Download - Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

Transcript
Page 1: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

1

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

2

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah kemiskinan merupakan salah satu bagian dari aspek kehidupan

sosial dan menjadi permasalahan klasik bagi umat manusia di seluruh dunia,

khususnya di negara-negara berkembang yang seolah langgeng untuk

mempertahankan keberadaannya. Indonesia merupakan negara yang sampai

saat ini belum berhasil mengantisipasi kemiskinan untuk terus berkembang dan

tumbuh. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang senantiasa

menarik untuk dikaji dan dibahas, bukan karena eksistensi kemiskinan yang telah

ada sejak dahulu, tetapi karena dampak yang ditimbulkan dari persoalan

kemiskinan itu sendiri.

Kemiskinan dapat dibagi menjadi beberapa dimensi yaitu :

1. Kemiskinan diakibatkan oleh globalisasi. Globalisasi menghasilkan pihak

yang menang dan pihak yang kalah. Pemenang dalam globalisasi

umumnya adalah negara-negara maju. Sedangkan negara-negara

berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar

bebas yang menjadi prasayarat globalisasi.

2. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan subsistem

(kemiskinan akibat rendahnya pembangunan), kemiskinan pedesaan

Page 3: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

3

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

(kemiskinan akibat peminggiran pedesaan dalam proses pembangunan),

kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan

kecepatan pertumbuhan perkotaan).

3. Kemiskinan sosial. Kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak-anak

dan kelompok minoritas.

4. Kemiskinan konsekuensial. Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-

kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin, seperti konflik,

bencana alam, kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk.

Kemiskinan menjadi topik utama di Indonesia, terutama sejak masa

reformasi, Indonesia dilanda krisis multidimensi pada tahun 1998. Gambaran

kemiskinan penduduk sebelum krisis moneter sampai pada pasca terjadinya

petaka Bom Bali I dapat dilihat dari beberapa hasil kajian. Data yang dilansir oleh

BPS menyatakan bahwa memang telah terjadi penurunan jumlah penduduk

miskin. Namun meskipun seperti itu jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi

dan jika program-program pengentasan kemiskinan serta pencegahan

kemiskinan tidak dilakukan secara intens dan terpadu besar kemungkinan

prosentase tersebut akan naik kembali.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan

kemiskinan ini, baik yang bermukim di pedesaan maupun di perkotaan, sudah

banyak dikerjakan, baik oleh pemerintah Propinsi maupun oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota. Berbagai program pengentasan kemiskinan dan dana

dikeluarkan setiap tahun guna mencapai tujuan tersebut, tetapi bagaimana

menghapus kemiskinan tetap saja belum mampu dipecahkan secara tuntas.

Page 4: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

4

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Kebijakan dan program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh

pemerintah kabupaten selama ini pada dasarnya adalah melakukan beragam

upaya antara lain :

1. pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan cara

melaksanakan berbagai kegiatan.

2. Kedua, mempermudah lapisan masyarakat miskin untuk memperoleh

akses dalam berbagai pelayanan, seperti pendidikan, kesehatan, KB

dan berbagai subsidi lainnya.

3. Ketiga, menyediakan fasilitas kredit untuk masyarakat lapisan bawah

dalam bentuk Kupedes, KURK, BKK, KCK dan lainnya.

4. Keempat, membangun infrastruktur ekonomi di wilayah pedesaan,

khususnya yang berkaitan dengan pembangunan pertanian.

Salah satu program pemerintah adalah Program Keluarga Harapan (PKH)

yakni sebuah program akselerasi penanggulangan kemiskinan sekaligus

pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial. Program semacam PKH

juga telah dilakukan di beberapa negara dengan sebutan Conditional Cash

Transfers (CCT) atau bantuan tunai bersyarat.

PKH dimaksudkan sebagai upaya untuk membangun sistem perlindungan

sosial kepada masyarakat miskin. Pelaksanaan PKH di Indonesia, diharapkan akan

membantu penduduk termiskin (RTS), bagian masyarakat yang paling

membutuhkan uluran tangan dari siapapun juga. Melalui PKH, setidaknya

Page 5: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

5

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

terdapat 5 (lima) komponen dari MDGs yang akan terbantu untuk diwujudkan,

antara lain:

1. Pengurangan penduduk miskin dan kelaparan;

2. Pendidikan Dasar;

3. Kesetaraan Gender;

4. Pengurangan angka kematian bayi dan balita;

5. Pengurangan kematian ibu melahirkan

Poin-poin tersebut diatas secara tidak langsung menjadi bagian

pelaksanaan PKH yang paling penting. Karena PKH bukan merupakan program

bantuan tunai yang hanya diberikan kepada rumah tangga miskin dan bersifat

charity. PKH merupakan bantuan yang diberikan apabila rumah tangga miskin

tersebut memenuhi kewajiban dalam hal pemenuhan pendidikan dan kesehatan

bagi keluarganya khususnya anak-anak yang menjadi tanggungan. Dengan

demikian, faktor pengawasan dan pelaksanaan PKH merupakan aktor krusial

yang dapat menentukan keberlangsungan pemberian bantuan bagi rumah

tangga miskin tersebut.

PKH memiliki struktur pelaksana operasional dimulai dari Tingkat Pusat di

bawah Departemen Sosial hingga Tingkat Kecamatan, inilah yang membuat PKH

menjadi berbeda dengan program lainnya.

Untuk kelancaran pelaksanaan PKH dibutuhkan komunikasi dengan pihak

terkait, untuk itu pelaksanaan PKH melibatkan instansi terkait ; Dinas Sosial, PT

Pos, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik, Bapedda dan

para stakeholders lainnya disamping pelaksana khusus PKH yaitu UPPKH.

Page 6: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

6

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Pelaksanaan PKH di Kabupaten Banyuwangi dimulai sejak tahun 2007 dan

sampai dengan saat ini telah berjalan 7 (tujuh) tahun. Tentunya perkembangan

tersebut berpengaruh bagi keberlangsungan dan kelancaran pelaksanaan PKH

kedepannya. Untuk meningkatkan kinerja sekaligus perbaikan pelaksanaan PKH

saat ini dan kedepannya, Pemerintah Kabupaten Kabupaten Banyuwangi

mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk memantau perkembangan

yang terjadi di lapangan. Hal tersebut jugalah yang kemudian menjadi latar

belakang diadakannya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PKH di

Kabupaten Banyuwangi ini, dengan harapan hasil pelaksanaan monev ini akan

menghasilkan masukan sekaligus rekomendasi yang memberikan jalan keluar

manakala terdapat kebuntuan dan permasalahan serta sebagai upaya

peningkatan pelaksanaan PKH di Kabupaten Banyuwangi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, Monitoring dan Evaluasi PKH di

Kabupaten Banyuwangi ini dimaksudkan untuk menjawab beberapa rumusan

sebagai berikut:

1. Peran pelaksana operasional PKH (Fasilitas Kesehatan dan Fasilitas

Pendidikan) dalam mewujudkan tujuan program?

2. Sejauh mana stakeholders (Fasilitas Kesehatan, dan Fasilitas Pendidikan)

pelaksana PKH mampu mengoptimalkan untuk mewujudkan tujuan PKH?

3. Faktor apa sajakah yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi

maupun di tingkat operasional pelaksana program di masing-masing

daerah di Kabupaten Banyuwangi ?

Page 7: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

7

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

1.3. Tujuan

Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di

Kabupaten Banyuwangi ini dilakukan dengan tujuan:

1. Mengetahui pelaksanaan kegiatan PKH

2. Mengetahui perkembangan pelaksanaan PKH yang terjadi di Kabupaten

Banyuwangi berikut berbagai kendala yang menghambat kelancaran

pelaksanaan program tersebut.

3. Memberikan gambaran langsung kondisi di lapangan mengenai banyak

hal-hal yang mungkin belum tertangani, Serta dapat memberikan

rekomendasi alternatif atau masukan bagi upaya perbaikan kinerja dalam

menjadikan PKH sebagai program bersama seluruh kecamatan di

Kabupaten Banyuwangi.

Page 8: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

8

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB II

KONSEP DASAR

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Page 9: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

9

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB II

KONSEP DASAR

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

2.1. Konsep Dasar Program Keluarga Harapan (PKH)

Program Keluarga Harapan merupakan suatu program penanggulangan

kemiskinan lintas kementerian dan lembaga. Hal ini dikarenakan dalam

pelaksanaannya, program PKH melibatkan beberapa lembaga, yakni lembaga

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, Departemen

Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen

Komunikasi dan Informatika serta Badan Pusat Statistik. Program Keluarga

Harapan ini adalah upaya untuk membangun sistem perlindungan sosial kepada

masyarakat miskin. Program semacam ini juga telah digulirkan diberbagai negara

di Amerika Latin dengan nama program CCT (Conditional Cash Transfer) atau

bantuan tunai bersyarat.

