NIKAH DINI DAN KESEHATAN ALAT REPRODUKSI WANITA (RAHIM) PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
(Studi terhadap Pelaku Nikah Dini di Yogyakarta)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU
DALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH: RAHMA PRAMUDYA NAWANGSARI
NIM: 06350042
PEMBIMBING : 1. Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si. 2. Drs. MALIK IBRAHIM, M.Ag.
AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2010
ii
ABSTRAK
Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita dan mengandung nilai-nilai sakral yang penuh kharismatik. Ikatan perkawinan adalah ikatan suci dan kokoh. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan, Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membuat keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.
Namun demikian, mewujudkan kesejahteraan dalam keluarga sebagaimana yang diidamkan, tidaklah semudah membalikkan tangan. Oleh karena itulah calon mempelai harus cukup dewasa dalam melaksanakan pernikahan ini, karena mereka yang telah dewasa cenderung memiliki kematangan fisik maupun psikis dibanding mereka yang masih remaja bahkan anak-anak. Sehingga akan lebih mudah untuk memaklumi dan menerima keluhan, cobaan dan rintangan yang menghadang.
Akan tetapi, kenapa di desa sering terjadi pernikahan di bawah umur yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang telah dewasa, dan tentunya hal ini bertentangan dengan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan. Namun bagaimanakah dengan adanya dispensasi nikah dan hubungannya dengan kesehatan reproduksi?. Dalam penelitian ini terdapat dua pokok masalah yaitu (1) Apakah yang menjadi faktor terjadinya nikah dini?, (2) Bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap pernikahan dini, kaintannya dengan kesehatan rahim?.
Adapun langkah-langkah dan metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah (Field research). Field research atau penelitian lapangan digunakan untuk menghimpun informasi yang dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap sejumlah responden dari beberapa masyarakat, beserta observasi lapangan untuk mengamati secara langsung penyebab terjadinya pernikahan di bawah umur. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat melestarikan pernikahan di bawah umur adalah (1) Faktor tradisi (adat istiadat), (2) Faktor ekonomi, (3) faktor rendahnya tingkat pendidikan, (4) faktor perjodohan, (5) faktor pergaulan bebas.
Dampak positif dari pernikahan dini ini adalah (1) dapat meringankan beban orang tua, (2) selamat dari pergaulan bebas. Sedangkan dampak negatifnya adalah (1) kepribadian kurang matang, (2) banyaknya problem kehamilan pada usia muda, (3) kesulitan dalam membiayai kehidupan keluarga, (4) akan lebih mudah terserang penyakit yang membahayakan bagi alat reproduksi.
Berdasarkan perspektif Sad adz-Dzarîah dengan menimbang resiko yang cukup berbahaya tersebut maka kebijakan yang harus diambil mencegah pernikahan di bawah umur yang terjadi pada masyarakat, demi kelanggengan dan kesejahteraan keluarga, dan juga demi keselamatan ibu dan bayi
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
iv
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Hal : Skripsi Saudari Rahma Pramudya NawangSari Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama : Rahma Pramudya NawangSari NIM : 06350042 Judul Skripsi : “Nikah Dini Dan Kesehatan Alat Reproduksi Wanita
(Rahim) Perspektif Hukum Islam (Studi terhadap Pelaku Nikah Dini di Yogyakarta)”
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari’ah Jurusan Al-Ahwal
Asy-Syakhsiyyah (AS) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Hukum Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 8 Rabiul Awal 1431 H
21 Februari 2010 M
Pembimbing I
Hj. Fatma Amilia, S.Ag., M.Si. NIP. 19720511 199603 2 002
v
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Hal : Skripsi Saudari Rahma Pramudya NawangSari Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama : Rahma Pramudya NawangSari NIM : 06350042 Judul Skripsi : “Nikah Dini Dan Kesehatan Alat Reproduksi Wanita
(Rahim) Perspektif Hukum Islam (Studi terhadap Pelaku Nikah Dini di Yogyakarta)”
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari’ah Jurusan Al-Ahwal
Asy-Syakhsiyyah (AS) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Hukum Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 10 Rabiul Awal 1431 H
24 Februari 2010 M
Pembimbing II
Drs. Malik Ibrahim, M.Ag. NIP. 19660801 199303 1 002
vi
vii
PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN
1. BapakBapakBapakBapak dan Ibu tercinta dan Ibu tercinta dan Ibu tercinta dan Ibu tercinta, yang tidak pernah bosan
mendo’akan dengan tulus ikhlas dan senantiasa
memberikan dukungan baik secara moril maupun
materiil. Terimakasih untuk segala pengorbanan,
kesabaran dan canda tawa bersama.
2. Kakakku tersayangKakakku tersayangKakakku tersayangKakakku tersayang, Damar Norman Asmara dan adek-
adekku terkasih Azizun BR Dan Halimah SP, dan M’ Ova
sekeluarga Terimakasih untuk waktu yang kita lalui
bersama dalam canda tawa dan pertengkaran-
pertengkaran kecil, semua itu menjadi penghibur di saat
merasa sendiri.
3. My friendsMy friendsMy friendsMy friends: Mami, Ni’mah, Nuha, Aul, bety, sari, m’opi,
indri, winda, teteh indri, karun, m’ma’wa, teh ikha, Ute,
amin, bahari, burhan, ramli, randy, mas budi, mas haris,
mas zaki ‘n semuanya yang tidak dapat disebut satu
persatu. Terimakasih kalian selalu ada disaat aku sedih
dan bahagia. Kalian semualah yang telah menunjukkan
padaku arti dari sebuah persahabatan dan persaudaraan
sesungguhnya. Semoga persahabatan ini tidak akan
pernah berakhir.
4. Pelita hati kuPelita hati kuPelita hati kuPelita hati ku, yang selalu menerangi langkahku,
trimakasih atas dukungan dan perhatiaannya selama ini,
semoga ridho allah selalu bersama kita.
5. Almamaterku UIN Sunan kalijaga Yogyakarta.
viii
MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO
““““DUIT S (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal, Sabar)”
“Tidak ada pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas kecuali kesabaran.”
