Download - o Rabu o 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 20 21 22 23 25 ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/pikiranrakyat... · Kliping Rumaa Onpad 2011. YUDHI MAHATMA/ANTARA ANGGOTA

Transcript

Pikiran Rakyato Selasa 0 Rabu 0 Kamis o Jumat 0 Sabtu 0 Minggu

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1620 21 22 23 @ 25 26 27 28 29 30 31

oMar 0 Apr 0Me; 0Jun 0 Jut 0 Ags 0 Sep OOkt 0 Nov 0 Des

Isu Pemakzulan.,Intrik Tahun 20 1~.~~-~

Isu pemakzulan mema-suki atmosfer barn den-gan Mahkamah Konsti-

tusi mengabulkan gugatan ujimateri yang diajukan AkbarFaizal, Bambang Soesatyo, danLilyWahid terhadap Pasal184Ayat 4 UU No. 27/2009 ten-tang MPR, DPR, dan DPDyang mengatur usulan hakmenyatakan pendapat terkaitdengan dugaan pelanggaranoleh Presiden harus disetujuirapat paripurna DPR yang di-hadiri sekurang-kurangnyatiga perempat jumlah anggotaDPR dan disetujui sekurang-kurangnya tiga perempat' darijumlah yang hadir.Dasarnya, MKberpandang-

an bahwa pasal dan ayat ber-sangkutan mempersulit peng-gunaan hak menyatakan pen-dapat oleh DPR, yang meng-akibatkan DPR sebagai lemba-ga perwakilan rakyat tidakefektif dalam melakukanfungsi pengawasan terhadappresiden.Konsekuensinya, pasal dan

ayat tersebut kini tidak lagiberlaku. Artinya, yang berlakusaat ini adalah pengambilankeputusan mengenai usulpenggunaan hak menyatakanpendapatberlaku dengan sis-tem mayoritas sederhana.Mayoritas sederhana adalahsuara terbanyak dari beberapapendapat yang berbeda. Misal-nya ada tiga opsi dalam suatupengambilan keputusan A 35persen, B 30 persen, C 20persen, dan 15persen lainnyaabstain atau tidak menyatakanpendapat maka 35 persenyang menjadi keputusan.Implikasi dari keputusan ini

memang menjadi peluang un-tuk sedikit lebih mudah dalammenyatakan pendapat DPRdibanding dengan sebelumya.Implikasi ini juga berbandinglurus dengan munculnya lagiisu pemakzulan, Oleh karenaitu, kubu Partai Demokrat se-bagai pemegang pemerintahandan pemerintahan SusiloBambang Yudhoyono seti-daknya mulai terganggu den-gan keputusan MK.Isu pemakzulan menjadi

semacam isu yang sangat seksimenghangat kembali. Sebab,isu ini berpotensi menjadi isuliar yang mengancam tidak sa-ja Budiono sebagai wakil pres-iden tetapi juga dengan pe-merintahan Yudhoyono. Akantetapi, mudahkah pemakzulandalam sistem kenegaraan kita?Dalam beberapa pertemuan

dengan lembaga negara, Pre-siden Yudhoyono berulang-ulang menyatakan dalam sis-tem kenegaraan kita tidakdikenal pemakzulan. Berbagaipernyataan presiden di berba-gai pertemuan kembali mene-gaskan tidak ada celah pe-makzulan dalam pernerinta-han yang menganut sistempresidensial. Pendapat Presi-den Yudhoyono sebetulnyasama dengan pendapat Abdu-rahman Wahid atau Gus Durketika parlemen akan menja-tuhkan posisinya sebagai pres-iden. Gus Dur tetap teguh pa-da pendiriannya bahwa tidakada pemakzulan dalam sistempresidensial sebagaimana di-anut sistem negara Indonesia.Ketika Gus Dur sudah menge-tahui secara pasti akan terjadiSidang Istimewa MPR untukmenggusurnya sebagai Presi-den RI maka Gus Dur lang-sung mendahului denganmengeluarkan dekrit pern-bubaran DPR.Logika Gus Dur mengeluar-

