Observasi dan Pengidentifikasian Karakterisktik,
Kebutuhan dan Tugas Peserta Didik
Pembimbing: Dra. Chadidjah Ha, M.Pd
Tujuan
Laporan ini disusun sebagai Uji Kompetensi (UK) II dan guna mengembangkan kemampuan dibidang akademis mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Disusun Oleh FKIP Pendidikan Fisika 2013; Kelas A :
Azhar UmamK2313012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Observasi dan
Pengidentifikasian Karakterisktik, Kebutuhan dan Tugas Peserta Didik” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Chadidjah Ha, M.Pd. sebagai dosen
pengajar mata kuliah Perkembangan Peserta Didik atas arahan dan bimbingannya. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu baik secara
moril maupun meteril dalam proses penyelesaian makalah ini. Terutama kepada keluarga
besar Azka Ushima dan Ibu Anjana Sari serta tidak lupa kepada Nenek Ellys yang telah
bersedia meluangkan waktu dan keterbukaannya untuk saya mengobservasi dan
mengidentifikasi karakterisktik, kebutuhan dan tugas Azka.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna mewujudkan makalah yang lebih baik di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan konstribusi positif
kepada para pembaca.
Surakarta, April 2014
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang………………………………………………………………...4
b. Rumusan Masalah…………………………………………………………......5
c. Tujuan Penulisan……………………………………………………………...5
d. Manfaat Penulisan ……………………………………………………………6
e. Metode Penulisan……………………………………………………………..6
II. DATA DAN PEMBAHASAN
a. Identitas Subjek ………………………………………………………………7
b. Perkembangan Fisik-Motorik ………………………………………………...8
c. Perkembangan Psikologis (Emosi) …………………………………………...9
d. Perkembangan Sosial ………………………………………………………..10
e. Perkembangan Pribadi (Kognitif, Moral, Bahasa) ………………………….11
f. Perkembangan Religius ……………………………………………………..12
g. Aspek Kebutuhan …………………………………………………………...13
h. Aspek Tugas Perkembangan ………………………………………………..16
i. Aspek Lingkungan …………………………………………………………..18
III. PENUTUP
a. Kesimpulan……………………………………………………...…………...21
b. Saran ………………………………………………………………..……….21
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Anak yang berada di kelas awal Sekolah Dasar adalah anak yang berada pada rentangan
usia dini dalam termasuk dalam kawasan usia keemasan. Masa usia dini ini merupakan masa
perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi
kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu
didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru,
agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai
guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya,
maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya.
Pada makalah ini akan disajikan laporan berdasarkan hasil pengamatan dan
pengidentifikasian salah seorang anak yang duduk di Sekolah Dasar yang di tinjau dari
berbagai aspek kehidupan. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan juga adalah
kebutuhan peserta didik anak ini. Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan tugas-
tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan
di SD bagi anak tersebut, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.
Dengan demikian, untuk dapat mengetahui karakteristik atau aspek-aspek perkembangan
dari anak usia 10 tahun, saya melakukan observasi kepada Azka Ushima agar jelas mengenai
aspek-aspek perkembangan yang meliputi perkembangan fisik-motorik, perkembangan
kognitif, perkembangan sosial, perkembangan bahasa, perkembangan emosional,
perkembangan moral dll.
Di dalam perkembangan anak usia 10 tahun sebaiknya dimanfaatkan oleh orang tua
maupun orang-orang sekitar untuk memberikan bimbingan dan pengajaran yang dapat
menjadikan mereka anak yang baik.
4
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan fisik-motorik anak usia 10 tahun?