“senyum orang tuaq adalah kebahgiaanq”
“Be the best don’t be number one”
“Kehidupan adalah keindahan,kagumilah/adalah mimpi, wujudkan/adalah tantangan, hadapi/adalah tugas, selesaikan/adalah harapan, penuhi/dalah
perjuangan, sambut/adalah tragedi, berontak/adalah kesempatan, gunakan/ adalah kehidupan, berjuang”
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi huruf Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا ب
ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م
Alîf Bâ’
Tâ’
Sâ’
Jîm
Hâ’
Khâ’
Dâl
Zâl
Râ’
zai
sin
syin
sâd
dâd
tâ’
zâ’
‘ain
gain
fâ’
qâf
kâf
lâm
mîm
tidak dilambangkan
b
t
ś
j
ḥ
kh
d
Ŝ
r
z
s
sy
ṣ
ḍ
ṭ
ẓ
‘
g
f
q
k
l
m
tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik di atas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas
ge
ef
qi
ka
`el
`em
x
ن و هـ ء ي
nûn
wâwû
hâ’
hamzah
yâ’
n
w
h
’
Y
`en
w
ha
apostrof
ye
B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
�� دة
��ة
ditulis
ditulis
Muta‘addidah
‘iddah
C. Ta’ marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h
� ��
���
ditulis
ditulis
Ḥikmah
‘illah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
’ditulis Karâmah al-auliyâ آ�ا� ا�و���ء
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah
ditulis t atau h.
ditulis Zakâh al-fiŃri زآ�ة ا����
xi
D. Vokal pendek
___
��
___
ذآ�
___
'&ه$
fathah
kasrah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
A
fa’ala
i
Ŝukira
u
yaŜhabu
E. Vokal panjang
1
2
3
4
Fathah + alif
)�ه���
fathah + ya’ mati
)*+,
kasrah + ya’ mati
آـ�'-
dammah + wawu mati
�وض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
â
jâhiliyyah
â
tansâ
î
karîm
û
furûd
F. Vokal rangkap
1
2
Fathah + ya’ mati
-�+�0
fathah + wawu mati
23ل
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
أأ4-
أ��ت
-,��7 89�
ditulis
ditulis
ditulis
A’antum
U‘iddat
La’in syakartum
xii
H. Kata sandang alif + lam
1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.
ا�>�;ن
ا�>��س
ditulis
ditulis
Al-Qur’ân
Al-Qiyâs
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
ا�* <ء
? ا�@
ditulis
ditulis
As-Samâ’
Asy-Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
ذوي ا���وض
أه� ا�*+�
ditulis
ditulis
śawî al-furûd
Ahl as-Sunnah
xiii
KATA PENGANTAR
الرحيم الرمحن اهللا بسم
. كله الدين على ليظهره احلق ودين باهلدى رسوله أرسل الذي هللا احلمد
. لهورسو عبده حممدا أن وأشهد. له الشريك وحده االاهللا الاله أن أشهد
.بعد أما، أمجعني وصحبه أله وعلى حممد نا سيد على وسلم صل اللهم
Pada kesempatan ini penyusun menghaturkan puji syukur kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penyusun dalam mengarungi proses pembelajaran akademik
di Jurusan al-Ahwal asy-Syakhsiyyah Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umat Islam dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang dan penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dan berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Supriatna. M. Si dan Ibu Hj. Fatma Amilia, S.Ag., M.Si Selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan al-Ahwal asy-Syakhsiyyah Fakultas Syari’ah.
xiv
3. Ibu Hj. Fatma Amilia, S.Ag., M.Si dan Bapak Drs. Malik Ibrahim, M.Ag.
yang telah berkenan membimbing dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah yang telah membagi ilmunya, serta
staf Fakultas Syari’ah.
5. Kepada Abah (Ibnu Rokhman S.Pdi) dan Ibuku (Watini), yang tak lelah selalu
mendo’akanku selama menempuh perjalanan meniti ilmu sampai sekarang.
6. Kepada saudara-saudaraku, Mas Damar NA, yang dengan penuh kesabaran
memberikan sumbangan pemikiran, ide, dan inspirasinya dalam penulisan
skripsi ini. Mbak Ova sekeluarga terimakasih atas doa dan motivasinya,
semoga menjadi keluarga yang sakinah, dan kepada adik-adikku Azizun BR
dan Halimah SP terimakasih telah menemani dan meghiburku.
7. Kepada seluruh teman-teman AS-A angkatan 2006, yang telah memberikan
warna dalam lembaran hidupku dan berjalan bersama 4 tahun ini, semoga
perjuangan kita tidak terhenti sampai di sini saja.
8. Kepada Bunda Yustina terimakasih atas kesabaran dan pengarahannya selama
ini.
9. Kepada seluruh teman-teman IMM, IKMAM 2006, BEM-J, KW-10 Kalian
semualah yang telah menunjukkan padaku arti dari sebuah persaudaraan yang
sesungguhnya.
10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
xv
Penyusun menyadari bahwa hasil penelitian skripsi ini masih jauh dari
sempurna, hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan yang ada pada diri
penyusun serta atas saran dan perhatiannya penyusun mengucapkan terima kasih.
Akhirnya kepada Allah jualah penyusun memohon ampun, sekiranya
terdapat kesalahan dalam penyusun skripsi ini, semoga skripsi ini ada manfaatnya.
Amin Ya Robbalalamin.
Yogyakarta, 30 S h a f a r 1431 H. 14 Februari 2010 M.
Penyusun,
Rahma Pramudya NawangSari NIM. 06350042
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. viii
PEDOMAN TRANSLITERASI, ARAB LATIN ....................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.......................................... 5
D. Telaah Pustaka..................................................................... 5
E. Kerangka Teoritik................................................................ 7
F. Metode Penelitian ................................................................ 11
G. Sistematika Pembahasan ...................................................... 13
BAB II PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG USIA
PERKAWINAN ........................................................................ 15
A. Pengertian dan Syarat Perkawinan ....................................... 15
xvii
B. Hukum dan Tujuan Perkawinan ........................................... 18
1. Hukum perkawinan ....................................................... 18
2. Tujuan perkawinan ........................................................ 20
C. Rukun dan Syarat Perkawinan.............................................. 23
1. Rukun Perkawinan ........................................................ 23
2. Syarat Perkawinan ........................................................ 24
D. Batasan Usia Perkawinan menurut UU no. 1 Tahun 1974
dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) ..................................... 28
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PERNIKAHAN DINI
DAN SEPUTAR KESEHATAN RAHIM ............................... 34
A. Pernikahan Dini di Indonesia ............................................... 34
1. Pandangan Masyarakat Terhadap Nikah Dini................... 34
2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Nikah Dini ................ 36
3. Dampak terjadinya Nikah Dini......................................... 36
B. Seputar Kesehatan Rahim .................................................... 38
1. Anotomi Alat Reproduksi Wanita .................................... 38
2. Kesehatan Alat Reproduksi .............................................. 42
3. Hak-Hak Reproduksi........................................................ 45
BAB IV ANALISIS TERHADAP NIKAH DINI DAN DAMPAK
TERHADAP KESEHATAN RAHIM ..................................... 48
A. Analisis terhadap Faktor-faktor Nikah Dini ......................... 48
B. Analisis Nikah Dini dalam Perspektif Hukum Islam............. 54
C. Dampak Nikah Dini terhadap Alat Reproduksi Wanita
(Rahim) sebagai Konsekuensi Logis Terjadinya Nikah Dini 57
xviii
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 64
A. Kesimpulan .......................................................................... 64
B. Saran .................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TERJEMAHAN ........................................................................ I
BIOGRAFI ULAMA................................................................. III
DAFTAR PERTANYAAN........................................................ VI
GAMBAR ALAT REPRODUKSI WANITA ............................ VIII
SURAT IJIN RISET
SURAT BUKTI WAWANCARA
CURRICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT telah melengkapi manusia dengan nafsu syahwat, yakni
keinginan untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya. Dalam rangka itu, Allah
telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan; ada siang ada malam,
ada besar ada kecil, ada bumi ada langit, ada surga ada neraka, dan ada pria
ada wanita, dan sebagainya.1 Dalam hal ini Allah telah berfirman dalam surah
Asy –Syūrā ayat 11.
