ABSTRAKKeanekaragaman
hayati di IndonesiaFamili
Poaceae/GramineaeVetiveria Zizanoides
KG-SM
Akar BagianBawah (B)
Hidrodistilasi
Minyak Atsiri
Akar bagianatas (A)
LC50 Uji BioaktifitasLarvasida
KomposisiKimia
Uji BioaktifitasBSLT
LC50
PendahuluanFamili
Poaceae/GramineaeVetiveria Zizanoides
Akar BagianBawah (B)
Akar bagianatas (A)
Minyak Atsiri
Uji BioaktifitasLarvasida
KomposisiKimia
Uji BioaktifitasBSLT
Industri
Bagaimana kandungan kimia minyak atsiri tanamanVetiveria zizainoides pada bagian pangkal akar atas (A)dan akar bagian bawahnya (B) yang tumbuh di daerahGarut, Jawa Barat? Apakah terdapat perbedaankomponen dan komposisi kimia diantara kedua sampel?
Apakah kedua jenis minyak atsiri yang diperoleh dariakar bagian atas dan akar bagian bawah tanamanVetiveria zizainoides bersifat bioaktif melalui uji toksisitasdengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) danuji insektisida terhadap larva instar III Aedes Aegypti?
Permasalahan
Mengidentifikasi komponen kimia minyak atsiriyang terdapat dalam akar bagian atas (A) danakar bagian bawah (B) dari tanaman Vetiveriazizainoides yang tumbuh di daerah Garut, JawaBarat.
Mengetahui bioaktivitas minyak atsiri melalui ujitoksisitas dengan metode Brine Shrimp LethalityTest (BSLT) dan uji insektisida terhadap larvainstar III Aedes Aegypti.
Tujuan
Metodologi penelitian Alat Bahan
Gelas piala, Gelas ukur, Labu ukur.Pipet volumBotol vialCorong, Spatula, erlenmeyer.Mikropipet.Kertas saring, Pinset.Seperangkat alat hidrodestilasi.Kotak uji bioaktivitas (microware).Seperangkat alat kromatografi lapis tipis(KLT)Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (KG-SM).
Pangkal akar bagian atas tumbuhanVetiveria zizanoides (tipe A)Akar bagian bawah Vetiveria zizanoides(tipe B).Pelarut yang digunakan adalah aquades(H2O).Na2SO4 anhidrat.Dimetil sulfoksida (DMSO).Beberapa pelarut organik sebagai fasagerak pada KLTPlat KLT SiO2 F254 sebagai fasa diamuntuk Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Minyak Atsiri
Prosedur KerjaHidrodistilasi
8 jam
Antilarvaside Komponen KimiaAntimikroba
Larva UdangArtemia Salina
L.
Larva Instar III Nyamuk Aedes
Aegypti
KG-SM
Vetiveria zizanoides A dan B
Hasil dan Pembahasan
Minyak atsiri V.zizanoides A memiliki rendemen lebihkecil (0,1345 %) dari pada V.zizanoides B (0,82 %).
Uji Kromatogrfi Lapis Tipis (KLT)
KLT SiO 2 F254 Minyak Atsiri A dan B Dengan Eluen Campuran n-heksana
dan etil asetat (2 : 14)
Komponen Senyawa Penyusun Minyak AtsiriPuncak Senyawa A Luas Area (%) Senyawa B
No. Tipe A Tipe B
1. 6-n-butyl-1,2,3,4-Tetrahydronaphthalene
1,42 1,1 6-n-butyl-1,2,3,4-Tetrahydronaphthalene
2. unknown 0,48 0,22 khusimene
3. unknown 1,04 1,11 unknown
4. β-eudesmol 1,73 1,91 β-eudesmol
5. unknown 0,84 3,4 valencene
6. valencene 0,93 0,71 juniphene
7. α-longipinene 0,77 3,32 α-gurjunene
8. epizonarene 0,57 1,17 γ-cadinene
9. eremophilene 0,58 2,11 aromadendrene
10. allo-aromadendrene 2,05 1,90 β-guaiene
11. α-gurjunene 2,84 1,31 unknown
12. γ-cadinene 1,11 3,67 7-epi-α-cadinene
