak program kecil yang eksekusinya pada CLI dapat digabung dengan tanda
pipeline (|). Konsep yang sangat solid dan stabil membuat Unix banyak dijadikan dasar sistem
operasi modern.
Sistem UNIX terdiri dari beberapa komponen yang biasanya dipaket bersama. Umumnya
paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
Kernel dengan sub komponen seperti : - conf = file konfigurasi. - dev = driver
perangkat keras - sys = kernel sistem operasi, manajemen memori, penjadwalan
proses, sistem calls dan lain-lain. - h = header files, mendefinisikan struktur kunci di
dalam sistem.
Development Environment: - cc compiler untuk bahasa C - as machine-
language assembler - ld linker, untuk menggabung file-file object- lib object-
code libraries (diinstall di folder /lib atau /usr/lib) libc, kumpulan pustaka untuk
bahasa C - make program untuk mengkompilasi kode program - include file-file
header untuk pengembangan perangkat lunak dan menentukan standar interface -
Other languages bahasa-bahasa pemrograman lain seperti Fortran-77, Free Pascal,
dan lain-lain.
Commands:
- sh Shell untuk melakukan pemrograman berbasis CLI atau
mengeksekusi perintah-perintah tertentu. - Utilities Sekumpulan perintah CLI
yang berguna untuk fungsi
yang bermacam-macam, meliputi:
a) System utilities
Program-program untuk pengelolaan sistem seperti mkfs, fsck, dan lain-lain.
b) User utilities
Program-program untuk pengelolan lingkungan kerja, seperti passwd, kill, dan lain-lain.
Document formatting Program untuk penyiapan dokumen seperti nroff, troff, tbl, eqn, refer,
dan pic. Beberapa sistem Unix modern juga memasukkan aplikasi seperti TeX dan Ghostscript. -
Graphics Sistem Unix modern menyediakan X11 sebagai sistem standard windowing dan
GUI.
MicrosoftWindows
Micosoft Windows atau orang lebih sering menyebut Windows saja pada awalnya
hanyalah add-on dari MS-DOS karena tingginya tuntutan pada sistem operasi yang berbasis GUI.
Versi awal Windows berjalan di atas MS-DOS. Meski demikian Windows versi awal telah
menunjukkan beberapa fungsi-fungsi yang umum dijumpai dalam sistem operasi, antara lain:
memiliki tipe file executable tersendiri, memiliki driver perangkat keras sendiri, dan lain-lain.
Secara konsep sebenarnya Windows lebih banyak ditujukan bagi komputer personal. Pada
awalnya Windows juga tidak mendukung konsep multi-tasking dan multi-user. Akomodasi
terhadap jaringan atau fungsi-fungsi client-server juga tidak sekuat pada UNIX dan turunannya.
Sehingga masalah yang sering muncul di sistem operasi Windows adalah masalah keamanan yang
berhubungan dengan jaringan. Namun Windows memiliki kelebihan dari sisi kemudahan
pemakaian. Pada versi yang terbaru (Windows Vista) konsep multiuser dan multi-tasking telah
semakin matang. Selain itu tampilan GUI telah dirubah dengan banyak menggunakan efek tiga
dimensi.
AppleMacOS
Apple Mac OS merupakan turunan dari UNIX melalui jalur BSD (Berkeley Software
Distribution). Oleh karena itu kekuatan dalam multi-tasking, multi-user, networking yang ada
pada UNIX juga dimiliki oleh Mac OS. Mac OS adalah sistem operasi berbasis GUI. Apple
merupakan pelopor dalam penggunaan GUI pada sistem operasi. Penggunaan icon, mouse dan
beberapa komponen GUI merupakan sumbangan yang luar biasa bagi perkembangan sistem
operasi berbasis GUI. Versi awal dari Mac OS hampir secara penuh mengandalkan pada
kemampuan GUI-nya dan sangat membatasi penggunaan CLI. Meskipun sangat memudahkan
namun ada beberapa kelemahan, antar lain: multi-tasking yang tidak berjalan sempurna,
pengelolaan memori yang terbatas, dan konflik pada beberapa program yang ditanamkan.
