1. Standard dan Peraturan
a. SNI 1727-2013, Beban minimum untuk perancangan bangunan dan struktur lain.
Peraturan SNI 1727-2013 digunakan unutk memberikan pedoman dalam menentukan
beban yang diijinkan unutuk merencanakan struktur bangunan gedung.
b. SNI 03-2847-2002, Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung.
Peraturan SNI 03-2847-2002 ini digunakan dalam hal analisis kriteia pembebanan dan
juga acuan pada preliminary design untuk menentukan dimensi awal dari pelat.
c. SNI 03-1729-2002, Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
Peraturan SNI 03-1729-2002 ini digunakan dalam hal analisis kriteria pembebanan
dan juga acuan pada preliminary design untuk menentukan dimensi awal dari balok
dan kolom.
d. SNI 03-1726-2012, Standar perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung.
Peraturan SNI 03-1726-2012 ini digunakan utnuk perencanaan beban lateral akibat
beban gempa dan mengetahui respon spectrum gempa rencana untuk perencanaan
struktur pada wilayah tertentu.
2. Software
Software yang digunaan dalam perencanaan Warehouse Unilever ini adalah :
a. SAP2000 v.15
b. Microsoft Office 2013
c. AutoCAD 20xx
3. Data Struktur
Fungsi Bangunan : Gudang (Warehouse)
Sistem Struktur : Struktur Baja
Ruangan : - Strorage Area
- Staging Area
- Aerosol Area
- Charging Area
- Bad Stock Area
- Office
4. Data Lokasi Proyek
Gudang penyimpanan barang PT. BGD direncanakan dibangun di Kota
Palembang, Sumatera Selatan. Berikut merupakan peta Kota Palembang yang
dimaksud:
Lokasi Perencanaan Gudang Penyimpanan Barang PT. Unilever, Kota Palembang
5. Layout Struktur
Layout struktur merupakan gambaran struktur bangunan yang direncanakan.
Berikut ini merupakan layout gudang (warehouse) yang dimaksud:
SPESIFIKASI PERANCANGAN
Fungsi Bangunan : Gudang (Warehouse)
Jenis Struktur : Rangka Baja
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK)
Sistem Rangka Atap` : Baja
Jarak antar Kuda-kuda : 6 m
Jarak antar Gording : 1,02 m
Jumlah Lantai : 1 Lantai
Lokasi : Palembang
Jenis Tanah : Tanah Lunak
Jenis Pondasi : Bore Pile
SPESIFIKASI MATERIAL
Baja
Mutu baja ¿ BJ 37
Weight per unit volume γ b=7850 kg/m3
Modulus elastisitas baja Ec=200000 Mpa
Mutu baja tulangan f y=410 MPa
f yv=250 MPa
Pelat Lantai
Mutu beton f c' =20 MPa
Weight per unit volume γ b=24kN
m3
Modulus elastisitas beton Ec=4700√ f c'
Mutu baja tulangan f y=400 MPa
f yv=240 MPa
Pedestal 500 x 500
Mutu beton f c' =30 MPa
Weight per unit volume γ b=24kN
m3
Modulus elastisitas beton Ec=4700√ f c'
Mutu baja tulangan f y=400 MPa
PERANCANGAN RANGKA ATAP
Perhitungan Pembebanan Gording
Dimensi Gording menggunakan C 100 x 50 x 20 x 2,3
Jarak Gording : 1,02 m
Data Profil :
q = 4.06 kg/m
Ix = 80.7 cm4
Iy = 19.0 cm4
Zx = 16.1 cm3
Zy = 6.06 cm3
Beban penutup atap baja = berat penutup x jarak kuda-kuda x jarak gording
= 4.06 kg/m x 6 m x 1,02 m
= 24,85 kg/m
Beban Mati (qDL)
qDL = Beban penutup atap baja
qDL = 24,85 kg/m
ket : berat sendiri gording sudah otomatis terinput pada program SAP
Beban Hidup (qLL)
Beban hidup terpusat diperhitungkan sebesar P = 100 kg
qLL = 100 kg/m
Beban Air Hujan (qH)
Beban air hujan yang diperhitungkan = 40 – 0,8 (α)
= 40 – 0,8 (10º)
= 32 kg/m
Beban Angin (qw)
Besar beban tekanan angin diperhitungkan sebesar 40 kg/m2
Koefisien angin tekan = 0,02 (α) – 0,4
= 0,02 (10º) – 0,4
= 0,20
Tekanan angin tekan
- qw tekan = koef angin x jarak gording x beban tekanan angin
= 0,20 x 1,02 x 40
= 4,8 kg/m
Koefisien angin hisap = – 0,4
Tekanan angin hisap
- qw hisap = koef angin x jarak gording x beban tekanan angin
= -0,4 x 1,02 x 40
= -16,32 kg/m
Resume beban yang bekerja
- qDL = 24,48 kg/m
- qLL = 100 kg/m
- qH = 32 kg/m
- qW tekan = 4,8 kg/m
- qW hisap = -16,32 kg/m
Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda
Dimensi Kuda-kuda menggunakan
Jarak antar Kuda-kuda : 6 m
Beban Mati (qDL)
