Download - Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

Transcript
Page 1: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

1

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN

IBUDENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA

ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN

ALAI PARAK KOPI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS ALAI KOTA PADANG

TAHUN 2018

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan ke Program Studi DIII Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

sebagai Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik

Kesehatan Kemenkes Padang

Oleh:

MONICA YUNISTIA

NIM : 142110138

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

2018

Page 2: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

2

Page 3: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

3

Page 4: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

4

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

JURUSAN GIZI

Karya Tulis Ilmiah, Mei 2018

Monica Yunistia

Hubungan Status Pekerjaan dan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Asi

Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018

Vi + 44 halaman, 8 tabel, 10 lampiran

ABSTRAK

ASI merupakan makanan yang paling bagus untuk bayi dan termasuk

zat gizinya komplit, selain itu ASI mempunyai keunggulan yang lain

diantaranya kaya zat penting bagi bayi. Cakupan pemberian ASI di Kota

Padang tahun 2015 sebesar 72,8%. Hal ini belum memenuhi target dari

Kementrian Kesehatan RI sebesar 80%. Penelitian ini bertujuan intuk

mengetahui Hubungan Status Pekerjaan dan Pengetahuan Ibu dengan

Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Alai Parak Kopi wilayah Kerja

Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018.

Desain penelitian ini yaitu Cross Sectional.Penelitian ini dimulai dari

bulan September 2017 hingga Mei 2018. Populasi penelitian ini adalah ibu

yang mempunyai anak usia 6-24 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota

P adang dengan populasi 445 orang. Jumlah sampel sebanyak 72 dengan

menggunakan teknik simple random sampling.Pengumpulan data penelitian

menggunakan kuisioner. Data diolah secara komputerisasi melalui tahap

editing,coding, entry dan cleaning kemudian di analisa secara univariat dan

bivariat (chi square).

Hasil penelitian menunjukkan hampir sebagian besar (48,6%) ibu

tidak memberikan ASI Eksklusif, sebagian besar (56,9%) ibu bekerja di luar

rumah, hampir separoh (43,1%) pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif masih

kurang. Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara

status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif (p>0,05) dan ada

hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI

Eksklusif dengan nilai (p<0,05).

Status pekerjaan ibu tidak menunjukkan adanya hubungan yang

bermakna dengan pemberian ASI Eksklusif, tetapi ada hubungan yang

bermakna antara status pengetahuan ibu dengan pemberian ASI

Eksklusif.Disarankan kepada petugas kesehatan agar memebrikan penyuluhan

kepada ibu tentang pemberian ASI Eksklusif.

Kata Kunci (Key Word) : ASI Eksklisif, Pekerjaan ibu, Pengetahuan ibu

Daftar Pustaka : 22 (1997-2016)

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Page 5: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

5

Yang bertanda tanda tanda tangan dibawah ini :

Nama Lengkap : Monica Yunistia

NIM : 142110138

Tanggal Lahir : 06 Maret 1996

Tahun Masuk : 2014

Peminatan : Gizi Masyarakat

Nama Pembimbing Utama : Rina Hasniyati, SKM, M.Kes

Nama Pembimbing Pendamping : Zul Amri, DCN, M.Kes

Nama Dewan Penguji : Marni Handayani, S.SiT. M.Kes

Nama Anggota Dewan Penguji : Arlen Defitri N, S.ST, M.Biomed

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam karya tulis ilmiah

saya yang berjudul “ Hubungan Status Pekerjaan Dan PengetahuanIbu Dengan

Pemberian Asi Eksklusif Pada Anak Usia 6-12 Bulan Di Kelurahan Alai Parak

Kopi Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018”

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka

saya akan menerima san ksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Padang, Juni 2018

Monica Yunistia

NIM : 142110138

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 6: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

6

Nama : MONICA YUNISTIA

NIM : 142110138

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang / 06 Maret 1996

Anak ke : 5 (Lima)

Jumlah Bersaudara : 4 (Empat)

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Alamat : Jorong Kubang Panjang, Kec. Pulau Punjung, Kab.

Dharmasraya

Nama Orang Tua

Ayah : M. Yunus

Pekerjaan : Tani

Ibu : Rusdawati

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)

Riwayat Pendidikan

No Pendidikan Tahun

1 TK Babussalam 2001-2002

2 SDN 29 Pulau Punjung 2002-2008

3 SMP N 01 Pulau Punjung 2008-2011

4 SMA N 2 Pulau Punjung 2011-2014

5 D-III Jurusan Gizi Poltekkes kemenkes Padang 2014-2018

KATA PENGANTAR

Page 7: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

7

Dengan mengucapkan do’a dan puji syukur kehadirat Allah SWT dengan

berkat serta rahmat dan karuni-Nya, penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat

diselesaikan oleh penulis walaupun menemui kesulitan dalam pembuatannya.

Penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan suatu

rangkaian dari proses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi Diploma

III Jurusan Gizi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang, dan sebagai prasyarat

dalam menyelesaikan pendidikan DIII Gizi pada masa akhir pendidikan. Judul

Karya Tulis Ilmiah ini “Hubungan Status Pekerjaan dan Pengetahuan Ibu dengan

Pemberian Asi Eksklusif Pada anak usia 6-24 bulan di Kelurahan Alai Parak Kopi

Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018”

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan dari ibu Rina Hasniyati,

SKM, M.Kes sebagai pembimbing 1 dan bapak Zul Amri, DCN, M.Kes sebagai

pembimbing 2 dan berbagai pihak yang penulis terima, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Bapak Sunardi, SKM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan Padang.

2. Ibu Hasneli DCN, M.Biomed, selaku Ketua Jurusan Gizi.

3. Ibu Kasmiyetti DCN, M.Biomed, selaku Ka. Prodi D III Jurusan Gizi.

4. Ibu Marni Handayani, S.SiT, M.Kes

5. Ibu Arlen Defitri N, S.ST. M Biomed

Page 8: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

8

6. Rina Hasniyati, SKM, M. Selaku Pembimbing Akademik (PA)

7. Bapak/Ibu Dosen mata kuliah Karya Tulis Ilmiah

8. Orang tua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi selama pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini

9. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses perkuliahan dan

penulisan proposal karya tulis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu .

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari akan

keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih ada belum

sempurna baik dalam isi maupun dalam penyajian. Untuk itu penulis selalu

terbuka atas kritikan dan saran yang membangun guna penyempurnaan Karya

Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan kekurangan yang ada penulis

berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi semua

pihak.

DAFTAR ISI

Page 9: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

9

ABSTARAK Halaman

PERNYATAAN PERSETUJUAN

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan penelitian ............................................................................ 4

1.Tujuan Umum ............................................................................. 4

2. Tujuan Khusus ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

E. Ruang Lingkup ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis ............................................................................ 7

1.Asi Eksklusif ............................................................................... 7

2. Pekerjaan Ibu .............................................................................. 16

3. Pengetahuan Ibu ......................................................................... 18

B. Kerangka Teori............................................................................... 21

C. Kerangka Konsep .......................................................................... 22

D. Hipotesis ........................................................................................ 22

E. Defenisi Operasional ...................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 24

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 24

D. Cara Pengumpulan Data ................................................................. 26

1.Data Primer ................................................................................. 26

2. Data Sekunder ............................................................................ 26

E. Teknik Pengolaham Data dan Analisa Data .................................. 26

1. Teknik Pengolahan Data ............................................................ 26

2. Analisa Data ............................................................................... 27

a. Analisa Univariat ................................................................... 28

b. Analisa Bivariat ..................................................................... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umun Lokasi Penelitian ............................................... 29

B. Gambaran Umum Responden ........................................................ 29

C. Hasil Penelitian .............................................................................. 31

D. Pembahasan .................................................................................... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN .............................................................................. 42

Page 10: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

10

B. SARAN ......................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

11

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Komposisi ASI dalam gr/100 ml .................................................................. 12

Tabel 2.Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Jenis Kelamin .................................. 30

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Sampel ......................................... 30

Tabel 4. Distribusi Frekuensi responden berdasarkan umur dan pendidikan ............ 31

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif ... 31

Tabel 6. Distribisi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu ......................................... 32

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu ................. 32

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Ibu ................................................... 33

Tabel 9. Distribusi Status Pengetahuan Ibu ............................................................... 34

Page 12: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Kuesioner Penelitian

Lampiran B : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran C : SuratIzin Penelitian DKK

Lampiran D : Surat Izin dari Kampus

Lampiran E : Master Tabel

Lampiran F : Hasi Olah Data

Lampiran G : Kartu Konsultasi

Lampiran H : Jadwal Penelitian

Lampiran I : Rencana Anggaran Biaya

Lampiran J : Dokumentasi

Page 13: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak, oleh sebab itu, masa ini merupakan kesempatan yang

baik bagi orang tua untuk mengupayakan tumbuh kembang anak secara

optimal.Salah satunya dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif.

