Download - OMSK Tipe Maligna

Transcript
Page 1: OMSK Tipe Maligna

Case Report

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK TIPE MALIGNA

Oleh :

Rini Nurul Huda 05923056Ghea Kananda 07923080Yana Aurora Prathita 0910312044

Penguji :dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL

BAGIAN ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKRS Dr. M. DJAMIL PADANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALASPADANG

2013

BAB I

Page 2: OMSK Tipe Maligna

PENDAHULUAN

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan

juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga terdiri dari tiga bagian

yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar meliputi daun telinga atau

pinna, liang telinga atau meatus auditorius eksternus sampai membrana timpani. Telinga

tengah terdiri tiga tulang pendengaran dan tuba eustachius. Sedangkan telinga dalam meliputi

koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3

buah kanalis semisirkularis.[1]

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba

Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Banyak ahli membuat pembagian dan

klasifikasi otitis media. Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non

supuratif (otitis media serosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi

/ OME). Masing-masing golongan mempunyai bentuk akut dan kronis, yaitu otitis media

supuratif akut (otitis media akut) dan otitis media supuratif kronis (OMSK).[1]

Selain otitis media, kelainan telinga tengah yang sering dijumpai antaranya gangguan

fungsi tuba Eustachius, barotrauma ( aerotitis ), dan otosklerosis. Tiap gangguan telinga

tengah ini mempunyai gejala, keluhan maupun komplikasi masing-masing.[1]

Otitis media supuratif kronis dianggap sebagai salah satu penyebab tuli yang

terpenting, terutama di negara-negara berkembang, dengan prevalensi antara 1 - 46%. Di

Indonesia antara 2,10 - 5,20%, di Korea 3,33%, di Madras India 2,25%. Prevalensi tertinggi

didapat pada penduduk Aborigin di Australia dan Bangsa Indian di Amerika Utara.[3]

Page 3: OMSK Tipe Maligna

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI

2.1. Anatomi

2.1.1 Membran Timpani

Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga.

Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kavum timpani dan memisahkan liang telinga

luar dari kavum timpani. Letak membrana timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga

tetapi miring yang arahnya dari belakang luar kemuka dalam dan membuat sudut 45o dari

dataran sagital dan horizontal. Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran

timpani disebut umbo. Dari umbo bermuara suatu reflex cahaya ( cone of light ), kearah

bawah yaitu pada pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5 untuk yang kanan.[1]

Secara anatomis membran timpani dibagi menjadi:

1. Pars tensamerupakan bagian terbesar membran timpani dengan permukaan tegang

dan bergetar dengan sekelilingnya yang menebal dan melekat di anulus

timpanikus pada sulkus timpanikus pada tulang dari tulang temporal.[5] Pars tensa

memiliki tiga lapisan, lanjutan epitel kulit liang telinga, sel kubus bersilia dan satu

lapisan di tengah terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin.[1]

2. Pars flaksida letaknya dibagian atas muka dan lebih tipis dari pars tensa. Pars

flaksida dibatasi oleh 2 lipatan yaitu plika maleolaris anterior (lipatan muka) dan

plika maleolaris posterior (lipatan belakang). Pars flaksid hanya berlapis dua,

yaitu bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi

oleh sel kubus bersili.[1]

Page 4: OMSK Tipe Maligna

2.1.2 Kavum Timpani

Kavumtimpanimerupakan rongga dengan batas lateral membran timpani, batas medial

promontorium, batas superior tegmen timpani dan inferior oleh bulbus jugularis dan

n.fasialis. kavum timpani berii udara yang mempunyai ventilasi ke nasofaring melalui tuba

eustachius. Terdapat tiga buah tulang pendengaran dari luar ke dalam yaitu maleus, inkus,

dan stapes. Selain itu terdapat korda timpani, muskulus tensor timpani dan ligamentum

muskulus stapedius.[5]

2.1.3. Saraf Fasial

Meninggalkan fosa kranii posterior dan memasuki tulang temporal melalui meatus

akustikus internus bersamaan dengan N. VIII. Saraf fasial terutama terdiri dari dua komponen

yang berbeda, yaitu :[4]

1. Saraf motorik untuk otot-otot yang berasal dari lengkung brankial kedua (faringeal) yaitu

otot ekspresi wajah, stilohioid, posterior belly m. digastrik dan m. stapedius.