2. Bagaimana perkembangan psikologis anak usia 10 tahun?
3. Bagaimana perkembangan sosial anak usia 10 tahun?
4. Bagaimana perkembangan pribadi anak usia 10 tahun?
5. Bagaimana perkembangan religious atau keagamaan anak usia 10 tahun?
6. Apa saja kebutuhan anak usia 10 tahun?
7. Apa saja tugas perkembangan anak usia 10 tahun?
8. Bagaimana kondisi lingkungan sekitar anak usia 10 tahun tersebut?
C. Tujuan penulisan makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan di atas, maka tujuan dari
observasi ini antara lain :
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui perkembangan fisik-motorik anak usia 10 tahun
b. Untuk mengetahui perkembangan psikologis anak usia 10 tahun
c. Untuk mengetahui perkembangan sosial anak usia 10 tahun
d. Untuk mengetahui perkembangan pribadi anak usia 10 tahun
e. Untuk mengetahui perkembangan religious atau keagamaan anak usia
10 tahun
f. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan anak usia 10 tahun
g. Untuk mengetahui apa saja tugas perkembangan anak usia 10 tahun
h. Untuk mengetahui kondisi lingkungan sekitar anak usia 10 tahun
tersebut.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilakukannya observasi serta penulisan laporan ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik semester II.
5
D. Manfaat penulisan makalah
Makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan para pembaca, agar dapat
mengetahui mengenai tugas-tugas perkembangan peserta didik pada masa kanak-
kanak khususnya yang duduk di Sekolah Dasar
E. Metode Penulisan
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan laporan hasil observasi ini,
antara lain :
1. Metode Observasi
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati objek secara
langsung. Dalam hal ini, objek yang diobservasi adalah anak usia 10 tahun yaitu Azka
Ushima.
2. Metode Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada nara sumber (anak dan orang tua) yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan.
3. Metode Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data dengan mencari informasi melalui berbagai literatur
kepustakaan (buku-buku)
6
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Subjek
Nama : Azka Ushima
Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 24 September 2004
Umur : 9 tahun 7 bulan
Alamat : Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali
Sekolah : SD Negeri Gagaksipat I
Nama Ayah : Gatot Suroso
Nama Ibu : Anjana Sari
Pekerjaan Ayah : Pekerja Swasta
Pekerjaan Ibu : Pekerja Swasta (Hak Asuh Penuh)
Anak ke : 1
Status : Anak Kandung
7
B. Perkembangan Fisik-Motorik
Secara fisik, anak pada usia sekolah dasar memiliki karakteristik tersendiri yang perlu
dipelajari dan dipahami oleh para orang tua dan guru karena dalam aktivitas-aktivitas anak
termasuk aktivitas belajar dan aktivitas mental lainnya, akan banyak dipengaruhi oleh kondisi
fisik.
Perkembangan fisik dan motorik siswi kelas 4 SD Negeri Gagaksipat I tersebut
kondisinya cukup baik dan proposional (tidak kurus dan tidak gemuk). Seiring dengan
pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang maka perkembangan motorik anak sudah dapat
terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya.
Dia menggerakkan anggota badannya dengan tujuan yang jelas seperti :
1. Dapat enggerakkan tangan untuk menulis, menggambar, mengambil makanan,
melempar bola dan sebagainya.
2. Dapat menggerakkan kaki untuk menendang bola, lari mengejar lari mengejar teman
pada saat main kucing-kucingan dan sebagainya.
3. Dapat mengangkat beban sesuai dengan kemampuannya, untuk memindahkan beban
tersebut dari tempat satu ketempat yang lain.
4. Tidak mudah sakit walaupun banyak melakukan aktifitas-aktifitas yang dapat
membuatnya merasa lelah. Tetapi terkadang karena waktu makan tidak tepat waktu
sering mengalami sakit perut (maag).
5. Cepat menanggapi rangsang yang diberikan oleh orang lain.
Misal: Ibunya menyuruhnya mengambilkan sesuatu maka dengan cepat dia merespon
perintah ibunya dan mengambilkan apa yang dimaksud ibunya tersebut.
6. Memiliki keseimbangan yang baik, dapat dilihat pada waktu bermain lompat tali
7. Lincah dan tidak bisa diam (ingin selalu beraktivitas dan senang bermain)
Fase atau usia sekolah dasar (7-12) tahun ditandai dengan gerak atau aktivitas motorik
yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar
keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar.
Jadi, perkembangan fisik-motoriknya baik (normal).