13. aromadendrene 1,85 2,34 (-)-isoledene
14. α-elemene 1,78 1,76 unknown
15. calarene 2,46 1,67 unknown
16. unknown 1,60 6,43 α-cedrol
17. unknown 1,65 2,2 unknown
18. α-cedrol 4,96 1,59 unknown
19. vulgarone B 1,68 3,72 unknown
20. aromadendrenepoxide 2,34 1,81 vulgarol B
21. β-elemenone 1,70 4,04 unknown
22. unknown 3,63 2,46 unknown
23. unknown 1,73 12,73 dehydroaromadendrene
24. dehydroaromadendrene 10,63 1,25 unknown
25. 9,10-dehydro-isolongifolene 1,24 5,38 valerenol26. unknown 4,33 2,30 unknown
27. solavetivone 0,68 0,53 nootkatone
28. unknown 1,29 1,68 α-vetivone
29. unknown 2,2
30. nootkatone 1,27
31. α-vetivone 2,73
32. unknown 1,07
Komponen Senyawa Penyusun Minyak Atsiri
Konsentrasi Hidup Rata-rata Mati Rata-
rata(ppm) 1 2 3 Hidup 1 2 3 Mati
1000 0 0 0 0 10 10 10 10
500 0 1 1 1 10 9 9 9250 4 3 4 4 6 7 6 6125 6 5 7 6 4 5 3 462.5 8 7 8 8 2 3 2 2
31.25 9 9 8 9 1 1 2 1
Blanko 10 10 10 10 0 0 0 0
Uji Bioakivitas dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Jumlah larva Artemia salina L. yang mati dalam minyak atsiri tipe A
Konsentrasi(ppm)
(log konsentrasi)(
x)
Matiakumulasi(A)
Hidupakumulasi
(B)
Mati akumulasi
pada kontrol
(C)
JumlahTotal
(D=A+B)
Ratio matitotal
(E)={(A-C):D}
%Mortalitas
(y)
1000 3.0000 32 0 0 32 1 100500 2.6990 22 1 0 23 0.956 95.6250 2.3979 13 5 0 18 0.722 72.2125 2.0969 7 11 0 18 0.388 38.862.5 1.7959 3 19 0 22 0.136 13.631.25 1.4949 1 28 0 29 0.034 3.4
Perhitungan (%) mortalitas udang dalam minyak atsiri tipe A
Grafik hubungan antara (log konsentrasi) dengan % mortalitas udang laut (Artemia salina L.) pada minyak atsiri A
Persamaan regresi polinomial yang diperoleh dari grafik tersebut adalah :y = 72,336x – 108,6. Berdasarkan persamaan regresi polinomial tersebut, dapatdihitung nilai LC50 larutan uji. Hasil perhitungan menunjukkan bahwaminyak atsiri tipe A memiliki nilai LC50 sebesar 155,7758 ppm.
Konsentrasi Hidup Rata-rata Mati Rata-rata
(ppm) 1 2 3 Hidup 1 2 3 Mati
1000 0 0 0 0 10 10 10 10
500 0 1 1 1 10 9 9 9250 2 3 3 3 8 7 7 7125 4 4 3 4 6 6 7 662.5 6 6 5 6 4 4 5 4
31.25 8 9 9 9 2 1 1 1
blanko 10 10 10 10 0 0 0 0
Jumlah larva Artemia salina L. yang mati dalam minyakatsiri tipe B
Konsentrasi(ppm)
(log konsentrasi)(
x)
Matiakumulasi
(A)
Hidup akumulasi
(B)
Mati akumulasi
pada kontrol
(C)
JumlahTotal
(D=A+B)
ratio mati total (E)={(A-
C):D}
%Mortalitas
(y)
1000 3.0000 37 0 0 37 1 100500 2.6990 27 1 0 28 0.964 96.4250 2.3979 18 4 0 22 0.818 81.8125 2.0969 11 8 0 19 0.579 57.962.5 1.7959 5 14 0 19 0.263 26.3
31.25 1.4949 1 23 0 24 0.042 4.2
Perhitungan (%) mortalitas udang dalam minyak atsiri tipe B
Grafik hubungan antara (log konsentrasi) dengan % mortalitas udang laut (Artemia salina L.) pada minyak atsiri B
Persamaan regresi polinomial yang diperoleh dari grafik tersebut adalah :y = 67,713x - 91,076. Berdasarkan persamaan regresi polinomial tersebut,dapat dihitung nilai LC50 larutan uji. Hasil perhitungan menunjukkan bahwaminyak atsiri tipe B memiliki nilai LC50 sebesar 193,1962 ppm.