Beban penutup atap baja = berat penutup x jarak antar kuda-kuda x jarak gording
= 4 kg/m x 6 m x 1,02 m
= 24,48 kg/m
Berat sendiri gording = jarak kuda-kuda x berat jenis gording
= 6 m x 4,76 kg/m
= 28,56 kg
Maka
qDL = 24,48 kg/m + 28,56 kg = 53,04 kg/m
Beban Hidup (qLL)
Beban hidup terpusat diperhitungkan sebesar P = 100 kg
qLL = 100 kg/m
untuk beban hidup semua daerah sama yaitu :
qLL = P x jarak kuda-kuda
qLL = 100 kg/m x 6 m
qLL = 600 kg
Beban Air Hujan (qH)
Beban air hujan yang diperhitungkan = 40 – 0,8 (α)
= 40 – 0,8 (10º)
= 32 kg
Beban air hujan pada gording perjarak antar kuda-kuda
qH = Jarak gording x jarak antar kuda-kuda x Beban air hujan
qH = 1,02 m x 6 m x 32 kg
qH = 195,84 kg.m
Beban Angin (qw)
Besar beban tekanan angin diperhitungkan sebesar 40 kg/m2
Koefisien angin tekan = 0,02 (α) – 0,4
= 0,02 (10º) – 0,4
= 0,20
Tekanan angin tekan
- qw tekan = koef angin x jarak kuda-kuda x jarak gording x beban angin
= 0,20 x 6 m x 1,02 m x 40 kg/m2
= 48,96 kg
Besar beban tekanan angin diperhitungkan sebesar 40 kg/m2
Koefisien angin hisap = – 0,4
Tekanan angin hisap
- qw hisap = koef angin x jarak kuda-kuda x jarak gording x beban angin
= -0,4 x 6 m x 1,02 m x 40 kg/m2
= -97,92 kg
Resume beban yang bekerja
- qDL = 53,04 kg/m
- qLL = 100 kg/m
- qH = 195,84 kg.m
- qw tekan = 48,96 kg
- qw hisap = -97,92 kg
Beban Gempa
Untuk mengetahui beban gempa yang diaplikasikan, maka dilakukan
perhitungan berikut:
a. Penentuan kelas situs
Kelas situs menyesuaikan dengan jenis tanah tempat berdirinya bangunan yang
direncanakan. Dalam perancangan kali ini, bangunan didirikan di atas tanah yang
sebelumnya merupakan area persawahan, sehingga seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, diasumsikan tanah tersebut tergolong dalam kategori tanah lunak
atau kelas situs SE.
Di samping itu, ditentukan pula beberapa parameter perhitungan beban gempa
berkenaan dengan kelas situs dan lokasi rencana pembangunan, antara lain:
b. Penentuan kategori risiko bangunan
Kategori risiko ditentukan berdasarkan fungsi bangunan yang direncanakan.
Tabel Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non-Gedung untuk Beban Gempa
Jenis Pemanfaatan Kategori Risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap
jiwa manusia saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi
untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan dan perikanan
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
I
Berdasarkan SNI 03-1726-2012, gudang penyimpanan tergolong dalam kategori
risiko I.
Tabel Faktor Keutamaan Gempa, Ie
Kategori Risiko Faktor Keutamaan Gempa, Ie
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,5
Mengacu pada Tabel Faktor Keutamaan Gempa (Ie) pada SNI 03-1726-2012,
maka nilai Ie untuk kategori risiko I adalah 1,0.
c. Perhitungan respon spektrum untuk wilayah Palembang
S1 (percepatan batuan perioda 1 detik)
Berdasarkan peta zonasi gempa pada SNI 03-1726-2012, nilai S1 untuk wilayah
Kota Palembang adalah 1,65 g.
Ss (percepatan batuan perioda pendek 0,2 detik)
Berdasarkan peta zonasi gempa pada SNI 03-1726-2012, nilai Ss (percepatan
batuan perioda pendek) untuk Kota Palembang adalah 0,264 g.
Fa (parameter respon spektra perioda pendek 0,2 detik)
Kelas Situs
Parameter respon spektral percepatan gempa (MCEs) terpetakan pada
perioda pendek, T= 0,2 detik, Ss
Ss ≤ 0,25 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss ≥ 1,25
SA 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8SB 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0SC 1.2 1.2 1.1 1.0 1.0SD 1.6 1.4 1.2 1.1 1.0
SE 2.5 1.7 1.2 0.9 0.9
SF SSb
Nilai Ss untuk Kota Palembang adalah 0,264 g, nilai tersebut terletak antara Ss ≤ 0,25
dan Ss = 0,5 sehingga diperlukan interpolasi linier untuk menentukan nilai Fa.
Berdasarkan hasil interpolasi linier didapatkan nilai Fa sebesar 2,456.