8
C. Perkembangan Psikologis (Emosi)
Pada usia sekolah (khususnya dikelas-kelas tinggi, kelas 4,5,6) seperti Azka Ushima,
anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima,atau tidak
disenangi oleh orang lain. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan
mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperolehnya melalui
peniruan dan latihan.
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu , dalam hal
ini termasuk pula perilaku belajar. Dia dapat mengungkapkan emosi seperti :
Emosi Positif
1. Si anak mulai menunjukkan sikap mulai lepas dari orang tua walau terkadang
untuk berangkat sekolah memakai sepeda sendiri tapi tetap ingin didampingi.
2. Senang apabila diberi sesuatu dan sering sekali mengucapkan tolong dan
terimakasih kepada orang lain bila meminta dan menerima sesuatu.
3. Selalu semangat dalam hal bermain dan membuat kerajinan
4. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dia selalu bertanya tentang hal-hal yang
ada disekitarnya
5. Suka memelihara binatang dan rajin merawatnya
6. Berani dan tidak malu dalam bergaul
Emosi Negatif
1. Si anak cenderung lebih sensitif, apabila dia melakukan sesuatu kemudian dia
merasa gagal dia cenderung putus asa dan menyalahkan orang lain.
2. Sering marah apabila permintaannya ditunda
3. Memprotes apabila dilarang keinginannya
4. Tidak sabaran dalam melakukan sesuatu dan suka ngambeg
5. Anak tersebut selalu ingin dimanja oleh ibunya
Dari segi emosional, anak kelas 4 cenderung masih labil. Umumnya anak usia 10 tahun
mulai memasuki gerbang awal masa pubertas yang menyebabkan emosi anak tidak stabil.
9
Dalam masa ini, anak mencoba menunjukkan siapa diri mereka dan anak akan berusaha
mencari perhatian dari orang-orang di sekitarnya.
Namun terkadang usaha mencari perhatian ini, dilakukan dengan cara yang negatif seperti
menggangu teman, ingin menang sendiri, serta kenakalan lainnya. Dalam masa ini anak
sudah berani tidak jujur dengan guru dan orang tuanya, contohnya ada dia pernah berbohong
katanya mau belajar kelompok sesudah sekolah, tapi kenyataannya dia memancing di tepi
sungai, dia pernah berbohong tentang nilai ujiannya dan dia mengaku pernah mencontek.
D. Perkembangan Sosial
Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri dari sikap berpusat
kepada diri sendiri (egosentris) kepada sikap bekerja sama (kooperatif) atau sosiosentris (mau
memerhatikan kepentingan orang lain). Anak mulai berminat terhadap kegiatan-kegiatan
teman sebaya, dan bertambah kuat keinginanya untuk diterima menjadi anggota kelompok
(gang) dan merasa tidak senang apabila tidak diterima oleh kelompoknya. Dengan
bertambahnya usia, anak akan lebih banyak menggunakan waktu dengan teman sebayanya
dan relatif sedikit dengan orang tuanya.
Siswa SD kelas 4 telah mampu bekerja sama dengan teman-temannya yang lain. Hal ini
terlihat dari bagaimana Azka bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan guru pada pelajaran ilmu pengetahuan sosial di rumahnya dengan teman-temannya.
Rasa kebersamaan, kekompakkan dan gotong royong akan muncul dari tugas-tugas
kelompok, yang diberikan oleh guru.