Program Keluarga Harapan yang selanjutnya akan disebut PKH ini juga

memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi. PKH diberikan kepada keluarga

yang terkategori sebagai rumah tangga sasaran (RTS). Selanjutnya PKH ini akan

diberikan kepada RTS yang sanggup memenuhi syarat-syarat yang berkaitan

dengan pemenuhan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan

Page 10: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

10

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

kesehatan. PKH secara umum bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok

masyarakat miskin. PKH juga memiliki tujuan khusus, yakni (1) meningkatkan

kondisi sosial ekonomi RTS; (2) meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTS;

(3) meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas serta anak di

bawah usia 6 tahun dari RTS; (4) meningkatkan akses dan kualitas pelayanan

pendidikan dan kesehatan khususnya bagi RTS.

Di Kabupaten Banyuwangi Program Keluarga Harapan (PKH) dimulai

pada tahun 2007 dengan jumlah penerima program sebanyak 4 (empat)

kecamatan. Pada tahun 2013 kecamatan penerima PKH berjumlah 14 dari 24

kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah penerima

program sebanyak 11.850 rumah tangga. Sedangkan realisasi anggaran Tribulan

IV tahun 2013 direncanakan sebesar Rp. 3.950.462.500,00 (Tiga Milyar Sembilan

Ratus Lima Puluh Juta Empat Ratus Enam Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah).

Pada tahun 2013 ini pula telah dilakukan resertifikasi penerima program

dan usulan tambahan pagu kecamatan penerima program Keluarga Harapan

sehingga semua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi dapat menerima manfaat

program (PKH).

Program Keluarga Harapan yang bertujuan menanggulangi

kemiskinan ini memiliki sasaran tersendiri, yakni masyarakat Indonesia yang

terkategori sebagai Rumah tangga sasaran (RTS). RTS penerima bantuan PKH

harus memenuhi kriteria, yakni yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari

anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu hamil/nifas dan berada pada lokasi terpilih.

Page 11: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

11

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Penerima bantuan adalah lbu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada

rumah tangga yang bersangkutan (jika tidak ada lbu maka: nenek, tante/bibi,

atau kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan). Jadi, pada kartu

peserta PKH pun akan tercantum nama ibu/wanita yang mengurus anak, bukan

kepala rumah tangga. Untuk itu, orang yang harus dan berhak mengambil

pembayaran adalah orang yang namanya tercantum di Kartu PKH.

Calon Penerima terpilih harus menandatangani persetujuan bahwa

selama mereka menerima bantuan, mereka akan: (1) Menyekolahkan anak 7-15

tahun serta anak usia 16-18 tahun namun belum selesai pendidikan dasar 9

tahun wajib belajar; (2) Membawa anak usia 0-6 tahun ke fasilitas kesehatan

sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi anak; dan (3) Untuk ibu hamil, harus

memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke fasilitats kesehatan sesuai dengan

prosedur kesehatan PKH bagi lbu Hamil.

Penerima bantuan PKH harus pula memenuhi ketentuan-ketentuan

yang berlaku. Sebagaimana dijelaskan pada Pendahuluan, PKH memberikan

bantuan tunai kepada RTS dengan mewajibkan RTS tersebut mengikuti

persyaratan yang ditetapkan program. Penerima bantuan PKH adalah RTS yang

memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu

hamil/nifas. Bantuan tunai hanya akan diberikan kepada RTS yang telah terpilih

sebagai peserta PKH dan mengikuti ketentuan yang diatur dalam program. Agar

penggunaan bantuan dapat lebih efektif diarahkan untuk peningkatan kualitas

pendidikan dan kesehatan, bantuan harus diterima oleh ibu atau wanita dewasa

yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan. Untuk itu, pada

Page 12: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

12

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

kartu kepesertaan PKH akan tercantum nama ibu/wanita yang mengurus anak,

bukan kepala rumah tangga. Pengecualian dari ketentuan di atas dapat dilakukan

pada kondisi tertentu dengan mengisi formulir pengecualian di UPPKH

kecamatan yang harus diverifikasi oleh ketua RT setempat dan pendamping PKH.

Kepesertaan PKH tidak menutup keikutsertaan RTS penerima pada

program-program lainnya. Kewajiban RTS penerima PKH dalam kesehatan adalah

mereka diwajibkan melakukan persyaratan berkaitan dengan kesehatan jika

terdapat anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-6 tahun dan/atau ibu

hamil/nifas. Apabila terdapat anak usia 6 tahun yang telah masuk sekolah dasar,

maka RTS tersebut mengikuti persyaratan berkaitan dengan pendidikan. Peserta

PKH dengan anak usia 0-6 tahun dan/atau ibu hamil akan menerima bantuan

uang tunai dan anggota keluarga RTS diwajibkan mengikuti persyaratan seluruh

protokol pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan. Anak usia 0–11 bulan harus

mendapatkan imunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B) dan

ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan. Anak usia 6-11 bulan harus

mendapatkan vitamin A minimal sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu bulan

Februari dan Agustus. Anak usia 12–59 bulan perlu mendapatkan imunisasi

tambahan dan ditimbang berat badannya secara rutin setiap 3 (tiga) bulan. Anak

usia 5-6 tahun ditimbang berat badannya secara rutin setiap 3 (tiga) bulan untuk

dipantau tumbuh kembangnya dan atau mengikuti Program Pendidikan dan

Perawatan Anak Usia Dini (PPAUD/Early Childhood Care Education) apabila di

lokasi/posyandu terdekat terdapat fasilitas PPAUD. Ibu hamil selama kehamilan,

ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan

Page 13: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

13

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

sebanyak 4 (empat) kali dan mendapatkan suplemen tablet Fe. Ibu ketika

melahirkan harus ditolong oleh tenaga kesehatan. Ibu nifas harus melakukan

pemeriksaan/diperiksa kesehatannya setidaknya 2 (dua) kali sebelum bayi

berusia 28 hari.

Berkaitan dengan pendidikan, RTS yang ditetapkan sebagai peserta PKH

diwajibkan melakukan persyaratan berkaitan dengan pendidikan jika terdapat

anak yang berusia 6-15 tahun. Peserta PKH ini diwajibkan untuk mendaftarkan

anaknya ke SD/MI atau SMP/MTs (termasuk SMP/MTs terbuka) dan mengikuti

kehadiran di kelas minimal 85 persen dari hari sekolah dalam sebulan selama

tahun ajaran berlangsung. Jika dalam RTS terdapat anak antara usia 15 sampai

dengan 18 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar, maka RTS

tersebut dapat menjadi peserta PKH apabila anak tersebut didaftarkan ke

sekolah terdekat atau mengambil pendidikan kesetaraan (Paket A setara SD/MI,

Paket B setara SMP/MTs, atau Pesantren Salafiyah yang menyelenggarakan

program Wajar Pendidikan Dasar 9 tahun) dengan mengikuti ketentuan yang

berlaku. Apabila anak yang bersangkutan bekerja/pekerja anak, maka sekolah

terdekat memfasilitasi program remedial untuk mempersiapkannya mengikuti

pelajaran. Apabila anak dengan usia tersebut di atas masih buta aksara, maka

diwajibkan untuk mengikuti pendidikan keaksaraan fungsional di fasilitas

terdekat.

RTS peserta PKH terdapat ibu hamil/nifas dan/atau anak dengan usia

kurang dari 15 tahun (atau antara usia 15-18 tahun namun belum menyelesaikan

Page 14: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

14

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

pendidikan dasar) tetap dapat menerima uang tunai sesuai ketentuan yang

berlaku dengan memenuhi kewajiban terkait dengan kesehatan dan pendidikan.

2.2. Komponen Penting PKH

Dalam pengertian PKH disebutkan bahwa komponen yang menjadi fokus

adalah bidang kesehatan dan pendidikan. Tujuan utama PKH kesehatan adalah

meningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia, khususnya bagi

kelompok masyarakat miskin, melalui pemberian insentif untuk melakukan

kunjungan kesehatan yang bersifat preventif (pencegahan dan bukan

pengobatan). Seluruh peserta PKH merupakan penerima jasa kesehatan gratis

yang disediakan oleh program Askeskin dan program lain yang diperuntukkan

bagi orang tidak mampu. Karenanya, kartu PKH bisa digunakan sebagai alat

identitas untuk memperoleh pelayanan tersebut.