Memperbaiki sistem Mac OS kadang-kadang menjadi suatu pekerjaan yang sangat melelahkan.
Pada Mac OS X (versi terbaru), semua kelemahan pada versi lama telah coba dihilangkan. Multi-
tasking telah berjalan dengan baik dan manajemen memori yang jauh lebih baik. Selain itu
tampilan GUI-nya disebut-sebut sebagai yang terbaik di antara sistem operasi yang ada.
Linux
Linux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan kompatibilitas
dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux. Perkembangan Linux dimulai
pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds menulis Linux, sebuah
kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok
untuk PC. Dalam banyak hal, kernel Linux merupakan inti dari proyek Linux, tetapi komponen
lainlah yang membentuk secara komplit sistem operasi Linux. Dimana kernel Linux terdiri dari
kode-kode yang dibuat khusus untuk proyek Linux, kebanyakan perangkat lunak pendukungnya
tidak eksklusif terhadap Linux, melainkan biasa dipakai dalam beberapa sistem operasi yang mirip
UNIX. Contohnya, sistem operasi BSD dari Berkeley, X Window System dari MIT, dan
proyek GNU dari Free Software Foundation. Pembagian (sharing) alat-alat telah bekerja dalam
dua arah. Sistem perpustakaan utama Linux awalnya dimulai oleh proyek GNU, tetapi
perkembangan perpustakaannya diperbaiki melalui kerjasama dari komunitas Linux terutama
pada pengalamatan, ketidak efisienan, dan bugs. Komponen lain seperti GNU C Compiler, gcc,
kualitasnya sudah cukup tinggi untuk dipakai langsung dalam Linux. Alat-alat administrasi
network dibawah Linux berasal dari kode yang dikembangkan untuk 4.3BSD, tetapi BSD yang
lebih baru , salah satunya FreeBSD, sebaliknya meminjam kode dari Linux, contohnya adalah
perpustakaan matematika Intel floating-point-emulation. Saat ini, Linux merupakan salah satu
sistem operasi yang perkembangannya paling cepat. Kehadiran sejumlah kelompok pengembang,
tersebar di seluruh dunia, yang selalu memperbaiki segala fiturnya, ikut membantu kemajuan
sistem operasi Linux. Bersamaan dengan itu, banyak pengembang yang sedang bekerja untuk
memindahkan berbagai aplikasi ke Linux (dapat berjalan di Linux). Masalah utama yang dihadapi
Linux dahulu adalah interface yang berupa teks (text based interface). Ini membuat orang awam
tidak tertarik menggunakan Linux karena harus dipelajari terlebih dahulu dengan seksama untuk
dapat dimengerti cara penggunaannya (tidak user-friendly). Tetapi keadaan ini sudah mulai
berubah dengan kehadiran KDE dan GNOME. Keduanya memiliki tampilan desktop yang
menarik sehingga mengubah persepsi dunia tentang Linux.
Dalam sistem operasi, pada umumnya terdapat empat jenis, dikelompokkan berdasarkan
jenis komputer yang mereka kontrol dan jenis aplikasi yang mereka dukung. Adapun ke 4
kategori tersebut adalah:
Real time sistem operasi (RTOS)
Sistem operasi real-time digunakan untuk mengendalikan mesin, instrumen ilmiah dan
sistem industri. Sebuah RTOS biasanya memiliki kemampuan user-interface sangat sedikit, dan
tidak ada utilitas pengguna akhir, karena sistem akan menjadi kotak tertutup saat dikirim untuk
digunakan. Bagian yang sangat penting dari RTOS adalah mengelola sumber daya dari komputer
sehingga suatu operasi tertentu mengeksekusi jumlah waktu yang sama persis, setiap saat hal
tersebut bisa terjadi. Dalam mesin yang kompleks, memiliki bagian bergerak lebih cepat hanya
karena sumber daya sistem yang tersedia mungkin hanya sebagai masalah seperti halnya mesin
tersebut tidak bergerak sama sekali, karena sistem sedang sibuk.