فا طر السموت واالرض، جعل لكم من انفسكم ازواجا ومن االنعام
2 البصريالسميع، ليس كمثله شئ، وهو فيهازواجا، يذرؤكم Dalam kehidupan dunia fana ini, semua makhluk hidup baik manusia,
binatang maupun tumbuh-tumbuhan tidak bisa lepas dari pernikahan atau
perkawinan. Ini merupakan sunatullah (hukum alam) untuk kelangsungan
hidup umat manusia, berkembangbiaknya binatang-binatang dan untuk
melestarikan lingkungan alam semesta.3
Bagi umat manusia, pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral dan
mempunyai tujuan yang sakral pula, dan tidak terlepas dari ketentuan-
1 Zuhdi Muhdlor, Memahami Hukum Perkawinan (Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk), cet.
ke-2 (Bandung: Al-Bayan, 1995), hlm. 11. 2 Asy-Syūrā (42): 11. 3 Asmawi, Nikah dalam Perbincangan dan Perbedaan, cet. ke-1 (Yogyakarta:
Darussalam, 2004), hlm. 18.
2
ketentuan yang ditetapkan syariat agama. Orang yang melangsungkan suatu
pernikahan bukan semata-mata untuk memuaskan nafsu birahi yang ada dalam
tubuh dan jiwanya, melainkan untuk meraih ketenangan, ketentraman dan
sikap saling mengayomi di antara suami istri dengan dilandasi cinta dan kasih
sayang yang mendalam. Di samping itu, untuk menjalin tali persaudaraan di
antara dua keluarga dari pihak suami dan pihak istri dengan berlandaskan pada
etika dan estetika yang bernuansa ukhuwah basyariyah dan Islamiyah.4
Pernikahan merupakan jalan yang benar untuk memperbanyak jenis
manusia dan agar jenis manusia ini tetap ada sampai datangnya tiupan
sangkakala pada hari kiamat. Sebab, dari pernikahan tersebut akan terjadi
kelahiran dan keturunan, beberapa keluarga menjadi akrab, dan beberapa suku
menjalin hubungan yang dekat.5
Firman Allah: Al-Hujurāt (49):13.
6.. وجعلنكم شعوبا وقبائل لتعارفوا ذكر وأنثىيايها الناس انا خلقنكم من
Ditinjau dari segi ibadah, dengan perkawinan berarti telah
melaksanakan sunnah Nabi, sedangkan menyendiri dengan tidak kawin adalah
menyalahi sunnah Nabi. Rasulullah Saw juga telah memerintahkan agar
orang-orang yang telah mempunyai kesanggupan untuk segera melaksanakan
perkawinan, karena akan memelihara diri dari perbuatan yang dilarang Allah.7
4 Ibid., hlm. 19. 5 Muhaysin, Jangan Talat Nikah, alih bahasa Hawin Murtadlo, cet. ke-1, (Solo: Al-
Qowam, 2003), hlm. 10. 6 Al-Hujurāt (49): 73. 7 Kamal Muhtar, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, cet. ke-3. (Jakarta: Bulan
Bintang, 1993), hlm. 58.
3
Begitu agungnya pernikahan sehingga mereka yang telah
melangsungkan pernikahan dianggap telah memiliki setengah dari agamanya
atau telah sempurna agamanya. Artinya, dia telah dianggap melaksanakan
sunah besar (sunah muakkadah) dan telah menyelamatkan dirinya dari fitnah
seksual di luar pernikahan.8
Di dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun
dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.9 Jika kedua belah pihak atau
salah satu pihak yang ingin melangsungkan pernikahan belum mencapai umur
yang telah ditentukan tersebut maka harus ada dispensasi dari pengadilan.10
Kebiasaan masyarakat di Indonesia ini sering melangsungkan atau
menikahkan putra-putrinya dalam usia kurang dari 19 tahun bagi pria dan
kurang dari 16 tahun bagi wanita dikarenakan alasan tertentu sehingga
Pengadilan Agama harus memberikan dispensasi agar pernikahan itu dapat
segera dilaksanakan.11 Dengan kata lain belum memenuhi syarat sebagaimana
yang tertera dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun
1974.
Dari pengamatan penulis selama ini (seperti di daerah Janturan,
Warungboto, Bantul dan Gunung kidul dll), banyak sekali pasangan yang
melakukan pernikahan dalam usia yang masih kecil atau muda, dikarenakan
8 Abu Al-Ghifari, Pernikahan Dini, cet. ke-3, (Bandung: Mujahid Press, 2003), hlm. 70. 9 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 7 ayat (1). 10 Pasal 7 ayat (2).
11 Observasi kehidupan masyarakat di desa Jetis Wetan, Kelurahan Jetis Pacarejo, desa
Warungboto dan desa Janturan Kelurahan Warungboto.
4
pihak wanita telah hamil sebelum waktunya. Wanita yang menikah atau
melakukan hubugan seksual pada usia muda (usia kurang dari 17 tahun)
mempunyai resiko besar untuk terkena penyakit yang sangat berbahaya. Hal
ini dikarenakan wanita yang masih muda memiliki mulut rahim yang belum
matang, dan pada saat hubungan seks terjadi, maka akan terjadi gesekan yang
dapat menimbulkan luka kecil, yang dapat mengundang masuknya virus,12
selain itu untuk negara-negara yang sedang berkembang, seperti di Indonesia
pelaksanaan nikah dini ini akan sangat rawan dampaknya terhadap kesehatan
alat reproduksi wanita (rahim),13 selain itu anak yang lahir dari hasil
perkawinan muda, anak itu pertumbuhannya tidak sesuai dengan anak-anak
yang lain dikarenakan anak itu sering sakit-sakitan.14
Berangkat dari permasalahan seperti yang telah penyusun kemukakan
di atas, penyusun tertarik untuk membahasnya dalam bentuk skripsi yang
berjudul “Nikah Dini dan Kesehatan Alat Reproduksi Wanita (Rahim)
Perspektif Hukum Islam (Studi Terhadap Pelaku Nikah Dini Di
Yogyakarta)” . Di dalamnya dibahas mengenai sebab-sebab yang mendorong
terjadinya pernikahan dini dan tinjauan hukum Islam terhadap pernikahan
dini, kaitannya dengan kesehatan alat reproduksi (rahim).
12 www. Halalsehat_com-Perkembangan Organ Reproduksi. Tanggal 5 Mei 2009 17.00. 13 Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung,
Obstetri Fisiologi, (Bandung: ELEMAN, 1983).
14 Wawancara dengan Bidan Fasekhatul Zuhriyah, 28 Desember 2009.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
yang diangkat dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang menjadi faktor terjadinya pernikahan dini di Yogyakarta?
2. Bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap pernikahan dini, kaitannya
dengan kesehatan rahim?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan dini.
b. Menganalisis pernikahan dini dan kaitannya dengan kesehatan alat
reproduksi (rahim), dalam pandangan hukum Islam.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai sumbangan keilmuan bagi wacana yang berkembang saat ini
yaitu tentang pernikahan dini.
b. Sebagai upaya memberikan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan
rahim dan kesadaran hukum bagi masyarakat mengenai pernikahan.
D. Telaah Pustaka
Setelah penyusun melakukan penelusuran terhadap penulisan skripsi
yang berkaitan dengan masalah pernikahan dini, terdapat beberapa karya
ilmiah yang membahas masalah tersebut, diantaranya “Perkawinan di Bawah
6
Umur pada Masyarakat Madura (Studi Kasus di Kec. Bluto Kab. Sumenep).15
Penyusun skripsi tersebut melihat dalam kaca mata hukum Islam kebiasaan
yang terjadi di masyarakat Madura yang menyebabkan terjadinya kebiasaan
pernikahan di bawah umur yang ditentukan oleh pemerintah melalui undang-
undang. Karya ilmiah yang lain adalah “Dampak Pernikahan Dini Bagi
Kesehatan Mental (Studi Terhadap 5 Keluraga Nikah Dini di Desa Dlingo
Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul).16 Penelitian tersebut menitikberatkan
pada mental anak yang terganggu karena ketidaksiapan mental orang tua
untuk memiliki anak.
Dalam tinjauan hukum Islam yang membahas masalah pernikahan di
bawah umur adalah ”Batas Usia Minimal Perkawinan Menurut Konsep Imam
Asy-Syafi’i dan UU. Nomor 01 tahun 1974.17 Dalam skripsi tersebut
menitikberatkan batasan-batasan yang ideal yang dianjurkan oleh pemerintah
untuk melaksanakan perkawinan menurut teori maupun praktek dalam
msyarakat.
Selain skripsi, ada beberapa artikel yang berkaitan dengan masalah
pernikahan dini. Diantaranya, Rizki Setelah Nikah oleh Ilyasa Bustomi.
Dalam artikel ini dikemukakan bahwa rizki adalah salah satu faktor yang
paling banyak menjadi polemik, sebelum maupun setelah pernikahan. Maka
15 Heliyah, Perkawinan di Bawah Umum pada Masyarakat Madura (Studi Kasus di
Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep). Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2002).
16 Siti Windarti, Dampak Pernikahan Dini Bagi Kesehatan Mental (Studi terhadap 5
Keluarga Nikah Dini di Desa Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul). Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2006).
17 Siti Munafi’ah, Batas Usia Minimal Perkawinan menurut Konsep Imam Asy-Syafi’i
dan UU No. 01 Tahun 1974. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2001).
7
dari itu pekerjaan tetap atau stabil amat diperlukan bagi laki-laki yang berniat
menyunting seorang wanita, jangan sampai hanya karena dalih ingin
menunaikan perintah agama lalu melakukan pernikahan dini tanpa mengukur
kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi pasca pernikahan.18
Dalam artikel lain, Mustar membahas dengan tema Kanker Leher
Rahim Menghantui Wanita. Kanker leher rahim adalah suatu penyakit kanker
yang menyerang leher rahim wanita. Wanita yang menikah atau melakukan
hubungan seksual pada usia muda (kurang dari 16 tahun) mempunyai resiko
yang lebih besar untuk terkena kanker leher rahim. Hal ini dikarenakan wanita
muda memiliki mulut rahim yang belum matang, ketika hubungan seks terjadi
gesekan yang dapat menimbulkan luka kecil, yang dapat mengundang
masuknya virus.19
Dengan demikian penyusun belum menemukan skripsi maupun artikel
yang menelaah secara khusus tentang dampak pernikahan dini terhadap
kesehatan alat reproduksi wanita perspektif hukum Islam. Oleh sebab itu
penyusun akan berusaha menyajikan suatu karya ilmiah yang menitikberatkan
pada dampak pernikahan dini terhadap kesehatan alat reproduksi wanita
(rahim)
E. Kerangka Teoritik
Perkawinan merupakan suatu cara untuk memenuhi tuntutan naluriah
hidup manusia, hubungan antara laki-laki dan wanita dalam rangka
18 http://www.cibermg.com/cybermag/list-artikel. php, 25 April 2009. 18. 30. 19 http://www.pikasi.bkkbn.go.id/gemapria. html, web 29 Maret 2009. 19. 00.
8
mewujudkan kebahagiaan keluarga sesuai dengan ajaran Allah SWT dan
Rasul-Nya. Melaksanakan perkawinan sangat dianjurkan kepada setiap umat
Islam, ini didasarkan kepada firman Allah dalam surah An-Nūr (24):32
نواوانكحوا اال يامي منكم والصلحني من عباد كم وامائكم، ان يكو
20يغنهم اهللا فضله، واهللا واسع عليمفقراء
Anjuran untuk melaksanakan perkawinan ini tidak hanya didasarkan
pada perintah Allah semata melainkan juga didasarkan pada sabda Rasulullah
SAW:21
يا معشر الشباب من استطع منكم الباءة فليتزوج، فانه اغض للبصر
.واحصن للفرج، ومن مل يستطع فعليه با لصوم، فانه له وجاء Dalam hukum perkawinan di Indonesia, telah ditentukan batasan usia
ideal sebagaimana telah disinggung di atas. Sedangkan dalam ajaran Islam
batasan usia ini tidak menjadi persyaratan. Seperti halnya pada akad dalam
umumnya, pihak yang melakukan akad (mempelai laki-laki dan perempuan)
disyaratkan mempunyai kecakapan yang sempurna, yaitu balig, berakal, dan
tidak dipaksa.22 Namun demikian ajaran Islam tidak memberikan batasan
umur secara jelas, hal ini membuka peluang terjadinya perkawinan pada usia
muda.
20 An-Nūr (24):32. 21 Al-Iman Abī Abdillāh Muhammad Ibnu Ismā’ īl Ibnu Ibrāhīm Ibn Al-Mugīrah Al-
Bukhāry, Shahih Al-Bukhāry, Kitab An-Nikāh. (Beirut: Dar al-Fikr, 1981), VI:117. Hadis Abd Ar-Rahman Ibnu Yazid dari Abdullah.
22 Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, cet. ke-8, (Yogyakarta: Fakultas
Hukum UII, 1996), hlm. 22.
9
Ajaran agama tersebut bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya
pernikahan di usia muda. Akan tetapi faktor arus globalisasi, cara bersosial,
budaya dan adat yang tumbuh dalam masyarakat juga mempunyai peranan
besar di dalamnya.
