Download - OBESITAS.docx

Transcript

OBESITAS

A. DEFINISIObesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga berpotensi mengganggu kesehatan. Hal yang menjadi poin terpenting adalah apabila seseorang bertambah berat badannya, maka ukuran sel lemak akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya bertambah banyak.Secara umum, obesitas merupakan kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik spesifik, dan faktor genetik diketahui sangat berpengaruh bagi perkembangan penyakit ini. Secara fisiologis, obesitas didefinisikan sebagai keadaan akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga mengganggu kesehatan.Obesitas (terutama yang sentral) meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler karena berkaitan dengan sindroma metabolik yang terdiri dari resistensi insulin, DM, dislipidemia, hiperurisemia, gangguan fibrinolisis, hiperfibrinogemia dan hipertensi.

B. CARA DIAGNOSIS1. IMTIMT merupakan Indikator utama dan yang paling praktis untuk menentukan obesitas. Klasifikasi yang telah ditetapkan WHO (2000) adalah sebagai berikut :KlasifikasiIMT (kg/m2)

Underweight< 18,5

Normal18,5-24,9

Overweight> 25

Pra-Obesitas25-29,9

Obesitas I30-34,9

Obesitas II35-39,9

Obesitas III> 40

2. Lingkar Perut Lingkar perut pada laki-laki > 90 cm Lingkar perut pada perempuan > 80 cm

C. PENATALAKSANAANUmumnya tatalaksana pada penderita obesitas adalah berupa edukasi, yaitu :1. Terapi DietPasien dianjurkan menjalani terapi diet dengan membuat defisit 500-1.000 kkal/hari, dengan catatan bahwa kebutuhan energi harian penderita telah diukur. Basal Energy Expenditure (BEE) berdasarkan rumus Harris-Benedict :Laki-laki = 66,5 + (13,75 x BB) + (5,003 x TB) (6,775 x U)Perempuan = 655,1 + (9,563 x BB) + (1,85 x TB) (4,676 x U)2. Aktivitas FisikKebanyakan penurunan BB terjadi karena penurunan asupan kalori, namun aktivitas fisik yang konsisten membantu mencegah terjadinya peningkatan BB. Keuntungan tambahan dari rutin melakukan aktivitas fisik adalah mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler dan DM.Khusus pasien Obese, terapi harus dimulai perlahan, dan intensitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap. Pasien dapat memulainya dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan selama 45 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu. Dengan sistem ini, pengeluaran energi tambahan sebanyak 100-200 kalori per hari dapat dicapai. Pasien juga dapat mengontrol obesitas dengan cara mengurangi waktu santai (sedentary).3. Terapi PerilakuStrategi yang spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktivitas fisik, manajemen stress, dan pasien mendapatkan dukungan sosial dari keluarga.4. FarmakoterapiTerapi ini dapat diberikan khusus apabila pasien juga menderita DM tipe II.5. Terapi Bedah Liposuction (bila perlu)Terapi ini merupakan salah satu pilihan dengan indikasi Obesitas tingkat III dengan / tanpa komorbid. Terapi ini harus dilakukan sebagai alternatif terakhir untuk pasien yang gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem.