KOPERASI DALAM BERBAGAI
STRUKTUR PASAR
PENGERTIAN DAN STRUKTUR PASAR
Pasar mencakup pembeli dan penjual yang aktual dan potensial pada produk / jasa tertentu
(Dominick Salvatore, 1996). Pasar juga diatkan sebagai sebuahinstitusi atau badan yang
menjalankan aktivias jual-beli barang-barang dan / atau jasa-jasa ataupun produk tertentu. Pasar
tidak harus selalu merupakan tempat ata bangunan tertentu, melainkan setiap hubungan yang
terjadi antaapembeli dan penjual pada suatu produk tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam era informasi, pasar terus berkembang dalam bentuk perdagangan elktroik, yang lebih
dikenal dengan istilah e-commerce.
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
(1) pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market), dan (2) pasar dengan
persaingan tak sempurna (imperfect competitive marke). Yang termasuk golongan pasa tak
sempurna ialah:
Monopoli
Persaingan Monopolistik (monopolistic competition)
Oligopoli
Setiap pelaku bisnis harus terlebih dahulu mengenali struktur pasar yang akan dimasuki
sebelum melakukan perluasan usaha. Disadari bahwa, dalam pasar global, kondisi persaingannya
sangat karas. Uraian berikut akan memberikan ciri-ciri umum setiap struktur pasar, sehingga
koperasi dapat mengantisipasinya apabila ingin memasuki pasar tersebut.
KOPERASI DALAM PASAR PERSAIGAN SEMPURNA
Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh para ahli
ekonomi sebagai dasar analisis dan perencanan suatu perekonomian. Agar lebih mudah
mengenai bentuk pasar persaingan sempurna tersebut, berikut ini disarikan cirri-cirinya.
Penjual dan pembeli dari suatu produk sangat banyak, sehingga
masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga.
Produk yang diperjual belian bersifat homogen, yaitu semua
produk yang ditawarkan sama dengan segala hal.
Masing-masing penjual atau pembeli memunya kebebasan unuk
keluar atau masuk kedalam pasar.
Pelaku ekonomi mempunyai pengetahuan dan informasi yang
Sempurna dan kondisi pasar, struktur harga, dan kualitas barang.
Ciri-ciri tersebut diatas perlu dipahami lebih rinci terutama oleh manajemen koperasi,
sehingga identifikasi dan penyusunan tujuan, sasaran, strategi, dan taktikbisnis dalam memasuki
pasar bebas akan lebih baik. Adapun rincian dari ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah
sebagai berikut.
Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
Jumlah yang “besar” adalah menandakan struktur dasarnya. Asumsi adanya banyak perusahaan,
tidak berarti jumlahnya ditentukan. Tetapi disana harus ada cukup perusahaan, sehingga masing-
masing perusahaan, seberapapun besarnya, hanya menyediakan sebagian kecil dari total
kuantitas yang ditawarkan di pasar. Akibatnya apakah sebuah perusahaan berproduksi dalam
jumlah maksimum atau tidak, harga pasar tidak akan menjadi terpengaruh. Dengan demikian
harga tidak dapat ditentukan hanya oleh penjual maupun pembeli tunggal saja.
Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
Hasil produksi dari suatu perusahaan akan dianggap sama oleh pembeli sebagaimana seperti
yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi
suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah subtitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari
perusahaan lain di pasaran.
Asumsi homogenitas produk tadi mempunyai beberapa kesimpulan penting yaitu :
Di sini perusahaan-perusahaan tidak terpacu untuk terikat dalam persaingan
nonharga (misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi penjualan). Karena produk
yang dihasilkan adalah sejenis atau identik dan para pembeli mengetahuinya, persaingan
nonharga akan menghasilkan suatu perusahaan yang tidak mempunyai kelebihan pasar.
Kesimpulan dari asumsi-asumsi mengenai para penjual dalam jumlah yang besar
dan homogenitas produk adalah bahwa perusahaan individu tidak dapat mempengaruhi harga.
Perushaan dapat menjual berapapun jumlah keluaran (output) yang ada, pada harga sebagaimana
terjadi di pasar. Perusahaan tersebut bukan penentu harga (price maker), karena harus menerima
harga jual (price taker) yang terjadi di pasar. Kurva permitaan dari setiap perusahaan adalah
elastis tidak terbatas.
Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
Tidak ada hambatan bagi perusahaan dan sumber daya yang mereka gunakan (seperti keuangan
yang sah, teknologi dan lainnya) untuk masuk dan keluar dari pasar. Karakteristik ini adalah
bagian dari struktur pasar. Untuk keluar atau masuk mungkin diperlukan beberapa waktu, tetapi
perusahaan-perusahaan mempunyai kebebasan bergerak untuk keluar-masuk dari industri / pasar.
Asumsi ini dapat menjamin keefisienan kinerja bagi perusahaan-perusahaan dalam
persaingan pasar bebas. Sedikit saja rintangan yang masuk akan mengakibatkan penekanan bagi
perusahaan-perusahaan untuk beroperasi seefisien mungkin, dan sebaliknya, perusahaan baru
yang lebih efisien dapat denga mudah masuk ke pasaran dan menggantikan perusahaan yang
tidak efisien.
Asumsi bebas masuk dan keluar seperti yang dikemukakan di atas mengakibatkan factor-
faktor produksi bebas bergerak dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain, seperti bahan baku
dan factor-faktor produksi lannya.
Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
Para penjual dan para pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar,
sturktur harga, dan kualitas barang yang sesungguhnya. Keteranagn ini mudah didapat dan tidak
memerlukan biaya yang besar (costless).
Sejauh ini para prktisi bisnis banyak meragukan apakah pasar persaingan sempurna itu benar-
benar ada dalam kenyataan. Keraguan tersebut dapat dimengerti, karena akan sulit menemukan
pasar yang mempunyai sebuah struktur yang sempurna yang menunjukan semua empat
karakteristik tersebut. Tetapi meskipun persaingan sempurna tidak ada dimanapun juga, bentuk
tadi mungkin masih dapat digunakan sebagai model dari sebuah ilustrasi / gambaran keadaan
sebenarnya dalam kondisi yang berlanjut dan kinerja yang optimal.
Sebagai tambahan, persoalan ini melambangkan sebuah tingkatan kejadian untuk
mengkategorikan apakah suatu pasar bersaing atau tidak. Dalam jangka panjang, prinsip yang
mendasar terpusat pada kondisi dimana pengetahuan dan informasi untuk pasar bekerja dengan
tingkatan persaingan yang pantas akan membawa suatu hasil yang efisien.
Berdasarkan kondisi di atas dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu usaha badan
koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang.
Dalam struktur pasar persainagan sempurna, harga ditentukan oleh keseinbangan permintaan
(demand) denagn penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar
persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi, apabila koperasi menjual
produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat
mengikuti harga oasar sebagai harga jula produknya. Dia tidak akan dapat mempengaruhi harga,
walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Permintaan terhadap barang ditulis sebagai berikut :
H1 = AR = MR = M1
Dengan demikian, Nilaib Produk Total atau total penerimaan (Total Revenue = TR) yang
diperoleh koperasi dalam pasar persainagn sempurna adalah :
TR = H 1 Q
Dimana Q adalah jumlah produk yang ditawarkan dan H 1 adalah harga satuan pasar.
Dari rumusan struktur pasar di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikuat:
Total penerimaan koperasi hanya ditentuka oleh jumlah produk yang dijual, karena harga
adalah konstan.
Harga pasar tidak dapat dikendalikan oleh koperasi ataupun pengusaha lain secara
perorangan.
Perubahan harga pasar hanya terjadi karena adanya perubahan pada kurva permintaan
pasar ataupun pada kurva penawaran pasar ataupun karena perubahan keduanya.
Oleh sebab itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk
koperasi di pasar persaingan sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka
koperasi harus mampu bersaing dalam hal biaya. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi
akan dapat diminimumkan berdasarkan skala ekonomi (economies of scale), baik sebagai
koperasi produsen maupun konsumen.
KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah bentuk dari organisasi pasar, dimana hanya ada satu perusahaan atau
penjual suatu produk di pasar yang bersangkutan. Adapun ciri-cinya adalah sebagai berikut :
o Perusahaan penjual atau yang me4nghasilkan produk hanya satu
o Tidak ada produk subtitusinya, artinya tidakn dapat digantikan penggunaanya oleh produk
lain.
o Konsumen produk yang monopoli adalah banyak, sehingga yang bersaing dalam pasar
produk tersebut adalah konsumen, sedangkan pengusahanya bebas dari persaingan
o Memasuki industri yang menghasilkan produk monopoli (baik secara legal maupun
alamiah) adalah sangat sulit atau bahkan tidak mungkin
Dari sudut cakupan, monopoli ada yang bersifat local, regional, dan nasional. Misalnya yang
bersifat local, KUD sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha Tani (KUT) dan pupuk. Dan yang
bersifat regional (Kabupaten dan Propinsi) dapat dilihat dalam penyediaan air minum bersih
dimana di monopoli oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sedangkan yang bersifat
nasional adalah monopoli di bidang pelayanan pos, telepon, telegram, dan listrik.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, nampaknya agak sulit bagi koperasi untuk menjadi
pelaku monopoli di masa yang akan dating baik dalam cakupan lokal, regional, dan nasional.
Dengan titik pandang dari prospek bisnis di masa yang akan dating, struktur pasar monopolitidak
akan banyak memberi harapan bagi koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk
menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk untuk
persaingan. Struktur pasar oligopoli yang sifatnya tidak begitu banyak berbeda dengan monopoli
tidak akan dibahas pada uraian berikutnya.
KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat diartikan sebagai pasar
monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, pasar suatu produk
dikatakan berada dalam keadaan persaingan monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat
ciri-ciri persaingan dan cirri monopoli. Hal ini disebabkan produk-produk yang dijual di pasar
tidaklah homogen, tetapi masing-masing mempunyai daya subtitusi satu sama lainnya.
Pasar persaingan monopolitik adalah bentuk dari organisasi pasar yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1. banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam. Misalnya produk rokok, di
mana rokok diproduksi oleh banyak pengusaha satu sama lain bersaing secara tidak sempurna.
2. produk yang dihasilkan tidak homogen (bandingkan dengan persyaratan produk pada pasar
persaingn sempurna).
3. ada produk subtitusinya, artinya dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk
lain (bandingkan dengan produk yang monopoli). Misalnya sabun mandi “Lux” dapat digatikan
penggunaannya secara sempurna oleh sabun merk lain seperti “Lifeboy”, “Camay”, dan lain-lain.
4. keluar atau masuk ke industri relative mudah
5. harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan
penjualnya
6. pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak
sempurna karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal. Produk pengusaha yang
mana yang akan menduduki tempat monopolistik, ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan
bukan oleh pengusahanya
Bagaimana menggambarkan permintaan dalam struktur pasar monopolistik ini? Pada
hakekatnya, persaingan monopolistik merupakan bentuk peralihan antara persaingan sempurna
dengan monopoli murni.
Sangat sulit menggambarkan permintaan pasar produk suatu industri dengan struktur pasar
monopolistik karena produk dan hargasatuannya tidak homogen. Misalnya, produk kopi bubuk.
Produk koperasi yang tidak homogen ini ditawarkan di pasaran dengan berbagai bentuk (ada
yang dikemas plastic, dalam bentuk kaleng, dalam karton, dan sebagainya) yang harga
penjualannya berbeda.
Bagaimana menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, apakah lebih cenderung
kea rah pasar persaingan sempurna atau pasar monopoli ? hal itu sangat tergantung kepada
pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk pengganti
yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil / sedikit perbedaannya, maka lebih
cenderung ke pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin jauh jarak perbedaannya maka
semakin dekat ke arah bentuk pasar monopoli.
Oleh sebab itu, bila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam strukur pasar
monopolistik, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat
berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam
promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.
Dengan demikian, Nilai Produk Total atau total penrimaan (Total Revenue, TR) yang
diperoleh koperasi dalam pasar persaingan monopolistik berbeda situasinya bila dibandingkan
dengan pasar persaingan sempurna.
Jadi apabila TR = H 1 Q, maka TR tergantung pada variable harga (H1) dan jumlah produksi
(Q). kekuatan koperasi dalam menentukan harga produknya akan semakin besar apabila
produknya lebih mengarah pada bentuk pasar monopoli.
Top Related