Single user, tugas tunggal
Sesuai namanya, sistem operasi ini dirancang untuk mengelola komputer sehingga satu
pengguna dapat secara efektif melakukan satu hal pada suatu waktu. Palm OS untuk komputer
genggam Palm adalah salah satu contoh yang baik untuk pengguna tunggal modern, satu-tugas
sistem operasi.
Single user, multi tasking
Ini adalah jenis sistem operasi kebanyakan yang orang gunakan pada desktop dan laptop
komputer sekarang ini. Microsoft Windows dan Apple MacOS platform keduanya adalah contoh
dari sistem operasi yang akan membiarkan satu pengguna memiliki beberapa program dalam
operasi pada saat yang sama. Sebagai contoh, sangat mungkin untuk pengguna Windows yang
harus menulis catatan dalam pengolah kata saat men-download file dari Internet saat mencetak
teks dari pesan e-mail.
Multi user
Sebuah sistem operasi multi-user yang berbeda memungkinkan pengguna untuk
mengambil keuntungan dari sumber daya komputer secara bersamaan. Sistem operasi harus
memastikan bahwa persyaratan dari berbagai pengguna seimbang, dan bahwa setiap program
yang mereka gunakan memiliki cukup sumber daya dan terpisah sehingga masalah dengan salah
satu pengguna tidak mempengaruhi seluruh komunitas pengguna. Unix, VMS dan sistem operasi
mainframe seperti MVS, adalah contoh dari sistem operasi multi-user.
Sangat penting untuk membedakan antara sistem operasi multi-user dan sistem single-user yang
mendukung operasi jaringan. Windows 2000 dan Novell Netware dapat setiap ratusan
mendukung atau ribuan pengguna jaringan, tetapi sistem operasi itu sendiri adalah tidak benar
multi-user sistem operasi. Administrator sistem adalah pengguna hanya untuk Windows 2000
atau Netware. Dukungan jaringan dan semua login user remote jaringan memungkinkan adalah,
dalam rencana keseluruhan dari sistem operasi, program yang dijalankan oleh pengguna
administratif.
JobControlLanguage(JCL)
OS JCL terdiri dari tiga data dasar adalah: pernyataan misi yang menetapkan awal kerja
dan informasi tentang pekerjaan semua, misalnya November 12, 2001 Job bahasa kontrol (atau
JCL) menentukan bagaimana program dijalankan pada komputer . JCL adalah fungsi dari
interface antara perangkat lunak IBM MVS OS kontrol pekerjaan bahasa (JCL), dan alat-alat
pemantauan dan pelaporan yang digunakan untuk pengkodean sistem operasi IBM format yang
bebas memungkinkan kolom 1-70. 6f9812c5d4 JCL (Job Control Language) adalah bahasa
deskripsi pekerjaan (unit kerja) untuk MVS, sistem operasi OS/390 VSE berjalan pada IBM
S/390 besar JCL bisa merujuk ke: Bisnis: Juniper Capital, sebuah hedge fund yang berbasis di
Bermuda . Komputer: Bahasa Kontrol, bahasa pemrograman yang digunakan dalam IBM . Ini
adalah pertanyaan yang sering diajukan (FAQ): T 1) Apa kumpulan data generasi (GDG)? A1)
pembentukan satu set data adalah satu set waktu atau.
JOB PENGENDALIAN bahasa Cara termudah untuk belajar adalah dengan
menggunakan beberapa JCL yang sudah dimulai, jadi kami mulai mengumpulkan JCL dapat
digunakan kembali Jika Anda ingin melakukan tugas . Pekerjaan kontrol bahasa (JCL) dan
pertanyaan wawancara dan jawaban atas pertanyaan wawancara dan jawaban memimpin kita
sekarang bahwa bahasa kontrol pekerjaan JCL (JCL) adalah skenario.