Perkembangan sosial yang teramati diantaranya:
1. Senang berteman
2. Telah mengenal lingkungan tempat tinggalnya
3. Berinteraksi dengan orang-orang di sekitar yang telah dikenal
4. Anak bermain bersama teman-temannya
5. Si anak mudah berkenalan atau akrab dengan teman sebayannya
6. Si anak sudah mampu menghormati orang-orang yang lebih tua darinya
10
E. Perkembangan Pribadi (Kognitif, Moral, Bahasa)
1. Kognitif
Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mereaksi rangsangan
intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang intelektual menuntut
kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti yang telah diamati
sebagai berikut :
a. Sudah bisa menunjukan proses berfikir dengan jelas
b. Dapat merespon rangsang tertentu dengan cepat
c. Sudah mengetahui angka dan huruf-huruf abjad
d. Mampu menulis, berhitung dan membaca dengan baik walau agak
malas
e. Dapat menggunakan symbol untuk perhitungan
2. Moral dan Sikap
Moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,sikap
kewajiban dsb. Sedangkan sikap merupakan ekspresi atau manifestasi dari
pandangan individu terhadap objek. Sikap merupakan sistem yang bersifat
menetap dari komponen kognisi, afeksi, dan konasi
Dan berikut beberapa sikap dan moral yang ditunjukkan Azka sebagai
siswi kelas 4 SD :
a. Sudah mampu untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku
di lingkungan sekitarnya.
Misal : Di rumah anak tidak boleh membuang sampah sembarangan,
dan dia sudah mengerti kalau membuah sampah itu ditempat sampah.
Walau terkadang masih sering diingatkan
b. Sudah dapat membedakan antara yang baik dan buruk.
Misal : diajarkan pada waktu makan menggunakan tangan kanan
bukan tangan kiri dan dia telah mengerti.
c. Kadang bertindak menentang dan tidak sopan terutama kepada ibunya
contohnya ketika disuruh mandi sore atau saat sarapan ketika dia
bangun ingin dimanja tapi ibunya sibuk mau kerja kemudian dia
marah, dll
11
d. sudah mulai menghormati orang-orang disekitarnya.
3. Bahasa
Usia sekolah dasar merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan
mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Pada awal masa ini, anak
sudah nmenguasai sekitar 2.500 kata, dan pada masa akhir anak telah dapat
menguasai sekitar 5000 kata.
Dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan
orang lain, anak tersebut sudah dapat:
a. Sudah lancar dalam berbicara
b. Dalam kehidupan sehari-hari si anak menggunakan bahasa jawa,
dengan sesama teman sebayanya si anak menggunakan bahasa jawa
ngoko sedangkan dengan orang tua si anak sudah sedikit-sedikit
menggunakan bahasa jawa krama yang terkadang masih bercampur-
campur.
c. Di sekolah si anak biasa menggunakan bahasa indonesia tetapi hanya
pada saat belajar-mengajar saja, setelah itu si anak kembali
menggunakan bahasa jawa.
d. Anak sangat tertarik dengan Bahasa Inggris dan suka menggunakannya
untuk pamer kepada teman-temannya
Di samping adanya berbagai dukungan tersebut juga terdapat gangguan
perkembangan berbicara bagi anak, yaitu:
a. anak cengeng.
b. anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain yang lebih dewasa
F. Perkembangan Religius
Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai
kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh
proses pembentukan atau pendidikan yang diterimanya. Berkaitan dengan hal tersebut,
pendidikan agama disekolah dasar maupun dalam keluarga mempunyai peranan yang sangat
penting.
12
Di dalam kehidupan sehari-hari Azka anak SD usia 10 tahun ini diberi pembekalan agama
yang cukup kuat. Setiap Senin sampai Jumat anak ikut TPA di Masjid jam 16.00-17.00 WIB.
Dan dari hasil obsevasi diketahui :
1. Bisa membedakan mana amalan yang baik dan buruk, serta mengetahui prinsip dasar
dosa dan pahala secara sederhana
2. Anak tersebut mampu menghapal beberapa doa pendek
3. Anak tersebut meyakini secara sederhana keagungan Tuhan YME dia yakin bahwa
dunia dan seisinya adalah kekuasaan-Nya
4. Anak sangat tertarik mendengarkan kisah teladan tentang Nabi dan Sahabatnya
5. Anak terkadang masih suka lalai atau lupa dalam mengerjakan ibadah kepada
Tuhannya, misalnya karena dia islam terkadang ia lalai dalam mengerjakan sholat,
masih sering bolong dalam puasa romadhon kemarin, dll
G. Aspek Kebutuhan
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya
mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi
(aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan Azka sebagai anak usia 10 tahun yang duduk di
kelas empat SD adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan jasmaniah pada anak usia SD (fisiologis)
Sesuai dengan perkembangan fisik anak usia SD yang bersifat individual, pada masa
tumbuh kembang tersebut, kebutuhan anak akan bervariasi misalnya seperti porsi makan dan
minuman meningkat dan juga membutuhkan makanan yang bergizi agar perkembangan fisik
dan intelektualnya tak terhambat.