Setelah 6 bulan anak juga bisa diberikan makanan tambahan selain ASI.1

Pemberian ASI eksklusif yaitu memberikan ASI saja kepada bayi

tanpa makanan tambahan sampai bayi berusia 6 bulan.kecukupan gizi bayi

dapat dipengaruhi dengan pemberian ASI. ASI merupakan makanan yang

paling bagus untuk bayi dan termasuk zat gizinya komplit, selain itu ASI

mempunyai keunggulan yang lain diantaranya harganya murah, diantaranya

kaya zat penting bagi bayi, memberikan kekebalan yang optimal bagi bayi,

mengurangi resiko terjadinya alergi, mengurangi infeksi usus, tidak basi dan

selalu segar, lebih higienis,menguatkan hubungan antara ibu dan anak, serta

praktis, bebas dari kuman-kuman dan bakteri yang bisa membuat saluran

pencernaan anak terganggu.1

ASI eksklusif masih menjadi masalah terbesar didunia. Di Benua

Eropa, cakupan ASI eksklusif hanya sebesar 20%. Dibenua Asia, cakupan ASI

belum mencapai 50% dengan cakupan terbanyak di Asia selatan sebesar 44%

dan disusul oleh Asia Pasifik sebesar 43%.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, pemberian ASI

Eksklusif di Indonesia pada bayi umur 0-6 bulan sebesar 54,3%. Pemberian

Page 14: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

14

ASI secara eksklusif tertinggi yaitu diprovinsi NTB sebesar 79,7%, dan

terendah yaitu diprovinsi Maluku sebesar 25,2%. Sumatera Barat menepati

urutan ke-empat terbawah dalam menyusui anak umur 0-24 bulan dengan

presentase sebesar 68,8%.

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2015

cakupan ASI eksklusif Kota Padang sebesar 72,8%. Dari 22 Puskesmas yang

ada di kota padang, puskesmas Alai merupakan salah satu cakupan ASI

Eksklusif yang masih rendah yaitu urutan ke 20 dari 22 puskesmas yang ada di

kota padang dengan persentase 61,54%. Urutan dibawahnya ada puskesmas

Andalas ( 54,59% ), dan puskesmas Nanggalo (55,34%).

Puskesmas Alai Kota Padang terletak di Kelurahan Alai Parak Kopi

dengan wilayah kerja hanya terdapat 2 kelurahan yaitu kelurahan Alai Parak

Kopi, dengan luas wilayah 134 Ha, dan Gunung Pangilun dengan wilayah 95,7

Ha. Kelurahan Alai Parak Kopi memiliki 14 RW dan 53 RT. Puskesmas Alai

merupakan kelurahan cakupan ASI Eksklusifnya rendah yaitu 61,54%.

Bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif dari umur 0-6 bulan akan

memiliki resiko untuk terkena penyakit karena daya tahan tubuh yang belum

sempurna. Banyak bayi yang meninggal karena pemberian makanan yang

tidak benar. Kurang dari 15% bayi diberi ASI Eksklusif selama 4 bulan dan

memberikan maknan pendamping ASI tidak sesuai dan tida aman. Hampir 40

% kematian anak balita terjadi di sebabkan oleh diare dan infeksi saluran

pernafasan akut.8

Page 15: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

15

Menurut Notoadmojo (2003) pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi

oleh faktor-faktor diantaranya predisposing factor, enabling factors dan

reinforcing factors. Pedisposing factor terdiri dari dukungan keluarga,

budaya, usia, pendidikan serta status pekerjaan ibu. Enabling factors terdiri

dari ketersediaan /sumber dan keterjangkauan fasilitas. Dan Reinforcing

factors terdiri dari faktor sikap dan peran petugas kesehatan.

Saat ini terjadi peningkatan jumlah angka kerja wanita di berbagai

sektor pekerjaan.Berdasarkan survei BPS tahun 2013, jumlah angkatan kerja

wanita terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini dari 114 juta jiwa (94%),

38% diantaranya pekerja perempuan (43,3 juta jiwa), 25 juta diantaranya

berada pada usia produktif. Hal ini menyebabkan banyak ibu yang harus

meninggalkan bayi sebelum berusia 6 bulan.

Berdasarkan hasil penelitian Yandra P (2016) menunjukkan bahwa

faktor yang berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang

menyusui di kelurahan Balai Gadang adalah adanya hubungan yang bermakna

antara status ibu yang bekerja dengan pemberian ASI Eksklusif. Dimana

tekanan ekonomi memaksa ibu bekerja diluar rumah untuk mencari

penghasilan sehingga ibu tidak mempunyai kesempatan memberikan ASI

secara Eksklusif kepada bayi mereka.2

Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia manusia yang sekedar

menjawab pertanyaan.Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta

dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah

yang dihadapinya.Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan adalah hasil tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

Page 16: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

16

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri

maupun pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan.

Berdasarkan penelitian Radhyatam (2015) tentang hubungan tingkat

pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian asi eksklusif pada bayi di

Wilayah Kerja Puskesmas Bayang Utara menyatakan bahwa adanya hubungan

antara tingkat pengetahuan dan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI

eksklusif.15

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan

judul “Hubungan Status Pekerjaan dan Pengetahuan Ibu Dengan

Pemberian Asi Eksklusif Pada Anak usia 6-24 Bulan di Kelurahan Alai

Parak Kopi Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018”

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan status pekerjaan dan pengetahuan ibu dengan

pemberian ASI eksklusif Pada Anak usia 6-24 Bulan di Kelurahan Alai Parak

Kopi wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui hubungan status pekerjaan dan pengetahuan

ibu dengan pemberian ASI Eksklusif Pada Anak usia 6-24 Bulandi

Kelurahan Alai Parak Kopi wilayah kerja Puskesmas Alai Kota

Padang Tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

Page 17: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

17

a. Diketahui distribusi frekuensi Pemberian ASI eksklusif pada

anak usia 6-24 bulan di Kelurahan Alai Parak kopi wilayah kerja

Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018

b. Diketahui distribusi frekuensi ibu berdasarkan status pekerjaan

ibu di Kelurahan Alai Parak Kopi wilayah kerja Puskesmas Alai

Kota Padang Tahun 2018

c. Diketahui distribusi frekuensi ibu berdasarkan tingkat

pengetahuan ibu di Kelurahan Alai parak kopi wilayah kerja

Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018

d. Diketahui hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI

Eksklusif di Kelurahan Alai parak kopi wilayah kerja

Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018

e. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian

ASI Eksklusif di Kelurahan Alai parak kopi wilayah kerja

Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian nnantinya akan menambah wawasan, pengetahuan

dan pengalaman tentang hubungan status pekerjaan dan pengetahuan

ibu dalam pemberian ASI Eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Alai

Tahun 2018.

2. Bagi instansi

Page 18: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

18

Sebagai bahan masukkan bagi puskesmas dan pimpinan puskesmas

dalam rangka meningkatkan pemberian ASI Ekslusif di wilayah kerja

Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018.

3. Bagi peneliti Berikutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dan data dasar bagi

peneliti selanjutnyamengenai pemberian ASI eksklusif kepada bayi

sampai umur 6 bulan.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan status pekerjaan

dan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif pada anakusia6-12

bulan di Kelurahan Alai parak kopi wilayah kerja Puskesmas Alai kota

Padang Tahun 2017. Variabel dependennya adalah pemberian ASI

Eksklusif dan variabel independennya status pekerjaan dan pengetahuan

ibu.