2. Saraf intermedius yang terdiri dari saraf sensori dan sekretomotor parasimpatetis

preganglionik yang menuju ke semua glandula wajah kecuali parotis.

2.1.4. Prosesus Mastoideus

Pada prosesus mastoideus terdapat rongga mastoid yang berbentuk seperti bersisi tiga

dengan puncak mengarah ke kaudal. Atap mastoid adalah fosa kranii media. Dinding medial

adalah dinding lateral fosa kranii posterior. Sinus sigmoid terletak dibawah duramater pada

daerah ini.[2]

Pneumatisasi prosesus mastoideus ini dapat dibagi atas :

Page 5: OMSK Tipe Maligna

1. Prosesus Mastoideus Kompakta ( sklerotik), dimana tidak ditemui sel-sel.

2. Prosesus Mastoideus Spongiosa, dimana terdapat sel-sel kecil saja.

3. Prosesus Mastoideus dengan pneumatisasi yang luas, dimana sel-sel disini besar.[2]

2.1.5. Tuba Eustachius

Tuba eustachius merupakan saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan

nasofaring. Tuba ini berfungsi untuk ventilasi, menjaga agar tekanan udara telinga tengah

selalu sama dengan tekanan udara luar. Berfungsi juga untuk drainase sekret dan

menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke telinga tengah.[1] Bentuknya seperti huruf

S, pada anak ukurannya lebih pendek dan lebih datar. Tuba terdiri dari 2 bagian yaitu bagian

tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (1/3 bagian) dan bagian tulang rawan

terdapat pada bagian depan dan panjang (2/3 bagian).[1,5]

2.2.1. Gangguan Fisiologi Telinga Tengah

Gangguan telinga tengah dapat menyebabkan tuli konduktif. Sumbatan tuba

eustachius menyebabkan gangguan telinga tengah dan akan terdapat tuli konduktif.

Gangguan pada vena jugulare berupa aneurisma akan menyebabkan telinga berbunyi sesuai

dengan denyut jantung.

Antara inkus dan maleus berjalan cabang N.Fasialis yang disebut korda timpani. Bila

terdapat radang di telinga tengah atau trauma mungkin korda timpani terjepit, sehingga

timbul gangguan pengecap.[1]

Page 6: OMSK Tipe Maligna

BAB III

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

3.1. Definisi

Otitis media supuratif kronik adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi

membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang

timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.[1]

Menurut WHO, otitis media supuratif kronik adalah inflamasi telinga tengah dan

kavitas mastoid yang ditandai dengan adanya cairan dari telinga yang rekuren karena adanya

perforasi timpani.[2]

3.2. Perjalanan Penyakit

Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi otitis media supuratif

kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan,

disebut otitis media supuratif subakut.

Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah terapi yang terlambat

diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah

(gizi kurang) atau higiene buruk.[1]

Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga tengah supuratif menjadi

kronis majemuk, antara lain :

1. Gangguan fungsi tuba eustachius yang kronis atau berulang.

a. Infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang.

b. Obstruksi anatomik tuba Eustachius parsial atau total

2. Perforasi membran timpani yang menetap.

3. Terjadinya metaplasia skumosa atau perubahan patologik menetap lainya pada

telingatengah.

4. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga atau rongga mastoid.

5. Terdapat daerah-daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten di mastoid.

6. Faktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan umum atau perubahan

mekanisme pertahanan tubuh.

Page 7: OMSK Tipe Maligna

3.3. LetakPerforasi

Letak perforasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe / jenis OMSK.

Perforasi membran timpani dapat ditemukan di daerah sebagai berikut : sentral, marginal,

atau atik. Oleh karena itu disebut perforasi sentral, marginal atau atik.

3.3.1. Perforasi sentral

Pada perforasi sentral, perforasi terdapat di pars tensa, sedangkan diseluruh tepi

perforasi masih ada sisa membran timpani. [1] Lokasi pada pars tensa, bisa antero-

inferior, postero-inferior dan postero-superior, kadang-kadang sub total.[1]

3.3.2. Perforasi marginal

Pada perforasi marginal sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus

atau sulkus timpanikum.[1] Terdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya

erosi dari anulus fibrosus. Perforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai

perforasi total. Perforasi pada pinggir postero-superior berhubungan dengan

kolesteatom.[1,]

3.3.3. Perforasi atik

Pada tipe ini sering mengenai pars flaksida dan khasnya dengan terbentuknya kantong

retraksi sehingga bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom

Kolesteatom adalah suatu massa amorf, konsistensi seperti mentega, berwarna putih,

terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah nekrotik.[3]

Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan perforasi membran timpani menetap pada

OMSK :[1]

Infeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang mengakibatkan produksi

sekret telinga purulen berlanjut.

Berlanjutnya obstruksi tuba eustachius yang mengurangi penutupan spontan pada

perforasi.

Beberapa perforasi yang besar mengalami penutupan spontan melalui mekanisme

migrasi epitel.

Page 8: OMSK Tipe Maligna

Pada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan yang

cepat diatas sisi medial dari membran timpani. Proses ini juga mencegah

penutupan spontan dari perforasi.

3.4. Epidemiologi

Insiden OMSK ini bervariasi pada setiap negara. Secara umum prevalensi OMSK

pada beberapa negara antara lain dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, suku, tempat

tinggal yang padat, hygiene dan nutrisi yang jelek. Misalnya, OMSK lebih sering dijumpai

pada orang Eskimo dan Indian Amerika, anak-anak aborigin Australia dan orang kulit hitam

di Afrika Selatan. Walaupun demikian, lebih dari 90% beban dunia akibat OMSK ini dipikul

oleh negara-negara di Asia Tenggara, daerah Pasifik Barat, Afrika, dan beberapa daerah

minoritas di Pasifik. Kehidupan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan status

kesehatan serta gizi yang jelek merupakan faktor yang menjadi dasar untuk meningkatnya

prevalensi OMSK pada negara yang sedang berkembang.[7]

3.5. Etiologi

Kuman tersering ditemukan pada biakan OMSK tanpa kolesteatom adalah

Pseudomonas aeruginossa sedangkan kuman yang ditemukan pada OMSK dengan

kolesteatom adalah Proteus mirabilis.[6]Dibawah ini merupakan Penyebab OMSK, yaitu: [1,2]

1. Lingkungan - Prevalensi OMSK pada beberapa negara antara lain dipengaruhi,

kondisi sosial, ekonomi, suku, tempat tinggal yang padat, hygiene dan nutrisi yang

jelek

2. Otitis media sebelumnya.

3. Infeksi –Seringnya infeksi saluran nafas atas. Bakteri yang sering ditemui pada

OMSK adalah Pseudomonas aeruginosa, Stafilokokus aureus dan Proteus

4. Terapi antibiotik yang tidak adekuat

5. Penyakit pada hidung

6. Alergi

7. Gangguan fungsi tuba eustachius.

3.6. Patogenesis

Pada keadaan normal, muara tuba Eustachius berada dalam keadaan tertutup dan akan

membuka bila kita menelan. Tuba Eustachius ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan

udara telinga tengah dengan tekanan udara luar (tekanan udara atmosfer). Fungsi tuba yang

belum sempurna, tuba yang pendek, penampang relatif besar pada anak dan posisi tuba yang

Page 9: OMSK Tipe Maligna

datar menjelaskan mengapa suatu infeksi saluran nafas atas pada anak akan lebih mudah

menjalar ke telinga tengah sehingga lebih sering menimbulkan OM daripada dewasa.

Otitis media berkaitan dengan obstruksi pada tuba eustachius yang dipicu oleh infeksi

saluran nafas atas.Bakteri menyebar dari nasofaring melalui tuba Eustachius ke telinga tengah

yang menyebabkan terjadinya infeksi dari telinga tengah. Respon inflamasi ini menyebabkan

edem pada mukosa. Inflamasi yang berlanjut akan menyebabkan ulserasi pada mukosa dan

hilangnya epitelial.[4]Pada saat ini terjadi respons imun di telinga tengah. Mediator

peradanganpada telinga tengah yang dihasilkan oleh sel-sel imun infiltrat, sepertinetrofil,

monosit, dan leukosit serta sel lokal seperti keratinosit dan selmastosit akibat proses infeksi

tersebut akan menambah permiabilitaspembuluh darah dan menambah pengeluaran sekret di

telinga tengah.

