Download - OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

Transcript
Page 1: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

DI KABUPATEN SUKOHARJO

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian prasyarat

Mencapai derajat Ahli Madya (A.Md)

Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

YUDHA BALADHIKA NIM. F3409070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2

ABSTRACT

OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Yudha Baladhika

F3409070

The purposes of the research is motivated by the potential for hotel and restaurant tax that is in Sukoharjo Regency enough can contribute to the regional tax revenue in Sukoharjo Regency. But because they have not managed optimally from both calculations potential, for collection of tax collection of Hotel and Restaurant itself then the income and revenue earned less in accordance with the existing potential. The research is conducted by literary study and field study. Literary study is used by the writer for collecting the data and information which are obtained from literature such as tax law, government rule, and tax books relevant with the discussed material. Field study is done with two methods. The first is observation method done by doing observation and collecting data directly from the field. The second is direct interview method about the material discussed with related person of DPPKAD Sukoharjo Regency. The results of Hotel and Restaurant Tax receipts are still far from the existing competencies, where the contribution of the hotel and restaurant tax is still very low. This is caused because it is still a lack of awareness of taxpayers to pay taxes. And when viewed from the collection procedures and infrastructure are still lacking. Keywords : Potential, Hotel Tax, Restaurant Tax

Page 3: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 3

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul “OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN

PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SUKOHARJO”, telah disetujui oleh Dosen

Pembimbing untuk diajukan guna mencapai derajat Ahli Madya (A.Md) Program

Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Surakarta, Januari 2013

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing, Agus Widodo, S.E,, M.Si., Ak NIP. 19730825 200012 1 001

Page 4: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 4

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Perpajakan

Surakarta, 13 Februari 2013

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Lulus Kurniasih, SE., MS., Ak. (....………...………..)

NIP. 19800531 200501 2 015

Dosen Penguji

2. Agus Widodo, S.E., M.Si., Ak (....………...………..)

(....…………………..) NIP. 19730825 200012 1 001

Dosen Pembimbing

Page 5: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

No sacrifice there is no victory (No Name),

Kesuksesan adalah titik terkecil diantara gunung-gunung kegagalan (Bob Sadino),

Live never gets easier, you just get stronger (Mario Teguh),

Sukses tidak diukur dari posisi yang berhasil dicapai seseorang dalam hidupnya, tapi

dari hambatan-hambatan yang diatasinya (Booker T. Washington),

Hidup itu adalah pilihan (No Name).

Penulis persembahkan kepada :

Ø Ayah dan Ibu tercinta

Ø Kakakku

Ø Keluarga besarku

Ø Sahabat-sahabatku, dan

Ø Almamaterku.

Page 6: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat yang telah

diberikan kepada penulis, sehingga segala petunjuk dan kemudahan telah didapatkan

dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “OPTIMALISASI PENERIMAAN

PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SUKOHARJO”.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli

Madya Diploma III Studi Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini tidak akan terlaksana

dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Tuhan YME yang senantiasa memberikan kesehatan, hikmah, dan kepandaian

kepada penulis,

2. Untuk kedua orang tua serta kakakku tercinta yang telah memberikan

dukungan moral dan semangat, serta doa yang selalu menyertai dari awal

pelaksanaan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini,

3. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta,

4. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Diploma

III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

5. Bapak Anas Wibawa, S.E., M.Si., Ak, selaku Ketua Intership and Career

Development Center,

Page 7: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

6. Bapak Suyanto, S.E., M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing Akademik,

7. Bapak Agus Widodo, S.E., M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan dan saran selama penulis menyelesaikan Tugas

Akhir,

8. Ibu Giyarni, S.H., MH., selaku Pembimbing Institusi Mitra, yang telah

memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan Tugas Akhir,

9. Seluruh pegawai DPPKAD Sukoharjo yang telah memberikan banyak

kemudahan serta bimbingannya selama penulis menyelesaikan Tugas Akhir,

10. Seluruh teman-teman D3 Perpajakan angkatan 2009 yang banyak memberikan

dukungan,

11. Sahabat-sahabatku kost “Bathara” terimakasih telah memberikan dukungan.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

banyak membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan. Penulis

berharap Tugas Akhir ini berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Wonogiri, Januari 2013

Penulis

Page 8: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. GAMBARAN UMUM INSTANSI/LEMBAGA ................... 1

1. Sejarah Singkat Berdirinya DPPKAD Sukoharjo ........... 1

2. Tugas Pokok dan Fungsi DPPKAD Sukoharjo .............. 1

3. Visi dan Misi DPPKAD Sukoharjo ................................ 3

4. Struktur Organisasi DPPKAD Sukoharjo ....................... 4

5. Deskripsi Jabatan DPPKAD Sukoharjo ......................... 5

B. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................... 13

C. RUMUSAN MASALAH ........................................................ 16

D. TUJUAN PENELITIAN ........................................................ 17

E. MANFAAT PENELITIAN .................................................... 17

Page 9: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 9

F. METODE PENELITIAN ....................................................... 18

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................... 20

A. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 20

1. Pengertian Optimalisasi ..................................................... 20

2. Pengertian Potensi .............................................................. 22

3. Pajak Secara Umum ........................................................... 23

4. Pajak Daerah ...................................................................... 27

5. Pajak Hotel ......................................................................... 30

6. Pajak Restoran.................................................................... 32

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................ 33

1. Potensi Pajak Hotel dan Pajak Restoran di Kabupaten

Sukoharjo .......................................................................... 34

2. Pemungutan ........................................................................ 44

3. Sistem dan Prosedur ........................................................... 44

4. Jumlah Petugas ................................................................... 45

5. Sarana dan Prasarana ......................................................... 46

BAB III TEMUAN ................................................................................ 48

A. KELEBIHAN ......................................................................... 48

B. KELEMAHAN ....................................................................... 49

Page 10: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

BAB IV PENUTUP ............................................................................... 50

A. KESIMPULAN .................................................................. 50

B. REKOMENDASI ............................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 11

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Daftar Nama Hotel dan Penginapan di Kabupaten Sukoharjo .... 34

Tabel II.2 Daftar Nama Restoran dan Warung Makan di Kabupaten

Sukohajo...................................................................................... 35

Tabel II.3 Tabel Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada

Tahun 2009 – 2011 ..................................................................... 40

Tabel II.4 Tabel Target dan Realisasi Pajak Hotel dan Pajak Restoran ...... 42

Page 12: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 12

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo .............. 4

Page 13: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Yudha Baladhika

F3409070

Tujuan dari penelitian dilatarbelakangi oleh potensi pajak hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Sukoharjo cukup dapat memberi kontribusi terhdap penerimaan pajak daerah di Kabupaten Sukoharjo. Namun karena belum dikelola secara optimal baik dari perhitungan potensi yang dimiliki, pelaksanaan pemungutan terhadap pemungutan pajak hotel dan restoran itu sendiri maka pendapatan dan penerimaan yang diperoleh kurang sesuai dengan potensi yang ada

Penelitian ini dilaksanakan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan digunakan penulis untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui literature seperti undang-undang perpajakan, peraturan pemerintah dan buku-buku perpajakan yang mempunyai relevansi dengan materi yang dibahas. Studi lapangan dilakukan dengan dua metode, yang pertama adalah metode observasi yang dilakukan penulis dengan cara mengadakan pengamatan dan pengumpulan data secara langsung di lapangan, yang kedua adalah metode wawancara yang dilakukan penulis dengan mengadakan wawancara secara langsung mengenai materi yang akan diteliti dengan pihak DPPKAD Kabupaten Sukoharjo.

Adapun hasil penelitian yaitu penerimaan Pajak Hotel dan Restoran masih jauh dari petensi yang ada, dimana kontribusi pajak hotel dan restoran masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Serta jika dilihat dari prosedur pemungutan dan prasarana yang masih sangat kurang.