Page 19: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian Asi saja kepada bayi berumur 0-6

bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain, menurut ahli

kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan

ASI saja. Manfaat ASI Eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap beragam

penyakit pada usia lanjutnya.11

Air Susu Ibu adalah (ASI) adalah makanan bernutrisi, berenergi

tinggi yang mudah untuk dicerna yang dihasilkan oleh kelenjer payudara

wanita melalui proses laktasi ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan

protein, laktosa dan garam-garam organik yang dibekali enzim pencerna,

sehingga organ pencernaan bayi mudah mencerna dan menyerap gizi

ASI.11

ASI merupakan makanan terbaik dan paling sempurna untuk bayi

yang sangat deal untuk bayi selama 24 bulan atau 2 tahun pertama

kehidupannya. Kandungan gizinya yang tinggi membuat ASI tidak

tergantikan oleh susu formula yang paling hebat dan mahal sekalipun.

Asupan gizi pada seribu hari awal kehidupanhingga anakberusia 2 tahun

sangat penting untuk pertumbuhan dan pekembangan anak.Hal ini

memiliki manfaat jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka

pendek, ini akan berimplikasi pada perkembangan otak, pertumbuhan

masa tubuh dan dan komposisi tubuh serta metabolisme glukosa, lipid dan

Page 20: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

20

hormon. Sedangkan implikasi jangka panjang dari hal ini adalah

peningkatan kognitif, prestasi belajar dan kapasitas kerja serta munculnya

penyakit tidak menular.11

Pemenuhan Nutrisi yang baik pada bayi adalah dengan memberikan

Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan makanan bayi dengan standar emas

yang terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh

makanan dan minumam apapun, karena ASI mengandung zat gizi paling

tepat, lengkap, dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap

saat. Standar emas makanan bayi dimulai dengan tindakan Inisiasi

Menyususi Dini (IMD), dilanjutkan dengan pemberian ASI secara

eksklusif selama 6 bulan.11

Pemerintah Indonesia dalam peraturan pemerintah no 33 tahun 2012

telah menetapkan pemberian ASI secara Eksklusif bagi bayi Indonesia

sejak lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan dan dilanjutkan sampai

anak berusia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan.

a. Manfaat ASI bagi Bayi dan Ibu

Bagi bayi, tidak ada pemberian yang lebih berharga dari

ASI.Hanya seorang ibu yang dapat memberikan makanan terbaik

bagi bayinya.Asi tidak ternilai harganya, selain meningkatkan

kesehatan dan kepandaian secara optimal, ASI juga membuat anak

memiliki perkembangan sosial yang baik.Keuntungan ini tidak saja

diperoleh bayi, tetapi juga dirasakan oleh ibu, keluarga, masyarakat,

bahkan lingkungan.

Berikut manfaat ASI yang diperoleh oleh bayi.6

Page 21: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

21

1) ASI sebagai Nutrisi

2) Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang

seimbang dan cukup karena mengandung zat gizi yang

diperlukan untuk 6 bulan pertama.

3) Mengandung antibody (kolestrum) yang melindungi

terhadap penyakit, terutama diare dan gangguan pernafasan.

4) Menunjang perkembangan motoric sehingga bayi yang

diberi ASI Eksklusif lebih cepat bisa jalan.

5) Meningkatkan jalinan kasih sayang

6) Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai

7) Mudah di cerna dan zat gizi mudah diserap

8) Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat

yang dapat menimbulkan alergi.

9) Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi

dalam 6 bulan pertama (87%ASI adalah air).

10) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk

pertumbuhan otak sehingga bayi ASI Eksklusif potensial

lebih pandai.

11) Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan

emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang

baik.

Sementara itu, menyusui juga memberikan manfaat bagi

sang ibu.6

Page 22: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

22

1) Menghentikan pendarahan pasca persalinan

Ketika bayi menyusu, isapan bayi akan merangsang otak

untuk memproduksi hormon prolactin dan oksitosin.

Hormon oksitosin, selain mengerutkan otot-otot untuk

pengeluaran ASI, juga membuat otot-otot rahim dan juga

pembuluh darah yang ada di dalam Rahim mengerut

sehingga pendarahan dirahim, sebagai bekas proses

persalinan cepat terhenti. Efek ini akan berlangsung secara

lebih memaksimal jika setelah melahirkan ibu langsung

menyusui.

2) Psikologi ibu

Rasa bangga dan bahagia karena dapat memberikan

sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya akan

memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayinya.

3) Mencagah Kanker

Wanita yang menyusui memiliki angka insidensi terkena

kanker payudara, indung telur, dan Rahim lebih rendah.

4) Menyusui frekuensi yang sering dan lama dapat digunakan

sebagai metode kontrasepsi alami yang dapat mencegah

terjadinya ovulasi pada ibu.

5) Mempercepat ibu kembali keberat badan sebelum hamil.

Dengan menyusui, cadangan lemak dalam tubuh ibu yang

memang disiapkan sebagai sumber energy selama

kehamilan akan digunakan sebagai energy pembentuk

Page 23: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

23

ASI. Akibatnya, cadangan lemak tersebut akan menyusut

sehingga penurunan berat badan ibu pun akan berlangsung

lebih cepat.

6) ASI tersedia setiap saat tanpa harus menunggu waktu

menyiapkan dengan temperature atau suhu yang sesuai

dengan kebutuhan bayi.

7) ASI mudah disajukan dan tanpa kontaminasi bahan

berbahaya dari luar serta steril dari bakteri.

b. Kandungan dan komposisi dalam ASI

Berikut dijabarkan kandungan yang terdapat dalam ASI

dibandingkan dengan kandungan zat gizi di dalam susu sapi.18

1) Kadar karbohidrat dalam ASI lebih tinggi dibandingkan pada

susu sapi. Karbohidrat berfungsi memberikan energy serta

membangun sel saraf otak sehingga bayi yang diberikan ASI

lebih aktif dan cerdas. Di dalam usus, sebagian karbohidrat

diubah menjadi asam laktat yang berfungsi mencegah

pertumbuhan bakteri berbahaya.

2) Kadar protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan pada susu

sapi. Akan tetapi, protein dalam susu sapi membentuk gumpalan

yang relative keras dalam lambung bayi sehingga sulit dicerna.

Akibatnya bayi sering mengalami susah buang air besar.

Sebaiknya, protein dalam ASI lebih lunak hingga hampir

seluruhnya mudah dicerna dan terserap oleh pencernaan bayi.

Page 24: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

24

3) Kadar lemak ASI lebih tinggi dibandingkan pada susu sapi. Jenis

lemak dalam ASI mengandung DHA (Decosahexaenoic acid)

yang mengandung banyak omega 3 dan omega 6 yang

dibutuhkan dalam pembentukan sel-sel jaringan otak. Selain itu,

di dalam lemak ASI terdapat enzim yang membuat lemak dapat

seluruhnya tercerna oleh bayi.

Berikut Komposisi ASI dalam gr/100 ml

Tabel 1

Komposisi ASI dalam gr/100 ml

Kandungan Kolostrum Transisi Matur

Energy 57,0 63,0 65,0

laktosa 6,5 6,7 7,0

Lemak 2,9 3,6 3,8

Protein 1,195 0,965 1,324

Mineral 0,3 0,3 0,2

Immunoglobulin

Ig A 335,9 - 119,6

Ig G 5,9 - 2,9

Ig M 17,1 - 2,9

Lisosom 14,2-16,4 - 24,3-

27,5

Laktoferin 420-520 - 250-270

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI adalah :

1) Predisposing Factor

a) Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “Tahu” dan ini terjadi

setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu

obejek tertentu. Penginderaan terhadap suatu obejek terjadi

melalui panca indra manusia yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri.