Selain itu, adanya peningkatan beberapa kadar sitokin kemotaktik yang dihasilkan

mukosa telinga tengah karena stimulasi bakteri menyebabkan terjadinya akumulasi sel-sel

peradangan pada telinga tengah. Mukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa

berubah bentuk dari satu lapisan, epitel skuamosa sederhana, menjadi

pseudostratifiedrespiratory epithelium dengan banyak lapisan sel di antara sel tambahan

tersebut. Epitel respirasi ini mempunyai sel goblet dan sel yang bersilia, mempunyai stroma

yang banyak serta pembuluh darah. Penyembuhan OM ditandai dengan hilangnya sel-sel

tambahan tersebut dan kembali ke bentuk lapisan epitel sederhana. Terjadinya OMSK

disebabkan oleh keadaan mukosa telinga tengah yang tidak normal atau tidak kembali normal

setelah proses peradangan akut telinga tengah, keadaan tuba Eustachius yang tertutup dan

adanya penyakit telinga pada waktu bayi.[1]

Patogenesis terjadi OMA → OME → OMSK :[1]

sembuh / normal

Gangguan tuba→ tekanan negatif telinga tengah→ efusi→ fungsi tuba tetap→ OME

↑ ↓ terganggu/ infeksi ( -)

Etiologi :fungsi tuba tetap terganggu

Perubahan tekanan udara tiba-tiba / infeksi ( + )

Alergi ↓

Infeksi OMA

Sumbatan: sekret

tampon

tumor sembuh OME OMSK

Page 10: OMSK Tipe Maligna

3.7. Patologi [7]

OMSK lebih sering merupakan penyakit kambuhan dari pada menetap. Keadaan

kronis ini lebih berdasarkan keseragaman waktu dan stadium dari pada keseragaman

gambaran patologi. Secara umum gambaran yang ditemukan adalah:

1. Terdapat perforasi membrana timpani di bagian sentral.

2. Mukosa bervariasi sesuai stadium penyakit

3. Tulang-tulang pendengaran dapat rusak atau tidak, tergantung pada beratnya infeksi

sebelumnya.

4. Pneumatisasi mastoid

OMSK paling sering pada masa anak-anak. Pneumatisasi mastoid paling akhir terjadi

antara 5-10 tahun. Proses pneumatisasi ini sering terhenti atau mundur oleh otitis media yang

terjadi pada usia tersebut atau lebih muda. Bila infeksi kronik terusberlanjut, mastoid

mengalami proses sklerotik, sehingga ukuran prosesus mastoid berkurang.[1]

3.8. Klasifikasi

OMSK dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu :

1. OMSK tipe aman (tipe mukosa = tipe benigna = tipe tumbotimpanal)

Biasanya tipe ini didahului dengan gangguan fungsi tuba yang menyebabkan kelainan

di kavum timpani. Proses peradangan pada OMSK tipe aman terbatas pada mukosa

saja dan biasanya tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya

OMSK tipe aman jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Tidak terdapat

kolesteatoma.[1]

2. OMSK tipe bahaya (tipe tulang = tipe maligna = Tipe atikoantral)

Yang dimaksud dengan OMSK tipe bahaya ialah OMSK yang disertai dengan

kolesteatoma. Perforasi pada OMSK tipe bahaya letaknya marginal atau di atik.

Kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma pada OMSK dengan perforasi subtotal.

Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada OMSK tipe bahaya.[1]

Page 11: OMSK Tipe Maligna

Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar dibagi 2 :

1. OMSK aktif

OMSK aktif ialah OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif.

Aktif merujuk pada adanya infeksi dengan pengeluaran sekret telinga atau otorrhea

akibat perubahan patologi dasar seperti kolesteatoma atau jaringan granulasi.[1]

2. OMSK tenang / inaktif

OMSK tenang / inaktif adalah keadaan kavum timpaninya terlihat basah atau kering.[1]

Pasien dengan otitis media kronik inaktif seringkali mengeluh gangguan pendengaran.

Mungkin terdapat gejala lain seperti vertigo, tinnitus, atau suatu rasa penuh dalam

telinga.

3.9 Terapi

Tatalaksana baku yang dikeluarkan oleh WHO terutama untuk dokter layanan primer

adalah:

- Pasien dengan riwayat otorea 2 minggu atau lebih, perhatikan keberadaan komplikasi

OMSK seperti demam, nyeri telinga hebat, sakit kepala, sempoyongan/vertigo, dan

bengkak di sekitar telinga dirujuk ke dokter spesialis THT unutk segera kemungkinan

dilakukan mastoidektomi, mulai dengan antibiotik dosis tinggi, sampai rekonstruksi

telinga

- Pasien dengan otorea aktif baru tanpa komplikasi harus dianamnesa dan diperiksa

terhadap tanda bahaya. Periksa membran timpani , bersihkan dan keringkan liang

telinga. Bila tidak mungkin, pasang tampon longgar, mulai antiseptik dan antibiotik

topikal pada kunjungan pertama. Pastikan antimikroba topikal sampai ke daerah

telinga tengah. Bila otore hilang setelah 2 minggu pengobata dan tidak kambuh paling

sedikit 1 tahun tetapi dengan gangguan pendengaran tawarkan operasi rekonstruksi.