Komponen pendidikan dalam PKH dikembangkan untuk meningkatkan

angka partisipasi pendidikan dasar wajib 9 tahun serta upaya mengurangi angka

pekerja anak pada keluarga miskin. Anak penerima PKH Pendidikan yang berusia

7 - 18 tahun dan belum menyelesaikan program pendidikan dasar 9 tahun harus

mendaftarkan diri di sekolah formal atau non formal serta hadir sekurang-

kurangnya 85% waktu tatap muka. Setiap anak peserta PKH berhak menerima

bantuan selain PKH, baik itu program nasional maupun lokal.

Bantuan PKH bukan pengganti program-program lainnya karena tidak

cukup membantu pengeluaran lainnya seperti seragam, buku dan sebagainya.

PKH merupakan bantuan agar orang tua dapat menyekolahkan anak-anaknya.

Page 15: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

15

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

2.3. Peran PKH Dalam Menanggulangi Kemiskinan

Seperti telah disampaikan diatas bahwa Program Keluarga Harapan (PKH)

adalah suatu program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah tangga

sasaran (RTS), yang memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya

peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan

kesehatan.

Program Keluarga Harapan ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan

dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok

masyarakat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat

pencapaian target MDGs. Secara khusus, tujuan PKH terdiri atas: (1)

Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTS; (2) Meningkatkan taraf pendidikan

anak-anak RTS; (3) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas,

dan anak di bawah 6 tahun dari RTS; (4) Meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi RTS.

Kemiskinan adalah suatu bentuk ketimpangan di dalam upaya

mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Menurut Friedman (1979) apa yang

dimaksud dengan basis kekuasaan sosial dapat meliputi; (1) modal produktif atau

asset, misalnya dalam bentuk tanah, perumahan, peralatan dan kesehatan. PKH

dalam pelaksanaannya berupaya memberikan fasilitas yang menunjang modal

produktif atau asset berupa layanan kesehatan yang dapat diakses pada fasilitas

kesehatan, yang dalam hal ini adalah puskesmas, puskesmas pembantu, bidan

desa, posyandu, dan fasilitas kesehatan yang lain. (2) Sumber keuangan, seperti;

penghasilan dan fasilitas kredit yang memadai, untuk itu pencairan dana PKH

Page 16: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

16

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

diterimakan langsung kepada RTS, karena bertujuan membantu menambah

penghasilan RTS untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. (3) Organisasi

sosial dan politik yang dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama

seperti; koperasi dll dalam pelaksanaanya PKH belum menunjukkan

terpenuhinya aspek ini. (4) Jaringan sosial atau network untuk mendapatkan

pekerjaan, barang-barang, pengetahuan, keterampilan yang memadai, dan (5)

informasi-informasi yang fungsional bagi kehidupannya. Aspek jaringan sosial

atau network ini pada dasarnya sudah terjalin dalam setiap hubungan social.

Dalam PKH aspek networking ini sudah terjalin ketika RTS membuat satu

kelompok dan melakukan aktivitas sosial dalam kelompok tersebut. Sehingga

memungkinkan terjadi pertukaran informasi-informasi baru yang mungkin

bermanfaat bagi kehidupan RTS.

Secara teoritis kemiskinan dibedakan menjadi dua kategori besar

menurut akar penyebab atau faktor-faktor yang melatar belakanginya. Pertama,

kemiskinan alamiah atau biasa disebut kemiskinan absolute, yakni kemiskinan

yang timbul sebagai akibat terbatasnya atau langkanya sumber-sumber daya

alam (dan teknologi) sehingga penduduk tidak dapat hidup secara layak. Artinya,

faktor-faktor yang menyebabkan suatu masyarakat menjadi miskin, secara alami

memang ada dan bukan merupakan takdir atau kodrat (anggapan ini meyakini

bahwa akan selalu ada masyarakat atau orang yang hidupnya lebih miskin dan

lebih sengsara dari yang lain.)

Di dalam kondisi kemiskinan alamiah tersebut, bisa saja terjadi situasi

yang harmonis antara sesama warga masyarakat, meskipun senyatanya memang

Page 17: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

17

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

ada perbedaan kekayaan. Namun dampak dari perbedaan kekayaan itu tidak

sampai menimbulkan konflik, karena terdapat mekanisme yang mengeliminir

atau memperlunak sikap kecemburuan sosial dalam masyarakat melalui pranata-

pranata tradisional, seperti; hubungan patron-klien, adat hidup gotong royong

dan sejenisnya

Kedua, kemiskinan buatan atau biasa disebut dengan kemiskinan

struktural. Kemiskinan struktural umumnya terjadi di dalam kondisi masyarakat

dimana terdapat perbedaan yang tajam antara golongan masyarakat yang hidup

terbatas, berdampingan dengan kelompok masyarakat yang kaya raya dan hidup

dalam kemewahan. Golongan masyarakat yang miskin, yang merupakan

mayoritas dalam masyarakat itu, namun dalam realita ek`1onomi mereka tidak

memiliki kekuatan apa-apa untuk memperbaiki taraf hidupnya.

Ciri utama dari kemiskinan struktural adalah kemungkinan terjadinya

mobilitas vertikal sangatlah kecil, dan kalaupun itu terjadi juga, maka akan

berjalan dengan sangat lambat sekali. Menurut pendekatan Struktural, kondisi

seperti itu dapat terjadi karena tekanan struktur sosial yang membuat golongan

miskin ‘kehilangan hasrat’ untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Struktur

sosial dalam masyarakatnya telah menghadirkan bentuk “kendala” sehingga

golongan miskin ini sulit untuk maju. Contoh konkrit tentang hal ini adalah,

karena kemiskinan yang mereka alami telah menutup peluang mereka dan

generasi mereka untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, agar bisa

melepaskan diri dari kemiskinannya. Permasalahan ini yang berusaha dipecahkan

melalui program PKH. PKH bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui

Page 18: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

18

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

dua aspek pelayanan, kesehatan dan pendidikan dengan tujuan untuk

memaksimalkan produktifitas sumber daya manusia.

Walaupun demikian, usaha pemutusan rantai kemiskinan melalui PKH ini

belum menunjukkan hasil maksimal. Kendala terbatasnya bantuan pendidikan

yang hanya pada tingkat dasar 9 tahun belajar kurang memaksimalkan tujuan

PKH untuk memberikan bantuan kepada generasi muda untuk mendapatkan

pendidikan yang tinggi. Berkaitan dengan itu pula, disisi lain usaha

memaksimalkan produktifitas sumber daya manusia melalui layanan fasilitas

kesehatan juga belum maksimal. Masih banyak RTS yang tidak dapat mengakses

fasilitas kesehatan sebagaimana mestinya, seperti yang ada dalam ketentuan

yang mengatur tentang pelaksanaan PKH.

2.4. Peran PKH Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa PKH ini bertujuan untuk

menanggulangi kemiskinan dengan memberikan bantuan layanan fasilitas

pendidikan dan kesehatan untuk memaksimalkan produktifitas sumber daya

manusia. Pada sub bab ini akan dibahas peran PKH dalam peningkatan kualitas

pendidikan. Pendidikan yang tinggi dianggap mampu meningkatkan taraf hidup

yang lebih baik, sekaligus jalan keluar dari lingkaran kemiskinan. Untuk itu PKH

berusaha menjembatani permasalahan kemiskinan ini dengan memberikan

layanan fasilitas pendidikan gratis dan bantuan dana kepada peserta PKH.

Peserta PKH diwajibkan memenuhi persyaratan berkaitan dengan

pendidikan jika memiliki anak berusia 7-15 tahun. Anak peserta PKH tersebut

Page 19: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

19

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

harus didaftarkan/terdaftar pada satuan pendidikan (SD/MI/SDLB/Salafiyah

Ula/Paket A atau SMP/MTs/SMPLB/Salafiyah Wustha/ Paket B termasuk

SMP/MTs terbuka) dan mengikuti kehadiran di kelas minimal 85 persen dari hari

sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung. Apabila ada anak yang

berusia 5-6 tahun yang sudah masuk sekolah dasar dan sejenisnya, maka yang

bersangkutan dikenakan persyaratan pendidikan.