Page 25: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

25

Informasi yang keliru tentang ASI, membentuk para ibu

yang menyusui menjadi faktor kegagalan pemberian ASI

eksklusif.Dari pernyataan tersebut, sekelompok yang peduli

ASI secara konsisten terus menerus menyarankan pentingnya

pemberian ASI diawal kehidupan bayi.Mereka yakin bahwa

rendahnya keberhasilan pemberian ASI Eksklusif

dikarenakan kurangnya pengetahuan dari orang tua bayi dan

keluarga.

b) Dukungan keluarga

Keluarga dekat terutama wanita seperti ibu, ibu

mertua, kakak wanita atau teman wanita yang telah

berpengalaman dan berhasil dalam menyusui sangat

diperlukan untuk psikologis seorang ibu. Ibu juga

membutuhkan dukungan dari suami yang mengerti bahwa

ASI adalah makanan yang baik untuk bayinya agar proses

pelaksanaan pemberian ASI Eksklusif pada bayinya berhasil.

c) Budaya

Budaya sebagai hal yang dianut secara turun

temurun dalam suatu masyarakat memiliki pengaruh pada

perilaku menyusui secara eksklusif.Sebagian besar hasil

studi yang dlakukan dibeberapa daerah di Indonesia

menunjukkan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih

jarang dilakukan karena pengaruh budaya yang dianut.

d) Usia

Page 26: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

26

Ibu yang berusia kurang dari 20 tahun atau lebih

dari 35 tahun tidak dapat menyusui bayinya dengan ASI

cukup sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara

usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Proporsi

pemberian ASI eksklusif yang paling banyak pada ibu

berusia muda lebih besar dari proporsi pemberian ASI

eksklusif pada ibu berusia tua.

e) Pendidikan Ibu

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh

dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang

dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan

memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi

yang datang dan alasan berfikir sejauh mana keuntungan

yang yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan

tersebut. Bagi sebagian ibu, menyusui merupakan tindakan

yang alamiah dan naluriah.

f) Pekerjaan

Bekerja bukan alasan untuk menghentikan

pemberian ASI secara Eksklusif selama paling sedikit 4

bulan dan bila mungkin sampai 6 bulan. Dengan adanya

cuti hamil selama 3 bulan juga dapat membantu ibu untuk

dapat memberikan ASI eksklusif, ditambah dengan

pengetahuan yang benar tentang menyusui, perlengkapan

memerah ASI yang baik dan dukungan lingkungan kerja

Page 27: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

27

seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI

secara eksklusif.

2) Enabling Factors

a) Ketersediaan Sumber/Fasilitas

Dukungan instrumental merupakan dukungan yang

nyata dan dalam bentuk materi dan waktu yang bertujuan

untuk meringankan beban bagi individu yang membutuhkan

orang lain untuk memenuhinya. Suami harus mengetahui

jika istri dapat bergantung padanya jika istri memerlukan

bantuan.Dalam hal ini keluarga mencukupi kebutuhan rutin

ibu menyusui, mengganti popok, menyendawakan bayi,

memijat bayi secara teratur atau memberi Air Susu Ibu

(ASI) perah kepada bayi bila ibu bekerja.

b) Keterjagkauan fasilitas

Kemajuan teknologi dan canggihnya komunikasi,

serta gencarnya promosi susu formula sebagai pengganti

ASI membuat masyarakat kurang mempercayai kehebatan

ASI, sehingga akhirnya memilih susu formula.

3) Reinforcing Factors

a) Sikap dan Perilaku Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan adalah peletak dasar kecerdasan

anak-anak Indonesia karena mereka membimbing ibu untuk

memberikan ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif

Page 28: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

28

membuat otak bayi berkembang optimal, bayi mendapatkan

gizi sempurna dan tumbuh dengan baik.

Ini adalah modal utama menjadi manusia yang

produktif.Sikap dan prilaku petugas kesehatan dapat

menjadi contoh atau acuan bagi masyarakat tentang hidup

sehat (berperilaku hidup sehat).

2. Pekerjaan Ibu

Terhentinya pemberian ASI Eksklusif terjadi pada ibu bekerja,

terutama diperkotaan, ibu kembali bekerja setelah cuti melahirkan

selama 3 bulan.Sebagian besar ibu kesulitan menyusui bayinya

maupun memerah ASI ditempat kerja.Selain padatnya aktifitas kerja,

masih sedikit perusahaan menyediakan tempat khusus untuk menyusui

bayi ataupun memerah ASI. Sedangkan jika tidak diperah secara

teratur, produksi ASI akan terus menurun. Ketidaktahuan para ibu

tentang manajemen laktasi, seperti cara memerah dan menyimpan ASI,

turut menghambat proses menyusui. Banyak ibu tidak percaya diri

produksi ASI nya mencukupi sehingga memberi susu formula kepada

bayinya.

Pekerjaan adalah kegiatan seseorang melakukan sesuatu yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Banyak ibu bekerja yang

memutuskan untuk tidak menyusui. Ini disebabkan ibu yang bekerja

diluar rumah tidak mempunyai waktu untuk menyusui anaknya.9

Menurut Roesli (2005) bahwa bekerja bukan alasan untuk

menghentikan pemberian ASI secara eksklusif selama paling sedikit 4

Page 29: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

29

bulan, meskipun cuti melahirkan hanya 3 bulan dengan pengetahuan

yang benar tentang menyusui.

Ibu yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarga saat ini

banyak sekali. Peraturan jam kerja yang ketat, lokasi tempat tinggal

yang jauh dari tempat kerja, atau tidak ada fasilitas kendraan pribadi

menjadi faktor penghambat ibu memberikan ASI kepada bayinya.

Faktor lainnya adalah ibu yang bekerja secara fisik pasti akan cepat

lelah, sehingga merasa tidak punya tenaga lagi untuk menyusui 19

a. Jenis- jenis Pekerjaan

Adapun jenis-jenis pekerjaan yaitu :

1) Service occuption

Termasuk kedalamnya adalah semua jenis pekerjaan yang

mengutamakan pelayanan.Contoh pelayan tokoh, pelayan

rumah makan, pramugari, dan bagian keamanan.

2) Professional

Dalam kelompok ini, penelitian pendidikan tertentu setelah

SMA sangatlah diperlukan. Pendidikan yang dimaksud disini

adalah sangatlah mendukung pekerjaan seseorang pada masa

yang akan datang. Misalnya jika ingin menjadi guru, harus

kuliah di IKIP atau FKIP atau yang setara dengannya.

Contohnya pekerjaan lain adalah dokter, perawat dan arsitek

3) Manajemen Position

Page 30: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

30

Termasuk kedalam kelompok ini adalah mereka yang

bergerak dalam bidang pengelolaan.Misalnya manager,

direktur, dan supervisor.

4) Office Work

Pekerjaan-pekerjaan dalam kelompok ini umumnya tidak

memerlukan sekolah khusus, tetapi hanya jenis kursus

singkat.Contohnya reception, costumer service officer, namun

ada juga perusahaan yang meminta karyawannya didalam

kelompok ini minimal memiliki ijazah D III.

3. Pengetahuan ibu

Pengetahuan adalah hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu obejek tertentu.

Penginderaan terhadap suatu obejek terjadi melalui panca indra

manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

dengan sendiri. Informasi yang keliru tentang ASI, membentuk para

ibu yang menyusui menjadi faktor kegagalan pemberian ASI

eksklusif.Dari pernyataan tersebut, sekelompok yang peduli ASI secara

konsisten terus menerus menyarankan pentingnya pemberian ASI

diawal kehidupan bayi.Mereka yakin bahwa rendahnya keberhasilan

pemberian ASI eksklusif dikarenakan kurangnya pengetahuan dari

orang tua bayi dan keluarga.

Pengetahuan adalah segalah sesuatu yang dapat diterangkan

dengan metode ilmiah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan

suatu persoalan ilmiah dengan menggunakan teori kebenaran baik

Page 31: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

31

yang dilakukan saat sekarang atau masa yang akan datang.

Pengetahuan adalah suatu proses untuk mengetahui dan menghasilkan

sesuatu yang didorong rasa ingin tahu yang bersumber dari kehendak

dan kemauan manusia.

Informasi yang diberikan keluarga mengenai ASI Eksklusif dapat

mempengaruhi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.Apabila

informasi yang diberikan keluarga kurang tepat karena kurangnya

informasi tentang ASI eksklusif masih sangat rendah, karena informasi

yang diberikan keluarga.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1) Pendidikan

Tingkatan pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang

yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih

rasional terhadap informasi yang dating dan akan berfikir sejauh

mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari

gagasan tersebut.

2) Paparan media masa

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang

lebih sering terpapar media massa akan memperoleh informasi

yang lebih banyak, disbanding dengan orang yang tidak terpapar

informasi media massa.

3) Ekonomi

Page 32: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

32

Memenuhi kebutuhan pokok primer maupun sekunder keluarga

dengan status ekonomi baik akan lebih mudah dicukupi

dibandingkan keluarga dengan status ekonomi rendah. Jadi dapat

disimpulkan ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupan saling

berinteraksi satu sama lain. Individu yang dapat berinteraksi secara

kontinyu akan dapat lebih biasa mendapatkan informasi. Dengan

demikian hubungan sosial akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang.