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahaanan diri, anak usia SD memasuki
tahapan moral dan social yang memperhatikan pemuasaan keinginan dan kebutuhannya
sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang.
Secara fisiologis Azka membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
13
a. Perlu suplemen tambahan untuk meningkatkan nafsu makan agar tidak sering sakit
maag
b. Menambahkan variasi masakan sayuran agar dia mau makan sayur agar
pencernaannya lancer
c. Perlu adanya penambahan vitamin untuk meningkatkan stamina agar tidak kelelahan
setelah bermain dan dia bias konsentrasi dengan pekerjaan rumah waktu sore atau
malamnya
d. Menyediakan pakaian, kamar mandi, dan ruangan lain yang bersih, karena dia sangat
aktif bermain dan banyak berkeringat
2. Kebutuhan Rasa Aman
Azka sebagai anak yang menjadi korban perceraian kedua orang tuanya maka kebutuhan
rasa aman sangat diperlukan contohnya sebagai berikut :
a. Sikap ibunya harus menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan
terhadap anaknya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
b. Adanya ekspektasi yang konsisten
c. Mengendalikan perilaku anaknya di rumah walau ibunya jarang di rumah
karena bekerja, tapi bias di bantu dengan nenek si anak untuk mengendalikan
perilakunya dengan menerapkan sistem pendisiplinan anak secara adil.
d. Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/
ganjaran atas segala perilaku positif anak dari pada pemberian hukuman atas
perilaku negatif anak.
3. Kebutuhan akan Kasih Sayang
Pada masa ini anak akan sensitive dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan
ketidakadilan, sehingga orang tua harus bertindak bijaksana dan proporsional dalam
memutuskan suatu tindakan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya Azka adalah anak korban
percerain kedua orang tuanya, bahkan setelah perceraian kedua keluarga menjadi musuh,
bahkan tidak pernah bertegur sapa di jalan, sehingga Azka kehilangan sosok ayah yang
14
melindunginya ditambah Si Ibu yang sekarang bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore
yang mengakibatkan interaksi dengannya sangat berkurang.
Maka kasih sayang harus ekstra dicurahkan pada waktu-waktu berkumpul keluarga dan
oleh orang-orang terdekatnya terutama neneknya yang merawatnya harus ekstra memberi
perhatian lebih agar anak betah dirumah.
Pada anak usia SD terutama yang sudah duduk di kelas besar SD seperti Azka yang
duduk di kelas 4, sudah ingin memiliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut sejalan
dengan kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman. Dan tidak hanya terhadap teman
tapi juga terhadap benda.
Jadi aspek kasih sayang pemenuhannya diantaranya sebagai berikut:
a. Ibu dan atau nenek sebagai orang terdekat dapat menampilkan ciri-ciri
kepribadian: empatik, peduli dan intereres terhadap anak, sabar, adil, terbuka
serta dapat menjadi pendengar yang baik.
b. Ibu dan atau nenek sebagai orang terdekat dapat menerapkan pembelajaran
individu dan dapat memahami lebih mendekati anaknya (kebutuhan, potensi,
minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
c. Ibu dan atau nenek sebagai orang terdekat lebih banyak memberikan komentar
dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
d. Ibu dan atau nenek sebagai orang terdekat dapat menghargai dan menghormati
setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap anaknya.
e. Ibu dan atau nenek sebagai orang terdekat dapat menjadi penolong yang bisa
diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap anaknya.
4. Kebutuhan untuk memiliki
Azka pada masa usia di kelas rendah SD, Azka sudah mulai meninggalkan dirinya
sebagai pusat perhatian. Namun, anak-anak kelas rendah di SD masih suka memuji diri
sendiri, dan membandingkan dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan
dimiliki masih dominan.