Kata kunci : Potensi, Pajak Hotel, Pajak Restoran

Page 14: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Yudha Baladhika

F3409070

The purposes of the research is motivated by the potential for hotel and restaurant tax that is in Sukoharjo Regency enough can contribute to the regional tax revenue in Sukoharjo Regency. But because they have not managed optimally from both calculations potential, for collection of tax collection of Hotel and Restaurant itself then the income and revenue earned less in accordance with the existing potential.

The research is conducted by literary study and field study. Literary study is used by the writer for collecting the data and information which are obtained from literature such as tax law, government rule, and tax books relevant with the discussed material. Field study is done with two methods. The first is observation method done by doing observation and collecting data directly from the field. The second is direct interview method about the material discussed with related person of DPPKAD Sukoharjo Regency. The results of Hotel and Restaurant Tax receipts are still far from the existing competencies, where the contribution of the hotel and restaurant tax is still very low. This is caused because it is still a lack of awareness of taxpayers to pay taxes. And when viewed from the collection procedures and infrastructure are still lacking. Keywords : Potential, Hotel Tax, Restaurant Tax

Page 15: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM INSTANSI/LEMBAGA

1. Sejarah Singkat Berdirinya DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, ditegaskan bahwa perangkat daerah terdiri

dari unsur staf yang mempunyai tugas membantu penyusunan kebijakan

dan koordinasi yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana

yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas Bupati dalam

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik

diwadahi dalam lembaga teknis daerah dalam bentuk badan/kantor/rumah

sakit, dan unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam dinas

daerah. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

maka sejak tahun 2009 terbentuklah Organisasi Dinas Daerah yaitu Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau (DPPKAD).

2. Tugas Pokok dan Fungsi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sukoharjo Nomor 3

Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten

Page 16: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sukoharjo, Pasal 11 menyebutkan bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan

urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan aset-aset daerah.

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Sukoharjo Nomor 44 Tahun

2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan

Struktural pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Sukoharjo, Pasal 3 menyebutkan bahwa Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan

dan aset daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah,

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah,

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah,

d. Pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan kegiatan di bidang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah,

Page 17: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

e. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah,

f. Pengelolaan urusan ketatausahaan.

3. Visi dan Misi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Sukoharjo mempunyai visi yaitu “Terwujudnya Peningkatan

Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Sumber Daya, Pengelolaan

Keuangan Daerah dan Peningkatan Pendapatan Daerah dengan Semangat

Desentralisasi, Demokratisasi, Transparansi dan Akuntabilitas dalam

Rangka Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan kepada Masyarakat”.

Selain itu, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Sukoharjo mempunyai misi sebagai berikut:

a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Pengelolaan Keuangan Daerah,

b. Meningkatkan Fungsi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

Daerah,

c. Meningkatkan Fungsi Pemungutan Pendapatan Daerah dan Efisiensi

Belanja Daerah,

d. Meningkatkan Fungsi Pengendalian Kas Daerah, Perbendaharaan

Umum Daerah dan Verifikasi serta Perhitungan Anggaran,

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Page 18: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Gambar I.1

Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAG PROGRA

M

SUBBAG UMUM DAN

KEPEGA

SEKRETARIAT

SUBBAG KEUANGA

N

BIDANG AKUNTANSI

DAN PELAPORA

N

SEKSI VERIFIKASI

SEKSI AKUNTANSI

SEKSI FASILITASI

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BIDANG KAS

SEKSI PENGELUA

RAN

SEKSI PENERIMAA

N

SEKSI PENGENDALI

-AN DAN PELAPORAN

BIDANG ASET

DAERAH

SEKSI PERUBAHAN

STATUS HUKUM

SEKSI PENDAYAGU-NAAN ASET

DAERAH

SEKSI PENATAUSA-HAAN ASET

DAERAH

SEKSI PENYUSUNA

N ANGGARAN

SEKSI PERENCA-

NAAN ANGGARAN

BIDANG PENDAPATA

N

BIDANG

ANGGARAN

BIDANG PERBENDA-HARAAN

SEKSI PELAKSA-

NAAN ANGGARAN

SEKSI PENETAPAN

SEKSI PENDAFTARA

N DAN PENDATAAN

SEKSI PENERIMAAN, PENAGIHAN

DAN PELAPORAN

SEKSI PERBENDA- HARAAN II

SEKSI PERBENDA- HARAAN I

SEKSI PERBENDA- HARAAN III

KEPALA

UPTD

Page 19: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

5. Deskripsi Jabatan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Penjabaran tugas pokok diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 44

Tahun 2008 sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Kepala DPPKAD Kabupaten Sukoharjo mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset daerah.

b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam

merumuskan kebijakan, mengoordinasikan membina dan

mengendalikan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, keuangan,

kepegawaian dan umum.

Sekretariat, terdiri dari:

1) Sub Bagian Program

Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan perencanaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan.

2) Sub Bagian keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Page 20: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan administrasi

keuangan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan

administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah

tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan,

serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

c. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,

membina dan mengendalikan kegiatan di bidang anggaran.

Bidang Anggaran, terdiri dari:

1) Seksi Perencanaan Anggaran

Seksi Perencanaan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang perencanaan anggaran.

Page 21: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2) Seksi Penyusunan Anggaran

Seksi Penyusunan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang penyusunan anggaran.

3) Seksi Pelaksanaan Anggaran

Seksi Pelaksanaan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang pelaksanaan anggaran.

d. Bidang Pendapatan

Bidang Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,

membina dan mengendalikan kegiatan di bidang pendapatan.

Bidang Pendapatan, terdiri dari:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Seksi Pendaftaran dan Pendataan dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Pendapatan dalam menyiapkan bahan perumusan

Page 22: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang pendaftaran dan pendataan.

2) Seksi Penetapan

Seksi Penetapan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Bidang Pendapatan dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang penetapan.

3) Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan

Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan dipimpin seorang

Kepala Seksi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Kepala Bidang Pendapatan dalam menyiapkan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang penerimaan, penagihan dan pelaporan.

e. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,

membina dan mengendalikan kegiatan di bidang perbendaharaan.

Bidang Perbendaharaan, terdiri dari:

1) Seksi Perbendaharaan I

Seksi Perbendaharaan I dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Page 23: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang perbendaharaan I.

2) Seksi Perbendaharaan II

Seksi Perbendaharaan II dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang perbendaharaan II.

3) Seksi Perbendaharaan III

Seksi Perbendaharaan III dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan

perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan

pemberian bimbingan di bidang perbendaharaan III.

f. Bidang Akuntansi

Bidang Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,

membina dan mengendalikan kegiatan di bidang akuntansi.

Bidang Akuntansi, terdiri dari:

Page 24: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1) Seksi Verifikasi

Seksi Verifikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Bidang Akuntansi dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang akuntansi.

2) Seksi Akuntansi

Seksi Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Bidang Akuntansi dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang akuntansi.

3) Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan

Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan dipimpin oleh

Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi dalam menyiapkan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

dan pemberian bimbingan di bidang fasilitasi penyusunan laporan

keuangan.

g. Bidang Kas

Bidang Kas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Page 25: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,

membina dan mengendalikan kegiatan di bidang kas.

Bidang Kas, terdiri dari:

1) Seksi Penerimaan

Seksi Penerimaan dipimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan,

pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan.

2) Seksi Pengeluaran

Seksi Pengeluaran dipimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan,

pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pengeluaran.

3) Seksi Pengendalian dan Pelaporan

Seksi Pengendalian dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Seksi

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Kas dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian

bimbingan di bidang pengendalian dan pelaporan.

h. Bidang Aset dan Investasi Daerah

Bidang Aset dan Investasi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,

Page 26: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

membina dan mengendalikan kegiatan di bidang aset dan investasi

daerah.