Definisi dan fungsi kontrol untuk bahasa Kontrol dan fungsi bahasa (JCL) adalah
bahasa pemrograman yang berjalan pada sistem operasi IBM besar ini terdiri dari kontrol .
Pekerjaan kontrol bahasa (JCL) adalah bahasa pemrograman komputer digunakan di IBM .
Sistem operasi, rekomendasi sistem, dan bagaimana menjalankan proses batch atau mulai sub a
Bab 6: Menggunakan Control Language (JCL), dan sistem pasokan, dan pencarian (SDSF)
Singkatnya, JCL, dan fungsi bahasa adalah alat untuk mengontrol komunikasi dengan 3090 IBM
MVS OS. JCL pernyataan yang memberikan informasi tentang JCL . JCL ini adalah bahasa
kontrol kerja, yang mengontrol aliran program dalam sistem operasi.
Ini adalah alat komunikasi antara sebuah program yang dapat JOB kontrol bahasa (JCL)
Tujuan dari sesi ini adalah untuk memberikan konsep dasar yang efektif dan JCL dirancang untuk
memberikan manfaat . DD nama dan bahasa kontrol pekerjaan (JCL) menjelaskan beberapa
pertanyaan dasar yang pengguna pemula dapat memilih clist SAS. Proses pengumpulan data
nama komputer . Bahasa digunakan untuk membuat laporan yang menyediakan untuk tugas-
tugas yang spesifik dan kebutuhan dari fungsi spesifik dari sistem operasi, deskripsi produk ini
menjelaskan fitur baru yang disediakan oleh zona penyangga, seperti meningkatkan situasi
keamanan, dan manajer dukungan sumber daya cerdas dan 64 dukungan bit yang benar . JCL
ini adalah satu set kontrol pengguna yang memberikan data yang diperlukan untuk bekerja
berkomunikasi dengan sistem operasi menggunakan perintah dengan mengetik.
7.1. Single Multiprogramming
A. Multiprogramming
Multiprogramming adalah suatu teknik penjadualan dimana tugas (task) yang sudah
berjalan tetap berjalan sampai ia melakukan operasi yang membutuhkan waktu untuk menunggu
respon dari luar, misalnya membaca data dari CD/ Disket. Atau komputer memaksa menukar
tugas yang berjalan dengan tugas lainnya. Tujuan dari multiprogramming adalah
memaksimalisasikan kerja CPU. suatu kasus untuk sistem uniprosesor, tidak ada lebih dari proses
yang bisa berjalan bersama-sama, dengan kata lain proses harus saling menunggu sampai proses
yang lainnya selesai. Penjadual CPU merupakan basis dari multiprogramming pada sistem
operasi. Dengan men switch CPU diantara proses maka sistem operasi dapat membuat komputer
lebih produktif.
Multiprogramming di kenal sebagai fitur dari sistem operasi pada akhir tahun 1950-an
dan banyak di gunakan pada mainframe computer pada tahun 1960 an. Multiprogramming tidak
bisa di samakan dengan multitasking sebab tidak semua multiprogramming bisa atau memiliki
kemampuan untuk benar-benar melakukan multitasking. Hal ini perlu di garis bawahi, meski
multitasking menggunakan beberapa metode pada penerapan multiprogramming.
Multiprogramming mungkin tidak bisa menjamin semua program dapat berjalan
bersamaan. Namun demikian multiprogramming cukup mengurangi waktu user . Cukup
memasukan sederetan program ke komputer dan user cukup menunggu hasil dari program
tersebut.
Pada multiprogramming task (tugas) akan tetap berjalan sampai operasi harus menunggu
(waiting) respon dari luar atau komputer harus menukar tugas yang berjalan dengan tugas yang
lainnya. Dengan demikian, maka tugas Central CPU bisa di maksimalisasikan.
B. Multiprocessing
Multiprocessing adalah kemampuan pemrosesan komputer yang di lakukann secara
serentak. Proses multiprocessing bisa di lakukan menggunakan 2 CPU dalam 1 sistem komputer.