5) Pengalaman

Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal biasa

diperoleh dari lingkungan kehidupan dari proses perkembangan,

misalnya sering mengikuti kegiatan yang mendidik seperti

pelatihan, seminar dan lain-lain.

Page 33: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

33

C. KERANGKA TEORI

Pemberian ASI Eksklusif di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

Eksternal dan Internal.

Gambaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif .9

Predisposing Factor:

Dukungan Keluarga

Budaya

Usia

Pengetahuan

Pendidikan

Pekerjaan

Pemberian ASI

Eksklusif

Enabling Factors :

Ketersediaan sumber/fasilitas

Keterjangkauan fasilitas

ReinforcingFactors :

Sikap dan perilaku Petugas

Page 34: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

34

D. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini sebagai variabel dependen yaitu ASI Eksklusif dan

Variabel independennya yaitu pekerjaan ibu dan pengetahuan ibu. Pada

kerangka konsep ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

E. Hipotesis

1. Ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di

Kelurahan Alai Parak Kopi Kota Padang tahun 2018

2. Ada hubungan antara Tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI

eksklusif di Kelurahan Alai Parak Kopi Kota Padang tahun 2018

Pemberian ASI Eksklusif

Status Pekerjaan Ibu

Tingkat Pengetahuan Ibu

Page 35: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

35

F. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pemberian ASI

Eksklusif

Pemberian Air Susu Ibu tanpa

makanan tambahan lain baik itu

minuman,madu atau jus pada

bayi umur 0-6 bulan

Wawancara Kuesioner ASI Eksklusif =1

Tidak ASI Ekslusif = 0

Nominal

2. Pekerjaan Ibu Kegiatan ibu yang dilakukan

didalaam atau diluar rumah

untuk membantu penghasilan

keluarga

Wawancara Kuesioner a.Ibu bekerja = 0

b.Ibu tidak bekerja = 1

Nominal

3. Tingkat

Pengetahuan ibu

Hal yang diketahui responden

tentang pemberian ASI

Eksklusif yaitu waktu

pemberian ASI ,pengetahuan

tentang kolostrum, pengertian

ASI eksklusif, manfaat ASI

Wawancara Kuesioner Tingkat pengetahuan ibu

dikategorikan menjadi :

a.Baik: dari total skor

b.Kurang: < 60% dari total

skor.22

Ordinal

Page 36: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional

dimana pengambilan data variabel independen dan dependen dilakukan dalam waktu

bersamaan.Penelitian ini melihat hubungan antara variabel independen dan

dependen.Variabel independen yang diteliti adalah, status pekerjaan dan pengetahuan

ibu.Variabel dependen yang diteliti adalah pemberian ASI Eksklusif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang tahun dari bulan

September 2017 sampai bulan Mei 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang memilikianak usia 6-24 bulan

yang terdaftar di wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018. Jumlah

populasi adalah 455 Orang.

2. Sampel

Sampel diambil dari populasi yang tercatat di kelurahan Alai wilayah kerja

Puskesmas Alai.Besar sampel yang didapat menggunakan rumus Estimasi proporsi

dengan populasi finit.

Page 37: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

37

n = ⁄

Keterangan :

n = Besar Sampel (71,67)

Z = 1,96 pada derajat kepercayaan 95%

P = Proporsi (61,54%)

d = Presisi (10%)

N = Populasi (455)

Dari perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel sebanyak 72 responden.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Sample Random Sampling artinya

pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi

unuk terambil sebagai sampel tanpa memperhatikan strata atau tingkat populasi

tersebut.

Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu :

1. Sampel mampu berkomunikasi dengan baik

2. Bersedia untuk dijadikan sampel

3. Dalam keadaan sehat

Page 38: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

38

D. Cara Pengumplan Data

1. Data Primer

Data primer yang dikumpulkan adalah data tentang pemberian ASI eksklusif,

status pekerjaan dan pengetahuan ibu dengan metode wawancara langsung kepada

ibu responden dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Laporan Dinas Kesehatan Kota

Padang Tahun 2015 serta data gambaran tempat penelitian dari kelurahan Alai

parak kopi.

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

a. Teknik Pengolahan Data

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Setelah data dikumpulkan dari hasil pemeriksaan dan pencatatan yang

disediakan kemudian diperiksa kelengkapan setiap data dengan proses

Editingmeliputi pemeriksaan akan kelengkapan semua data yang sudah dicatat

dengan jelas dan akurat untuk mempersiapkan proses pengolahan selanjutnya.

Tujuan editing ini untuk melengkapi sata yang masih kurang maupun memeriksa

kesalahan untuk diperbaiki dan dinyatakan kembali pada responden yang berguna

saat pengolahan.

b.Pengkodean Data (Coding)

Membahas jawaban responden menjadi angka untuk setiap setiap jawaban-

jawaban dari para responden kedalam kategori, yang biasanya klasifikasi

dilakukan dengan memberi kode pada masing-masing jawaban.

a) Pemberian ASI eksklusif dikategorikan menjadi:

1) ASI ekskluaif = kode1

Page 39: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

39

2) Tidak ASI eksklusif = kode 0

b) Status Pekerjaan Ibu

1) Ibu bekerja = kode 0

2) Ibu tidak bekerja = kode 1

c) Tingkat Pengetahuan ibu diketegorikan menjadi :

1) Baik = kode 1

2) Kurang = kode 0

c. Memasukkan Data (Entry)

Jawaban ibu yang telah diberi kode dimasukkan kedalam program Epidata

dan diolah kedalam perangkat komputer

d. Membersihan Data (Cleaning)

Data yang sudah dimasukkan ke program komputer diperiksa kembali untuk

memasukkan data tersebut telah bersih dari kesalahan.

2. Analisis Data

Data yang sudah diolah dianalisis dengan menggunakan komputer .Analisis

dilakukan 2 tahap yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.

1. Analisis Univariat

Analisis Univariat adalah distribusi frekuensi dari masing-masing variabel

penelitian yaitu, pekerjan dan pengetahuan ibu dan pemberian ASI eksklusif

dengan menggunakan statistik deskriptif berupa distribusi dan persentase.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariate dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

variabel dependen dengan variable independent, yaitu untuk mengetahui

hubungan antara status pekerjaan dan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI

Eksklusif pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Alai Parak

Page 40: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

40

Kopi tahun 2018. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Chi-square, dimana terdapat hubungan yang bermakna jika p value < 0,05

Page 41: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Alai Kota Padang terletak di Kelurahan Alai Parak Kopi dengan

wilayah kerja hanya terdapat 2 kelurahan yaitu kelurahan Alai Parak Kopi, Kelurahan

Alai Parak Kopi memiliki 14 RW dan 53 RT dengan luas wilayah 134 Ha, dan Gunung

Pangilun dengan wilayah 95,7 Ha.

Luas wilayah kerja Puskesmas Alai meliputi 229,7 Ha2dengan batas wilayah

kerja Puskesmas Alai, Sebelah Utara berbatasan dengan dengan Kecamatan Nanggalo,

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Padang Timur, Sebelah Barat

berbatasan dengan Padang Barat.

Berdasarkan proyeksi penduduk yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota

Padang.Puskesmas Alai memiliki jumlah penduduk sebanyak 24.249 jiwa yang terdiri

dari 12.114 jiwa laki-lakidan 12.135 jiwa perempuan.

B. Gambaran Umum Responden

1. Karakterstik Sampel

Distribusi frekuensi sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Alai Parak

Kopi Kota Padang

Tahun 2018

Jenis kelamin n %

Laki-laki 40 55,6

Perempuan 32 44,4

Total 72 100

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa lebih dari separoh (55,6%)

responden berjenis laki-laki

Page 42: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

42

2. Golongan Umur sampel

Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tebel 3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Sampel di Kelurahan

Alai Parak Kopi Kota Padang

Tahun 2018

Umur (Bulan) n %

6-12 26 36,1

12-24 46 63,9

Total 72 100

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa lebih dari separoh (63,9%)

responden berumur 12-24 bulan.