Bidang Aset dan Investasi Daerah, terdiri dari:

1) Seksi Penatausahaan Aset Daerah

Seksi Penatausahaan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

dan pemberian bimbingan di bidang penatausahaan aset daerah.

2) Seksi Pendayagunaan Aset Daerah

Seksi Pendayagunaan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

dan pemberian bimbingan di bidang pendayagunaan aset daerah.

3) Seksi Investasi Daerah

Seksi Investasi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan bahan

perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan

pemberian bimbingan di bidang investasi daerah.

Page 27: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan dalam menunjang tugas pokok Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumber

daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan kinerja daerah

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mencapai masyarakat

madani yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Penyelenggaraan

pemerintah sebagai subsistem pemerintah daerah dimaksudkan untuk

meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan

pelayanan masyarakat. Sebagai daerah otonom, daerah mempunyai

kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat

berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat, dan

pertanggung jawaban kepada masyarakat.

Mengingat luasnya kewenangan daerah dalam pemerintahan, maka pada

masa yang akan datang, daerah dituntut untuk memiliki kemampuan yang

lebih besar dari kemampuan yang dimiliki saat ini. Kemampuan tersebut

mencakup kemampuan berbagai bidang pemerintahan. Oleh karena itu , yang

seharusnya dilakukan Pemerintah Daerah adalah mengembangkan

Page 28: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kelembagaan agar mampu melaksanakan perannya yang semakin besar secara

efektif dan efisien.

Sesuai dengan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik

Indonesia Nomor IV/MPR1999 tentang Garis Besar Haluan Negara, bahwa

kebijakan umum pembagian daerah diarahkan pada upaya untuk bertanggung

jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kebijakan umum lainnya

diarahkan pada upaya mempercepat pembangunan daerah yang efektif dan

kuat dengan memperhatikan penataan ruang, baik fisik maupun sosial

sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan

pelaksanaan otonomi daerah.

Otonomi daerah telah melalui perjalanan yang panjang sejak

dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada

tanggal 17 Agustus 1945, ketentuan yang memuat otonomi daerah telah

termuat dalam UUD 1945 pasal 18. Seiring dengan perkembangan jaman

Undang-undang tersebut disempurnakan dengan UU Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintah daerah. Undang-undang tentang pajak daerah juga

mengalami perubahan sesuai dengan perkembangannya hingga sekarang

Undang-undang yang digunakan adalah Undang-undang Nomor 28 Tahun

2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Pajak Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah, yang

diharapkan dapat membantu pembiayaan untuk melaksanakan otonominya,

yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri disamping

penerimaan yang berasal dari pemerintah berupa subsidi/bantuan. Sumber

Page 29: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pajak daerah tersebut diharapkan menjadi sumber pembiayaan

penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan derah untuk peningkatan

pemerataan kesejahteraan rakyat.

Kabupaten Sukoharjo sebagai daerah otonomi dalam melaksanakan

pembangunan menganut azas desentraliasasi yang diwujudkan dalam bentuk

prakarsa yang baik. Di Kabupaten Sukoharjo dalam rangka pemanfaatan

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah masih mengalami kendala khususnya

dalam menggali Pendapatan Asli Daerah melalui Pajak Hotel dan Pajak

Restoran.

Salah satu pajak yang memiliki potensi yang cukup tinggi untuk

ditingkatkan penerimaannya adalah Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Namun

kenyataannya pajak tersebut selama ini kontribusi masih sangat minim. Ini

dapat dilihat dari tiga tahun terakhir persentase kontribusi Pajak Hotel dan

Pajak Restoran masih kurang dari 10%.

Realisasi penerimaan pajak tersebut terhadap besarnya pajak daerah untuk

tahun anggaran 2009 yaitu sebesar Rp. 18.003.312.543,- pajak hotel sebesar

Rp. 72.620.000,- hanya memberi kontribusi 0,4% sedangkan pajak restoran

Rp. 300.090.068,- memberi kontribusi 1,67%. Untuk tahun anggaran 2010

sebesar Rp. 22.688.463.761,- pajak hotel menghasilkan Rp. 134.868.880,-

memberi kontribusi 0,59% sedangkan pajak restoran Rp. 411.859.800,-

mampu memberi kontribusi 1,81%. Realisasi tahun anggaran 2011 untuk

pajak daerah sebesar Rp. 42.558.542.560,- , pajak hotel menghasilkan Rp.

267.174.651,- memberikan kontribusi 0,63% sedangkan pajak restoran

Page 30: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sebesar Rp. 482.089.976,- mampu memberikan kontribusi 1,13%. Padahal

jika dilihat dari hotel yang sebanyak 14 dan juga restoran maupun warung

makan sebanyak 81 buah yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo pada

dasarnya akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan

pajak daerah. Namun karena belum dikelola secara optimal maka pendapatan

dan penerimaan yang diperoleh kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki

keduanya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten

Sukoharjo perlu memikirkan secara serius masalah-masalah yang erat

hubungannya dengan Pajak Hotel dan Pajak Restoran, dan berusaha

melakukan upaya demi mengoptimalkan peningkatan penerimaan pajak

sehingga Pajak Hotel dan Pajak Restoran dapat memberi kontribusi yang

besar dalam meningkatkan Pajak Daerah secara khusus dan Pendapatan Asli

Daerah secara umum.

Dari uraian masalah diatas maka penulis tertarik untuk membuat Tugas

Akhir dengan judul “Optimalisasi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak

Restoran Di Kabupaten Sukoharjo”.

C. RUMUSAN MASALAH

Pajak Hotel dan Restoran merupakan salah satu potensi penerimaan

Pendapatan Asli Daerah di DPPKAD kabupaten Sukoharjo. Penulis dalam

penyusunan TA ini mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Seberapa besar kontribusi Pajak Hotel dan Restoran terhadap PAD

Kabupaten Sukoharjo?

Page 31: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Sejauhmana pemanfaatan potensi yang ada untuk meningkatkan Pajak

Hotel dan Restoran di Kabupaten Sukoharjo?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang ingin dicapai :

1. Mengetahui besarnya kontribusi Pajak Hotel dan Restoran terhadap PAD

Kabupaten Sukoharjo.

2. Mengetahui sejauhmana pemanfaatan potensi yang ada untuk

meningkatkan Pajak Hotel dan Restoran di Kabupaten Sukoharjo.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan di bidang perpajakan serta

dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam

kenyataan yang terjadi di lapangan, khususnya mengenai pajak hotel dan

restoran.

2. Bagi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Sebagai sumbangan pikiran dan sebagai bahan masukan dalam

penentuan kebijaksanaan pemerintah, yang dalam hal ini DPPKAD

Kabupaten Sukoharjo terutama dalam usaha mengoptimalkan pemasukan

dari Pajak Hotel dan Pajak Restoran.

Page 32: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan dan menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya, serta sebagai

bahan acuan pembaca.

F. METODE PENELITIAN

Dalam penyusunan Tugas Akhir, penulis menggunakan beberapa metode:

1. Studi Kepustakaan

Dalam metode kepustakaan, penulis mengumpulkan data dan informasi

yang diperoleh melalui literatur seperti Undang-undang Perpajakan,

Peraturan Pemerintah, buku perpajakan serta sumber referensi lainnya

yang mempunyai kesesuaian dengan materi yang dibahas guna

memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai konsep dan landasan

teori sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir.

2. Studi Lapangan

Metode ini dilaksanakan penulis dengan dua cara yaitu:

a. Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka

mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil

perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari

adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi

yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial

dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat

(Mardalis, 2008: 63).