Multiprocessing dan multiprogramming mungkin memiliki kesamaan. Multiprocessing
juga bisa dirtikan kepada kemampuan esksekusi beberapa proses secara bersamaan.
Multiprocessing lebih sering di implementasikan dalam hardware dengan menggunakan beberapa
CPU sekaligus, sementara multiprogramming sering di gunakan dalam software.
Ada beberapa kelas dalam multiprocessing:
1. Berdasarkan Simetrinya:
Asymmetric Multiprocessing (ASMP)
Symmetric Multiprocessing (ASMP)
Non-uniform Memory Access (NUMA) Multiprocessing
Clustering
2. Berdasarkan Jumlah Instruksi Datanya
SISD (Single Instruction on Single Data Stream)
SIMD (Single Instruction on Multiple Data Stream)
MISD (Multiple Instruction on Single Data Stream)
MIMD (Multiple Instruction on Multiple Data Stream)
3. Berdasarkan Kedekatan Antar Processor
Loosely Coupled
Thightly Coupled
C. Multitasking
Multitasking adalah istilah yang mengacu kepada sebuah metode dimana banyak
pekerjaan atau di kenal juga sebagai proses diolah dengan menggunakan sumberdaya CPU yang
sama. Umpamakan sebuah komputer berprosessor tunggal, maka komputer itu hanya bisa
menyelesaikan satu instruksi dalam satu waktu. Multitasking dapat menjadwalkan mana pekerjaan
yang dapat berjalan, dan kapan pekerjaan lain bisa berstatus waiting untuk di kerjakan.
Seperti yang sudah di katakan, bahwa dalam multitasking hanya satu CPU yang terlibat,
tapi CPU tersebeut secara mengganti satu program ke program yang lain secara cepat sehingga
terlihat mengeksekusikan program dalam satu waktu.
Ada 2 tipe dasar dalam proses multitasking. Yaitu preemptive dan cooperative.
1. Preemptive
Dalam preemptive multitasking, sebuah Sistem Operasi memaket kan setiap program pada
CPU. Contoh OS yang menggunakan Preemptive Multitasking adalah OS/2, Windows 95,
Windows NT, the Amiga, dan UNIX
1. Cooperative
Setiap program dapat mengontrol CPU selama dibutuhkan. Jika sebuah program tidak
menggunakan CPU, maka program lain bisa menggunakan nya secara sementara. Windows 3.x
dan Multifinder pada Macintosh menggunaka cooperative multitasking.
D. Time sharing
Time sharing adalah sebuah kemampuan yang memungkinkan komputer besar membagi
tugas secara simultan dengan memberikan potongan-potongan waktu pada masing-masing tugas
dan beralih dari satu tugas ke tugas lainnya secara cepat.
Time sharing di kembangkan dari sebuah kejadian ketika single user berhadapan dengan
kondisi yang tidak efisien, maka sebagian group user yang lebih besar akan terkena dampak dari
ketidak efisienan tersebut. Hal ini di karenakan pola interaksi, ketika sebuah user mendapatkan
informasi diserta jeda yang panjang, maka user lain yang bekerja dalam waktu yang sama dapat
mengerjakan pekerjaan dalam jeda tersebut pekerjaan yang lain.
Dengan ukuran group yang optimal, maka proses yang berjalan akan lebih efisien.
Dengan begitu sebagian kecil waktu yang di habis kan untuk menunggu (contohnya, disk atau
input dari jaringan) bisa di berikan untuk pengguna lain.
8.1. Priority Scheduling
Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang
memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masing-masing. Prioritas suatu
proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain:
1. Time limit.
2. Memory requirement.
3. Akses file.
4. Perbandingan antara burst M/K dengan CPU burst.
5. Tingkat kepentingan proses.
Priority scheduling juga dapat dijalankan secara preemptive maupun non-preemptive.