Fv (parameter respon spektra perioda 1 detik)
Kelas Situs
Parameter respon spektral percepatan gempa (MCEs) terpetakan pada
perioda pendek, T= 1 detik, S1
S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5
SA 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8SB 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0SC 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3SD 2.4 2 1.8 1.6 1.5
SE 3.5 3.2 2.8 2.4 2.4
SF SSb
Nilai S1 untuk Kota Palembang adalah 0,165 g, berdasarkan hasil interpolasi linier
didapatkan nilai Fv sebesar 3,306.
SDS (parameter percepatan spektral desain pada perioda pendek)
Nilai SDS untuk kota Palembang diperhitungkan sebesar:
SMS=Fa . SS
SMS=2,456 . 0,264 g
SMS=0,648 g, maka
SDS=23
. S MS
SDS=23
.0,648 g
SDS=0,432 g
SD1 (parameter percepatan spektral desain pada perioda satu detik)
Nilai SD1 untuk kota Palembang diperhitungkan sebesar:
SM 1=Fv . S1
SM 1=3,306 . 0,165 g
SM 1=0,545 g, maka
SD1=23
. S M1
SD1=23
. 0,545 g
SD1=0,364 g
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, didapatkan nilai SDS=0,432 g dan SD1=0,364 g.
Tabel Kategori Desain Seismik Berdasarkan SDS
Tabel Kategori Desain Seismik Berdasarkan SD1
Berdasarkan kedua tabel kategori desain seismik di atas, risiko kegempaan untuk
bangunan gudang ini adalah C dan D. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jenis
struktur tersebut dapat dikategorikan sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM)
ataupun sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Dalam perencanaan kali ini,
ditetapkan kategori struktur yang digunakan adalah SRPMK. Jenis sistem struktur
SRPMK ini merupakan struktur yang mampu memikul gaya akibat beban gempa dan
direncanakan untuk memikul lentur. Struktur SRPMK diharapkan memiliki tingkat
daktilitas yang tinggi. Prinsip yang dianut oleh SRPMK adalah sebagai berikut:
I. Strong coloumn/ weak beam
II. Tidak terjadi kegagalan geser pada balok, kolom dan joint
III. Menyediakan detail yang memungkinkan perilaku daktail.
Untuk dapat membuat grafik respon spektrum, maka diperlukan nilai perioda dan
percepatan batuan atau Sa. Nilai perioda (T) diplotkan pada sumbu-x dan nilai
percepatan batuan diplotkan pada sumbu-y.
Perioda
T 0=0,2 . SD1
S DS
T 0=0,2 .0,236 g
0,494 g
T 0=0,0955 detik
T S=SD1
SDS
T S=0,236 g0,494 g
T S=0,478
Percepatan batuan (Sa)
Saat T = 0 detik, maka nilai Sa adalah
Sa=SDS(0,4+0,6TT 0
)Sa=0,494 g(0,4+0,6
00,0955 )
Sa=0,1976 g
Saat T ≥ T0 dan T ≤ Ts
Sa=SDS
Sa=0,494 g
Saat T > Ts
Sa=SD1
T
Setelah mendapatkan nilai Sa, maka nilai tersebut diplot dalam bentuk kurva
dengan sumbu-x merupakan waktu (T) dan sumbu-y merupakan nilai Sa, maka
respon spektrum yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
KETERANGAN :IWF 300x200x9x14
KETERANGAN :IWF 300x200x9x14
PEMODELAN KUDA - KUDA
MODEL GRID 1 - 21
MODEL GRID 22 – 31
PEMODELAN STRUKTUR BANGUNAN
APLIKASI PEMBEBANAN KUDA – KUDA
BEBAN MATI
BEBAN HIDUP
BEBAN ANGIN KIRI
BEBAN ANGIN KANAN
BEBAN HUJAN
ANALISIS MODAL
Ta min = Ct . hnx
Dimana :
Ct : nilai pendekatan yang didapat jenis tipe struktur pada tabel 15, yang
ada di SNI 03-1726-2012
x : nilai pendekatan yang didapat jenis tipe struktur pada tabel 15, yang
ada di SNI 03-1726-2012
hn : tinggi bangunan
Tabel Nilai parameter perioda pendekatan Ct dan x
Maka :
Ta min = 0,0724 . 8,00 0,8
Ta min = 0,382 s
Lalu: Ta max = Cu . Ta min
Dimana :
Cu : Koefisien yang didapat dari tabel pada SNI 03-1726-2012
Tabel Koefisien untuk batas pada perida yang dihitung
Maka :
Ta max = 1,4 . 0,382
Ta max = 0,53 s
Nilai perioda (Ta) hasil analisa program yang didapat harus memenuhi syarat T a min < Ta < Ta
max
0,38 < Ta < 0,53 sekon.
Dari SAP2000 v.15 didapatkan perioda :
Cs max = SD1 / (T (R/I)) = 0.364 /( 0.62* (4.5/1)) = 0.13
T = 0.62
ANALISIS KINERJA STRUKTUR
KUDA – KUDA
MODEL GRID 1 – 11
MODEL GRID 12 – 21
KETERANGAN :
Perioda struktur (Ta) paling besar adalah 0,46 sekon berarti masuk dalam syarat
0,547 < Ta < 0,766
Top Related