Page 33: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

dan pengumpulan data secara langsung ke lapangan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap

muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan (Narbuko dan Achmadi, 2003: 83).

Metode ini dilakukan penulis dengan cara mengadakan wawancara

secara langsung mengenai materi yang diteliti kepada pihak-pihak

yang bersangkutan.

Page 34: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Optimalisasi

W.J.S. Poewadarminta (1997:753) di Kamus Besar Bahasa Indonesia

mengemukakan bahwa : “Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai

dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai

dengan harapan secara efektif dan efisien”. Menurut Winardi (1996:363),

optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan

sedangkan jika dipandang dari sudut pandang usaha, optimalisasi adalah

usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan yang

diinginkan dan dikehendaki.

Dari uraian tersebut diketahui bahwa optimalisasi hanya dapat

diwujudkan apabila dalam perwujudannya secara efektif dan efisien.

Dalam penyelenggaraan organisasi, senantiasa tujuan diarahkan untuk

mencapai hasil secara efektif dan efisien agar optimal. Dengan kata lain

pencapaian tujuan diharapkan mampu berhasil gunadan berdaya guna.

Untuk itu dalam pembahasan ini, akan dikemukakan pengertian efektifitas

dan efisiensi terlebih dahulu.

Page 35: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a. Efektifitas

Efektifitas adalah perbandingan terbalik dari input dan output,

antara keuntungan dan biaya, antara hasil pelaksanaan dengan sumber-

sumber yang dipergunakan seperti halnya juga hasil maksimum yang

dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas, dengan kata lain

hubungan antara apa yang telah terselesaikan dengan apa yang harus

diselesaikan (The Liang Gie,1991:53). Pada pengertian tersebut, input

yang dimaksudkan adalah semua sumber yaitu sarana dan prasarana

yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan.

Efektifitas adalah pencapaian sasaran menurut perhitungan terbaik

mengenai suasana dagang dan kemungkinan daripada laba

(Koemaruddin, 1991:83). Sedangkan menurut Parieta Westera

(1991:109), efektifitas adalah keadaan atau berhasilnya suatu kerja

yang dilakukan oleh manusia dan memberikan guna yang diharapkan.

Efektifitas dalam hubungannya dengan optimalisasi peningkatan

penerimaan pajak daerah diharapkan agar sistem dan prosedur

pemungutan bias berjalan dan berlangsung dengan baik, itu harus

dilihat dari sistem yang digunakan serta prosedur pelaksanaan

pemungutan serta jadwal pemungutan dan pengawasan harus

ditetapkan secara teratur agar menghasilkan penerimaan pajak yang

tinggi.

Page 36: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Efisiensi

Efisiensi adalah perbandingan antara hasil riil yang dicapai

seseorang dengan standar hasil minimumnya (Ibnu Syamsi, 1994:3).

Fandy Tjiptono (1998:4) juga mengemukakan bahwa: “Efisiensi

merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan jasa,

proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Sedangkan menurut M.S.P Hasibuan (1996:165), efisiensi itu adalah

perbandingan antara input dan output atau perbandingan manfaat

dengan biaya

Efisiensi dalam hubungannya dengan optimalisasi peningkatan

pajak daerah sangat ditentukan oleh beberapa jumlah biaya yang

diperlukan dan dikeluarkan sebagai biaya pungut dan penggunaan

jumlah petugas pemungutan pajak juga ketersediaan sarana dan

prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pemungutan

pajak tersebut agar bisa mencapai hasil pajak yang tinggi sehingga

bisa berdayaguna.

2. Pengertian Potensi

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poewadarminta

(1997:92) mengemukakan bahwa : “Potensi diartikan sebagai

Kemampuan”. Sedangkan Alwi M. Dahlan (1989:42) merumuskan :

“Kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang

memuaskan baik berupa barang atau jasa yang merupakan kebutuhan

masyarakat”.

Page 37: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Jika dikaitkan dengan Pendapatan Asli Daerah maka potensi adalah

suatu kesanggupan pemerintah daerah dalam membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan kegiatan kemasyarakatan di

daerah dalam pencapaian tujuan negara. Kesanggupan yang dimaksudkan

yaitu kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh daerah atau dapat pula

diartikan sebagai kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh setiap

daerah. Serta dapat pula diartikan sebagai kemampuan atau kesanggupan

daerah untuk menghasilkan dana dalam keadaan seratus persen

berdasarkan sumber daya yang ada. Dimana potensi diharapkan dapat

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi daerah yang ditujukan untuk

peningkatan kemajuan pembangunan daerah.

3. Pajak Secara Umum

a. Pengertian Pajak

Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pajak, pengertian

pajak yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:

1) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-

Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa

timbal (kontraprestasi) secara langsung dapat ditujukan dan

digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Rochmat

Soemitro dalam Suandy, Erly, 2008:7).

2) Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang

terutang dan wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,

dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat

Page 38: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran

umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan

pemerintahan (Andriani dalam Waluyo, 2010:2).

3) Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang

kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya

secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata

digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum

(Feldmann dalam Resmi, Siti, 2009:2)

b. Fungsi Pajak

Fungsi pajak dibedakan menjadi dua (Resmi, Siti, 2009: 3):

1) Fungsi penerimaan (Budgetair) yaitu pajak berfungsi sebagai

sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran

pemerintah.

2) Fungsi mengatur (Regulerend)yaitu pajak berfungsi sebagai alat

untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan sosial dibidang

sosial dan ekonomi.

c. Asas Pemungutan Pajak

Berikut adalah asas pemungutan pajak (Adam Smith dalam

Suandy, Erly, 2008: 27):

1) Equality, yaitu pembebanan pajak hendaknya seimbang dengan

penghasilan yang dinikmatinya,

Page 39: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Certainty, yaitu pembayaran pajak oleh wajib pajak hendaknya

harus jelas mengenai subjek pajak, objek pajak, tarif pajak,dan

ketentuan mengenai pembayarannya,

3) Convenience of Payment, yaitu pajak hendaknya dipungut saat

terbaik bagi wajib pajak yaitu saat wajib pajak menerima

keuntungan atau penghasilan yang dikenakan pajak,

4) Economic of Collections, yaitu pemungutan pajak hendaknya

sehemat mungkin (manfaat lebih besar daripada biaya).

d. Sistem Pemungutan Pajak

Pada dasarnya terdapat tiga sistem pemungutan pajak yang

berlaku (Waluyo, 2010: 17):

1) Official Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberikan wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Ciri-cirinya sebagai berikut:

a) Besarnya pajak yang terutang ditentukan oleh fiskus,

b) Wajib pajak bersifat pasif,

c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak

oleh fiskus.

2) Self Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan

(menghitung, memperhitungkan, membayar, melaporkan) sendiri

besarnya pajak yang terutang.

Page 40: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3) With Holding System adalah suatu sistem pemungutan yang

memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan

wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak

yang terutang oleh wajib pajak.

e. Penggolongan Jenis-Jenis Pajak

Pajak dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok (Waluyo,

2010: 12):

1) Menurut Golongannya

a) Pajak Langsung, adalah pajak yang bebannya harus dipikul

sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada

orang lain serta dikenakan secara berulang-ulang pada waktu

tertentu, misalnya Pajak Penghasilan (PPh).

b) Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang bebannya dapat

dilimpahkan kepada orang lain dan hanya dikenakan pada hal-

hal tertentu atau peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya Pajak

Pertambahan Nilai (PPN).

2) Menurut Sifatnya

a) Pajak Subjektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan

pertama-tama memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak,

b) Pajak Objektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan

pertama-tama memperhatikan atau melihat objeknya baik

berupa keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang menyebabkan

timbulnya kewajiban membayar pajak.