Selain itu, pertimbangan dan tarik ulur antara akibat baik dan buruk
juga mempengaruhi individu untuk memilih menyegerakan atau menunda
perkawinan. Meskipun hal itu bersifat subyektif, pertimbangan tersebut layak
menjadi perhatian. Dalam kaidah fiqiyah dinyatakan bahwa pertimbangan
menolak atau menghindari sebuah kerusakan atau keburukan harus dilakukan
dari pada mencari sebuah kebaikan. Ini juga dalam konteks perkawinan,
pertimbangan menghindari perbuatan zina harus didahulukan sebagaimana
kaidah fiqiyah menyatakan:
23.جلب املصاحل) مقدم على( من درأ املفاسد اوىل
Realitas ini merupakan konsekuensi logis dari perbuatan yang
dilakukannya. Maka dari itu, dilema yang muncul apabila pernikahan dini
dilaksanakan adalah antara manfaat yang diperoleh dan madharat yang
ditimbulkan bagi kehidupan rumah tangga. Terhadap permasalahan tersebut,
kaidah fiqiyah memberikan solusi:
24.إذا تعارض مفسدتان روعي أعظمهما ضررا بارتكان أخفهما
23 H. Asjmuni Ar-Rahman, Qaidah-qaidah Fiqh Qowaidul Fiqhiyah, cet. 1 (Jakarta Bulan
Bintang, 1976), hlm. 75. 24 Ibid., hlm. 30.
10
Pernikahan dini harus dilihat dari sisi mana yang lebih berat
bahayanya, serta maslahah dan madarat yang ditimbulkan antara yang
membolehkan dan yang melarang. Konkritnya, mana yang lebih madarat
antara membiarkan pernikahan dini dengan membiarkan pergaulan bebas dan
perzinaan.
Dari segi kesehatan, kesehatan reproduksi merupakan aspek penting
dari kesehatan kaum perempuan. Kesehatan perempuan itu dapat
mempengaruhi setiap wilayah kehidupan, baik domistik maupun publik.
Untuk itu, kaum perempuan mempunyai hak untuk menikmati kesehatan atas
dirinya.
Selama ini banyak kaum perempuan yang kurang memahami
mengenai kondisi tubuhnya. Bahkan dari kalangan berpendidikanpun tidak
semuanya memahami seluk beluk organ dan fungsi akan alat reproduksinya.
Kaum perempuan banyak yang tidak mengerti sepenuhnya tentang organ dan
fungsi reproduksinya, seperti ketika haid, hamil, menyusui, maupun ketika
menghadapi monopaus. Pengetahuan para perempuan selama ini terlihat
sebagai pengetahuan awam, yaitu pengetahuan yang bersumber dari
pengalaman sehari-hari (yaitu pengalaman orang-orang yang terdahulu yang
telah melakukan pernikahan dini), yang bertahan dan berkembang tanpa
bantuan ilmiah.25
Agar dapat hidup sehat dan dapat memelihara kesehatannya, kaum
perempuan perlu memperoleh informasi, sebagai salah satu haknya atas
25 Observasi Kehidupan masyarakat daerah Warungboto, Janturan dan Desa Jetis.
11
kesehatan reproduksi yang benar dan lengkap tentang hal-hal seputar masalah
reproduksi. Mulai dari perkembangan berbagai organ produksi, fungsi dan
sampai kepada proses-proses reproduksi. Begitu pentingnya informasi,
sehingga membuka wacana dan pengetahuan kaum perempuan untuk dapat
memelihara kesehatan tubuhnya dan fungsi alat reproduksinya, karena secara
fisik alat reproduksi wanita sangat rawan terkena penyakit.
Kemudian, bagaimana peran Islam dalam menyelesaikan persoalan ini
atau setidak-tidaknya meminimalisir persoalan yang ada, apalagi bila dikaji
lebih dalam Islam adalah agama rahmatan lil ’alamin yang menjunjung tinggi
hak setiap manusia dan memberikan perhatian serius terhadap masalah
kesehatan.
F. Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan metode
penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Field
research digunakan untuk menghimpun informasi yang dilakukan dengan
wawancara terhadap sejumlah responden dari beberapa masyarakat, serta
observasi lapangan untuk mengamati secara langsung penyebab terjadinya
nikah dini dan dampaknya terhadap kesehatan alat reproduksi wanita
(rahim).
12
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat perspektif-analisis yaitu dengan memberikan
gambaran secara cermat dan menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan
pernikahan dini di Yogyakarta.
3. Pengumpulan Data
Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi
ini terdiri atas:
a. Data primer yaitu data pokok yang bersumber dari hasil wawancara
atau interview, yang diperoleh dari 15 responden pelaku nikah dini.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui
diskusi dan berdialog dengan orang yang memberikan keterangan
kepada si peneliti itu.26
b. Data sekunder yaitu data tambahan berupa tulisan-tulisan yang
bersumber dari kitab-kitab dan buku-buku yang ada kaitannya dengan
pembahasan dalam skripsi ini.
Dalam prakteknya penyusun mengajukan beberapa pertanyaan
yang telah dipersiapkan sebelumnya, serta menambahkannya dengan
pertanyaan tambahan apabila ada jawaban yang belum jelas. Metode ini
digunakan karena untuk memperjelas atau memperkuat data yang telah
diperoleh melalui buku-buku.
26 Mardalis, Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Buku Amsara,
1995), hlm. 64.
13
4. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sad adz-dzarîah.
Secara terminologi, sad adz-dzarîah berarti pencegahan terhadap segala
sesuatu yang membawa kepada mafsadah. Selain itu, penyusun mendekati
masalah yang diteliti dengan mengacu pada buku-buku dan kitab-kitab
sebagai upaya pembenaran atau pemberian norma pada masalah tersebut.
5. Analisis Data
Setelah data terkumpul, kemudian penyusun mengadakan analisa
data, metode yang dipakai adalah analisa kualitatif yaitu dengan
menganalisa data yang berupa konsep-konsep dan keterangan. Konsep
yang telah dijelaskan kemudian dilakukan analisis deduktif yaitu data-data
yang bersifat umum diaplikasikan pada hal yang lebih khusus yaitu
mengenai dampak pernikahan dini terhadap kesehatan alat reproduksi
wanita.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan skripsi ini penyusun membagi menjadi lima bab yang
sistematis dan logis yang dapat diuraikan dalam rangkaian sebagai berikut:
Bab Pertama, berisi tentang pendahuluan sebagai pengantar secara
keseluruhan, sehingga dari bab ini akan diperoleh gambaran umum tentang
pembahasan skripsi ini. Bab pertama ini memuat tentang latar belakang
masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Kegunaan, Telaah Pustaka, Kerangka
Teoritik, Metode Penelitian dan sistematika Pembahasan.
14
Bab Kedua, merupakan landasan pembahasan terhadap rumusan
masalah yang berisi tentang penjelasan mengenai pandangan hukum Islam
tentang usia perkawinan. Adapun cakupan dari bab ini adalah: pengertian dan
syarat perkawinan, hukum dan tujuan perekawinan, rukun dan syarat
perkawinan, batasan usia perkawinan menurut UU Nomor. 1 tahun 1974 dan
Kompilasi Hukum Islam (KHI)
Bab Ketiga, menguraikan tentang gambaran umum tentang pernikahan
dini dan seputar kesehatan rahim. Adapun cakupan bab ini adalah, pandangan
masyarakat mengenai nikah dini, fakrtor-faktor penyebab terjadinya nikah dini
dan dampak terjadinya nikah dini. Ini perlu dikemukakan agar bisa
menganalisis lebih dalam dan bisa menarik kesimpulan dengan tepat. Selain
itu juga menjelaskan mengenai seputar kesehatan rahim, yaitu anatomi
kesehatan alat reproduksi wanita, kesehatan alat reproduksi, hak-hak
reproduksi.