Pada preemptive, jika ada suatu proses yang baru datang memiliki prioritas yang lebih tinggi
daripada proses yang sedang dijalankan, maka proses yang sedang berjalan tersebut dihentikan,
lalu CPU dialihkan untuk proses yang baru datang tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive,
proses yang baru datang tidak dapat menganggu proses yang sedang berjalan, tetapi hanya
diletakkan di depan queue.
Kelemahan pada priority scheduling adalah dapat terjadinya indefinite
blocking( starvation). Suatu proses dengan prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk
tidak dieksekusi jika terdapat proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya.
Solusi dari permasalahan ini adalah aging, yaitu meningkatkan prioritas dari setiap proses yang
menunggu dalam queue secara bertahap.
Contoh: Setiap 10 menit, prioritas dari masing-masing proses yang menunggu
dalam queuedinaikkan satu tingkat. Maka, suatu proses yang memiliki prioritas 127, setidaknya
dalam 21 jam 20 menit, proses tersebut akan memiliki prioritas 0, yaitu prioritas yang tertinggi
(semakin kecil angka menunjukkan bahwa prioritasnya semakin tinggi).
A. Mengoptimalkan Manfaat Scheduling System
12 tahun lalu, Richard Coleman dalam bukunya yang berjudul The Twenty-Four Hours
Business: Maximizing Productivity Through Round-The Clock Operations menelurkan
pemikiran mengenai hal-hal yang fundamental dalam taktik scheduling yang dijalankan
perusahaan.
Coleman mengidentifikasi ada tiga tiga faktor yang dibutuhkan scheduling system agar
berjalan dengan efektif, yaitu business needs, health and safety dan employee preferences.
Perkembangan scheduling software dewasa ini pun semakin canggih. Namun banyak orang yang
percaya bahwa efektifitas penggunaan scheduling software tak bisa terlepas dari faktor human
element.
Bila anda tidak mengindahkan human element pada sistem ini, anda akan kehilangan
efektifitasnya, ujar Georgian Hernandez, Workforce Management Administrator USANA
Health Sciences, sebuah perusahaan sebauh perusahaan yang memproduksi produk-produk
kesehatan yang bermarkas di Salt Lake City seperti dikutip SHRM.
Yang dimaksud Hernandez dengan human element adalah faktor-faktor yang berkaitan
dengan kepuasan karyawan. SHRM menyebut bahwa employee scheduling sistem akan berjalan
dengan mulus apabila mengkombinasikan hal-hal yang berkaitan dengan human element seperti
skill, salary, individual preferences, regulatory demands, human resources guidelines dan data
lainnya. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan keseimbangan antara organizational effency
dan employee satisfaction.
Pendapat senada juga diuraikan Diski Naim, Principle Product Solutions Consultants-HCM
Applications Oracle Corporation, Australia & New Zealand. Ia melihat bahwa setiap perusahaan
disamping harus mempersiapkan standar operasional yang baik terkait dengan perencanaan dan
aktual data serta time management sistem yang baik, perusahaan tersebut juga harus
mempersiapkan sebuah sistem HR yang baik.
Kemudian, Georgian Hernandez juga percaya bahwa HR manager seharusnya terlibat dalam
menyeleksi, mendisain dan menggunakan scheduling system ini. Keterlibatan HR dan ahli-ahli
dalam hal scheduling dan workforce management menurutnya lagi dapat membantu memastikan
bahwa pekerja dengan skill yang tepat dapat bekerja dalam waktu yang tepat pula sesuai dengan
regulasi dan business rules.
Kami butuh keterlibatan HR lebih dalam dan kami perlu memahami kompleksitas dan
fleksibilitas dari system ini, urainya.
Agar scheduling system dapat berjalan dengan efektif, Diski melihat ada lima hal yang harus
dilakukan perusahaan:
1. Perusahaan harus dapat menentukan business driver yang tepat. Business Driver
adalah bagian dari suatu business process yang memicu kebutuhan resources dalam
suatu saat, dengan berdampak dari pendapatan ataupun biaya yang ada.