Page 41: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3) Menurut Lembaga Pemungutannya

a) Pajak Pusat, adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah

pusat yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen

Keuangan.

b) Pajak Daerah, adalah jenis pajak yang dipungut oleh

pemerintah daerah yang dalam pelaksanaannya sehari-hari

dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda).

4. Pajak Daerah

a. Dasar Hukum Pajak Daerah

1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

2) Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah.

b. Pengertian Pajak Daerah

Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib

kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

c. Jenis dan Tarif Pajak Daerah

1) Pajak Hotel, tarif paling tinggi 10%,

2) Pajak Restoran, tarif paling tinggi 10%,

Page 42: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3) Pajak Hiburan, tarif paling tinggi 75%,

4) Pajak Reklame, tarif paling tinggi 25%,

5) Pajak Penerangan Jalan, tarif paling tinggi 3%,

6) Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan, tarif paling tinggi 25%,

7) Pajak Parkir, tarif paling tinggi 30%,

8) Pajak Air Tanah, tarif paling tinggi 20%,

9) Pajak Sarang Burung Walet, tarif paling tinggi 10%,

10) Pajak Bumi dan Bangunan, tarif paling tinggi 0,5%,

11) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, tarif paling tinggi

5%.

d. Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah

1) Pemungutan pajak tidak boleh diborongkan.

2) Setiap wajib pajak wajib membayar pajak yang terutang

berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dibayar sendiri

oleh wajib pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

3) Wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan

penetapan Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dibayar dengan

menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, Surat

Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan

(karcis dan nota perhitungan).

4) Wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar

dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, Surat

Page 43: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, danSurat Ketetapan Pajak

DaerahKurang Bayar Tambahan.

e. Tata Cara Pembayaran dan Penagihan

1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk menentukan tanggal jatuh tempo

pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama 30

hari setelah saat terutangnya pajak dan paling lama 6 bulan sejak

tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Pajak Terutang oleh

wajib pajak.

2) Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, Surat Ketetapan Pajak

Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, danSurat

Ketetapan Pajak DaerahKurang Bayar Tambahan, Surat Tagihan

Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan

Keberatan, dan Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak

yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan pajak

dan harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak

tanggal diterbitkan.

3) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk atas permohonan wajib pajak

setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan

persetujuan kepada wajib pajak untuk mengangsur atau menunda

pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2% sebulan.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran,

tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran pajak

diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 44: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

5) Pajak yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak

Terutang, Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak

Daerah Kurang Bayar, danSurat Ketetapan Pajak DaerahKurang

Bayar Tambahan, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan

Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan banding

yang tidak atau kurang dibayar oleh wajib pajak pada waktunya

dapat ditagih dengan Surat Paksa dan tindakan penyitaan.

5. Pajak Hotel

a. Dasar Hukum Pajak Hotel

1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah,

2) Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah.

3) Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2003

tentang Pajak Hotel.

b. Pengertian Pajak Hotel

Pajak Hotel adalah pajak yang dipungut atas pelayanan yang

disediakan oleh Hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang

sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan.

Page 45: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

c. Subjek Pajak Hotel

Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan

pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan

hotel.

d. Wajib Pajak Hotel

Wajib pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang

mengusahakan hotel.

e. Objek Pajak Hotel

1) Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel

dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai

kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan

kenyamanan termasuk fasilitas olahraga dan hiburan.

2) Jasa penunjang yang dimaksud adalah fasilitas telepon, faksimili,

teleks, internet, fotocopy, pelayanan cuci, seterika, transportasi

dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan dan dikelola hotel.

3) Dikecualikan dari objek pajak hotel:

a) Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh

Pemerintah dan Pemerintah Daerah,

b) Jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya.

c) Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan dan kegiatan

keagamaan.

d) Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti

jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis; dan

Page 46: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

e) Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang

diselenggarakan oleh hotel yang dapat dimanfaatkan oleh

umum.

f. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Hotel

Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau

yang seharusnya dibayar kepada hotel.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, tarif pajak

hotel paling tinggi adalah 10%.

6. Pajak Restoran

a. Dasar Hukum Pajak Restoran

1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah,

2) Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah.

3) Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 4 Tahun 2003

tentang Pajak Restoran.

b. Pengertian Pajak Restoran

Pajak Restoran adalah pajak yang dipungut atas pelayanan yang

disediakan oleh restoran.

c. Subjek Pajak Restoran

Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang

membeli makanan dan/atau minuman dari restoran.

Page 47: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

d. Wajib Pajak Restoran

Wajib pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang

mengusahakan restoran.

e. Objek Pajak Hotel

1) Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran.

2) Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan penjualan makanan

dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik

dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain.

3) Dikecualikan dari objek pajak restoran adalah pelayanan yang

disediakan oleh restoran yang nilai penjualan kurang dari Rp.

4.000.000,-(empat juta rupiah) setiap bulan.

f. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Restoran

Dasar pengenaan Pajak Restora adalah jumlah pembayaran atau

yang seharusnya dibayar kepada restoran.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, tarif pajak

restoran paling tinggi adalah 10%.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan tentang

optimalisasi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran di Kabupaten

Sukoharjo maka pembahasan berikut ini akan dijelaskan variable-variabel

penelitian yaitu potensi Pajak Hotel dan Pajak Restoran, sarana dan

prasarana, pengawasan, dan pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran.

Page 48: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Uraian tentang hasil penelitian secara berturut-turut adalah sebagai berikut

:

1. Potensi Pajak Hotel dan Pajak Restoran di Kabupaten Sukoharjo

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Potensi Pajak Hotel

dan Pajak Restoran di Kabupaten Sukoharjo diukur dengan menggunakan

indikator jumlah Hotel dan Restoran. Berikut ini disajikan data tentang

jumlah Hotel dan Restoran di Kabupaten Sukoharjo :

Tabel II.1

Daftar Nama Hotel dan Penginapan di Kabupaten Sukoharjo

Nomor Nama Hotel dan Penginapan 1 LORIN BACKYARD/HOTEL ANOMSOLO 2 HOTEL KEN DEDES SUKOHARJO 3 PENGINAPAN GUBUG JANATI 4 GRAND SOBA HOTEL 5 HOTEL AMANDA SRI KRESNO D. 6 HOTEL MULIA 7 HOTEL KEN DEDS GATAK 8 PONDOK REMBULAN 9 HOTEL PRAMESTHI

10 WISMA SRIKANDI 11 HOTEL SETYARINI 12 LODGING 13 HOTEL KEN DEDES/SRI MUKINI 14 PONDOK PELANGI

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Page 49: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel II.2