Jika peserta PKH memiliki anak usia 15-18 tahun yang belum

menyelesaikan pendidikan dasar, maka peserta diwajibkan mendaftarkan anak

tersebut ke satuan pendidikan yang menyelenggarakan program Wajib Belajar 9

tahun/pendidikan kesetaraan. Apabila anak yang bersangkutan bekerja/pekerja

anak atau telah meninggalkan sekolah dalam waktu yang cukup lama, maka anak

tersebut harus mengikuti program remedial untuk mempersiapkannya kembali

ke satuan pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan program tersebut satuan

pendidikan harus menyediakan program remedial. Apabila anak yang

bersangkutan dengan usia tersebut di atas masih buta aksara, maka diwajibkan

untuk mengikuti pendidikan keaksaraan fungsional di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) terdekat. Demikian tersebut diatas adalah upaya

pengentasan kemiskinan melalui PKH dari aspek pendidikan. Tetapi sangat

disayangkan sekali, layanan fasilitas pendidikan ini diberikan hanya pada sampai

jenjang sekolah menengah pertama saja. Realita dilapangan menunjukkan

fenomena putus sekolah setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama.

Berdasarkan realita tersebut, ada baiknya jika peranan PKH khususnya

pada aspek pendidikan perlu ditingkatkan. Jika saat ini PKH memberikan

Page 20: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

20

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

kontribusinya mendukung pendidikan sampai pada jenjang Sekolah Menengah

Pertama, di waktu yang akan datang dukungan pada aspek pendidikan bisa

ditingkatkan sampai pada jenjang Sekolah Menengah Atas, atau bahkan pada

jenjang Perguruan Tinggi. Mengingat selalu meningkatnya kebutuhan dan

standart pendidikan.

2.5. Peran PKH Dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan

Kesehatan merupakan salah aspek yang sangat penting dalam kehidupan

manusia karena dalam tubuh yang sehat maka produktivitas individu juga dan

dalam jangka panjang juga akan membawa bangsa dan negara menjadi negara

dan bangsa yang lebih maju. Kelompok miskin tidak bisa dipungkiri memiliki

keterbatasan dan kesulitan dalam mengakses dan mendapatkan fasilitas

kesehatan karena terbentur ketiadaan alokasi biaya yang mereka miliki. Disinilah

peran PKH bermain.

Dalam PKH sendiri para peserta yang bisa menikmati fasilitas yang

diberikan PKH memang terbatas pada ibu hamil dan balita semata. Hal ini karena

kedua kelompok masyarakat tersebut dinilai sebagai kelompok yang paling

rantan dalam masalah kesehatan masyarakat. Kerentanan tersebut juga bisa

dilihat dari masih cukup tingginya angka kematian bayi serta rendahnya

partisipasi ibu hamil dalam memeriksakan kesehatan dan kehamilannya yang

pada akhirnya juga akan menyebabkan tingginya kematian bayi lahir.

Dalam PKH ini balita dan ibu hamil menjadi peserta faskes didaerah

tempat mereka tinggal, ini dilakukan untuk mendorong semangat dan motivasi

Page 21: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

21

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

para peserta PKH untuk memeriksakan diri dan juga bayi mereka. Para peserta

PKH ini dalam bidang kesehatan memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri dalam

pemeriksaan. Untuk ibu hami paling tidak harus memeriksakan diri mereka 3

bulan sekali selama masa kehamilan sedangkan untuk nifas paling tidak satu atau

dua bulan setelah melahirkan. Secara khusus untuk balita sendiri, untuk usia 0-11

bulan paling tidak harus mendapatkan pelayanan kesehatan sebulan sekali dan

untuk usia 1-6 tahun sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.

Ketentuan pelayanan faskes sama dengan ketentuan pelayanan fasdik

yaitu jika para peserta tidak memenuhi komitmennya untuk memeriksakan diri

ataupun memeriksakan balita mereka maka akan ada pengurangan bantuan bagi

mereka. Hal ini tentunya juga sebagai sarana pendorong agar masyarakat

menjadi sadar akan kesehatan dan rajin memeriksakan diri mereka dan balita

mereka karena tidak bisa dipungkiri masih banyak RTS yang belum memiliki

kesadaran yang tinggi akan kesehatan.

Page 22: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

22

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB III

DESKRIPSI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

KABUPATEN BANYUWANGI

Page 23: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

23

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB III

DESKRIPSI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

KABUPATEN BANYUWANGI

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah program yang

digulirkan pemerintah sebaagai upaya untuk mengatasi dan mengurangi

kemiskinan yang ada di Indonesia.

PKH memang difokuskan pada aspek pendidikan dan kesehatan. Kedua

hal ini dinilai sebagai aspek yang rentan untuk dipenuhi ketika seseorang berada

dalam perangkap kemiskinan. Ketika seseorang sudah miskin maka yang menjadi

kebutuhan utamanya adalah pemenuhan pangan dan tidak lagi sandang ataupun

papan, apalagi jika harus memenuhi pendidikan dan kesehatan. Dalam

pelaksanaannya tentu saja melibatkan banyak pihak yaitu Dinas Kesehatan, Dinas

Pendidikan, PT Pos Indonesia serta dukungan masyarakat secara luas.

Sebagai salah satu program pengentasan sekaligus pencegah kemiskinan

tentunya program ini harus terus dipantau perkembangannya salah satunya

adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk

mengetahui bagaimana program ini berjalan serta apa saja masalah yang

muncul.

Monitoring dan evaluasi melibatkan dua aspek penting PKH yaitu

fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan. Dan sebagai bahan perbandingan

Page 24: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

24

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

sekaligus penambah wawasan pelaksanaan PKH ini, monev kali ini juga melihat

dari sisi RTS sebagai penerima dana PKH yang lebih biasa disebut peserta PKH.

Hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan bisa dipaparkan

dalam uraian berikut ini:

3.1. Fasilitas Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada umumnya memiliki ruangan yang tidak

terlalu luas dan dalam jumlah terbatas sehingga pemberian pelayanan tidak bisa

dilakukan secara maksimal oleh petugas pada para peserta PKH. Selain hal

berkaitan dengan fisik, ketersediaan obat-obatan dan peralatan medis juga

masih menjadi kendala bagi petugas dalam memberikan pelayanan, meski hal ini

selalu menjadi perhatian pemerintah setiap tahunnya. Pada beberapa faskes

tempat untuk persalinan sebenarnya masih kurang layak namun karena

keterbatasan yang dimiliki masih dapat digunakan. Keterbatasan tersebut

umumnya dialami oleh Pustu terutama yang berada didaerah yang cukup jauh

dari pusat kota .

3.2. Kesadaran Peserta Membawa Kartu PKH

Kesadaran peserta PKH dalam menggunakan dan memanfaatkan

kartu PKH sepertinya memang masih perlu ditingkatkan dalam arti masih banyak

peserta PKH yang tidak menunjukkan kartu PKH yang mereka miliki ketika pergi

ke fasilitas kesehatan. Hal ini bisa disebabkan karena sebagian besar penerima

PKH juga penerima Jamkesmas ataupun Jamkesda sehingga mereka lebih

seringkali menunjukkan kartu Jamkesmas ataupun Jamkesda ketika

memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Page 25: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

25

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Hal ini terjadi karena memang semua layanan PKH sama dengan

Jamkesmas ataupun Jamkesda kecuali mengenai persalinan di malam hari.

Sebagaimana memang PKH hanya dikhususkan bagi ibu hamil dan balita maka

kepentingan keduanya yang paling banyak diakomodir oleh program pemerintah

ini. Meskipun memang masih ada beberapa pemberi layanan kesehatan yang

meminta biaya tambahan ketika ada peserta PKH yang melahirkan di luar jam

kerja bidan. Namun menurut sebagian besar petugas, hal tersebut tidaklah

menjadi kendala dan kesulitan bagi peserta karena biaya yang dikenakan juga

masih tergolong rendah. Sebagian besar bidan terutama yang berada di desa bisa

dihubungi kapanpun meskipun diluar jam praktek, sehingga hal ini tentunya akan

memudahkan peserta PKH jika melahirkan dimalam hari.

Semua hal yang berkaitan dengan kesehatan memang tidak bisa diduga

ataupun diprediksi. Dan ketika ibu hamil ataupun balita mengalami masalah

kesehatan yang cukup serius dan tidak mungkin ditangani di Polindes, Pustu

ataupun Puskesmas.

Pelayanan yang diberikan pada balita cukup beragam mulai dari usia 0

bulan sampai 5 tahun ; diantaranya adalah penimbangan, imunisasi, pemberian

makanan tambahan, pemberian vitamin A serta pemantauan gizi balita.