2. Memiliki data pegawai yang lengkap, termasuk skill ataupun kemampuannya.
3. Memiliki time plan yang baik di dalam organisasi.
4. Konsisten dalam pelaksanaan planning yang sudah disepakati
5. Time recording yang akurat, demi menentukan implikasi biaya jika pelaksanaan
pekerjaan diluar dari rencananya.
Optimalisasi Resources
Bagi Diski Naim, scheduling system pada dasarnya merupakan suatu sistem yang
dipergunakan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dalam hal memanfaatkan waktu yang
tersedia guna melaksanakan kegiatan operasional secara efisisen dan efektif.
Oleh karena itu perusahaan yang memiliki banyak karyawan memerlukan scheduling
software dalam operasionalnya. Perusahaan-perusahaan yang memerlukan optimalisasi
resources dikarenakan jumlah pekerja yang cukup banyak dan juga perpindahan pekerja dari satu
bagian ke bagian yang lain dalam suatu saat, katanya beralasan.
Di Amerika Serikat, industri retail, airlines dan health care menjadi industri-industri yang
mampu menjadi pemimpin dalam mengadopsi scheduling software diikuti industri warehouse,
manufacturing plants dan utilities.
Ada beragam alasan yang dikemukakan menyoal tujuan perusahaan menggunakan
scheduling system. Secara umum, Diski Naim mencatat ada lima poin yang menjadi tujuan
perusahaan dalam menerapkan scheduling system. Biasanya perusahaan menerapkan scheduling
system untuk mengidentifikasi resource manpower yang ada di suatu proses operasional,
mendapatkan resource manpower yang tepat dalam waktu yang dibutuhkan, menentukan
planning perencanan kebutuhan resource manpower yang tersedia, mendapatkan forcasting
prakiraan utilisasi resource dalam waktu tertentu berdasarkan business driver yang telah
ditentukan dan mendapatkan guidance arahan pelaksanaan (work schedule) yang optimal,
ujarnya.
Jack Fulbright, Vice President of Human Resources Georgia Medical Center and Health
System di Gainesville, Amerika Serikat, mengatakan, Di level yang tinggi, scheduling system
membantu kami memastikan karyawan kami bekerja dengan baik. Sistem ini membantu kami
mencapai efisiensi dan kualitas dari poin-poin standar organisasi, dan sistem ini juga membantu
kami dalam men-deliver apa yang terbaik untuk karyawan.
Sementara itu, PT Accenture yang bergerak di bidang jasa konsultasi menggunakan
scheduling untuk mengatur trafficking orang-orang yang terlibat dalam project. Yang namanya
consultingfirm, jualannya kan orang-orangnya. Jadi kita mesti make sure bahwa lama orang
tersebut menganggur di kantor harus seminimum. Mereka seharusnya ada di project. Jadi
objectivenya untuk memastikan supply dan demand itu matching, ujar Yulia Yasmina, Senior
Manager Human Performance PT Accenture.
Kemudian Yulia juga menambahkan, Misalnya dalam jangka waktu tiga bulan ke depan
kita ada project. Nantinya, Project manager bertugas memasukkan demand-nya. Nah, si
scheduler ini nanti menganalisa apakah dalam waktu tiga bulan kita punya cukup orang atau
tidak. Cukup orang baik secara kuantitas (jumlah orangnya) atau secara capable, artinya benar-
benar sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.
9.1. Memory Management (DSI)
Memori manajemen adalah suatu proses koordinasi dan pengendalian penggunaan memori dalam
sebuah sistem komputer.
Manajemen memori dapat dibagi menjadi tiga bidang:
1.Manajemen memori hardware (MMUs, RAM, dll);
2. Manajemen memori sistem operasi (virtual memory, perlindungan);
3. Memori aplikasi manajemen (alokasi, deallocation, pengumpulan sampah).
Manajemen memori hardware terdiri dari perangkat elektronik dan terkait sirkuit yang
menyimpan keadaan komputer. Perangkat ini mencakup RAM, MMUs (unit manajemen
memori), cache, disk, dan prosesor register. Cache Memory adalah tempat penyimpanan
sementara ( volatile ) sejumlah kecil data untuk meningkatkan kecepatan pengambilan atau
penyimpanan data di memori oleh prosesor yang berkecepatan tinggi. Desain hardware memori
penting untuk kinerja sistem komputer modern. Pada kenyataannya, bandwidth memory
mungkin merupakan faktor pembatas utama pada kinerja sistem.