Bab Keempat, merupakan analisis terhadap pernikahan dini. Bab ini
meliputi, analisis terhadap faktor terjadiya pernikahan dini, analisis nikah dini
dalam perspektif hukum Islam dan analisis tentang dampak yang ditimbulkan
terhadap kesehatan alat reproduksi wanita (rahim) sebagai konsekuensi logis
terjadinya nikah dini.
Sedangkan bab Kelima, adalah bab penutup yang terdiri atas
kesimpulan dari bab pertama sampai bab keempat. Kesimpulan ini merupakan
tujuan akhir dari penelitian. Pada bab ini juga berisi saran kepada pihak-pihak
terkait. Skripsi ini juga dilengkapi dengan bibliografi serta lampiran-lampiran
penting lainnya.
64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan analisa di bagian sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa terjadinya pernikahan dini di masyarakat, terutama masyarakat
pedesaan adalah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a. Faktor Internal
1) Faktor Pendidikan
2) Faktor Ekonomi
3) Faktor Perjodohan
b. Faktor Eksternal
1) Pengaruh Lingkungan (Adat dan Budaya)
2) Pengaruh Pergaulan Bebas
2. Dalam hukum Islam (perspektif Sad adz-Dzarîah) pernikahan dini dari sisi
medis memberikan dampak yang serius bagi kesehatan alat reproduksi
wanita. Menimbang resiko yang cukup berbahaya tersebut maka kebijakan
yang harus diambil adalah mencegah pernikahan di bawah umur, demi
kesejahteraan keluarga, dan juga demi keselamatan ibu dan bayi.
B. Saran-saran
1. Perlu adanya sosialisasi Undang-undang No. 1 tahun 1974 Perkawinan.
Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan masyarakat desa
bisa semakin paham mengenai peraturan perundang-undangan. Khususnya
65
yang berkaitan dengan masalah ini adalah Undang-undang No. 1 tahun
1974 Perkawinan. Jika masyarakat sudah paham , tentunya nikah di bawah
umur akan bisa diminimalisir, paling tidak pihak yang bersangkutan bisa
belajar sejenak menunggu usia calon mempelai mencapai umur 16 tahun
bagi wanita atau 19 tahun bagi pria.
2. Bagi pemerintah terkait, sebenarnya banyak responden dari pasangan
nikah dini yang memiliki cita-cita luhur seperti ingin menjadi dokter, guru,
hakim, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, dan segudang
cita-cita lainnya. Hanya karena kendala ekonomi mereka akhirnya putus
sekolah dan memilih untuk segera menikah. Maka dari itu, realisasikan
pendidikan yang berpihak pada rakyat kecil (miskin) karena pendidikan
adalah hak bagi setiap warga negara. Tidak cukup dengan hanya dana
BOS, akan tetapi perlu segera mewujudkan pendidikan gratis bagi rakyat
kecil paling tidak pada jenjang Wajib Belajar 9 tahun seperti yang telah
digembar-gemborkan sebelumnya.
Berilah kesempatan kepada mereka untuk menuntut ilmu agar
dijadikan bekal mengarungi hidup dan memajukan daerahnya. Sehingga
daerah tersebut memiliki generasi penerus yang berkompeten dan dapat
bersaing dengan daerah lainnya.
3. Bagi para pejabat akademisi tolong jangan komersialisasiakan pendidikan
dan hilangkan mafia-mafia pendidikan, sehingga rakyat kecilpun dapat
merasakan nikmatnya menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi serta
dapat menuntut ilmu dengan tenang dan dapat bersaing dengan sehat,
66
sehingga lahirnya generasi penerus yang handal, berkompeten dan dapat
mengharumkan nama negara.
4. Bagi generasi muda, ciptakan kegiatan pemuda yang membagun kreatifitas
untuk menghidupkan suasana di daerah pedesaan, seperti kegiatan remaja
masjid, pelatihan Life Skill, ataupun yang lainnya. Serta jangan pernah
menerima informasi dari luar secara mentah-mentah, lebih baik dicermati
terlebih dahulu sehingga tidak mudah terpengaruh dengan adanya hal-hal
yang negatif (pergaulan bebas).
5. Memahami hukum pernikahan dini tidak cukup dengan hanya melihat dari
sisi agama, melainkan dari segi psikologi, biologi dan bahkan ilmu-ilmu
terkait yang lain. Melalui skripsi ini penyusun mengharapkan agar pemuka
masyarakat dan warga menyadari bahwa pernikahan dini terlalu
mengandung resiko, oleh karena itu, jalan yang terbaik adalah
mencegahnya.
67
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an/Tafsir Al-Qur’an/Ulumul Qur’an
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan/Penterjemah/Penafsir Al-Qur’an, 1975.
Hadis/Syarah Hadis/Ulumul Hadis
Al-Imam Abī Abdillah Muhammd Ibnu Ismā’ īl Ibnu Ibrāhīm Ibn Al-mughīrah Al- Bukhāry, shahih Bukhāri “kitab an-Nikāh” Hadis dari abd ar-rahman ibnu yazid, Beirut: Dar al-fikr, 4 Jilid, 1981.
Kelompok Fiqh/Usul Fiqh
Abidin, Slamet, Fiqh Munakahat I, Bandung: Pustaka Setia, 1999.
Anwar, Syamsul, Kaidah-Kaidah Fiqhiyah, cet. ke-1, Bandung: Pustaka Ramadhan, 2005.
Asmawi, Nikah dalam Perbincangan dan Perbedaan, cet. ke-1, Yogyakarta Darusalam, 2004.
Basyir, Ahmad Azhar, Hukum Perkawinan Islam, cet. ke-8, Yogyakarta: Fakultas Hukum UII, 1996.
Buseri, Kamrani, Pendidikan Keluarga dalam Islam, Yogyakarta: Bina Usaha, 1990.
Dahlan, Aisyah, Membina Rumah Tangga Bahagia, Jakarta: Jamunu, 1969.
Daradjat, Zakiah, Ilmu Fiqh, 3 Jilid, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Engineer, Asghar Ali, Hak-hak dalam Islam, Alih bahasa Farid Wajidi dan Eni Farakha Assegaf, cet. ke-1, Yogyakarta: Benteng Intervensi Utama, 1994.
Ghifari, Abu al, Pernikahan Dini, cet. ke-2, Bandung: Mujahid Press, 2003.
Hakim, Rahmad, Hukum Perkawinan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2000.
68
Hawari, Dadang, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan, Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.
Heliyah, ”Perkawinan dibawah umur pada masyarakat madura (Studi Kasus di Kecamatan. Bluto Kabupaten. Sumenep),” Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2002.
Karim, Helmi, Kedewasaan untuk menikah, dalam Chuzaimah dan Hafidz Anshary, Problematika Hukum Islam Kontemporer, Jakarta: Pustaka Firdaus dan LSIK, 2002.