Pelayanan yang diberikan bagi ibu hamil juga beragam mulai dari ketika

ibu hamil hingga pelayanan pasca hamil. Pemeriksaan ketika hamil yang sesuai

dengan ketentuan adalah minimal empat kali selama kehamilan. Selama hamil,

ibu juga harus mendapatkan asupan beberapa vitamin untuk memperkuat

ataupun kesehatan balita yang dikandungnya. Tambahan vitamin yang paling

Page 26: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

26

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

dibutuhkan adalah Fe dan pemberian Fe inipun telah bisa diberikan oleh

sebagian besar fasilitator kesehatan.

Melahirkan merupakan bagian yang sentral bagi ibu hamil begitu juga

dengan pemeriksaan saat nifas sebagai bagian pelayanan ibu hamil pasca

melahirkan. Secara keseluruhan hal ini juga telah bisa dipenuhi oleh fasilitator

kesehatan.

Pemeriksaan pasca nifas dilakukan sebanyak empat kali selama masa

nifas. karena keterbatasan beberapa hal, tidak jarang fasilitator kesehatan yang

mendatangi para ibu hamil untuk memberikan pelayanan baik selama hamil

maupun pasca melahirkan. Pemantauan kondisi ibu setelah melahirkan juga

menjadi hal yang penting dilakukan. Pemeriksaan nifas ini umumnya dilakukan

sebanyak 4 kali selama masa nifas sejalan dengan pemeriksaan neonatal/bayi.

Meski sudah berlangsung beberapa tahun PKH dilaksanakan masih

juga ada permasalahan yang dihadapi oleh pemberi layanan kesehatan. Masalah

yang juga seringkali dihadapi oleh para petugas faskes adalah tentang pengisian

form verifikasi serta kurang pahamnya SDM yang ada di Faskes. Hal ini tentunya

sangat menyita waktu petugas ketika para peserta mengalami masalah

kesehatan yang hampir berbarengan.

Masalah yang paling banyak terjadi adalah petugas tidak memiliki

data / mengetahui jumlah pasti data penerima PKH di lingkungan faskes. Hal lain

yang juga menjadi permasalahan dalam upaya pemberian pelayanan faskes

secara maksimal adalah kurangnya sarana prasarana yang ada. Kurang

lengkapnya ruang yang ada dan kurang memadainya peralatan kesehatan yang

ada.

Page 27: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

27

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

3.3. Fasilitas Pendidikan

Kondisi fasilitas pendidikan atau sekolah yang merupakan mitra PKH di

Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2011 menunjukkan kondisi yang memadai

atau layak digunakan baik oleh guru, staf ataupun siswa sebagai pusat sumber

belajar yang nyaman. Fasilitas yang cukup vital diantaranya perpustakaan, ruang

kelas, alat-alat peraga pendidikan yang kesemuanya merupakan hal-hal yang

dibutuhkan untuk mempermudah pentransformasian ilmu pengetahuan pada

para peserta didik telah tersedia dan tercukupi.

Fasilitas lain yang dirasa kurang bahkan banyak yang tidak ada di

sekolah yang dimaksud adalah ruang UKS, lapangan serta laboratorium bahasa

dan IPA untuk sekolah menengah tingkat pertama. Sekolah-sekolah yang

menyatakan bahwa fasilitas pendidikan yang ada disekolahnya masih kurang

memadai biasanya adalah sekolah-sekolah yang cukup jauh dari kota kabupaten.

Sekolah-sekolah tersebut memang membutuhkan bantuan untuk memperbaiki

dan menambah fasilitas sarana dan prasarana yang ada disekolah tersebut.

Sekolah tersebut diantaranya tidak memiliki lapangan, perpustakaan dan sarana

pendukung lain yang sebenarnya cukup dibutuhkan untuk mempermudah

transfer ilmu pengetahuan pada para anak didik.

Hanya sedikit sekolah yang melakukan pantauan secara khusus dan

terperinci terhadap siswa yang mendapatkan bantuan dari PKH. Pantauan atau

perhatian yang diberikan kepada siswa peserta PKH misalnya nasihat akan

kewajibannya untuk rajin bersekolah, mengerjakan tugas sekolah, kedisiplinan

untuk mentaati aturan sekolah yang berlaku hingga dorongan untuk berprestasi.

Page 28: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

28

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Pantauan biasanya dilakukan oleh wali kelas siswa yang bersangkutan, karena

wali kelas merupakan guru yang paling dekat dengan murid di kelas yang

bersangkutan. Akan tetapi banyak juga sekolah yang tidak melakukan pantauan

secara khusus terhadap siswa peserta PKH. Sekolah-sekolah ini memberlakukan

siswa peserta PKH sama dengan siswa lainnya yang tidak mendapatkan bantuan

dari PKH untuk menghindari kecemburuan sosial antara siswa di sekolah yang

dikhawatirkan akan berpengaruh pada proses pembelajaran di kelas dan juga

pada interaksi sosial siswa di sekolah yang bersangkutan.

Sepanjang pelaksanaan PKH di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013,

ternyata tidak banyak ditemukan keluhan yang diberikan oleh fasilitas

pendidikan, meski bukan berarti tidak ada keluhan sama sekali.

Terhadap pengisian form verifikasi PKH yang rutin datang ke sekolah,

banyak sekolah yang menganggap hal tersebut merupakan kewajiban dalam

rangka membantu kelancaran siswa bersekolah. Tetapi juga ada yang

menanggapi adanya pengisian form verifikasi PKH dipandang sebagai pekerjaan

tambahan baru yang membebani dan sangat membutuhkan waktu, sehingga

dirasa perlu untuk wali kelas atau guru atau staf yang mengisi form tersebut

untuk mendapatkan kompensasi .

Dalam hal pengetahuan petugas terhadap sanksi yang berlaku dalam

PKH, umumnya petugas mengetahui terhadap sanksi yang diterima jika para

peserta didik PKH tersebut tidak memenuhi ketentuan / prosentase kehadiran /

rajin masuk dan rajin belajar.

Page 29: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

29

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Tingkat kehadiran siswa yang mendapatkan bantuan dari PKH di

Kabupaten/Kota Kabupaten Banyuwangi tahun 2013 dipandang sudah cukup

baik, meskipun masih ada beberapa yang terkadang terlambat namun bukan

mencerminkan kondisi bahwa peserta didik tersebut tergolong anak kurang rajin.

Pemberian tablet Fe sebenarnya penting artinya bagi ibu hamil untuk

mempertahankan kesehatan ibu hamil, kandungan dan tentunya juga bayi yang

mereka kandung. Sebagian responden persalinannya dibantu oleh tenaga medis

yang ada dalam faskes dan mereka tidak mendapatkan rujukan. Tidak

mendapatkan rujukan disini maksudnya mereka dibantu langsung oleh para

petugas faskes secara langsung karena kasusnya masih bisa ditangani oleh bidan

desa ataupun bidan Puskesmas.

Pemeriksaan balita memang seharusnya rutin dilakukan setiap bulan selama

masih balita. Umumnya semua balita termasuk didalamnya RTS peserta PKH

mereka ditimbang setiap bulannya. Fungsi ditimbangnya balita secara rutin ini

adalah untuk mengetahui kesesuaian gizi yang dimiliki balita tersebut sesuai

dengan standar ketentuan kesehatan. Biasanya penimbangan rutin dilakukan

serangkaian dengan Posyandu yang dilakukan disetiap desa. Selain

penimbangan, dalam Posyandu juga dilakukan pemberian vitamin bagi balita

sekaligus terkadang makanan tambahan sebagai penambah asupan gizi mereka.

Pemeriksaan yang dilakukan pada usia balita diantaranya adalah pemberian BCG,

DPT, Polio, campak, hepatitis B serta penimbangan setiap bulannya. Meskipun

demikian masih ada balita mereka yang ditimbang namun tidak rutin setiap

bulannya.

Page 30: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

30

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Imunisasi yang diberikan untuk anak sudah memenuhi standar, karena

tidak ada perbedaan perlakuan pada imunisasi anak balita RTS peserta PKH dan

anak balita yang lain. Imunisasi yang dimaksudkan adalah imunisasi Polio,

Campak, DPT, BCG, Hepatitis B. Semua imunisasi tersebut diberikan secara

berkala dari usia 0-5 tahun. Umumnya pemberian imunisasi dilakukan ketika ada

Posyandu yang dilakukan secara rutin oleh petugas faskes. Beberapa imunisasi

dilakukan secara berkala tidak hanya sekali diantaranya adalah DPT yang

diberikan sebanyak 1-3 kali dan polio yang diberikan sebanyak 1-3 kali selama

balita.