- Bila otorea menetap atau berulang dianjurkan segera untuk operasi.[6]

Terapi untuk OMSK tipe maligna adalah pembedahaan yaitu mastoidektomi. Terapi

konservatif dengan medikamentosa hanya terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan.

Beberapa jenis pembedahan yang dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronis

adalah mastoidektomi sederhana, mastoidektomi radikal, mastoidektomi radikal dengan

modifikasi, miringoplasti, timpanoplasti, dan pendekatan ganda timpanoplasti.

Page 12: OMSK Tipe Maligna

Mastoidektomi sederhana dilakukan pada OMSK yipe aman yang tidak sembuh dengan

pengobatan konservatif. Mastoidektomi radikal dilakukan pada OMSK tipe maligna yang

sudah meluas. Miringoplasti dilakukan pada OMSK tipe aman yang sudah tenang dengan

ketulian ringan. Timpanoplasti dikerjakan pada OMSK tipe aman dengan kerusakan lebih

berat atau tidak bisa ditenangkan dengan medikamentosa. Mastoidektomi radikal dengan

modifikasi dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik tapi belum ada

kerusakan di kavum timpani.[1]

3.10Komplikasi[2]

A. Komplikasi di telinga tengah:

1.Perforasi membran timpani persisten

2.Erosi tulang pendengaran

3.Paresis nervus fasialis

B. Komplikasi di telinga dalam

1.Fistula labirin

2.Labirinitis supuratif

3.Tuli saraf (sensorineural)

C. Komplikasi di ekstradural

1.Abses ekstradural

2.Trombosis sinus lateralis

3.Petrositis

D. Komplikasi ke susunan saraf pusat

1.Meningitis

2.Abses otak

3.Hidrosefalus otitis

Page 13: OMSK Tipe Maligna

DAFTAR PUSTAKA

1. Soepardi EA, Iskandar N, Ed. 2007. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung

tenggorok kepala leher. Edisi keenam. Jakarta: FKUI.

2. WHO. 2012. Chronic suppurative otitis media Burden of Illness and Management

Options.

3. Boesoirie TS, Lasminingrum L. Perjalanan Klinis dan Penatalaksanaan Otitis

Media Supuratif. MKB. Desember 2009. Available from URL: http://www.mkb-

online.org/

4. Acute Otitis Media. Diakses dari www.medscpae.com

5. Dhingra PL, 2007. Anatomy of ear, in Disease of Ear, Nose, and Throat. 3rd ed.

Elsevier. New Delhi. p 3-13.

6. Helmi. 2005. Otitis Media Supuratif Kronis. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

7. Aboet A. Radang Telinga Tengah Menahun. Agustus 2007. Available from URL:

http://www.usu.ac.i

Page 14: OMSK Tipe Maligna

STATUS PRESENTASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nana : F

Umur : 10 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Lubuk Basung

Suku Bangsa : Minang

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Telinga berair sejak 3 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :

- Telinga kanan berair sejak 3 bulan yang lalu, hilang timbul, cairan berupa nanah yang

berwarna kekuningan. Keluhan ini dirasakan sejak 8 tahun yang lalu, sebelumnya

pernah keluar cairan berwarna kehijauan dan berbau. Pasien di bawa ke puskesmas

dan diberikan obat antibiotik dan setelah minum obat cairan berubah kekuningan dan

tidak berbau. Keluar cairan di rasakan ketika anak sedang demam dan batuk pilek

- Telinga kanan berdenging sejak 3 bulan yang lalu, hilang timbul.

- Penurunan pendengaran dirasakan sejak 3 bulan yang lalu

- Bengkak di belakang telinga 3 bulan yang lalu, bentuk bulat berukuran sebesar telur

ayam kampung dan di bawa ke RSUP M.Djamil Padang kemudian di pecahkan dan

keluar nanah berwarna kekuningan.