Daftar Nama Restoran dan Warung Makan di Kabupaten Sukoharjo

Nomor Nama Restoran dan Warung Makan

1 LORIN BACKYARD/HOTEL ANOMSOLO

2 PAK KUMIS LOROG

3 AYAM GORENG MBAH MUL

4 AYAM GORENG MBAH MUL 2

5 PAK KUMIS BANMATI

6 RM. STEAKQU

7 WARUNG MAKAN MBOK SINEM

8 RUMAH MAKAN SOPO NYONO

9 RM. SOTO AYAM "GAYAM"

10 BUBUR LEMU BU MARMAN

11 RM. KORPRI MEKAR JAYA

12 RM. LESEHAN BAMBOO STEAK

13 SATE KAMBING PAK GINO

14 ANUGERAH FAMILY RESTO

15 LEMBAH MANAH

16 AYAM GORENG MULYANI

17 SATE MOMO/KATIMO

18 RM. BAKSO DOMBLE BEGAJAH

19 RM. SARI STEAK

20 SATE KAMBING MOMO/ AGUS. S

21 RM. SOTO CARIKAN

22 RM. PAK GLINDING

23 RM. MBOK TIYEM

24 AYAM GORENG PAK NARTO

25 RUMAH MAKAN BAKSO MUTIARA

26 RM. PRASMANAN / BP. DARMIN

27 SARI BUNDO

28 SOP AYAM PAK MIN

29 RM. EMBUN PAGI

30 ROCKET CHICKEN

31 RM. SARWO ASRI

Page 50: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

32 WARUNG MAKAN ES MASUK

33 RUMAH MAKAN BERDIKARI

34 RM. AYAM GORENG PAK CIPTO

35 CAFÉ CARREFOUR SOLO BARU

36 TEXAS CHICKEN

37 TIMLO MADSTRO

38 WARUNG MAKAN GIYARTO

39 RUMAH MAKAN MIE SURABAYA

40 WISMA PLANET FOOD RAMA RESTO

41 WARUNG WEDANGAN KHAS SOLO

42 WARUNG MAKAN PANCINGAN BU ASIH

43 RM. JAMBU ALAS SOLOBARU

44 RM. BANANA RESTO

45 RM. PARADISO

46 RM. MIE GAJAH MAS

47 WARUNG MAKAN ES MASUK / SARWOKO

48 WISMA BOGA

49 CANDI RESTO

50 RM. BERGAS

51 BALE PADI

52 RUMAH MAKAN PAK YUSUF

53 WARUNG MAKAN PONDOK JATI RAHAYU

54 RM. BAKSO RUSUK

55 RM. EMBUN PAGI (MAKAM HAJI)

56 RUMAH MAKAN ROSO MIROSO

57 PT. DUNKINDO LESTARI

58 RM. BAKSO KADIPOLO KARTASURA

59 RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

60 AYAM GORENG KLECO

61 WATER PARK

62 CAFÉ ALFA CARREFOUR PEL. SOLO

63 JOGJA CHICKEN

64 RUMAH MAKAN MADUKORO

65 RM. AYAM GORENG PAK CIPTO

66 RUMAH MAKAN BU TUM

Page 51: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

67 RM. MBAK YANTI

68 SATE MAS DI

69 SOP AYAM PAK MIN

70 WR. SOTO PAK HARTO

71 RM. SOTO LEDOK

72 HOTEL PRAMESTHI

73 RUMAH MAKAN SARI ASLI

74 RUMAH MAKAN PAK NDUT

75 ZEST FRIED CHICKEN

76 RM. EMBUN PAGI (WIROGUNAN)

77 PEMANCINGAN BEREMPAT

78 CALIFORNIA FRIED CHICKEN (CFC)

79 RUMAH MAKAN EMBUN SARI

80 AYAM GORENG MBOK SARUN

81 NY. SRI SEMAR KONDANG Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan data yang diamati oleh penulis jika dilihat dari jumlah

Hotel/Penginapan yang sebanyak 14 buah dan restoran/warung makan

yang berjumlah 81 buah yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo pada

dasarnya cukup memberi kontribusi terhadap pendapatan dan penerimaan

pajak daerah. Selain itu, jika dilihat dari letaknya yang strategis, maka

seharusnya Pajak Hotel dan Restoran dapat merupakan suatu Pajak yang

memberi kontribusi yang besar bagi Kabupaten Sukoharjo. Namun

kenyataan yang ada berbeda dari yang seharusnya.

Namun karena belum dikelola secara optimal baik dari perhitungan

potensi yang dimiliki, pelaksanaan pemungutan, serta pengawasan

terhadap pemungutan Pajak Hotel dan Restoran itu sendiri maka

pendapatan dan penerimaan yang diperoleh kurang sesuai dengan potensi

yang ada.

Page 52: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Setelah melakukan wawancara dengan karyawan maupun Kepala

Bagian Pendapatan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo mengenai pengaruh

kurangnya penerimaan pajak yaitu :

“belum adanya kesadaran mayarakat dalam membayar pajak.

Padahal pajak sudah diatur dalam perundang-undangan. Namun

masyarakat akan dikenakan sanki apabila wajib pajak tidak

memenuhi kewajibanya dalam membayar pajak.”

Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi kurangnya penerimaan Pajak di Kabupaten Sukoharjo

disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat yang dapat

menimbulkan piutang pajak. Berikut ini penulis menyajikan persentase

piutang pajak hotel dan pajak restoran terhadap pajak yang telah

dibayarkan di Kabupaten Sukoharjo :

Rumus yang digunakan :

Persentase piutang pajak hotel terhadap pajak yang telah dibayarkan :

Tahun 2009 :

Tahun 2010 :

Tahun 2011 :

Page 53: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Persentase piutang pajak restoran terhadap pajak yang telah dibayarkan

:

Tahun 2009 :

Tahun 2010 :

Tahun 2011 :

Dari data tersebut piutang pajak dari kedua pajak tersebut selalu

megalami peningkatan itu dapat disimpulkan belum adanya kesadaran

wajib pajak dalam membayar utang pajak.

Selain itu juga karyawan maupun Kepala Bagian Pendapatan

DPPKAD Kabupaten Sukoharjo mengemukakan bahwa :

“ kadang saat melakukan pemungutan, wajib pajak atau orang yang

berkepentingan tidak ada ditempat atau lokasi pemungutan, selain itu

pengaruh kurangnya pemasukan dari hotel atau penginapan serta

restoran atau rumah makan yaitu yang ada merupakan kendala dari

kurangnya kontribusi dari pajak Hotel dan Restoran. Ini disebabkan

kurangnya pengunjung yang datang. Padahal jika dilihat dari

letaknya, Sukoharjo merupakan Kabupaten yang strategis.”

Dari pernyataan tersebut penulis menyimpulkan bahwa apabila petugas

pemungutan Pajak datang ke lokasi pemungutan wajib pajak terkadang

tidak berada dilokasi. Serta kurangnya pengunjung juga berpengaruh

Page 54: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

terhadap kurangnya pendapatan Hotel dan Restoran, sehingga pemilik

hotel dan restoran kadang enggan membayar pajak.

Untuk mengetahui tentang seberapa besar penerimaan Pajak Hotel dan

Restoran di Kabupaten Sukoharjo, penulis sajikan tabel penerimaan pajak

hotel dan pajak restoran di Kabupaten Sukoharjo

Tabel II.3

Tabel Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Tahun 2009 - 2011

No Jenis Pajak Penerimaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

1 Pajak Hotel - Hotel Bintang 3 - Hotel Bintang 2 - Hotel Melati 3 - Hotel Melati 2 - Hotel Melati 1 - Losmen/Kost

-

17.400.000 44.500.000

2.100.000 5.250.000 2.370.000

64.513.550 15.950.000 41.250.000 1.925.000 9.050.000 2.175.000

182.948.781

46.075.570 44.750.000 3.275.000 8.050.000 2.075.000

2 Pajak Restoran - Restoran - Warung Makan

274.067.768

26.022.500

320.407.300

90.952.500

381.241.976 100.798.000

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Dari pengamatan data DPPKAD Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2009

hingga 2011 yang dilakukan oleh penulis maka penulis menyimpulkan

bahwa penerimaan dari pajak hotel dan pajak restoran mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Itu dapat dilihat dari data yang ada di atas

pada tahun 2009 pajak hotel memperoleh penerimaan sebesar Rp

17.400.000,00 dari hotel bintang dua, Rp 44.500.000,00 dari hotel melati

3, Rp 2.100.000,00 dari hotel melati 2, Rp 5.250.000,00 dari hotel melati 1

dan Rp 2.370.000,00 dari losmen/kost. Untuk tahun 2010 pajak hotel

memperoleh penerimaan sebesar Rp 64.513.550,00 dari hotel bintang 3,

Page 55: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Rp 15.950.000,00 dari hotel bintang 2, Rp 41.250.000,00 dari hotel melati

3, Rp 1.925.000,00 dari hotel melati 2, Rp 9.050.000,00 dari hotel melati 1

dan Rp 2.175.000,00 dari losmen/kost. Sedangkan pada tahun 2011 pajak

hotel memperoleh penerimaan Rp 182.948.781,00 dari hotel bintang 3, Rp

46.075.570,00 dari hotel bintang 2, Rp 44.750.000,00 dari hotel melati 3,

Rp 3.275.000,00 dari hotel melati 2, Rp 8.050.000,00 dari hotel melati 1

dan Rp 2.075.000,00 dari losmen/kost.