15
Namun demikian pada masa ini, anak masih menggantungkan dirinya kepada orang yang
dirasa mempunyai keunggulan dan kekuatan bila berada di dalam kelompoknya, atau
tergantung pada pemegang otoritas yang di senangi.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini mulai dominan pada anak-anak usia tinggi di SD seperti Azka yang berusia
10 tahun yang duduk di kelas 4 SD. Dimana anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi
yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan dengan sikap bersaing atau
berusaha mewujudkan keinginannya.
Salah satu kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan
berprestasi atau need for achievement. Hingga dapat disimpulkan kebutuhan-kebutuhan yang
berbeda dapat saling mengisi terhadap setiap masing masing anak dan sejalan dengan
perbedaan perkembangan mereka.
Jadi aspek aktualisasi diri pemenuhannya diantaranya sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan hal yang terbaiknya
b. Memberikan kebebasan kepada anakuntuk menggali dan menjelajah
kemampuan dan potensi yang dimilikinya
c. Menciptakan pembelajaran dan pendidikan karakter yang bermakna dikaitkan
dengan kehidupan nyata.
d. Dalam perencanaan dan proses pembelajaran maka perlu melibatkan aktivitas
meta kognitif anak
H. Aspek Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan atau development tasks adalah tugas-tugas
yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode
perkembangannya supaya individu bahagia dan terasah kemampuannya.
Adapun tugas perkembangan Azka yang berumur 10 tahun dan duduk di kelas 4 SD
meliputi :
1. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.
16
Hakikat tugas perkembangan ini adalah mempelajari keterampilan-keterampilan yang
bersifat fisik atau jasmani untuk dapat melakukan permainan.
2. Membina hidup sehat.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah belajar mengembangkan sikap kebiasaan untuk
hidup sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar memberi dan menerima dalam
kehidupan sosial antar teman sebaya, dan belajar membina persahabatan dengan teman
sebaya.
4. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar bertindak sesuai dengan peran
seksnya sebagai anak laki-laki atau anak perempuan.
5. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam
kelompok.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar mengembangkan tiga kemampuan
dasar yaitu membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan untuk hidup di lingkungan
masyarakat.
6. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak harus mempelajari berbagai konsep agar
dapat berpikir efektif mengenani permasalahan sosial di sekitar kehidupan sehari-hari.
7. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah mengembangkan moral yang bersifat batiniah
yaitu hati nurani, serta mengembangkan pemahaman dan sikap moral terhadap peraturan dan
tata nilai yang berlaku dalam kehidupan anak.
8. Mencapai kemandirian pribadi.
17
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak menjadi individu yang otonom atau bebas,
dalam arti dapat membuat rencana untuk masa yang akan datang, bebas dari pengaruh orang
tua atau orang lain.
I. Aspek Lingkungan
1. Lingkungan Sekolah
Ditinjau dari segi lingkungan sekolah Azka, walaupun sekolahnya tidak terlalu besar dan
terletak cukup jauh dari perkotaan tetapi sekolah tersebut salah satu sekolah favorit di Desa
Gagaksipat yang masih berpegang teguh dengan kebudayaan dan sifat-sifat keramahan orang
desa. Di lingkungan sekolahnya, Azka tidak pernah membuat masalah yang menghebohkan
bahkan dia pernah berprestasi, paling baik di kelas 3 semester II denga peringkat 10 besar.
Tapi sekarang peringkatnya turun karena dia suka bermain hingga lupa waktu.