3. Karakteristik Responden

Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur dan pendidikan di kelurahan

Alai parak Kopi Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang dapat di lihat pada

tabel 4 :

Tebel 4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur dan Pendidikan di

Kelurahan Alai Parak Kopi Kota Padang

Tahun 2018

Variable kategori n %

umur 20-35 tahun 55 76,9

>35 tahun 17 23,1

Total 72 100

pendidikan SD 4 5,6

SMP 16 22,2

SMA 28 38,9

Perguruan

Tinggi

24 33,3

Total 72 100

Page 43: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

43

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa hampir 80%

responden berumur 20-35 tahun, dan 38,9% responden mempunyai tingkat

pendidikan terakhir SMA.

C. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dianalisis dengan univariat dan analisis bivariat. Adapun

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil Univariat

a. Pemberian ASI Eksklusif

Hasil distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif di

Kelurahan Alai Parak Kopi Kota Padang

Tahun 2018

Pemberian ASI

Eksklisif

n %

Tidak Asi Eksklusif 35 48,6

Asi Eksklusif 37 51,4

Total 72 100

Berdasrkan Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa hampir separoh dari (48,6%)

anak umur 6-24 bulan di kelurahan Alai Parak Kopi tidak mendapatkan ASI

Eksklusif .

b. Pekerjaan ibu

Hasil distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek pekerjaan ibu

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Kelurahan

Alai Parak Kopi Kota Padang

Tahun 2018

Pekerjaan Ibu n %

Ibu Tidak bekerja 31 43,1

Ibu bekerja 41 56,9

Total 72 100

Page 44: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

44

Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat diketahui lebih dari separoh (56,9%)

responden bekerja di kelurahan Alai Parak Kopi.

c. Pengetahuan Ibu

Hasil distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek pengetahuan ibu

tentang pemberian ASI Eksklusif dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Table 7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu di

Kelurahan Alai Parak Kota Padang

Tahun 2018

Pengetahuan n %

Kurang 31 43,1

Baik 41 56,9

Total 72 100

Berdsarkan Tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa hampir separoh

(43,1%) ibu memeiliki pengetahuan yang kurang mengenai ASI Eksklusif.

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan Tingkat Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Untuk melihat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status

pekerjaan ibu pada anak usia 6-24 bulan di kelurahan Alai Parak Kopi wilayah

kerja Puskesmas Alai tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 45: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

45

Tabel 8

Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

pada anak usia 6-24 bulan di

Kelurahan Alai Parak Kopi Kota

Padang Tahun 2018

Status

Pekerjaan

Ibu

ASI Eksklusif Total p-

value Tidak Ya

n % n % n %

Bekerja 17 41,5 24 58,5 41 100 0.247

Tidak

bekerja

18 58,1 13 41,9 31 100

Total 35 48,1 37 51,9 72 100

Tabel 8 diatas memperlihatkan bahwa proporsi ibu yang tidak

memberikan ASI Eksklusif lebih banyak dari ibu yang tidak bekerja (58,1%)

dibandingkan ibu bekerja (41,5%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value > 0,05 yaitu 0.247, maka tidak

ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian

ASI Eksklusif (p> 0.05).

b. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Untuk melihat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan pengetahuan

ibu pada anak usia 6-24 bulan di kelurahan Alai Parak Kopi wilayah kerja

Puskesmas Alai tahun 2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9

Hubungan Status Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif pada

anak usia 6-24 bulan di

Kelurahan Alai Parak Kopi

Kota PadangTahun 2018

Status

Pengetahuan

Ibu

ASI Eksklusif Total p-

value Tidak Ya

n % n % n %

Kurang 30 96,8 1 3,2 31 100 0.000

Baik 5 12,2 36 86,7 41 100

Total 35 48,6 36 51,4 72 100

Page 46: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

46

Tabel 9 memperlihatkan bahwa ibu yang memberikan ASI Eksklusif

lebih banyak pada ibu yang mempunyai pengetahuan baik (86,7%)

dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pengetahuan kurang (3,2%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value < 0,05 yaitu 0.000, maka ada

hubungan yang signifikan antara status pengetahuan dengan pemberian ASI

Eksklusif (p< 0.05).

D. Pembahasan

1. ASI Eksklusif

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian dari ibu tidak memberikan ASI

secara Eksklusif, yaitu 35 responden dari 72 responden yang diteliti dengan

persentase (48,6%) yang memberikan ASI Eksklusif.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, ibu tidak memberikan ASI sampai 6

bulan yaitu ibu merasa anak nya tidak kenyang hanya dengan asi saja, oleh sebab

ibu usia 4 atau 5 bulan ibu sudah memberikan makanan tambahan selain ASI. Hal

ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya anak yang sudah terlebih dahulu

dikenalkan dengan susu formula, adanya faktor kebudayaan atau suatu kebiasaan

yang sudah menjadi turun temurun. yang tidak memberikan ASI Eksklusif.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Yandra P (2016) yang

melakukan penelitian tentang factor-faktor yang berhubungan dengan pemberian

ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Air Dingin. Penelitian tersebut

mendapatkan hasil bahwa lebih dari separo (60,7% ) ibu.

Berdasarkan kuisioner dapat diketahui bahwa 48,6% anak usia 6-24 bulan tidak

mendapatkan ASI secara Eksklusif, dikarenakan pengetahuan ibu yang masuh

kurang mengetahui pentingnya ASI bagi bayi.

Page 47: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

47

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat

memenuhi kebutuan bayi selama 6 bulan pertama.ASI merupakan makanan

alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh

kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization (Organisasi

Kesehatan Dunia) menyatakan ASI Eksklusif selama enam bulan pertama hidup

bayi adalah makanan terbaik.20

Soekidjo Notoatmodjo (2010) mengatakan pemberian ASI Eksklusif di

pengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya predisposing factors terdiri dari

pengetahuan ibu, sikap, sosial ekonomi, sosial budaya, pendidikan serta status

pekerjaan ibu. Enabling factors terdiri dari ketersediaan fasilitas/ sumber dan

keterjangkauan fasilitas. Dan Reinforcing factors terdiri dari faktor sikap dan peran

petugas kesehatan.

2. Pekerjaan Ibu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelurahan Alai Parak

Kopi wilayah Kerja Puskesmas Alai tahun 2018, lebih dari separoh (56,9%) ibu

bekerja. Hal ini mempengaruhi dalam pemberian ASI Eksklusif kepada bayinya,

karena ibu yang tidak bekerja memiliki peluang untuk memberikan ASI

Eksklusif di bandingkan ibu yang bekerja.9

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Yandra P (2016) yang melakukan penelitian tentang Faktor-faktor Yang

berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Kelurahan Balai

Gadang Wilayah Krja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2016.

Penelitian tersebut mendapatkan hasil lebih dari separoh ibu tidak memberikan

ASI Eksklusif (60,7%) dibandingkan ibu yang memberikan ASI Eksklusif

(39,3%).

Page 48: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

48

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif yaitu

ibu yang bekerja, saat ini terjadi peningkatan jumlah angka kerja wanita

diberbagai sektor pekerjaan. Berdasarkan survey PBS Indonesia tahun 2013,

jumlah angka kerja wanita terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini dari 114

juta jila (94%), 38% diantaranya adalah pekerja perempuan (43,3 juta jiwa) 25

juta jiwa diantaranya berada pada usia produktif. Hal ini menyebabkan ibu yang

harus meninggalkan bayi sebelum usia 6 bulan karena masa cuti yang telah

habis, kondisi ini terjadi bagi ibu yang bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil

(PNS).9

3. Pengetahuan Ibu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelurahan Alai parak

Kopi wilayah kerja Puskeskesmas Alai tahun 2018, lebih dari separoh ibu yang

memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya memberikan ASI

Eksklusif pada bayi dari umur 0-6 bulan. (96,8%) .

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Radhyatam M (2015)

menyatakan bahwa sebagian responden (78,8%) memiliki pengetahuan yang

kurang mengenai ASI Eksklusif.

Pengetahuan yang tinggi pada ibu balita dapat terjadi karena beberapa

factor, salah satunya tingkat pendidikan ibu.Diketahui bahwa sebanyak 38,9%

ibu berpendidikan terakhirSMA, 33,3%, perguruan tinggi, 22,2% berpendidikan

terakhir SMP, dan 5,6% berpendidikan terakhir SD. Rendahnya tingkat

pengetahuan ibu akan mempengaruhi pemberian ASI kepada anaknya, karena

semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang ASI, akan semakin tinggi pula

pemahaman terhadap suatu objek, begitu juga dengan sebaliknya.