kan dekrit tersebut sebab da-lam pandangannya, jika adapemakzulan oleh parlemen be-rarti negara kita telah meng-anut sistem parlementer.Dalam sistem parlementer,presiden berhak mernbubar-kan parlemen. Akan tetapi,Gus Dur secara politik kalah,perbedaan pendapat tidakberlanjut. Penyebabnya GusDur kalah dalam menggalangdukungan publik dan tidak adadukungan TNI/Polri terhadapdekrit. Jika dilihat dalam UUD1945memang tidak ada pasalyang secara khusus dan I1k-splisit menyebut pemakzulan.Dengan dasar ini Menteri Hu-kum dan HAM pernah menan-tang berbagai kalangan bahwaimpeachment itu tidak ada

Kliping Rumaa Onpad 2011

YUDHI MAHATMA/ANTARA

ANGGOTA DPR dari Fraksi PKB Lily Wahid (dari kiri), Akbar Faisal (Hanura), dan Bambang Susatyo (Golkar) menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK)tentang hak menyatakan pendapat MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (13/1).MK telah membatalkan ketentuan syarat 3/4 kuorum dalam sidang paripuma persetujuan ,usul penggunaan hak menyatakan pendapat serta dinilai mengembalikan kekuatan anggota DPR dalam mengkritisi kebijakan pemerintah tanpa harus dibelenggukekuatan mayoritas. *•celah sama sekali khususnya tetap tentang pelanggaranuntuk kasus Century. tersebut. Sementara dalam sis-Pemakzulan dalam sistem tem parlementer, parlemen

negara kita yang menganut melalui mosi tidak percaya se-sistem presidensial tetap ada. cara langsung dapat meng-im-Bedanya secara prosedural peach presiden dan wakilakan dikaitkan dengan kepu- presiden tanpa harus didahu-tusan awal terhadap presiden lui keputusan pengadilan.dan atau wakil presiden telah Dengan prosedur yang tetap

I melakukanpelanggaran hu- ~at rumit, i~upemakzj,1lankum berupa pengliliranatan sebenarnya adalah hanyalterhadap negara, korupsi, bagian dari skenario intrikpenyuapan, tindak pidana be- menuju 2014. Artinya, diken-rat lainnya. Oleh karena itu, cangkannya isu pemakzulansebetulnya langkah awal bisa adalah upaya bargaining poli-dilakukannya pemakzulan tik belaka. Sebab, saat ini adaharus ada keputusan secara tiga masalah besar yang menja-

di gangguan terbesar efektivitaspemerintahan, yaitu kasusBank Century yang telah meru-gikan masyarakat dan negara6,7 triliun, kasus mafia pajakdengan tokoh "selebritinya"GayusTambunan, dan kasussuap pemilihan Deputi Guber-nur Bank Indonesia. Ketiga ka-sus ini terkait de!lg~para P2!i-tikus dan para tokoh penting dinegeri kita. Ketigakasus ini ju-ga dimiliki oleh tiga kekuatandominan dalam perpolitikanIndonesia.Oleh karena itu, episode

setelah atmosfer kencang ka-

sus mafia pajak yang men-garah pada tokoh penting par-tai yang memiliki sejumlah pe-rusahaan besar dan kasus suappemilihan Deputi GubemurBank Indonesia yang melibat-kan politisi PDI Perjuanganmaka dikencangkan lagi kasusBank Century. Ketiga kasusada di I]Hl~gy'angberbeda se-hingga ketiga kasusini menja-di bargaining yang sama kuat-nya. Artinya, posisipemerintahan Yudhoyono sulituntuk berjalan efektif. Belumlagi partai yang kecil di par-lemen yang terancam dengan

tingginya ambang batas yangakan ditetapkan dalam revisiDU Pemilu akan meman-faatkan sebaik mungkin isu ini.Artinya, mulai saat ini dari

isu pemakzulan kita akan me-nyaksikan jual beli kepentinganpolitik yang akan berjalan sam-pai 2014. Dengan situasi seper-ti ini kita sulit berharaPJ~mer-intah mampu melayanimasyarakat, dan kita sulitmengharap wakil kita berpikiruntuk kepentingan masyarakat.(Sumadi, Sekretaris EksekutifINSIDe, Kandidat Doktor Ko-munikasi Unpad)***