Dari penerimaan pajak restoran juga dapat dilihat peningkatannya

yaitu pada tahun 2009 penerimaan pajak restoran sebesar Rp

274.067.768,00 dari restoran dan Rp 26.022.500 dari warung makan. Pada

tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 320.407.300,00

yang didapat dari restoran dan Rp 90.952.500,00 dari warung makan.

Sedangkan pada tahun 2011 pajak restoran memperoleh penerimaan

sebesar Rp 381.241.976,00 dari restoran dan Rp 100.798.000,00 dari

warung makan.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerimaan dari

pajak hotel dan pajak restoran sudah mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Mengingat pajak hotel pajak restoran dapat memberi kontribusi

yang sangat besar dalam meningkatkan penerimaan pajak daerah secara

keseluruhan. Walaupun begitu diperlukan upaya yang lebih intensif untuk

meningkatkan penerimaan Pajak Hotel dan Restoran. Dengan demikian,

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo harus mampu mengoptimalkan

penerimaan pajak hotel dan pajak restoran melalui nilai potensi yang ada

Page 56: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

sebagai salah satu alternatif sumber pembiyaan pemerintah, pembangunan,

dan kemasyarakatan yang menjadi tanggungjawab dalam berotonomi

daerah.

Selain itu penulis juga menyajikan data target dan realisasi pajak hotel

dan pajak restoran sebagai berikut :

Tabel II.4

Tabel Target dan Realisasi Pajak Hotel dan Pajak Restoran

No Jenis Pajak Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Target (Rp)

Realisasi (Rp)

1 Pajak Hotel 52.032.000 72.620.000 75.900.000 134.863.550 260.000.000 287.174.351

2 Pajak Restoran 294.480.000 300.090.268 391.000.000 411.359.800 473.000.000 482.039.976

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Dari hasil pengamatan data diatas penulis menyimpulkan bahwa pada

setiap tahunnya realisasi pajak hotel dan pajak restoran dapat lebihi

targetnya. Itu dapat dilihat pada tabel di atas, pada tahun 2009 realisasi

dari pajak hotel sebesar Rp 72.620.000,00 melebihi target yang sebesar Rp

52.032.000,00 dan untuk pajak restoran realisasi sebesar Rp

300.090.268,00 melebihi target sebesar Rp 294.480.000,00. Pada tahun

2010 pun juga dapat dilihat pajak hotel dan pajak restoran berturut-turut

realisasinya sebesar Rp 134.863.550,00 dan Rp 411.359.800,00 melebihi

target sebesar Rp 75.900.000,00 dan Rp 391.000.000,00. Sedangkan untuk

tahun 2011 pajak hotel realisasinya sebesar Rp 287.174.351,00 melebihi

target sebesar Rp 360.000.000,00 dan untuk pajak restoran realisasinya

sebesar Rp 482.039.976,00 melebihi target sebesar Rp 473.000.000,00.

Page 57: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Sehubungan dengan hal tersebut walaupun realisasi selalu melebihi

target Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo perlu juga memikirkan

secara serius masalah-masalah yang erat hubungannya dengan Pajak Hotel

dan Restoran, dan berusaha melakukan upaya demi mengoptimalkan

peningkatan penerimaan pajak sehingga pajak Hotel dan Restoran dapat

memberi kontribusi yang besar dalam meningkatkan Pajak Daerah secara

khusus dan Pendapatan Asli Daerah secara umum.

Dari hasil wawancara dengan Kepala Bagian Pendapatan DPPKAD

Kabupaten Sukoharjomengatakan upaya dilakukan oleh Pemerintah dalam

Peningkatan Pajak Hotel dan Restoran :

“salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan

pembangunan dan perbaikan akses jalan menuju tempat pariwisata

beberapa tahun terakhir ini. Dan juga pebaikan fasilitas pariwisata

tersebut.”

Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa sudah ada

upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Sukoharjo untuk meningkatkan

Pajak Hotel dan Restoran di Kabupaten Sukoharjo. Walaupun hasilnya

masih belum mengalami peningkatan yang begitu berati, namun upaya ini

diharapkan dapat membantu kenaikan Pajak Hotel dan Restoran di

Kabupaten Sukoharjo. Untuk itu dipelukan upaya yang lebih giat lagi

dalam peningkatan Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran utamanya

pemanfaatan potensi yang ada.

Page 58: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Pemungutan

Pemungutan Pajak Hotel dan Restoran dalam penelitian ini

mengandung pengertian suatu rangkaian kegiatan mulai dari

penghimpuanan data obyektif dan subyektif sampai dengan kegiatan

penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetoran.

3. Sistem dan Prosedur

Dalam melakukan pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran

diperlukan sistem dan prosedur agar dalam pemungutan dapat terarah dan

berjalan dengan baik.

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 tahun 2011

tentang Pajak Daerah sistem dan prosedurnya yaitu :

a. Pemungutan Pajak tidak boleh diborongkan.

b. Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan

surat ketetapan pajak atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak

berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan

c. Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan

penetapan Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dibayar dengan

menggunakan SPPT, SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan.

d. Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada huruf

C berupa karcis dan nota perhitungan.

e. Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar

dengan menggunakan SPTPD, SKPDKB, dan/atau SKPDKBT.

Page 59: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Dalam hal pelaksanaan pemungutan Pajak Hotel dan Restoran yang

akan dijelaskan melaui hasil wawancara dengan beberapa Narasumber.

“pemungutan dilakukan dengan cara self assesment sehingga wajib

pajak diberi wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang

terhitung.”

Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa dalam

menetapkan besarnya pajak terhutang telah ditetapkan sesuai dengan

prosedur yang ada. Dalam pemungutan yang dilakukan telah dilakukan

prosedur yang sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang ada.

4. Jumlah Petugas

Jumlah petugas juga merupakan hal yang mendukung dalam usaha

peningkatan penerimaan pajak. Petugas pemungutan pajak dalamhal ini

adalah orang-orang yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan pejabat

yang berwenang untuk melakukan penagihan/pemungutan terhadap Pajak

Daerah di Kabupaten Sukoharjo.

Apabila petugas pajak juga tidak mencukupi untuk melakukan

pemungutan maka proses pemungutan juga akan terhambat. Dari hasil

wawancara mengatakan:

Jumlah pegawai yang dapat memungut pajak adalah seluruh pegawai

DPPKAD Kabupaten Sukoharjo, namun kenyataannya pegawai yang

turun ke lapangan untuk memungut adalah 3 sampai 4 orang.

Dari paparan diatas penulis menyimpulkan bahwa jumlah petugas

pemungutan pajak masih kurang.Ini dapat dilihat dari jumlah Hotel dan

Page 60: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Restoran yang ada cukup banyak.Jika hanya 3 (tiga) sampai 4 (empat)

orang yang melakukan penagihan maka ini belum cukup optimal.