Page 49: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

49

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dapat diterangkan dengan

metode ilmiah yang harus dilakukakan untuk menyelesaikan suatu persoalan

ilmiah dengan menggunakan teori kebenaran baik yang dilakukan saat sekarang

atau dimasa yang akan datang. Pengetahuan adalah suatu proses untuk

mengetahui dan menghasilkan sesuatu yang didorong rasa ingin tahu yang

bersumber dari kehendak dan kemauan manusia.9

Pengetahuan tentang ASI mempunyai peran dalam perilaku pemberian

ASI secara eksklusif.Rendahnya praktek pemberian ASI Eksklusif di Indonesia

karena kurangnya pengetahuan tentang ASI. Dengan adanya pengetahuan

mengenai ASI Eksklusif, ibu mempunyai sikap yang positif dalam memberikan

ASI secara eksklusif pada bayinya.9

Pengetahuan juga juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.

Berdasarkan kuisioner diketahui bahwa sebanyak 47,1% ibu tidak benar

menjawab pertanyaan tentang kolostrum, 27,8% ibu tidak benar menjawab

pertanyaan tentang frekuensi pemberian ASI

Untuk itu promosi pemberian ASI Eksklusif oleh petugas kesehatan

perlu ditingkatkan, karena keberadaan petugas kesehatan mempunyai

kedudukan yang sangat strategis dalam mensukseskan gerakan pemberian ASI

Eksklusif.

4. Hubungan Tingkat Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Alai Parak Kopi

wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018, didapatkan bahwa

lebih separoh (58,1%) ibu yang bekerja memberikan ASI secara Eksklusif dari

41 ibu yang bekerja di kelurahan Alai Parak Kopi. Sedangkan diantara ibu yang

Page 50: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

50

tidak bekerja ada 13 (41,9%) dari 31 ibu yang tidak bekerja, yang memberikan

ASI secara Eksklusif.

Setelah dilakukan uji statistik didapatkan nilai p = 0,247 (p> 0,05) maka

dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status pekerjaan

ibu dengan pemberian ASI Eksklusif.

Berdasarkan hasil penelitian Yandra P (2016) mengatakan adanya

hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI

Eksklusif di kelurahan Balai Gadang wilayah kerja Puskesmas Air Dingin.

5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Alai Parak Kopi

wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018, didapatkan bahwa

hampir semua responden (96,8%) dari 31 ibu yang memiliki pengetahuan

kurang terhadap pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan sebanyak (87,8%) dari 41

ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang Eksklusif.

Setelah dilakukan uji statistik didapatkan nilai p = 0,00 (p> 0,05) maka

dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara status pengetahuan ibu

dengan pemberian ASI Eksklusif.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rhadiyatam M (2015) dan

Yandra P (2016) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang bermakna

antara pengetahuan dan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif.

Pengetahuan tentang ASI mempunyai peranan dalam perilaku pemberian

ASI secara Eksklusif.Rendahnya praktek pemberian ASI secara Eksklisif di

Indonesia karena kurangnya pengetahuan tentang ASI. Dengan adanya

pengetahuan mengenai ASI Eksklusif, ibu mempunyai sikap yang positif dalam

memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya.9

Page 51: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

51

Ada beberapa faktor yang memepengaruhi pengetahuan, salah satu

faktor tersebut adalah pendidikan. Tingkat pendidikan seseorang akan

berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar.

Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang dating dan berfikir sejauh mana keuntungan yang

mungkin akan diperoleh dari gagasan tersebut.9

Semua ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang tidak ada yang

memberika ASI Eksklusif dikarenakan ibu tidak mengetahui arti ASI Eksklusif,

keuntungan memebrikan memberikan ASI Eksklusif baik bagi bayi, maupun

ibu, serta resiko jika tidak memberikan ASI secara Eksklusif. Sedangkan ibu

yang memiliki pengetahuan yang baik juga masih ada yang tidak memberikan

ASI secara Eksklusif. Hal ini diketahui melalui hasil wawancara bahwa masih

ada ibu yang memberikan makanan pendamping ASI pada bayi saat bayi masih

berumur 4-5 bulan.9

Dukungan petugas kesehatan berperan penting menunjang keberhasilan

memberikan ASI Eksklusif.Petugas kesehatan harusmemberi penyuluhan

tentang manfaat menyusui selama pertengan semester kehamilan dan

meyakinkan serta menjelaskan dengan bijaksana kepada ibu. Penyuluhan

tentang pemberian ASI Eksklusif akan meningkatkan motivasi dan pengetahuan

ibu untuk memberikan ASI secara Eksklusif mulai dari usia 0-6 bulan.23

Page 52: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentan Hubungan Status Pekerjaan dan Pengetahuan Ibu

Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Anak usia 6-24 Bulan di Keluraham Alai Parak

Kopi Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2018 dapat disimpulkan

bahwa:

1. Hampir sebagian besar (46,8%) ibu tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan

Alai Parak Kopi wilayah Kerja Puskesmas Alai.

2. Lebih separoh (56,9%) ibu bekerja di kelurahan Alai Parak Kopi wilayah Kerja

Puskesmas Alai.

3. Hampir sebagian (43,1%) ibu memiliki pengetahuan yang kurang mengetahui ASI

Eksklusif.

4. Tidak ada hubungan yang bermakna antara status pekerjaan ibu dengan pemberian

ASI Eksklusif (p> 0,05).

5. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI

Eksklusif (p > 0,05).

B. Saran

1. Perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi ibu-ibu yang percaya tradisi

lama yang bisa menghambat pemberian ASI Eksklusif.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengikutsertakan variable-variabel lain yang dapat

mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif, seperti factor,pendidikan, petugas

kesehatan, sosial ekonomi,dukungan keluarga dan lain sebagainya.

Page 53: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

53

DAFTAR PUSTAKA

1. Utami SI. 2011. Hubungan pemberian ASI eksklusif dan Pola MP-ASI terhadap status

gizi anak usia 12-24 bulan dikecamatan kuranji tahun 2010.

2. Moehyi, Sjahmien.Bayi Sehat dan Cerdas Melalui Gizi dan Makanan Pilihan. Jakarta:

Pustaka Mina. 2008

3. Almatsier, Sunita.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.2013

4. Riskesdas 2013. Riset Kesehatan Dasar Indonesia: 2013

5. Dinas Kesehatan Kota Padang 2015

6. Sharlin Judith PhD, RD, dkk. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: buku Kedokteran

EGC. 2015

7. Yuliarti, Nurheti.Keajaiban Asi Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan,dam

Kelincahan Si Kecil.Yogyakarta: C.V Andi Offset.2010

8. Diana NA. Tinjauan Pustaka Faktor-Faktor yang Mempangaruhi pemberian ASI

Eksklusif [sumber online] 2016 [diakses 14 November 2016]tersedia di URL :

diglib.unimus.ac.id/download.php?id=10288888.pdf

9. MB, Dr.Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.2008

10. Ranuh, Gde IG.N. Beberapa Catatan Kesehatan Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2013

11. Gibney, Michael J., dkk. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

2009

12. Utami, Roesli. ASI Eksklusif.Edisi II. Jakarta : Trubu Agrundaya; 2004

13. Prasetyono. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta: Diva Press, 2009

14. Radhytam M. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan

Pemberian ASI Eksklusif Dikenagarian Pancung Tebal Dan Muaro Aia Kecamatan

Bayang Utara Tahun 2015.

15. Azwar A. Pelaksanaan pemberian ASI eksklusif di indonesia. Jakarta : warta kesehatan

masyarakat. 2003

16. Gibney M. 2009, Gizi Kesehatan Masyarakat

17. Wenny AN, dkk. Panduan Pintar Ibu Menyusui. Yogyakarta: Penerbit AND;2011

18. Bab 2 Tinjauan Pustaka ASI Eksklusif. [ Diakses 21 November 2016 ].

19. Soetjiningsih. 1997.ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC

20. Siwi Walyani, Elisabeth.2015. Kehamilan & memnyusui Anak Pertama.

Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

Page 54: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

54

21. Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Promosi Kesehatan & aplikasinya. Jakarta: PT.Rineka

Cipta.

