Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.PdKabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Bengkulu
Splash HotelJumat, 9 Mei 2014
Curriculum VitaeNama : Drs. H. Mulya Hudori, M.PdTgl Lahir : Bandung, 5 Nopember 1963Pangkat/Gol : Pembina Tk 1 / IV/b Pendididikan : 1.S.1 : IAIN Bandung tahun 1988 2.S.2 : Universitas Bengkulu Tahun 2007Riwayat Pekerjaan : 1.Kepala MA Al-Hidayah – IPUH tahun 19922.Kepala MAN IPUH 19973.Kepala MAN Arga Makmur 20034.Kepala MAN 2 Padang Kemiling 20075.Kepala Seksi Penyuluhan Haji dan Umroh pada
Bidang Hazawa Kanwil Kemenag tahun 20076.Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lebong (2007-
2013)7.Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu
(2013-Sekarang)
“Terwujudnya Masyarakat Provinsi
Bengkulu yang Taat Beragama, Rukun,
Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera Lahir Batin”.
Visi Kementerian Agama Provinsi Bengkulu
Misi Kementerian Agama (Pemerintah)
•Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama
•Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Bragama
•Peningkatan Kualitas Raudhatul Athfal, Madrasah, Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
•Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji,.
•Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih dan berwibawa
Kerukunan Antara Umat Beragama Menjadi Hal Yang sangat Penting
karena rawan menimbulkan konflik !!!!
KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA, TERJADI DI KARENAKAN BEBERAPA HAL
1. Pemahaman terhadap peraturan dan perundag-undangan yang masih rendah
2. Tingkat kesadaran hukum masyarakat masih kurang
3. Solidaritas antar umat beragama belum terbangun dengan baik
4. Penyelesaian setiap masalah tidak mengedepankan penyelesaian secara hukum formal atau cenderung bertindak destruktif dan membawa issu agama seperti Kristenisasi dan islamisasi indonesia.
5. Nasionalisme dan jiwa kebangsaan yang belum terbentuk oleh masyarakat oknum tertentu.
6. Kurangnya kerjasama sosial yang melibatkan antar umat beragama seperti dalam upcara perkawinan , upacara kematian, pembukaan lahan/ sawah, pembangunan sarana dan prasarana umum.
7.Jarang sekali bahkan tidak perna saling kunjung para tokoh agama baik ke gereja maupun ke mesjid, seperti dalam acara pertemuan antar tokoh dan acara biasa.
8.Faktor misi dakwah, yang seharusnya menekankan kemanusiaan dan pemberdayaan umat, malah menyimpang ke hal-hal yang provokatif.
9.Faktor kerjasama antar tokoh agama, pemimpin adat dan aparat pemerintah yang jarang sekali berdialog.
10.Ada persepsi antar umat beragama, bahwa perbedaan agama merupakan masalah yang tidak lazim dan harus diperdebatkan
11.Ada persepsi provokasi yang menimbulkan perpecahan, baik oleh masyarakat, tokoh dan pemimpin maupun piak ketiga.
Lembaga keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
P e n g e r t i a n
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan masing-masing umat beragama.
Tujuan Lembaga Keagamaan di Indonesia
Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kristen : Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
Budha : Perwakilan Umat Buhda Indonesia (WALUBI)
Macam-Macam Lembaga Keagamaan Di Indonesia
Lembaga keagamaan yang ada di Indonesia pada umumnya berperan sebagai berikut:
1.Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.
2.Memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat yang bersangkutan.
3.Memelihara dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat yang bersangkutan.
Peran Lembaga Keagamaan
4. Mewakili umat dalam berdialog dan mengembangkan sikap saling menghormati serta kerjasama dengan umat beragama lain.
5. Menyalurkan aspirasi umat kepada pemerintah dan menyebarluaskan kebijakan pemerintah kepada umat.
6. Wahana silaturrahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
Lanjutan.....
Lembaga Keagamaan
Umat Beragama
Keagamaan Ketakwaan
Imbasnya
Masyarakat
Negara
Lembaga-lembaga keagamaan perlu diupayakan untuk membina rasa pemeluknya dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Umat yang taqwa akan melahirkan manusia-manusia yang baik dan beriman sehingga tercipta warga negara yang tahu hak dan kewajibannya baik sebagai makhluk individu mapun makhluk sosial.
Keberadaan lembaga-lembaga keagamaan memberikan rasa aman bagi setiap warga negara dan umat beragama agar dapat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa tanpa diliputi rasa ketakutan kepada pihak lain. Setiap umat beragama dapat selalu meningkatkan dan mengembangkana diri dalam mempelajari dan memahami serta melaksanakan agama yang dianutnya dalam rangka meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Apabila ketentraman menjalankan ibadah sudah baik, dengan sendirinya kepentingan umum akan tercipta, tidak akan terjadi kegaduhan, keributan, dan saling menyalahkan. Selanjutnya keamanan, kedamaian dan ketenangan dalam masyarakat akan terbina dengan baik.
Burung Irian Burung Cendrawasih
Cukup sekian dan terima kasih
SAMPAI JUMPA
Top Related