Pemberian vitamin A juga merupakan salah satu keharusan untuk

diberikan pada balita. Pemberian vitamin A bagi balita peserta PKH telah sesuai

dengan ketentuan dan tidak ada perlakuan yang berbeda. Pemberian vitamin A

diberikan pada bagi balita setahun dua kali.

Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa penimbangan

dilakukan ketika dilakukan Posyandu yang umumnya dilakukan di tingkat RW.

Penimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah berat badan balita sudah

sesuai dengan standar ataukah belum. Selain hal tersebut penimbangan di

Posyandu dilakukan dalam upaya untuk pemenuhan gizi dengan memberikan

tambahan makanan. Pendamping sepertinya masih perlu banyak memberikan

pengertian dan pendidikan bagi para peserta PKH tentang pentingnya tabungan

kesehatan.

Penyisihan uang yang didapatkan dari bantuan PKH sebagai tabungan kesehatan

atau yang lain masih sangat minim, bahkan hampir tidak dilakukan oleh peserta

Page 31: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

31

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

PKH. Padahal tabungan ini penting artinya agar ketika mereka sudah tidak

masuk dalam kategori kelompok peserta PKH mereka masih bisa memenuhi

kebutuhan kesehatan mereka.

Bagi RTS peserta PKH yang memiliki balita umumnya dana bantuan PKH tersebut

digunakan pembelian susu bagi balita mereka.

Meski demikian mereka juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan kesehatan

meskipun keadaan yang mereka alami cukup sulit.

Page 32: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

32

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB IV

HASIL MONITORING DAN EVALUASI PKH

DI KABUPATEN BANYUWANGI

Page 33: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

33

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB IV

HASIL MONITORING DAN EVALUASI PKH DI

KABUPATEN BANYUWANGI

Kegiatan monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memperoleh

informasi/gambaran yang utuh mengenai pelaksanaan program keluarga

harapan (PKH) di Kabupaten Banyuwangi. Apakah PKH yang sudah berjalan

selama 6 tahun sudah dapat berjalan sesuai dengan tepat sasaran yang telah

ditentukan dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Monitoring dan evaluasi ini dilakukan dengan sebuah format yang

terdiri dari empat bagian yaitu : (1) tujuan dan pendekatan yang digunakan

dalam melaksanakan monev; (2) sejauh mana pelaksanaan monitoring dan

evaluasi mampu memberikan deskripsi perihal pelaksanaan PKH ; (3) isu-isu

penting yang tertangkap dalam pelaksanaan monev PKH yang memiliki dampak

baik langsung maupun tidak langsung bagi kelancaran pelaksanaan program; (4)

sejauh mana pelaksanaan monev secara kuantitatif dan kualitatif menjelaskan

setiap aspek dan unit kerja dalam opeasionalisasi PKH.

Tujuan dan pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan monev.

Monev dilakukan untuk menaksir dampak dari suatu program (PKH). Sedangkan

pendekatan yang sesuai dengan pelaksanaan monev, meliputi lima hal yaitu: (a)

Page 34: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

34

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

evaluasi berbasis tujuan (objective-based evaluation), yaitu penilaian program

berdasarkan tujuan yang dinyatakan; (b) studi proses hasil (process-outcomes

studies), mengevaluasi bukan hanya hasil-hasil program, melainkan pula proses

atau tingkat penerapan dari program tersebut; (c) evaluasi berbasis kebutuhan

adalah penilaian program berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan klien yang

mampu dicapai oleh suatu program; (d) evaluasi tujuan bebas adalah

pengevaluasian dampak tidak langsung dari suatu program; dimana evaluasi

diarahkan bukan pada tujuan-tujuan program yang dinyatakan, melainkan pada

hasil-hasil program; (e) audit kinerja (performance audit).

1. Sejauh mana pelaksanaan monitoring dan evaluasi mampu memberikan

deskripsi perihal pelaksanaan PKH di lapangan. Pelaksanaan monev

bertujuan untuk memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya

tentang pelaksanaan PKH. Harapannya pelaksanaan PKH di lapangan

telah tepat sasaran dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Isu-isu penting yang tertangkap dalam pelaksanaan monev PKH yang

memiliki dampak baik langsung maupun tidak langsung bagi kelancaran

program. Isu-isu penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan monev

ini, meliputi: (a) apakah program diimplementasikan sesuai dengan

rencana?; (b) apakah tujuan program telah dicapai? (c) apakah

kebutuhan-kebutuhan klien yang ingin dipenuhi oleh program ini telah

tercapai? (d) apa saja pengaruh-pengaruh tidak langsung dari program

ini? (e) apakah strategi yang telah ditetapkan telah mengarah pada hasil-

hasil yang ingin dicapai? (f) bagaimanakah perbedaan-perbedaan dalam

Page 35: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

35

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

implementasi telah berpengaruh terhadap hasil-hasil program? (g)

apakah program telah memenuhi efektivitas biaya?.

3. Sejauh mana pelaksanaan monev secara kuantitatif dan kualitatif

menjelaskan setiap aspek dan unit kerja dalam operasionalisasi PKH.

Pelaksanaan PKH memiliki aspek dan unit kerja yang meliputi sinergitas

dari beberapa stakeholder. Monev pada akhirnya akan membuat suatu

analisa ilmiah baik secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap aspek

dan unit kerja para stakeholder dalam pelaksanaan PKH.

Kualitas hasil pelaksanaan monev didasarkan pada indikator-indikator

yang menjadi acuan dalam pelaksanaan monev itu sendiri. Secara umum,

indikator dapat didefinisikan sebagai suatu alat ukur untuk menunjukkan atau

menggambarkan suatu keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian.

Indikator dapat menyangkut suatu fenomena sosial, ekonomi, budaya atau

kondisi yang melingkupi sasaran monev. Indikator dapat berbentuk ukuran,

angka, atribut atau pendapat yang dapat menunjukkan suatu keadaan. Indikator

seringkali dirumuskan dalam bentuk variabel yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran

terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Indikator

dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu indikator kinerja dan indikator

hasil atau keluaran, berikut penjelasannya:

1. Indikator kinerja: mengindikasikan keadaan masukan dan proses

pelaksanaan program yang dilakukan oleh lembaga dan stakeholders yang

terkait;

Page 36: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

36

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

2. Indikator keluaran atau hasil: menunjukkan hasil langsung (output)

maupun tidak langsung atau dampak (outcome) dari suatu program.

Monitoring dan evaluasi ini difokuskan untuk mengidentifikasi

berbagai perkembangan dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan

PKH, yang meliputi peran stakeholders atau pelaksana PKH yang terdiri dari PT.

Pos, Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, juga tentang kondisi sasaran

program (RTS). Dengan demikian, identifikasi untuk pemecahan masalah dan

perbaikan kedepan dapat dilakukan. Adapun tujuan dari evaluasi PKH ini adalah

untuk mengetahui hasil (outcome) dan dampak pelaksanaan PKH di daerah

sasaran program. Berikut merupakan kerangka pikir kegiatan monitoring dan

evaluasi (monev) Program Keluarga Harapan.

Monev kali ini hanya difokuskan pada peran Fasilitas Kesehatan dan

Fasilitas Pendidikan juga RTS peserta PKH baik faskes ataupun fasdik. Adapun

indikator monev yang digunakan adalah sebagai berikut:

Peran Fasilitas Kesehatan

Sejauh mana pemahaman fasilitas kesehatan (puskesmas) terhadap

tupoksi di tingkat UPPKH Kabupaten.

Sejauh mana pihak fasilitas kesehatan (puskesmas) dapat melakukan

koordinasi dengan pendamping PKH dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada RTS peserta PKH.

Peran Fasilitas Pendidikan

Sejauh mana pemahaman fasilitas pendidikan (sekolah) terhadap tupoksi

di tingkat UPPKH Kabupaten.

Page 37: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

37

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Sejauh mana pihak fasilitas pendidikan (sekolah) dapat melakukan

koordinasi dengan pendamping PKH dalam memberikan pelayanan

pendidikan kepada RTS peserta PKH.