Dalam skema MMU
1. Menyediakan perangkat register yang dapat di set oleh setiap CPU: setiap proses
mempunyai data set register tsb (disimpan di PCB). Base register dan limit register.
2. Harga dalam register base/relokasi ditambahkan ke setiap address proses user pada
saat run di memori.
3. Program user hanya berurusan dengan address-address lojik saja
Manajemen memori sistem operasi yang berkaitan dengan manajemen memori menggunakan
hardware untuk mengelola sumber daya hirarki penyimpanan dan mengalokasikan mereka ke
berbagai kegiatan yang berjalan pada komputer. Bagian paling penting dari pada banyak sistem
ini adalah memori virtual, yang menciptakan ilusi bahwa setiap proses memiliki memori lebih
besar daripada yang sebenarnya tersedia. Manajemen memori OS juga khawatir dengan proteksi
memory dan keamanan, yang membantu untuk mempertahankan integritas dari sistem operasi
melawan kerusakan akibat kecelakaan atau serangan yang disengaja. Ini juga melindungi program-
program pengguna dari kesalahan dalam program lain. Sistem memori virtual memisahkan alamat
memori yang digunakan oleh suatu proses dari alamat fisik yang sebenarnya, yang
memungkinkan proses pemisahan dan efektif meningkatkan jumlah RAM yang tersedia
menggunakan disk swapping. Kualitas manajer memori virtual dapat memiliki dampak besar
pada kinerja sistem secara keseluruhan.
Melibatkan manajemen memori aplikasi mendapatkan memori dari sistem operasi, dan
pengelolaan yang digunakan oleh sebuah program aplikasi. Program aplikasi secara dinamis
mengubah persyaratan penyimpanan. Memori aplikasi manajer harus mengatasi hal ini
meminimalkan total CPU overhead, interaktif jeda waktu, dan jumlah memori yang digunakan.
Sementara sistem operasi dapat menciptakan ilusi memori hampir tak terhingga, itu adalah tugas
yang rumit untuk mengelola memori aplikasi sehingga aplikasi dapat berjalan paling efisien.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
Berdasarkan pembahasan diatas maka kami dapat simpulkan bahwa:
Keuntungan dengan menggunakan Network Storage ini adalah kemudahan dalam backup
data dan kemudahan dalam administrasi serta policy dari data yang disimpam. Lebih efisien dan
aman tentunya. Dan pastinya Storage Network ini juga harus dipastikan Mirror dan system DRC
nya berjalan dengan baik. Sedangkan kerugian menggunakan NAS data lebih rentan bocor karena
system security yang memungkinkan diakses hacker.
Teknik pengecekan kesalahan pada disk array juga pada umumnya akan menurunkan
kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan
denganchecksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan
sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan.
Memori manajemen adalah suatu proses koordinasi dan pengendalian penggunaan
memori dalam sebuah sistem komputer. Manajemen memori dapat dibagi menjadi tiga bidang:
1. Manajemen memori hardware (MMUs, RAM, dll);
2. Manajemen memori sistem operasi (virtual memory, perlindungan);
3. Memori aplikasi manajemen (alokasi, deallocation, pengumpulan sampah).
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.fasthostonline.com/2011/04/macam-macam-
raid/#ixzz1qEC3X2w3
2. http://74.55.14.218/id/data-recovery/do-you-know-that-raid-5-hard-disks-
can-crash.html
3. http://74.55.14.218/id/software/how-to-handle-raid-level-array-failure.html
4. http://blog.ugm.ac.id/2010/09/04/multiprogramming-multitas/
5. http://ysechagoes.com/tag/memory-management-unit-mmu
Top Related