Mas’udi, Masdar Farid, Islam dan Hak-hak Reproduksi Perempuan Dialog Fiqh Pemberdayaan, cet. ke-2, Bandung: Mizan, 1997.
Muhammad, Husain, Fiqh Perempuan Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender, cet. II, Yogyakarta: Lkis, 2002.
Muhasyin, Jangan Telat Nikah, alih bahasa Hawin Murtadlo, cet. ke-1, Solo: Al- Qowam, 2003.
Muhdlor, Zuhdi, Memahami Hukum Perawinan (Nikah, Talak , Cerai dan Rujuk), cet. ke-2, Bandung: Al-Bayan, 2004.
Muhtar, Kamal, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, cet. ke-3, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
Munfiah, Siti, ”Batas Usia Minimal Perkawinan menurut konsep imam Asy-Syafi’i dan UU no1 tahun1974, skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2001.
Nasution, Khoiruddin, Perkawinan I, cet. I, Yogyakarta: ACAdeMIA & TAZZAFA, 2004.
----------------------------, Status Wanita di Asia Tenggara: Studi Terhadap Perundang-undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, Jakarta: INIS, 2002.
Rahman, H. Asjmuni A., Qa’idah-Qa’idah Fiqih “Qowaidul Fiqhiyah”, cet. ke-1, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
Ramulyo, Moh. Idris, Hukum Perkawinan Islam Suatu Analisis dari UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, cet. ke-1, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
69
Rasjidi, Lili, Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991.
Syiddiqy, M. Hasby Ash, Pengantar Hukum Islam, cet. I, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan di Indonesia dan Kompilasi Hukum Islam tentang Perkawinan.
Wahid, Abdurrahman, Refleksi Teologi Perkawinan dalam Islam, dalam Syafi’ Hasim, Menakar Harga Perempuan, Jakarta: Mizan, 1999.
Windarti, Siti, ”Dampak Pernikahan Dini Bagi Kesehatan Mental (Studi Kasus Terhadap 5 Keluarga Nikah Dini di Desa Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul)”. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2006.
Yanggo,T., Chuzaimah dan Hafidz Anshary, Problematika Hukum Islam Kontemporer, cet. ke, I, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994.
Lain-lain
Abdurrahman Wahid dkk, Seksualitas, Kesehatan Reproduksi, dan Ketimpangan Gender, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Obstetri Fisiologi, Bandung: ELEMAN, 1983.
Fanjari, Ahmad Syauqi al, Nilai Kesehatan dalam Syari’at Islam, Alih bahasa: Ahsin Wijaya dan Totok Jumanto, cet. I, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
http://pikasi.bkkbn.go.id/gemapria. html, web 29 Maret 2009 19. 00.
http://www. cibermg. com/cybermg/list-artikel. php 25 April 2009 18. 30.
Kansil, C.S.T., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, cet. ke-8, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Kamus Istilah Kebidanan, Maimunah, Siti, cet. I, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005.
Mappiare, Andi, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian dan Perndidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.
70
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Buku Amsara, 1995.
www. halalsehat_com-Perkembangan Organ Alat Reproduksi 5 Mei 2009 17.00.
Zohra Andi Baso dan Judy Raharjo, Kesehatan Reproduksi Panduan Bagi Perempuan, cet. II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
I
DAFTAR TERJEMAH
Hlm. F.N Terjemahan BAB I
1 2 Dia menciptakan langit dan bumi, Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembangbiak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat
7 6 Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal.
8 18 Dan kawinlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pembarian-Nya). Lagi Maha Mengetahui.
8 19 Wahai kamu muda, barang siapa diantara kamu telah mampu
berrumah tangga, maka kawinlah, karena dengan kawin dapat menundukkan pandangan dan memelihara kamaluan. Dan barang siapa belum mampu, maka hendaknya berpuasa, karena yang demikian dapat mengendalikanmu.
9 21 Meninggalkan keburukan lebih utama didahulukan dari mengambil kebaikan.
9 22 Apabila ada 2 masalah sama-sama ada baik dan buruk maka harus didahulukan untuk meninggalkan yang buruk dari pada mengambil kebaikannya.
BAB II 17 9 Dan kawinlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pembarian-Nya). Lagi Maha Mengetahui.
19 18 Dan diantara kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk mu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
II
20 21 Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapalah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat allah.
BAB IV 57 3 Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya
kamu mengingat akan kebesaran Alla 60 6 Menarik Mafasid lebih diutamakan dari pada menarik mashalih
III
BIOGRAFI ULAMA DAN SARJANA HUKUM ISLAM
1. Abdurrahman Wahid Abdurraman “Ad-Dakhil” demikian nama lengkapnya, “Gus Dur”
panggilan akrabnya. Ia lahir di Jombang Jawa Timur, tanggal 4 Agustus 1940. Secara leksikal, Addakhil” berarti “sang penakluk”, sebuah nama yang diambil Wahid Hasyim, orang tuanya.
Pertama kali Gus Dur kecil membaca al-Qur’an pada sang kakek, KH. Hasyim Asy’ari. Dalam usia lima tahun ia telah lancar membaca al-Qur’an. Di samping belajar formal di sekolah Dus Dur juga mengikuti les privat Bahasa Belanda. Menjelang kelulusannya di sekolah dasar, Gus Dur pernah memenangkan lomba karya tulis (mengarang) sewilayah kota Jakarta. Sejak itu tulisan-tulisan Gus Dur kerap menghiasi berbagai media massa.
Setelah lulus dari sekolah dasar, Gus Dur belajar di Yaogyakarta. Pada tahun 1953 ia masuk SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Gowongan, sambil mondok di pesantren Krapyak. Di sekolah ini pula Gus Dur belajar Bahasa Inggris. Dalam waktu hanya satu-dua tahun Gus Dur telah menghabiskan banyak buku dalam bahasa Inggris.
Setelah lulus dari SMEP Gus Dur melanjutkan belajarnya di pesantren Tegarejo Magelang Jawa Tengah. Pesantren ini diasuh oleh KH. Chudhari,sosok kyai yang humanis, saleh dan guru yang dicintai. Di bawah bimbingan kyai ini pula, Gus Dur mulai mengadakan ziarah ke kuburan-kuburan kramat para wali di Jawa. Pada saat masuk ke pesantren ini, Gus Dur membawa seluruh koleksi buku-bukunya, yang membuat santri-santri lain terheran-heran. Perjalanan karir Gus Dur terus meningkat, hingga pada tahun 1999 ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia walau tidak berlangsung lama karena adanya gejolak politik di negara ini.
Beliau wafat pada tanggal 30 Desember 2009, selang beberapa hari setelah kepergiannya, beliau mendapat penghargaan yakni sebagai bapak pluralisme.
2. H. Dadang Hawari
Beliau seorang ulama (da’i) sekaligus psikiater, lahir di Pekalongan pada tanggal 16 Juni 1940. Lulus pendidikan dokter (umum) di Fakultas Kedokteran UI (FKUI) pada tahun 1965. Lulus pendidikan dokter ahli jiwa (psikiater) pada tahun 1969. Pendidikan lanjutan di Inggris di bidang psikiatri, Sosial/ Kemasyarakatan pada tahun 1970-1971. Memperoleh gelar Doktor dalam ilmu Kedokteran dengan judul disertasi “Pendekatan Psikiatri Klinis Pada Penyalahgunaan Zat” di Fakultas Pasca Sarjana UI pada tahun 1990. Dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FKUI pada tahun 1993. Salah satu karyanya berjudul “Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa”.