RTS Peserta PKH

Sejauh mana RTS memenuhi komitmennya sebagai peserta PKH yaitu

dalam hal kesehatan dan pendidikan:

Komponen kesehatan: sejauh mana pihak faskes memberikan pelayanan

bagi RTS Peserta PKH baik untuk ibu hamil maupun balita, sejauh mana

pihak faskes mampu meningkatkan kualitas kesehatan RTS (membantu

proses persalinan, memeriksakan kehamilan, memberikan imunisasi,

pemberian vitamin dan obat yang dibutuhkan, penimbangan rutin, dsb).

Komponen pendidikan: kehadiran siswa minimal 85%.

Sejauh mana RTS telah memenuhi komitmen yang harus dilakukan dan

bagaimana dampak pemberian bantuan PKH bagi perbaikan kualitas

hidup RTS

Bagaimana hubungan RTS dengan pendampingnya (sejauh mana

pendamping membantu memotivasi RTS).

Bagaimana proses pemanfaatan bantuan PKH yang dilakukan oleh RTS.

4.1. Fasilitas Kesehatan Bagi RTS Peserta PKH

Masyarakat masih kurang sadar akan pentingnya pemeriksaaan diri,

sementara masih ada Bidan yang masih belum memahami detail cara untuk

mengklaim pesrta PKH yang melakukan persalinan atau pemeriksaan.

Page 38: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

38

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

4.2. Fasilitas Pendidikan Bagi RTS Peserta PKH

Seperti yang sudah diulas didepan bahwa masih adanya

pendamping yang kurang berkoordinasi dengan Kepala Sekolah / guru sehingga

terjadi kesalahan nama dan kelas dalam formulir verifikasi PKH, dan masih

banyak anak didik RTS yang belum menerima PKH.

Dukungan dari stakeholders terkait Seperti yang telah diketahui,

bahwa PKH merupakan program yang melibatkan beberapa dinas terkait, seperti

dinas sosial, PT. Pos, dinas kesehatan dan dinas pendidikan. Oleh karena itu

dukungan dari masing-masing stakeholders sangat diperlukan. Jika hal tersebut

dapat diwujudkan, maka ini akan menjadi salah satu kekuatan penting dalam

mensukseskan jalannya PKH

Fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai PKH bertujuan

untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan bagi rakyat miskin.

Tujuan tersebut dapat tercapai melalui beberapa hal, salah satunya adalah

ketersediaan fasilitas. Selama ini faskes dan fasdik yang ada telah memiliki

fasilitas yang memadai dalam memberikan pelayanan kepada peserta PKH

Peran serta pendamping Dalam pelaksanaan PKH, pendamping

merupakan ujung tombak. Peran serta pendamping adalah hal yang penting

dalam tercapainya tujuan PKH. Berdasarkan hasil monev, pendamping telah aktif

dan memiliki komitmen yang tinggi dalam mendukung PKH. Hal ini merupakan

salah satu kekuatan dalam mewujudkan tercapainya tujuan PKH

Page 39: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

39

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

Komitmen dari pihak UPPKH kabupaten dan Propinsi Komitmen dari

pihak UPPKH kabupaten dan propinsi dieujudkan melalui pemantauan lapangan

secara langsung. Pemantauan dilakukan dengan mengunjungi rumah RTS. Selain

itu pemantauan dilakukan dengan cara monitoring dan evaluasi (monev) PKH

yang dilakukan minimal setiap proses pembayaran

Komitmen RTS PKH berbeda dengan bantuan-bantuan social lainnya

yang cenderung hanya menerima tanpa syarat. PKH adalah bantuan tunai

bersyarat, dimana peserta PKH wajib mematuhi peraturan yang ada bila ingin

terus mendapat bantuan. Oleh karena itu, setiap peserta PKH diwajibkan

memenuhi tanggung jawab dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang

ditujukan khusus untuk anak-anak mereka. Pemenuhan komitmen peserta PKH

merupakan simbol keberhasilan PKH. Untuk itu, komitmen yang tinggi dari

peserta PKH terhadap pelaksanaan PKH merupakan kekuatan bagi PKH.

Berdasarkan hasil monitoring di lapangan, secara mayoritas dan dominan RTS

telah cukup bertanggung jawab untuk memenuhi komitmennya sebagai peserta

PKH.

Inisiatif pihak terkait (Fasdik) untuk mendorong anak PKH tetap

bersekolah Dibeberapa daerah ada pihak sekolah yang sangat memperhatikan

kesejahteraan anak didiknya dengan memberikan kebutuhan sekolah anak

didiknya yang tidak mampu. Pihak sekolah mengalokasikan dana khusus untuk

membelikan anak didiknya seragam ataupun sepatu sekolah bagi para siswanya

Page 40: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

40

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

yang kesulitan. Tujuannya adalah anak tersebut tidak malu pergi kesekolah dan

tidak perlu khawatir diejek oleh teman-temannya

Stakeholder kurang memahami tujuan PKH, meskipun PKH telah

berjalan selama enam tahun, ternyata masih banyak stakeholder, seperti kepala

sekolah, kepala Puskesmas serta bidan yang kurang memahami tujuan PKH.

Masalah ini akan menjadi penghambat bagi RTS peserta PKH dalam memperoleh

haknya mengakses pendidikan dan kesehatan.

Kurangnya koordinasi dengan faskes dan fasdik, Selama enam tahun

perjalanan PKH ternyata masalah koordinasi tetap menjadi persolan yang

mendasar. Faskes dan fasdik belum sepenuhnya memahami arti dan tujuan PKH.

Ada fasdik yang masih merasa terbebani untuk pengisian form pemutakhiran

pendidikan anak didik yang menjadi peserta PKH.

Pemutakhiran data yang tidak terjadwal, banyaknya keluhan dari

faskes dan fasdik dalam masalah pemutakhiran data. Bidan dan pihak sekolah

merasa terbebani jika form pemutakhiran hanya datang setiap tiga bulan sekali,

sebab data yang harus mereka rekapitulasi jumlahnya menjadi banyak. Bila data

datang terjadwal setiap satu bulan sekali, maka fasdik dan faskes tidak akan

merasa lebih terbebani dalam mengisi form pemutakhiran.

Terjalinnya hubungan yang baik antara pendamping dan RTS,

hubungan yang baik antara pendamping dan RTS dapat memperlancar PKH.

Beberapa cara telah dilakukan dalam menciptakan hubungan yang baik antar

keduanya,salah satunya dengan mengadakanpertemuan yang digelar secara

Page 41: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

41

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

rutin. Kegiatan ini terbukti memiliki kontribusi positif karena mampu memupuk

kedekatan, pemecahan masalah bersama, dan proses pengawasan antar peserta

PKH dengan pendamping.

Open System. Adanya Open System (Sistem Terbuka)dapat menjadi

peluang bagi RTS yang belum terakomodasi menjadi peserta PKH untuk masuk

didalamnya sebagai peserta PKH. Namun selama ini masih belum berjalan secara

maksimal dan serta merta masuk sebagai peserta, karena rekruitmen peserta

harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga perlu

adanya sosialisasi lebih lanjut.

Perluasan dan penambahan peserta PKH. Dari tahun sebelumnya,

telah dilakukan perluasan lokasi peserta PKH dari beberapa kecamatan menjadi

lebih banyak lagi kecamatan. Meski demikian, pelaksanaan PKH belum ada yang

mencapai seluruh kecamatan dalam satu Kabupaten. Selain itu masih banyak RTS

yang belum tercover PKH, oleh karena itu penambahan peserta PKH menjadi

harapan beberapa pihak.

4.3. Permasalahan Program Keluarga Harapan (PKH)

Penyelewengan bantuan PKH, di daerah tertentu ada RTS peserta

PKH yang tidak menggunakan bantuan PKH sebagaimana mestinya. Bantuan PKH

digunakan untuk hal-hal yang konsumtif. Akibatnya di beberapa daerah masih

ada anak peserta PKH yang masih kesulitan dalam memenuhi kewajiban untuk

membayar kebutuhan pendidikan.

Banyaknya RTS yang belum terakomodasi menjadi peserta PKH,

Jumlah RTS yang layak menjadi peserta PKH namun belum terakomodasi masih

Page 42: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

42

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

banyak. Terutama pada daerah/kecamatan yang masih belum tersentuh PKH.

Masih banyaknya RTS yang belum terserap pada PKH ini akan melahirkan

kecemburuan sosial di masyarakat, ditambah lagi adanya resertifikasi yang

memungkinkan adanya peserta yang keluar dari kepesertaan PKH.