- Rasa pusing berputar tidak ada, demam tidak ada. Batuk pilek tidak ada.

- Wajah mencong dan bicara pelo tidak ada

- Kelumpuhan sebelah badan tidak ada

- Pandangan ganda tidak ada

- Nyeri menelan dan sakit tenggorokan tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu :

- Tidak ada riwayat trauma pada daerah kepala dan leher sebelumnya

- Tidak ada riwayat bersin berulang pada pagi hari, asma atau alergi

Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :

- Pasien seorang pelajar SMA

Page 15: OMSK Tipe Maligna

PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Sakit Sedang

Kesadaran : ComposMentis

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Frekuensi Nadi : 82x/menit

Suhu Tubuh : 37oC

Pemeriksaan Generalis

Kepala

Mata : Konjungtiva : Tidak Anemis

Sklera : Tidak Ikterik

Toraks : Jantung : Dalam Batas Normal

Paru : Dalam Batas Normal

Abdomen : Dalam Batas Normal

Ekstremitas : Akral Hangat, Perfusi Baik

STATUS LOKALIS THT

TELINGA

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Daun Telinga Kelainan Kongenital Tidak Ada Tidak ada

Trauma Tidak Ada Tidak ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Kelainan Metabolik Tidak Ada Tidak Ada

Nyeri Tarik Tidak Ada Ada

Nyeri Tekan Tragus Tidak Ada Ada

Liang dan Dinding

Telinga

Cukup Lapang Cukup Lapang

Sempit Sempit

Hiperemis Tidak ada Hiperemis

Edema Tidak ada Tidak

Massa Tidak ada Tidak

Sekret/Serumen Bau Tidak Ada Ada

Warna Kuning Kehijauan

Page 16: OMSK Tipe Maligna

Jumlah Banyak

Jenis Mukopurulen

Membran Timpani

Utuh Warna Putih Mutiara

Refleks Cahaya Positif Tidak ada

Bulging Tidak Ada Tidak ada

Retraksi Tidak Ada Tidak ada

Atrofi Tidak ada

Perforasi Jumlah Perforasi Tidak ada Ada

Jenis Marginal

Kwdaran IV

Pinggir Menebal dan rata

Gambar Membran

Timpani

Mastoid Tanda Radang Tidak ada Tidak ada

Fistel Tidak ada Tidak ada

Sikatrik Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan Tidak ada Ada

Nyeri Ketok Tidak ada Ada

Tes Garpu Tala Rinne Positif Positif

Schwabach Sama dengan

pemeriksa

Memendek

Weber Lateralisasi kearah

sakit

Kesimpulan Tuli Konduktif

telinga kiri

Hidung

Pemeriksaan Kelainan

Hidung Luar Deformitas Tidak Ada

Kelainan Kongenital Tidak Ada

Trauma Tidak Ada

Radang Tidak Ada

Massa Tidak Ada

Page 17: OMSK Tipe Maligna

Sinus Paranasal

Pemeriksaan Dekstra Sinistra

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Rinoskopi Anterior

Vestibulum Vibrise

Radang Tidak Ada Tidak Ada

Cavum nasi Cukup lapang Cukup Lapang Cukup Lapang

Sempit

Lapang

Secret Lokasi Tidak Ada Tidak Ada

Jenis

Jumlah

Bau

Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah Muda Merah Muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak Ada Tidak Ada

Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak Ada Tidak Ada

Septum Cukup lurus/ deviasi Cukup lurus Cukup lurus

Permukaan

Warna Merah muda Merah muda

Spina Tidak Ada Tidak Ada

Krista Tidak Ada Tidak Ada

Abses Tidak Ada Tidak Ada

Perforasi Tidak Ada Tidak Ada

Massa Lokasi Tidak Ada Tidak Ada

Bentuk Tidak Ada Tidak Ada

Ukuran Tidak Ada Tidak Ada

Permukaan Tidak Ada Tidak Ada

Warna Tidak Ada Tidak Ada

Page 18: OMSK Tipe Maligna

Konsistensi Tidak Ada Tidak Ada

Mudah Digoyang Tidak Ada Tidak Ada

Pengaruh

Vasokonstriktor

Tidak Ada Tidak Ada

Gambar Rinoskopi

Anterior

Rinoskopi Posterior

Rinoskopi Posterior

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Koana

Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang

Sempit - -

Lapang

Mukosa

Warna Merah muda Merah muda

Edema - -

Jaringan granulasi - -

Konkha superior

Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak ada Tidak ada

Adenoid Ada/tidak Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai

Muara tuba eustachiusTertutup secret Tidak ada Tidak ada

Edema mukosa Tidak ada Tidak ada

Massa

Lokasi Tidak ada Tidak ada

Ukuran - -

Bentuk - -

Permukaan - -

Post Nasal DripAda/tidak Tidak ada Tidak ada

Jenis - -

Gambar

Page 19: OMSK Tipe Maligna

Orofaring dan Mulut

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Trismus Tidak Ada Tidak Ada

Uvula Edema Tidak Ada Tidak Ada

Bifida Tidak Ada Tidak Ada

Palatum mole

+Arkus Faring

Simetri/tidak Simetris Simetris

Warna Merah Muda Merah muda

Bercak/eksudat Tidak Ada Tidak Ada

Dinding faring Warna Merah Muda Merah Muda

Permukaan Tidak bergranul Tidak bergranul

Tonsil Ukuran T1 T1

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Muara kripti Tidak Ada Tidak Ada

Detritus Tidak Ada Tidak Ada

Eksudat Tidak Ada Tidak Ada

Peritonsil Warna Merah muda Merah muda

Edema Tidak Ada Tidak Ada

Abses Tidak Ada Tidak Ada

Tumor Lokasi Tidak Ada Tidak Ada

Bentuk Tidak Ada Tidak Ada

Ukuran Tidak Ada Tidak Ada

Permukaan Tidak Ada Tidak Ada

Konsistensi Tidak Ada Tidak Ada

Gigi Karier/Radiks

Kesan

Lidah Warna Merah muda Merah muda

Bentuk

Deviasi Tidak Ada Tidak Ada

Massa Tidak Ada Tidak Ada

Gambar orofaring

Laringoskopi IndirekPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Page 20: OMSK Tipe Maligna

Epiglottis

Bentuk Kubah KubahWarna Merah muda Merah mudaEdema - -Pinggir rata/tidak rata RataMassa - -

Aritenoid

Warna Merah muda Merah mudaEdema - -Massa - -Gerakan Simetris Simetris

Ventrikular BandWarna Sulit dinilai Sulit dinilaiEdema - -Massa - -

Plika Vokalis

Warna Sulit dinilai Sulit dinilaiGerakanPinggir medialmassa

Subglotis/trakheaMassa - -Sekret ada/tidak - -

Sinus piriformisMassa - -Sekret - -

ValekuleMassa - -Sekret (jenisnya) - -

Gambar

Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher

Pada inspeksi tidak terlihat pembesaran kelenjar getah bening leher. Pada palpasi tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening leher.

Resume

Anamnesis : seorang wanita usia 18 tahun datang dirujuk dari Rumah Sakit Lubuk

Sikaping dengan keluah telinga berair. Keluar cairan mukopurulen dari telinga kiri sejak 4

minggu yang lalu, warna kuning kehijauan, berbau, mengalir ke luar ketika pasien

duduk.Demam 4 minggu yang lalu, demam tinggi, terus menerus, menggigil. Sakit kepala

sejak 4 minggu yang lalu, hilang timbul.Pandangan mata menjadi dua Riwayat nyeri pada

tenggorokan ada, 4 minggu yang lalu. Riwayat batuk dan pilek ada 4 minggu yang lalu.

Page 21: OMSK Tipe Maligna

Riwayat mual dan muntah ada. Riwayat penyakit dahulu pasien sudah sering menalami

telinga berair sejak SD.

Pemeriksaan Fisik :

Telinga : AS : -Terdapat secret pada liang telinga berupa mukopurulen

o Terdapat perforasi subtotal, terdapat kolesteatom di marginal kuadran IV

membran timpani

o Terdapat jaringan granulasi

Diagnosis Utama : OMSK AS Maligna dengann suspek komplikasi intracranial

Diagnosis Banding :

1. OMSK tipe benigna

2. Benda Asing

Pemeriksaan Anjuran : 1. CT Scan Mastoid + Brain CT

Terapi : 1. Injeksi Ceftriaxon

2. Drip Metronidazol

3. Injeksi Dexametason

4. H2O2 3%

5. Tanvia Otic

Prognosis

- Quo ad Vitam: dubia et bonam

- Quo ad Sanam: dubia et bonam

- Qua ad Fungsionam : dubia et malam

Page 22: OMSK Tipe Maligna