22. Depkes RI.2004. ASI Eksklusif Untuk Ibu Bekerja. Jakarta : Dirjen Biskesmas

Direktorat Gizi Masyarakat

Page 55: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

55

LAMPIRAN A

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU

DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI

KELURAHAN ALAI PARAK KOPI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS ALAI KOTA PADANG TAHUN 2018

(Salam). Saya ingin memperkenalkan diri, nama saya __________________

dari Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Padang. Kami sedang melakukan

pengumpulan data untuk mendapatkan gambaran kesehatan dan gizi di daerah

ibu. Wawancara ini akan berlangsung kurang lebih 1 jam. Jawaban ibu akan

kami rahasiakan sehingga tidak seorangpun akan mengetahuinya.

Apakah ibu mempunyai pertanyaan? [tunggu agar responden dapat berpikir]

Bila ibu masih mempunyai pertanyaan lain, ibu dapat menghubungi kami di

082286389048

Bila ibu tidak keberatan, apakah kami dapat mulai sekarang?

1. Ya, keberatan hubungi supervisor, cari responden lain.

2. Tidak mulai wawancara

Page 56: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

56

LAMPIRAN B

PERNYATAAN PERSETUJUAN

BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Alamat :

No. Telpon :

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan tentang

tujuan dan prosedur penelitian atas namaMonica Yunistia dengan judul “Hubungan

Status Pekerjaan dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada anak usia

6-24 bulan di Kelurahan Alai Parak Kopi Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang

Tahun 2017. Oleh sebab itu saya menyatakan bersedia menjadi sampel penelitian.

Padang, September 2017

( )

Page 57: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

57

A. Identitas Responden

1. Nama Ibu :

2. Umur Ibu :

3. Agama :

4. Pendidikan ibu :

Tidak tamat SD Tamat SMA

Tamat SD Perguruan Tinggi

Tamat SMP

5. Tanggal wawancara :

6. Alamat :

B. KARAKTAERISTIK BAYI

Nama Bayi :

Jenis Kelamin :

Tanggal Lhir :

Umur Bayi :

C. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

1. Apakah Ibu memberikan makan tambahan selain ASI kepada bayi ibu ?

2. Umur berapa ibu memberikan makanan selain ASI kepada bayi ibu ? ….. bulan

D. PENGETAHUAN

1. Apaka ibu tahu tentang ASI Eksklusif?

a. Ya (1)

b. Tidak , lanjut ke no 3 (0)

Page 58: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

58

2. Apakah yang dimaksud dengan ASI eksklusif?

a. Pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama kelahiran (1)

b. ASI ditambah dengan air gula / air putih (0)

c. ASI yang ditambah dengan susu botol (0)

3. Menurut ibu kapan bayi harus segera diberikan ASI pertamanya?

a. Segera setelah bayi lahir atau maksimal 1 jam setelah lahir (1)

b. Menunggu ibu untuk benar-benar siap memberikan ASI (0)

c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap,

Kemudian barulah diberikan ASI (0)

d. Menunggu bayi menangis terus kelaparan (0)

4. Apa saja keuntungan bagi bayi yang mendapatakan ASI eksklusif ?

a. Bayi menjadi sehat (1)

b. Bayi menjadi cerdas (1)

c. Daya tahan tubuh bayi semakin kuat (1)

d. Melindungi bayi dari alergi (1)

e. Tidak tahu (0)

5. Menurut Ibu apakah keuntungan menyusui bagi ibu?

a. Lebih ekonomis dan murah (1)

b. Tidak merepotkan (1)

c. Hemat waktu (1)

d. Praktis (1)

e. Memberikan kepuasan bagi ibu (1)

f. Tidak tahu (0)

6. Jika ASI tidak cukup, usaha apa yang ibu lakukan untuk memperlancar

Page 59: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

59

Produksi ASI?

a. Makan makanan yang bergizi (1)

b. Minum air putih sebanyak mungkin (1)

c. Menekan-nekan payudara (1)

d. Tidak tahu (0)

7. Menurut ibu apakah mengkonsumsi sayuran dapat meningkatkan produksi ASI?

a. Iya (1)

b. Tidak (0)

8. Menurut ibu, berapa frekuensi yang tepat untuk menyusui bayi?

a. Sesering Mungkin (1)

b. 1 kali (0)

c. 3-5 kali (0)

9. Apakah ibu pernah mendengar tentang kolostrum?

a. Pernah, lanjut ke pertanyaan (1)

b. Tidak pernah, lanjut ke no 13 (0)

10. Jika pernah, apa itu kolostrum ?

a. Air susu pertama yang berwarna kuning (1)

b. Air susu yang berwarna putih (0)

11. Apa manfat kolostrum itu?

a. Meningktkan daya tahan tubuh bayi (1)

b. Tidak tahu (0)

E. PEKERJAAN

12. Apakah ibu bekerja?

a. Iya (0)

b. Tidak (1)

Page 60: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

60

13. Jika iya, apa pekerjaan ibu

PNS/ Swasta

Dagang

Buruh

14. Berapa lama ibu bekerja?

a. 6 jam sehari (0)

b. 6 jam sehari (1)

15. Apaka ibu mengalami kesulitan/terganggu untuk menyusui sewaktu bekerja ?

a. Iya (0)

b. Tidak (1)

16. Jika iya apa alasannya....

a. Tempat kerja jauh

b. Capek pulang kerja

c. Terlalu sibuk dengan kerjaan

Page 61: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

61

Page 62: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

62

Page 63: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

63

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 40 55.6 55.6 55.6

Perempuan 32 44.4 44.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

Asi Ekslusif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 35 48.6 48.6 48.6

Ya 37 51.4 51.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 31 43.1 43.1 43.1

Ya 41 56.9 56.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 31 43.1 43.1 43.1

Baik 41 56.9 56.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

Page 64: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

64

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pekerjaan * Asi Ekslusif 72 100.0% 0 .0% 72 100.0%

Pekerjaan * Asi Ekslusif Crosstabulation

Asi Ekslusif

Total Tidak Ya

Pekerjaan Tidak Count 18 13 31

Expected Count 15.1 15.9 31.0

% within Pekerjaan 58.1% 41.9% 100.0%

Ya Count 17 24 41

Expected Count 19.9 21.1 41.0

% within Pekerjaan 41.5% 58.5% 100.0%

Total Count 35 37 72

Expected Count 35.0 37.0 72.0

% within Pekerjaan 48.6% 51.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.948a 1 .163

Continuity Correctionb 1.340 1 .247

Likelihood Ratio 1.955 1 .162

Fisher's Exact Test .234 .123

Linear-by-Linear Association 1.920 1 .166

N of Valid Casesb 72

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.07.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 65: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

65

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan * Asi Ekslusif 72 100.0% 0 .0% 72 100.0%

Pengetahuan * Asi Ekslusif Crosstabulation

Asi Ekslusif

Total Tidak Ya

Pengetahuan Kurang Count 30 1 31

Expected Count 15.1 15.9 31.0

% within Pengetahuan 96.8% 3.2% 100.0%

Baik Count 5 36 41

Expected Count 19.9 21.1 41.0

% within Pengetahuan 12.2% 87.8% 100.0%

Total Count 35 37 72

Expected Count 35.0 37.0 72.0

% within Pengetahuan 48.6% 51.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 50.552a 1 .000

Continuity Correctionb 47.222 1 .000

Likelihood Ratio 60.517 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 49.849 1 .000

N of Valid Casesb 72

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.07.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 66: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

66

Page 67: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

67

Page 68: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

68

Lampiran

RencanaAnggaranBiayaPenelitian

No NamaKegiatan Jumlah

Persiapan

1 Print Rp.100.000,-

2 JiliddanFotocopy Rp. 50.000,-

3 Transportasi Rp. 100.000,-

4 Survey awalpenelitian Rp. 25.000,-

Pelaksanaan

1 Transportasi Rp. 150.000,-

2 Fotocopy instrument penelitian Rp 50.000,-

3 BiayaPenelitian Rp. 200.000,-

Total ( persiapan + Pelaksanaan ) Rp.675.000,-

Page 69: Oleh: MONICA YUNISTIA NIM : 142110138 JURUSAN GIZI ...

69

LAMPIRAN J

DOKUMENTASI