5. Sarana dan Prasarana

Faktor yang mendukung dalam optimalisasi penerimaan pajak yaitu

sarana dan prasarana. Agar mendapatkan hasil yang optimal diperlukan

sarana dan prasara yang cukup dalam pemungutan pajak. Untuk itu sangat

penting memperhatikan sarana dan prasarana yang diperlukan, agar

petugas pajak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Sarana dan Prasarana diyakini sangat berperan dalam meningkatkan

penerimaan Pajak Daerah. Sarana dan Prasarana yang merupakan faktor

penunjang yang sangat penting dalam mendukung kelancaran proses

pelaksanaan pemungutan pajak daerah. Dalam hal ini kendaraan baik

kendaraan roda dua (motor), atau pun kendaraan roda empat (mobil)

sebagai alat transportasi sangat diperlukan karena letak lokasi objek pajak

saling berjauhan yang apabila pelaksanaan pemungutanya tidak dilengkapi

oleh sarana tersebut maka akan menambah beban biaya pungut semakin

besar. Dan ketetapan waktu pelaksanaan pemungutan tidak sesuai dengan

yang direncanakan dan dengan sendirinya akan mengurangi penerimaan

pajak tersebut. Ketersediaan sarana dan prasarana sangat penting perannya

dalam pencapaian tujuan suatu usaha dalam hal ini untuk mengoptimalkan

pemungutan pajak.

Page 61: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Dari segi sarana dan prasarana dengan melihat sifatnya, maka pajak

daerah lebih banyak membutuhkan sarana berupa formulir-formulir, surat-

surat penetapan dan surat-surat lainya.

Secara umum sarana penunjang di Sukoharjo dikemukakan oleh

narasumber:

Sarana dan prasarana yang sudah memadai. Dan dalam pemungutan

sudah menggunakan kendaraan operasional yang disediakan (motor

dan mobil).

Dari penjelasan diatas menyimpulkan bahwa sarana pendukung seperti

kendaraan dalam melakukan pemungutan sudah tersedia.Hal ini

berpengaruh terhadap produktivitas petugas pajak. Jarak ke lokasi yang

agak jauh tentu saja membutuhkan kendaraan operasional agar tidak

datang terlambat ke lokasi pemungutan., agar pelaksanaan dapat berjalan

dengan baik, utamanya dalam hal ketepatan waktu petugas pemungutan

pajak datang keloaksi maka sebaiknya sarana yang dibutuhkan tersedia

dengan baik bagi petugas.

Page 62: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka kelebihan dan kelemahan yang

berkaitan dengan Optimalisasi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran di

Kabupaten Sukoharjo adalah:.

A. KELEBIHAN

Dalam pelaksanaan pengoptimalan penerimaan pajak hotel dan pajak

restoran Kabupaten Sukoharjo, DPPKAD dibantu oleh Pemerintah telah

melakukan berbagai cara:

1. Sarana dan prasarana yang bisa mendukung pemungutan pajak telah

disediakan dan cukup memadai dengan telah disediakannya kendaraan

operasional seperti motor atau mobil untuk melakukan pemungutan ke

daerah yang sulit dijangkau,

2. Telah dilakukan pembangunan dan perbaikan akses jalan menuju tempat

wajib pajak beberapa tahun terakhir ini.

3. Penerimaan dari Pajak Hotel dan Pajak Restoran dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan dengan telah dilakukannya berbagai cara untuk

tujuan peningkatan seluruh pajak daerah yang dikelola oleh DPPKAD

Kabupaten Sukoharjo,

4. Adanya kerjasama dengan Pemerintah untuk pengoptimalan penerimaan

Pajak Hotel dan Pajak Restoran.

Page 63: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

B. KELEMAHAN

Dalam pelaksanaan pengoptimalan penerimaan pajak hotel dan pajak

restoran di Kabupaten Sukoharjo juga terdapat berbagai kelemahan, antara

lain sebagai berikut:

1. Kesadaran wajib pajak dalam pembayaran pajak masih sangat kurang, hal

itu disebabkan kurangnya sosialisasi yang menyeluruh kepada wajib pajak

akan pentingnya pembayaran pajak tersebut,

2. Penghasilan para pemilik hotel dan restoran masih minim sehingga wajib

pajak tersebut banyak yang tidak membayar atau hutang sehingga

penerimaan pajaknya juga kurang optimal,

3. Kurangnya petugas yang bekerja di lapangan untuk melakukan

pemungutan pajak kepada wajib pajak yang belum membayar utang

pajaknya.

4. Walaupun telah dilakukan perbaikan akses tetapi masih banyak juga jalan-

jalan yang rusak, sehingga pemungutan sedikit terganggu.

5. Sarana yang ada di beberapa hotel dan restoran masih terkesan seadanya

sehingga pengunjung berpikir ulang untuk berkunjung di hotel dan

restoran yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Page 64: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB IV

PENUTUP

C. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan

yang berkaitan dengan Optimalisasi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak

Restoran di Kabupaten Sukoharjo bahwa kontribusi pajak hotel dan restoran

di Kabupaten Sukoharjo masih jauh dari target yang diharapkan. Ini

disebabkan karena pelaksanaan pemungutan yang masih kurang dilakukan

dengan baik, hal ini dapat dilihat dari sistem dan prosedur yang ada.

Begitupula dengan tingkat pengetahuan, pemahaman petugas pemungutan

pajak terhadap sistem dan prosedur pemungutan pajak masih kurang, serta

motivasi yang masih rendah sehingga kurang mendukung optimalisasi

penerimaan pajak hotel dan pajak restoran di Kabupaten Sukoharjo.

Sarana dan prasarana yang ada sudah sangat mendukung kelancaran

pemungutan. Kurangnya kontribusi ini juga disebabkan oleh kurangnya

kesadaran para wajib pajak untuk melakukan kewajibanya dalam membayar

pajak. Hal ini disebabkan kareana kurangnya sosialisasi tentang pentingnya

membayar pajak. Selain faktor tersebut, hal lain yang mempengaruhi wajib

pajak enggan membayar pajak yaitu kurangnya pemasukan yang diterima

oleh wajib pajak, sehingga mereka enggan membayar pajak.

Page 65: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

D. REKOMENDASI

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

penulis mengajukan saran-saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kinerja Pemerintah Daerah, khususnya dalam pengoptimalan penerimaan

pajak hotel dan pajak restoran di Kabupaten Sukoharjo. Adapun saran-saran

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan sosialisasi yang berkaitan dengan masalah pajak hotel dan

pajak restoran sebagai salah satu input dalam perumusan perhitungan nilai

potensi pajak hotel dan pajak restoran dan berusaha menerapkannya

sehingga penerimaan pajak yang diharapkan dapat mendekati nilai potensi

tersebut.

2. Potensi pajak hotel dan pajak restoran yang sangat menjanjikan bagi

penyediaan dana dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, dan

kegiatan kemasyarakatan di Kabupaten Sukoharjo seharusnya dapat

dikelola secara optimal melalui berbagai kajian yang menyeluruh untuk

meminimalisir kendala-kendala dalam pencapaian target penerimaan.

3. Terkait dengan pemungutan pajak hotel dan pajak restoran, perlu

dilakukan upaya peningkatan pelaksanaan sistem dan prosedur yang

seharusnya didasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku

dengan menerapkan tarif yang telah ditetapkan. Kuantitas dalam hal ini

jumlah petugas pemungutan pajak yang dikerahkan masih kurang

sehingga perlu ditambah untuk optimalisasi pemungutan pajak. Dan

kualitas dalam hal ini pengetahuan tingkat pengetahuan ditingkatkan bagi

Page 66: OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN …/Optima...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit1 to user OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

berlangsungnya sistem dan prosedur pemungutan yang mampu

memberikan hasil yang optimal. Begitu pula pengadaan sarana dan

prasarana perlu diperhatikan dan diberikan kepada petugas pemungutan

pajak demi kelancaran pemungutan pajak di Kabupaten Sukoharjo. Selain

itu motivasi kerja juga sangat perlu diberikan kepada petugas pajak dalam

melaksanakan tugas.