Konsentrasi Hidup Rata-rata Mati Rata-
rata(ppm) 1 2 3 Hidup 1 2 3 Mati1000 0 0 0 0 10 10 10 10500 2 2 1 2 8 8 9 8250 4 4 3 4 6 6 7 6125 6 7 6 6 4 3 4 462.5 9 8 8 8 1 2 2 2
31.25 9 9 8 9 1 1 2 1
blanko 10 10 10 10 0 0 0 0
Uji Insektisida Menggunakan Larva Instar III Nyamuk Aedesaegypti
Jumlah larva A.aegypti yang mati pada larutan uji minyak atsiri tipe A
Konsentrasi(ppm)
log konsentrasi
(x)
Mati akumulasi
(A)
Hidup akumulasi
(B)
Mati akumulasi
pada kontrol(C)
Jumlahtotal
(D=A+B)
Ratio mati total
(E)={(A-C):D}
%Mortalitas
(y)
1000 3.0000 31 0 0 31 1,00 100500 2.6990 21 2 0 23 0,91 91.3250 2.3979 13 6 0 19 0,68 68.4125 2.0969 7 12 0 19 0,36 36.862.5 1.7959 3 20 0 23 0,13 13.0
31.25 1.4949 1 29 0 30 0,03 3.33
Perhitungan (%) mortalitas larva A.aegypti dalam minyak atsiri tipe A
Grafik hubungan antara (log konsentrasi) dengan % mortalitas larva instar IIInyamuk A.aegypti pada minyak atsiri A
Persamaan regresi polinomial yang diperoleh dari grafik tersebut adalah :y= 71,155x-107,76. Berdasarkan persamaan regresi polinomial tersebut, dapatdihitung nilai LC50 larutan uji. Hasil perhitungan menunjukkan bahwaminyak atsiri tipe A memiliki nilai LC50 sebesar 164,8656 ppm.
Konsentrasi Hidup Rata-rata Mati Rata-
rata
(ppm) 1 2 3 Hidup 1 2 3 Mati
1000 0 0 0 0 10 10 10 10
500 2 3 2 2 8 7 8 8
250 4 3 4 4 6 7 6 6
125 7 6 8 7 3 4 2 3
62.5 8 7 8 8 2 3 2 2
31.25 9 10 9 9 1 0 1 1
blanko 10 10 10 10 0 0 0 0
Jumlah larva A.aegypti yang mati pada larutan uji minyak atsiri tipe B
Konsentrasi(ppm)
(log konsentrasi)
(x)
Matiakumulasi
(A)
Hidupakumulasi
(B)
Mati akumulasi
pada kontrol
(C)
JumlahTotal
(D=A+B)
Ratio mati total (E)={(A-
C):D}
%Mortalitas
(y)
1000 3.0000 30 0 0 30 1.0 100500 2.6990 20 2 0 22 0.909 90.9250 2.3979 12 6 0 18 0.667 66.7125 2.0969 6 13 0 19 0.315 31.562.5 1.7959 3 21 0 24 0.125 12.5
31.25 1.4949 1 30 0 31 0.032 3.22
Perhitungan (%) mortalitas larva A.aegypti dalam minyak atsiri tipe B
Grafik hubungan antara (log konsentrasi) dengan % mortalitas larva instar IIInyamuk A.aegypti pada minyak atsiri B
Persamaan regresi polinomial yang diperoleh dari grafik tersebut adalah :y = 71,581x – 110,06. Berdasarkan persamaan regresi polinomial tersebut, dapatdihitung nilai LC50 larutan uji. Hasil perhitungan menunjukkan bahwaminyak atsiri tipe B memiliki nilai LC50 sebesar 172,1869 ppm.
Kesimpulan Minyak atsiri V.zizanoides B memiliki rendemen lebih besar (0,82%)
daripada V.zizanoides A (0,1345%). Senyawa mayor V.zizanoides A dan B, dalam satu spesies yang sama dan
dalam lokasi tumbuh yang sama memiliki beberapa kandungan kimia yangberbeda. Komponen utama minyak atsiri A adalah dehydroaromedendrene(10,63 %), α-cedrol (4,96 %), α-gurjunene (2,84 %), α-vetivone (2,73 %),calarena (2,46 %), arromadendreneepoxide (2,34 %). Komponen utamaminyak atsiri B diantaranya dehydroaromedendrene (12,79 %), α-cedrol(6,43 %), valerenol (5,38 %), 7-epi-α-Cadinenene (3,67 %), Valencene (3,4%), α-gurjunene (3,32 %) Senyawa mayor yang terkandung Vetiveriazizanioides A dan B memiliki kandungan kimia yang sama dengan V.zizanioides dari Perancis, Italia, India, Jepang, Angola, dan Haiti.
Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode BSLT, hasil paling baikditunjukkan oleh minyak atsiri dari V.zizanoides Garut (A) dengan nilaiLC50 sebesar 155,7758 ppm. V.zizainoides B juga aktif sebagai antimikrobadengan LC50 sebesar 193,1962 ppm. Minyak atsiri V.zizainoides A dan Bmenunjukkan aktivitas larvasida terhadap larva Aedes aegypti dengan nilaiLC50 berturut-turut sebesar 164,8656 ppm dan 172,1869 ppm.
Top Related