3. Hasbi Ash-Shiddiqy
Lahir di Lhokseumawe pada tanggal 10 Maret 1904, putra dari Teuku Kadi Sri Maharaja Mangkubumi Husein bin Mas’ud dan Teuku Amrah binti Teuku Sri Maharaja Mangkubumi Abdul Azis. Beliau seorang ulama dan
IV
cendekiawan muslim, ahli fiqh, hadis, tafsir, dan ilmu kalam; pemikir yang produktif dan pembaharu (mujaddid) yang terkemuka dalam menyeru umat agar kembali ke al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Pendidikannya mulai dari pesantren yang dipimpin oleh ayahnya dan beberapa pesantren lainnya, sampai ia bertemu dengan Muhammad bin Salim al-Kahli. Dari ulama inilah, beliau banyak mendapatkan pendidikan dan mempelajari kitab-kitab kuning seperti nahwu, shorof, mantiq, tafsir, hadis, fiqh, dan ilmu kalam. Pada tahun 1926 beliau melanjutkan pendidikannya ke pesantren al-Irsyad pimpinan ustadz Umar Habeisy.
Karirnya dimulai dengan memimpin sekolah al-Irsyad di Lhokseumawe; al-Huda di Krueng Mane; mengajar di HIS (Hollandsch Inlandsche School) dan Mu’alimin Muhammadiyah di Kotaraja; dan guru besar Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1972); dekan Fakultas Syari’ah Universitas Sultan Agung di Semarang; Rektor Universitas al-Irsyad di surakarta (1963-1968) dan ketua Lembaga Fiqh Islam (LEFISI). Beliau pernah diangkat mejadi anggota Pengadilan Agama Tertinggi di Aceh dan masih banyak lagi jabatan yang pernah diembannya.
Karya-karyanya adalah dalam bidang ilmu fiqh; Pengantar Hukum Islam, Pengantar Ilmu Fiqh, Hukum-hukum Fiqh 1 dan Fakta dan Keagunaan Syari’at Islam, Dinamika dan Elasatisitas Hukum Islam, Falsafah Hukum Islam dan Pokok-pokok Pegangan Imam Mazhab Dalam membina Hukum Islam. Dalam hal ini, pendapat yang paling populer adalah idenya untuk menyusun fiqh Islam berkepribadian Indonesia dan masih banyak lagi karyanya.
Pada tanggal 22 Maret 1975, beliau diberi gelar Doctor Honoris Causa oleh UNISBA, karena kepakarannya. Beliau meninggal dunia dalam usia 71 tahun pada tanggal 4 Desember 1975 di Jakarta.
4. Khoiruddin Nasution
Lahir di Simangabat, Siabu, Tapanuli, Sumatera Utara pada tanggal 8 Oktober 1964. Sejak tahun 1990 diangkat sebagai dosen Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Gelar Sarjana Syari’ah jurusan Peradilan Agama diperoleh akhir tahun 1989, tahun berikutnya, 1990, mengikuti Program Pembibitan dosen-dosen IAIN se-Indonesia di Yogyakarta. Tahun 1993-1995 mendapat beasiswa dari pemerintah Kanada untuk mengambil S2 di Mc Gill University, Montreal, Kanada dalam study Islamic Law (Hukum Islam). Kemudian mengikuti program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1996 dan mengikuti Sandwich Ph.D. Program tahun 1999-2000 di Mc Gill University, Montreal, Kanada, dan selesai S3 Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga tahun 2001.
Disamping gemar melakukan penelitian, khususnya menyangkut hukum Islam, juga berusaha aktif menulis di media massa. Adapun karya yang telah diterbitkan antara lain: Riba dan Poligami, Fazlur Rahman tentang Wanita, Islam dan Relasi Suami Isteri, dan Membentuk Keluarga Bahagia. Selain itu, beliau pernah terpilih sebagai penulis terbaik dalam bidang Status Wanita dalam Masyarakat Indonesia.
V
Adapun tugas rutinnya adalah Dosen tetap pada: (1) Fakultas Syari’ah dan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; (2) Dosen Tetap pada Program Magister Studi Islam (MSI-S2) di UMY (2001) dan UIN (2001-…), UNISMA bekerjasama dengan UNU-Solo (2002-…), dan Fakultas Hukum (UII-S1) serta Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS-S1) Yogyakarta (2001-…)
VI
DAFTAR PERTANYAAN
A. Pasangan Nikah Dini
1. Kapan dan saat usia berapa anda menikah?
2. Apakah pendidikan terakhir anda?
3. Alasan apakah yang menyebabkan anda melangsungkan nikah dini?
4. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga anda setelah menikah?
5. Apakah anda setuju dengan nikah dini?
6. Tahukah anda mengenai dampak nikah dini terhadap kesehatan alat
reproduksi?
B. KUA dan Tokoh Masyarakat
1. Bagaimanakah perkembangan pernikah dini di daerah ini?
2. Idealnya pada usia berapa pernikahan dapat dilaksanakan?
3. Kedewasaan menurut bapak/ ibu seperti apa?
4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan nikah dini di daerah ini?
5. Apakah ada hubungannya nikah dini dengan kesejahteraan keluarga?
6. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengurangi praktek nikah dini di
desa ini?
C. Dokter/Bidan/ahli kesehatan
1. Menurut anda apakah ada hubungannya nikah ini dengan kesehatan
kesehatan alat reproduksi wanita?
2. Menurut anda dari segi medis, pada usia berapakah wanita siap untuk
menikah?
3. Pada usia berapakah, wanita di katakan siap untuk hamil dan merawat
anak?
4. Menurut anda, apakah dampak nikah dini bagi alat reproduksi wanita?
5. Menurut anda penyakit apasaja yang dapat ditimbulkan dari pelaksanaan
nikah dini, terutama terhadap alat reproduksi wanita?
GAMBAR ALAT REPRODUKSI WANITA
VII
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap : Rahma Pramudya NawangSari
Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 28 Januari 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : JL.Janturan Gg.Satria UH. IV No. 464 Yogyakarta
55164
Contact Person : 085292696931/058743532054
ORANG TUA
Nama Ayah / Ibu : Ibnu Rokhman S.Pd.I / Watini
Pekerjaan : PNS / Ibu rumah tangga
Alamat : JL.Janturan Gg.Satria UH. IV No. 464 Yogyakarta
55164
EDUCATIONAL BACGROUND
• SD Islamiyah Warungboto (Lulus Tahun 2000)
• MTs Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta
(Lulus Tahun 2003)
• MA Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta
(Lulus Tahun 2006)
• UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Syari’ah Jurusan Al-Ahwal Asy-
Syakhsiyyah (2006 - Sekarang)
Motto Hidup : “ Pemberian yang lebih baik adalah kesabaran”
Top Related