Di lingkungan sekolah dia tidak begitu menonjol dalam bidang akademis tetapi
mempunyai teman yang banyak dan merata dari tingkat bawah hingga tingkat atas dan tidak
hanya perempuan tetapi juga laki-laki. Di sekolah Azka sudah mengerti nilai-nilai dan norma,
sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah serta dampak pelanggaran dari hal-hal tersebut
sehingga dia sudah dapat menyesuikan diri dengan lingkungan. Contohnya:
a. Dia masuk sekolah tidak pernah terlambat, kalo dia terlambat dia memilih
untuk tidak sekolah.
b. Dia jarang sekali lupa mengerjakan PR walau terkadang di sekolah pagi-pagi
datang untuk mengerjakannya.
c. Dia tidak pernah bolos pada waktu pelajaran, dll
2. Lingkungan Keluarga
Azka berasal dari keluarga yang broken home, ayah dan ibunya sudah bercerai. Sang Ibu
bekerja dari pagi hingga sore sehingga Azka dititipkan kepada neneknya. Di lingkungan
keluarga terutama di tempat neneknya merupakan keluarga yang agamis artinya mempunyai
pondasi atau dasar-dasar agama yang kuat. Setiap hari neneknya tidak henti-hentinya
mengingatkan agar sholat lima waktunya tetap dijaga. Berikut ini adalah beberapa hubungan-
18
hubungan yang terbentuk di dalam keluarga Azka baik ketika di rumah neneknya atau di
rumah ibunya:
a. Cara orang tua dalam mendidik anak
Orang tua Azka terutama ibunya mendidik Azka cukup baik, dia jarang sekali bermain
kasar terhadap anak semata wayangnya. Ibunya walaupun lelah bekerja tapi setiap malam
masih melonggarkan waktunya demi Azka untuk membantu mengerjakan PR. Ibunya
mendidik di titik beratkan kepada kemandirian sehingga untuk Azka yang berusia 10 tahun
sudah dapat membuat makanan sederhana seperti menggoreng nugget, telor, dll.
b. Relasi antara anggota keluarga
Karena Azka adalah anak tunggal interaksinya hanya dengan ibunya, dan hubungan ibu
dan anak ini bisa dikatakan sangat baik, walaupun terkadang masalah kecil terutama ketika
ibunya capek pulang dan Azka ingin mendapat perhatian lebih maka seringkali kesal dan
marah dari ibunya muncul tapi masih dalam batas yang wajar selanjutnya ibunya menjelaskan
kepada Si Azka supaya dia mengerti kondisi dari Si Ibu.
Hubungan atau relasi dengan keluarga terbanyak tentunya di rumah neneknya, disana dia
bertemu dengan paman-pamannya. Walaupun paman-pamannya masih dalam masa kuliah
dan ada yang sudah bekerja mereka tetap bisa bermain dengan Azka terutama pamannya
yang masih kuliah. Dan terkadang sepupu Azka yang masih kecil bernama Nesa datang juga
bermain di rumah nenek mereka. Nesa juga anak yang dititipkan kepada neneknya karena
ayah dan ibunya sibuk bekerja. Sehingga keduanya sering menghabiskan waktu bersama
dengan bermain.
c. Suasana rumah
Rumah Azka cukup aman dalam suasana keluarga kecil. Kasih sayang selalu diberikan
ibunya kepada Azka. Walaupun pertengkaran kecil masih sedikit mewarnai di dalam
kehidupan keluaga tersebut. Ibunya terkadang juga mengajak Azka untuk tidur bersama di
ruangannya karena dia sangat sayang terhadap anaknya.
19
d. Keadaan ekonomi keluarga
Keluarga Azka adalah keluarga yang berkecukupan atau menengah, mereka hidup dalam
kesederhanaan.
Azka makan seadanya sesuai yang ibunya masak, terkadang dia juga minta makan di luar.
Kebutuhan ibu dan anak cukup bisa dipenuhi baik. Ibunya selalu menitik beratkan kepada
kebutuhan anaknya terutama pendidikan dari pada dirinya sendiri.
e. Fasilitas Belajar dan Hiburan
Azka diberi fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan kesehariannya, untuk kegiatan
belajar Azka diberi meja belajar, rak buku dan kebutuhan lainnya. Ibunya tidak pernah ragu
untuk membelikan buku pelajaran atau keperluaan alat tulisnya. Dan untuk hiburan di
rumahnya ibunya menyediakan televisi dan mainan anak walau jarang digunakan, karena
Azka lebih sering bermain ke tempat neneknya.