RTS yang masih belum mengerti tentang fungsi dan kegunaan kartu

PKH cukup banyak. Masih banyak peserta PKH (terutama peserta faskes) yang

tidak mengetahui fungsi kartu PKH sehingga banyak diantaranya yang ketika

memeriksakan diri masih dikenakan biaya.

Dari uraian yang telah dijabarkan diatas diperlukan solusi alternative bagi

perbaikan pelaksanaan PKH kedepan. Strategi yang dapat digunakan bagi

perwujudan perbaikan pelaksanaan PKH kedepan antara lain sebagai berikut :

Pengawasan, yang perlu mendapat perhatian bukan saja RTS melainkan

pendamping dan seluruh pelaksana PKH di tingkat Kecamatan. Pengawasan

dalam arti luas yaitu peningkatan transparansi data dan pengelolaan keuangan

serta peningkatan komitmen masing-masing peran. Seperti misal : Melihat

ketergantungan yang tinggi dari RTS terhadap pendamping maka diperlukan

pengawasan yang intensif terhadap kinerja pendamping. Hal ini disebabkan

masih banyak pendamping yang belum melakukan pendampingan secara

maksimal terhadap RTS dampingannya agar tidak ditemukan kasus pendamping

PKH bertemu RTS saat proses pencairan dana saja. Permasalahan verifikasi juga

membutuhkan pengawasan yang intensif. Agar tidak ditemui RTS yang tidak jujur

Page 43: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

43

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

saat proses verifikasi. Misalnya, anak RTS yang sudah tidak bersekolah masih

dianggap sekolah agar tetap mendapat bantuan.

PT. Pos. Terkait dengan pendistribusian formulir verifikasi yang

seharusnya dilakukan oleh PT. Pos. Sebab sampai saat ini masih ada pendamping

yang melakukan pendistribusian formulir verifikasi.

Permasalahan koordinasi antar tim teknis sudah tidak menjadi hambatan

yang berarti. Antar dinas terkait sudah dapat berkoordinasi meskipun dirasa

kurang intensif. Koordinasi belum menyentuh di level bawah. Masih ada faskes

dan fasdik yang tidak mengerti dan memahami PKH.

Peningkatan koordinasi antara pendamping dengan PT. Pos juga

merupakan hal yang sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait dengan

pemberitahuan jadwal pencairan disampaikan PT. Pos. Dalam penentuan jadwal

pecairan seyogyanya selalu ada koordinasi PT Pos dengan pendamping PKH.

Dalam hal ini pendamping lebih mengetahui keadaan RTS/kondisi di lapangan.

Dengan demikian pencairan yang ditentukan tidak meleset jauh dari yang

direncanakan yang mengakibatkan.

Meski selama ini dinas pendidikan dan kesehatan telah mendapat

tuntutan untuk bekerja lebih maksimal terutama untuk proses sosialisasi, masih

perlu dibantu oleh dinas lain yang memiliki tupoksi terkait dengan segala

kegiatan PKH ; misalnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika ; bagian

humas pemerintah daerah untuk membantu publikasinya.

Perlu adanya penungkatan sosialisasi terhadap faskes dan fasdik. Sebab

masih banyak ditemukan faskes dan fasdik yang tidak memahami tujuan PKH

Page 44: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

44

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

dengan baik. Akibatnya mereka tidak dapat memberikan pelayanan yang optimal

bagi RTS peserta PKH.

Masih adanya RTS peserta PKH yang tidak memenuhi komitmen, menjadi

indikator bahwa mereka kurang termotivasi dalam menjalankan kewajibannya.

Oleh karena itu dibutuhkan pemberian motivasi terhadap RTS peserta PKH dalam

mematuhi kewajibannya.

Page 45: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

45

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB V

PENUTUP

Page 46: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

46

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

BAB V

PENUTUP

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah sebuah program percepatan /

akselerasi penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di

bidang perlindungan sosial. Di beberapa negara program semacam PKH ini

dikenal dengan sebutan Conditional Cash Transfers (CCT) atau bantuan tunai

bersyarat. PKH dimaksudkan sebagai upaya untuk membangun sistem

perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Diharapkan, program ini dapat

membantu keluarga sangat miskin dalam jangka pendek dengan fokus program

bidang pendidikan dan kesehatan. Selain itu, PKH juga dimaksudkan menjadi

program intervensi bagi SDM generasi berikutnya agar dapat keluar dari

kemiskinan. Hingga tahun 2017, diharapkan pelaksanaan PKH akan dapat

mengurangi kemiskinan, membantu kesetaraan gender, mengurangi angka putus

sekolah, mengurangi angka kematian ibu melahirkan, serta mengurangi angka

kematian bayi dan balita.

PKH merupakan program bersama yang melibatkan beberapa

stakeholder terkait. Kesuksesan tujuan PKH tergantung dari kerjasama semua

pihak yang terkait. Oleh karena itu sosialisasi dan koordinasi yang intensif adalah

hal yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan PKH. Juga diperlukan

Page 47: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

47

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

pengawasan secara intensif dari pihak UPPKH pusat, propinsi maupun

kabupaten, agar PKH dapat terus berjalan sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan, dan tujuan yang dicita-citakan.

Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2013, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara global, RTS peserta PKH di Kabupaten Banyuwangi mengakui

adanya perbaikan kualitas hidup dengan adanya pelaksanaan PKH antara

lain ; penambahan income (pemasukan) bagi keluarga; perbaikan gizi

bagi keluarga ; perbaikan kualitas kesehatan dengan semakin mudahnya

mendapatkan akses dan fasilitas dari unit kesehatan umum yang tersedia

; meningkatnya standar pendidikan anak dengan adanya bantuan

pendidikan ; dana untuk memulai usaha (KUBE).

2. PKH bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan

bagi rakyat miskin. Tujuan tersebut dapat tercapai melalui beberapa hal,

salah satunya adalah ketersediaan fasilitas. Secara umum kondisi faskes

dan fasdik yang ada telah memadai dalam memberikan pelayanan bagi

RTS peserta PKH.

3. Secara umum, pelaksanaan PKH di Kabupaten Banyuwangi masih berjalan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pedoman operasional

pelaksanaan PKH yang melibatkan beberapa instansi terkait, yaiatu Dinas

Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan PT. Pos.

4. Kendati PKH telah berjalan selama enam tahun, persoalan sosialisasi dan

koordinasi masih menjadi masalah utama. Masalah tersebut seringkali

Page 48: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

48

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

menyangkut Faskes dan Fasdik sehingga RTS peserta PKH kurang dapat

mengakses kesehatan dan pendidikan secara maksimal.

Beberapa permasalahan PKH yang muncul di Kabupaten Banyuwangi

antara lain:

1. Kurangnya memadainya sarana prasarana yang dimiliki oleh faskes

ataupun fasdik

2. Banyaknya RTS yang belum terakomodasi PKH.

3. Ketergantungan RTS pada pendamping.

4. Data yang kurang akurat.

5. Masih banyaknya peserta yang belum menggunakan kartu PKH terutama

ketika memeriksakan diri ke Puskesmas

6. Ada beberapa pendamping yang belum mengetahui secara optimal

kondisi RTS yang ada pada wilayah kerjanya

7. Tidak adanya salinan data yang dimiliki oleh faskes ataupun fasdik

8. RTS yang belum memiliki kesadaran untuk menyisihkan sebagian dana

PKH yang diterima untuk tabungan.

Untuk mengatasi semua permasalahan yang ada beberapa

rekomendasi yang bisa disampaikan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Perlu ada koordinasi yang lebih baik antara petugas faskes ataupun fasdik

dengan pendamping

2. Perlu pengoptimalan fungsi pendamping sebagai ujung tombak

pelaksanan PKH ditingkat kecamatan dan desa

Page 49: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

49

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

3. Perlu edukasi dan pemberian pengetahuan pada RTS tentang

pemanfaatan kartu PKH terutama penggunaannya dalam memanfaatkan

faskes

4. Perlu edukasi dan pemberian pengertian bahkan mungkin langkah nyata

pendamping untuk membantu peserta PKH agar bisa menyisihkan dana

PKH yang didapatkan untuk ditabung demi kelangsungan pendidikan dan

kesehatan keluarga

5. Karena masih banyak RTS yang belum tercover oleh PKH maka sudah

seharusnya jika wilayah PKH diperluas jangkauannya

Page 50: Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi i PKH... · tantangan bagi pelaksanaan PKH baik ditingkat perencanaan, koordinasi ... memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

i

50

Monitoring & Evaluasi PKH Kabupaten Banyuwangi

LAMPIRAN - LAMPIRAN