3. Lingkungan Masyarakat
Di tempat neneknya Azka berada di lingkungan komplek masyarakat yang taat agama dan
Azka sering bermain dengan teman-teman sebaya dan mengikuti TPA di masjid samping
rumah neneknya setiap sore bersama dengan teman-temannya. Dia juga sudah mengetahui
struktur masyarakat dan mengenali beberapa tokoh masyarakat dan jabatannya seperti ketua
Rt.
Tetapi di lingkuan rumah Azka dan Ibunya adalah lingkunga perumahan yang menurut
saya rasa empati dan keakrabannya terhadap sesama tidak sebaik di lingkungan neneknya.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan-perubahan pada diri individu merupakan bagian dari pertumbuhan dan
perkembangan. Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan, Azka Uhima secara
keseluruhan mengalami perkembangan yang baik meliputi perkembangan fisik-motorik,
perkembangan sosial, perkembangan moral, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa
dan perkembangan emosional. Anak usia 10 tahun tersebut harus mendapat perhatian khusus
dari pihak orangtua mengenai pengembangan bakat dan minat (potensi) yang dimiliki oleh
anak supaya dilatih sejak dini.
Pada dasarnya, dapat disimpulkan bahwa karakteristik perkembangan peserta didik pada
usia sekolah dasar adalah sebagai berikut: Karakteristi pertama anak SD adalah senang
bermain. Karakteristik ini menuntut orang tua dan guru SD untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah. Karakteristik yang
kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD
dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Karakteristik yang ketiga dari anak
usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok. Guru harus merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta
belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik yang keempat anak SD adalah sen
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, dengan bekal pengetahuan dasar tentang hal-hal
yang kami sampaikan, diharapkan pembaca dapat mengerti pembahasan yang dibicarakan.
Namun kami sebagai penyusun makalah ini menyadari masih banyak kekurangan dalam
21
makalah ini, maka kami harapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dari
pembaca guna untuk perbaikan makalah yang akan datang. Kami juga berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Daftar Pustaka
Agung Dariyo. 2002. “Psikologi Perkembangan Remaja”. Bogor: Glalia Indonesia.
Dr. H. Syamsu Yusuf LN. M.Pd. 2002. “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dra. Desmita, M.Si. 2010. “Psikologi Perkembangan Peserta Didik”. Bandung: PT Rosdakarya.
Dra. Enung Fatimah, M.M. 2006. “Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik)”. Bandung: Pustaka Setia.
Drs.Soeparwoto, dkk. 2007. “Psikologi Perkembangan”. Semarang: Upt Mkk Semarang.
F.J. Monks, A.M.P. Knoers. 2002. “Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya”. Yogyakarta; Gajah Mada University Press.
Hadisubrata, MS. 1998. “Mengembangkan Kepribadian Anak Balita”. Jakarta: BPK GM
Kartono. Kartini. 1990. “Peranan Keluarga Berencana Memandu Anak”. Jakarta:CV Rajawali
Khairuddin.1990. “Sosiologi Keluarga”. Yogyakarta: Nur Cahaya
Prayitno, Erman Anti. 1994. “Dasar-Dasar Bimbingan Konseling”. Jakarta: Dirjendikti Depdikbud.
S.C Utami Munandar. 1992. “Mengembangkat Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah”. Jakarta: Grasindo.
Sunarto, B Agung Mailano. 1994. “Perkembangan Peserta Didik”. Jakarta: Dirjendikti Depdikbud.
Zakiah Daradjat. 1986. “Ilmu Jiwa Agama”. Jakarta: Bulan Bintang.
Hadisubrata, MS. 1998. “Mengembangkan Kepribadian Anak Balita”. Jakarta: BPK GM
22
Kartono. Kartini. 1990. “Peranan Keluarga Berencana Memandu Anak”. Jakarta:CV Rajawali
Khairuddin.1990. “Sosiologi Keluarga”. Yogyakarta: Nur Cahaya
23
Top Related